dinas kesehatan kota palembangdinkes.palembang.go.id/tampung/dokumen/dokumen-151-275.pdftahun 2016...

93
DINAS KESEHATAN KOTA PALEMBANG Jl. Merdeka No. 72 Telp. 0711-350651 Fax. 0711-350523 E-mail: [email protected], website :www.dinkes,palembang.go.id PALEMBANG

Upload: doananh

Post on 01-Mar-2018

225 views

Category:

Documents


7 download

TRANSCRIPT

Page 1: DINAS KESEHATAN KOTA PALEMBANGdinkes.palembang.go.id/tampung/dokumen/dokumen-151-275.pdfTahun 2016 ini merupakan wujud pertanggungjawaban pelaksanaan Perencanaan ... tentang keberhasilan

DINAS KESEHATAN KOTA PALEMBANG

Jl. Merdeka No. 72 Telp. 0711-350651 Fax. 0711-350523

E-mail: [email protected], website :www.dinkes,palembang.go.id

PALEMBANG

Page 2: DINAS KESEHATAN KOTA PALEMBANGdinkes.palembang.go.id/tampung/dokumen/dokumen-151-275.pdfTahun 2016 ini merupakan wujud pertanggungjawaban pelaksanaan Perencanaan ... tentang keberhasilan

Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Kota Palembang i

KATA PENGANTAR

Dengan senantiasa bersyukur kehadirat Allah SWT, marilah kita bersama-

sama tetap melaksanakan amanah dalam bidang tugas kita masing-masing bagi

kepentingan negara, nusa dan bangsa yang kita cintai ini.

Sebagai tindak lanjut dari Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur

Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 Tentang Petunjuk Teknis

Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Review Atas Laporan Kinerja

Instansi Pemerintah, kami telah berusaha menyajikan Laporan Kinerja Instansi

Pemerintah Dinas Kesehatan Kota Palembang Tahun 2016

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Dinas Kesehatan Kota Palembang

Tahun 2016 ini merupakan wujud pertanggungjawaban pelaksanaan Perencanaan

Strategis (Renstra), yang berisi informasi tentang keberhasilan maupun kegagalan

pencapaian sasaran yang telah ditetapkan, termasuk hambatan yang dihadapi dan

pemecahan masalahnya.

Akhirnya kami sampaikan terima kasih dan penghargaan kepada semua pihak

yang telah bekerja keras dalam penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Dinas

Kesehatan Kota Palembang ini dan semoga Allah SWT. senantiasa memberikan

petunjuk serta memberikan kekuatan kepada kita semua dalam melaksanakan tugas

pembangunan kesehatan.

Palembang, Februari 2017

Plt.Kepala Dinas Kesehatan

Sekretaris

dr. Hj. Letizia, M.Kes.

Pembina TK.I

NIP : 196402141991032002

Page 3: DINAS KESEHATAN KOTA PALEMBANGdinkes.palembang.go.id/tampung/dokumen/dokumen-151-275.pdfTahun 2016 ini merupakan wujud pertanggungjawaban pelaksanaan Perencanaan ... tentang keberhasilan

Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Kota Palembang ii

Daftar Isi

Kata Pengantar i

Daftar Isi ii

Ikhtisar Eksekutif iii

I . Pendahuluan 1

A. Latar Belakang 1

B. Tugas dan Fungsi 4

C. Struktur Organisasi 5

D. Sistematika Penyajian 6

II. Perencanaan Kinerja Tahun 2016 7

A. Umum 7

B. IKU 9

B. Arah Kebijakan 14

C. Program Utama 15

D. Strategi 16

E. Program dan Kegiatan Pokok 18

F. Rencana Strategis Tahun 2013 – 2018 21

G. Perjanjian Kinerja Tahun 2016 24

III. Akuntabilitas Kinerja 27

A. Pengukuran Capaian Kinerja 27

B. Capaian Kinerja Organisasi 28

C. Sumber Daya 68

IV. Penutup 78

A. Simpulan 78

B. Saran 78

Lampiran

1. Struktur Organisasi

2. Rencana Kinerja Tahun 2016

3. Tabel Pengukuran Pencapaian Sasaran dan Pengukuran Kinerja Kegiatan

Page 4: DINAS KESEHATAN KOTA PALEMBANGdinkes.palembang.go.id/tampung/dokumen/dokumen-151-275.pdfTahun 2016 ini merupakan wujud pertanggungjawaban pelaksanaan Perencanaan ... tentang keberhasilan

Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Kota Palembang iii

Ikhtisar Eksekutif

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Dinas Kesehatan Kota Palembang tahun

2016 ini merupakan wujud pertanggungjawaban pelaksanaan Perencanaan Strategis

(Renstra), yang berisi informasi tentang keberhasilan maupun kegagalan pencapaian

sasaran yang telah ditetapkan, termasuk hambatan yang dihadapi dan pemecahan

masalahnya.

Renstra Kota Palembang merupakan suatu rencana jangka menengah tahun 2013 - 2018

yang sangat menentukan dalam meningkatkan kinerja Dinas Kesehatan dan memuat 1

(satu) pernyataan Visi, 4 (empat) pernyataan Misi yang diemban, serta 4 (empat) tujuan

yang harus dicapai pada akhir tahun 2018.

Sesuai Rencana Kerja Tahunan (RKT) yang telah disusun untuk tahun 2016

terdapat 9 sasaran, 5 kebijakan, 32 progam, 148 kegiatan yang harus dicapai /

dilaksanakan, dengan dukungan anggaran DPA-SKPD Dinas Kesehatan Kota

Palembang Tahun 2016 yang tersedia sebesar Rp 243.585.015.035,41,- termasuk

belanja tidak langsung.

Pencapaian Sasaran

Nilai Pengukuran Pencapaian Sasaran (PPS) dari 40 indikator yang ada 25 telah

mencapai target (100%), sedangkan yang belum mencapai ada 15 indikator yaitu

Cakupan Kelurahan Siaga Aktif, Obat esensial generik di sarana kesehatan, Cakupan

Alat kesehatan essensial puskesmas yang terkaliberasi, Jumlah Puskesmas yang

memenuhi standar pelayanan kesehatan, Cakupan Pelayanan Kesehatan Dasar Pasien

Masyarakat Miskin, Cakupan pelayanan Gawat Darurat Level I yang harus diberikan di

Sarana Kesehatan (RS) Kab/Kota, Cakupan Pelayanan Kesehatan Rujukan Pasien

Masyarakat Miskin, Cakupan sarana yang diperiksa makanan kadaluarsa, Puskesmas

yang merekomendasikan obat asli Indonesia, Jumlah Rumah Sakit Pratama yang

disediakan, Penyediaan alat kesehatan untuk RS Pratama, Cakupan penemuan penderita

pneumonia balita, Cakupan penemuan dan penanganan diare, Cakupan pelayanan nifas.

Page 5: DINAS KESEHATAN KOTA PALEMBANGdinkes.palembang.go.id/tampung/dokumen/dokumen-151-275.pdfTahun 2016 ini merupakan wujud pertanggungjawaban pelaksanaan Perencanaan ... tentang keberhasilan

Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Kota Palembang iv

Rencana dan Realisasi Anggaran

Anggaran yang tersedia untuk Dinas Kesehatan Kota Palembang tahun 2016 sebesar

Rp 243.585.015.035,41,- Dana yang terealisasi sebesar Rp.211.037.789.705,76,- atau

86,64% dari anggaran tersebut.

Page 6: DINAS KESEHATAN KOTA PALEMBANGdinkes.palembang.go.id/tampung/dokumen/dokumen-151-275.pdfTahun 2016 ini merupakan wujud pertanggungjawaban pelaksanaan Perencanaan ... tentang keberhasilan

Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Kota Palembang Tahun 2016 1

BAB I PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Tujuan Pembangunan Nasional sebagaimana tercantum dalam

Pembukaan UUD 1945 alinea 4 adalah untuk melindungi segenap bangsa

Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan

kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa. Untuk mencapai

tujuan tersebut diselenggarakan program pembangunan nasional secara

berkelanjutan, terencana dan terarah. Pembangunan kesehatan merupakan

bagian integral dan terpenting dalam pembangunan nasional. Tujuan

diselenggarakannya pembangunan kesehatan adalah untuk meningkatkan

kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar

terwujudnya derajat kesehatan masyarakat yang optimal. Hal ini sesuai dengan

amanat Undang-Undang Dasar 1945 pasal 28 H ayat (1) bahwa setiap orang

berhak hidup sejahtera lahir dan batin, bertempat tinggal, dan mendapatkan

lingkungan hidup baik dan sehat serta berhak memperoleh pelayanan

kesehatan

Keberhasilan pembangunan suatu daerah, salah satunya dapat dilihat

dari pencapaian Indeks Pembangunan Manusia (IPM), dimana untuk mencapai

IPM tersebut, salah satu komponen utama yang mempengaruhinya yaitu

indikator status kesehatan selain pendidikan dan pendapatan per kapita.

Dengan demikian pembangunan kesehatan merupakan salah satu upaya utama

untuk peningkatan kualitas sumber daya manusia, yang pada gilirannya

mendukung percepatan pembangunan nasional.

Untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat yang lebih baik

dimasa mendatang diperlukan Rencana Kinerja Tahunan Dinas Kesehatan Kota

Palembang Tahun 2016, yang berisi visi, misi serta tahapan-tahapan kegiatan

yang harus dilakukan dalam rangka mencapai target (indikator) yang telah

ditetapkan.

Dinas Kesehatan Kota Palembang sebagai salah satu Satuan Kerja

Perangkat Daerah (SKPD) di Kota Palembang mempunyai tugas untuk

membantu Kepala Daerah dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah

Page 7: DINAS KESEHATAN KOTA PALEMBANGdinkes.palembang.go.id/tampung/dokumen/dokumen-151-275.pdfTahun 2016 ini merupakan wujud pertanggungjawaban pelaksanaan Perencanaan ... tentang keberhasilan

Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Kota Palembang Tahun 2016 2

di bidang kesehatan dalam rangka mewujudkan visi Kota Palembang yaitu

“Palembang Emas Tahun 2018” dan Misi Kota Palembang sebagai berikut :

1. Menciptakan Kota Palembang lebih aman untuk berinvestasi dan mandiri

dalam pembangunan

2. Menciptakan tata kelola pemerintahan yang bersih dan berwibawa serta

peningkatan pelayanan masyarakat

3. Meningkatkan ekonomi kerakyatan dengan pemberdayaan masyarakat

kelurahan

4. Meningkatkan pembangunan bidang keagamaan sehingga terciptanya

masyarakat yang religius

5. Meningkatkan pembangunan yang adil dan berwawasan lingkungan di

setiap sektor

6. Melanjutkan pembangunan Kota Palembang sebagai kota metropolitan

bertaraf internasional, beradat, dan sejahtera

Dari 7 misi tersebut misi yang sangat erat terkait dengan sektor

kesehatan adalah misi ke 5 (lima) dan 6 (enam) dan dalam mencapai Visi dan

Misi Pemerintah Kota Palembang menetapkan bidang urusan pemerintahan

dan program prioritas pembangunan yaitu :

1. Program obat dan perbekalan kesehatan

2. Program upaya kesehatan masyarakat

3. Program pengawasan obat dan makanan

4. Program pengembangan obat asli Indonesia

5. Program promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat

6. Program perbaikan gizi masyarakat

7. Program pengembangan lingkungan sehat

8. Program pencegahan dan penanggulangan penyakit menular

9. Program standarisasi pelayanan kesehatan

10. Program pengadaan, peningkatan dan perbaikan sarana dan prasarana

puskesmas/puskesmas pembantu dan jaringannya

11. Program pengadaan, pengadaan sarana dan prasarana rumah

sakit/rumah sakit jiwa/rumah sakit paru-paru

12. Program kemitraan peningkatan pelayanan kesehatan

Page 8: DINAS KESEHATAN KOTA PALEMBANGdinkes.palembang.go.id/tampung/dokumen/dokumen-151-275.pdfTahun 2016 ini merupakan wujud pertanggungjawaban pelaksanaan Perencanaan ... tentang keberhasilan

Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Kota Palembang Tahun 2016 3

13. Program peningkatan pelayanan kesehatan anak balita

14. Program peningkatan pelayanan kesehatan lansia

15. Program pengawasan dan pengendalian kesehatan makanan

16. Program peningkatan keselamatan ibu melahirkan dan anak

17. Program peningkatan pelayanan kesehatan BLUD.

Program prioritas tersebut seluruhnya sangat berpengaruh terhadap

pembangunan bidang kesehatan, sedangkan program prioritas Kota Palembang

sesuai dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Tahun

2015-2018 dalam upaya Meningkatkan Umur Harapan Hidup (UHH),

Menurunkan Angka Kematian Ibu Melahirkan, Angka Kematian Bayi, dan

Menurunkan Prevalensi Gizi Kurang adalah sebagai berikut :

1. Peningkatan jaminan kesehatan masyarakat

2. Penyediaan sarana dan prasarana pelayanan kesehatan yang optimal

dan bermutu

3. Pengentasan masalah penyakit menular dan tidak menular

4. Peningkatan mutu layanan kesehatan dan SDM kesehatan

5. Peningkatan kesehatan ibu dan anak serta kesehatan reproduksi

6. Perbaikan gizi masyarakat

7. Peningkatan kemitraan pada lintas sektor dan pemberdayaan

masyarakat

8. Peningkatan kesadaran masyarakat untuk hidup bersih dan sehat

(PHBS)

9. Penguatan sistem informasi kesehatan

10. Peningkatan kualitas lingkungan

11. Peningkatan pelayanan kesehatan khusus

12. Peningkatan akses terhadap pelayanan kesehatan

13. Penguatan pelayanan rujukan

Sebagai pertanggungjawaban atas kinerja Dinas Kesehatan Kota

Palembang selama tahun anggaran 2016, disusun Laporan Kinerja Instansi

Pemerintah Dinas Kesehatan Kota Palembang Tahun 2016 sebagaimana

ditegaskan dalam Peraturan Menteri Penertiban Aparatur Negara dan

Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2016 Tanggal 20 November 2016

Page 9: DINAS KESEHATAN KOTA PALEMBANGdinkes.palembang.go.id/tampung/dokumen/dokumen-151-275.pdfTahun 2016 ini merupakan wujud pertanggungjawaban pelaksanaan Perencanaan ... tentang keberhasilan

Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Kota Palembang Tahun 2016 4

Tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja, dan Tata Cara

Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah. Hal ini semata-mata untuk

menunjukkan kepada masyarakat bahwa Dinas Kesehatan Kota Palembang

mempunyai komitmen dan tekad yang kuat untuk melaksanakan kinerja

organisasi yang berorientasi pada hasil, baik berupa output maupun outcome,

disisi yang lain, penyusunan Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Kota Palembang

juga dimaksudkan sebagai pengejawantahan prinsip transparansi dan

akuntabilitas yang merupakan pilar penting pelaksanaan good governance dan

menjadi cermin untuk mengevaluasi kinerja organisasi selama satu tahun agar

dapat melaksanakan kinerja ke depan secara lebih produktif, efektif dan efisien,

baik dari aspek perencanaan, pengorganisasian, manajemen keuangan

maupun koordinasi pelaksanaannya.

B. Tugas Pokok dan Fungsi

Berdasarkan Peraturan Daerah Kota Palembang Nomor 12 Tahun

2012 Tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Daerah Kota Palembang

Nomor 9 Tahun 2008 Pembentukan, Susunan Organisasi dan Tata Kerja Dinas

Daerah Kota Palembang.

1. Kedudukan

Dinas Kesehatan Kota Palembang unsur pelaksana urusan daerah dibidang

kesehatan berdasarkan kewenangan yang dimiliki berada dibawah dan

bertanggung jawab kepada Walikota melalui Sekretaris Daerah

2. Tugas Pokok

Dinas Kesehatan Kota Palembang mempunyai tugas membantu Walikota

Palembang dalam melaksanakan sebagian urusan pemerintahan daerah

berdasarkan azas otonomi dan tugas pembantuan dibidang kesehatan.

3. Fungsi.

Dalam melaksanakan tugas pokok tersebut, Dinas Kesehatan Kota

Palembang menyelenggarakan fungsi:

Page 10: DINAS KESEHATAN KOTA PALEMBANGdinkes.palembang.go.id/tampung/dokumen/dokumen-151-275.pdfTahun 2016 ini merupakan wujud pertanggungjawaban pelaksanaan Perencanaan ... tentang keberhasilan

Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Kota Palembang Tahun 2016 5

1) Perumusan kebijakan teknis dibidang kesehatan,

2) Penyelenggaraan sebagian urusan pemerintahan dan pelayanan

umum dibidang kesehatan,

3) Pembinaan dan pelaksanaan tugas di bidang kesehatan

4) Pengaturan, pengawasan dan pemberian perizinan dibidang kesehatan

5) Pelaksanaan pelayanan tekhnis ketatausahaan dinas

6) Penyelenggaraan monitoring dan evaluasi

7) Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Walikota sesuai dengan

tugas dan fungsinya.

C. Struktur Organisasi

Untuk melaksanakan tugas, fungsi, susunan organisasi dan tata kerja

tersebut, sesuai Peraturan Daerah Kota Palembang Nomor 9 Tahun 2015

Tentang Pembentukan, Susunan Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah Kota,

Kepala Dinas Kesehatan Kota Palembang, dibantu oleh:

1. Sekretariat, yang membawahi :

1) Sub Bagian Penyusunan Program

2) Sub Bagian Tata Usaha

3) Sub Bagian Keuangan dan Perlengkapan

2. Bidang Pelayanan Kesehatan, membawahi :

1) Seksi Kesehatan Dasar

2) Seksi Kesehatan Rujukan

3) Seksi Kesehatan Khusus

3. Bidang Pengendalian Masalah Kesehatan, membawahi :

1) Seksi Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit

2) Seksi Pengendalian Wabah dan Bencana

3) Seksi Penyehatan Lingkungan

4. Bidang Pengembangan Sumber Daya Manusia, membawahi

1) Seksi Perencanaan Pendidikan dan Pelatihan

2) Seksi Data dan Informasi Kesehatan

3) Seksi Registrasi, Perizinan dan Akreditasi

Page 11: DINAS KESEHATAN KOTA PALEMBANGdinkes.palembang.go.id/tampung/dokumen/dokumen-151-275.pdfTahun 2016 ini merupakan wujud pertanggungjawaban pelaksanaan Perencanaan ... tentang keberhasilan

Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Kota Palembang Tahun 2016 6

5. Bidang Jaminan dan Sarana Kesehatan, membawahi :

1) Seksi Jaminan Kesehatan

2) Seksi Sarana dan Peralatan Kesehatan

3) Seksi Kefarmasian

6. Unit Pelaksana Tekhnis Dinas,

7. Kelompok Jabatan Fungsional.

Struktur Organisasi Dinas Kesehatan Kota Palembang terlampir. D. Sistematika Penyajian

Pada dasarnya Laporan Kinerja ini berisi pencapaian kinerja Dinas

Kesehatan Kota Palembang selama tahun 2016. Capaian kinerja (performance

results) 2016 tersebut diperbandingkan dengan Perjanjian Kinerja 2016 sebagai

tolok ukur keberhasilan tahunan organisasi. Analisis atas capaian kinerja

terhadap rencana kinerja ini akan memungkinkan diidentifikasikannya sejumlah

celah kinerja (performance gap) bagi perbaikan kinerja di masa datang. Dengan

pola pikir seperti itu, sistematika penyajian Laporan Kinerja Instansi Pemerintah

Dinas Kesehatan Kota Palembang Tahun 2016 adalah sebagai berikut ini.

Bab I – Pendahuluan, menjelaskan secara ringkas latar belakang, aspek

strategis Dinas Kesehatan Kota Palembang dan struktur organisasi;

Bab II – Perencanaan Kinerja 2016, menjelaskan berbagai kebijakan umum

Dinas Kesehatan Kota Palembang, rencana strategis Dinas Kesehatan Kota

Palembang untuk periode tahun 2015 - 2018 dan penetapan kinerja untuk

tahun 2016.

Bab III – Akuntabilitas Kinerja, menjelaskan analisis pencapaian kinerja Dinas

Kesehatan Kota Palembang dikaitkan dengan pertanggungjawaban publik

terhadap pencapaian sasaran strategis untuk tahun 2016.

Bab IV – Penutup, menjelaskan simpulan menyeluruh dari Laporan Kinerja

Dinas Kesehatan Kota Palembang tahun 2016 ini dan menguraikan

rekomendasi yang diperlukan bagi perbaikan kinerja dimasa datang.

Page 12: DINAS KESEHATAN KOTA PALEMBANGdinkes.palembang.go.id/tampung/dokumen/dokumen-151-275.pdfTahun 2016 ini merupakan wujud pertanggungjawaban pelaksanaan Perencanaan ... tentang keberhasilan

Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Kota Palembang Tahun 2016 7

BAB II

PERENCANAAN KINERJA TAHUN 2016

A. Umum

Dalam menyikapi perubahan lingkungan strategis yang ada di Kota

Palembang, Dinas Kesehatan menyadari sepenuhnya akan peran di masa yang

akan datang sebagai tumpuan dan harapan masyarakat kota untuk mengatasi

masalah kesehatan yang timbul akibat perubahan pola hidup masyarakat

perkotaan. Masalah kesehatan yang disadari antara lain masalah lingkungan

pemukiman, gizi, kesehatan reproduksi maupun penanggulangan penyakit

menular yang ada di lingkungan kota maupun yang datang dari luar kota.

Untuk menjalankan peran penting kesehatan tersebut, Dinas Kesehatan

Kota Palembang memiliki visi yaitu “Tercapainya Palembang Sehat ”.

Dilandasi dengan pemikiran di atas maka selayaknya Dinas Kesehatan

bertanggung jawab untuk mengemban amanah yang diberikan Walikota

Palembang yaitu memberikan pelayanan kesehatan yang baik dan sesuai

standar Kementerian Kesehatan RI pada masyarakat, seperti yang dinyatakan

dalam visi GBHN yaitu “Terwujudnya masyarakat Indonesia yang damai,

demokratis, berkeadilan, berdaya saing, maju dan sejahtera dalam wadah

Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) yang didukung oleh manusia yang

sehat, mandiri, beriman, bertaqwa, berakhlak mulia, cinta tanah air

berkesadaran hukum dan lingkungan sehat, menguasai teknologi, memiliki etos

kerja yang tinggi dan berdisiplin”

Visi tersebut dinyatakan sejalan dengan perubahan - perubahan di era

reformasi ini, yaitu Palembang sehat adalah penduduk yang hidup di lingkungan

sehat, memperaktekkan perilaku hidup bersih dan sehat serta mampu

menyediakan pelayanan kesehatan yang bermutu secara adil dan merata,

sehingga memiliki derajat kesehatan yang optimal dengan indeks

pembangunan manusia semakin baik antara lain dengan menurunnya Angka

Kematian Bayi dari 25 menjadi 16 per 1.000 kelahiran hidup. menurunnya

Angka Kematian Ibu dari 13 menjadi 10 per 100.000 kelahiran hidup dan

menurunnya prevalensi gizi buruk pada anak balita sampai dengan < 0.9%.

Page 13: DINAS KESEHATAN KOTA PALEMBANGdinkes.palembang.go.id/tampung/dokumen/dokumen-151-275.pdfTahun 2016 ini merupakan wujud pertanggungjawaban pelaksanaan Perencanaan ... tentang keberhasilan

Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Kota Palembang Tahun 2016 8

Untuk mencapai visi tersebut diperlukan misi Dinas Kesehatan Kota

Palembang sehingga hal yang abstrak pada visi akan terlihat lebih nyata.

Dengan pernyataan misi diharapkan seluruh insan kesehatan dan pihak yang

berkepentingan dapat lebih mengenal cara hidup sehat di tengah-tengah

masyarakat mengetahui program-program kesehatan serta hasil yang akan

dicapai di masa yang akan datang.

Dalam mencapai visi yang telah ditetapkan, terdapat 4 (empat) misi yang

diemban dan akan dilaksanakan yaitu:

1. Meningkatkan kemitraan dan pemberdayaan masyarakat;

2. Meningkatkan profesionalitas sumber daya manusia;

3. Memelihara dan meningkatkan pelayanan kesehatan serta sarana dan

prasarana yang bermutu prima

4. Menurunkan resiko kesakitan dan kematian.

Dalam mempercepat Tercapainya Palembang Sehat dan sesuai dengan

misi yang telah ditetapkan dijabarkan dalam bentuk kegiatan pembangunan

kesehatan yaitu Misi 1. Meningkatkan kemitraan dan pemberdayaan

masyarakat, kegiatannya antara lain meningkatkan kemitraan pada lintas sektor

dan pemberdayaan masyarakat, Misi 2. Meningkatkan profesionalitas sumber

daya manusia, kegiatan yang dilaksanakan antara lain tersedianya SDM yang

berkualitas dan bekerja sesuai dengan Standard Of Procedure (SOP) yang

ditetapkan. Misi 3 Memelihara dan meningkatkan pelayanan kesehatan serta

sarana dan prasarana yang bermutu prima kepada masyarakat yang

membutuhkan sehingga pelayanan dapat dilaksanakan dengan tepat, cepat,

dan nyaman. Misi 4 Menurunkan resiko kesakitan dan kematian merupakan

upaya untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat dengan menurunkan

Angka Kematian Ibu (AKI), Angka Kematian Bayi (AKB), dan Angka Kematian

Balita (AKABA), serta meningkatkan Umur Harapan Hidup (UHH) dan Balita

Kurang Gizi.

Page 14: DINAS KESEHATAN KOTA PALEMBANGdinkes.palembang.go.id/tampung/dokumen/dokumen-151-275.pdfTahun 2016 ini merupakan wujud pertanggungjawaban pelaksanaan Perencanaan ... tentang keberhasilan

Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Kota Palembang Tahun 2016 9

B. Indikator Kinerja Utama (IKU)

Sasaran Indikator Kinerja

Penanggung Jawab

Keterangan

Meningkatkan Mutu Kesehatan Masyarakat

Jumlah balita dengan gizi buruk

Ka. Bid. Yankes

Jumlah balita dengan gizi buruk adalah balita dengan status gizi menurut berat badan (BB) dan umur (U) dengan Z-score <-3 SD dan atau dengan tanda-tanda klinis (marasmus, kwashiorkor, dan marasmus-kwasiorkor).

Jumlah kematian bayi

Ka. Bid. Yankes

Jumlah Kematian Bayi adalah jumlah bayi yang meninggal sebelum mencapai usia 1 tahun per 1000 kelahiran hidup di tahun yang sama.

Jumlah kematian ibu

Ka. Bid. Yankes

Jumlah Kematian Ibu adalah kematian perempuan pada saat hamil atau kematian dalam kurun waktu 42 hari sejak terminasi kehamilan tanpa memandang lamanya kehamilan atau tempat persalinan, yakni kematian yang disebabkan karena kehamilannya atau pengelolaannya, tetapi bukan karena sebab-sebab lain seperti kecelakaan, terjatuh dan lain-lain.

Meningkatnya kemitraan pada lintas sektor dan pemberdayaan masyarakat

Cakupan Kelurahan Siaga Aktif

Ka.Bid. Jaminan dan Sarana Kesehatan

Cakupan kelurahan siaga aktif adalah desa yang mempunyai pos kesehatan kelurahan (poskeskel) atau UKBM lainnya yang buka setiap hari dan berfungsi sebagai pemberi pelayanan kesehatan dasar, penanggulangan bencana dan kegawatdaruratan, surveilans berbasis masyarakat yang meliputi pemantauan pertumbuhan (gizi), penyakit, lingkungan dan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) dibandingkan dengan jumlah kelurahan siaga yang dibentuk

Meningkatnya kesadaran masyarakat untuk hidup bersih dan sehat

Cakupan Rumah Tangga dengan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat

Ka.Bid. Jaminan dan Sarana Kesehatan

Cakupan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) adalah semua perilaku kesehatan yang dilakukan atas kesadaran sehingga anggota keluarga atau keluarga dapat menolong dirinya sendiri di bidang kesehatan dan berperan aktif dalam kegiatan kesehatan di masyarakat.

Cakupan penjaringan kesehatan siswa SD dan setingkat

Ka.Bid. Jaminan dan Sarana Kesehatan

Cakupan penjaringan kesehatan siswa SD dan setingkat adalah cakupan siswa SD dan setingkat yang diperiksa kesehatannya oleh tenaga kesehatan atau tenaga terlatih (guru UKS/dokter kecil) melalui penjaringan kesehatan di satu wilayah kerja pada lurun waktu tertentu

Page 15: DINAS KESEHATAN KOTA PALEMBANGdinkes.palembang.go.id/tampung/dokumen/dokumen-151-275.pdfTahun 2016 ini merupakan wujud pertanggungjawaban pelaksanaan Perencanaan ... tentang keberhasilan

Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Kota Palembang Tahun 2016 10

Sasaran Indikator Kinerja

Penanggung Jawab

Keterangan

Meningkatnya Sarana dan Prasarana Kesehatan

Obat generik di sarana kesehatan

Ka. Bid Jaminan dan Sarana Kesehatan

Obat Generik di sarana kesehatan adalah obat dengan nama, kandungan zat aktifnya serta khasiatnya sama, yang diadakan dengan sumber dana APBD dan APBN di sarana pelayanan kesehatan pemerintah (Dinkes + RSUD BARI) dibandingkan dengan perkalian jumlah penduduk Kota Palembang dikalikan standar WHO (kebutuhan obat per orang)

Cakupan puskesmas berstandar manajemen mutu ISO

Sekretariat

Cakupan Puskesmas berstandar manajemen mutu ISO adalah Quality Managemen System ISO 9001:2008 adalah merupakan prosedur terdekumentasi dan praktek-praktek standar untuk manajemen system,yang bertujuan menjamin kesesuaian dari suatu proses dan produk (barang atau jasa) terhadap kebutuhan atau persyaratan tertentu,dimana kebutuhan atau persyaratan tertentu tersebut di tentukan atau di spesifikasikan oleh pelanggan dan organisasi.

Meningkatnya Sarana Prasarana dan Kualitas Pelayanan Kesehatan

Cakupan Alat Kesehatan Essensial Puskesmas yang Terkalibrasi

Ka. Bid Jaminan dan Sarana Kesehatan

Cakupan alat kesehatan esensial puskesmas yang terkalibrasi adalah alat kesehatan yang di lakukan pengujian secara berkala sekurang-kurangnya satu kali dalam setahun, untuk menjamin kebenaran nilai keluaran atau kinerja keselamatan pemakaian yang dilakukan oleh instansi pengujian fasilitas kesehatan yang berwenang.

Jumlah puskesmas yang Memenuhi Standar Pelayanan Kesehatan

Ka. Bid Jaminan dan Sarana Kesehatan

Cakupan puskesmas yang memenuhi standar pelayanan kesehatan adalah puskesmas yang memiliki alat kesehatan yang minimal untuk melaksanakan pelayanan kesehatan dasar dan alat kesehatan tersebut telah di lakukan pengujian dan kalibrasi secara berkala oleh instansi yang berwenang

Meningkatnya Pelayanan Kesehatan Khusus

Cakupan Pelayanan Kesehatan Dasar Pasien Masyarakat Miskin

Ka. Bid. Jaminan dan Sarana Kesehatan

Cakupan Pelayanan Kesehatan Dasar Pasien Masyarakat Miskin adalah jumlah kunjungan pasien masyartkat miskin di sarana kesehatan strata pertama di satu wilayah kerja tertentu pada kurun waktu tertentu

Page 16: DINAS KESEHATAN KOTA PALEMBANGdinkes.palembang.go.id/tampung/dokumen/dokumen-151-275.pdfTahun 2016 ini merupakan wujud pertanggungjawaban pelaksanaan Perencanaan ... tentang keberhasilan

Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Kota Palembang Tahun 2016 11

Sasaran Indikator Kinerja

Penanggung Jawab

Keterangan

Cakupan Pelayanan Gawat Darurat Level 1 yang Harus Diberikan Sarana Kesehatan (RS) di Kab/Kota

Ka. Bid. Yankes

Cakupan pelayanan gawat darurat level I adalah tempat pelayanan gawat darurat yang memiliki dokter umum on site 24 jam dengan kualifikasi GELS dan/atau ACLS, serta memiliki alat transportasi dan komunikasi.

Cakupan Pelayanan Kesehatan Rujukan Pasien Masyarakat Miskin

Ka. Bid. Yankes

Cakupan rujukan pasien masyarakat miskin adalah jumlah kunjungan pasien miskin di sarana kesehatan strata dua dan strata tiga pada kurun waktu tertentu (lama dan baru).

Meningkatnya Pelayanan Kesehatan Khusus

Cakupan Sarana Diperiksa Makanan Kadaluarsa

Ka. Bid. Jaminan Sarana Kesehatan

Cakupan sarana yang di periksa makanan kadaluarsa adalah Sarana distribusi,toko, swalayan, supermarket,minimarket yang menjual makanan dan minuman berkemasan

Puskesmas yang Merekomendasikan Obat Asli Indonesia

Ka. Bid. Yankes

Cakupan Puskesmas yang merekomendasi obat asli Indonesia adalah Puskesmas yang melaksanakan pelayanan kesehatan tradisional alternative dan komplementer (keterampilan dan herbal), serta melakukan pembinaan dan pemamfaatan taman Obat Keluarga (TOGA)

Jumlah Klinik Upaya Kesehatan Kerja di Perusahaan

Ka. Bid. Yankes

Cakupan Klinik Upaya Kesehatan kerja adalah tempat yang memberikan pelayanan kesehatan terutama bidang pelayanan kesehatan kerja di mana pelayanan yang diberikan berfokus kepada : a. Pendidikan Kesehatan

Promosi kesehatan yang berhubungan dengan pekerjaan yang bertujuan agar masyarakat pekerja berprilaku hidup dan bekerja secara sehat meliputi: a. Pendidikan penyuluhan PHBS

di tempat kerja

Page 17: DINAS KESEHATAN KOTA PALEMBANGdinkes.palembang.go.id/tampung/dokumen/dokumen-151-275.pdfTahun 2016 ini merupakan wujud pertanggungjawaban pelaksanaan Perencanaan ... tentang keberhasilan

Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Kota Palembang Tahun 2016 12

Sasaran Indikator Kinerja

Penanggung Jawab

Keterangan

b. Perbaikan gizi kerja c. Kesehatan reproduksi pada pekerja d. Pemeliharaan tempat kerja e. Olahraga fisik dan kebugaran

b. Pelayanan Kesehatan Kerja - Diagnosis Penyakit Akibat Kerja (PAK)

dan penyakit Akibat Hubungan kerja (PAHK)

- Pelayanan perawatan kesehatan umum,kuratif dan rehabilitative

- Pencatatan, pelaporan dan dokumentasi

c. Pembinaan lingkungan kerja Bentuk kegiatan pembinaan lingkungan kerja difokuskan pada asesmen risiko di lingkungan tempat kerja dan pengendalian risiko yang mungkin terjadi baik di sebabkan faktor fisik, kimia, biologi maupun psikososial.

Meningkatnya pencegahan dan pemberantasan penyakit

Acute Flacid Paralysys (AFP)

Ka. Bid. PMK Jumlah kasus Acute Flacid Paralysys (AFP) Non Polio yang ditemukan di antara 100.000 penduduk < 15 tahun pertahun di satu wilayah tertentu

Penemuan Penderita Pneumonia Balita

Ka. Bid. PMK Persentasi balita dengan Pneumonia yang ditemukan dan diberikan sesuai tatalaksana sesuai standar di sarana kesehatan di satu wilayah dalam waktu satu tahun

Penemuan pasien baru TB-BTA Positif

Ka. Bid. PMK Angka penemuan pasien baru TB-BTA Positif atau Case Detection Rate (CDR) adalah persentasi jumlah penderita baru TB BTA Positif yang ditemukan dibandingkan dengan jumlah perkiraan kasus baru TB BTA Positif dalam wilayah tertentu dalam waktu satu tahun

Cakupan Penemuan dan Penanganan Penderita DBD

Ka. Bid. PMK Persentase penderita DBD yang ditangani sesuai dengan standar di satu wilayah dalam waktu 1 (satu) tahun dibandingkan dengan jumlah penderita DBD yang di temukan/dilaporkan dalam kurun waktu satu tahun yang sama

Penemuan Penderita Diare

Ka. Bid. PMK Penemuan Penderita Diare adalah jumlah penderita yang datang dan dilayani di sarana kesehatan dan kader di satu wilayah tertentu dalam waktu satu tahun

Page 18: DINAS KESEHATAN KOTA PALEMBANGdinkes.palembang.go.id/tampung/dokumen/dokumen-151-275.pdfTahun 2016 ini merupakan wujud pertanggungjawaban pelaksanaan Perencanaan ... tentang keberhasilan

Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Kota Palembang Tahun 2016 13

Sasaran Indikator Kinerja

Penanggung Jawab

Keterangan

Cakupan Desa/ Kelurahan mengalami KLB yang dilakukan penyelidikan epidemiologi < 24 jam

Ka. Bid. PMK Cakupan Desa/Kelurahan mengalami KLB yang dilakukan penyelidikan epidemiologi < 24 jam adalah Desa/Kelurahan mengalami Kejadian Luar Biasa (KLB) yang ditangani < 24 jam oleh Kab/Kota terhadap KLB periode/kurun waktu tertentu

Cakupan Kelurahan Universal Child Immunization (UCI)

Ka. Bid. PMK Cakupan Desa/ Kelurahan Universal Child Immunization (UCI) adalah Desa/Kelurahan dimana > 80% dari jumlah bayi yang ada di desa tersebut sudah mendapat imunisasi dasar lengkap dalam waktu satu tahun

Meningkatnya kualitas lingkungan

Tempat Tempat Umum yang memenuhi syarat kesehatan (TTU)

Ka. Bid. PMK Tempat Tempat Umum (TTU) adalah jumlah tempat kegiatan bagi umum yang dilakukan oleh badan maupun perorangan yang langsung digunakan oleh masyarakat umum, mempunyai tempat dan kegiatan yang tetap serta mempunyai fasilitas yang memenuhi syarat kesehatan

Air Bersih Rumah Tangga

Ka. Bid. PMK Air Bersih Rumah Tangga adalah Air yang memenuhi syarat kesehatan yang digunakan dalam kegiatan rumah tangga pada kurun waktu tertentu.

Meningkatnya status Gizi masyarakat

Cakupan pemberian makanan pendamping ASI pada anak usia 6 – 24 bulan keluarga miskin

Ka. Bid. Pelayanan Kesehatan

Cakupan pemberian makanan pendamping ASI pada anak usia 6 – 24 bulan keluarga miskin adalah pemberian makanan pendamping ASI pada anak usia 6 - 24 bulan dari keluarga miskin

Cakupan balita gizi buruk mendapat perawatan

Ka. Bid. Pelayanan Kesehatan

Cakupan balita gizi buruk mendapat perawatan adalah balita gizi buruk yang ditangani di sarana pelayanan kesehatan sesuai tatalaksana gizi buruk di satu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu

Meningkatnya Kesehatan Ibu dan Anak / Reproduksi

Cakupan Kunjungan Ibu Hamil (K4)

Ka. Bid. Pelayanan Kesehatan

Cakupan kunjungan ibu hamil K-4 adalah cakupan ibu hamil yang telah memperoleh pelayanan antenatal sesuai dengan standarpaling sedikit 4 kali dalam satu wilayahkerja pada kurun waktu tertentu

Page 19: DINAS KESEHATAN KOTA PALEMBANGdinkes.palembang.go.id/tampung/dokumen/dokumen-151-275.pdfTahun 2016 ini merupakan wujud pertanggungjawaban pelaksanaan Perencanaan ... tentang keberhasilan

Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Kota Palembang Tahun 2016 14

Sasaran Indikator Kinerja

Penanggung Jawab

Keterangan

Cakupan komplikasi kebidanan yang ditangani

Ka. Bid. Pelayanan Kesehatan

Cakupan komplikasi kebidanan yang ditangani adalah ibu dengan komplikasi kebidanan di satu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu yang mendapat penanganan definitif sesuai dengan standar oleh tenaga kesehatan terlatih pada tingkat pelayanan dasar rujukan (Polindes, Puskesmas PONED, Rumah Bersalin, RSIA/RSB, RSU, RSU PONEK)

Cakupan Pelayanan Kesehatan Lansia

Ka. Bid. Pelayanan Kesehatan

Cakupan kunjungan usia lanjut yang berumur mulai dari pralansia 45 th s.d 59 th, lansia berumur 60 s.d 69 th dan resti > 75 th

Cakupan Pertolongan Persalinan oleh tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi kebidanan

Ka. Bid. Pelayanan Kesehatan

Cakupan Pertolongan Persalinan oleh tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi kebidanan adalah ibu bersalin yang mendapat pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan yang mmiliki kompetensi kebidanan disatu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu.

Meningkatnya Kesehatan Ibu dan Anak / Reproduksi

Cakupan neonatus dengan komplikasi yang ditangani

Ka. Bid. Pelayanan Kesehatan

Cakupan neonatus dengan komplikasi yang ditangani adalah neonatus dengan komplikasi di suatu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu yang ditangani sesuai dengan standar oleh tenaga kesehatan terlatih di seluruh sarana pelayanan kesehatan

Cakupan kunjungan bayi

Ka. Bid. Pelayanan Kesehatan

Cakupan kunjungan bayi adalah cakupan bayi yang memperoleh pelayanan kesehatan sesuai dengan standar oleh dokter, bidan, dan perawat yang memiliki kompetensi klinis kesehatan, paling sedikit 4 kali di satu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu

Cakupan pelayanan anak balita

Ka. Bid. Pelayanan Kesehatan

Cakupan pelayanan anak balita adalah anak balita (12 - 59 bulan) yang memperoleh pelayanan pemantauan pertunbuhan dan perkembangan

C. Arah Kebijakan.

Arah kebijakan pembangunan di Kota Palembang bidang kesehatan yang

merupakan bagian dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah

(RPJMD) Tahun 2015 – 2018 pada Sasaran Meningkatnya kemitraan pada

lintas sektor dan pemberdayaan masyarakat, Meningkatnya kesadaran

masyarakat untuk hidup bersih dan sehat, Meningkatnya sarana prasarana dan

kualitas pelayanan kesehatan, Meningkatnya pelayanan kesehatan khusus,

Meningkatnya pencegahan dan penanggulangan penyakit, Meningkatnya

Page 20: DINAS KESEHATAN KOTA PALEMBANGdinkes.palembang.go.id/tampung/dokumen/dokumen-151-275.pdfTahun 2016 ini merupakan wujud pertanggungjawaban pelaksanaan Perencanaan ... tentang keberhasilan

Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Kota Palembang Tahun 2016 15

kualitas lingkungan, Meningkatnya status gizi masyarakat, Meningkatnya

kesehatan ibu dan anak serta kesehatan reproduksi, dan Meningkatnya kualitas

pelayanan kantor.

Arah kebijakan pembangunan kesehatan adalah :

1. Menyediakan sarana dan prasarana untuk meningkatkan cakupan

pelayanan kesehatan dasar

2. Penguatan Sistem Kewaspadaan Dini dan Penyelidikan Epidemiologi

serta penanggulangan Kejadian Luar Biasa / KLB melalui deteksi dini

KLB

3. Promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat.

4. Memberikan jaminan pelayanan kesehatan bagi seluruh masyarakat

D. Program Utama.

Program Utama yang tercantum Rencana Strategis Dinas Kesehatan

Kota Palembang Tahun 2015 – 2018 (Keputusan Kepala Dinas Kesehatan Kota

Palembang Nomor 050/4636/Program/Kes/2016) sejalan dengan sasaran

pembangunan kesehatan nasional sebagaimana tercantum dalam Rencana

Pembangunan Jangka Menengah Nasional / RPJMN (Perpres No.7 Tahun

2005) dan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kota

Palembang Tahun 2005 – 2025 (Perda Nomor 5 Tahun 2009) dan Rencana

Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Palembang Tahun

2013 – 2018, Program Utama Dinas Kesehatan Kota Palembang sebagai

berikut :

1) Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur

2) Program Peningkatan Disiplin Aparatur

3) Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur

4) Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerka

Keuangan

5) Program Dana Alokasi Khusus (DAK)

6) Program Obat dan Perbekalan Kesehatan

7) Program Upaya Kesehatan Masyarakat

8) Program Pengawasan Obat dan Makananan

9) Program Pengembangan Obat Asli Indonesia

Page 21: DINAS KESEHATAN KOTA PALEMBANGdinkes.palembang.go.id/tampung/dokumen/dokumen-151-275.pdfTahun 2016 ini merupakan wujud pertanggungjawaban pelaksanaan Perencanaan ... tentang keberhasilan

Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Kota Palembang Tahun 2016 16

10) Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat

11) Program Perbaikan Gizi Masyarakat

12) Program Pengembangan Lingkungan Sehat

13) Program Pencegahan dan Penanggulangan penyakit Menular

14) Program Standarisasi Pelayanan Kesehatan

15) Progran Pengadaan, peningkatan dan Perbaikan Sarana dan Prasarana

Puskesmas/Pustu dan Jaringannya

16) Program Pengadaan, Peningkatan Sarana dan Prasarana Rumah

Sakit/Rumah Sakit Jiwa/Rumah Sakit Paru-Paru/Rumah Sakit Mata

17) Program Kemitraan Peningkatan Pelayanan Kesehatan

18) Program Peningkatan Pelayanan Kesehatan Anak

19) Program Peningkatan Pelayanan Kesehatan Lansia

20) Program Pengawasan dan Pengendalian Kesehatan Makanan

21) Program Peningkatan Keselamatan Ibu Melahirkan dan Anak

22) Program Peningkatan Pelayanan Kesehatan BLUD.

E. STRATEGI

Strategi pembangunan kesehatan dalam mempercepat tercapainya

indikator kinerja yang telah ditetapkan dalam Perjanjian Kinerja dan Rencana

Kinerja Tahunan (RKT) Tahun 2016 adalah sebagai berikut :

1) Meningkatnya kemitraan pada lintas sektor dan pemberdayaan

masyarakat

a. Cakupan kelurahan siaga aktif

b. Cakupan penjaringan kesehatan siswa SD dan setingkatnya

2) Meningkatnya budaya hidup bersih dan sehat

a. Cakupan rumah tangga dengan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS)

3) Meningkatkan sarana prasarana dan kualitas pelayanan kesehatan

a. Obat essensial generik di sarana kesehatan

b. Puskesmas berstandar manajemen mutu ISO

c. Cakupan alat kesehatan essensial puskesmas yang terkalibrasi

d. Jumlah puskesmas yang memenuhi standar pelayanan kesehatan

4) Meningkatnya kualitas pelayanan kesehatan khusus

a. Cakupan pelayanan kesehatan dasar pasien masyarakat miskin

Page 22: DINAS KESEHATAN KOTA PALEMBANGdinkes.palembang.go.id/tampung/dokumen/dokumen-151-275.pdfTahun 2016 ini merupakan wujud pertanggungjawaban pelaksanaan Perencanaan ... tentang keberhasilan

Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Kota Palembang Tahun 2016 17

b. Cakupan pelayanan gawat darurat level 1 yang harus diberikan sarana

kesehatan (RS di Kab/Kota

c. Cakupan pelayanan kesehatan rujukan pasien masyarakat miskin

d. Cakupan puskesmas pengembangan penyakit tidak menular

e. Cakupan sarana yang diperiksa makanan kadaluarsa

f. Puskesmas yang merekomendasi obat asli Indonesia

g. Jumlah upaya kesehatan kerja di perusahaan

5) Meningkatnya Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit

a. Cakupan desa/ kelurahan Universal Child Immunization (UCI)

b. Acute Flacid Paralisys (AFP) rate per 100.000 penduduk <15 tahun

c. Cakupan penemuan penderita pneumonia balita

d. Cakupan penemuan pasien baru TB-BTA Positif

e. Cakupan penderita DBD yang ditangani

f. Cakupan penemuan penderita diare

g. Cakupan desa/kelurahan mengalami KLB yang dilakukan penyelidikan

epidemiologi <24 jam

6) Meningkatnya Kualitas Lingkungan :

a. Cakupan Tempat Tempat Umum yang memenuhi syarat kesehatan

(TTU)

b. Cakupan Tempat Pengolahan Makanan yang memenuhi syarat

kesehatan (TPM)

c. Cakupan penggunaan air bersih rumah tangga

7) Meningkatnya Status Gizi Masyarakat :

a. Cakupan pemberian makanan pendamping ASI pada anak usia 6 – 24

bulan dari keluarga miskin.

b. Cakupan balita gizi buruk mendapat perawatan

8) Meningkatnya Kesehatan Ibu dan Anak / Reproduksi.

a. Cakupan pelayanan anak balita

b. Cakupan pelayanan kesehatan lansia

c. Cakupan kunjungan ibu hamil (K4)

d. Cakupan komplikasi kebidanan yang ditangani

e. Cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan yang memiliki

kompetensi kebidanan

Page 23: DINAS KESEHATAN KOTA PALEMBANGdinkes.palembang.go.id/tampung/dokumen/dokumen-151-275.pdfTahun 2016 ini merupakan wujud pertanggungjawaban pelaksanaan Perencanaan ... tentang keberhasilan

Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Kota Palembang Tahun 2016 18

f. Cakupan pelayanan nifas

g. Cakupan neonatus dengan komplikasi yang ditangani

h. Cakupan kunjungan bayi

i. Cakupan peserta KB aktif

9) Meningkatkanya Kualitas Pelayanan Kantor.

a. Meningkatkan tingkat pelayanan administrasi perkantoran

b. Meningkatkan tingkat ketersediaan sarana dan prasarana aparatur

c. Meningkatkan tingkat disiplin aparatur

d. Meningkatkan tingkat ketersediaan aparatur yang kompeten

e. Meningkatkan rasio dokumen perencanaan dan dokumen pelaporan

yang disusun tepat waktu

F. PROGRAM DAN KEGIATAN POKOK.

Seluruh tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan hanya dapat dicapai

apabila telah disusun, ditetapkan dan dilaksanakannya strategi yang tepat.

Strategi yang dibangun ini dilandasi informasi dan data yang relevan dari

analisis lingkungan, nilai-nilai yang ada dan faktor-faktor kunci keberhasilan.

Penjabaran strategi ini diwujudkan dalam bentuk kebijakan, program dan

kegiatan pokok .

1. Program Dana Alokasi Khusus (DAK)

a) DAK pelayanan farmasi

b) DAK pelayanan dasar

- Pengadaan mobil puskesmas keliling/ambulance

- Pembangunan/rehabilitasi gedung puskesmas

- Program pembangunan IPAL

2. Program Obat dan Perbekalan Kesehatan

a) Pengadaaan obat dan perbekalan kesehatan (larvasida dan reagensia)

3. Program Upaya Kesehatan Masyarakat

a) Pemeliharaan dan pemulihan kesehatan

b) Peningkatan kesehatan masyarakat

c) Peningkatan pelayanan dan penanggulangan masalah kesehatan

d) Penyediaan biaya operasional dan pemeliharaan.

Page 24: DINAS KESEHATAN KOTA PALEMBANGdinkes.palembang.go.id/tampung/dokumen/dokumen-151-275.pdfTahun 2016 ini merupakan wujud pertanggungjawaban pelaksanaan Perencanaan ... tentang keberhasilan

Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Kota Palembang Tahun 2016 19

4. Program Pengawasan Obat dan Makanan

a) Peningkatan pengawasan keamanan pangan dan bahan berbahaya

5. Program Pengembangan Obat Asli Indonesia

a) Pengembangan standarisasi tanaman obat bahan alam Indonesia

6. Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat

a) Pengembangan media promosi dan informasi sadar hidup sehat

b) Penyuluhan masyarakat pola hidup sehat

c) Peningkatan pendidikan pramuka saka bakti husada

7. Program Perbaikan Gizi Masyarakat

a) Penyusunan peta informasi masyarakat kurang gizi

b) Pemberian tambahan makanan dan vitamin

c) Penanggulangan Kurang Energi Protein (KEP), anemia gizi besi,

gangguan akibat kurang yodium (GAKY), kurang vitamin A, dan

kekurangan zat gizi mikro lainnya

d) Pemberdayaan masyarakat untuk pencapaian keluarga sadar gizi

e) Penanggulangan gizi lebih

8. Program Pengembangan Lingkungan Sehat

a) Pengkajian pengembangan lingkungan sehat

b) Penyuluhan lingkungan sehat

c) Pengendalian dampak kesehatan lingkungan

d) Pengembangan Kota Sehat

9. Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular

a) Penyemprotan/fogging sarang nyamuk

b) Pelayanan vaksinasi bagi balita dan anak sekolah

c) Pencegahan penularan penyakit endemik/epidemik

d) Peningkatan surveilans epidemiologi dan penanggulangan wabah

10. Program Standarisasi Pelayanan Kesehatan

a) Penyusunan standarisasi pelayanan kesehatan

b) Evaluasi dan pengembangan standar pelayanan kesehatan

c) Pembangunan dan pemuktahiran data standar pelayanan kesehatan

11. Program Pengadaan, Peningkatan dan Perbaikan Sarana & Prasarana

Puskesmas/Puskesmas Pembantu dan Jaringan

a) Pembangunan puskesmas

Page 25: DINAS KESEHATAN KOTA PALEMBANGdinkes.palembang.go.id/tampung/dokumen/dokumen-151-275.pdfTahun 2016 ini merupakan wujud pertanggungjawaban pelaksanaan Perencanaan ... tentang keberhasilan

Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Kota Palembang Tahun 2016 20

b) Pembangunan puskesmas pembantu

c) Pengadaan sarana dan prasarana puskesmas

d) Pengadaan puskesmas keliling

e) Pemeliharaan rutin/berkala sarana dan prasarana puskesmas

f) Rehabilitasi sedang/berat puskesmas dan puskesmas pembantu

12. Program Pengadaan, Peningkatan Sarana Prasarana Rumah Sakit/Rumah

Sakit Jiwa/Rumah Sakit Paru-Paru/Rumah Sakit Mata

a) Pembangunan rumah sakit

b) Pengadaan alat-alat kesehatan rumah sakit

13. Program Kemitraan Peningkatan Pelayanan

a) Kemitraan peningkatan kualitas dokter dan paramedis

b) Kemitraan pengobatan lanjutan bagi pasien rujukan

14. Program Kemitraan Peningkatan Pelayanan Kesehatan Anak

a) Penyuluhan kesehatan anak balita

b) Pelatihan dan pendidikan perawatan anak balita

c) Monitoring evaluasi dan pelaporan

15. Program Peningkatan Pelayanan Kesehatan Lansia

a) Pelayanan pemeliharaan kesehatan

b) Pendidikan dan pelatihan perawatan lansia

16. Program Pengawasan dan Pengendalian Kesehatan Makanan

a) Pengawasan dan pengendalian keamanan dan kesehatan makanan

hasil produksi rumah tangga

b) Pengawasan dan pengendalian keamanan dan kesehatan makanan

restoran

17. Program Peningkatan Keselamatan Ibu Melahirkan dan Anak

a) Penyuluhan kesehatan bagi ibu hamil dari keluarga kurang mampu

b) Perawatan secara berkala bagi ibu hamil dari keluarga kurang mampu

c) Pertolongan persalinan bagi ibu dari keluarga kurang mampu

18. Program Peningkatan Pelayanan Kesehatan BLUD

a) Penyediaan Pelayanan Kesehatan BLUD

Page 26: DINAS KESEHATAN KOTA PALEMBANGdinkes.palembang.go.id/tampung/dokumen/dokumen-151-275.pdfTahun 2016 ini merupakan wujud pertanggungjawaban pelaksanaan Perencanaan ... tentang keberhasilan

Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Kota Palembang Tahun 2016 21

G. RENCANA STRATEGIS

Rencana Strategis Dinas Kesehatan Tahun 2015 – 2018, merupakan

penjabaran dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)

Kota Palembang yang terdiri dari sasaran dan indikator kinerja yang harus dicapai

Dinas Kesehatan Kota Palembang selama 5 tahun mulai 2015 – 2018, yaitu

sebagai berikut :

Tabel 1

MATRIKS PROGRAM LIMA TAHUNAN RPJMD DI BIDANG KESEHATAN

Program Kota

Palembang

Indikator Kinerja

Satuan 2014 2015 2016 2017 2018

Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat

1 Cakupan desa siaga aktif

% 70 70 70 70 80

2 Cakupan rumah tangga dengan perilaku hidup bersih dan sehat

% 61 62 63 64 65

3 Cakupan penjaringan kesehatan siswa SD dan setingkat

% 100 100 100 100 100

Program Obat dan Perbekalan Kesehatan

4 Obat essensial generik di sarana kesehatan

US $ per

pddk

1.4 1.4 1.4 1.4 1.4

Program Standarisasi Pelayanan Kesehatan

5 Puskesmas berstandar manajemen mutu ISO

pkm 5 7 8 10 12

6 Cakupan alat kesehatan essensial puskesmas yang terkalibrasi

% 50 75 100 100 100

Program Dana Alokasi Khusus (DAK)

7 Jumlah puskesmas yang memenuhi standar pelayanan kesehatan

pkm 39 40 40 41 42

Program Upaya Kesehatan Masyarakat

8 Cakupan pelayanan kesehatan dasar masyarakat miskin

% 100 100 100 100 100

9 Cakupan pelayanan gawat darurat level 1 yang harus diberikan sarana kesehatan (RS) di kab/kota

% 100 100 100 100 100

10 Cakupan pelayanan kesehatan rujukan pasien masyarakat miskin

% 100 100 100 100 100

11 Cakupan puskesmas pengembangan penyakit tidak menular

Pkm

8 9 10 11 12

Page 27: DINAS KESEHATAN KOTA PALEMBANGdinkes.palembang.go.id/tampung/dokumen/dokumen-151-275.pdfTahun 2016 ini merupakan wujud pertanggungjawaban pelaksanaan Perencanaan ... tentang keberhasilan

Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Kota Palembang Tahun 2016 22

Program Kota

Palembang

Indikator Kinerja

Satuan 2014 2015 2016 2017 2018

Program Pengawasan Obat dan Makanan

12

Cakupan sarana yang diperiksa makanan kadaluarsa

objek

90 100 110 120 120

Program Pengembangan Obat Asli Indonesia

13 Puskesmas yang merekomendasikan obat asli Indonesia

pkm 1 2 4 6 8

Program Kemitraan Peningkatan Pelayanan Kesehatan

14 Jumlah klinik upaya kesehatan kerja di perusahaan

klinik 12 14 16 18 20

Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular

15 Cakupan penderita TB Paru BTA positif yang ditangani

% 100 100 100 100 100

Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular

16

Cakupan penemuan dan penanganan penderita DBD

% 52 51 50 49 49

17 Cakupan penemuan penderita diare

% 100 100 100 100 100

18 Cakupan penderita pneumonia balita

% 100 100 100 100 100

19 AFP rate per 100.000 penduduk <15 tahun

% 100 100 100 100 100

20 Cakupan kelurahan UCI

% 100 100 100 100 100

21 Cakupan kelurahan mengalami KLB dilakukan penyelidikan epidemiologi kurang< 24 jam

% 100 100 100 100 100

Program Pengembangan Lingkungan Sehat

22 Tempat-tempat umum memenuhi syarat kesehatan

% 81 82 83 84 85

23 Cakupan rumah tangga yang menggunakan air bersih

% 91 92 93 94 95

Page 28: DINAS KESEHATAN KOTA PALEMBANGdinkes.palembang.go.id/tampung/dokumen/dokumen-151-275.pdfTahun 2016 ini merupakan wujud pertanggungjawaban pelaksanaan Perencanaan ... tentang keberhasilan

Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Kota Palembang Tahun 2016 23

Program Kota

Palembang

Indikator Kinerja

Satuan 2014 2015 2016 2017 2018

Program Pengawasan dan Pengendalian Kesehatan Makanan

24 Cakupan Pengawasan tempat pengolahan makanan memenuhi syarat kesehatan

% 81 82 83 84 85

Program Perbaikan Gizi Masyarakat

25 Cakupan pemberian makanan pendamping ASI pada anak usia 6-24 bulan kurang gizi keluarga miskin

% 100 100 100 100 100

26 Cakupan balita gizi buruk mendapat perawatan

% 100 100 100 100 100

Program Peningkatan Pelayanan Kesehatan Anak Balita

27 Cakupan pelayanan kesehatan anak balita

% 90.5 91 91.5 92 92.5

Program Pelayanan Kesehatan Lansia

28 Cakupan pelayanan kesehatan lansia

% 71 72 73 74 75

Program Peningkatan Kesehatan Ibu Melahirkan dan Anak

29 Cakupan kunjungan ibu hamil (K4)

% 94 94.5 95 95 95

30 Cakupan komplikasi kebidanan yang ditangani

% 80 80 80 80 80

31 Cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan dengan kompetensi kebidanan

% 90 90 90 90 90

32 Cakupan pelayanan nifas

% 90.5 91 91.5 92 93

Program Peningkatan Kesehatan Ibu Melahirkan dan Anak

33 Cakupan neonatus dengan komplikasi yang ditangani

% 80 80 80 80 80

34 Cakupan kunjungan bayi

% 90 90 90 90 90

35 Cakupan peserta KB aktif

% 71 71 72 73 75

Page 29: DINAS KESEHATAN KOTA PALEMBANGdinkes.palembang.go.id/tampung/dokumen/dokumen-151-275.pdfTahun 2016 ini merupakan wujud pertanggungjawaban pelaksanaan Perencanaan ... tentang keberhasilan

Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Kota Palembang Tahun 2016 24

Program Kota

Palembang

Indikator Kinerja

Satuan 2014 2015 2016 2017 2018

Program Pengadaan/ Peningkatan Sarana & Prasarana Rumah Sakit

36 Jumlah rumah sakit pratama

RS 0 1 0 1 0

37 Cakupan penyediaan alkes RS pratama

% 0 80 100 80 100

H. PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016

Sasaran umum pembangunan kesehatan Kota Palembang sejalan dengan

sasaran pembangunan kesehatan nasional sebagaimana tercantum dalam

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional / RPJMN (Peraturan

Presiden Nomor 7 Tahun 2005) dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah

Daerah (RPJMD) Kota Palembang Tahun 2015 – 2018

Tabel 2 Sasaran dan Indikator Kinerja

Dinas Kesehatan Kota Palembang Tahun 2016

No Sasaran Indikator Kinerja Satuan Target

1

Meningkatnya Mutu Kesehatan Masyarakat

1 Jumlah balita dengan gizi buruk % <0,9

2 Jumlah kematian bayi Per

10000 KH

23

3 Jumlah kematian ibu Per

100.000 KH

102

2

Meningkatnya kemitraan pada lintas sektor dan pemberdayaan masyarakat

4 Cakupan kelurahan siaga aktif

% 70

3

Meningkatkan kesadaran masyarakat untuk hidup bersih dan sehat

5 Cakupan rumah tangga dengan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS)

% 63

6 Cakupan penjaringan kesehatan pada siswa SD dan setingkat

% 100

4

Meningkatnya sarana prasarana dan kualitas pelayanan kesehatan

7 Cakupan obat generik di sarana kesehatan

US $ 1.4

8 Cakupan puskesmas berstandar manajemen mutu ISO

pkm 8

9 Cakupan alat kesehatan essensial puskesmas yang terkalibrasi

% 100

10 Jumlah puskesmas yang memenuhi standar pelayanan kesehatan

pkm 40

Page 30: DINAS KESEHATAN KOTA PALEMBANGdinkes.palembang.go.id/tampung/dokumen/dokumen-151-275.pdfTahun 2016 ini merupakan wujud pertanggungjawaban pelaksanaan Perencanaan ... tentang keberhasilan

Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Kota Palembang Tahun 2016 25

No Sasaran Indikator Kinerja Satuan Target

5 Meningkatnya pelayanan kesehatan khusus

11 Cakupan pelayanan kesehatan dasar masyarakat miskin

% 100

12 Cakupan pelayanan gawat darurat level 1 yang harus diberikan sarana kesehatan (RS) di kab/kota

% 100

13 Cakupan pelayanan kesehatan rujukan pasien masyarakat miskin

% 100

14 Cakupan puskesmas pengembangan penyakit tidak menular

pkm 10

15 Cakupan sarana yang diperiksa makanan kadaluarsa

objek 110

16 Puskesmas yang merekomendasikan obat asli Indonesia

pkm 4

17 Jumlah klinik upaya kesehatan kerja di perusahaan

klinik 16

18 Jumlah Rumah Sakit pratama yang disediakan

RS 1

19 Penyediaan Alkes untuk RS Pratama % 100

6 Meningkatnya pencegahan dan penanggulangan penyakit

20 Cakupan penderita penyakit TB paru BTA positif yang ditangani

% 100

21 Cakupan penemuan dan penanganan penderita DBD

% 50

22 Cakupan penemuan penderita diare % 100

23 Cakupan penemuan penderita pneumonia balita

% 100

24 AFP rate per 100.000 penduduk usia <15 tahun

% 100

25 Cakupan kelurahan UCI % 100

26 Cakupan kelurahan mengalami KLB dilakukan penyelidikan epidemiologi <24 jam

% 100

7 Meningkatnya kualitas lingkungan

27 Cakupan tempat-tempat umum (TTU) yang memenuhi syarat kesehatan

% 83

28 Cakupan rumah tangga yang menggunakan air bersih

% 93

29 Cakupan pengawasan tempat pengolahan makanan (TPM) yang memenuhi syarat kesehatan

% 83

8 Meningkatnya status gizi masyarakat

30 Cakupan pemberian makanan pendamping ASI pada anak usia 6-24 bulan keluarga miskin

% 100

31 Cakupan balita gizi buruk mendapat perawatan

% 100

Page 31: DINAS KESEHATAN KOTA PALEMBANGdinkes.palembang.go.id/tampung/dokumen/dokumen-151-275.pdfTahun 2016 ini merupakan wujud pertanggungjawaban pelaksanaan Perencanaan ... tentang keberhasilan

Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Kota Palembang Tahun 2016 26

No Sasaran Indikator Kinerja Satuan Target

9 Meningkatnya kesehatan ibu dan anak serta kesehatan reproduksi

32 Cakupan pelayanan kesehatan anak balita % 91.5

33 Cakupan pelayanan kesehatan lansia % 73

34 Cakupan kunjungan ibu hamil (K4) % 95

35 Cakupan komplikasi kebidanan yang ditangani

% 80

36 Cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan dengan kompetensi kebidanan

% 90

37 Cakupan pelayanan nifas % 91.5

38 Cakupan neonatus dengan komplikasi yang ditangani

% 80

39 Cakupan kunjungan bayi % 90

40 Cakupan peserta KB aktif % 72

Page 32: DINAS KESEHATAN KOTA PALEMBANGdinkes.palembang.go.id/tampung/dokumen/dokumen-151-275.pdfTahun 2016 ini merupakan wujud pertanggungjawaban pelaksanaan Perencanaan ... tentang keberhasilan

Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Kota Palembang Tahun 2016 27

BAB III

AKUNTABILITAS KINERJA

A. PENGUKURAN CAPAIAN KINERJA

Pengukuran Kinerja digunakan sebagai dasar untuk menilai

keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan kegiatan sesuai degan sasaran dan

tujuan yang telah ditetapkan dalam rangka mewujudkan Visi dan Misi

pemerintah Kota Palembang.

Kinerja Pemerintah Kota Palembang diukur berdasarkan tingkat

capaian sasaran dan indikator kinerja sasaran serta menggambarkan pula

tingkat capaian pada program/kegiatan untuk mengetahui gambaran

mengenai tingkat capaian sasaran dan program/kegiatan dilakukan.

A.1 Kerangka Pengukuran Kinerja

Capaian Indikator Kinerja Sasaran diperoleh dengan cara

membandingkan target dengan realisasi indikator kinerja sasaran melalui

media Formulir Pengukuran Kinerja pada Indikator Kinerja Utama

sebagaimana disajikan berikut ini :

1) Semakin tinggi realisasi menunjukkan capaian kinerja yang semakin

baik, maka digunakan rumus :

2) Semakin tinggi realisasi menunjukkan semakin rendah capaian kinerja,

maka digunakan rumus

A.2 Kategori Pengukuran kinerja

Untuk mempermudah kategori atas capaian indikator kinerja

sasaran dan program/kegiatan diberlakukan nilai disertai makna/kategori

dari nilai tersebut yaitu:

85 s.d. >100 = Baik Sekali

70 s.d. <85 = Baik

55 s.d. <70 = Cukup

>0 s.d <55 = Kurang

- = Tidak bisa di ukur

Persentase capaian Realisasi x 100 %

rencana tingkat capaian Rencana =

Persentase capaian Rencana – (Realisasi-Rencana) x 100%

rencana tingkat capaian Rencana =

Page 33: DINAS KESEHATAN KOTA PALEMBANGdinkes.palembang.go.id/tampung/dokumen/dokumen-151-275.pdfTahun 2016 ini merupakan wujud pertanggungjawaban pelaksanaan Perencanaan ... tentang keberhasilan

Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Kota Palembang Tahun 2016 28

Selanjutnya berdasarkan hasil evaluasi kinerja dilakukan analisis

capaian kinerja untuk memberikan informasi yang lebih transparan mengenai

sebab-sebab tercapainya atau tidak tercapainya kinerja yang diharapkan.

B. CAPAIAN KINERJA ORGANISASI

Sesuai dengan Indikator Kinerja Utama Tahun 2016 terdiri dari 40

Indikator kinerja program untuk mendukung 9 sasaran strategik. Capaian

kinerja (perfomance results) selama tahun 2016 terdapat 25 indikator kinerja

yang mencapai 100 % dan 15 indikator kinerja yang belum mencapai target.

Capaian untuk masing- masing sasaran dan indikator kinerja tersebut dapat

dijelaskan sebagai berikut :

Tabel 3.1 Hasil Pengukuran Kinerja Sasaran Peningkatan Mutu Kesehatan Masyarakat

No Sasaran Indikator Kinerja 2016 %

Capaian Program Target Realisasi

1

Meningkatnya mutu kesehatan masyarakat

1 Jumlah balita dengan gizi buruk

<0.9 0.01 198.9

2 Jumlah Kematian Bayi

23 0.54 197

3 Jumlah Kematian Ibu

102 34.05 166.6

1. Sasaran 1: ”Meningkatnya Mutu Kesehatan Masyarakat” dengan 3 indikator

yang seluruhnya telah mencapai target, dengan penjelasan sebagai berikut:

a. Indikator Kinerja 1 Jumlah balita dengan gizi buruk adalah balita dengan

status gizi menurut berat badan (BB) dan umur (U) dengan Z-score <-3 SD

dan atau dengan tanda-tanda klinis (marasmus, kwashiorkor, dan

marasmus-kwasiorkor).

Target tahun 2016 angka gizi buruk <0,9%, jumlah gizi buruk yang ada 19

balita dari 146.356 balita yang ada, maka cakupan masih dibawah 1%

sehingga capaian kinerja 198.9%.

Hal ini didukung oleh peran aktif petugas puskesmas, kader posyandu, dan

peran aktif masyarakat dalam penemuan dan tatalaksana kasus. Juga

didukung oleh meningkatnya kegiatan deteksi dini gangguan pertumbuhan

Page 34: DINAS KESEHATAN KOTA PALEMBANGdinkes.palembang.go.id/tampung/dokumen/dokumen-151-275.pdfTahun 2016 ini merupakan wujud pertanggungjawaban pelaksanaan Perencanaan ... tentang keberhasilan

Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Kota Palembang Tahun 2016 29

pada balita melalui kegiatan penimbangan di posyandu, meningkatnya

kualitas hidup atau derajat kesehatan ibu hamil termasuk remaja putri,

meningkatnya akses masyarakat terhadap informasi tentang ASI Ekslusif,

pemberian ASI eksklusif di tempat kerja yang cenderung meningkat,

meningkatnya kompetensi petugas kesehatan dalam tatalaksana gizi buruk

sehingga mutu pelayanan kesehatan semakin baik di fasilitas kesehatan

tingkat pertama (puskesmas) maupun fasilitas kesehatan lanjutan (rumah

sakit), adanya kebijakan yang mendukung kualitas hidup bayi yaitu Perda

No 2 Tahun 2015 tentang ASI Eksklusif termasuk mensosialisasikannya ke

lintas sektor terkait, serta meningkatnya pembentukan kelompok

pendukung ibu menyusui.

Selain dukungan, masih ada hambatan yang ditemukan yaitu

seluruh kasus gizi buruk didasari oleh penyakit penyerta, tetapi

penanganannya terutama didominasi oleh sektor kesehatan, keterlibatan

lintas sektor terkait masih kurang. Intervensi gizi sensitif ini (keterlibatan

lintas sektor) mempunyai kontribusi yang cukup besar (70%) dalam

penanganan masalah gizi. Kesadaran masyarakat untuk menimbang

bayi/balitanya setiap bulan ke posyandu masih kurang, terutama setelah

jadwal imunisasi selesai. Serta kerjasama lintas sektoral untuk

menggerakkan masyarakat di bidang kesehatan masih kurang, misalnya

kegiatan di posyandu atau poskeskel.

Untuk mengatasi berbagai hambatan tersebut, beberapa strategi

telah disusun antara lain meningkatkan kegiatan pemantauan

pertumbuhan (surveilans gizi) pada anak balita dengan melibatkan lintas

sektor dan lintas program terkait. Meningkatkan promosi kesehatan

tentang kesehatan dan gizi, meningkatkan akses dan mutu pelayanan

kesehatan dan gizi dengan pendekatan siklus kehidupan terutama fokus

pada 1000 hari pertama kehidupan (sejak hamil sampai anak berusia 2

tahun), meningkatkan peran serta dan pemberdayaan masyarakat dalam

perbaikan gizi, serta penguatan peran lintas sektoral dalam intervensi

masalah gizi sensitif dan spesifik.

Page 35: DINAS KESEHATAN KOTA PALEMBANGdinkes.palembang.go.id/tampung/dokumen/dokumen-151-275.pdfTahun 2016 ini merupakan wujud pertanggungjawaban pelaksanaan Perencanaan ... tentang keberhasilan

Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Kota Palembang Tahun 2016 30

b. Indikator kinerja 2 Jumlah Kematian Bayi adalah jumlah bayi yang

meninggal sebelum mencapai usia 1 tahun per 1000 kelahiran hidup di

tahun yang sama.

Target tahun 2016 sebesar 23 per 1000 kelahiran hidup yang ditetapkan

berdasarkan target MDG’s. Di Kota Palembang tahun 2016 jumlah

kematian bayi sebanyak 16 kasus dari 29.366 kelahiran hidup atau 0.54

per 1000 kelahiran hidup. Angka tersebut diperoleh dari kematian bayi

yang terlaporkan pada sarana kesehatan dan masih dibawah target

MDG’s.

Jumlah kematian bayi masih dibawah target, keberhasilan ini

didukung oleh beberapa faktor antara lain sistem pelaporan, pelacakan

dan pendataan kematian bayi pada semua fasilitas layanan kesehatan

baik milik pemerintah maupun swasta dan rumah sakit yang ada semakin

baik. Juga meningkatnya akses dan mutu pelayanan kesehatan bayi

sudah semakin membaik, terutama dalam penanganan kasus

kegawatdaruratan neonatal. Termasuk adanya kegiatan kajian kasus

kematian maternal perinatal yang fokus pada pembelajaran dan perbaikan

mutu pelayanan KIA, tidak hanya menyalahkan. Serta meningkatnya

kegiatan pembinaan fasilitas kesehatan pemberi pelayanan kesehatan

KIA.

Hambatan yang masih ditemui antara lain cakupan pelayanan

kesehatan neonatal sudah sangat baik, namun kualitas pelayanan masih

belum optimal. Disamping itu kompetensi tenaga kesehatan dalam

penanganan kegawatdaruratan masih kurang (perlu di-update), juga peran

rumah sakit PONEK yang belum optimal. Serta penyebab tersering

kematian bayi terkait masalah gizi (BBLR) dan infeksi, sehingga untuk

penangannya memerlukan keterlibatan lintas sektor terkait.

Strategi untuk perbaikan ke depan adalah meningkatkan akses dan

mutu pelayanan kesehatan ibu hamil sesuai standar (10T) dengan

distribusi 1-1-2, meningkatkan jangkauan dan mutu pelayanan kesehatan

remaja di puskesmas dan sekolah (melalui kegiatan UKS dan skrinning

anak sekolah) sesuai dengan standar nasional PKPR, meningkatkan

jangkauan dan mutu pelayanan kesehatan neonatal dengan

Page 36: DINAS KESEHATAN KOTA PALEMBANGdinkes.palembang.go.id/tampung/dokumen/dokumen-151-275.pdfTahun 2016 ini merupakan wujud pertanggungjawaban pelaksanaan Perencanaan ... tentang keberhasilan

Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Kota Palembang Tahun 2016 31

menggunakan pendekatan Manajemen Terpadu Bayi Muda (MTBM),

meningkatkan kompetensi tenaga kesehatan dalam penanganan

kegawatdaruratan neonatal secara berkala, serta menjamin ketersediaan

sarana dan prasarana untuk meningkatkan cakupan dan kualitas

pelayanan kesehatan bayi.

c. Indikator Kinerja 3 Jumlah Kematian Ibu adalah kematian perempuan

pada saat hamil atau kematian dalam kurun waktu 42 hari sejak terminasi

kehamilan tanpa memandang lamanya kehamilan atau tempat persalinan,

yakni kematian yang disebabkan karena kehamilannya atau

pengelolaannya, tetapi bukan karena sebab-sebab lain seperti

kecelakaan, terjatuh dan lain-lain. Target tahun 2016 jumlah kematian ibu

sebesar 102 per 100.000 kelahiran hidup, sesuai dengan target MDG’s. Di

Kota Palembang tahun 2016 jumlah kematian ibu sebanyak 10 kasus dari

29.366 kelahiran hidup atau 34.05 per 100.000 kelahiran hidup. Angka ini

masih dibawah angka target dari MDG’s.

Faktor yang mendukung keberhasilan capaian ini antara lain akses

dan mutu pelayanan KIA di fasilitas kesehatan tingkat pertama dan

rujukan yang sudah semakin membaik, termasuk sistem pelaporan,

pelacakan, dan pendataan kematian ibu yang juga membaik. Adanya

kegiatan kajian kasus kematian perinatal yang fokus pada upaya

pembelajaran dan perbaikan mutu pelayanan KIA, tidak hanya

menyalahkan. Serta meningkatnya upaya perbaikan gizi pada ibu hamil

dan remaja putri.

Sedangkan hambatan yang masih ditemui adalah peran

puskesmas PONED dan rumah sakit PONEK belum optimal, belum

seluruh fasilitas pemberi layanan KIA (Bidan Praktek Mandiri dan Rumah

Bersalin) memberikan pelayanan antenatal sesuai standar antenatal

terpadu (10T), kompetensi tenaga kesehatan dalam penanganan

kegawatdaruratan neonatus (asfiksia) dan deteksi dini dan ibu hamil resiko

tinggi masih kurang, serta sistem rujukan yang belum optimal.

Untuk mengatasi hambatan tersebut, beberapa strategi telah

disusun antara lain optimalisasi peran puskesmas PONED dan rumah

Page 37: DINAS KESEHATAN KOTA PALEMBANGdinkes.palembang.go.id/tampung/dokumen/dokumen-151-275.pdfTahun 2016 ini merupakan wujud pertanggungjawaban pelaksanaan Perencanaan ... tentang keberhasilan

Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Kota Palembang Tahun 2016 32

sakit PONEK, meningkatkan pembinaan dan pengawasan terhadap

fasilitas kesehatan pemberi pelayanan KIA dalam rangka memantau dan

meningkatkan mutu pelayanan KIA, meningkatkan kompetensi tenaga

kesehatan secara berkala, dan optimalisasi sistem rujukan maternal

neonatal.

Tabel 3.2 Realisasi Sasaran tahun 2015 - 2016 Peningkatan Mutu Kesehatan Masyarakat

Sasaran Indikator Kinerja Daerah

Realisasi Tahun 2016

Satuan 2015 2016 Target Realis

asi % IP

Selisih realisasi

2015 dan 2016

Target 2016

Meningkatnya Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Bidang Kesehatan

1. Angka gizi buruk

% 0,01 0.01 <0,9 0.01 198.9 BS 0 <0,9

2. Jumlah Kematian Bayi

Per 1000 KH

0.99 0.54 23 0.54 197 BS 0.45 23

3. Jumlah Kematian Ibu

Per 100.000

KH 47.99 34.05 102 34.05 166.6 BS 13.94 102

Dari tabel di atas terlihat bahwa untuk indikator angka gizi buruk

cenderung stabil, tidak terdapat selisih realisasi namun masih dibawah

1%. Di Indonesia prevalensi gizi kurang pada balita (BB/U<-2SD)

sebesar 19.6% di tahun 2015 (Riskesdas, 2015)

Sedangkan untuk indikator jumlah Kematian Bayi realisasinya

menurun dibandingkan tahun 2015 sebanyak 0.45/1.000KH. Angka

Kematian Bayi di Indonesia berdasarkan data SDKI tahun 2012 sebesar

34 per 100.000 kelahiran hidup, sedangkan di Propinsi Sumatera Selatan

sebesar 29 per 100.000 kelahiran hidup.

Untuk indikator jumlah kematian ibu pada tahun 2016 terlihat

penurunan kematian ibu sebesar 13.94/100.000KH dibandingkan dengan

tahun 2015. Angka Kematian Ibu di Indonesia berdasarkan data SDKI

tahun 2012 sebesar 369 kematian ibu per 100.000 kelahiran hidup.

Page 38: DINAS KESEHATAN KOTA PALEMBANGdinkes.palembang.go.id/tampung/dokumen/dokumen-151-275.pdfTahun 2016 ini merupakan wujud pertanggungjawaban pelaksanaan Perencanaan ... tentang keberhasilan

Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Kota Palembang Tahun 2016 33

Tabel 3.3 Hasil Pengukuran Kinerja Sasaran Peningkatan Kemitraan pada Lintas Sektor dan Pemberdayaan Masyarakat

No Sasaran Indikator Kinerja 2016 % Capaian

Program Target Realisasi

2

Meningkatnya kemitraan pada lintas sektor dan pemberdayaan masyarakat

4 Cakupan kelurahan siaga aktif

70 59.81 85.4

2. Sasaran 2 ”Meningkatnya kemitraan pada lintas sektor dan pemberdayaan

masyarakat” dengan indikator kinerja yang sudah mencapai target, dengan

penjelasan sbb :

a. Indikator Kinerja 4 Cakupan kelurahan siaga aktif adalah desa yang

mempunyai pos kesehatan kelurahan (poskeskel) atau UKBM lainnya

yang buka setiap hari dan berfungsi sebagai pemberi pelayanan

kesehatan dasar, penanggulangan bencana dan kegawatdaruratan,

surveilans berbasis masyarakat yang meliputi pemantauan pertumbuhan

(gizi), penyakit, lingkungan dan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS)

dibandingkan dengan jumlah kelurahan yang ada.

Target kelurahan siaga tahun 2016 sebesar 70% sedangkan

cakupannya seluruh kelurahan di Kota Palembang sebanyak 64 kelurahan

sudah menjadi kelurahan siaga atau realisasi sebesar 59.81% sehingga

capaian program 85.4%.

Ralisasi sudah hampir mendekati target pada tahun 2016

dikarenakan masyarakat sudah mengerti dan sadar akan pentingnya

program keluarga siaga. Juga didukung dengan adanya poskeskel yang

baru dibentuk dimana setiap poskeskel dikelola oleh bidan desa.

Tabel 3.4 Realisasi Sasaran Tahun 2015 – 2016 Peningkatan Kemitraan pada Lintas Sektor dan Pemberdayaan Masyarakat

Sasaran Indikator Kinerja Daerah

Realisasi Tahun 2016

Satuan 2015 2016 Target Realisas

i % IP

Selisih realisasi

2015 dan 2016

Target 2016

Meningkatnya kemitraan pada lintas sektor dan pemberdayaan masyarakat

Cakupan kelurahan siaga aktif

% 67,3 59.8 70 59.8 85.4 B 7.5 70

Page 39: DINAS KESEHATAN KOTA PALEMBANGdinkes.palembang.go.id/tampung/dokumen/dokumen-151-275.pdfTahun 2016 ini merupakan wujud pertanggungjawaban pelaksanaan Perencanaan ... tentang keberhasilan

Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Kota Palembang Tahun 2016 34

Dari tabel di atas terlihat realisasi untuk indikator Cakupan Kelurahan

Siaga Aktif fluktuatif, namun telah mencapai target yang ditentukan setiap

tahunnya, terdapat selisih realisasi yang menurun sebesar 7.5% di tahun

2016 jika dibandingkan dengan tahun 2015.

Terdapat perbedaan antara target dari Kemenkes RI dengan Kota

Palembang.Menurut Permenkes RI No 741 Tahun 2008, target desa siaga

aktif sebesar 80% yang harus dicapai pada tahun 2016. Jika dibandingkan

dengan capaian sekarang maka dari 107 kelurahan yang ada, pada tahun

2016 mendatang diharapkan minimal ada 86 kelurahan siaga aktif.

Tabel 3.5 Hasil Pengukuran Kinerja Sasaran Peningkatan Kesadaran Masyarakat untuk Hidup Bersih dan Sehat

No Sasaran Indikator Kinerja 2016 %

Capaian Program Target Realisasi

3

Meningkatnya kesadaran masyarakat untuk hidup bersih dan sehat

5 Cakupan penjaringan kesehatan anak SD dan setingkatnya

100 100 100

6 Cakupan rumah tangga dengan perilaku hidup bersih dan sehat

63 65.07 104

3. Sasaran ke 3 : “Meningkatnya Kesadaran Masyarakat untuk Hidup Bersih dan

Sehat”, dengan 2 indikator kinerja yang seluruhnya telah mencapai target,

dengan penjelasan sbb :

a. Indikator Kinerja 5 Cakupan penjaringan kesehatan siswa SD dan

setingkatnya adalah cakupan siswa SD dan setingkat yang diperiksa

kesehatannya oleh tenaga kesehatan atau tenaga terlatih (guru

UKS/dokter kecil) melalui penjaringan kesehatan di satu wilayah kerja

pada kurun waktu tertentu.

Target kinerja tahun 2016 sebesar 100%, jumlah murid SD/MI yang

diperiksa kesehatannya sebanyak 34.610 murid SD/MI dibandingkan

dengan sasaran 34.610 murid maka cakupan sebesar 100% sehingga

capaian kinerja tahun 2016 sebesar 100%.

Target tercapai karena dukungan dari sekolah terutama peran aktif

guru UKS dan dokter kecil dalam melakukan kegiatan penjaringan

kesehatan murid sekolah. Penjaringan kesehatan siswa SD dan

Page 40: DINAS KESEHATAN KOTA PALEMBANGdinkes.palembang.go.id/tampung/dokumen/dokumen-151-275.pdfTahun 2016 ini merupakan wujud pertanggungjawaban pelaksanaan Perencanaan ... tentang keberhasilan

Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Kota Palembang Tahun 2016 35

setingkatnya merupakan kegiatan rutin yang dilakukan setiap tahun oleh

puskesmas bersama guru UKS dan dokter kecil terhadap SD yang ada di

wilayah kerjanya sebagai upaya deteksi dini gangguan kesehatan yang

diderita siswa baru.

b. Indikator Kinerja 6 Cakupan rumah tangga dengan perilaku hidup bersih

dan sehat adalah semua perilaku kesehatan yang dilakukan atas

kesadaran sehingga anggota keluarga atau keluarga dapat menolong

dirinya sendiri dibidang kesehatan dan berperan aktif dalam kegiatan

kesehatan di masyarakat.

Target kinerja tahun 2016 sebesar 65.07%, jumlah rumah tangga

ber-PHBS sebanyak 155.735 rumah tangga dibandingkan dengan

239.325 rumah tangga yang diperiksa maka cakupan sebesar 65.07%

sehingga capaian kinerja tahun 2016 sebesar 104%.

Tercapainya target karena peran aktif kader PHBS dalam mendata

rumah tangga dengan PHBS dan kesadaran masyarakat mengenai

pentingnya perilaku hidup bersih sehat dalam kehidupan sehari-hari.

Adanya Bantuan Operasional Kesehatan (BOK) yang mendukung upaya

promotif dan preventif di puskesmas dalam pelaksanaan survei dan

pembinaan rumah tangga ber-PHBS.

Rumah tangga sehat merupakan aset atau modal utama

pembangunan di masa depan yang perlu dijaga, ditingkatkan dan

dilindungi kesehatannya. Rumah tangga sehat juga dapat meningkatkan

produktivitas kerja anggota rumah tangga.

Tabel 3.6 Realisasi Sasaran Tahun 2015 – 2016

Peningkatan Kemitraan pada Lintas Sektor dan Pemberdayaan Masyarakat

Sasaran Indikator

Kinerja Daerah

Realisasi Tahun 2016

Satuan 2015 2016 Target Realisasi % IP

Selisih realisasi

2015 dan 2016

Target 2016

Meningkatnya kesadaran masyarakat untuk hidup bersih dan sehat

Cakupan penjaringan kesehatan anak SD dan setingkatnya

% 100 100 100 100 100 BS 0 100

Cakupan rumah tangga dengan perilaku hidup bersih dan sehat

% 64,8 65.07 63 65.07 103 BS 0.27 63

Page 41: DINAS KESEHATAN KOTA PALEMBANGdinkes.palembang.go.id/tampung/dokumen/dokumen-151-275.pdfTahun 2016 ini merupakan wujud pertanggungjawaban pelaksanaan Perencanaan ... tentang keberhasilan

Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Kota Palembang Tahun 2016 36

Untuk indikator Cakupan Penjaringan Kesehatan Siswa SD dan

setingkatnya terlihat kecenderungan realisasi bersifat stabil dan mencapai

target yang ditentukan setiap tahunnya, tidak terdapat selisih realisasi antara

tahun 2016 dengan tahun 2015. Tidak ada perbedaan target antara

Kementerian Kesehatan RI dengan Kota Palembang.

Sedangkan untuk indikator Cakupan rumah tangga dengan perilaku

hidup bersih dan sehat terlihat fluktuatif, terjadi peningkatan sebesar 0,27%

dibanding tahun 2015, namun tetap mencapai target setiap tahunnya. Di

dalam Permenkes RI No 741 Tahun 2008 tentang SPM Bidang Kesehatan,

tidak ditetapkan target untuk cakupan rumah tangga dengan PHBS.

Tabel 3.7 Hasil Pengukuran Kinerja

Sasaran Peningkatan Sarana dan Prasarana Kesehatan

No Sasaran Indikator Kinerja 2016 %

Capaian Program Target Realisasi

4

Meningkatnya sarana prasarana dan kualitas pelayanan kesehatan

7 Obat essensial generik di sarana kesehatan

1,4 1.3 95

8 Puskesmas berstandar manajemen mutu ISO

8 14 175

9 Cakupan alat kesehatan essensial puskesmas yang terkalibrasi

100 35 35

10 Jumlah puskesmas yang memenuhi standar pelayanan kesehatan

40 14 35

4. Sasaran ke 4 : “Meningkatnya Sarana Prasarana dan Kualitas Pelayanan

Kesehatan”, dengan 4 indikator kinerja yang belum seluruhnya mencapai

target, dengan penjelasan sbb :

a. Indikator kinerja 7 Obat Essensial dan Generik di Sarana Kesehatan yaitu

obat dengan nama, kandungan zat aktifnya serta khasiatnya sama, yang

diadakan dengan sumber dana APBD dan APBN di sarana pelayanan

kesehatan pemerintah (Dinkes + RSUD BARI) dibandingkan dengan

jumlah penduduk Kota Palembang dikalikan standar WHO (kebutuhan

obat per orang).

Target kinerja tahun 2016 adalah $ 1.4 US per penduduk sedangkan

dana yang tersedia untuk pengadaan obat adalah sebesar Rp 27.8 Miliyar.

Page 42: DINAS KESEHATAN KOTA PALEMBANGdinkes.palembang.go.id/tampung/dokumen/dokumen-151-275.pdfTahun 2016 ini merupakan wujud pertanggungjawaban pelaksanaan Perencanaan ... tentang keberhasilan

Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Kota Palembang Tahun 2016 37

Dengan jumlah penduduk hasil sensus tahun 2016 sebanyak 1.602.100

jiwa maka didapat cakupan $ 1.3 US sehingga capaian kinerja tahun 2016

sebesar 95%.

Target belum tercapai karena alokasi dana untuk pengadaan obat

belum sesuai dengan kebutuhan obat per orang. Namun Kota Palembang

juga memperoleh bantuan obat dari Propinsi Sumatera Selatan dan

Pemerintah Pusat sehingga persediaan obat mencukupi.

b. Indikator kinerja 8 Puskesmas Berstandar Manajemen Mutu ISO

merupakan prosedur terdokumentasi dan praktek-praktek standar untuk

manajemen sistem yang bertujuan untuk menjamin kesesuaian dari suatu

proses dan produk terhadap kebutuhan atau persyaratan tertentu.

Target tahun 2016 sebanyak 8 puskesmas dengan ISO sedangkan

puskesmas yang telah sertifikasi ISO sebanyak 14 puskesmas sehingga

capaian kinerja melebihi target yaitu sebesar 175%.

Sejak tahun 2011, manajemen mutu ISO telah diterapkan di Dinas

Kesehatan Kota Palembang, kemudian puskesmas secara bertahap.

Hingga sekarang tahun 2016 total ada 14 puskesmas berstandar

manajemen mutu ISO 9001:2008.

c. Indikator kinerja 9 Cakupan alat kesehatan essensial puskesmas yang

terkalibrasi adalah alat kesehatan yang dilakukan pengujian secara

berkala sekurang-kurangnya satu kali dalam setahun untuk menjamin

kebenaran nilai luaran atau kinerja keselamatan pemakaian yang

dilakukan oleh instansi pengujian fasilitas kesehatan yang berwenang. Di

tahun 2016 telah dilakukan kegiatan kalibrasi di 14 Puskesmas di Kota

Palembang, sehingga capaian mencapai 35%.

Menurut Permenkes RI Nomor 75 tahun 2016 pasal 15 ayat 1

disebutkan bahwa peralatan kesehatan di puskesmas harus memenuhi

persyaratan diuji dan dikalibrasi secara berkala oleh institusi penguji dan

pengkalibrasi yang berwenang. Untuk itu perlu adanya peningkatan

pengalokasian dana untuk kalibrasi alat essensial puskesmas di tahun

anggaran berikutnya.

Page 43: DINAS KESEHATAN KOTA PALEMBANGdinkes.palembang.go.id/tampung/dokumen/dokumen-151-275.pdfTahun 2016 ini merupakan wujud pertanggungjawaban pelaksanaan Perencanaan ... tentang keberhasilan

Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Kota Palembang Tahun 2016 38

d. Indikator kinerja 10 Jumlah puskesmas yang memenuhi standar pelayanan

kesehatan adalah puskesmas yang memiliki alat kesehatan yang minimal

untuk melaksanakan pelayanan kesehatan dasar dan alat kesehatan

tersebut telah dilakukan pengujian dan kalibrasi secara berkala oleh

instansi yang berwenang.

Target tahun 2016 ada sebanyak 40 puskesmas yang memenuhi

standar pelayanan kesehatan, namun hanya ada 14 Puskesmas yang

telah memenuhi standar.

Pencapaian indikator ini dipengaruhi oleh faktor kalibrasi alat

kesehatan puskesmas yang telah dilakukan dengan menggunakan dana

APBD tahun 2016 untuk kegiatan standarisasi pelayanan kesehatan

puskesmas.

Tabel 3.8 Realisasi Sasaran Tahun 2015 – 2016

Peningkatan Sarana Prasarana dan Kualitas Pelayanan

Sasaran Indikator Kinerja

Daerah

Realisasi Tahun 2016

Satuan

2015 201

6 Target Realisasi % IP

Selisih realisasi

2015 dan 2016

Target 2016

Meningkatnya sarana prasarana dan kualitas pelayanan

Obat essensial generik di sarana kesehatan

US $ per

pddk 1,1 1.3 1,4 1.3 95 BS 0.2 1,4

Puskesmas berstandar manajemen mutu ISO

pkm 11 14 8 14 175 BS 3 8

Cakupan alat kesehatan essensial puskesmas yang terkalibrasi

% 0 14 100 35 35 K 14 100

Jumlah puskesmas yang memenuhi standar pelayanan kesehatan

pkm 0 14 40 14 35 K 14 40

Dari tabel di atas terlihat untuk indikator Obat Generik di Sarana

Kesehatan kecenderungan realisasi 2015 – 2016 relatif meningkat, terdapat

selisih realisasi yang meningkat sebesar 0.2 % di tahun 2016 jika

dibandingkan dengan tahun 2015. Capaian ini masih jauh dari target WHO

yaitu sebesar US $ 23 per kapita. Menurut Renstra 2010 – 2016 Kemenkes RI,

Page 44: DINAS KESEHATAN KOTA PALEMBANGdinkes.palembang.go.id/tampung/dokumen/dokumen-151-275.pdfTahun 2016 ini merupakan wujud pertanggungjawaban pelaksanaan Perencanaan ... tentang keberhasilan

Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Kota Palembang Tahun 2016 39

indikator ketersediaan obat per kapita per tahun di sarana pelayanan

kesehatan dasar sebesar Rp. 18.000 per kapita pada tahun 2016.

Untuk indikator puskesmas berstandar manajemen mutu ISO setiap

tahunnya terlihat penambahan jumlah puskesmas dengan ISO, bahkan di

tahun 2016 melebihi target yang ditentukan. Tidak ada target nasional untuk

puskesmas dengan manajemen mutu ISO. Namun dengan adanya sistem

manajemen mutu ISO yang berorientasi pada kepuasan pelanggan ternyata

mampu mendorong puskesmas untuk menyediakan pelayanan yang lebih

baik.

Indikator cakupan alat kesehatan essensial puskesmas yang terkalibrasi

hingga tahun 2016 belum mencapai target yang ditentukan, masih 14

puskesmas yang telah memiliki alat kesehatan yang terkalibrasi. Tidak ada

target nasional untuk indikator ini, namun ke depan diharapkan alat kesehatan

essensial di 40 puskesmas telah terkalibrasi.

Sedangkan untuk indikator jumlah puskesmas yang memenuhi standar

pelayanan kesehatan kecenderungan terdapat peningkatan realisasi. Tidak

ada target nasional untuk indikator ini. Di dalam Renstra Kemenkes RI 2010 –

2016 ditetapkan bahwa persentase puskesmas yang menerapkan standar

pelayanan medik dasar sebesar 90% pada tahun 2016, sedangkan di Kota

Palembang telah ditargetkan 100%.

Tabel 3.9 Hasil Pengukuran Kinerja

Sasaran Peningkatan Pelayanan Kesehatan Khusus

No Sasaran Indikator Kinerja 2016 %

Capaian Program Target Realisasi

5 Meningkatnya pelayanan kesehatan khusus

11 Cakupan Pelayanan Kesehatan Dasar Pasien Masyarakat Miskin

100 57.98 57.98

12 Cakupan pelayanan gawat darurat level 1 yang harus diberikan sarana kesehatan (RS) kab/kota

100 96.77 96.77

Page 45: DINAS KESEHATAN KOTA PALEMBANGdinkes.palembang.go.id/tampung/dokumen/dokumen-151-275.pdfTahun 2016 ini merupakan wujud pertanggungjawaban pelaksanaan Perencanaan ... tentang keberhasilan

Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Kota Palembang Tahun 2016 40

No Sasaran Indikator Kinerja 2016 %

Capaian Program

5 Meningkatnya pelayanan kesehatan khusus

13

Cakupan pelayanan kesehatan rujukan pasien masyarakat miskin

100 4.62 4.62

14

Cakupan puskesmas mengembangkan pelayanan penyakit tidak menular

10 10 100

15 Cakupan sarana yang diperiksa makanan kadaluarsa

110 45 40.9

16 Puskesmas yang merekomendasikan obat asli Indonesia

4 1 25

17 Jumlah klinik upaya kesehatan kerja di perusahaan

16 19 118

18 Jumlah Rumah Sakit Pratama yang disediakan

1 0 0

19 Penyedia Alkes untuk RS Pratama

100 0 0

5. Sasaran ke 5 : “Meningkatnya pelayanan kesehatan khusus” dengan 3

indikator kinerja yang belum mencapai target, dengan penjelasan sebagai

berikut :

a. Indikator Kinerja 11 Cakupan Pelayanan Kesehatan Dasar Pasien

Masyarakat Miskin adalah jumlah kunjungan pasien masyarakat miskin di

sarana kesehatan strata pertama di satu wilayah kerja tertentu pada kurun

waktu tertentu.

Target kinerja tahun 2016 sebesar 100%, dari 308.845 masyarakat

miskin yang terdaftar di 40 puskesmas (BPJS, 2016) sebanyak 179.060

orang yang berobat ke puskesmas dan semuanya telah mendapatkan

pelayanan kesehatan dasar sehingga capaian kinerja tahun 2016 sebesar

57.98%.

Data puskesmas berupa data pelayanan kuratif, tidak menghitung

pelayanan promotif dan preventif ke luar gedung puskesmas. Disamping itu

sistem P-Care BPJS belum bisa diakses untuk mengetahui jumlah

masyarakat miskin di fasilitas kesehatan. Sedangkan data puskesmas

Page 46: DINAS KESEHATAN KOTA PALEMBANGdinkes.palembang.go.id/tampung/dokumen/dokumen-151-275.pdfTahun 2016 ini merupakan wujud pertanggungjawaban pelaksanaan Perencanaan ... tentang keberhasilan

Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Kota Palembang Tahun 2016 41

belum mencakup data pelayanan di fasilitas kesehatan dasar di wilayah

kerjanya seperti klinik, dokter praktek swasta, dan bidan praktek swasta.

b. Indikator Kinerja 12 Cakupan pelayanan gawat darurat level 1 yang harus

diberikan sarana kesehatan (RS) di kab/kota adalah tempat pelayanan

gawat darurat yang memiliki dokter umum on site 24 jam dengan kualifikasi

GELS dan/atau ACLS, serta memiliki alat transportasi dan komunikasi.

Target tahun 2016 sebesar 100%, namun dari 31 rumah sakit hanya

ada 30 RS yang memiliki pelayanan gawat darurat level 1. Standar yang

ada ditetapkan berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor

856/SK/IX/2009 tentang Standar Instalasi Gawat Darurat Rumah Sakit.

c. Indikator Kinerja 13 Cakupan pelayanan kesehatan rujukan pasien

masyarakat miskin adalah jumlah kunjungan pasien miskin di sarana

kesehatan strata dua dan strata tiga pada kurun waktu tertentu (lama dan

baru).

Target tahun 2016 sebesar 100%, dari 308.845 masyarakat miskin

yang terdaftar di 40 puskesmas (BPJS, 2016) sebanyak 14.273 orang yang

berobat ke puskesmas harus dirujuk ke rumah sakit sehingga capaian

kinerja tahun 2016 sebesar 4,62%.

Dalam hal rujukan pasien, puskesmas berupaya menekan angka

rujukan terkait dengan ketentuan dalam Permenkes Nomor 28 Tahun 2016

bahwa kasus medis yang menjadi kompetensi FKTP (fasilitas kesehatan

tingkat pertama) harus diselesaikan secara tuntas di FKTP, kecuali karena

keterbatasan SDM, sarana dan prasarana di fasilitas kesehatan tingkat

pertama. Ketentuan dalam Permenkes Nomor 71 Tahun 2015

menyebutkan bahwa toleransi rasio rujukan kasus non spesialistik (RRNS)

adalah sebesar 15%.

d. Indikator Kinerja 14 Cakupan puskesmas pengembangan penyakit tidak

menular adalah puskesmas yang mampu menyelenggarakan pengendalian

penyakit tidak menular secara komprehensif mulai dari promotif, prventif,

kuratif, dan rehabilitatif pada ke-4 penyakit tidak menular beserta faktor

Page 47: DINAS KESEHATAN KOTA PALEMBANGdinkes.palembang.go.id/tampung/dokumen/dokumen-151-275.pdfTahun 2016 ini merupakan wujud pertanggungjawaban pelaksanaan Perencanaan ... tentang keberhasilan

Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Kota Palembang Tahun 2016 42

resikonya yaitu penyakit jantung dan pembuluh darah, kanker, penyakit

kronis dan degeneratif lainnya, DM dan penyakit metabolik, gangguan

akibat kecelakaan dan tindak kekerasan sebagai upaya merevitalisasi

puskesmas.

Target tahun 2016 sebanyak 10 puskesmas dengan pengembangan

penyakit tidak menular dan telah mencapai target, sehingga capaian 100%.

e. Indikator Kinerja 15 Cakupan sarana yang diperiksa makanan kadaluarsa

adalah sarana distribusi, toko, swalayan, supermarket, minimarket yang

menjual makanan dan minuman berkemasan.

Target tahun 2016 sebanyak 110 objek yang dilakukan pemeriksaan,

sedangkan cakupan sebanyak 45 objek sehingga capaian sebesar 40.9%.

Kegiatan pemeriksaan ini dilakukan dalam bentuk tim operasi gabungan

yang terdiri dari Dinas Perindustrian dan Perdagangan, Pol PP, Bagian

Hukum & Ortala Pemkot Palembang, dan BPOM di saat menjelang hari

raya Natal dan Lebaran.

f. Indikator Kinerja 16 Cakupan Puskesmas yang merekomendasikan obat

asli Indonesia adalah puskesmas yang melaksanakan pelayanan

kesehatan tradisional alternatif dan komplementer (keterampilan dan

herbal), serta melakukan pembinaan dan pemanfaatan taman obat

keluarga (TOGA).

Di Kota Palembang sejak tahun 2015 telah dikembangkan

puskesmas dengan pengobatan tradisional yaitu Puskesmas Kampus.

g. Indikator Kinerja 17 Jumlah klinik upaya kesehatan kerja di perusahaan

adalah tempat yang memberikan pelayanan kesehatan terutama bidang

pelayanan kesehatan kerja.

Target tahun 2016 ada 16 perusahaan dengan klinik upaya

kesehatan kerja dan sudah melebihi target ditahun 2016 yaitu 19

perusahaan, sehingga capaian sebesar 118%. Klinik tersebut antara lain

PLN, Pertamina RU III, Pertamina UPS III, PT. Angkasa Pura II, Dexa

Medica, Telaga Kimia, Sri Aneka Karya Utama, PT.Semen Baturaja,

Page 48: DINAS KESEHATAN KOTA PALEMBANGdinkes.palembang.go.id/tampung/dokumen/dokumen-151-275.pdfTahun 2016 ini merupakan wujud pertanggungjawaban pelaksanaan Perencanaan ... tentang keberhasilan

Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Kota Palembang Tahun 2016 43

PT.Hoktong Plaju, PT.Indofood, PT.KAI, PT.Prasidha Aneka Niaga, Remco

Palembang, BTPN, Angkasa Pura, Bank Mandiri, Batubara, BCA, dan

PT.Sri Terang Lingga.. Pada klinik tersebut diberikan pelayanan yang

berfokus pada pendidikan kesehatan, pendidikan penyuluhan PHBS di

tempat kerja, perbaikan gizi kerja, kesehatan reproduksi pada pekerja,

pemeliharaan tempat kerja, olahraga fisik dan kebugaran, pelayanan

kesehatan kerja, dan pembinaan kesehatan kerja.

h. Indikator Kinerja 18 Jumlah rumah sakit pratama yang disediakan adalah

rumah sakit kelas D pratama yaitu rumah sakit umum yang hanya

menyediakan pelayanan perawatan kelas 3 (tiga) untuk peningkatan akses

bagi masyarakat dalam rangka menjamin upaya pelayanan kesehatan

perorangan yang memberikan pelayanan rawat inap, rawat jalan, gawat

darurat serta pelayanan penunjang lainnya.

Target tahun 2016 ada 1(satu) Rumah Sakit pratama yang disediakan,

tetapi untuk Kota Palembang belum meiliki Rumah Sakit Pratama, yang

pembangunannya telah dianggarkan pada tahun 2016.

i. Indikator Kinerja 19 penyediaan alkes untuk RS Pratama adalah peralatan

medis dan non medis yang dibutuhkan untuk mendukung pelayanan rumah

sakit kelas D Pratama untuk minimal 10 (sepuluh) tempat tidur rawat inap

dan rawat jalan 2 (dua) spesialis dasar dari 4 (empat) spesialis dasar

sesuai kebutuhan.

Target tahun 2016 untuk penyediaan alat kesehatan untuk RS Pratama

sebesar 100%, tetapi untuk Kota Palembang belum adanya Rumah sakit

Pratama yang tersedia jadi belum adanya juga pengadaan untuk

penyediaan alkes di RS Pratama tersebut. .

Page 49: DINAS KESEHATAN KOTA PALEMBANGdinkes.palembang.go.id/tampung/dokumen/dokumen-151-275.pdfTahun 2016 ini merupakan wujud pertanggungjawaban pelaksanaan Perencanaan ... tentang keberhasilan

Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Kota Palembang Tahun 2016 44

Tabel 3.10 Realisasi Sasaran Tahun 2015 – 2016 Peningkatan Pelayanan Kesehatan Khusus

Sasaran Indikator Kinerja

Daerah

Realisasi Tahun 2016

Satuan 2015 2016 Target Realis

asi % IP

Selisih realisasi

2015 dan 2016

Target 2016

Meningkatnya sarana prasarana dan kualitas pelayanan

Cakupan Pelayanan Kesehatan Dasar Pasien Masyarakat Miskin

% 33,4 57.98 100 57.98 57.98 C 24.58 100

Cakupan pelayanan gawat darurat level 1 yang harus diberikan sarana kesehatan (RS) kab/kota

% 93,8 96.8 100 96.8 96.8 BS 3 100

Cakupan pelayanan kesehatan rujukan pasien masyarakat miskin

% 4,6 4.62 100 4.62 4.62 K 0 100

Cakupan puskesmas mengembangkan pelayanan penyakit tidak menular

pkm 10 10 10 10 100 BS 0 10

Cakupan sarana yang diperiksa makanan kadaluarsa

obj 90 45 110 45 40.9 K 45 110

Puskesmas yang merekomendasikan obat asli Indonesia

pkm 1 1 4 1 25 K 0 4

Jumlah klinik upaya kesehatan kerja di perusahaan

klinik 14 19 16 19 118 BS 5 16

Jumlah Rumah Sakit Pratama yang disediakan

RS 0 0 1 0 0 K 0 1

Penyedia Alkes untuk RS Pratama

% 0 0 100 0 0 K 0 100

Dari tabel di atas untuk indikator Cakupan Pelayanan Kesehatan Dasar

Masyarakat Miskin terlihat kecenderungan realisasi menurun, terdapat selisih

realisasi sebesar 24.58% di tahun 2016 jika dibandingkan dengan tahun 2015.

Capaian ini masih dibawah target Kemenkes RI yang tercantum dalam

Permenkes RI No 741 Tahun 2008 yang menetapkan 100% pada tahun 2016.

Untuk indikator Cakupan pelayanan gawat darurat level 1 yang harus

diberikan sarana kesehatan (RS) di kab/kota terlihat peningkatan capaian

dibandingkan tahun 2015 yaitu sebesar 3%. Tidak ada perbedaan target

Page 50: DINAS KESEHATAN KOTA PALEMBANGdinkes.palembang.go.id/tampung/dokumen/dokumen-151-275.pdfTahun 2016 ini merupakan wujud pertanggungjawaban pelaksanaan Perencanaan ... tentang keberhasilan

Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Kota Palembang Tahun 2016 45

antara Kota Palembang dengan Kemenkes RI yaitu sebesar 100% pada tahun

2016.

Untuk indikator Cakupan pelayanan kesehatan rujukan pasien

masyarakat miskin terlihat penurunan realisasi, terdapat selisih sebesar 4,62%

di tahun 2016 dibandingkan dengan tahun 2015. Tidak ada perbedaan antara

target Kota Palembang dengan Kemenkes RI yaitu sebesar 100% pada tahun

2016.

Sedangkan untuk indikator Cakupan puskesmas mengembangkan

pelayanan penyakit tidak menular sama dengan tahun 2015 yaitu 10

puskesmas. Target Kemenkes RI adalah 30% dari puskesmas

menyelenggarakan PTM, jika dibandingkan dengan jumlah puskesmas di

Palembang sebanyak 40 puskesmas maka targetnya ada 12 puskesmas

PTM.

Untuk indikator Cakupan sarana yang diperiksa makanan kadaluarsa

juga terlihat penurunan jumlah objek yang diperiksa dibandingkan tahun 2015

yaitu sebanyak 45 sarana. Tidak ada target nasional untuk indikator ini.

Sedangkan untuk indikator Puskesmas yang merekomendasikan obat

asli Indonesia tetap sama dibanding tahun sebelumnya. Berdasarkan Renstra

Kemenkes RI 2010 – 2016, cakupan kabupaten/kota yang memiliki minimal 4

puskesmas yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan tradisional sebesar

25%, ini berarti masih kurang 3 puskesmas yang merekomendasikan obat asli

Indonesia di Kota Palembang untuk mencapai target Kemenkes tersebut.

Sedangkan untuk indikator jumlah klinik upaya kesehatan kerja di

perusahaan mengalami peningkatan di tahun 2016 sebesar 5 perusahaan

yang dibandingkan tahun 2015. Tidak ada target dari Kemenkes RI untuk

indikator ini, namun di dalam Renstra Kemenkes RI tahun 2010 - 2016

disebutkan minimal tiap kabupaten/kota mempunyai 4 puskesmas yang telah

melaksanakan upaya kesehatan kerja. Ini berarti tiap puskesmas dengan

perusahaan di wilayah kerjanya diharapkan melaksanakan upaya kesehatan

melalui salah satu programnya adalah klinik upaya kesehatan kerja di

perusahaan, sehingga untuk Kota Palembang target ini telah tercapai.

Page 51: DINAS KESEHATAN KOTA PALEMBANGdinkes.palembang.go.id/tampung/dokumen/dokumen-151-275.pdfTahun 2016 ini merupakan wujud pertanggungjawaban pelaksanaan Perencanaan ... tentang keberhasilan

Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Kota Palembang Tahun 2016 46

Tabel 3.11 Hasil Pengukuran Kinerja Sasaran Peningkatan Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit

No Sasaran Indikator Kinerja 2016 % Capaian

Program Target Realisasi

5 Meningkatnya pencegahan dan penanggulangan penyakit

20 Cakupan penderita TB BTA positif yang ditangani

100 54.3 54.3

21 Cakupan penemuan dan penanganan penderita DBD

<50 100 150

22 Cakupan penemuan penderita diare

100 66.9 66.9

23 Cakupan penemuan penderita pneumonia balita

100 89.8 89.8

24 AFP rate per 100.000 penduduk <15 tahun

100 120 120

25 Cakupan kelurahan UCI 100 100 100

26

Cakupan kelurahan mengalami KLB dilakukan penyelidikan <24 jam

100 100 100

6. Sasaran ke 5 : “Meningkatnya Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit”

dari 7 indikator kinerja ada 3 indikator yang belum mencapai target, dengan

penjelasan sebagai berikut :

a. Indikator Kinerja 20 Cakupan penemuan pasien baru TB-BTA positif adalah

Angka penemuan pasien baru TB-BTA Positif atau Case Detection Rate

(CDR) dimana persentasi jumlah penderita baru TB BTA Positif yang

ditemukan dibandingkan dengan jumlah perkiraan kasus baru TB BTA

Positif dalam wilayah tertentu dalam waktu satu tahun.

Target kinerja tahun 2016 sebesar 100%, jumlah penderita TB yang

ditemukan sebanyak 1.373 orang dibandingkan dengan sasaran sebanyak

2.528 kasus sehingga capaian kinerja tahun 2016 sebesar 54.3%.

Target ini tidak tercapai karena selama ini system pencatatan dan

pelaporan untuk program tuberculosis hanya mencakup RS dan

Puskesmas, padahal masih banyak tempat pelayanan kesehatan di luar RS

dan Puskesmas melayani pengobatan tuberculosis juga tetapi tidak

melaporkan kasus TB BTA (+) ke Dinas Kesehatan Kota Palembang.

Page 52: DINAS KESEHATAN KOTA PALEMBANGdinkes.palembang.go.id/tampung/dokumen/dokumen-151-275.pdfTahun 2016 ini merupakan wujud pertanggungjawaban pelaksanaan Perencanaan ... tentang keberhasilan

Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Kota Palembang Tahun 2016 47

b. Indikator Kinerja 21 Cakupan Penemuan dan Penanganan Penyakit DBD

adalah Persentase penderita DBD yang ditangani sesuai dengan standar di

satu wilayah dalam waktu 1 (satu) tahun dibandingkan dengan jumlah

penderita DBD yang di temukan/dilaporkan dalam kurun waktu satu tahun

yang sama. Angka yang digunakan untuk mengukur indikator ini adalah

Incidence Rate yang menunjukkan jumlah kasus baru per populasi dalam

waktu tertentu. Dengan semakin kecilnya angka IR maka semakin kecil

pula resiko untuk terkena suatu masalah kesehatan.

Target kinerja tahun 2016 sebesar <50 per 100.000 penduduk,

jumlah kasus DBD yang ditemukan sebanyak 932 kasus sehingga capaian

kinerja sebesar 100 per 100.00 penduduk dan angka ini melebihi angka

minimal incidence rate DBD.

Kota Palembang memang merupakan daerah endemis DBD, namun

banyaknya kasus di tahun 2016 dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti

curah hujan yang tinggi, mobilisasi penduduk yang tinggi, dan perilaku PSN

(Pemberantasan Sarang Nyamuk) yang belum optimal dilakukan oleh

masyarakat.

Untuk itu berbagai upaya secara gencar telah dilakukan untuk

menekan angka kejadian dilakukan seperti fogging/penyemprotan,

pembagian bubuk abate, program Gertak DBD, budidaya iwak tempalo, dan

gerakan 3M demam berdarah

c. Indikator Kinerja 22 yaitu Penemuan dan Penanganan Penderita Diare

adalah jumlah penderita yang datang dan dilayani di sarana kesehatan dan

kader di satu wilayah tertentu dalam waktu satu tahun.

Target kinerja tahun 2016 sebesar 100%, jumlah perkiraan penderita

diare tahun 2016 sebanyak 27.011 orang, sedangkan yang datang dan

dilayani disarana kesehatan berjumlah 18.080 orang, sehingga capaian

belum mencapai target yaitu sebesar 66.94%. Hal ini karena masyarakat

belum memahami pentingnya penanganan diare disarana kesehatan.

Page 53: DINAS KESEHATAN KOTA PALEMBANGdinkes.palembang.go.id/tampung/dokumen/dokumen-151-275.pdfTahun 2016 ini merupakan wujud pertanggungjawaban pelaksanaan Perencanaan ... tentang keberhasilan

Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Kota Palembang Tahun 2016 48

d. Indikator Kinerja 23 Cakupan penemuan penderita pneumonia balita adalah

persentase balita dengan pneumonia yang ditemukan dan ditangani sesuai

dengan tatalaksana standar di sarana kesehatan di satu wilayah dalam

waktu satu tahun.

Target kinerja tahun 2016 sebesar 100%, berdasarkan proyeksi

jumlah sasaran sebanyak 5.784 balita hanya ada 5.145 balita yang

ditemukan sehingga capaian hanya sebesar 88.95%, namun semua

penderita telah ditangani sesuai tatalaksana standar.

Masih terjadi under reporting kasus pneumonia karena tidak semua

sarana kesehatan melaporkan kejadian pneumonia yang telah ditemukan

dan ditangani sehingga capaian yang ada masih jauh dari target yang

ditetapkan.

e. Indikator Kinerja 24 Jumlah kasus Acute Flacid Paralysys (AFP) Non Polio

yang ditemukan di antara 100.000 penduduk < 15 tahun per tahun di satu

wilayah tertentu.

Tahun 2016 ditargetkan 2 / 100.000 jumlah penduduk anak usia <15

tahun atau 10 kasus dan kasus yang ditemukan sebanyak 12 sehingga

capaian kinerja sebesar 120%.

Angka target merupakan angka estimasi sehingga kemudian

dilakukan pelacakan oleh Dinas Kesehatan Kota Palembang bersama

petugas puskesmas dan kader agar segera dilakukan penanganan

terhadap kasus AFP yang ada di Kota Palembang.

Sejalan dengan upaya global dari WHO, untuk membebaskan

Indonesia dari polio maka pemerintah telah melaksanakan program

eradikasi polio (ERP) yang terdiri dari pemberian imunisasi polio secara

rutin, pemberian imunisasi tambahan (PIN) pada anak balita, surveilans

AFP, dan pengamanan virus polio di laboratorium (laboratory containment).

Page 54: DINAS KESEHATAN KOTA PALEMBANGdinkes.palembang.go.id/tampung/dokumen/dokumen-151-275.pdfTahun 2016 ini merupakan wujud pertanggungjawaban pelaksanaan Perencanaan ... tentang keberhasilan

Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Kota Palembang Tahun 2016 49

f. Indikator Kinerja 25 Cakupan Kelurahan Universal Child Immunization (UCI)

adalah Desa/Kelurahan dimana > 80% dari jumlah bayi yang ada di desa

tersebut sudah mendapat imunisasi dasar lengkap dalam waktu satu tahun.

Target kinerja tahun sebesar 100%, jumlah kelurahan yang telah UCI

sebanyak 107 kelurahan dibandingkan dengan sasaran 107 kelurahan

maka cakupan sebesar 100% sehingga capaian kinerja tahun 2016 sebesar

100%.

g. Indikator Kinerja 26 yaitu Cakupan Kelurahan Mengalami KLB dilakukan

Penyelidikan Epidemiologi Kurang <24 jam yaitu cakupan desa/kelurahan

mengalami Kejadian Luar Biasa (KLB ) yang ditangani <24 jam oleh

Kab/Kota terhadap KLB periode/kurun waktu tertentu.

Target Tahun 2016 adalah seluruhnya ditangani (100%), dan seluruh

KLB yang ada yaitu sebanyak 1 kejadian semuanya telah ditangani serta

dilakukan penyelidikan epidemiologi sehingga cakupan sebesar 100%.

Pencapaian didukung oleh didapatnya informasi yang akurat

sehingga pelacakan kasus cepat dilakukan, sumber daya puskesmas dan

Dinkes yang memahami prosedur teknis lapangan, serta lengkapnya alat

pendukung yang diperlukan. Petugas gerak cepat penanggulangan KLB

telah mengikuti PAEL (Pelatihan Asisten Epidemiologi Lapangan) sehingga

makin sensitif terhadap kejadian KLB, setiap ada laporan kejadian KLB

segera ditanggulangi dan dilaporkan.

Tabel 3.12 Realisasi Sasaran Tahun 2015 – 2016 Sasaran Peningkatan Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit

Sasaran Indikator Kinerja

Daerah

Realisasi Tahun 2016

Satuan 2015 2016 Target Realisasi % IP

Selisih realisasi 2015

dan 2016

Target 2016

Meningkatnya pencegahan dan pemberantasan penyakit

Cakupan penderita TB BTA positif yang ditangani

% 81,3 54.3 100 54.3 54.3 K 27 100

Cakupan penemuan dan penanganan penderita DBD

Per 100.000

pddk 61.9 100 50 100 150 BS 38.1 50

Cakupan penemuan penderita diare

% 119,4 66.9 100 66.9 66.9 C 52.5 100

Cakupan penemuan

% 95,5 89.8 100 89.8 89.8 BS 5.7 100

Page 55: DINAS KESEHATAN KOTA PALEMBANGdinkes.palembang.go.id/tampung/dokumen/dokumen-151-275.pdfTahun 2016 ini merupakan wujud pertanggungjawaban pelaksanaan Perencanaan ... tentang keberhasilan

Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Kota Palembang Tahun 2016 50

penderita pneumonia balita

AFP rate per 100.000 penduduk <15 tahun

% 100 120 100 120 120 BS 20 100

Cakupan kelurahan UCI

% 99.1 100 100 100 100 BS 0.9 100

Cakupan kelurahan mengalami KLB dilakukan penyelidikan <24 jam

% 100 100 100 100 100 BS 0 100

Dari tabel di atas terlihat untuk indikator Penemuan Pasien Baru BTA

Positif terlihat kecenderungan penurunan realisasi, terdapat selisih realisasi

sebesar 27% di tahun 2016 jika dibandingkan dengan tahun 2015. Tidak ada

perbedaan target Kota Palembang dengan Kemenkes RI hingga tahun 2016

(100%).

Untuk indikator Penderita DBD yang ditemukan dan ditangani terlihat

peningkatan incidence rate (IR) dibanding tahun sebelumnya, terdapat selisih

sebesar 38.1 di tahun 2016 jika dibandingkan dengan tahun 2015.

Untuk indikator Penemuan Penderita Diare terlihat kecenderungan

penurunan realisasi dan belum mencapai target pada tahun 2016, terdapat

selisih realisasi sebesar 52.5% di tahun 2016 dibandingkan dengan tahun

2015. Tidak ada perbedaan target Kota Palembang dengan Kemenkes RI

hingga tahun 2016 (100%).

Untuk indikator Cakupan Kelurahan UCI (Universal Child Immunization)

kecenderungan realisasi mengalami penurunan dibanding tahun sebelumnya,

terdapat selisih realiasi sebesar 0.9% di tahun 2016 dibandingkan dengan

tahun 2015. Tidak ada perbedaan target Kota Palembang dengan Kemenkes

RI hingga tahun 2016 (100%).

Untuk indikator Penemuan Penderita Pneumonia terlihat

kecenderungan realisasi bersifat stabil dan mencapai target yang ditetapkan

setiap tahunnya, terdapat selisih realisasi antara tahun 2016 dengan tahun

2015 yaitu sebesar 5.7. Tidak ada perbedaan target Kota Palembang dengan

Kemenkes RI hingga tahun 2016 (100%).

Untuk indikator Acute Flacid Paralysis terlihat kecenderungan

peningkatan realisasi dan telah mencapai target yang ditetapkan, terdapat

selisih realisasi antara tahun 2015 dan tahun 2016 yaitu sebesar 20%. Tidak

Page 56: DINAS KESEHATAN KOTA PALEMBANGdinkes.palembang.go.id/tampung/dokumen/dokumen-151-275.pdfTahun 2016 ini merupakan wujud pertanggungjawaban pelaksanaan Perencanaan ... tentang keberhasilan

Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Kota Palembang Tahun 2016 51

ada perbedaan target Kota Palembang dengan Kemenkes RI hingga tahun

2016 (100%).

Sedangkan untuk indikator Cakupan desa/kelurahan mengalami KLB

yang dilakukan penyelidikan epidemiologi <24 jam terlihat kecenderungan

realisasi bersifat stabil dan telah mencapai target yang ditentukan setiap

tahunnya, tidak terdapat selisih realisasi antara tahun 2016 dengan tahun

2015. Tidak ada perbedaan target Kota Palembang dengan Kemenkes RI

hingga tahun 2016 (100%).

Tabel 3.13 Hasil Pengukuran Kinerja

Sasaran Peningkatan Kualitas Lingkungan

No Sasaran Indikator Kinerja

2016 % Capaian Progra

m Target Realisasi

7 Meningkatnya kualitas lingkungan

27 Tempat Tempat Umum yang Memenuhi Syarat Kesehatan (TTU)

83 83.06 100

28 Air Bersih Rumah Tangga

93 93.14 100

29

Tempat Pengolahan Makanan yang Memenuhi Syarat Kesehatan (TPM)

83 82.95 100

7. Sasaran ke 7 : “Meningkatnya kualitas lingkungan” dengan 3 indikator kinerja

yang seluruhnya sudah mencapai target, dengan penjelasan sbb :

a. Indikator Kinerja 27 Tempat–Tempat Umum (TTU) memenuhi syarat

kesehatan adalah jumlah tempat kegiatan bagi umum yang dilakukan oleh

badan maupun perorangan yang langsung digunakan oleh masyarakat

umum, mempunyai tempat dan kegiatan yang tetap serta mempunyai

fasilitas yang memenuhi syarat kesehatan.

Target kinerja tahun 2016 sebesar 83% dan ada 2.707 TTU telah

memenuhi syarat dibandingkan dengan sasaran sebanyak 3.259 TTU

sehingga capaian kinerja tahun 2016 sebesar 83.06%. Adapun indikator

pemeriksaan TTU antara lain adanya jamban sehat, sarana air bersih,

tempat sampah dan lingkungan bersih.

Bentuk kegiatan yang dilakukan untuk mendukung pencapaian

meliputi pengawasan kualitas lingkungan TTU secara berkala, bimbingan,

Page 57: DINAS KESEHATAN KOTA PALEMBANGdinkes.palembang.go.id/tampung/dokumen/dokumen-151-275.pdfTahun 2016 ini merupakan wujud pertanggungjawaban pelaksanaan Perencanaan ... tentang keberhasilan

Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Kota Palembang Tahun 2016 52

penyuluhan dan saran perbaikan dalam pengelolaan lingkungan yang

sehat.

b. Indikator Kinerja 28 Keluarga menggunakan air bersih adalah air yang

memenuhi syarat kesehatan yang digunakan dalam kegiatan rumah

tangga pada kurun waktu tertentu.

Target kinerja tahun 2016 sebesar 93%, jumlah keluarga yang

menggunakan air bersih sebanyak 1.492.263 keluarga dibandingkan

dengan sasaran 1.602.100 keluarga maka cakupan sebesar 93.14%

sehingga capaian kinerja tahun 2016 sebesar 100.2%.

Saat ini PDAM belum terdistribusi ke seluruh penduduk Kota

Palembang sehingga belum semua penduduk mengakses air bersih

PDAM. Namun air bersih tetap diperoleh melalui air kemasan dan sumur

gali. Penyediaan air bersih untuk masyarakat mempunyai peranan yang

sangat penting untuk meningkatkan kesehatan lingkungan atau

masyarakat, yaitu dalam menurunkan angka penderita penyakit,

khususnya yang berhubungan dengan air, dan berperan dalam

meningkatkan standar atau kualitas hidup masyarakat.

Keberhasilan indikator perlu dukungan kesadaran masyarakat akan

penggunaan sarana air bersih baik yang dibangun secara mandiri maupun

oleh pemerintah. Disamping itu peran tenaga kesehatan yang

memberikan bimbingan kepada masyarakat tentang pentingnya perilaku

hidup bersih dan sehat.

c. Indikator Kinerja 29 Tempat Pengolahan Makanan (TPM) memenuhi

syarat kesehatan adalah tempat dilakukannya upaya penyimpanan dan

pengolahan bahan makanan serta penyajian makanan yang keseluruhan

proses tersebut memenuhi persyaratan kesehatan.

Target kinerja tahun 2016 sebesar 83%, seluruh TPM yang ada yaitu

sebanyak 3.584 dan yang memenuhi syarat kesehatan sebanyak 2.973

TPM sehingga capaian kinerja tahun 2016 sebesar 82.95%.

Standarisasi sesuai dengan Permenkes No. 1098/Menkes/SK/

VII/2003 tentang hygiene rumah makan dan restoran. Dalam upaya

Page 58: DINAS KESEHATAN KOTA PALEMBANGdinkes.palembang.go.id/tampung/dokumen/dokumen-151-275.pdfTahun 2016 ini merupakan wujud pertanggungjawaban pelaksanaan Perencanaan ... tentang keberhasilan

Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Kota Palembang Tahun 2016 53

pengawasan terhadap TPM yang ada dilakukan pembinaan dan

pengambilan sampel makanan terhadap TPM diantaranya rumah

makan/restoran, jasa boga, industri rumah tangga, makanan jajanan,

pelatihan dan penyuluhan terhadap TPM, hingga pemberian rekomendasi

untuk penerbitan izin usaha.

Tabel 3.14 Realisasi Sasaran Tahun 2015 – 2016 Sasaran Peningkatan Kualitas Lingkungan

Sasaran Indikator Kinerja

Daerah

Realisasi Tahun 2016

Satuan 2015 2016 Target Realisasi % IP

Selisih realisasi

2015 dan 2016

Target 2016

Meningkatnya kualitas lingkungan

Tempat Tempat Umum yang Memenuhi Syarat Kesehatan (TTU)

% 82,5 83.06 83 83.06 100 BS 0.56 83

Tempat Pengolahan Makanan yang Memenuhi Syarat Kesehatan (TPM)

% 82,7 82.95 83 82.95 100 BS 0.2 83

Air Bersih Rumah Tangga

% 92,2 93.14 93 93.14 100.2 BS 0.2 93

Dari tabel di atas terlihat untuk indikator Tempat Tempat Umum yang

Memenuhi Syarat Kesehatan (TTU) terlihat kecenderungan realisasi

meningkat, terdapat selisih realisasi sebesar 0.56% di tahun 2016 jika

dibandingkan dengan tahun 2015. Ada perbedaan besaran target dengan

Kemenkes RI yaitu sebesar 85%.

Sedangkan untuk indikator Tempat Pengolahan Makanan yang

Memenuhi Syarat Kesehatan (TPM) terlihat kecenderungan realisasi

mengalami peningkatan, terdapat selisih realisasi sebesar 0.2% di tahun 2015

jika dibandingkan dengan tahun 2016. Target Kemenkes RI untuk TPM lebih

rendah dari Kota Palembang yaitu sebesar 75%. Untuk Kota Palembang

sudah melampaui target nasional.

Untuk indikator Air Bersih Rumah Tangga terlihat kecenderungan

peningkatan realisasi, terdapat selisih sebesar 0,2% di tahun 2016 jika

dibandingkan dengan tahun 2015. Target Kemenkes RI untuk air bersih lebih

rendah dari Kota Palembang yaitu sebesar 67. Untuk Kota Palembang sudah

melampuai target nasional.

Page 59: DINAS KESEHATAN KOTA PALEMBANGdinkes.palembang.go.id/tampung/dokumen/dokumen-151-275.pdfTahun 2016 ini merupakan wujud pertanggungjawaban pelaksanaan Perencanaan ... tentang keberhasilan

Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Kota Palembang Tahun 2016 54

Tabel 3.15 Hasil Pengukuran Kinerja Sasaran Peningkatan Status Gizi Masyarakat

No Sasaran Indikator Kinerja

2016 % Capaian Progra

m Target Realisasi

8 Meningkatnya status gizi masyarakat

30

Cakupan pemberian makanan pendamping ASI pada anak usia 6-24 bulan keluarga miskin

100 100 100

31 Cakupan balita gizi buruk mendapat perawatan

100 100 100

8. Sasaran ke 8 : “Meningkatnya status gizi masyarakat” dari 2 indikator kinerja

semuanya sudah mencapai target, dengan penjelasan sebagai berikut :

a. Indikator Kinerja 30 Cakupan pemberian makanan pendamping ASI pada

anak usia 6–24 bulan keluarga miskin adalah Cakupan pemberian makanan

pendamping ASI pada anak usia 6–24 bulan keluarga miskin.

Target kinerja tahun 2016 sebesar 100%, jumlah anak keluarga miskin

kurang gizi yang ditemukan sebanyak 311 anak dan semuanya telah diberikan

makanan pendamping ASI sehingga capaian kinerja tahun 2016 sebesar

100%.

Kriteria Gakin ditetapkan oleh pemerintah kota. MP-ASI pabrikan

berupa bubuk instan untuk bayi usia 6–11 bulan dan biskuit untuk anak usia

12–24 bulan. Pengadaan untuk MP-ASI setiap tahunnya telah sesuai dengan

jumlah bayi dan balita keluarga miskin yang ada di Kota Palembang terutama

dengan status gizi kurang. Didukung penuh oleh skrining kasus dari posyandu

yang sudah berjalan dengan baik.

b. Indikator Kinerja 31 Cakupan Balita Gizi Buruk yang mendapat perawatan

adalah balita gizi buruk yang ditangani di sarana pelayanan kesehatan sesuai

tatalaksana gizi buruk di satu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu.

Target kinerja tahun 2016 sebesar 100%, jumlah balita gizi buruk yang

ditemukan sebanyak 19 orang dan seluruhnya dirawat di rumah sakit

sehingga capaian kinerja tahun 2016 sebesar 100%.

Target tercapai karena adanya dukungan masyarakat dalam

melaporkan kasus gizi buruk yang ada di lingkungannya, serta peran aktif

Page 60: DINAS KESEHATAN KOTA PALEMBANGdinkes.palembang.go.id/tampung/dokumen/dokumen-151-275.pdfTahun 2016 ini merupakan wujud pertanggungjawaban pelaksanaan Perencanaan ... tentang keberhasilan

Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Kota Palembang Tahun 2016 55

puskesmas dalam melakukan pelacakan terhadap setiap laporan kasus, serta

koordinasi yang baik dengan rumah sakit rujukan untuk perawatan.

Tabel 3.16 Realisasi Sasaran Tahun 2015 – 2016 Sasaran Peningkatan Status Gizi Masyarakat

Sasaran Indikator Kinerja

Daerah

Realisasi Tahun 2016

Satuan 2015 2016 Target Realisasi % IP

Selisih realisasi

2015 dan

2016

Target 2016

Meningkatnya status gizi masyarakat

Cakupan pemberian makanan pendamping ASI pada anak usia 6-24 bulan keluarga miskin

% 100 100 100 100 100 BS 0 100

Cakupan balita gizi buruk mendapat perawatan

% 100 100 100 100 100 BS 0 100

Dari tabel di atas terlihat untuk indikator Cakupan Pemberian Makanan

Pendamping ASI Pada Anak Usia 6-24 Bulan Keluarga Miskin terlihat

kecenderungan realisasi stabil dan mencapai target yang ditentukan setiap

tahunnya, tidak terdapat selisih realisasi antara tahun 2016 dengan tahun

2015. Pengertian anak usia 6–24 bulan keluarga miskin adalah bayi usia 6–11

bulan dan anak usia 12–24 bulan dari Keluarga Miskin (Gakin). Tidak ada

perbedaan antara target Kemenkes RI dengan Kota Palembang.

Untuk indikator Cakupan Balita Gizi Buruk Mendapat Perawatan terlihat

kecenderungan realisasi tiap tahunnya stabil dan mencapai target yang

ditentukan, tidak dapat selisih realisasi antara tahun 2016 dengan tahun 2015.

Tidak ada perbedaan antara target Kemenkes RI dengan Kota Palembang.

Page 61: DINAS KESEHATAN KOTA PALEMBANGdinkes.palembang.go.id/tampung/dokumen/dokumen-151-275.pdfTahun 2016 ini merupakan wujud pertanggungjawaban pelaksanaan Perencanaan ... tentang keberhasilan

Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Kota Palembang Tahun 2016 56

Tabel 3.17 Hasil Pengukuran Kinerja Sasaran Peningkatan Kesehatan Ibu dan Anak Reproduksi

No Sasaran Indikator Kinerja

2016 % Capaian Progra

m Target Realisasi

9

Meningkatnya Kesehatan Ibu dan Anak / Reproduksi

32 Cakupan pelayanan kesehatan anak balita

91.5 95.14 103

33 Cakupan pelayanan kesehatan lansia

73 73.1 100

34 Cakupan Kunjungan Ibu Hamil (K4)

95 96.02 101

35 Cakupan komplikasi kebidanan yang ditangani

80 92.48 115.6

36

Cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi kebidanan

90 94.98 105

37 Cakupan pelayanan nifas

91.5 91.27 99.7

38 Cakupan KB aktif 72 78.98 109.7

39 Cakupan neonatus dengan komplikasi yang ditangani

80 85.33 106.6

40 Cakupan kunjungan bayi 90 93.47 103.8

9. Sasaran ke 9 : “Meningkatnya Kesehatan Ibu dan Anak / Reproduksi” dengan

9 indikator kinerja yang seluruhnya sudah mencapai target, dengan penjelasan

sbb :

a. Indikator Kinerja 32 Cakupan Pelayanan Kesehatan Anak Balita adalah

anak balita (12-59 bulan) yang memperoleh pelayanan pemantauan

pertumbuhan dan perkembangan.

Target kinerja tahun 2016 sebesar 91.5%, sedangkan yang

memperoleh pelayanan pemantauan 110.998 balita dibandingkan dengan

sasaran sebanyak 116.665 balita, sehingga realisasi sebesar 95.14%.

Hal ini didukung oleh akses dan mutu pelayanan kesehatan anak

balita di dalam dan luar gedung puskesmas sudah berjalan dengan baik,

yaitu meliputi pelayanan di puskesmas, posyandu, panti asuhan anak,

TK/PAUD, maupun melalui kegiatan kunjungan rumah. Pemantauan

Page 62: DINAS KESEHATAN KOTA PALEMBANGdinkes.palembang.go.id/tampung/dokumen/dokumen-151-275.pdfTahun 2016 ini merupakan wujud pertanggungjawaban pelaksanaan Perencanaan ... tentang keberhasilan

Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Kota Palembang Tahun 2016 57

pertumbuhan merupakan salah satu kegiatan yang terdiri dari

penimbangan anak setiap bulan, pencatatan dan pengisian Kartu Menuju

Sehat, penilaian naik atau tidak naik yang bertujuan melakukan deteksi

dini gangguan pertumbuhan dan melakukan tindak lanjut hasil

pemantauan pertumbuhan.

b. Indikator Kinerja 33 Cakupan Pelayanan Kesehatan Lansia adalah

cakupan kunjungan usia lanjut yang berumur mulai dari pra lansia 45

tahun hingga 59 tahun, lansia berumur 60 hingga 69 tahun, dan resiko

tinggi >75 tahun.

Target tahun 2016 sebesar 73%, sedangkan yang lansia yang

melakukan kunjungan sebanyak 105.885 orang dibandingkan dengan

sasaran sebanyak 144.891 orang maka didapat cakupan sebesar 73.1%

sehingga capaian kinerja tahun 2016 sebesar 100%.

Saat ini ada 29 puskesmas di Kota Palembang yang telah

dikembangkan menjadi puskesmas santun lansia. Untuk meningkatkan

cakupan kunjungan lansia, telah dikembangkan program posyandu lansia

dimana posyandu dilengkapi dengan sarana prasarana penunjang

pelaksanaan posyandu. Juga dipertimbangkan kemudahan dalam

menjangkau lokasi posyandu untuk meminimalkan jarak tempuh dan biaya

transportasi yang harus dikeluarkan, serta faktor keamanan dan

keselamatan bagi lansia. Dari 107 kelurahan di Kota Palembang ada 91

kelurahan (85%) sudah memiliki posyandu lansia, dengan jumlah total 229

posyandu lansia.

c. Indikator Kinerja 34 Cakupan Kunjungan Ibu Hamil (K4) adalah cakupan

ibu hamil yang telah memperoleh pelayanan antenatal sesuai dengan

standar paling sedikit 4 kali dalam satu wilayah kerja pada kurun waktu

tertentu.

Target kinerja tahun 2016 adalah 95%, sedangkan yang

memeriksakan kehamilannya 4 kali sebanyak 31.020 ibu hamil dengan

dibandingkan sasaran 32.307 ibu hamil maka didapat cakupan 96.02%

sehingga capaian kinerja tahun 2016 sebesar 101%.

Page 63: DINAS KESEHATAN KOTA PALEMBANGdinkes.palembang.go.id/tampung/dokumen/dokumen-151-275.pdfTahun 2016 ini merupakan wujud pertanggungjawaban pelaksanaan Perencanaan ... tentang keberhasilan

Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Kota Palembang Tahun 2016 58

Hal ini dikarenakan sudah meningkatnya kesadaran ibu hamil untuk

memeriksakan kesehatan kehamilannya dan membaiknya kualitas

pelayanan kesehatan ibu hamil di fasilitas kesehatan. Disamping itu

didukung oleh sistem pencatatan dan pelaporan hasil pelayanan di fasilitas

kesehatan jejaring dan mitra puskesmas sudah berjalan dengan baik,

termasuk mutu pelayanan antenatal care yang semakin membaik.

d. Indikator Kinerja 35 Cakupan Komplikasi Kebidanan yang Ditangani

adalah ibu dengan komplikasi kebidanan di satu wilayah kerja pada kurun

waktu tertentu yang mendapat penanganan definitif sesuai dengan standar

oleh tenaga kesehatan terlatih pada tingkat pelayanan dasar rujukan

(Polindes, Puskesmas PONED, Rumah Bersalin, RSIA/RSB, RSU, RSU

PONEK).

Pada tahun 2016 target kinerja sebesar 80%, jumlah kasus yang

ditangani sebanyak 5.975 orang dibandingkan dengan sasaran sebesar

6.461 ibu hamil maka didapat cakupan sebesar 92.48% sehingga capaian

kinerja tahun 2016 sebesar 115.6%.

Target tercapai karena semua fasilitas rujukan telah memberikan

pelayanan terhadap setiap kasus komplikasi kebidanan yang ditemukan

dan melaporkannya ke Dinas Kesehatan Kota Palembang untuk

administrasi pencatatan dan pelaporan. Termasuk dukungan proses

deteksi, baik oleh masyarakat maupun tenaga kesehatan yang semakin

baik.

e. Indikator Kinerja 36 Cakupan Pertolongan Persalinan oleh Tenaga

Kesehatan yang Memiliki Kompetensi adalah ibu bersalin yang mendapat

pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi

kebidanan disatu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu.

Target kinerja tahun 2016 sebesar 90%, jumlah persalinan yang

ditolong oleh tenaga kesehatan 29.116 orang dibandingkan dengan

sasaran 30.654 ibu hamil maka didapat cakupan sebesar 94.98%

sehingga capaian kinerja tahun 2016 sebesar 105%.

Page 64: DINAS KESEHATAN KOTA PALEMBANGdinkes.palembang.go.id/tampung/dokumen/dokumen-151-275.pdfTahun 2016 ini merupakan wujud pertanggungjawaban pelaksanaan Perencanaan ... tentang keberhasilan

Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Kota Palembang Tahun 2016 59

Target tercapai disebabkan oleh masyarakat umumnya dan ibu hamil

khususnya telah menyadari pentingnya melakukan persalinan dengan

tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi kebidanan, semakin

mudahnya akses masyarakat terhadap fasilitas kesehatan dan tenaga

kesehatan yang berkompeten, pencanangan program Percepatan

Penurunan Angka Kematian Ibu (RAN PP AKI) tahun 2015-2016 melalui

penyusunan Rencana Aksi Nasional, peningkatan koordinasi dengan lintas

program dan lintas sektor kesehatan untuk peningkatan cakupan, serta

penguatan manajemen dan jejaring rujukan di Kota Palembang pada

pelayanan persalinan di fasilitas pelayanan kesehatan.

f. Indikator Kinerja 37 Cakupan Pelayanan Nifas adalah pelayanan kepada

ibu dan neonatal pada masa 6 jam sampai dengan 42 hari pasca

persalinan sesuai standar.

Target kinerja tahun 2016 sebesar 91.5%, jumlah ibu nifas yang

memeriksakan ke fasilitas kesehatan sebanyak sebanyak 27.978 orang

dibandingkan dengan jumlah sasaran 30.654 ibu nifas maka didapat

cakupan sebesar 91,27% sehingga capaian kinerja tahun 2016 sebesar

99.7 %.

Target tercapai karena adanya kegiatan pemantauan kesehatan ibu

nifas di posyandu maupun kunjungan rumah, meningkatnya kesadaran

masyarakat untuk memeriksakan kesehatan pada masa nifas sudah

semakin baik, serta dukungan sistem pencatatan dan pelaporan yang

terpadu.

g. Indikator Kinerja 38 Cakupan KB Aktif adalah jumlah peserta KB aktif

dibandingkan dengan pasangan usia subur (PUS) di suatu wilayah pada

kurun waktu tertentu.

Target kinerja tahun 2016 sebesar 72%, jumlah peserta KB aktif

sebanyak 210.291 pasangan dibandingkan dengan sasaran 266.272

pasangan maka didapat cakupan sebesar 78.98% sehingga capaian

kinerja tahun 2016 sebesar 109.7%.

Page 65: DINAS KESEHATAN KOTA PALEMBANGdinkes.palembang.go.id/tampung/dokumen/dokumen-151-275.pdfTahun 2016 ini merupakan wujud pertanggungjawaban pelaksanaan Perencanaan ... tentang keberhasilan

Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Kota Palembang Tahun 2016 60

Hal ini didukung oleh peningkatan promosi tentang pelayanan KB

sehingga kesadaran masyarakat untuk ber-KB juga meningkat, juga

mudahnya akses terhadap pelayanan KB baik di fasilitas pelayanan primer

maupun rujukan.

h. Indikator Kinerja 39 Cakupan Neonatus dengan Komplikasi yang Ditangani

adalah neonatus dengan komplikasi di suatu wilayah kerja pada kurun

waktu tertentu yang ditangani sesuai dengan standar oleh tenaga

kesehatan terlatih di seluruh sarana pelayanan kesehatan.

Target kinerja tahun 2016 sebesar 80%, jumlah neonatus dengan

komplikasi yang ditangani sebanyak 3.851 orang dibandingkan dengan

sasaran 4.531 neonatus maka didapat cakupan sebesar 85.33% sehingga

capaian kinerja tahun 2016 sebesar 106.6%.

Target tercapai karena semua fasilitas rujukan telah memberikan

pelayanan terhadap setiap kasus neonatus dengan komplikasi yang

ditemukan dan melaporkannya ke Dinas Kesehatan Kota Palembang

untuk administrasi pencatatan dan pelaporan. Juga dukungan proses

deteksi/skrining yang sudah berjalan baik dalam penemuan segera kasus

neonatus komplikasi di masyarakat.

i. Indikator Kinerja 40 Cakupan Kunjungan Bayi adalah cakupan bayi yang

memperoleh pelayanan kesehatan sesuai dengan standar oleh dokter,

bidan, dan perawat yang memiliki kompetensi klinis kesehatan, paling

sedikit 4 kali di satu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu.

Pada tahun 2016 target kunjungan bayi sebesar 90% dan yang

berkunjung ke pelayanan kesehatan minimal 4 kali sebanyak 28.165 bayi

dibandingkan dengan sasaran 30.132 bayi maka didapat cakupan sebesar

93.47% sehingga capaian kinerja sebesar 103.8%.

Tercapainya target karena masyarakat telah menyadari pentingnya

pemantauan tumbuh kembang bayinya secara rutin. Termasuk semakin

mudahnya akses untuk mendapatkan pelayanan yaitu di puskesmas,

posyandu, panti asuhan anak, TK/PAUD, maupun kunjungan rumah.

Page 66: DINAS KESEHATAN KOTA PALEMBANGdinkes.palembang.go.id/tampung/dokumen/dokumen-151-275.pdfTahun 2016 ini merupakan wujud pertanggungjawaban pelaksanaan Perencanaan ... tentang keberhasilan

Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Kota Palembang Tahun 2016 61

Tabel 3.18 Realisasi Sasaran Tahun 2015 – 2016 Sasaran Peningkatan Kesehatan Ibu dan Anak Reproduksi

Sasaran Indikator Kinerja

Daerah

Realisasi Tahun 2016

Satuan 2015 2016 Target Realisasi % IP

Selisih realisasi

2015 dan

2016

Target 2016

Meningkatnya Kesehatan Ibu dan Anak / Reproduksi

Cakupan pelayanan kesehatan anak balita

% 93,9 95.14 91.5 95.14 103 BS 1.24 91.5

Cakupan pelayanan kesehatan lansia

% 72,3 73.1 73 73.1 100 BS 0.8 73

Cakupan Kunjungan Ibu Hamil (K4)

% 96,7 96.02 95 96.02 101 BS 0.68 95

Cakupan komplikasi kebidanan yang ditangani

% 80,4 92.48 80 92.48 115.6 BS 12.08 80

Cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi kebidanan

% 96 94.98 90 94.98 105 BS 1.02 90

Cakupan pelayanan nifas

% 91,7 91.27 91.5 91.27 99.7 BS 0.43 91.5

Cakupan KB aktif % 76,9 78.98 72 78.98 109.7 BS 2.08 72

Cakupan neonatus dengan komplikasi yang ditangani

% 80,4 85.33 80 85.33 106.6 BS 4.93 80

Cakupan kunjungan bayi

% 95,1 93.47 90 93.47 103.8 BS 1.63 90

Dari tabel di atas terlihat untuk indikator Cakupan pelayanan kesehatan

anak balita relatif sedikit meningkat, terdapat selisih sebesar 1.24% di tahun

2016 dibandingkan dengan tahun 2015. Menurut Renstra Kemenkes RI tahun

2010 -2016, target cakupan pelayanan kesehatan anak balita sebesar 85%. Ini

berarti capaian Kota Palembang saat ini telah melampaui target nasional.

Untuk indikator Cakupan pelayanan kesehatan lansia

kecenderungannya meningkat, terdapat selisih sebesar 0.8% di tahun 2016

dibandingkan dengan tahun 2015. Tidak terdapat target nasional untuk

indikator ini.

Untuk Cakupan Kunjungan Ibu Hamil (K4) kecenderungan menurun,

pada tahun 2016 dengan selisih 0.68% dan mencapai target yang ditentukan

setiap tahunnya. Menurut Permenkes RI N0 741 tahun 2008, target cakupan

kunjungan K4 sebesar 95% untuk dicapai tahun 2016, ada perbedaan sebesar

1% dibandingkan dengan target Kota Palembang. Ini berarti dari sasaran

Page 67: DINAS KESEHATAN KOTA PALEMBANGdinkes.palembang.go.id/tampung/dokumen/dokumen-151-275.pdfTahun 2016 ini merupakan wujud pertanggungjawaban pelaksanaan Perencanaan ... tentang keberhasilan

Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Kota Palembang Tahun 2016 62

32.307 ibu hamil saat ini sebanyak 30.789 ibu hamil telah melakukan

kunjungan K4, sehingga target nasional telah tercapai.

Untuk indikator Cakupan Komplikasi Kebidanan yang Ditangani terlihat

kecenderungan realisasi meningkat, namun telah mencapai target yang

ditentukan setiap tahunnya, terdapat selisih realisasi sebesar 12.08% di tahun

2015 dibandingkan dengan tahun 2016. Menurut Permenkes RI N0 741 tahun

2008, target cakupan indikator ini sebesar 80% untuk dicapai tahun 2016,

berarti tidak ada perbedaan dengan target Kota Palembang.

Untuk indikator Cakupan Pertolongan Persalinan Oleh Tenaga

Kesehatan terlihat kecenderungan realisasi menurun, terdapat selisih realisasi

sebesar 1.02% di tahun 2015 dibandingkan dengan tahun 2016. Menurut

Permenkes RI N0 741 tahun 2008, target cakupan indikator ini sebesar 90%

untuk dicapai tahun 2016, berarti tidak ada perbedaan dengan target Kota

Palembang.

Untuk indikator Cakupan Pelayanan Nifas terlihat kecenderungan

realisasi menurun, terdapat selisih realisasi sebesar 0.43% di tahun 2016

dibandingkan tahun 2015. Menurut Permenkes RI No 741 tahun 2008, target

cakupan indikator ini sebesar 90% untuk dicapai tahun 2016, ada perbedaan

sebesar 1.5% dengan target Kota Palembang yaitu 91.5%. Ini berarti capaian

Kota Palembang telah melampaui target nasional.

Untuk indikator cakupan KB aktif terlihat kecenderungan realisasi

meningkat, tetap mencapai target yang ditentukan. Terdapat selisih sebesar

2,08% di tahun 2015 dibandingkan dengan tahun 2016. Menurut Renstra

Kemenkes RI 2010 – 2016, target indikator ini sebesar 65%, ada perbedaan

sebesar 7% dibandingkan dengan Kota Palembang. Ini berarti capaian Kota

Palembang telah melampaui target nasional.

Untuk indikator Cakupan Neonatus dengan Komplikasi yang Ditangani

terlihat kecenderungan meningkat, namun telah mencapai target yang

ditetapkan. Terdapat selisih realisasi sebesar 4.93% di tahun 2016

dibandingkan tahun 2015. Menurut Renstra Kemenkes RI 2010 – 2016, target

indikator ini sebesar 80%, berarti tidak ada perbedaan dengan Kota

Palembang. Capaian Kota Palembang telah melampaui target nasional.

Page 68: DINAS KESEHATAN KOTA PALEMBANGdinkes.palembang.go.id/tampung/dokumen/dokumen-151-275.pdfTahun 2016 ini merupakan wujud pertanggungjawaban pelaksanaan Perencanaan ... tentang keberhasilan

Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Kota Palembang Tahun 2016 63

Sedangkan untuk indikator Cakupan Kunjungan Bayi terlihat

kecenderungan realisasi menurun, namun telah mencapai target yang

ditetapkan. Terdapat selisih realisasi sebesar 1.63% di tahun 2015

dibandingkan tahun 2016. Menurut Permenkes RI N0 741 tahun 2008, target

cakupan indikator ini sebesar 90%, berarti tidak ada perbedaan dengan target

Kota Palembang.

Dari 9 sasaran yang ada dan 40 indikator kinerja yang ditetapkan dalam

Penetapan Indikator Kinerja Utama (IKU) Tahun 2016 ada 15 indikator kinerja

yang belum mencapai target yaitu :

Tabel 3.19 Indikator Kinerja yang Belum Tercapai

dalam Penetapan Indikator Utama (IKU) Tahun 2016.

Indikator Kinerja 2016 %

Capaian Program

Target Realisasi

1 Cakupan kelurahan siaga aktif

70 59.81 85.4

2 Obat essensial generik di sarana kesehatan

1,4 1.3 95

3 Cakupan alat kesehatan essensial puskesmas yang terkalibrasi

100 35 35

4 Jumlah puskesmas yang memenuhi standar pelayanan kesehatan

40 14 35

5 Cakupan Pelayanan Kesehatan Dasar Pasien Masyarakat Miskin

100 57.98 57.98

6

Cakupan pelayanan gawat darurat level 1 yang harus diberikan sarana kesehatan (RS) kab/kota

100 96.77 96.77

7 Cakupan pelayanan kesehatan rujukan pasien masyarakat miskin

100 4.62 4.62

8 Cakupan sarana yang diperiksa makanan kadaluarsa

110 45 40.9

9

Puskesmas yang merekomendasikan obat asli Indonesia

4 1 25

Page 69: DINAS KESEHATAN KOTA PALEMBANGdinkes.palembang.go.id/tampung/dokumen/dokumen-151-275.pdfTahun 2016 ini merupakan wujud pertanggungjawaban pelaksanaan Perencanaan ... tentang keberhasilan

Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Kota Palembang Tahun 2016 64

Indikator Kinerja 2016 %

Capaian Program

Target Realisasi

10 Jumlah rumah sakit pratama yang disediakan 1 0 0

11 Penyediaan alat kesehatan untuk RS pratama

100 0 0

12 Cakupan penemuan pneumonia balita

100 89.87 89.87

13 Cakupan penemuan pasien baru TB BTA positif

100 54.31 54.31

14 Cakupan penemuan dan penanganan diare

100 66.94 66.94

15 Cakupan pelayanan nifas 91.5 91.27 99.7

Penyebab tidak tercapainya target indikator kinerja adalah sebagai berikut :

1) Kelurahan siaga aktif di Kota Palembang tidak tercapai karena salah satu

syarat sebuah kelurahan dikatakan siaga aktif adalah harus memiliki

minimal satu poskeskel yang aktif beroperasi, sedangkan poskeskel yang

aktif beroperasi di kota Palembang tahun ini hanya 64 poskeskel. Jumlah

poskeskel mengalami penurunan dikarenakan banyaknya bidan / perawat

poskeskel yang mengundurkan diri karena tidak memiliki status

kepegawaian yang pasti.

2) Target belum tercapai jika dilihat dari alokasi dana untuk pengadaan obat

sesuai dengan kebutuhan obat per orang, namun Kota Palembang juga

memperoleh bantuan obat dari Propinsi Sumatera Selatan dan Pemerintah

Pusat sehingga stock obat mencukupi.

3) Adanya keterbatasan dana APBD tahun 2016 sehingga dana untuk

kegiatan kalibrasi alat kesehatan puskesmas belum dapat dianggarkan.

4) Pencapaian indikator ini dipengaruhi oleh keterbatasan biaya/anggaran

untuk kalibrasi.

5) Data puskesmas berupa data pelayanan kuratif, tidak menghitung

pelayanan promotif dan preventif ke luar gedung puskesmas. Disamping itu

sistem P-Care BPJS belum bisa diakses untuk mengetahui jumlah

masyarakat miskin di fasilitas kesehatan. Sedangkan data puskesmas

Page 70: DINAS KESEHATAN KOTA PALEMBANGdinkes.palembang.go.id/tampung/dokumen/dokumen-151-275.pdfTahun 2016 ini merupakan wujud pertanggungjawaban pelaksanaan Perencanaan ... tentang keberhasilan

Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Kota Palembang Tahun 2016 65

belum mencakup data pelayanan di fasilitas kesehatan dasar di wilayah

kerjanya seperti klinik, dokter praktek swasta, dan bidan praktek swasta.

6) Ada 1 rumah sakit yang sedang perbaikan atau renovasi instalasi gawat

darurat yaitu RS. Sriwijaya Eyes Center.

7) Dalam hal rujukan pasien, puskesmas berupaya menekan angka rujukan

terkait dengan ketentuan dalam Permenkes Nomor 28 Tahun 2016 bahwa

kasus medis yang menjadi kompetensi FKTP (fasilitas kesehatan tingkat

pertama) harus diselesaikan secara tuntas di FKTP, kecuali karena

keterbatasan SDM, sarana dan prasarana di fasilitas kesehatan tingkat

pertama. Ketentuan dalam Permenkes Nomor 71 Tahun 2015

menyebutkan bahwa toleransi rasio rujukan kasus non spesialistik (RRNS)

adalah sebesar 15%.

8) Pemeriksaan makanan kadaluarsa terbatas karena adanya keterbatasan

anggaran di tahun 2016, alokasi anggaran hanya untuk 45 objek.

9) Saat ini beberapa puskesmas telah mengadopsi layanan pengobatan

tradisional namun tempat pelayanan masih bergabung dengan layanan

medis sehingga belum dapat diklasifikasikan dalam puskesmas yang

merekomendasikan obat tradisional. Hingga saat ini hanya 1 puskesmas

yang dikategorikan puskesmas dengan pengobatan tradisional yaitu

Puskesmas Kampus dengan griya sehat-nya.

10) Pembangunan rumah sakit pratama masih belum dapat direalisasikan pada

tahun 2016, direncanakan pada tahun 2017 baru akan dialokasikan

11) Penyediaan alat kesehatan untuk rumah sakit pratama masih belum

terealisasi, berkaitan dengan pembangunan rumah sakit pratama yang

belum dilaksanakan.

12) Ada Puskesmas yang tidak memenuhi sasaran/target sehingga

mempengaruhi jumlah keseluruhan cakupan, ketepatan dan kelengkapan

laporan yang masih kurang, belum maksimalnya data pneumonia dari unit

pelayanan kesehatan dan rumah sakit, masih kurangnya upaya petugas

kesehatan dan kader untuk meningkatkan intensitas penemuan pneumonia

pada balita, dan masih kurangnya kesadaran masyarakat akan pentingnya

Page 71: DINAS KESEHATAN KOTA PALEMBANGdinkes.palembang.go.id/tampung/dokumen/dokumen-151-275.pdfTahun 2016 ini merupakan wujud pertanggungjawaban pelaksanaan Perencanaan ... tentang keberhasilan

Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Kota Palembang Tahun 2016 66

memelihara kesehatan pada balita sehingga tidak segera membawa balita

ke UPK jika mengalami gejala penyakit ISPA sebelum penyakit tersebut

melangkah ke stase yang lebih lanjut seperti penyakit pneumonia.

13) Cakupan diperoleh dari pasien yang melakukan pemeriksaan dahak,

sedangkan tidak semua tersangka pasien dan fasilitas pelayanan

kesehatan melakukan pemeriksaan dahak dimana diagnosa TB ditegakkan

dengan pemeriksaan lainnya dan juga selama ini system pencatatan dan

pelaporan untuk program tuberculosis hanya mencakup RS dan

Puskesmas, padahal masih banyak tempat pelayanan kesehatan di luar RS

dan Puskesmas melayani pengobatan tuberculosis juga tetapi tidak

melaporkan kasus TB BTA (+) ke Dinas Kesehatan Kota Palembang.

14) Ada Puskesmas yang tidak memenuhi sasaran/target sehingga

mempengaruhi jumlah keseluruhan cakupan belum maksimal data diare

dari UPK, RS dan penemuan kader, jangkauan sarana kesehatan terlalu

luas sehingga tidak dapat menjangkau seluruh masyarakat di wilayah

tersebut dan masyarakat bisa mengobati diare di rumah.

15) Cakupan pelayanan nifas belum mencapai target diakibatkan oleh masih

kurangnya kesadaran ibu untuk memeriksakan kesehatan pada masa nifas.

Langkah – langkah yang dilaksanakan Dinas Kesehatan Kota Palembang untuk mengatasi kendala :

1) Kerjasama lintas sektor harus ditingkatkan sebagai upaya untuk

mengaktifkan kembali poskeskel lainnya mulai dari perekrutan kembali

bidan poskeskel, penyediaan sarana prasarana dan gedung poskeskel,

serta dukungan aktif dari masyarakat sekitar poskeskel

2) Meningkatkan informasi mengenai penggunaan obat rasional di

puskesmas dan puskesmas pembantu

3) Pengalokasian dana untuk kegiatan kalibrasi alat kesehatan puskesmas di

tahun anggaran berikutnya

4) Pengalokasian dana untuk kegiatan standarisasi pelayanan kesehatan

puskesmas di tahun anggaran berikutnya

5) Pemberian jaminan pemeliharaan kesehatan bagi masyarakat miskin akan

terus dilakukan, disamping meningkatkan mutu pelayanan di puskesmas

Page 72: DINAS KESEHATAN KOTA PALEMBANGdinkes.palembang.go.id/tampung/dokumen/dokumen-151-275.pdfTahun 2016 ini merupakan wujud pertanggungjawaban pelaksanaan Perencanaan ... tentang keberhasilan

Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Kota Palembang Tahun 2016 67

berupa sarana, prasarana, dan sumber daya manusia, serta meningkatkan

kesadaran masyarakat miskin untuk mencari pengobatan ke layanan

kesehatan bila menderita sakit.

6) Penambahan sumber daya manusia dan sarana prasarana di rumah sakit

sehingga tidak semua menyelenggarakan pelayanan gawat darurat.

7) Sosialisasi ke pihak terkait mengenai Permenkes Nomor 28 tahun 2016

dan Permenkes No 71 Tahun 2003, serta umpan balik rujukan dari rumah

sakit rujukan.

8) Tahun anggaran berikutnya akan dialokasikan dana untuk pemeriksaan

makanan kadaluarsa sesuai dengan target yang telah ditetapkan

9) Pembinaan akan dilakukan bagi puskesmas yang telah mengadopsi

layanan pengobatan tradisional, disamping meningkatkan kualitas

pelayanan dan jenis layanan, juga harus mengembangkan tanaman obat

keluarga (TOGA)

10) Pengalokasian dana untuk pembangunan RS. Pratama

11) Pengalokasian dana untuk penyediaan alkes yang sesuai standar

12) Dalam upaya meningkatkan capaian dengan mengirimkan feedback

laporan ke 39 puskesmas, petugas puskesmas secara aktif mengambil

laporan yang ada di UPK lainnya dan rumah sakit yang ada di wilayah

kerja puskesmas dengan menganggarkan dana transport petugas di

perencanaan BOK dan melatih dan mendorong petugas kesehatan dan

kader untuk melakukan penyuluhan tentang penyakit pneumonia.

13) Sarana pelayanan kesehatan lain seperti dokter praktek, klinik swasta atau

balai pengobatan dapat melaporkan kasus TB BTA (+) yang mereka obati

dan dengan Meningkatkan kemitraan dengan berbagai sektor terkait

terutama sarana pelayanan kesehatan mengenai pentingnya penegakan

diagnosa bagi tersangka TB dengan pemeriksaan dahak secara

mikroskopis.

14) Memaksimalkan pengambilan data diare dari UPK dan RS oleh pengelola

hepatitis dan ISP Puskesmas setiap bulan dan oleh kader di wilayah kerja

puskesmas, serta petugas memamaksimalkan kerjasama dengan pustu

diwilayah kerjanya untuk penjariangan data diare.

Page 73: DINAS KESEHATAN KOTA PALEMBANGdinkes.palembang.go.id/tampung/dokumen/dokumen-151-275.pdfTahun 2016 ini merupakan wujud pertanggungjawaban pelaksanaan Perencanaan ... tentang keberhasilan

Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Kota Palembang Tahun 2016 68

15) Mengadakan pendekatan lintas sektor dan penyuluhan di masyarakat,

serta peran aktif petugas posyandu.

C. SUMBER DAYA

Sumber daya merupakan salah satu komponen penting dalam pencapaian

kinerja. Sumber daya manusia dan sumber daya anggaran yang dimiliki oleh

Dinas Kesehatan Kota Palembang antara lain dijabarkan sebagai berikut:

1. Sumber Daya Manusia

Keadaan pegawai di lingkungan Dinas Kesehatan Kota Palembang sampai

dengan tanggal 31 Desember 2016 sebanyak 1.166 PNS dan 648 tenaga non

PNSD & Non PNSD BLUD dengan rincian sebagai berikut:

a. Menurut jabatan

1) Jabatan struktural = 20 orang

2) Jabatan fungsional = 688 orang

3) Staf = 450 orang

b. Menurut golongan

1) Golongan IV = 74 orang

2) Golongan III = 859 orang

3) Golongan II = 227 orang

4) Golongan I = 6 orang

5) Non PNS dan BLUD = 648 orang

c. Menurut pendidikan

1) S2/spesialis = 210 orang

2) S1/D.IV = 433 orang

3) D.I/D.III = 1.010 orang

4) SMA = 147 orang

5) SMP = 11 orang

6) SD = 3 orang

Page 74: DINAS KESEHATAN KOTA PALEMBANGdinkes.palembang.go.id/tampung/dokumen/dokumen-151-275.pdfTahun 2016 ini merupakan wujud pertanggungjawaban pelaksanaan Perencanaan ... tentang keberhasilan

Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Kota Palembang Tahun 2016 69

d. Menurut ketenagaan

1) Dokter = 93 orang

2) Dokter gigi = 49 orang

3) Dokter spesialis = 9 orang

4) Apoteker = 7 orang

5) Asisten apoteker = 90 orang

6) Kesehatan masyarakat (S1) = 291 orang

7) Perawat = 386 orang

8) Bidan = 390 orang

9) Ahli madya gizi = 41 orang

10) Sanitarian = 58 orang

11) Analis = 53 orang

12) Perawat gigi = 80 orang

13) Tenaga non kesehatan = 259 orang

Page 75: DINAS KESEHATAN KOTA PALEMBANGdinkes.palembang.go.id/tampung/dokumen/dokumen-151-275.pdfTahun 2016 ini merupakan wujud pertanggungjawaban pelaksanaan Perencanaan ... tentang keberhasilan

Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Kota Palembang Tahun 2016 70

2. Sumber Daya Anggaran

Pembiayaaan kesehatan secara garis besar berasal dari tiga sumber

yaitu pemerintah, swasta (termasuk masyarakat), dan bantuan luar negeri. Di

sektor pemerintah pembiayaan kesehatan digunakan untuk pembangunan,

pengadaan fisik dan non fisik. Sumber pembiayaan pembangunan kesehatan

SKPD Dinas Kesehatan Kota Palembang tahun anggaran 2016 berdasarkan

Dokumen Pelaksanaan Anggaran Satuan Kerja Perangkat Daerah (DPA-

SKPD) Tahun 2016 berjumlah Rp 243.585.015.035,41- terdiri dari :

1. Belanja Langsung Rp 149.650.892.035,41,-

2. Belanja Tidak Langsung Rp 93.931.123.000,-

Tabel 3.20 Realisasi Keuangan Tahun 2016

Sasaran Peningkatan Mutu Kesehatan Masyarakat No Sasaran Indikator Kegiatan Anggaran

(Rp.) Realisasi

(Rp.) %

1 Meningkatnya mutu kesehatan masyarakat

Angka balita dengan gizi buruk

pertemuan diseminasi dan informasi program gizi kota palembang

33.038.900 33.038.900 100

Rapat Penguatan dan pemantapan tim pangan dan gizi/SKPG Kota Palembang

31.916.100 29.916.100 93.7

Seminar ASI dalam rangka Pekan ASI Sedunia Kota Palembang Tahun 2016

51.908.000 51.908.000 100

Pertemuan tenaga konselor menyusui Puskesmas kota Palembang

39.000.000 39.000.000 100

Jumlah kematian bayi Jumlah kematian ibu

Pembinaan sistem rujukan maternal neonatal emergensi terintegrasi

32.000.000 32.000.000 100

Kajian kasus kematian maternal perinatal

28.665.000 28.665.000 100

Pembelajaran kasus kematian maternal perinatal

31.615.000 31.615.000 100

Untuk sasaran peningkatan mutu kesehatan masyarakat, seluruh anggaran kegiatan

terkait telah terealisasi sesuai perencanaan (100%), kecuali untuk kegiatan Rapat

Page 76: DINAS KESEHATAN KOTA PALEMBANGdinkes.palembang.go.id/tampung/dokumen/dokumen-151-275.pdfTahun 2016 ini merupakan wujud pertanggungjawaban pelaksanaan Perencanaan ... tentang keberhasilan

Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Kota Palembang Tahun 2016 71

Penguatan dan pemantapan tim pangan dan gizi/SKPG Kota Palembang (93.7%)

dimana terdapat pengembalian anggaran untuk sewa ruang sebesar Rp 2.000.000,-

.

Tabel 3.21 Realisasi Keuangan Tahun 2016

Sasaran Promosi Kesehatan & Pemberdayaan Masyarakat No Sasaran Indikator Kegiatan Anggaran (Rp.) Realisasi (Rp.) % 1 Promosi

kesehatan dan pemberdayaan masyarakat

Desa siaga aktif

Penilaian PHBS, Posyandu Balita, Posyandu Lansia & Kader Kesehatan)

59.750.000 59.750.000 100

Orientasi pemberdayaan masyarakat bagi bidan/perawat &kader Poskeskel

28.310.000 28.310.000 100

Peningkatan pengetahuan kader tentang posyandu

39.750.000 39.750.000 100

Cakupan penjaringan kesehatan pada anak sekolah dasar dan setingkat

Penilaian sekolah sehat kota Palembang

62.500.000 62.500.000 100

Penilaian dokter kecil

28.850.000 28.850.000 100

Dari seluruh kegiatan terkait sasaran promosi kesehatan dan pemberdayaan

masyarakat, realisasi anggaran telah mencapai 100%.

Tabel 3.22 Realisasi Keuangan Tahun 2016

Sasaran Peningkatan PHBS bagi seluruh masyarakat di setiap tatanan No Sasaran Indikator Kegiatan Anggaran (Rp.) Realisasi (Rp.) % 1 Meningkatnya

kesadaran masyarakat untuk hidup bersih dan sehat

Cakupan PHBS

Peningkatan peran serta ormas dalam pemberdayaan masyarakat dalam rangka mempercepat pencapaian PHBS

18.850.000 18.100.000 96

Peningkatan pengetahuan tentang PHBS

54.500.000 52.990.000 97

Untuk sasaran peningkatan PHBS, realisasi anggaran untuk seluruh kegiatan terkait

belum mencapai 100%. Pada Kegiatan Peningkatan peran serta ormas dalam

Page 77: DINAS KESEHATAN KOTA PALEMBANGdinkes.palembang.go.id/tampung/dokumen/dokumen-151-275.pdfTahun 2016 ini merupakan wujud pertanggungjawaban pelaksanaan Perencanaan ... tentang keberhasilan

Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Kota Palembang Tahun 2016 72

pemberdayaan masyarakat dalam rangka mempercepat pencapaian PHBS realisasi

anggaran telah mencapai 96 % dimana terdapat pengembalian anggaran untuk sewa

ruang sebesar Rp.750.000,- dan pada Kegiatan Peningkatan pengetahuan tentang

PHBS telah mencapai 97% dimana terdapat pengembalian anggaran untuk honor

panitia, penjilidan dan makan minum sebesar Rp.1.510.000,-.

Tabel 3.23 Realisasi Keuangan Tahun 2016

Sasaran Peningkatan Sarana Prasarana & Kualitas Pelayanan Kesehatan No Sasaran Indikator Kegiatan Anggaran (Rp.) Realisasi (Rp.) % 1 Meningkatnya

sarana prasarana & kualitas pelayanan kesehatan

Obat essensial generik di sarana kesehatan

Pertemuan penerapan aplikasi SIPNAP di unit layanan kesehatan

27.238.000 27.238.000 100

Puskesmas berstandar manajemen mutu ISO

Dana pendampingan konsultan

Rp. 245.600.000,- Rp. 203.435.000,- 83

Dana audit ISO

Rp. 96.200.000,- Rp. 84.527.589,- 88

Untuk indikator obat essensial generik di sarana kesehatan, realisasi

keuangan untuk kegiatan Pertemuan penerapan aplikasi SIPNAP di unit layanan

kesehatan sudah mencapai 100%.

Sedangkan untuk indikator puskesmas berstandar manajemen mutu ISO,

realisasi keuangan tidak mencapai 100%, dimana terdapat pengembalian Dana

pendampingan konsultan sebesar Rp 42.165.000,- untuk uang harian dan transport

sehingga realisiasi keuangannya mencapai 83%, serta kegiatan Dana audit ISO juga

terdapat pengembalian Dana sebesar Rp.11.672.411,- untuk uang harian dan

transport dengan realisasi keuangannya mecapai 88%.

Tabel 3.24 Realisasi Keuangan Tahun 2016

Sasaran Peningkatan Pelayanan Kesehatan Khusus No Sasaran Indikator Kegiatan Anggaran(Rp) Realisasi(Rp) % 1 Meningkatnya

pelayanan kesehatan khusus

Cakupan pelayanan kesehatan dasar masyarakat miskin

Peningkatan kualitas petugas perawatan kesehatan masyarakat (perkesmas)

20.000.000 20.000.000 100

Penggunaan alat THT di Puskesmas

7.700.000 7.700.000 100

Page 78: DINAS KESEHATAN KOTA PALEMBANGdinkes.palembang.go.id/tampung/dokumen/dokumen-151-275.pdfTahun 2016 ini merupakan wujud pertanggungjawaban pelaksanaan Perencanaan ... tentang keberhasilan

Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Kota Palembang Tahun 2016 73

Sosialisasi pelayanan kesehatan jiwa di kecamatan, keluarahan dan TP-PKK

28.445.000 28.445.000 100

Pembinaan instruktur senam di puskesmas dan posyandu

55.130.000 55.130.000 100

Pembinaan petugas kesehatan gigi dan mulut di puskesmas

11.000.000 11.000.000 100

Cakupan pelayanan gawat darurat level 1 yang harus diberikan sarana kesehatan (RS) di kab/kota

Pembinaan sistem informasi rumah sakit

25.000.000 25.000.000 100

Cakupan pelayanan kesehatan rujukan pasien masyarakat miskin

Pembinaan pelayanan laporan rujukan puskesmas

25.487.400 25.487.400 100

Untuk Sasaran Peningkatan Pelayanan Kesehatan Khusus, realisasi keuangannya

sudah mencapai 100%.

Tabel 3.25 Realisasi Keuangan Tahun 2016

Sasaran Peningkatan Kualitas Pelayanan Kesehatan Masyarakat No Sasaran Indikator Kegiatan Anggaran

(Rp.) Realisasi

(Rp.) %

1 Meningkatnya kualitas pelayanan kesehatan masyarakat

Cakupan puskesmas mengembangkan pelayanan penyakit tidak menular

Pertemuan penguatan kapasitas kader posbindu PTM

14.757.000 14.757.000 100

Pertemuan monev program kanker

5.707.000 5.707.000 100

Pemeriksaan IVA WUS kurang mampu

108.938.000 108.938.000 100

Pemeriksaan pap smear

23.480.000 23.480.000 100

Cakupan sarana yang diperiksa makanan kadaluarsa

Peningkatan pengawasan obat dan makanan

11.917.000 11.917.000 100

Page 79: DINAS KESEHATAN KOTA PALEMBANGdinkes.palembang.go.id/tampung/dokumen/dokumen-151-275.pdfTahun 2016 ini merupakan wujud pertanggungjawaban pelaksanaan Perencanaan ... tentang keberhasilan

Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Kota Palembang Tahun 2016 74

Puskesmas yang merekomendasikan obat asli Indonesia

Pengembangan standarisasi tanaman obat bahan alami Indonesia

47.147.500 47.147.500 100

Sasaran Peningkatan Kualitas Pelayanan Kesehatan Masyarakat semua realisasi

keuangan pada semua indikatornya sudah mencapai 100%.

Tabel 3.26 Realisasi Keuangan Tahun 2016

Sasaran Peningkatan Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit No Sasaran Indikator Kegiatan Anggaran

(Rp.) Realisasi (Rp.) %

1 Meningkatnya pencegahan dan penanggulangan penyakit

Cakupan kelurahan Universal Child Immunizatiob (UCI)

Pertemuan BIAS, imunisasi dasar dan monev program immunisasi

17.500.000 17.500.000 100

Belanja auto disable syringe

29.467.900 29.467.900 100

Cakupan penemuan penderita pneumonia

Pertemuan kader dan pengelola program P2 ISPA

4.925.000 4.925.000 100

Pengadaan alat Sound System

15.075.000 15.075.000 100

Cakupan penemuan pasien baru TB BTA positif

Transport penemuan pasien baru TB.BTA(+)

4.400.000 4.400.000 100

Makan minum ekstra puding pasien TB MDR

9.100.000 9.100.000 100

Cetak bahan pendukung bahan promosi TB

19.722.000 19.722.000 100

Pengadaan pot sputum dan slide

82.201.500 82.201.500 100

Workshop pengelola lab TB

26.846.000 26.846.000 100

Cakupan penderita DBD yang ditangani

Transport supervisi ke 107 SD

7.500.000 7.500.000 100

Honor rekam medis RS

4.200.000 4.200.000 100

Cetak blangko laporan

30.360.000 30.360.000 100

Roadshow DBD 17.250.000 17.250.000 100

Page 80: DINAS KESEHATAN KOTA PALEMBANGdinkes.palembang.go.id/tampung/dokumen/dokumen-151-275.pdfTahun 2016 ini merupakan wujud pertanggungjawaban pelaksanaan Perencanaan ... tentang keberhasilan

Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Kota Palembang Tahun 2016 75

Sosialisasi PJB bagi Guru UKS

30.319.000 30.319.000 100

Transport petugas penyelidikan epidemiologi

8.000.000 8.000.000 100

Cakupan penemuan dan penanganan diare

Pertemuan pengelola dan kader program P2 diare

5.000.000 5.000.000 100

Pengadaan tempat CTPS

10.000.000 10.000.000 100

Tempat-tempat umum memenuhi syarat kesehatan

Monitoring evaluasi STBM

19.086.500

Lomba kebersihan toilet

31.345.000 31.345.000 100

Pembinaan pasar tradisional

21.750.000 21.750.000 100

Tempat pengolahan makanan (TPM) memenuhi syarat kesehatan

Pengawasan dan pengendalian keamanan & kesehatan makanan rumah tangga

32.785.000 32.785.000 100

Pengawasan dan pengendalian keamanan & kesehatan makanan restoran

39.415.000 39.415.000 100

Keluarga menggunakan air bersih

Penyehatan kualitas air

27.804.000 27.594.000 99.24

Sasaran Peningkatan Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit, dengan

semua realisasi keuangannnya sudah mencapai 100%, hanya pada indikator

keluarga menggunakan air bersih dengan kegiatannya penyehatan kualitas air baru

mencapai 99,24% indikatornya dengan selisih anggaran sebesar Rp.210.000,- yaitu

terdapat pada pengembalian honor lembur golongan II.

Tabel 3.27 Realisasi Keuangan Tahun 2016

Sasaran Peningkatan Status Gizi Masyarakat No Sasaran Indikator Kegiatan Anggaran(Rp.) Realisasi(Rp.) % 1 Meningkatnya

status gizi masyarakat

Cakupan pemberian makanan pendamping ASI

Pemberian tambahan makanan dan vitamin

601.875.000 601.875.000 100

Page 81: DINAS KESEHATAN KOTA PALEMBANGdinkes.palembang.go.id/tampung/dokumen/dokumen-151-275.pdfTahun 2016 ini merupakan wujud pertanggungjawaban pelaksanaan Perencanaan ... tentang keberhasilan

Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Kota Palembang Tahun 2016 76

pada anak usia 6-24 bulan keluarga miskin

Pendampingan pemberian tambahan makanan dan vitamin

13.860.000 13.860.000 100

Cakupan balita gizi buruk mendapat perawatan

Penanggulangan balita gizi kurang/buruk pasca perawatan

16.092.000 16.092.000 100

Untuk Sasaran Peningkatan Status Gizi Masyarakat dengan realisasi keuangannya

sudah mencapai 100%.

Tabel 3.28 Realisasi Keuangan Tahun 2016

Sasaran Peningkatan Kesehatan Ibu dan Anak serta Kesehatan Reproduksi No Sasaran Indikator Kegiatan Anggaran Realisasi % 1

Meningkatnya kesehatan ibu dan anak serta kesehatan reproduksi

Cakupan pelayanan kesehatan anak balita

Penilaian balita sehat di Kota Palembang

62.496.000 62.496.000 100

Pembinaan kesehatan balita bagi guru TK/PAUD

21.010.000 21.010.000 100

Pembinaan SDIDTKbagi petugas puskesmas dan pustu

23.610.000 23.610.000 100

Pembinaan PKPR 19.310.000 19.310.000 100 Pelacakan dan intervensi kasus kekerasan terhadap anak

985.000 0 0

Sosialisasi kesehatan intelegensia anak dan remaja

17.437.300 17.437.300 100

Orientasi anak berkebutuhan khusu bagi petugas puskesmas dan pustu

9.845.000 9.845.000 100

Cakupan pelayanan kesehatan lansia

Evaluasi kesehatan intelegensia lansia

15.810.000 15.810.000 100

Pembinaan kebugaran bagi kader usila

40.281.000 40.281.000 100

Pertemuan pengelola program usia lanjut

11.920.000 11.770.000 99

Pelaksanaan seminar sehari lansia usia nasional

48.038.000 48.038.000 100

Cakupan kunjungan ibu hamil K4

Workshop peningkatan kualitas pelayanan kesehatan KIA

27.650.000 27.650.000 100

Page 82: DINAS KESEHATAN KOTA PALEMBANGdinkes.palembang.go.id/tampung/dokumen/dokumen-151-275.pdfTahun 2016 ini merupakan wujud pertanggungjawaban pelaksanaan Perencanaan ... tentang keberhasilan

Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Kota Palembang Tahun 2016 77

Pertemuan pengelola program ibu

11.920.000 11.920.000 100

Sosialisasi brain booster tingkat kota palembang

28.870.000 28.817.500 99.8

Cakupan komplikasi kebidanan yang ditangani

Supervisi/pembinaan faskesdes bermasalah AMP

17.398.000 17.398.000 100

cakupan pertolongan persalinan oleh nakes yang memiliki kompetensi kebidanan

Pembinaan Pelayanan penunjang medis puskesmas

32.000.000 32.000.000 100

Cakupan pelayanan nifas

Review pelayanan antenatal dan kelas ibu hamil

32.560.000 32.320.000 99

Cakupan KB aktif

Pembinaan kelasibu hamil dan ibu balita

30.795.000 30.795.000 100

Cakupan neonatus dengan komplikasi ditangani

Pembelajaran petugas puskesmas PONED oleh RS PONEK

52.72.000 52.72.000 100

Cakupan kunjungan bayi

Orientasi program kesehatan anak

20.645.000 20.645.000 100

Untuk kegiatan Pelacakan dan intervensi kasus kekerasan terhadap anak,

realisasi keuangan tidak digunakan karena tidak ada laporan kasus kekerasan anak

yang perlu tindak lanjut ke lapangan.

Untuk kegiatan Pertemuan pengelola program usia lanjut, realisasi sebesar

99% karena ada pengembalian sebesar Rp 150.000,- atas selisih honor narasumber

(eselon III).

Untuk kegiatan Sosialisasi brain booster tingkat kota palembang, realisasi

sebesar 99,8% karena ada pengembalian uang perjalanan dinas luar daerah (selisih

tiket) sebesar Rp.52.500,-

Untuk kegiatan Review pelayanan antenatal dan kelas ibu hamil, realisasi

sebesar 99% atas selisih honor marasumber sebesar Rp. 240.000,-

Page 83: DINAS KESEHATAN KOTA PALEMBANGdinkes.palembang.go.id/tampung/dokumen/dokumen-151-275.pdfTahun 2016 ini merupakan wujud pertanggungjawaban pelaksanaan Perencanaan ... tentang keberhasilan

Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Kota Palembang Tahun 2016 78

BAB IV

P E N U T U P

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasi pengukuran evaluasi dan analisis pencapaian

sasaran strategik yang telah melalui proses penyesuian dan penajaman

terhadap sasaran yang didukung indikator setingkat outcome, dapat diperoleh

hasil evaluasi kinerja secara mandiri menunjukan bahwa dari 40 indikator

kinerja yang ditetapkan dalam Penetapan Indikator Kinerja Utama (IKU) Tahun

2016, ada 15 indikator kinerja yang belum mencapai target yaitu Cakupan Desa

Siaga Aktif, Obat Esensial Generik di Sarana Kesehatan, Cakupan alat

kesehatan essensial puskesmas yang terkalibrasi, Jumlah puskesmas yang

memenuhi standar pelayanan kesehatan, Cakupan pelayanan kesehatan dasar

masyarakat miskin, Cakupan pelayanan gawat darurat level 1 yang harus

diberikan sarana kesehatan (RS) kab/kota, Cakupan pelayanan kesehatan

rujukan pasien masyarakat miskin, Cakupan Sarana yang Diperiksa Makanan

Kadaluarsa, Puskesmas yang Merekomendasikan Obat Tradisional, Jumlah

Rumah Sakit Pratama yang Disediakan, Penyediaan Alat Kesehatan untuk RS

Pratama, Cakupan penemuan penderita pneumonia balita, Cakupan penemuan

baru pasien TB-BTA positif, Cakupan Penemuan dan penanganan Penderita

diare, dan cakupan pelayanan nifas.

Pembiayaaan kesehatan dengan sumber pembiayaan dari APBD

Tahun 2016 Satuan Kerja Perangkat Daerah (DPA-SKPD) berjumlah Rp

243.585.015.035,41- terdiri dari (1) Belanja Langsung Rp 149.650.892.035,41,-

dan (2) Belanja Tidak Langsung Rp 93.931.123.000,- dan penyerapan dana

untuk Tahun 2016 sebesar 91.37%.

B. Saran

Untuk meningkatkan kinerja Dinas Kesehatan Kota Palembang pada

tahun mendatang disarankan meningkatkan informasi mengenai penggunaan

obat rasional di puskesmas dan puskesmas pembantu, mengalokasikan dana

untuk kegiatan kalibrasi alat kesehatan puskesmas di tahun anggaran

berikutnya, pemberian jaminan pemeliharaan kesehatan bagi masyarakat

Page 84: DINAS KESEHATAN KOTA PALEMBANGdinkes.palembang.go.id/tampung/dokumen/dokumen-151-275.pdfTahun 2016 ini merupakan wujud pertanggungjawaban pelaksanaan Perencanaan ... tentang keberhasilan

Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Kota Palembang Tahun 2016 79

miskin akan terus dilakukan, disamping meningkatkan mutu pelayanan di

puskesmas berupa sarana, prasarana, dan sumber daya manusia, serta

meningkatkan kesadaran masyarakat miskin untuk mencari pengobatan ke

layanan kesehatan bila menderita sakit.

Perlu adanya pengalokasian dana untuk kegiatan standarisasi

pelayanan kesehatan puskesmas di tahun anggaran berikutnya dan untuk

peningkatan penemuan pasien baru TB BTA positif maka harus meningkatkan

kemitraan dengan berbagai sektor terkait terutama sarana pelayanan

kesehatan mengenai pentingnya penegakan diagnosa bagi tersangka TB

dengan pemeriksaan dahak secara mikroskopis.

Dalam upaya meningkatkan capaian penemuan dan penanganan

pneumonia balita diperlukan dukungan petugas di puskesmas dan kader dalam

deteksi dini penderita sesuai klasifikasi dan pemberian pengobatan, perbaikan

fasilitas penderita pneumonia berat yang memerlukan rujukan, pembinaan care

seeking. Untuk peningkatan penemuan pneumonia balita diperlukan kerjasama

lintas sektor dengan sarana kesehatan lainnya dalam hal komitmen pelaporan

rutin kasus pneumonia. Untuk peningkatan pelayanan dan rujukan masyarakat

miskin maka perlu dilakukan sosialisasi ke pihak terkait mengenai Permenkes

Nomor 28 tahun 2016 dan Permenkes No 71 Tahun 2003, adanya umpan balik

rujukan dari rumah sakit rujukan, serta peningkatan komitmen bersama untuk

pencatatan dan pelaporan terpadu secara berjenjang pelayanan pasien

masyarakat miskin baik pelayanan promotif, preventif, dan kuratif di dalam dan

luar gedung puskesmas.

Page 85: DINAS KESEHATAN KOTA PALEMBANGdinkes.palembang.go.id/tampung/dokumen/dokumen-151-275.pdfTahun 2016 ini merupakan wujud pertanggungjawaban pelaksanaan Perencanaan ... tentang keberhasilan

Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Kota Palembang Tahun 2016 80

Lampiran

Page 86: DINAS KESEHATAN KOTA PALEMBANGdinkes.palembang.go.id/tampung/dokumen/dokumen-151-275.pdfTahun 2016 ini merupakan wujud pertanggungjawaban pelaksanaan Perencanaan ... tentang keberhasilan

Perekam Medis;

Administrator

Kesehatan

Apoteker;

Administrator

Kesehatan

Administrator

Kesehatan

Perekam Medis

Epidemiolog; Entomolog;

Laboratorian; Sanitarian;

Penyuluh Kesehatan

SEKRETARIAT dr. Hj. Letizia, M.Kes

19640214 199103 2 002

SUBBAG PENYUSUNAN PROGRAM

Arpansah, SKM, MSi 19740611 199803 1004

SUBBAG

TATA USAHA

H. Alimin Wanir, SH

19590414 198003 1 009

SUBBAG KEUANGAN &

PERLENGKAPAN

Toraha, SE, MM

19670927 198803 2 004

BIDANG PENGENDALIAN

MASALAH KESEHATAN

dr. Afrimelda Syafaruddin, M.Kes

19680208 200012 2 001

BIDANG PENGEMBANGAN

SUMBER DAYA MANUSIA

H. Sopandi, SIP, MM

19620201 198501 1 002

BIDANG JAMINAN DAN

SARANA KESEHATAN Hj. Eni Hardiyani, SKM, MSi

19620503 198503 2 005

SEKSI PELAYANAN

KESEHATAN RUJUKAN

dr. Uke Veronika

19780223 200604 2 012

SEKSI PENGENDALIAN DAN

PENCEGAHAN PENYAKIT

Yudhi Setiawan, SKM, M.Epid

19720520 199503 1 001

SEKSI PENGENDALIAN

WABAH DAN BENCANA

Sri Darlina, SKM, MKes

19711021 199203 2 005

BIDANG PELAYANAN

KESEHATAN

dr. H. Alfarobi, M.Kes

19750103 200312 1 005

SEKSI

KESEHATAN DASAR

dr. Dewi Handayani

19801010 200712 2 028

SEKSI KESEHATAN

KHUSUS

Hj. Erma Febrita, S.Sos, MSi 19660214 198703 2 002

SEKSI PENYEHATAN

LINGKUNGAN

Zulkifli, ST, M.Si 19690909 199203 1 008

SEKSI PERENCANAAN

PENDIDIKAN PELATIHAN

Erikson Siregar, SKM

19771028 200312 1 003

SEKSI DATA DAN INFORMASI

KESEHATAN

M.Daud Rusdi, SKM, MKM

19721025 200312 1 003

SEKSI REGISTRASI, PERIZINAN

& AKREDITASI

Muhammad Yamin, SIP, MSi

19730409 199503 1 003

SEKSI JAMINAN

KESEHATAN Hj. Rosylawiyah, SKM, M.Kes

19680115 199103 2 004

Plt.SEKSI KEFARMASIAN

Tien Atika Setiawati, S.Si.Apt

19741015 200903 2 001

KEPALA DINAS dr. Anton Suwindro, M.Kes

19570527 198612 1 001

KEL. JABFUNG KEL. JABFUNG KEL. JABFUNG UPTD

UPTD

Puskesmas

KEL. JABFUNG

Plt.SEKSI SARANA &

PERALATAN KESEHATAN Yolanita Septriumi, SKM, MScPH

197809132003122005

Dokter; Dokter Gigi;

Nutrisionist; Bidan;

Perawat; Perawat Gigi

KEL. JABFUNG

STRUKTUR ORGANISASI

DINAS KESEHATAN KOTA PALEMBANG

Page 87: DINAS KESEHATAN KOTA PALEMBANGdinkes.palembang.go.id/tampung/dokumen/dokumen-151-275.pdfTahun 2016 ini merupakan wujud pertanggungjawaban pelaksanaan Perencanaan ... tentang keberhasilan

Satuan 2013 2014 2015 2016 2017 2018 Satuan 2013 2014 2015 2016 2017 2018 8 9

1 1 1 % <1 <1 <0.9 <0.9 <0.9 <0.9 1 - % <1 <1 <0.9 <0.9 <0.9 <0.9 1 Kesehatan Dinkes

2 26 26 23 23 23 23 - 26 26 23 23 23 23

3 118 102 102 102 102 102 - 118 102 102 102 102 102

1 1 4 % 70 70 70 70 70 80

5 % 100 100 100 100 100 100 - % 100 100 100 100 100 100

2 Meningkatkan

Perilaku Hidup

Bersih Sehat

(PHBS) bagi

seluruh masyarakat

di setiap tatanan

2 Meningkatnya

kesadaran

masyarakat untuk

hidup bersih dan

sehat

6 Cakupan rumah

tangga dengan

Perilaku Hidup Bersih

& Sehat (PHBS)

% 60 61 62 63 64 65 Cakupan rumah

tangga dengan

Perilaku Hidup

Bersih & Sehat

(PHBS)

% 60 61 62 63 64 65

3 3 7 1.4 1.4 1.4 1.4 1.4 1.4 3 1.4 1.4 1.4 1.4 1.4 1.4 3 Kesehatan Dinkes

8 pkm 3 5 7 8 10 12 pkm 3 5 7 8 10 12

9 % 0 50 75 100 100 100 % 0 50 75 100 100 100

` `

4 4Upaya kesehatan

masyarakat

diarahkan untuk

meningkatkan

pelayanan

kesehatan bagi

masyarakat miskin

Meningkatkan

ketersediaan dan

mutu sumber daya

manusia kesehatan

sesuai dengan

standar pelayanan

kesehatan

Meningkatnya sarana

prasarana dan

kualitas pelayanan

kesehatan

KERTAS KERJA MATRIKS PROGRAM LIMA TAHUNAN RPJMD 2013-2018

DI BIDANG KESEHATAN

Meningkatnya

pelayanan kesehatan

khusus

Pengadaan obat

dan perbekalan

kesehatan

Program Promosi

Kesehatan dan

Pemberdayaan

masyarakat

US $

per

pddk

2 Program Promosi

Kesehatan dan

Pemberdayaan

masyarakat

Pengadaan obat dan

perbekalan kesehatan

12 Cakupan pelayanan

gawat darurat level 1

yang harus diberikan

sarana kesehatan

(RS) kab/kota

% 100 100 100 100 100 100 100

100 100

100 100100 - Cakupan

pelayanan gawat

darurat level 1

yang harus

diberikan sarana

kesehatan (RS)

kab/kota

% 100 100

- 100100Cakupan

pelayanan

kesehatan dasar

masyarakat miskin

11 Cakupan pelayanan

kesehatan dasar

masyarakat miskin

% 100 100 100 100 100

40

100

41

100100

- Jumlah

puskesmas yang

memenuhi standar

pelayanan

kesehatan

%

42pkm 39 39 40pkm 3940 40 41

Cakupan alat

kesehatan

essensial

puskesmas yang

terkalibrasi

Puskesmas

berstandar

manajemen mutu

ISO

- Puskesmas

berstandar

manajemen mutu

ISO

10 Jumlah puskesmas

yang memenuhi

standar pelayanan

kesehatan

39

-Cakupan alat

kesehatan essensial

puskesmas yang

terkalibrasi

42

Obat essensial

generik di sarana

kesehatan

US $

per

pddk

-

Kesehatan Dinkes70 8070Desa Siaga Aktif % 70 70 70Promosi kesehatan

dan pemberdayaan

masyarakat

-Desa Siaga Aktif

Cakupan

penjaringan

kesehatan pada

anak sekolah

dasar dan

setingkat

2

INDIKATOR KINERJA DAERAH

42 3

SKPDPROGRAM SKPDUrusan

Wajib/pilihnPROGRAM KOTA

7

Obat essensial

generik di sarana

kesehatan

Meningkatnya

kemitraan pada

lintas sektor dan

pemberdayaan

masyarakatCakupan penjaringan

kesehatan pada anak

sekolah dasar dan

setingkat

INDIKASI CAPAIAN PROGRAM

5 6

TUJUAN KEBIJAKAN SASARAN

Menurunkan

Angka

Kematian Ibu

(AKI), Angka

Kematian Bayi

(AKB), dan

Prevalensi Gizi

Kurang

Meningkatnya mutu

kesehatan

masyarakat

Angka balita dengan

gizi buruk

Jumlah kematian

bayi

Jumlah kematian ibu

per 1000

KH

per

100.000

KH

Program Peningkatan

Kesehatan Masyarakat

Meningkatkan mutu

kesehatan

masyarakat

Angka balita

dengan gizi buruk

Jumlah kematian

bayi

Jumlah kematian

ibu

per 1000

KH

per

100.000

KH

Program

Peningkatan

Kesehatan

Masyarakat

Page 88: DINAS KESEHATAN KOTA PALEMBANGdinkes.palembang.go.id/tampung/dokumen/dokumen-151-275.pdfTahun 2016 ini merupakan wujud pertanggungjawaban pelaksanaan Perencanaan ... tentang keberhasilan

Satuan 2013 2014 2015 2016 2017 2018 Satuan 2013 2014 2015 2016 2017 2018 8 9

INDIKATOR KINERJA DAERAH

42 3

SKPDPROGRAM SKPDUrusan

Wajib/pilihnPROGRAM KOTA

7

INDIKASI CAPAIAN PROGRAM

5 6

TUJUAN KEBIJAKAN SASARAN

5

4 4 Kesehatan Dinkes

6 5 5

6 6

7 5 7 7

8

26 Cakupan kelurahan

mengalami KLB

dilakukan

penyelidikan

epidemiologi <24 jam

% 100 100 100 100 100 100 - Cakupan

kelurahan

mengalami KLB

dilakukan

penyelidikan

epidemiologi <24

jam

% 100 100 100 100 100 100

Meningkatnya

pencegahan dan

penanggulangan

penyakit

Upaya kesehatan

diarahkan untuk

meningkatkan

sistem rujukan

upaya kesehatan

masyarakat

Meningkatkan

pelayanan

kesehatan

masyarakat

Meningkatkan

profesionalisme

SDM dibidang

pencegahan dan

pemberantasan

penyakit

Program

Pengawasan Obat

dan Makanan

Program

pengembangan

obat asli Indonesia

Program

Pencegahan dan

Penanggulangan

Penyakit Menular

Program

Pengadaan ,

Peningkatan

Sarana &

Prasarana Rumah

Sakit

100

Cakupan

penemuan pasien

baru TB BTA

positif

100

-

100 100

52

Program

pengembangan obat

asli Indonesia

25 Cakupan penemuan

dan penanganan

diare

% 100

Mengembangkan

dan memperkuat

jejaring surveilans

epidemiologi

dengan fokus

pemantauan

wilayah setempat

dan kewaspadaan

dini guna

mengantisipasi

ancaman

penyebaran

penyakit maupun

KLB

51

100100 100 100 100

Program Pengawasan

Obat dan Makanan

Program Pengadaan ,

Peningkatan Sarana &

Prasarana Rumah Sakit

Program Pencegahan

dan Penanggulangan

Penyakit Menular

85

49 49

100

5052

100- Cakupan

penemuan dan

penanganan diare

%

Cakupan penderita

DBD yang

ditangani

% 53

%

Kesehatan

100Cakupan

penemuan

penderita

pneumonia balita

100 100 10023 Cakupan penemuan

pasien baru TB BTA

positif

24 Cakupan penderita

DBD yang ditangani

% 53

% 85

100

100

51 50

100 100

100

100100

100 - 100

100

100%22 Cakupan penemuan

penderita pneumonia

balita

% 85

100 100

100 100

100 100100 -21 AFP rate 2/100.000

penduduk

% 100 %100 AFP rate

2/100.000

penduduk

100

100 100 100100

85 100

100

100 100

80 100

Kesehatan Dinkes

Dinkes

100

49 49

20 Cakupan kelurahan

Universal Child

Immunization (UCI)

% 100 100 -100 100 100 100 100 100

0 0

100Cakupan

kelurahan

Universal Child

Immunization

(UCI)

% 100

100 80

1 1

80 100

0 0

Penyediaan alkes

untuk RS pratama

%

1 0

100 -19 Penyediaan alkes

untuk RS pratama

% 0 0 80

18 Jumlah rumah sakit

pratama yang

disediakan

RS 0 0 1

1 1

Jumlah klinik

upaya kesehatan

kerja di

perusahaan

klinik 8 12

0 1

18 20

1 - Jumlah rumah

sakit pratama

yang disediakan

RS

14 1616 18 20 -

8 - Kesehatan Dinkes

17 Jumlah klinik upaya

kesehatan kerja di

perusahaan

klinik 8 12 14

16 Puskesmas yang

merekomendasikan

obat asli Indonesia

80 90

pkm 1 4 61 2 Puskesmas yang

merekomendasika

n obat asli

Indonesia

pkm

100 110 120 120

6 82 4

110 120 120 - Cakupan sarana

yang diperiksa

makanan

kadaluarsa

objek15 Cakupan sarana

yang diperiksa

makanan kadaluarsa

objek 80 90 100

100 100

7 8Cakupan

puskesmas

mengembangkan

pelayanan

penyakit tidak

menular

pkm12 -10 118 9

13 Cakupan pelayanan

kesehatan rujukan

pasien masyarakat

miskin

% 100

14 Cakupan puskesmas

mengembangkan

pelayanan penyakit

tidak menular

pkm 7

Cakupan

pelayanan

kesehatan rujukan

pasien masyarakat

miskin

%100 -100 100

9 10

100 100 100 100

12

100100

11

Page 89: DINAS KESEHATAN KOTA PALEMBANGdinkes.palembang.go.id/tampung/dokumen/dokumen-151-275.pdfTahun 2016 ini merupakan wujud pertanggungjawaban pelaksanaan Perencanaan ... tentang keberhasilan

Satuan 2013 2014 2015 2016 2017 2018 Satuan 2013 2014 2015 2016 2017 2018 8 9

INDIKATOR KINERJA DAERAH

42 3

SKPDPROGRAM SKPDUrusan

Wajib/pilihnPROGRAM KOTA

7

INDIKASI CAPAIAN PROGRAM

5 6

TUJUAN KEBIJAKAN SASARAN

6 Meningkatnya

kualitas lingkungan

27 Tempat-tempat

umum memenuhi

syarat kesehatan

% 80 81 82 83 84 85 Tempat-tempat

umum memenuhi

syarat kesehatan

% 80 81 82 83 84 85

28 Tempat Pengolahan

Makanan (TPM)

memenuhi syarat

kesehatan

% 80 81 82 83 84 85 8 Program

Pengawasan &

Pengendalian

Kesehatan

Makanan

Tempat

Pengolahan

Makanan (TPM)

memenuhi syarat

kesehatan

% 80 81 82 83 84 85 8 Program Pengawasan

& Pengendalian

Kesehatan Makanan

Kesehatan Dinkes

29 Keluarga

menggunakan air

bersih

% 90 91 92 93 94 95 Keluarga

menggunakan air

bersih

% 90 91 92 93 94 95

9 7 Meningkatkan status

gizi masyarakat

30 Cakupan pemberian

makanan

pendamping ASI

pada anak usia 6-24

bulan keluarga miskin

% 100 100 100 100 100 100 9 Cakupan

pemberian

makanan

pendamping ASI

pada anak usia 6-

24 bulan keluarga

miskin

% 100 100 100 100 100 100 9 Kesehatan Dinkes

31 Cakupan balita gizi

buruk mendapatkan

perawatan

% 100 100 100 100 100 100 Cakupan balita

gizi buruk

mendapatkan

perawatan

% 100 100 100 100 100 100

10 8 32 Cakupan pelayanan

kesehatan anak balita

% 90 90.5 91 91.5 92 92.5 10 Program

Peningkatan

Pelayanan

Kesehatan Anak

Cakupan

pelayanan

kesehatan anak

balita

% 90 90.5 91 91.5 92 92.5 10 Program Peningkatan

Pelayanan Kesehatan

Anak

Kesehatan Dinkes

33 Cakupan pelayanan

kesehatan lansia

% 70 71 72 73 74 75 11 Program

Peningkatan

Pelayanan

Kesehatan Lansia

Cakupan

pelayanan

kesehatan lansia

% 70 71 72 73 74 75 11 Program Peningkatan

Pelayanan Kesehatan

Lansia

Kesehatan Dinkes

34 Cakupan kunjungan

ibu hamil K4

% 93 94 94.5 95 95 95 12 Cakupan

kunjungan ibu

hamil K4

% 93 94 94.5 95 95 95 12 Kesehatan Dinkes

35 Cakupan komplikasi

kebidanan yang

ditangani

% 80 80 80 80 80 80 Cakupan

komplikasi

kebidanan yang

ditangani

% 80 80 80 80 80 80

36 Cakupan pertolongan

persalinan oleh nakes

dengan kompetensi

kebidanan

% 90 90 90 90 90 90 Cakupan

pertolongan

persalinan oleh

nakes dengan

kompetensi

kebidanan

% 90 90 90 90 90 90

37 Cakupan pelayanan

nifas

% 90 90.5 91 91.5 92 93 Cakupan

pelayanan nifas

% 90 90.5 91 91.5 92 93

38 Cakupan KB aktif % 70 71 71 72 73 74 Cakupan KB aktif % 70 71 71 72 73 74

39 Cakupan neonatus

dengan komplikasi

yang ditangani

% 80 80 80 80 80 80 Cakupan neonatus

dengan komplikasi

yang ditangani

% 80 80 80 80 80 80

40 Cakupan kunjungan

bayi

% 90 90 90 90 90 90 Cakupan

kunjungan bayi

% 90 90 90 90 90 90

Meningkatnya

kesehatan ibu dan

anak serta kesehatan

reproduksi

Meningkatnya gizi

masyarakat

diarahkan untuk

meningkatkan

gerakan kadarzi,

promosi ASI

ekslusif, suplemen

zat gizi

Upaya kesehatan

masyarakat

diarahkan untuk

menyediakan

pelayanan

kesehatan dasar

yang komprehensif,

terintegrasi, dan

bermutu terutama

bagi bayi, anak, ibu

hamil, kelompok

masyarakat resiko

tinggi termasuk

pekerja rentan dan

usia lanjut

Program

Perbaikan Gizi

Masyarakat

Program

Peningkatan

Keselamatan Ibu

Melahirkan dan

Anak

Program Perbaikan Gizi

Masyarakat

Program Peningkatan

Keselamatan Ibu

Melahirkan dan Anak

Page 90: DINAS KESEHATAN KOTA PALEMBANGdinkes.palembang.go.id/tampung/dokumen/dokumen-151-275.pdfTahun 2016 ini merupakan wujud pertanggungjawaban pelaksanaan Perencanaan ... tentang keberhasilan

Satuan 2014 2015 2016 Satuan 2014 2015 2016 8

1 % <1 <0,9 <0,9 - % <1 <0,9 <0,9 0.01 19 198.9

----- X 100 %

146,356

2 26 23 23 - 26 23 23 0.54 16 197

----- x 1000

29,366

3 118 102 102 - 118 102 102 34.05 10 166.6

----- x 100,000

29,366

4 % 70 70 70 70 70 70 59.81 64 85.4

----- X 100 %

107

5 100 100 100 - 100 100 100 100 34,610 100

------X 100

34,610

6 % 61 62 63 - 61 62 63 65.07 155,735 103.3

-----------x 100%

239,325

71.4 1.4 1.4

-1.4 1.4 1.4 1.3 27,800,000,000.0 95

---------------------------------

1,602,100

8 pkm 5 7 8 5 7 8 14 14 100

9 % 50 75 100 50 75 100 35 14 35.0

-----------x 100%

40

39 40 40 39 40 40 14 14 35

% CAPAIAN

PROGRAM

%

10 Jumlah puskesmas

yang memenuhi

standar pelayanan

kesehatan

pkm - Jumlah puskesmas yang

memenuhi standar

pelayanan kesehatan

pkm

pkm

US $ per

pddk

Puskesmas berstandar

manajemen mutu ISO

Cakupan alat

kesehatan essensial

puskesmas yang

terkalibrasi

- Cakupan alat kesehatan

essensial puskesmas

yang terkalibrasi

Program

Standarisasi

Pelayanan

Kesehatan

Program obat dan

perbekalan

kesehatan

%

Cakupan penjaringan

kesehatan siswa SD

dan setingkatnya

% %

Program Promosi

Kesehatan &

Pemberdayaan

Masyarakat

%Cakupan rumah tangga

dengan hidup bersih

dan sehat

Meningkatnya

kemitraan pada

lintas sektor dan

pemberdayaan

masyarakat

Cakupan desa siaga

aktif

- Cakupan desa siaga

aktif

Cakupan penjaringan

kesehatan siswa SD dan

setingkatnya

Meningkatnya mutu

kesehatan

masyarakat

Jumlah balita dengan

gizi buruk

Jumlah kematian bayi

Jumlah kematian ibu

per 1000

KH

PENGUKURAN PENCAPAIAN SASARAN KOTA PALEMBANG TAHUN 2016

BIDANG KESEHATAN

SASARANINDIKATOR KINERJA DAERAH INDIKASI CAPAIAN PROGRAM SKPD

REALISASI

2016

PERHITUNGAN

INDIKATOR KINERJA PROGRAM SKPD

PROGRAM KOTA

(Program Prioritas)

Meningkatnya

kesadaran

masyarakat untuk

hidup bersih dan

sehat

Meningkatnya

sarana prasarana

dan kualitas

pelayanan

kesehatan

Obat essensial generik

di sarana kesehatan

US $ per

pddk

Obat essensial generik

di sarana kesehatan

Puskesmas berstandar

manajemen mutu ISO

-

Cakupan rumah tangga

dengan hidup bersih dan

sehat

per

100.000

KH

Jumlah balita dengan

gizi buruk

Jumlah kematian bayi

Jumlah kematian ibu

per 1000

KH

per

100.000

KH

Page 91: DINAS KESEHATAN KOTA PALEMBANGdinkes.palembang.go.id/tampung/dokumen/dokumen-151-275.pdfTahun 2016 ini merupakan wujud pertanggungjawaban pelaksanaan Perencanaan ... tentang keberhasilan

Satuan 2014 2015 2016 Satuan 2014 2015 2016 8% CAPAIAN

PROGRAM

Meningkatnya mutu

SASARANINDIKATOR KINERJA DAERAH INDIKASI CAPAIAN PROGRAM SKPD

REALISASI

2016

PERHITUNGAN

INDIKATOR KINERJA PROGRAM SKPD

PROGRAM KOTA

(Program Prioritas)

100 100 100 100 100 100 57.98 179,060 57.98

---------- x 100 %

308,845

100 100 100 100 100 100 96.77 30 96.77

-------------x 100%

31

100 100 100 100 100 100 4.62 14,273 4.62

-------------x 100%

308,845

8 9 10 8 9 10 10 10 100

90 100 110 90 100 110 45 45 40.9

1 2 4 1 2 4 1 1 25

12 14 16 12 14 16 0 0 0

0 1 1 0 1 1 0.0 0 0.0

0 80 100 0 80 100 0.0 0 0.0

-------- x 100 %

0

pkm-

Penyediaan alkes

untuk RS pratama

% - Penyediaan alkes untuk

RS pratama

%

- Jumlah klinik upaya

kesehatan kerja di

perusahaan

klinik

18 Jumlah rumah sakit

pratama yang

disediakan

RS - Jumlah rumah sakit

pratama yang

disediakan

RS

Puskesmas yang

merekomendasikan obat

asli Indonesia

19

- Cakupan puskesmas

mengembangkan

pelayanan penyakit tidak

menular

pkm

15 Cakupan sarana yang

diperiksa makanan

kadaluarsa

objek - Cakupan sarana yang

diperiksa makanan

kadaluarsa

objek

14 Cakupan puskesmas

mengembangkan

pelayanan penyakit

tidak menular

pkm

17 Jumlah klinik upaya

kesehatan kerja di

perusahaan

klinik

16 Puskesmas yang

merekomendasikan

obat asli Indonesia

pkm

%

13 Cakupan pelayanan

kesehatan rujukan

pasien masyarakat

miskin

% - Cakupan pelayanan

kesehatan rujukan

pasien masyarakat

miskin

%

Cakupan pelayanan

kesehatan dasar

masyarakat miskin

% - Cakupan pelayanan

kesehatan dasar

masyarakat miskin

%

12 Cakupan pelayanan

gawat darurat level 1

yang harus diberikan

sarana kesehatan (RS)

kab/kota

% - Cakupan pelayanan

gawat darurat level 1

yang harus diberikan

sarana kesehatan (RS)

kab/kota

Meningkatnya

kualitas pelayanan

kesehatan

masyarakat

Program

Pengadaan,

Peningkatan Sarana

Prasarana RS

Meningkatnya

pelayanan

kesehatan khusus

11

Program

Pengawasan Obat

dan Makanan

Program

Pengembangan

Obat Asli Indonesia

Page 92: DINAS KESEHATAN KOTA PALEMBANGdinkes.palembang.go.id/tampung/dokumen/dokumen-151-275.pdfTahun 2016 ini merupakan wujud pertanggungjawaban pelaksanaan Perencanaan ... tentang keberhasilan

Satuan 2014 2015 2016 Satuan 2014 2015 2016 8% CAPAIAN

PROGRAM

Meningkatnya mutu

SASARANINDIKATOR KINERJA DAERAH INDIKASI CAPAIAN PROGRAM SKPD

REALISASI

2016

PERHITUNGAN

INDIKATOR KINERJA PROGRAM SKPD

PROGRAM KOTA

(Program Prioritas)

100 100 100 100 100 100 100 107 100

--------- x 100 %

107

100 100 100 100 100 100 120 12 120

--------- x 100 %

10

100 100 100 100 100 100 89.87 5,198 89.9

--------- x 100 %

5,784

100 100 100 100 100 100 54.31 1,373 54.31

--------- x 100 %

2,528

52 51 50 52 51 50 100 932 150

--------- x 100.000932

100 100 100 100 100 100 66.94 18,080 66.9

--------- x 100 %

27,011

100 100 100 100 100 100 100 1 100

-------- x 100 %

1

81 82 83 81 82 83 83.06 2,707 100.08

--------- x 100 %

3,259

81 82 83 81 82 83 82.95 2,973 100.00

--------- x 100 %

3,584

91 92 93 91 92 93 93.14 1,492,263 100

--------- x 100 %

1,602,100

21 AFP rate 2/100.000

penduduk

% - AFP rate 2/100.000

penduduk

%

20 Cakupan kelurahan

Universal Child

Immunization (UCI)

% - Cakupan kelurahan

Universal Child

Immunization (UCI)

%Meningkatnya

pencegahan dan

penanggulangan

penyakit

23 Cakupan penemuan

pasien baru TB BTA

positif

% - Cakupan penemuan

pasien baru TB BTA

positif

22 Cakupan penemuan

penderita pneumonia

balita

% - Cakupan penemuan

penderita pneumonia

balita

24 Cakupan penderita

DBD yang ditangani

/100.000

pddk

- Cakupan penderita DBD

yang ditangani

/100.000

pddk

- Tempat Pengolahan

Makanan (TPM)

memenuhi syarat

kesehatan

26

25 Cakupan penemuan

dan penanganan diare

% Cakupan penemuan dan

penanganan diare

%

Cakupan kelurahan

mengalami KLB

dilakukan penyelidikan

epidemiologi <24 jam

Cakupan kelurahan

mengalami KLB

dilakukan penyelidikan

epidemiologi <24 jam

% -

Program

Pengembangan

Lingkungan Sehat

%

Program

Pencegahan dan

Penanggulangan

Penyakit Menular

%

%

27 Tempat-tempat umum

memenuhi syarat

kesehatan

% - Tempat-tempat umum

memenuhi syarat

kesehatan

%

28 %

29 Keluarga

menggunakan air

bersih

- Keluarga menggunakan

air bersih

Program

Pengawasan &

Pengendalian

Kesehatan

Makanan

Tempat Pengolahan

Makanan (TPM)

memenuhi syarat

kesehatan

%

Page 93: DINAS KESEHATAN KOTA PALEMBANGdinkes.palembang.go.id/tampung/dokumen/dokumen-151-275.pdfTahun 2016 ini merupakan wujud pertanggungjawaban pelaksanaan Perencanaan ... tentang keberhasilan

Satuan 2014 2015 2016 Satuan 2014 2015 2016 8% CAPAIAN

PROGRAM

Meningkatnya mutu

SASARANINDIKATOR KINERJA DAERAH INDIKASI CAPAIAN PROGRAM SKPD

REALISASI

2016

PERHITUNGAN

INDIKATOR KINERJA PROGRAM SKPD

PROGRAM KOTA

(Program Prioritas)

100 100 100 100 100 100 100 311 100

------------- x 100%

311

100 100 100 100 100 100 100 19 100

-------- x 100%

19

90.5 91 91.5 90.5 91 91.5 95.14 110,998 104.0

--------- x 100 %

116,665

71 72 73 71 72 73 73.1 105,885 100.0

--------- x 100 %

144,891

94 94.5 95 94 94.5 95 96.02 31,020 101.1

--------- x 100 %

32307

80 80 80 80 80 80 92.48 5,975 115.6

--------- x 100 %

6,461

90 90 90 90 90 90 94.98 29116 105.5

-------- x 100 %

30654

90.5 91 91.5 90.5 91 91.5 91.2727,978

99.7

------------- x 100%

30,654

71 71 72 71 71 72 78.98 210,291 109.7

-------- x 100%

266,272

80 80 80 80 80 80 85.33 3,851 106.7

------------- x 100%

4,513

90 90 90 90 90 90 93.47 28,165 103.9

-------- x 100%

30,132

Cakupan pelayanan

kesehatan lansia

%

%% - Cakupan kunjungan bayi

39 Cakupan neonatus

dengan komplikasi

yang ditangani

% - Cakupan neonatus

dengan komplikasi yang

ditangani

Cakupan kunjungan

bayi

Program

Peningkatan

Keselamatan Ibu

Melahirkan dan

Anak

- Cakupan KB aktif

-

34 Cakupan kunjungan

ibu hamil K4

%

%

Cakupan komplikasi

kebidanan yang

ditangani

%

36 Cakupan pertolongan

persalinan oleh nakes

yang memiliki

kompetensi kebidanan

-

35 Cakupan komplikasi

kebidanan yang

ditangani

%

40

33 Cakupan pelayanan

kesehatan lansia

%

38 Cakupan KB aktif

%

32 Cakupan pelayanan

kesehatan anak balita

% - Cakupan pelayanan

kesehatan anak balita

%

%

% - Cakupan balita gizi

buruk mendapat

perawatan

30 Cakupan pemberian

makanan pendamping

ASI pada anak usia 6-

24 bulan keluarga

miskin

% - Cakupan pemberian

makanan pendamping

ASI pada anak usia 6-24

bulan keluarga miskin

%31 Cakupan balita gizi

buruk mendapat

perawatan

%

-

Program Perbaikan

Gizi Masyarakat

37 Cakupan pelayanan

nifas

%

Program

Peningkatan

Pelayanan

Kesehatan Anak

Program

Peningkatan

Pelayanan

Kesehatan lansia

Cakupan pelayanan

nifas

%

Meningkatnya status

gizi masyarakat

Meningkatnya

kesehatan ibu dan

anak serta

kesehatan

reproduksi

%

%

- Cakupan kunjungan ibu

hamil K4

%

Cakupan pertolongan

persalinan oleh nakes

yang memiliki

kompetensi kebidanan