pelaksanaan pemantauan keanekaragaman hayati … · pada lokasi landfall dekat dengan lingkungan...

38
LAPORAN MONITORING KEANEKARAGAMAN HAYATI PERTAGAS EJA SEMESTER II TAHUN 2017 1 PELAKSANAAN PEMANTAUAN KEANEKARAGAMAN HAYATI SEMESTER II TAHUN 2017 A. Lokasi Lokasi ORF (Onshore Receiving Facilities) dan Landfall berada pada kondisi lingkungan yang hampir sama. Namun, bedanya pada lokasi ORF jauh dari lingkungan laut. Sedangkan pada lokasi landfall dekat dengan lingkungan laut. Kondisi lingkungan pada area pengamatan ORF berupa daratan memanjang yang dikelilingi oleh beberapa tambak. Kondisi saat pengamatan relatif sepi, tidak ada aktivitas manusia. Sedangkan, pada area pengamatan landfall merupakan area pertambakan yang lebih luas dibandingkan pada area ORF. Pada area pengamatan landfall sering dijumpai aktivitas masyarakat sekitar memasuki area pertambakan untuk memancing atau mengecek tambak pribadi dengan menggunakan sepeda motor dan sepeda. B. Alat dan Bahan Peralatan dan bahan yang digunakan dalam kegiatan pemantauan keanakeragaman hayati diantaranya adalah: - Binokuler (teropong) - Kamera DSLR Canon 600D dengan Canon tele lens 55-250 mm - Kompas - Buku panduan identifikasi satwa liar dan flora - Alat tulis - Catatan atau lembar pengamatan - Jam tangan digital - GPS (Global Positioning System) - Roll meter - Banana trap - Jaring insekta - Plastik - Kertas label - Headlamp - Hook stick

Upload: lyduong

Post on 03-Mar-2019

228 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PELAKSANAAN PEMANTAUAN KEANEKARAGAMAN HAYATI … · pada lokasi landfall dekat dengan lingkungan laut. Kondisi lingkungan pada area pengamatan ... menjelajahi setiap sudut kawasan

LAPORAN MONITORING KEANEKARAGAMAN HAYATI PERTAGAS EJA

SEMESTER II TAHUN 2017 1

PELAKSANAAN PEMANTAUAN KEANEKARAGAMAN HAYATI

SEMESTER II TAHUN 2017

A. Lokasi

Lokasi ORF (Onshore Receiving Facilities) dan Landfall berada pada kondisi lingkungan

yang hampir sama. Namun, bedanya pada lokasi ORF jauh dari lingkungan laut. Sedangkan

pada lokasi landfall dekat dengan lingkungan laut. Kondisi lingkungan pada area pengamatan

ORF berupa daratan memanjang yang dikelilingi oleh beberapa tambak. Kondisi saat

pengamatan relatif sepi, tidak ada aktivitas manusia. Sedangkan, pada area pengamatan

landfall merupakan area pertambakan yang lebih luas dibandingkan pada area ORF. Pada area

pengamatan landfall sering dijumpai aktivitas masyarakat sekitar memasuki area pertambakan

untuk memancing atau mengecek tambak pribadi dengan menggunakan sepeda motor dan

sepeda.

B. Alat dan Bahan

Peralatan dan bahan yang digunakan dalam kegiatan pemantauan keanakeragaman hayati

diantaranya adalah:

- Binokuler (teropong)

- Kamera DSLR Canon 600D dengan Canon tele lens 55-250 mm

- Kompas

- Buku panduan identifikasi satwa liar dan flora

- Alat tulis

- Catatan atau lembar pengamatan

- Jam tangan digital

- GPS (Global Positioning System)

- Roll meter

- Banana trap

- Jaring insekta

- Plastik

- Kertas label

- Headlamp

- Hook stick

Page 2: PELAKSANAAN PEMANTAUAN KEANEKARAGAMAN HAYATI … · pada lokasi landfall dekat dengan lingkungan laut. Kondisi lingkungan pada area pengamatan ... menjelajahi setiap sudut kawasan

LAPORAN MONITORING KEANEKARAGAMAN HAYATI PERTAGAS EJA

SEMESTER II TAHUN 2017 2

- Grek stick

- Trap biawak

- Pisang busuk

- Ikan atau kepala ayam

- Killing bottle

- Alkohol dan kapas

C. Waktu Survei Pendahuluan dan Pengambilan Data

Pengambilan data keanekaragaman hayati dilakukan di landfall pada 9 dan 10 Desember

2017 serta di ORF pada 17 dan 24 Desember 2017.

D. Metode Survei atau Pengambilan Data

1. Pengumpulan Data Keanekaragaman Flora

Metode yang digunakan dalam survei keanekaragaman flora kali ini adalah metode

jelajah atau eksplorasi. Koleksi spesimen dilakukan dengan metode jelajah, yakni kolektor

menjelajahi setiap sudut kawasan untuk mengoleksi semua jenis tumbuhan di kawasan tersebut

(Rugayah dkk., 2004). Koleksi yang dikumpulkan berupa spesimen tumbuhan seperti daun,

bunga dan/atau buah untuk proses identifikasi lebih lanjut. Pengidentifikasian dilakukan

dengan mencocokkan spesimen tersebut dengan spesimen herbarium yang telah teridentifikasi,

serta menggunakan buku flora antara lain: Whitmore dkk. (1989) dan Comber (1990).

2. Pengumpulan Data Keanekaragaman Fauna

a) Pengamatan Burung

Pada pengamatan dilakukan inventarisasi jenis-jenis burung air yang dijumpai di setiap

titik pengambilan data. Inventarisasi bertujuan untuk mendapatkan data keanekaragaman dan

jumlah individu jenis burung di lokasi penelitian. Selain itu, dilakukan deskripsi lokasi

penelitian berdasarkan cuaca dan kondisi saat pengambilan data, serta inventarisasi vegetasi.

Inventarisasi jenis burung air dilakukan dengan cara pengamatan menggunakan

teropong binokular dan/atau teropong monokular. Pengamatan ini dilakukan pada pagi hari

sekitar pukul 06.30-09.00 WIB dan sore hari sekitar pukul 15.00 – 16.30 WIB di kawasan ORF,

serta pukul 06.30 – 10.00 dan sekitar pukul 14.30 – 17.00 di area landfall.

Pengambilan data dilakukan menggunakan metode line transect dengan berjalan

sepanjang jalur pengamatan tanpa ditentukan titik pengamatan. Dilakukan pengamatan dan

Page 3: PELAKSANAAN PEMANTAUAN KEANEKARAGAMAN HAYATI … · pada lokasi landfall dekat dengan lingkungan laut. Kondisi lingkungan pada area pengamatan ... menjelajahi setiap sudut kawasan

LAPORAN MONITORING KEANEKARAGAMAN HAYATI PERTAGAS EJA

SEMESTER II TAHUN 2017 3

identifikasi jenis burung air yang dijumpai pada lokasi penelitian. Pengamatan meliputi ciri

morfologi (bentuk dan warna tubuh, paruh, kaki, dan bulu) burung yang diamati, lokasi

perjumpaan dengan burung, jumlah burung yang teramati, aktivitas burung, arah terbang

burung, dan waktu perjumpaan. Identifikasi jenis burung menggunakan buku panduan

pengamatan burung di lapangan, yaitu Burung-Burung di Sumatera, Jawa, Bali, dan

Kalimantan (MacKinnon dkk., 2010).

b) Pengamatan herpetofauna

Pengambilan sampel satwa liar herpetofauna dilakukan dengan menggunakan metode

metode penghitungan secara visual (Visual Encounter Surveys/VES) (Heyer dkk., 1994) yaitu

suatu metode standar dalam metode pengamatan lapangan amfibi yang dapat meliputi semua

mikrohabitat pencarian seperti pada tanah, air, dan bagian bawah dari lapisan seresah. Proses

pengambilan sampel dilakukan dengan berjalan pada suatu habitat atau area secara bebas

dengan jumlah waktu pencarian yang disesuaikan dengan luas daerah (survey transect).

Pengumpulan data herpetofauna dilakukan dengan menggunakan metode

penghitungan secara visual (visual encounter survey/VES) pada transek pengamatan sepanjang

1 km pada area ORF dan 2 km pada area landfall serta pemasangan trap atau perangkap di

beberapa tempat yang dianggap terdapat keberadaan herpetofauna (khusus jenis Varanus

salvator). Pengumpulan data dilakukan pada malam hari sekitar pukul 17.00 – 21.00 WIB di

kawasan ORF dan landfall. Data yang dicatat meliputi jenis yang dijumpai dan jumlah individu

setiap jenis yang dijumpai.

Pengambilan sampel dilakukan dengan menjelajahi area yang diduga terdapat hewan

reptil kemudian menangkap sampel yang terlihat menggunakan jaring atau dengan tangan

kosong, kemudian diambil foto untuk nantinya diidentifikasi berdasarkan karakter morfologi

menggunakan panduan identifikasi (Iskandar, 1998).

c) Pengamatan insekta/serangga

Pengamatan insekta menggunakan dua metode, yaitu metode aktif dan pasif. Metode

aktif yaitu dengan metode “Butterfly walks” (Pollard dan Yates, 1993), yaitu menangkap

insekta dengan menggunakan jaring insekta.

Metode pasif yaitu dengan pemasangan fermented banana trap.

Fermented banana trap merupakan metode pasif berupa pemasangan kurungan yang pada

dinding bagian bawahnya bercelah (sebagai pintu masuk hewan target) dan pada alas kurungan

Page 4: PELAKSANAAN PEMANTAUAN KEANEKARAGAMAN HAYATI … · pada lokasi landfall dekat dengan lingkungan laut. Kondisi lingkungan pada area pengamatan ... menjelajahi setiap sudut kawasan

LAPORAN MONITORING KEANEKARAGAMAN HAYATI PERTAGAS EJA

SEMESTER II TAHUN 2017 4

diberikan umpan berupa pisang busuk. Hewan yang tertarik pada pisang busuk akan masuk ke

dalam kurungan melalui celah dan hewan yang sudah masuk mengalami kesulitan untuk keluar

dan terjebak di dalam kurungan. Pemasangan fermented banana trap tidak menggunakan pola

tertentu dalam pemasangannya (Pollard dan Yates, 1993). Setelah semuanya tertata, maka

Banana Trap siap ditarik dengan tali rafia, supaya letaknya bertambah tinggi. Sembari

menunggu serangga yang mendekat ke Banana Trap, dilakukan pengamatan dengan metode

aktif.

E. Metode Pengolahan Data

1. Indeks Keanekaragaman (untuk fauna)

H’= -Σpi ln pi

H’ = indeks keanekaragaman Shannon

Pi = ni/N, perbandingan antara jumlah individu spesies ke-i dengan

jumlah total individu,

ni = jumlah suatu jenis

N = jumlah total individu

Tabel tingkat keanekaragaman dianalisis berdasarkan kriteria Lee et al., (1978), yaitu :

Nilai H’ Keterangan

H’ ≥ 3.0 Sangat tinggi

2.0 ≤ H’ < 3.0 Tinggi

1.5 ≤ H’ < 2.0 Sedang

1.0 ≤ H’ < 1.5 Rendah

H’ < 1.0 Sangat rendah

Page 5: PELAKSANAAN PEMANTAUAN KEANEKARAGAMAN HAYATI … · pada lokasi landfall dekat dengan lingkungan laut. Kondisi lingkungan pada area pengamatan ... menjelajahi setiap sudut kawasan

LAPORAN MONITORING KEANEKARAGAMAN HAYATI PERTAGAS EJA

SEMESTER II TAHUN 2017 5

HASIL PEMANTAUAN KEANEKARAGAMAN HAYATI

A. Flora

1. Flora di area Onshore Receiving Facilities/ORF

Pada jalur atau transek pengamatan yang berdekatan dengan pipa gas, terdapat 14 jenis

pohon yang teridentifikasi, yaitu nyamplung (Calophyllum inophyllum), tongke hutan (Acacia

mangium), mangga (Mangifera indica), trembesi (Albizia saman), weru (Albizia procera),

ketapang (Terminalia catappa), jamblang (Syzygium cumini), cermai (Phyllanthus acidus),

bambu (Bambusa sp.), sawo (Manilkara sp.), jambu air (Syzygium aqueum), dan kelor

(Moringa oleifera), kelompok tumbuhan famili Arecaceae/Palmae, dan kelompok tumbuhan

yang merupakan tumbuhan endemik Australia, yaitu Melaleuca sp.

Jenis pohon yang paling banyak dijumpai pada jalur pengamatan adalah tongke hutan.

tongke hutan (Acacia mangium) merupakan salah satu jenis pohon yang diprioritaskan sebagai

salah satu jenis tanaman Hutan Tanaman Industri (HTI) dan rehabilitasi lahan karena sifatnya

yang cepat tumbuh dan dapat tumbuh dalam berbagai kondisi lingkungan. Namun pada saat

pengamatan dan pengambilan data banyak individu Acacia mangium yang roboh,

kemungkinan akibat cuaca/angin kencang, namun jumlahnya masih tetap dominan

dibandingkan dengan jenis tanaman lainnya. Di dekat pipa gas juga terdapat lahan pertambakan

yang didominasi oleh jenis pohon pisang (Musa paradisiaca) dan di sekitar lahan tambak

banyak ditumbuhi rumput-rumput berjenis Ischaemum sp., Cyperus sp., dan Polytrias sp.

2. Flora di area landfall

Berbeda dengan area ORF, di area landfall terutama yang dekat dengan area pipa gas

didominasi oleh vegetasi mangrove, yaitu api-api (Avicennia sp.) dan bakau (Rhizopora sp.).

Tinggi pohon kedua jenis tersebut yang baik berada di jalur pengamatan maupun dekat dengan

pipa gas terdapat mangrove yang telah dewasa maupun yang nampaknya baru saja ditanam

(muda) dengan kisaran tinggi 30 cm – 5 m dengan diameter batang sekitar 1 – 12 cm. Beberapa

individu mangrove yang ditanam juga telah nampak kering atau mati. Selain kedua jenis

mangrove tersebut, terdapat pula jenis mangrove buta buta (Excoecaria sp.) dan Bruguiera sp.

B. Fauna

1. Fauna di area Onshore Receiving Facilities/ORF

Penelitian atau pengamatan terhadap fauna ditujukan untuk mendapatkan gambaran

keadaan satwa liar yang ada di area ORF (Onshore Receiving Facilities) dan landfall, baik dari

segi jumlah individu, jenis spesies, dan vegetasi atau habitat yang dimanfaatkan oleh fauna

darat. Hal ini dikarenakan kehadiran satwa liar sangat berguna bagi bioindikator lingkungan.

Banyak fauna darat yang memanfaatkan suatu tempat untuk berlindung, mencari makan, dan

Page 6: PELAKSANAAN PEMANTAUAN KEANEKARAGAMAN HAYATI … · pada lokasi landfall dekat dengan lingkungan laut. Kondisi lingkungan pada area pengamatan ... menjelajahi setiap sudut kawasan

LAPORAN MONITORING KEANEKARAGAMAN HAYATI PERTAGAS EJA

SEMESTER II TAHUN 2017 6

bersarang. Keberadaan satwa liar juga dipengaruhi atau ditentukan oleh keadaan habitat yang

ada pada suatu tempat.

Di daerah ORF (Onshore Receiving Facilities) terdapat beberapa jenis pohon yang

tumbuh di sekitar area ORF. Selain itu, terdapat jenis rerumputan. Sedangkan pada area ORF

yang dimanfaatkan untuk pertambakan, terdapat tanaman pisang (Musa paradisiaca) dan

ilalang-ilalang (± 1,5-2 meter). Dengan kondisi demikian, masih dapat dijumpai satwa liar

berupa jenis burung (aves), herpetofauna, dan insekta.

a) Insekta/Serangga

Tercatat sebanyak 10 jenis insekta di area ORF (Onshore Receiving Facilities). Jenis

yang paling banyak dijumpai adalah kupu-kupu jenis Zizina otis sebanyak 17 individu. Jenis

tersebut sering kali dijumpai berkelompok dan terbang rendah di sekitar tumbuhan bawah atau

rumput-rumputan atau terlihat hinggap di pucuk rerumputan.

Dapat dilihat pada Tabel 1, hanya 1 jenis insekta yang masuk ke dalam daftar tingkat

keterancaman spesies yang telah dievaluasi oleh IUCN (International Union or Conservation

of Nature and Natural Resources) dan masuk dalam kategori Least Concern atau masih dalam

risiko keterancaman rendah. Semua jenis insekta yang dijumpai tidak dilindungi Peraturan

Pemerintah Nomor 7 tahun 1999. Indeks keanekaragaman insekta pada area ORF sebesar 1,633

yang menunjukkan bahwa tingkat keanekaragaman insekta dalam kategori sedang.

Tabel 1. Jenis-jenis insekta/serangga yang dijumpai di area ORF

No. Nama latin/ilmiah Nama umum/Inggris Nama

lokal/Indonesia PP IUCN (2017)

1. Delias hyparete Painted Jezebel - - -

2. Zizina otis Lesser Grass Blue - - -

3. Euploea core Common Crow Kupu-kupu

gagak - Least Concern

4. Valanga nigricornis Javanese grasshopper Belalang kayu - -

5. Epilachna sp. - - - -

6. Amata huebneri Hübneri’s Wasp Moth Ngengat tawon -

7. Danaus genutia Common Tiger Kupu-kupu

harimau - -

8. Junonia atlites Grey Pansy - - -

9. Junonia orithya Blue Pansy - - -

10. Eurema hecabe Common Grass Yellow Kupu-kupu

belerang biasa - -

Page 7: PELAKSANAAN PEMANTAUAN KEANEKARAGAMAN HAYATI … · pada lokasi landfall dekat dengan lingkungan laut. Kondisi lingkungan pada area pengamatan ... menjelajahi setiap sudut kawasan

LAPORAN MONITORING KEANEKARAGAMAN HAYATI PERTAGAS EJA

SEMESTER II TAHUN 2017 7

Tabel 2. Jumlah individu dan indeks keanekaragaman insekta di ORF

No Spesies Jumlah

indivdu

Ni/N ln

Ni/N Nama Latin Nama Indonesia

1 Delias hyparete - 4 -0,25177

2 Zizina otis - 17 -0,34657

3 Euploea core Kupu-kupu gagak 1 -0,10372

4 Valanga nigricornis Belalang kayu 1 -0,10372

5 Epilachna sp. - 1 -0,10372

6 Amata huebneri Ngengat tawon 5 -0,2819

7 Danaus genutia Kupu-kupu harimau 2 -0,16666

8 Junonia atlites - 1 -0,10372

9 Junonia orithya - 1 -0,10372

10 Eurema hecabe

Kupu-kupu belerang

biasa 1 -0,10372

Total Individu 34

Total Spesies 10

H’ (Indeks Keanekaragaman) 1,633

b) Herpetofauna

Hewan reptil pada umumnya merupakan hewan nokturnal yang sebagian banyak

aktivitasnya dilakukan di malam hari. Hewan reptil juga menyukai kondisi lingkungan yang

lembap, dingin, semak-semak dan di lubang-lubang pohon. Beberapa hewan reptil tinggal pada

lubang-lubang pepohonan atau pada tanah.

Dari hasil pengambilan data yang dilakukan di dua tempat, dapat diketahui sebanyak 4

jenis herpetofauna dijumpai di area landfall, sedangkan pada ORF (Onshore Receiving

Facilities) dijumpai sebanyak 10 jenis herpetofauna. Dari data yang didapatkan, beberapa jenis

herpetofauna dijumpai di kedua lokasi pengamatan, seperti: Cicak Rumah (Hemidactylus

frenatus) dan Cicak gula (Gehyra maculata). Kedua hewan reptil ini tergolong hewan reptil

yang cukup mudah dijumpai dimanapun.

Cicak Gula memiliki nilai kelimpahan tertinggi sebanyak 10 individu dari 37 total

individu yang dicatat. Nilai keanekaragaman pada area pengambilan data area ORF sebesar

1,952 (sedang). Dapat dilihat pada Tabel 3, semua jenis herpetofauna yang dijumpai tidak

dilindungi oleh Peraturan pemerintah Nomor 7 tahun 1999. Lima jenis di antaranya telah

dievaluasi oleh IUCN dan termasuk dalam kategori Least Concern yang berarti masih cukup

melimpah di alam.

Page 8: PELAKSANAAN PEMANTAUAN KEANEKARAGAMAN HAYATI … · pada lokasi landfall dekat dengan lingkungan laut. Kondisi lingkungan pada area pengamatan ... menjelajahi setiap sudut kawasan

LAPORAN MONITORING KEANEKARAGAMAN HAYATI PERTAGAS EJA

SEMESTER II TAHUN 2017 8

Tabel 3. Jenis-jenis herpetofauna yang dijumpai di area ORF

No. Nama latin/ilmiah Nama

umum/Inggris

Nama

lokal/Indone

sia

PP IUCN (2017)

1. Eutropis multifasciata East Indian Brown

Mabuya

Kadal kebun - -

2. Varanus salvator Common Water

Monitor

Biawak air - Least Concern

3. Hemidactylus frenatus Common House

Gecko

Cicak rumah - Least Concern

4. Gekko gecko Tokay Gecko Tokek rumah - -

5. Takydromus

sexlineatus Asian Grass Lizard

Kadal

Rumput - Least Concern

6. Ahaetullata prasina Gunthere’s Whip

Snake

Ular Gadung -

7. Fejervarya

limnocharis Asian Grass Frog

Kodok

tegalan - Least Concern

8. Gehyra mutilata Stump-toed Gecko Cicak gula - -

9. Xenocrophis

melanzostus Andaman Keelback

Ular Macan

Air - -

10. Duttaphrynus

melanostictus

Black Spectacled

Toed

Katak Berut - Least Concern

Tabel 4. Jumlah individu dan indeks keanekaragaman herpetofauna di ORF

No Nama Reptil Jumlah

individu

Ni/N ln

Ni/N Nama Lokal Nama Latin

1. Cicak Gula Gehyra maculata 10 0,3537

2. Cicak Rumah Hemidactylus frenatus 6 0,2928

3. Kadal Eutrophis multifasciata 6 0,2928

4. Tokek Gecko gecko 5 0,2652

5. Katak Tegal Fejervarya limnocaris 3 0,2016

6. Kadal Rumput Takydromus sexlineatus 3 0,2016

7. Ular Gadung Ahaetullata prasina 2 0,1495

8. Ular Macan Air Xenocrophis melanzostus 1 0,0974

9. Katak Berut Duttaphrynus

melanostictus

1 0,0974

Cicak RumahJumlah Total Spesies 9

Jumlah Total Individu 37

H’ (Indeks Keanekaragaman) 1.952

c) Aves/Burung

Selama pengamatan di daerah ORF (Onshore Receiving Facilities) tercatat 164

individu burung dari 24 jenis burung. Dari jenis burung yang dicatat, dapat dikelompokkan

Page 9: PELAKSANAAN PEMANTAUAN KEANEKARAGAMAN HAYATI … · pada lokasi landfall dekat dengan lingkungan laut. Kondisi lingkungan pada area pengamatan ... menjelajahi setiap sudut kawasan

LAPORAN MONITORING KEANEKARAGAMAN HAYATI PERTAGAS EJA

SEMESTER II TAHUN 2017 9

menjadi dua kelompok, yaitu burung air dan burung non-air. Dari total jenis yang tercatat,

sebanyak 6 jenis yang termasuk kelompok burung air, seperti: Blekok sawah (Ardeola

speciosa), Cangak merah (Ardeola speciosa), Tikusan alis putih (Amaurornis cinerea),

Bambangan kuning (Ixobrychus sinensis), Titihan Australia (Tachybaptus novaehollandiae),

dan Mandar batu (Gallinula chloropus). Sebanyak 18 jenis burung termasuk kelompok burung

non-air, seperti: Walet sapi (Collocalia esculenta), Perenjak padi (Prinia inornata), Remetuk

laut (Gerygone sulphurea), dan Cabai Jawa (Dicaeum trochileum).

Dari 24 jenis burung yang tercatatat, Blekok sawah (Ardeola speciosa) memiliki

jumlah individu terbanyak, yaitu sebanyak 61 individu. Hal ini dapat disebabkan karena area

pengamatan banyak terdapat makanan bagi burung Blekok sawah, misalnya ikan. Burung ini

hidup berkoloni. Burung ini berhabitat di area pertambakan, persawahan, dan rawa-rawa. Di

area ORF dijumpai pula jenis burung raptor yang merupakan pemuncak atau pemangsa

tertinggi pada rantai makanan dan predator, yaitu Alap-alap kawah (Falco peregrinus). Alap-

alap kawah tersebut beberapa kali selama pengamatan teramati beraktivitas di dekat tower

komunikasi atau di flare stack.

Dapat dilihat pada Tabel 5, terdapat 4 jenis burung yang dilindungi oleh Peraturan

Pemerintah Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 1999, yaitu Cekakak suci, Cekakak sungai,

Alap-alap kawah, dan Raja udang biru. Semua jenis burung yang dijumpai memiliki status

keterancamannya yang rendah atau masih melimpah di alam (Least Concern) menurut IUCN.

Indeks keanekaragaman burung di area ORF sebesar 2,347 yang menunjukkan bahwa tingkat

keanekaragaman burung di area tersebut cukup tinggi dan dapat pula disimpulkan bahwa

lingkungan yang ada dapat mendukung keberlangsungan hidup jenis-jenis burung tersebut.

Tabel 5. Jenis-jenis burung di area ORF

No. Nama Latin/ilmiah Nama

lokal/Indonesia

Nama

umum/Inggris PP

IUCN

(2017)

1. Collocalia esculenta Walet sapi Glossy swiftlet - Least

Concern

2. Prinia inornata Perenjak padi Plain Prinia - Least

Concern

3. Ardeola speciosa Blekok sawah Javan Pond-heron - Least

Concern

4. Lonchura

leucogastroides Bondol jawa Javan Munia -

Least

Concern

5. Pycnonotus goiavier Merbah cerukcuk Yellow-vented

Bulbul -

Least

Concern

6. Amaurornis cinerea Tikusan alis putih White-browed Crake - Least

Concern

7. Alcedo coerulescens Raja udang biru Cerulean Kingfisher Least

Concern

8. Acrocephalus

stentoreus Kerakbasi ramai

Clamorous Reed-

warbler -

Least

Concern

9. Gerygone sulphurea Remetuk laut Golden-bellied

Gerygone -

Least

Concern

Page 10: PELAKSANAAN PEMANTAUAN KEANEKARAGAMAN HAYATI … · pada lokasi landfall dekat dengan lingkungan laut. Kondisi lingkungan pada area pengamatan ... menjelajahi setiap sudut kawasan

LAPORAN MONITORING KEANEKARAGAMAN HAYATI PERTAGAS EJA

SEMESTER II TAHUN 2017 10

10. Spilopelia chinensis Tekukur biasa Eastern Spotted

Dove -

Least Concern

11. Dicaeum trochileum Cabai Jawa Scarlet-headed

Flowerpecker -

Least

Concern

12. Ardea purpurea Cangak merah Purple Heron - Least

Concern

13. Todiramphus chloris Cekakak sungai Collared Kingfisher Least

Concern

14. Pycnonotus

aurigaster Cucak kutilang Sooty-headed Bulbul -

Least

Concern

15. Lonchura punctulata Bondol peking Scaly-breasted

Munia -

Least

Concern

16. Gallinula chloropus Mandar batu Common Moorhen - Least

Concern

17. Ixobrychus sinensis Bambangan kuning Yellow Bittern - Least

Concern

18. Tachybaptus

novaehollandiae Titihan Australia Australasian Grebe -

Least

Concern

19. Rhipidura javanica Kipasan belang Sunda Pied Fantail - Least

Concern

20. Nycticorax

nycticorax

Kowak malam

kelabu

Black-crowned

Night-heron -

Least

Concern

21. Geopelia striata Perkutut jawa Zebra Dove - Least

Concern

22. Falco peregrinus Alap-alap kawah Peregrine Falcon Least

Concern

23. Treron vernans Punai gading Pink-necked Green-

pigeon -

Least

Concern

24. Todiramphus

sanctus Cekakak suci Sacred Kingfisher

Least

Concern

Tabel 6. Jumlah individu dan indeks keanekaragaman burung di ORF

No Spesies Jumlah

indivdu Ni/N ln Ni/N

Nama Latin Nama Indonesia

1 Collocalia esculenta Walet sapi 12 0,191

2 Prinia inornata Perenjak padi 3 0,072

3 Ardeola speciosa Blekok sawah 61 0,3678

4 Lonchura leucogastroides Bondol jawa 7 01331

5 Pycnonotus goiavier Merbah cerukcuk 1 0,0306

6 Amaurornis cinerea Tikusan Alis Putih 2 0,053

7 Alcedo coerulescens Raja Udang Biru 1 0,0306

8 Todirhamphus sanctus Cekakak Suci 1 0,0306

9 Gerygone sulphurea Remetuk Laut 5 0,105

10 Streptopelia chinensis Tekukur Biasa 6 0,1196

11 Dicaeum trochileum Cabai Jawa 1 0,0306

Page 11: PELAKSANAAN PEMANTAUAN KEANEKARAGAMAN HAYATI … · pada lokasi landfall dekat dengan lingkungan laut. Kondisi lingkungan pada area pengamatan ... menjelajahi setiap sudut kawasan

LAPORAN MONITORING KEANEKARAGAMAN HAYATI PERTAGAS EJA

SEMESTER II TAHUN 2017 11

12 Ardea purpurea Cangak Merah 3 0,072

13 Todirhamphus chloris Cekakak sungai 1 0,0306

14 Pycnonotus aurigaster Cucak Kutilang 11 0,1811

15 Lonchura punctulata Bondol Peking 18 0,2415

16 Gallinula chloropus Mandar Batu 4 0,089

17 Ixobrychus sinensis Bambangan Kuning 5 0,105

18 Tachybaptus novaehollandiae Titihan Australia 2 0,053

19 Acrocephalus stentoreus Kerakbasi ramai 1 0,0306

20 Rhipidura javanica Kipasan Belang 2 0,053

21 Nycticorax nycticorax Kowak Malam Kelabu 12 0,191

22 Geopelia striata Perkutut Jawa 2 0,053

23 Falco peregrinus Alap-Alap Kawah 2 0,053

24 Treron vernans Punai Gading 1 0,0306

Total Individu 164

Total Spesies 24

H’ (Indeks Keanekaragaman) 2,347

2. Fauna di area landfall

Area pengamatan selanjutnya adalah di area landfall. Area ini merupakan area

pertambakan dimana banyak sekali jenis pohon bakau di tepian tambak dan sekitar pipa-pipa

gas. Selain itu, juga terdapat jenis tumbuhan semak. Selama pengamatan sering dijumpai

orang-orang yang keluar masuk area pertambakan untuk memancing, memanen dan meemilah

rumput laut, membawa hasil tambak atau rumput laut. Area ini berbatasan dengan laut dan

lebih luas jika dibandingkan dengan area pengamatan pada ORF (Onshore Receiving

Facilities).

a) Insekta/Serangga

Dijumpai 10 jenis insekta di area landfall. Jenis yang paling banyak dijumpai adalah

kupu-kupu jenis Zizina otis sebanyak 40 individu. Selain itu dijumpai pula beberapa jenis

dalam kelompok kupu-kupu lainnya (Junonia atlites, Danaus genutia, dan Eurema hecabe),

jenis dalam kelompok capung (Ischnura elegans, Crocothemis servilia, Orthetrum sabina, dan

Neurothemis terminata), jenis dalam kelompok kepik atau kumbang (Cheilomenes

sexmaculata), serta jenis dalam kelompok ngengat (Utetheisa pulchelloides).

Dapat dilihat pada Tabel 7, terdapat 4 jenis insekta yang telah dievaluasi oleh IUCN

dan masuk dalam kategori Least Concern yang berarti masih dalam risiko keterancaman yang

rendah atau melimpah di alam. Semua jenis belum termasuk dalam jenis yang dilindungi PP

No.7 tahun 1999. Indeks keanekaragaman insekta pada area landfall sebesar 1,866 yang

menunjukkan bahwa tingkat keanekaragaman insekta termasuk kategori sedang.

Page 12: PELAKSANAAN PEMANTAUAN KEANEKARAGAMAN HAYATI … · pada lokasi landfall dekat dengan lingkungan laut. Kondisi lingkungan pada area pengamatan ... menjelajahi setiap sudut kawasan

LAPORAN MONITORING KEANEKARAGAMAN HAYATI PERTAGAS EJA

SEMESTER II TAHUN 2017 12

Tabel 7. Jenis-jenis insekta/serangga yang dijumpai di area landfall

No. Nama latin/ilmiah Nama umum/Inggris Nama

lokal/Indonesia PP IUCN (2017)

1. Ischnura elegans Common Bluetail Capung jarum - Least Concern

2. Crocothemis servilia Oriental Scarlett - - Least Concern

3 Utetheisa

pulchelloides Heliotrope Moth - - -

4. Zizina otis Lesser Grass Blue - - -

5. Danaus genutia Common Tiger Kupu-kupu

harimau - -

6. Eurema hecabe Common Grass Yellow Kupu-kupu

belerang biasa - -

7. Orthetrum sabina Slender Skimmer Capung badak - Least Concern

8. Junonia atlites - - - -

9. Neurothemis

terminata Red-winged Dragonfly

Capung sayap

merah - Least Concern

10. Cheilomenes

sexmaculata - - - -

Tabel 8. Jumlah individu dan indeks keanekaragaman insekta di landfall

No Spesies Jumlah

indivdu

Ni/N ln

Ni/N Nama Latin Nama Indonesia

1 Ischnura elegans Capung jarum 30 -0,31625

2 Crocothemis servilia - 28 -0,30747

3 Utetheisa pulchelloides - 3 -0,07562

4 Zizina otis - 40 -0,34837

5 Danaus genutia Kupu-kupu harimau 5 -0,10977

6 Eurema hecabe Kupu-kupu belerang

biasa 4 -0,0935

7 Orthetrum sabina Capung badak 5 -0,10977

8 Junonia atlites - 4 -0,0935

9 Neurothemis terminata Capung sayap merah 35 -0,3346

10 Cheilomenes sexmaculata - 3 -0,07562

Total Individu 157

Total Spesies 10

H’ (Indeks Keanekaragaman) 1,866

b) Herpetofauna

Tercatat 5 jenis yang dijumpai di area landfall, dengan jumlah individu terbanyak yang

dijumpai adalah Ular air (Cerberus rynchops), yaitu sebanyak 17 individu. Dapat dilihat pada

Tabel 9, semua jenis herpetofauna yang dijumpai tidak dilindungi oleh Peraturan pemerintah

Nomor 7 tahun 1999. Empat jenis di antaranya telah dievaluasi oleh IUCN dan termasuk dalam

kategori Least Concern yang berarti masih cukup melimpah di alam. Indeks keanekaragaman

Page 13: PELAKSANAAN PEMANTAUAN KEANEKARAGAMAN HAYATI … · pada lokasi landfall dekat dengan lingkungan laut. Kondisi lingkungan pada area pengamatan ... menjelajahi setiap sudut kawasan

LAPORAN MONITORING KEANEKARAGAMAN HAYATI PERTAGAS EJA

SEMESTER II TAHUN 2017 13

herpetofauna pada area landfall sebesar 1,028 yang menunjukkan bahwa tingkat

keanekaragaman rendah.

Tabel 9. Jenis-jenis herpetofauna yang dijumpai di area landfall

No. Nama latin/ilmiah Nama umum/Inggris Nama

lokal/Indonesia PP IUCN (2017)

1. Hemidactylus

frenatus Common House Gecko

Cicak rumah - Least Concern

2. Gehyra mutilata Stump-toed Gecko Cicak gula - -

3. Fejervarya

cancrivora Asian Brackish Frog

Katak sawah - Least Concern

4. Cerberus rynchops Dog-faced Water Snake

Ular Bockadam

Indo-Malaya

(Ular air)

- Least Concern

5. Varanus salvator Common Water

Monitor

Biawak air - Least Concern

Tabel 10. Jumlah individu dan indeks keanekaragaman herpetofauna di landfall

No Nama Reptil Jumlah

individu

Ni/N ln

Ni/N Nama Lokal Nama Latin

1. Ular Air Cerberus rynchops 17 0,3246

2. Cicak Rumah Hemidactylus frenatus 9 0,3612

3. Katak Sawah Fejervarya cancrivora 3 0,2302

4. Cicak Gula Gehyra maculata 1 0,1126

Jumlah Total Spesies 4

Jumlah Total Individu 30

H’ (Indeks Keanekaragaman) 1,028

c) Aves/Burung

Pada area landfall, tercatat sebanyak 35 jenis burung dari 288 individu. Burung Gajahan

pengala memiliki jumlah individu terbanyak sebesar 104 individu. Burung jenis ini

kemungkinan sedang dalam fase musim migrasi dan memang sering kali teramati berada dalam

kelompok yang cukup besar (berkoloni dalam jumlah banyak) dalam beraktivitas. Kelompok

Gajahan pengala dalam jumlah cukup banyak juga dijumpai beraktivitas di atas tambak. Hal

ini dapat disebabkan karena keberadaan sumber pakan yang melimpah, seperti cacing dan

udang-udang kecil yang ada di dalam tambak.

Dapat dilihat pada Tabel 11, terdapat 6 jenis burung yang dilindungi oleh Peraturan

Pemerintah Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 1999, yaitu Kuntul kecil, Cekakak sungai,

Burung madu sriganti, Kuntul besar, Gajahan pengala, dan Raja udang biru. Terdapat satu jenis

Page 14: PELAKSANAAN PEMANTAUAN KEANEKARAGAMAN HAYATI … · pada lokasi landfall dekat dengan lingkungan laut. Kondisi lingkungan pada area pengamatan ... menjelajahi setiap sudut kawasan

LAPORAN MONITORING KEANEKARAGAMAN HAYATI PERTAGAS EJA

SEMESTER II TAHUN 2017 14

burung yang status keterancamannya berada dalam status hampir terancam atau Near

Threatened menurut IUCN, yaitu Itik benjut. Tiga puluh empat jenis burung lainnya berada

dalam risiko keterancaman yang masih rendah atau masih melimpah di alam (Least Concern).

Indeks keanekaragaman burung di area landfall sebesar 2.347 0o yang menunjukkan bahwa

tingkat keanekaragaman burung di area tersebut cukup tinggi dan dapat pula disimpulkan

bahwa lingkungan yang ada dapat mendukung keberlangsungan hidup jenis-jenis burung

tersebut.

Tabel 11. Jenis-jenis burung di area landfall

No. Nama

Latin/ilmiah

Nama

lokal/Indonesia

Nama

umum/Inggris PP IUCN (2017)

1 Collocalia

esculenta Walet sapi

Glossy Swiftlet - Least Concern

2 Actitis hypoleucos Trinil pantai Common

Sandpiper -

Least Concern

3 Lalage sueurii Kapasan sayap

putih

White-shouldered

Triller -

Least Concern

4 Prinia inornata Perenjak padi Plain Prinia - Least Concern

5 Ardeola speciosa Blekok sawah Javan Pond-heron - Least Concern

6 Nycticorax

nycticorax

Kowak malam

kelabu

Black-crowned

Night Heron -

Least Concern

7 Pycnonotus

goiavier Merbah cerukcuk

Yellow-vented

Bulbul -

Least Concern

8 Egretta garzetta Kuntul kecil Little Egret Least Concern

9 Lonchura

punctulata Bondol peking

Blue-tailed Bee

Eater -

Least Concern

10 Alcedo

coerulescens Raja udang biru

Cerulean

Kingfisher Least Concern

11 Acrocephalus

stentoreus Kerakbasi ramai

Clamorous Reed-

warbler -

Least Concern

12 Gerygone

sulphurea Remetuk laut

Golden-bellied

Gerygone -

Least Concern

13 Hirundo tahitica Layang-layang

batu Tahiti Swallow -

Least Concern

14 Spilopelia

chinensis Tekukur biasa

Eastern Spotted

Dove -

Least Concern

15 Dicaeum

trochileum Cabai Jawa

Scarlet-headed

Flowerpecker -

Least Concern

16 Ardea purpurea Cangak merah Purple Heron - Least Concern

17 Anas gibberifrons Itik benjut Sunda Teal - Near

Threatened

18 Chlidonias

leucopterus

Dara laut sayap

putih

White-winged

Tern - Least Concern

19 Sternula albifrons Dara laut kecil Little Tern - Least Concern

20 Todiramphus

chloris Cekakak sungai

Collared

Kingfisher

Least Concern

Page 15: PELAKSANAAN PEMANTAUAN KEANEKARAGAMAN HAYATI … · pada lokasi landfall dekat dengan lingkungan laut. Kondisi lingkungan pada area pengamatan ... menjelajahi setiap sudut kawasan

LAPORAN MONITORING KEANEKARAGAMAN HAYATI PERTAGAS EJA

SEMESTER II TAHUN 2017 15

21 Artamus leucorhynchus

Kekep babi White-breasted Woodswallow

- Least Concern

22 Dendrocopos

macei Caladi ulam

Fulvous-breasted

Woodpecker

- Least Concern

23 Cinnyris jugularis Burung madu

sriganti

Olive-backed

Sunbird

Least Concern

24 Butorides striata Kokokan laut Green-backed

Heron -

Least Concern

25 Phalacrocorax

sulcirostris Pecuk padi hitam

Little Black

Cormorant -

Least Concern

26 Turnix sp Gemak - - -

27 Ardea alba Kuntul Besar Great White

Egret

Least Concern

28 Treron vernans Punai Gading Pink-necked

Green-pigeon -

Least Concern

29 Lonchura

leucogastroides Bondol Jawa Javan Munia -

Least Concern

30 Rhipidura

javanica Kipasan Belang Pied Fantail -

Least Concern

31 Passer montanus Burung Gereja

Eurasia

Eurasian Tree

Sparrow -

Least Concern

32 Gallinula

chloropus Mandar Batu

Common

Moorhen -

Least Concern

33 Geopelia striata Perkutut Jawa Zebra Dove - Least Concern

34 Numenius

phaeopus Gajahan Pengala Whimbrel

Least Concern

35 Lalage sueurii Kapasan sayap

putih

White-shouldered

Triller -

Least Concern

Tabel 12. Jumlah individu dan indeks keanekaragaman burung di landfall

No Spesies

Jumlah ni/N ln ni/N Nama Latin Nama Indonesia

1 Collocalia esculenta Walet sapi 21 0,1909

2 Tringa hypoleucos Trinil Pantai 3 0,047

3 Lalage sueurii Kapasan Sayap Putih 4 0,056

4 Prinia inornata Perenjak padi 10 0,1166

5 Ardeola speciosa Blekok sawah 15 0,1537

6 Nycticorax nycticorax Kowak Malam Kelabu 5 0,0701

7 Pycnonotus goiavier Merbah cerukcuk 1 0,0197

8 Egretta garzetta Kuntul kecil 13 0,1397

9 Merops philipinus Bondol Peking 4 0,056

10 Alcedo coerulescens Raja Udang Biru 10 0,1166

11 Acrocephalus stentoreus Kerakbasi ramai 2 0,034

12 Gerygone sulphurea Remetuk Laut 15 0,1537

13 Hirundo tahitica Layang-Layang Batu 3 0,047

Page 16: PELAKSANAAN PEMANTAUAN KEANEKARAGAMAN HAYATI … · pada lokasi landfall dekat dengan lingkungan laut. Kondisi lingkungan pada area pengamatan ... menjelajahi setiap sudut kawasan

LAPORAN MONITORING KEANEKARAGAMAN HAYATI PERTAGAS EJA

SEMESTER II TAHUN 2017 16

14 Streptopelia chinensis Tekukur Biasa 3 0,047

15 Dicaeum trochileum Cabai Jawa 2 0,034

16 Ardea purpurea Cangak Merah 7 0,0903

17 Anas gibberifrons Itik Benjut 4 0,056

18 Chlidonias leucopterus Dara Laut Sayap Puih 12 0,1322

19 Sterna albifrons Dara Laut Kecil 7 0,0903

20 Todirhamphus chloris Cekakak Sungai 1 0,0197

21 Artamus leucorhynchus Kekep Babi 1 0,0197

22 Nectarinia cinerea Burung Madu Sriganti 1 0,0197

23 Turnix sp Gemak 2 0,034

24 Butorides striata Kokokan Laut 9 0,1081

25 Phalacrocorax

sulcirostris Pecuk Padi Hitam 2 0,034

26 Egretta alba Kuntul Besar 12 0,1322

27 Treron vernans Punai Gading 3 0,047

28 Lonchura leucogastroides Bondol Jawa 2 0,034

29 Rhipidura javanica Kipasan Belang 2 0,034

30 Passer montanus Gereja Erasia 2 0,034

31 Gallinula chloropus Mandar Batu 2 0,034

32 Geopelia striata Perkutut Jawa 2 0,034

33 Numentius phaeopus Gajahan Pengala 104 0,3678

34 Picoides moluccensis Caladi Tilik 1 0,0197

35 Lalage sueurii Kapasan Sayap-putih 1 0,0197

Total spesies 35

Total individu 288

H’ (indeks keanekaragaman) 2,642

Page 17: PELAKSANAAN PEMANTAUAN KEANEKARAGAMAN HAYATI … · pada lokasi landfall dekat dengan lingkungan laut. Kondisi lingkungan pada area pengamatan ... menjelajahi setiap sudut kawasan

LAPORAN MONITORING KEANEKARAGAMAN HAYATI PERTAGAS EJA

SEMESTER II TAHUN 2017 17

Lampiran 1. Dokumentasi saat pengambilan data

Pemasangan fermented banana trap pengamatan burung menggunakan binokuler

Penggunaan hook saat sampling herpetofauna sampling dan pencatatan insekta

Trapping insekta dengan jaring/net Insekta dimasukkan ke killing bottle

Page 18: PELAKSANAAN PEMANTAUAN KEANEKARAGAMAN HAYATI … · pada lokasi landfall dekat dengan lingkungan laut. Kondisi lingkungan pada area pengamatan ... menjelajahi setiap sudut kawasan

LAPORAN MONITORING KEANEKARAGAMAN HAYATI PERTAGAS EJA

SEMESTER II TAHUN 2017 18

Salah satu jalur yang dilewati saat sampling Pengamatan sisik ular (salah satu cara

di landfall identifikasi)

Bentuk trap yang digunakan untuk trap biawak Pencatatan data sampling aves

Page 19: PELAKSANAAN PEMANTAUAN KEANEKARAGAMAN HAYATI … · pada lokasi landfall dekat dengan lingkungan laut. Kondisi lingkungan pada area pengamatan ... menjelajahi setiap sudut kawasan

LAPORAN MONITORING KEANEKARAGAMAN HAYATI PERTAGAS EJA

SEMESTER II TAHUN 2017 19

Lampiran 2. Dokumentasi beberapa flora yang dijumpai saat pengamatan

Areaceae/Palmae daun Acacia mangium

Terminalia catappa Melaleuca sp.

Page 20: PELAKSANAAN PEMANTAUAN KEANEKARAGAMAN HAYATI … · pada lokasi landfall dekat dengan lingkungan laut. Kondisi lingkungan pada area pengamatan ... menjelajahi setiap sudut kawasan

LAPORAN MONITORING KEANEKARAGAMAN HAYATI PERTAGAS EJA

SEMESTER II TAHUN 2017 20

Rhizopora sp. Yang ditanam di sekitar Avicennia sp.

pipa gas dan jalur pengamatan

Mangrove yang telah kering

Page 21: PELAKSANAAN PEMANTAUAN KEANEKARAGAMAN HAYATI … · pada lokasi landfall dekat dengan lingkungan laut. Kondisi lingkungan pada area pengamatan ... menjelajahi setiap sudut kawasan

LAPORAN MONITORING KEANEKARAGAMAN HAYATI PERTAGAS EJA

SEMESTER II TAHUN 2017 21

Lampiran 3. Dokumentasi insekta yang dijumpai di ORF

Zizina otis Amata huebneri

Junonia atlites Junonia orithya

Delias hyparete Danaus genutia

Page 22: PELAKSANAAN PEMANTAUAN KEANEKARAGAMAN HAYATI … · pada lokasi landfall dekat dengan lingkungan laut. Kondisi lingkungan pada area pengamatan ... menjelajahi setiap sudut kawasan

LAPORAN MONITORING KEANEKARAGAMAN HAYATI PERTAGAS EJA

SEMESTER II TAHUN 2017 22

Epilachna sp. (dok. Google) Eurema hecabe

Valanga nigricornis Euploea core

Lampiran 4. Dokumentasi insekta yang dijumpai di landfall

Page 23: PELAKSANAAN PEMANTAUAN KEANEKARAGAMAN HAYATI … · pada lokasi landfall dekat dengan lingkungan laut. Kondisi lingkungan pada area pengamatan ... menjelajahi setiap sudut kawasan

LAPORAN MONITORING KEANEKARAGAMAN HAYATI PERTAGAS EJA

SEMESTER II TAHUN 2017 23

Junonia atlites Utetheisa pulchelloides

Danaus genutia Eurema hecabe

Neurothemis terminata (dok. Google) Ischnura elegans

Page 24: PELAKSANAAN PEMANTAUAN KEANEKARAGAMAN HAYATI … · pada lokasi landfall dekat dengan lingkungan laut. Kondisi lingkungan pada area pengamatan ... menjelajahi setiap sudut kawasan

LAPORAN MONITORING KEANEKARAGAMAN HAYATI PERTAGAS EJA

SEMESTER II TAHUN 2017 24

Orthetrum sabina Zizina otis

Crocothemis servilia Cheilomenes sexmaculata (dok. Google)

Page 25: PELAKSANAAN PEMANTAUAN KEANEKARAGAMAN HAYATI … · pada lokasi landfall dekat dengan lingkungan laut. Kondisi lingkungan pada area pengamatan ... menjelajahi setiap sudut kawasan

LAPORAN MONITORING KEANEKARAGAMAN HAYATI PERTAGAS EJA

SEMESTER II TAHUN 2017 25

Lampiran 5. Dokumentasi herpetofauna di ORF

Eutropis multifasciata Fejervarya limnocharis

Gekko gecko Gehyra mutilata

Hemidactylus frenatus Takydromus sexlineatus

Page 26: PELAKSANAAN PEMANTAUAN KEANEKARAGAMAN HAYATI … · pada lokasi landfall dekat dengan lingkungan laut. Kondisi lingkungan pada area pengamatan ... menjelajahi setiap sudut kawasan

LAPORAN MONITORING KEANEKARAGAMAN HAYATI PERTAGAS EJA

SEMESTER II TAHUN 2017 26

Xenocrophis melanzostus Duttaphrynus melanostictus (dok. Google)

Ahaetulla prasina (dok. Google) Varanus salvator

Page 27: PELAKSANAAN PEMANTAUAN KEANEKARAGAMAN HAYATI … · pada lokasi landfall dekat dengan lingkungan laut. Kondisi lingkungan pada area pengamatan ... menjelajahi setiap sudut kawasan

LAPORAN MONITORING KEANEKARAGAMAN HAYATI PERTAGAS EJA

SEMESTER II TAHUN 2017 27

Lampiran 6. Dokumentasi herpetofauna di landfall

Hemidactylus frenatus (dok. Google) Fejervarya cancrivora (dok. Google)

Cerberus rynchops (dok. Google) Gehyra mutilata

Varanus salvator

Page 28: PELAKSANAAN PEMANTAUAN KEANEKARAGAMAN HAYATI … · pada lokasi landfall dekat dengan lingkungan laut. Kondisi lingkungan pada area pengamatan ... menjelajahi setiap sudut kawasan

LAPORAN MONITORING KEANEKARAGAMAN HAYATI PERTAGAS EJA

SEMESTER II TAHUN 2017 28

Lampiran 7. Dokumentasi burung di ORF

Collocalia esculenta Prinia inornata

Ardeola speciosa Lonchura leucogastroides

Pycnonotus goiavier (dok. Google) Amaurornis cinerea (dok. Google)

Page 29: PELAKSANAAN PEMANTAUAN KEANEKARAGAMAN HAYATI … · pada lokasi landfall dekat dengan lingkungan laut. Kondisi lingkungan pada area pengamatan ... menjelajahi setiap sudut kawasan

LAPORAN MONITORING KEANEKARAGAMAN HAYATI PERTAGAS EJA

SEMESTER II TAHUN 2017 29

Alcedo coerulescens (dok. Google) Acrocephalus stentoreus (dok. Google)

Gerygone sulphurea Spilopelia chinensis

Dicaeum trochileum Ardea purpurea

Page 30: PELAKSANAAN PEMANTAUAN KEANEKARAGAMAN HAYATI … · pada lokasi landfall dekat dengan lingkungan laut. Kondisi lingkungan pada area pengamatan ... menjelajahi setiap sudut kawasan

LAPORAN MONITORING KEANEKARAGAMAN HAYATI PERTAGAS EJA

SEMESTER II TAHUN 2017 30

Todiramphus chloris (dok. Google) Pycnonotus aurigaster

Lonchura punctulata Todiramphus sanctus

Ixobrychus sinensis (dok. Google) Tachybaptus novaehollandiae (dok. Google)

Page 31: PELAKSANAAN PEMANTAUAN KEANEKARAGAMAN HAYATI … · pada lokasi landfall dekat dengan lingkungan laut. Kondisi lingkungan pada area pengamatan ... menjelajahi setiap sudut kawasan

LAPORAN MONITORING KEANEKARAGAMAN HAYATI PERTAGAS EJA

SEMESTER II TAHUN 2017 31

Gallinula chloropus (dok. Google) Rhipidura javanica

Nycticorax nycticorax Geopelia striata

Page 32: PELAKSANAAN PEMANTAUAN KEANEKARAGAMAN HAYATI … · pada lokasi landfall dekat dengan lingkungan laut. Kondisi lingkungan pada area pengamatan ... menjelajahi setiap sudut kawasan

LAPORAN MONITORING KEANEKARAGAMAN HAYATI PERTAGAS EJA

SEMESTER II TAHUN 2017 32

Falco peregrinus (dok. Google) Treron vernans

Page 33: PELAKSANAAN PEMANTAUAN KEANEKARAGAMAN HAYATI … · pada lokasi landfall dekat dengan lingkungan laut. Kondisi lingkungan pada area pengamatan ... menjelajahi setiap sudut kawasan

LAPORAN MONITORING KEANEKARAGAMAN HAYATI PERTAGAS EJA

SEMESTER II TAHUN 2017 33

Lampiran 8. Dokumentasi burung di landfall

Collocalia esculenta Actitis hypoleucos (dok. Google)

Lalage sueurii Prinia inornata

Ardeola speciosa Nycticorax nycticorax

Page 34: PELAKSANAAN PEMANTAUAN KEANEKARAGAMAN HAYATI … · pada lokasi landfall dekat dengan lingkungan laut. Kondisi lingkungan pada area pengamatan ... menjelajahi setiap sudut kawasan

LAPORAN MONITORING KEANEKARAGAMAN HAYATI PERTAGAS EJA

SEMESTER II TAHUN 2017 34

Pycnonotus goiavier (dok. Google) Egretta garzetta

Lonchura punctulata Alcedo coerulescens (dok. Google)

Acrocephalus stentoreus (dok. Google) Gerygone sulphurea

Page 35: PELAKSANAAN PEMANTAUAN KEANEKARAGAMAN HAYATI … · pada lokasi landfall dekat dengan lingkungan laut. Kondisi lingkungan pada area pengamatan ... menjelajahi setiap sudut kawasan

LAPORAN MONITORING KEANEKARAGAMAN HAYATI PERTAGAS EJA

SEMESTER II TAHUN 2017 35

Hirundo tahitica Spilopelia chinensis

Dicaeum trochileum Ardea purpurea

Anas gibberifrons Chlidonias leucopterus

Page 36: PELAKSANAAN PEMANTAUAN KEANEKARAGAMAN HAYATI … · pada lokasi landfall dekat dengan lingkungan laut. Kondisi lingkungan pada area pengamatan ... menjelajahi setiap sudut kawasan

LAPORAN MONITORING KEANEKARAGAMAN HAYATI PERTAGAS EJA

SEMESTER II TAHUN 2017 36

Sternula albifrons Todiramphus chloris (dok. Google)

Gerygone sulphurea Dendrocopos macei (dok. Google)

Cinnyris jugularis (dok. Google) Butorides striata

Page 37: PELAKSANAAN PEMANTAUAN KEANEKARAGAMAN HAYATI … · pada lokasi landfall dekat dengan lingkungan laut. Kondisi lingkungan pada area pengamatan ... menjelajahi setiap sudut kawasan

LAPORAN MONITORING KEANEKARAGAMAN HAYATI PERTAGAS EJA

SEMESTER II TAHUN 2017 37

Phalacrocorax sulcirostris Turnix sp. (dok. Google)

Ardea alba Treron vernans

Lonchura leucogastroides Rhipidura javanica

Page 38: PELAKSANAAN PEMANTAUAN KEANEKARAGAMAN HAYATI … · pada lokasi landfall dekat dengan lingkungan laut. Kondisi lingkungan pada area pengamatan ... menjelajahi setiap sudut kawasan

LAPORAN MONITORING KEANEKARAGAMAN HAYATI PERTAGAS EJA

SEMESTER II TAHUN 2017 38

Passer montanus (dok. Google) Gallinula chloropus

Geopelia striata Numenius phaeopus

Artamus leucorynchus (dok. Google)