bab iv rencana implementasi - digilib.itb.ac.id kesepahaman antara pt girimukti ... dokumen-dokumen...

21
75 BAB IV RENCANA IMPLEMENTASI 4.1. Rencana Implementasi Untuk memberikan gambaran yang lebih jelas tentang alur bisnis PLTM Girimukti, maka di susun skema bisnis usaha PLTM Girimukti seperti terlihat pada gambar 3.1. di bawah ini. Dari diagram tersebut dapat di jelaskan bahwa sebagian dana pembangunan dalam bentuk debt akan di ajukan ke lender atau kreditor (private investor atau lembaga keuangan ataupun bank) dan sekaligus bekerjasama dengan lembaga penjaminan (bank/financial institution for security), sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Dana tersebut (debt) di gabung dengan dana sendiri (equity), dimana komposisi debt to equity telah di tetapkan dari hasil analisis dengan perbandingan 70% : 30%, yang di perguna- kan untuk biaya konstruksi, biaya administrasi termasuk biaya perijinan serta pembebasan lahan. Untuk pelaksanaan pekerjaan konstruksi yang terdiri dari kelompok pekerjaan Civil Works (termasuk pekerjaan Metal) dan kelompok pekerjaan Mechanical & Electrical (terma- suk pekerjaan jaringan transmisi) akan ditunjuk vendor atau pelaksana yang berpengalaman dalam pekerjaan-pekerjaan tersebut diatas dengan menggunakan sistim EPC (Engineering, Procurement and Construction). Pola kerja sistim EPC ini dilakukan dengan pemikiran bahwa pelaksana pekerjaan bertang- gungjawab sepenuhnya terhadap kualitas hasil dan target sasaran pekerjaan yakni terjamin- nya kapasitas output daya listrik sesuai yang dengan perencanaan semula serta sesuai spesifi- kasi pekerjaan yang di syaratkan. Untuk mendapatkan jaminan terhadap kualitas pekerjaan seperti yang telah di rencanakan, maka akan di tunjuk konsultan pengawasan yang memiliki tugas untuk aspek pelaksanaan manajemen konstruksi, monitoring kegiatan aspek lingkungan, kajian aspek teknis termasuk review design (bila diperlukan) dan supervisi pelaksanaan pekerjaan konstruksi. Setelah selesainya pekerjaan konstruksi baik Civil Works maupun Mechanical & Electrical Works, maka tahapan selanjutnya adalah di lakukannya pekerjaan Commissioning, dengan tujuan untuk melakukan verifikasi seluruh pekerjaan sesuai dengan spesifikasi teknis dan sekaligus melakukan trial test terhadap output daya listrik setelah pelaksanaan pekerjaan.

Upload: buinga

Post on 14-Feb-2018

221 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB IV RENCANA IMPLEMENTASI - digilib.itb.ac.id Kesepahaman antara PT Girimukti ... Dokumen-dokumen yang diperlukan terkait dengan penjualan dan perolehan insentif CER dari ... Contoh

75

BAB IV

RENCANA IMPLEMENTASI

4.1. Rencana Implementasi

Untuk memberikan gambaran yang lebih jelas tentang alur bisnis PLTM Girimukti, maka di

susun skema bisnis usaha PLTM Girimukti seperti terlihat pada gambar 3.1. di bawah ini.

Dari diagram tersebut dapat di jelaskan bahwa sebagian dana pembangunan dalam bentuk

debt akan di ajukan ke lender atau kreditor (private investor atau lembaga keuangan ataupun

bank) dan sekaligus bekerjasama dengan lembaga penjaminan (bank/financial institution for

security), sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Dana tersebut (debt) di gabung dengan dana sendiri (equity), dimana komposisi debt to

equity telah di tetapkan dari hasil analisis dengan perbandingan 70% : 30%, yang di perguna-

kan untuk biaya konstruksi, biaya administrasi termasuk biaya perijinan serta pembebasan

lahan. Untuk pelaksanaan pekerjaan konstruksi yang terdiri dari kelompok pekerjaan Civil

Works (termasuk pekerjaan Metal) dan kelompok pekerjaan Mechanical & Electrical (terma-

suk pekerjaan jaringan transmisi) akan ditunjuk vendor atau pelaksana yang berpengalaman

dalam pekerjaan-pekerjaan tersebut diatas dengan menggunakan sistim EPC (Engineering,

Procurement and Construction).

Pola kerja sistim EPC ini dilakukan dengan pemikiran bahwa pelaksana pekerjaan bertang-

gungjawab sepenuhnya terhadap kualitas hasil dan target sasaran pekerjaan yakni terjamin-

nya kapasitas output daya listrik sesuai yang dengan perencanaan semula serta sesuai spesifi-

kasi pekerjaan yang di syaratkan. Untuk mendapatkan jaminan terhadap kualitas pekerjaan

seperti yang telah di rencanakan, maka akan di tunjuk konsultan pengawasan yang memiliki

tugas untuk aspek pelaksanaan manajemen konstruksi, monitoring kegiatan aspek lingkungan,

kajian aspek teknis termasuk review design (bila diperlukan) dan supervisi pelaksanaan

pekerjaan konstruksi.

Setelah selesainya pekerjaan konstruksi baik Civil Works maupun Mechanical & Electrical

Works, maka tahapan selanjutnya adalah di lakukannya pekerjaan Commissioning, dengan

tujuan untuk melakukan verifikasi seluruh pekerjaan sesuai dengan spesifikasi teknis dan

sekaligus melakukan trial test terhadap output daya listrik setelah pelaksanaan pekerjaan.

Page 2: BAB IV RENCANA IMPLEMENTASI - digilib.itb.ac.id Kesepahaman antara PT Girimukti ... Dokumen-dokumen yang diperlukan terkait dengan penjualan dan perolehan insentif CER dari ... Contoh

76

Gambar 4.1. : Skema bisnis PLTM Girimukti

E P C

CONSULTANTCONSULTANT

LEADER /

CREDITOR

Bank/Financial

Institution for Security

Bank/Financial

Institution for Security

PT. PLN (Persero)PT. PLN (Persero)

ENGINEERINGENGINEERING

MANAGEMENTMANAGEMENT

L E G A LL E G A L

ENVIRONMENT & SECURITY

DEVELOPMENT

ENVIRONMENT & SECURITY

DEVELOPMENT

SUPERVISIONSUPERVISION

CONTRACTOR & SUPPLIERCONTRACTOR & SUPPLIER

MECHANICAL/ELECTRICALMECHANICAL/ELECTRICAL

CIVIL & METAL WORKCIVIL & METAL WORK

COMERCIAL

OPERATION

COMERCIAL

OPERATIONPOWER PLANT

OPERATOR BODY

POWER PLANT

OPERATOR BODYPROPERTY

INSURANCE

PROPERTY

INSURANCE

PROPERTYINSURANCE

PROPERTYINSURANCE

COMMISSIONINGCOMMISSIONING

AgreementPT. GIRIMUKTI eNERGIPT. GIRIMUKTIeNERGIPower Purchasing

E P C

CONSULTANTCONSULTANT

LEADER /

CREDITOR

Bank/Financial

Institution for Security

Bank/Financial

Institution for Security

PT. PLN (Persero)PT. PLN (Persero)

ENGINEERINGENGINEERING

MANAGEMENTMANAGEMENT

L E G A LL E G A L

ENVIRONMENT & SECURITY

DEVELOPMENT

ENVIRONMENT & SECURITY

DEVELOPMENT

SUPERVISIONSUPERVISION

CONTRACTOR & SUPPLIERCONTRACTOR & SUPPLIER

MECHANICAL/ELECTRICALMECHANICAL/ELECTRICAL

CIVIL & METAL WORKCIVIL & METAL WORK

COMERCIAL

OPERATION

COMERCIAL

OPERATIONPOWER PLANT

OPERATOR BODY

POWER PLANT

OPERATOR BODYPROPERTY

INSURANCE

PROPERTY

INSURANCE

PROPERTYINSURANCE

PROPERTYINSURANCE

COMMISSIONINGCOMMISSIONING

AgreementPT. GIRIMUKTI eNERGIPT. GIRIMUKTIeNERGIPower Purchasing

Pekerjaan commissioning dilakukan antara pemilik proyek (PT Girimukti Energi) dengan pi-

hak kontraktor EPC, yang disaksikan oleh PLN selaku pembeli energi listrik. Untuk pekerja-

an Commissioning akan ditunjuk lembaga yang memiliki kompetensi untuk melakukan

validasi keandalan pembangkit, terutama pembangkit yang baru di bangun. Lembaga ini juga

akan mengeluarkan sertifikat laik operasi bila hasil pemeriksaannya memenuhi kriteria-

kriterianya aspek ketenagalistrikan yang umum berlaku di Indonesia.

Setelah Comissioning dan trial test dinyatakan selesai, maka langkah selanjutnya adalah

tahap operasi (commercial operation) yakni pengoperasian pembangkit serta melakukan

penjualan listrik ke PLN sebagai pembeli listrik sesuai dengan ketentuan dalam PPA,

termasuk jumlah daya listrik yang di perjual-belikan serta ketentuan harga seperti yang telah

di sepakati pada awal penyusunan bisnis pembangkitan ini. Sistim pembayaran (invoice)

yang dilakukan oleh PLN biasanya dilakukan dalam bulanan. Hasil penjualan energi listrik di

gunakan untuk biaya operasi dan pemeliharaan termasuk asuransi dan gaji tenaga operasional

serta untuk membayar kewajiban hutang pokok berikut bunganya (interest) sesuai perjanjian

yang telah disepakati sebelumnya.

Dari hasil analisis solusi bisnis dan penilaian aspek kelayakan bisnis pembangunan PLTM

seperti yang diuraikan pada bab sebelumnya, maka skenario pembangunan yang memberikan

return maksimal adalah dengan membangun PLTM Girimukti-1 dan Girimukti-2 sekaligus

Page 3: BAB IV RENCANA IMPLEMENTASI - digilib.itb.ac.id Kesepahaman antara PT Girimukti ... Dokumen-dokumen yang diperlukan terkait dengan penjualan dan perolehan insentif CER dari ... Contoh

77

karena akan didapatkan efisiensi-efisiensi dalam pelaksanaan pembangunan, mekanisme

penjualan energi listrik secara maksimal, serta akan mendapatkan additional revenue berupa

penjualan carbon credit kepada pembeli CER.

Langkah selanjutnya dari analisa bisnis PLTM ini adalah menyusun implementasi setiap

aspek pekerjaan guna mendukung keberhasilan proyek, baik dari sisi perencanaan, proses

perijinan, pembebasan lahan, pembangunan pembangkit, fabrikasi pekerjaan konstruksi, trial

test and commisioning, maupun pada saat pelaksanaan operasional pembangkit dan proses

penerimaan invoice dari hasil penjualan listrik. Secara garis besar rencana implementasi

dapat di kelompokkan dalam tiga tahap utama, yakni :

1. Tahap Pra Konstruksi

2. Tahap Konstruksi

3. Tahap Operasional dan pemeliharaan

Antara tahap satu dengan tahap lainnya dilakukan secara berurutan, dan untuk mendapatkan

gambaran masing-masing tahap, dapat dijelaskan sebagai berikut.

4.1.1. Tahap Pra Konstruksi

Tahap para-konstruksi merupakan tahap paling awal dalam kegiatan proyek, dan kegiatan

yang dilakukan mencakup studi kelayakan (teknis, finansial dan studi AMDAL), proses

perijinan, penyusunan detailed engineering design, serta menyusun scheme bisnis secara

keseluruhan.

1. Studi kelayakan

Kegiatan studi kelayakan teknis dilakukan untuk memastikan bahwa proyek dapat dilaksana-

kan secara teknis, yakni dengan melakukan kajian keandalan debit (Q), tinggi jatuh air (head)

dan aspek kondisi geologi rencana lokasi proyek. Sedang kelayakan dari aspek finansial

merupakan tinjauan terhadap tingkat keuntungan dari investasi yang ditanamkan, yakni

dengan menggunakan tinjauan terhadap instrumen-instrumen keuangan yang umum berlaku,

diantaranya Pay Back Period NPV, IRR, PBP, PI, dan ROI. Sementara kelayakan aspek

lingkungan dilakukan dengan mengikuti ketentuan tentang Amdal yang ditetapkan oleh

pemerintah34), yakni untuk pembangkit listrik dengan daya di bawah 100 MW (PLTM Giri-

34) Peraturan Pemerintah No. 27 tahun 1999, tentang Analisi Mengenai Dampak Lingkungan Hidup

Page 4: BAB IV RENCANA IMPLEMENTASI - digilib.itb.ac.id Kesepahaman antara PT Girimukti ... Dokumen-dokumen yang diperlukan terkait dengan penjualan dan perolehan insentif CER dari ... Contoh

78

mukti memiliki kapasitas total 11,4 MW) tidak diperlukan dokumen AMDAL35), dan hanya

diperlukan penyusunan dokumen UKL&UPL, yang persetujuannya dilakukan oleh BPLHD

(Badan Pengendalian Lingkungan Hidup Daerah) mewakili Bupati. Kajian UKL&UPL36) ber-

tujuan agar aspek sosial-ekonomi masyarakat dan lingkungan dapat di integrasikan di

dalam implementasi proyek, sehingga pembangunan proyek tidak menimbulkan ke-

rugian bagi masyarakat sekitar serta kehidupan sosial-ekonomi dan lingkungan dapat

berjalan seperti sebelum adanya proyek.

2. Proses Perijinan

Pembentukan suatu perusahaan yang berbadan hukum seperti halnya PT Girimukti Energi

harus mengikuti ketentuan Undang-undang Perseroan Terbatas No. 40 Tahun 2007, tentang

prosedur pendirian perusahaan, permodalan & saham, rencana kerja dan laporan tahunan

korporasi, penyelenggaraan RUPS, dan lain-lain. Perijinan yang diperlukan untuk pendirian

perusahaan tersebut diantaranya:

� Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP) yang dikeluarkan oleh Dinas Perindustrian dan

Perdagangan

� Tanda Daftar Perseroan yang dikeluarkan oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan

� Surat Keterangan Domisili Perusahaan

� Surat Ijin Gangguan yang dikeluarkan oleh Kantor Penanaman Modal Daerah

� Kartu Registrasi Perusahaan yang dikeluarkan Kantor Penanaman Modal Daerah

� Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP)

Sedangkan perijinan yang di perlukan terkait dengan pembangunan PLTM, di tingkat daerah

diantaranya :

� Surat dukungan pembangunan PLTM dari Gubernur

� Surat persetujuan Bupati tentang pembangunan pembangkit listrik terbarukan skala

menengah

� Surat ijin dari Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) tentang perun-

tukan penggunaan tanah.

� Surat Keputusan Bupati tentang pemberian ijin lokasi tanah.

35) AMDAL = Analisa Mengenai Dampak Lingkungan 36) UKL&UPL = Upaya Pengelolaan Lingkungan dan Upaya Pemantauan Lingkungan

Page 5: BAB IV RENCANA IMPLEMENTASI - digilib.itb.ac.id Kesepahaman antara PT Girimukti ... Dokumen-dokumen yang diperlukan terkait dengan penjualan dan perolehan insentif CER dari ... Contoh

79

Gambar 4.2. : Gambar typical pekerjaan detail disain

� Surat keputusan dari kantor analisis dampak lingkungan kabupaten tentang persetuju-

an UKL&UPL Pembangunan PLTM

Sedangkan dokumen-dokumen yang diperlukan terkait dengan penjualan energi listrik ke

PLN diantaranya adalah :

� Nota Kesepahaman antara PT Girimukti Energi dengan PT PLN distribusi Jawa Barat

dan Banten tentang jual beli energi listrik

� Surat Ijin Penggunaan dan Pemanfaatan Air (SIPPA) yang dikeluarkan oleh dinas

pengairan setempat (Dinas Pengairan, Departemen Pekerjaan Umum).

� Power Purchase Agreement (PPA) antara PT Girimukti Energi dengan PT PLN

� Surat Izin Usaha Ketenagalistrikan untuk Kepentingan Umum (IUKU)

� Surat Menteri Kehutanan Republik Indonesia tentang Persetujuan Prinsip Penggu-

naan Kawasan Hutan untuk Pembangunan Pembangkit Listrik Minihidro

Dokumen-dokumen yang diperlukan terkait dengan penjualan dan perolehan insentif CER

dari buyer, diantaranya adalah :

� Data teknis pembangkit

� Dokumen Project Design Document (PDD)

� Emission Reduction Purchase Agreement (ERPA)

� Monitoring operasional pembangkit

3. Detail Engineering Design

Setelah studi kelayakan proyek sudah dibuat dan dinyatakan layak, maka tahap selanjutnya

adalah melakukan detail disain rencana pembangkit. Tahap ini lebih memprioritaskan pada

Page 6: BAB IV RENCANA IMPLEMENTASI - digilib.itb.ac.id Kesepahaman antara PT Girimukti ... Dokumen-dokumen yang diperlukan terkait dengan penjualan dan perolehan insentif CER dari ... Contoh

80

penajaman aspek teknis, dengan sasaran di samping menyiapkan disain detail teknis, juga di

persiapkan sebagai upaya untuk melakukan review terhadap harga satuan terbaru serta

optimasi-optimasi yang perlu dilakukan untuk mengefisiensikan biaya investasi, terutama

efisiensi biaya konstruksi. Disamping itu detail design di perlukan untuk membuat perkiraan

volume pekerjaan konstruksi, mempermudah dalam pelaksanaan konstruksi, serta bahan

penyusunan jadual pelaksanaan konstruksi. Contoh gambaran detail disain dapat dilihat pada

gambar 4.2. diatas.

4.1.2. Tahap Konstruksi

Implementasi pekerjaan konstruksi di awali dengan menyusun rencana kerja yang terkoordi-

nasi berdasarkan urut-urutan pekerjaan. Jenis pekerjaan-pekerjaan pada tahap konstruksi ini

telah disusun dalam suatu rencana implementasi konstruksi seperti terlihat pada diagram di

bawah ini (lihat gambar 4.2.). Pekerjaan yang termasuk pada tahap konstruksi diantaranya

pembebasan lahan, pelaksanaan tender EPC, pelaksanaan konstruksi, serta pekerjaan

comisioning and trial test. Rencana implementasi ini dapat dijelaskan seperti berikut:

1. Pembebasan/Pengadaan Lahan

Pembebasan lahan guna keperluan lokasi rencana konstruksi serta bangunan pelengkapnya di

lakukan terhadap dua kelompok pemilik lahan yakni lahan milik masyarakat dan lahan milik

departemen Kehutanan. Konsep yang umum dipakai dalam pembebasan lahan adalah untuk

tanah milik masyarakat bisa dilakukan secara langsung dengan proses jual beli tanah milik

masyarakat, sedangkan pembebasan lahan yang dimiliki oleh Kehutanan dilakukan sesuai

dengan mekanisme yang berlaku di departemen kehutanan yakni dengan pola 1:2, dalam arti-

an untuk setiap 1,0 m2 luas tanah yang di bebaskan harus diganti dengan lahan (milik masya-

rakat) seluas 2,0 m2 di tempat lain dalam areal wilayah kehutanan yang sama.

Luas lahan yang di bebaskan di sesuaikan dengan kebutuhan lahan yang mengacu pada data

hasil disain, dan pelaksanaannya harus dilakukan secara cermat mengingat masalah tanah

merupakan masalah yang cukup rawan, dan harga tanah di sesuaikan dengan harga yang

berlaku di lokasi pekerjaan atau berdasarkan harga yang tercantum dalam NJOP (Nilai Jual

Objek Pajak) atas tanah.

Page 7: BAB IV RENCANA IMPLEMENTASI - digilib.itb.ac.id Kesepahaman antara PT Girimukti ... Dokumen-dokumen yang diperlukan terkait dengan penjualan dan perolehan insentif CER dari ... Contoh

81

2. Tender EPC

Tahap penting dalam periode konstruksi adalah pelaksanaan tender EPC, yakni melakukan

seleksi terhadap pelaksana (kontraktor) pekerjaan konstruksi. Untuk pelaksanaan pekerjaan

konstruksi di kelompokkan dalam dua golongan pekerjaan EPC, yakni :

1. Kelompok pekerjaan sipil (Civil Works) dan pekerjaan Metal (Lot – 1)

2. Kelompok pekerjaan Electrical Mechanical (Lot – 2)

Penentuan kontraktor pelaksana pekerjaan dilakukan melalui sistim tender terbuka dengan

sasaran untuk mendapatkan kualitas hasil pekerjaan yang terbaik dengan harga optimum.

Sedangkan pembagian pekerjaan dalam dua kelompok pekerjaan adalah bertujuan untuk

mempercepat pelaksanaan pekerjaan serta pelaksana pekerjaan tidak terkonsentrasi pada satu

kontraktor, sehingga masing-masing kontraktor dapat lebih fokus pada pekerjaannya, dan

dengan demikian akan di dapatkan kualitas hasil pekerjaan yang maksimum.

3. Tahap Negosiasi Harga dan Penanda-tanganan Kontrak Konstruksi

Setelah tender dilakukan hingga didapatkan nominasi pemenang tender, tahapan selanjutnya

adalah di lakukan negosiasi dan klarifikasi terhadap calon pemenang tender untuk masing-

masing kelompok pekerjaan tersebut diatas. Sasaran dari negosiasi dan klarifikasi atas

penawaran dari calon pemenang tender adalah untuk levelisasi terhadap lingkup pekerjaan

serta target kapasitas pembangkit yang di inginkan, disamping untuk tetap mendapatkan

harga pekerjaan yang paling kompetitif. Metode yang dilakukan dalam negosiasi ini adalah

the lowest responsible bidder, yakni nilai penawaran terendah yang paling bisa di

pertanggung-jawabkan. Setelah harga pekerjaan disepakati bersama selanjutnya dilakukan

penanda-tanganan kontrak pekerjaan yang umumnya berisi lingkup pekerjaan, nilai/harga

pekerjaan serta tata-cara pembayaran, jangka waktu pelaksanaan, sanksi-sanksi bila terjadi

penyimpangan terhadap isi perjanjian.

Page 8: BAB IV RENCANA IMPLEMENTASI - digilib.itb.ac.id Kesepahaman antara PT Girimukti ... Dokumen-dokumen yang diperlukan terkait dengan penjualan dan perolehan insentif CER dari ... Contoh

82

Ye

ar

Mo

nth

12

34

56

78

910

11

12

12

34

56

78

910

11

12

12

12

34

56

78

910

11

12

13

14

15

16

17

18

19

20

21

22

23

24

25

26

1.

CIV

IL W

OR

KS

1.Site Cleaerance

2.Weir

3.Intake

4.Desand

5.Waterw

ays

6.Head Pond

7.Penstock Anchorage/Foundation

8.Powerhouse & Tailrace

9.Access R

oad & Bridge

10.O

thers Support Building

2.

ME

TA

L W

OR

KS

1.Penstock Steel Works

2.Pipeline Steel W

orks

3.Bifurcation

4.Gates, Bulkheads & Screens

4.1.

Weir Sluice G

ates

4.2.

River Intake G

ates

4.3.

Desand Suice G

ates

4.4.

Head Pond Sluice G

ates

4.5.

Penstock Intake Screen

4.6.

River Intake Screen

4.7.

Penstock Intake G

ates

4.8.

Intake & Tailrace Stop Lock

4.9.

Accessories

3.

EL

EC

TR

ICA

L &

ME

CH

AN

ICA

L E

QU

IPM

EN

TS

1.Turbine & Auxiliaries

2.Generator & Exitation System

3.Transform

er & Switcgear

4.Control & Protection Equipment

5.Mandatory Spareparts

4.

TR

AN

SM

ISS

ION

SY

ST

EM

1.Transmission Line

1.1.

Conductor AAAC 150 m

m2

1.2.

Mini Tower (350; 11M)

1.3.

Cross Arm

1.4.

Horn Lihting Arrester & Accessories

1.5.

Lighting Arrester & Accessories

1.6.

MOF

1.7.

Fuse

1.8.

Disconnecting Switch

2.Sub Station

2.1.

Incumming C

ubicle for Transf. 20kV/8.8MV

2.2.

Outgoing Cibicle to C

ijedil G

rid

2.3.

Outgoing Cibicle to Bandung Selatan G

rid

2.4.

Bus PT C

ubile

2.5.

Lightening Arrester Cubicle

2.6.

Incoming C

ontrol Cubicle

2.7.

Outgoing Control Cubicle

2.8.

Synchronous G

enerator Panel

2.10.Factory Inspection Supervision

Key P

ro

ject

Sch

ed

ule

1st

Year

2n

d Y

ea

r3rd

Year

Ga

mb

ar 4

.3.

Ren

ca

na

Im

ple

men

tasi

RE

MA

RK

S

Co

ns

tru

cti

on

Sta

ge

Co

ntr

act S

ign

ing

Sta

rtin

g o

f C

on

str

uction S

tage

Warra

nty

End o

f C

om

mis

sio

nin

g &

Te

st

End o

f C

on

str

uction

Sta

ge

Design/Procurement/

Manufacturing

Erection

Commissioning

Transportation

Legend

Page 9: BAB IV RENCANA IMPLEMENTASI - digilib.itb.ac.id Kesepahaman antara PT Girimukti ... Dokumen-dokumen yang diperlukan terkait dengan penjualan dan perolehan insentif CER dari ... Contoh

83

4. Tahap Pelaksanaan Konstruksi

Tahap pelaksanaan konstruksi untuk dua kelompok pekerjaan tersebut dilakukan dengan tata-

cara sebagai berikut :

a. Kelompok Pekerjaan Civil Works dan Metal Works

Pekerjaan sipil dilakukan sesuai dengan metode dan tatacara pelaksanaan pekerjaan yang

mengacu pada standard yang berlaku pada pekerjaan-pekerjaan sipil. Bangunan utama

dan infrastruktur pada konstruksi PLTM Girimukti ini terdiri dari :

I. PLTM Girimukti - 1

1. Bendung (Weir)

- Tipe : OGEE (pasangan batu kali dengan selimut beton)

- Banjir Rencana (Q100th) : 631,53 m3/det

- Panjang : 25,00 m ~ 40,00 m

- Tinggi Mercu : 4,00 m

- Elevasi Mercu : NWL El. 800,30 m

- Elevasi Muka Air Banjir : HWL El. 804,30 m

- Elevasi Tanggul : El. 805,30 m

2. Apron

- Panjang Lantai : 15,00 m

- Tebal Lantai : 0,50 m

Untuk keperluan pengamanan bangunan Bendung terhadap kemungkinan banjir 50

tahunan, di bagian hulu tubuh bendung Girimukti 1 akan dibangun 5 check dam.

3. Kolam Olakan

- Tipe : USBR II

- Panjang : 25,00 m

- Tebal Lantai : 0,75 m

4. Pembilas Bawah (Under Sluice)

- Ukuran (lebar x tinggi x n) : 1,50 m x 1,50 m x 2

- Tebal : Maksimal 1,00 cm

5. Kolam Pengambil (Intake)

- Ukuran Pintu (lebar x tinggi x n) : 1,50 m x 1,10 m x 2

- Tebal Pilar Pemisah : 1,00 m

- Tinggi Bukaan Pintu : 1,10 m

Page 10: BAB IV RENCANA IMPLEMENTASI - digilib.itb.ac.id Kesepahaman antara PT Girimukti ... Dokumen-dokumen yang diperlukan terkait dengan penjualan dan perolehan insentif CER dari ... Contoh

84

6. Kantong Lumpur (Sandtrap/Desand)

- Dimensi (lebar x panjang) : 10,00 m x 65,00 m

- Pintu Penguras (lebar x tinggi x n) : 1,30 m x 1,30 m x 2

- Panjang Pelimpah Samping : 28,00 m

7. Saluran Pembawa (Waterway)

- Tipe : Saluran terbuka dilengkapi saluran gendong

- Debit (Q) : 2 x 3 m3 / det

- Dimensi (lebar x tinggi) : 3,25 m x 2,00 m

- Panjang : 3.900 m

8. Kolam Penenang (Headpond)

- Dimensi (lebar x panjang) : 10,00 m x 30,00 m

- Panjang Pelimpah Samping : 4,50 m

- Pintu Penguras (lebar x tinggi x n) : 1,30 m x 1,30 m x 1

9. Pipa Pesat (Penstock)

- Diameter (∅) : 1,10 – 1,70 m (Bifurcation)

- Panjang : 200,00 m ~ 300 m

- Tipe : Exposed

- Tebal : 10,00 - 12,00 mm

- Bahan : Baja SM 41

- Pintu Inlet (lebar x tinggi x n) : 1,30 m x 2,30 m x 2

10. Rumah Pembangkit (Powerhouse)

- Dimensi : 12,00 m x 25,00 m

- On Ground : Di atas permukaan tanah

11. Serandang Hubung (Switchyard)

- Dimensi : 5,00 m x 7,50 m,

- Tipe : Terbuka (Outdoor)

12. Saluran Pembuang (Tailrace)

- Tipe : Saluran terbuka (persegi empat)

- Ukuran (Lebar x Tinggi) : 5,00 m x 2,00 m

- Panjang : 20 - 30 m

13. Jalan Masuk (Access Road) & Jalan Inspeksi (Inspection Road)

a. Jalan Masuk

- Panjang : 3.10 km

- Lebar Perkerasan : 3,00 m

- Lebar Bahu : 2 x 1,00 m

Page 11: BAB IV RENCANA IMPLEMENTASI - digilib.itb.ac.id Kesepahaman antara PT Girimukti ... Dokumen-dokumen yang diperlukan terkait dengan penjualan dan perolehan insentif CER dari ... Contoh

85

b. Jalan Inspeksi

- Panjang : 4.20 km

- Lebar Perkerasan : 3,00 km

- Lebar Bahu : 2 x 1,00 m

II. PLTM Girimukti - 2

1. Bendung (Weir)

- Tipe : OGEE (pasangan batu kali dengan selimut beton)

- Banjir Rencana (Q 100th) : 631,53 m3/det

- Panjang : 25,00 m ~ 40,00 m

- Tinggi Mercu : 4,00 m

- Elevasi Mercu : El. 459,00 m

- Elevasi Muka Air Banjir : El. 464,00 m

- Elevasi Tanggul : El. 465.00 m

2. Apron

- Panjang Lantai : 15,00 m

- Tebal Lantai : 0,50 m

Untuk keperluan pengamanan bangunan Bendung terhadap kemungkinan banjir 50

tahunan, di bagian hulu tubuh bendung Girimukti-2 akan dibangun 2 check dam.

3. Kolam Olakan

- Tipe : USBR II

- Panjang : 25,00 m

- Tebal Lantai : 0,75 m

4. Pembilas Bawah (Under Sluice)

- Ukuran (lebar x tinggi x n) : 1,50 m x 1,50 m x 2

- Tebal : Maksimal 1,00 cm

5. Kolam Pengambil (Intake)

- Ukuran Pintu (lebar x tinggi x n) : 1,50 m x 1,10 m x 2

- Tebal Pilar Pemisah : 1,00 m

- Tinggi Bukaan Pintu : 1,10 m

6. Kantong Lumpur (Sandtrap/Desand)

- Dimensi (lebar x panjang) : 10,00 m x 65,00 m

- Pintu Penguras (lebar x tinggi x n) : 1,30 m x 1,30 m x 2

- Panjang Pelimpah Samping : 28,00 m

7. Saluran Pembawa (Waterway)

- Tipe : Saluran Terbuka + Saluran Gendong

- Debit (Q) : 2 x 3 m3 / det

Page 12: BAB IV RENCANA IMPLEMENTASI - digilib.itb.ac.id Kesepahaman antara PT Girimukti ... Dokumen-dokumen yang diperlukan terkait dengan penjualan dan perolehan insentif CER dari ... Contoh

86

- Dimensi (Lebar x Tinggi) : 3,25 m x 2,00 m

- Panjang : 3.900 m

8. Kolam Penenang (Headpond)

- Dimensi (lebar x panjang) : 10,00 m x 30,00 m

- Panjang Pelimpah Samping : 4,50 m

- Pintu Penguras (lebar x tinggi x n) : 1,30 m x 1,30 m x 1

9. Pipa Pesat (Penstock)

- Diameter (∅) : 1,10 – 1,70 m (Bifurcation)

- Panjang : 250,00 m ~ 300 m

- Tipe : Exposed

- Tebal : 10,00 – 12,00 mm

- Bahan : Baja SM 41

- Pintu Inlet (lebar x tinggi x n) : 1,30 m x 2,30 m x 2

10. Rumah Pembangkit (Powerhouse)

- Dimensi : 12,00 m x 25,00 m

- On Ground : Di atas Permukaan Tanah

11. Serandang Hubung (Switchyard)

- Dimensi : 5,00 m x 7,50 m,

- Tipe : Terbuka (Outdoor)

12. Saluran Pembuang (Tailrace)

- Tipe : Saluran Terbuka (persegi empat)

- Ukuran (Lebar x Tinggi) : 5,00 m x 2,00 m

- Panjang : 20 - 30 m

13. Jalan Masuk (Access Road) & Jalan Inspeksi (Inspection Road)

a. Jalan Masuk

- Panjang : 2,43 km

- Lebar Perkerasan : 3,00 m

- Lebar Bahu : 2 x 1,00 m

b. Jalan Inspeksi

- Panjang : 2,04 km

- Lebar Perkerasan : 3,00 km

- Lebar Bahu : 2 x 1,00 m

b. Kelompok Pekerjaan Mechanical & Electrical (M/E)

Kelompok pekerjaan M/E terdiri dari pekerjaan Mechanical dan Electrical termasuk

pekerjaan transmisi berupa penyambungan jaringan listrik dari pembangkit listrik ke

Page 13: BAB IV RENCANA IMPLEMENTASI - digilib.itb.ac.id Kesepahaman antara PT Girimukti ... Dokumen-dokumen yang diperlukan terkait dengan penjualan dan perolehan insentif CER dari ... Contoh

87

jaringan tegangan menengan (T/M) terdekat milik PT PLN. Jenis item pekerjan M/E

pada PLTM Girimukti-1 dan Girimukti-2 terdiri dari :

I. PLTM Girimukti - 1

Spesifikasi Turbin :

� 2 sets Horizontal Spiral Francis Turbine (FSH130), D = 800 mm, Hnet = 152,09 m, Qmax =

2 x 3,5 m3/s, P = 4810 kW, n = 1000 rpm

� Physical constants:

- gravity acceleration : 9,80665 m/s2

- water density : 1.000 kg/m3

- water temperature : 15 °C

� Valve parameters:

- nominal diameter : DN 800

- nominal pressure : PN 25

- max. water flow : 3,5 m3/s

� Main technical data of turbine

- Net head : 152,09 m

- Maximum discharge per unit : 3,5 m3/s

- Maximal turbine output at rated head : 4810 kW

- Speed nominal/runaway : 1.000 / 1.780 rpm

- Runner diameter : 800 mm

- Suction head : - 0,5 m

Spesifikasi Generator :

• 2 units Horizontal three-phase synchronous generator, directly coupled with horizontal

Francis turbine, air cooled.

• Designed parameters:

- labelled output (apparent) : 5.640 kVA

- nominal speed : 1.000 rpm

- runaway speed : 1.780 rpm

- voltage : 6,3 kV

- frequency : 50 Hz

- power factor (cos ϕ) : 0,85

Peralatan Tegangan Menengah dan Tinggi :

• 1 pc HV Switchgear 20 kV (AREVA), 50 Hz with outlet to transmission line (~ 45 m),

main switch isolator of power station, lightning arrestors etc.

• 1 pc Station transformer (SGB) 6,3 kV / 0,4 kV, 3-phase, about 160 kVA, dry, inner type.

Page 14: BAB IV RENCANA IMPLEMENTASI - digilib.itb.ac.id Kesepahaman antara PT Girimukti ... Dokumen-dokumen yang diperlukan terkait dengan penjualan dan perolehan insentif CER dari ... Contoh

88

II. PLTM Girimukti - 2

Spesifikasi Turbin :

• 2 sets Horizontal Spiral Francis Turbine (FSH234),

D = 730 mm, H = 49,13 m,Qmax = 2x3,75m3/s P = 1670 kW, n = 750 rpm

• Physical constants:

- gravity acceleration : 9,80665 m/s2

- water density : 1.000 kg/m3

- water temperature : 15 °C

• Valve parameters:

- nominal diameter : DN 1200

- nominal pressure : PN 10

- max. water flow : 3,75 m3/s

• Main technical data of turbine

- Net head : 49,13 m

- Maximum discharge per unit : 3,75 m3/s

- Maximal turbine output at rated head : 1.636 kW

- Speed nominal/runaway : 750 / 1.350 rpm

- Runner diameter : 700 mm

- Suction head : + 2 m

Spesifikasi Generator :

- labelled output (apparent) : 1980 kVA

- nominal speed : 750 rpm

- runaway speed : 1350 rpm

- voltage : 6,3 kV

- frequency : 50 Hz

- power factor (cos ϕ) : 0.8

Peralatan Tegangan Menengah:

• 1 pc Main transformer 6,3 kV / 20 kV, 3-phased, ~4200 kVA, cooling ONAN,

inner type into cubicle.

• 1 pc HV Switchgear 20 kV, 50 Hz with outlet to transmission line, main switch

isolator of power station, lightning arrestors etc.

• 1 pc Station transformer SGB 6,3 kV / 0,4 kV, 3-phased, about 100 kVA, dry,

inner type.

Berbeda dengan pekerjaan konstruksi bangunan sipil (civil works), setelah di tentukan

pelak-sana pekerjaan mecha-nical & electrical, maka pihak konntraktor akan melakukan

Page 15: BAB IV RENCANA IMPLEMENTASI - digilib.itb.ac.id Kesepahaman antara PT Girimukti ... Dokumen-dokumen yang diperlukan terkait dengan penjualan dan perolehan insentif CER dari ... Contoh

89

Gambar 4.4. : Gambar typical Turbin

pekerjaan detail disain

detail disain turbin, generator serta bangunan pelengkapnya, disesuaikan dengan kondisi

lokasi pekerjaan termasuk debit dan data head yang ada. Tahap pekerjaan mechanical

and electrical dapat dijelaskan sebagai berikut :

1. Tahap disain dan fabrikasi mesin pembangkit

Pekerjaan disain mesin pembangkit (turbin), generator termasuk accessoriesnya harus

di periksa dan mendapatkan persetujuan dari pe-

milik proyek sebelum di lakukan fabrikasinya.

Disain yang dilakukan harus disesuaikan dengan

kondisi lokasi pekerjaan serta mengacu pada

kapasitas daya pembangkit yang ada pada disain

awal penentuan bisnis pembangkitan ini.

Setelah hasil disain di setujui, maka di lakukan fa-

brikasi turbin dan generator yang umumnya di

lakukan di workshop dari fabrican turbin tersebut.

Hingga saat ini belum terbukti adanya fabrican

turbin di Indonesia yang mampu untuk membuat turbin dengan kapasitas mesin

pembangkit diatas 1,0 MW, sehingga mesin turbin ini harus di pesan dan di buat di

luar negeri.

Proses pembuatan disain mesin pembangkit (turbin) hingga fabrikasi pembuatan

mesin tersebut biasanya memakan waktu 6,0 bulan, termasuk pengecekan (factory

inspection) yang dilakukan oleh pemilik proyek.

2. Tahap Shipping

Setelah mesin pembangkit selesai di buat dan dilakukan pengetesan di pabrik tersebut,

maka tahap selanjutnya adalah tahap shipping. Mesin pembangkit (turbin) yang telah

selesai di buat (di negara pembuat mesin pembangkit) tersebut di kirim ke lokasi

proyek yang umumnya melalui transportasi laut hingga ke pelabuhan laut terdekat di

Indonesia, dalam hal ini Tanjung Priok, untuk kemudian dilakukan transportasi darat

hingga ke lokasi proyek. Proses yang perlu diperhatikan dalam kaitan pembelian

turbin dari luar negeri adalah dokumen mengenai import barang serta dokumen ke

pabeanan yang ada dan berlaku di Indonesia. Jangka waktu yang dibutuhkan untuk

Page 16: BAB IV RENCANA IMPLEMENTASI - digilib.itb.ac.id Kesepahaman antara PT Girimukti ... Dokumen-dokumen yang diperlukan terkait dengan penjualan dan perolehan insentif CER dari ... Contoh

90

transportasi dari negara pembuat pembangkit hingga di lokasi proyek, umumnya

tidak lebih dari 2,5 bulan.

3. Tahap Installation

Segera setelah mesin tiba di lokasi proyek, maka tahap selanjutnya adalah tahap

pemasangan (installation) turbin, generator berikut accesoriesnya pada lokasi proyek.

Waktu yang dibutuhkan untuk pemasangan pembangkit hingga siap beroperasi

umumnya selama 8,0 bulan. Hal yang perlu diperhatikan pada saat installation adalah

adanya pekerjaan interfacing (pekerjaan yang bersinggungan) antara pekerjaan Civil

works dan pekerjaan Mechanical. Titik kritis umumnya terjadi pada pekerjaan

interfacing ini, diantaranya pada pekerjaan pembuatan pondasi pembangkit yang

belum selesai sementara turbin siap untuk dipasang, bila pekerjaan pondasi ini

terlambat, maka pekerjaan pemasangan turbin belum bisa di laksanakan, dan risiko

yang ada pada umumnya kontraktor mecahanical & electrical akan mengajukan klaim.

5. Pekerjaan Commissioning dan Trial Test

Kegiatan commissioning merupakan kegiatan terpenting dari rangkaian kegiatan konstruksi,

karena kegiatan ini bertujuan untuk mengukur kinerja penyelesaian pekerjaan, terutama

untuk pekerjaan pembangkit listrik. Pada tahap comissioning dilakukan pengecekan terhadap

daya terpasang yang bisa dibangkitkan dibandingkan dengan daya (output) rencana, dan

sekaligus menentukan tingkat keberhasilan pada saat operasionalnya. Bila daya yang

dibangkitkan kurang dari rencana, maka potensi perolehan revenue akan berkurang, yang

akhirnya akan berakibat kegagalan perencanaan secara keseluruhan termasuk proyeksi

keuangan.

Proses commissioning termasuk trial test untuk pembangkit umumnya dilaksanakan pada

saat kondisi debit mencapai maksimal, sehingga uji coba bisa dilakukan secara maksimal dan

periode pelaksanaan pengujuan dilakukan pada jangka waktu satu bulan.

4.1.3. Tahap Operasi dan Pemeliharaan

Setelah pekerjaan commissioning and trial test dinyatakan selesai dan laik operasi, maka

tahap operasional dapat dimulai. Periode operasi dan pemeliharaan merupakan tahapan

paling penting dari seluruh rangkaian bisnis. Perencanaan atau disain merupakan susunan

Page 17: BAB IV RENCANA IMPLEMENTASI - digilib.itb.ac.id Kesepahaman antara PT Girimukti ... Dokumen-dokumen yang diperlukan terkait dengan penjualan dan perolehan insentif CER dari ... Contoh

91

rencana dan proyeksi dari suatu bisnis, sedangkan periode operasi merupakan implemenasi

dari bisnis yang sebenarnya.

Operasionalisasi pembangkit dilakukan mengikuti prosedur baku yang umumnya di berikan

oleh fabrican mesin pembangkit dalam bentuk ”petunjuk operasi dan pemeliharaan”,

sedangkan pemeliharaan dilakukan terhadap hal-hal yang bisa menimbulkan potensi

gangguan terhadap kegagalan operasional, diantaranya pemeliharaan saluran air (saluran

pembawa) dari kerusakan dan tersumbatnya saluran oleh kotoran atau sampah, tata-cara

pemeliharaan turbin, generator serta accessories pembangkit, tata-cara pemeliharaan jeringan

transmisi dan distribusi serta petunjuk operasi dan pemeliharaan lainnya.

Sementara itu, pembayaran dari penjualan listrik ke PLN (invoice) yang merupakan sumber

utama pemasukan keuangan proyek, dilakukan sesuai dengan ketentuan yang tertuang dalam

PPA atau perjanjian jual beli tenaga listrik, dimana jual beli listrik berlaku selama 20 tahun.

4.2. Kebutuhan Sumberdaya

Aspek sumberdaya merupakan komponen penting dari suatu perusahaan, termasuk juga di

bisnis pegelolaan ketenagalistrikan yang dilakukan oleh PT Girimukti Energi. Sumberdaya

yang dimaksudkan disini adalah :

� Sumberdaya Keuangan

� Organisasi dan Sumberdaya Manusia

4.2.1. Sumberdaya Keuangan

Kebutuhan investasi awal secara keseluruhan adalah sebesar Rp 202,222.100.000 yang

berasal dari anggaran sendiri (equity) dan pinjaman Jangka Panjang (debt) dengan jangka

waktu pinjaman (tenor) selama 7 tahun, melalui skema pinjaman kredit investasi dari Bank

sebesar 70%, atau Rp 131,4 Milyar dan dari sumber equity PT Girimukti Energi sebesar 30%,

atau Rp 70.8 Milyar

Biaya bunga bank pada analisis ini adalah sebesar 11% yang mengacu pada bunga untuk

kredit investasi di bank Niaga atau bank umum lainnya, serta alokasi biaya (fee) untuk

lembaga penjaminan di asumsikan sebesar 2%, sehingga dalam analisa kelayakan, faktor

bunga total di perhitungkan 13%. Dari analisis ini di peroleh parameter kelayakan investasi

sebagai berikut :

Page 18: BAB IV RENCANA IMPLEMENTASI - digilib.itb.ac.id Kesepahaman antara PT Girimukti ... Dokumen-dokumen yang diperlukan terkait dengan penjualan dan perolehan insentif CER dari ... Contoh

92

• NPV : Rp 83.835.008.000

• IRR : 17,47%

• Pay Back Period : 5,69 tahun

• Profitability Index : 1,41

• ROI : 8,0%

4.2.2. Organisasi dan Sumberdaya Manusia

Struktur organisasi PT Girimukti Energi menganut sistim multitasking dengan sasaran untuk

efektivitas dan efisien biaya operasi. Dalam menjalankan organisasinya, perusahaan di kelola

oleh Direktur yang sekaligus berfungsi sebagai General Manager dalam tahap operasional

pembangkit. General Manager akan di bantu

oleh tiga orang Manager operasi sesuai dengan

bagian dan kompetensinya masing-masing.

Direksi bertanggung jawab langsung kepada

pemegang saham yang dalam hal ini diwakili

oleh Dewan Komisaris yang terdiri dari seorang

Komisaris Utama dan seorang Komisaris.

Struktur organisasi PT Girimukti Energi meng-

gunakan sistem organisasi garis (line function) dengan memperhatikan faktor fungsional di

dalamnya. Sistem ini memberikan kejelasan perihal tugas, garis wewenang dan tanggung

jawab setiap jabatan yang terlibat dalam hubungan kerja, sehingga pengelolaan organisasi

dapat di laksanakan secara terpadu dan efektif dengan mendayagunakan potensi yang ada.

Komisaris merupakan wakil dari Shareholders yang terdiri dari para pemegang saham yang

berfungsi untuk mengawasi dan mengontrol jalannya perusahaan agar manajemen perusaha-

an dalam menjalankan roda perusahaan tetap mengacu pada kesepakatan dan rencana kerja

yang sudah di buat pada awal pembentukan perusahaan. Direktur atau General Manager

merupakan top manajemen yang ada di perusahaan, yang berfungsi menjalankan pengendali-

an manajemen perusahaan dan operasional bisnis sehari-hari. General manajer juga berfungsi

memberikan unsur pembinaan dan pengayoman terhadap karyawan yang berada di bawahnya.

Manajer operasi merupakan unit kerja yang bertanggungjawab secara langsung terhadap

bidang tugas yang relevan, yakni menyangkut operasional pembangkit, operasional keuangan

serta personalia.

P o s i s i Total

Komisaris 2

General Manager 1

Manager Operasi 3

Supervisor 3

Senior Operator 1

Operator 4

Technician/Mechanic 2

Staff Supporting 14

Total 30

Page 19: BAB IV RENCANA IMPLEMENTASI - digilib.itb.ac.id Kesepahaman antara PT Girimukti ... Dokumen-dokumen yang diperlukan terkait dengan penjualan dan perolehan insentif CER dari ... Contoh

93

4.3. Identifikasi Risiko

Setiap perusahaan selalu berpotensi menghadapi risiko (kerugian). Dinamika dan sifat

perubahan lingkungan usaha mengandung risiko yang dapat menimbulkan dampak terhadap

aspek finansial, fisik, operasi dan sumberdaya manusia.

Manajemen perusahaan telah menyiapkan konsep penetapan dan mempertahankan risiko

yang wajar yang dapat di terima dan di sepakati bersama di masing-masing unit kerja yang

ada di perusahaan. Identifikasi dan potensi risiko yang mungkin terjadi pada bisnis PLTM

Girimukti ini di antaranya :

� Risiko Teknologi

Teknologi mesin pembangkit di Indonesia khususnya dalam sisi teknologi turbin dan

generator masih harus di impor melalui supplier dari produsen di luar negeri. Kondisi

ini menimbulkan ketergantungan kepada supplier mesin dan peralatan turbin. Garansi

mesin dan peralatan serta jaminan kelancaran operasional dari supplier menjadi

sangat penting. PT Girimukti Energi perlu melakukan kerjasama ekslusive dengan

vendor luar negeri serta mulai melakukan alih teknologi secara bertahap, terutama

dalam menjalankan operasional dan perawatan mesin-mesin turbin.

� Risiko Finansial

Risiko finansial merupakan risiko yang paling sering dialami oleh suatu perusahaan

terutama perusahaan yang baru berdiri. Antisipasi yang dilakukan terhadap

munculnya risiko finansial adalah dengan menerapkan WACC dalam kajian anasisa

kelayakan PLTM ini, sehingga perhitungan analisis keungan telah dilakukan dengan

mengacu pada kaidah-kaidah bisnis lain yang umum berlaku.

Antisipasi lain terhadap adanya risiko finansial berupa risiko kredit dilakukan dengan

mengasumsikan suku bunga kredit investasi diatas nilai suku bunga rata-rata. Porsi

sumber dana dari pinjaman (debt) sebesar 70% telah mengacu pada persyaratan kredit

investasi yang biasa berlaku di bank-bank domestik, sebagai contoh Bank BNI, Bank

Mandiri, Bank Niaga dan lan-lain.

Page 20: BAB IV RENCANA IMPLEMENTASI - digilib.itb.ac.id Kesepahaman antara PT Girimukti ... Dokumen-dokumen yang diperlukan terkait dengan penjualan dan perolehan insentif CER dari ... Contoh

94

� Risiko Sumber Energi

Sumber energi dari PLTM adalah energi potensial berupa air yang berasal dari sungai

Cibuni sebagai sumber bahan baku energi. Dari hasil studi atas debit atau aliran air

sungai Cibuni untuk periode 10 tahun sebelumnya. PT Girimukti Energi telah menen-

tukan kapasitas pembangkit yang akan dibangun berdasarkan kondisi debit air yang

moderate - konservative, sehingga diharapkan dalam proyeksi mendatang kondisi

debit air Sungai Cibuni tidak banyak berubah. Sungai Cibuni terletak di daerah hulu

sungai, sehingga diharapkan juga pengaruh dari eksternal (di luar kondisi iklim)

sangat minimal. Langkap preventive terhadap kemungkinan menurunnya debit adalah

selalu memelihara catchment area dengan cara diantaranya bekerja sama dengan

kehutanan untuk melakukan penghijauan.

� Risiko Tarif Listrik (Price Risk)

Risiko adanya fluktusai harga listrik, pengaruhnya sangat kecil, karena harga jual beli

listrik dengan PLN telah diperhitungkan terhadap harga terendah dan telah di setujui

oleh PLN, disamping itu tarif listrik ini bersifat tetap. Umumnya harga pembelian

listrik oleh PLN tidak mungkin turun dan malahan selalu terjadi kenaikan. Bila terjadi

kenaikan harga pada komponen pembiayaan pembangkit karena adanya eskalasi,

maka otomatis harga jual beli pada komponen yang mengakibatkan kenaikan harga,

akan bisa di klaim ke PLN untuk melakukan kenaikan yang sama. Dari analisis

sensitivitas, adanya potensi perubahan ini telah di lakukan analisanya dan pengaruh

risiko kenaikan harga listrik ini tidak menimbulkan adanya potensi kerugian yang

berarti dari sisi bisnis.

� Risiko Bisnis (business risk)

Potensi risiko bisnis ini timbul bila terdapat perubahan peraturan terutama

menyangkut financial market yang akan mempengaruhi hubungan historis antara

siklus bisnis dengan pasar modal (stock market). Dalam perhitungan analisis

kelayakan bisnis yang dilakukan dalam proyek akhir ini telah mengikuti kaidah-

kaidah bisnis yang berlaku di Indonesia, sehingga potensi risiko dari sisi aspek risiko

bisnis telah diantisipasi, namun demikian perlunya manajemen perusahaan untuk

selalu mengikuti perkembangan bisnis yang berlaku di pasar terutama bisnis

pembangkit listrik merupakan antisipasi dalam menghadapi risiko ini.

Page 21: BAB IV RENCANA IMPLEMENTASI - digilib.itb.ac.id Kesepahaman antara PT Girimukti ... Dokumen-dokumen yang diperlukan terkait dengan penjualan dan perolehan insentif CER dari ... Contoh

95

RISIKO POTENSIAL MITIGASI

Financial Risk Di aplikasikannya WACC sebagai discount factor dalam perhitungan dan analisis

finansial (NPV dan IRR)

Credit Risk Suku bunga investasi digunakan 11,0%, Fee Penjaminan sebesar 2,0%, dan di

lakukan analisa sensitivitas dengan kemungkinan kenaikan suku bunga menjadi

13%, dalam kondisi yang masih layak

Price Risk Harga tarif pemberilan telah dihitung sesuai harga terendah dari PLN, dalam posisi

ini berarti price risk cukup aman terhadap risiko. Bila tarif PLN naik, maka akan di

lakukan justifikasi harga sesuai prosentase kenaikan.

Operational Risk Menempatkan personil yang kompeten, penggunan peralatan, spare parts, material

pemeliharaan yang sesuai dengan persyaratan serta menerapkan sistim dan

prosedur yang aplikatif. Langkah lain adalah mengasuransikan peralatanperalatan

penting.

Foreign Exchange Rate Melakukan analisa sensitivitas terhadap kenaikan harga satuan hingga 15% lebih

tinggi dari harga yang berlaku saat ini, serta memperbanyak penggunaan

komponen lokal.

Environmental Risk Melakukan Studi Amdal, serta melibatkan masyarakat sekitar dalam pembangunan

proyek, disamping tindakan melakukan penghijauan (untuk memelihara keandalan

debit air) bekerjasama dengan dinas kehutanan setempat.

Sustainable Risk Debit air untuk disain pembangkit diambil debit terendah sehingga diharapkan saat

musim kering, debit masih tercukupi. Disamping itu di daerah lokasi proyek

merupakan areal kehutanan, sehingga proses penghijauan dapat dijalankan

dengan baik.

Political Risk Mengikuti peraturan yang berlaku, selalu mengikuti ketentuan-ketentuan terbaru

tentang pembangkitan, memberikan alokasi biaya cadangan

RISIKO POTENSIAL MITIGASI

Financial Risk Di aplikasikannya WACC sebagai discount factor dalam perhitungan dan analisis

finansial (NPV dan IRR)

Credit Risk Suku bunga investasi digunakan 11,0%, Fee Penjaminan sebesar 2,0%, dan di

lakukan analisa sensitivitas dengan kemungkinan kenaikan suku bunga menjadi

13%, dalam kondisi yang masih layak

Price Risk Harga tarif pemberilan telah dihitung sesuai harga terendah dari PLN, dalam posisi

ini berarti price risk cukup aman terhadap risiko. Bila tarif PLN naik, maka akan di

lakukan justifikasi harga sesuai prosentase kenaikan.

Operational Risk Menempatkan personil yang kompeten, penggunan peralatan, spare parts, material

pemeliharaan yang sesuai dengan persyaratan serta menerapkan sistim dan

prosedur yang aplikatif. Langkah lain adalah mengasuransikan peralatanperalatan

penting.

Foreign Exchange Rate Melakukan analisa sensitivitas terhadap kenaikan harga satuan hingga 15% lebih

tinggi dari harga yang berlaku saat ini, serta memperbanyak penggunaan

komponen lokal.

Environmental Risk Melakukan Studi Amdal, serta melibatkan masyarakat sekitar dalam pembangunan

proyek, disamping tindakan melakukan penghijauan (untuk memelihara keandalan

debit air) bekerjasama dengan dinas kehutanan setempat.

Sustainable Risk Debit air untuk disain pembangkit diambil debit terendah sehingga diharapkan saat

musim kering, debit masih tercukupi. Disamping itu di daerah lokasi proyek

merupakan areal kehutanan, sehingga proses penghijauan dapat dijalankan

dengan baik.

Political Risk Mengikuti peraturan yang berlaku, selalu mengikuti ketentuan-ketentuan terbaru

tentang pembangkitan, memberikan alokasi biaya cadangan

Tabel 4.1 : Tabel identifikasi potensi risiko dan mitigasinya

� Risiko Exchange Rate

Risiko kurs mata uang asing (foreign exchange), terutama terkait dengan pembelian

mesin pembangkit yang di rencanakan di beli dari luar negeri. Solusi dari risiko ini

dapat di minimalkan dengan penggunaan sebanyak mungkin komponen barang lokal

(local content), serta telah dilakukan analisis sensitivitas terhadap kemungkinan

adanya kenaikan harga akibat adanya kenaikan nilai mata uang asing, dan hasil

analisis menunjukan kenaikan investasi dibawah 15% masih pada posisi yang cukup

stabil.

Dari identifikasi terhadap risiko-risiko bisnis pembangkit listrik tersebut diatas, dapat di

simpulkan pada tabel 4.1. berikut.