pel 6 pemuridan kristiani

19
Pelajaran 6 PEMURIDAN KRISTIANI A. Pemuridan 1. Tujuan Pemuridan Kristiani 2. Yesus Sang Guru 3. Murid Kristus 1) Persyaratan menjadi seorang Murid Yesus 2) Ciri-ciri seorang Murid Kristus A. Pemuridan dalam Sel Komunitas C. Pemuridan dalam KTM D. Dua belas Prinsip Pemuridan E. 1. Refleksi 2. Bahan Diskusi 3. Bahan Studi 4. Tugas 1

Upload: wilaxmalaikat

Post on 23-Jan-2018

12.822 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Pel 6 pemuridan kristiani

Pelajaran 6

PEMURIDAN KRISTIANI

A. Pemuridan

1. Tujuan Pemuridan Kristiani2. Yesus Sang Guru3. Murid Kristus

1) Persyaratan menjadi seorang Murid Yesus2) Ciri-ciri seorang Murid Kristus

A. Pemuridan dalam Sel Komunitas

C. Pemuridan dalam KTM

D. Dua belas Prinsip Pemuridan

E. 1. Refleksi2. Bahan Diskusi3. Bahan Studi4. Tugas

1

Page 2: Pel 6 pemuridan kristiani

2

Seorang murid tidak lebih dari pada

gurunya, atau seorang hamba dari pada

tuannya. Cukuplah bagi seorang murid jika

ia menjadi sama seperti gurunya dan bagi

seorang hamba jika ia menjadi sama seperti

tuannya. Mat 10:24-25

“Demikian pulalah tiap-tiap orang di antara kamu, yang tidak melepaskan dirinya dari segala miliknya, tidak dapat menjadi muridKu”

Lk.14:33

Page 3: Pel 6 pemuridan kristiani

PEMURIDAN KRISTIANI

A. Pemuridan

Pemuridan adalah suatu proses di mana seseorang belajar sesuatu yang berguna bagi dirinya sendiri dan bagi orang lain. Untuk dapat belajar sesuatu yang berguna, seorang murid membutuhkan guru. Karena itu Guru dan Murid adalah dua unsur yang berperan penting di dalam pemuridan. Seorang murid sulit belajar dengan baik dan benar tanpa seorang guru. Apabila murid belajar sendiri tanpa pendampingan seorang guru, kemungkinan dia bisa sesat. Sebaliknya seorang guru tidak akan banyak berguna tanpa adanya murid. Apa yang diajarkan oleh guru harus menjadi daya tarik bagi murid, dan murid dapat mengerti bahwa yang diajarkan itu adalah sesuatu yang berguna baginya dan orang lain. Dalam pemuridan seorang murid harus mengikuti sang guru, ikut serta dalam cara hidup dan misinya. Dan pada akhirnya murid terdorong untuk meninggalkan cara hidup yang lama dan seterusnya mempunyai komitmen untuk mengikuti petunjuk atau ajaran guru yaitu menjalani cara hidup yang baru sebagai hasil pembelajarannya dari guru.

A.1 Tujuan pemuridan kristiani:

• Supaya murid Kristus mengetahui semua pengetahuan yang diajarkan Yesus. Akan tetapi “mengetahui” saja belumlah cukup, tujuan pemuridan kristiani harus sampai pada penghayatan dan pelaksanaan semua yang diajarkan Yesus.

• Supaya murid kristus mengikuti pola hidup Sang Guru sebagai teladan dan idolanya.

• Supaya setiap murid kristus mengambil bagian dalam hidup Yesus Sang Guru, yang mana melalui murid Gurunya dikenal oleh orang lain. Sehingga lama-kelamaan murid Kristus dapat menjadi serupa dengan Kristus.

• Pada akhirnya pemuridan bertujuan pada kaderisasi yaitu pembelajaran yang berkesinambungan. Pengetahuan yang diperoleh seorang murid harus diteruskannya kepada orang lain. Dalam hal ini si murid yang sudah belajar dari gurunya, dapat memuridkan orang lain. Murid sekaligus menjadi guru.

3

Page 4: Pel 6 pemuridan kristiani

A.2. Yesus Sang Guru:

Dalam Pemuridan Kristiani, Yesus adalah guru ilahi. Yesus berkata “Pikullah kuk yang Kupasang dan belajarlah padaKu…….” (Mat.11:29). Yesus mengajar, memberi teladan dan memberi hidup bagi para muridNya, itulah pekerjaanNya sebagai guru. Seluruh dunia berada dalam hatiNya, untuk itu Dia datang dan mengurbankan diriNya. Yesus melihat betapa banyak manusia yang membutuhkan kebenaran dan membutuhkan pertolongan, betapa banyak manusia yang tidak mengerti tujuan hidupnya. Yesus membutuhkan orang-orang untuk dapat dipakaiNya mewartakan kebenaran dan menjadi alatnya untuk penyelamatan umat manusia. Kalau tidak ada orang yang dapat menuntun mereka maka mereka akan tersesat. Dengan tujuan untuk menjangkau seluruh dunia itulah, Yesus mencurahkan hidupNya ke dalam hidup 12 orang murid supaya mereka yang nantinya akan meneruskan tugas perutusanNya. Yesus mengajar mereka, mengikut sertakan mereka dalam pelayanan dan memberikan mereka kesempatan untuk melayani. Yesus memenuhi kebutuhan mereka serta meluangkan waktu untuk berbicara dari hati ke hati dengan mereka. Akhirnya Yesus memberi kuasa dan mengutus mereka melakukan pekerjaan yang telah dilakukanNya. Meskipun Yesus sangat sibuk, perhatian-Nya untuk mereka sangat besar padahal jumlah mereka hanya sedikit. Hal itu dilakukan-Nya karena mereka-lah yang akan menjadi tulang punggung gereja, merekalah yang menjadi penerus pewartaan di dunia. Itulah yang dilakukan Yesus untuk murid-muridNya, Dia telah menjadi guru mereka, dan untuk itu Yesus telah melimpahkan semua pengetahuanNya kepada mereka.

Apa yang dilakukan Yesus sebagai guru?

Tugas utama yang dilakukan Yesus di dunia ini adalah melaksanakan kehendak BapaNya. Kehendak Allah dalam diri Yesus adalah menyelamatkan manusia secara utuh. Di samping keselamatan jiwa sebagai yang utama, tetapi juga keselamatan tubuh rohaninya berupa emosional dll. Untuk maksud tersebut, Yesus memiliki misi ke depan yaitu supaya karya keselamatan itu dilanjutkan dari jaman ke jaman. Karenanya karya keselamatan itu Yesus teruskan kepada murid-muridNya supaya selanjutnya murid-murid itu meneruskan ke generasi berikutnya. Dalam hal inilah Yesus mengajar sambil memberi contoh. Yang dilakukan Yesus adalah:• Yesus mengajar para murid tentang:

- Kebenaran-kebenaran ilahi misalnya Allah adalah kasih, Yesus Putra Allah, Yesus adalah jalan kebenaran, dll.

4

Page 5: Pel 6 pemuridan kristiani

- Koreksi pada kebiasaan-kebiasaan atau pendapat yang salah dalam masyarakat serta menyempurnakan Hukum Taurat.

- Bagaimana dapat mengatasi suatu keadaan dalam kehidupan. • Yesus membentuk para murid dalam kehidupan praktis. Pengajaran-

Nya sederhana dan mudah dimengerti karena diselingi contoh-contoh dan perumpamaan-perumpamaan praktis.

• Yesus menjadikan diriNya panutan atau model dalam hidup para murid-Nya. Yang ditonjolkan Yesus sebagai pribadi ialah kewibawaan rohani, penyerahan diri pada kehendak Allah serta pelayanan dalam kasih dan kuasa Allah.

• Yesus menunjukkan bahwa pengalaman adalah pengajaran terbaik. Karena itu Yesus mengadakan praktek-praktek pelayanan dan membiarkan para murid terlibat.

• Yesus membina para murid-Nya dengan memberikan waktu secara pribadi untuk berbicara dari hati ke hati meskipun ditengah kesibukan. Dalam hal ini Yesus memberikan perhatian dan waktu.

• Yesus memberikan contoh bagaimana harus mengikuti-Nya yaitu konsekuen dengan apa yang diajarkan. Misalnya Yesus mengajarkan dalam doa Bapa Kami, Mat 6:10 “Jadilah kehendakMu”, hal itu dia buktikan yaitu waktu di taman Getsemani dia berdoa kepada Bapa: “……….jadilah kehendakMu” Mat 26:42. Yesus mengajarkan tentang mengampuni musuh (Lk 6:27-28), dibuktikanNya dengan mengampuni algojo-algojo (Lk 23:34).

• Yesus memberitahukan kepada para murid bahwa apa yang dialami oleh guru itu juga yang akan dialami oleh para murid, karena seorang murid tidak akan lebih dari gurunya. Cukuplah bagi seorang murid jika ia menjadi sama dengan gurunya (Mat 10:24-25)

A.3 Murid Kristus

Seorang murid ialah seorang pembelajar, yaitu siapa saja yang mengikuti atau meniru ajaran orang lain dan menerima ide-ide dan jalan pikiran gurunya. Seorang murid adalah seorang pengikut, di mana setiap saat dia siap sedia mengikuti ke mana gurunya pergi. Ia harus memutuskan bahwa tidak ada sesuatupun yang menghalanginya dalam mengikuti gurunya, meskipun ia harus berkorban.

Menjadi seorang murid Yesus Kristus merupakan suatu proses. Menjadi seorang murid bukan berarti bahwa murid itu telah “tiba di tempat tujuan atau langsung mencapai kedewasaan rohani”. Tetapi sebagaimana

5

Page 6: Pel 6 pemuridan kristiani

murid pada umumnya tentu saja murid itu melewati tingkatan-tingkatan atau kelas berdasarkan kemampuan pencapaian pengetahuan dan penghayatannya. Tingkatan-tingkatan itu berawal dari pertobatan dan berlanjut terus tahap demi tahap sampai seumur hidup.

Seorang murid Kristus berada di bawah otoritas Kristus. Yesus-lah yang menguasai seluruh hidupnya, bukan hanya menguasai perasaannya, bukan pula hanya keinginannya tetapi menguasai seluruh aspek hidupnya. Seorang murid Kristus menyerahkan kehendak bebasnya hanya pada Yesus. Di dalam Yesus dia hidup dan bergerak, di luar Yesus dia tidak dapat disebut murid Kristus

A.2.1 Persyaratan menjadi seorang Murid Yesus.

Yesus menginginkan semua manusia menjadi murid-Nya supaya manusia dapat memiliki hidup yang lebih baik. Tentu saja hidup yang lebih baik yang diberikan Yesus itu sangat berharga. Tetapi untuk dapat memiliki sesuatu yang baik dan berharga tentu saja ada syarat-syaratnya. Sama seperti murid pada umumnya, untuk dapat diterima menjadi murid dalam sekolah yang bermutu, dia harus memenuhi persyaratan-persyaratan. Setelah murid diterima, dia tetap harus memenuhi persyaratan sebagai murid.

Syarat seorang murid Kristus adalah:

• Harus menyangkal dirinya dan memikul salibnya. (Mrk 8:34).• Setelah tiba saatnya, yaitu sesudah mengikuti pemuridan sampai tahap

tertentu, seorang murid harus siap diutus. (Mat 28:10-20). Dengan demikian seorang murid berfungsi juga sebagai guru, dimana dia dapat membimbing orang lain. Apa yang dia telah terima harus diteruskan-nya kepada orang lain.

• Harus menjadikan Yesus prioritas utama dalam hidupnya. Keluarga, segala harta benda miliknya, pekerjaan dll, tidak boleh menyaingi Yesus sebagai prioritas utama. (Lk.14:26,33).

• Harus bersedia dibentuk oleh Yesus menurut cara dan kehendak-Nya.

A.2.2 Ciri-ciri seorang murid Kristus.

Tujuan pemuridan Kristiani adalah supaya setiap murid Kristus dapat menjadi serupa dengan Yesus sehingga melalui murid, Gurunya dikenal. Tetapi haruslah diingat bahwa pemuridan itu merupakan suatu proses pertumbuhan tingkat rohani dari tahap ke tahap. Karena itu

6

Page 7: Pel 6 pemuridan kristiani

diharapkan seorang murid Kristus pada akhirnya dapat menunjukkan ciri-ciri seperti yang disebutkan dibawah ini, atau setidaknya ciri-ciri ini secara bertahap berkembang dalam diri seorang murid Kristus. Pada saat yang sama yaitu setelah seorang murid Kristus mulai berkembang dalam ciri-ciri yang ideal, pada saat itu pula murid itu dituntut untuk berfungsi sekaligus sebagai guru yaitu menjadi teladan dan dapat membimbing orang lain. Semakin tinggi tingkat rohani seorang murid Kristus, ciri-cirinya akan semakin kelihatan.

Ciri-ciri yang ideal dari seorang murid Kristus adalah:

1) Mengenal Allah.

Seorang murid yang mengenal Allah berarti murid tersebut dekat dengan Allah. Tidak mungkin seseorang dapat mengenali orang lain kalau dia jauh dan jarang bertemu. Untuk itu seorang murid Kristus selalu menyediakan waktu untuk doa pribadi, penghayatan sakramen dan Kitab Suci. Melalui pengalaman-pengalaman hidup rohani dia dapat lebih mengenal Allah, sebagai Allah yang Maha Kasih. Dia mengetahui dan meyakini bahwa Allah hidup dan di dalam Roh Kudus Allah berkarya untuk kebaikan manusia.

2) Mengasihi Allah dan sesama .

- Seorang murid yang mengasihi Allah akan melakukan perintah-perintah Allah. “Jikalau kamu mengasihi Aku, kamu akan menuruti segala perintahKu” Yoh 14:15. Salah satu perintah Tuhan adalah pergi mewartakan Injil dan menghasilkan buah. Berarti seorang murid wajib berevangelisasi demi cintanya kepada Tuhan.Demikian pula segala sesuatu yang dikerjakan atau diperbuatnya harus didasari kasih kepada Allah.

- Di lain pihak apabila seseorang berkembang dalam kasih kepada Allah maka ia juga pasti akan mengasihi sesamanya. St. Yohanes berkata bahwa bila orang mengatakan dia mengasihi Allah tetapi membenci sesamanya maka dia adalah seorang pembohong (I Yoh 4:11,20).

3) Melakukan kehendak Allah .

Dalam Yoh 4:34 Yesus bersabda: “MakananKu ialah melakukan kehendak Dia yang mengutus Aku dan menyelesaikan pekerjaanNya”. Bagi seorang murid Kristus, Kehendak Allah haruslah di atas segala-galanya. Norma tertinggi di dalam hidup setiap anggota KTM adalah Kehendak Allah. Melakukan kehendak Allah menuntut kurban dan

7

Page 8: Pel 6 pemuridan kristiani

penyangkalan diri karena sering kali kehendak Allah bertentangan dengan kehendak sendiri. Hal itu telah dilakukan Yesus, yang mana demi kehendak Allah Bapa, Dia rela wafat di salib. Pokoknya Prinsip hidup seorang murid Kristus adalah “melakukan kehendak Allah”.

B. Pemuridan dalam Sel Komunitas.

Dalam sel komunitas ada dua bentuk pelayanan yaitu pelayanan ke dalam dan pelayanan keluar. Pelayanan ke luar berupa evangelisasi di mana para anggota yang sudah lebih dewasa dalam iman dapat menjaring orang-orang yang belum mengenal Kristus atau yang kehidupan kekristenannya buruk. Prioritas utama dalam pelayanan keluar ini adalah anggota oikos. Kemudian mereka dimasukkan ke dalam sel komunitas untuk dijadikan murid. Para anggota baru ini akan dilayani oleh pelayan sel dan para anggota yang tingkat kerohaniannya lebih baik supaya para anggota baru ini dapat lebih mengenal Allah dan dapat memiliki hubungan pribadi dengan Allah supaya pada gilirannya mereka dapat menjadi anggota yang militan dalam pewartaan. Proses ini akan berlangsung terus menerus. Inilah yang disebut pemuridan dalam sel komunitas. Melalui pengajaran-pengajaran, pendampingan, bimbingan, sharing, konseling, persaudaraan kristiani dan perkembangan karunia-karunia Roh Kudus di dalam sel komunitas, proses pemuridan itu dapat terlaksana dengan baik.

Di dalam sel komunitas para anggota akan mengalami pertumbuh-an rohani. Pertumbuhan rohani berarti berpindah dari tingkat rohani yang rendah ke tingkat rohani yang lebih tinggi. Karena itu para murid Kristus dapat dibedakan berdasarkan tingkat kedewasaan rohani yang dimilikinya. Secara bertahap tingkat kedewasaan rohani tersebut adalah:

1. Tingkat pertama: Anak-anak

Merupakan orang-orang yang baru mengalami pertobatan dan baru menerima Kristus. Mereka juga adalah orang-orang yang bermasalah dan mau bergabung dengan sel komunitas karena mengharapkan perobahan dalam hidupnya. Orang-orang yang bergabung dalam sel komunitas hanya karena coba-coba dan ingin tahu dapat juga dimasukkan dalam tingkat pertama ini. Pembinaan orang pada tingkat pertama ini menjadi tanggung jawab Pelayan Sel. Biasanya Pelayan Sel menunjuk seorang anggota yang

8

Page 9: Pel 6 pemuridan kristiani

sudah lebih dewasa dalam hidup rohani untuk mendampingi dan membimbing mereka. Bahan pembinaan untuk mereka misalnya dari “arrival kit” (panduan pemula). Umumnya setelah sebelas minggu orang pada tingkat ini sudah dapat memasuki tahap remaja. Sedangkan orang yang bermasalah dibina oleh seluruh anggota, tetapi harus mendapat perhatian khusus dari Pelayan Sel dan wakilnya. Lamanya seorang murid dalam tingkat ini adalah relatif. Ada yang membutuhkan waktu lama tapi ada yang hanya membutuhkan waktu singkat. Bahkan ada orang-orang tertentu yang masuk dalam kehidupan sel komunitas tanpa melalui tingkat anak-anak, karena sebelum bergabung di dalam sel komunitas mereka sudah memiliki hidup rohani yang lebih baik, sebab tempat pemuridan bukan hanya dalam sel komunitas. Sel komunitas hanyalah salah satu wadah pemuridan di dalam gereja katolik.

2. Tingkat kedua: Remaja

Mereka adalah orang yang hidup rohaninya sudah lebih maju. Mereka sudah mulai mengalami suka duka dalam kehidupan berkomunitas dan sudah mengerti akan makna berkomunitas. Mereka sudah mulai menyenangi kehidupan doa dan sudah menyadari betapa Allah mencintai mereka dan bahwa mereka sangat berharga bagi Tuhan. Mereka sudah menemui makna dari Kitab Suci dan sakramen-sakramen. Orang pada tingkat ini mulai belajar pengendalian diri dan kerendahan hati. Mereka berusaha untuk menyenangkan hati Allah dengan melayani dan menjauhkan dosa, tetapi realitasnya mereka mengalami banyak perjuangan dalam hal ini. Meskipun mereka menyadari bahwa mereka tidak boleh berbuat dosa, tapi pada prakteknya mereka sering masih sulit untuk meninggalkan kebiasaan-kebiasaan dosa tertentu. Mereka sering kali mempunyai banyak cita-cita rohani, tetapi masih berbentuk khayalan atau mimpi karena cita-cita itu biasanya hanya bersumber dari pikiran bukan dari hati. Mereka menyadari bahwa mereka membutuhkan teman-teman dalam komunitas untuk pertumbuhan rohani mereka. Akan tetapi motivasi-motivasi mereka masih sering dikendalikan oleh ego mereka sendiri. Untuk pembinaan, mereka diberikan pelajaran-pelajaran yang sesuai. Mereka sudah diberikan pengajaran-pengajaran untuk berevangelisasi. Sebagai bagian dari pembinaan, kelompok sudah mempercayakan pelayanan-pelayanan tertentu kepada mereka yaitu pelayanan masih dalam lingkup komunitas, misalnya memimpin pujian dalam sel, mendoakan orang-orang bermasalah yang minta dilayani oleh

9

Page 10: Pel 6 pemuridan kristiani

kelompok sel, memberikan kotbah atau renungan sesuai talentanya, menjadi pendamping rohani bagi anggota tingkat anak-anak, dll. Tujuan pelayanan-pelayanan ini disamping memberikan kesempatan kepada mereka untuk berevangelisasi, juga lebih banyak sebagai pelatihan bagi mereka supaya mereka dapat belajar dari pengalaman.

3. Tingkat ketiga: Dewasa

Mereka adalah orang yang sudah matang rohaninya. Motivasi rohani mereka lebih untuk melaksanakan kehendak Allah. Mereka sudah bisa menghayati arti sabda Tuhan yang mengatakan “Barangsiapa mengikuti Aku hendaklah dia menyangkal dirinya, memikul salibnya dan mengikuti Aku”. Kehidupan rohaninya dalam hal penghayatan doa, Kitab Suci dan sakramen sudah lebih teratur. Terkadang mereka mengalami kekeringan-kekeringan rohani, tetapi Tuhan memberikan kesetiaan kepada mereka. Mereka belumlah orang yang sempurna tetapi masih belajar untuk menjadi sempurna karena mereka masih tetap murid dan masih dalam proses pemuridan. Janganlah lupa bahwa proses pemuridan itu berlangsung seumur hidup. Karena itu mereka tidak luput dari cacat-cacat celah yang kecil. Mereka berusaha untuk hidup kudus, karena itu dosa-dosa kecil mereka anggap sebagai beban. Karena cintanya kepada Allah, mereka mengakukan dosanya secara teratur. Mereka sadar bahwa mereka adalah umat yang diutus dan harus mengambil bagian dalam amanat Perutusan Agung Kristus. Mereka memahami akan kata-kata Yesus: “Jikalau dunia membenci kamu, ingatlah bahwa ia telah lebih dahulu membenci Aku dari pada kamu” Yoh 15:18. Komunitas mempercayakan pelayanan-pelayanan yang lebih besar kepada mereka misalnya dalam komunitas mereka dapat menjadi pelayan atau team pelayan, mengajar, dll. Mereka sudah diberikan kepercayaan untuk evangelisasi di luar komunitas bahkan kepada orang yang belum mengenal Kristus atau agama lain, dll. Orang yang sudah pada tingkat ini dapat mengadakan pelayanan sendiri atas nama komunitas dengan sepengetahuan pelayan sel atau pelayan di atasnya.

Perlu diperhatikan bahwa di dalam sel komunitas tidak ada pengelompokan-pengelompokan sesuai tingkat kedewasaan iman ataupun tahap keanggotaaan. Sama seperti satu keluarga, orang tua dan anak-anak (masih balita sampai yang sudah dewasa) bergabung menjadi satu kesatuan, demikian pula satu sel adalah satu keluarga yang saling membangun dan menopang. Orang tua wajib memperhatikan pembinaan dan pendidikan

10

Page 11: Pel 6 pemuridan kristiani

anak-anak, sedangkan anak-anak yang sudah lebih dewasa harus memperhatikan dan mengasihi adik-adiknya. Yang menjadi orang tua di dalam sel komunitas adalah Pelayan dan wakilnya. Tingkat kedewasaan iman seperti yang diuraikan di atas hanyalah sebagai tolok ukur bagi masing-masing anggota untuk menilai dirinya sendiri apakah dia berkembang atau tidak. Demikian pula bagi Pelayan Sel dan Wakilnya, untuk dapat membina anggotanya dengan lebih baik, perlu untuk melihat tingkat kedewasaan iman setiap anggotanya.

Sebagaimana sekolah pada umumnya dimana para murid diharap-kan dari hari ke hari semakin memiliki banyak pengetahuan dan budi pekerti sehingga secara bertahap dapat berkembang dari tingkat yang rendah ke tingkat yang lebih tinggi, maka para anggota sel sebagai murid Kristus diharapkan dapat berkembang dari tingkat anak-anak menjadi dewasa. Tingkat kedewasaan iman seseorang tidak dapat diukur berdasar-kan usia hidupnya. Ada orang yang usianya masih muda tetapi kedewasaan imannya sudah tinggi, seperti St.Theresia Lisieux. Sedangkan lamanya seorang murid pada tingkatnya adalah relatif. Ada yang harus berada pada satu tingkat lebih lama sedangkan yang lain mungkin jangka waktunya pendek.

C. Pemuridan dalam KTM

Di dalam Komunitas Tritunggal Mahakudus, pembinaan merupa-kan bagian amat penting dalam kehidupan komunitas. Tanpa pembinaan yang baik, komunitas tidak akan dapat berkembang dengan baik. Tanpa pembinaan, komunitas tidak akan banyak berarti bagi setiap anggota dan bagi gereja universal. Karena itu pembinaan ini harus mendapat prioritas utama dan menjadi perhatian pokok dari seluruh team pelayan. Pembinaan ini merupakan perwujudan dari pemuridan kristiani dalam KTM. Ada dua tujuan pembinaan di dalam KTM:

1. Membentuk semua anggota menjadi murid-murid Kristus yang sejati, yang makin serupa dengan Kristus. Secara bertahap para anggota diasimilir ke dalam Kristus, sehingga seluruh hidupnya, cara berpikir, cara merasa, keinginan dan kehendaknya menjadi satu dengan hidup, cara berpikir, cara merasa serta kehendak Kristus. Pembinaan ini bersifat integral, menyeluruh, meliputi bidang intelektual, mental dan rohani. Mereka harus dibawa pada pertobatan yang mendalam.

11

Page 12: Pel 6 pemuridan kristiani

2. Membekali para anggota dengan pelbagai macam pengetahuan dan ketrampilan yang dibutuhkan dalam pelayanan, sehingga pelayanan mereka sungguh-sungguh dapat dipertanggung jawabkan dan tidak menyimpang dari iman Gereja Katolik

Untuk maksud pemuridan kristiani ini, para anggota KTM harus menjalani empat tahap keanggotaan. Pada setiap tahap ada sistim pembinaan yang harus diikuti oleh setiap anggota pada tahapnya. Sistim pembinaan tersebut berupa pengajaran-pengajaran, anjuran retret serta kewajiban menjalankan komitmen-komitmen. Di samping itu setiap anggota harus memenuhi persyaratan minimal dalam kehadiran pertemuan sel maupun pertemuan pengajaran. Apabila seorang anggota tidak memenuhi persyaratan pembinaan dalam tahapnya maka dia tidak diperkenankan untuk naik ke tahap berikutnya. Semua anggota komunitas dari tahap satu sampai tahap empat mewajibkan dirinya untuk hidup menurut semangat komunitas dengan menjalankan delapan kewajiban dasar antara lain: menghadiri pertemuan sel dan pengajaran, meluangkan waktu untuk doa dan bacaan Kitab Suci minimal satu jam sehari, dll. Pelaksanaan kewajiban itu dapat dijalankan secara bertahap. Sistim Pembinaan tiap tahap dan pelaksanaan kewajiban-kewajiban dasar itu merupakan proses pemuridan di dalam KTM. Dalam kelompok sel KTM, pelayan sel sangat berperan dalam pemuridan anggota-anggota sel.

D. Dua belas Prinsip Pemuridan:

1. Mencari sebuah teladan.

Semua orang Kristen adalah murid Yesus melalui babtisan. Salah satu rahmat baptisan adalah kepercayaan dan tanggung jawab yang diberikan Yesus kepada setiap orang Kristen untuk mewakili Dia melakukan apa yang telah dilakukanNya. Apa yang dilakukan Yesus itu merupakan teladan yang harus ditiru oleh para muridNya. Selanjutnya para murid memberi teladan kepada generasi berikutnya. Hal itu telah berlangsung terus-menerus dari dulu hingga saat ini sehingga kitapun menjadi murid Kristus karena telah mengikuti teladan orang lain yang mendahului kita. Seandainya tidak ada orang lain yang telah menjadi teladan dan memberitakan injil pada kita, tentu saat ini kita belum menjadi murid Kristus. Untuk menjadi murid Kristus, kita masih perlu orang lain yang memberikan teladan dan bimbingan, menasihati dan mengajar serta menegur kita, dll. Pada gilirannya kita

12

Page 13: Pel 6 pemuridan kristiani

akan melakukan hal yang sama dimana kita dapat menjadi teladan bagi orang lain, membimbing mereka, mengajar mereka, menasihati mereka, menegur mereka, dll. Dengan kata lain setiap orang Kristen adalah murid sekaligus guru. Santo Paulus berkata, “Engkau mengikuti aku seperti aku mengikuti Kristus.” Santo Paulus adalah murid Kristus sekaligus guru bagi banyak orang.

2. Keterlibatan dalam suatu hubungan.

Membangun suatu hubungan merupakan prinsip yang penting dalam pemuridan. Dengan membangun hubungan maka guru dan murid akan saling mengenal. Murid akan mengetahui bahwa dia dikasihi dan dibimbing oleh gurunya. Murid membutuhkan seorang guru yang selalu siap sedia menemaninya ketika dia berjuang dalam pertumbuhan imannya.

3. Penyerahan diri

Dengan membasuh kaki murid-muridNya (Yoh 13), Yesus telah memberikan teladan bahwa seorang guru harus melayani dan menyerahkan diri untuk murid-muridNya. Orang lain berpendapat bahwa murid harus melayani gurunya. Ini adalah pendapat keliru.. Ajaran Yesus bertolak belakang dengan pendapat. Penyerahan diri ialah kerendahan hati yang dinyatakan dalam kasih dan pelayanan. Jika anda mau mendidik orang menjadi murid, maka anda harus menjadi pelayan terlebih dahulu. Hal itu yang akan dilihat orang darimu sehingga mereka akan percaya kepadamu. Sesudah itu anda harus siap memberi nasihat dan bimbingan kepada murid anda. Keberhasilan itu bukan karena pengetahuan yang anda berikan, bukan pula karena indahnya kata-kata anda, tetapi karena tindakan pelayanan anda telah mulai menghasilkan buah.

4. Penyangkalan diri.

Penyangkalan diri dalam hal ini adalah sikap batin, yaitu kemauan untuk melayani. Pada dasarnya seorang pelayan atau hamba tidak memiliki hak, yang ada hanyalah kewajiban. Dalam hal ini perlu pengendalian diri terhadap kenikmatan dan keinginan-keinginan daging.

5. Memikul salib.

13

Page 14: Pel 6 pemuridan kristiani

Yesus berkata dalam injil Lukas 14:27 “Barangsiapa tidak memikul salibnya dan mengikut Aku, ia tidak dapat menjadi muridKu” Perkataan Yesus ini jelas. Salib tidak terlepas dari kehidupan setiap murid Kristus. Yang menjadi soal adalah apakah seorang murid mengerti tentang salib. Tidak semua kesulitan atau penderitaan merupakan salib. Yesus memikul salib dikehendaki Allah Bapa, untuk itu Dia rela memikul salib. Penderitaan yang dialami karena dosa sendiri bukanlah salib karena dosa bukanlah kehendak Allah. Jadi unsur utama yang dimaksudkan di sini adalah demi kehendak Allah kita menderita atau mendapat kesulitan. Para umat perdana sudah memberikan contoh dalam memikul salib. Mereka menderita aniaya karena mereka pengikut Kristus dan untuk itu mereka bersuka cita meskipun dalam kesulitan.

6. Dapat diajar.

Arti Pemuridan bukan hanya mengisi otak orang dengan pengetahuan atau berbicara soal informasi. Pemuridan lebih berbicara tentang “pembentukan” yaitu pembentukan pribadi. Banyak orang yang memiliki banyak pengetahuan, tetapi hatinya memberontak sehingga perilakunya tidak sepadan dengan pengetahuan yang dimilikinya. Apabila hal ini yang terjadi maka pemuridan tidak mencapai tujuan. Maksud pemuridan adalah supaya pengetahuan yang diperoleh oleh murid itu dapat menghasilkan perubahan hidup. Praktek hidup yang benar jauh lebih penting daripada perkataan. Yesus tidak pernah mengajak murid-muridNya dengan berkata, “Mari kita pelajari kitab kejadian atau kitab Yesaya.” Yesus lebih banyak memberikan contoh dan teladan.

7. Kesetiaan.

Seorang murid harus memiliki sifat setia. Untuk dapat berkembang dalam kesetiaan maka harus belajar untuk setia dalam perkara-perkara kecil. Yesus berkata: “Barangsiapa setia dalam perkara-perkara kecil, ia setia juga dalam perkara-perkara besar” Lk 16:10. Setialah terhadap pelayanan orang lain atau setialah pada orang di atas anda, dengan demikian anda dapat setia juga dalam pelayanan anda sendiri. Sebagai seorang pemimpin sel komunitas, anda harus bertanggung jawab dengan memberikan laporan-laporan kepada pelayan wilayah anda, dan dengan demikian anda akan diberikan kesetiaan di dalam pelayanan anda di dalam sel anda. Kesetiaan itu berhubungan erat juga dengan

14

Page 15: Pel 6 pemuridan kristiani

masalah keuangan. “Jadi, jikalau kamu tidak setia dalam hal Mamon yang tidak jujur, siapakah yang akan mempercayakan kepadamu harta yang sesungguhnya?” Lk.16:11.

8. Taat kepada orang yang diberi kuasa

Yang kita maksudkan di sini bukan hanya taat kepada pemimpin, tetapi juga kepada orang yang diberi kuasa oleh pemimpin. Jika anda ditunjuk oleh pelayan wilayah untuk memimpin sebuah kelompok, berarti anda adalah orang yang diberi kuasa pada kelompok itu. Jika mereka menerima anda, mereka menerima dia yang memberi kuasa. Jika mereka menolak anda, mereka menolak dia. Jika mereka mendengarkan anda, mereka mendengarkan dia. Dengan demikian anda mempunyai tanggung jawab yang besar terhadap mereka yang anda pimpin. Sampai mana anda tunduk dan taat kepada pimpinan sampai di situ pula anda menyalurkan kewibawaan kepada mereka yang dipercayakan kepada anda.

9. Bekerja di bawah pengawasan.

Seorang Pelayan mempunyai fungsi rangkap, disamping sebagai murid ia juga berfungsi sebagai guru. Sebagai murid ia masih dididik oleh orang lain, dalam hal itu ia dipanggil untuk bekerja di bawah pengawasan gurunya. Pelayanan yang dia lakukan seolah-olah merupakan latihan kerja sehingga perlu dievaluasi. Dalam hal ini pelayan itu selalui siap menerima bimbingan

10. Mengerjakan tugas-tugas.

Anda harus mengerjakan tugas yang diberikan kepada anda. Pelajarilah pelajaran-pelajaran yang perlu diberikan kepada murid-muridmu. Jangan melakukan segala sesuatu menurut kehendak anda sendiri. Serahkanlah tugas-tugas tepat pada waktunya. Hadirlah dan bantulah kegiatan wilayah. Sampaikanlah segala informasi yang harus anda sampaikan. Jangan menunda-nunda pekerjaan yang harus anda lakukan.

11. Diakui oleh para pemimpin

Seorang murid harus melayani dan mengikuti perintah gurunya. Dengan demikian ia akan segera dikenal dan diakui oleh pelayan untuk bisa diberi tanggung jawab dalam pelayanan. Sekali dikenal, ia mungkin merasa sudah sampai pada tujuan atau sudah dewasa dalam iman. Tetapi ingatlah, kita ini dipanggil sebagai pembelajar. Prosesnya

15

Page 16: Pel 6 pemuridan kristiani

tidak pernah berhenti. Kita mencapai kedewasaan penuh jika masuk ke dalam kerajaan Kristus. Kesabaran dan ketekunan merupakan kuncinya.

12. Diperbolehkan melakukan pelayan sendiri.

Sekali anda boleh melakukan pelayanan anda sendiri, pelayanan memang telah benar-benar dimulai. Sekarang anda dipanggil untuk menjadikan orang lain sebagai murid. Anda menjadi teladan mereka. Anda mau berkembang dengan membangun hubungan dengan sesama dan membantu membentuk orang lain.

16

Page 17: Pel 6 pemuridan kristiani

R e f l e k s i

B a h a n D i s k u s i

1. Dalam Pemuridan Kristiani, Yesus adalah Sang

Guru ideal. Setiap orang Kristen mendapat

panggilan untuk penjadi guru dalam Pemuridan

Kristiani. Apa yang anda akan lakukan

sebagai

guru sesuai maksud Yesus?

2. Berkali-kali Yesus mengatakan bahwa kalau mau menjadi

17

Anda adalah seorang pelayan atau team pelayan atau calon pelayan. Saat ini

anda sudah mengerti dengan lebih baik mengenai pemuridan dalam sel

komunitas. Dalam pengajaran di atas anda sudah dapat membedakan

anggota sel menurut kedewasaan rohaninya yaitu tingkat anak-anak, tingkat

remaja dan tingkat dewasa. Tugas anda saat ini adalah menilai diri anda

sendiri dan masing-masing teman anggota sel-mu. Dengan sejujurnya nilailah

diri anda sendiri, juga teman-teman sel-mu. Sebagai murid anda dan teman

selmu berada di tingkat mana? Berikanlah alasannya.

1. Saya sendiri berada pada tingkat …………………………….

Alasannya: ……………………………………………………

2. Teman-teman sel:

Page 18: Pel 6 pemuridan kristiani

muridNya harus memikul salib (Lk 14:27; Mat 10:38; Mat

16:24). Coba anda jelaskan apa yang Yesus maksudkan dengan

salib itu?

3. Ciri-ciri seorang murid Kristus sudah dijelaskan secara global

pada bagian A.2.2. Coba anda terangkan lebih detil lagi

mengenai ciri seorang murid tersebut.

4. Apa pendapat atau usul anda untuk memajukan pemuridan

dalam KTM ?B a h a n S t u d i

Di bawah ini disajikan dasar-dasar Kitab Suci yang

berbicara tentang Pemuridan. Anda dapat mengambil

kesimpulan tentang Ciri Pemuridan dari ayat-ayat

tersebut.

1. Matius 11:25-30; Matius 10:38-39; Lukas 14:27

Berdasarkan ayat-ayat tersebut, tulislah dalam satu

kalimat ciri seorang murid Kristus. ------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

--------------------------------------------------------------

2. Yakobus 1:22-25; Yohanes 15:5; Yohanes 14:21; Matius 28:19

Tulislah dalam satu kalimat ciri seorang murid, berdasarkan

ayat-ayat tersebut: ------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

--------------------------------------------------------------

3. Yohanes 8:31-32; Yohanes 6:66-68; Kolose 3:16; II Petrus 2:15 ------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

--------------------------------------------------------------

18

Page 19: Pel 6 pemuridan kristiani

4. Yohanes 13:35; Matius 20:26-28; Kolose 3:12-15 ------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

--------------------------------------------------------------

5. Yohanes 15:8; Galatia 5:22; Matius 4:19; I Petrus 3:15 --------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

--------------------------------------------------------------

T u g a s

1. Bacalah dan tandailah Redemptoris Missio No.71-

74; 77-83; 86-92

2. Tulislah hasil refleksi pribadi anda.

3. Hasil studi anda tulislah dalam lembaran tugas.

4. Cantumkan nama anda pada lembaran-lembaran

jawaban kemudian kumpulkan.

19