pelabuhan sungai guntung
DESCRIPTION
gambaran umum wilayah pelabuhanTRANSCRIPT
-
E.1 GAMBARAN UMUM WILAYAH PERENCANAAN
Pelabuhan mempunyai
Arti Penting dalam sistem
pelayanan transportasi, merupakan
tempat pemberhentian (terminal)
kapal setelah melakukan pelayaran.
Di pelabuhan ini, kapal melakukan
berbagai kegiatan, seperti menaik-
turunkan penumpang, bongkar-
muat barang, pengisian bahan
bakar dan pengisian air tawar, melakukan reparasi, mengadakan perbekalan, dsb.
Untuk bisa melaksanakan berbagai kegiatan tersebut pelabuhan harus dilengkapi
dengan fasilitas, seperti pemecah gelombang, dermaga, peralatan tambatan, bongkar-
muat barang, gudang-gudang, halaman untuk menimbun barang, perkantoran, baik
untuk mengelola pelabuhan maupun maskapai pelayaran, ruang tunggu bagi
penumpang, perlengkapan pengisian bahan bakar dan penyediaan air bersih, dan lain
sebagainya.
Pelabuhan Sungai Guntung
merupakan salah satu pelabuhan
penyeberangan yang terdapat di Kab.
Indragiri Hilir, tepatnya di muara sungai
Indragiri Hilir, dan terletak bagian
Timur Kecamatan Kateman.
Sebagai sebuah daerah yang kaya akan
sumberdaya alam, dan menyimpan
berbagai potensi ekonomi, Kabupaten
Indragiri Hilir menjanjikan banyak
kemungkinan dimasa depan.
Didukung letak geografis yang strategis, serta ditunjang tersedianya berbagai
infrastruktur dan kebijakan Pemerintah dalam pembangunan, daerah ini merupakan
daerah investasi yang layak diperhitungkan dalam era ekonomi global.
-
Untuk menunjang percepatan pertumbuhan ekonomi dan mempermudah investasi,
Pemerintah Daerah telah membangun berbagai infrastruktur, terutama yang berkaitan
dengan sarana dan prasarana transportasi untuk mempermudah akses dari dan keluar
Kabupaten Indragiri Hilir, baik melalui jalur darat, laut maupun udara, serta
menciptakan iklim investasi yang kondusif yang mempermudah sektor swasta untuk
menjadi pelaku bisnis di daerah ini.
Kabupaten Indragiri Hilir yang memiliki Pelabuhan Sungai Guntung, ditetapkan
sebagai daerah yang layak untuk dikembangkan. Secara geografis, Pelabuhan terlelak
pada lokasi yang sangat strategis tepatnya pada wilayah Riau, baik dalam konstelasi
nasional, regional, maupun internasional.
Selain untuk fungsi penyeberangan, Kabupaten Indragiri Hilir merupakan
kawasan yang kaya akan potensi, terdapat banyak potensi yang termasuk komoditi
primer seperti pertanian, perkebunan, kehutanan, pertanian, dan peternakan belum
sepenuhnya dieksplorasi secara optimal. Pada saat ini, sektor perkebunan dan
perikanan menjadi andalan baru bagi Kabupaten Indragiri Hilir. Khususnya sektor
perkebunan, terdapat beberapa komoditi yang sedang berkembang, yaitu, kelapa
sawit, dan kopi. Sub sektor perkebunan kelapa sawit dan industri pengolahannya untuk
menghasilkan minyak kelapa sawit (Crude Palm Oil/CPO) yang akan menjadi komoditi
andalan ekspor Kabupaten Indragiri Hilir pada masa mendatang. Selama ini, tanaman
kelapa sawit tersebar di seluruh wilayah Riau dan Indragiri Hilir.
Pelabuhan Sungai Guntung berlokasi di Kecamatan Kateman, administratif
Kabupaten Indragiri Hilir - Provinsi Riau.
Pelabuhan Sungai Guntung, memiliki letak yang sangat strategis sebagai pintu
gerbang utama bagian Timur memasuki Indragiri Hilir dan wilayah lainnya di Provinsi
Riau. Selain sebagai akses masuk ke Indragiri Hilir, Pelabuhan Sungai Guntung juga
dapat berperan dalam mendukung perkembangan perekonomian wilayah di
pelayanan dan sekitarnya (Hinterland).
-
Dalam Pekerjaan, perencanaan ini membahas mengenai Pelabuhan Sungai Guntung
yang termasuk administratif Kecamatan Kateman dan merupakan salah satu
Pelabuhan yang menjadi prioritas pengembangannya di wilayah Indragiri Hilir.
Tujuan penyusunan Rencana Induk Pelabuhan Sungai Guntung adalah
menyusun program rencana induk kepelabuhanan untuk jangka pendek sampai
jangka panjang dalam rangka mewujudkan rencana pemanfaatan areal pelabuhan
yang berkualitas, serasi dan optimal sesuai dengan kebijakan pembangunan serta
tuntutan perkembangan dan perubahan lingkungan lokal maupun regional.
Hal Diatas demi mendorong percepatan pengembangan perekomonian dan
pembangunan infrastuktur pelabuhan yang berpotensi sebagai sarana dalam
pertumbuhan wilayah di administrasi Kabupaten Indragiri Hilir dan Provinsi Riau.
E. 2 Lokasi Perencanaan Pelabuhan Sungai Guntung
Terletak di Pulau Indragiri Hilir, Provinsi Riau, pelabuhan Sungai Guntung
mempunyai hinterland sekitar 1000 ha meliputi penyeberangan dan proyek
perkebunan kelapa sawit. Pelabuhan Sungai Guntung yang mulai dibangun pada
tahun 1992 dengan lama waktu setahun untuk proses pembangunanya kemudian
mulai resmi beroperasi pada tahun 1999.
Letak pelabuhan Sungai Guntung berada pada koordinat 0 18 14" LU - 103
36" 51" BT. Mengingat perkembangan arus barang dan penumpang yang terus
meningkat, pelabuhan Sungai Guntung telah di renovasi dermaga kayu menjadi
dermaga beton, kemudian dengan dibangunnya fasilitas ruang tunggu penumpang
serta memperbaiki jalan di sekitar terminal penumpang.
b. Kondisi Sarana dan Prasarana Pelabuhan Sungai Guntung
-
Kondisi perairan Pelabuhan Sungai
Guntung terdiri dari: Kawasan
Perkantoran, Kawasan Penumpang,
Kawasan dan Kawasan Pergudangan.
Dari sisi layanan fasilitas pelabuhan,
Pelabuhan Nusantara Sungai Gunung
memiliki dermaga kapasitas 2 kapal
ukuran panjang 16 meter dan lebar 9
meter.
Kawasan Pelabuhan Sungai Guntung, mempunyai wilayah dan wilayah perairan sekitar
60.000 m.
Berdasarkan lingkup ketersediaan fasilitas di Kawasan Pelabuhan Sungai Guntung
disajikan secara rinci pada Tabel berikut ini :
Tabel E.1 Fasilitas Sarana dan Prasarana Pelabuhan Sungai Guntung
Pelabuhan Sungai Guntung (Kec.Kateman Kab. Indragiri Hilir, Prov. Riau)
No. Jenis Fasilitas Ukuran / Satuan
FAILITAS UTAMA
1 Tanah Daratan (Asset)
a. Pelabuhan Sungai Guntung m
2 Perairan m
a. Wilayah Perairan 60.000 m
3 Kolam Pelabuhan 2 kapal
(1 kapal = 16 meter x 9 meter)
m
a. Kolam Pelabuhan Sungai Guntung 7,21 Ha
4 Alur
a. Kedalaman Alur Masuk Pelabuhan - 0,75 dpl m
b. Kedalaman Alur - 9 dpl m
c. Kedalaman Perairan - 20 dpl m
d. Panjang Alur Pelabuhan 8,00 km
e. Lebar Alur Masuk Pelabuhan 1,00 km
5 Tambatan Dermaga Kawasan
Tambatan Beton m
Tambatan Kayu m
6 DERMAGA
Dermaga Sungai Guntung Beton m
-
7 GUDANG m
8 LAPANGAN
Lapangan Pelabuhan (Bongkar Muat) m
9 TERMINAL PENUMPANG 1 Unit m
10 TERMINAL BONGKAR MUAT 1 Unit m
11 TERMINAL PERIKANAN 1 Unit m
UTILITAS PELABUHAN
12 Fasilitas Air Bersih m3
13 Fasilitas Listrik Kwh
14 Fasilitas Kantor Unit m
15 Fasilitas Ruang Tunggu m
16 Mesin Generator Unit Kwh
Hinterland Pelabuhan 1.000 Ha
Pengelola : Kantor UPP Sungai Guntung
Status Pelabuhan : Pelabuhan Umum Tidak
Diusahakan
Pelabuhan Internasional
Status Terbuka : terbuka Untuk Perdagangan Luar
negeri
Kelas V (Status K)
Kondisi Pelabuhan : B
tahun dibangun : 1992
Tahun selesai di bangun : 1993
Tahun beroperasi : 1999
Sumber: Dinas Perhubungan Prov. Riau
Fasilitas, Peralatan, dan Utilitas Pelabuhan Sungai Guntung
Fasilitas Pelabuhan Sungai Guntung dilengkapi dengan alur, kolam, dermaga,
dan lapangan penumpukan. Pelabuhan Sungai Guntung mempunyai alur sepanjang
6,8 mil dengan kedalaman alur pelayaran - 9,0 m dpl.
Sedangkan kolam pelabuhan Sungai Guntung dengan kapasitas 2 (dua) Kapal
dan kedalaman wilayah perairan mencapai -20 m dpl. Ketersediaan atau panjang
dermaga tambatan beton yang terbagi ke dalam 2 (dua) dermaga beton. Selanjutnya
pelabuhan Sungai Guntung mempunyai lapangan penumpukan. Pelabuhan Sungai
Guntung memiliki gudang sebagai tempat penyimpanan operasional dermaga.
Ketersediaan Utilitas Pelabuhan antara lain fasilitas listrik dan air dengan mesin
generator. Seluruh ketersediaan sarana dan prasarana penunjang operasional
Pelabuhan Sungai Guntung.
Hinterland Pelayanan Pelabuhan Sungai Guntung
-
Hinterland yang merupakan cakupan pelayanan pelabuhan Sungai Guntung
dan Kabupaten Indragiri Hilir hingga skala pelayanan atau area cakupan pelayanan
mencapai 1.000 hektar.
Letak pelabuhan yang saling berkesinambungan dengan sistem transportasi lainnya di
Kabupaten Indragiri Hilir yang berada di jalur perlintasan jalan arteri provinsi yang
merupakan jalur pergerakan utama dan memiliki sistem jaringan transportasi terpadu
dalam lingkup lokal, regional dan nasional sehingga diharapkan dapat mendorong
pertumbuhan perekonomian penduduk di sekitar Kabupaten Indragiri Hilir.
Realisasi Arus Barang dan Kunjungan Kapal
Realisasi Arus Barang dan Kunjungan Kapal Trafik barang dan kunjungan kapal
di dermaga umum dan TERSUS Pelabuhan dari tahun 2010 sampai dengan tahun 2012
ditunjukkan pada jumlah barang di dermaga umum dari tahun 2010 sampai dengan
Tahun 2012 didominasi oleh kunjunagan dan penyeberangan antar pulau.
Pergerakan kapal penumpang di dermaga Pelabuhan Sungai Guntung mengalami
peningkatan hingga tahun 2012, dengan indikasi/Ukuran GT kapal yang datang cukup
bervariasi dan umumnya masih dibawah 5.000 ton, baik untuk kegiatan
penyeberangan ekspor/impor maupun kegiatan antar pulau melalui pelabuhan
Sungai Guntung.
Proyeksi Trafik Pelabuhan Sungai Guntung
Proyeksi bongkar muat barang di Pelabuhan Sungai Guntung mempertimbangkan
pertumbuhan bongkar muat pada pelabuhan eksisting Sungai Guntung kemungkinan
perpindahan lalu lintas bongkar muat barang dari Pelabuhan Sungai Guntung ke
Pelabuhan Kuala lainnya dan proyeksi CPO (dan PKO) diestimasi berdasarkan potensi
wilayah hinterland Pelabuhan Sungai Guntung.
Selain itu, pekembangan kawasan ekonomi khusus di kepulauan Indragiri Hilir akan
dipertimbangkan mempengaruhi secara positif dalam hal peranan sektor industri
pengolahan terhadap peningkatan PDRB. Kondisi perubahan PDRB sepanjang tahun
akan memberikan kontribusi dalam hasil proyeksi bongkar muat barang di Pelabuhan
Sungai Guntung pada tahun rencana. Potensi B/M CPO dan turunannya dari Kawasan
Ekonomi Khusus Kelapa Sawit Sei Mangke di Kabupaten Indragiri Hilir yang sedang
dikembangkan akan menjadi komoditi dominan dimana seluruh hasil produksinya
akan memanfaatkan Pelabuhan Sungai Guntung sebagai gateway pendistribusiannya
baik untuk perdagangan antar pulau maupun internasional.
-
E.2.1 Geografis dan Administrasi
Kabupaten Indragiri Hilir terletak di pantai Timur pulau Sumatera, merupakan
gerbang selatan Propinsi Riau, dengan luas daratan 11.605,97 km dan peraiaran 7.207
Km berpenduduk kurang lebih 683.354 jiwa yang terdiri dari berbagai etnis, Indragiri
Hilir yang sebelumnya dijuluki Negeri Seribu Parit yang sekarang terkenal dengan
julukan NEGERI SERIBU JEMBATAN dikelilingi perairan berupa sungai-sungai besar
dan kecil, parit, rawa-rawa dan laut, secara fisiografis Kabupaten Indragiri Hilir beriklim
tropis merupakan sebuah daerah dataran rendah yang terletak diketinggian 0-4 meter
di atas permukaan laut dan dipengaruhi oleh pasang surut.
Kabupaten Indragiri Hilir resmi menjadi Daerah Tingkat II berdasarkan Undang-
undang No. 6 Tahun 1965 tanggal 14 Juni 1965 ( LN RI No. 49)
Secara Administratif Kawasan Pelabuhan Sungai Guntung termasuk lingkup
Kecamatan Kateman yang termasuk kedalam wilayah Kabupaten Indragiri Hilir.
Berdasarkan letak tersebut, Kabupaten Indragiri Hilir memiliki batas-batas
administratif sebagai berikut:
Sebelah Utara, Berbatasan dengan Kabupaten Pelalawan
Sebelah Timur, Berbatasan dengan Prov Kepulauan Riau
Sebelah Barat, Berbatasan dengan Indragiri Hulu
Sebelah Selatan, Berbatasan dengan Kab Tanjung Jabung Prov Jambi.
Lokasi Pelabuhan Sungai Guntung terdapat di Kecamatan Kateman yang
termasuk kedalam administrasi Kab. Indragiri Hilir. Adapun luas kab indragiri Hilir
sebesar 11.605,97 km. Secara administratif Kabupaten Indragiri Hilir terbagi menjadi
20 Kecamatan, yaitu:
Tabel E.2 Luas Daerah Menurut Kecamatan di Kab Indragiri Hilir Tahun 2012
No. Kecamatan Luas (km) % luas wilayah
1 Keritang 543,45 4,68
2 Kemuning 525,48 4,53
3 Reteh 407,75 3,51
4 Sungai Batang 145,99 1,26
5 Enok 880,86 7,59
6 Tanah Merah 721,56 6,22
7 Kuala Indragiri 511,63 4,41
8 Concong 160,29 1,38
9 Tembilahan 197,37 1,70
-
10 Tembilahanhulu 180,62 1,56
11 Tempuling 691,19 5,96
12 Kempas 364,49 3,14
13 BatangTuaka 1.050,25 9,05
14 GaungAnakSerka 612,75 5,28
15 Gaung 1.479,24 12,75
16 Mandah 1.021,74 8,80
17 Kateman 561.09 4,83
18 Pelangiran 531,22 4,58
19 Teluk Belengkong 499,00 4,30
20 Pulau Burung 520,00 4,48
Kab. Indragiri Hilir 11.605,97 100,00
Sumber: Kab. Indragiri Hilir dalam angka 2013
Kabupaten Indragiri Hilir terbagi 20 Kecamatan, 174 Desa dan 18 Kelurahan.
Kota Tembilahan yang terletak di Kecamatan Tembilahan merupakan Ibukota
Kabupaten Indragiri Hilir dibangun di atas tanah berawa yang dialiri Sungai Indragiri,
merupakan urat nadi jalur perhubungan air.
Kecamatan Kateman merupakan salah satu dari kecamatan yang berada di
wilayah kabupaten Indaragiri Hilir. Kecamatan Kateman berada pada indragiri Hilir
bagian Utara yang berbatasan langsung dengan kabupaten Karimun, Prov riau. Salah
salah satu Kecamatan Kateman berbatasan langsung dengan Selat Malaka yaitu Desa
Kuala Selat. Luas kecamatan Kateman sekitar 621,09 km yang terdiri dari 8 desa dan
3 Kelurahan. Berikut ini adalah tabel mengenai jumlah dan luas wilayah desa di
Kecamatan Kateman adalah sebagai berikut:
Tabel E.3 Nama desa/Kelurahan dan luas daerah di Kecamatan Kateman
No. Desa/Keluarahan Luas (km) % luas wilayah
1 Sungai Simbar 56,09 9,03
2 Kuala Selat 82,00 13,20
3 Penjuru 76,00 12,24
4 Tagaraja 46,00 7,41
5 Sari Mulya 32,00 5,15
6 Air Tawar 32,00 5,15
7 Tanjung Raja 78,00 12,56
8 Sungai Teritip 74,00 11,91
9 Makmur Jaya 60,00 9,66
10 Amal Bakti 42,00 6,76
11 Bandar Sri Gemilang 43,00 6,92
-
Kab. Indragiri Hilir 621,09 45,630
Sumber: Kab. Indragiri Hilir dalam angka 2013
Berdasarkan nama desa di lingkup kecamatan kateman diatas mempunyai jarak
yang dapat ditempuh dengan transportasi laut/sungai yaitu speed boat. Untuk desa
sungai teritip dapat dituju menggunakan melalui jalur darat dengan menggunakan
jalur darat dengan menggunakan kendaraan roda dua/sepeda motor.
Tabel E.4 Jarak kel/Desa Menuju Kecamatan Kateman (Pelabuhan Sungai Guntung)
No. Keluarahan Jarak (km)
1 Sungai Simbar 46,00
2 Kuala Selat 39,00
3 Penjuru 21,00
4 Tagaraja 0,50
5 Sari Mulya 14,00
6 Air Tawar 6,00
7 Tanjung Raja 5,00
8 Sungai Teritip 17,00
9 Makmur Jaya 41,00
10 Amal Bakti 10,00
11 Bandar Sri Gemilang 7,00
Sumber: Kec. Kateman dalam angka 2013
-
Peta E. 1 Wilayah Perencanaan (Pelabuhan Sungai Guntung)
-
Peta E. 2 Infrastruktur Kabupaten Indragiri Hilir
-
Peta E. 3 Peta Infrastruktur Provinsi Riau
-
E.2.2. KONDISI FISIK DASAR
E.2.2.1 Kondisi Topografi
Kecamatan Kateman (Lokasi Pelabuhan Sungai Guntung) secara umum memiliki jenis
topografi seperti pada wilayah Kabupaten Indragiri Hilir lainnya, yang relatif datar
(kelerengan 0 % - 5 %) dengan kemiringan dan wilayah berbeda berdasarkan
permukaan tanah di tiap-tiap kecamatan.
Permukaan tanah di Pelabuhan Sungai Guntung daerah yang letaknya lebih rendah
dibanding kecamatan lainnya, yaitu daerah pesisir dan disekitar pantai, mempunyai
permukaan yang relatif datar.
Kabupaten Indragiri Hilir, mempunyai ketinggian tempat yang penentuannya
didasarkan pada jarak vertikal antara suatu tempat dengan garis permukaan air laut
berkisar 0 - 500 meter di atas permukaan laut (ada sebagian yang memiliki ketinggian
> 500 m yaitu di perbukitan TNBT di wilayah Kecamatan Kerintang). Sedangkan untuk
ketinggian 0 - 7 m mencakup areal seluas 95,88% dari seluruh wilayah dan yang
terletak pada ketinggian antara 100 - 00 m dpl mencakup 1,81% dari seluruh wilayah.
E.2.2.2 Geologi dan Jenis Tanah
Sebagian besar dari luas wilayah atau 93,31% daerah Kabupaten Indragiri Hilir
merupakan daerah dataran rendah, yaitu daerah endapan sungai, daerah rawa dengan
tanah gambut (peat), daerah hutan payau (mangrove) dan terdiri atas pulau-pulau
besar dan kecil dengan luas lebih kurang 1.082.953,06 hektar dengan rata-rata
ketinggian lebih kurang 0-3 Meter dari permukaan laut.
Sedangkan sebagian kecilnya 6,69% berupa daerah berbukit-bukit dengan
ketinggian rata-rata 6-35 meter dari permukaan laut yang terdapat dibagian selatan
Sungai Reteh Kecamatan Keritang, yang berbatasan dengan Propinsi Jambi .
Dengan ketinggian tersebut, maka pada umumnya daerah ini dipengaruhi oleh
pasang surut, apalagi bila diperhatikan fisiografinya dimana tanah-tanah tersebut
terbelah-belah oleh beberapa sungai, terusan, sehingga membentuk gugusan pulau-
pulau.
-
E.2.2.3 Hidro-Oseanografi Kab. Indragiri Hilir
Sungai yang terbesar di daerah ini adalah Sungai Indragiri Hilir yang berhulu di
penggunungan Bukit Barisan (Danau Singkarak), sungai Indragiri mempunyai tiga
muara ke Selat Berhala, yaitu di Desa sungai Belu, Desa Perigi Raja dan Kuala Enok.
Sedangkan sungai-sungai lainnya adalah : Sungai Guntung, Sungai kateman,
Sungai Danai, Sungai Gaung, Sungai Anak Serka, Sungai Batang Tuaka, Sungai Enok,
Sungai Batang, Sungai Gangsal, yang hulunya bercabang tiga yaitu Sungai Gangsal,
Sungai Keritang, Sungai Reteh, Sungai Terap, Sungai Mandah, Sungai Igal, Sungai
Pelanduk, Sungai Bantaian, dan sungai Batang Tumu.
Gugusan pulau tersebut meliputi : Pulau Kateman, Pulau Burung, Pulau Pisang,
Pulau Bakong, Pulau Air Tawar, Pulau Pucung, Pulau Ruku, Pulau Mas, Pulau Nyiur dan
pulau-pulau kecil lainnya. Disamping gugusan pulau tersebut maka terdapat pula
selat-selat/terusan kecil seperti : Selat/Terusan Kempas, Selat/Terusan Batang.
Selat/Terusan Concong. Selat/Terusan Perawang, Selat/Terusan Patah Parang,
Selat/Terusan Sungai Kerang, dan Selat/Terusan Tekulai. Selain selat/terusan alam
terdapat pula terusan buatan antara lain : Terusan Beringin, Terusan Igal, dan lain-lain
Selain itu di daerah ini juga terdapat danau dan tanjung yakni Danau Gaung, Danau
Danai dan Danau Kateman, sedangkan tanjung yang ada di Indragiri Hilir adalah
Tanjung Datuk dan Tanjung Bakung.
Pulau-pulau yang terdapat di Kabupaten Indragiri Hilir pada umumnya telah di diami
penduduk dan sebagian diusahakan penduduk untuk dijadikan kebun-kebun kelapa,
persawahan pasang surut, kebun sagu dan lain sebagainya.
-
Hidro-oseanografi atau Kondisi perairan Kawasan pesisir Kabupaten Indragiri
Hilir merupakan perairan yang termasuk di dalam wilayah perairan Riau.
Pasang Surut
Pasang surut yang terjadi di perairan sekitar pelabuhan Sungai Guntung maupun
muara sungai serta laut sekitar pelabuhan Sungai Guntung pada umumnya sama
dengan pantai Indragiri Hilir lainnya. Elevasi HWL (high water level) atau pasang
tertinggi, MSL (mean sea level) atau rata-rata muka laut dan LWS (low sea level) atau
surut terendah perlu diikat pada BM (bench mark) dengan topografi dan hasil
bathimetri. Elevasi pasang surut digunakan untuk menentukan elevasi dermaga,
kedalaman alur pelayaran, dan fasilitas lainnya di pelabuhan.
Karakteristik pasang surut perairan di sekitar pelabuhan Sungai Guntung yang
merupakan lokasi pekerjaan didominasi oleh pasang tunggal murni. Pada tipe pasang
ini hanya terjadi sekali pasang naik dan sekali surut dalam sehari, dengan perbedaan
pasang tertinggi dan pasang terendah di perairan Kabupaten Indragiri Hilir adalah
0.94 meter
Arus di Wilayah Perairan Sungai Guntung
Arus Perairan di sekitar lokasi pelabuhan Sungai Gintung, merupakan perairan
terbuka yang berhubungan dengan Selat Malaka dan wilayah perairan laut Cina
Selatan, dan sangat dipengaruhi oleh kondisi eksternal seperti angin, musim, cuaca,
dan pasang surut yang berasal dari luar laut terbuka.
Posisi geografis dari wilayah pesisir pantai Kabupaten Indragiri Hilir ini, maka
kondisi perairan pada musim barat (November-Januari) akan lebih kuat dibanding
pada musim timur (Juni-Agustus). Pada musim barat, angin dominan berhembus dari
arah barat ke timur sehingga arus musiman yang ditimbulkan akan mengalir ke arah
yang sama. Berdasarkan hal itu dapat diperkirakan bahwa arus musim di perairan
Kepulauan Indragiri Hilir akan di dominasi oleh arus yang menuju ke timur. Arus yang
ditimbulkan oleh pasang surut merambat masuk ke perairan Selat Malaka dari arah
laut terbuka dengan dominasi arus pasang surut yang relatif sedang. Pada saat pasang
arus mengalir menuju Timur-Tenggara dan pada saat surut arus mengalir menuju
Barat-Barat Laut.
Gelombang
Pola arus di Perairan dipengaruhi oleh arus laut Cina Selatan pada sebelah utara.
Arah arus permukaan bergerak ke arah timur dengan kecepatan 18-38 cm/det pada
-
bulan Februari sampai Juli. Sedangkan pada bulan Agustus arah arus berubah ke arah
barat dengan kecepatan 24-75 cm/det.
Sementara itu, berdasarkan hasil pengukuran, pada semua stasiun pengamatan
didapatkan kisaran suhu permukaan air laut antara 28 - 31C, rata-rata salinitas
berkisar 33 ppm, dan rata-rata pH perairan adalah pH 5,54.
Berdasarkan data yang diperoleh dari SRTM+30 2012, variasi kedalaman dasar laut di
sekitar perairan Laut Jawa dan Laut Cina Selatan memiliki morfologi dasar laut yang
relatif dalam, terutama di perairan di sebelah Utara yang merupakan bagian dari Laut
Cina Selatan. Sedangkan untuk morfologi dasar laut di bagian Selatan, yaitu laut Jawa
tampak lebih landai dengan arus yang tenang.
Secara geografis wilayah Kabupaten Indragiri Hilir memiliki potensi perairan
laut dan perairan umum yang cukup luas serta daratan yang dapat dikembangkan
usaha budidaya perikanan, berpeluang bagi Investor untuk menanamkan investasi
baik dibidang penangkapan khususnya di perairan lepas pantai dan dibidang budidaya
perikanan (tambak, keramba, budidaya kerang anadara dan kolam).
Disamping sungai-sungai dan selat di Kabupaten Indragiri Hilir banyak terdapat
parit-parit baik keberadaannya secara proses alami atau yang dibuat manusia dimana
sebagian besar berfungsi sebagai drainase pengairan dan transportasi bagi
masyarakat.
Kualitas Air Laut
Secara Umum, kualitas air laut di perairan pelabuhan Sungai Guntung dengan Kualitas
Air Laut yang mengacu pada Kepmen Lingkungan Hidup Nomor 179 tahun 2004
tentang Ralat Atas Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 51 Tahun
2004 tentang Baku Mutu Air Laut diperoleh hasil sebagai berikut :
Perairan bersifat basa dengan rentang nilai 7,4 s.d 7,9. Nilai parameter
Kekeruhan sudah berada diatas baku mutu kecuali pada sta.3, kadarnya terukur
pada rentang nilai 27,65 s.d 38,71 NTU.
Ada 2 (dua) lokasi dari 4 (empat) lokasi pemantauan yang terdeteksi adanya
lapisan minyak.
Nilai parameter Padatan Tersuspensi, Total Fenol, Ammoniak, Sulfida serta
Minyak dan Lemak kadarnya rata-rata < NAB dengan uraian: Rentang nilai
-
parameter Padatan Tersuspensi 52,4 mg/L s.d 85,21 mg/L dari NAB = 80 mg/L.
Untuk parameter kimia air nilainya masih baik dengan kadar rata-rata < NAB.
Kondisi Pesisir, Laut dan Pulau-Pulau Kecil
Kondisi wilayah pesisir serta pulau-pulau kecil yang menjadi cakupan pelayanan
pelabuhan Sungai Guntung merupakan panjang garis pantai pada pulau utama dan
pulau-pulau yang relatif besar, maka pelabuhan Sungai Guntung mempunyai garis
pantai lebih kurang sepanjang, yang terdiri atas garis pantai di pulau induk (mainland)
kepulauan Indragiri Hilir,. Berdasarkan penetapan UU 32/2004 Pasal 18 ayat (4), maka
selain wilayah daratan juga tercakup wilayah laut kewenangan pengelolaan (WLK)
sejauh 12 (dua belas) mil-laut dari garis pantai terluar ke arah laut lepas. Dengan
demikian maka wilayah laut kewenangan tersebut terdapat atau terletak di Samudera
Hindia, Laut Jawa, dan Selat Malaka. Kemudian ditambah dengan kawasan gugusan
karang-karang, serta luas laut yang termasuk kewenangan Prov. Indragiri Hilir.
E.2.2.4 Iklim dan Curah Hujan
Suhu udara di suatu tempat antara lain disebabkan oleh tinggi rendahnya
tempat tersebut dari permukaan laut dan jarak tempat tersebut dari pantai.
Kabupaten Indragiri Hilir beriklim tropis dan basah dengan variasi curah hujan bulanan
pada tahun 2011 yang mempunyai kisaran diantara 0,0 mm sampai 502,0 mm dengan
jumlah hari hujan antara 0 hari sampai 27 hari setiap bulannya, curah hujan tertinggi
pada bulan November mencapai 502,0 mm. Rata-rata temperatur udara berkisar
antara 25,1C sampai 27,4C, dengan kelembaban udara bervariasi antara 77,0 %
sampai 91,0 % dan tekanan udara antara 1.007,2 mb sampai dengan 1.010,1 mb.
Tabel E. 5 Jumlah Curah Hujan di Kabupaten Indragiri Hilir Tahun 2010-2012
No.
Curah Hujan
Tahun
2010
(mm/th)
2011
(mm/th)
2012
(mm/th)
1 Curah Hujan Terendah 1.498,50 2.130,00 1.977,00
2 Curah Hujan Tertinggi 3.397,40 3.034,00 3.692,00
Sumber : Dinas Pertanian dan Peternakan Kab. Indragiri Hilir
E.2.2.5 Penggunaan Lahan
Adapun untuk penggunaan lahan berdasarkan data BPS Kecamatan Kateman Dalam
Angka tahun 2013, penggunaan lahan pada wilayah Kecamatan Kateman (Lokasi
-
Pelabuhan Sungai Guntung) menurut fungsinya, Jenis penggunaan lahan di wilayah ini
terbagi menjadi penggunaan lahan untuk kawasan permukiman, kawasan
pemerintahan, kawasan komersil/perdagangan.
E.2.2.6 Demografi
Laju pertumbuhan penduduk suatu wilayah pada hakekatnya disebabkan oleh tiga
faktor yaitu kelahiran (fertilitas), kematian (mortalitas), dan perpindahan penduduk
(migrasi).
Laju pertumbuhan penduduk di Kab Indragiri Hilir, yang mencakup pertumbuhan
penduduk di Kecamatan Kateman tahun 2012 adalah sebesar 1,22 persen
pertahunnya.
Jumlah penduduk Kabupaten Indragiri Hilir berdasarkan hasil registrasi penduduk
pada akhir tahun 2012 berjumlah 689.938 jiwa dengan rata-rata penduduk dalam satu
rumah tangga sebanyak 4 jiwa. Adapun tingkat kepadatan penduduk kabupaten
Indragiri Hilir sebanyak 59 jiwa / km.
Pertumbuhan penduduk di Kecamatan Kateman, dipengaruhi oleh faktor
kelahiran dan kematian, namun saat ini faktor perpindahan dan kedatangan penduduk
juga mempunyai pengaruh yang cukup besar pada jumlah penduduk di Kecamatan
Kateman.
Jumlah penduduk di Kecamatan Kateman tahun 2012 sebanyak 45.630 jiwa.
Untuk kepadatan penduduk rata-rata Kecamatan Kateman adalah 73 jiwa per
kilometer persegi.
Tabel E.6 Kependudukan Kecamatan Kateman Tahun 2012
No. Keluarahan Jumlah
Penduduk
Laki-
laki
Perempuan Sex
Ratio
Rumah
Tangga
Kepadatan
1 Sungai
Simbar
4.731 2.509 2.229 112 1.178 84
2 Kuala Selat 2.831 1.479 1.352 109 675 35
3 Penjuru 3,881 1.998 1.889 106 928 51
4 Tagaraja 18,350 9.305 9.045 103 4442 399
5 Sari Mulya 1,219 684 535 128 358 38
6 Air Tawar 9,350 5.070 4,280 118 2423 292
7 Tanjung
Raja
3.367 1.759 1.608 109 776 43
8 Sungai
Teritip
1,901 1.004 897 112 459 26
-
9 Makmur
Jaya
* * * * * *
10 Amal Bakti * * * * * *
11 Bandar Sri
Gemilang
* * * * * *
Jumlah 45.603 23.801 21.829 109 11.239 73
Ket: Data Penduduk Masih gabung dengan desa Induk
Sumber: Kecamatan Kateman Dalam Angka Tahun 2013
Hal ini dapat diketahui pada angka sex ratio yang nilainya 109 dengan jumlah
penduduk laki-laki sebanyak 23.801 jiwa dan penduduk perempuan sebanyak 21.829
jiwa. Pebandingan sex ratio tersebut, dengan artian bahwa pada setiap 100 penduduk
perempuan terdapat 109 penduduk laki-laki untuk periode tahun 2011 sampai 2012.
E.2.2.7 Perekonomian Daerah Kabupaten Indragiri Hilir
Perekonomian Indragiri Hilir pada triwulan II 2011 tumbuh menguat dibanding
triwulan sebelumnya, yaitu dari 5,9% menjadi 6,6% (y-o-y). Pertumbuhan tahunan ini
juga berada di atas rata-rata historis pertumbuhan ekonomi tahunan sepanjang lima
tahun terakhir sebesar 4,8% dan di atas pertumbuhan ekonomi Nasional yang sebesar
6,5% (y-o-y). Meningkatnya laju perekonomian Indragiri Hilir terkonfirmasi dari hasil
Indeks Tendensi Konsumen (ITK) yang meningkat dibanding triwulan sebelumnya.
Selain itu hasil Survei Konsumen Kantor Bank Indonesia (KBI) Palembang juga
menunjukkan terjaganya optimisme konsumen dalam memandang perekonomian
Indragiri Hilir. Dari sisi penawaran, penopang penguatan perekonomian adalah sektor
primer. Sektor pertanian meningkat tajam dibanding triwulan sebelumnya. Selain itu,
masih tingginya harga timah di pasar internasional juga merupakan faktor penopang
pertumbuhan ekonomi Indragiri Hilir. Membaiknya pertumbuhan sektor primer,
menjadi pendorong pertumbuhan sektor sekunder dan tersier. Hampir semua sektor
sekunder dan tersier mengalami peningkatan pertumbuhan tahunan.
2.2.8 Pendapatan Regional / PDRB Kab Indragiri Hilir
Data tentang Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) dihitung menurut dua
jenis pengukuran, yaitu atas dasar harga berlaku dan atas dasar harga konstan. Tahun
dasar yang digunakan adalah tahun 2000. Produk Domestik Regional Bruto Kab
-
Indragiri Hilir tahun 2011 mengalami peningkatan, ditunjukkan dari nilai nominal PDRB
atas dasar harga berlaku tahun 2011, dibandingkan tahun 2010 yang masih lebih
rendah.
Begitu pula dengan PDRB atas dasar harga konstan pada tahun 2011 dan tahun
2012, meningkat dibandingkan tahun 2011. Untuk PDRB atas harga berlaku dapat
dilihat pada tabel berikut:
Tabel E.7 PDRB atas Harga Berlaku Menurut Lapangan Usaha periode 2009 - 2011
No Lapangan Usaha Kabupaten Indragiri Hilir Tahun
ADHB 2011 ADHB 2012 ADHK 2011 ADHK 2012
1
Pertanian,
Peternakan,
Kehutanan
15.772,009,77 17.385,558,87 3,217,60.69 3.391,303.54
2 Pertambangan
dan Penggalian 118,816,95 138,251.23 47,178,34 50,852,23
3 Industri
Pengolahan 9,229,985,85 9,997,850,75 1,268,231,24 1,371,145.34
4 Listrik, Gas dan
Air Bersih 23.251.70 25,371,22 5.764,59 6,082,90
5 Bangunan /
Construction 1,418,882,03 1,625,356,23 315,680,81 338,352.51
6
Perdagangan,
Hotel dan
Restoran
3.967,458,33 4,504,666,08 1,237,800,96 1,375,649,07
7 Pengangkutan
dan Komunikasi 543,890,54 633,828,52 232,139,81 254.840,81
8
Keuangan,
Persewaan dan
Jasa
540,458,56 2.393,563,01 737,881,35 795,386,09
9 Jasa-jasa /
Services 2,046.037.64 2,393,563,01 737,881,35 795,386,09
PDRB 33.660,791,37 37,326,460,07 7,218,165,93 7,757,355,96
Sumber: Kab Indragiri Hilir Dalam Angka tahun 2013