pedoman-subsidi kualifikasi guru 2008 050308 · pdf fileguru pns/guru bukan pns (gty dan gtt)...
TRANSCRIPT
PEDOMANPEDOMANPEDOMANPEDOMAN
Pemberian Subsidi Pemberian Subsidi Pemberian Subsidi Pemberian Subsidi
PeningkatanPeningkatanPeningkatanPeningkatan Kualifikasi Guru Kualifikasi Guru Kualifikasi Guru Kualifikasi Guru
Ke Ke Ke Ke S1/D4S1/D4S1/D4S1/D4
DIREKTORAT JENDERAL
PENINGKATAN MUTU PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN
DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL
2008
Pedoman Subsidi Peningkatan Kualifikasi Guru Tahun 2008 -- i
KKKKKKKKAAAAAAAATTTTTTTTAAAAAAAA PPPPPPPPEEEEEEEENNNNNNNNGGGGGGGGAAAAAAAANNNNNNNNTTTTTTTTAAAAAAAARRRRRRRR
Guru mempunyai fungsi, peran, dan kedudukan yang sangat strategis dalam
pembangunan nasional bidang pendidikan. Pembangunan tersebut
merupakan upaya mencerdaskan kehidupan bangsa dan meningkatkan kualitas manusia Indonesia yang beriman, bertakwa, dan berakhlak mulia
serta menguasai ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni dalam mewujudkan masyarakat yang maju, adil, makmur, dan beradab berdasarkan Pancasila dan
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Penyelenggaraan pendidikan bermutu akan dihasilkan oleh guru yang
profesional dengan kualifikasi minimal seperti yang dipersyaratkan Undang-
undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen.
Salah satu tugas pokok dan fungsi Direktorat Jenderal Peningkatan Mutu
Pendidik dan Tenaga Kependidikan (Ditjen PMPTK) sebagai bagian integral Depdiknas adalah meningkatkan kualitas pendidikan dengan tersedianya
standar pendidikan nasional dan standar pelayanan minimal, serta
meningkatkan kualifikasi minimun dan sertifikasi guru. Melalui peningkatan kualifikasi akademik guru yang sesuai dengan bidang tugasnya, diharapkan akan membawa dampak terhadap terlaksananya proses pembelajaran yang menciptakan suasana pembelajaran yang bermakna, menyenangkan, kreatif,
dinamis, dan dialogis, yang pada akhirnya akan meningkatkan mutu pendidikan secara keseluruhan.
Pedoman ini disusun sebagai acuan bagi pelaksana pemberian subsidi
peningkatan kualifikasi guru tahun 2008, antara lain berisi persyaratan guru penerima subsidi, proses rekrutmen dan penyaluran dana, pelaporan, jadwal
pelaksanaan, dan pengendalian program.
Jakarta, Februari 2008 Direktur Jenderal,
Dr. Baedhowi
NIP. 130803888
Pedoman Subsidi Peningkatan Kualifikasi Guru Tahun 2008 -- ii
DDDDDDDDAAAAAAAAFFFFFFFFTTTTTTTTAAAAAAAARRRRRRRR IIIIIIIISSSSSSSSIIIIIIII
Halaman
KATA PENGANTARKATA PENGANTARKATA PENGANTARKATA PENGANTAR i
DAFTAR ISIDAFTAR ISIDAFTAR ISIDAFTAR ISI ii
BBBBBBBBAAAAAAAABBBBBBBB IIIIIIII PPPPPPPPEEEEEEEENNNNNNNNDDDDDDDDAAAAAAAAHHHHHHHHUUUUUUUULLLLLLLLUUUUUUUUAAAAAAAANNNNNNNN
A. Latar Belakang 1 B. Landasan Hukum 2
C. Tujuan 3 D. Sasaran 3
E. Pengertian Subsidi 3
F. Sifat Subsidi 4 G. Prinsip Pemberian Subsidi 4
BBBBBBBBAAAAAAAABBBBBBBB IIIIIIIIIIIIIIII MMMMMMMMEEEEEEEEKKKKKKKKAAAAAAAANNNNNNNNIIIIIIIISSSSSSSSMMMMMMMMEEEEEEEE PPPPPPPPEEEEEEEEMMMMMMMMBBBBBBBBEEEEEEEERRRRRRRRIIIIIIIIAAAAAAAANNNNNNNN SSSSSSSSUUUUUUUUBBBBBBBBSSSSSSSSIIIIIIIIDDDDDDDDIIIIIIII
A. Sumber dan Alokasi Dana 5
B. Kriteria Penerima Subsidi 5 C. Tahapan Pemberian Subsidi 6
D. Hak dan Kewajiban Penerima Subsidi 8 E. Mekanisme Penyaluran Dana Subsidi 9
F. Pemberhentian Pemberian Subsidi 13
G. LPTK/PT Pelaksana Peningkatan Kualifikasi 14 H. Koordinasi Pengelolaan 14
I. Waktu Pelaksanaan 16
BBBBBBBBAAAAAAAABBBBBBBB IIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIII PPPPPPPPEEEEEEEENNNNNNNNGGGGGGGGEEEEEEEENNNNNNNNDDDDDDDDAAAAAAAALLLLLLLLIIIIIIIIAAAAAAAANNNNNNNN PPPPPPPPRRRRRRRROOOOOOOOGGGGGGGGRRRRRRRRAAAAAAAAMMMMMMMM
A. Cakupan Pengendalian 17
B. Pengelolaan Data Guru Penerima Subsidi 18 C. Pemantauan dan Evaluasi Program 19
D. Pelaporan 20 E. Proses Pelaporan Pelaksanaan Pembayaran Dana
Subsidi Peningkatan Kualifikasi 21
BBBBBBBBAAAAAAAABBBBBBBB IIIIIIIIVVVVVVVV PPPPPPPPEEEEEEEENNNNNNNNUUUUUUUUTTTTTTTTUUUUUUUUPPPPPPPP 2233
Lampiran-lampiran
Pedoman Subsidi Peningkatan Kualifikasi Guru Tahun 2008 -- 1
BBBBBBBBAAAAAAAABBBBBBBB IIIIIIII
PPPPPPPPEEEEEEEENNNNNNNNDDDDDDDDAAAAAAAAHHHHHHHHUUUUUUUULLLLLLLLUUUUUUUUAAAAAAAANNNNNNNN
A. Latar Belakang
Dalam pendidikan, guru memegang peran essensial yang sulit digantikan
dengan siapapun. Hal ini sesuai dengan Undang-undang No 14 Tahun
2005 tentang Guru dan Dosen pasal 1 yang menyatakan bahwa guru
adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar,
membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta
didik pada pendidikan usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar,
dan pendidikan menengah.
Upaya yang dapat dilakukan untuk mendukung terlaksananya proses
belajar mengajar yang baik dan kondusif adalah dengan cara
menyediakan guru yang berkualitas dan profesional. Globalisasi yang
mengharuskan bangsa Indonesia untuk mempersiapkan warga negara
dengan kualitas dan daya kompetisi yang tinggi memerlukan guru
profesional dengan kuantitas yang memadai.
Sebagai tenaga yang profesional, guru diharapkan memiliki kualifikasi
akademik, kompetensi, dan sertifikat yang sesuai dengan kewenangan
mengajar. Undang-undang Nomor 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen
pasal 7 mengamanatkan, bahwa profesi guru merupakan bidang
pekerjaan khusus yang dilaksanakan berdasarkan prinsip, antara lain
memiliki kualifikasi akademik, latar belakang pendidikan sesuai dengan
bidang tugasnya dan memiliki kompetensi yang diperlukan untuk
melaksanakan bidang tugas tersebut. Pada pasal 9 menyatakan bahwa
kualifikasi sebagaimana dimaksud diperoleh melalui pendidikan tinggi
jenjang S1/ D4. Hal tersebut lebih ditegaskan pada Peraturan Pemerintah
RI Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan Pasal 29
yang menyatakan bahwa pendidik pada pendidikan anak usia dini (PAUD),
SD/MI, SMP/Mts, SMA/MA, SDLB/SMPLB/SMALB dan SMK/MAK masing-
masing memiliki:
Pedoman Subsidi Peningkatan Kualifikasi Guru Tahun 2008 -- 2
a. Kualifikasi akademik minimal S1/ D4.
b. Latar belakang pendidikan tinggi yang sesuai dengan mata pelajaran
yang diajarkan.
c. Sertifikat profesi guru sesuai dengan jenis dan tingkat sekolah tempat
kerjanya.
Berlakunya Undang-undang dan Peraturan Pemerintah tersebut
menimbulkan beberapa konsekuensi yang perlu mendapat perhatian,
mengingat kenyataan di lapangan belum sesuai dengan tuntutan undang-
undang maupun peraturan pemerintah tersebut. Salah satu upaya yang
dilakukan oleh pemerintah untuk menjawab tantangan bagi guru yang
belum memiliki kualifikasi S1/ D4 adalah dengan memberikan subsidi
peningkatan kualifikasi guru.
Berdasarkan data dari Ditjen PMPTK, bahwa secara nasional (2.245.952
guru) yang berkualifikasi minimal adalah sebesar 837.460 (37,3 %), dan
selebihnya 1.408.492 (62,7%) adalah guru yang belum memiliki kualifikasi
akademik minimal yang diamanatkan oleh undang-undang. Agar sesuai
dengan yang diamanatkan oleh undang-undang, maka kualifikasi guru
yang ada saat ini perlu ditingkatkan.
Untuk mengatasi guru yang belum memenuhi persyaratan kualifikasi,
Pemerintah Pusat melalui Departemen Pendidikan Nasional, Direktorat
Jenderal Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan pada tahun
2008 memberikan Subsidi Peningkatan Kualifikasi Guru pada pendidikan
dasar dan menengah.
B. Landasan Hukum
1. Undang-Undang RI Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional,
2. Undang-undang RI Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen,
3. Peraturan pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar
Nasional Pendidikan.
Pedoman Subsidi Peningkatan Kualifikasi Guru Tahun 2008 -- 3
C. Tujuan
Pemberian subsidi peningkatan kualifikasi akademik bagi guru ini
bertujuan:
1. Mendorong guru untuk mengikuti pendidikan lanjutan sampai
memperoleh ijasah S1/D4
2. Meningkatkan pengetahuan, kemampuan, dan kinerja guru dalam
proses pembelajaran
3. Mempercepat proses peningkatan kualitas pendidikan melalui
peningkatan mutu guru
D. Sasaran
Sasaran program subsidi peningkatan kualifikasi akademik S1/D4 tahun
2008 ini adalah guru yang sedang dan akan menempuh pendidikan
sejumlah 270.000 guru dengan pembagian kelompok sasaran sebagai
berikut.
1. Subsidi lanjutan diberikan kepada 170.000 guru yang telah
mendapatkan bantuan pendidikan tahun 2007 tetapi masih
menyelesaikan pendidikannya.
2. Rekrutmen baru sejumlah 100.000 guru baik bagi yang sedang
maupun yang akan meningkatkan kualifikasinya ke jenjang S1/D4.
E. Pengertian Subsidi
Pengertian subsidi dalam hal ini adalah pemberian bantuan sejumlah dana
tertentu dari Pemerintah bagi guru PNS dan bukan PNS yang memenuhi
syarat dan berada di bawah binaan Depdiknas pada TK, SD, SMP, SMA,
SMK, dan PLB baik negeri maupun swasta untuk memperoleh kualifikasi
akademik Strata satu (S1) atau Diploma empat (D4).
F. Sifat Subsidi
Subsidi ini sifatnya bantuan dana pendidikan bagi guru yang sedang
melanjutkan pendidikan. Karena bersifat bantuan maka dana tersebut
tidak dimaksudkan untuk membiayai seluruh keperluan studi.
Pedoman Subsidi Peningkatan Kualifikasi Guru Tahun 2008 -- 4
G. Prinsip Pemberian Subsidi
1. Terbuka
Subsidi ini diberikan secara terbuka kepada semua guru yang sedang
atau akan meningkatkan kualifikasi akademik ke jenjang S1/D4.
Pengumuman dan pendaftaran program subsidi serta penetapan guru
penerima subsidi menjadi tanggung jawab Dinas Pendidikan
Kabupaten/Kota.
2. Langsung
Subsidi peningkatan kualifikasi guru diberikan secara langsung kepada
guru melalui transfer Bank/PT. POS ke rekening guru yang
bersangkutan.
3. Mengutamakan mutu
Guru yang akan menerima subsidi ini adalah guru yang sedang atau
akan melanjutkan pendidikan di perguruan tinggi yang terakreditasi
dan sesuai dengan mata pelajaran yang diampunya.
4. Tidak meninggalkan tugas mengajar
Guru yang menerima subsidi peningkatan kualifikasi akademik tidak
meninggalkan tugas mengajarnya di dalam kelas supaya tidak terjadi
kekosongan guru.
Pedoman Subsidi Peningkatan Kualifikasi Guru Tahun 2008 -- 5
BBBBBBBBAAAAAAAABBBBBBBB IIIIIIIIIIIIIIII
MMMMMMMMEEEEEEEEKKKKKKKKAAAAAAAANNNNNNNNIIIIIIIISSSSSSSSMMMMMMMMEEEEEEEE PPPPPPPPEEEEEEEEMMMMMMMMBBBBBBBBEEEEEEEERRRRRRRRIIIIIIIIAAAAAAAANNNNNNNN SSSSSSSSUUUUUUUUBBBBBBBBSSSSSSSSIIIIIIIIDDDDDDDDIIIIIIII
A. Sumber dan Alokasi Dana
Pembiayaan subsidi peningkatan kualifikasi guru bersumber dari dana
APBN Tahun Anggaran 2008 yang dialokasikan melalui dana dekonsentrasi
kepada 33 Dinas Pendidikan Provinsi seluruh Indonesia dalam Program
Peningkatan Mutu dan Profesionalisme Guru.
Subsidi peningkatan kualifikasi guru diberikan sebesar Rp. 2.000.000,-
(dua juta rupiah) per orang per tahun.
B. Kriteria Penerima Subsidi
Subsidi peningkatan kualifikasi ini diberikan kepada guru yang memenuhi
kriteria sebagai berikut.
1. Guru yang telah menerima subsidi pada tahun 2007 tetapi masih
menyelesaikan studinya.
2. Guru rekrutmen baru yang sedang atau akan meningkatkan kualifikasi
dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Guru PNS/Guru bukan PNS (GTY dan GTT) pada jenjang
pendidikan TK, SD, SMP, SMA, SMK, dan PLB yang berada di
bawah binaan Depdiknas.
b. Mengajar pada sekolah negeri atau sekolah swasta yang
mendapat ijin operasional dari Pemerintah/ Pemerintah Daerah.
c. Menempuh pendidikan pada bidang studi yang sesuai dengan
latar belakang pendidikannya atau sesuai dengan mata pelajaran
yang diampu.
d. Menempuh pendidikan pada perguruan tinggi yang terakreditasi.
e. Belum memiliki Ijazah Strata satu (S1) atau Diploma empat (D4);
Pedoman Subsidi Peningkatan Kualifikasi Guru Tahun 2008 -- 6
f. Sehat jasmani dan rohani yang dibuktikan dengan Surat
Keterangan Dokter;
g. Tidak sedang memperoleh beasiswa/ bantuan pendidikan untuk
peningkatan kualifikasi dari lembaga/ instansi manapun yang
sejenis;
h. Tidak sedang menjalani hukuman baik disiplin maupun hukuman
penjara.
i. Mempunyai atau dalam proses mendapatkan NUPTK
C. Tahapan Pemberian Subsidi
1. Penetapan dan Pendistribusian Kuota
Sasaran penerima subsidi peningkatan kualifikasi tahun 2008 adalah
270.000 guru, terdiri atas 170.000 guru lanjutan dan 100.000 guru
rekrutmen baru. Kuota rekrutmen baru untuk tiap provinsi ditentukan
sebagai berikut.
a. Kuota Provinsi dihitung secara proporsional berdasarkan jumlah
guru yang belum memiliki kualifikasi S1/D4 di provinsi terhadap
jumlah guru yang belum memiliki kualifikasi S1/D4 secara
nasional, dikalikan dengan kuota nasional (100.000)
b. Kuota kabupaten/kota dalam provinsi yang bersangkutan dihitung
secara proporsional berdasarkan jumlah guru yang belum memiliki
kualifikasi S1/D4 di kabupaten/kota, dikalikan dengan kuota
provinsi.
Data kuota penerima subsidi peningkatan kualifikasi guru untuk
masing-masing provinsi dan kabupaten/kota disajikan pada lampiran
7.
2. Koordinasi dan Sosialisasi Pelaksanaan Subsidi Peningkatan Kualifikasi
Dinas Pendidikan Provinsi melaksanakan koordinasi dan sosialisasi
pelaksanaan pemberian subsidi dengan Dinas Pendidikan
Kabupaten/Kota. Agenda koordinasi dan sosialisasi adalah
Pedoman Subsidi Peningkatan Kualifikasi Guru Tahun 2008 -- 7
penyampaian kebijakan pemberian subsidi peningkatan kualifikasi
guru, informasi kuota per kabupaten/kota, informasi kriteria calon
penerima subsidi, mekanisme pemberian subsidi, penyusunan desain
penuntasan program peningkatan kualifikasi guru per kabupaten/kota
(format terlampir), dan penyusunan jadwal pelaksanaan pemberian
subsidi. Koordinasi dan sosialisasi ini akan dihadiri oleh narasumber
dari Ditjen PMPTK.
3. Penetapan dan Pengusulan Calon Penerima Subsidi
Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota menyampaikan informasi dan
kebijakan peningkatan kualifikasi dan pemberian subsidi ini kepada
guru di wilayahnya masing-masing. Selanjutnya Dinas Pendidikan
Kabupaten/Kota melakukan pendaftaran calon guru yang akan
menerima subsidi sesuai dengan kriteria dan menetapkan guru calon
penerima subsidi sesuai dengan kuota. SK dan lampiran daftar calon
guru penerima subsidi (hard copy dan soft copy) dikirimkan ke Dinas
Pendidikan Provinsi untuk diproses lebih lanjut. Lampiran daftar
peserta sudah termasuk informasi nomor rekening guru yang
bersangkutan
4. Penerbitan Surat Keputusan Penerima Subsidi
Dinas Pendidikan Provinsi menerbitkan Surat Keputusan Penerima
Subsidi Peningkatan Kualifikasi Guru beserta lampiran daftar nama
penerima subsidi. SK ditandatangani oleh Kepala Dinas Pendidikan
Provinsi.
5. Penyaluran Subsidi
Dinas Pendidikan Provinsi selaku penerima dana dekonsentrasi
menyalurkan secara langsung subsidi peningkatan kualifikasi kepada
guru melalui nomor rekening bank guru yang bersangkutan.
Pedoman Subsidi Peningkatan Kualifikasi Guru Tahun 2008 -- 8
D. Hak dan Kewajiban Penerima Subsidi
1. Hak Penerima Subsidi
Guru penerima subsidi peningkatan kualifikasi guru mempunyai hak:
a. Menerima informasi program
b. Menerima subsidi sebesar Rp. 2.000.000,- (dua juta rupiah) per
tahun selama yang bersangkutan menempuh pendidikan atau
paling lama seperti ditentukan dalam tabel 1 berikut.
Tabel 1. Jangka Waktu Pemberian Subsidi.
Ijasah Terakhir Semester yg diikuti
saat menerima subsidi
Maksimum lama
menerima subsidi (tahun)
1 - 2 5
3 - 4 4
5 - 6 3
7 - 8 2
SMA/SPG/SMK/ SGO atau sederajat
9 - 10 1
1 - 2 4
3 - 4 3
5 - 6 2 D1
7 - 8 1
1 - 2 3
3 - 4 2 D2/PGSLP atau sederajat
5 - 6 1
1 - 2 2 D3/PGSLA atau sederajat
3 - 4 1
2. Kewajiban Penerima Subsidi
a. Memiliki komitmen, disiplin, dan dedikasi tinggi dalam mengikuti
pendidikan yang dituangkan dalam bentuk pernyataan yang
dibubuhi materai.
b. Tidak meninggalkan tugas mengajar di sekolah.
Pedoman Subsidi Peningkatan Kualifikasi Guru Tahun 2008 -- 9
E. Mekanisme Penyaluran Dana Subsidi
1. Kepala Sekolah mengajukan daftar nama guru yang diusulkan sebagai
calon penerima dana subsidi Peningkatan Kualifikasi Guru kepada
masing-masing Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota. Pengajuan calon
penerima subsidi peningkatan kualifikasi SI/D4 harus disertai dengan
persyaratan administratif, yaitu :
- Foto Copy Ijasah Terakhir
- Foto Copy SK Pengangkatan sebagai guru bagi guru berstatus PNS
atau Kontrak Kerja bagi guru berstatus bukan PNS
- Foto Copy Kartu Mahasiswa atau surat keterangan sebagai
mahasiswa dari Perguruan Tinggi tempat menempuh pendidikan
- Surat Keterangan Dokter
- Foto copy Rekening Bank guru yang bersangkutan
Format daftar usulan yang digunakan adalah :
a). Untuk Sekolah Negeri menggunakan Form 01 sesuai dengan
Petunjuk Teknis Pengisian.
b). Untuk Sekolah Swasta menggunakan Form 02 sesuai dengan
Petunjuk Teknis Pengisian.
Masing–masing Kepala Sekolah mengajukan usulan calon penerima
subsidi kepada Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota sesuai dengan
Format yang telah ditentukan.
Berdasarkan daftar usulan yang diajukan oleh Kepala Sekolah,
selanjutnya diperiksa oleh Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota dengan
mengacu kepada kriteria dan sasaran calon penerima subsidi
sebagaimana yang tercantum pada bagian lain pada Buku Pedoman
ini. Seleksi/pengecekan oleh Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota sudah
harus mempertimbangkan proporsi kuota guru PNS dan bukan PNS
yaitu untuk guru PNS sebanyak-banyaknya 85% dan sedikit-dikitnya
Pedoman Subsidi Peningkatan Kualifikasi Guru Tahun 2008 -- 10
70%; untuk guru bukan PNS sebanyak-banyaknya 30% dan sedikit-
dikitnya 15%.
2. Hasil seleksi/pengecekan dari Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota
diajukan kepada Dinas Pendidikan Provinsi untuk mendapatkan
persetujuan/pengesahan. Dinas Pendidikan Provinsi dalam pemberian
persetujuan/pengesahan terlebih dahulu harus melakukan pengecekan
ulang atas kebenaran daftar usulan yang diajukan oleh Dinas
Pendidikan Kabupaten/Kota. Disamping itu Dinas Provinsi melakukan
pengelompokan guru penerima subsidi berdasarkan LPTK/PT
terakreditasi tempat guru menempuh pendidikan dengan
menggunakan Format 03.
3. Atas dasar daftar usulan yang telah disetujui/disahkan oleh Dinas
Pendidikan Provinsi, diterbitkan SK Penetapan Guru Penerima Dana
Subsidi Peningkatan Kualifikasi yang ditandatangani oleh Kepala Dinas
Pendidikan Provinsi. SK Penetapan Guru Penerima Dana Subsidi
menjadi acuan untuk dilaksanakan pembayaran dana subsidi
Peningkatan Kualifikasi.
Daftar usulan yang dikirim oleh Dinas Pendidikan
Kabupaten/Kota ke Dinas Pendidikan Propinsi
ditandatangani oleh Kepala Dinas Pendidikan
Kabupaten/Kota.
Dinas Propinsi melakukan pengelompokan guru penerima subsidi
berdasarkan LPTK/PT terakreditasi tempat guru menempuh
pendidikan menggunakan Format 03. Pengisian format tersebut
menggunakan sistem komputerisasi.
Pedoman Subsidi Peningkatan Kualifikasi Guru Tahun 2008 -- 11
4. SK Penetapan Guru Penerima Dana Subsidi diberikan kepada:
– Ditjen PMPTK melalui Direktorat Profesi Pendidik
– LPTK/PT terakreditasi yang menjadi pelaksana Peningkatan
Kualifikasi.
– Mitra Kerja (Pelaksana Pembayar) untuk dijadikan acuan
pembayaran dana subsidi kepada Guru (sebagaimana yang
tercantum dalam daftar lampiran SK).
5. Atas dasar SK penetapan tersebut, Dinas Pendidikan Provinsi
menerbitkan SPM yang akan menjadi dasar bagi KPPN setempat untuk
menerbitkan SP2D. Selanjutnya atas dasar SP2D, dana dicairkan untuk
selanjutnya ditransfer ke rekening Bank.
6. Apabila pembayaran diberikan melalui Mitra Kerja (Bank/PT POS
Indonesia), maka selanjutnya mitra kerja tersebut harus
melaksanakan pembayaran kepada Guru mengacu kepada SK
Penetapan Guru sebagai Penerima Subsidi Peningkatan Kualifikasi
yang diterbitkan oleh Dinas Pendidikan Provinsi paling lambat 7 hari
setelah uang diterima.
Alur mekanisme penyaluran dana subsidi tertuang dalam gambar 1. dan
mekanisme penyaluran dana subsidi disajikan dalam gambar 2
Pedoman Subsidi Peningkatan Kualifikasi Guru Tahun 2008 -- 12
Penentuan
Kuota Provinsi Monitoring dan pengendalian
PUSAT
PROVINSI
KAB/KOTA
KEPALA
SEKOLAH
GURU
Pelaporan
Menerima subsidi
Penentuan Kuota
Kab/Kota
Sosialisasi ke Kab/Kota
Sosialisasi ke guru
Mendata Guru yang belum S1/D4
Mendaftar ke PT setempat
Menyalurkan
subsidi
Membuat SK Penerima Subsidi
Menetapkan guru penerima subsidi
Mengusulkan guru penerima subsidi
Gambar 1. Mekanisme Penyaluran Dana Subsidi
Pedoman Subsidi Peningkatan Kualifikasi Guru Tahun 2008 -- 13
Keterangan Diagram Alur:
1. Pemberi subsidi mengajukan Surat Permintaan Pembayaran Langsung
(SPP LS) ke KPPN untuk sejumlah penerima subsidi Pengajuan SPP LS
ini harus dilengkapi dengan persyaratan administrasi
2. Setelah SPP LS diterima, KPPN akan mentransfer dana subsidi tersebut
ke rekening penerima subsidi. Transfer dana akan gagal jika nomor
rekening dan nama tidak sesuai.
F. Pemberhentian Pemberian Subsidi
Pemberian subsidi kepada guru penerima dihentikan apabila guru
memenuhi salah satu atau lebih unsur-unsur berikut:
1. Telah menyelesaikan studinya
2. Meninggal dunia
Pemberi
subsidi/bantuan
Transfer ke rekening penerima subsidi
Rekening Penerima
subsidi
Mengeluarkan
SPM LS
Transfer
Dana
SPPD LS
KKPN
Gambar 2. Mekanisme Pembayaran Dana Subsidi
Pedoman Subsidi Peningkatan Kualifikasi Guru Tahun 2008 -- 14
3. Berhenti dari jabatan guru
4. Tidak memenuhi persyaratan kehadiran dalam perkuliahan
5. Melakukan pelanggaran disiplin
6. Indeks prestasi (ip) tidak memenuhi standar minimal yang ditetapkan
lptk/ perguruan tinggi penyelenggara
7. Berhenti dari program atas kemauan sendiri
8. Diketahui mendapat beasiswa lain
G. LPTK/PT Pelaksana Peningkatan Kualifikasi
Terkait dengan penguatan profesionalitas guru, program peningkatan
kualifikasi akademik sebagai amanat Undang-Undang Nomor 14 Tahun
2005 tentang Guru dan Dosen diperoleh melalui program pendidikan
formal Sarjana (S1) atau Diploma empat (D4) kependidikan atau non
kependidikan pada perguruan tinggi terakreditasi baik negeri maupun
swasta. Bagi guru yang mengajar di Sekolah Dasar, peningkatan
kualifikasinya diarahkan pada jenjang S1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar
(PGSD).
H. Koordinasi Pengelolaan
Untuk menjamin pengelolaan program pemberian subsidi peningkatan
kualifikasi guru berjalan dengan sebaik-baiknya, tepat waktu dan tepat
sasaran, maka perlu dibentuk organisasi pengelola, baik di tingkat Pusat,
Provinsi maupun di Kabupaten/Kota. Organisasi ini berfungsi
melaksanakan dan atau mengimplementasikan program sampai kepada
sasaran yang telah ditetapkan. Organisasi pengelolaan yang dibentuk ini
juga berlaku untuk melaksanakan tugas-tugas yang terkait dengan
pemberian tunjangan (tunjangan fungsional, tunjangan khusus dan
tunjangan profesi).
Organisasi ini bersifat tetap dan dapat diteruskan atau diperbarui untuk
tahun-tahun selanjutnya bilamana diperlukan. Untuk di Pusat, organisasi
Pedoman Subsidi Peningkatan Kualifikasi Guru Tahun 2008 -- 15
pengelolaan berada di lingkungan unit utama Depdiknas, yaitu pada
Direktorat Jenderal Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan
(Ditjen PMPTK). Sedangkan di Provinsi berada di lingkungan Dinas
Pendidikan Provinsi dan di Kabupaten/Kota berada di lingkungan Dinas
Pendidikan Kabupaten/ Kota.
Gambar 3 Peran masing-masing unit terkait
Ditjen PMPTK
Mengalokasikan anggaran
Menyusun pedoman
Koordinasi dan sosialisasi tingkat provinsi
Menyalurkan subsidi
Menerbitkan SK penerima subsidi
Melakukan pendaftaran
Menerima subsidi Guru
Dinas PendidikanKab/Kota
Dinas
PendidikanProvinsi
Pedoman Subsidi Peningkatan Kualifikasi Guru Tahun 2008 -- 16
I. Waktu Pelaksanaan
Jadwal pelaksanaan diatur sebagai berikut:
2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Sosialisasi Program
2
Pendaftaran Calon Penerima
Subsidi di Dinas Pendidikan
Kab./Kota
3
Seleksi Calon Penerima
Subsidi Peningkatan
Kualifikasi di Dinas
Pendidikan Kab./Kota
4
Verifikasi, Pengelompokan,
dan Penetapan Calon
Penerima Subsidi oleh Dinas
Pendidikan Provinsi
5
Penyerahan Data Calon
penerima subsidi oleh Dinas
Pendidikan Provinsi kepada
LPTK.
6
Distribusi Dana Subsidi
Peningkatan Kualifikasi dari
Dinas Pendidikan Provinsi ke
LPTK/Penerima Subsidi.7 Pelaporan
No.Kegiatan Tahun 2008 Bulan Ke-
Pedoman Subsidi Peningkatan Kualifikasi Guru Tahun 2008 -- 17
BBBBBBBBAAAAAAAABBBBBBBB IIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIII
PPPPPPPPEEEEEEEENNNNNNNNGGGGGGGGEEEEEEEENNNNNNNNDDDDDDDDAAAAAAAALLLLLLLLIIIIIIIIAAAAAAAANNNNNNNN PPPPPPPPRRRRRRRROOOOOOOOGGGGGGGGRRRRRRRRAAAAAAAAMMMMMMMM
Pengendalian program pemberian tunjangan/subsidi peningkatan kualifikasi
guru ini dimaksudkan untuk menjamin terlaksananya pemberian
tunjangan/subsidi kepada guru yang berhak menerima sesuai dengan jadwal
dan tepat sasaran. Tolak ukur keberhasilan program pemberian subsidi
peningkatan kualifikasi guru meliputi: cakupan pengendalian, pengelolaan data
guru, pemantauan program, pembatalan pemberian subsidi dan pelaporan.
A. Cakupan Pengendalian
Cakupan atau ruang lingkup pengendalian program merupakan kegiatan-
kegiatan strategis yang perlu mendapatkan perhatian melalui monitoring
dan evaluasi untuk mengidentifikasi permasalahan maupun tingkat
keberhasilan program pemberian subsidi peningkatan kualifikasi.
Cakupan pengendalian program pemberian tunjangan/subsidi kualifikasi
guru meliputi:
1. Rekrutmen Calon Penerima Subsidi;
2. Kesiapan teknis akademik dan administratif LPTK/Perguruan Tinggi
Pelaksana;
3. Kesiapan teknis administratif Dinas Pendidikan Provinsi dalam
mendistribusikan tunjangan/subsidi kepada guru penerima;
4. Jadwal Persiapan dan Pelaksanaan Program;
5. Mekanisme dan Prosedur Penyaluran Dana Tunjangan/Subsidi;
6. Pelaksanaan Program Akademik;
7. Permasalahan dan upaya pemecahannya;
8. Pelaporan dari pihak yang terlibat (akademis dan keuangan).
Pedoman Subsidi Peningkatan Kualifikasi Guru Tahun 2008 -- 18
B. Pengelolaan Data Guru Penerima Subsidi
Data guru penerima subsidi peningkatan kualifikasi guru akan digunakan
sebagai bahan dalam pengambilan kebijakan program selanjutnya. Oleh
karena itu data guru penerima subsidi perlu disusun dan dikelola
tersendiri. Berikut adalah hal-hal yang berhubungan dengan pengelolaan
data guru penerima subsidi.
a. Unsur yang terlibat dalam pengelolaan data guru penerima subsidi
adalah:
– Penanggungjawab program subsidi;
– Staf pendataan SIM-PTK Dinas Pendidikan Provinsi;
– Staf pengelola program bantuan pendidikan peningkatan
kualifikasi;
– Jumlah tim pengelola data 3-5 orang;
b. Tugas dan Tanggungjawab Unsur Pengelola Data Guru
– Entry data, pemutakhiran data, pengelolaan/analisis data dan
penyajian data (biodata guru, sekolah tempat tugas dan prestasi
akademik);
– Memelihara data guru penerima subsidi;
– Menyajikan data guru penerima subsidi sebagai bahan laporan
bulanan, semesteran dan akhir tahun sebagai kebijakan atau
penetapan program lanjutan
– Melakukan sinkronisasi data guru penerima subsidi Peningkatan
Kualifikasi dengan SIM PTK.
–
Data guru penerima subsidi Peningkatan Kualifikasi menjadi bagian dari SIM PTK
Pedoman Subsidi Peningkatan Kualifikasi Guru Tahun 2008 -- 19
c. Mekanisme Pengelolaan Data
– Penjaringan data guru penerima;
– Validasi dan verifikasi data untuk pemutakhiran data;
– Pengolahan dan analisis data;
– Penyajian data.
d. Jenis Data dan Instrumen Penjaringan Data Guru Penerima Subsidi
Peningkatan Kualifikasi
– Jenis data antara lain: biodata guru, sekolah tempat bertugas,
LPTK/PT pelaksana peningkatan kualifikasi dan prestasi akademik
dengan menggunakan software khusus/tersendiri untuk
selanjutnya menjadi bagian dari SIM PTK;
– Instrumen penjaringan data disusun sedemikan rupa sehingga
mampu menjaring informasi yang dibutuhkan melalui pengisian
oleh guru di setiap awal semester.
e. Pelaporan Peta Guru Penerima Subsidi
– Laporan kondisi/peta guru penerima subsidi perlu disampaikan
setiap 6 bulan atau pada akhir semester;
– Perubahan data guru yang terjadi, dalam hal: biodata, kemajuan
akademik, pengunduran diri atau penghentian pemberian subsidi;
– Pelaporan disampaikan kepada yang berkepentingan;
C. Pemantauan dan Evaluasi Program
Pemantauan dan evaluasi program Pemberian Subsidi Peningkatan
Kualifikasi Guru perlu dilakukan sebagai bagian dari pengendalian program
secara menyeluruh. Laporan hasil pemantauan dan evaluasi program
merupakan bahan masukan kepada pimpinan sebagai bahan kebijakan
selanjutnya;
Mekanisme pelaksanaan pemantauan dan evaluasi program dengan
tahapan kegiatan diuraikan sebagai berikut.
Pedoman Subsidi Peningkatan Kualifikasi Guru Tahun 2008 -- 20
1. Pemantauan dan Evaluasi Program Pemberian Subsidi Peningkatan
Kualifikasi Guru menggunakan indikator cakupan pengendalian yang
telah disebutkan sebelumnya, melalui penyusunan kisi-kisi indikator
untuk masing-masing cakupan pemantauan;
2. Instrumen Pemantauan dan Evaluasi Program yang digunakan dapat
berupa kuesioner, observasi atau wawancara sesuai dengan
kepentingan pusat maupun provinsi dan kabupaten/kota. Untuk
kelancaran pelaksanaan pemantauan dan evaluasi program perlu
disusun panduan pemantauan dan evaluasi program pemberian
subsidi.
3. Jumlah dan Sasaran Responden yang dipilih dalam pemantauan
program ditetapkan secara random dan keterjangkauan pelaksanaan
pemantauan.
4. Pelaksana Pemantauan dan Evaluasi Program terdiri dari unsur-unsur
Pusat, Provinsi dan Kabupaten/Kota. Sebelum melaksanakan tugas,
petugas pematauan dan evaluasi mengikuti pembekalan;
5. Jadwal pelaksanaan Pemantauan dan Evaluasi Program dilakukan
minimal 1 kali setiap semester yang akan ditetapkan oleh pejabat
yang berwenang;
6. Sumber dana pemantauan dibebankan pada DIPA Pusat dan atau
DIPA Dekonsentrasi pada 33 provinsi;
7. Masing-masing pelaksana/petugas pemantau baik dari Pusat, Propinsi
dan Kabupaten/Kota menyusun laporan hasil pemantauan dan
evaluasi dan disampaikan kepada atasan masing-masing.
D. Pelaporan
Pelaporan merupakan bentuk pertanggungjawaban kegiatan program dan
disusun dalam 2 hal pokok, yaitu:
1. Pelaporan kegiatan penyelenggaraan Akademik oleh LPTK/Perguruan
Tinggi pelaksana dan disampaikan kepada:
Pedoman Subsidi Peningkatan Kualifikasi Guru Tahun 2008 -- 21
– Direktur Jenderal Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga
Kependidikan up Direktur Profesi Pendidik
– Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi (tembusan)
– Kepala Dinas Pendidikan Provinsi (tembusan)
– Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota (tembusan)
2. Pelaporan Hasil Pelaksanaan Pemberian Subsidi Peningkatan
Kualifikasi Guru oleh Pusat berdasarkan laporan dari Dinas Pendidikan
Provinsi dan disampaikan kepada:
– Menteri Pendidikan Nasional
– Inspektur Jenderal Depdiknas (tembusan)
– Direktur Jenderal Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga
Kependidikan (tembusan)
– Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi (tembusan)
Sistematika laporan sesuai dengan kebijakan Setditjen. PMPTK yang
meliputi: Latar Belakang, Tujuan, Sasaran, Hasil yang Diharapkan,
Mekanisme dan Prosedur, Hasil Pelaksanaan Program (akademik dan
subsidi), Permasalahan dan Upaya yang Dilakukan, Kesimpulan dan Saran.
Lampiran data-data pendukung disesuaikan dengan jenis laporan.
E. Proses Pelaporan Pelaksanaan Pembayaran Dana Subsidi
Peningkatan Kualifikasi
Kepala Dinas Pendidikan Provinsi sebagai Kuasa Pengguna Anggaran
harus menyusun laporan pelaksanaan pembayaran setiap akhir bulan
berdasarkan laporan yang dibuat oleh mitra kerja (Bank atau PT.POS
Indonesia) sebagai penyalur dana. Laporan ini selanjutnya akan digunakan
sebagai bahan RAPIM Depdiknas. Berikut adalah mekanisme pelaporan
pelaksanaan pembayaran subsidi peningkatan kualifikasi.
Pedoman Subsidi Peningkatan Kualifikasi Guru Tahun 2008 -- 22
Gambar 4. Mekanisme Pelaporan Pembayaran Subsidi
Kepala Dinas Pendidikan Provinsi menyampaikan laporan pelaksanaan
pembayaran subsidi peningkatan kualifikasi guru kepada Dirjen PMPTK,
tembusan kepada Sekretaris Ditjen PMPTK dengan alamat di bawah ini.
Alamat Direktorat Jenderal PMPTK: Kompleks Depdiknas Gedung D Lt. 17 Jl. Pintu 1, Senayan, Jakarta 10270 Telp. 021-57974165, Fax. 021-57974167
Alamat Sekretariat Direktorat Jenderal PMPTK:
Kompleks Depdiknas Gedung D Lt. 17 Jl. Pintu 1, Senayan, Jakarta 10270
Telp. 021-57946121, Fax. 021-57974161 Email: [email protected]
Alamat Direktur Profesi Pendidik: Kompleks Depdiknas Gedung D Lt. 17 Jl. Pintu 1, Senayan, Jakarta 10270 Telp. 021-57974125, Fax. 021-57974127
BANK UMUM/KANTOR POS
DIRJEN PMPTK
DIR. PROFESI PENDIDIK
KEPALA DINAS PENDIDIKAN
PROPINSI
2
1
Pedoman Subsidi Peningkatan Kualifikasi Guru Tahun 2008 -- 23
BBBBBBBBAAAAAAAABBBBBBBB IIIIIIIIVVVVVVVV
PPPPPPPPEEEEEEEENNNNNNNNUUUUUUUUTTTTTTTTUUUUUUUUPPPPPPPP
Pedoman ini merupakan acuan umum yang mengikat bagi pelaksana
pemberian subsidi peningkatan kualifikasi bagi guru TK, SD, SMP, SMA, SMK,
dan PLB negeri atau swasta yang sedang dan akan mengikuti pendidikan
S1/D4 baik PNS maupun bukan PNS binaan Depdiknas. Untuk kelancaran
pelaksanaan program, maka perlu disusun panduan-panduan kegiatan sebagai
bagian dari pelaksanaan program pemberian subsidi peningkatan kualifikasi
guru.
Keberhasilan pelaksanaan pemberian subsidi ini juga menjadi harapan nyata
bagi pembangunan pendidikan, dan pembinaan profesionalitas guru menuju
tercapainya “Insan Indonesia Cerdas dan Kompetitif”. Di samping itu tingkat
keberhasilan program pemberian subsidi peningkatan kualifikasi guru sangat
bergantung pada pemahaman, kesadaran, keterlibatan dan upaya sungguh-
sungguh dari segenap unsur pelaksana program.
Ketentuan-ketentuan yang belum tercantum dalam pedoman ini dapat
dilakukan kebijakan tambahan sesuai dengan kondisi daerah masing-masing
yang tidak bertentangan dengan pedoman ini dan undang-undang yang
berlaku.
Pedoman Subsidi Peningkatan Kualifikasi Guru Tahun 2008 -- 1
Pedoman Subsidi Peningkatan Kualifikasi Guru Tahun 2008 -- 2
Pedoman Subsidi Peningkatan Kualifikasi Guru Tahun 2008 -- 3
Pedoman Subsidi Peningkatan Kualifikasi Guru Tahun 2008 -- 4
Pedoman Subsidi Peningkatan Kualifikasi Guru Tahun 2008 -- 5
Pedoman Subsidi Peningkatan Kualifikasi Guru Tahun 2008 -- 6
Pedoman Subsidi Peningkatan Kualifikasi Guru Tahun 2008 -- 7
Lampiran 7: Jumlah Kuota Program Peningkatan Kualifikasi Tahun 2008
BARU
Dikdas Dikmen Jumlah Dikdas
1 DKI Jakarta 3,366 1,122 4,488 2,432 6,920
2 Jawa Barat 15,513 895 16,408 11,494 27,902
3 Jawa Tengah 25,683 1,481 27,164 11,984 39,148
4 DI. Yogyakarta 4,456 257 4,713 1,736 6,449
0 Jawa Timur 25,263 1,457 26,720 12,098 38,818 6 Nanggroe Aceh D. 3,251 187 3,438 2,552 5,990
7 Sumatera Utara 9,464 546 10,010 6,169 16,179
8 Sumatera Barat 2,925 169 3,094 2,795 5,889 9 R i a u 3,090 178 3,268 3,318 6,586
10 J a m b i 2,757 159 2,916 1,879 4,795
11 Sumatera Selatan 4,422 255 4,677 3,184 7,861
12 Lampung 6,930 400 7,330 4,440 11,770 13 Kalimantan Barat 4,677 270 4,947 3,210 8,157
14 Kalimantan Tengah 2,743 158 2,901 1,752 4,653
15 Kalimantan Selatan 4,622 267 4,889 2,657 7,546
16 Kalimantan Timur 1,727 100 1,827 1,894 3,721 17 Sulawesi Utara 2,541 147 2,688 1,351 4,039
18 Sulawesi Tengah 2,566 148 2,714 2,097 4,811
19 Sulawesi Selatan 5,573 321 5,894 4,124 10,018
20 Sulawesi Tenggara 2,354 136 2,490 1,509 3,999 21 Maluku 1,933 111 2,044 1,473 3,517
22 B a l i 3,919 226 4,145 1,336 5,481
23 NTB 3,157 182 3,339 2,082 5,421 24 NTT 4,144 239 4,383 2,526 6,909
25 Papua 975 56 1,031 670 1,701
26 Bengkulu 2,825 163 2,988 864 3,852
27 Maluku Utara 857 49 906 535 1,441 28 Banten 4,159 240 4,399 4,961 9,360
29 Bangka Belitung 1,170 64 1,234 816 2,050
30 Gorontalo 1,267 73 1,340 793 2,133
31 Kepulauan Riau 341 20 361 304 665
32 Irian Jaya Barat 396 23 419 255 674
33 Sulawesi Barat 789 46 835 710 1,545 Total 159,855 10,145 170,000 100,000 270,000
LANJUTANTotalNO PROPINSI