pdrd 16122014

42
Perpajakan I Pajak Daerah dan retribusi Daerah 16/12/2014 1

Upload: ridlo-nur-fathoni

Post on 14-Sep-2015

23 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

pajak

TRANSCRIPT

  • Perpajakan IPajak Daerah dan retribusi Daerah16/12/2014*

  • Tujuan UU PDRDMenyederhanakan berbagai pungutan daerah dalam rangka mengurangi biaya ekonomi tinggiMenyederhanakan sistem dan administrasi perpajakan dan retribusi daerah untuk memperkuat pondasi penerimaan daerah16/12/2014*

  • Pajak Daerah(Pasal 1 (10) UU no.28 tahun 2009)Kontribusi wajib kepada Daerah yang terutang oleh orang pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan Undang-Undang, dengan tidak mendapatkan imbalan secara langsung dan digunakan untuk keperluan Daerah bagi sebesar-besarnya kemakmuran rakyat16/12/2014*

  • Jenis Pajak Provinsi(Pasal 2 UU 28 tahun 2009)Pajak Kendaraan Bermotor; Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor; Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor; Pajak Air Permukaan; dan Pajak Rokok16/12/2014*

  • Jenis Pajak Kabupaten/Kota(Pasal 2 UU 28 tahun 2009)Pajak Hotel; Pajak Restoran; Pajak Hiburan; Pajak Reklame; Pajak Penerangan Jalan; Pajak Mineral Bukan Logam dan Batuan; Pajak Parkir; Pajak Air Tanah; Pajak Sarang Burung Walet; Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan; dan Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan16/12/2014*

  • Cara PenghitunganDasar Pengenaan Pajak x Tarif Pajak Daerah

    16/12/2014*

  • PKB(Pasal 1 (12) UU 28 tahun 2009) pajak atas kepemilikan dan/atau penguasaan kendaraan bermotor.Kendaraan Bermotor adalah semua kendaraan beroda beserta gandengannya yang digunakan di semua jenis jalan darat, dan digerakkan oleh peralatan teknik berupa motor atau peralatan lainnya yang berfungsi untuk mengubah suatu sumber daya energi tertentu menjadi tenaga gerak kendaraan bermotor yang bersangkutan, termasuk alat-alat berat dan alat-alat besar yang dalam operasinya menggunakan roda dan motor dan tidak melekat secara permanen serta kendaraan bermotor yang dioperasikan di air.

    16/12/2014*

  • Tarif Progresif (Jawa Timur)Pergub Jatim 116 tahun 201116/12/2014*

    Dikenakan Tarif ProgresifTidak Dikenakan Tarif ProgresifSedan dan sejenisnyaAmbulansJeep dan sejenisnyaPemadam KebakaranStation Wagon dan sejenisnyaSosial KeagamaanMini bus dan sejenisnyaLembaga Sosial dan KeagamaanMicrobusPemerintah Pusat/ DaerahPick up double cabinTNI/POLRISepeda motor dan sejenisnya dengan kapasitas mesin 250 CC keatasAngkutan UmumKendaraan bermotor milik CV, PT, ATAU Badan Hukum lainnya yang digunakan untuk kegiatan usahaKendaraan niaga

  • Tarif Progresif (Jawa Timur)Perda Jatim 9 tahun 201016/12/2014*

    Jenis Pungutan (PKB)Perda No. 9 Tahun 2010Kendaraan bermotor bukan umum1,5%Tarif ProgresifKepemilikan kedua2%Kepemilikan ketiga2,5%Kepemilikan keempat3%Kepemilikan lima3,5%Kendaraan bermotor umum1,0%Kendaraan ambulansm pemadam kebakaran, lembaga sosial dan keagamaan, pemerintah TNI/POLRI dan pemerintah daerah0,5%Kendaraan bermotor roda dua dengan usia 25 tahun keatas50% dari NJKB

  • Contoh PKB16/12/2014*

    KepemilikanMerk/TipeNJKB(Rp)Tarif(%)PKBTarif Dasar(Rp)PKB Setelah Progresif(Rp)1Toyota Yaris TRD Sportivo,2007228.000.0001,53.420.0003.420.0002Toyota Grand NEW Kijang Inova,2008264.500.00023.967.5005.290.0003BMW 520d,2007778.000.0002,511.670.00019.450.0004CRV RET 2,4 2 WP,2007228.000.000 3 3.420.000 6.840.000

  • BBNKB(Pasal 1 (14) UU 28 tahun 2009) pajak atas penyerahan hak milik kendaraan bermotor sebagai akibat perjanjian dua pihak atau perbuatan sepihak atau keadaan yang terjadi karena jual beli, tukar menukar, hibah, warisan, atau pemasukan ke dalam badan usaha16/12/2014*

  • Tarif Bea Balik Nama Kendaraan BermotorPasal 12 UU No.28 tahun 2009Tarif Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor ditetapkan paling tinggi masing-masing sebagai berikut: penyerahan pertama sebesar 20% (dua puluh persen);danpenyerahan kedua dan seterusnya sebesar 1% (satu persen).Khusus untuk Kendaraan Bermotor alat-alat berat dan alat-alat besar yang tidak menggunakan jalan umum tarif pajak ditetapkan paling tinggi masing-masing sebagai berikut: penyerahan pertama sebesar 0,75% (nol koma tujuh puluh lima persen); danpenyerahan kedua dan seterusnya sebesar 0,075% (nol koma nol tujuh puluh lima persen).

    16/12/2014*

  • Pajak BBKB(Pasal 1 (15) UU 28 tahun 2009) pajak atas penggunaan bahan bakar kendaraan bermotor.Bahan Bakar Kendaraan Bermotor adalah semua jenis bahan bakar cair atau gas yang digunakan untuk kendaraan bermotor.Tarif Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor ditetapkan paling tinggi sebesar 10% (sepuluh persen).16/12/2014*

  • Pajak Air Permukaan(Pasal 1 (17) UU 28 tahun 2009) semua air yang terdapat pada permukaan tanah, tidak termasuk air laut, baik yang berada di laut maupun di daratAir Permukaan adalah semua air yang terdapat pada permukaan tanah, tidak termasuk air laut, baik yang berada di laut maupun di daratDasar pengenaan Pajak Air Permukaan adalah Nilai Perolehan Air Permukaan (NPAP)Tarif Pajak Air Permukaan ditetapkan paling tinggi sebesar 10% (sepuluh persen)16/12/2014*

  • Pertimbangan penentuan NPAPjenis sumber air;lokasi sumber air;tujuan pengambilan dan/atau pemanfaatan air;volume air yang diambil dan/atau dimanfaatkan;kualitas air;luas areal tempat pengambilan dan/atau pemanfaatan air; dantingkat kerusakan lingkungan yang diakibatkan oleh pengambilan dan/atau pemanfaatan air.16/12/2014*

  • Pajak Rokok(Pasal 1 (19) UU 28 tahun 2009) pungutan atas cukai rokok yang dipungut oleh Pemerintah.Tarif Pajak Rokok ditetapkan sebesar 10% (sepuluh persen) dari cukai rokok.Penerimaan Pajak Rokok, baik bagian provinsi maupun bagian kabupaten/kota, dialokasikan paling sedikit 50% (lima puluh persen) untuk mendanai pelayanan kesehatan masyarakat danpenegakan hukum oleh aparat yang berwenang.16/12/2014*

  • Pajak Hotel(Pasal 1 (20) UU 28 tahun 2009) pajak atas pelayanan yang disediakan oleh hotelHotel adalah fasilitas penyedia jasa penginapan/peristirahatan termasuk jasa terkait lainnya dengan dipungut bayaran, yang mencakup juga motel, losmen, gubuk pariwisata, wisma pariwisata, pesanggrahan, rumah penginapan dan sejenisnya, serta rumah kos dengan jumlah kamar lebih dari 10 (sepuluh).Tarif Pajak Hotel ditetapkan paling tinggi sebesar 10% (sepuluh persen)16/12/2014*

  • Tidak Termasuk Objek Pajak HotelPasal 32 (3) UU 28 tahun 2009jasa tempat tinggal asrama yang diselenggarakan oleh Pemerintah atau Pemerintah Daerah;jasa sewa apartemen, kondominium, dan sejenisnya;jasa tempat tinggal di pusat pendidikan atau kegiatan keagamaan;jasa tempat tinggal di rumah sakit, asrama perawat, panti jompo, panti asuhan, dan panti sosial lainnya yang sejenis; danjasa biro perjalanan atau perjalanan wisata yang diselenggarakan oleh Hotel yang dapat dimanfaatkan oleh umum16/12/2014*

  • Pajak Restoran(Pasal 1 (22) UU 28 tahun 2009) pajak atas pelayanan yang disediakan oleh restoranRestoran adalah fasilitas penyedia makanan dan/atau minuman dengan dipungut bayaran, yang mencakup juga rumah makan, kafetaria, kantin, warung, bar, dan sejenisnya termasuk jasa boga/kateringTarif Pajak Restoran ditetapkan paling tinggi sebesar 10% (sepuluh persen)16/12/2014*

  • Pajak Hiburan(Pasal 1 (24) UU 28 tahun 2009) pajak atas penyelenggaraan hiburanHiburan adalah semua jenis tontonan, pertunjukan, permainan, dan/atau keramaian yang dinikmati dengan dipungut bayaran16/12/2014*

  • Objek HiburanPasal 42 (2) UU 28 Tahun 2009tontonan film;pagelaran kesenian, musik, tari, dan/atau busana;kontes kecantikan, binaraga, dan sejenisnya;pameran;diskotik, karaoke, klab malam, dan sejenisnya;sirkus, akrobat, dan sulap;permainan bilyar, golf, dan boling;pacuan kuda, kendaraan bermotor, dan permainan ketangkasan;panti pijat, refleksi, mandi uap/spa, dan pusat kebugaran (fitness center); danpertandingan olahraga.16/12/2014*

  • Tarif Pajak Hiburan (Surabaya)perda kota Surabaya No 4 Tahun 2011Pertunjukan film/bioskop dikenakan tarif 10% .Pergelaran kesenian, musik, tari dan/atau busana ditetapkan sebesar 20%.Pergelaran kesenian, musik, dan/atau tari yang bersifat tradisional yang perlu dilindungi dan dilestarikan karena mengandung nilai- nilai tradisi yang luhur ditetapkan sebesar 5%.Kontes kecantikan dan sejenisnya ditetapkan sebesar 35%.Kontes binaraga dan sejenisnya ditetapkan sebesar 10%.Pameran seni budaya, seni ukir, barang seni, tubuhan, satwa dan hasil produksi barang dan/ atau jasa lainnya ditetapkan sebesar 10%.Pameran busana, computer, elektronik, otomotif, dan property ditetapkan sebesar 20%.Diskotik, karaoke dewasa, kelab malam dan sejenisnya ditetapkan sebesar 50%.Sirkus, acrobat, sulap dan sejenisnya ditetapkan sebesar 10%.Permainan billyard, golf dan bowling ditetapkan sebesar 35%.Pacuan kuda dan kendaraan bermotor ditetapkan sebesar 20%.Panti pijat, refleksi, mandi uap/spa ditetapkan sebesar 50%.Pusat kebugaran/ fitnes ditetapkan sebesar 10%.Pertandingan olahraga ditetapkan sebesar 15%.Karaoke keluarga ditetapkan sebesar 35%.permainan ketangkasan ditetapkan sebesar 10% (sepuluh persen).16/12/2014*

  • Cara Pengenaan PajakCara Menghitung pajak sendiri (MPS) Karcis atau tanda masuk yang terporporasiCara taksasi (Non MPS), yaitu wajib pajak atau penanggung pajak dikenakan pajak berdasarkan taksiran yang tertuang dalam SKPDPorporasi adalah tanda (plong) mesin porporasi yang harus disertakan atas tanda masuk sebagai tanda sah bukti pembayaran pajak16/12/2014*

  • Pajak Reklame(Pasal 1 (26) UU 28 tahun 2009) pajak atas penyelenggaraan reklame Reklame adalah benda, alat, perbuatan, atau media yang bentuk dan corak ragamnya dirancang untuk tujuan komersial memperkenalkan, menganjurkan, mempromosikan, atau untuk menarik perhatian umum terhadap barang, jasa, orang, atau badan, yang dapat dilihat, dibaca, didengar, dirasakan, dan/atau dinikmati oleh umum16/12/2014*

  • Pembagian Penyelenggaraan ReklamePerda Kota Surabaya Nomor 8 Tahun 20061. izin penyelenggaraan reklame tetap (Permanen)Jenis megatron dan jenis papan dengan luas bidang delapan m ke bawah yang diselenggarakan di persil;Jenis berjalan;Izin penyelenggaraan reklame permanen diberikan dengan jagka waktu tidak terbatas atau sampai dengan adanya pencabutan atau atas permintaan penyelenggara reklame.

    16/12/2014*

  • Pembagian Penyelenggaraan ReklamePerda Kota Surabaya Nomor 8 Tahun 20062. izin penyelenggaraan reklame tim (terbatas) Jenis Megatron dan jenis Papan dengan luas bidang lebih dari delapan m, yang diselenggarakan di lokasi persil;Jenis Megatron dan Jenis Papan yang diselenggarakan di lokasi bukan persil;Izin penyelenggaraan Reklame Terbatas diberikan untuk penyelenggaraan reklame dengan jangka waktu 1 (satu) tahun dan dapat diperpanjang paling banyak 2 (dua) kali.Penyelenggaraan Reklame Terbatas harus dilaksanakan oleh Biro Reklame yang terdaftar pada Dinas Tata Kota dan Pemukiman16/12/2014*

  • Pembagian Penyelenggaraan ReklamePerda Kota Surabaya Nomor 8 Tahun 20063 izin penyelenggaraan reklame insidentilJenis Baliho dengan jangka waktu paling singkat 7 (tujuh) hari dan paling lam 30 (tiga puluh) hari;Jenis Kain dengan jangka waktu paling singkat 1 (satu) hari dan paling lama 30 (tiga puluh) hari;Jenis Peragaan dengan jangka waktu paling singkat 1 (satu) hari dan paling lama 30 (tiga puluh) hari;Jenis Selebaran, Melekat, Film, Udara atau suara.Izin penyelenggaraan reklame jenis kain, selebaran atau melekat diberikan dalam bentuk pengesahan atau porporasi.Izin penyelenggaraan Reklame Insidentil tidak dapat diperpanjang.16/12/2014*

  • Contoh Pajak Reklame (Surabaya)16/12/2014*

    Alamat/lokasi reklame : Kapas KrampungJenis reklame : BannerJenis produk : RokokStatus tanah : Non persil tanah pemda/instansi lainLama penyelenggaraan: 1 hariPanjang : 3,00 mLebar: 0,90 mLuas: 2,70 mJumlah: 20 buah

  • Penghitungan Pajak ReklamePajak= L x jumlah x hari x 15.000= 2,7 x 20 x 1 x 15.000= 810.000Jenis produk rokok= 810.000 x 25%= 202.500Jadi pajak yang harus dibayar adalah = 810.000 + 202.500= 1.012.500Jaminan bongkar= L x jumlah x 5000= 2,7 x 20 x 5000= Rp.270.000

    16/12/2014*

  • Pajak Penerangan Jalan(Pasal 1 (28) UU 28 tahun 2009) pajak atas penggunaan tenaga listrik, baik yang dihasilkan sendiri maupun diperoleh dari sumber lain Tarif Pajak Penerangan Jalan ditetapkan paling tinggi sebesar 10% (sepuluh persen).Penggunaan tenaga listrik dari sumber lain oleh industri, pertambangan minyak bumi dan gas alam, tarif Pajak Penerangan Jalan ditetapkan paling tinggi sebesar 3% (tiga persen).Penggunaan tenaga listrik yang dihasilkan sendiri, tarif Pajak Penerangan Jalan ditetapkan paling tinggi sebesar 1,5% (satu koma lima persen)16/12/2014*

  • Pajak Mineral Bukan Logam&Batuan(Pasal 1 (29) UU 28 tahun 2009) pajak atas kegiatan pengambilan mineral bukan logam dan batuan, baik dari sumber alam di dalam dan/atau permukaan bumi untuk dimanfaatkan.Mineral Bukan Logam dan Batuan adalah mineral bukan logam dan batuan sebagaimana dimaksud di dalam peraturan perundang-undangan di bidang mineral dan batubara.Tarif Pajak Mineral Bukan Logam dan Batuan ditetapkan paling tinggi sebesar 25% (dua puluh lima persen)16/12/2014*

  • Objek Pajak Mineral Bukan Logam dan Batuanasbes;batu tulis;batu setengah permata;batu kapur;batu apung;batu permata;bentonit;dolomit;feldspar;garam batu (halite);grafit;granit/andesit;gips;kalsit;kaolin;

    leusit;magnesit;mika;marmer;nitrat;opsidien;oker;pasir dan kerikil;pasir kuarsa;perlit;phospat;talk;tanah serap (fullers earth);tanah diatome;tanah liat;tawas (alum);tras;yarosif;zeolit;basal;trakkit;16/12/2014*

  • Pajak Parkir(Pasal 1 (31) UU 28 tahun 2009) pajak atas penyelenggaraan tempat parkir di luar badan jalan, baik yang disediakan berkaitan dengan pokok usaha maupun yang disediakan sebagai suatu usaha, termasuk penyediaan tempat penitipan kendaraan bermotorParkir adalah keadaan tidak bergerak suatu kendaraan yang tidak bersifat sementara16/12/2014*

  • Jenis Parkir Perda kota Surabaya no. 4 tahun 2011Parkir yang bersifat tetap 20%Parkir yang bersifat progresif 25%Parkir yang bersifat vallet 30%Parkir yang bersifat khusus 20%16/12/2014*

  • Pajak Air Tanah(Pasal 1 (33) UU 28 tahun 2009) pajak atas pengambilan dan/atau pemanfaatan air tanah Air Tanah adalah air yang terdapat dalam lapisan tanah atau batuan dibawah permukaan tanahDasar pengenaan Pajak Air Tanah adalah Nilai Perolehan Air TanahTarif Pajak Air Tanah ditetapkan paling tinggi sebesar 20% (dua puluh persen)16/12/2014*

  • Pajak Sarang Burung Walet(Pasal 1 (35) UU 28 tahun 2009) pajak atas kegiatan pengambilan dan/atau pengusahaan sarang burung walet Burung Walet adalah satwa yang termasuk marga collocalia, yaitu collocalia fuchliap haga, collocalia maxina, collocalia esculanta, dan collocalia linchiDasar pengenaan Pajak Sarang Burung Walet adalah Nilai Jual Sarang Burung WaletTarif Pajak Sarang Burung Walet ditetapkan paling tinggi sebesar 10% (sepuluh persen)16/12/2014*

  • Mekanisme Penyetoran dan Pelaporan Pajak DaerahPembayaran pajak dilakukan di Kas Daerah atau tempat lain yang ditunjuk oleh Kepala Daerah atau juga dapat dilakukan di Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) masing-masing daerah yang berfungsi sebagai pihak yang berwenang dalam menerima pendapatan daerahPajak Daerah dimana WP menggunakan sistem MPS seperti penyelenggaraan hiburan tersebut wajib mengisi, menandatangani dan menyampaikan SPTPD (Surat Pemberitahuan Pajak Daerah) setiap bulan paling lambat 15 hari setelah berakhirnya masa pajak16/12/2014*

  • RetribusiPasal 1 (64) UU 28 Tahun 2009pungutan Daerah sebagai pembayaran atas jasa atau pemberian izin tertentu yang khusus disediakan dan/atau diberikan oleh Pemerintah Daerah untuk kepentingan orang pribadi atau badan16/12/2014*

  • Objek RetribusiPasal 108 UU No 28 Tahun 2009Jasa Umum;Jasa Usaha; danPerizinan Tertentu16/12/2014*

  • Retribusi Jasa UmumRetribusi Pelayanan Kesehatan;Retribusi Pelayanan Persampahan/Kebersihan;Retribusi Penggantian Biaya Cetak Kartu Tanda Penduduk dan Akta Catatan Sipil;Retribusi Pelayanan Pemakaman dan Pengabuan Mayat;Retribusi Pelayanan Parkir di Tepi Jalan Umum;Retribusi Pelayanan Pasar;Retribusi Pengujian Kendaraan Bermotor;Retribusi Pemeriksaan Alat Pemadam Kebakaran;Retribusi Penggantian Biaya Cetak Peta;Retribusi Penyediaan dan/atau Penyedotan Kakus;Retribusi Pengolahan Limbah Cair;Retribusi Pelayanan Tera/Tera Ulang;Retribusi Pelayanan Pendidikan; danRetribusi Pengendalian Menara Telekomunikasi16/12/2014*

  • Retribusi Jasa UsahaRetribusi Pemakaian Kekayaan Daerah;Retribusi Pasar Grosir dan/atau Pertokoan;Retribusi Tempat Pelelangan;Retribusi Terminal;Retribusi Tempat Khusus Parkir;Retribusi Tempat Penginapan/Pesanggrahan/Villa;Retribusi Rumah Potong Hewan;Retribusi Pelayanan Kepelabuhanan;Retribusi Tempat Rekreasi dan Olahraga;Retribusi Penyeberangan di Air; danRetribusi Penjualan Produksi Usaha Daerah16/12/2014*

  • Retribusi Perizinan TertentuRetribusi Izin Mendirikan Bangunan;Retribusi Izin Tempat Penjualan Minuman Beralkohol;Retribusi Izin Gangguan;Retribusi Izin Trayek; danRetribusi Izin Usaha Perikanan16/12/2014*