pedoman profil ptv 2014_final

27
Program Menuju Indonesia Hijau i PEDOMAN PENYUSUNAN PROFIL PENGELOLAAN TUTUPAN VEGETASI KABUPATEN

Upload: heepy-hariyadi

Post on 23-Nov-2015

168 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

BAHAN

TRANSCRIPT

PEDOMAN PENYUSUNAN PROFIL PENGELOLAAN TUTUPAN VEGETASI

Program

Menuju Indonesia Hijau

Kata PengantarProfil pengelolaan tutupan vegetasi merupakan dokumen informasi yang memberikan gambaran tentang kebijakan, program dan kegiatan pemerintah daerah serta partisipasi masyarakat dan dunia usaha dalam konservasi kawasan berfungsi lindung, pengendalian kerusakan lahan dan mitigasi perubahan iklim. Profil pengelolaan tutupan vegetasi disusun oleh pemerintah provinsi dan pemerintah kabupaten untuk keperluan pelaksanaan penilaian kinerja pemerintah daerah melalui Program Menuju Indonesia Hijau. Ketentuan penyusunan profil pengelolaan tutupan vegetasi bagi provinsi dan kabupaten diatur melalui Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 1 Tahun 2012 tentang Program Menuju Indonesia Hijau pasal 4 huruf a dan pasal 5.

Untuk memberikan acuan bagi pemerintah daerah dalam penyusunan profil pengelolaan tutupan vegetasi, Kementerian Lingkungan Hidup menerbitkan Pedoman Penyusunan Profil Pengelolaan Tutupan Vegetasi Provinsi dan Kabupaten Tahun.

Apabila dalam penyusunan pedoman ini, masih terdapat kelemahan, kekurangan atau kesalahan baik dalam penyusunan konsep maupun penulisannya, maka kami mengharapkan masukan dari berbagai pihak untuk penyempurnaan pada tahun berikutnya.

Semoga melalui profil pengelolaan tutupan vegetasi, Indonesia Hijau secara nyata dapat kita wujudkan bersama.

Jakarta, April 2013Deputi Bidang

Pengendalian Kerusakan Lingkungan

dan Perubahan Iklim,

Ir. Arief Yuwono, MA.Daftar Isi

Kata Pengantar .i

Daftar Isi ii

BAB I.PENDAHULUAN ..1

A. Latar Belakang .1

B. Tujuan dan Sasaran ...1

C. Ruang Lingkup .2

BAB II.TATA CARA PENYUSUNAN 3

A. Pendistribusian Pedoman ...........3

B. Penetapan Tim Penyusun Profil 3

C. Pengumpulan Data dan Informasi 3

D. Penyusunan Profil 4

E. Finalisasi Profil 4

BAB III.TATA CARA PELAPORAN 5

A. Penyampaian Profil 5

B. Batas Waktu Penyampaian 5

LAMPIRAN I.

DAFTAR ISIAN PROFIL PENGELOLAAN TUTUPAN VEGETASI KABUPATEN ..........6

BAB I

PENDAHULUANA. Latar Belakang

Program Menuju Indonesia Hijau (Program MIH) merupakan salah satu instrumen untuk pembinaan dan pengawasan terhadap pelaksanaan kebijakan nasional, peraturan daerah dan peraturan kepala daerah, sebagaimana diatur dalam Pasal 63 ayat (1) huruf n Undang-undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup. Program MIH dicanangkan oleh Presiden Republik Indonesia pada Peringatan Hari Lingkungan Hidup se-Dunia tanggal 12 Juni 2006, sebagai respon terhadap kondisi kerusakan lingkungan dan kejadian bencana yang semakin memprihatinkan. Sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 1 Tahun 2012 tentang Program Menuju Indonesia Hijau, pembinaan dan pengawasan dilaksanakan melalui penilaian kinerja pemerintah daerah dengan tahapan:

1. Penyusunan profil pengelolaan tutupan vegetasi provinsi dan kabupaten.

2. Pemantauan perubahan tutupan vegetasi.

3. Penilaian kinerja pemerintah daerah.

4. Penetapan hasil penilaian kinerja pemerintah daerah.

5. Pemberian penghargaan.

Program MIH bertujuan untuk mendorong pemerintah daerah menambah tutupan vegetasi dalam upaya menjaga kelestarian fungsi lingkungan hidup, mendorong pemanfaatan ruang secara bijaksana dan meningkatkan resapan gas rumah kaca.

Sebagaimana uraian di atas, profil pengelolaan tutupan vegetasi merupakan dokumen utama dalam pelaksanaan penilaian kinerja pemerintah daerah. Oleh karena itu, diperlukan pedoman penyusunan profil pengelolaan tutupan vegetasi provinsi dan kabupaten.

B. Tujuan dan Sasaran

Pedoman ini mempunyai tujuan untuk memberikan acuan bagi pemerintah provinsi dan pemerintah kabupaten dalam menyusun profil pengelolaan tutupan vegetasi.

Dengan adanya acuan ini, sasaran yang diharapkan:

1. Mempermudah pelaksanaan penyusunan profil pengelolaan tutupan vegetasi.

2. Keseragaman data dan informasi yang mengacu terhadap format yang ditentukan.

3. Mewujudkan penilaian kinerja pemerintah daerah yang transparan dan akuntabel.

C. Ruang Lingkup

Profil pengelolaan tutupan vegetasi provinsi dan kabupaten, paling sedikit memuat data dan informasi mengenai kebijakan, program dan kegiatan terkait dengan pengendalian kerusakan lingkungan meliputi:

1. Konservasi kawasan berfungsi lindung2. Rehabilitasi lahan kritis3. Mitigasi perubahan iklim Penilaian kinerja pemerintah daerah dilakukan terhadap pemerintah pemerintah kabupaten dengan aspek penilaian kinerja meliputi:

a. Fisik.

b. Manajemen.

c. Peranserta masyarakat.

d. Kegiatan plus.

Dari uraian di atas, ruang lingkup pedoman ini meliputi:

1. Tata cara penyusunan profil pengelolaan tutupan vegetasi.

2. Tata cara pelaporan profil pengelolaan tutupan vegetasi.

3. Daftar isian profil pengelolaan tutupan vegetasi kabupaten.BAB II

TATA CARA PENYUSUNAN

A. Pendistribusian Pedoman1. Pedoman penyusunan profil pengelolaan tutupan vegetasi disampaikan kepada seluruh provinsi dan kabupaten secara berjenjang. 2. Kementerian Lingkungan Hidup mendistribusikan pedoman penyusunan profil pengelolaan tutupan vegetasi kepada gubernur cq. Kepala BPLHD/BLH Provinsi.3. Kepala BPLHD/BLH Provinsi mendistribusikan pedoman penyusunan profil pengelolaan tutupan vegetasi kabupaten kepada para bupati cq. BLH/KLH Kabupaten. 4. Pedoman penyusunan profil pengelolaan tutupan vegetasi juga dapat diakses melalui http://www.menujuindonesiahijau.or.id//B. Penetapan Tim Penyusun Profil1. Sumber data yang dibutuhkan untuk penyusunan profil bersumber dari berbagai SKPD. Disamping itu, parameter yang dinilai juga merupakan kegiatan dari berbagai SKPD. Oleh karena itu, dalam penyusunan profil diperlukan koordinasi antar SKPD. Untuk pelaksanaan tersebut, pemerintah daerah dapat membentuk Tim Penyusun Profil Pengelolaan Tutupan Vegetasi melalui SK Bupati (tim kabupaten) atau dapat memanfaatkan wadah koordinasi antar SKPD yang telah terbentuk. 2. Tim penyusun profil diketuai oleh pejabat di BPLHD/BLH/KLH, dengan anggota dari wakil SKPD terkait. Bagi institusi lingkungan hidup yang berupa kantor (KLH), maka dapat dibentuk tim yang dikoordinasikan oleh Sekretaris Daerah.

C. Pengumpulan Data dan Informasi1. Sebelum pengumpulan data dan informasi, BPLHD/BLH/KLH memilah data-data yang dibutuhkan dari masing-masing SKPD. Untuk efektifitas pelaksanaan pengumpulan data dan informasi, kebutuhan data dari masing-masing SKPD dapat dikomunikasikan terlebih dahulu sebelum dilakukan pertemuan koordinasi.

2. Pertemuan koordinasi dilakukan untuk keperluan pengumpulan data dan informasi sesuai dengan daftar isian yang ditentukan oleh Kementerian Lingkungan Hidup (Lampiran I). Dalam pelaksanaan koordinasi ini, diharapkan juga dijelaskan mengenai aspek, parameter dan kriteria penilaian sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 1 Tahun 2012, sehingga ada pemahaman yang sama mengenai kebutuhan data dan kegiatan yang akan dinilai.

3. Dalam pelaksanaan koordinasi tersebut, juga dapat dilakukan untuk upaya peningkatan dan mensinergikan kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh masing-masing SKPD.

D. Penyusunan Profil

1. Berdasarkan data dan informasi yang dikumpulkan, BPLHD/BLH/KLH melakukan penyusunan profil pengelolaan tutupan vegetasi kabupaten.

2. Sistematika profila. Profil pengelolaan tutupan vegetasi kabupaten Sampul (Cover)

Kata Pengantar

Daftar Isi

Daftar Tabel

Daftar Gambar

Bab I. VISI, MISI DAN KOMITMEN KEPALA DAERAH

Bab II. GAMBARAN UMUM Bab III. KELEMBAGAAN DAN PENDANAANBab IV. PERENCANAAN PENGENDALIAN KERUSAKAN LINGKUNGAN Bab V.PELAKSANAAN PENGENDALIAN KERUSAKAN LINGKUNGANBab VII.KEGIATAN PLUS3. Setelah profil tersusun, apabila diperlukan diadakan pertemuan koordinasi dengan SKPD terkait untuk mendapatkan masukan guna finalisasi profil dimaksud.

E. Finalisasi Profil1. Setelah profil lengkap, selanjutnya disimpan dalam bentuk file elektornik (CD) atau dibendel/jilid (untuk menghindari adanya berkas yang tercecer/hilang).2. Profil yang telah lengkap tersebut, disertai Kata Pengantar dan ditanda-tangani oleh bupati sesuai dengan tingkatan daerah untuk keperluan pelaksanaan penilaian kinerja pemerintah daerah.3. Pertimbangan penanda-tangan oleh Bupati tersebut, dengan tujuan:

a. Yang dinilai adalah kinerja pemerintah daerah, bukan lembaga BPLHD/BLH/KLH.

b. Diharapkan dapat memperkuat, fungsi koordinasi dari BPLHD/BLH/ KLH.

4. Untuk pelaksanaan hal ini, diperlukan penjelasan mengenai Program Menuju Indonesia Hijau kepada bupati.

BAB III

TATA CARA PELAPORANA. Penyampaian Profil1. Bupati menyampaikan profil pengelolaan tutupan vegetasi kabupaten kepada gubernur cq. Kepala BPLHD/BLH Provinsi.

2. Gubernur menyampaikan profil pengelolaan tutupan vegetasi kabupaten dan profil pengelolaan tutupan vegatasi provinsi kepada Kementerian Lingkungan Hidup.Kepada Yth.Menteri Lingkungan Hidup

Cq. Deputi III MENLH Bidang Pengendalian Kerusakan Lingkungan dan Perubahan Iklim

Kementerian Lingkungan Hidup.

Gedung B Lantai 6Jl. D.I. Panjaitan kav. 24, Jakarta Timur 134103. Penyampaian profil pengelolaan tutupan vegetasi kabupaten dan profil pengelolaan tutupan vegetasi provinsi dengan tembusan Kepala Pusat Pengelolaan Ekoregion (PPE).

4. Penyampaian profil pengelolaan tutupan vegetasi kabupaten dan profil pengelolaan tutupan vegetasi provinsi dalam bentuk:

Softcopy (CD atau email ke [email protected]). Data dalam bentuk softcopy ini akan digunakan sebagai data base dan dikompilasi pada website Menuju Indonesia Hijau; atau Printout/hardcopy B. Batas Waktu Penyampaian1. Profil pengelolaan tutupan vegetasi provinsi dan profil pengelolaan tutupan vegetasi kabupaten disampaikan kembali kepada Kementerian Lingkungan Hidup cq Deputi III MENLH Bidang Pengendalian Kerusakan Lingkungan dan Perubahan Iklim paling lambat bulan Juli 2014, dengan tahapan sebagai berikut:

a. Bupati menyampaikan profil pengelolaan tutupan vegetasi kabupaten kepada gubernur paling lambat bulan Juni (tahun berjalan).

b. Gubernur menyampaikan profil pengelolaan tutupan vegetasi kabupaten dan profil pengelolaan tutupan vegetasi provinsi kepada Kementerian Lingkungan Hidup cq Deputi III MENLH Bidang Pengendalian Kerusakan Lingkungan dan Perubahan Iklim paling lambat bulan Juli (tahun berjalan).

LAMPIRAN I

DAFTAR ISIANPROFIL PENGELOLAAN TUTUPAN VEGETASI KEBUPATENSampul (Cover)

Kata Pengantar

Kata pengantar dari dan ditanda-tangani oleh Bupati.Daftar Isi

Daftar Tabel

Daftar Gambar

I. VISI, MISI DAN KOMITMEN KEPALA DAERAH

Menjelaskan tentang Visi, Misi dan Program yang diarahkan pada pengendalian kerusakan lingkungan II. DAFTAR ISIAN DAN PERTANYAAN

A. DATA UMUM KABUPATEN

1. Nama Kabupaten :

2. Nama Ibukota :

3. Provinsi :

4. Luas wilayah administrasi :5. Pendapatan /kapita :

6. Jumlah penduduk :

7. Angka pertumbuhan penduduk:8. Kepadatan penduduk :

9. Sektor unggulan :10. Topografi di wilayah kabupaten:

TopografiKetinggianLuas (ha)%

Dataran0-150 mdpl

Perbukitan150-1500 mdpl

PegununganLebih dari 1500 mdpl

Total

11. Kelerengan lahan di wilayah kabupaten:Kelas LerengLuas (ha)%

0-8%

8-15%

15-25%

25-40%

Lebih dari 40%

12. Rata-rata curah hujan bulanan (mm) tahun 2012 dan 2013TahunJanFebMarAprilMeiJuniJuliAgtsSeptOktNovDesRerata

2012

2013

13. Jumlah sungai berada di wilayah kabupaten:

No.Nama SungaiPanjang (m)

1.

2.

3.

dst

14. Jumlah danau/waduk/situ/embung yang berada di wilayah kabupaten:

No.Nama danau/waduk/situ/embungLuas (Ha)

1.

2.

3.

dst

Total

15. Jumlah mata air yang berada di wilayah kabupaten:

No.KecamatanJumlah mata air

1.

2.

3.

dst

Total

16. Bagi kabupaten yang memiliki wilayah pesisir dan laut, sebutkan :

a. Panjang garis pantai ................ km

b. Luas hutan mangrove .............. ha

17. Penghargaan tingkat Nasional untuk Pemerintah Daerah dalam bidang penghijauan yang pernah diperoleh:

No.Jenis PenghargaanLembaga yang memberikanTahun

1.

2.

3.

dst

18. Keberadaan ekosistem karst:

Apabila di wilayah kabupaten Saudara terdapat ekosistem karst, sebutkan!

19. Keberadaan ekosistem gambut:

Apabila di wilayah kabupaten Saudara terdapat ekosistem karst, sebutkan!

B. KELEMBAGAAN DAN PENDANAAN

1. Kelembagaan

a. Pengelolaan lingkungan Hidup

Sebutkan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) yang mempunyai tugas dan fungsi menyelenggarakan pengelolaan lingkungan hidup di kabupaten Saudara!

b. Rehabilitasi lahan kritis dan kawasan berfungsi lindung (kelerengan >40%, sempadan pantai, sempadan sungai, danau, waduk)1) Sebutkan SKPD yang melaksanakan rehabilitasi lahan kritis dan kawasan berfungsi lindung di kabupaten Saudara!2. PendanaanMenguraikan dana yang telah dialokasikan oleh Pemerintah Kabupaten yaitu belanja langsung menurut program dan kegiatan satuan kerja perangkat daerah yang terkait dengan pengendalian kerusakan lingkungan dan rehabilitasi lahan kritis dan kawasan berfungsi lindung. No.Jumlah anggaranJumlah anggaranProsentase (tahun terakhir terhadap APBD total)

Tahun 2013Tahun 2014

1.APBD Total

2.APBD SKPD terkaita. Badan/Kantor Lingkungan Hidup

1). Program/kegiatan ..........

2). Program/kegiatan ..........

b. Dinas Kehutanan

3). Program/kegiatan ..........

4). Program/kegiatan ..........

c. Dinas Kelautan dan Perikanan

1). Program/kegiatan ..........

2). Program/kegiatan ..........

d. SKPD terkait lainnya

Total APBD SKPD terkait

C. PERENCANAAN 1. Perencanaan pengendalian kerusakan lingkungana. Apakah dalam Rencana Pemerintah Jangka Menengah Daerah (RPJMD) terdapat komitmen pemerintah kabupaten dalam menangani lingkungan hidup, khususnya pengendalian kerusakan lingkungan?a) Ya, sebutkan

b) Tidak b. Apakah dalam rencana kerja pemerintah daerah (RKPD) terdapat rencana kerja yang terkait dengan pengelolaan lingkungan hidup khususnya pengendalian kerusakan lingkungan?a) Ya, sebutkan

b) Tidakc. Apakah pemerintah kabupaten memiliki rencana strategis (RENSTRA) khususnya dengan pengendalian kerusakan lingkungan?

a) Ya, sebutkan

b) Tidakd. Apakah pemerintah kabupaten memiliki Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW)?

a) Ya, sebutkan peraturan daerah yang mengatur tentang RTRW dan lampirkan data shp

b) Ya, telah mendapat persetujuan substansi oleh Menteri PU

c) Ya, memiliki Rencana Detil Tata Ruang (RDTR) dan lampirkan data shp

d) Tidak

2. Perencanaan rehabilitasi lahan kritis dan kawasan berfungsi lindunga. Apakah ada penetapan target luasan penanaman di lahan kritis dan kawasan berfungsi lindung?a) Ya, sebutkan No.LokasiNama KecamatanTarget luasan (ha)

20132014

1Lahan Kritis*

2Kelerengan > 40%

3Sempadan sungai

4Sekitar danau,waduk

5Sempadan pantai

b) Tidak

D. PELAKSANAAN

1. Realisasi penanaman

Berapa prosentase (%) realisasi penanaman di lahan kritis dan kawasan berfungsi lindung tahun 2013 terhadap output/hasil?No.LokasiNama KecamatanTarget luasan (ha)Realisasi

(%)

1Lahan Kritis

2Kelerengan > 40%

3Sempadan sungai

4Sekitar danau/waduk

5Sempadan pantai

2. Pembinaan SKPD, masyarakat dan dunia usahaa. Apakah ada koordinasi dengan SKPD lainnya dalam pelaksanaan pengendalian kerusakan lingkungan?

1) Ya, jelaskan mekanisme koordinasinya

2) Tidak b. Apakah pemerintah kabupaten melakukan inventarisasi kearifan lokal yang diterapkan masyarakat? Kearifan lokal yang dimaksud dalam profil ini adalah pengetahuan, nilai-nilai agama, adat istiadat, tradisi atau budaya setempat yang berupa anjuran, larangan dan sanksi serta ungkapan-ungkapan yang dipakai sebagai pedoman sikap dan perilaku masyarakat dalam memelihara, menjaga dan melestarikan hutan, mata air, sungai, danau, waduk, pesisir dan laut.

1) Ya, sebutkan (lampirkan cerita singkat tentang kearifan lokal)No.Bidang kearifan lokalNama kearifan lokal (apabila ada)Kampung/DesaStatus (diterapkan atau tidak)

1Pelestarian hutan1.

2. dst

2Pelestarian mata air1.

2. dst

3Perlindungan sungai/danau/waduk/situ1.

2. dst

4Perlindungan pesisir dan laut1.

2. dst

2) Tidakc. Apakah pemerintah kabupaten mengintegrasikan penerapan kearifan lokal kedalam kebijakan pelestarian kawasan berfungsi lindung, pengendalian kerusakan lingkungan dan penanganan perubahan iklim? Bentuk kebijakan yang dimaksud dalam profil ini dapat berupa peraturan desa atau peraturan bupati atau program/kegiatan pemerintah kabupaten yang mendorong penerapan kearifan lokal.1) Ya, sebutkan

2) Tidak

d. Apakah pemerintah kabupaten melibatkan masyarakat dalam rehabilitasi lahan kritis dan kawasan berfungsi lindung?

1) Ya, sebutkan jumlah kelompok masyarakat binaan

No.Nama kelompokJumlah anggotaDesa/

KecamatanLuasan (Ha)

1.

2.

3.

4.

dst

2) Tidake. Apakah pemerintah kabupaten memberikan bantuan bibit, biaya penanaman dan pemeliharaan?

1) Ya, sebutkan

2) Tidak

f. Apakah ada produk-produk hasil hutan bukan kayu yang dikembangkan oleh kelompok masyarakat sebagai bentuk alternatif pendapatan atas upaya pelestarian kawasan berfungsi lindung? Hasil hutan bukan kayu yang dimaksud dalam profil ini antara lain adalah rotan, bambu, gaharu, madu, getah (misalnya getah pinus, getah jelutung, getah karet), minyak atsiri (kayu putih, eukaliptus, nilam), buah, empon-empon (kencur, kunyit, jahe, temulawak, dll), umbi-umbian, jamur atau sarang burung walet.1) Ya, sebutkan

No.Nama kelompokProduk yang dikembangkanPendapatan dari hasil penjualan

1.

2.

3. dst

2) Tidak g. Apakah pemerintah kabupaten melibatkan dunia usaha dalam rehabilitasi lahan kritis dan kawasan berfungsi lindung?1) Ya, sebutkan jumlah kegiatan usaha, lokasi dan luasan

No.Nama dunia usahaLokasi penanamanLuasan (ha)

1.

2.

3.

dst

2) Tidakh. Apakah ada pemanfaatan jasa lingkungan yang dikembangkan oleh pemerintah kabupaten? Pemanfaatan jasa lingkungan adalah kegiatan untuk memanfaatkan potensi jasa lingkungan dengan tidak merusak lingkungan dan mengurangi fungsi utamanya. Bentuk kegiatannya antara lain: pemanfaatan aliran air untuk pembangkit listrik tenaga mikro hidro (PLTMH) dan ekowisata (ekowisata adalah model pengembangan wisata alam yang bertujuan selain untuk menikmati keindahan alam juga melibatkan unsur pendidikan dan dukungan terhadap usaha konservasi serta peningkatan pendapatan masyarakat setempat ( Edaran Mendagri No. 660.1/836/V/Bangda,2001))1) Ya, uraikan!

2) Tidak

3. Pengawasan

1) Sebutkan produk hukum yang dimiliki kabupaten Saudara:

No.KomponenBentuk Peraturan dan atau pedoman teknisNomor dan tanggal pengesahanTentang

1.Pengelolaan lingkungan hidup

2.Pengendalian kerusakan hutan dan lahan

3.Pengendalian kerusakan perairan darat (sungai, danau,waduk, rawa, gambut)

4.Pengendalian kerusakan pesisir dan laut

5.Perlindungan tumbuhan dan satwa dilindungi dan endemik

2) Apakah ada pengawasan dalam pelaksanaan kegiatan pengendalian kerusakan lingkungan, khususnya yang terkait dengan kerusakan lahan?a) Ya, lampirkan bukti-bukti hasil pengawasan/laporan pelaksanaan (pulbaket)

b) Tidak3) Apakah hasil-hasil pengawasan tersebut ditindaklanjuti?

a) Ya, sebutkanb) Tidak4. Pencegahan dan penanggulangan bencana

1) Jumlah kejadian bencana 3 tahun terakhir:

No.Kejadian bencanaTahun 2011Tahun 2012Tahun 2013

lokasiJumlah kejadianlokasiJumlah kejadianlokasiJumlah kejadian

1Banjir

2Longsor

3Kebakaran hutan dan lahan

2) Apakah pemerintah kabupaten memiliki peta rawan bencana banjir, longsor dan kebakaran hutan dan lahan?

a) Ya, lampirkan

b) Tidak

3) Apakah pemerintah kabupaten memiliki rencana pencegahan dan penanggulangan bencana banjir, longsor dan kebakaran hutan dan lahan?

a) Ya, uraikan

b) Tidak

E. KEGIATAN PLUSApakah pemerintah kabupaten telah menerapkan program-program prioritas Kementerian Lingkungan Hidup, sebagai berikut:

1. Taman Kehati

a) Ya, sebutkan lokasi dan lampirkan SK penetapan, SK pengelola

b) Tidak

2. Perlindungan mata air

a) Ya, sebutkan lokasi

b) Tidak

3. Inventarisasi Gas Rumah Kaca

a) Ya, lampirkan laporan

b) Tidak

4. Kajian Resiko Adaptasi Perubahan Iklim (KRAPI)

a) Ya, lampirkan laporan

b) Tidak

5. Rantai Emas

a) Ya, sebutkan lokasi

b) TidakPEDOMAN PENYUSUNAN PROFIL PENGELOLAAN TUTUPAN VEGETASI KABUPATEN

Kementerian Lingkungan Hidup

Republik Indonesia

Logo Provinsi

Pemerintah Kabupaten .

Kantor Bupati

Telp :

Faksimili :

Kantor BLH/KLH

Telp:

Faksimili:

Email:

Profil Pengelolaan Tutupan Vegetasi

Kabupaten .

Program Menuju Indonesia Hijau

Tahun 2014

iiii