pdrb kab jember 2012.pdf

68

Upload: fendy-sugiarto

Post on 02-Oct-2015

130 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

  • Katalog BPS : 9302005.3509

    BADAN PUSAT STATISTIKKABUPATEN JEMBER

  • PPRROODDUUKKDDOOMMEESSTTIIKK RREEGGIIOONNAALL BBRRUUTTOOKKAABBUUPPAATTEENN JJEEMMBBEERRTTAAHHUUNN 22001122

    Nomor Publikasi : 35095.1302Katalog BPS : 9302005.3509

    Ukuran Buku : 21,5 Cm x 29,7 CmJumlah Halaman : 67 Halaman

    Naskah :Badan Pusat Statistik Kabupaten Jember

    Gambar Kulit :Seksi Neraca Wilayah dan AnalisisBadan Pusat Statistik Kabupaten Jember

    Diterbitkan Oleh :Badan Pusat Statistik Kabupaten JemberTahun 2013

    Boleh Dikutip Dengan Menyebutkan Sumbernya

  • Kata Pengantar

    Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Jember Tahun 2012 iv

    KATA PENGANTAR

    Tak lupa selalu terucap puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang telahmembukakan jalan koordinasi, perlindungan dan bimbingan-Nya sehingga BPSKabupaten Jember kembali berhasil menyelesaikan lanjutan series PDRB (ProdukDomestik Regional Bruto) Kabupaten Jember, untuk tahun 2012.

    Selama sepuluh tahun terakhir, banyak perubahan yang terjadi pada tatananlokal maupun global yang sangat berpengaruh pada perekonomian nasional. Publikasikali ini merupakan publikasi persiapan dalam rangka perubahan tahun dasar tahun2000 menjadi tahun 2010. Dalam rangka menjaga konsistensi hasil penghitungandalam penyusunan PDRB Kabupaten maka pada penghitungan PDRB tahun 2012 adatahapan proses penyempurnaan data dasar dan lembar kerja yang terintegrasi antaradata di kabupaten, propinsi dan pusat serta tahapan proses rekonsiliasi untuk periodepenghitungan tahun 2005-2010 sehingga masih terdapat perbedaan hasilpenghitungan dari publikasi terdahulu.

    Terimakasih yang tak hingga kami sampaikan kepada seluruh Bagian, Dinas,Badan dan Perusahaan Daerah di lingkungan Pemerintah Kabupaten Jember, DuniaUsaha dan masyarakat luas yang secara langsung maupun tidak telah kami rasakanbantuannya dalam melengkapi data yang diperlukan.

    Keragaman dalam akselerasi sejalan dengan perkembangan jaman yangsemakin terbuka dan berkembang, maka upaya perbaikan dalam setiap penyusunanPDRB selalu mengundang dan menghormati semua bentuk kritik, saran dan masukan.

    Semoga jerih payah yang telah kami keluarkan bisa memberi manfaatsebanyak-banyaknya melalui PDRB Kabupaten Jember tahun 2012 ini. Amin.

    Jember, September 2013BPS KABUPATEN JEMBER

    Kepala,

    Ir. MUHAMAD WAHYUDINIP : 19600620 198312 1 002

  • Daftar Isi

    Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Jember Tahun 2012 v

    DAFTAR ISI

    Halaman

    KATA PENGANTAR iv

    DAFTAR ISI vDAFTAR TABEL viii

    DAFTAR GAMBAR x

    I. PENDAHULUAN 1

    1.1. Latar Belakang 1

    1.2. Maksud dan Tujuan 41.3. Sistematika Penulisan 4

    II. KONSEP DAN DEFINISI 52.1. Pendekatan Penghitungan Produk Domestik Regional Bruto

    (PDRB) 72.2. Produk Domestik Regional Bruto per Kapita 92.3. Cara Penyajian dan Angka Indeks 92.4. Agregat Produk Domestik Regional Bruto 102.5. Perhitungan Seri Pendapatan Regional Atas Dasar Harga

    Konstan 11

    III. URAIAN SEKTORAL 14

    3.1. Sektor Pertanian, Peternakan, Kehutanan dan Perikanan 143.1.1 Tanaman Bahan Makanan 14

    3.1.2 Tanaman Perkebunan 153.1.3 Peternakan dan Hasil-hasilnya 153.1.4 Kehutanan 153.1.5 Perikanan 16

  • Daftar Isi

    Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Jember Tahun 2012 vi

    3.2. Sektor Pertambangan dan Penggalian 16

    3.3. Sektor Industri Pengolahan 17

    3.4. Sektor Listrik, Gas dan Air Bersih 183.4.1 Listrik 18

    3.4.2 Air Bersih 18

    3.5. Sektor Bangunan 18

    3.6. Sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran 19

    3.6.1 Perdagangan Besar dan Eceran 19

    3.6.2 Hotel 19

    3.6.3 Restoran 20

    3.7. Sektor Pengangkutan dan Komunikasi 20

    3.7.1 Angkutan Darat 20

    3.7.2 Jasa Penunjang Angkutan 213.7.3 Komunikasi 22

    3.8. Sektor Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan 23

    3.8.1 Bank 23

    3.8.2 Lembaga Keuangan bukan Bank 23

    3.8.3 Jasa Penunjang Keuangan 243.8.4 Sewa Bangunan 24

    3.8.5 Jasa Perusahaan 24

    3.9. Sektor Jasa-jasa 253.9.1 Pemerintahan Umum 25

    3.9.2 Jasa Sosial dan Kemasyarakatan 25

    3.9.3 Jasa Hiburan dan Kebudayaan 27

    3.9.4 Jasa Perorangan dan Rumah Tangga 27

  • Daftar Isi

    Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Jember Tahun 2012 vii

    IV. TINJAUAN EKONOMI KABUPATEN JEMBER 28

    4.1. Struktur Ekonomi 31

    4.2. Pertumbuhan Ekonomi 354.3. Pendapatan Perkapita 43

    4.4. Tingkat Perkembangan Harga 44

  • Daftar Tabel

    Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Jember Tahun 2012 viii

    TABEL-TABEL POKOK

    HalamanTabel 1 : Perkembangan Indikator Makro Ekonomi Kabupaten

    Jember, Tahun 2008 2012 28Tabel 2 : Besaran PDRB Masing-masing Sektor di Kabupaten Jember

    Atas Dasar Harga Berlaku, Tahun 20082012 (MilyarRupiah). 33

    Tabel 3 : Peranan Perekonomian Masing-masing sektor di KabupatenJember, Tahun 20082012 Atas Dasar Harga Berlaku(Persen) 34

    Tabel 4 : Sumbangan Pertumbuhan Masing-masing Sektor TerhadapPertumbuhan PDRB Kabupaten Jember, Tahun 2009 2012(Persen) ........................... 36

    Tabel 5 : Pendapatan Regional Perkapita dan PDRB Perkapita AtasDasar Harga Berlaku dan Atas Dasar Harga Konstan00,Tahun 2009 - 2012 .................................................................. 43

    Tabel 5.1 : PDRB Kabupaten Jember Atas Dasar Harga Berlaku Tahun2009 2012 (Juta Rupiah)............... 47

    Tabel 5.2 : PDRB Kabupaten Jember Atas Dasar Harga Konstan 2000Tahun 2009 2012 (Juta Rupiah)................ 48

    Tabel 5.3 : Distribusi Persentase PDRB Kabupaten Jember Atas DasarHarga Berlaku Tahun 2009 2012 (Persen)............... 49

    Tabel 5.4 : Distribusi Persentase PDRB Kabupaten Jember Atas DasarHarga Konstan 2000 Tahun 2009 2012 (Persen)............. 50

    Tabel 5.5 : Indeks Perkembangan PDRB Kabupaten Jember Atas DasarHarga Berlaku Tahun 2009 2012 (Persen)... 51

    Tabel 5.6 : Indeks Perkembangan PDRB Kabupaten Jember Atas DasarHarga Konstan 2000 Tahun 2009 2012 (Persen).. 52

    Tabel 5.7 : Indeks Berantai PDRB Kabupaten Jember Atas DasarHarga Berlaku Tahun 2009 2012 (Persen)... 53

    Tabel 5.8 : Indeks Berantai PDRB Kabupaten Jember Atas DasarHarga Konstan 2000 Tahun 2009 2012 (Persen)...... 54

    Tabel 5.9 : Indeks Harga Implisit PDRB Kabupaten Jember Tahun2009 2012 (Persen) .. 55

  • Daftar Tabel

    Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Jember Tahun 2012 ix

    Tabel 5.10 : Inflasi dari PDRB Kabupaten Jember Tahun 2009 2012(Persen).... 56

    Tabel 5.11 : Agregat Pendapatan Regional dan Pendapatan per KapitaTahun 2009 2012.......... 57

  • Daftar Gambar

    Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Jember Tahun 2012 x

    DAFTAR GAMBAR

    Halaman

    Gambar 1 Distribusi Persentase PDRB Berdasarkan Lapangan UsahaKabupaten Jember, Tahun 2012 ............................................ 32

    Gambar 2 Pertumbuhan Ekonomi Sektoral Kabupaten Jember,Tahun 2012 ........................................................................... 39

    Gambar 3 Perbandingan Inflasi Kabupaten Jember dari IHK danIndeks Implisit PDRB Kabupaten Jember, Tahun 2003 -2012 (%) ................................................................................ 44

  • Pendahuluan

    Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Jember Tahun 2012 1

    I. PENDAHULUAN

    1.1 Latar Belakang

    Kebutuhan akan data PDRB bukan hanya digunakan untukkepentingan pemerintah dan berbagai jajarannya saja tetapi juga masyarakatakademis dan peneliti sosial ekonomi yang sekarang sudah banyak dilakukanoleh swasta. Mengingat tingkat kepentingan akan tersedianya data PDRB,maka penghitungan dan penerbitannya dilakukan secara berkala setiap tahun.Dengan tersedianya data PDRB dari tahun ke tahun, para pembuatkebijaksanaan ekonomi di Kabupaten Jember mampu menentukan sasaran danevaluasi yang tepat terhadap hasil-hasil pembangunan pada kurun waktutertentu.

    Salah satu indikator penting dalam menentukan arah pembangunanadalah Produk Domestik Regonal Bruto (PDRB) sebagai alat untukmengetahui struktur ekonomi suatu wilayah. Peranan masing-masing sektor

    dalam PDRB dapat menentukan skala prioritas pembangunan saat ini danmasa yang akan datang. Pendapatan per kapita per tahun merupakan salahsatu indikator penting yang menggambarkan tingkat kesejahteraan ekonomimasyarakat.. Sedangkan Tingkat pertumbuhan riil PDRB merupakancerminan tingkat keberhasilan pembangunan yang dilaksanakan

    Indikator-indikator ekonomi tersebut merupakan acuan dalam evaluasidan perencanaan program pembangunan yang telah dan akan dilaksanakan.Oleh karena itu hasil penghitungan PDRB diharapkan mampu memberikangambaran keadaan perekonomian suatu wilayah yang sesungguhnya.

    PDRB Kabupaten Jember perlu disusun, karena merupakan alat yanghandal yang dapat digunakan untuk perencanaan dan evaluasi pembangunan

  • Pendahuluan

    Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Jember Tahun 2012 2

    secara makro. Badan Pusat Statistik Kabupaten Jember melakukanpenghitungan PDRB didasarkan atas harga berlaku (harga-harga yang berlakusaat dilakukan penghitungan) dan atas dasar harga konstan yaitu tahun dasar2000 (harga-harga yang berlaku pada tahun 2000).

    Pada publikasi PDRB tahun 2012, penghitungan PDRB tahun 2012masih merupakan rangkaian tahapan perubahan tahun dasar dari tahun 2000menjadi tahun 2010. Tahapan pertama yang dilakukan adalah Benchmarking(penyesuaian level baru PDRB terhadap Tabel I-O Jawa Timur tahun 2010dengan mengacu kepada Tabel I-O Jawa Timur Tahun 2005). Melalui tahapanini akan diperoleh estimasi besaran PDRB produksi tahun 2010 yangkonsistensinya telah teruji secara makro.

    Guna menjaga konsistensi antara besaran PDRB Propinsi Jawa Timurdengan Total PDRB 38 Kabupaten/ Kota pada masing-masing sektor ekonomi(production side) maka dilakukan tahapan proses rekonsiliasi untukmenyelaraskan arah pertumbuhan ekonomi antara Propinsi Jawa Timurdengan Total 38 Kabupaten/ Kota. Berbasis pada angka baru PDRB produksitahun 2011, dilakukan juga penghitungan PDRB produksi untuk periode tahun2005-2010. Sementara penyusunan PDRB tahun 2012 merupakan tahapanberkelanjutan dari penyesuaian level baru dan perubahan tahun dasar 2010.

    Seiring dengan proses referencing, proyeksi jumlah pendudukpertengahan tahun juga mengalami perubahan yang selama ini menggunakanpertumbuhan penduduk hasil Sensus Penduduk tahun 2000 di rubah menjadipertumbuhan penduduk hasil Sensus Penduduk tahun 2010 dan dilakukanpenghitungan mundur untuk tahun 2005-2010.

    Implikasi yang muncul akibat proses kerja tahap pertama adalahterjadinya perbedaan tingkat nominal PDRB akibat penyesuaian table I-Otahun 2010 selanjutnya berpengaruh terhadap nilai PDRB Perkapita.

  • Pendahuluan

    Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Jember Tahun 2012 3

    Pada prinsipnya metode penghitungan PDRB menurut LapanganUsaha yang secara urutan tidak banyak mengalami perubahan akan tetapikarena ada perbedaan cakupan dibeberapa sub sektor. Secara umumpendekatan pengukuran yang digunakan adalah perpaduan antara metodelangsung (direct method) dengan metode tidak langsung (indirect method).

    Pada tahun 2005, pencatatan PDB dan PDRB telah dilakukan atasdasar harga konstan tahun 2000. Dasar pertimbangan perubahan tahun dasarini adalah adanya perubahan struktur harga yang cukup signifikan padarentang waktu tahun 1993 sampai dengan 2000 serta arahan PerserikatanBangsa-Bangsa (PBB) untuk mengganti tahun dasar pencatatan setiap 10tahun sekali pada tahun yang berakhiran 0.

    Penyeragaman tahun dasar ini penting untuk alasan keterbandingan,harmonisasi (penyelarasan) serta konsistensi perangkat data PDRB tersebut.Dengan tersedianya data PDB maupun PDRB dengan menggunakan tahundasar yang sama akan memudahkan pemakai data dalam melakukan analisisketerbandingan bahkan dalam membangun model-model ekonomi(pembangunan). Selain itu penyamaan tahun dasar ini diharapkan juga dapatmemperkecil perbedaan hasil pengukuran PDB yang disusun secara nasionaldengan PDRB yang disusun pada hirarkhi yang lebih rendah.

    Dengan adanya perubahan tahun dasar ini diyakini akan memberidampak terhadap perbedaan hasil pengukuran PDB yang telah dihitungdengan menggunakan tahun dasar sebelumnya. Perbedaan-perbedaan pentingini ditandai dengan perbedaan pada: nilai nominal (adhb) jika ada perbaikanlingkup, nilai nyata (adhk), struktur (komposisi) ekonomi, pertumbuhan riil,serta indeks implisit PDB/PDRB pada masing-masing komponen penggunaan.Meskipun perbedaan ini dapat dijelaskan secara ilmiah tetapi yang akandirasakan adalah dampak politisnya.

  • Pendahuluan

    Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Jember Tahun 2012 4

    1.2 Maksud dan TujuanPerencanaan di bidang ekonomi suatu daerah pada umumnya

    mempermasalahkan:

    1. Bagaimana meningkatkan pembangunan ekonomi yang signifikan denganpendapatan masyarakat secara mantap dan berkesinambungan ?

    2. Bagaimana mencapai pertumbuhan ekonomi yang ideal sehinggapemerataan pendapatan dapat dinikmati secara merata oleh masyarakatdengan penyerapan kesempatan kerja secara maksimal ?

    Masalah tersebut diatas secara kuantitas dapat dievaluasi dengantersedianya statistik Pendapatan Domestik Regional Bruto (PDRB), dan dapatmemberikan gambaran antara lain:1. Laju pertumbuhan perekonomian suatu daerah secara menyeluruh maupun

    sektoral.

    2. Tingkat kemakmuran suatu daerah melalui besarnya pendapatan perkapita.

    3. Kenaikan atau penurunan kemampuan daya beli masyarakat denganmelihat besarnya tingkat inflasi atau deflasi.

    4. Potensi suatu daerah dari peranan sektoral dalam PDRB.

    1.3 Sistematika PenulisanPublikasi ini disusun menurut sistematika berikut :Bab 1 berisi pendahuluan.Bab 2 disajikan konsep definisi dari PDRB, tata cara penghitungannya dankegunaan angka PDRB.

    Bab 3 berisi uraian sektoral yang digunakan dalam menghitung angka PDRBserta cakupannya.

    Bab 4 merupakan analisis sederhana tentang gambaran perekonomianKabupaten Jember.Bab 5 berisikan tabel-tabel hasil perhitungan PDRB.

  • Konsep dan Definisi

    Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Jember Tahun 2012 5

    II . KONSEP DAN DEFINISI

    Total nilai produksi barang dan jasa yang diproduksi di suatu wilayah (regional)tertentu pada waktu tertentu biasanya dalam satu tahun lebih dikenal dengan sebutanProduk Domestik Regional Bruto (PDRB). Secara teori, besaran PDRB dapat dihitungmelalui pengukuran arus sirkular (circular flow), dan pengukurannya dapat dibedakanmenjadi tiga cara: metoda total keluaran (the total-output method); metodapengeluaran atas keluaran (the spending-on-output method); dan metoda pendapatandari produksi (the income-from-production method). Metode pendekatan penghitunganPDRB yang pertama lebih dikenal dengan sebutan pendekatan produksi, metoda kedualebih dikenal dengan pendekatan pengeluaran, dan yang terakhir dikenal denganpendekatan pendapatan. Dalam kondisi ketersediaan data mentah (raw data) diIndonesia yang belum terlalu rinci, kedua pendekatan yang terakhir belum dapatditerapkan di Kabupaten Jember.

    Penghitungan PDRB Kabupaten Jember yang disajikan dalam buku ini hanyamenggunakan pendekatan yang pertama. Mengawali penjelasan mengenai konsep dandefinisi, berikut ini dijelaskan mengenai beberapa istilah yang berhubungan denganpenghitungan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) yaitu: output; biaya antara; dannilai tambah bruto. Kejelasan pengertian dari tiga istilah tersebut sangat penting untukmemahami apa yang dimaksud dengan PDRB. Selain itu, pada bab ini juga dijelaskantentang pendekatan penghitungannya serta angka per kapita.

    OutputOutput adalah nilai barang dan jasa yang dihasilkan dalam suatu periode waktu tertentu.Pada dasarnya nilai output = O diperoleh dari perkalian kuantum produksi (Quantum =Q) dan harganya (Price = P). Dengan demikian besaran output dapat diperoleh melaluirumus:

    O = Q x P

  • Konsep dan Definisi

    Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Jember Tahun 2012 6

    Biaya AntaraBiaya antara merupakan nilai barang dan jasa yang digunakan sebagai bahan untukmemproduksi output dan terdiri dari barang tidak tahan lama dan jasa yang digunakan didalam proses oleh unit-unit produksi dalam domestik tertentu pada rentang waktutertentu (biasanya satu tahun).

    Nilai Tambah BrutoNilai tambah bruto (NTB) merupakan pengurangan dari nilai output dengan biayaantaranya, atau apabila dirumuskan menjadi: NTB = Output - Biaya Antara. Pengertiannilai tambah bruto sangat penting untuk memahami apa yang dimaksud dengan PDRB,yang tidak lain adalah penjumlahan dari seluruh besaran nilai tambah bruto dari seluruhunit produksi yang berada pada region tertentu, dalam rentang waktu tertentu (biasanyasatu tahun).

    Dengan kata lain, total output dalam suatu wilayah merupakanpenjumlahan dari seluruh NTB dari seluruh proses produksi. Mengapa totaloutput bukan merupakan penjumlahan dari seluruh output? Hal ini disebabkan karenaada inter-relasi antara satu proses produksi dengan proses produksi yang lain.Contohnya, produksi kedelai akan menjadi input antara pada produksi tempe. Olehkarena itu, apabila dijumlahkan seluruh output dari semua proses produksi, akanterjadi penghitungan ganda. Jelaslah bahwa yang dijumlahkan bukannya output,melainkan NTB. Secara lebih teknis, PDRB merupakan penjumlahan seluruh netoutput.

    Wilayah perekonomian yang akan diselidiki untuk membuat suatuperhitungan pendapatan nasional adalah suatu negara, sedang untuk membuat suatuperhitungan pendapatan regional adalah suatu daerah dari suatu negara. Pengertiandaerah disini dapat merupakan Daerah Tingkat I (Propinsi) atau Daerah Tingkat II(Kabupaten/ Kota) Kecamatan dan Desa.

    Transaksi ekonomi yang akan dihitung transaksi yang terjadi dalam wilayahdomestik suatu daerah, dan transaksi yang dilakukan oleh masyarakat (resident) daridaerah tersebut.

  • Konsep dan Definisi

    Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Jember Tahun 2012 7

    2.1. Pendekatan Penghitungan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB)

    Cara penghitungan PDRB dapat diperoleh melalui tiga pendekatan, yaitu:pendekatan produksi; pendekatan pendapatan; dan pendekatan pengeluaran, yangselanjutnya dijelaskan berikut ini.

    a. Menurut pendekatan produksi, PDRB adalah jumlah nilai produk barangdan jasa akhir yang dihasilkan oleh bebagai unit produksi didalam suaturegion dalam jangka waktu tertentu (satu tahun). Unit-unit tersebut diatasdalam penyajiannya dikelompokkan menjadi 9 lapangan usaha yaitu :1. Pertanian, Perkebunan, Peternakan, Kehutanan dan Perikanan.2. Pertambangan dan Penggalian,3. Industri Pengolahan,4. Listrik, Gas dan Air Bersih,5. Bangunan,6. Perdagangan, Hotel dan Restoran,7. Pengangkutan dan Komunikasi,8. Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan,9. Jasa-jasa.

    b. Menurut pendekatan pengeluaran, PDRB adalah penjumlahan semuakomponen permintaan akhir, yaitu :

    1. pengeluaran untuk konsumsi rumah tangga dan konsumsi lembagaswasta yang tidak mencari untung,

    2. konsumsi pemerintah,

    3. pembentukan modal tetap domestik bruto,4. perubahan stock, dan5. ekspor netto disuatu region dalam jangka waktu tertentu (satu tahun).

    Ekspor netto merupakan ekspor dikurangi impor. Ekspor dalam hal initidak terbatas hanya keluar negeri, tetapi termasuk juga yang hanyakeluar Daerah / Wilayah baik lewat laut, udara maupun lewat darat.Demikian juga kebalikannya yaitu Impor.

  • Konsep dan Definisi

    Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Jember Tahun 2012 8

    c. Menurut pendekatan pendapatan, PDRB adalah jumlah balas jasa yangditerima oleh faktor-faktor produksi yang ikut serta dalam proses produksidisuatu region dalam jangka waktu tertentu (satu tahun). Balas jasa faktorproduksi yang dimaksud adalah upah dan gaji, sewa tanah, bunga modaldan keuntungan, semuanya sebelum dipotong pajak penghasilan dan pajaklangsung lainnya. Dalam pengertian PDRB, kecuali faktor pendapatandiatas, termasuk pula komponen penyusutan dan pajak tidak langsungnetto. Jumlah semua komponen pendapatan per sektor ini disebut sebagainilai tambah bruto sektoral. PDRB merupakan penjumlahan nilai tanbahbruto dari seluruh sektor (lapangan usaha).

    Dari ketiga metoda pendekatan diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa jumlahpengeluaran untuk berbagai kepentingan tadi harus sama dengan jumlah produkbarang dan jasa akhir yang dihasilkan dan harus sama dengan jumlah pendapatanuntuk faktor-faktor produksinya. PDRB yang telah diuraikan diatas disebut sebagaiPDRB atas dasar harga pasar, karena mencakup komponen pajak tidak langsung neto.

    Dalam menghitung besaran nilai PDRB perlu kiranya dipahami pengertian-pengertian yang berkaitan dengan penghitungan PDRB yaitu:a. Barang dan jasa

    Barang dan jasa diproduksi melalui suatu proses produksi (untuk menambahnilai) dengan bantuan faktor produksi yang terdiri dari tanah, tenaga kerja, modaldan kewiraswastaan.

    b. Nilai Produksi Bruto / OutputAdalah nilai barang dan jasa yang dihasilkan dalam jangka waktu tertentumeliputi produk utama, ikutan maupun sampingan atau hasil perkalian antarakuantitas produksi dengan harganya.

  • Konsep dan Definisi

    Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Jember Tahun 2012 9

    c. Biaya Antara

    Adalah nilai barang dan jasa yang tidak tahan lama yang habis dipakai dalamproses produksi.

    2.2 Produk Domestik Regional Bruto per Kapita

    PDRB dibagi dengan jumlah penduduk pertengahan tahun yang tinggaldiwilayah ini, menghasilkan angka PDRB per kapita. Secara matematis, PDRB perkapita dapat dirumuskan seperti berikut ini:

    tahunnpertengahaPendudukPDRBperkapitaPDRB

    2.3 Cara Penyajian dan Angka Indeks

    PDRB seperti telah diuraikan, secara berkala dapat disajikan dalam dua bentukyaitu atas dasar harga berlaku dan atas dasar harga konstan pada suatu tahun dasaryang dapat dijelaskan berikut ini.

    a. Pada penyajian atas dasar harga berlaku, semua agregat pendapatandinilai atas dasar harga yang berlaku pada masing-masing tahunnya, baikpada saat menilai produksi dan biaya antara maupun pada penilaiankomponen pengeluaran produk domestik regional bruto.

    b. Pada penyajian atas dasar harga konstan suatu tahun dasar, semua agregatpendapatan dinilai atas dasar harga tetap yang terjadi pada tahun dasar, baikpada saat menilai produksi dan biaya antara maupun pada penilaiankomponen pengeluaran produk domestik regional bruto (dalam publikasi iniharga konstan didasarkan pada harga-harga pada tahun 2000).

  • Konsep dan Definisi

    Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Jember Tahun 2012 10

    Perkembangan agregat pendapatan dari tahun ke tahun juga disajikan dalambentuk angka indeks, yaitu indeks perkembangan, indeks berantai dan indeks hargaimplisit, yang masing-masing dapat dijelaskan sebagai berikut :

    a. Peranan Sektoral diperoleh dengan cara membagi nilai masing-masingsektor dengan nilai total seluruh sektor PDRB dikalikan dengan 100.

    b. Indeks perkembangan, diperoleh dengan membagi nilai-nilai pada masing-masing tahun dengan nilai pada tahun dasar, dikalikan 100. Indeks inimenunjukan tingkat perkembangan agregat pendapatan dari tahun ke tahunterhadap tahun dasarnya.

    c. Indeks berantai, diperoleh dengan membagi nilai pada masing-masingtahun dengan nilai pada tahun sebelumnya, dikalikan 100. Jadi disini tahunsebelumnya selalu dianggap 100. Indeks ini menunjukan tingkatperkembangan agregat pendapatan untuk masing-masing tahun dibandingkantahun sebelumnya.

    d. Indeks Harga Implisit, diperoleh dengan membagi nilai atas dasar hargayang berlaku dengan nilai atas dasar harga konstan untuk masing-masingtahunnya, dikalikan 100. Indeks ini menunjukkan tingkat perkembanganharga dari agregat pendapatan terhadap harga pada tahun dasar. Selanjutnyadari indeks harga implisit dapat dihitung Inflasi PDRB yang dapat diperolehdengan cara membagi Indeks harga implisit pada masing-masing tahundengan indeks implisit pada tahun sebelumnya, dikalikan 100 dikurangi 100,akan terlihat tingkat perkembangan terhadap harga dari tahun ke tahun.

    2.4 Agregat Produk Domestik Regional Bruto

    a. PDRB atas dasar harga pasar adalah jumlah nilai tambah bruto (gross valueadded) yang timbul dari seluruh sektor perekonomian disuatu daerah dalamjangka waktu tertentu. Nilai tambah bruto disini mencakup komponenpendapatan faktor (upah dan gaji, bunga, sewa tanah dan keuntungan,penyusutan dan pajak tak langsung neto). Jadi dengan menghitung nilai tambah

  • Konsep dan Definisi

    Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Jember Tahun 2012 11

    bruto masing-masing sektor dan menjumlahkan nilai tambah bruto dari seluruhsektor diperoleh PDRB atas dasar harga pasar.

    b. PDRN atas dasar harga pasar merupakan produk domestik regional brutoatas dasar harga pasar dikurangi dengan seluruh penyusutan atas barang-barangmodal tetap yang digunakan selama setahun. Penyusutan dimaksud adalah nilaisusutnya (ausnya) barang-barang modal yang terjadi selama barang modaltersebut ikut dalam proses produksi.

    c. Produk Domestik Regional Netto (PDRN) atas dasar biaya faktor, adalahproduk domestik regional netto atas dasar harga pasar dikurangi dengan pajaktak langsung netto. Pajak tak langsung netto adalah pajak yang dipungutpemerintah dikurangi dengan subsidi yang diberikan pemerintah kepada unit-unit produksi.

    d. Penduduk pertengahan tahun, adalah gambaran jumlah penduduk padakeadaan pertengahan tahun atau tepatnya keadaan awal juli atau akhir bulanjuni. Angkanya diperoleh dengan cara penduduk akhir tahun ditambahpenduduk awal tahun dibagi dua.

    e. Pendapatan Regional, adalah merupakan pengurangan dari PDRN atas dasarbiaya faktor dikurangi dengan pendapatan yang diterima oleh penduduk di luarwilayah lain (pendapatan yang mengalir keluar), ditambah dengan pendapatanyang diterima oleh penduduk wilayah ini yang berada di wilayah lain(pendapatan yang mengalir kedalam). Dari hasil pengurangan ini akandiperoleh Produk Regional Netto yaitu jumlah pendapatn yang benar-benarditerima oleh penduduk yang tinggal di daerah yang dimaksud, ProdukRegional Netto inilah yang dinamakan Pendapatan Regional.

    f. Pendapatan Regional Per kapita adalah pendapatan regional dibagi denganjumlah penduduk pertengahan tahun yang tinggal di daerah itu.

    2.5 Penghitungan Seri Pendapatan Regional Atas Dasar Harga Konstan.

    Angka-angka pendapatan regional atas dasar harga konstan 2000 sangat pentinguntuk melihat perkembangan riil dari tahun ke tahun dari setiap agregat ekonomi

  • Konsep dan Definisi

    Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Jember Tahun 2012 12

    yang diamati. Agregat yang dimaksud tersebut dapat merupakan produk DomestikRegional Bruto secara keseluruhan maupun nilai tambah sektoral. Pada dasarnyadikenal empat cara penghitungan nilai tambah sektoral atas dasar harga konstan.Masing-masing dapat diuraikan sebagai berikut ini.

    a. Revaluasi.Dilakukan dengan cara menilai produksi dan biaya antara masing-masing

    tahun dengan harga pada tahun dasar 2000. Hasilnya merupakan output danbiaya antara atas dasar harga konstan 2000.

    Selanjutnya nilai tambah bruto atas dasar harga konstan, diperoleh dariselisih antara output dan biaya antara diatas dasar harga konstan 2000.

    Dalam prakteknya, sangat sulit melakukan revaluasi terhadap biaya antarayang digunakan, karena mencakup komponen input yang sangat beragam,disamping data harga yang tersedia tidak dapat memenuhi semua keperluantersebut. Oleh karena itu biaya antara atas dasar harga konstan biasanyadiperoleh dari perkalian antara output pada tahun dasar atau dengan rasio (tetap)biaya antara terhadap output pada tahun berjalan.

    b. Ekstrapolasi.Nilai tambah masing-masing tahun atas dasar harga konstan 2000 diperoleh

    dengan cara mengalikan nilai tambah pada tahun 2000 dengan indeks kuantumproduksi. Indeks ini bertindak sebagai ekstrapolator yang dapat merupakanindeks dari masing-masing kuantum produksi yang dihasilkan ataupun indeksdari berbagai indikator kuantum produksi lainnya seperti tenaga kerja, jumlahperusahan yang dianggap cocok dengan jenis kegiatan yang dihitung.

    Ekstrapolator dapat juga dilakukan terhadap output atas dasar hargakonstan, kemudian dengan menggunakan ratio tetap nilai tambah terhadap outputakan diperoleh perkiraan nilai tambah atas dasar harga konstan.

    c. Deflasi.Nilai tambah atas dasar harga konstan 2000 diperoleh dengan cara

    membagi nilai tambah atas dasar harga yang berlaku pada masing-masing tahundengan indeks harganya. Indeks harga yang digunakan sebagai deflator biasanya

  • Konsep dan Definisi

    Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Jember Tahun 2012 13

    merupakan indeks harga konsumen, indeks harga perdagangan besar dansebagainya tergantung indeks mana yang dianggap lebih cocok. Indeks hargadiatas dapat pula dipakai sebagai inflator, yang berarti nilai tambah atas dasarharga yang berlaku diperoleh dengan mengalikan nilai tambah atas dasar hargakonstan dengan indeks harga tersebut.

    d. Deflasi Berganda.Dengan prinsip deflasi yang telah diberikan, maka tidak sulit untuk

    memahami istilah deflasi berganda. Dalam deflasi berganda, yang dilakukandeflasi adalah output dan biaya antaranya, sedangkan nilai tambah diperoleh dariselisih antara output dan biaya antara hasil deflasi tersebut. Indeks harga yangdigunakan sebagai deflator biasanya merupakan indeks harga produsen atauindeks harga perdagangan besar sesuai dengan cakupan komoditinya, sedangkanIndeks harga untuk biaya antara adalah indeks harga dari komponen inputterbesar.

    Dalam kenyataannya, sangat sulit melakukan deflasi terhadap biaya antara,disamping karena komponennya terlalu banyak, juga karena sulit dicari indeksharga yang cukup mewakili sebagai deflator. Berkaitan dengan hal tersebutdalam penghitungan nilai tambah atas dasar harga konstan, deflasi bergandabelum banyak dipakai, termasuk dalam publikasi ini. Penghitungan komponenpenggunaan produk domestik regional bruto atas dasar harga konstan juga dilakukandengan menggunakan cara-cara di atas, tetapi mengingat terbatasnya data yangtersedia maka cara deflasi dan ekstrapolasi lebih banyak dipakai.

  • Uraian Sektoral

    Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Jember Tahun 2012 14

    III. URAIAN SEKTORAL

    Bab ini menjelaskan ruang lingkup dan definisi dari masing-masing sektor dansub sektor, cara-cara penghitungan nilai tambah, baik atas dasar harga yang berlakumaupun atas dasar harga konstan 2000 serta sumber data yang digunakan dalampenyusunan Penghitungan PDRB sehingga dapat diperoleh pemahaman yang lebihjelas.

    3.1 Sektor Pertanian, Perternakan, Kehutanan dan Perikanan3.1.1 Tanaman Bahan Makanan.

    Sub sektor ini mencakup komoditi tanaman bahan makanan yaitu padi, jagung,ketela pohon, ketela rambat, kacang tanah, kacang kedelai, umbi-umbian, sayur-sayuran, buah-buahan, kentang, kacang hijau, tanaman pangan lainnya dan hasil-hasilproduksi ikutannya. Termasuk dalam cakupan ini adalah hasil-hasil dari pengolahanyang dilakukan secara sederhana seperti beras tumbuk, dan gaplek yang dilakukanoleh petani.

    Data produksi diperoleh dari Badan Pusat Statistik (BPS) dan Dinas PertanianTanaman Pangan Kabupaten, sedangkan data harga seluruhnya bersumber pada dataharga yang dikumpulkan oleh Badan Pusat Statistik Kabupaten Jember.

    Nilai tambah bruto atas dasar harga yang berlaku diperoleh melalui pendekatanproduksi yaitu dengan mengalikan terlebih dahulu setiap jenis kuantum produksidengan masing-masing harganya, kemudian hasilnya dikurangi dengan biaya antaraatas dasar harga yang berlaku. Biaya antara tersebut diperoleh dengan menggunakanratio biaya antara terhadap output hasil Survei Khusus Pendapatan Regional yangdilakukan oleh Badan Pusat Statistik Kabupaten Jember.

    Sedangkan nilai tambah atas dasar harga konstan 2000 dihitung dengan cararevaluasi yaitu mengalikan kuantum produksi pada masing-masing tahun denganharga pada tahun 2000, kemudian dikurangi dengan biaya antara atas dasar hargakonstan 2000.

  • Uraian Sektoral

    Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Jember Tahun 2012 15

    3.1.2 Tanaman Perkebunan.Komoditi yang dicakup adalah hasil tanaman perkebunan yang diusahakan

    seperti kelapa/kopra, jambu mente, teh, kopi, karet, coklat, kapok randu, kapok, tebu,tembakau, cengkeh, lada, jarak, kapas, tanaman obat-obatan dan tanaman perkebunanlainnya, termasuk produk ikutannya.

    Data produksi diperoleh dari Dinas Perkebunan Kabupaten, sedangkan dataharga diperoleh dari BPS Kab. Jember dan Dinas Perkebunan Kabupaten.

    Nilai tambah atas dasar harga berlaku dihitung dengan cara pendekatanproduksi. Ratio biaya antara serta rasio margin perdagangan dan biaya transportdiperoleh dari Survei Khusus Pendapatan Regional Nilai tambah atas dasar hargakonstan 2000 diperoleh dengan cara revaluasi.

    3.1.3 Peternakan dan hasil-hasilnya.Sub sektor ini mencakup produksi ternak besar, ternak kecil, unggas maupun

    hasil-hasil ternak seperti susu segar, telur serta hasil pemotongan ternak. Produksiternak diperkirakan sama dengan jumlah ternak yang dipotong ditambah perubahanstock populasi ternak dan ekspor ternak netto. Data mengenai jumlah ternak yangdipotong, populasi ternak, produksi ternak, produksi susu dan telur, ternak keluarmasuk wilayah Dinas Peternakan Kabupaten sedangkan data harga ternak diperolehdari laporan harga produsen BPS Kab. Jember.

    Nilai tambah atas dasar harga yang berlaku dan atas dasar harga konstandihitung dengan cara mengalikan nilai produksi dengan ratio biaya nilai tambahberdasarkan hasil survei khusus pendapatan Regional.

    3.1.4 Kehutanan.Sub sektor kehutanan mencakup kegiatan yang dilakukan di areal hutan oleh

    perorangan dan badan usaha, yang mencakup usaha penanaman, pemeliharaan, danpenebangan kayu, pengambilan hasil hutan lainnya. Kegiatan ini meliputi penebangankayu yang menghasilkan kayu gelondongan, kayu baker, arang dan bambu; sedangkan

  • Uraian Sektoral

    Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Jember Tahun 2012 16

    hasil kegiatan pengambilan hasil hutan lainnya berupa rotan, damar, kulit kayu, kopal,nipah, rubung, akar-akaran dan sebagainya masih termasuk dalam sektor ini. Dataproduksi kayu dan hasil hutan lainnya diperoleh dari Perum Perhutani KabupatenJember.

    Sebagaimana dengan subsektor lainnya, dalam sector pertanian, outputsubsektor kehutanan dihitung dengan cara mengalikan kuantum produksi denganharga masing-masing tahun yang menghasilkan output atas dasar harga berlaku.Selanjutnya nilai tambah atas dasar harga konstan 2000 dihitung dengan menggunakanrasionya terhadap output.

    3.1.5 Perikanan.Yang dicakup dalam kegiatan perikanan adalah seluruh kegiatan penangkapan

    dan pengambilan serta budidaya perikanan laut, perairan umum, tambak, kolam,sawah (mina padi) dan keramba. Data mengenai produksi dan nilai produksi diperolehdari laporan Dinas Perikanan Kabupaten Jember.

    Perhitungan nilai tambah bruto dilakukan dengan mengalikan rasio nilaitambah bruto terhadap output. Rasio nilai tambah diperoleh dari survey khususpendapatan regional.

    3.2 Sektor Pertambangan dan Penggalian.Sektor ini mencakup kegiatan pertambangan, penggalian, pengeboran,

    penyaringan, dan pengambilan pemanfaatan segala macam benda non biologis, sepertibarang tambang, mineral dan barang galian, serta pembuatan garam kasar. Dataproduksi diperoleh dari survei khusus, sedangkan data harga umumnya dari BPSKabupaten Jember. Nilai output atas dasar harga berlaku merupakan perkalian antaraproduksi dengan harganya masing-masing, sedangkan output atas dasar harga konstandengan cara revaluasi.

  • Uraian Sektoral

    Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Jember Tahun 2012 17

    3.3 Sektor Industri Pengolahan.Sektor ini mencakup Sektor ini mencakup kegiatan untuk mengubah atau

    mengolah suatu barang organik dan anorganik menjadi barang baru yang mempunyainilai lebih tinggi, sedang pengolahannya dapat dilakukan dengan tangan atau mesin.Kegiatan industri amat beragam dilihat dari komoditi yang dihasilkan dan carapengolahannya, sampai pengelompokan kegiatan industri. Pengelompokan yang telahdilakukan BPS didasarkan pada proses pembuatan dan banyaknya tenaga kerja yangterlibat. Disini dibedakan menjadi empat kelompok yaitu :- Kelompok Industri Besar dengan tenaga kerja lebih atau sama dengan 100 orang,- Kelompok Industri Sedang dengan tenaga kerja 20 sampai 99 orang,- Kelompok Industri Kecil dengan tenaga kerja antara 5 sampai 19 orang,- Kelompok Industri Kerajinan Rumah Tangga sampai 4 orang.

    Pengelompokan lain dari kegiatan industri dibuat berdasarkan jenis komoditiutama yang dihasilkan oleh masing-masing perusahaan, yang secara garis besarnyakegiatan industri dikelompokan menjadi 9 subsektor, yaitu:- Industri makanan, minuman, dan tembakau,- Industri tekstil, barang dari kulit, dan alas kaki,- Industri barang dari kayu dan hasil hutan lainnya,- Industri kertas dan barang cetakan,- Industri pupuk, barang kimia, dan barang dari karet,- Industri semen dan barang galian bukan logam,- Industri logam dasar besi dan baja,- Industri alat angkutan, mesin dan peralatannya,- Industri barang lainnya.

    Data output dan nilai tambah industri besar sedang atas dasar harga berlaku,diperoleh dari BPS Kabupaten Jember, sedangkan output dan nilai tambah industrikecil dan kerajinan rumah tangga diperoleh dari Dinas Perindustrian KabupatenJember dan survei khusus. Sedangkan nilai tambah bruto atas dasar harga konstandihitung melalui cara deflasi dengan Indeks Harga Perdagangan Besar masing-masingkelompok industri.

  • Uraian Sektoral

    Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Jember Tahun 2012 18

    3.4 Sektor Listrik, Gas dan Air Bersih.Data produksi yang disajikan adalah data dari Perusahaan Listrik Negara

    (PLN), dan Perusahaan Daerah Air Minum. Output masing-masing subsektormencakup semua produksi yang dihasilkan dari berbagai kegiatan sesuai dengan ruanglingkup dan definisinya.

    3.4.1 Listrik.Subsektor ini mencakup semua kegiatan kelistrikan, baik yang diusahakan oleh

    PLN Distribusi, PLN pembangkit wilayah Jawa Timur dan PLN Pengatur Beban. Dataproduksi, harga, dan biaya antara subsektor ini diperoleh dari PLN Distribusi danPembangkit Jawa Timur. Output atas dasar harga berlaku diperoleh dari perkalianproduksi dengan harga yang berlaku pada masing-masing tahun, sedangkan outputatas dasar harga konstan 2000, diperoleh dengan cara revaluasi.

    3.4.2 Air Bersih.Sub sektor ini mencakup air minum yang diusahakan oleh Perusahaan Air

    Minum. Data produksi, harga dan biaya-biaya yang dikeluarkan untuk menghasikanair minum diperoleh dari laporan Perusahan Daerah Air Minum Kabupaten Jember.Perhitungan nilai tambah atas dasar harga konstan 2000 dilakukan dengan cara yangsama seperti pada subsektor Listrik.

    3.5 Sektor Bangunan.Sektor bangunan mencakup semua kegiatan pembangunan fisik konstruksi,

    baik berupa gedung, jalan, jembatan, terminal, pelabuhan, dam, irigasi, eksplorasiminyak bumi maupun jaringan listrik, gas, air minum, telepon, dan sebagainya. Nilaitambah bruto dihitung dengan menggunakan pendekatan produksi. Output diperolehdari penjumlahan nilai pembangunan prasarana fisik yang dari segi pendanaan dapatdirinci menjadi: nilai pembangunan pemerintah pusat yang dibiayai dari APBN dannilai pembangunan daerah yang dibiayai APBD serta perbaikannya; dan

  • Uraian Sektoral

    Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Jember Tahun 2012 19

    pembangunan-pembangunan yang dilakukan oleh developer, Perumnas serta yangdilakukan oleh swadaya masyarakat murni. Sedangkan persentase nilai tambah brutodiperoleh dari survei khusus. Output atas dasar harga konstan 2000 diperoleh dengancara deflasi, dengan Indeks Harga Perdagangan Besar (IHPB) Bahan Bangunan danKonstruksi sebagai deflator.

    3.6 Sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran.3.6.1 Perdagangan Besar dan Eceran.

    Penghitungan nilai tambah subsektor perdagangan dilakukan denganpendekatan arus barang (commodity flow), yaitu dengan menghitung besarnya nilaikomoditi pertanian, pertambangan dan penggalian, industri, serta komoditi imporyang diperdagangkan. Dari nilai komoditi yang diperdagangkan, diturunkan nilaimargin perdagangan yang merupakan output perdagangan yang selanjutnya dipakaiuntuk menghitung nilai tambah subsektor perdagangan. Rasio besarnya barang-barangyang diperdagangkan, margin perdagangan dan persentase nilai tambah didasarkanpada data dari survei khusus. Nilai Produksi bruto atas dasar harga konstan 2000,dihitung dengan mengalikan rasio-rasio di atas dengan output atas dasar harga konstan2000 dari sektor-sektor pertanian, pertambangan dan penggalian, industri serta impor.Nilai tambah atas dasar harga berlaku dan konstan 2000 dihitung berdasarkanperkalian antara rasio nilai tambah dengan output subsektor perdagangan.

    3.6.2 Hotel.Kegiatan sub sektor ini mencakup semua hotel baik berbintang maupun tidak

    berbintang serta berbagai jenis penginapan lainnya. Output dihitung dengan caramengalikan jumlah malam tamu dengan tarifnya. Dalam hal ini malam tamu dianggapsebagai kuantum dari output. Untuk keperluan ini, data diperoleh dari BPS KabupatenJember, sedangkan persentase nilai tambah diperoleh dari hasil survei khususpendapatan regional yang dilakukan oleh Badan Pusat Statistik Kabupaten Jember

  • Uraian Sektoral

    Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Jember Tahun 2012 20

    Nilai tambah bruto atas dasar harga berlaku dan atas dasar harga konstan 2000dihitung berdasarkan perkalian antara persentase nilai tambah dengan output subsektorhotel.

    3.6.3 Restoran.Karena belum tersedia data restoran secara lengkap, maka output dari

    subsektor ini diperoleh realisasi pendapatan asli daerah Kabupaten Jember yangberasal dari pajak restoran di tambah dengan output restoran yang tidak berbadanhukum diperoleh dari survei khusus Pendapatan Regional yang dilakukan oleh BPSKabupaten Jember. Perkiraan nilai tambah bruto atas dasar harga konstan 2000dihitung dengan cara deflasi, menggunakan indeks harga konsumen makanan jadi danminuman sebagai deflator.

    3.7 Sektor Pengangkutan dan Komunikasi.Sektor ini mencakup kegiatan pengangkutan umum untuk barang dan

    penumpang, baik melalui darat, laut, sungai/danau, dan udara. Sektor ini mencakuppula jasa penunjang angkutan dan komunikasi.

    3.7.1 Angkutan Darat.a. Angkutan Kereta Api

    Nilai tambah bruto atas dasar harga yang berlaku dihitung berdasarkandata yang diperoleh dari laporan Tahunan Perusahaan Jawatan Kereta Api.Nilai tambah bruto atas dasar harga konstan 2000 dihitung dengan caraekstrapolasi dengan menggunakan indeks produksi gabungan tertimbangpenumpang dan ton km barang yang diangkut.

    b. Angkutan Jalan Raya.Sub sektor ini meliputi kegiatan pengangkutan barang dan penumpang

    yang dilakukan oleh perusahaan angkutan umum, baik bermotor maupun tidakbermotor, seperti : bis, truk, angkutan kota/pedesaan, taksi, becak, dokar dansebagainya.

  • Uraian Sektoral

    Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Jember Tahun 2012 21

    Perkiraan nilai tambah bruto atas dasar harga yang berlaku denganmenggunakan pendekatan produksi yang didasarkan pada data jumlah armadaangkutan umum barang dan penumpang wajib uji yang diperoleh dari LaporanTahunan Dinas Lalu Lintas Angkutan Jalan Raya (DLLAJR), dan hasil SurveiKhusus Pendapatan Regional yang dilakukan oleh BPS Kabupaten Jember.sedangkan untuk data kendaraan tidak bermotor diperoleh dari DinasPendapatan Pajak.

    3.7.2 Jasa Penunjang Angkutan.Meliputi kegiatan pemberian jasa dan penyediaan fasilitas yang sifatnya

    menunjang dan berkaitan dengan kegiatan pengangkutan, seperti terminal dan parkir,keagenan barang dan penumpang, ekspedisi, bongkar/muat, penyimpanan danpergudangan serta jasa penunjang angkutan lainnya.a. Terminal dan Perparkiran.

    Mencakup kegiatan pemberian pelayanan dan pengaturan lalu lintaskendaraan/armada yang membongkar atau mengisi muatan, baik barang maupunpenumpang, seperti kegiatan terminal dan parkir, pelabuhan laut, pelabuhan udara.Cakupan kegiatan sub sector ini di Kabupaten Jember hanya terbatas pada kegiatanterminal dan perparkiran. Data output perparkiran diperoleh dari DispendaKabupaten Jember dan Survei Khusus. Penghitungan nilai tambah bruto atas dasarharga konstan 2000 dilakukan dengan cara deflasi dengan indeks harga konsumenkomponen biaya transport.

    b. Ekspedisi dan Keagenan.Kegiatan keagenan mencakup pelayanan keagenan barang dan penumpang

    yang diberikan kepada usaha angkutan baik angkutan darat, udara, sungai maupunlaut. Data jumlah perusahaan diperoleh dari Dinas Perhubungan, sedangkan datarata-rata output dari survei khusus. Penghitungan nilai tambah bruto atas dasarharga konstan 2000 dilakukan dengan cara deflasi memakai indeks hargakonsumen komponen biaya transport.

  • Uraian Sektoral

    Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Jember Tahun 2012 22

    3.7.3 Komunikasi.Kegiatan yang dicakup adalah jasa pos, giro dan telekomunikasi.a. Pos dan Giro.

    Meliputi kegiatan pemberian jasa pos dan giro, seperti pengiriman surat,wesel, paket, jasa giro, jasa tabungan dan sebagainya. Perkiraan nilai tambahbruto atas dasar harga yang berlaku didasarkan pada data produksi dan strukturbiaya yang diperoleh dari Laporan keuangan PT. Pos Indonesia Jember.Perkiraan nilai tambah bruto atas dasar harga konstan 2000 dilakukan dengancara ekstrapolasi menggunakan indeks gabungan dari jumlah surat yangdikirim dan jumlah uang yang digirokan.b. Telekomunikasi.

    Mencakup kegiatan pemberian jasa dalam hal pemakaian hubungantelepon, telegrap dan teleks. Nilai tambah bruto atas dasar harga yang berlakudihitung berdasarkan data yang bersumber dari laporan keuangan semuaprovider telekomunikasi yang ada di Kabupaten Jember. Sedangkan nilaitambah bruto atas dasar harga konstan 2000 dihitung dengan menggunakanindeks produksi gabungan tertimbang yang meliputi jumlah pulsa danbanyaknya pelanggan telekomunikasi yang bersumber dari semua providertelekomunikasi yang ada di Kabupaten Jember

    .

    c. Jasa Penunjang Komunikasi.Kegiatan subsektor ini mencakup pemberian jasa dan penyediaan

    fasilitas yang sifatnya menunjang kegiatan komunikasi, seperti wartel,warpostel, radio pager, telepon seluler (ponsel). Nilai tambah bruto atas dasarharga berlaku diperoleh dari survei khusus, sedangkan atas dasar harga konstan2000 dihitung dengan menggunakan indeks produksi gabungan tertimbangyang meliputi jumlah menit lokal/interlokal dan banyaknya pelanggan teleponyang bersumber dari Dinas Perhubungan dan survei khusus.

  • Uraian Sektoral

    Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Jember Tahun 2012 23

    3.8 Sektor Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan.Sektor ini meliputi kegiatan perbankan, lembaga keuangan bukan bank, jasa

    penunjang keuangan, sewa bangunan dan jasa perusahaan.

    3.8.1 Bank.Angka nilai tambah bruto subsektor bank atas dasar harga berlaku diperoleh

    dari Bank Indonesia. Dalam penghitungan PDRB tidak menghitung nilai tambah brutoyang ditimbulkan dari kegiatan Bank Indonesia yang mencakup pembayaran bungaSertifikat Bank Indonesia (SBI) dan pinjaman dari luar negeri, karena hal itumerupakan kebijaksanaan moneter yang bukan merupakan kegiatan komersialperbankan. Nilai tambah bruto atas dasar harga konstan 2000 diperoleh dengan caraekstrapolasi dengan indeks kredit yang diberikan bank pada tiap-tiap tahun, sedangkanindeks kredit yang digunakan adalah indeks kredit riil yang sudah dilakukan defletdengan kenaikan suku bunga perbankan. Jumlah kredit yang dilepas oleh bankdiperoleh dari Bank Indonesia Cabang Jember.

    3.8.2 Lembaga Keuangan bukan Bank.Kegiatan lembaga keuangan bukan bank meliputi kegiatan asuransi, koperasi,

    yayasan dana pensiun, dan pegadaian. Perhitungan output dan nilai tambah bruto atasdasar harga berlaku diperoleh dengan cara pendekatan produksi. Output diperoleh dariperkalian indikator produksi dengan indikator harga, sedangkan nilai tambah brutodiperoleh dengan cara mengurangkan nilai biaya antara dari nilai output. Nilai tambahbruto atas dasar harga konstan 2000 dihitung dengan cara revaluasi, dan pada kegiatanyayasan dana pensiun dengan cara deflasi. Data indikator produksi koperasi diperolehdari Dinas Koperasi Propinsi Jawa Timur, sedangkan data pegadaian, yayasan danapensiun dan asuransi diperoleh dari Perum Pegadaian Jember dan survei khusus.

    3.8.3 Jasa Penunjang Keuangan.Kegiatan jasa penunjang keuangan meliputi berbagai kegiatan ekonomi antara

    lain: Perdagangan Valuta Asing, perusahaan anjak piutang, pialang saham dan modal

  • Uraian Sektoral

    Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Jember Tahun 2012 24

    ventura. Perkiraan nilai tambah bruto atas dasar harga berlaku didasarkan pada datahasil survei khusus dari masing-masing perusahaan tersebut di atas. Perkiraan nilaitambah bruto atas dasar harga konstan 2000 diperoleh dengan cara deflasi, dan sebagaideflator adalah Indeks Harga Konsumen (umum).

    3.8.4 Sewa Bangunan.Sektor ini mencakup semua kegiatan jasa atas penggunaan rumah bangunan

    sebagai tempat tinggal rumahtangga dan bukan sebagai tempat tinggal, tanpamemperhatikan apakah bangunan itu milik sendiri atau disewa. Perkiraan nilai tambahbruto tahun 2000 didasarkan kepada data jumlah bangunan tempat tinggal hasil Sensusdan Pemerintah Kabupaten Jember, serta berdasarkan pengeluaran konsumsirumahtangga, khususnya pengeluaran untuk sewa rumah. Perkiraan untuk bangunanbukan tempat tinggal didasarkan kepada hasil survei-survei khusus. Nilai tambah brutoatas dasar harga berlaku diperoleh dengan cara mengalikan antara jumlah bangunandengan rata-rata tarip sewa untuk bangunan rural dan urban, sedangkan untukpenghitungan atas dasar harga konstan 2000 diperkirakan dengan cara ekstrapolasimenggunakan jumlah bangunan tempat tinggal dan bukan sebagai tempat tinggalsebagai ekstrapolator.

    3.8.5 Jasa Perusahaan.Meliputi jasa pengacara, jasa akuntan, biro arsitektur, jasa pengolahan data,

    jasa periklanan dan sebagainya. Perkiraan output dan nilai tambah bruto didasarkanpada data jumlah tenaga kerja yang bersumber dari hasil Sensus Ekonomi 2009 danhasil survey khusus, dengan rata-rata output per tenaga kerja dan persentase nilaitambah bruto yang juga diperoleh dari survei khusus. Sedangkan nilai tambah atasdasar harga konstan 2000 dengan cara revaluasi.

    3.9 Sektor Jasa-Jasa.Mencakup kegiatan administrasi pemerintahan dan pertahanan, jasa

    pemerintahan lainnya, jasa sosial dan kemasyarakatan, jasa hiburan dan kebudayaanserta jasa perorangan dan rumah tangga.

  • Uraian Sektoral

    Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Jember Tahun 2012 25

    3.9.1 Pemerintahan Umum.Nilai tambah bruto subsektor jasa pemerintahan umum terdiri dari upah dan

    gaji rutin pegawai pemerintah pusat dan daerah. Upah dan gaji yang dihitungmencakup upah dan gaji di belanja rutin dan sebagian dari belanja pembangunan.Perkiraan penyusutan adalah sebesar 5 persen dari total upah dan gaji yang telahdihitung. Data yang dipakai adalah realisasi pengeluaran pemerintah pusat yangdiperoleh dari BPS, sedangkan data untuk pengeluaran pemerintah kabupatendiperoleh dari laporan tahunan Pemerintah Kabupaten Jember. Untuk pemerintah desadiperoleh dengan cara sampel masing-masing sebesar 20 persen dari Kecamatan seKabupaten Jember. Perkiraan nilai tambah bruto atas dasar harga konstan 2000dihitung dengan cara ekstrapolasi menggunakan indeks jumlah pegawai negeri pusatdan daerah.

    3.9.2 Jasa Sosial dan Kemasyarakatan.Subsektor ini mencakup jasa pendidikan formal dan non formal, jasa

    kesehatan, serta jasa kemasyarakatan lainnya seperti jasa penelitian, jasa palangmerah, panti asuhan, panti wredha, yayasan pemeliharaan anak cacat, dan rumahibadah. Untuk kegiatan jasa pendidikan adalah yang hanya dikelola oleh swasta saja,karena yang dikelola oleh pemerintah nilai tambahnya sudah tergabung dengansubsektor pemerintah, sedangkan untuk jasa sosial lainnya yang dicakup adalahseluruh kegiatan baik yang dikelola oleh pemerintah maupun swasta.

    a. Jasa Pendidikan.Data yang digunakan untuk memperkirakan nilai tambah bruto subsektor

    jasa pendidikan adalah jumlah murid sekolah swasta menurut jenjangpendidikan, yang diperoleh dari Dinas Pendidikan Nasional Kabupaten Jemberdan untuk pendidikan formal di luar Kanwil Pendidikan Kabupaten Jemberdatanya diperoleh dari BPS Kabupaten Jember. Data output per murid danpersentase nilai tambah diperoleh dari kegiatan survey khusus. Sedangkan

  • Uraian Sektoral

    Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Jember Tahun 2012 26

    Penghitungan nilai tambah bruto atas dasar harga konstan 2000 dilakukandengan cara revaluasi.

    b. Jasa Kesehatan.Subsektor ini mencakup jasa rumah sakit, dokter praktek, bidan

    praktek, dukun praktek dan jasa kesehatan lainnya yang dikelola oleh swasta.Perkiraan output untuk masing-masing kegiatan didasarkan kepada hasilperkalian antara rata-rata output per indikator produksi dan kuantumproduksinya seperti: rata-rata tempat tidur rumah sakit dan jumlah tempattidur; rata-rata output per dokter dan jumlah dokter praktek; rata-rata output perbidan dan jumlah bidan praktek; dan rata-rata output per dukun bayi danjumlah dukun bayi praktek.

    Perkiraan nilai tambah bruto atas dasar harga konstan 2000 dihitungdengan cara ekstrapolasi. Nilai tambah bruto atas dasar harga berlakudidasarkan kepada presentase terhadap output. Data yang digunakan bersumberdari Dinas Kesehatan Kabupaten Jember serta dari survei khusus pendapatanregional. Perkiraan nilai tambah bruto atas dasar harga konstan 2000 dihitungdengan cara revaluasi masing-masing kegiatan.

    c. Jasa Sosial dan Kemasyarakatan Lainnya.Dari hasil survei khusus mengenai panti asuhan, panti anak cacat dan

    panti wredha, diperoleh rata-rata output per anak yang diasuh dan rata-rataoutput per orang tua yang dilayani sekaligus struktur input jasa sosial dankemasyarakatan lainnya. Kemudian dengan mengalikan jumlah anak yangdiasuh dan orang tua yang dilayani dengan rata-rata output masing-masing,diperoleh perkiraan output kegiatan jasa sosial dan kemasyarakatan lainnya.Data jumlah anak dan orang tua yang diasuh/dilayani diperoleh dari DinasSosial Kabupaten Jember. Perkiraan nilai tambah bruto atas dasar hargakonstan 2000 diperoleh dengan cara revaluasi. Susenas (Survei SosialEkonomi Nasional) memberikan data mengenai pengeluaran per kapita untukbiaya kursus. Dengan mengalikan jumlah penduduk pertengahan tahun denganindikator tersebut akan diperoleh nilai output yang selanjutnya dengan rasio

  • Uraian Sektoral

    Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Jember Tahun 2012 27

    nilai tambah bruto dapat diperoleh nilai tambah bruto. Untuk menghitung nilaitambah atas dasar harga konstan 2000 adalah dengan cara deflasi, dan sebagaideflator adalah Indeks Harga Konsumen (IHK) kelompok aneka barang danjasa. Dari survei khusus diperoleh data rata-rata input rumah ibadah, denganmengalikan jumlah tempat ibadah yang diperoleh dari BPS Kabupaten Jembermaka diperoleh nilai tambah. Sedangkan untuk penghitungan atas dasar hargakonstan 2000 dilakukan dengan cara revaluasi.

    3.9.3 Jasa Hiburan dan Kebudayaan.Subsektor ini mencakup televisi swasta, jasa bioskop, panggung kesenian,

    studio radio swasta, taman hiburan, dan klub malam, bilyar serta produksi dandistribusi film. Data output dan nilai tambah bioskop, panggung hiburan, bilyard dantempat-tempat hiburan lainnya diperoleh dari Dispenda, sedangkan data outputtelevisi, radio swasta dan hiburan lainnya diperoleh dari survei khusus. Penghitunganatas dasar harga konstan 2000 adalah dengan cara deflasi menggunakan IHK anekabarang dan jasa.

    3.9.4 Jasa Perorangan dan Rumah Tangga.Subsektor ini mencakup jasa perbengkelan, tukang binatu, salon, tukang jahit,

    reparasi, tukang jasa perorangan dan pembantu rumahtangga. Nilai outputdiperkirakan dengan cara mengalikan jumlah tenaga kerja yang didasarkan kepadahasil Sensus, Sakernas, dan survei khusus dengan rata-rata output per tenaga kerjayang juga diperoleh dari survei khusus. Sedangkan untuk memperoleh nilai tambahbruto adalah dengan cara mengalikan persentase nilai tambah bruto. Nilai tambahbruto atas dasar harga konstan 2000 diperoleh dengan cara ekstrapolasi.

  • Tinjauan Ekonomi Kabupaten Jember

    Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Jember Tahun 2012 28

    BAB IV. TINJAUAN EKONOMI KABUPATEN JEMBER

    Di penghujung tahun 2012 dengan curah hujan yang cukup tinggimengakibatkan banjir di beberapa kecamatan yang letaknya lebih rendah sempatmembuat khawatir membawa pengaruh kepada produksi hasil pertanian di Jember.Bagi perekonomian Kabupaten Jember, pengaruh yang dirasakan akibat perubahancuaca sangat signifikan karena sebagian besar masyarakatnya atau hampir 50 persenbekerja di sektor pertanian. Rantai perekonomian yang terkait dengan produksi sektorpertanian mau tidak mau ikut berpengaruh seperti sektor industri pengolahan,perdagangan dan sektor angkutan.

    Tabel 1. Perkembangan Indikator Makro Ekonomi Kabupaten JemberTahun 2008-2012

    Sektor 2008 2009 2010 2011 20121. PDRB Kabupaten Jember

    Atas Dasar Harga Berlaku (Rp. Milyar) 20.260,95 22.609,24 25.285,25 28.389,36 32.167,44Atas Dasar Harga Konstan (Rp. Milyar) 10.319,00 10.891,61 11.550,55 12.359,52 13.250,98

    2. Laju Pertumbuhan Ekonomi Atas6,04 5,55 6,05 7,00 7,21Dasar Harga Konstan (%)

    3. PDRB PerkapitaAtas Dasar Harga Berlaku (Rp. Ribu) 8.729,99 9.744,05 10.830,75 12.101,95 13.617,70Atas Dasar Harga Konstan (Rp. Ribu) 4.446,23 4.694,02 4.947,59 5.268,67 5.609,64

    4. Inflasi 11,10 5,72 5,46 4,93 5,69

    5. Penduduk Pertengahan Tahun 2.306.597 2.320.314 2.334.579 2.345.851 2.362.179

    PDRB Kabupaten Jember tiap tahun terus mengalami peningkatan,berdasarkan series aggregatnya PDRB Kabupaten Jember atas dasar harga berlakupada tahun 2011 dan 2012 masing-masing Rp. 28.389.360,17 juta dan Rp. 32.167.437juta.

    Membaiknya perekonomian nasional dan propinsi di Tahun 2011 danmeningkatnya permintaan beberapa komoditas ekspor Kabupaten Jember

  • Tinjauan Ekonomi Kabupaten Jember

    Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Jember Tahun 2012 29

    memberikan harapan akan perekonomian yang lebih baik di tahun 2012. Harapanakan iklim pasar yang positif didukung beberapa kebijakan pemerintah daerah untukmendorong masuknya investasi ke jember, setidaknya menambah semangat parapelaku ekonomi di Kabupaten Jember untuk mengejar ketertinggalan profit di tahun2011.

    Potensi modal dasar yang kuat yaitu sumber daya alam dan pasar domestikyang luas menjadikan PDRB Kabupaten Jember tetap meningkat walaupun tidakseoptimis perkiraan di awal tahun 2012. Kekuatan sumber daya alam pertanian yangmerupakan sektor dominan di Kabupaten Jember membawa pengaruh yang signifikansehingga ekonomi tumbuh lebih tinggi dibandingkan pada tahun 2011. Membaiknyakeadaan cuaca pada tahun 2011 setelah anomali cuaca selama tahun 2010, didukungcuaca yang makin kondusif memasuki bulan april setelah hujan lebat di awal tahunmembangkitkan harapan petani akan hasil panen yang lebih baik dari sisi kualitas danharga dengan mengawali menanam komoditas unggulan yaitu tanaman tembakaupada bulan mei.

    Penghitungan PDRB tahun 2012 masih menggunakan tahun dasar 2000. Padapublikasi ini hasil penghitungan PDRB dari tahun 2008-2011 sudah dikoreksi. Dalamrangka perubahan tahun dasar dari tahun dasar 2000 ke tahun dasar 2010, dilakukan

    proses benchmarking (penyesuaian level baru PDRB terhadap Tabel I-O Jawa Timurtahun 2010 dengan mengacu kepada Tabel I-O Jawa Timur Tahun 2005). Melaluitahapan ini akan diperoleh estimasi besaran PDRB produksi tahun 2010 yangkonsistensinya telah teruji secara makro.

    Guna menjaga konsistensi antara besaran PDRB Propinsi Jawa Timurdengan Total PDRB 38 Kabupaten/ Kota pada masing-masing sektor ekonomi(production side) maka dilakukan tahapan proses rekonsiliasi untuk menyelaraskanarah pertumbuhan ekonomi antara Propinsi Jawa Timur dengan Total 38 Kabupaten/Kota. Berbasis pada angka baru PDRB produksi yang dihitung mulai tahun 2011dilakukan juga penghitungan PDRB produksi untuk periode tahun 2005-2010 dandisempurnakan pada penghitungan PDRB produksi tahun 2012. Perubahan tahun dasar

  • Tinjauan Ekonomi Kabupaten Jember

    Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Jember Tahun 2012 30

    dari tahun 2000 ke tahun 2010, telah menyebabkan beberapa sektor tertentu melajudengan cepat, sedang sektor lainnya relatif lambat. Hal ini disebabkan adanya dinamikapenawaran dan permintaan yang berbeda antar sektor dalam jangka waktu yang panjang,maka sumbangan antar sektor akan berbeda secara nyata. Fenomena ini dikenal denganpergeseran struktur ekonomi.

    Seiring dengan proses referencing, proyeksi jumlah penduduk pertengahantahun juga mengalami perubahan yang selama ini menggunakan pertumbuhanpenduduk hasil Sensus Penduduk tahun 2000 di rubah menjadi pertumbuhanpenduduk hasil Sensus Penduduk tahun 2010 dan dilakukan penghitungan munduruntuk proyeksi penduduk pertengahan tahun 2005-2010.

    Kondisi makro perekonomian Kabupaten Jember Tahun 2012 cenderungsemakin baik bila dibandingkan tahun sebelumnya, berdasarkan hasil perhitunganPDRB Kabupaten Jember atas dasar harga berlaku pada tahun 2008, 2009, 2010,2011 dan 2012 masing-masing Rp. 20.260.945 Juta, Rp. 22.609.245 Juta, Rp.25.285.251 Juta, Rp. 28.389.360 Juta dan Rp. 32.167.437 Juta. Dari series agregatPDRB atas dasar harga berlaku tersebut diatas, nampak PDRB Kabupaten Jembertiap tahun terus mengalami peningkatan. Peningkatan PDRB atas dasar harga berlakuperiode tahun 2011-2012 meningkat sebesar 13,31 persen lebih baik dibandingkanpeningkatan pada periode tahun 2010-2011 yang hanya mencapai 12,28 persen.

    Sehubungan dengan hal tersebut diatas, bahasan kali ini menampilkan potretperekonomian Kabupaten Jember Tahun 2008-2012 yang memuat gambaran strukturperekonomian Jember, tingkat pertumbuhan ekonomi Jember baik secara menyeluruhmaupun sektoral, perkembangan pendapatan regional perkapita, tingkat perubahanharga yang terjadi maupun potensi ekonomi Jember. Tentunya dengan memanfaatkandata pendapatan regional atau yang lazim digunakan adalah data Produk DomestikRegional Bruto (PDRB).

  • Tinjauan Ekonomi Kabupaten Jember

    Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Jember Tahun 2012 31

    Tulisan ini diharapkan dapat dijadikan input maupun referensi tambahan bagiakademisi, corporate atau decision maker yang tertarik lebih jauh padapengembangan kawasan selatan Jawa Timur, khususnya kabupaten Jember danpotensi yang dimilikinya.

    4.1 Struktur Ekonomi

    Sektor pemberi kontribusi nilai tambah terbesar dalam PDRB KabupatenJember adalah Pertanian hingga akhir 2012 mencapai 11.416,10 Milyar Rupiah atau35,49 persen. Sektor kontributor terkecil adalah listrik, gas, dan air bersih dan sektorkonstruksi masing-masing sebesar 271,55 Milyar Rupiah (0.84 persen) dan 760,44Milyar Rupiah (2,36 persen) di tahun 2012. Sektor pertanian dan sektor penggalianmenunjukkan trend menurun di setiap tahun-nya. Kedua sektor tersebut memilikisumber yang bersifat unrenewable. Sektor pertanian pertumbuhannya fluktuatif rata-rata 4,87%, walau sektor ini menampung lebih 50 persen tenaga kerja. Sejak krisismoneter 1998, jumlah penduduk bekerja di sektor pertanian meningkat mencapaihampir 50% tahun 2002. Di Agustus 2012, pekerja sektor pertanian mencapai 47,20persen. Transformasi perekonomian dari primer ke sektor industri dan jasa masihbelum berhasil, karena penyerapan tenaga kerja justru meningkat di sektor pertanian.

    Perekonomian Jember di tahun 2012 mulai menunjukkan perkembangan yangmenggembirakan walaupun efek dari krisis global dunia di awal tahun 2010 sudahmulai terlupakan terutama komoditas-komoditas ekspor dimana permintaan produkekspor yang mulai menunjukkan peningkatannya secara signifikan. Begitu jugadengan penggunaan bahan baku impor walaupun tidak sebesar pengaruhnya jikadibandingkan dengan kabupaten/ kota yang mempunyai ketergantungan bahan bakuimpor yang cukup tinggi karena masih bisa dibantu dengan bahan baku lokal yangsejenis.

    Kabupaten Jember sebagai salah satu lumbung beras nya Propinsi Jawa Timur,mencerminkan bahwa sektor pertanian merupakan sektor yang memiliki perananyang cukup besar (leading sector) atau sekitar 35.49 persen (lihat tabel 3) dari total

  • Tinjauan Ekonomi Kabupaten Jember

    Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Jember Tahun 2012 32

    nilai tambah yang tercipta di tahun 2012 dalam perekonomian Kabupaten Jember.Sehingga dapat dikatakan struktur ekonomi di Jember merupakan type Agraris.Karena perekonomian Jember pada umumnya berbasis pada pertanian, makapemeliharaan dan pengelolaan sumber daya alam menjadi hal yang mutlak danpenting sehingga diharapkan pembangunan ekonomi yang dilaksanakan berorentasipada pembangunan yang berwawasan lingkungan. Suatu bentuk dari pembangunanyang berkelanjutan atau "sustainable development" yaitu pembangunan yangmemenuhi kebutuhan generasi sekarang tanpa membahayakan kemampuan generasiyang akan datang untuk memenuhi kebutuhannya.

    Gambar 1. Distribusi Persentase PDRB Berdasarkan Lapangan Usaha,Kabupaten Jember, Tahun 2012

    Berdasarkan hasil Sensus Penduduk Tahun 2010, penduduk 15 tahun keatasyang bekerja di sektor pertanian atau 51,89 persen dan di posisi kedua sebesar 17,64persen atau 182.175 orang yang bekerja disektor perdagangan, hotel dan restoran.Sehingga tak mengherankan jika sektor primer (Agriculture) menjadi sektor andalanpenggerak perekonomian di Jember, dengan peranan sebesar 35,49 persen (lihat tabel3) dari total nilai tambah yang tercipta di Tahun 2012. Dengan kata lain, KabupatenJember dapat diklasifikasikan sebagai daerah yang menganut type agraris dan salahsatu lumbung padi Propinsi Jawa Timur.

  • Tinjauan Ekonomi Kabupaten Jember

    Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Jember Tahun 2012 33

    Kontribusi sektor pertanian lebih besar disebabkan oleh faktor musim tanamdan pengaruh cuaca yang mendukung produktifitas tanaman sehingga dapatmenghasilkan produksi yang optimal terutama di subsektor tanaman bahan makanankhususnya tanaman padi. Produksi tanaman padi begitu kuat dipengaruhi faktormusim, akibat pengaruh anomali cuaca di tahun 2010 banyak petani yang daerah-nyapotensi padi beralih ke tanaman bahan makanan lainnya seperti hortikultura yangtidak begitu banyak membutuhkan pengairan atau ke tanaman perkebunan musimanyang merupakan salah satu potensi lain di Kabupaten Jember yaitu tembakau. Tahun2012 merupakan tahun berkah bagi para petani dimana kondisi cuaca yang kondusifuntuk semua jenis tanaman baik tanaman pangan, hortikultura dan perkebunan.Produksi padi melimpah, produksi buah-buahan dan juga produksi tanamanperkebunan seperti halnya tembakau, karena kualitasnya bagus maka harga yangditerima petani juga bagus. Walaupun sektor pertanian masih menjadi penyumbangtertinggi terhadap PDRB, namun apabila diperhatikan kontribusinya tiap tahunnyamengalami penurunan. Hal ini terjadi karena perkembangan industrialisasi dan jasadiikuti dengan peralihan lahan dari lahan pertanian menjadi lahan perumahan ataumenjadi lahan tanaman perkebunan tahunan.

    Tabel 2. Besaran PDRB Masing-masing Sektor di Kabupaten JemberAtas Dasar Harga Berlaku, Tahun 2006 - 2012 (Milyar Rupiah).

    Sektor 2008 2009 2010 2011 2012Pertanian 8.301,37 9.142,87 9.796,54 10.633,46 11.416,10Penggalian 591,89 654,80 724,77 789,08 875,87Industri Pengolahan 2.143,43 2.403,77 2.708,96 3.069,57 3.558,63Listrik dan Air Bersih 169,20 187,41 216,72 241,56 271,55Konstruksi 443,35 499,00 576,05 669,87 760,44Perdagangan, Hotel & Restoran 4.732,30 5.351,32 6.200,10 7.145,25 8.555,15Pengangkutan & Komunikasi 854,52 988,98 1.147,67 1.319,62 1.480,51Keuangan, Persewaan & Jasa Perusahaan 998,15 1.117,20 1.309,42 1.505,08 1.748,17Jasa Jasa 2.026,73 2.263,89 2.605,02 3.015,89 3.501,02PDRB 20.260,95 22.609,24 25.285,25 28.389,36 32.167,44

  • Tinjauan Ekonomi Kabupaten Jember

    Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Jember Tahun 2012 34

    Secara total PDRB kontribusi sektor pertanian di tahun 2010 sebesar 38,74persen, di tahun 2011 turun menjadi 37,46 persen dan tahun 2012 diperkirakanperanannya turun menjadi 35,49 persen. Pada tahun 2012, produksi pertanian hampirsemua komoditas pertanian menunjukkan pertumbuhan produksi yang cukup baikkhususnya padi mulai membaik di awal tahun 2012 begitu juga dengan harga yangditerima petani jauh diatas hpp (harga pembelian pemerintah) meningkat sampai 57persen.

    Tabel 3. Peranan Perekonomian Masing-masing Sektor di Kabupaten JemberAtas Dasar Harga Berlaku, Tahun 2008- 2012 (%).

    Sektor 2008 2009 2010 2011 2012Pertanian 40,97 40,44 38,74 37,46 35,49Penggalian 2,92 2,90 2,87 2,78 2,72Industri Pengolahan 10,58 10,63 10,71 10,81 11,06Listrik dan Air Bersih 0,84 0,83 0,86 0,85 0,84Konstruksi 2,19 2,21 2,28 2,36 2,36Perdagangan, Hotel & Restoran 23,36 23,67 24,52 25,17 26,60Pengangkutan & Komunikasi 4,22 4,37 4,54 4,65 4,60Keuangan, Persewaan & JasaPerusahaan 4,93 4,94 5,18 5,30 5,43

    Jasa Jasa 10,00 10,01 10,30 10,62 10,88

    PDRB 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00

    Sektor pertanian yang sejak semula menunjukkan kinerja yang impresif,seiring dengan membaiknya perekonomian di Kabupaten Jember, peran sektorpertanian cenderung mengalami penurunan dari tahun ke tahun secara perlahan, tapipasti. Pada tahun 2008 dan tahun 2009 peranan sektor pertanian masih sebesar 40,97persen dan 40,44 persen, selanjutnya pada tahun 2010, 2011 dan 2012 mulai menurunberturut-turut menjadi sebesar 38,74 persen, 37,46 persen dan 35,49 persen.Perubahan ini bukan berarti sektor pertanian mengalami penurunan, tetapi semata-mata karena sektor lain tumbuh lebih cepat.

  • Tinjauan Ekonomi Kabupaten Jember

    Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Jember Tahun 2012 35

    Sektor perdagangan, hotel dan restoran sektor yang memiliki pangsa terbesarkedua dalam struktur perekonomian setelah sektor pertanian. Masih memberikansumbangan terhadap pembentukan PDRB Kabupaten, terutama pada sub sektorperdagangan. Hal ini ditandai dengan berkembangnya mini market/ supermarket baruseperti indomaret dan alphamart di berbagai pelosok kecamatan dan pusatperbelanjaan seperti golden market, carefour, matahari departement store dan roxymasih menunjukkan eksistensinya. Tidak hanya di wilayah kecamatan kota, pendirianmini market/super market tampak berjamur dengan radius lokasi tidak lebih dari satukilometer. Nampak bahwa usaha perdagangan saat ini merupakan usaha yang palingmenguntungkan bagi pelaku usaha, karena dengan resiko minimal sektor ini mampumemberi keuntungan yang lebih besar dibanding sektor lainnya. Selain itu, untukberusaha di bidang perdagangan tidak memerlukan keahlian tertentu sebagaimanadibutuhkan pelaku usaha sektor lainnya.

    Pada tahun 2011 sektor perdagangan, hotel dan restoran berperan sebesar25,17 persen, sementara di tahun 2012 peranannya meningkat menjadi 26,60 persendengan peningkatan sebesar 1,43 persen. Pulihnya daya beli masyarakatmenunjukkan efek krisis global sudah mulai kecil pengaruhnya sehinggamenunjukkan pertumbuhan yang positif.

    4.2. Pertumbuhan Ekonomi

    PDRB atas dasar harga berlaku dihitung dengan menggunakan harga padatahun yang bersangkutan sehingga nilai agregatnya masih mengandung pengaruhperubahan harga. Sementara untuk menghitung pertumbuhan ekonomi KabupatenJember dapat dilihat dari PDRB atas dasar harga konstan 2000, karena dalamperhitungannya masih menggunakan harga yang sama yaitu harga pada tahun 2000sehingga pertumbuhan ekonomi ini benar-benar diakibatkan dari perubahan jumlahnilai produksi sektoral yang sudah bebas dari pengaruh harga.

  • Tinjauan Ekonomi Kabupaten Jember

    Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Jember Tahun 2012 36

    Berdasarkan harga konstan tahun 2000, nilai PDRB Kabupaten Jember Tahun2012 sebesar Rp. 13.250,98 Milliar, meningkat sebesar 7,21 persen dibandingkantahun 2011 yang tercatat sebesar Rp. 12.359,52 Milliar. Sektor yang paling besarmenyumbang nilai PDRB pada tahun 2012 adalah sektor pertanian sebesar Rp.5.003,26 Milliar diikuti sektor perdagangan, hotel & restoran sebesar Rp. 3.334,97Milliar, sektor industri pengolahan sebesar Rp. 1.393,94 Milliar dan sektor jasa-jasasebesar Rp. 1.344,78 Milliar.

    Tabel 4. Sumbangan Pertumbuhan Masing-masing Sektor TerhadapPertumbuhan PDRB Kabupaten Jember Tahun 2009 2012 (%)

    SektorPertumbuhan Ekonomi Sumbangan Pertumbuhan

    2009 2010 2011 2012 2009 2010 2011 2012

    Pertanian 5,22 4,28 3,63 4,51 2,12 1,71 1,41 1,71

    Penggalian 5,64 7,14 4,29 4,21 0,19 0,21 0,13 0,13

    Industri Pengolahan 6,21 6,81 8,39 6,46 0,65 0,75 0,89 0,65

    Listrik dan Air Bersih 6,32 6,42 7,11 6,02 0,05 0,06 0,07 0,06

    Konstruksi 5,90 6,92 8,47 8,64 0,12 0,14 0,17 0,17

    Perdagangan, Hotel & Restoran 5,91 7,32 10,66 11,68 1,37 1,68 2,56 2,92

    Pengangkutan & Komunikasi 6,68 7,90 9,93 8,20 0,29 0,35 0,45 0,41

    Keuangan, Persewaan & Jasa Perusahaan 5,37 7,40 8,76 9,36 0,28 0,4 0,44 0,47

    Jasa Jasa 4,81 7,46 8,87 6,89 0,48 0,75 0,88 0,69

    PDRB 5,55 6,05 7,00 7,21 5,55 6,05 7,00 7,21

    Pertumbuhan ekonomi Kabupaten Jember tahun 2012 tercatat sebesar 7,21persen. Pertumbuhan tersebut didorong oleh percepatan pertumbuhan di semuasektor. Sektor-sektor yang mengalami percepatan pertumbuhan tertinggi dari PDRBatas dasar harga konstan 2000, adalah sektor perdagangan, hotel dan restoran sebesar11,68 persen, sektor Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan sebesar 9,36 persen,sektor konstruksi (8,87 persen) dan sektor Angkutan dan Komunikasi sebesar 8,20persen. Sementara itu percepatan pertumbuhan yang terendah dialami oleh sektorPenggalina sebesar 4,21 persen dan sektor Pertanian sebesar 4,51 persen. Apabila

  • Tinjauan Ekonomi Kabupaten Jember

    Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Jember Tahun 2012 37

    dilihat dari sumbangan pertumbuhan masing-masing sektor, sektor-sektor yangmemberikan sumbangan terbesar adalah sektor perdagangan, hotel & restoran sebesar2,92 persen, sektor pertanian sebesar 1,71 persen, sedangkan sektor yang sumbanganpertumbuhannya terkecil adalah sektor listrik, dan air bersih sebesar 0,06 persen.

    Dari tabel 4 dapat dilihat mulai tahun 2009 hingga tahun 2012, pertumbuhanekonomi secara umum di Kabupaten Jember menunjukkan ascending economicgrowth trend atau trend pertumbuhan ekonomi yang terus menaik. Pada tahun 2010pertumbuhan ekonomi hanya mampu tumbuh sebesar 6,05 persen, hal ini akibatpengaruh krisis global dunia seperti menurunnya nilai ekspor dan permintaan luarnegeri akan produk perkebunan dan industri yang memang mempunyai kualitasekspor. Keadaan semakin membaik permintaan luar negeri akan produk ekspor mulaimeningkat begitu juga dengan optimis pasar dan meningkatnya daya beli masyarakatmaka pertumbuhan ekonomi pada tahun 2012 meningkat kembali menjadi 7,21persen.

    Dalam kurun waktu tiga tahun terakhir terlihat pertumbuhan ekonomi sektorpertanian semakin terlihat lesu. Pada tahun 2009 tumbuh sebesar 5,22 persen, tahun2010 pertumbuhan hanya mencapai 4,28 persen dan di tahun 2011 masih tumbuhwalaupun tidak sebesar tahun-tahun sebelumnya yaitu sebesar 3,63 persen terusmenurun, puncaknya pada tahun 2012 sektor pertanian hanya tumbuh 4,51persen.

    Seiring dengan membaiknya keadaan cuaca, hampir semua komoditas pentingdi sektor pertanian mengalami peningkatan produksi pada tahun 2012. Memangpengaruh cuaca sangat signifikan terhadap produksi di sektor pertanian, denganpengalaman anomali cuaca di tahun 2010 membuat para petani menjadi berhati-hati. Di awal tahun 2012, akibat curah hujan yang cukup tinggi diperkirakan 100hektar tanaman padi usia 1 bulan fuso karena tergenang air akibat banjir tidakmembuat target produksi padi tidak akan tercapai asalkan kondisi cuaca di bulan-bulan berikutnya bukan kondisi cuaca yang ekstrim. Karena cuaca ekstrim bisamempengaruhi peningkatan serangan hama di lahan pertanian, sampai saat ini belum

  • Tinjauan Ekonomi Kabupaten Jember

    Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Jember Tahun 2012 38

    ada bibit padi yang tahan terhadap cuaca ekstrem. Target produksi padi di KabupatenJember, Jawa Timur, sebanyak 1 juta ton pada tahun 2012, akhirnya terrealisasisebesar 970 ribu ton meningkat sebesar 16,88 persen dibandingkan tahun 2011.

    Memasuki bulan April kondisi curah hujan mulai berkurang dan berlangsungsampai bulan Oktober Tahun 2012, artinya kondisi alam sangat bagus untukmenanam tembakau sehingga menghasilan tembakau dengan kualitas baik. Luaslahan tembakau Kasturi Jember mencapai 13.683,5 hektare meningkat sebesar 39,76persen dibandingkan luas lahan tembakau kasturi pada tahun 2011. Tahun lalu (2011)setiap hektare lahan bisa memproduksi 1,5 ton tembakau Kasturi dengan hargamencapai Rp 4,5 juta per kuintal, merupakan harga yang bagus dan menguntungkanpetani jika dibandingkan musim tembakau tahun 2010, dengan ongkos produksimencapai Rp 28 juta untuk setiap hektare lahan, maka untuk setiap satu hektare lahantembakau Kasturi petani bisa meraup keuntungan sekitar Rp 20 juta. Sehinggamembuat semangat para petani untuk berbondong-bondong menanam tembakau,tahun 2012 ongkos produksi setiap hektar lahan mencapai 30 juta, harapannya dengankondisi cuaca yang bagus maka kualitas tembakau yang dihasilkan juga bagus danakhirnya harga tembakau diharapkan bisa lebih dari Rp. 4,5 juta rupiah per kuintal.Walhasil panen tembakau pada tahun 2012 melimpah yaitu mencapai 177.834kuintal, karena tidak didukung dengan pengelolaan tata niaga tembakau yang baikmaka diperkirakan harga tembakau turun, akibatnya para petani merasa tidak akanmendapat keuntungan lebih jika dibandingkan pada tahun 2011.

    Sementara itu dengan kondisi cuaca yang memungkinkan para nelayan melautmaka produksi ikan tangkap tahun 2012 cenderung lebih baik dibanding hasiltangkap ikan tahun 2011. Tahun 2011, hasil tangkapan ikan hanya 8.681,2 ton dantahun 2012 hasil tangkap ikan meningkat menjadi 9.619,5 ton (10,81 persen).Peningkatan produksi tidak diiringi dengan harga jual yang baik rata-rata harga perkilogram ikan tangkapan pada tahun 2011 yaitu sebesar Rp. 15.206,- jauh lebih baikdibandingkan pada tahun 2012 yang hanya sebesar Rp. 14.765,-. Jenis ikan terbanyakyang ditangkap adalah ikan tongkol, lemuru, cakalang dan tuna.

  • Tinjauan Ekonomi Kabupaten Jember

    Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Jember Tahun 2012 39

    Sebagai komponen sektor primer, sektor penggalian juga berperan sebagaisumber bahan baku bagi keperluan produksi di sektor-sektor lain seperti industrimanufaktur (misalnya industri bahan galian non logam) dan sektor bangunan.Naiknya permintaan dari kedua sektor tersebut mengangkat pertumbuhan sektorpenggalian walaupun secara alamiah bahan baku di sektor ini semakin berkurang.

    Pada tahun 2012 sektor penggalian masih mampu tumbuh sebesar 4,21 persen.

    Memang struktur ekonomi di Kabupaten Jember bercorak agraris. Namundalam praktiknya pembangunan sektor pertanian tidak dapat berjalan sendiri tanpadukungan sektor ekonomi lainnya, khususnya sektor industri. Sektor industri akanmengoptimalkan dan memaksimalkan output sektor pertanian, yang selanjutnya dapatmemberi nilai tambah yang tinggi dan kompetitif baik di pasar nasional maupuninternasional. Apalagi akhir-akhir ini sejak diterapkan era perdagangan bebas, banyakproduk buatan cina menyerbu masuk ke pasar, dengan kualitas yang lebih bagus,variatif dan harga lebih murah.

    Sektor industri pengolahan pada tahun 2012 mengalami pertumbuhansebesar 6,46 persen. Berdasarkan tabel 4.2, pada tahun 2009 sektor industripengolahan tumbuh sebesar 6,21 persen, kemudian tahun 2010 tumbuh sebesar 6,81persen dan di tahun 2011 melejit pesat sehingga tumbuh sebesar 8,39 persen.

    Perkembangan yang menggembirakan juga diusung oleh dua komoditas vitalpublik yaitu komoditas air minum dan listrik. Untuk komoditas air minum yangdikelola PDAM Kabupaten Jember, kinerja di tahun 2012 tidak terlalumenggembirakan dimana peningkatan nilai penjualan air minum yang disalurkanhanya sebesar 6,46 persen dengan nilai peningkatan penjualan sebesar 20,63 persendiikuti bertambahnya pelanggan PDAM sebesar 5,92 persen dibandingkan tahun2011. Sedangkan untuk komoditas listrik yang dikelola PT PLN juga terjadipeningkatan jumlah pelanggan listrik selama tiga tahun terakhir, tahun 2012 terjadipeningkatan sebesar 14,12 persen jika dibandingkan dengan jumlah pelanggan tahun2011. Begitu pula jumlah KwH dijual mengalami peningkatan sekitar 7,41 persen

  • Tinjauan Ekonomi Kabupaten Jember

    Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Jember Tahun 2012 40

    dalam periode yang sama. Dua hal diatas menyebabkan sektor listrik, gas dan airbersih mengalami pertumbuhan ekonomi sebesar 6,02 persen di tahun 2012.

    Gambar 2. Pertumbuhan Sektoral Kabupaten Jember, Tahun 2012

    Sektor bangunan merupakan tulang punggung atau ruh dari ruang lingkupcakupan sektor infrastruktur. Pada tahun 2012, dengan optimis pasar yang kuat danadanya pembangunan beberapa wilayah perumahan baru, rumah toko (ruko)/komplek pertokoan baru, pembangunan hotel e-biz di jalan kalimantan dan hotelaston di jalan sentot prawirodirjo dan proyek-proyek konstruksi yang dibiayai olehdana APBD seperti jaringan irigasi, perbaikan jalan dan perbaikan fasilitas umumserta kegiatan konstruksi yang dilakukan rumah tangga dalam hal renovasi rumah.

    Akibatnya sektor bangunan tumbuh sebesar 8,64 persen di tahun 2012.Pertumbuhan sektor infrastruktur diyakini bakal ikut mendorong tumbuhnya banyakkegiatan usaha lainnya.

    Sektor yang sebagian besar berperan sebagai penyalur bagi produk sektorproduksi ini, sepertinya sudah menjadi motor bagi pertumbuhan ekonomi KabupatenJember. Secara keseluruhan sektor ini sudah bangkit sejak tahun 2001 lalu. Padatahun 2008 sampai tahun 2010 sektor perdagangan, hotel dan restoran ini walaupun

  • Tinjauan Ekonomi Kabupaten Jember

    Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Jember Tahun 2012 41

    terlihat kecenderungan menurun secara perlahan dengan pertumbuhan masing-masingsebesar 6,19 persen, 5,91 persen dan 7,32 persen, dengan membaiknya daya belimasyarakat dan masuknya berbagai investasi dari luar jember sehingga tumbuhmeroket sebesar 10,66 persen dan terus berkembang menunjukkan perkembanganusaha yang kian membaik dan akhirnya masih tumbuh tinggi sebesar 11,68 persen.Jika dilihat dari sisi peranan subsektornya nampak peran terbesarnya adalah darisubsektor perdagangan. Ternyata subsektor perdagangan ini disamping memberikankontribusi terbesar, juga memiliki pertumbuhan paling cepat. Pada tahun 2012 iniperanan subsektor perdagangan terhadap PDRB Kabupaten Jember sudah sebesar25,17 persen, sehingga bisa dipastikan perkembangannya mampu mewarnaipertumbuhan ekonomi Kabupaten Jember.

    Perekonomian Kabupaten Jember saat ini sepenuhnya bertumpu pada sektorperdagangan, hotel, dan restoran, terutama dengan subsektor perdagangannya.Subsektor perdagangan yang disebut-sebut sebagai motor penggerak ekonomi,sampai saat ini masih cukup eksis dalam meningkatkan pertumbuhan. Berbeda sedikitdengan subsektor hotel, sepertinya subsektor hotel masih lebih banyakmenggantungkan pada moment-moment penting saja, sehingga pertumbuhannyaterkesan sangat fluktuatif. Mulai Tahun 2010 sub sektor hotel tumbuh lebih baik darisub sektor perdagangan lainnya dengan pertumbuhan sebesar 7,35 persen, disaatgaung dan pelaksanaan Bulan Berkunjung ke Jember yang ketiga kali ditambahdengan semarak Jember Fashion Carnaval (JFC) dan publisitas yang semakin meluas.Seiring dengan meningkatnya daya beli masyarakat dan efek dari komersial evenJember Fashion Carnaval dengan memperjualbelikan tiket pertunjukan untuk umum,serta beroperasinya hotel royal di jalan karimata pada tahun 2011 sub sektor hotelmampu meningkatkan kinerja yang optimal dan tumbuh pesat sebesar 15,01 persendan terus meningkat sehingga tahun 2012 masih tetap tumbuh tinggi sebesar 11,39persen.

    Tidak kalah pentingnya subsektor restoran, subsektor ini yang tahan bantingterhadap resiko kenaikan BBM, perkembangan subsektor restoran diwarnai dengankinerja restoran franchise Pizza Hut dan Kentucky Fried Chiken serta dibukanya

  • Tinjauan Ekonomi Kabupaten Jember

    Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Jember Tahun 2012 42

    beberapa pusat jajan serba ada di beberapa tempat strategis dan sampai saat ini masihmenunjukkan perkembangan yang baik sehingga tumbuh sebesar 9,64 persen di tahun2012 secara tidak langsung menambah pendapatan asli daerah cukup signifikan. Polapertumbuhan sub sektor restoran menunjukkan perkembangan yang cukup menarikdalam periode tahun 2005-2008 pertumbuhan ekonominya menunjukkan peningkatanyang cukup tinggi, dari 5,80 persen di tahun 2005, terus meningkat menjadi 7,09persen di tahun 2008. Pengaruh krisis global dunia karena pemakaian bahan imporyang cukup signifikan maka pada tahun 2009, kinerja sub sektor restoran hanyamampu tumbuh sebesar 4,67 persen. Dengan membaiknya perekonomian dunia,nasional dan propinsi, pada tahun 2010 sub sektor restoran tumbuh lebih baik daritahun sebelumnya yaitu sebesar 7,38 persen. Dibukanya peluang berbagai kemudahanuntuk usaha di bidang sub sector restoran dengan terus tertibkan warung-warungmakanan pinggir jalan dan di beri tempat strategis berupa pusat jajan serba ada makapada tahun 2011 terus tumbuh sebesar 8,99 persen dan terus meningkat menjadi 9,64persen di tahun 2012.

    Sektor pengangkutan dan komunikasi pada tahun 2012 tumbuh sebesar8,20 persen. Hal ini didukung oleh tumbuhnya beberapa usaha baru dibidang jasaangkutan travel, jasa angkutan barang dan agen biro jasa perjalanan seperti biro jasapenjualan tiket pesawat secara online untuk di sektor angkutan dan semakinbanyaknya pengguna jasa telekomunikasi yang menjangkau sampai ke pelosokpedesaan baik yang fixed phone sampai penggunaan telepon selular.

    Sektor jasa-jasa mampu membukukan pertumbuhan ekonomi sebesar 6,89persen di tahun 2012, dibandingkan keadaan tahun 2011 sektor jasa-jasa tumbuhcukup tinggi sebesar 8,87 persen. Hal ini dimungkinkan oleh naiknya anggaranbelanja pemerintah dan perkembangan yang terjadi pada jasa swasta baik jasa sosial,hiburan maupun jasa perorangan seperti maraknya bisnis laundry yang mulaiberkembang positif di Kabupaten Jember.

  • Tinjauan Ekonomi Kabupaten Jember

    Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Jember Tahun 2012 43

    4.3 Pendapatan Perkapita

    Indikator perkembangan kesejahteraan rakyat yang diukur berdasarkanpendapatan regional suatu daerah dan digunakan untuk mengetahui pertumbuhanpendapatan daerah yang erat kaitannya dengan kemajuan sektor ekonomi daerahtersebut. Pada umumnya pendapatan regional disajikan berdasarkan atas dasar hargaberlaku, karena pendapatan regional selain dipengaruhi faktor produksi jugadipengaruhi oleh harga barang/jasa. Sehingga gambaran tersebut diatas tidak dapatdijadikan langsung sebagai ukuran peningkatan kinerja ekonomi maupun penyebarandi setiap strata ekonomi, karena pengaruh inflasi sangat dominan baik dalampembentukan PDRB maupun Pendapatan Regional.

    Salah satu komponen dalam pendapatan regional yang selalu dilakukanpenghitungannya adalah pendapatan per kapita yaitu pendapatan rata-rata

    penduduk suatu daerah pada suatu waktu tertentu. Nilainya diperoleh dari membaginilai pendapatan nasional bruto/ pendapatan domestik bruto pada tahun tertentudengan jumlah penduduk pada pertengahan tahun tersebut.

    Tabel 5Pendapatan Regional Perkapita dan PDRB Perkapita Atas Dasar Harga Berlaku

    Dan Atas Dasar Harga Konstan00, Tahun 2008- 2012 (000 Rp.)

    Sektor 2008 2009 2010 2011 2012

    (1)-2 -3 -4 -5 -6

    Pendapatan Regional Perkapita (000Rp.)1. Atas Dasar Harga Berlaku 8.031,59 8.935,09 9.984,18 11.196,43 12.528,282. Atas Dasar Harga Konstan 4.090,53 4.304,32 4.560,87 4.874,45 5.160,87

    PDRB Perkapita (000 Rp.)1. Atas Dasar Harga Berlaku 8.729,99 9.712,05 10.852,37 12.170,04 13.617,70

    2. Atas Dasar Harga Konstan 4.446,23 4.678,61 4.957,47 5.298,32 5.609,64

    Dalam menghitung pendapatan perkapita, dua macam penghitungan dapatdilakukan yaitu berdasarkan harga berlaku dan harga konstan. Penghitungan menurut

  • Tinjauan Ekonomi Kabupaten Jember

    Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Jember Tahun 2012 44

    harga berlaku penting untuk memberi gambaran mengenai kemampuan rata-rata daripenduduk suatu daerah itu membeli barang (kemampuan daya beli masyarakat). Dataini juga penting sebagai bahan perbandingan dalam menunjukkan perbedaan tingkatkemakmuran suatu daerah dengan daerah lainnya. Data pendapatan perkapitamenurut harga konstan perlu dihitung untuk menunjukkan perkembangan tingkatkemakmuran disuatu daerah. Suatu masyarakat dipandang mengalami pertambahankemakmuran apabila pendapatan perkapita