pelaksanaan perlindungan hukum keselamatan …

42
PELAKSANAAN PERLINDUNGAN HUKUM KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA PEKERJA PENJAGA PINTU PERLINTASAN KERETA API DI PT. KAI (PERSERO) DAOP VI YOGYAKARTA (PERSPEKTIF UNDANG-UNDANG NOMOR 13 TAHUN 2003 TETANG KETENAGAKERJAAN) SKRIPSI DIAJUKAN KEPADA FAKULTAS SYARI’AH DAN HUKUM UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA UNTUK MEMENUHI SEBAGIAN SYARAT-SYARAT MEMPEROLEH GELAR SARJANA STRATA SATU DALAM ILMU HUKUM OLEH : ALDI SOFIANDI NIM : 11340099 PEMBIMBING : 1. ISWANTORO, S.H., M.H. 2. FAISAL LUQMAN HAKIM, S.H., M.Hum. PRODI ILMU HUKUM FAKULTAS SYARI’AH DAN HUKUM UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA 2015

Upload: others

Post on 03-Dec-2021

10 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PELAKSANAAN PERLINDUNGAN HUKUM KESELAMATAN …

PELAKSANAAN PERLINDUNGAN HUKUM KESELAMATAN DAN

KESEHATAN KERJA PEKERJA PENJAGA PINTU PERLINTASAN

KERETA API DI PT. KAI (PERSERO) DAOP VI YOGYAKARTA

(PERSPEKTIF UNDANG-UNDANG NOMOR 13 TAHUN 2003 TETANG

KETENAGAKERJAAN)

SKRIPSI

DIAJUKAN KEPADA FAKULTAS SYARI’AH DAN HUKUM

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA

UNTUK MEMENUHI SEBAGIAN SYARAT-SYARAT

MEMPEROLEH GELAR SARJANA STRATA SATU

DALAM ILMU HUKUM

OLEH :

ALDI SOFIANDI

NIM : 11340099

PEMBIMBING :

1. ISWANTORO, S.H., M.H.

2. FAISAL LUQMAN HAKIM, S.H., M.Hum.

PRODI ILMU HUKUM

FAKULTAS SYARI’AH DAN HUKUM

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA

YOGYAKARTA

2015

Page 2: PELAKSANAAN PERLINDUNGAN HUKUM KESELAMATAN …

ii

ABSTRAK

Tenaga kerja merupakan salah satu faktor kelancaran pembangunan di

dalam suatu negara, maka hak-hak yang menjamin kesejahteraan tenaga kerja

seharus dinomor satukan di dalam pembangunan. Dari beberapa hak-hak tenaga

kerja terdapat hak keselamatan dan kesehatan kerja yang harus dilindungi oleh

pihak perusahaan yang dimana pelaksanaan perlindungan tersebut telah diatur di

dalam Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan.

walaupun telah diatur dan dicantumkan di dalam undang-undang, tetap saja masih

ada perusahaan yang tidak melaksanakan hak-hak tenaga kerja tersebut dengan

benar terutama di dalam perlindungan hukum keselamatan dan kesehatan kerja.

Seperti pekerja penjaga pintu perlintasan kereta api di perusahaan PT. KAI

(Persero) DAOP VI Yogyakarta yang dimana dari hasil pra survey terdapat

beberapa permasalahan di dalam pelaksanaan kerja, salah satunya ialah penjaga

pintu perlintasan kereta api yang terlihat tidak menggunakan alat pelindung diri

sesuai dengan yang telah diatur di dalam Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003

tentang Ketenagakerjaan. Pelindung diri sangatlah penting digunakan seorang

penjaga jalan lintas kereta di dalam menjalankan tugasnya, dikarenakan

lingkungan kerjanya yang berhubungan dengan mesin-mesin dan keadaan

lingkungan kerjannya yang penuh dengan kebisingan dan polusi udara yang tidak

baik untuk keselamatan dan kesehatan pekerja yang dapat mengakibatkan human

eror bagi pekerja yang sedang berkerja. Dari permasalahan tersebut penyusun

tertarik untuk melakukan tinjauan lebih dalam terkait permasalahan yang dialami

pekerja di PT. KAI (Persero) DAOP VI Yogyakarta tersebut.

Penelitian ini merupakan penelitian lapangan yang bersifat deskriptif

kualitatif dengan pendekatan yuridis empiris yaitu penelitian menggunakan dasar-

dasar Perundang-Undangan yang berlaku di Indonesia serta pendekatan yang

dilakukan dengan melihat bagaimana hukum yang ada dalam Undang-Undang

diterapkan dalam kehidupan masyarakat. Sumber data yang digunakan adalah

bahan hukum primer, sekunder dan tersier. Teknik pengumpulan data yang

dilakukan adalah dengan observasi, wawancara langsung kepada nara sumber

serta dengan dokumentasi terhadap data-data yang berkaitan dengan pelaksanaan

perlindungan hukum keselamatan dan kesehatan kerja di PT. KAI ( Persero)

DAOP VI Yogyakarta.

Hasil dari penelitian yang telah dilakukan adalah pelaksanaan

perlindungan hukum keselamatan dan kesehatan kerja belum sepenuhnya sesuai

dengan Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan. PT KAI

(Persero) DAOP VI Yogyakarta masih belum memenuhi standar keselamatan dan

kesehatan kerja dari sudut alat pengamanan diri, sarana keselamatan dan

kesehatan lingkungan kerja. Walaupun demikian, tetapi pihak perusahaan PT.

KAI (Persero) DAOP VI Yogyakarta telah melakukan upaya untuk meminimalisir

kecelakaan kerja di lapangan dengan cara memberikan pelatihan dan evaluasi K3

(keselamatan dan kesehatan kerja), mengontrol kondisi gardu-gardu pos jaga

palang pintu perlintasan dua kali dalam waktu 1x24 jam dan mendaftarkan semua

pekerjanya di dalam program Jamsostek.

Page 3: PELAKSANAAN PERLINDUNGAN HUKUM KESELAMATAN …

iii

Page 4: PELAKSANAAN PERLINDUNGAN HUKUM KESELAMATAN …

iv

Page 5: PELAKSANAAN PERLINDUNGAN HUKUM KESELAMATAN …

v

Page 6: PELAKSANAAN PERLINDUNGAN HUKUM KESELAMATAN …

vi

Page 7: PELAKSANAAN PERLINDUNGAN HUKUM KESELAMATAN …

vii

Halaman Motto

لين ل على الله إن الله يحب المت وك فإذا عزمت ف ت وك

Kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad, maka

bertawakkallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai

orang-orang yang bertawakkal kepada-Nya.

(Q.S. Ali-Imran ayat 159)

Page 8: PELAKSANAAN PERLINDUNGAN HUKUM KESELAMATAN …

viii

HALAMAN PERSEMBAHAN

Dengan Ridha Allah SWT, ku persambahkan karya mungil ini

untuk:

Umi dan Abah tercinta yang telah memberikan kasih

sayang, kesabaran, pengertian yang luar biasa, segala

dukungan, dan cinta kasih yang tiada terhingga yang

tidak mungkin dapat kubalas hanya dengan selembar

kertas yang bertuliskan kata persembahan.

Kakanda dan adinda tercinta sebagai motivasiku, yang

selalu memberikan dorongan yang luar biasa.

Almamaterku tercinta Ponpes Darussalam

Sengkubang serta Kampusku tercinta UIN Sunan

Kalijaga terkhusus Prodi Ilmu Hukum untuk semua

ilmu, didikan dan pengalaman yang sangat berarti yang

telah diberikan kepadaku.

Page 9: PELAKSANAAN PERLINDUNGAN HUKUM KESELAMATAN …

ix

KATA PENGANTAR

الرحيم الرحمن الله بسملام ين، والصلاة والس ن يا والد الحمد لله رب العالمين، وبه نستعين على أمور الد

د صلى الله عليه نا محم وسلم وعلى آله وأصحابه على أشرف المرسلين، نبي ين، :بعد أما والتابعين ومن تبعهم بإحسان إلى ي وم الد

Segala puji bagi Allah, kepada-Nya kita meminta pertolongan atas urusan-

urusan duniawi dan agama, teriring doa serta keselamatan semoga tercurah atas

Rasul yang termulia, ialah Nabi kita Shallallahu‘alaihi wasallam dan

keluargaNya, para Sahabat, para Tabi’in, dan yang mengikuti mereka dengan baik

hingga hari kiamat.

Beribu syukur rasanya tak mampu mewakili rahmat dan petunjuk yang

telah Allah SWT berikan kepada penyusun atas terselesaikannya penyusunan

skripsi ini. Sebagai manusia biasa, tentunya penyusun tidak luput dari kesalahan

dan kekurangan. Penyusun menyadari hal tersebut seraya memohon kepada Allah

SWT, bahwa tiada daya dan upaya melainkan dengan pertolonga-Nya, terutama

dalam penyusunan skripsi dengan judul: “Perlindungan Hukum Keselamatan

dan Kesehatan Kerja Pekerja Penjaga Pintu Perlintasan Kereta Api di PT.

KAI (Persero) DAOP VI Yogyakarta (Perspektif Undang-Undang Nomor 13

Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan)” yang merupakan petunjuk dan

pertolongan dari Allah SWT yang diberikan kepada penyusun. Adapun

penyusunan skripsi ini dimaksudkan untuk memenuhi persyaratan mencapai gelar

Sarjana Strata Satu dalam Ilmu Hukum Fakultas Syari’ah dan Hukum, Universitas

Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta.

Page 10: PELAKSANAAN PERLINDUNGAN HUKUM KESELAMATAN …

x

Selanjutnya, penyusun sadari skripsi ini tidak akan pernah terwujud tanpa

bantuan dan dukungan dari berbagai pihak. Ucapan terima kasih dengan setulus

hati penyusun sampaikan kepada seluruh pihak yang telah banyak membantu atas

terselesaikannya skripsi ini. Ucapan terima kasih kami tujukan kepada:

1. Prof. H. Akh. Minhaji, M.A., Ph.D. selaku Rektor Universitas Islam Negeri

Sunan Kalijaga Yogyakarta.

2. Dr. H. Syafiq Mahmadah Hanafi. S.Ag., M.Ag. selaku Dekan Fakultas

Syari’ah dan Hukum UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.

3. Udiyo Basuki, S.H., M.Hum. selaku Ketua Prodi Ilmu Hukum dan Ach.

Thahir, S.H.I., S.H., LL.M., M.A. selaku Sekretaris Prodi Ilmu Hukum.

4. Iswantoro, S.H., M.H. selaku pembimbing I, dan Faisal Luqman Hakim,

S.H., M.Hum. selaku pembimbing II, yang penuh kesabaran dalam

memberikan bimbingan, pengarahan dan motivasi kepada penyusun guna

mencapai kebaikan maksimal dalam penyusunan skripsi ini.

5. Segenap Dosen Prodi Ilmu Hukum yang telah memberikan ilmu

pengetahuan kepada penyusun selama perkuliahan.

6. Segenap karyawan TU Fakultas Syari’ah dan Hukum yang memberikan

pelayanan dan kesabaran demi kelancaran penyusunan skripsi ini.

7. Abah Antong Sofiandi dan Umi Latifah tercinta, yang senantiasa mengiringi

penyusun dengan doa, harapan, nasihat, serta curahan kasih sayang.

8. Kakandaku tercinta Tanti Mahrifah Amd,Keb. dan Adiku tersayang Ridho

Sukma Setiawan terima kasih atas doa, kesabaran dan semangatnya.

Page 11: PELAKSANAAN PERLINDUNGAN HUKUM KESELAMATAN …

xi

9. Untuk Adinda Jepara terima kasih atas kasih sayangnya, perhatian dan

kesabaran atas semangat dan inspirasinya.

10. Teman-teman Prodi Ilmu Hukum 2011 dan beserta teman-teman lain yang

tak bisa saya sebutkan satu-persatu, terima kasih atas kebahagiaan yang

telah kita lalui.

11. Teman-teman KKN Angkatan 83 Ngabean Wetan Mas Didi, Mbak Oky,

Mbak Fat, Ami Krik-krik, Nita, Bang dul, Isti. Terima kasih untuk

semangat, kekompakan dan kebersamaan kita.

12. Teman-Teman Rumah Gg. Wajar terkhusus Abangku Tersayang Sunardi

My Inspirator terima kasih atas doa dan kasih sayangnya.

13. Semua pihak yang terlibat dalam proses penyelesaian skripsi ini. Semoga

Allah senantiasa memberikan pahala yang berlipat sebagai bekal kehidupan

di dunia dan akhirat.

Tiada suatu hal apapun yang sempurna yang diciptakan seorang hamba

karena kesempurnaan itu hanyalah milik-Nya. Penyusun menyadari betul

keterbatasan pengetahuan serta pengalaman berdampak pada ketidaksempurnaan

skripsi ini. Akhirnya harapan penyusun semoga skripsi ini menjadi sesuatu yang

bermanfaat bagi semua pihak. Amin.

Yogyakarta, 20 Januari 2015

Penyusun,

Aldi Sofiandi

NIM. 11340099

Page 12: PELAKSANAAN PERLINDUNGAN HUKUM KESELAMATAN …

xii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ................................................................................ i

ABSTRAK ................................................................................................ ii

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI .................................. iii

SURAT PERSETUJUAN SKRIPSI I .................................................... iv

SURAT PERSETUJUAN SKRIPSI II .................................................... v

HALAMAN PENGESAHAN .................................................................. vi

HALAMAN MOTTO .............................................................................. vii

HALAMAN PERSEMBAHAN .............................................................. viii

KATA PENGANTAR .............................................................................. ix

DAFTAR ISI ............................................................................................. xii

DAFTAR TABEL .................................................................................... xv

BAB I: PENDAHULUAN ........................................................................ 1

A. Latar Belakang Masalah .................................................................. 1

B. Rumusan Masalah .......................................................................... 5

C. Tujuan ............................................................................................ 5

D. Manfaat Penelitian ......................................................................... 6

E. Studi Pustaka .................................................................................. 7

F. Rangkaian Teoretik ........................................................................ 10

G. Metode Penelitian ........................................................................... 13

H. Sistematika Pembahasan ................................................................ 20

Page 13: PELAKSANAAN PERLINDUNGAN HUKUM KESELAMATAN …

xiii

BAB II: TINJAUAN UMUM TENTANG PERLINDUNGAN HUKUM

KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA .................................. 22

A. Tinjauan Umum Tentang Hukum Ketenagakerjaan ......................... 22

1. Pengertian Hukum Ketenagakerjaan .......................................... 22

2. Tujuan Hukum Ketenagakerjaan ................................................ 24

3. Sifat Hukum Ketenagakerjaan .................................................... 25

B. Tinjauan Umum Tentang Perlindungan Hukum Tenaga Kerja ......... 26

1. Pengertian Perlindungan Hukum Tenaga Kerja ......................... 26

2. Tujuan Perlindungan Hukum Tenaga Kerja .............................. 27

3. Norma- Norma Perlindungan Hukum Tenaga Kerja ................. 27

4. Ruang Lingkup Perlindungan Hukum Tenga Kerja ................... 29

C. Tinjauan Umum Tentang Perlindungan Hukum Keselamatan dan

Kesehatan Kerja (K3) ........................................................................ 31

1. Pengertian Perlindungan Hukum Keselamatan dan Kesehatan

Kerja .......................................................................................... 31

2. Pengawasan Dan Tanggung Jawab Dalam Perlindungan

Hukum Keselematan Dan Kesehatan Kerja .............................. 33

3. Hak dan Kewajiban Tenaga Kerja ............................................. 35

4. Kecelakaan Kerja ............. ......................................................... 37

5. Pelaksanaan Perlindungn Hukum Keselamatan dan Kesehatan

Kerja ........................................................................................... 41

Page 14: PELAKSANAAN PERLINDUNGAN HUKUM KESELAMATAN …

xiv

BAB III: TINJAUAN UMUM TENTANG PT. KAI ( PERSERO) DAOP VI

YOGYAKARTA..................................................................................... .. 54

A. Sejarah Berdirinya Perusahaan PT. KAI (Kereta Api Indonesia) .... 54

B. Letak Geografis Perusahaan............................................................... 57

C. Visi dan Misi ..................................................................................... 57

D. Asas dan Tujuan Perusahaan ............................................................. 59

E. Strategi Perusahaan ............................................................................ 59

F. Struktur Perusahaan ........................................................................... 60

G. Sistem Pengoprasian Prasarana ......................................................... 62

H. Ketenagakerjaan di PT. KAI (Persero) .............................................. 64

BAB IV: ANALISIS YURIDIS PELAKSANAAN PERLINDUNGAN

HUKUM KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA PENJAGA PINTU

PERLINTASAN KERETA API DI PT. KAI (PERSERO) DAOP VI

YOGYAKARTA. ...................................................................................... 68

A. Pelaksanaan Perlindungan Hukum Keselamatan dan Kesehatan

Kerja Penjaga Pintu Perlintasan Kereta Api di PT. KAI (Persero)

DAOP VI Yogyakarta ........................................................................ 68

B. Kendala dan Upaya PT. KAI ( Persero) DAOP VI Yogyakarta di

Dalam Melaksanakan Perlindungan Keselamatan dan Kesehatan

Kerja Terhadap Penjaga Pintu Perlintas Kereta Api.......................... 84

BAB V: PENUTUP .................................................................................. 92

A. Kesimpulan ....................................................................................... 92

B. Saran-Saran ....................................................................................... 93

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................ 95

LAMPIRAN-LAMPIRAN .......................................................................

Page 15: PELAKSANAAN PERLINDUNGAN HUKUM KESELAMATAN …

xv

DAFTAR TABEL

Tabel 1 : Jumlah Sarana PT. Kereta Api Indonesia (Persero)........................ 63

Tabel 2 : Jumlah Pekerja Menurut Jenjang Pendidikan ................................ 65

Tabel 3 : Jumlah Pekerja Menurut Umur ...................................................... 66

Tabel 4 : Pegawai PT. Kerta Api (persero) DAOP VI Yogyakarta .............. 67

Page 16: PELAKSANAAN PERLINDUNGAN HUKUM KESELAMATAN …

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Tenaga kerja adalah faktor yang memiliki peran utama dalam

pembangunan. Alasan tenaga kerja memiliki peran penting dalam

pembangunan adalah dikarenakan tenaga kerja sebagai subyek pengelola dan

pengawasan alam dan modal dalam pembangunan nasional, agar dapat

digunakan sebagai mana mestinya sesuai dengan tujuan negeri di dalam

Undang-Undang Tahun 1945.

Di dalam Pasal 1 ayat (2) Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003

tentang Ketenagakerjaan dikatakan bahwa “tenaga kerja adalah setiap orang

yang mampu melakukan pekerjaan guna menghasilkan barang/jasa baik untuk

memenuhi kebutuhan sendiri maupun untuk masyarakat,”1 di dalam pasal

tersebut menyebutkan “untuk memenuhi kebutuhan sendiri maupun untuk

masyarakat,” dengan demikian dapat diketahui bahwa betapa pentingnya peran

tenaga kerja bagi pembangunan di negeri ini, tetapi, tetap saja seringkali

ditemukan ada beberapa tenaga kerja yang masih saja diabaikan hak-haknya

oleh pengusaha di tempatnya bekerja.

1 Undang-Undang No.13 Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan.

Page 17: PELAKSANAAN PERLINDUNGAN HUKUM KESELAMATAN …

2

Di dalam Pasal 86 ayat (1) Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003

tentang Ketenagakerjaan ada beberapa hal yang harus dilindungi dari seorang

pekerja diantaranya:

1. Keselamatan dan kesehatan kerja,

2. Moral dan kesusilaan, dan

3. Perlakuan yang sesuai dengan harkat dan martabat manusia serta

nilai-nilai agama.2

Di dalam pasal ini terdapat perlindungan keselamatan dan kesehatan

kerja, yang dimana di sini peneliti menganggap keselamatan dan kesehatan

kerja, sangatlah penting untuk diperhatikan pemeritah dan badan usaha atau

pengusaha di dalam menjamin hak-hak tenaga kerja agar tidak menimbulkan

kecelakaan atau kelalaian di dalam aktivitas kerja (human eror),3 sehingga

perusahaan tidak hanya menuntut dan menyalahkan pekerjanya atas kelalaian

dan kecelakaan kerja yang terjadi, tetapi juga dapat memenuhi hak-hak

keselamatan dan kesehatan kerja pekerjanya.

Seperti di balik tragedi tabarakan Kereta Api Senja Utama yang telah

menewaskan 4 (empat) orang di perlintasan 732, Tegalyoso, Banyuraden,

Gamping, Sleman, Yogyakarta pada tanggal 23 Januari 2014, yang dimana

berdasarka keterangan Bambang Setyo Prayitno selaku Manager Humas PT.

KAI (Persero) DAOP VI Yogyakarta mengatakan bahwa keadaan pintu

2 Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan.

3 Iman Soepomo, Pengantar Hukum Perburuhan, (Jakarta: Djambatan, 1974)., hlm. 136.

Page 18: PELAKSANAAN PERLINDUNGAN HUKUM KESELAMATAN …

3

perlintasan dalam keadaan normal dan tidak ada kesalahan jaringan listrik,

namun pihak perusahaan juga belum bisa memastikan bahwa kesalahan ini

dikarenankan kelalaian penjaga pintu perlintasan (human eror), semuanya

masih diselidiki, baik oleh pihak berwenang maupun dari pihak perusahaan,

“namun dapat dipastikan bahwa keadaan alat-alat di lokasi kejadian pada saat

itu dalam keadaan baik-baik saja,” katanya.4

Perlu dipahami bahwa sebenarnya kejadian tersebut bukan kesalahan

mutlak yang datang dari kelalaian pekerja penjaga pintu perlintasan kereta api

(human eror), kesalahan tersebut juga dapat terjadi karena pihak perusahaan

PT. KAI (Persero) DAOP VI Yogyakarta belum sepenuhnya memberikan

perlindungan hukum keselamatan dan kesehatan dengan baik, diantaranya:

kurangnya fasilitas penggunaan alat perlindungan diri yang diberikan

perusahaan dan lingkungan kerja di perusahaan yang kurang baik sebagaimana

yang telah ditentukan di dalam Pasal 87 ayat (1) Undang-Undang Nomor 13

Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan yang berbunyi “setiap perusahaan wajib

menerapkan sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja yang

terintegrasi dengan sistem manajemen perusahaan.” Akibat kurangnya

pelaksanaan dari kedua faktor tersebut maka dapat terjadi kelalaian dan

kecelakaan kerja yang di alami pekerja penjaga pintu perlintasan kereta api

4 Muh Syaifullah, 4 Tewas Disambar Kereta PT. KAI Tak Beri Santunan, Tempo.co,

http://www.tempo.co/read/news/2014/01/23/058547675/4-Tewas-Disambar-Kereta-PT-KAI-Tak-

Beri-Santunan, Diunggah Pada Kamis, 23 Januari 2014 | 14:22 WIB.

Page 19: PELAKSANAAN PERLINDUNGAN HUKUM KESELAMATAN …

4

(human eror). Atas pernyataan tersebut peneliti menganggap bahwa

permasalahan ini harus dilakukan pengkajian lebih dalam dengan melakukan

pra survei di lapangan terkait permasalah yang mengatakan bahwa adanya

unsur human eror di balik kecelakaan yang pernah terjadi tersebut.

Dari hasil pra survei peneliti di pintu perlintasan kerata api di Kota

Yogyakarta, terdapat beberapa kejanggalan di dalam aktivitas pekerjaan

tersebut, peneliti menemukan ada beberapa pintu perlintasan kereta api yang

pekerjanya masih belum memenuhi standar keselamatan dan kesehatan kerja,

baik dari penggunaan alat perlindungan diri, lingkungan kerja dan aktivitas

kerjanya, peneliti menganggap masih banyak sekali kekurangnya yang tidak

sesuai dengan aturan di dalam Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang

Ketenagakerjaan. Dari hasil pra survei tersebut juga banyak sekali pekerja

penjaga pintu perlintasan yang mengaku bahwa seringkali mengalami

gangguan pendengaran, penglihatan dan pernafasan akibat keadaan lingkungan

kerja yang penuh dengan kebisingan dan polusi udara yang tinggi. Keadaan

yang dialami pekerja penjaga pintu perlintasan kereta api ini sangatlah

mengkhawatirkan, karena pekerjaan tersebut membutuhkan konsentrasi tinggi

untuk menjamin kelancaran tugasnya agar kecelakaan di pintu perlintasan

kereta api tidak terjadi.

Dari uraian di atas maka dapat ditemukan permasalahan bagaimana

Pelaksanaan Perlindungan Hukum Keselamatan dan Kesehatan Kerja Penjaga

Pintu Perlintasan Kereta Api Di PT. KAI (Persero) DAOP IV Yogyakarta

(Perspektif Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan).

Page 20: PELAKSANAAN PERLINDUNGAN HUKUM KESELAMATAN …

5

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan dari latar belakang tersebut maka peneliti merumuskan

permasalahan sebagai berikut:

1. Bagaimana pelaksanaan perlindungan hukum terhadap keselamatan dan

kesehatan kerja penjaga pintu perlintasan kereta api di PT. KAI (Persero)

DAOP VI Yogyakarta?

2. Apa kendala dan upaya yang dilakukan dalam memberikan perlindungan

hukum atas keselamatan dan kesehatan penjaga pintu perlintasan kereta api

di PT. KAI (Persero) DAOP VI Yogyakarta?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah:

1. Mengetahui pelaksanaan perlindungan hukum terhadap keselamatan dan

kesehatan pekerja penjaga pintu perlintasan kereta api di PT. KAI (Persero)

DAOP VI Yogyakarta.

2. Mengetahui kendala dan upaya yang terjadi di dalam memberikan

perlindungan hukum atas keselamatan dan kesehatan penjaga pintu

perlintasan kereta api di PT. KAI (Persero) DAOP VI Yogyakarta.

Page 21: PELAKSANAAN PERLINDUNGAN HUKUM KESELAMATAN …

6

D. Manfaat Penelitian

Berdasarkan permasalahan yang dirumuskan di atas maka peneliti dapat

mengambil manfaat dari penelitian yang dilakukan terkait dengan pelaksanaa

perlindungan hukum terhadap keselamatan dan kesehatan kerja penjaga

perlintasan kereta api di Provinsi Yogyakarta, yaitu:

1. Manfaat teoretis

a. Melatih kemampuan peneliti dalam melakukan penelitian baik secara

observasi literatur maupun observasi lapangan dengan didukung

wawasan yang didapat.

b. Dapat menerapkan teori-teori yang telah didapat di bangku kuliah dan

mengkorelasikan dengan kejadian-kejadian di lapangan selama penelitian

berlangsung.

c. Untuk lebih memperkaya wawasan pengetahuan dan khasanah ilmu

terkait bahan yang diteliti serta dapat menjadi acuan di dalam kehidupan

selanjutnya berdasarkan studi pada umumnya Ilmu Hukum dan

terkhususkan Hukum Perdata.

2. Manfaat Praktis

a. Diharapkan dapat sebagai pertimbangan dalam tindakan pemerintah

Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta untuk lebih memperhatikan hak-hak

para tenaga kerja di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, agar

pembangunan di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta akan semakin

maju dan terus berkembang tampa hambatan atau kendala baik internal

Page 22: PELAKSANAAN PERLINDUNGAN HUKUM KESELAMATAN …

7

maupun eksternal. Serta dapat bermanfaat bagi para tenaga kerja

terkhusukan bagi pekerja penjaga pintu perlintasan rel kereta di Provinsi

Daerah Istimewa Yogyakarta.

b. Dapat menjadi refrensi atau pertimbangan dalam penelitian yang serupa

dimasa yang akan datang nantinya.

E. Studi Pustaka

Suatu penelitian dapat diakui sebagai karya original oleh seorang

peneliti, maka dibutuhkanlah studi pustaka di dalamnya, untuk dapat meletakan

penelitian tersebut di antara penelitian lainnya agar memberikan pandangan

yang dapat menjadi refrensi yang membedakan antara penelitian satu dengan

penelitian yang lain, walaupun memiliki judul atau pembahasan yang hampir

serupa.

Berdasarkan penelusuran yang dilakukan oleh peneliti dari beberapa

penelitian sebelumnya, peneliti belum menjumpai penelitian yang membahas

terkait pelaksanaan perlindungan hukum terhadap keselamatan dan kesehatan

kerja pekerja penjaga pintu perlintasan kereta api di PT. KAI (Persero) DAOP

VI Yogyakarta..

Walaupun demikian ada beberapa kajian atau tinjauan yuridis yang

terkait masalah pelaksanaan perlindungan keselamatan dan kesehatan kerja,

misalnya Tesis Putu Yasa Adi yang berjudul “Perlindungan Hukum Jaminan

Keselamatan dan Kesehatan Kerja Bagi Pekerja/Buruh Outsourching di PT.

Page 23: PELAKSANAAN PERLINDUNGAN HUKUM KESELAMATAN …

8

Telkom Bondowoso,” yang dimana dalam penelitian yang dilakukannya lebih

menekankan kepada perlindungan keselamatan dan kesehatan pekerja/buruh

outsourching di PT. Telkom Bondowoso berdasarkan komponen outsourching

di PT. Telkom Bondowoso dan sumber acuan ketidaksesuaian keselamatan dan

kesehatan pekerja di PT. Telkom Bondowoso. Terdapat dua sumber acuan

ketidaksesuaian yang diteliti peneliti di dalam penelitian tersebut, yang pertama

berasal dari sumber acuan ketidaksesuaian terhadap Perjanjian Kerja Bersama

(PKB) antara PT. Telkom Bondowoso dan Kopegtel Bondowoso dan sumber

acuan ketidaksesuai yang kedua berasal dari sumber acuan ketidaksesuaian

Perjanjian Kerja Bersama (PKB) antara Kopegtel dengan Pekerja / Buruh

Outsourching. Dengan dasar sumber acuan ketidaksesuaian yang dilakukan

peneliti tersebut maka ditemukanlah beberapa faktor kendala di dalam

perlindungan hukum keselamatan dan kesehatan pekerja tersebut, faktor

tersebut adalah kendala dari pekerja atau buruh out sourching, kendala dari

PT.Telkom Bondowoso dan faktor kendala yang datang dari Kopegtel, maka

dengan demikian penelitian ini memberikan sumbangsi pemikiran hal-hal yang

mempengaruhi kopetensi pekerja dalam kegiatan kerja terkhususkan pekerja

atau buruh outsourching yang bekerja di PT. Telkom Bondowoso.5

Selanjutnya Tesis Dian Octaviani Saraswati yang berjudul “Perlindungan

hukum keselamatan dan kesehatan pekerja di PT. Musitex Kabupaten

5 Putu Yasa Adi, “Perlindungan Hukum Terhadap Jaminan Keselamatan dan Kesehatan

Kerja Bagi Pekerja/Buruh Outsourching di PT Telkom Bondowoso”, Tesis, Universitas Jember,

Pasca Sarjana Program Study Ilmu Hukum, 2006.

Page 24: PELAKSANAAN PERLINDUNGAN HUKUM KESELAMATAN …

9

Pekalongan” di dalam tesis tersebut peneliti membahas terkait pelaksanaan

perlindungan hukum terhadap keselamatan dan kesehatan pekerja di PT.

Musitex Kabupaten Pekalongan serta upaya dan hambatan yang terjadi di

dalam pelaksanaan perlindungan hukum terhadap keselamatan dan kesehatan

pekerja di PT. Musitex Kabupaten Pekalongan. Dari pembahasan itu maka

penelitian tersebut menemukan atau mendapatkan titik terang bagiamana

pelaksanaan perlindungan hukum terhadap keselamatan dan kesehatan pekerja

di PT. Musitex. Di dalam penelitian tersebut menyatakan bahwa PT. Musitex

telah melakukan jaminan keselamatan dan kesehatan terhadap pekerjanya

dengan cara memberikan alat-alat untuk melindungi pekerjanya dari berbagai

kecelakaan kerja yang tidak di kehendaki oleh semuanya, dengan

menggunakan alat-alat bantu untuk keselamatan dan kesehatan pekerja yang

telah di sediakan PT. Musitek serta memberikan waktu-waktu istirahat yang

cukup bagi tenaga kerjanya agar tenaga kerjanya dapat sehat dan selamat di

dalam aktivitas kerjanya.6

Selanjutnya Skripsi Natanael Riyanto yang berjudul “Perlindungan Atas

Keselamatan dan Kesehatan Kerja K3 Terhadap Pekerja Di Perkebunan

Kelapa Sawit” skripsi ini menekankan kepada pertanggungjawaban

perusahaan-perusahaan perkebunan kelapa sawit terkait jaminan sosial tenaga

kerjanya terkhususnya masalah keselamatan dan kesehatan pekerjanya, dan

6 Dian Octaviani Saraswati, “Perlindungan Hukum Keselamatan dan Kesehatan Kerja di

Perusahaan Tenun PT. Musitex Kabupaten Pekalongan”, Tesis, Universitas Diponogoro

Semarang, Program Studi Magister Kenotariatan, 2007.

Page 25: PELAKSANAAN PERLINDUNGAN HUKUM KESELAMATAN …

10

kendala apa saja yang dialami dalam memenuhi jaminan keselamatan dan

kesehatan kerja tersebut.7

Kemudian Skripsi Yan Erick Parulian Shihombing yang berjudul

“Perlindungan Hukum Atas Pemenuhan Ganti Rugi Kecelakaan Kerja

Terhadap Tenaga Kerja dari Kabupaten Malang yang Menjadi Pekerja

Konstruksi di Malaysia”, di dalam penelitian ini peneliti membahas terkait

akan peran pemerintah Kabupaten Malang dalam menyeleksi para pekerja TKI

(Tenaga Kerja Indonesia) agar para TKI dapat memiliki pengetahuan dalam

menuntut hak-haknya di dalam masa kontrak kerja selama di Malaysia dan

menaati peraturan-peraturan yang berlaku negara tersebut.8

F. Rangkaian Teoretik

1. Hukum Ketenagakerjaan

Ada beberapa pendapat para ahli terkait hukum ketenagakerjaan, salah

satunya adalah pendapat dari Imam Soepomo yang memberi pengertian

bahwa hukum perburuhan/ketenagakerjaan adalah himpunan peraturan,

baik tertulis maupun tidak tertulis, yang berkenaan dengan suatu kejadian

pada saat seseorang bekerja pada orang lain secara formal dengan

7 Natanael Riyanto, “Perlindungan Atas Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Terhadap

Pekerja di Perkebunan Kelapa Sawit”, Skripsi, Universitas Atma Jaya Yogyakarta, Program Studi

Kesarjanaan Ilmu Hukum. 2012.

8 Yan Erick Parulian Sihombing, “Kecelakaan Kerja Terhadap Tenaga Kerja Indonesia Dari

Kabupaten Malang Yang Menjadi Pekerja Konstruksi Di Malaysia (Studi Pelaksanaan Pasal 77-

84 Undang-Undang No. 39 Tahun 2004 Tentang Penetapan dan Perlindungan Tenaga Kerja

Indonesia di luar Negeri)”, Skripsi, Univesitas Brawijawa Malang, Program Studi Kesarjanaan

Ilmu Hukum, 2013.

Page 26: PELAKSANAAN PERLINDUNGAN HUKUM KESELAMATAN …

11

menerima upah tertentu. Dengan kata lain, hukum perburuhan adalah

seperangkat aturan atau norma yang tertulis ataupun tidak tertulis yang

mengatur pola hubungan industrial antara pengusaha dan pekerja atau

buruh.9

Tetapi di dalam Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang

Ketenagakerjaan dinyatakan bahwa hukum ketenagakerjaan adalah

kumpulan peraturan tentang segala hal yang berhubungan dengan tenaga

kerja pada waktu sebelumnya, selama dan sesudah masa kerja.10

2. Perlindungan Hukum Tenaga Kerja

Perlindungan Hukum Tenaga Kerja bertujuan untuk menghindari

terjadinya unsur kapitalisme yang dilakukan oleh salah satu pihak yang

lebih dominan, secara harfiah Perlindungan Hukum tenaga kerja adalah

perlindungan Hukum atas pekerja yang mengalami pelanggaran-

pelanggaran hukum yang menimpa dirinya sehingga hak-haknya tidak

terpenuhi selama dalam masa kerjanya.

3. Perlindungan Hukum Keselamatan dan Kesehatan Kerja.

Ketentuan-ketentuan hukum, perUndang-undangan dan peraturan

pemerintah yag perlu diperhatikan baik oleh pengusaha maupu oleh para

buruhnya dalam pembinaan keselamatan kerja, kesehatan kerja dan higiene

9 R. Joni Bambang, Hukum Ketenagakerjaan, (Bandung: Pustaka Setia, 2013)., hlm. 45.

10 Ibid., hlm. 49.

Page 27: PELAKSANAAN PERLINDUNGAN HUKUM KESELAMATAN …

12

perusahaan,11 tentang pembinaan perlindungan kerja ini ketentuan yang

mewajibkan terdapat dalam Pasal 86 ayat (1) Undang-Undang Nomor 13

Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan, hal yang harus dilindungi dari

seorang pekerja diantaranya:

a. Keselamatan dan kesehatan kerja.

b. Moral dan kesusilaan, dan

c. Perlakuan yang sesuai dengan harkat dan martabat manusia serta nilai-

nilai agama.12

Di dalam hukum keselamatan dan kesehatan kerja terdapat sub-sub

yang dibagi secara rinci di dalam pelaksanaan hukum tersebut diantaranya:

a. Pengaturan jam kerja.

b. Pengaturan cuti.

c. Pengaturan pelatihan tenaga kerja.

d. Pengaturan penyediaan alat-alat keselamatan.

e. Pengaturan tempat kerja.

G. Metode Penelitian

1. Jenis Penelitian dan Metode Penelitian

a. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adaah penelitian lapangan (field Research),

yaitu penelitian langsung melakukan peninjauan di lapangan serta

11 G. Kartasapoetra, Hukum Perburuhan di Indonesia Berlandaskan Pancasila, (Jakarta:

Sinar Grafika, 1994)., hlm. 130.

12 Undang-Undang No. 13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan.

Page 28: PELAKSANAAN PERLINDUNGAN HUKUM KESELAMATAN …

13

memperoleh data-data yang diinginkan terutama di titik-titik perlintasan

kereta api di PT. KAI (Persero) DAOP VI Yogyakarta.

b. Pendekatan Penelitian

Pendekatan penelitian ini menggunakan pendekatan yuridis

empiris, yaitu suatu pendekatan dengan melihat bagaimana hukum

keselamatan dan kesehatan kerja yang terdapat dalam Undang-Undang

Nomor 13 Tahun 2003 tengtang Ketenagakerjaan itu diterapkan dalam

pelaksanaan perlindungan hukum terhadap keselamatan dan kesehatan

kerja pekerja penjaga pintu perlintasan kereta api di PT. KAI (Persero)

DAOP VI Yogyakarta., yaitu melalui wawancara dan observasi.

2. Subyek dan Obyek Penelitian

Subyek penelitian merupakan sumber data yang diperoleh di dalam

penelitian, yang menjadi subyek atau pihak-pihak yang dijadikan penelitian.

Maka yang menjadi subyek atau pihak-pihak yang dijadikan sumber data

dalam penelitian ini adalah:

1). Manager Hukum PT. KAI (Persero) DAOP VI Yogyakarta.

2). Manager Kesehatan PT. KAI (Persero) DAOP VI Yogyakarta.

3). Staff Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi bagian Pengawasan K3.

Karena penelitian ini bersifat kualitatif, pemilihan informasi, maka

informasinya bersifat purposive sampling, artinya peneliti tidak menentukan

berapa jumlah informan yang diteliti, akan tetapi jumlahnya berkembang

Page 29: PELAKSANAAN PERLINDUNGAN HUKUM KESELAMATAN …

14

sesuai kebutuhan yang dirasakan peneliti di lapangan, setelah data sudah

dianggap jenuh, sehingga sudah mencukupi maka, tidak perlu menambah

sampel yang baru. Tata cara ini diterapkan, apabila peneliti benar-benar

ingin menjamin, bahwa unsur-unsur yang hendak ditelitinya masuk kedalam

sample yang ditariknya. Untuk itu, maka dia menetapkan syarat-syarat

tertentu yang harus dipenuhi, di dalam memilih unsur-unsur dari sample.13

Sedangkan obyek di dalam penelitian ini adalah sistem pelaksanaan

perlindungan hukum keselamatan dan kesehatan kerja penjaga pintu

Perlintasan kereta api yang diberikan pemerintah dan PT. KAI (Persero)

DAOP VI Yogyakarta.

3. Sumber Data

a. Data Primer

Data premier yaitu data yang peneliti peroleh melalui penelitian di

lapangan yang dilakukan dengan observasi di lapangan dan wawancar

dengan pihak yang terkait, adapun pihak yang menjadi narasumber di dalam

penelitian ini adalah:

1). Bapak Arif Kurniawan selaku Manager Hukum PT. KAI (Persero)

DAOP VI Yogyakarta.

2). Bapak Wakhyo Komantri selaku Manager Kesehatan PT. KAI (Persero)

DAOP VI Yogyakarta.

13 Soerjono soekanto, Pengantar Penelitian Hukum, (Jakarta: UI PRESS, 2008)., hlm. 196.

Page 30: PELAKSANAAN PERLINDUNGAN HUKUM KESELAMATAN …

15

3). Ibuk Rusnarida., St. selaku Staf Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi

bagian Pengawasan K3.

Untuk mendapatkan data premier metode yang digunakan adalah metode

penelitian yuridis empiris yaitu penelitian mengenai proses pelaksanaan

hukum dalam perlindunagan Ketenagakerjaan, artinya peneliti melakukan

analisis tentang ketentuan-ketentuan hukum yang berkenaan dengan

pelaksanaan hukum keselamatan dan kesehatan kerja penjaga pintu

perlintasan kereta api di PT. KAI (Persero) DAOP VI Yogyakarta.

b. Data Sekunder

Data sekunder yaitu data normatif atau yang diperoleh melalui penelitian

perpustakaan. Untuk mendapatkan data sekunder maka peneliti

menggunakan metode penelitian hukum normatif. Dengan metode hukum

sosiologis:

1) Bahan Hukum Premier, dalam bentuk:

a) Undang-Undang No 1 Tahun 1970 Tentang Keselamatan Kerja.

b) Undang-Undang No. 3 Tahun 1992 Tentang Jaminan Sosial Tenaga

Kerja

c) Undang-Undang No 13 Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan.

d) Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2004 tentang Penyelesaian

Perselisihan Hubungan Industrial

e) Undang-Undang No.23 Tahun 2007 Tentang Perkeretaapian

2) Bahan Hukum Sekunder

Page 31: PELAKSANAAN PERLINDUNGAN HUKUM KESELAMATAN …

16

Bahan hukum yang dapat menunjang bahan hukum premier dan

dapat membantu penelitian dalam menganalisa dan memahami bahan

hukum premier terkait pelaksanaan hukum keselamatan dan kesehatan

kerja penjaga pintu perlintasan kereta api di PT. KAI (Persero) DAOP VI

Yogyakarta seperti: Literatur, atau hasil penyusunan yang berupa hasil

penelitian, peraturan perUndang-undangan, buku-buku, makalah,

majalah, majalah tulis lepas, artikel, dan lain-lain.

3) Bahan Hukum Tersier

Bahan hukum tersier yaitu kamus Bahasa Indonesia, Bahasa

Inggris, Kamus Hukum yang menunjang bahan hukum premier dan

bahan hukum sekunder.

4. Teknik Pengumpulan data

Teknik pengumpulan data meliputi 3 hal yaitu:

a. Studi Pustaka

Dalam mencari bahan pustaka, peneliti perlu untuk mengetahui

seluk-beluk perpustakaan sebagai tempat terhimpunnya data sekunder.

Pengetahuan tentang seluk-beluk perpustakaan dalam membantu peneliti

untuk menghemat waktu, tenaga, maupun biaya,14 maka di penelitian ini

peneliti malakukan inventarisasi terhadap bahan-bahan hukum yang

diperlakukan, seperti bahan-bahan premier, bahan-bahan sekunder, dan

14 Soerjono soekanto, penelitian Hukum Normatif (suatu Tinjauan singkat), (Jakarta:

Rajawali Pers, 2006)., hlm. 41.

Page 32: PELAKSANAAN PERLINDUNGAN HUKUM KESELAMATAN …

17

bahan-bahan tersier yang terkait tentang pelaksanaan perlindungan hukum

terhadap keselamatan dan kesehatan kerja pekerja penjaga pintu

perlintasan kereta api di PT. KAI (Persero) DAOP VI Yogyakarta.

b. Observasi

Sebagai metode ilmiah, observasi yang dilakukan berupa

pengamatan dan pencatatan dengan sistematis atas pelaksanaan

perlindungan hukum terhadap keselamatan dan kesehatan kerja pekerja

penjaga pintu perlintasan kereta api di PT. KAI (Persero) DAOP VI

Yogyakarta. Dalam observasi dilakuakan baik langsung maupun tidak

langsung.15 Metode observasi dilakukan untuk memperoleh informasi

tentang pelaksanaan hukum keselamatan dan kesehatan kerja penjaga pintu

perlintasan kereta api di PT. KAI (Persero) DAOP VI Yogyakarta dalam

kenyataan..16

c. Wawancara dan Kuesioner

Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data apabila

peneliti melakukan studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan

yang diteliti, Teknik pengumpulan data ini mendasarkan dari pada laporan

tentang diri sendiri atau self-report, atau setidak-tidaknya pada

pengetahuan dan atau keyakinan pribadi, yang perlu dipegang oleh peneliti

15 Sutrisno Hadi, Metodologi Research, (Yogyakarta: Andi, 2004)., hlm.151.

16 S. Nasution, Metode Reasearch (Penelitian Ilmiah), ( Jakarta: Bumi Aksara, 2006)., hlm.

106.

Page 33: PELAKSANAAN PERLINDUNGAN HUKUM KESELAMATAN …

18

dalam menggunakan metode interview dan juga kuesioner (angket) adalah

sebagai berikut:17

1. Bahwa subyek (responden) adalah orang yang paling tahu tentang

perlindungan hukum keselamatan dan kesehatan kerja di PT. KAI

(Persero) Daop VI Yogyakarta.

2. Bahwa apa yang dinyatakan oleh obyek dan peneliti adalah benar dan

dapat dipercaya.

3. Bahwa interpretasi subyek tentang pertanyaan-pertanyaan yang

diajukan penelitian kepadanya adalah sama dengan apa yang

dimaksudkan oleh penelitian tentang perlindungan hukum keselamatan

dan kesehatan kerja di PT. KAI (Persero) Daop VI Yogyakarta .

Wawancara ini dilakukan secara terstruktur, dan dilakukan melalui

tatap muka (face to face).18

d. Dokumentasi

Metode dokumentasi adalah mencari data mengenai hal-hal atau

variabel, yang berupa catatan perlindungan hukum keselamatan dan

kesehatan kerja di PT. KAI (Persero) Daop VI Yogyakarta, transkrip yang

berhubungan dengan perlindungan hukum keselamatan dan kesehatan kerja

di PT. KAI (Persero) Daop VI Yogyakarta, buku, surat kabar, majalah,

prasasti, notulen rapat, lengger, agenda, dan sebagainya yang berhubungan

17 Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuntitatif, Kualitatif, dan R&D),

(Bandung: Alfabeta, 2009)., hlm. 194.

18 Ibid.

Page 34: PELAKSANAAN PERLINDUNGAN HUKUM KESELAMATAN …

19

dengan perlindungan hukum keselamatan dan kesehatan kerja di PT. KAI

(Persero) Daop VI Yogyakarta,19dan di dalam penelitian ini peneliti

melakukan metode dokumentasi dengan cara mempelajari dokumen-

dokumen yang berkaitan dengan pelaksanaan perlindungan hukum

terhadap keselamatan dan kesehatan kerja pekerja penjaga pintu perlintasan

kereta api di PT. KAI (Persero) DAOP VI Yogyakarta..

e. Analisis Data

Analisis data merupakan penyederhanaan data ke dalam bentuk yang

mudah dibaca dan diinterpretasikan. Penyusunan dengan metode analisi

deskriftif, Yakni Usaha untuk mengumpulkan data dan menyusun suatu

data, kemudian dilakukan analisis terhadap data tersebut. Seluruh data yang

diperoleh diolah dengan menggunakan metode dedukatif untuk

menganalisis bagaimana pelaksanaan perlindungan hukum terhadap

keselamatan dan kesehatan kerja pekerja penjaga pintu perlintasan kereta

api di PT. KAI (Persero) DAOP VI Yogyakarta.dengan Presprektif Undang-

Undang Nomor 13 Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan.

H. Sistematika Pembahasan

Untuk Mempermudah pembahasan terhadap masalah yang diangkat,

maka pembahasannya disusun secara sistematis. Seluruh pembahasan dalam

19 Suharsimin Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik (Edisi Revisi),

(Yogyakarta: Rineka Cipta, 2010)., hlm. 274.

Page 35: PELAKSANAAN PERLINDUNGAN HUKUM KESELAMATAN …

20

penelitian ini terdiri dari lima bab, pada setiap bab terdiri dari beberapa sub

pembahasan. Adapun rincian pembahasannya sebagi berikut:

Bab Pertama merupakan bab pendahuluan yang terdiri atas subbab-

subbab latar belakang masalah terjadinya pelanggaran perlindungan hukum

keselamatan dan kesehatan kerja di PT. KAI (Persero) DAOP VI Yogyakarta.

Tujuan dan kegunan penelitian, merupakan tujuan dan kegunaan yang dicapai

atas terlaksananya penelitian ini. Kerangka teoritik, terkait pemikiran atau

kerangka penelitian, berisi penjelasan langkah-langkah yang di ambil peneliti

untuk menyajikan data-data yang didapat di lapangan dan menyesuaikan data

atau mengevaluasi data untuk dianalisis di bab empat, sistematik pembahasan,

merupakan rangkaian pembahasan secara sistematik di dalam penelitian ini.

Bab Kedua merupakan tinjauan teoritik terkait sejarah perkembangan

perlindungan hukum ketenagakerjaan, pemberlakuan hukum ketenagakerjaan,

pelanggaran hukum Ketenagakerjaan, perlindungan hukum keselamatan dan

kesehatan kerja, pelaksanaanya dan hukum-hukum yang berkembang di

Indonesia dan lainnya yang berhubungan dengan hukum keselamatan dan

kesehatan kerja secara mendalam.

Bab Ketiga membahas terkait hasil penelitian tentang gambaran secara

umum dan terperici terkait sejarah, geografis, dan sistem penjaga pintu

perlintasan kereta api di PT. KAI (Persero) DAOP VI Yogyakarta serta ha-hal

lain yang bersangkutan dengan perlindungan hukum keselamatan dan

kesehatan kerja di PT. KAI (Persero) DAOP VI Yogyakarta.

Page 36: PELAKSANAAN PERLINDUNGAN HUKUM KESELAMATAN …

21

Bab Empat, di dalam bab ini peneliti memaparkan hasil penelitian

diantaranya: perlindungan hukum keselamatan dan kesehatan kerja di PT. KAI

(Persero) DAOP VI Yogyakarta terkait alat perlindungan diri, lingkungan kerja

dan waktu kerja. selain dari segi pelaksanaannya peneliti juga menganalisa dan

menjelaskan kendala dan upaya yang dilakukan pihak perusahaan PT. KAI

(Persero) DAOP VI Yogyakarta di dalam pelaksanaan perlindungan hukum

keselamatan dan kesehatan kerja penjaga pintu perlintasan kereta api serta dan

mengkorelasikannya dengan Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang

Ketenagakerjaan.

Bab Kelima adalah penutup yang membahas tentang kesimpulan dari

pelaksanaan perlindungan hukum keselamatan dan kesehatan kerja penjaga

pintu perlintasan kereta api di PT. KAI (Persero) DAOP VI Yogyakarta, secara

sederhana dan sistematis sehingga memberikan penyajian data dan informasi

sesuai dengan rumusan masalah di bab pertama, serta memberikan saran-saran

yang membangun menurut pemikiran peneliti berdasarkan penelitian yang

telah dilakukan.

Page 37: PELAKSANAAN PERLINDUNGAN HUKUM KESELAMATAN …

92

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari penelitian yang telah dilakukan maka peneliti menyimpulkan dari

semua jawaban atas permasalahan-permasalahan yang telah dikemukakan

terlebih dahulu.

1. Dalam perlindungan hukum keselamatan dan kesehatan kerja yang

diberikan PT. KAI (Persero) DAOP VI Yogyakarta terhadap

pekerja penjaga pintu perlintasan kereta api masih terdapat

kekurangan di dalam pelaksanaannya, diantaranya adalah

memberikan alat perlindungan diri berupa masker dan penutup

telinga, tidak adanya alat pemadam kebakaran dan keadaan

lingkungan kerja yang kurangnya pencahayaan di malam hari dan

tingkat suhu kelembaban di lingkungan kerja. Selain dari

permasalahan itu PT. KAI (Persero) DAOP VI Yogyakarta telah

melakukan perlindungan hukum kesehatan dan keselamatan kerja

yang sesuai dengan Undang-undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang

Ketenagakerjaan.

2. Kendala yang dialami oleh pihak PT. KAI (Persero) DAOP VI

Yogyakarta di dalam pelaksanaan perlindungan hukum keselamatan

Page 38: PELAKSANAAN PERLINDUNGAN HUKUM KESELAMATAN …

93

dan kesehatan kerja penjaga pintu perlintasan kereta api adalah

sistem pengoprasian yang mengharuskan tidak dipergunakannya

alat pelindung diri seperti masker dan penutup telinga, kurangnya

kesadaran pekerja di dalam menaati peraturan jam kerja shifting dan

salahnya penafsiran masyarakat terkait tanggung jawab profesi

penjaga pintu perlintasan kereta api. Sedangkan upaya yang

dilakukan oleh pihak PT. KAI (Persero) DAOP VI Yogyakarta

berupa memberikan pelatihan dan evaluasi keselamatan dan

kesehatan kerja (K3), melakukan medical check up, dan

mengikutsertakan semua pekerjanya diprogram Jamsostek.

B. Saran-saran

Terdapat beberapa saran yang ingin peneliti sampaikan atas

permasalaha yang telah dijelaskan di atas, diantaranya:

1. Peneliti menyarankan bagi PT. KAI (Persero) DAOP VI Yogyakarta

agar mencari solusi terbaik di dalam menyempurnakan hak-hak

keselamatan dan kesehatan kerja penjaga pintu perlintasan kereta api

dengan tampa menggangu sistem pengoprasian palang pintu.

2. Terjalinnya keharmonisan antara pihak-pihak perusahaan dan

pekerja sehingga pekerja dapat menjalankan tugasnya masing-

masing dengan tampa rasa terbebani.

Page 39: PELAKSANAAN PERLINDUNGAN HUKUM KESELAMATAN …

94

3. Semakin berkembangnya zaman dan kemajuan teknologi yang

semakin canggih, maka peneliti menyarankan bagi para pakar hukum

pembuat undang-undang agar menyempurnakan Undang-undang

ketenagakerjaan, sehingga kesejahteraan pekerja/buruh dapat

terealisasikan secara merata sehingga pembangunan di negeri ini

semakin berkembang pesat.

Page 40: PELAKSANAAN PERLINDUNGAN HUKUM KESELAMATAN …

95

DAFTAR PUSTAKA

A. Peraturan Perundang-Undangan

Undang-undang Nomor 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja

Undang-Undang No.13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan.

Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2004 tentang Penyelesaian Perselisihan

Hubungan Industrial

Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2007 tentang Perkeretaapian

B. Buku:

Arikunto, Suharsimin, 2010, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik

(Edisi Revisi),Yogyakarta: Rineka Cipta.

Asikin, Zainal, dkk, 2004, Dasar-dasar hukum perburuhan, Jakarta: PT. Raja

Grafindo Persada.

Asyhadie, Zaeni, 2007, Hukum Kerja (Hukum Ketenagakerjaan Bidang

Hubungan Kerja), Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Bambang, R. Joni, 2013,Hukum Ketenaga Kerjaan, Bandung:Pustaka Setia.

Hadi, Sutrisno, 2004, Metodologi Research, Yogyakarta: Andi.

Husni, Lalu, 2008, Hukum Ketenaga Kerjaan Edisi Revisi, Jakarta: PT Raja

Grafindo Persada.

Kartasapoetra G, 1994, Hukum Perburuhan Di Indonesia Berlandaskan

Pancasila, Jakarta: Sinar Grafika.

Nasution, S, 2006, Metode Reasearch (Penelitian Ilmiah),Jakarta: Bumi Aksara.

Page 41: PELAKSANAAN PERLINDUNGAN HUKUM KESELAMATAN …

96

Sastrohadiwiryo, Siswanto, 2002, Manajemen Tenaga Kerja Indonesia

(Pendekatan Administratif Oprasional), Jakarta: Bumi Aksara.

Soekanto, Soerjono, 2008, Pengantar Penelitian Hukum, Jakarta: UI Pers.

Soekanto, Soerjono, 2006, Penelitian Hukum Normatif (Suatu Tinjauan Singkat),

Jakarta:Rajawali Pers.

Soepomo, Iman,1974, Pengantar Hukum Perburuhan, Jakarta: Djambatan.

Suardi, Rudi, 2005, Sistem Manajemen Keselamatan Dan Kesehatan Kerja

(Panduan Penerapan Berdasarkan Ohas180c1 Dan Permenaker 05/1966,

Jakarta: PPM.

Sugiyono, 2009,Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuntitatif, Kualitatif,

Dan R&D), Bandung: Alfabeta.

Uwiyono, Aloysius, dkk, 2014Asas-Asas Hukum Perburuhan, Jakarta: Rajawali

Pers.

Wijayanti, Asri, 2010,Hukum Ketenaga Kerjaan Pasca Reformasi, Jakarta: Sinar

Grafika.

C. Lain-lain:

Adi Yasa Putu, 2006, “Perlindungan Hukum Terhadap Jaminan Kesehatan Dan

Keselamatan Kerja Bagi Pekerja/Buruh Outsourching Di Pt Telkom

Bondowoso”, Tesis, Universitas Jember, Pasca Sarjana Program Study

Ilmu Hukum.

Saraswati Octaviani, Dian, 2007, “Perlindungan Hukum Keselamatan Dan

Kesehatan Kerja Di Perusahaan Tenun PT. Musitex Kabupaten

Pekalongan”, Tesis, Universitas Diponogoro Semarang, Program Studi

Magister Kenotariatan.

Page 42: PELAKSANAAN PERLINDUNGAN HUKUM KESELAMATAN …

97

Riyanto, Natanael, 2012, “Perlindungan Atas Keselamatan Dan Kesehatan Kerja

(K3) Terhadap Pekerja Diperkebunan Kelapa Sawit”, Universitas Atma

Jaya Yogyakarta, Skripsi, Program Studi Kesarjanaan Ilmu Hukum.

Sihombing, Parulian Erick Yan, 2013, “Kecelakaan Kerja Terhadap Tenaga

Kerja Indonesia Dari Kabupaten Malang Yang Menjadi Pekerja

Konstruksi Di Malaysia ( Studi Pelaksanaan Pasal 77-84 Undang-Undang

No. 39 Tahun 2004 Tentang Penetapan Dan Perlindungan Tenaga Kerja

Indonesia Diluar Negri)”, Skripsi, Univesitas Brawijawa Malang,

Program Studi Kesarjanaan Ilmu Hukum.

Kamus Bahasa Indonesia (Edisi Revisi Lux 2010).

Muh Syaifullah, 4 Tewas Disambar Kereta PT. KAI Tak Beri Santunan,

Tempo.co, http://www.tempo.co/read/news/2014/01/23/058547675/4-

Tewas-Disambar-Kereta-PT-KAI-Tak-Beri-Santunan, Diunggah Pada

Kamis, 23 Januari 2014 | 14:22 WIB.