pedoman pelaksanaan rujukan doc

41
PEDOMAN TENTANG PELAYANAN OBSTETRI NEONATAL EMERGENSI KOMPREHENSIF ( PONEK ) RS. MITRA KELUARGA JL. BUKIT GADING RAYA KAV. 2 KELAPA GADING PERMAI 1

Upload: luphlydave

Post on 04-Dec-2015

347 views

Category:

Documents


6 download

DESCRIPTION

j

TRANSCRIPT

PEDOMAN

TENTANG

PELAYANAN OBSTETRI NEONATAL EMERGENSI

KOMPREHENSIF ( PONEK )

RS. MITRA KELUARGAJL. BUKIT GADING RAYA KAV. 2

KELAPA GADING PERMAI

1

JAKARTA 2014DISAHKAN DENGAN KEPUTUSAN KEPALA RUMAH SAKIT MITRA KELUARGA

NOMOR Ped/PONEK/01/ VII/2014

KEPUTUSAN KEPALA RUMAH SAKIT MITRA KELUARGA KELAPA GADING

Nomor: Ped/PONEK/01/VII/2014

tentang

PEDOMAN PONEK

DI RS MITRA KELUARGA KELAPA GADING

KEPALA RUMAH SAKIT MITRA KELUARGA KELAPA GADING

Menimbang :1. Kebutuhan peranti lunak berupa buku pedoman untuk digunakan sebagai pedoman dalam

pelaksanaan tugas penyelenggaraan PONEK di RS Mitra Keluarga Kelapa Gading.

2. Bahwa untuk terlaksananya PONEK di RS Mitra Keluarga Kelapa Gading, perlu dikeluarkan keputusan.

Mengingat : 1. Peraturan Kasad Nomor Perkasad/1/VII/2007, tanggal 5 Juli 2007 tentang Buku

Petunjuk Administrasi tentang tulisan dinas di lingkungan rumah sakit.

2. Peraturan Kasad Nomor Perkasad/1/VII/2007, tanggal 5 Juli 2007 tentang Buku Petunjuk Administrasi tentang Penyusunan dan Penerbitan Doktrin/Buku Petunjuk Rumah Sakit.

3. Keputusan Kasad Nomor Kep/50/XII/2006 tanggal 29 Desember 2006 tentang Organisasi dan Tugas RS Mitra Keluarga Kelapa Gading.

Memperhatikan :1. Surat Perintah Ka RS Mitra Keluarga Kelapa Gading nomor Sprin/111501/II/2012,

tentang tim kelompok kerja akreditasi Nasional dan Internasional.

2. Hasil perumusan kelompok kerja penyusunan buku Pedoman tentang PONEK di RS Mitra Keluarga Kelapa Gading

MEMUTUSKAN

Menetapkan : 1. Pedoman tentang PONEK di RS Mitra Keluarga Kelapa Gading sebagaimana tercantum

dalam lampiran Keputusan ini.

2. Pedoman ini berklarifikasi biasa.

3. Direktur RS Mitra Keluarga Kelapa Gading sebagai Pembina materi buku pedoman ini.

4. Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan.

2

Distribusi :1. CEO RS Mitra Keluarga Kelapa Gading2. Ketua Komite Medik RS Mitra Keluarga Kelapa Gading3. Para Kadep, Kainstalasi RS

Ditetapkan di Jakarta

Pada tanggal ___________________

Direktur RS Mitra Keluarga Kelapa Gading

dr. Francinita Nati, MM

3

BAB. I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Pelayanan Obstetri Neonatal Emergensi Komprehensif (PONEK)

merupakan suatu proses pelayanan perlindungan pada ibu dan bayi secara terpadu dan

paripurna untuk mendukung terlaksananya Rumah Sakit Sayang Ibu dan Bayi.

Untuk dapat mencerminkan penyelenggaraan PONEK yang profesional

maka perlu dibuat Pedoman PONEK sebagai proses untuk menilai terlaksananya

PONEK secara efektif dan efisien di RS Mitra Keluarga, Kelapa Gading.

B. MAKSUD DAN TUJUAN1. Maksud : Maksud dari pedoman PONEK RS Mitra Keluarga Kelapa Gading

untuk memberikan kejelasan dalam petunjuk pelaksanaan pedoman PONEK

berdasarkan standar akreditasi rumah sakit

2. Tujuan : Tujuan pedoman PONEK agar dijadikan sebagai pedoman

pelaksanaan dalam pemberian asuhan medis dan keperawatan kepada ibu dan bayi

baru lahir secara terkoordinasi selama kehamilan dan persalinan, bayi baru lahir

dan keluarga setelah kelahiran. Dan untuk mengurangi dua pertiga(2/3) tingkat

kematian anak-anak usia dibawah 5 tahun. Serta mengurangi tiga per empat (3/4)

rasio kematian ibu dalam proses melahirkan.

C. RUANG LINGKUP PELAYANAN

Ruang Lingkup Pedoman PONEK meliputi : Pelayanan kesehatan

Maternal dan Neonatus, Penyelenggaraan PONEK 24 jam di Rumah Sakit, Rawat

gabung Ibu dan bayi, Inisiasi Menyusui Dini dan ASI Eksklusif, Metode Kangguru

pada Bayi BBLR, Rumah Sakit Sayang Ibu & Bayi dan Pelayanan Rujukan.

D. BATASAN OPERASIONAL

1. Pelayanan Kesehatan Maternal Fisiologis

a. Pelayanan Kehamilan

b. Pelayanan Persalinan normal dan Persalinan dengan tindakan operatif

c. Pelayanan Nifas

d. Klinik Laktasi

2. Pelayanan Kesehatan Neonatal Fisiologis

a. Asuhan Bayi Baru Lahir Normal (level I)

4

b. Inisiasi Menyusui Dini

c. Penggunaan ASI eksklusif

d. Imunisasi dan Stimulasi, Deteksi, Intervensi Dini Tumbuh Kembang

(SDIDTK)

3. Pelayanan Kesehatan Maternal Risiko Tinggi

a. Masa Antenatal

b. Masa Intranatal

c. Masa Postnatal

4. Pelayanan Kesehatan Neonatal Risiko Tinggi

Asuhan bayi baru lahir : Level III

5. Pelayanan Ginekologis

6. Perawatan Khusus / High Care Unit dan Transfusi Darah

7. Pelayanan Penunjang Medik

a. Pelayanan Darah

b. Perawatan Intermediate / Intensif

c. Pencitraan

1) Radiologi, termasuk rontgen portable

2) USG Ibu dan Neonatal

3) MRI/CT-Scan

d. Laboratorium bekerja sama dengan Laboratorium Pusat

e. TPNM (Total Parenteral Nutrition and Medication)

f. Ruang BMHP (Bahan Medis Habis Pakai)

g. Ruang Pencucian dan Penyimpanan alat steril yang sudah dibersihkan

h. Ruang Menyusui dan tempat penyimpanan ASI perah baik dari ibunya sendiri

atau dari donor

i. Klinik Laktasi

j. Ruang Susu

E. LANDASAN

1. Undang-undang Republik Indonesia No.23 Tahun 1992 tentang Pokok-pokok

Kesehatan.

2. Undang-undang Nomor 6 Tahun 1963 tentang Tenaga Kesehatan

3. Keputusan Presiden RI Nomor 12 Tahun 1991 tentang Penyusunan, Penarapan

dan Pengawasan Standar Nasional Indonesia.

5

4. Surat Keputusan Menteri Kesehatan RI 436/Menkes/SK/VI/1993 tanggal 3 Juni

1993 tentang Berlakunya Standar Pelayanan Rumah Sakit dan Standar Pelayanan

Medis di Indonesia.

5. Keputusan Menteri Kesehatan RI. No. 1333/Menkes/SK/XII/1999 tanggal 8

Desember 1999 tentang Penerapan Standar Pelayanan Rumah Sakit dan Standar

Pelayanan Medik.

6. SK Dir.Jen.Yan.Med No : YM.00.03.2.6.7637/1993 tentang penetapan

berlakunya Standar Asuhan Keperawatan.

7. Keputusan kepala Staf Angkatan Darat Nomor: Kep/50/XII/2006 tanggal 29

Desember 2006 tentang Organisasi dan Tugas Rumah sakit Pusat angkatan darat

Gatot Seobroto (Orgas RS Mitra Keluarga Kelapa Gading).

8. Instrumen Akreditasi Rumah Sakit Versi Tahun 2007 Departemen Kesehatn RI

Direktorat Jenderal Bina Pelayanan Medik Komisi Akreditasi Rumah Sakit.

6

BAB. II

STANDAR KETENAGAAN

A. KUALIFIKASI SUMBER DAYA MANUSIA

Kualifikasi Petugas Rumah Sakit harus dapat menangani kasus rujukan yang

tidak mampu ditangani oleh petugas kesehatan di tingkat pelayanan primer (dokter,

bidan, perawat). Dan harus terus menerus meningkatkan kemampuan sehingga

melakukan tindakan sesuai dengan standar dan kewenangannya untuk menyelesaikan

kasus darurat. Penyelenggaraan PONEK dilakukan oleh tiap disiplin dalam ruang

lingkup praktik, lisensi, undang-undang dan peraturan yang berlaku atau sertifikasi.

Tabel.1 Tenaga Dokter

Tabel.2 Kualifikasi tenaga keperawatan

7

BAB. III

STANDAR FASILITAS

A. DENAH RUANG

8

9

B. STANDAR FASILITAS

Beri tanda centang (√) pada kolom Keterangan (Y / T)

1. Area Cuci Tangan

2. Area Resusitasi dan Stabilitasi di Ruang Neonatus/IGD

10

No. KRITERIA KELENGKAPANKET

Y T

1 Struktur Fisik

Spesifikasi Ruangan : Di ruang dengan lebih dari 1 tempat tidur, jarak tempat tidur adalah 6 meter dengan wastafel yang tidak dioperasikan dengan tangan

Kebersihan

Pencahayaan

Ventilasi

Wastafel cuci tangan ukurannya cukup besar, sehingga air tidak terciprat dan dirancang agar air tidak tergenang atau tertahan

2 Bahan-bahan

Sabun : tersedia dalam jumlah cukup, lebih disukai sabun cair antibakteria dalam dispenser dengan pompa

Handuk : harus ada handuk untuk mengeringkan tangan. Bisa kain bersih atau tissue.

3 Mebel

Wadah baju bekas pakai

Rak/gantungan pakaian

Rak sepatu

Lemari untuk barang pribadi

Wadah tertutup dengan kantung plastik : harus disediakan wadah terpisah untuk limbah organik dan non organik

No. KRITERIA KELENGKAPANKET

Y T

1 Struktur Fisik

Spesifikasi Ruangan : paling kecil, ruangan berukuran 6-15 cm dan ada di dalam unit perawatan khusus

Kebersihan

Pencahayaan

Ventilasi

Wastafel

Steker Listrik : ruang harus dilengkapi paling sedikit 3 steker yang dipasang dengan tepat untuk peralatan listrik. Steker harus mampu memasok beban listrik yang diperlukan, aman dan berfungsi dengan baik

11

No. KRITERIA KELENGKAPANKET

Y T

2 Mebel

Meja periksa untuk bayi : meja harus ditutup lapisan busa, lembar plastik utuh dan seprai bersih. Bagian logam harus bebas karat.

Jam dinding : harus menunjukkan waktu yang tepat dan berfungsi baik

Meja perlengkapan

Selimut : harus cukup untuk menutupi neonatus dalam jumlah yang sesuai dengan perkiraan persalinan

3 Perlengkapan

Pasokan oksigen : Tangkai III- Harus ada 2 tabung oksigen dengan sistem pipa dengan jumlah outlet yang sama dengan jumlah penghangat.- Harus ada 2 tabung oksigen dengan 1 regulator dan pengatur aliran sebagai cadangan.- Tabung oksigen cadangan harus selalu terisi penuh

Lampu darurat

Stetoskop neonatus

Kotak resusitasi harus berisi perlengkapan sebagai berikut :1. Balon mengembang sendiri, berfungsi baik2. Bilah laringoskop, berfungsi baik3. Bilah laringoskop ukuran 0 dan 1 (miler)4. Baterai AA (cadangan) untuk laringoskop5. Selang reservion oksigen6. Masker oksigen (ukuran bayi cukup bulan dan

premature)7. Pipa endotrakeal ukuran 2 ½, 3 dan 3½8. Plaster9. Gunting10. Balon penghisap lendir11. Kateter penghisap ukuran 6, 8 dan 1012. Sonde ukuran 5 dan 813. Alat suntik 1, 2, 2½, 3, 5, 10, 20 dan 50 cc14. Ampul epinefrin15. Salin 0,9% larutan ringer laktat16. Dextrosee 5%17. Sodium bikarbonat 8,4%Penghangat (radiant warmer)harus ada sedikitnya 1 penghangat yang berfungsi baik

Kateter umbilikus 3½, 5 dan 8F

Peralatan pemasangan kateter umbilikus

3. Unit Perawatan Khusus

12

No. KRITERIA KELENGKAPANKET

Y T

1 Struktur Fisik

Spesifikasi Ruangan : - Unit ini harus berada disamping ruang bersalin atau setidaknya jauh dari area yang sering dilalui.- Plaing kecil, ruangan berukuran 12 m² (4m² untuk masing-masing pasien).- Harus ada tempat untuk isolasi bayi di tempat terpisah

Kebersihan

Pencahayaan

Ventilasi

Wastafel

Steker listrik : ruang harus dilengkapi paling sedikit 6 steker yang dipasang engan tepat untuk peralatan listrik. Steker mampu memasok beban listrik yang diperlukan,, aman dan berfungsi baik.

2 Mebel

Lemari instrumen- Harus ada 1 lemari dan meja untuk menyimpan bahan pasokan umum, selain meja untuk menyimpan bahan-bahan untuk ruang isolasi- rak dan lemari kaca tidak boleh retak (agar tidak luka)

Lemari es

Meja : harus ada dia area administrasi dan penyuluhan, harus dicat dengan bahan yang dapat dibersihkan.Kursi : harus ada 3 kursi diarea administrasi dan edukasi yang berfungsi baik

Wadah sampah tertutup dengan kantong plastik

Jam dinding : harus menunjukkan waktu yang tepat dan berfungsi baik

3 Perlengkapan

Balon yang dapat mengembang sendiri: harus tersedia balon yang dapat ,mengembang sendiri yang berfungsi baik untuk setiap 3 inkubator

Pulse Oximeter : 1 untuk setiap 3 inkubator

Stetoskop : harus ada stetoskop yang berfungsi baik untuk setiap 3 inkubator atau tempat tidur bayi.Generator : harus ada generator listrik cadangan yang dioperasikan jika pasokan listrik utama tidak ada.

13

14

No. KRITERIA KELENGKAPANKET

Y T

4 Bahan-bahan

Gaun

Masker

Sarung tangan

Alat suntik 1, 2½, 3½, 10, 20, 50 cc

Pipa minum, ukuran 5 dan 8

Kanula, ukuran 22 dan 24

Kateter umbilikus ukuran 3½, 5 dan 8

Masker oksigen neonatus

Head box

Penutup mata untuk terapi sinar

Popok mata untuk terapi sinar

Penutup sepatu untuk sekali pakai

Betadine / alkohol untuk disinfeksi

Kantong plastik untuk wadah sampah besar

5 Obat-obatan

Dextrose 5%

Dextrose 10%

Dextrose 40%

Saline 0,9%

Sodium klorida 3%

Potasium klorida 7,4%

Kadalex / ampul KCL

Larutan ringer laktat

Kalsium glukose 10%

Ampisilin

Gentamisin

Antibiotik untuk sepsis neonatorum

Xanthines / aminophyline

Ampul epinefrin

Dopamine

Dobutamine

Sodium bikarbonat 8,4%

4. Unit Perawatan Intensif

15

No. KRITERIA KELENGKAPANKET

Y T

1 Struktur Fisik

Spesifikasi Ruangan :- Unit ini harus berada disamping ruang bersalin atau setidaknya jauh dari area yang sering dilalui.- Paling kecil, ruangan berukuran 18 m² (6-8m² untuk masing-masing pasien)- Di ruang dengan beber apa tempat tidur, sedikitmya ada jarak 8 kaki (2,4m) antara ranjang bayi.- Harus ada tempat bayi untuk isolasi di area terpisah

Kebersihan

Pencahayaan

Ventilasi

Wastafel

Steker listrik : ruang harus dilengkapi paling sedikit 6 steker yang dipasang dengan tepat untuk peralatan listrik. Steker harus mampu memasok beban listrik yang diperlukan, aman dan berfungsi baik.Oksigen melalui pipa dinding, penghisap lendir, sistem udara bertekanan : harus ada (3 --> 4) outlrt (2 --> 2) outlet oksigen, 1 outlet udara bertekanan dan 1 outlet penghisap lendir untuk setiap inkubator

2 Mebel

Lemari instrumen : harus ada 1 lemari dan meja untuk penyimpanann bahan pasokan umum, selain dari lemari meja untuk penyimpanan bahan-bahan untuk ruang isolasi. Rak dan lemari tidak boleh retak (agar tidak luka).

Lemari es

Meja : harus ada di area administrasi dan penyuluhan, harus dicat dengan bahan yang mudah dibersihkan.Kursi : harus ada 3 kursi di area administrasi dan edukasi yang berfungsi baik.

Wadah sampah tertutup dengan kantong plastik

Jam dinding : harus menunjukkan waktu yang tepat dan berfungsi baik

16

No. KRITERIA KELENGKAPANKET

Y T

3 Bahan-bahan dan Peralatan

Pasokan Oksigen Tingkat III: - Harus ada oksigen dengan sistem pipa dengan jumlah outlet yang sama dengan jumlah alat penghangat- Harus ada 2 tabung oksigen dengan 1 regulator pengatur aliran sebagai cadangan.

Lampu darurat

Alat penghangat (radiant warmer) : paling sedikit harus ada 1 penghangat yang be rfungsi baikSyringe pump : harus ada 1 syringe pump yang berfungsi baik untuk setiap 3 inkubatorMonitor denyut jantung / pernafasan : paling sedikit harus ada 1 monitor denyut jantung dan pernafasan yang berfungsi baik.Untuk terapi sinar : parling sedikit harus ada 1 unit terapi sinar yang berfungsi baik untuk setiap inkubator.Timbangan bayi : paling sedikit harus ada 1 timbangan bayi yang berfungsi baik disetiap 3 inkubatorPenghisap lenemdir tingkat III : - Harus ada sistem vakum penghisap melalui pipa dengan pengatur hisapan, selang dan reservoar / kamister bersih.- harus ada outlet penghisap d alam jumlah yang cukup, 1 untuk setipa inkubator.- harus ada pompa vakum listrik yang bisa dipindah dengan regulator penghisap, selang dan reservoar bersih / kamister sebagai cadangan.Balon yang bisa mengembang sendiri : haris tersedia balon yang bisa mengembang sendiri dan berfungsi baik untuk setiap inkubator.

Pulse oximeter : 1 untuk setipa inkubator.

Stetoskop : harus ada stetoskop yang berfungsi baik untuk setiap inkubator.Generator listrik darurat : harus ada generator listrik cadangan yang dioperasikan jika pasokanlistrik utama tidak ada.Inkubator : harus ada sedikitnya 10 inkubator yang berfungsi dengan baik.Infusion pump :harus ada infusion pump yang berfungsi baik untuk setiap inkubator.

Ventilator

Analisis gas darah

Dapur susu

17

18

No. KRITERIA KELENGKAPANKET

Y T

4 Bahan-bahan

Gaun

Masker

Sarung tangan

Selimut untuk asuhan metode kangguru

Alat suntik 1, 2½, 3½, 10, 20, 50 cc

Pipa asupan, ukuran 5 dan 8

Pipa penghisap lendir, ukuran 6 dan 8.

Kanula, ukuran 22 dan 24

Kateter umbilikus, ukuran 3½, 5 dan 8

Masker oksigen neonatus

Head box

Penutup mata untuk terapi sinar

Popok mata untuk terapi sinar

Penutup sepatu sekali pakai

Betadine/alkohol untuk desinfeksi

Kantung plastik untuk wadah sampah besar

Pipa endotrakea, ukuran 2½, 3, dan 3½

Peralatan lengkap transfusi tukar atau katupnya.

5 Obat-obatan

Dextrose 5%

Dextrose 10%

Dextrose 40%

Saline 0,9%

Sodium klorida 3%

Potasium klorida 7,4%

Kadalex / ampul KCL

Larutan ringer laktat

Kalsium glukose 10%

Ampisilin

Gentamisin

Antibiotik untuk sepsis neonatorum

Xanthines / aminophyline

Ampul epinefrin

Dopamine

No. KRITERIA KELENGKAPANKET

Y T

Obat-obatan

(lanjutan)

Dobutamine

Sodium bikarbonat 8,4%

5. Area Laktasi

6. Area Pencucian Inkubator

19

No. KRITERIA KELENGKAPANKET

Y T

1 Struktur Fisik

Spesifikasi ruangan : paling kecil, ruangan berukuran 6m²

Kebersihan

Pencahayaan

Wastafel : ukurannya cukup besar, sehingga air tidak terciprat dan dirancang agar air tidak tergenang.

MebelWadah sampah dengan kantung plastik

Kursi (1-3) : harus mudah dibersihkan dan didisinfeksi.

No. KRITERIA KELENGKAPANKET

Y T

1 Struktur Fisik

Spesifikasi ruangan : paling kecil, ruangan berukuran 6-8m²

Kebersihan

Pencahayaan

Ventilasi

Wastafel : ukurannya cukup besar sehingga air tidak terciprat dan dirancang agar air tidak tergenang

BAB. IV

TATA LAKSANA PELAYANAN

A. Alur Pasien Instalasi Gawat Darurat

PASIEN

TRIAGE

LOKET PENDAFTARAN

KAMAR JENAZAH

SWASTA

RUJUKRAWAT INAPMENINGGALPULANG

SWASTA ASURANSI / PERUSAHAAN

LOKET PEMBAYARAN

BAGIAN COUNTER

RAWAT INAP

Pendaftaran Pasien Rawat Inap

RUANG PERAWATAN

PENGURUSAN SURAT RUJUK

RUMAH SAKIT RUJUKAN

Ditetapkan di Jakarta

Pada tanggal ___________________

Direktur RS Mitra Keluarga Kelapa Gading

dr. Francinita Nati, MM

20

B. Alur Pasien Rawat Jalan

PASIEN

BAGIAN COUNTER RAWAT JALAN

Pendaftaran Pasien Rawat Jalan

BARU

Belum Ada Nomor RM

LAMA

Sudah Ada Nomor RM

UNIT RAWAT JALAN YANG DITUJU

(Poliklinik, IGD, Rehab, dll)

PULANG RAWAT INAP

Ditetapkan di Jakarta

Pada tanggal ___________________

Direktur RS Mitra Keluarga Kelapa Gading

dr. Francinita Nati, MM

21

C. Alur Pasien Rawat Inap

UNIT RAWAT JALAN

(Poliklinik, IGD, Rehab, dll)

BAGIAN COUNTER RAWAT INAP

Pendaftaran Pasien Rawat Inap

RUANG PERAWATAN

RUJUKSEMBUH MENINGGAL

KASIR RAWAT INAP

Menyelesaikan Administrasi Rawat Inap

PULANG

NURSE STATION RAWAT INAP

Mengurus Surat Rujuk

KASIR RAWAT INAP

Menyelesaikan Administrasi Rawat Inap

RUMAH SAKIT RUJUKAN

KASIR RAWAT INAP

Menyelesaikan Administrasi Rawat Inap

KAMAR JENAZAH

PULANG

Ditetapkan di Jakarta

Pada tanggal ___________________

Direktur RS Mitra Keluarga Kelapa Gading

dr. Francinita Nati, MM

22

D. Alur Rujukan Pasien

INSTALASI GAWAT DARURAT

IBU HAMIL & NEONATUS

DOKTER OBSGYN / DOKTER / BIDAN

KAMAR TINDAKAN

Prosedur tindakan kasus rujukan sesuai standar pelayanan kesehatan maternal & neonatal

KAMAR OPERASI

Prosedur operasi pada kasus rujukan

KAMAR BERSALIN

Prosedur persalinan normal kasus rujukan sesuai standar pelayanan

RAWAT INAP NIFAS

RUANG PERINATOLOGI

LABORATORIUM

KASIR RAWAT INAP

INSTALASI FARMASI

BANK DARAH

Ditetapkan di Jakarta

Pada tanggal ___________________

Direktur RS Mitra Keluarga Kelapa Gading

dr. Francinita Nati, MM

23

Ditetapkan di Jakarta

Pada tanggal _________________

Direktur RS Mitra Keluarga Kelapa Gading

E. Alur Penanganan Komplain Pasien

Komplain / Input

Proses

Output1. Kepuasan pasien meningkat2. Kepuasan mutu pelayanan meningkat

LISAN

- Langsung- Tidak Langsung

TULISAN

- Kotak Saran- Surat / Pesan- Media

KOMPLAIN

TEMPATPenemu / Penerima

TIM COSTUMER SERVICE

1. Identifikasi2. Klarifikasi3. Dokumentasi /

Kronologi4. Implementasi /

Rencana5. Tindak Lanjut

ATASAN LANGSUNG (HIRARKI)

1. Apologi2. Empati 3. Action4. Follow Up

KOMPLAIN RINGAN1. Tidak membahayakan pasien2. Dapat diatasi setempat3. Pengganti / biaya tidak ada

KOMPLAIN SEDANG1. Membahayakan pasien2. Koordinasi terkait3. Pengganti / biaya ringan

sampai sedang

KOMPLAIN BERAT1. Mengancam jiwa pasien2. Koordinasi terkait3. Pengganti / biaya besar4. Mengancam mutu RS5. Ranah hukum

PETUGAS1. Koordinator / KaRu2. Tim Costumer Sevice

PETUGAS1. Koordinator / KaRu2. Tim Costumer Sevice3. Para Manajer4. Direktur5. Para Komite

PETUGAS1. Koordinator / KaRu2. Tim Costumer Sevice3. Para Manajer4. Direktur5. Para Komite 6. Tim Hukum

1. Persahabatan2. Pengertian + Standar Prosedur3. Adil (fair)4. Alternatif + pilihan5. Informasi Lain

Keterangan :1. Apologi : tahapan permulaan atas kesalahan yang terjadi, utarakan

dengan diplomatis tanpa harus menyalahkan orang lain.

2. Empati : mencoba menunjukkan antusiasme yang benar dan menempatkan diri bila hal ini terjadi pada diri kita dan utarakan kata-kata yang menunjukkan sikap empati kita padanya.

3. Action : usahakan untuk menangkap segala keluhannya. Gunakan sikap mendengar secara aktif, agar dapat memperoleh info sedetail mungkin, lakukan cek ulang untuk meyakinkan data yang anda terima, jangan

24

Ditetapkan di Jakarta

Pada tanggal _________________

Direktur RS Mitra Keluarga Kelapa Gading

BAB. VLOGISTIK

A. Obat-obatan Maternal Khusus PONEK

No Nama ObatKeterangan

Ada Tidak

1 Ringer Asetat

2 Dextrose 10%

3 Dextran 40 / HES

4 Saline 0,9%

5 Adrenalin / Epinefrin

6 Metronidazol

7 Kadelex atau ampul KCL

8 Larutan Ringer Laktat

9 Kalsium Glukonat 10%

10 Ampisilin

11 Gentamisin

12 Kortison / Dexametason

13 Aminophyline

14 Transamin

15 Dopamin

16 Dobutamin

17 Sodium Bikarbonat 8,4%

18 MgSO4 40%

19 Nifedipin

Keterangan :1. Apologi : tahapan permulaan atas kesalahan yang terjadi, utarakan

dengan diplomatis tanpa harus menyalahkan orang lain.

2. Empati : mencoba menunjukkan antusiasme yang benar dan menempatkan diri bila hal ini terjadi pada diri kita dan utarakan kata-kata yang menunjukkan sikap empati kita padanya.

3. Action : usahakan untuk menangkap segala keluhannya. Gunakan sikap mendengar secara aktif, agar dapat memperoleh info sedetail mungkin, lakukan cek ulang untuk meyakinkan data yang anda terima, jangan

25

B. Obat-obatan Neonatal Khusus PONEK

No Nama ObatKeterangan

Ada Tidak

1 Dextrose 10%

2 Dextran 40 / HES

3 N5

4 KCL

5 NaCl 0,9% 25ml

6 NaCl 0,9% 500ml

7 Kalsium Glukonat 10ml

8 Dopamin

9 Dobutamin

10 Adrenalin / Epinefrin

11 Morphin

12 Sulfas Atropin

13 Midazolam

14 Phenobarbital Injeksi

15 MgSO4 20%

16 Sodium Bikarbonat 8,4%

17 Ampisilin

18 Gentamisin

26

BAB. VI

PENGENDALIAN MUTU

A. ON THE JOB TRAINING

1. Pengertian

On The Job Training (OJT) adalah suatu kegiatan yang bertujuan untuk

mengawasi/mengevaluasi kinerja unit maternal neonatal RS Mitra Keluarga Kelapa

Gading. Di dalam OJT juga terkandung upaya bimbingan/penyampaian saran jika

ditemukan kejanggalan/hal-hal yang tidak sesuai dengan seharusnya.

2. Pelaksana

Tim pelaksana dapat berasal dari tim PONEK RS Mitra Keluarga Kelapa Gading

(Self Assessement) maupun Tim PONEK RS luar, apabila dirasa belum mampu

melakukan secara mandiri. Penilaian oleh tim PONEK RS Mitra Keluarga Kelapa

Gading (Self Assessement) minimal harus dikerjakan 1 kali setiap bulan dilanjutkan

dengan memberikan laporan kepada Direktur Rumah Sakit. Hal ini dinilai adalah

Standar Kinerja Manajemen yang terdiri atas:

a. Standar Masukan

Daftar Tilik Pemantauan standar masukan meliputi Area Cuci Tangan, Area

Resusitasi dan Stabilisasi di Ruang Neonatus/IGD, Unit Perawatan Khusus,

Unit Perawatan Intensif, Area Laktasi, Area Pencucian Inkubator.

b. Standar Manajemen

Daftar Tilik Pemantauan Pengelolaan menurut bagiannya antara lain :

Referensi, Catatn medis, Sumber daya manusia, Manajemen Kualitas,

Manajemen Pemeliharaan.

3. Peserta

Peserta adalah unit maternal neonatal beserta berbagai unit pendukungnya. Hal ini

dilakukan dalam waktu bersamaan, sehingga jika ada masalah dapat diselesaikan

bersama. Kesehatan ibu dan anak merupakan 2 hal yang tidak dapat dipisahkan.

4. Pelaksanaan

OJT dilakukan selama 2 hari. Hari pertama secara bersama-sama mengevaluasi

kinerja manajemen dan kinerja klinis RS PONEK tersebut. Di hari pertama ini juga

sekaligus diberikan bimbingan dan arahan yang diperlukan. Hari kedua

27

memberikan laporan kepada Direktur Rumah Sakit sekaligus membicarakan

langkah selanjutnya yang perlu diupayakan.

5. Instrumen

Agar lebih seragam dan terarah, sediakan instrumen untuk melakukan OJT yaitu:

a) Standar Kinerja Manajemen

(Standar masukan dan Standar manajemen)

b) Standar Kinerja klinis

(Protokol Asuhan Neonatal Essensial dan buku Paket pelatihan PONEK :

Protokol Bagi Tenaga Pelaksana)

6. Target

Target Pengendalian Mutu pada Pelayanan PONEK RS Mitra Keluarga Kelapa

Gading yaitu Mengurangi dua per tiga (2/3) tingkat kematian anak-anak usia di

bawah 5 tahun dan mengurangi tiga per empat (3/4) rasio kematian ibu dalam

proses melahirkan.

B. IN HOUSE TRAINING

In House Training adalah suatu kegiatan berupa lokakarya yang melibatkan seluruh

personil RS Mitra Keluarga Kelapa Gading yang terlibat secara langsung maupun tidak

langsung dalam pelayanan PONEK. Materi lokakarya dapat meliputi pelatihan

manajemen maupun bidang klinis.

C. PEMANTAUAN DAN EVALUASI KINERJA

Pemantauan dan evaluasi kinerja ini bersifat:

1. Dapat dilakukan mandiri oleh tim PONEK RS Mitra Keluarga Kelapa Gading, tidak

tergantung pada siapa pun. Dilakukan setiap saat, berkesinambungan dan terarah.

2. Bila tim PONEK RS Mitra Keluarga Kelapa Gading belum dapat melakukan

penilaian mandiri, dapat meminta bantuan pihak luar (non-self assessment). Pihak

luar yang dimaksud adalah RS yang sudah memenuhi kriteria RS MAMPU PONEK

atau kelompok profesi yang sudah kompeten dalam membentuk pelatihan PONEK

bekerja sama dengan Dinas Kesehatan setempat. Penilaian ini secara bertahap akan

dikurangi dan diupayakan untuk dapat kembali ke poin 1 yaitu menilai secara

mandiri.

28

3. Hasil penilaian dapat meliputi 3 kriteria yaitu RS BELUM MAMPU PONEK,

MAMPU PONEK dan MAMPU PONEK PLUS.

4. Adapun kriteria RS PONEK sebagai berikut:

5. Hasil penilaian ini harus dilaporkan ke Direktur RS Mitra Keluarga Kelapa Gading.

Pihak Dinas Kesehatan setempat yang bekerja sama dengan profesi terkait perlu

mendapat laporan dalam upaya mendapatkan legitimasi hasil pencapaian ini.

6. Bagi RS PONEK yang ingin meningkatkan hasil pencapaian kinerja RS

PONEKnya (RS BELUM MAMPU PONEK menjadi MAMPU PONEK atau

MAMPU PONEK menjadi MAMPU PONEK PLUS), dapat melalui berbagai cara

yang dirasakan paling sesuai yaitu magang, sistering atau mengikuti suatu pelatihan

yang sudah terstandarisasi.

KRITERIA RS PONEK

Berdasarkan standar kinerja manajemen

KRITERIA UMUM1. SDM di IGD yang terlatih 24 jam2. SPO dan pendelegasian wewenang3. Standar Respon Time di IGD, kamar bersalin, dan pelayanan darah4. Ketersediaan ruang operasi, ruang bersalin dengan staf yang siap 24

jam5. Ketersediaan laboratorium, radiologi dan pelayanan darah 24 jam6. Tersedianya perlengkapan dan bahan yang sesuai dengan kriteria

TIPE RS PONEK1. RS PONEK kelas D dan C2. RS PONEK Kelas B3. RS PONEK Kelas A

OBAT-OBATAN(Standar Masukan)

1. Obat maternal khusus PONEK2. Obat neonatal khusus PONEK

MANAJEMEN(Standar Manajemen)

Tim PONEK (SK Direktur)

SISTEM INFORMASI(Standar Manajemen)

1. Mengintegrasikan seluruh data dan dapat diakses

2. Ketersediaan data yang lengkap, akurat dan tepat waktu

3. Mendukung kegiatan operasional, monitoring dan evaluasi

4. Mengkoordinasi seluruh kegiatan yang dibutuhkan

KRITERIA KHUSUS

Sumber Daya Manusia (Standar Manajemen)

Sarana dan Prasarana (Standar Masukan)

Peralatan dan Perlengkapan (Standar Masukan)

29

7. Untuk mempertahankan/meningkatkan pancapaian kinerja RS PONEK perlu

dilakukan Audit Maternal Perinatal (AMP) secara berkala (minimal 3 sampai 4 kali

dalam setahun).

AMP bukan hanya membicarakan berbagai kasus kematian ibu dan bayi tetapi juga

ditujukan bagi kasus yang NYARIS MATI. Hal ini perlu dilakukan agar tidak terulang

kejadian yang sama. Selain itu AMP juga membahas pencegahan kesakitan/kematian

ibu saat melahirkan, upaya perluasan cakupan peserta KB agar mencapai 75%.

Berbagai hal yang bersifat nonmedik sepertiyang tertera dibawah ini, perlu juga

dibahas, antara lain:

- Perlu tidaknya uang muka rumah sakit

- Siapa yang menanggung biaya transport pasien ke rumah sakit

- Kelambatan petugas

- Intensif untuk tenaga medis

- Persediaan obat dan lain-lain

30

BAB. VII

PENUTUP

Pedoman ini dibuat untuk memberikan arahan tindakan di Unit PONEK 24 Jam RS

Mitra Keluarga Kelapa Gading. Dengan demikian pedoman Pelayanan Obstetri Neonatal

Emergensi Komprehensif (PONEK) ini harus dilaksanakan dengan disertai tekad dan

kemauan yang kuat guna mengurangi dua per tiga (2/3) tingkat kematian anak-anak usia

dibawah 5 tahun, mengurangi tiga per empat (3/4) rasio kematian ibu dalam proses

melahirkan. Serta meningkatkan mutu pelayanan keperawatan di Unit PONEK RS Mitra

Keluarga Kelapa Gading.

Ditetapkan di Jakarta

Pada tanggal ___________________

Direktur RS Mitra Keluarga Kelapa Gading

dr. Francinita Nati, MM

31