jaminan kecelakaan kerja terhadap tenaga kerja di...

115

Click here to load reader

Upload: hoangdang

Post on 05-Mar-2019

268 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: JAMINAN KECELAKAAN KERJA TERHADAP TENAGA KERJA DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41267/1/AISYAH... · kecelakaan pada saat dimulai berangkat kerja sampai tiba

JAMINAN KECELAKAAN KERJA TERHADAP TENAGA KERJADI PT. INDONESIA POWER UNIT PEMBANGKITAN DAN JASA

PEMBANGKITAN PRIOK JAKARTA UTARA

Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi Untuk MemenuhiPersyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Sosial (S.Sos)

Disusun Oleh :

Rr. Aisyah Perwitasari1113054100018

PROGRAM STUDI KESEJAHTERAAN SOSIALFAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAHJAKARTA

2017

Page 2: JAMINAN KECELAKAAN KERJA TERHADAP TENAGA KERJA DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41267/1/AISYAH... · kecelakaan pada saat dimulai berangkat kerja sampai tiba
Page 3: JAMINAN KECELAKAAN KERJA TERHADAP TENAGA KERJA DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41267/1/AISYAH... · kecelakaan pada saat dimulai berangkat kerja sampai tiba
Page 4: JAMINAN KECELAKAAN KERJA TERHADAP TENAGA KERJA DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41267/1/AISYAH... · kecelakaan pada saat dimulai berangkat kerja sampai tiba
Page 5: JAMINAN KECELAKAAN KERJA TERHADAP TENAGA KERJA DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41267/1/AISYAH... · kecelakaan pada saat dimulai berangkat kerja sampai tiba

i

ABSTRAK

Rr. Aisyah Perwitasari1113054100018Jaminan Kecelakaan Kerja Terhadap Tenaga Kerja PT. Indonesia Power UnitPembangkitan dan Jasa Pembangkitan Priok Jakarta Utara

Kata Kunci : Jaminan Kecelakaan Kerja, KetenagakerjaanKecelakaan termasuk penyakit akibat pekerjaan yang membahayakan

tenaga kerja dalam melakukan pekerjaannya. Untuk menanggulangi hilangnyasebagian atau seluruh penghasilan yang diakibatkan oleh adanya resiko-resikososial, seperti: kematian atau cacat karena kecelakaan kerja, baik fisik maupunmental, maka diperlukan adanya jaminan kecelakaan kerja. jaminan inimemberikan kompensasi dan rehabilitasi bagi tenaga kerja yang mengalamikecelakaan pada saat dimulai berangkat kerja sampai tiba lagi kerumah.

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitiankualitatif, dimana penulis meneliti data primer dilapangan dan data sekunder.Penelitian ini termasuk penelitian yang bersifat deskriptif kualitatif, dengan teknikpurposive sampling pengambilan sampel sumber data dengan pertimbangantertentu. Narasumber yang dianggap lebih tahu tentang objek yang akan penulisteliti. Bukan hanya itu penulis juga menggunakan teknik observasi, wawancaradan studi dokumen d PT. Indonesia Power.

Hasil penelitian yang ditemui oleh penulis dalam kasus Kecelakaan Kerjamaupun Kecelakaan Dinas pemberian jaminan pun sudah dilakukan sebagaimanaperaturan direksi dan pemerintah. Dalam ketentuan direksi yang berlaku dan yangditerapkan oleh PT. Indonesia Power UPJP Priok salah satunya pemberianPelayanan Kesehatan untuk tenaga kerja dan tenaga kerja yang sudah berkeluarga.Guna melindungi karyawan dari pekerjaan beresiko tinggi apalagi perusahaan initermasuk perusahaan pembangkitkan Listrik dengan Volt besar melalui uap dangas bumi yang sangat panas. Dalam ketentuan direksi tentang kecelakaan kerjatahun 2008 sesuai dengan Undang-Undang No 40 Tahun 2004 dan juga PeraturanPemerintah No 44 Tahun 2015 yang menyatakan jika perusahaan listrik ataupembangkit, pemindahan dan distribusi listrik dan Industri Uap masuk ke dalamkelompok ke IV (Empat) tingkat resiko yang tinggi. Pemakaian BPJS (BadanPerlindungan Jaminan Sosial) Ketenagakerjaan juga diberikan oleh perusahaan.Sesuai dengan Undang-Undang BPJS Ketenagakerjaan Nomor 24 Tahun 2011yang mengharuskan suatu perusahaan melindungi karyawan nya dari bahayapekerjaan yang menimbulkan kerugian finansial maupun kerugian fisik dari waktukejadian kecelakaan sampai pemulihan setelah terjadinya kecelakaan sampai pulihatau jika tenaga kerja yang meninggal diberikan jaminan kematian untukpengurusan kematian sampai santunan keluarga. Seperti salah satu kasuskecelakaan dinas salah satu tenaga kerja perusahaan mengalami kecelakaan dinassaat berangkat dari rumah menuju kantor yang terjatuh dan tertabrak truk, korbankemudian menjalani rawat inap sampai rawat jalan seperti fisioterapi gratisdicover oleh perusahaan.

Page 6: JAMINAN KECELAKAAN KERJA TERHADAP TENAGA KERJA DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41267/1/AISYAH... · kecelakaan pada saat dimulai berangkat kerja sampai tiba

ii

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur saya panjatkan kepada Allah SWT yang telah

melimpahkan kesehatan, kasih sayang dan semangat-Nya sehingga penulis dapat

menyelesaikan skripsi yang berjudul “Jaminan Kecelakaan Kerja PT. Indonesia

Power Unit Pembangkitan dan Jasa Pembangkitan Priok”. Penulis sadar bahwa

skripsi ini masih jauh dari kata sempurna baik dari materi dan sistematika

pembahasan maupun penulisannya. Oleh karena itu segala kritik dan saran yang

membangun guna memperbaiki skripsi ini lebih lanjut, penulis akan terima

dengan hati terbuka.

Dalam penyusunan skripsi ini, penulis banyak menerima bantuan dan

suntukan semangat dari berbagai pihak, baik bimbingan, saran, maupun data.

Penulis sampaikan rasa terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada :

1. Drs. Arief Subhan, MA sekalu Dekan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu

Komunikasi (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta. Suparto, M.Ed, Ph.D

selaku Wakil Dekan Bidang Akademik. Dr. Roudhonah, MA selaku Wakil

Dekan Bidang Administrasi Umum. Dr. Suhaimi, M.Si Selaku Wakil

Dekan Bidang Kemahasiswaan.

2. Ibu Lisma Dyawati Fuaida, M.Si. selaku Ketua Program Studi

Kesejahteraan Sosial Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah

Jakarta.

Page 7: JAMINAN KECELAKAAN KERJA TERHADAP TENAGA KERJA DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41267/1/AISYAH... · kecelakaan pada saat dimulai berangkat kerja sampai tiba

ii

3. Bapak Ahmad Zaky, M.Si. selaku pembimbing skripsi yang dalam

kesibukannya beliau masih bisa meluangkan waktu untuk membimbing

saya untuk meyelesaikan skipsi ini.

4. Staff dan karyawan PT. Indonesia Power UPJP Priok yang telah

memberikan kesempatan pada saya untuk melakukan penelitian skripsi

sampai bisa menyelesaikannya.

5. Seluruh pengajar dan staff Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

6. Kepada Bapak saya R. Hartono dan Ibu saya Wiryanti yang telah banyak

memberi do’a dan dukungan kepada penulis baik secara moril dan materil

sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.

7. Kakak-kakak saya Rosana, Susi, Yoga dan saudara-saudara saya yang

selalu memberikan bantuan materil dan semangat yang tak pernah henti.

8. Sahabat, saudara, kakak, orangtua Desi Anggun dan Lisfa yang selalu

memberikan semangat dan bantuannya dalam suka dan duka.

9. Sahabat-sahabat saya Syarafina, Indritia, Hafsah, Isti, Mauly dan Fidya

yang selalu menyemangati dalam penulisan skripsi ini dan

menyelesaikannya.

10. Teman-teman terbaik dan seperjuanganku Deshinta, Anindia, Nur Yaumil,

Noor, Elita, Julia dan Rahmah. Terimakasih sudah menjadi teman selama

dikampus sejak awal kuliah sampai akhir nanti.

Page 8: JAMINAN KECELAKAAN KERJA TERHADAP TENAGA KERJA DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41267/1/AISYAH... · kecelakaan pada saat dimulai berangkat kerja sampai tiba

ii

11. Teman-teman Marching Band UIN Jakarta, Hanna, Willa, Feby, Tenry,

Fajar, Akbar, Ayu dan semua yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu

semoga silaturahmi kita tetap terjaga.

12. Teman-teman Kesejahteraan Sosial angkatan 2013. Semoga sukses untuk

kita semua.

Jakarta, Januari 2018

Rr. Aisyah Perwitasari

Page 9: JAMINAN KECELAKAAN KERJA TERHADAP TENAGA KERJA DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41267/1/AISYAH... · kecelakaan pada saat dimulai berangkat kerja sampai tiba

iii

DAFTAR ISI

ABSTRAK........................................................................................................... i

KATA PENGANTAR........................................................................................ ii

DAFTAR ISI ..................................................................................................... iii

DAFTAR TABEL ............................................................................................. iv

DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... v

DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................... vi

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ............................................................................. 1

B. Pembatasan Masalah........................................................................7

C. Perumusan Masalah ...................................................................... 7

D. Tujuan dan Manfaat Penelitian...................................................... 8

E. Tinjauan Pustaka .......................................................................... 8

F. Metode Penelitian ....................................................................... 10

G. Sistematika Penulisan ................................................................. 13

BAB II LANDASAN TEORI

A. Pengertian Jaminan Sosial........................................................... 15

B. Undang-undang Kebijakan Sistem Jaminan Sosial Nasional ....... 21

1. Prinsip Sistem Jaminan Sosial Nasional.................................. 22

2. Undang-undang Sistem Jaminan Sosial Nasional .................... 24

Page 10: JAMINAN KECELAKAAN KERJA TERHADAP TENAGA KERJA DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41267/1/AISYAH... · kecelakaan pada saat dimulai berangkat kerja sampai tiba

iii

3. Undang-undang Badan Penyelenggara Jaminan Sosial............ 25

C. Jaminan Kecelakaan Kerja.......................................................... 27

D. Pengertian Tenaga Kerja............................................................. 31

1. Status Tenaga Kerja................................................................ 33

2. Bentuk dan Perlindungan Tenaga Kerja .................................. 34

3. Perlindungan Jam Kerja dan Waktu Istirahat .......................... 36

4. Perlindungan Keselamatan dan Kesehatan Kerja .................... 37

5. Tenaga Kerja Beresiko Tinggi ................................................ 38

BAB III GAMBARAN UMUM

A. Profil Perusahaan........................................................................ 41

B. Sejarah Perusahaan ..................................................................... 42

C. Sejarah Unit Pembangkitan dan Jasa Pembangkitan Priok........... 43

1. Visi dan Misi Perusahaan ....................................................... 44

2. Struktur Organisasi Perusahaan .............................................. 45

3. Logo Perusahaan .................................................................... 45

4. Zona Wilayah Perusahaan ...................................................... 47

D. ProfilUnit Kesehatan dan Keselamatan Kerja.............................. 47

BAB IV TEMUAN DAN ANALISIS

A. Ketentuan Jaminan Kecelakaan Kerja dalam Perusahaan ............ 50

B. Implementasi Pemberian Jaminan Kecelakaan Kerja oleh

perusahaan terhadap tenaga kerja dalam peraturan pemerint ....... 73

Page 11: JAMINAN KECELAKAAN KERJA TERHADAP TENAGA KERJA DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41267/1/AISYAH... · kecelakaan pada saat dimulai berangkat kerja sampai tiba

iii

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan................................................................................. 74

B. Saran………………………………………. ................................ 76

DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 77

LAMPIRAN ..................................................................................................... 79

Page 12: JAMINAN KECELAKAAN KERJA TERHADAP TENAGA KERJA DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41267/1/AISYAH... · kecelakaan pada saat dimulai berangkat kerja sampai tiba

iii

DAFTAR TABEL

Tabel3.1 Kapasitas Pembangkitan dan Jasa Pembangkitan Priok ...................... 42

Tabel 4.1Prosentase Cacat Kecelakaan Kerja.. ................................................... 54

Tabel 4.2Identifikasi Beresiko Tinggi .........................................................……64

Page 13: JAMINAN KECELAKAAN KERJA TERHADAP TENAGA KERJA DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41267/1/AISYAH... · kecelakaan pada saat dimulai berangkat kerja sampai tiba

iii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1 ....................................................................................................... 41

Gambar 3.2 ........................................................................................................ 46

Gambar 4.1 ........................................................................................................ 53

Gambar 4.2 ........................................................................................................ 63

Gambar 4.3 ........................................................................................................ 65

Gambar 4.4 ........................................................................................................ 69

Gambar 4.5 ........................................................................................................ 69

Page 14: JAMINAN KECELAKAAN KERJA TERHADAP TENAGA KERJA DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41267/1/AISYAH... · kecelakaan pada saat dimulai berangkat kerja sampai tiba

iii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Pedoman observasi ............................................................................80

Lampiran 2. Pedoman Wawancara Perusahaan................................................... 81

Lampiran 3 Pedoman Wawancara Tenaga Kerja ............................................... 82

Lampiran 4 Transkip Wawancara Divisi Kepegawaian ...................................... 83

Lampiran 5 Transkip Wawancara Divisi K3....................................................... 86

Lampiran 6 TranskipWawancaraTenaga Kerja JKS ........................................... 92

Lampiran 7 TranskipWawancaraTenaga Kerja IRF............................................ 95

Page 15: JAMINAN KECELAKAAN KERJA TERHADAP TENAGA KERJA DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41267/1/AISYAH... · kecelakaan pada saat dimulai berangkat kerja sampai tiba

1

BAB 1

Pendahuluan

A. Latar Belakang Masalah

Tenaga kerja memiliki peran yang penting sebagai salah satu unsur

penunjang dalam pembangunan. Salah satu keberhasilan pembangunan

nasional adalah kualitas manusia Indonesia, yang menentukan berhasil

tidaknya usaha untuk memenuhi tahap tinggal landas. Peningkatan kualitas

manusia tidak mungkin tercapai tanpa adanya jaminan hidup yang pasti

untuk didapatkannya, dan peningkatan kualitas tenaga kerja serta

perlindungan terhadap tenaga kerja harus disesuaikan dengan harkat dan

martabat manusia.1

Keadaan tenaga kerja dan kesempatan kerja di Indonesia ditandai oleh

adanya beberapa masalah pokok yang bersifat struktural. Masih tingginya

tingkat pertumbuhan penduduk berarti masih tinggi pula pertumbuhan

angkatan kerja. Salah satunya dengan cara pembangunan nasional.

Pembangunan nasional bertujuan untuk mewujudkkan suatu masyarakat

adil dan makmur yang merata material dan spiritual. Pembangunan

nasional ini meliputi banyak sektor yaitu kesejahteraan sosial.

1 Abdul Khakim, 2003, Pengantar Hukum Ketenagakerjaan Indonesia, PT. Citra AdityaBakti, Bandung, Abdul Khakim I, h. 9.

Page 16: JAMINAN KECELAKAAN KERJA TERHADAP TENAGA KERJA DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41267/1/AISYAH... · kecelakaan pada saat dimulai berangkat kerja sampai tiba

2

Menurut Friedlander konsep kesejahteraan sosial mencakup sistem

perundang-undangan, berbagai program, santunan dan pelayanan yang

menjamin atau memperkuat penyediaan untuk memenuhi kebutuhan-

kebutuhan sosial sebagai dasar kesejahteraan penduduk dan unuk

berfungsinya tatanan sosial.2

Dalam Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 44 Tahun

2015 tentang penyelenggaraan program jaminan kecelakaan kerja dan

jaminan kematian juga terdapat pembagian kelompok tingkat resiko

lingkungan kerja. Diantaranya meliputi : kelompok risiko sangat rendah,

tingkat risiko rendah, tingkat risiko sedang, tingkat risiko tinggi, dan

tingkat risiko sangat tinggi.3

Dalam melaksanakan pembangunan baik pemerintah maupun swasta,

tenaga kerja manusia merupakan faktor yang paling penting karena mereka

lah yang mampu merencanakan dan melaksanakan seluruh kegiatan secara

tepat. Tenaga kerja manusia juga sember daya manusia yang paling

berharga yang mempunyai harkat dan martabat yang harus dihargai dan

mereka lah yang mempunyai kemampuan untuk berpikir rasional dan

mempunyai kemampuan untuk berfikir rasional. Manusia sebagai makhluk

sosial pasti mempunyai kebutuhan,. Abraham Maslow membuat ilmu

hirarki kebutuhan manusia yang dimulai dari kebutuhan fisik, kebutuhan

2 Walter A. Friendler, Robert Z.Apte, 1980, Introduction to Sosial Welfare, Fift Edition,Prenntice-Hall, h.4.

3 Lampiran 1 Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2015.15122015_104557_PP 44 Tahun 2015

Page 17: JAMINAN KECELAKAAN KERJA TERHADAP TENAGA KERJA DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41267/1/AISYAH... · kecelakaan pada saat dimulai berangkat kerja sampai tiba

3

akan rasa aman, kebutuhan sosial, kebutuhan akan penghargaan, dan

kebutuhan untuk mewujudkan diri.4

Menurut data yang diterima oleh Menteri Ketenagakerjaan M. Hanif

saat pembukaan bulan K3 mengatakan Data kecelakaan kerja di Indonesia

capai 2.382 Orang di tahun 2016 dan di tahun 2017 ini Menaker

meningkatkan pengawasan spesialis bidang K3 melalui penambahan

pengawas sebanyak 60 orang. Perusahaan yang berhasil menerapkan

Sistem Manajemen K3 meningkat menjadi 1.221 perusahaan. Jumlah

tersebut naik sekitar 69,1%.5

Untuk itu manusia memerlukan pekerjaan yang memberikan

penghasilan. Hal ini merupakan hak setiap warga negara. Untuk bisa

memanfaatkan ilmu dan keterampilan yang dimiliki setiap orang dan ia

menerima imbalan jasa dalam bentuk upah atau uang untuk memenuhi

kebutuhannya. Tenaga kerja dalam suatu perusahaan juga dituntut untuk

berprestasi tinggi dan mempunyai rasa tangggung jawab. Meningkatnya

permintaan dari konsumen juga mendorong meningkatnya hasil usaha

pada perusahaan sehingga perusahaan mendapatkan keuntungan yang

meningkat.

Mengingat pentingnya peran tenaga kerja dalam suatu perusahaan

sudah sewajarnaya mereka mendapatkan perlindungan, Salah satu

kebutuhan para tenaga kerja ialah kebutuhan akan rasa aman dimana

4 Abraham H Maslow, 1984, Motivation and Personality, Nurul Iman Jakarta, hal.5.

5 m.news.prokal.co, 12 Januari 2017 23.43 WIB.

Page 18: JAMINAN KECELAKAAN KERJA TERHADAP TENAGA KERJA DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41267/1/AISYAH... · kecelakaan pada saat dimulai berangkat kerja sampai tiba

4

tenaga kerja butuh perlindungan dari perusahaan dimana ia bekerja untuk

sebuah perusahaan yang lebih maju lagi. Salah satunya pemeberian

jaminan sosial untuk individu dan keluarganya kelak. Sistem Ekonomi

kapitalis ialah pemerintah dalam penyelenggara sistem jaminan sosial

tetap.6

Program jaminan sosial merupakan program perlindungan yang

bersifat dasar bagi pekerja. Tujuannya untuk menjamin adanya keamanan

dan kepastian terhadap risiko – risiko sosial ekonomi. Program ini

merupakan sarana penjamin arus penerimaan penghasilan bagi pekerja dan

keluarganya dari terjadinya risiko – risiko sosial dengan pembiayaan

terjangkau oleh pengusaha dan pekerja7

Penyelenggaraan program jaminan sosial merupakan salah satu

tanggung jawab dan kewajiban negara untuk memberikan perlindungan

sosial ekonomi kepada tenaga kerja. Jaminan sosial tenaga kerja (workers’

social security). Namun, keadaan ini tidak betahan lama karena

pengahsilan dapat berhenti sementara atau selamanya sampai

menimbulkan kerugian pada karyawan. Berhentinya penghasilan biasanya

ditimbulkan karena ketidakmampuan kepala keluarga mencari nafsah kerja

lagi, resiko kehilangan pekerjaan, penurunan gaji, kecelakaan kerja, sakit,

cacat, lanjut usia, meninggal dunia, dan lain-lain.

6 Abraham H Maslow, 1984, Motivation and Personality, Nurul Iman Jakarta, hal.3.

7 Bunyamin Najmi, Jaminan Sosial, http://jamsostek.blogspot.com/2010/10/apa-itujaminan-sosial.html, diakses pada tanggal 16 Oktober 2014.

Page 19: JAMINAN KECELAKAAN KERJA TERHADAP TENAGA KERJA DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41267/1/AISYAH... · kecelakaan pada saat dimulai berangkat kerja sampai tiba

5

Pemerintah telah berupaya untuk memberikan suatu jaminan

khususnya dalam pembangunan ketenagakerjaan melalui program Jaminan

Sosial Tenaga Kerja (JAMSOSTEK). Namun, Badan Penyelenggara

Jaminan Sosial khususnya tenaga kerja yaitu Jaminan Sosial Tenaga Kerja

(JAMSOSTEK) tidak lagi menyelenggarakan program jaminan

pemeliharaan kesehatan. Jaminan Sosial Tenaga Kerja selanjutnya berubah

menjadi BPJS Ketenagakerjaan pada tanggal 1 Januari 2014.

Jaminan sosial pekerja adalah suatu perlindungan bagi pekerja dalam

bentuk santunan berupa uang sebagai pengganti sebagian dari penghasilan

yang hilang atau berkurang dan pelayanan sebagai akibat peristiwa atau

keadaan yang dialami oleh pekerja berupa kecelakaan kerja, sakit, hamil,

bersalin, hari tua, dan meninggal dunia (Pasal 1 angka 1 UU No. 3 Tahun

1992 tentang jaminan sosial tenaga kerja).

Undang-undang No. 40 Tahun 2004, Bab IV Bagiaan ketiga pasal 31

ayat (31) peserta yang mengalami kecelakaan kerja berhak mendapatkan

manfaat berupa pelayanan kesehatan sesuai dengan kebutuhan medisnya

dan mendapatkan manfaat berupa uang tunai apabila terjadi cacat total

tetap atau meninggal dunia. dan (2) Manfaat jaminan kecelakaan kerja

yang berupa uang tunai diberikan sekaligus kepada ahli waris pekerja yang

meninggal dunia atau pekerja yang cacar sesuai dengan tingkat kecacatan.8

8 Sulastomo, 2008, Sistem Jaminan Sosial Nasional Sebuah Introduksi, PT Raja GrafindoJakarta, hal.103.

Page 20: JAMINAN KECELAKAAN KERJA TERHADAP TENAGA KERJA DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41267/1/AISYAH... · kecelakaan pada saat dimulai berangkat kerja sampai tiba

6

Idealnya antara tenaga kerja dan pengusaha harus ada pembagian hak

dan kewajiban masing-masing. Dimana kebijakan perusahaan menjadi

penentu dari kesejahteraan para karyawannya. Dengan adanya ketentuan

tenaga kerja dan perusahaan mengetahui hak dan kewajiban masing-

masing pihak agar memelihara hubungan kerja yang baik dan harmonis

dalam meningkatkan perlindungan kesejahteraan terhadap tenaga kerja dan

keluarganya.

Ada beberapa kasus di Indonesia terkait kecelakaan kerja di dalam

sebuah perusahaan, contohnya pada salah satu perusahaan konstruksi di

Probolinggo Jawa Timur menewaskan mandor dalam pengerjaan proyek

Tol Paspro, tertimpa pilar bangunan yang di runtuhkan oleh alat berat

buldozer.9 Lalu ada juga petugas PLN yang tewas karena tersengat aliran

listrik di Merakurak Nganjuk yang sedang bertugas mengganti tiang listrik

beton yang sudah usang.10

Salah satu kasus di perusahaan yang terkait ialah kecelakaan kerja

kecil seperti terpeleset saat ada ceceran minyak yang menetes dari pipa

alat boiler, korban terpeleset dan mengalami cedera kecil lecet pada bagian

siku karena manopang dan menahan badannya untuk tidak terkena lantai

yang akan menyebabkan bahu korban terbentur lantai.

9 Liputan6.com, Dian Kurniawan pada 23 juli 2017, 08.00 WIBhttps:/www.google.co.id/amp/s/m.liputan6.com/amp/3032166/mandor-proyek-tewas-saat-tertimpa-pilar-saat-buldoser-robohkan-rumah

10 Jawapos.com, Ebiet A Mubarok pada 22 juli 2017, 06.00 WIBwww.jawapos.com/radarbojonegoro/read/2017/07/22/2763/enam-petugas-kesetrum-satu-tewas

Page 21: JAMINAN KECELAKAAN KERJA TERHADAP TENAGA KERJA DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41267/1/AISYAH... · kecelakaan pada saat dimulai berangkat kerja sampai tiba

7

PT. Indonesia Power UPJP Priok termasuk kedalam Kelompok IV

tingkat risiko tinggi Nomor 18 yang tercantum ialah Perusahaan listrik

atau pembangkit, pemindahan dan distrbusi tenaga listrik dan Nomor 20

tentang Industri Uap untuk tenaga.

Berdasarkan fenomena di atas, penulis merasa perlu untuk melakukan

penelitian tentang ketentuan pemberian jaminan sosial terhadap Karyawan

PT. Indonesia Power yang notabennya berkerja di Unit Pembangkitan dan

Jasa Pembangkitan Listrik ini. Dimana kita tahu perusahaan ini juga sangat

berpengaruh penting dengan kehidupan manusia di muka bumi ini. Dengan

adanya kebijakan yang diberikan oleh perusahaan terhadap kesejahteraan

karyawannya.

B. Batasan Masalah

Untuk menghindari pembahasan yang terlalu luas, maka penulis

memfokuskan hanya pada “Jaminan Kecelakaan kerja yang diberikan

perusahaan Terhadap Pekerja di PT. Indonesia Power UPJP Priok”

C. Rumusan Masalah

Mengacu pada latar belakang yang telah diuraikan, maka yang

menjadi permasalahan dalam penelitian sebagai berikut :

1. Bagaimana ketentuan jaminan kecelakaan kerja terhadap tenaga kerja

di PT. Indonesia Power UPJP Priok?

2. Bagaimana implemestasi jaminan kecelakaan kerja oleh perusahaan

terhadap tenaga kerja dalam peraturan pemerintah yang berlaku?

Page 22: JAMINAN KECELAKAAN KERJA TERHADAP TENAGA KERJA DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41267/1/AISYAH... · kecelakaan pada saat dimulai berangkat kerja sampai tiba

8

D. Tujuan Penelitian

1. Untuk Mendeskripsikan bagaimana pemenuhan Jaminan kecelakaan

kerja di PT. Indonesia Power UPJP Priok.

2. Untuk Medeskripsikan apakah peraturan perusahaan sudah sesuai

dengan peraturan tenaga kerja yang diberikan oleh pemerintah?

E. Manfaat Penelitian

1. Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan penulis juga

pembacanya.

2. Memberikan pemahaman bahwa pentingnya jaminan sosial dalam

perlindungan kesejahteraan tenaga kerja suatu perusahaan, khususnya

para tenaga kerja yang beresiko tinggi.

3. Sebagai bahan pertimbanngan bagi perusahaan yang terkait dalam

pemenuhan mengenai peningkatan kesejahteraan tenaga kerja.

F. Tinjauan Pustaka

Untuk Memudahkan dalam menyusun penulisan skripsi ini, penulis

ingin memberikan rujukan terhadap tema yang membahas yang juga

memiliki kesamaan terhadap pembahasan judul skripsi ini. Sumber yang

penulis dapatkan berasal dari buku yang berkaitan dengan jaminan sosial

nasional, jurnal dan skripsi.

Karya mahasiswa :

1. Judul : Jaminan Sosial Kesehatan Sebagai Hak Masyarakat dalam

Undang-undang No 40 Tahun 2004

Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Page 23: JAMINAN KECELAKAAN KERJA TERHADAP TENAGA KERJA DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41267/1/AISYAH... · kecelakaan pada saat dimulai berangkat kerja sampai tiba

9

Isi : Penulis meneliti Perspektif Hukum Islam memandang pemberian

jaminan sosial bagi masyarakat dan pemenuhan jaminan menurut

Undang-Undang Nomor 40 tahun 2004, bagaimana perspektif hukum

islam memandang pemberian jaminan bagi masyarakat. Dalam

perspektif hukum Islam dengan Undang-Undang Nomor 40 tahun

2004 tentang jaminan sosial sangat berkaitan dimana hukum islam

menjunjung tinggi pemennuhan kebutuhan bagi setiap umatnya.jadi

adanya kesamaan persepsi tentang pemberian jaminan ini kepada

seluruh masyarakat antara hukum islam dan hukum positif yakni,

mensejahterakan seluruh warga negara dan juga dalam

pelaksanaannya tanpa ada diskriminasi sedikitpun termasuk orang

yang tidak mampu. Lalu, adanya Ta’awun (tolong-menolong), kafalah

dan Takaful yang kesemuanya mengandung konsep kesamaan,

keadilan, dan konsep kebebasan.

2. Judul : Implementasi Program Jaminan Sosial Terhadap Pekerja

Harian Lepas Pada PT. Tambang Damai Samarinda

Fakultas Hukum oleh Septiani Stepanus Universitas Mulawarman.

Isi : Upaya hukum yang dilakukan tenaga kerja harian lepas pada PT

Tambang untuk mendapatkan jaminan sosial tenaga kerja.

Pelaksanaan program jaminan sosial tenaga kerja terhadap tenaga

kerja harian lepas pada PT Tambang dami Samarinda tidak

dilaksanakan karena tenaga kerja harian lepas bersifat sementara dan

tidak mempunyai ikatan kerja yang pasti pada perusahaan. Namun,

Page 24: JAMINAN KECELAKAAN KERJA TERHADAP TENAGA KERJA DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41267/1/AISYAH... · kecelakaan pada saat dimulai berangkat kerja sampai tiba

10

alasanya tidak bisa dibenarkan karena bertentangan dengan ketentuan

yang diatur dalam undang-undang no 3 tahun 1993 tetang jamsostek.

Skripsi yang akan saya buat tentunya berbeda dengan skripsi

untuk tinjauan dimana skripsi dengan judul diatas hanya

memfokuskan pada hukum jaminan sosial dan jaminan sosial

kesehatan yang ada di suatu rumah sakit umum, sedangkan skripsi

yang akan saya tulis ialah bagaimana pemenuhan, ketentuan Jaminan

kecelakaan oleh perusahaan yang dikelola PT. Indonesia Power Unit

Pembangkitan dan Jasa Pembangkitan Priok terhadap para pekerja.

G. Metode Penelitian

1. Jenis Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode kualitatif yaitu penelitian yang

menghasilkan data deskriptif. Deskriptif adalah ucapan atau tulisan

dan perilaku yang dapat diamati dari orang-orang (subyek) itu

sendiri11. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

sumber data primer dan sekunder. Sumber data primer yaitu sumber

data yang langsung memberikan data kepada pengumpul data atau

peneliti sedangkan sumber sekunder yang tidak langsung memberikan

data contohnya pemberian dokumen untuk peneliti.12

2. Teknik Pengumpulan data

11 Robert Bogdan dan Steven j. Taylor, Pengantar Penelitian Kualitatif. Alih bahasa-ArifFurchan cet-1. Usaha Nasional. Surabaya-Indonesia 1992, h.21.

12 Prof. Dr. Sugiono, Metode Penelitian Kuantitatif, kualitatif, dan R&D, Alvabeta-Bandung, 2016, h. 225

Page 25: JAMINAN KECELAKAAN KERJA TERHADAP TENAGA KERJA DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41267/1/AISYAH... · kecelakaan pada saat dimulai berangkat kerja sampai tiba

11

Dalam penelitian kualitatif, pengumpulan data dilakukan pada kondisi

yang alamiah. Teknik Pengumpulan data peneliti ialah:13

a.Observasi

Observasi atau pengamatan adalah kegiatan keseharian

manusia dengan menggunakan panca indera. Pengamatan

yang dilakukan penulis adalah mendatangi langsung ke

lokasi penelitian, kemudian mengamati proses kegiatan

intern perusahaan yang terjadi disekitar lokasi penelitian

khususnya kegiatan para tenaga kerja beresiko tinggi dan

perlindungan apa yag diterapkan oleh perusahaan untuk

menjaga terjadinya kecelakaan kerja.

b. Wawancara

Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu

untuk mendapatkan data yang kongkret dari hasil

pertanyaan-pertanyaan yang diajukan. Dalam wawancara

ini dilakukan penulis untuk mengumpulkan data yakni

dengan cara mengajukan pertanyaan-pertanyaan secara

langsung kepada pihak perusahaan dan juga tenaga kerja.

Sesuai dengan karakteristik penelitian kualitatif

teknik pemilihan informan dalam wawancara adalah

purposive sampling yaitu pengambilan sampel dari

13 Prof. Dr. Sugiono, Metode Penelitian Kuantitatif, kualitatif, dan R&D, Alvabeta-Bandung, 2016, h. 225

Page 26: JAMINAN KECELAKAAN KERJA TERHADAP TENAGA KERJA DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41267/1/AISYAH... · kecelakaan pada saat dimulai berangkat kerja sampai tiba

12

populasi yang didasarkan atas tujuan atau pertimbangan

dari penulis. Berdasarkan pada konteks tersebut, maka

peneliti memilih subyek penelitian diantaranya :

No Informan Jumlah Pertanyaan yang

diajukan

1 Kepala Divisi Kepegawaian 1 Kebijakan dan ketentuan

jaminan kecelakaan kerja

yang berlaku di PT.

Indonesia Power UPJP

Priok.

2 Staff Divisi Kecelakaan dan

Kesehatan Kerja

1 Standart operasional

perlindugan kecelakaan

kerja.

3 Karyawan Korban

Kecelakaan Kerja

1 Pemberian jaminan

kecelakaan kerja oleh

perusahaan.

4 Karyawan korban

kecelakaan dinas

1

c.Studi dokumentasi

Mencari data yang tertulis, baik berupa buku, jurnal,

ataupun yang lainnya. Tehnik ini dilakukan dengan cara

Page 27: JAMINAN KECELAKAAN KERJA TERHADAP TENAGA KERJA DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41267/1/AISYAH... · kecelakaan pada saat dimulai berangkat kerja sampai tiba

13

menkategorisasi kemudian mempelajari bahan tertulis

yang berhubungan dengan masalah penelitian penulis

3. Teknik Analisis Data

Penelitian ini menggunakan analisis data secara kualitatif salah

satunya dengan teknik obeservasi terfokus, dimana suatu observasi

yang telah dipersempit untuk di fokuskan pada aspek tertentu. 14

Dalam penelitiannya penulis memfokuskan pada kententuan

Jaminan Kecelakaan Kerja yang diterapkan oleh Perusahaan PT.

Indonesia Power UPJP Priok.

4. Tempat dan Waktu

Penelitian dilaksanakan di PT. Indonesia Power Unit

Pembangkitan dan Jasa Pembangkitan Priok Jakarta Utara. Penulis

melakukan penelitian pada 21 Agustus 2017 – 20 November 2017.

H. Sistematika Penulisan

Dalam hal sistematika ini penulis menggunakan Pedoman

Penulisan Karya Ilmiah (Skripsi dan Tesis) yang diterbitkan CeQDa

(Center for Quality Development and Assurance) Universitas Islam Negeri

(UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta sebagai pedoman Penulisan Skripsi.

Penulisan skripsi ini disajikan kedalam 5 bab, berikut adalah

sistematika penulisan skripsi :

14 Prof. Dr. Sugiono, Metode Penelitian Kuantitatif, kualitatif, dan R&D, Alvabeta-Bandung, 2016, h. 231

Page 28: JAMINAN KECELAKAAN KERJA TERHADAP TENAGA KERJA DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41267/1/AISYAH... · kecelakaan pada saat dimulai berangkat kerja sampai tiba

14

BAB I Pendahuluan : terdiri dari Latar Belakang Masalah, Batasan dan

Rumusan Masalah, Tujuan dan Manfaat Penelitian, Metodelogi Penelitian

yang berisikan Jenis Penelitian dan Sistematika Penulisan.

BAB II Landasan Teori : Bab ini mengemukakan tentang Sistem Jaminan

Sosial Nasional, pengertian jaminan sosial, prinsip jaminan sosial,

pengertian tenaga kerja, hak kewajban perusahaan dengan pekerja, dan

Klasifikasi Tenaga Beresiko tinggi.

BAB III : Gambaran Umum dan sejarah PT. Indonesia Power UPJP Priok,

BAB IV Analisis Data : Pada Bab ini penulis memuat tentang temuan,

studi kasus dan analisis yang ditemui selama penelitan berlangsung.

BAB V Penutup : Terdiri dari kesimpulan dan saran dengan daftar pustaka

dan lampiran-lampiran wawancara, observasi, tabel dan dokumentasi.

Page 29: JAMINAN KECELAKAAN KERJA TERHADAP TENAGA KERJA DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41267/1/AISYAH... · kecelakaan pada saat dimulai berangkat kerja sampai tiba

15

BAB II

Landasan Teori

Pada bab ini peneliti akan mengemukakan tentang Sistem Jaminan Sosial

Nasional, Undang-undang Sistem Jaminan Sosial, Macam-macam Jaminan Sosial,

Prinsip jaminan sosial, pengertian tenaga kerja, status tenaga kerja, hak dan

kewajban perusahaan terhadap tenaga kerja serta pekerjaan yang beresiko tinggi.

A. Pengertian Jaminan Sosial

International Labour Organization (ILO) muncul dari pertimbangan

keamanan, kemanusiaan, politik dan ekonomi. Pembukaan konstitusi

International Labour Organization (ILO) mengatakan bahwa para pihak

berjanji digerakkan oleh sentimen keadilan dan kemanusiaan serta oleh

keinginan untuk menjamin perdamaian permanen di dunia akan pentingnya

keadilan sosial dalam mengamankan perdamaian dengan latar belakang

eksploitasi pekerja di negara-negara industri pada masa itu kedamaian

universal dan abadi dapat dibangun hanya jika berdasarkan pada keadilan

sosial. Bidang perbaikan yang tercantum dalam mukadimah tetap relevan saat

ini. Misalnya, peraturan jam kerja termasuk penetapan hari kerja dan minggu

kerja maksimal, penawaran tenaga kerja, pencegahan pengangguran dan

penyediaan upah layak, penyakit yang timbul dari pekerjaanya, perlindungan

anak dan keluarga.1

1 www.ilo.org/global/about-the-ilo/history/lang--en/index.htm

Page 30: JAMINAN KECELAKAAN KERJA TERHADAP TENAGA KERJA DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41267/1/AISYAH... · kecelakaan pada saat dimulai berangkat kerja sampai tiba

16

International Labour Organization (ILO) memberikan definisi Social

Security Sebagai berikut (ILO Convention 102).2 Jaminan sosial adalah

perlindungan yang diberikan masyarakat kepada anggotanya melalui

serangkaian tindakan publik, meliputi :

1. Mengimbangi ketidak hadiran atau pengurangan pendapatan yang

substansial dari pekerjaan akibat berbagai kemungkinan (penyakit serius,

bersalin, kecelakaan kerja, pengangguran, ketidakabsahan, usia tua, dan

kematian pencari nafkah).

2. Menyediakan perawatan kesehatan bagi orang-orang.

3. Untuk memberi manfaat bagi keluarga dengan anak-anak.

Sejarah terbentuknya jaminan sosial dimulai dari undang-undang nomor 2

tahun 1951 tentang kecelakaan kerja, peraturan menteri perburuhan nomor 8

tahun 1956 tetang pengaturan bantuan untuk usaha penyelenggara kesehatan

buruh, PMP (Peraturan Menteri Perburuhan) nomor 5 tahun 1964 tentang

pembentukan Yayasan Dana Jaminan Sosial (YDJS). Selanjutnya,

diberlakukan Undang-undang Nomor 14 Tahun 1969 tentang pokok-pokok

tenaga kerja secara kronologis proses lahirnya asuransi sosial tenaga kerja

semakin transparan dan terbentuknya Undang-undang Nomor 3 Tahun 1992

tentang Jaminan Sosial Tenaga Kerja (Jamsostek) pemerintah juga

menerbitkan Undang-undang Nomor 40 Tahun 2004 tentang Sistem Jaminan

Sosial Nasional (SJSN).

2Sulastomo, Sistem Jaminan Sosial Nasional Sebuah Introduksi, (Jakarta : PTRAJAGRAFINDO PERSADA, 2008), h.4

Page 31: JAMINAN KECELAKAAN KERJA TERHADAP TENAGA KERJA DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41267/1/AISYAH... · kecelakaan pada saat dimulai berangkat kerja sampai tiba

17

Kelak apabila UU ini dapat dilaksanakan dengan sebaik-baiknya mampu

meningkatkan kesejahteraan rakyat Indonesia dan mengejar ketertinggalan di

bidang penyelenggaraan jaminan sosial. Tetapi akan berdampak kepada

ekonomi dan politik karena, setiap program jaminan sosial pada dasarnya

merupakan instrumen mobilisasi dana masyarakat sehingga mampu

membentuk tangungan nasional yang besar.

Sistem jaminan sosial merupakan cara sekaligus tujuan mewujudkan

kesejahteraan yang sekarang dikenal di seluruh dunia, baik yang menganut

Sistem Ekonomi Sosialis (SES) dan Sistem Ekonomi Campuran (SEC).

Sistem Ekonomi Sosialis (SES) meletakan peran negara yang sangat besar

sehingga pemerintah tidak hanya sebagai regulator, tetapi juga penyelenggara

atau pemberi kesejahteraan rakyat. Sebaliknya, di negara kapitalis pemerintah

sebagai regulator peran pemerintah dalam penyelenggaraan sistem jaminan

sosial tetap besar. Sementara itu Sistem Ekonomi Campuran (SEC)

pemerintah dan rakyat secara bersama-sama mewujudkan kesejahteraan yang

dicita-citakan itu.3

Teori demokrat sosial berporos pada prinsip-prinsip ekonomi campuran.

Teori ini muncul sebagai jawaban terhadap depresi ekonomi yang terjadi pada

tahun 1920-an dan awal 1930-an. Sistem negara kesejahteraan yang

menekankan pentingnya manajemen dan pendanaan negara dalam pemberian

pelayanan sosial dasar, seperti pendidikan, kesehatan, perumahan dan

jaminan sosial. Meskipun tidak setuju sepenuhnya terhadap pasar bebas,

3Sulastomo, 2008, Sistem Jaminan Sosial Nasional Sebuah Introduksi, (Jakarta : PTRAJAGRAFINDO PERSADA, h.2

Page 32: JAMINAN KECELAKAAN KERJA TERHADAP TENAGA KERJA DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41267/1/AISYAH... · kecelakaan pada saat dimulai berangkat kerja sampai tiba

18

kaum demokrat sosial tidak memandang sistem ekonomi kapitalis sebagai

musuh. Bahkan kapitalis dipandang sebagai bentuk pengorganisasian

ekonomi yang paling efektif. 4

Menurut (Guy Standing,2000) Jaminan Sosial adalah sistem untuk

menyediakan keamanan pendapatan untuk menghadapi resiko kemungkinan

hidup. Seperti : Sakit, bersalin, kecelakaan kerja, pengangguran,

ketidakabsahan, usia tua dan kematian, penyediaan perawatan medis dan

pemberian subsidi untuk keluarga dengan anak-anak.5

Kata “jaminan Sosial” berasal dari kata Social dan Security. Security

diambil dari Bahasa Latin se-curus yang bermakna se (pembebasan atau

Liberation dan curus yang berarti kesulitan. Sementara itu kata social

menunjukan pada istilah masyarakat atau orang banyak society. Dengan

demikian, jaminan sosial secara harafiah adalah pembebasan kesulitan

masyarakat atau suatu upaya untuk membebaskan masyarakat dari kesulitan.

Jaminan sosial adalah kebutuhan perlindungan yang diberikan oleh

masyarakat bagi anggota-anggotanya untuk resiko atau peristiwa tertentu

dengan tujuan untuk menghindari peristiwa tersebut yang dapat

4 Edi Suharto, 2004, Isu-isu Tematik Pembangunan Sosial : Konsep dan Strategi, (BadanPelatihan dan Pengembangan Sosial Departemen Sosial RI. h. 124

5Sulastomo, 2008, Sistem Jaminan Sosial Nasional Sebuah Introduksi, (Jakarta : PTRAJAGRAFINDO PERSADA h.5

Page 33: JAMINAN KECELAKAAN KERJA TERHADAP TENAGA KERJA DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41267/1/AISYAH... · kecelakaan pada saat dimulai berangkat kerja sampai tiba

19

mengakibatkan hilangnya atau turunnya sebagian besar penghasilan untuk

tunjangan keluarga dan anak.6

Menurut Abraham Maslow Teori hierarki kebutuhan. Ia beranggapan

bahwa kebutuhan-kebutuhan ditingkat paling tidak cukup terpenuhi terlebih

dahulu sebelum kebutuhan-kebutuhan ditingkat lebih tinggi menjadi hal yang

memotivasi.7

Konsep hierarki kebutuhan dasar ini bermula ketika Maslow melakukan

observasi terhadap perilaku monyet. Berdasarkan pengamatannya, didapatkan

kesimpulan bahawa beberapa kebutuhan lebih diutamakan dibandingkan

dengan kebutuhan yang lain. Contohmya jika individu akan cenderung untuk

mencoba memuaskan dahaga. Individu dapat hidup tanpa makanan selama

berminggu-minggu. Tetapi tanpa air, individu hanya dapat hidup selama

beberapa hari saja karena kebutuhan akan air lebih kuat daripada kebutuhan

akan makan.8

Kebutuhan-kebutuhan ini sering disebut Maslow sebagai kebutuhan-

kebutuhan dasar yang digambarkan sebagai sebuah hierarki atau tangga yang

6Zaeni Asyhadie, Aspek-aspek Hukum Jaminan Sosial Tenaga Kerja di Indonesia,(Mataram : Rajawali Pers, 2007), h.33

7 Greogory J. Feist (2010). Teori Kepribadian : Theories of Personality. SalembaHumanika.p.331. ISBN 978-602-8555-18-0

8 Rahmat Hidayat, Deden (1011) Zaenudin A. Naufal. Teori dan Aplikasi PsikologiKepribadian dalam Konseling. Graha Indonesia. P 165-166

Page 34: JAMINAN KECELAKAAN KERJA TERHADAP TENAGA KERJA DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41267/1/AISYAH... · kecelakaan pada saat dimulai berangkat kerja sampai tiba

20

menggambarkan tingkat kebutuhan.9 Terdapat lima tingkat kebutuhan dasar,

yaitu : kebutuhan fisiologis, kebutuhan akan rasa aman, kebutuhan akan rasa

memiliki dan kasih sayang, kebutuhan akan penghargaan dan kebutuhan akan

aktualisasi diri.10 Maslow memberi hipotesis bahwa setelah individu

memuaskan kebutuhan pada tingkat paling bawah, individu akan memuaskan

kebutuhan pada tingkat yang berikutnya. Jika pada tingkat tertinggi tetapi

kebutuhan dasar tidak terpuaskan, maka individu dapat kembali pada tingkat

kebutuhan yang sebelumnya.11

Salah satu Kebutuhan yang terkait dengan Jaminan Kecelakaan Kerja ialah

Kebutuhan akan rasa aman (Safety/Security Needs) Setelah kebutuhan-

kebutuhan fisiologis terpuaskan secukupnya, muncul lah apa yang disebuut

Maslow sebagai kebutuhan-kebutuhan akan rasa aman ini diantaranyaadalah

rasa aman fisik, stabilitas, ketergantungan, perlindungan dan kebebasan dari

daya-daya mengancam seperti kriminalitas, perang, terorisme, penyakit,

takut, cemas, bahaya, kerusuhan dan bencana alam. Manusia tidak pernah

dapat dilindungi sepenuhnya dari ancaman-ancaman meteor, kebakaran,

banjir atau perilaku berbahaya orang lain.12

9 Greogory J. Feist (2010). Teori Kepribadian : Theories of Personality. SalembaHumanika.p.331. ISBN 978-602-8555-18-0

10 Rahmat Hidayat, Deden (1011) Zaenudin A. Naufal. Teori dan Aplikasi PsikologiKepribadian dalam Konseling. Graha Indonesia. P 165-166

11 Haig Kouyoumdjian (2014). Introduction to Psychology, 10th Edition Wadsworth. P332.

12 Greogory J. Feist (2010). Teori Kepribadian : Theories of Personality. SalembaHumanika.p.331. ISBN 978-602-8555-18-0

Page 35: JAMINAN KECELAKAAN KERJA TERHADAP TENAGA KERJA DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41267/1/AISYAH... · kecelakaan pada saat dimulai berangkat kerja sampai tiba

21

Menurut Maslow seseorang yang tidak aman memiliki kebutuhan akan

keteraturan dan stabilitas secara berlebihan serta akan berusaha keras

menghindari hal-hal yang bersifat asing danyang tidak diharapkannya.13

Sebagai wujud komitmen pemerintah dalam penyelenggaraan jaminan

sosial nasional dan membentuk Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS)

berdasarkan Undang-undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan

Perlindungan Jaminan Sosial (BPJS). Lalu, terbentuk BPJS Kesehatan dan

BPJS Ketenagakerjaan.

B. Undang-undang kebijakan Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN)

Salah satu tipe program umum dari perundang-undangan sosial adalah

jaminan sosial (social security) yang menjadi bagian dari sistem kesejahteraan

sosial (social welfare system). Menurut Kenneth Thomson “Jaminan Sosial

dapat diartikan sebagai perlindungan yang diberikan oleh masyarakat bagi

anggota-anggotanya untuk risiko atau peristiwa tertentu dengan tujuan, sejauh

mungkin, untuk menghindari terjadinya peristiwa-peristiwa tersebut yang

dapat mengakibatkan hilangnya atau turunnya sebagian besar penghasilan dan

untuk memberikan pelayanan medis atau jaminan keuangan terhadap

peristiwa tersebut, serta jaminan untuk tunjangan keluarga dan anak”.

Pengertian jaminan sosial dapat dijumpai dalam Undang-undang Nomor

11 Tahun 2009 tentang Kesejahteraan Sosial yaitu Jaminan Sosial memiliki

fungsi memberikan perlindungan dari berbagai resiko. Selain ditemukan

13 Frank G. Goble (1987). A. Supratikya, ed. Mazhab Ketiga, Psikologi HumanistikAbraham Maslow. Kanisius. P.71

Page 36: JAMINAN KECELAKAAN KERJA TERHADAP TENAGA KERJA DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41267/1/AISYAH... · kecelakaan pada saat dimulai berangkat kerja sampai tiba

22

dalam UU Kesejahteraan Sosial, pengertian Jaminan Sosial juga dapat di

jumpai dalam Undang-undang Nomor 40 Tahun 2004 tentang Sistem

Jaminan Sosial Nasional (SJSN).14

Pengertian Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN) sebagimana ditentukan

dalam UU SJSN tersebut bermakna bahwa jaminan sosial adalah instrumen

negara yang dilaksanakan untuk mengalihkan risiko individu secara nasional

dengan sikelola sesuai dengan asas dan prinsip-prinsip dalam UU SJSN.

1. Prinsip dalam penyelenggaraan Sistem Jaminan Sosial Nasional

(SJSN)15

a. Prinsip Kegotong Royongan

Kebersamaan antar peserta dalam menanggung beban biaya

jaminan sosial, yang diwujudkan dengan kewajiban setiap

peserta membayar iuran sesuai dengan tingkat gaji, upah, atau

penghasilan.

b. Prinsip Nirlaba

Pengelolaan usaha yang mengutamakan penggunaan hasil

pengembangan dana untuk memberikan manfaat sebesar-

besarnya bagi seluruh peserta.

c. Prinsip Keterbukaan

14 Dr. Sugeng Pujileksono, M.Si, Perundang-undangan Sosial dan Pekerjaan Sosial,(Jawa Timur : Setara Press, 2015),h.260-261

15Dr. Sugeng Pujileksono, M.Si, Perundang-undangan Sosial dan Pekerjaan Sosial,(Jawa Timur : Setara Press, 2015),h.267

Page 37: JAMINAN KECELAKAAN KERJA TERHADAP TENAGA KERJA DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41267/1/AISYAH... · kecelakaan pada saat dimulai berangkat kerja sampai tiba

23

Mempermudah akses informasi yang lengkap, benar, dan jelas

bagisetiap peserta.

d. Prinsip Kehati-hatian

Pengelolaan dana secara cermat, teliti, aman, dan tertib.

e. Prinsip Akuntailitas

Pelaksanaan program dan pengelolaan keuangan secara akurat

dan dapat dipertanggungjawabkan.

f. Prinsip Portabilitas

Memberikan jaminan secara berkelanjutan meskipun peserta

berpindah pekerjaan atau tempat tinggal dalam wilayah Negara

Republik Indonesia.

g. Prinsip Kepesertaan Wajib

Mengharuskan seluruh penduduk untuk menjadi peserta jaminan

sosialyang dilaksanakan secara bertahap.

h. Prinsip Dana Amanat

Iuran dan hasil pengembangannya merupakan dana titipan dari

pesertauntuk digunakan sebesar-besarnya bagi kepentingan

peserta jaminansosial.

i. Prinsip Hasil Pengelolaan Jaminan Sosial Nasional

dipergunakan seluruhnya untuk pengembangan program dan

untuk sebesar-besarnya kepentingan peserta. Hasil

Pengemembangan aset jaminan sosial dimanfaatkan untuk

kepentingan peserta jaminan sosial.

Page 38: JAMINAN KECELAKAAN KERJA TERHADAP TENAGA KERJA DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41267/1/AISYAH... · kecelakaan pada saat dimulai berangkat kerja sampai tiba

24

Undang-undang Sistem Jaminan Sosial Nasional Nomor 40 Tahun 2004

adalah dasar hukum untuk menyinkronkan penyelenggaraan berbagai bentuk

jaminan sosial yang telah dilaksanakan oleh beberapa badan penyelenggara

agar dapat menjangkau kepesertaan yang lebih luas serta memberikan

manfaat yang lebih besar bagi setiap peserta.16

2. Undang-Undang Sistem Jaminan Sosial Nasional

Undang-undang Sistem Jaminan Sosial Nasional menetapkan 5 (lima)

program jaminan sosial, yaitu:17

a. Jaminan Kesehatan

Adalah program jaminan sosial yang diselenggarakan secara nasional

dengan tujuan untuk menjamin agar peserta dan anggota keluarganya

memperoleh manfaat pemeliharaan kesehatan dan perlindungan dalam

memenuhi kebutuhan dasar kesehatan.

b. Jaminan Kecelakaan Kerja

Adalah program jaminan sosial yang diselenggarakan secara nasional

dengan tujuan menjamin agar peserta memperoleh manfaat pelayanan

kesehatan dan santunan uang tunai apabila ia mengalami kecelakaan

kerja atau menderita penyakit akibat kerja.

c. Jaminan Hari Tua

16Dr. Sugeng Pujileksono, M.Si, Perundang-undangan Sosial dan Pekerjaan Sosial,(Jawa Timur : Setara Press,2015),h.266

17Dr. Sugeng Pujileksono, M.Si, Perundang-undangan Sosial dan Pekerjaan Sosial,(Jawa Timur : Setara Press,2015),h.268

Page 39: JAMINAN KECELAKAAN KERJA TERHADAP TENAGA KERJA DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41267/1/AISYAH... · kecelakaan pada saat dimulai berangkat kerja sampai tiba

25

Adalah program jaminan sosial yang diselenggarakan secara

nasional dengan tujuan untuk menjamin agar peserta menerima uang

tunai apabila memasuki masa pensiun, mengalami cacat total tetap,

atau meninggal dunia.

d. Jaminan Pensiun

Adalah program jaminan sosial yang diselenggarakan secara

nasional dengan tujuan untuk mempertahankan derajat kehidupan

yang layak pada saat peserta mengalami kehilangan atau berkurang

penghasilannya karena memasuki usia pensiun atau mengalami cacat

tetap total.

e. Jaminan Kematian

Adalah program jaminan sosial yang diselenggarakan secara

nasional dengan tujuan untuk memberikan santunan kematian yang

dibayarkan kepada ahli waris peserta yang meninggal dunia.

3. Undang-undang Badan Penyelenggara Jaminan Sosial

Undang-undang BPJS (Badan Penyelenggara Jaminan Sosial) adalah

dasar hukum bagi pembentukan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial

Jaminan Sosial atau yang sekarang disebut Badan Perlindungan Jaminan

Sosial (BPJS), yaitu BPJS Kesehatan dan BPJS Ketenagakerjaan.

Pengertiannya Sebagai berikut18

a. BPJS Kesehatan

18 Dr. Sugeng Pujileksono, M.Si, Perundang-undangan Sosial dan Pekerjaan Sosial,(Jawa Timur : Setara Press, 2015),h.266

Page 40: JAMINAN KECELAKAAN KERJA TERHADAP TENAGA KERJA DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41267/1/AISYAH... · kecelakaan pada saat dimulai berangkat kerja sampai tiba

26

Undang-undang No. 40 Tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial

Nasional Bab IV Bagian kedua pasal 27 ayat (1) Besarnya iuran

jaminan kesehatan untuk peserta penerima upah ditentukan

berdasarkan presentase dari upah sampai batas tertentu, yang

secara bertahap ditanggung bersama oleh pekerja dan pemberi

kerja.

b. BPJS Ketenagakerjaan

Undang-undang No. 40 Tahun 2004 2004 tentang Sistem Jaminan

Sosial Nasional , Bab IV Bagian ketiga pasal 31 ayat (1) peserta

yang mengalami kecelakaan kerja berhak mendapatkan manfaat

berupa pelayanan kesehatan sesuai dengan kebutuhan medisnya

dan mendapatkan manfaat berupa uang tunai apabila terjadi cacat

total tetap atau meninggal dunia. dan (2) Manfaat jaminan

kecelakaan kerja yang berupa uang tunai diberikan sekaligus

kepada ahli waris pekerja yang meninggal dunia atau pekerja yang

cacat sesuai dengan tingkat kecacatan.19

BPJS Ketenagakerjaan terdiri dari jaminan kecelakaan kerja

: perlindungan atas risiko kecelakaan kerja mulai dari perjalanan

pergi ke kantor, pulang dan selama ditempat bekerja, Jaminan hari

tua : tabungan untuk persiapan memasuki hari tua berupa alumulasi

iuran ditambah dengan hasil pengembangan, Jaminan pensiun :

dapat diterima secara berkala setiap bulannya dengan nilai

19 Sulastomo, Sistem Jaminan Sosial Nasional Sebuah Introduksi, (Jakarta : PTRAJAGRAFINDO PERSADA, 2008), h.103

Page 41: JAMINAN KECELAKAAN KERJA TERHADAP TENAGA KERJA DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41267/1/AISYAH... · kecelakaan pada saat dimulai berangkat kerja sampai tiba

27

maksimal dapat mencapai 40% dari upah, dan jaminan kematian :

santunan kematian berkala 24 bulan biaya pemakaman dan

beasiswa untuk anak sekolah.

C. Jaminan Kecelakaan Kerja

Kecelakaan kerja termasuk penyakit akibat pekerjaan yang membahayakan

tenaga kerja dalam melakukan pekerjaannya. Untuk menanggulangi

hilangnya sebagian atau seluruh penghasilan yang diakibatkan oleh adanya

resiko-resiko sosial, seperti: kematian atau cacat karena kecelakaan kerja,

baik fisik maupun mental, maka diperlukan adanya jaminan kecelakaan kerja.

Kesehatan dan keselamatan tenaga kerja merupakan tanggung jawab

perusahaan. Karena, jaminan ini memberikan kompensasi dan rehabilitasi

bagi tenaga kerja yang mengalami kecelakaan pada saat dimulai berangkat

kerja sampai tiba lagi kerumah. Ada jaminan kecelakaan kerja dan jaminan

kecelakaan dinas. Kewajiban bagi perusahaan untuk segera melaporkan

kecelakaan kerja yang menimpa tenaga kerja pada kantor departemen atau

badan penyelenggara dan tidak boleh lebih dari 24 jam setelah terjadinya

kecelakaan.20

Sudah diatur sebagaimana peraturan yang berlaku seperti yang ada dalam

keputusan direksi pada bab 2 pasal 4 berikut ini penjelasannya21:

20Dr. Agusmidah, S.H., M.Hum, Hukum Ketenagakerjaan Indonesia, (Jakarta : GhaliaIndonesia, 2010), h. 130

21 Ledi Mei, Dokumen Keputusan direksi Nomor : 065.K/010/IP/2008 tentangKecelakaan Kerja Direksi PT. Indonesia Power

Page 42: JAMINAN KECELAKAAN KERJA TERHADAP TENAGA KERJA DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41267/1/AISYAH... · kecelakaan pada saat dimulai berangkat kerja sampai tiba

28

1. Pegawai yang menderita cidera atau sakit termasuk penyakit yang

timbul karena hubungan kerja berhak memperoleh bantuan seperti

berikut :

a. Perawatan kesehatan yang sudah disediakan oleh perusahaan

yaitu klinik kesehatan untuk para tenaga kerja yang

membutuhkan perawatan.

b. Pensiun karena uzur jasmani dan rohani.

Kepada pegawai yang mengalami cidera atau sakit akibat

kecelakaan apabila setelah 18 bulan pertama yang

bersangkutan ternyata belum sembuh dari penyakit yang

dinyatakan dengan surat keterangan dokter atau lembaga

kesehatan yang bekerja sama dengan perusahaan, salah satunya

RS. Mitra Keluarga. Pekerja yang mendapat musibah

kecelakaan kerja maupun kecelakaan dinas mempunyai

kesempatan untuk tidak masuk kerja dengan mendapat

penghasilan pokok saja.

c. Apabila pekerja yang dimaksud pada 1b selama 18 bulan kedua

dinyatakan belum pulih dan tidak mampu melaksanakan

pekerjaanya maka ada pemberhentian dini dengan hak pensiun.

d. Khusus bagi pensiunan yang menderita penyakit yang timbul

karena hubungan kerja masa pekerja yang bersangkutan berhak

memperoleh perawatan kesehatan dan hak-hak lainnya sebagai

pensiun pegawai.

Page 43: JAMINAN KECELAKAAN KERJA TERHADAP TENAGA KERJA DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41267/1/AISYAH... · kecelakaan pada saat dimulai berangkat kerja sampai tiba

29

2. Pegawai yang menderita cacat akibat kecelakaan dinas/kerja

berhak memperoleh :

a. Biaya rehabilitas berupa alat bantu orthese atau alat ganti

prothese.

b. Santunan tunjangan cacat yang dibayarkan sekaligus

berdasarkan surat keputusan direksi dengan ketentuan sebagai

berikut :

- Cacat sebagian untuk selamanya mendapat santunan

tunjangan sebesar prosentase santunan tunjangan cacat

tetap x 80 x penghasilan sebulan terakhir.

- Cacat total selamanya mendapat santunan tunjangan cacat

sebesar prosentase santunan tunjangan cacat total x 80 x

penghasilan sebulan terakhir.

- Cacat kekurangan fungsi mendapat santunan tunjangan

sebesar prosentase kekurangan fungsi x prosentase cacat x

80 x penghasilan sebulan terakhir.

c. Presentase bantuan tunjangan cacat ditetapkan oleh pejabat

berwenang sedangkan presentase kekurangan fungsi ditetapkan

oleh Dokter atau lembaga kesehatan yang ditunjuk oleh

Perusahaan.

d. Pensiun karena uzur jasmani atau rohani. Pegawai yang

menderita cacat tetap atau kekurangan fungsi dan cacat total

sehingga tidak dapat dipekerjakan lagi, yang dinyatakan

Page 44: JAMINAN KECELAKAAN KERJA TERHADAP TENAGA KERJA DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41267/1/AISYAH... · kecelakaan pada saat dimulai berangkat kerja sampai tiba

30

dengan surat keterangan dokter atau lembaga kesehatan yang

ditunjuk oleh perusahaan, kepadanya diberhentikan dengan

hormat sebagai pegawai dengan hak pensiun.

3. Pegawai yang tewas (meninggal dunia) berhak memperoleh

santunan tunjangan tewas dengan ketentuan sebagai berikut :

a. Bantuan tunjangan tewas, dibayarkan sekaligus berdasarkan

Surat Keputusan Direksi, sebesar 60% x 80% x penghasilan

sebulan terakhir.

b. Bantuan biaya pemakaman, diatur dengan ketentuan sebagai

berikut :

- Apabila pemakaman dilaksanakanoleh perusahaan, biata

pemakaman ditanggung oleh Perusahaan meliputi biaya

pengurusan izin pemakaian tanah makam, biaya perawatan

jenazah pada saat kematian, tanpa biaya pengawetan

kecuali jenazah dari luar negeri dan biaya pengangkutan ke

tempat pemakaman di wilayah Republik Indonesia.

- Apabila pemakaman tidak dilaksanakan oleh perusahaan,

maka diberikan bantuan pemakaman yang besarnya

ditetapkan dengan edaran direksi.

c. Bantuan diberikan kepada ahli waris yang diatur dengan

ketentuan janda atau duda, anak atau orang tua dalam hal

Pegawai yang bersangkutan belum mempunyai istri/suami dan

anak.

Page 45: JAMINAN KECELAKAAN KERJA TERHADAP TENAGA KERJA DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41267/1/AISYAH... · kecelakaan pada saat dimulai berangkat kerja sampai tiba

31

D. Pengertian Tenaga Kerja

Dalam Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1969 tentang ketentuan

pokok ketenagakerjaan memberikan pengertian tentang tenaga kerja, bahwa

tenaga kerja adalah setiap orang yang mampu melakukan pekerjaan baik

didalam maupun diluar hubungan kerja guna menghasilkan barang atau jasa

untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Namun undang-undang ini sudah

tidak digunakan lagi yang digunakan adalah Undang-Undang Nomor 13

Tahun 2003 tentang ketenagakerjaan.

Dalam Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 memberi pengertian

tentang tenaga kerja yang terdapat dalam pasal 1 angka 2 bahwa tenaga kerja

yaitu setiap orang yang akan melakukan pekerjaan guna menghasilkan barang

dan jasa baik memenuhi kebutuhan sendiri maupun masyarakat. Pengertian

tenaga kerja dalam Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1969 tentang ketentuan

pokok ketenagakerjaan22

Pengertian tenaga kerja menurut Undang-Undang No.13 Tahun 2003

tentang ketenagakerjaan juga sejalan dengan pengertian tenaga kerja menurut

konsep ketenagakerjaan pada umumnya sebagaimana ditulis oleh Dr.

Payaman Simanjutak dalam bukunya Pengantar Ekonomi Sumber Daya

Manusia yaitu bahwa tenaga kerja atau manpower mencakup penduduk yang

22Sendjum H. Manulang, Pokok-pokok Hukum Ketenagakerjaan Di Indonesia, (Jakarta :Rhineka Cipta, 2001), h.3

Page 46: JAMINAN KECELAKAAN KERJA TERHADAP TENAGA KERJA DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41267/1/AISYAH... · kecelakaan pada saat dimulai berangkat kerja sampai tiba

32

sudah bekerja atau sedang bekerja dan yang sedang mencari kerja dan yang

melakukan pekerjaan lain seperti sekolah dan mengurus rumah tangga.23

Pengertian tenaga kerja disini mencakup tenaga kerja atau buruh yang

sedang terkait dalam suatu hubungan kerja dan tenaga kerja yang belum

bekerja. Sedangkan pengertian dari pekerja atau buruh adalah setiap orang

yang bekerja dengan menerima upah atau imbalan dalam bentuk lain. Dengan

kata lain, pekerja atau buruh adalah tenaga kerja yang sedang dalam ikatan

hubungan kerja.24

Menurut Imam Soepomo adalah seorang yang bekerja pada orang lain

dengan menerima upah, Setiap orang yang menetap dalam suatu wilayah

Negara, jadi disebut tenaga kerja dapat pula di sebut cukan tenaga kerja,

dapat warga Negara dapat pula orang asing.25

Dapat kita simpulkan bahwa tenaga kerja terdiri dari berbagai

tingkatan dengan fungsi dan hak berlainan antara kelompok yang satu dengan

yang lainnya, sesungguhnya mempunyai tujuan yang sama yaitu demi

produktifitas perusahaan dan peningkatan kesejahteraan hidup dari yang

bersangkutan.

Tenaga kerja merupakan penduduk yang berumur didalam batas usia

kerja. Tenaga kerja dibagi dalam dua kelompok yaitu angkatan kerja dan

bukan angkatan kerja. Angkatan kerja adalah penduduk dalam usia kerja yang

23Sendjum H. Manulang, Pokok-pokok Hukum Ketenagakerjaan Di Indonesia, (Jakarta :Rhineka Cipta, 2001), h.4

24Rusli Hardijan, Hukum Ketenagakerjaan, (Jakarta : Ghalia Indonesia, 2003) h. 12-13

25Prof. Imam Soepomo, S.H, Pengantar Hukum Perburuhan, (Cetakan VDjambatan,1983), h-43

Page 47: JAMINAN KECELAKAAN KERJA TERHADAP TENAGA KERJA DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41267/1/AISYAH... · kecelakaan pada saat dimulai berangkat kerja sampai tiba

33

terlibat atau berusaha untuk terlibat dalam kegiatan produktif yaitu

memproduksi barang dan jasa. Angkatan kerja terdiri dari golongan bekerja

serta golongan menganggur dan mencari pekerjaan. Sedangkan, bukan

angkatan kerja adalah penduduk dalam usia kerja yang tidak bekerja, tidak

mempunyai pekerjaan dan sedang tidak mencari pekerjaan. Bukan angkatan

kerja terdiri dari golongan yang bersekolah, golongan yang mengurus rumah

tangga dan golongan lain-lain atau penerima pendapatan. Ketiga golongan

dalam kelompok ini sewaktu-waktu dapat menawarkan jasanya untuk bekerja.

Oleh karena itu kelompok ini sering juga sebagai angkatan kerja potensial.

1. Status Tenaga Kerja

Menurut statusnya pekerja dibedakan menjadi tiga antara lain yaitu:

a. Pekerja borongan adalah pekerja yang bekerja pada suatu perusahaan

dengan menerima upah berdasarkan hasil pekerjaan yang dilakukan

oleh pekerja.

b. Pekerja harian adalah pekerja yang bekerja pada perusahaan/majikan

untuk melakukan pekerjaan tertentu dan berubah-ubah dalam

waktu/volume perubahan dengan menerima yang didasarkan pada

kehadiran pekerja pada hari itu.

c. Pekerja Kontrak adalah pekerja yang diperbantukan menyelesaikan

pekerjaan-pekerjaan rutin perusahaan dan tidak ada jaminan

kelangsungan masa kerjanya.

Page 48: JAMINAN KECELAKAAN KERJA TERHADAP TENAGA KERJA DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41267/1/AISYAH... · kecelakaan pada saat dimulai berangkat kerja sampai tiba

34

a. Pekerja tetap adalah pekerja yang bekerja pada perusahaan/majikan

dengan menetap dan menerima upah yang terus menerus tanpa adanya

perpanjangan jabatan (Abdul Khakim, 2006:14).

2. Bentuk dan Perlindungan Tenaga Kerja

Berdasarkan Pasal 2 Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003

dinyatakan, bahwa pembangunan ketenagakerjaan berdasarkan Pancasila

dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.

Dalam penjelasan pasal tersebut ditegaskan, bahwa pembangunan

ketenagakerjaan dilaksanakan dalam rangka pembangunan manusia

Indonesia seutuhnya. Oleh sebab itu, pembangunan ketenagakerjaan

dilaksanakan untuk mewujudkan manusia dan masyarakat Indonesia yang

sejahtera, adil, makmur, dan merata, baik materil maupun spiritual.

Pembangunan ketenagakerjaan diselenggarakan atas asas keterpaduan

melalui koordinasi fungsional lintas sektoral pusat dan daerah. Disini

terlihat bahwa pembangunan ketenagakerjaan diatur dan ditentukan

melalui peratuan perundang-undangan yang harus dilaksanakan di daerah

karena daerah sudah diberi kewenangan untuk mengatur kondisi dan

keadaan daerahnya sendiri sesuai dengan perkembangan dan aspirasi

masyarakat termasuk pengaturan mengenai ketenagakerjaan.

Asas pembangunan ketenagakerjaan pada dasarnya sesuai dengan asas

pembangunan nasional, khususnya asas demokrasi, asas adil, dan merata.

Hal ini dilakukan karena pembangunan ketenagakerjaan menyangkut

multidimensi dan terkait dengan berbagai pihak, yaitu antara pemerintah,

Page 49: JAMINAN KECELAKAAN KERJA TERHADAP TENAGA KERJA DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41267/1/AISYAH... · kecelakaan pada saat dimulai berangkat kerja sampai tiba

35

pengusaha, dan pekerja/buruh. Oleh karenanya pembangunan

ketenagakerjaan dilakukan secara terpadu dalam bentuk kerja sama yang

saling mendukung. Jadi asas hukum ketenagakerjaan adalah asas

keterpaduan melalui koordinasi fungsional lintas sektoral pusat dan

daerah.26

Tujuan dari hukum ketenagakerjaan ialah:

a. Untuk mencapai/melaksanakan keadilan sosial dalam bidang

ketenagakerjaan.

b. Untuk melindungi tenaga kerja terhadap kekuasaan yang tidak

terbatas dari pengusaha.

Dari tujuan di atas menunjukkan bahwa hukum ketenagakerjaan harus

menjaga ketertiban, keamanan dan keadilan bagi pihak-pihak yang terkait

dalam proses produksi, untuk dapat mencapai ketenangan bekerja dan

kelangsungan berusaha. Di samping itu juga upaya untuk melindungi

tenaga kerja, yang kera p kali terjadi kesewenang-wenangan pengusaha

terhadap pekerja/buruh. Untuk itu diperlukan suatu perlindungan hukum

secara komprehensif dan konkrit dari pemerintah.

Tenaga kerja tersebut perlu diberikan pelayanan oleh lembaga publik

yaitu pemerintah, terutama dalam hal penempatan, sehingga dapat

memperoleh pekerjaan yang sesuai dengan kemampuan masing-masing,

oleh karena itu pelayanan publik terhadap tenaga kerja ini perlu adanya

26 Abdul Khakim, Dasar-Dasar Hukum Ketenagakerjaan Indonesia, (Bandung: PT. CitraAditya Bakti, 2009), h.9

Page 50: JAMINAN KECELAKAAN KERJA TERHADAP TENAGA KERJA DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41267/1/AISYAH... · kecelakaan pada saat dimulai berangkat kerja sampai tiba

36

aturan atau kebijakan agar dapat dilakukan oleh pengusaha atau

perusahaan.

Menurut Imam soepomo membagi perlindungan pekerja ini menjadi 3

macam, yaitu 27:

a. Perlindungan ekonomis yaitu jenis perlindungan yang berkaitan dengan

usaha-usaha untuk memberikan kepada pekerja suatu penghasilan yang

cukup memenuhi keperluan sehari-hari baginya serta keliuarganya,

termasuk dalam hal pekerja tersebut tidak mampu bekerja sesuatu diluar

kehendaknya.

b. Perlindungan sosial, yaitu suatu perlindungan yang berkaitan dengan

usaha-usaha kemasyarakatan yang tujuannya memungkinkan pekerja

itu mengenyam dan mengembangkan prikehidupan nya sebagai

manusia pada umumnya, sebagai anggota masyarakat dan anggota

keluarga, atau yang biasa disebut kesehatan kerja.

c. Perlindungan teknis, yaitu suatu jenis perlindungan yang berkaitan

dengan usaha-usaha untuk menjaga pekerja dari bahaya kecelakaan

yang dapat ditimbulkan oleh pesawat-pesawat atau alat kerja lainnya

oleh bahan yang diolah atau dikerjakan perusahaan. Perlindungan jenis

ini disebut dengan keselamatan kerja.

3. Perlindungan Jam Kerja dan Waktu Istirahat

Waktu kerja dan waktu istirahat merupakan jaminan perlindungan

pekerja di tempat kerja, guna menghindari adanya perlakuan tidak

27Dr. Agusmidah, S.H., M.Hum, Hukum Ketenagakerjaan Indonesia, (Ghalia Indonesia,2010), h. 61

Page 51: JAMINAN KECELAKAAN KERJA TERHADAP TENAGA KERJA DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41267/1/AISYAH... · kecelakaan pada saat dimulai berangkat kerja sampai tiba

37

manusiawi atas pekerja pada jam kerja yang berlebihan, sehingga dapat

mengganggu kesehatan dan keselamatan, meliputi 28:

a. Waktu kerja

Waktu kerja yang diperbolehkan bagi seorang pekerja ditentukan

oleh UU ketenagakerjaan, UUK Pasal 77 Ayat 2 “8 (delapan) jam 1

(satu) hari dan 40 (empat puluh) jam dan 1 (satu) bulan untuk 5 (lima)

hari kerja dalam 1 (satu) minggu”.

b. Waktu istirahat

Pekerja dalam jam kerja yang dijalaninya berhak untuk

medapatkan waktu istirahat guna memulihkan tenaga kebugaran

dengan ketentuan sebagai berikut :

a. Istirahat antara jam kerja sekurang kurangnya setengah jam setelah

bekerja selama empat jam terus menerus dan waktu istirahat

tersebut tidak termasuk jam kerja.

b. Istirahat mingguan satu hari untuk enam hari kerja dalam satu

minggu atau dua hari untuk lima hari kerja dalam satu minggu.

4. Perlindungan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)

Perlindungan K3 merupakan jenis perlindungan preventif yang

diterapkan untuk mencegah timbulnya kecelakaan, dan penyakit akibat

kerja. Secara umum perlindungan di tempat kerja mencakup29 :

28 Dr. Agusmidah, S.H., M.Hum, Hukum Ketenagakerjaan Indonesia, (Ghalia Indonesia,2010), h. 72

29 Dr. Agusmidah, S.H., M.Hum, Hukum Ketenagakerjaan Indonesia, (Ghalia Indonesia,2010), h. 75

Page 52: JAMINAN KECELAKAAN KERJA TERHADAP TENAGA KERJA DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41267/1/AISYAH... · kecelakaan pada saat dimulai berangkat kerja sampai tiba

38

a. Keselamatan dan kesehatan kerja

b. Moral dan kesusilaan

c. Perlakuan yang sesuai dengan harkat dan martabat manusia secara

nilai-nilai agama.

K3 dimaksudkan untuk melindungi keselamatan pekerja guna

mewujudkan produktivitas kerja yang optimal.

E. Tenaga Kerja Beresiko Tinggi

Klasifikasi kecelakaan kerja menurut International Labour Organization

(ILO), Meliputi30 :

a. Klasifikasi kecelakaan kerja menurut tipe kecelakaan (orang jatuh,

tertimpa, terbentur, terjepit, terkena radiasi, tersengat arus listrik)

b. Klasifikasi kecelakaan kerja menurut benda (mesin, alat angkat dan

sarana angkutan, perancah).

c. Klasifikasi kecelakaan kerja menurut jenis luka-luka (retak, dislokasi,

geger otak, luka dalam, sesak nafas).

d. Klasifikasi kecelakaan kerja menurut lokasi luka (kepala, leher, badan,

tangan, tungkai).

Dalam Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2015

tentang penyelenggaraan program jaminan kecelakaan kerja dan jaminan

kematian juga terdapat pembagian kelompok tingkat resiko lingkungan kerja.

Diantaranya meliputi : kelompok risiko sangat rendah 0,24%, tingkat risiko

30 Tesis Identifikasi Jenis Pekerjaan yang membahayakan, Manajemen KontruksiFakultasTeknik Sipil.e-journal.uajy.ac.id/3058

Page 53: JAMINAN KECELAKAAN KERJA TERHADAP TENAGA KERJA DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41267/1/AISYAH... · kecelakaan pada saat dimulai berangkat kerja sampai tiba

39

rendah 0,54%, tingkat risiko sedang 0,89%, tingkat risiko tinggi 1,27%, dan

tingkat risiko sangat tinggi 1,74%.31

PT. Indonesia Power UPJP Priok termasuk kedalam Kelompok IV tingkat

risiko tinggi Nomor 18 yang tercantum ialah Perusahaan listrik atau

pembangkit, pemindahan dan distrbusi tenaga listrik dan Nomor 20 tentang

Industri Uap untuk tenaga.

1. Pekerjaan Berpotensi Menimbulkan Kecelakaan Kerja.

Jenis-jenis pekerjaan mempunyai peranan besar dalam menentukan

jumlah dan macam kecelakaan. Beberapa jenis pekerjaan dalam

sebuah.32

a. Pemasangan Instalasi Listrik dan Radiasi Pekerjaan yang

berhubungan dengan arus listrik kadang-kadang mendatangkan

bahaya, terutama bagi mereka yang tidak tahu seluk beluk listrik

seperti : Kejut, Hangus, Mata merah akibat radiasi, dan

Kebakaran.

b. Pemasangan Alat atau Mesin di Ketinggian seperti : Patah

Tulang, Pecah pembuluh darah, terbentur mesin atau pipa panas

dan Geger Otak.

31 Lampiran 1 Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2015.15122015_104557_PP 44 Tahun 2015

32 Tesis Identifikasi Jenis Pekerjaan yang membahayakan, Manajemen KontruksiFakultas Teknik Sipil.ejournal.uajy.ac.id/3058

Page 54: JAMINAN KECELAKAAN KERJA TERHADAP TENAGA KERJA DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41267/1/AISYAH... · kecelakaan pada saat dimulai berangkat kerja sampai tiba

40

Tenaga kerja beresiko tinggi ialah tenaga kerja yang menghabiskan waktu

pekerjaannya dengan pekerjaan berat seperti bekerja di pemadam kebakaran,

konstruksi, gas bumi, unit pembangkitan listrik, serta penjaga binatang buas

dan melata. Pekerja yang mempunyai pekerjaan yang beresiko tinggi ini bisa

membuat kontrak atau perjanjian dengan perusahaan terkait untuk

bernegosiasi jika suatu saat pekerjaan mereka terjadi kecelakaan. Tentu

jaminan kecelakaan dalam lingkungan pekerjaan saat dibutuhkan karena para

tenaga kerja juga membutuhkan jaminan untuk kehidupan mereka saat ini dan

untuk dimasa depan. Pekerjaan yang di anggap kecelakaan kerja ialah dimana

para tenaga kerja mendapat kerugian seperti kehilangan jam kerja karena

sakit, cacat fisik, bahkan meninggal saat melaksanakan pekerjaan

dilingkungan kerja atau dalam perjalanan menuju tempat kerja dan dari

tempat kerja menuju rumah.

Page 55: JAMINAN KECELAKAAN KERJA TERHADAP TENAGA KERJA DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41267/1/AISYAH... · kecelakaan pada saat dimulai berangkat kerja sampai tiba

41

BAB III

Gambaran Umum Perusahaan

A. Profil Perusahaan

Unit Pembangkitan dan Jasa Pembangkitan (UPJP) Priok merupakan salah

satu dari Unit Pembangkitan dan Jasa Pembangkitan (UPJP) di bawah PT.

Indonesia Power yang menggunakan bahan bakar gas sebagai energi primer

dan bahan bakar minyak sebagai cadangan. UPJP Priok menerapkan gas atau

bahan bakar minyak diturbin gas yang menghasilkan energi listrik utama.

Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan UAP (PLTGU) UPJP Priok terdapat 3

blok. Blok 1 dan blok 2 diresmikan pada tahu 1994 yang terdiri atas 3 (tiga)

Turbin Gas, 3 (tiga) unit HRSG serta 1 (satu) unit Turbin Uap. Kapasitas

terpasang untuk blok 3 PLTGU Priok adalah sebesar 740 MW yang mulai

dioperasikan sejak tahun 2012. PT. Indonesia Power Unit Pembangkitan dan

Jasa Pembangkitan (UPJP) Priok dapat dilihat pada

Gambar 3.1 Dokumentasi Perusahaan

PT. Indonesia Power Unit Pembangkitan dan Jasa Pembangkitan (UPJP)

Priok meningkatkan kualitas agar menjadi pembangkit listrik kelas duia

dengan diperolehnya sertifikat serta penghar gaan nasional dan internasional

antara lain ISO 14001 (Sistem Manajemen Keselamatan Lingkungan), ISO

Page 56: JAMINAN KECELAKAAN KERJA TERHADAP TENAGA KERJA DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41267/1/AISYAH... · kecelakaan pada saat dimulai berangkat kerja sampai tiba

42

9001 (Sistem Manajemen Mutu), Sistem Manajemen Pengamanan (SMP),

Sistem Manajemen keselamatan dan kesehatan kerja (SMK3), OHSAS

18001, ISO 28000 (Supply Chain Manageent Systems).

B. Sejarah Perusahaan

Sebagai perusahaan yang bergerak di bidang perbangkitan tenaga listrik

serta Jasa Operasi dan Pemeliharaan Pembangkit, PT. Indonesia Power

memegang peranan penting dalam kelistrikan di Indonesia. Sejak

dibentuknya pada tanggal 3 oktober 1995. Berawal pada pengelolaan

Pembangkit Listrik di Jawa-Bali, saat ini Indonesia Power telah melakukan

pengembangan bisnis jasa operas pemeliharaan diseluruh Indonesia baik

melalui Usaha Patungan. PT Indonesia Power mengelola 7 Unit Bisnis

Pembangkit (UPB) yaitu di Suralaya, Priok (Saat ini sudah menjadi Unit

Pembangkit dan Jasa Pembangkitan), Saguling, Kamojang, Mrica, Semarang,

dan Perak Grati dan 1 (satu) Unit Bisnis Pemeliharaan (UBH), 1 (satu) Unit

Bisnis Pembangkitan Operasi Pemeliharaan (UBPOH), bali serta 6 Unit

Bisnis Operasi dan Pemeliharaan (UBOH) yaitu PLTU Banten Suralaya,

PLTU Banten 2 Labuan, PLTU Banten 3 Lontar, PLTU Jawa Barat 2

Pelabuhan Ratu, PLTU Jawa Tengah 2 Adipala dan Pangkalan Susu

Sumatera Utara.

Untuk memastikan seluruh proses yang ada di perusahaan terkelola dengan

baik dan sesuai prinsip etika bisnis yang sehat, PT. Indonesia Power telah

mengmplementasikan Integrated Management System yang mencakup ISO

9001, 14001, OHSAS 18001, ISO 28000, SMK3, SMP, PAS 55 dan Kriteria

Baldrige.

Page 57: JAMINAN KECELAKAAN KERJA TERHADAP TENAGA KERJA DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41267/1/AISYAH... · kecelakaan pada saat dimulai berangkat kerja sampai tiba

43

Tabel 3.1

Kapasitas Unit Pembangkitan dan Jasa Pembangkitan

No Unit Pembangkitan dan Jasa Pembangkitan Kapasitas (MW)

1 Suralaya 3.400,00

2 Priok 1.444,08

3 Sagulung 797,36

4 Kamojang 360,00

5 Mrica 306,44

6 Semarang 1.414,16

7 Perak Grati 84,06

8 Bali 335,07

Total Indonesia Power 8.921,19

Sumber : PT. Indonesia Power, 2017

C. Sejarah Unit Pembangkitan dan Jasa Pembangkitan Priok

Unit Pembangkitan dan Jasa Pembangkitan Priok merupakan salah satu

UPJP besar yang dimiliki oleh PT. Indonesia Power. Saat ini terpasang 16

unit pembangkit dengan total kapasitas terpasang 1.248 MW terdiri atas dua

unit PLTG siklus terbuka, enam unit PLTD, dua blok PLTGU yang setiap

blok nya terdiri dari tiga turbin gas dan satu unit PLTU. Pertengahan tahun

1960, dalam rangka memenuhi kebutuhan listrik di Jakarta Khususnya dan

Jawa Barat pada umumnya PLTU Konvensional 1 dan 2. Namun pada tahun

1989 dengan mempertimbangkan berbagai faktor maka PLTU 1 dan 2

tersebut tidak dioperasikan lagi.

Pesatnya pembangunan di segala bidang khususnya industri maka ditahun

1972 dibangun dua unit PLTU 3 dan 4. Setelah sekian lama dioperasikan, unit

ini ada kondisi Reserve Shut Down. Berikutnya dibangun PLTG Jon Brown,

kini dipergunakan oleh PLTA Suralaya untuk unit Black Start, lalu dibangun

lagi dua unit PLTG Westling House dan GE 4,5,6,7. Saat ini PUB 6 di

relokasikan ke PLN wilayah Sumatera bagian selatan yang letaknya di daerah

Page 58: JAMINAN KECELAKAAN KERJA TERHADAP TENAGA KERJA DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41267/1/AISYAH... · kecelakaan pada saat dimulai berangkat kerja sampai tiba

44

indragiri Palembang, sebagai pengelola PT. Cogindo anak Perusahaan PT.

Indonesia Power. Sedangkan, unit 7 Draw Back to GE unit 4 dan 5 di relokasi

kembali menjadi PLTGU Pemaron.

Terdapat dua unit PLTG yang istimewa yaitu PLTG 1 dan PLTG 3 yang

dapat dihidupkan tanpa menggunakan energi listrik dari luar (Black Start),

apabila terjadi pemadaman total (Black Out). Energi pembangkitan lainnya,

kemampuan ini sangat menunjang dalam rangka pemulihan sistem kelistrikan

Jawa-Bali. Karena fungsinya yang sangat vital, kedua unit ini tidak

dioperasikan setiap hari.

Selain kedua unit PLTG tersebut, Unit Pembangkit Priok juga mengelola

enak unit PLTD Senayan beroperasi pada tahun 1961. PLTD Senayan

Kebayoran, melalui feeder VIP hingga saat ini memasok kebutuhan energi

listrik ke gedung MPR, Gelora Bung Karno dan TVRI. Tanggal 25 Maret

1992, PLN menyertakan Internasional Konsorsium ABB dan Marubeni untuk

membangun dua blok. Dengan menggunakan kabel bawah tanah, listrik

sebesar 150 KV disalurkan di GI Plumpang dan GI Ancol. Selain itu, listrik

juga dialirkan melalui Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) 150 KV ke

Kemayoran i/ii dan Plumoang i/ii. Setelah PLTGU Priok sempurna untuk

dioperasikan maka dilakukan sinkronisasi ke sistem kelistrikan Jawa-Bali.

Sampai saat ini, kemampuan Sumber Daya Manusia yang dimiliki UPJP

Priok merupakan aset yang tak ternilai. Selain memiliki SDM yang

profesional yang ahli dibidangnya, pihak manajemen juga berhasil mengelola

perusahaan dengan baik. Terbukti dengan berhasilnya mendapat sertifikat

ISO 9002, ISO 14001 dan SMK3 serta ISO 9001 versi 2000.

1. Visi, Misi, Tujuan dan Nilai Perusahaan.

Visi : “Menjadi Perusahaan Energi Terpercaya yang Tumbuh

Berkelanjutan

Misi : “IP Aksi, Integritas, Profesional, Proaktif, dan

Sinergi”.

Page 59: JAMINAN KECELAKAAN KERJA TERHADAP TENAGA KERJA DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41267/1/AISYAH... · kecelakaan pada saat dimulai berangkat kerja sampai tiba

45

Tujuan : Untuk Menyelenggarakan usaha ketenagalistrikan

berdasarkan prinsip industri dan niaga yang sehat

dengan menerapkan prinsip-prinsip Perseroan

Terbatas.

Tata Nilai : Integritas, Profesional, Harmonis, Pelayanan Prima,

Peduli,Pembelajaran dan Inovatif.

2. Struktur Organisasi Perusahaan

Tujuan struktur organisasi ini adalah untuk memperjelas dan

mempertegas kedudukan suatu bagian dalam menjalankan tugas sehingga

akan mempermudah untuk mencapai tujuan dari organisasi yan telah

ditetapkan. Struktur organisasi dibuat sesuai dengan tujuan dari organisasi

itu sendiri. Struktur organisasi PT Indonesia Power UPJP Priok,

menerangkan hubungan kerja antara bagian satu dengan yang lainnya dan

juga mengatur hak dan kewajiban masing-masing bagian.

PT. Indonesia Power UPJP Priok merupakan perusahaan yang dipimpin

oleh seorang General Manager dan mengepalai Manager Operasi, Manager

Keuangan dan Administrasi serta Supervisor Senior Sub Unit PLTD

Senayan.

3. Logo Perusahaan

Logo atau Lambang merupakan bagian dari identitas perushaan.

Sedangkan yang dimaksud dengan identitas perusahaan adalah suatu cara

atau hal yang memungkinkan perusahaan dapat dikenal dan dibedakan dari

perusahaan lain. PT. Indonesia Power mempunyai logo atau lambang yang

dijadikan sebagai identitas perusahaan dengan tujuan agar konsumen atau

publik pada umumnya dapat dengan mudah mengenal dan mengingat

perushaan. Adapun logo PT. Indonesia Power adalah bertuliskan Indonesia

dan Power.

Makna bentuk dan warna logo Indonesia Power merupakan

cerminan identitas dan lingkup usaha yang dimilik secara keseluruhan.

Page 60: JAMINAN KECELAKAAN KERJA TERHADAP TENAGA KERJA DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41267/1/AISYAH... · kecelakaan pada saat dimulai berangkat kerja sampai tiba

46

Nama Indonesia Power merupakan nama yang kuat untuk melambangkan

lingkup usaha perusahaan sebagai Power Utility Company di Indonesia.

Selanjutnya Bentuk logo dapat dilihat pada gambar 3.2.

Gambar 3.2 Logo Indonesia Power

Sumber : PT. Indonesia Power UPJP Priok, 2017

Berikut adalah uraian tentang logo PT. Indonesia Power :

1. Bentuk

a) Nama Perusahaan terdiri atas lata Indonesia Power ditampilkan

dengan menggunakan jenis huruf yang tegas dan kuat. Futura

book/Regular dan Futura Bold yang menandakan kuat dan tegas.

b) Aplikasi bentuk kilatan petir pada huruf “O” melambangkan

tenaga listrik yang merupakan lingkup usaha utama perusahaan.

c) Titik/bulatan merah diujung kilat petir merupakan simbol

perusahaan yang telah digunakan sejak masih bernama PLN PJB1.

Titik ini merupakan simbol yang digunakan sebagian besar materi

komunikasi perusahaan dnegan simbol yang kecil ini, diharapkan

identitas perushaan dapat langsung terwakili.

2. Warna

a) Merah diapikasikan pada kata Indonesia, menunjukan identitas

yang kuat dan kokoh sebagai pemilik seluruh sumber daya untuk

memproduksi tenaga kerja listrik guna dimanfaatkan di Indonesia

dan juga luar negeri.

b) Biru diaplikasikan pada kata power, pada dasarnya warna biru

Page 61: JAMINAN KECELAKAAN KERJA TERHADAP TENAGA KERJA DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41267/1/AISYAH... · kecelakaan pada saat dimulai berangkat kerja sampai tiba

47

c) Kuning menggambarkan sifat pintar dan bijaksana dengan

diaplikasikan pada kata power maka warna ini menunjukan produk

tenaga listrik yang dihasilkan perusahaan memiliki ciri :

- Perteknologian tinggi

- Efisien

- Aman dan ramah lingkungan

4. Zona Wilayah Perusahaan

PT. Indonesia Power UPJP Priok memiliki 2 zona berbeda dalam

wilayah pengoprasian pekerjaan, zona tersebut dapat diklasifikasikan

sebagai berikut :

1. Zona merah merupakan area berbahaya dan tertutup seperti area PGN,

BP/PHE, area Gas Turbin, area jalur Gas, Choliranaton Plan Bunker

PLTGU, Condensate Gas, Dermaga Baru, WWTP, Blok 1,2,3 Steam

Turbin, Wisma, Desalination Plant, PLTGU, WH. Pada zona ini wajib

untuk menggunakan APD umum untuk pekerjaan dengan resiko

nahaya rendah APD Khusus sesuai dengan bahaya yang ada. Pada

zona ini harus dilakukan adalah membuat izin kerja khusus bila

melakukan alat pemadam kebakaran saat bekerja. Sedangkan hal yang

dilarang adalah merokok disekitar zona merah, membawa api terbuka,

mengaktifkan ponsel, melakukan pekerjaan tanpa izin kerja, bekerja

tanpa menggunakan APD dan merusak alat pemadam kebakaran.

2. Zona hijau merupakan area terbuka term asuk area administrative

(Gedung 1), area jalan utama sisi selatan sampai WH, area bengkel

pemeliharaan, koperasi, kantin dan gedung 6.

D. Profil Unit Kesehatan dan Keselamatan Kerja

Untuk menjamin kehandalan dan keamanan lingkugan kerja dari

bahaya kebakaran dan ledakan serta memastikan kesehatan pekerja unit ini

berkomitmen :

a. Menciptakan dan memelihara suasana kerja yang baik

b. Meningkatkan produktivitas kerja yang optimal

Page 62: JAMINAN KECELAKAAN KERJA TERHADAP TENAGA KERJA DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41267/1/AISYAH... · kecelakaan pada saat dimulai berangkat kerja sampai tiba

48

c. Mewujudkan kualitas udara yang sehat dan bersih bebas dari asap

rokok lingkungan kerja.

d. Mensosialisasikan dan menjalankan SOP yang berlaku.

1. Visi dan Misi Unit Kesehatan dan Keselamatan Kerja

Visi : Setiap bentuk kecelakaan dan timbulnya penyakit

akibat kerja dapat dihindari dengan usaha keselamatan

dan kesehatan kerja adalah tanggung jawab setiap

karyawannya.

Misi : Menciptakan suatu kondisi kerja dan cara kerja aman

dan sehat bebas dari segala bentuk kecelakaan dan

timbulnya penyakit akibat kerja dan berupaya

meningkatkan produktivitas dan efesiensi.

2. Struktur Organisasi Unit Kesehatan dan Keselamatan Kerja.

Karyawan merupakan aset terpenting perusahaan, maka setiap

karyawan diberikan kesempatan untuk berkembang, dan diberikan

pendidikan serta pelatihan agar menjadi Sumber Daya Masyarakat (SDM)

yang profesional. Komunikasi internal yang dilakukan di perusahaan ini

yaitu dilakukan dengan berbagai macam media diantaranya : rapat, surat

komunikasi K3 baik secara internal maupun eksternal. Adapun informasi-

informasi yang termasuk kedalam komunikasi internal anatara lain

komitmen perusahaan terhadap penerapan K3, hasil-hasil investigasi

kecelakaan kerja, perkembangan aktivitas pengendalian bahaya,

perubahan-perubahan manajemen yang mempengaruhi penerapan K3.

Sedangkan komunikasi eksternal yang dilakukan antara lain, peraturan dan

persyaratan konerja K3, hasil investigasi kecelakaan, serta persyaratan

komunikasi harian.

Page 63: JAMINAN KECELAKAAN KERJA TERHADAP TENAGA KERJA DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41267/1/AISYAH... · kecelakaan pada saat dimulai berangkat kerja sampai tiba

49

Berdasarkan bagan struktur organisasi K3. Sepervisor Senior memiliki

fungsi utama yaitu mengkoordinasikan kegiatan Kesehatan dan Keselamatan

Kerja (K3) untuk menjamin ketaatan pemenuhan standar K3 dan menciptakan

nihil kecelakaan.

SupervisorSenior K3

Supervisor K3 SupervisorLingkungan

Pelaksana SeniorLingkungan

Ahli Muda K3

PelaksanaSenior K3

PelaksanaLingkungan

Pelaksana K3Pelaksana K3 Pelaksana K3

Pelaksana SeniorLingkungan

PelaksanaSenior K3

Page 64: JAMINAN KECELAKAAN KERJA TERHADAP TENAGA KERJA DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41267/1/AISYAH... · kecelakaan pada saat dimulai berangkat kerja sampai tiba

50

BAB IV

Temuan dan Analisa Data

Bab ini akan memberikan gambaran mengenai data-data yang telah penulis

peroleh di lapangan. Data yang terkumpul dari penelitian ini diambil di PT.

Indonesia Power UPJP Priok tentang ketentuan Jaminan Kecelakaa Kerja dan

Pemberian Jaminan Kecelakaan Kerja oleh perusahaan terhadap pekerja dalam

peraturan pemerintah yang berlaku.

A. Ketentuan Jaminan Kecelakaan Kerja dalam Perusahaan PT.

Indonesia Power.

Kecelakaan adalah suatu kejadian yang tidak diduga semula dan

tidak dikehendaki yang dapat mengganggu proses yang telah diatur dari

suatu aktifitas dan dapat menimbulkan kerugian baik korban jiwa

ataupun manusia dan atau harta benda milik perusahaan.

Kecelakaan kerja adalah kecelakaan yang terjadi berkaitan

langsung dengan waktu dan jam kerja sesuai bidang tugas pekerjaan,

kewajiban dan tanggung jawab sehari-hari yang pelaksanaan

pekerjaanya sesuai dengan prosedur yang berlaku.

Kecelakaan dinas adalah kecelakaan yang terjadi pada waktu jam

dinas atau berhubungan langsung dengan waktu jam dinas baik

ditempat kerja maupun diluar tempat kerja, dengan ketentuan bahwa

50

Page 65: JAMINAN KECELAKAAN KERJA TERHADAP TENAGA KERJA DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41267/1/AISYAH... · kecelakaan pada saat dimulai berangkat kerja sampai tiba

51

unsur-unsur sebab terjadinya kecelakaan tersebut tidak bertentangan

dengan ketentuan dan perundang-undangan yang berlaku.1

Kebijakan perusahaan yang diberikan perusahaan berdasarkan

keputusan direksi Nomor : 065.K/010/IP/2008 tentang Kecelakaan

Kerja Direksi PT. Indonesia Power terdapat pasal-pasal yang

bersangkutan dengan temuan data yang penulis temukan dalam

peraturan perusahaan yang sesuai dengan peraturan Undang-Undang

No 40 Tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional dan

Undang-undang No 24 Tahun 2011 Tentang BPJS Ketenagakerjaan

yaitu, jaminan sosial yang diberikan oleh perusahaan terhadap tenaga

kerja berupa Jaminan Kesehatan dan Jaminan Ketenagakerjaan.

Menurut penelitian yang saya dapatkan, perusahaan memakai BPJS

Ketenagakerjaan yang diselenggarakan oleh pemerintah Republik

Indonesia seperti yang diungkapkan oleh Ibu Ledi Meitha sebagai

Wakil Divisi Kepegawaian,

“Seperti biaya perawatan kesehatan selama belum pulih denganmemakai BPJS Ketenagakerjaan program yang diadakanPemerintah”.2

Seperti teori yang ada ialah Teori demokrat sosial berporos pada

prinsip-prinsip ekonomi campuran. Sistem negara kesejahteraan yang

menekankan pentingnya manajemen dan pendanaan negara dalam

1 Dokumen Keputusan direksi Nomor : 065.K/010/IP/2008 tentang Kecelakaan KerjaDireksi PT. Indonesia Power

2 Wawancara dengan Wakil Divisi Kepegawaian Ibu Ledi Mei. 18 September 2017 Pukul10.25

Page 66: JAMINAN KECELAKAAN KERJA TERHADAP TENAGA KERJA DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41267/1/AISYAH... · kecelakaan pada saat dimulai berangkat kerja sampai tiba

52

pemberian pelayanan sosial dasar, seperti pendidikan, kesehatan

perumahan dan jaminan sosial3.

Begitupun PT. Indonesia Power yang menekankan dan pemberian

pelayanan sosial salah satunya kesehatan dan jaminan sosial khusunya

jaminan kecelakaan kerja untuk para pekerja yang bekerja di

perusahaan. Ada beberapa kasus kecelakaan kerja maupun kecelakaan

dinas yang terjadi pada para tenaga kerja. Seperti yang dijelaskan oleh

Wakil Divisi Kepegawaian sebagai berikut:

Kasus kecelakaan dinas yang dialami oleh JKS pada tahun 2015,

JKS mengalami kecelakaan dinas dijalan saat dari rumah

kontrakannya di daerah Kemayoran menuju kantor, tepatnya di jalan

R.E Martadinata. Korban mengemudikan sepeda motor nya karena

jalanan licin yang mayoritas tronton yang melewati jalanan tersebut

mengangkut pasir dan tanah, kemungkinan pasir yang diangkut

tercecer dari bak tronton. Saat itu korban sedang melaju dengan

kecepatan tinggi di jalanan pertigaan lalu jatuh, korban juga tertimpa

sepeda motornya saat yang bersamaan ada truk yang sedang melaju

dan tidak bisa menghindari korban dan sepeda motornya tertabrak

oleh truk.

“Kejadiannya 2 tahun lalu mba, saya kecelakaan motor di Jl. REMartadinata situ tuh jalur per tigaan yang mau masuk kesini.

3 Edi Suharto, 2004, Isu-isu Tematik Pembangunan Sosial : Konsep dan Strategi, (BadanPelatihan dan Pengembangan Sosial Departemen Sosial RI. h. 124

Page 67: JAMINAN KECELAKAAN KERJA TERHADAP TENAGA KERJA DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41267/1/AISYAH... · kecelakaan pada saat dimulai berangkat kerja sampai tiba

53

Kebetulan kan banyak tronton truk lewat terus saya gak ngeuhlagi pas jatuh ditabrak truknya...”4

Kecelakaan ini meyebabkan kecatatan pada kaki kiri JKS yang

tertimpa motor dan menahan beban berat menyebabkan kaki kiri JKS

mengalami pergeseran tulang. Ditambah dengan tertabrak truk dan

mengalami kondisi luka yang cukup parah. Akan tetapi tidak

menyebabkan cacat tetap yang merugikan dalam arti merugikan

aktifitas nya selama bekerja untuk kedepanya.

Gambar 4.1 Bekas Luka Korban Kecelakaan Dinas

Sumber: Dokumentas penulis saat wawancara

Selama 2 bulan JKS tidak bekerja karena harus melewati rawat

jalan dan melakukan fisio terapi untuk perbaikan fungsi tubuh atau alat

gerak yang terganggu dengan tindakan penyinaan dengan alat infra

merah untuk merasakan rasa hangat pada daerah yang sakit, diberikan

4 Wawancara dengan JKS Pekerja Operator Center 26 September Pukul 14.00 WIB.

Page 68: JAMINAN KECELAKAAN KERJA TERHADAP TENAGA KERJA DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41267/1/AISYAH... · kecelakaan pada saat dimulai berangkat kerja sampai tiba

54

juga gelombang listrik pada daerah yang sakit supaya terjadi kontraksi

otot yang sedang terganggu dan yang terakhir memakai ultrasound alat

untuk memijat yang dilengkapi gelombang yang bisa menembus otot.

Semua dana nya pun diberikan oleh perusahaan. Masalah Gaji karena

JKS juga tidak bekerja selama 2 bulan itu, perusahaan tidak

menghilangan hak para karyawannya bila terjadi hal seperti ini dan

tetap memberikan Gaji Pokok para pekerja tanpa ada bonus gaji dan

uang lembur juga seperti apa yang dikatakan oleh Bapak JKS saat

wawancara terkait ketentuan pergantian biaya dan perawatan setelah

kecelakaan terjadi.

“Saya 2 bulan gak kerja mba, tapi gaji tetap ada cuman gajipokok saja gak dapet uang makan, uang lembur dan bonusbulanan gitu. Ya alhamdulilah itu juga yang penting anak istrigak kelaperan”

Pelayanan kesehatan diberikan tanpa batasan sepanjang sesuai

kebutuhan medis dan sesuai peraturan perusahaan dalam tabel

prosentase saat kecelakaan kerja dan mengalami kecacatan seperti

dibawah ini :

Tabel 4.1 Tabel Cacat Kecelakaan KerjaSumber : Dokumentasi Ketentuan Kecelakaan Kerja Perusahaan

No Macam Cacat Tetap Sebagian Prosentase1 Lengan Kanan dari sendi bahu kebawah 402 Lengan kiri dari sendi bahu kebawah 353 Lengan kanan dari atau atas siku ke bawah 354 Lengan kiri dari atau dari atas pergelangan ke

bawah30

5 Tangan kanan dari atau dari atas pergelangankebawah

32

6 Tangan kiri dari atau atas pergelangan ke bawah 28

Page 69: JAMINAN KECELAKAAN KERJA TERHADAP TENAGA KERJA DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41267/1/AISYAH... · kecelakaan pada saat dimulai berangkat kerja sampai tiba

55

7 Kedua belah kaki dari pangkal paha kebawah 708 Sebelah kaki dari pangkal paha ke bawah 359 Kedua belah kaki dari mata kaki ke bawah 50

10 Sebelah kaki darimata kaki ke bawah 2511 Kedua belah mata 7012 Sebelah mata atau diplopia pada penglihatan

dekat35

13 Pendengaran pada kedua belah telinga 4014 Pendengaran pada sebelah telinga 2015 Ibu jari tangan kanan 1516 Ibu jari tangan kiri 1217 Telunjuk tangan kanan 918 Telunjuk tangan kiri 719 Salah satu jari lain pada tangan kanan 420 Salah satu jari lain pada tangan kiri 321 Ruas pertama telunjuk kanan 4,522 Ruas pertama telunjuk kiri 3,523 Ruas pertama jari lain tangan kanan 224 Ruas pertama jari lain tangan kiri 1,525 Salah satu ibu jari kaki 526 Salah satu jari telunjuk kaki 327 Salah satu jari lain 228 Terkelupasnya kulit kepala 10-3029 Ipotensi 3030 Kaki memendek sebelah kurang dari 5cm 10

Kaki memendek sebelah kurang dari 5cm sd7,5cm

20

Kaki memendek sebelah kurang dari 7,5cmlebih

30

Menurut ketua divisi kepegawaian Ibu Ledi Meitha pelayanan

kesehatan diberikan melalui fasilitas kesehatan yang telah

bekerjasama dengan BPJS Ketenagakerjaan. Sama apa yang dikatakan

juga oleh JKS yang mengalami kecelakaan dinas dan mendapat

fasilitas kesehatan di Rumah Sakit.

“Saat kecelakaan saya dapat fasilitas kesehatan dari BPJSKetenagakerjaan mba, kaya obat, infus, biaya kamar semua diurus sama kantor kata istri saya. Saya gak ngeluarin duit

Page 70: JAMINAN KECELAKAAN KERJA TERHADAP TENAGA KERJA DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41267/1/AISYAH... · kecelakaan pada saat dimulai berangkat kerja sampai tiba

56

sepeserpun. Semua kantor yang urus. Laporan kecelakaan jugadiurus sama bagian K3 terus langsung ke pusat”5

Penggantian biaya atas perawatan dan pengobatan, hanya berlaku

untuk didaerah yang tidak ada trauma center atau hanya berlaku saat

berobat jalan yang memakai BPJS Ketenagakerjaan. Penggantian

biaya diberikan sesuai ketentuan yang berlaku.6 Seperti yang dikatakan

Mba Ledi Meitha dalam wawancara’

“Setiap pegawai yang mendapat musibah kecelakaan kerja ataukecelakaan dinas yang mengakibatkan mereka cidera atau sakitakibat suatu pekerjaan bahkan sampai cacat atau tewas sudahdiatur dalam peraturan yang berlaku seperti yang ada dalamkeputusan direksi yang kemarin saya kasih (keputusan direksiNomor ; 065.K/010/IP/2008) tentang ketentuan kecelakaankerja. Contohnya perawatan kesehatan, penghasilan yangdiberikan selama tidak bekerja juga dikasih mba, tapi hanyagaji pokok nya saja. Kalau ada tenaga kerja yang mengalamikecelakaan dan benar-benar tidak bisa bekerja lagi, tenagakerja juga berhak memperoleh pensiun dini dengan ketentuanperusahaan yang berlaku. Memakai BPJS Ketenagakerjaan”.7

Dalam ketentuan Kecelakaan kerja atau kecelakaan dinas

perusahaan mempunyai ketentuan yaitu kecelakaan kerja dan

kecelakaan dinas yang di klaim termasuk kecelakaan pada jam kerja.

Seperti apa yang dibicarakan Mba Ledi Meitha sebagai berikut:

“Kecelakaan kerja yang masuk dalam JKK ini hanya pureKecelakaan kerja yang terjadi di lingkungan kerja tapi ada jugaKecelakaan Dinas dimana kecelakaan dinas ini kecelakaanyang terjadi dalam perjalanan dinas, contohnya bila terjadi

5 Wawancara dengan JKS Pekerja Operator Center 26 September Pukul 14.00 WIB.

6 Ledi Mei, Dokumen Keputusan direksi Nomor : 065.K/010/IP/2008 tentang KecelakaanKerja Direksi PT. Indonesia Power

7 Wawancara dengan Wakil Divisi Kepegawaian Ibu Ledi Mei. 18 September 2017 Pukul10.25

Page 71: JAMINAN KECELAKAAN KERJA TERHADAP TENAGA KERJA DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41267/1/AISYAH... · kecelakaan pada saat dimulai berangkat kerja sampai tiba

57

kecelakaan lalu lintas baik pulang atau pergi dari dan menujukantor”.8

Ketentuanya ialah sebagai berikut9 :

a. Kecelakaaan yang terjadi dalam perjalanan berangkat dari rumah

menuju tempat kerja dan pulang kerumah melalui jalan yang biasa

atau wajar dilalui.

b. Kecelakaan dalam melakukan pekerjaan sesuai dengan tugas,

kewajiban, dan tanggung jawab sehari-hari baik ditempat maupun

diluar tempat kerja.

c. Kecelakaan dalam melakukan perjalanan dinas didalam negeri atau

diluar negeri harus dibuktikan dengan surat perintah perjalanan

dinas kecuali perjalanan pengobatan dan perjalanan pensiun.

d. Meninggal dunia secara mendadak ditempat kerja, termasuk

perjalanan dari tempat kerja sampai tiba dirumah sakit, dan sempat

mendapat pertolongan atau perawatan dari dokter tidak lebih dari

1x24 jam dengan catatan bahwa yang bersangkutan dari rumah

dalam keadaan sehat.

e. Pegawai dianiaya ditempat kerja oleh pihak lain yang tidak

diperkirakan sebelumnya dan atau karena membela diri dari

8 Wawancara dengan Wakil Divisi Kepegawaian Ibu Ledi Mei. 18 September 2017 Pukul10.25

9 Ledi Mei, Dokumen Keputusan direksi Nomor : 065.K/010/IP/2008 tentang KecelakaanKerja Direksi PT. Indonesia Power

Page 72: JAMINAN KECELAKAAN KERJA TERHADAP TENAGA KERJA DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41267/1/AISYAH... · kecelakaan pada saat dimulai berangkat kerja sampai tiba

58

penyerangan fisik oleh pihak lain yang dapat mengakibatkan cidera

berat atau meninggal dunia, serta tanpa disengaja terkena lemparan

benda keras maupun peluru nyasar dari pihak lain.

f. Kecelakaan yang terjadi pada waktu istirahat antara jam-jam kerja

di lingungan tempat kerja.

Kecelakaan kerja atau kecelakaan kerja diluar jam kerja juga

masuk dalam Jaminan Kecelakaan Kerja dalam PT. Indonesia Power

UPJP Priok.

“Ada juga kecelakaan saat diluar waktu kerja contohnya jamistirahat tp korban sedang ada didalam lingkungan kantor,ataupun perjalanan dinas keluar kantor itu juga tercover Mba,misalnya tugas ke luar kota dan dalam perjalanan atau disebuah tempat yang sedang berlangsungnya pekerjaan korbanmengalami musibah”. Ujarnya,10

Penjelasan ketentuan yang berlaku sebagai berikut :

a. Kegiatan olah raga yang merupakan tugas dari perusahaan.

b. Mengikuti pendidikan yang merupakan tugas dari perusahaan.

c. Kecelakaan dalam hal kerja lembur atau shift harus dibuktikan

dengan surat Perintah Kerja Lembur atau daftar tugas shift.

d. Kecelakaan yang terjadi di sebuah perkemahan yang berada

dilokasi tempat kerja diluar jam kerja (tidur, istirahat) pada saat

melaksanakan tugas atau perjalanan dinas.

10 Wawancara dengan Wakil Divisi Kepegawaian Ibu Ledi Mei. 18 September 2017 Pukul10.25 WIB

Page 73: JAMINAN KECELAKAAN KERJA TERHADAP TENAGA KERJA DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41267/1/AISYAH... · kecelakaan pada saat dimulai berangkat kerja sampai tiba

59

Prosedur K3 bila terjadi kecelakaan kerja sebagaimana seperti data

yang di dapat dari wawancara dengan salah satu pegawai pelaksana

Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)11

“Pertama kalau kita menerima laporan dari saksi secara lisanterlebih dulu dan melaporkan ke kantor pusat. Lalu dari K3mengirim tim pemeriksa ke Tempat Kejadia Perkara (TKP),Setelah menerima laporan dan mengetahui kronologis nya K3mengisi form berita acara dilengkapi bukti-bukti kaya foto ataubend-benda yang ada di Tempat Kejadian Perkara, kegiatan inijuga kerja sama mba sama kepolisian kalau terjadi dijalananseperti kecelakaan dinas. Nah setelah berita acara selesai dibuatsetiap kecelakaan yang terjadi di Unit Bisnis wajib dilaporkankepada PT. Indonesia Power kantor pusat paling lama 5 harisetelah terjadi kecelakaan”.

Pernyataan yang dikemukakan oleh Divisi K3 juga sesuai dengan

ketentuan yang berlaku dari peraturan perusahaan dengan penjelasan

lengkap sebagai berikut12 :

11 Wawancara dengan Mas Ari Pelaksana K3. 10 Nopember 2017 Pukul 13.15 WIB

12 Ledi Mei, Dokumen Keputusan direksi Nomor : 065.K/010/IP/2008 tentang KecelakaanKerja Direksi PT. Indonesia Power

Menerima LaporanLisan dan disampaikankepada Unit K3

Penunjukan timpemeriksa untuk datangke tempat kejadianperkara

PemberianLaporan KebagianKepegawaian

Membuat beritaacara setramenunjukanbukti berupafoto

Setelah berkaslengkap laludimasukan kekantor pusatuntuk diproses

Page 74: JAMINAN KECELAKAAN KERJA TERHADAP TENAGA KERJA DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41267/1/AISYAH... · kecelakaan pada saat dimulai berangkat kerja sampai tiba

60

1. Menerima laporan dari saksi secara lisan terlebih dahulu dan melaporkan

ke kantor.

2. Lalu President K3 menunjuk Tim pemeriksa untuk pemeriksaan ditempat

kejadian.

3. Setelah menerima laporan dan mengetahui kronologis nya K3 membuat

berita acara yang dilengkapi data serta bukti-bukti yang diperlukan, bisa

berupa foto atau benda lain yang ada di Tempat Kejadian Perkara.

4. Setelah berita acara selesai langsung diberikan kepada pejabat yang

berwenang, setiap kecelakaan yang terjadi di Unit Bisnis wajib dilaporkan

kepada PT. Indonesia Power kantor pusat, President K3 Mutu dan

Lingkungan selambat-lambatnya 5 hari setelah terjadinya kecelakaan.

5. Unit bisnis hanya memberikan berita acara ke kantor pusat, setalah itu

kantor pusat memberikan laporan langsug ke BPJS Ketenagakerjaan dan di

urus sesuai prosedur yang berlaku.

Apabila pegawai mengalami kecelakaan kerja atau kecelakaan dinas,

General Manager harus segera menginformasikan kepada Presiden K3,

mutu dan lingkungan dalam jangka waktu 1x24 jam yang dapat dilakukan

secara lisan terlebih dahulu. Lalu Pembuatan laporan resmi bagi pegawai

yang mendapat kecelakaan kerja atau kecelakaan dinas yaitu :

“Banyak lagi peraturan nya seperti misalnya pekerja yangkecelakaanitu divisi boiler, nah dari kepala penanggung jawabboilernya buat laporan lagi lalu diberikan ke kita mba, peraturan dibuat khusus dan mendetail supa tidak ada kecurangan ataudimanfaatkan oleh oknum-oknum tertentu. Jadi, banyak laporan yang

Page 75: JAMINAN KECELAKAAN KERJA TERHADAP TENAGA KERJA DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41267/1/AISYAH... · kecelakaan pada saat dimulai berangkat kerja sampai tiba

61

harus dibuat. Setelah menyinkronkan laporan barulah dari K3diberikan ke kepegawaian yang akan diteruskan ke pusat”.13

1. Atasan yang bersangkutan membuat laporan kejadian kecelakaan

yang diketahui oleh atasan pembuat laporan.

2. Laporan ini diteruskan kepada pejabat yang menangani K3 yaitu

Manajer bidang di Unit Bisnis dan Vice President K3, Mutu dan

lingkungan yang menangani K3 di Kantor Pusat.

3. Berdasarkan laporan tersebut manajer yang menangani K3

diteruskan kepada General Manager di Unit Bisnis untuk dibuatkan

Surat Penunjukan Tim Pemeriksa.

Setelah tim pemeriksa di tunjuk oleh General Manager, mereka

mempunyai tugas untuk melakukan pemeriksaan ke TKP (Tempat

Kejadian Perkara) untuk mengetahui kronologi yang dilihat oleh saksi

yang berda di tempat kejadian saat itu. Setelah kembali ke kantor tim

pemeriksa membuat berita acara pemeriksaan yang dilengkapi dengan

data seperti bukti-bukti foto dokumentasi.

General manager juga berhak menetapkan status kejadian

kecelakaan tersebut apakah merupakan kecelakaan kerja atau

kecelakaan dinas berdasarkan penilaian hasil analisa dilapangan

dengan tim pemeriksa sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan

melaporkan kepada kantor pusat maksimal 5 (lima) hari setelah

13 Wawancara dengan Mas Ari Pelaksana K3. 10 Nopember 2017 Pukul 13.15 WIB

Page 76: JAMINAN KECELAKAAN KERJA TERHADAP TENAGA KERJA DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41267/1/AISYAH... · kecelakaan pada saat dimulai berangkat kerja sampai tiba

62

terjadinya kecelakan. Berkas yang sudah lengkap dikirim kepada

kantor BPJS Ketenagakerjaan untuk di proses.

Penanganan saat terjadinya kecelakaan kerja tidak ada perbedaan

spesifik. Sama rata semua. Hanya saja biaya bantuan atau biaya

kecelakaan kerja yang dicover sesuai dengan gaji dan golongan

mereka.

Hasil observasi penulis tentang lingkungan yang berada di PT.

Indonesia Power terbagi dari 2 Zona, zona merah dan zona hijau.

Dimana zona merah termasuk pekerjaan yang beresiko tinggi di PT.

Indonesia Power UPJP Priok dan mengharuskan pegawai atau

siapapun yang masuk dalam zona merah memakai APD (Alat

Pelindung Diri).

Page 77: JAMINAN KECELAKAAN KERJA TERHADAP TENAGA KERJA DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41267/1/AISYAH... · kecelakaan pada saat dimulai berangkat kerja sampai tiba

63

Gambar 4.2 Zona Merah di lingkungan perusahaan

Sumber : Dokumentasi penulis saat orbservasi

Terlihat dari gambar. Salah satu wilayah lingkungan zona merah yang

berarti pekerjaan beresiko tinggi dan pekerjaan panas sesuai dengan tulisan atau

warning pada papan merah bertuliskan (Daerah berbahaya untuk pekerjaan panas)

jika melewati dan memasuki wilayah ini diwajibkan memakai APD (Alat

Pelindung Diri) lengkap dengan sarung tangan, warepark, helm, sepatu boots

khusus, dan penutup telinga.

Page 78: JAMINAN KECELAKAAN KERJA TERHADAP TENAGA KERJA DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41267/1/AISYAH... · kecelakaan pada saat dimulai berangkat kerja sampai tiba

64

Tabel 4.2 Identifikasi Pekerjaan Beresiko Tinggi14 :

No Langkah Pekerjaan Potensi Bahaya Risiko1 Firing Boiler Cuaca Panas Dehidrasi

Ceceran Minyak Terpleset2 Pengoprasian Peralatan

BoilerKebisingan Tuli

Tekanan Tinggi LedakanKontak dengan pipa uapair panas

Luka Bakar

3 Pegoprasian Force DraftFan/Gas Recirculation Fan

Kebisingan Tuli

Arus Listrik TersetrumTangan Terjepit Cedera

4 Pegoprasian Pompa BBM Ceceran Minyak Terpeleset5 Pengisian Air Boiler Kebisingan Tuli6 Pengoprasian Burner Percikan Api Kebakaran7 Pengoprasian Kimia Terkena cairan NaOH Korosi8 Pengoprasian Soot Blower Bocoran uap air Luka Bakar9 Pencatatan Parameter Terbentur Cedera

Terjatuh dan terpelesetdari ketinggian

Cedera

14 Dokumen High Risk Keselamatan dan Kesehatan Kerja

Page 79: JAMINAN KECELAKAAN KERJA TERHADAP TENAGA KERJA DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41267/1/AISYAH... · kecelakaan pada saat dimulai berangkat kerja sampai tiba

65

Gambar 4.3 Zona Merah di lingkungan perusahaan

Sumber : Dokumentasi Penulis saat Observasi

Hasil observasi penulis tentang bahaya pada zona merah atau pekerjaan yang

beresiko tinggi di PT. Indonesia Power UPJP Priok adalah sebanyak 9

pengoprasian dengan 12 potensi bahaya. Potensi bahaya diboiler antara lain15 :

a. Kebisingan dapat diakibatkan dari aktivitas seperti pengoprasian peralatan

boiler, pengoprasian Force Draft Fan/Gas Recirculation Fan, dan

pengisian air boiler termasuk kebisingan yang berada di pengoprasian

boiler termasuk kebisingan kontinyu. Dampak yang diakibatkan dari

kebisingan berupa ketulian. Apabila kebisingan dengan intensitas yang

tinggi secara terus menerus dalam waktu yang lama dapat mengakibatkan

15 Observasi pada tanggal 26 September 2017 di PT. Indonesia Power UPJP Priok JakartaUtara.

Page 80: JAMINAN KECELAKAAN KERJA TERHADAP TENAGA KERJA DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41267/1/AISYAH... · kecelakaan pada saat dimulai berangkat kerja sampai tiba

66

penurunan daya pendengaran. Hasil pengukuran itensitas kebisingan di

perusahaan tersebut antara 80-100 dBA dalam waktu kerja 8 jam kerja.

Pekerjaan menggunakan APT (Alat Pelindung Telinga) selama bekerja.

b. Cuaca panas dari aktifitas Firing Boiler. Cuaca Panas dapat menimbulkan

dehidrasi karena bekerja di lingkungan yang panas menyebabkan tubuh

banyak mengeluarkan keringat. Hasil wawancara suhu udara yang paling

tinggi adalah 35°C. Pekerja tidak selalu terpapar dengan suhu udara

tersebut, karena terdapat ruang kontrol yang ber-AC yang dapat memantau

semua aktivitas boiler dan pekerja tidak perlu untuk selalu berada di dekat

pengapian.

c. Ceceran minyak ditimbulkan dari firing boiler dan pengoprasian pompa-

pompa BBM. Ceceran minyak dapat berisiko terpeleset. Berdasarkan hasil

observasi, terdapat pekerja Cleaning Service yang selalu membersihkan

lantai dan peralatan.

d. Tekanan tinggi dapat ditimbulkan dari pengoprasian peralatan boiler.

Bahaya tekanan tinggi dapat menyebabkan ledakan sehingga proses

produksi akan berhenti dan dapat mengancam keselamatan pekerja. Dari

data sekunder, pipa boiler pernah mengalami kebocoran dan kerusakan.

Bahaya tekanan tinggi dapat dikendalikan dengan pengendalian teknik

berupa Safety Valve.

e. Kontak dengan pipa uap air panas dapat menimbulkan luka bakar. Bahaya

ini dapat tibul dari aktifitas pengoprasian peralatan boiler. Pipa uap air

yang bertemperatur lebih dari 500°C dapat mengancam keselamatan

Page 81: JAMINAN KECELAKAAN KERJA TERHADAP TENAGA KERJA DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41267/1/AISYAH... · kecelakaan pada saat dimulai berangkat kerja sampai tiba

67

pekerja. Namun bahaya ini dapat dikendalikan dengan penggunaan APD

(Alat Pelindung Diri).

f. Bahaya arus listrik dapat menimbulkan risiko kesetrum. Bahaya arus

listrik berasal dari aktifitas pengoprasian Force Draft/Gas Recirculation

Fan. Berdasrkan hasil observasi, kabel-kabel sudah terbungkus oleh

isolator dan tidak ada kabel yang terkelupas.

g. Bahaya tangan terjepit didapatkan dari aktifitas Force Draft/Gas

Recirculation Fan. Bahaya tangan terjepit dapat mengakibatkan cedera

bagi pekerja. Berdasarkan hasil observasi dan wawancara, terdapat SOP

dalam pengoprasian boiler dan terdapat kotal P3K disetiap ruang kontrol

masing-masing.

h. Percikan api yang ditimbulkan dari aktifitas pengoprasian burner dapat

mengakibatkan kebakaran. Bahan bakar yang digunakan oleh boiler

Perusahaan adalah bahan bakar MFO yang tidak mudah terbakar, sehingga

apabila terjadi kebakaran maka dapat dikendalikan dengan cepat dan tidak

menimbulkan korban.

i. Bocoran uap air ditimbulkan dari aktifitas pengoprasian Soot Blower.

Bocoran uap air yang betenperatur lebih dari 500°C dapat mengancam

keselamatan pekerja. Berdasarkan data sekunder, pipa Superheater pernah

mengalami kebocoran namun belum menimbulkan kecelakaan pada

pekerja.

j. Bahaya terbentur dari aktifitas pencatatan parameter dapat mengakibatkan

pekerja cedera. Cedera yang mungkin dialami oleh pekerja dapat berupa

Page 82: JAMINAN KECELAKAAN KERJA TERHADAP TENAGA KERJA DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41267/1/AISYAH... · kecelakaan pada saat dimulai berangkat kerja sampai tiba

68

memar sampai kepala bocor. Tapi perusahaan menyediakan APD berupa

Safety Helmt untuk menghindoari bahaya terbentur.

k. Cairan NaOH merupakan bahan kimia yang bersifat basa kuat dan

digunakan di boiler untuk perawatan internal. Cairan NaOH bertujuan ntuk

mencegah terjadinya korosi dan kerak dalam boiler. Cairan NaOH dapat

menyebabkan korosi pada pekerja maupun benda yang terkena dengan

cairan ini.

l. Boiler merupakan bangunan dengan ketinggian lebih kurang dari 18meter.

Aktifitas diboler terkadang menggunakan tanga maupun lift. Risiko yang

dapat ditimbulkan oleh bahaya terjatuh dan terpelese dari ketinggian

berupa cedera dan dapat men gancam keselamatan pekerja. Potensi bahaya

ini dapat dihindari dengan penggunaan APD (Alat Pelindung Diri) pada

pekerja. Seperti yang terlihat pada gambar 4.2 salah satu pekerja yang

mematuhi peraturan yang berlaku dengan menggunakan APD sebagai

salah satu perlindungan preventif jika sedang bekerja di zona merah,

contohnya pada alat boiler.

Page 83: JAMINAN KECELAKAAN KERJA TERHADAP TENAGA KERJA DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41267/1/AISYAH... · kecelakaan pada saat dimulai berangkat kerja sampai tiba

69

Gambar 4.4 Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD)

Sumber : Dokumentasi Salah satu Tenaga Kerja

Gambar 4.5 Tata Cara Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD)

Sumber : Dokumentasi Perushaan

Page 84: JAMINAN KECELAKAAN KERJA TERHADAP TENAGA KERJA DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41267/1/AISYAH... · kecelakaan pada saat dimulai berangkat kerja sampai tiba

70

Penilaian pengendalian risiko bertujuan untuk mengetahui keefektifan

dan implementasi dari pengendalian tersebut. PT. Indonesia Power UPJP

Priok telah melakukan pengendalian berupa pengendalian teknik,

pengendalian administratif, dan penyiapan APD (Alat Pelindung Diri).

Pengendalian dilakukan agar dapat menurunkan risiko sampai batas

teraman. Pengendalian teknik yang sudah dilakukan yaitu, terdapat

perlengkapan pengaman pada boiler, perawatan eksternal dan internal

boiler, dan pengujian boiler.16 Pengendalian administratif berupa pelatihan

terhadap operator, pengawasan supervisor, rotasi pekerjaan, instruksi

kerja, penyediaan APD (Alat Pelindung Diri) yaitu safety shoes, safety

helmt, ear plug, sarung tangan dan masker.

Dari temuan bahaya pada risiko assesment terhadap area pengoprasian

boiler. Bahaya kebisingan juga jarang terjadi karena pekerja mengunakan

APD (Alat Pelindung Diri). Kebisingan dapat menyebabkan ketulian

apabila terpapar secara terus menerus dapat menurunkan daya

pendengaran. Pada pengoprasian boiler, memungkinkan pekerja terpapar

cuaca panas, namun pada area pengoprasian boiler terdapat ruang kontrol

yang ber-AC. Pada pengoprasian ini jarang terjadi bahaya berupa kontak

dengan pipa uap air panas hal ini dikarenakan pekerja telah menggunakan

APD (Alat Pelindung Diri). Kontak dengan pipa uap air panas dapat

menyebabkan luka bakar. Sebenarnya tingkat resiko ini dapat dikurangi

16 Observasi pada tanggal 26 September 2017 di PT. Indonesia Power UPJP Priok JakartaUtara.

Page 85: JAMINAN KECELAKAAN KERJA TERHADAP TENAGA KERJA DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41267/1/AISYAH... · kecelakaan pada saat dimulai berangkat kerja sampai tiba

71

karena mengingat terdapat pengendalian berupa pemberian APD (Alat

Pelindung Diri) dan tersedianya alat P3K disetiap ruang kerja, baik

operator maupun ruang kerja seluruh pekerja.

APD (Alat Pelindung Diri) memang sudah peraturan perusahaan

sebagai slah satu perlindungan pada tenaga kerja dari terjadinya

kecelakaan kerja. Akan tetapi beberapa pekerja masih saja lalai dalam

melindungi dirinya sendiri seperti kasus kecelakaan kerja yang satu ini.

Salah satu kasus kecelakaan kerja yang terjadi pada tenaga kerja, ialah

karyawan operator boiler IRF, pada bulan Januari 2017 lalu dimana saat

itu IRF sedang mengontrol mesin boiler dan tidak menggunakan sarung

tangan yang merupakan salah satu APD (Alat Pelindung Diri) yang harus

dipakai saat bekerja dilapangan apalagi dalam zona merah dan pekerjaan

panas.

“Waktu saya lagi ngecek alat boiler ke atas itu lagi panas banget mba,trus saya naik lah seperti biasa, seinget saya sarung tangan selalusaya kantongin di warepark pas sampe atas saya mau pake ternyatagak ada. Namanya udah naik ke atas terus males lagi turun saya gakpake sarung tangan. Karna cuaca panas saya kesialauan deh tuh truspas banget muka nih saya melengos gak sengaja malah pegangan pipapanas...”17

Cuaca saat itu sangat terik pekerja merasa kepanasan terkena

paparan sinar matahari lalu ia mengalihkan pandangan dan tidak sengaja

telapak tangannya memegang pipa panas. Setelah terjadi kejadian itu ia

langsung turun dari tempat pengoprasian boiler dan memberikan

17 Wawancara dengan IRF Pekerja Boiler 26 September 2017 Pukul 11.30 WIB.

Page 86: JAMINAN KECELAKAAN KERJA TERHADAP TENAGA KERJA DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41267/1/AISYAH... · kecelakaan pada saat dimulai berangkat kerja sampai tiba

72

pertolongan pertama memakai kotak P3K yang ada didalam ruang monitor

dan dibantu pekerja yang lain.

Disini terdapat pelajaran dan peringatan untuk pekerja harus selalu

mengedepankan keselamatan kerja mereka di lingkungan pekerjaan

apalagi di lingkungankerja yang risikonya tinggi.

B. Implementasi Pemberian Jaminan Kecelakaan Kerja oleh perusahaan

terhadap tenaga kerja dalam peraturan pemerintah

Kebijakan perusahaan yang diberikan perusahaan berdasarkan

keputusan direksi Nomor : 065.K/010/IP/2008 tentang Kecelakaan Kerja

Direksi PT. Indonesia Power terdapat pasal-pasal yang bersangkutan

dengan temuan data yang penulis temukan dalam peraturan perusahaan

yang sesuai dengan peraturan Undang-Undang No 40 Tahun 2004 tentang

Sistem Jaminan Sosial Nasional dan Undang-undang No 24 Tahun 2011

Tentang BPJS Ketenagakerjaan juga dalam peraturan pemerintah no 44

tahun 2015.

Dalam Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 44 Tahun

2015 tentang penyelenggaraan program jaminan kecelakaan kerja dan

jaminan kematian juga terdapat pembagian kelompok tingkat resiko

lingkungan kerja. Diantaranya meliputi : kelompok risiko sangat rendah,

Page 87: JAMINAN KECELAKAAN KERJA TERHADAP TENAGA KERJA DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41267/1/AISYAH... · kecelakaan pada saat dimulai berangkat kerja sampai tiba

73

tingkat risiko rendah, tingkat risiko sedang, tingkat risiko tinggi, dan

tingkat risiko sangat tinggi.18

Dari hasil penelitian PT. Indonesia Power UPJP Priok ialah

pekerjaan Pemasangan Instalasi Listrik memalui UAP dan Gas Bumi.

Radiasi Pekerjaan yang berhubungan dengan arus listrik kadang-kadang

mendatangkan bahaya, terutama bagi mereka yang tidak tahu seluk beluk

listrik. Pekerjaan ini menurut Peraturan Pemerintah No 44 Tahun 2015

masuk kedalam Kelompok IV tingkat risiko tinggi Nomor 18 yang

tercantum ialah Perusahaan listrik atau pembangkit, pemindahan dan

distrbusi tenaga listrik dan Nomor 20 tentang Industri Uap untuk tenaga.

18 Lampiran 1 Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2015.15122015_104557_PP 44 Tahun 2015

Page 88: JAMINAN KECELAKAAN KERJA TERHADAP TENAGA KERJA DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41267/1/AISYAH... · kecelakaan pada saat dimulai berangkat kerja sampai tiba

74

BAB V

PENUTUP

Pada Bab ini menerangkan kesimpulan hasil penelitian yang dilakukan di PT.

Indonesia Power mengenai ketentuan dan kebijakan perusahaan dalam

menjalankan Jaminan Kecelakaan Kerja yang diterapkan oleh perusahaan dan

semoga saran yan diberikan bisa menjadi masukan dan meningkatkan

perlindungan lebih untuk tenaga kerja PT. Indonesia Power.

A. Kesimpulan

Kebijakan dan Ketentuan Jaminan Kecelakaan Kerja sudah diatur

dalam ketentuan direksi yang berlaku dan yang diterapkan oleh PT.

Indonesia Power UPJP Priok salah satunya pemberian Jaminan Kesehatan

untuk tenaga kerja dan tenaga kerja yang sudah berkeluarga. Tak hanya

jaminan kesehatan, untuk para pekerja atau karyawan nya sendiri Jaminan

Kecelakaan Kerja juga diberikan oleh perusahaan. Guna melindungi

karyawan dari pekerjaan beresiko tinggi apalagi perusahaan ini termasuk

perusahaan yang mebangkitkan Listrik dengan Volt besar melalui Uap dan

Gas Bumi yang sangat panas.

Salah satunya melalui perlindungan preventif, dimana para pekerja yang

masuk dalam wilayah zona merah (Pekerjaan Beresiko tinggi) wajib

memakai APD (Alat Pelindung Diri). Bukan hanya pekerja, tamu ataupun

relasi yang sedang kunjungan dalam lingkungan PT. Indonesia Power

UPJP Priok pun mempunyai hak nya jika terjadi kecelakaan atas

Page 89: JAMINAN KECELAKAAN KERJA TERHADAP TENAGA KERJA DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41267/1/AISYAH... · kecelakaan pada saat dimulai berangkat kerja sampai tiba

75

ketidaksengajaan kecelakaan saat bekerja atau saat kunjungan di

lingkungan PT. Indonesia Power UPJP Priok dengan cara mendapatkann

ID Card Tamu.

Tidak hanya untuk kecelakaan kerja saja, perusahaan pun memberikan

jaminan kecelakaan dinas. Kecelakaan ini yang terjadi pada waktu jam

dinas atau berhubungan langsung dengan waktu jam dinas baik ditempat

kerja maupun diluar tempat kerja, dengan ketentuan bahwa unsur-unsur

sebab terjadinya kecelakaan tersebut tidak bertentangan dengan ketentuan

dan perundang-undangan yang berlaku. Dalam ketentuan direksi tentang

kecelakaan kerja tahun 2008 sesuai dengan Undang-Undang No 40 Tahun

2004 dan juga Peraturan Pemerintah No 44 Tahun 2015 yang menyatakan

jika perusahaan listrik atau pembangkit, pemindahan dan distribusi listrik

dan Industri Uap masuk ke dalam kelompok ke IV (Empat) tingkat resiko

yang tinggi.

Pemakaian BPJS (Badan Perlindungan Jaminan Sosial)

Ketenagakerjaan juga diberikan oleh perusahaan. Sesuai dengan Undang-

Undang BPJS Ketenagakerjaan N 24 Tahun 2011 yang mengharuskan

suatu perusahaan melindungi karyawan nya dari bahaya pekerjaan yang

menimbulkan kerugian finansial maupun kerugian fisik yang terjadi

dilingkungan perusahaan maupun sedang menjalani perjalanan dinas.

Ada 8 prinsip yang diterapkan dalam penyelenggaraan Sistem Jaminan

Sosial Nasional (SJSN) meliputi: prinsip kegotong royongan, nirlaba,

keterbukaan, kehati-hatian, akuntabilitas, porbabilitas, kepesertaan wajib,

Page 90: JAMINAN KECELAKAAN KERJA TERHADAP TENAGA KERJA DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41267/1/AISYAH... · kecelakaan pada saat dimulai berangkat kerja sampai tiba

76

dana amanat dan hasil pengelolaan jaminan sosial nasional. Dari prinsip

itu tentu diterapkan oleh perusahaan,namun ada beberapa prinsip yang

belum diterapkan yaitu prinsip porbabilitas, karena prinsip ini menyatakan

jaminan secara berkelanjutan meski peserta berpindah pekerjaan atau

tempat tinggal, karena jika peserta berpindah pekerjaan besaran iuran yang

diberikan juga beda atas kebijakan peserta dan perusahaan sebelumnya.

B. Saran

Dari Hasil Pembahasan dan kesimpulan, berikut saran yang penulis

berikan.

1. Bagi perusahaan diharapkan pihak perusahaan dapat mempertahankan

serta meningkatkan program atau peraturan perlindungan diri terhadap

kecelakaan kerja untuk para tenaga kerja, khususnya peringatan di

setiap gerbang dalam wilayah zona merah. Alat P3K disetiap ruangan

harus sering di check, untuk memudahkan tenaga kerja yang

membutuhkan pertolongan pertama bila terjadi kecelakaan kerja,

dimana mereka bisa mengobati sendiri tanpa harus ke klinik kantor.

2. Bagi pekerja, diharapkan bisa mempunyai kesadaran sendiri untuk

perlindungan dirinya karena bukan hanya di lingkungan pekerjaan

beresiko tinggi tapi disetiap lingkungan yang kita lewati juga bisa saja

menjadi resiko terjadinya kecelakaan.

Page 91: JAMINAN KECELAKAAN KERJA TERHADAP TENAGA KERJA DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41267/1/AISYAH... · kecelakaan pada saat dimulai berangkat kerja sampai tiba

77

Daftar Pustaka

Agusmidah. 2010. Hukum Ketenagakerjaan Indonesia. Jakarta: Ghalia Indonesia.

Asyhadie, Zaeni. 2007. Aspek-aspek Hukum Jaminan Sosial Tenaga Kerja di Indonesia.Mataram: Rajawali Pers.

Bogdan, Robert dan Steven j. Taylor. 1992. Pengantar Penelitian Kualitatif. Alih bahasa-Arif Furchan cet-1. Surabaya-Indonesia: Usaha Nasional.

Feist, Greogory J. 2010. Teori Kepribadian : Theories of Personality. Salemba Humanika.ISBN 978-602-8555-18-0

Frank G. Goble (1987). A. Supratikya, ed. Mazhab Ketiga, Psikologi Humanistik AbrahamMaslow. Kanisius.

Hardijan, Rusli. 2003. Hukum Ketenagakerjaan. Jakarta: Ghalia Indonesia.

Khakim, Abdul. 2003. Pengantar Hukum Ketenagakerjaan Indonesia. Bandung: PT. CitraAditya Bakti.

Kouyoumdjian, Haig. 2014. Introduction to Psychology, 10th Edition Wadsworth.

Ledi Mei, Dokumen Keputusan direksi Nomor : 065.K/010/IP/2008 tentang KecelakaanKerja Direksi PT. Indonesia Power

Maslow, Abraham H. 1984, Motivation and Personality. Jakarta:Nurul Iman.

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2015.

Pujileksono, Sugeng. 2015. Perundang-undangan Sosial dan Pekerjaan Sosial. Jawa Timur :Setara Press.

Rahmat Hidayat, Deden dan Zaenudin A. Naufal 2011. Teori dan Aplikasi PsikologiKepribadian dalam Konseling. Graha Indonesia.

Sendjum, H. Manulang. 2011. Pokok-pokok Hukum Ketenagakerjaan Di Indonesia. Jakarta :Rhineka Cipta.

Soepomo, Imam. 1983. Pengantar Hukum Perburuhan. Djambatan.

Sugiono. 2016. Metode Penelitian Kuantitatif, kualitatif, dan R&D. Bandung: Alvabeta.

Suharto, Edi. 2004. Isu-isu Tematik Pembangunan Sosial : Konsep dan Strategi, (BadanPelatihan dan Pengembangan Sosial Departemen Sosial RI.

Sulastomo. 2008. Sistem Jaminan Sosial Nasional Sebuah Introduksi. Jakarta: PT RajaGrafindo.

Undang-undang No. 40 Tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional

Page 92: JAMINAN KECELAKAAN KERJA TERHADAP TENAGA KERJA DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41267/1/AISYAH... · kecelakaan pada saat dimulai berangkat kerja sampai tiba

78

Undang-undang No. 24 Tahun 2011 tentang BPJS (Badan Penyelenggara Jaminan Sosial)Ketenagakerjaan

Walter A. Friendler, Robert Z.Apte. 1980, Introduction to Sosial Welfare. Fift Edition,Prenntice-Hall..

Page 93: JAMINAN KECELAKAAN KERJA TERHADAP TENAGA KERJA DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41267/1/AISYAH... · kecelakaan pada saat dimulai berangkat kerja sampai tiba

79

Daftar Internet dan Tesis

Ebiet A Mubarok. 2017. Diambil dariwww.jawapos.com/radarbojonegoro/read/2017/07/22/2763/enam-petugas-kesetrum-satu-tewas. Jawapos.com. (22 juli 2017, 06.00 WIB).

Kurniawan, Dian. 2017. Mandor Proyek Tewas tertimpa pilar saat buldoser robohkan rumah.Diambil dari https:/www.google.co.id/amp/s/m.liputan6.com/amp/3032166/mandor-proyek-tewas-saat-tertimpa-pilar-saat-buldoser-robohkan-rumah Liputan6.com. (23 juli2017, 08.00 WIB)

Mustofa, Dimas. 2006. Identifikasi Jenis Pekerjaan yang membahayakan. ManajemenKontruksi Fakultas Teknik Sipil.e-journal.uajy.ac.id/3058

Najmi, Bunyamin. 2014. Jaminan Sosia. Diambil dari:http://jamsostek.blogspot.com/2010/10/apa-itujaminan-sosial.html. (Tanggal 16Oktober 2014).

www.ilo.org/global/about-the-ilo/history/lang--en/index.htm

Page 94: JAMINAN KECELAKAAN KERJA TERHADAP TENAGA KERJA DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41267/1/AISYAH... · kecelakaan pada saat dimulai berangkat kerja sampai tiba

80

Daftar Wawancara

Wawancara dengan Wakil Divisi Kepegawaian Ibu Ledi Mei. 18 September 2017 Pukul10.25

Wawancara dengan JKS Pekerja Operator Center 26 September Pukul 14.00 WIB.

Wawancara dengan Mas Ari Pelaksana K3. 10 Nopember 2017 Pukul 13.15 WIB

Wawancara dengan IRF Pekerja Boiler 26 September 2017 Pukul 11.30 WIB

Page 95: JAMINAN KECELAKAAN KERJA TERHADAP TENAGA KERJA DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41267/1/AISYAH... · kecelakaan pada saat dimulai berangkat kerja sampai tiba

81

Pedoman Observasi

1. Melakukan Observasi mengenai Tenaga Kerja yang berada di perusahaan dengan

bagian kepegawaian.

2. Melakukan observasi mengenai K3 (Kesehatan dan Keselamatan Kerja perusahaan).

3. Melakukan observasi kondisi pekerjaan yang berada si zona merah atau tenaga kerja

beresiko tinggi.

4. Melakukan observasi pada korban yang pernah mengalami kecelakaan kerja dan

kecelakaan dinas.

Page 96: JAMINAN KECELAKAAN KERJA TERHADAP TENAGA KERJA DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41267/1/AISYAH... · kecelakaan pada saat dimulai berangkat kerja sampai tiba

82

Pedoman Wawancara

A. Perusahaan

- Kebijakan perusahaan (Jaminan Pekerja)

Apa saja kebijakan yang di berikan oleh perusahaan kepada tenaga kerja?

- Hak dan Kewajiban Tenaga Kerja.

Apa saja hak dan kewajban tenaga kerja yang mendapat kecelakaan kerja?

- Recovering Kecelakaan Kerja bekerja sama dengan asuransi apa selain BPJS.

Bagaimana jaminan yang diberikan oleh perusahaan bila terjadi kecelakaankerja?

Apakah ada berbedaan dalam penanganan dilihat dari perbedaan golonganpara pekerja?

Asuransi apa yang digunakan oleh perusahaan selain BPJS?

- Prosedur K3 dan Prosedur Klaim Asuransi

Bagaimana penanganan bila terjadi kecelakaan kerja baik di dalam perusahaanmaupun di lingkungan dinas?

Bagaimana klaim asuransi bila terjadi kecelakaan kerja?

- Jenis Kecelakaan Kerja yang di cover

Jenis kecelakaan kerja seperti apa yang masuk dalam jaminan kecelakaankerja sesuai prsedur perusahaan?

Apakah ada syarat tertentu bila korban harus mendapatkan penanganankhusus?

- Kerjasama RS

Rumah sakit mana saja yang bekerja sama dengan perusahaan jika adakecelakaan kerja baik di dalam perusahaan dan di luar perusahaan?

Page 97: JAMINAN KECELAKAAN KERJA TERHADAP TENAGA KERJA DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41267/1/AISYAH... · kecelakaan pada saat dimulai berangkat kerja sampai tiba

83

Pedoman Wawancara

B. Tenaga Kerja

- Kecelakaan apa yang pernah di alami

Apakah anda pernah mengakami kecelakaan kerja?

Kecelakaan apa yang pernah anda alami?

Kronologi nya seperti apa?

Dimana kecelakaan itu terjadi?

Kapan kecelakaan itu terjadi?

Mengapa bisa terjadi kecelakaan? Apa keteledoran diri sendiri atau orang lain?

- Kondisi nya seperti apa

Apakah akibat kecelakaan ini menyebabkan kerugian yang berpengaruh ataskelangsungan hidup bapak dan keluarga?

- Apa yang didapat setelah terjadinya kecelakan

- Tanggapan responden terhadap perlindungan dari perusahaan

Bagaimana tanggapan bapak terhadap perlindungan atau jaminan sosial yangdiberikan oleh perusahaan terhadap para pekerja nya?

- Kritik dan saran untuk perusahaan

Apakah ada kritik atau saran untuk perusahaan?

Page 98: JAMINAN KECELAKAAN KERJA TERHADAP TENAGA KERJA DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41267/1/AISYAH... · kecelakaan pada saat dimulai berangkat kerja sampai tiba

Pedoman Observasi

1. Melakukan Observasi mengenai Tenaga Kerja yang berada di perusahaan

dengan bagian kepegawaian.

2. Melakukan observasi mengenai K3 (Kesehatan dan Keselamatan Kerja

perusahaan).

3. Melakukan observasi kondisi pekerjaan yang berada si zona merah atau

tenaga kerja beresiko tinggi.

4. Melakukan observasi pada korban yang pernah mengalami kecelakaan

kerja dan kecelakaan dinas.

Page 99: JAMINAN KECELAKAAN KERJA TERHADAP TENAGA KERJA DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41267/1/AISYAH... · kecelakaan pada saat dimulai berangkat kerja sampai tiba

Pedoman Wawancara

A. Perusahaan

- Kebijakan perusahaan (Jaminan Pekerja)

Apa saja kebijakan yang di berikan oleh perusahaan kepada tenagakerja?

- Hak dan Kewajiban Tenaga Kerja.

Apa saja hak dan kewajban tenaga kerja yang mendapat kecelakaankerja?

- Recovering Kecelakaan Kerja bekerja sama dengan asuransi apa selainBPJS.

Bagaimana jaminan yang diberikan oleh perusahaan bila terjadikecelakaan kerja?

Apakah ada berbedaan dalam penanganan dilihat dari perbedaangolongan para pekerja?

Asuransi apa yang digunakan oleh perusahaan selain BPJS?

- Prosedur K3 dan Prosedur Klaim Asuransi

Bagaimana penanganan bila terjadi kecelakaan kerja baik di dalamperusahaan maupun di lingkungan dinas?

Bagaimana klaim asuransi bila terjadi kecelakaan kerja?

- Jenis Kecelakaan Kerja yang di cover

Jenis kecelakaan kerja seperti apa yang masuk dalam jaminankecelakaan kerja sesuai prsedur perusahaan?

Apakah ada syarat tertentu bila korban harus mendapatkanpenanganan khusus?

- Kerjasama RS

Rumah sakit mana saja yang bekerja sama dengan perusahaan jikaada kecelakaan kerja baik di dalam perusahaan dan di luarperusahaan?

Page 100: JAMINAN KECELAKAAN KERJA TERHADAP TENAGA KERJA DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41267/1/AISYAH... · kecelakaan pada saat dimulai berangkat kerja sampai tiba

Pedoman Wawancara

B. Tenaga Kerja

- Kecelakaan apa yang pernah di alami

Apakah anda pernah mengakami kecelakaan kerja?

Kecelakaan apa yang pernah anda alami?

Kronologi nya seperti apa?

Dimana kecelakaan itu terjadi?

Kapan kecelakaan itu terjadi?

Mengapa bisa terjadi kecelakaan? Apa keteledoran diri sendiri atauorang lain?

- Kondisi nya seperti apa

Apakah akibat kecelakaan ini menyebabkan kerugian yangberpengaruh atas kelangsungan hidup bapak dan keluarga?

- Apa yang didapat setelah terjadinya kecelakan

- Tanggapan responden terhadap perlindungan dari perusahaan

Bagaimana tanggapan bapak terhadap perlindungan atau jaminansosial yang diberikan oleh perusahaan terhadap para pekerja nya?

- Kritik dan saran untuk perusahaan

Apakah ada kritik atau saran untuk perusahaan?

Page 101: JAMINAN KECELAKAAN KERJA TERHADAP TENAGA KERJA DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41267/1/AISYAH... · kecelakaan pada saat dimulai berangkat kerja sampai tiba

84

Transkip Wawancara

Nama Narasumber : Ledi Meitha

Jabatan : Wakil Divisi Kepegawaian

Tanggal Wawancara : 18 September 2017 / 10.25 WIB

Lokasi Wawancara : Kantor PT. Indonesia Power Jakarta Utara

1. Assalamualaikum Mba Ledi, apa kabar?

- Baik Mba wita, bagaimana pekembangan skripsi nya? Apa nih yang

kurang?

2. Masih konsultasi terus dengan dospem Mba, begini Mba Ledi saya mau

menanyakan terkait apa saja kebijakan perusahaan dalam menangani

Kecelakaan kerja yang diberikan oleh PT. Indonesia Power UPJP Priok

kepada para pegawai atau tenaga kerja?

- Oke baik, sebelumnya sudah baca ya Mba Wita data laporan yang

pernah saya kasih. Disitu ada ketentuan-ketentuan yang termasuk

dalam kecelakaan kerja atau kecelakaan dinas kerja. Kalau berbicara

tentang kebijakannya, perusahaan memberikan kebijakan seperti

pencegahan terhadap terjadinya cedera, dengan memberikan

peringatan disetiap ruang atau tempat pekerjaan dilapangan dengan

Safety First ini disebut dengan kebijakan K3 (Kebijakan Kesehatan

dan Keselamatan Kerja) meliputi perbaikan yang berkesinambungan

Page 102: JAMINAN KECELAKAAN KERJA TERHADAP TENAGA KERJA DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41267/1/AISYAH... · kecelakaan pada saat dimulai berangkat kerja sampai tiba

85

85

terhadap K3 tersebut dan pengelolaan lingkungan yang menunjang dan

meminimalisir akan terjadinya kecelakaan kerja. Penggunaan sumber

daya yang efesien juga bisa mba dalam setiap aktivitas untuk ikut

menjaga kelestarian lingkungan perusahaan.

3. Peringatan seperti tulisan Safety First yang tadi Mba Ledi bicarakan itu

apa ada kebijakan tertentu disetiap ruang kerja atau zona khusus?

- Oh iya mba ada, setiap zona punya peringatan masing-masing.

Contohnya Mba Wita masuk ke gerbang depan juga kan ada penukaran

tanda pengenal dengan id card IP itu salah satu kebijakan perusahaan

bila terjadi kecelakaan atau musibah, yang menimpa visitor dalam

lingkungan Indonesia Power ini menjadi tanggung jawab perusahaan.

Terus ada lagi di zona tertentu itu ada mungkin lebih jelasnya bisa

tanyakan ke bagian K3 nya langsung.

4. Oh oke Mba Ledi. Terkait ketentuan perusahaan, apa saja hak tenaga kerja

bila terjadi kecelakaan kerja?

- Setiap pegawai yang mendapat musibah kecelakaan kerja atau

kecelakaan dinas yang mengakibatkan mereka cidera atau sakit akibat

suatu pekerjaan bahkan sampai cacat atau tewas sudah diatur dalam

peraturan yang berlaku seperti yang ada dalam keputusan direksi yang

kemarin saya kasih. Contohnya perawatan kesehatan, penghasilan

yang diberikan selama tidak bekerja juga dikasih mba, tapi hanya gaji

pokok nya saja. Kalau ada tenaga kerja yang mengalami kecelakaan

dan benar-benar tidak bisa bekerja lagi, tenaga kerja juga berhak

Page 103: JAMINAN KECELAKAAN KERJA TERHADAP TENAGA KERJA DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41267/1/AISYAH... · kecelakaan pada saat dimulai berangkat kerja sampai tiba

86

86

memperoleh pensiun dini dengan ketentuan perusahaan yang berlaku.

Memakai BPJS Ketenagakerjaan”.

5. Bagaimana jaminan yang diberikan oleh perusahaan bila terjadi

kecelakaan kerja?

- Jaminan kecelakaan kerja yang diberikan kepada korban tergantung

dari jenis kecelakaan atau prosentase cedera yang diberikan dari klinik

atau rumah sakit. Jadi setelah kecelakaan terjadi dari K3 membuat

laporan terus diberikan kesini kebagian kepegawaian sambil

menunggu hasil tes atau uji prosentase tigkat cedera yang dialami.

Baru kita bisa proses ke pusat. Kantor pusat juga hanya perantara

penerimaan dan pemberian laporan kecelakaan yang terjadi, setelah itu

kantor BPJS yang memproses sesuai dengan laporan yang diterima.

6. Apakah ada perbedaan dalam penanganan korban kecelakaan kerja ini?

- Gak ada Mba, semua sama saja dari proses penanganan laporan atau

berita acara yang diberikan. Perbedaanya hanya diberapa besar

prosentase tingkat kecelakaanya saja dan berkaitan dengan dana yang

dikeluarkan. Selebihnya di proses oleh kantor BPJS Ketenagakerjaan

asalkan laporan yang kita berikan lengkap dengan syarat yang

diberikan oleh kantor BPJS Ketenagakerjaan.

7. Selain BPJS Ketenagakerjaan apakah ada asuransi lain yang digunakan

oleh perusahaan untuk memposes Jaminan Kecelakaan Kerja?

Page 104: JAMINAN KECELAKAAN KERJA TERHADAP TENAGA KERJA DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41267/1/AISYAH... · kecelakaan pada saat dimulai berangkat kerja sampai tiba

87

87

- Gak ada Mba, karena Indonesia Power ini dibawah Badan Usaha Milik

Negara jadi memang asuransi yang dipakai hanya BPJS

Ketenagakerjaan berdasarkan peraturan pemerintah yang berlaku.

8. Kalau begitu, apa saja jenis kecelakaan kerja yang masukdalam jaminan

kecelakaan kerja?

- Kecelakaan kerja yang masuk dalam JKK ini hanya pure Kecelakaan

kerja yang terjadi di lingkungan kerja tapi ada juga Kecelakaan Dinas

dimana kecelakaan dinas ini kecelakaan yang terjadi dalam perjalanan

dinas, contohnya bila terjadi kecelakaan lalu lintas baik pulang atau

pergi dari dan menuju kantor. Ada juga perjalanan dinas keluar kantor

itu juga tercover Mba, misalnya tugas ke luar kota dan dalam

perjalanan atau di sebuah temat yang sedang berlangsungnya pekrjaan

korban mengalami musibah”.

9. Apakah ada penanganan khusus bila korban hars mendapatkan

penanganan khusus?

- Iya ada, jadi misalkan terjadi kecelakaan kerja dilingkungan kerja atau

di lingkungan kantor. Kami menyediakan klinik dan dokter yang

bertugas khusus untuk dikantor kami. Biasanya jam kerja dokter sesuai

dengan jam kerja para pegawai. Bila terjadi kecelakaan kerja kecil

tenaga kerja diberikan kotak P3K yang sudah tersedia didalam ruangan

nya masing-masing, bila kecelakaanya cukup parah dan tidak tersedia

obat dalam kotak P3K bisa langsung dibawa ke klinik perusahaan.

Setelah diperiksa barulah dokter klinik bisa memutuskan apakah

Page 105: JAMINAN KECELAKAAN KERJA TERHADAP TENAGA KERJA DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41267/1/AISYAH... · kecelakaan pada saat dimulai berangkat kerja sampai tiba

88

88

kecelakaan yang terjadi bisa ditangani di klinik atau harus di rujuk ke

rumah sakit yang sudah bekerja sama dengan perusahaan.

10. Rumah sakit mana saja yang bekerja sama dengan perusahaan jika terjadi

kecelakaan kerja yang harus di rujuk?

- Rumah sakit yang bekerja sama dengan perusahaan tentunya yang

menerima pembayaran dengan proses BPJS Ketenagakerjaan. Rumah

sakit pemerintah, dan juga ada rumah sakit swasta seperti siloam tapi

tergantung wilayah. Belum semua rumah sakit swasta yang bisa

menerima pembayaran dengan BPJS Ketenagakerjaan.

Page 106: JAMINAN KECELAKAAN KERJA TERHADAP TENAGA KERJA DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41267/1/AISYAH... · kecelakaan pada saat dimulai berangkat kerja sampai tiba

89

89

Transkip Wawancara

Nama Narasumber : Ari Dwi

Jabatan : Pelaksana K3

Tanggal Wawancara : 18 September 2017 / 13.15 WIB

Lokasi Wawancara : Kantor PT. Indonesia Power Jakarta Utara

11. Assalamualaikum Mas Ari, Maaf mengganggu waktunya.

- Gakpapa Mba senang bisa membantu. Ada apa mba?

12. Begini mas, saya mau menanyakan terkait tugas divisi Kesehatan dan

Keselamatan Kerja perusahaan dalam pencegahan terjadinya Kecelakaan

kerja yang diberikan oleh PT. Indonesia Power UPJP Priok.

- Boleh Mba Wita, apa yang perlu saya jawab nih?

13. Bagaimana prosedur Jaminan bila terjadi Kecelakaan kerja yang ada di

PT. Indonesia Power UPJP Priok?

- Pertama bila kita menerima laporan dari saksi secara lisan terlebih

dahulu dan melaporkan ke kantor pusat. Lalu dari K3 mengirim tim

pemeriksa ke Tempat Kejadia Perkara (TKP), Setelah menerima

laporan dan mengetahui kronologis nya K3 mengisi form berita acara

dilengkapi bukti-bukti berupa foto atau benda lain yang ada di Tempat

Kejadian Perkara, kegiatan ini juga bekerja sama mba sama keolisian

kalau terjadi dijalanan seperti kecelakaan dinas. Nah setelah berita

Page 107: JAMINAN KECELAKAAN KERJA TERHADAP TENAGA KERJA DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41267/1/AISYAH... · kecelakaan pada saat dimulai berangkat kerja sampai tiba

90

90

acara selesai dibuat setiap kecelakaan yang terjadi di Unit Bisnis wajib

dilaporkan kepada PT. Indonesia Power kantor pusat paling lama 5

hari setelah terjadi kecelakaan. Kantor pusat memberi laporan langsug

ke BPJS Ketenagakerjaan dan di urus sesuai prosedur yang berlaku.

Tapi disini jarang terjadi kecelakaan kerja yang tinggi mba, paling

terjadi kecelakan dinas dankecelakaan kecil seperti terbentur atau

terkena pipa panas. Itupun kami mencegahnya dengan adanya

peraturan Safety First yang sebelum mereka melakukan pekerjaan,

wajib memakai Alat Pelindung Diri (APD) yang mereka butuhkan

sesuai dengan pekerjaannya. Adapun kalau terjadi ang saya katakan

tadi, kami juga nyediakan klinik dan kotak P3 yang selalu tersedia di

dalam masing-masing ruangan kerja kita.

14. Peringatan seperti tulisan Safety First itu apa ada kebijakan tertentu

disetiap ruang kerja atau zona khusus?

- Oh iya tentu, disini ada beberapa zona yang wajib memakai Alat

Pelindung Diri (APD) contohnya Zona Merah yang mempekerjakan

ala seperti Boiler dan Pipa-pipa besar panas alat untuk menampung

uap panas itu. Mereka harus memakai Warepark, Helm, Sepatu Booth

khusus, dan sarung tangan. Beda lagi kalu pekerja yang mengecek alat

yang berada di ketinggian mereka harus memakai kacamata dan

penutup kuping. Karna biasanya boiler yang letaknya diatas itubising

banget suaranya bisa bikin sakit kuping pengeng gitu mba.

Page 108: JAMINAN KECELAKAAN KERJA TERHADAP TENAGA KERJA DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41267/1/AISYAH... · kecelakaan pada saat dimulai berangkat kerja sampai tiba

91

91

15. Bicara tentang Zona merah, apakah Zona Merah dalam perusahaan ini

termasuk pekerjaan risiko tingkat tinggi?

- Dari lingkungan perusahaan semua pekerjaan yang ada di dalam

gedung maupun diluar gedung itu pasti ada resikonya mba, nah apakah

pekerjaan itu atau kecelakaankerja itu bisa disebut pekerjaan berisiko

tinggi atau bukan kita dilihat dari presentase bahaya itu. Nah disini kita

mendefinisikan pekerjaan risiko tinggi ialah pekerjaan yang merugikan

korban seperti kehilangan jam kerja sampai 2x24 jam. Contohnya,

penggalian, pekerjaan di ketinggian, pekerjaan panas (boiler),

pemindahan barang berat dan pengecekan operator yang volt lisriknya

sangat tinggi sampai kebocoran gas. Mangkanya kita menerapkan Job

Safety Analyst (JSA) selalu mengetahui tingkat bahaya pekerjaannya.

Mangkanya pekeja selalu diingatkan menggunakan APD.

16. Sampai saat ini apakah ada kejadian kecelakaan kerja yang sampai harus

di bwa ke Rumah Sakit rujukan?

- Sampai saat ini saya belum mendengar dan membuat laporan

kecelakaan kerja yang sampai memakan korban dan harus menjalani

perawatan intensif mba. Tapi, kalau kecelakaan dinas pernah kejadian.

Mba udah tau kan perbedaan kecelakaan kerja dan kecelakaan dinas? 2

tahun lalu saya menangani kecelakaan dinas dalam perjalanan dari

rumah ke kantor. Beliau tanaga kerja Server Operator Center (SOC)

dalam perjalanan ke kantor tabrakan dengan truck, karena mba juga

tau ya perjalanan kesini cukup banyak truck dan tronton yang besar-

Page 109: JAMINAN KECELAKAAN KERJA TERHADAP TENAGA KERJA DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41267/1/AISYAH... · kecelakaan pada saat dimulai berangkat kerja sampai tiba

92

92

besar sekali. Kalu kecealkaan dinas seperti itu tidak melalui rujukan

dari klinik kantor. Kalau mau tau lebih jelas dan butuh data mba bisa

janjian aja sama beliau nanti saya sambungkan ke operator.

17. Oh oke mas bisa? Boleh kalau begitu. Terkahir mas terkait K3 apa ada

syarat khusus bila terjadi kecelakaan kerja atau kecelakaan dinas dan

korban harus mendapat penangana khusus? Misalnya kecelakaan kerja

terjadi di lapangan kerja dan masuk dilingkungan kantor, karena ada klinik

yang disediakan tapi tidak memadai untuk menangani korban prosedur apa

yang dikeluarkan oleh K3?

- Kalau sifatnye begitu dari K3 tetap membuatkan prosedur yang

tercantum dalam peraturan perusahaan mba. Terkait prosedur yang

dilakukan pastinya dari K3 laporan ke pusat dan BPJS

Ketenagakerjaan yang mengatur semua dari besar tingkat presentase

kecelakaannya.

Page 110: JAMINAN KECELAKAAN KERJA TERHADAP TENAGA KERJA DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41267/1/AISYAH... · kecelakaan pada saat dimulai berangkat kerja sampai tiba

93

93

Transkip Wawancara

Nama Narasumber : JKS

Jabatan : Pegawai Operator

Tanggal Wawancara : 26 September / 14.00 WIB.

Lokasi Wawancara : Kantor PT. Indonesia Power Jakarta Utara

1. Assalamualaikum, permisi pak perkenalkan saya Wita Mahasiswi UIN

Jakarta yang sedang penelitian skripsi disini. Maaf menggangu waktunya

pak.

- Iya gak apa-apa mba, apa yang bisa saya bantu nih?

2. Begini pak saya mau tanya-tanya tentang jaminan kecelakaan kerja yang

diterapkan oleh perusahaan. Sebelumnya bapak sudah tau belum kebijakan

yang diberikan perusahaan terkait jaminan sosial kecelakaan kerja kepada

tenaga kerja itu seperti apa?

- Kita kan udah ditanggung sama kantor ya, biaya kesehatan terus

kecelakaan tuh udah di atur dikentuan nya terus kerjasama juga sama

rumah sakit langganan ibaratnya kan. Kalo saya kan rumah didaerah

Bekasi di RS.Mitra Keluarga. Tapi dimana aja juga bisa mba asal yang

bekerja sama dan langganan perusahaan dulu terus ditanggung

semuanya sama kantor. Kalo sekarang kan ada BPJS Ketenagakerjaan,

jadi agak memudahan di RS mana aja. Tapi tetep kan ada Rumah sakit

swasta yang engga kerjasama.

3. Bapak pernah mengalami kecelakaan kerja?

- Oh iya pernah mba tapi sudah lama saya kecelakaan nya dijalan,

kecelakaan dinas kalau disini disebutnya. Kalau kecelakaan kerja saya

belum pernah ngalamin alhamdulilah.

4. Alhamdulilah. Jadi dijalan menuju kantor atau sepulng dari kantor?

Page 111: JAMINAN KECELAKAAN KERJA TERHADAP TENAGA KERJA DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41267/1/AISYAH... · kecelakaan pada saat dimulai berangkat kerja sampai tiba

94

94

- Jadi Kejadiannya 2 tahun lalu mba, saya kecelakaan motor di Jl. RE

Martadinata situ tuh sebelum jalur per tigaan yang mau masuk kesini.

Kejadiannya 2 tahun lalu mba, saya kecelakaan motor di Jl. RE

Martadinata situ tuh jalur per tigaan yang mau masuk kesini.

Kebetulan kan banyak tronton truk lewat terus saya gak ngeuh lagi pas

jatuh ditabrak truknya terus ditabrak bangun-bangun udah di kamar

rumah sakit terus kaki kebas.

5. kenapa bisa terjadi pak? Bapak ngantuk? Atau dikejar waktu?

- Engga mba, saya biasa jam segitu kerja nya tapi gatau kenapa ngantuk

juga engga ngebut juga standar. Emang udah takdir aja jalannya harus

kecelakaan.

6. Apakah akibat kecelakaan ini menyebabkan kerugian yang berpengaruh

atas kelangsungan hidup bapak dan keluarga?

- Kerugian yang mengaruhin hidup keluarga sih engga ya. Tapi mungkin

disaya nya kaki kanan saya karna harus di gips, pasang besi dan lain-

lain sampe gak bisa jalan. Saya 2 bulan lebih gak kerja mba, tapi gaji

tetap ada cuman gaji pokok saja gak dapet uang makan, uang lembur

dan bonus bulanan gitu. Ya alhamdulilah itu juga yang penting anak

istri gak kelaperan.

7. Waktu kecelakaan terjadi Bapak kan masuk Rumah sakit, prosedur nya

seperti apa? Apakah memakai uang sendiri dulu atau memang sudah di

urus dari kantor?

- Saat kecelakaan saya dapat fasilitas kesehatan dari BPJS

Ketenagakerjaan mba, kaya obat, infus, biaya kamar semua di urus

sama kantor kata istri saya. Saya gak ngeluarin duit sepeserpun. Semua

kantor yang urus. Laporan kecelakaan juga diurus sama bagian K3

terus langsung ke pusat. Kecuali kalo kita rawat jalan, di rembes dulu

pake uang sendiri. Kalo rawat inap semua dicover pokoknya sama

perusahaan.

8. Kalau dirembes gitu digantinya lama atau cepat pak? Apa aja syaratnya?

Page 112: JAMINAN KECELAKAAN KERJA TERHADAP TENAGA KERJA DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41267/1/AISYAH... · kecelakaan pada saat dimulai berangkat kerja sampai tiba

95

95

- Gimana kita mba, kan ada bukti pembayaran kaya diagnosa terus ada

cek laboratorium terus dikasir kan dikasih kuitansi nya tuh. Nanti kita

kasih ke bagian keuangan seminggu juga cair sih mba alhamdulilah.

Tapi sekarang sistemnya online, difoto terus di upload log in pake id

kita.

9. Apa yang Bapak dapatkan setelah terjadi kecelakaan selain tanggungan

biaya kecelakaan?

- Banyak mba, saya dapat uang santunan dari perusahaan sebesar 25%

dari gaji pokok alhamdulilah. Belum lagi teman-teman kantor yang

dateng ngejenguk saya dirumah sakit dan dirumah.

10. Setelah terjadi kecelakaan seperti itu bagaimana tanggapan bapak terhadap

perlindungan atau jaminan sosial yang diberikan oleh perusahaan terhadap

tenaga kerja?

- Baik sih mba selama ini alhamdulilah sudah terpenuhi, dari BPJS

ketenagakerjaanya, Kesehatannya juga. Tapi kalau misal pekerja sakit

di waktu kerja gak boleh langsung dibwa ke rs luar. Jadi dibawa dulu

ke dokter umi dokter kantor tuh di klinik depan. Abis diperiksa kalau

memang harus di rujuk ke rumah sakit besar baru deh. Misalnya saya

kan punya anak dan istri, ibaratnya kan kita daftar nya keluarga mba.

Tapi kalau anak atau istri bisa langsung ke rumahsakit mba.

11. Kalau anak dan istri juga di cover pak?

- Iya iya, anak saya kmaren dibedah sunat gitu mba. Itu ada asuransi nya

tapi bayar 30% dari total biaya nya.

12. Kalau begitu terima kasih ya pak atas waktunya, mungkin ada kritik dan

saran untuk perusahaan terkait jaminan yang diberikan kepada pekerja?

- Kritik buat perusahaan sih gak ada kayakya mba, saya udah lebih dari

cukup alhamdulilah kalo masalah jaminan atau tunjangan yang

dikasih. Sama-sama mba nanti kalau masih ada yang kurang boleh

janjian lagi mba semoga lancar.

Page 113: JAMINAN KECELAKAAN KERJA TERHADAP TENAGA KERJA DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41267/1/AISYAH... · kecelakaan pada saat dimulai berangkat kerja sampai tiba

96

96

Transkip Wawancara

Nama Narasumber : IRF

Jabatan : Operator Boiler

Tanggal Wawancara : 26 September / 11.30 WIB.

Lokasi Wawancara : Kantor PT. Indonesia Power Jakarta Utara

13. Assalamualaikum, permisi Mas perkenalkan saya Wita Mahasiswi UIN

Jakarta yang sedang penelitian skripsi disini. Maaf menggangu waktunya

mas.

- Iya saya IRF, gak apa-apa mba. Ada yang bisa dibantu?

14. Begini mas saya mau tanya-tanya nih tentang jaminan kecelakaan kerja,

nah yang saya tau pekerjaan di zona merah ini (Alat Boiler) termasuk

pekerjaan yang beresiko tinggi. Sebelumnya mas sudah tau belum

kebijakan yang diberikan perusahaan terkait jaminan kecelakaan kepada

tenaga kerja? Khusunya mas kan bekerja di pekerjaan yang beresiko

tinggi.

- Iya mba, yang saya tau sih selama saya bekerja disini jaminan yang

dikasih sama perusahaan tuh ada jaminan kesehatan sama jaminan

tenaga kerja (BPJS Ketenagakerjaan) yang didalemnya juga ada

Jaminan Kecelakaan kerja. Jadi kalau terjadi sesuatu sama pekerja

sudah ada tanggung jawab perusahaannya. Terus memang ada

ketentuan-ketentuannya juga kalau tidak salah dari perusahaan.

15. Ketentuannya seperti apa tuh mas?

- Saya lupa itu ada di dokumen sih mba saya gak hafal. Misalnya aja nih

seinget saya ada kecelakaan kerja di lingkungan kantor, ada juga

kecelakaan dinas kalau diperjalanan. Terus misalnya ada pekerja yang

lagi olahraga diluar jam kerja kan di tempat gym tuh di depan itu juga

ditanggung perusahaan mba.

Page 114: JAMINAN KECELAKAAN KERJA TERHADAP TENAGA KERJA DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41267/1/AISYAH... · kecelakaan pada saat dimulai berangkat kerja sampai tiba

97

97

16. Oooh gutu mas. Mas sendiri pernah gak ngalamin kecelakaan kerja atau

kecelakaan dinas gitu?

- Waktu saya lagi ngecek alat boiler ke atas itu lagi panas banget mba,

trus saya naik lah seperti biasa, seinget saya sarung tangan selalu saya

kantongin di warepark pas sampe atas saya mau pake ternyata gak ada.

Namanya udah naik ke atas terus males lagi turun saya gak pake

sarung tangan. Karna cuaca panas saya kesialauan deh tuh trus pas

banget muka nih saya melengos gak sengaja malah pegangan pipa

panas. Saya langsung turun dibantu obatin sama temen pake P3K.

17. Kapan kejadiannya mas?

- Awal tahun sekitar bulan januari lah mba, sudah lama banget.

18. Jadi memang disediakan ya mas alat P3K itu di ruangan? Kalau misalnya

obat nya gak tersedia atau memang lagi habis gimana mas?

- Iya disetiap ruangan pasti ada mba disediain alat P3K. Kalau memang

lg gak ada atau abis, kan di depan ada klinik untuk pekerja dan ada

dokternya juga, paling kita dibawa kesana. Jadi gak langsung dibawa

ke rumah sakit. Tapi selama ini belum pernah ada sih mba yang sampe

parah. Kecuali kecelakaan dinas saya pernah denger tuh.

19. Menyebabkan kerugian yang berpegaruh gak mas atas kejadian itu?

- Kerugian besar sih engga mba, tapi ya 2 hari saya gabisa kerja ke atas

lagi. Jadi cuman di ruangan aja nih disini kan bisa mantau. Kan ada

temen yang lain juga yang bisa gantian buat ngecek alat setiap

waktunya.

20. Memang lukanya gimana mas waktu itu?

- Agak melepuh mba, ya gimana sih kaya kena setrikaan gitu kan tangan

saya jadi ber air gtu dalemnya untungnya tangan kiri jadi gak terlalu

susah buat kegiatan yang lain aja. Kalau untuk naik tangga nya ya

susah kan harus 2 tangan pegangannya.

21. Apa yang di dapetin dari perusahaan setelah kejadian mas?

- Ya dapet perawatan aja mba, kan saya juga gak sampe ke klinik.

Tanggung jawab sendiri lah itu karena kan kelalaian sendiri. Mungkin

Page 115: JAMINAN KECELAKAAN KERJA TERHADAP TENAGA KERJA DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41267/1/AISYAH... · kecelakaan pada saat dimulai berangkat kerja sampai tiba

98

98

kalau kelalaian saya buat parah keadaan baru saya dapet jaminan atau

biaya ganti rugi dan perawatan yang lebih.

22. Setelah kejadian seperti itu bagaimana tanggapan mas IRF nih terhadap

perlindungan atau jaminan yang diberikan perusahaan terhadap para

pekerja termasuk mas sendiri?

- Apa yaaaa. Sudah baik sih mba. Dengan adanya perlengkapan P3K

disetiap ruangan. Terus ada klinik juga dan ada dokternya jadi ya itu

bagus sih pencegahannya. Saya juga pernah dirawat mba tapi karena

sakit bukan kecelakaan kerja atau dinas.

23. Sakit apa mas?

- Vertigo mba, lumayan saya 5 hari dirawat di rumah sakit.

24. Selama perawatan di rumah sakit prosedurnya seperti apa? Apakah

rembeuisment atau sudah di urus kantor?

- waktu itu saya dianter orangtua, nah saya cuman diminta id card sama

kartu bpjs aja dan gak ngeluarin uang sama sekali mba dari ruang inap

dan obat juga. Ada sih beberapa obat saya lupa brapa beli diluar.

25. Waktu beli obat diluar jadi bayar sendiri?

- Iya mba bayar sendiri, harusnya sih ada penggantian biaya kalau saya

laporan, tapi saya gak laporan yagak apa-apa lah gak seberapa juga

buat kesehatan sendiri.

26. Mas kan masih single nih, apa ada sanak keluarga yang masuk jaminan

kesehatan dari kantor?

- Gak ada mba, kalau masih single ya jaminan nya buat sendiri aja.

Kecuali yang udah berkeluarga karena kan daftar nya pakai kartu

keluarga sendiri.

27. Kalau begitu terimakasih mas atas waktunya, mungkin ada kritik dan saran

mas untuk perlindungan yang dikasih sama perusahaan?

- Gak deh kayaknya mba yang tadi aja. Saran nya paling lebih

dibanyakin lagi rumah sakit yang bekerja sama. Biar gampang. Iya

mba sama-sama main-main lagi ya mba ke sini kalau ada kekurangan.