pelabuhan sungai guntung

20
E.1 GAMBARAN UMUM WILAYAH PERENCANAAN Pelabuhan mempunyai Arti Penting dalam sistem pelayanan transportasi, merupakan tempat pemberhentian (terminal) kapal setelah melakukan pelayaran. Di pelabuhan ini, kapal melakukan berbagai kegiatan, seperti menaik- turunkan penumpang, bongkar- muat barang, pengisian bahan bakar dan pengisian air tawar, melakukan reparasi, mengadakan perbekalan, dsb. Untuk bisa melaksanakan berbagai kegiatan tersebut pelabuhan harus dilengkapi dengan fasilitas, seperti pemecah gelombang, dermaga, peralatan tambatan, bongkar- muat barang, gudang-gudang, halaman untuk menimbun barang, perkantoran, baik untuk mengelola pelabuhan maupun maskapai pelayaran, ruang tunggu bagi penumpang, perlengkapan pengisian bahan bakar dan penyediaan air bersih, dan lain sebagainya. Pelabuhan Sungai Guntung merupakan salah satu pelabuhan penyeberangan yang terdapat di Kab. Indragiri Hilir, tepatnya di muara sungai Indragiri Hilir, dan terletak bagian Timur Kecamatan Kateman. Sebagai sebuah daerah yang kaya akan sumberdaya alam, dan menyimpan berbagai potensi ekonomi, Kabupaten Indragiri Hilir menjanjikan banyak kemungkinan dimasa depan. Didukung letak geografis yang strategis, serta ditunjang tersedianya berbagai infrastruktur dan kebijakan Pemerintah dalam pembangunan, daerah ini merupakan daerah investasi yang layak diperhitungkan dalam era ekonomi global.

Upload: wazzitadreamz

Post on 25-Nov-2015

379 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

gambaran umum wilayah pelabuhan

TRANSCRIPT

  • E.1 GAMBARAN UMUM WILAYAH PERENCANAAN

    Pelabuhan mempunyai

    Arti Penting dalam sistem

    pelayanan transportasi, merupakan

    tempat pemberhentian (terminal)

    kapal setelah melakukan pelayaran.

    Di pelabuhan ini, kapal melakukan

    berbagai kegiatan, seperti menaik-

    turunkan penumpang, bongkar-

    muat barang, pengisian bahan

    bakar dan pengisian air tawar, melakukan reparasi, mengadakan perbekalan, dsb.

    Untuk bisa melaksanakan berbagai kegiatan tersebut pelabuhan harus dilengkapi

    dengan fasilitas, seperti pemecah gelombang, dermaga, peralatan tambatan, bongkar-

    muat barang, gudang-gudang, halaman untuk menimbun barang, perkantoran, baik

    untuk mengelola pelabuhan maupun maskapai pelayaran, ruang tunggu bagi

    penumpang, perlengkapan pengisian bahan bakar dan penyediaan air bersih, dan lain

    sebagainya.

    Pelabuhan Sungai Guntung

    merupakan salah satu pelabuhan

    penyeberangan yang terdapat di Kab.

    Indragiri Hilir, tepatnya di muara sungai

    Indragiri Hilir, dan terletak bagian

    Timur Kecamatan Kateman.

    Sebagai sebuah daerah yang kaya akan

    sumberdaya alam, dan menyimpan

    berbagai potensi ekonomi, Kabupaten

    Indragiri Hilir menjanjikan banyak

    kemungkinan dimasa depan.

    Didukung letak geografis yang strategis, serta ditunjang tersedianya berbagai

    infrastruktur dan kebijakan Pemerintah dalam pembangunan, daerah ini merupakan

    daerah investasi yang layak diperhitungkan dalam era ekonomi global.

  • Untuk menunjang percepatan pertumbuhan ekonomi dan mempermudah investasi,

    Pemerintah Daerah telah membangun berbagai infrastruktur, terutama yang berkaitan

    dengan sarana dan prasarana transportasi untuk mempermudah akses dari dan keluar

    Kabupaten Indragiri Hilir, baik melalui jalur darat, laut maupun udara, serta

    menciptakan iklim investasi yang kondusif yang mempermudah sektor swasta untuk

    menjadi pelaku bisnis di daerah ini.

    Kabupaten Indragiri Hilir yang memiliki Pelabuhan Sungai Guntung, ditetapkan

    sebagai daerah yang layak untuk dikembangkan. Secara geografis, Pelabuhan terlelak

    pada lokasi yang sangat strategis tepatnya pada wilayah Riau, baik dalam konstelasi

    nasional, regional, maupun internasional.

    Selain untuk fungsi penyeberangan, Kabupaten Indragiri Hilir merupakan

    kawasan yang kaya akan potensi, terdapat banyak potensi yang termasuk komoditi

    primer seperti pertanian, perkebunan, kehutanan, pertanian, dan peternakan belum

    sepenuhnya dieksplorasi secara optimal. Pada saat ini, sektor perkebunan dan

    perikanan menjadi andalan baru bagi Kabupaten Indragiri Hilir. Khususnya sektor

    perkebunan, terdapat beberapa komoditi yang sedang berkembang, yaitu, kelapa

    sawit, dan kopi. Sub sektor perkebunan kelapa sawit dan industri pengolahannya untuk

    menghasilkan minyak kelapa sawit (Crude Palm Oil/CPO) yang akan menjadi komoditi

    andalan ekspor Kabupaten Indragiri Hilir pada masa mendatang. Selama ini, tanaman

    kelapa sawit tersebar di seluruh wilayah Riau dan Indragiri Hilir.

    Pelabuhan Sungai Guntung berlokasi di Kecamatan Kateman, administratif

    Kabupaten Indragiri Hilir - Provinsi Riau.

    Pelabuhan Sungai Guntung, memiliki letak yang sangat strategis sebagai pintu

    gerbang utama bagian Timur memasuki Indragiri Hilir dan wilayah lainnya di Provinsi

    Riau. Selain sebagai akses masuk ke Indragiri Hilir, Pelabuhan Sungai Guntung juga

    dapat berperan dalam mendukung perkembangan perekonomian wilayah di

    pelayanan dan sekitarnya (Hinterland).

  • Dalam Pekerjaan, perencanaan ini membahas mengenai Pelabuhan Sungai Guntung

    yang termasuk administratif Kecamatan Kateman dan merupakan salah satu

    Pelabuhan yang menjadi prioritas pengembangannya di wilayah Indragiri Hilir.

    Tujuan penyusunan Rencana Induk Pelabuhan Sungai Guntung adalah

    menyusun program rencana induk kepelabuhanan untuk jangka pendek sampai

    jangka panjang dalam rangka mewujudkan rencana pemanfaatan areal pelabuhan

    yang berkualitas, serasi dan optimal sesuai dengan kebijakan pembangunan serta

    tuntutan perkembangan dan perubahan lingkungan lokal maupun regional.

    Hal Diatas demi mendorong percepatan pengembangan perekomonian dan

    pembangunan infrastuktur pelabuhan yang berpotensi sebagai sarana dalam

    pertumbuhan wilayah di administrasi Kabupaten Indragiri Hilir dan Provinsi Riau.

    E. 2 Lokasi Perencanaan Pelabuhan Sungai Guntung

    Terletak di Pulau Indragiri Hilir, Provinsi Riau, pelabuhan Sungai Guntung

    mempunyai hinterland sekitar 1000 ha meliputi penyeberangan dan proyek

    perkebunan kelapa sawit. Pelabuhan Sungai Guntung yang mulai dibangun pada

    tahun 1992 dengan lama waktu setahun untuk proses pembangunanya kemudian

    mulai resmi beroperasi pada tahun 1999.

    Letak pelabuhan Sungai Guntung berada pada koordinat 0 18 14" LU - 103

    36" 51" BT. Mengingat perkembangan arus barang dan penumpang yang terus

    meningkat, pelabuhan Sungai Guntung telah di renovasi dermaga kayu menjadi

    dermaga beton, kemudian dengan dibangunnya fasilitas ruang tunggu penumpang

    serta memperbaiki jalan di sekitar terminal penumpang.

    b. Kondisi Sarana dan Prasarana Pelabuhan Sungai Guntung

  • Kondisi perairan Pelabuhan Sungai

    Guntung terdiri dari: Kawasan

    Perkantoran, Kawasan Penumpang,

    Kawasan dan Kawasan Pergudangan.

    Dari sisi layanan fasilitas pelabuhan,

    Pelabuhan Nusantara Sungai Gunung

    memiliki dermaga kapasitas 2 kapal

    ukuran panjang 16 meter dan lebar 9

    meter.

    Kawasan Pelabuhan Sungai Guntung, mempunyai wilayah dan wilayah perairan sekitar

    60.000 m.

    Berdasarkan lingkup ketersediaan fasilitas di Kawasan Pelabuhan Sungai Guntung

    disajikan secara rinci pada Tabel berikut ini :

    Tabel E.1 Fasilitas Sarana dan Prasarana Pelabuhan Sungai Guntung

    Pelabuhan Sungai Guntung (Kec.Kateman Kab. Indragiri Hilir, Prov. Riau)

    No. Jenis Fasilitas Ukuran / Satuan

    FAILITAS UTAMA

    1 Tanah Daratan (Asset)

    a. Pelabuhan Sungai Guntung m

    2 Perairan m

    a. Wilayah Perairan 60.000 m

    3 Kolam Pelabuhan 2 kapal

    (1 kapal = 16 meter x 9 meter)

    m

    a. Kolam Pelabuhan Sungai Guntung 7,21 Ha

    4 Alur

    a. Kedalaman Alur Masuk Pelabuhan - 0,75 dpl m

    b. Kedalaman Alur - 9 dpl m

    c. Kedalaman Perairan - 20 dpl m

    d. Panjang Alur Pelabuhan 8,00 km

    e. Lebar Alur Masuk Pelabuhan 1,00 km

    5 Tambatan Dermaga Kawasan

    Tambatan Beton m

    Tambatan Kayu m

    6 DERMAGA

    Dermaga Sungai Guntung Beton m

  • 7 GUDANG m

    8 LAPANGAN

    Lapangan Pelabuhan (Bongkar Muat) m

    9 TERMINAL PENUMPANG 1 Unit m

    10 TERMINAL BONGKAR MUAT 1 Unit m

    11 TERMINAL PERIKANAN 1 Unit m

    UTILITAS PELABUHAN

    12 Fasilitas Air Bersih m3

    13 Fasilitas Listrik Kwh

    14 Fasilitas Kantor Unit m

    15 Fasilitas Ruang Tunggu m

    16 Mesin Generator Unit Kwh

    Hinterland Pelabuhan 1.000 Ha

    Pengelola : Kantor UPP Sungai Guntung

    Status Pelabuhan : Pelabuhan Umum Tidak

    Diusahakan

    Pelabuhan Internasional

    Status Terbuka : terbuka Untuk Perdagangan Luar

    negeri

    Kelas V (Status K)

    Kondisi Pelabuhan : B

    tahun dibangun : 1992

    Tahun selesai di bangun : 1993

    Tahun beroperasi : 1999

    Sumber: Dinas Perhubungan Prov. Riau

    Fasilitas, Peralatan, dan Utilitas Pelabuhan Sungai Guntung

    Fasilitas Pelabuhan Sungai Guntung dilengkapi dengan alur, kolam, dermaga,

    dan lapangan penumpukan. Pelabuhan Sungai Guntung mempunyai alur sepanjang

    6,8 mil dengan kedalaman alur pelayaran - 9,0 m dpl.

    Sedangkan kolam pelabuhan Sungai Guntung dengan kapasitas 2 (dua) Kapal

    dan kedalaman wilayah perairan mencapai -20 m dpl. Ketersediaan atau panjang

    dermaga tambatan beton yang terbagi ke dalam 2 (dua) dermaga beton. Selanjutnya

    pelabuhan Sungai Guntung mempunyai lapangan penumpukan. Pelabuhan Sungai

    Guntung memiliki gudang sebagai tempat penyimpanan operasional dermaga.

    Ketersediaan Utilitas Pelabuhan antara lain fasilitas listrik dan air dengan mesin

    generator. Seluruh ketersediaan sarana dan prasarana penunjang operasional

    Pelabuhan Sungai Guntung.

    Hinterland Pelayanan Pelabuhan Sungai Guntung

  • Hinterland yang merupakan cakupan pelayanan pelabuhan Sungai Guntung

    dan Kabupaten Indragiri Hilir hingga skala pelayanan atau area cakupan pelayanan

    mencapai 1.000 hektar.

    Letak pelabuhan yang saling berkesinambungan dengan sistem transportasi lainnya di

    Kabupaten Indragiri Hilir yang berada di jalur perlintasan jalan arteri provinsi yang

    merupakan jalur pergerakan utama dan memiliki sistem jaringan transportasi terpadu

    dalam lingkup lokal, regional dan nasional sehingga diharapkan dapat mendorong

    pertumbuhan perekonomian penduduk di sekitar Kabupaten Indragiri Hilir.

    Realisasi Arus Barang dan Kunjungan Kapal

    Realisasi Arus Barang dan Kunjungan Kapal Trafik barang dan kunjungan kapal

    di dermaga umum dan TERSUS Pelabuhan dari tahun 2010 sampai dengan tahun 2012

    ditunjukkan pada jumlah barang di dermaga umum dari tahun 2010 sampai dengan

    Tahun 2012 didominasi oleh kunjunagan dan penyeberangan antar pulau.

    Pergerakan kapal penumpang di dermaga Pelabuhan Sungai Guntung mengalami

    peningkatan hingga tahun 2012, dengan indikasi/Ukuran GT kapal yang datang cukup

    bervariasi dan umumnya masih dibawah 5.000 ton, baik untuk kegiatan

    penyeberangan ekspor/impor maupun kegiatan antar pulau melalui pelabuhan

    Sungai Guntung.

    Proyeksi Trafik Pelabuhan Sungai Guntung

    Proyeksi bongkar muat barang di Pelabuhan Sungai Guntung mempertimbangkan

    pertumbuhan bongkar muat pada pelabuhan eksisting Sungai Guntung kemungkinan

    perpindahan lalu lintas bongkar muat barang dari Pelabuhan Sungai Guntung ke

    Pelabuhan Kuala lainnya dan proyeksi CPO (dan PKO) diestimasi berdasarkan potensi

    wilayah hinterland Pelabuhan Sungai Guntung.

    Selain itu, pekembangan kawasan ekonomi khusus di kepulauan Indragiri Hilir akan

    dipertimbangkan mempengaruhi secara positif dalam hal peranan sektor industri

    pengolahan terhadap peningkatan PDRB. Kondisi perubahan PDRB sepanjang tahun

    akan memberikan kontribusi dalam hasil proyeksi bongkar muat barang di Pelabuhan

    Sungai Guntung pada tahun rencana. Potensi B/M CPO dan turunannya dari Kawasan

    Ekonomi Khusus Kelapa Sawit Sei Mangke di Kabupaten Indragiri Hilir yang sedang

    dikembangkan akan menjadi komoditi dominan dimana seluruh hasil produksinya

    akan memanfaatkan Pelabuhan Sungai Guntung sebagai gateway pendistribusiannya

    baik untuk perdagangan antar pulau maupun internasional.

  • E.2.1 Geografis dan Administrasi

    Kabupaten Indragiri Hilir terletak di pantai Timur pulau Sumatera, merupakan

    gerbang selatan Propinsi Riau, dengan luas daratan 11.605,97 km dan peraiaran 7.207

    Km berpenduduk kurang lebih 683.354 jiwa yang terdiri dari berbagai etnis, Indragiri

    Hilir yang sebelumnya dijuluki Negeri Seribu Parit yang sekarang terkenal dengan

    julukan NEGERI SERIBU JEMBATAN dikelilingi perairan berupa sungai-sungai besar

    dan kecil, parit, rawa-rawa dan laut, secara fisiografis Kabupaten Indragiri Hilir beriklim

    tropis merupakan sebuah daerah dataran rendah yang terletak diketinggian 0-4 meter

    di atas permukaan laut dan dipengaruhi oleh pasang surut.

    Kabupaten Indragiri Hilir resmi menjadi Daerah Tingkat II berdasarkan Undang-

    undang No. 6 Tahun 1965 tanggal 14 Juni 1965 ( LN RI No. 49)

    Secara Administratif Kawasan Pelabuhan Sungai Guntung termasuk lingkup

    Kecamatan Kateman yang termasuk kedalam wilayah Kabupaten Indragiri Hilir.

    Berdasarkan letak tersebut, Kabupaten Indragiri Hilir memiliki batas-batas

    administratif sebagai berikut:

    Sebelah Utara, Berbatasan dengan Kabupaten Pelalawan

    Sebelah Timur, Berbatasan dengan Prov Kepulauan Riau

    Sebelah Barat, Berbatasan dengan Indragiri Hulu

    Sebelah Selatan, Berbatasan dengan Kab Tanjung Jabung Prov Jambi.

    Lokasi Pelabuhan Sungai Guntung terdapat di Kecamatan Kateman yang

    termasuk kedalam administrasi Kab. Indragiri Hilir. Adapun luas kab indragiri Hilir

    sebesar 11.605,97 km. Secara administratif Kabupaten Indragiri Hilir terbagi menjadi

    20 Kecamatan, yaitu:

    Tabel E.2 Luas Daerah Menurut Kecamatan di Kab Indragiri Hilir Tahun 2012

    No. Kecamatan Luas (km) % luas wilayah

    1 Keritang 543,45 4,68

    2 Kemuning 525,48 4,53

    3 Reteh 407,75 3,51

    4 Sungai Batang 145,99 1,26

    5 Enok 880,86 7,59

    6 Tanah Merah 721,56 6,22

    7 Kuala Indragiri 511,63 4,41

    8 Concong 160,29 1,38

    9 Tembilahan 197,37 1,70

  • 10 Tembilahanhulu 180,62 1,56

    11 Tempuling 691,19 5,96

    12 Kempas 364,49 3,14

    13 BatangTuaka 1.050,25 9,05

    14 GaungAnakSerka 612,75 5,28

    15 Gaung 1.479,24 12,75

    16 Mandah 1.021,74 8,80

    17 Kateman 561.09 4,83

    18 Pelangiran 531,22 4,58

    19 Teluk Belengkong 499,00 4,30

    20 Pulau Burung 520,00 4,48

    Kab. Indragiri Hilir 11.605,97 100,00

    Sumber: Kab. Indragiri Hilir dalam angka 2013

    Kabupaten Indragiri Hilir terbagi 20 Kecamatan, 174 Desa dan 18 Kelurahan.

    Kota Tembilahan yang terletak di Kecamatan Tembilahan merupakan Ibukota

    Kabupaten Indragiri Hilir dibangun di atas tanah berawa yang dialiri Sungai Indragiri,

    merupakan urat nadi jalur perhubungan air.

    Kecamatan Kateman merupakan salah satu dari kecamatan yang berada di

    wilayah kabupaten Indaragiri Hilir. Kecamatan Kateman berada pada indragiri Hilir

    bagian Utara yang berbatasan langsung dengan kabupaten Karimun, Prov riau. Salah

    salah satu Kecamatan Kateman berbatasan langsung dengan Selat Malaka yaitu Desa

    Kuala Selat. Luas kecamatan Kateman sekitar 621,09 km yang terdiri dari 8 desa dan

    3 Kelurahan. Berikut ini adalah tabel mengenai jumlah dan luas wilayah desa di

    Kecamatan Kateman adalah sebagai berikut:

    Tabel E.3 Nama desa/Kelurahan dan luas daerah di Kecamatan Kateman

    No. Desa/Keluarahan Luas (km) % luas wilayah

    1 Sungai Simbar 56,09 9,03

    2 Kuala Selat 82,00 13,20

    3 Penjuru 76,00 12,24

    4 Tagaraja 46,00 7,41

    5 Sari Mulya 32,00 5,15

    6 Air Tawar 32,00 5,15

    7 Tanjung Raja 78,00 12,56

    8 Sungai Teritip 74,00 11,91

    9 Makmur Jaya 60,00 9,66

    10 Amal Bakti 42,00 6,76

    11 Bandar Sri Gemilang 43,00 6,92

  • Kab. Indragiri Hilir 621,09 45,630

    Sumber: Kab. Indragiri Hilir dalam angka 2013

    Berdasarkan nama desa di lingkup kecamatan kateman diatas mempunyai jarak

    yang dapat ditempuh dengan transportasi laut/sungai yaitu speed boat. Untuk desa

    sungai teritip dapat dituju menggunakan melalui jalur darat dengan menggunakan

    jalur darat dengan menggunakan kendaraan roda dua/sepeda motor.

    Tabel E.4 Jarak kel/Desa Menuju Kecamatan Kateman (Pelabuhan Sungai Guntung)

    No. Keluarahan Jarak (km)

    1 Sungai Simbar 46,00

    2 Kuala Selat 39,00

    3 Penjuru 21,00

    4 Tagaraja 0,50

    5 Sari Mulya 14,00

    6 Air Tawar 6,00

    7 Tanjung Raja 5,00

    8 Sungai Teritip 17,00

    9 Makmur Jaya 41,00

    10 Amal Bakti 10,00

    11 Bandar Sri Gemilang 7,00

    Sumber: Kec. Kateman dalam angka 2013

  • Peta E. 1 Wilayah Perencanaan (Pelabuhan Sungai Guntung)

  • Peta E. 2 Infrastruktur Kabupaten Indragiri Hilir

  • Peta E. 3 Peta Infrastruktur Provinsi Riau

  • E.2.2. KONDISI FISIK DASAR

    E.2.2.1 Kondisi Topografi

    Kecamatan Kateman (Lokasi Pelabuhan Sungai Guntung) secara umum memiliki jenis

    topografi seperti pada wilayah Kabupaten Indragiri Hilir lainnya, yang relatif datar

    (kelerengan 0 % - 5 %) dengan kemiringan dan wilayah berbeda berdasarkan

    permukaan tanah di tiap-tiap kecamatan.

    Permukaan tanah di Pelabuhan Sungai Guntung daerah yang letaknya lebih rendah

    dibanding kecamatan lainnya, yaitu daerah pesisir dan disekitar pantai, mempunyai

    permukaan yang relatif datar.

    Kabupaten Indragiri Hilir, mempunyai ketinggian tempat yang penentuannya

    didasarkan pada jarak vertikal antara suatu tempat dengan garis permukaan air laut

    berkisar 0 - 500 meter di atas permukaan laut (ada sebagian yang memiliki ketinggian

    > 500 m yaitu di perbukitan TNBT di wilayah Kecamatan Kerintang). Sedangkan untuk

    ketinggian 0 - 7 m mencakup areal seluas 95,88% dari seluruh wilayah dan yang

    terletak pada ketinggian antara 100 - 00 m dpl mencakup 1,81% dari seluruh wilayah.

    E.2.2.2 Geologi dan Jenis Tanah

    Sebagian besar dari luas wilayah atau 93,31% daerah Kabupaten Indragiri Hilir

    merupakan daerah dataran rendah, yaitu daerah endapan sungai, daerah rawa dengan

    tanah gambut (peat), daerah hutan payau (mangrove) dan terdiri atas pulau-pulau

    besar dan kecil dengan luas lebih kurang 1.082.953,06 hektar dengan rata-rata

    ketinggian lebih kurang 0-3 Meter dari permukaan laut.

    Sedangkan sebagian kecilnya 6,69% berupa daerah berbukit-bukit dengan

    ketinggian rata-rata 6-35 meter dari permukaan laut yang terdapat dibagian selatan

    Sungai Reteh Kecamatan Keritang, yang berbatasan dengan Propinsi Jambi .

    Dengan ketinggian tersebut, maka pada umumnya daerah ini dipengaruhi oleh

    pasang surut, apalagi bila diperhatikan fisiografinya dimana tanah-tanah tersebut

    terbelah-belah oleh beberapa sungai, terusan, sehingga membentuk gugusan pulau-

    pulau.

  • E.2.2.3 Hidro-Oseanografi Kab. Indragiri Hilir

    Sungai yang terbesar di daerah ini adalah Sungai Indragiri Hilir yang berhulu di

    penggunungan Bukit Barisan (Danau Singkarak), sungai Indragiri mempunyai tiga

    muara ke Selat Berhala, yaitu di Desa sungai Belu, Desa Perigi Raja dan Kuala Enok.

    Sedangkan sungai-sungai lainnya adalah : Sungai Guntung, Sungai kateman,

    Sungai Danai, Sungai Gaung, Sungai Anak Serka, Sungai Batang Tuaka, Sungai Enok,

    Sungai Batang, Sungai Gangsal, yang hulunya bercabang tiga yaitu Sungai Gangsal,

    Sungai Keritang, Sungai Reteh, Sungai Terap, Sungai Mandah, Sungai Igal, Sungai

    Pelanduk, Sungai Bantaian, dan sungai Batang Tumu.

    Gugusan pulau tersebut meliputi : Pulau Kateman, Pulau Burung, Pulau Pisang,

    Pulau Bakong, Pulau Air Tawar, Pulau Pucung, Pulau Ruku, Pulau Mas, Pulau Nyiur dan

    pulau-pulau kecil lainnya. Disamping gugusan pulau tersebut maka terdapat pula

    selat-selat/terusan kecil seperti : Selat/Terusan Kempas, Selat/Terusan Batang.

    Selat/Terusan Concong. Selat/Terusan Perawang, Selat/Terusan Patah Parang,

    Selat/Terusan Sungai Kerang, dan Selat/Terusan Tekulai. Selain selat/terusan alam

    terdapat pula terusan buatan antara lain : Terusan Beringin, Terusan Igal, dan lain-lain

    Selain itu di daerah ini juga terdapat danau dan tanjung yakni Danau Gaung, Danau

    Danai dan Danau Kateman, sedangkan tanjung yang ada di Indragiri Hilir adalah

    Tanjung Datuk dan Tanjung Bakung.

    Pulau-pulau yang terdapat di Kabupaten Indragiri Hilir pada umumnya telah di diami

    penduduk dan sebagian diusahakan penduduk untuk dijadikan kebun-kebun kelapa,

    persawahan pasang surut, kebun sagu dan lain sebagainya.

  • Hidro-oseanografi atau Kondisi perairan Kawasan pesisir Kabupaten Indragiri

    Hilir merupakan perairan yang termasuk di dalam wilayah perairan Riau.

    Pasang Surut

    Pasang surut yang terjadi di perairan sekitar pelabuhan Sungai Guntung maupun

    muara sungai serta laut sekitar pelabuhan Sungai Guntung pada umumnya sama

    dengan pantai Indragiri Hilir lainnya. Elevasi HWL (high water level) atau pasang

    tertinggi, MSL (mean sea level) atau rata-rata muka laut dan LWS (low sea level) atau

    surut terendah perlu diikat pada BM (bench mark) dengan topografi dan hasil

    bathimetri. Elevasi pasang surut digunakan untuk menentukan elevasi dermaga,

    kedalaman alur pelayaran, dan fasilitas lainnya di pelabuhan.

    Karakteristik pasang surut perairan di sekitar pelabuhan Sungai Guntung yang

    merupakan lokasi pekerjaan didominasi oleh pasang tunggal murni. Pada tipe pasang

    ini hanya terjadi sekali pasang naik dan sekali surut dalam sehari, dengan perbedaan

    pasang tertinggi dan pasang terendah di perairan Kabupaten Indragiri Hilir adalah

    0.94 meter

    Arus di Wilayah Perairan Sungai Guntung

    Arus Perairan di sekitar lokasi pelabuhan Sungai Gintung, merupakan perairan

    terbuka yang berhubungan dengan Selat Malaka dan wilayah perairan laut Cina

    Selatan, dan sangat dipengaruhi oleh kondisi eksternal seperti angin, musim, cuaca,

    dan pasang surut yang berasal dari luar laut terbuka.

    Posisi geografis dari wilayah pesisir pantai Kabupaten Indragiri Hilir ini, maka

    kondisi perairan pada musim barat (November-Januari) akan lebih kuat dibanding

    pada musim timur (Juni-Agustus). Pada musim barat, angin dominan berhembus dari

    arah barat ke timur sehingga arus musiman yang ditimbulkan akan mengalir ke arah

    yang sama. Berdasarkan hal itu dapat diperkirakan bahwa arus musim di perairan

    Kepulauan Indragiri Hilir akan di dominasi oleh arus yang menuju ke timur. Arus yang

    ditimbulkan oleh pasang surut merambat masuk ke perairan Selat Malaka dari arah

    laut terbuka dengan dominasi arus pasang surut yang relatif sedang. Pada saat pasang

    arus mengalir menuju Timur-Tenggara dan pada saat surut arus mengalir menuju

    Barat-Barat Laut.

    Gelombang

    Pola arus di Perairan dipengaruhi oleh arus laut Cina Selatan pada sebelah utara.

    Arah arus permukaan bergerak ke arah timur dengan kecepatan 18-38 cm/det pada

  • bulan Februari sampai Juli. Sedangkan pada bulan Agustus arah arus berubah ke arah

    barat dengan kecepatan 24-75 cm/det.

    Sementara itu, berdasarkan hasil pengukuran, pada semua stasiun pengamatan

    didapatkan kisaran suhu permukaan air laut antara 28 - 31C, rata-rata salinitas

    berkisar 33 ppm, dan rata-rata pH perairan adalah pH 5,54.

    Berdasarkan data yang diperoleh dari SRTM+30 2012, variasi kedalaman dasar laut di

    sekitar perairan Laut Jawa dan Laut Cina Selatan memiliki morfologi dasar laut yang

    relatif dalam, terutama di perairan di sebelah Utara yang merupakan bagian dari Laut

    Cina Selatan. Sedangkan untuk morfologi dasar laut di bagian Selatan, yaitu laut Jawa

    tampak lebih landai dengan arus yang tenang.

    Secara geografis wilayah Kabupaten Indragiri Hilir memiliki potensi perairan

    laut dan perairan umum yang cukup luas serta daratan yang dapat dikembangkan

    usaha budidaya perikanan, berpeluang bagi Investor untuk menanamkan investasi

    baik dibidang penangkapan khususnya di perairan lepas pantai dan dibidang budidaya

    perikanan (tambak, keramba, budidaya kerang anadara dan kolam).

    Disamping sungai-sungai dan selat di Kabupaten Indragiri Hilir banyak terdapat

    parit-parit baik keberadaannya secara proses alami atau yang dibuat manusia dimana

    sebagian besar berfungsi sebagai drainase pengairan dan transportasi bagi

    masyarakat.

    Kualitas Air Laut

    Secara Umum, kualitas air laut di perairan pelabuhan Sungai Guntung dengan Kualitas

    Air Laut yang mengacu pada Kepmen Lingkungan Hidup Nomor 179 tahun 2004

    tentang Ralat Atas Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 51 Tahun

    2004 tentang Baku Mutu Air Laut diperoleh hasil sebagai berikut :

    Perairan bersifat basa dengan rentang nilai 7,4 s.d 7,9. Nilai parameter

    Kekeruhan sudah berada diatas baku mutu kecuali pada sta.3, kadarnya terukur

    pada rentang nilai 27,65 s.d 38,71 NTU.

    Ada 2 (dua) lokasi dari 4 (empat) lokasi pemantauan yang terdeteksi adanya

    lapisan minyak.

    Nilai parameter Padatan Tersuspensi, Total Fenol, Ammoniak, Sulfida serta

    Minyak dan Lemak kadarnya rata-rata < NAB dengan uraian: Rentang nilai

  • parameter Padatan Tersuspensi 52,4 mg/L s.d 85,21 mg/L dari NAB = 80 mg/L.

    Untuk parameter kimia air nilainya masih baik dengan kadar rata-rata < NAB.

    Kondisi Pesisir, Laut dan Pulau-Pulau Kecil

    Kondisi wilayah pesisir serta pulau-pulau kecil yang menjadi cakupan pelayanan

    pelabuhan Sungai Guntung merupakan panjang garis pantai pada pulau utama dan

    pulau-pulau yang relatif besar, maka pelabuhan Sungai Guntung mempunyai garis

    pantai lebih kurang sepanjang, yang terdiri atas garis pantai di pulau induk (mainland)

    kepulauan Indragiri Hilir,. Berdasarkan penetapan UU 32/2004 Pasal 18 ayat (4), maka

    selain wilayah daratan juga tercakup wilayah laut kewenangan pengelolaan (WLK)

    sejauh 12 (dua belas) mil-laut dari garis pantai terluar ke arah laut lepas. Dengan

    demikian maka wilayah laut kewenangan tersebut terdapat atau terletak di Samudera

    Hindia, Laut Jawa, dan Selat Malaka. Kemudian ditambah dengan kawasan gugusan

    karang-karang, serta luas laut yang termasuk kewenangan Prov. Indragiri Hilir.

    E.2.2.4 Iklim dan Curah Hujan

    Suhu udara di suatu tempat antara lain disebabkan oleh tinggi rendahnya

    tempat tersebut dari permukaan laut dan jarak tempat tersebut dari pantai.

    Kabupaten Indragiri Hilir beriklim tropis dan basah dengan variasi curah hujan bulanan

    pada tahun 2011 yang mempunyai kisaran diantara 0,0 mm sampai 502,0 mm dengan

    jumlah hari hujan antara 0 hari sampai 27 hari setiap bulannya, curah hujan tertinggi

    pada bulan November mencapai 502,0 mm. Rata-rata temperatur udara berkisar

    antara 25,1C sampai 27,4C, dengan kelembaban udara bervariasi antara 77,0 %

    sampai 91,0 % dan tekanan udara antara 1.007,2 mb sampai dengan 1.010,1 mb.

    Tabel E. 5 Jumlah Curah Hujan di Kabupaten Indragiri Hilir Tahun 2010-2012

    No.

    Curah Hujan

    Tahun

    2010

    (mm/th)

    2011

    (mm/th)

    2012

    (mm/th)

    1 Curah Hujan Terendah 1.498,50 2.130,00 1.977,00

    2 Curah Hujan Tertinggi 3.397,40 3.034,00 3.692,00

    Sumber : Dinas Pertanian dan Peternakan Kab. Indragiri Hilir

    E.2.2.5 Penggunaan Lahan

    Adapun untuk penggunaan lahan berdasarkan data BPS Kecamatan Kateman Dalam

    Angka tahun 2013, penggunaan lahan pada wilayah Kecamatan Kateman (Lokasi

  • Pelabuhan Sungai Guntung) menurut fungsinya, Jenis penggunaan lahan di wilayah ini

    terbagi menjadi penggunaan lahan untuk kawasan permukiman, kawasan

    pemerintahan, kawasan komersil/perdagangan.

    E.2.2.6 Demografi

    Laju pertumbuhan penduduk suatu wilayah pada hakekatnya disebabkan oleh tiga

    faktor yaitu kelahiran (fertilitas), kematian (mortalitas), dan perpindahan penduduk

    (migrasi).

    Laju pertumbuhan penduduk di Kab Indragiri Hilir, yang mencakup pertumbuhan

    penduduk di Kecamatan Kateman tahun 2012 adalah sebesar 1,22 persen

    pertahunnya.

    Jumlah penduduk Kabupaten Indragiri Hilir berdasarkan hasil registrasi penduduk

    pada akhir tahun 2012 berjumlah 689.938 jiwa dengan rata-rata penduduk dalam satu

    rumah tangga sebanyak 4 jiwa. Adapun tingkat kepadatan penduduk kabupaten

    Indragiri Hilir sebanyak 59 jiwa / km.

    Pertumbuhan penduduk di Kecamatan Kateman, dipengaruhi oleh faktor

    kelahiran dan kematian, namun saat ini faktor perpindahan dan kedatangan penduduk

    juga mempunyai pengaruh yang cukup besar pada jumlah penduduk di Kecamatan

    Kateman.

    Jumlah penduduk di Kecamatan Kateman tahun 2012 sebanyak 45.630 jiwa.

    Untuk kepadatan penduduk rata-rata Kecamatan Kateman adalah 73 jiwa per

    kilometer persegi.

    Tabel E.6 Kependudukan Kecamatan Kateman Tahun 2012

    No. Keluarahan Jumlah

    Penduduk

    Laki-

    laki

    Perempuan Sex

    Ratio

    Rumah

    Tangga

    Kepadatan

    1 Sungai

    Simbar

    4.731 2.509 2.229 112 1.178 84

    2 Kuala Selat 2.831 1.479 1.352 109 675 35

    3 Penjuru 3,881 1.998 1.889 106 928 51

    4 Tagaraja 18,350 9.305 9.045 103 4442 399

    5 Sari Mulya 1,219 684 535 128 358 38

    6 Air Tawar 9,350 5.070 4,280 118 2423 292

    7 Tanjung

    Raja

    3.367 1.759 1.608 109 776 43

    8 Sungai

    Teritip

    1,901 1.004 897 112 459 26

  • 9 Makmur

    Jaya

    * * * * * *

    10 Amal Bakti * * * * * *

    11 Bandar Sri

    Gemilang

    * * * * * *

    Jumlah 45.603 23.801 21.829 109 11.239 73

    Ket: Data Penduduk Masih gabung dengan desa Induk

    Sumber: Kecamatan Kateman Dalam Angka Tahun 2013

    Hal ini dapat diketahui pada angka sex ratio yang nilainya 109 dengan jumlah

    penduduk laki-laki sebanyak 23.801 jiwa dan penduduk perempuan sebanyak 21.829

    jiwa. Pebandingan sex ratio tersebut, dengan artian bahwa pada setiap 100 penduduk

    perempuan terdapat 109 penduduk laki-laki untuk periode tahun 2011 sampai 2012.

    E.2.2.7 Perekonomian Daerah Kabupaten Indragiri Hilir

    Perekonomian Indragiri Hilir pada triwulan II 2011 tumbuh menguat dibanding

    triwulan sebelumnya, yaitu dari 5,9% menjadi 6,6% (y-o-y). Pertumbuhan tahunan ini

    juga berada di atas rata-rata historis pertumbuhan ekonomi tahunan sepanjang lima

    tahun terakhir sebesar 4,8% dan di atas pertumbuhan ekonomi Nasional yang sebesar

    6,5% (y-o-y). Meningkatnya laju perekonomian Indragiri Hilir terkonfirmasi dari hasil

    Indeks Tendensi Konsumen (ITK) yang meningkat dibanding triwulan sebelumnya.

    Selain itu hasil Survei Konsumen Kantor Bank Indonesia (KBI) Palembang juga

    menunjukkan terjaganya optimisme konsumen dalam memandang perekonomian

    Indragiri Hilir. Dari sisi penawaran, penopang penguatan perekonomian adalah sektor

    primer. Sektor pertanian meningkat tajam dibanding triwulan sebelumnya. Selain itu,

    masih tingginya harga timah di pasar internasional juga merupakan faktor penopang

    pertumbuhan ekonomi Indragiri Hilir. Membaiknya pertumbuhan sektor primer,

    menjadi pendorong pertumbuhan sektor sekunder dan tersier. Hampir semua sektor

    sekunder dan tersier mengalami peningkatan pertumbuhan tahunan.

    2.2.8 Pendapatan Regional / PDRB Kab Indragiri Hilir

    Data tentang Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) dihitung menurut dua

    jenis pengukuran, yaitu atas dasar harga berlaku dan atas dasar harga konstan. Tahun

    dasar yang digunakan adalah tahun 2000. Produk Domestik Regional Bruto Kab

  • Indragiri Hilir tahun 2011 mengalami peningkatan, ditunjukkan dari nilai nominal PDRB

    atas dasar harga berlaku tahun 2011, dibandingkan tahun 2010 yang masih lebih

    rendah.

    Begitu pula dengan PDRB atas dasar harga konstan pada tahun 2011 dan tahun

    2012, meningkat dibandingkan tahun 2011. Untuk PDRB atas harga berlaku dapat

    dilihat pada tabel berikut:

    Tabel E.7 PDRB atas Harga Berlaku Menurut Lapangan Usaha periode 2009 - 2011

    No Lapangan Usaha Kabupaten Indragiri Hilir Tahun

    ADHB 2011 ADHB 2012 ADHK 2011 ADHK 2012

    1

    Pertanian,

    Peternakan,

    Kehutanan

    15.772,009,77 17.385,558,87 3,217,60.69 3.391,303.54

    2 Pertambangan

    dan Penggalian 118,816,95 138,251.23 47,178,34 50,852,23

    3 Industri

    Pengolahan 9,229,985,85 9,997,850,75 1,268,231,24 1,371,145.34

    4 Listrik, Gas dan

    Air Bersih 23.251.70 25,371,22 5.764,59 6,082,90

    5 Bangunan /

    Construction 1,418,882,03 1,625,356,23 315,680,81 338,352.51

    6

    Perdagangan,

    Hotel dan

    Restoran

    3.967,458,33 4,504,666,08 1,237,800,96 1,375,649,07

    7 Pengangkutan

    dan Komunikasi 543,890,54 633,828,52 232,139,81 254.840,81

    8

    Keuangan,

    Persewaan dan

    Jasa

    540,458,56 2.393,563,01 737,881,35 795,386,09

    9 Jasa-jasa /

    Services 2,046.037.64 2,393,563,01 737,881,35 795,386,09

    PDRB 33.660,791,37 37,326,460,07 7,218,165,93 7,757,355,96

    Sumber: Kab Indragiri Hilir Dalam Angka tahun 2013