pe-kes
DESCRIPTION
aaaaaaaaTRANSCRIPT
![Page 1: PE-KES](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082402/5695d41d1a28ab9b02a059e1/html5/thumbnails/1.jpg)
MAKALAH
PERENCANAAN DAN EVALUASI KESEHATAN“HUBUNGAN ANTARA TUGAS POKOK DAN FUNGSI
DENGAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH”
Oleh
NAMA : NADIYA PUTRI. A
NO. BP : 1411212049
FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS ANDALAS
PADANG, 2015
![Page 2: PE-KES](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082402/5695d41d1a28ab9b02a059e1/html5/thumbnails/2.jpg)
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarokatuh...
Puji syukur Kami ucapkan kepadan Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat
rahmat dan karuniaNya Saya dapat menyelesaikan makalah Kaitan Antara Tugas
Pokok dan Fungsi dengan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah tugas dari
mata kuliah Perencanaan dan Evaluasi Kesehatan ini dengan lancar dan selesai
tepat pada waktunya. Sholawat serta salam semoga tetap tercurahkan kepada Nabi
Muhammad SAW, beserta keluarga dan para sahabatnya yang telah membimbing
kita dari jalan kegelapan menuju jalan yang terang benderang.
Saya sadari dalam penyusunan makalah ini masih terdapat kekurangan karena
keterbatasan pengetahuan yang Saya miliki. Oleh karena itu, Saya mengharapkan
saran dan kritik dari dosen mata kuliah Perencanaan dan Evaluasi Kesehatan dan
teman-teman yang bersifat membangun bagi kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata semoga makalah ini dapat memberikan informasi yang
bermanfaat bagi kita semua. Amin.
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarokatuh..
Padang, Oktober 2015
Penulis
![Page 3: PE-KES](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082402/5695d41d1a28ab9b02a059e1/html5/thumbnails/3.jpg)
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar BelakangTugas pokok dan fungsi merupakan hal-hal yang harus bahkan wajib
dikerjakan oleh seorang anggota organisasi atau pegawai dalam suatu instansi
secara rutin sesuai dengan kemampuan yang dimilikinya untuk menyelesaikan
program kerja yang telah dibuat berdasarkan tujuan, visi dan misi suatu
organisasi. Kemudian diakhir terlaksananya program tersebut dibutuhkan adanya
akuntabilitas dari pegawai sebagai pertanggungjawaban dari apa yang telah
dilaksanakan
Seiring dengan meningkatnya tuntutan transparansi serta akuntabilitas
diberbagai bidang sektor publik, yaitu suatu lembaga dalam menjalankan roda
pemerintahan legitimasinya bersumber dari keputusan masyarakat. Hal tersebut
akan menuntut para penyelenggara pemerintahan untuk menjalankan tugas-
tugasnya secara profesional agar tetap dapat menjaga kepercayaan yang diberikan
oleh masyarakat sehingga tercermin pemerintahan yang bersih (Nafidah, 2006 :
1).
B. Rumusan Masalah1. Apa definisi dari tugas pokok dan fungsi?
2. Apa definisi dari kinerja?
3. Apa definisi dari akuntabilitas?
4. Apa definisi dari akuntabilitas kinerja?
5. Bagaimana kaitan antara tugas pokok dan fungsi dengan akuntabilitas
kinerja?
C. Tujuan1. Untuk mengetahui definisi dari tugas pokok dan fungsi
2. Untuk mengetahui definisi dari kinerja
3. Untuk mengetahui definisi dari akuntabilitas
4. Untuk mengetahui definisi dari akuntabilitas kinerja
5. Mengetahui kaitan antara tugas pokok dan fungsi dengan akuntabilitas
kinerja
![Page 4: PE-KES](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082402/5695d41d1a28ab9b02a059e1/html5/thumbnails/4.jpg)
BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi Tugas Pokok dan Fungsi1. Tugas Pokok
Tugas pokok dimana pengertian tugas itu sendiri adalah suatu kewajiban
yang harus dikerjakan, pekerjaan yang merupakan tanggung jawab, perintah untuk
berbuat atau melakukan sesuatu demi mencapai suatu tujuan.
Adapun definisi tugas menurut para ahli, yaitu Dale Yoder dalam moekijat
(1998:9), “The Term Task is frequently used to describe one portion or element in
a job” (Tugas digunakan untuk mengembangkan satu bagian atau satu unsur
dalam suatu jabatan). Sementara Stone dalam Moekijat (1998:10),
mengemukakan bahwa “A task is a specific work activity carried out to achieve a
specific purpose” (Suatu tugas merupakan suatu kegiatan pekerjaan khusus yang
dilakukan untuk mencapai suatu tujuan tertentu).
Definisi lainnya yang menilai bahwa tugas merupakan suatu kegiatan
spesifik yang dijalankan dalam organisasi yaitu menurut John & Mary Miner
dalam Moekijat (1998:10), menyatakan bahwa “Tugas adalah kegiatan pekerjaan
tertentu yang dilakukan untuk suatu tujuan khusus”. Sedangkan menurut Moekijat
(1998:11), “Tugas adalah suatu bagian atau satu unsur atau satu komponen dari
suatu jabatan. Tugas adalah gabungan dari dua unsur (elemen) atau lebih
sehingga menjadi suatu kegiatan yang lengkap”.
Berdasarkan definisi tugas di atas, dapat kita simpulkan bahwa tugas
pokok adalah kesatuan pekerjaan atau kegiatan yang paling utama dan rutin
dilakukan oleh para pegawai dalam sebuah organisasi yang memberikan
gambaran tentang ruang lingkup atau kompleksitas jabatan atau organisasi demi
mencapai tujuan tertentu.
2. Fungsi
Pengertian fungsi menurut Kamus Lengkap Bahasa Indonesia merupakan
kegunaan suatu hal, daya guna serta pekerjaan yang dilakukan. Adapun menurut
para ahli, definisi fungsi yaitu menurut The Liang Gie dalam Nining Haslinda
Zainal (Skripsi: “Analisis Kesesuaian Tugas Pokok dan Fungsi dengan
![Page 5: PE-KES](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082402/5695d41d1a28ab9b02a059e1/html5/thumbnails/5.jpg)
Kompetensi Pegawai Pada Sekretariat Pemerintah Kota Makassar”,2008),
Fungsi merupakan sekelompok aktivitas yang tergolong pada jenis yang sama
berdasarkan sifatnya, pelaksanaan ataupun pertimbangan lainnya.
Definisi tersebut memiliki persepsi yang sama dengan definisi fungsi
menurut Sutarto dalam Nining Haslinda Zainal (2008:22), yaitu Fungsi adalah
rincian tugas yang sejenis atau erat hubungannya satu sama lain untuk dilakukan
oleh seorang pegawai tertentu yang masing-masing berdasarkan sekelompok
aktivitas sejenis menurut sifat atau pelaksanaannya. Sedangkan pengertian singkat
dari definisi fungsi menurut Moekijat dalam Nining Haslinda Zainal (2008:22),
yaitu fungsi adalah sebagai suatu aspek khusus dari suatu tugas tertentu.
Berdasarkan pengertian masing-masing dari kata tugas pokok dan fungsi
di atas, maka dapat disimpulkan bahwa definisi tugas pokok dan fungsi
(TUPOKSI) tersebut adalah kesatuan pekerjaan atau kegiatan yang dilaksanakan
oleh para pegawai yang memiliki aspek khusus serta saling berkaitan satu sama
lain menurut sifat atau pelaksanaannya untuk mencapai tujuan tertentu dalam
sebuah organisasi.
Tugas Pokok dan fungsi (TUPOKSI) merupakan suatu kesatuan yang
saling terkait antara Tugas Pokok dan Fungsi. Dalam Peraturan Perundang-
undangan pun sering disebutkan bahwa suatu organisasi menyelenggarakan
fungsi-fungsi dalam rangka melaksanakan sebuah tugas pokok.
B. Definisi KinerjaMenurut Mahsun (2006:4) kinerja adalah kemampuan kerja yang
ditunjukkan dengan hasil kerja. Kinerja adalah gambaran mengenai tingkat
pencapaian pelaksanaan suatu kegiatan/program/kebijaksanaan dalam
mewujudkan sasaran, tujuan, misi dan visi organisasi yang tertuang dalam
perumusan skema strategis (strategic planning) suatu organisasi (Bastian,
2010:274). Dalam PP No. 58 Tahun 2005 Pasal 1 ayat 35 menyatakan kinerja
adalah keluaran/hasil dari kegiatan/program yang akan atau telah dicapai
sehubungan dengan penggunaan anggaran dengan kuantitas dan kualitas yang
terukur.
Pemahaman mengenai konsep kinerja organisasi publik dapat dilakukan
dengan 2 pendekatan. Pertama, melihat kinerja organisasi publik dari perspektif
![Page 6: PE-KES](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082402/5695d41d1a28ab9b02a059e1/html5/thumbnails/6.jpg)
birokrasi itu sendiri. Kedua, melihat kinerja organisasi publik dari persepektif
kelompok sasaran atau pengguna jasa organisasi publik. Kedua perspektif tersebut
saling berinteraksi di antara keduanya, karena pemahaman mengenai konsep
kinerja organisasi publik sangat terkait erat dengan lingkungan tempat organisasi
publik hidup dan berkembang. Khusus mengenai organisasi publik berkaitan erat
dengan produktivitas, kualitas layanan, responsivitas, responsibilitas,
akuntabilitas, serta persamaan pelayanan. Konsep yang sering dipergunakan untuk
melihat kinerja organisasi publik daerah sering dikaitkan dengan penggunaan
anggaran. Konsep ini sering dikenal dengan istilah performance in term of the
monetary calculus of efficiency (Mardiasmo, 2006:5).
Menurut Abdul Halim (2002) kinerja dapat berarti suatu prestasi kerja dan proses
penyelenggaraan di mana tujuan organisasi ingin dicapai. Definisi lain dari kinerja
menurut Sri Ningsih (2002) kinerja mungkin berfokus pada input, misalnya uang,
staf/karyawan, wewenang yang legal, dukungan politik atau birokratis. Kinerja
mungkin juga berfokus pada aktivitas atau proses yang mengubah input menjadi
output dan kemudian menjadi outcome, misalnya : kesesuaian program atau
aktivitas dengan hukum, peraturan, dan pedoman yang berlaku atau standar proses
yang ditetapkan. Kinerja mungkin juga berfokus pada jumlah output suatu
program atau kegiatan, misalnya jumlah produk atau jasa yang telah diberikan
atau disediakan bagi kolega, klien dan publik atau masyarakat. Kinerja juga
mungkin berfokus pada efisiensi atau produktivitas yang menghubungkan output
dengan input.
C. Definisi AkuntabilitasAkbar (2012) mengatakan bahwa Akuntabilitas (accountability) secara
harfiah dapat diartikan sebagai pertanggungjawaban, namun penerjemahan secara
sederhana ini dapat mengaburkan arti kata accountability itu sendiri bila dikaitkan
dengan pengertian akuntansi dan manajemen. Lebih lanjut dikatakan bahwa
konsep akuntabilitas tersebut senada dengan apa yang dikemukakan oleh Stewart
tentang jenjang atau tangga akuntabilitas yang terdiri dari 5 (lima) jenis tangga
akuntabilitas yakni: 1) accountability for probity and legality; 2) process
Accountability; 3) performance Accountability; 4) programme Accountability; dan
5) policy Accountability.
![Page 7: PE-KES](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082402/5695d41d1a28ab9b02a059e1/html5/thumbnails/7.jpg)
Akuntabilitas dapat diartikan sebagai bentuk kewajiban
mempertanggungjawabkan keberhasilan atau kegagalan pelaksanaan misi
organisasi dalam mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan sebelumnya,
melalui suatu media pertanggungjawaban yang dilaksanakan secara periodik
(Stanbury, 2003 dalam Ismiarti, 2013:30). Pada dasarnya, akuntabilitas adalah
pemberian informasi dan pengungkapan (disclosure) atas aktivitas dan kinerja
finansial kepada pihak-pihak yang berkepentingan (Schiavo-Campo and Tomasi,
1999 dalam Mardiasmo, 2006:4). Pemerintah, baik pusat maupun daerah, harus
dapat menjadi subyek pemberi informasi dalam rangka pemenuhan hak-hak
publik yaitu hak untuk tahu, hak untuk diberi informasi, dan hak untuk didengar
aspirasinya.
Annisaningrum (2010:1) mengatakan akuntabilitas adalah
mempertanggungjawabkan pengelolaan sumber daya serta pelaksanaan kebijakan
yang dipercayakan kepada entitas pelaporan dalam mencapai tujuan yang telah
ditetapkan secara periodik. Akuntabilitas merupakan kewajiban menyampaikan
pertanggungjawaban atau untuk menjawab atau menerangkan kinerja dan
tindakan seseorang/badan hukum/pimpinan kolektif suatu organisasi kepada pihak
yang memiliki hak atau berkewenangan untuk minta keterangan akan
pertanggungjawaban. Kriteria Akuntabilitas keuangan adalah sebagai berikut: 1)
pertanggungjawaban dana publik; 2) penyajian tepat waktu; dan 3) adanya
pemeriksaan (audit)/respon pemerintah.
Aspek yang terkandung dalam pengertian akuntabilitas adalah bahwa
publik mempunyai hak untuk mengetahui kebijakan-kebijakan yang diambil oleh
pihak yang mereka beri kepercayaan. Media pertanggungjawaban dalam konsep
akuntabilitas tidak terbatas pada laporan pertanggungjawaban saja, tetapi
mencakup juga praktek-praktek kemudahan si pemberi mandat mendapatkan
informasi, baik langsung maupun tidak langsung secara lisan maupun tulisan.
D. Definisi Akuntabilitas KinerjaAkuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah adalah perwujudan kewajiban suatu
instansi pemerintah untuk mempertanggungjawabkan keberhasilan dan kegagalan
misi organisasi dalam mencapai sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan melalui
sistem pertanggungjawaban secara periodik. Perwujudan pertanggungjawaban ini
![Page 8: PE-KES](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082402/5695d41d1a28ab9b02a059e1/html5/thumbnails/8.jpg)
kemudian disusun dan disampaikan dalam bentuk laporan yang disebut Laporan
Akuntabikitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP).
Tujuan adanya akuntabiitas kinerja yaitu:
1. Menjadikan suatu instansi akuntabel sehingga dapat beroperasi secara
efisien, efektif dan responsif
2. Terwujudnya transparansi
3. Terpeliharanya kepercayaan terhadap suatu instansi
E. Kaitan Antara TUPOKSI dengan Akuntabilitas KinerjaTugas pokok dan fungsi, akuntabilitas kinerja merupakan bagian dari
pelaksanaan suatu kegiatan sebuah instansi atau organisasi. Kedua hal tersebut
merupakan langkah sukses terlaksananya suatu kegiatan. Tugas pokok dan fungsi
menjadi acuan dalam melaksanakan kegiatan dan akuntabilitas kinerja
dilaksanakan terakhir sebagai perwujudan tanggungjawab atas kegiatan yang telah
dilaksanakan.
Berdasarkan penjelasan diatas, dapat diketahui bahwa kedua hal tersebut
memiliki keterkaitan satu sama lain. Suatu instansi melaksanakan tugas pokok dan
fungsinya sebagai suatu kewajiban yang kemudian kewajiban tersebut
dipertanggungjawabkan diakhir, apakah tugas dan fungsinya sudah dijalankan
dengan benar. Karena dilaksanakannya suatu kegiatan berorientasi pada tugas
pokok dan fungsi yang dimilikinya.
Sebagai contoh, pemerintah memiliki tugas pokok yaitu melakukan upaya-
upaya untuk meningkatkan kesejahteraan sosial masyarakat. Dari tugas pokok
tersebut instansi bersangkutan akan melakukan suatu kegiatan/kinerja untuk
mewujudkan hal tersebut. Sebelum suatu kinerja dilaksanakan, dilakukan
perencanaan kinerja yaitu proses penyusunan rencana kinerja sebagai penjabaran
dari sasaran dan program yang telah ditetapkan dalam rencana strategis, yang
akan dilaksanakan oleh instansi pemerintah melalui berbagai kegiatan tahunan. Di
dalam rencana kinerja ditetapkan rencana capaian kinerja tahunan untuk seluruh
indikator kinerja yang ada pada tingkat sasaran dan kegiatan (LAN, 2003:12).
Dari perencanaan kinerja tersebut akan terlaksana suatu kegiatan yang
nantinya akan dipertanggungjawabkan diakhir pada Laporan Akuntabilitas
Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP).
![Page 9: PE-KES](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082402/5695d41d1a28ab9b02a059e1/html5/thumbnails/9.jpg)
BAB III
PENUTUP
A. KesimpulanTugas pokok dan fungsi suatu instansi akan memiliki keterkaitan dengan
akuntabilitas kinerjanya. Jika instansi tersebut melaksanakan tugas pokok dan
fungsinya dengan baik maka akan berdampak baik pula pada akuntabilitas
kinerjanya. Begitu pula sebaliknya apabila kinerja buruk, maka akuntabilitas
kinerjanya akan buruk pula. Sehingga pertanggungjawaban akan dipertanyakan
dan akan sulit untuk membentuk suatu transparansi.
B. SaranSuatu instansi dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya haruslah
dengan kinerja yang baik. Kinerja yang baik tersebut dapat
dipertanggungjawabkan diakhir dan membentuk suatu transparansi terhadap
kinerjanya. Agar terbentuk kepercayaan terhadap kinerja suatu instansi.
![Page 10: PE-KES](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082402/5695d41d1a28ab9b02a059e1/html5/thumbnails/10.jpg)
DAFTAR PUSTAKA
http://cwopedia.blogspot.com/2012/05/tugas-pokok-pemerintahan.html
http://e-journal.uajy.ac.id/972/3/2EA16770.pdf
http://repository.unhas.co.id/bitstream/handle/123456789/1733/BAB%II%Skripsi%20(Fixed).pdf.
Husaini Lismawati, L. A. (2013). "Analisis Pengaruh Akuntabilitas Dan Trans-paransi Pengelolaan Keuangan Daerah Terhadap Kinerja Pemerintah Daerah." Jurnal Fairness 3(1): 23-27.