bab i pendahuluan -...

14
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Proyek Akhir Bisnis telekomunikasi di Indonesia sejak tengah tahun terakhir 2007 hingga tengah tahun 2008 ini berada pada kondisi perang tarif diantara operator telekomunikasi bergerak. Sedangkan di sisi lain, sektor bisnis telekomunikasi jalur kabel mengalami pertumbuhan yang stagnan. Dari sisi saham, emiten dari sektor telekomunikasi dalam periode tersebut juga mengalami penurunan harga sahamnya. Kejadian ini memungkinkan terjadinya penurunan nilai bisnis di sektor telekomunikasi di Indonesia dikarenakan fase bisnisnya sudah mature. Namun jika dilihat dari sisi teknologi telekomunikasinya, perkembangan telekomunikasi di dunia, termasuk juga di negara kita, Indonesia, menuju ke suatu teknologi yang semakin memudahkan manusia untuk memenuhi salah satu kebutuhan sekundernya, yakni berhubungan dengan manusia yang lain. Teknologi tersebut mengarah ke jalur konvergensi antara industri telekomunikasi dan industri komputer. Sebagai contohnya perkembangan teknologi telepon selular sekarang ini telah menggunakan jalur data agar perangkat telepon dapat mengakses jalur internet. Teknologi yang dapat menghubungkan manusia satu dengan yang lainnya sudah semakin mengarah menuju ke satu media dan industri telekomunikasi termasuk di dalam proses tersebut. Sebagai investor saham pada Bursa Efek Indonesia, bagaimana sebenarnya prosek saham telekomunikasi Indonesia di masa mendatang. 1

Upload: vuongdan

Post on 26-Feb-2018

217 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB I PENDAHULUAN - digilib.itb.ac.iddigilib.itb.ac.id/files/disk1/692/jbptitbpp-gdl-prakanyawa-34584-2...telekomunikasi jalur kabel mengalami pertumbuhan yang stagnan. Dari ... in

BAB I  PENDAHULUAN 

 

1.1. Latar Belakang Proyek Akhir 

Bisnis  telekomunikasi  di  Indonesia  sejak  tengah  tahun  terakhir  2007 

hingga  tengah  tahun  2008  ini  berada  pada  kondisi  perang  tarif  diantara 

operator  telekomunikasi  bergerak.  Sedangkan  di  sisi  lain,  sektor  bisnis 

telekomunikasi  jalur kabel mengalami pertumbuhan yang  stagnan. Dari  sisi 

saham,  emiten  dari  sektor  telekomunikasi  dalam  periode  tersebut  juga 

mengalami  penurunan  harga  sahamnya.  Kejadian  ini  memungkinkan 

terjadinya  penurunan  nilai  bisnis  di  sektor  telekomunikasi  di  Indonesia 

dikarenakan fase bisnisnya sudah mature. 

Namun  jika  dilihat  dari  sisi  teknologi  telekomunikasinya, 

perkembangan  telekomunikasi  di  dunia,  termasuk  juga  di  negara  kita, 

Indonesia, menuju ke  suatu  teknologi yang  semakin memudahkan manusia 

untuk  memenuhi  salah  satu  kebutuhan  sekundernya,  yakni  berhubungan 

dengan  manusia  yang  lain.    Teknologi  tersebut  mengarah  ke  jalur 

konvergensi antara  industri telekomunikasi dan  industri komputer.   Sebagai 

contohnya  perkembangan  teknologi  telepon  selular  sekarang  ini  telah 

menggunakan  jalur  data  agar  perangkat  telepon  dapat  mengakses  jalur 

internet. Teknologi yang dapat menghubungkan manusia satu dengan yang 

lainnya  sudah  semakin  mengarah  menuju  ke  satu  media  dan  industri 

telekomunikasi termasuk di dalam proses tersebut. 

Sebagai  investor  saham  pada  Bursa  Efek  Indonesia,  bagaimana 

sebenarnya prosek saham telekomunikasi Indonesia di masa mendatang.  

  1

Page 2: BAB I PENDAHULUAN - digilib.itb.ac.iddigilib.itb.ac.id/files/disk1/692/jbptitbpp-gdl-prakanyawa-34584-2...telekomunikasi jalur kabel mengalami pertumbuhan yang stagnan. Dari ... in

 

1.2. Sejarah Industri Telekomunikasi 

Kemajuan teknologi telekomunikasi yang berkembang sekarang 

ini tidak terlepas dari asal muasal teknologi telekomunikasi pada awal 

perkembangannya.  Penemuan  alat  yang  dapat  menghubungkan 

manusia  dalam  jarak  dimulai  dengan  semaphore  yang  merupakan 

telegraf visual yang pertama dengan menggunakan  teknologi elektrik 

seperti  yang  tercantum  sebagai  berikut:  “in  1792,  a  French  engineer, 

Claude Chappe built the first visual telegraphy (or semaphore) system between 

Lille  and  Paris”  (wikipedia.com,  2008). Kemudian  setelah  itu  Samuel 

Morse mengembangkan  telegraf  elektrik yang dapat merekam pesan 

yang dikirim dalam paper tape dan hasil patennya diaplikasikan dalam 

jalur  telegraf  di  sepanjang  Amerika  Serikat  seperti  yang  tercantum 

dalam: “The patented invention proved lucrative and by 1851 telegraph lines 

in United States spanned over 20,000 miles” (wikipedia.com, 2008).  

Di sisi lain, Alexander Bell menemukan perangkat telepon yang 

kemudian  dipatenkan  dan  digunakan  secara  komersial  di  Amerika 

sejak  1878.  Hubungan  telepon  antarkota  dibangun  dengan 

menggunakan  telephone exchange, “The  technology grew quickly  from  this 

point, with inter‐city lines being built and telephone exchanges in every major 

city  of  the  United  States  by  the  mid‐1880s”  (wikipedia.com,  2008). 

Kemudian  di  awal  abad  20,  komunikasi  jarak  jauh  dapat  dilakukan 

dengan menggunakan radio. 

Perkembangannya  kemudian menuju  ke  penemuan  teknologi 

komunikasi  jarak  jauh  tanpa kabel. Teknologi  telekomunikasi  selular 

dimulai pada masa Perang Dunia I. Pada masa Perang Dunia I (PD I), 

perangkat telekomunikasi antar prajurit dilakukan tanpa kabel dengan 

menggunakan  frekuensi  radio  AM  (Amplitude  Modulation)  dan 

sebagian  besar  perangkat  radio  transmitters  dan  receivers  berbentuk 

  2

Page 3: BAB I PENDAHULUAN - digilib.itb.ac.iddigilib.itb.ac.id/files/disk1/692/jbptitbpp-gdl-prakanyawa-34584-2...telekomunikasi jalur kabel mengalami pertumbuhan yang stagnan. Dari ... in

sangat  besar  dan  sangat  berat  (15  kilogram)  dan  kedua  perangkat 

tersebut terpisah satu sama lain seperti tergambar dalam ”Before World 

War  II most radio  transmitters and receivers were big, bulky, and extremely 

heavy.”  (Farely,T et.al., n.d.) dan pada ”Unlike  in previous wars,  the  foot 

soldier could now carry a radio with him, communicating with headquarters, 

squad leaders, or other soldiers while moving about” (Farely,T et.al., n.d.). 

Kemudian pada masa Perang Dunia  II  (PD  II), mulai  terdapat 

perangkat  radio  transmitters  dan  receivers  yang  terdapat  dalam  satu 

perangkat  yang  dapat  dibawa  oleh  tangan  (Handie‐Talkie)  dan  dapat 

juga  dibawa  di  punggung  (Walkie‐Talkie)  serta  menggunakan 

tekonologi  FM  (Frequency  Modulation)  demi  mendapatkan 

mendapatkan  suara  yang  lebih  jernih  dan  baterai  listrik  yang  lebih 

tahan  lama.  Dan  setelah  perang  berakhir,  perangkat  komunikasi 

tersebut kemudian menjadi diproduksi untuk masyarakat sipil.  

Perkembangan telepon selular semakin maju dengan penemuan 

switch  telepon  digital  pertama  di  pertengahan  tahun  1970an.  “These 

switches were now quick and  smart  enough  to handle  the hundreds and  the 

thousands  of  simultaneous  calls  a  high  capacity  mobile  telephone  system 

would  have  to  handle”  (Farely,T  et.al.,  n.d.).  Kemudian  Motorola 

mengembangkan  perangkat  telepon  selular  komersial  yang  pertama 

dan  perangkat  ini  telah  menggabungkan  perangkat  transmitter  dan 

receiver‐nya.  Dimulai  dari  perangkat  telepon  selular  yang 

menggunakan  tas sehingga disebut sebagai bag phone dan baterainya 

masih terpisah dari perangkat hand‐held phone tersebut, (Farely,T et.al., 

n.d.)  berkembang  menjadi  flip  phone  yang  baterainya  sudah  tidak 

terpisah  lagi  hingga  bentuk  telepon  selular  yang  muncul  di  tahun 

1996an.  Perkembangan  tersebut  terjadi  di  sekitar  tahun  1980  hingga 

pertengahan  tahun  1990,  dan  dilakukan  juga  oleh  perusahaan  lain 

selain Motorola yakni Ericsson.  

  3

Page 4: BAB I PENDAHULUAN - digilib.itb.ac.iddigilib.itb.ac.id/files/disk1/692/jbptitbpp-gdl-prakanyawa-34584-2...telekomunikasi jalur kabel mengalami pertumbuhan yang stagnan. Dari ... in

Dari sisi perkembangan  teknologi komputer yang dimulai dari 

perkembangan mainframe atau komputer yang tersentralisasi di sekitar 

tahun  1950‐an. Kemudian didukung dengan  adanya  teknologi  packet 

switching di tahun 1960‐an yang memungkinkan pertukaran data antar 

node  komputer  sehingga memunculkan ARPANET  yang merupakan 

teknologi  jaringan  komputer  pertama  yang  merupakan  proyek 

Departemen Pertahanan Amerika Serikat. Dan ARPANET  inilah yang 

menjadi pemicu perkembangan teknologi internet selanjutnya. 

Perkembangan  teknologi  jaringan  kemudian  berlanjut  dengan 

adanya  standar  Internet  Protocol  (IP)  yang  memungkinkan 

kompatibilitas antara jaringan komputer yang masih terpisah‐pisah.  

Kemudian di  tahun 1980an di Amerika Serikat, negara  tempat 

semua  teknologi  jaringan  itu  berkembang, proses  komersialisasi dari 

teknologi  jaringan  komputer  digalakkan  dan  terbukti  dengan 

menjamurnya  penyedia  layanan  jaringan  (Internet  Service  Provider). 

Sehingga  pada  tahun  1990an  jaringan  internet  telah  mendunia  dan 

memberi dampak langsung pada sistem budaya dan sistem komersial 

di suatu bangsa seperti yang tercermin dalam “…, and its expansion into 

popular use  in 1990s,  the  internet has had  a drastic  impact  on  culture  and 

commerce” (en.wikipedia.org/wiki, 2008). 

Dasar  teknologi  internet  adalah  keberadaan  jalur  komunikasi 

jarak jauh (baik itu kabel maupun melalui radio frekuensi) yang dapat 

menyalurkan data digital berbentuk bit, yang secara fisik berupa data 0 

dan data 1. Data 0 artinya data tersebut bertegangan rendah sedangkan 

data  1  berarti  listrik  yang  dilewatkannya  bertegangan  lebih  tinggi. 

Dengan  melakukan  kompilasi  dari  banyak  listrik  yang  dilewatkan 

itulah, pengirim dan penerima dapat melakukan konversi  satu  sama 

lain sehingga membentuk berbagai jenis data. 

  4

Page 5: BAB I PENDAHULUAN - digilib.itb.ac.iddigilib.itb.ac.id/files/disk1/692/jbptitbpp-gdl-prakanyawa-34584-2...telekomunikasi jalur kabel mengalami pertumbuhan yang stagnan. Dari ... in

Di masa  tahun 2000an,  teknologi konvergensi antara  jalur data 

internet  dan  jalur  jaringan  telekomunikasi  mulai  berkembang.  Hal 

tersebut terbukti dengan adanya teknologi GPRS (General Packet Radio 

Switching) dan HSDPA (High Speed Data Packet Access). Dengan adanya 

teknologi tersebut memungkinkan pelanggan  jaringan telekomunikasi 

dapat  mengakses  jalur  data  internet  (misalnya  membuka  halaman 

website  ataupun  mengakses  email)  melalui  perangkat  telepon 

selularnya. Hal  tersebut memunculkan produk komersial smart phone, 

telepon seluler yang dapat mengakses  jalur data  juga, kemudian PDA 

(Personal  Digital  Assistance),  hingga  produk  Blackberry,  yang 

memungkinkan  pengguna  telepon  selular  dapat  menerima  email 

secara real time.  

Dunia  telekomunikasi dan dunia  internet  (jalur data)  termasuk 

juga dunia konvergensi diantaranya merupakan  teknologi yang akan 

terus  berkembang  pesat,  termasuk  juga  perusahaan  yang 

berkecimpung di dalamnya. Bahkan banyak pada masa  sekarang  ini, 

perusahaan  telekomunikasi yang melakukan kerjasama bisnis dengan 

perusahaan yang bergerak di bidang jalur data (internet), atau bahkan 

mengakuisisi  perusahaan  yang  bergerak  di  bidang  data.  Sehingga 

fenomena  percepatan  teknologi  di  bidang  ini  sangat  berimbas 

langsung pada percepatan dari sisi bisnisnya, dan hal  tersebut sangat 

menarik untuk dilakukan penelitian. 

 

1.2.1. Karakteristik Industri Telekomunikasi dan Internet di Wilayah Asia 

Sebagian  besar  layanan  telekomunikasi  di wilayah Asia  (Asia 

Timur, Asia  Renggara, Asia  Tengah, Negara Asifik  – Australia  dan 

New  Zealand)  diberikan  dari  perusahaaan  yang  masih  mendapat 

campur  tangan  dari  pemerintahan  negaranya.  Hal  itu  dikarenakan 

  5

Page 6: BAB I PENDAHULUAN - digilib.itb.ac.iddigilib.itb.ac.id/files/disk1/692/jbptitbpp-gdl-prakanyawa-34584-2...telekomunikasi jalur kabel mengalami pertumbuhan yang stagnan. Dari ... in

layanan  bisnisnya  ditujukan  terutama  untuk  penduduk  negara 

tersebut. Negara  yang mempunyai  perusahaan  telekomunikasi  yang 

seratus persen diprivatisasi adalah Jepang, New Zealand, Filipina, dan 

Korea Selatan.  

Menuju  persaingan  global,  wilayah  Asia merupakan  wilayah 

yang  sangat  potensial  untuk  dimasuki  oleh  operator  telekomunikasi 

dari wilayah  luar Asia dikarenakan penduduk Asia yang merupakan 

potensi  pengguna  layanan  telekomunikasi  adalah  60  persen  dari 

populasi penduduk dunia,  lebih dari  setengahnya. Nyatanya banyak 

penduduk  di  negara  berkembang  dan  negara  miskin  di  Asia  yang 

belum tersentuh oleh produk telekomunikasi. 

Asia  juga merupakan  lahan  bisnis  untuk  industri  pendukung 

sektor  layanan  telekomunikasi  yakni  industri  perangkat 

telekomunikasi. Dimulai  dari  perangkat  telekomunikasi  yang  secara 

langsung  digunakan  oleh  pelanggan  seperti  perangkat  fix  phone 

ataupun perangkat mobile phone. Negara yang sangat berperan adalah 

Cina,  Jepang,  Korea  Selatan,  dan  juga  Australia.  Dan mereka  tidak 

hanya mempunyai  pasar  di wilayah  Asia  saja,  tetapi  juga  di  pasar 

Global.  Dari  sisi  perangkat  pendukung  perusahaan  telekomunikasi, 

Cina  merupakan  produsen  yang  diminati  di  pasar  Asia  karena 

harganya yang re;atif murah dibanding perangkat yang sebagian besar 

datang  dari  Eropa  dan  Amerika.    Sedangkan  dari  sisi  perangkat 

telepon pengguna, Korea Selatan mempunyai produk yang bersaing di 

pasar global.  

Menurut hasil penelitian Telecommunication Development Bureau 

International  Telecommunication  Union  (ITU),  pengeluaran  di  bidang 

perangkat  dan  layanan  telekomunikasi  di Asia  Pasifik  pada  rentang 

  6

Page 7: BAB I PENDAHULUAN - digilib.itb.ac.iddigilib.itb.ac.id/files/disk1/692/jbptitbpp-gdl-prakanyawa-34584-2...telekomunikasi jalur kabel mengalami pertumbuhan yang stagnan. Dari ... in

tahun  2000‐2003  bertumbuh  dikarenakan  pembelian  untuk  layanan 

nirkabel  (Toure,H.I,  2004:1). Hal  ini  konsisten  dengan  pertumbuhan 

yang luar biasa dari pelanggan telepon selular di Asia. Bahkan di awal 

2002,  jumlah  pelanggan  telepon  selular  telah  malampaui  jumlah 

pelanggan fix phone.  

Namun,  walaupun  perkembangan  telepon  selular  di  Asia 

meningkat  sejak  tahun  2002  tersebut,  pada  periode  tersebut  juga 

merupakan  periode  dimana  industri  broadband  di  Asia  sangat 

berkembang. Empat dari sepuluh  tingkat  teratas  industri broadband di 

dunia  adalah  dari  Asia,  yakni  Korea  Selatan,  Hong  Kong  –  Cina, 

Taiwan – Cina, dan Jepang (Toure,H.I, 2004:2).  

Sekarang,  di  pertengahan  tahun  2008,  perkembangan  telepon 

selular di Asis Tenggara khususnya bergerak ke arah perkembangan 

bisnis dan  teknologi 3G  (3rd Generation). Perkembangan  tersebut  juga 

merupakan efek dari dominasi pasar telepon selular di Asia Tenggara 

yang  rata‐rata  adalah  pelanggan  generasi  muda.  Fenomena  ini 

cenderung mengikuti pasar Jepang dan Korea Selatan yang yang telah 

lebih dulu menikmati jalur data selular yang lebar sehingga pengguna 

dapat melakukan video  call, video  streaming, video  conferencing,  internet 

linking.  

Tercermin  pada  paparan  di  atas  bahwa  perkembangan  pasar 

telekomunikasi  di  wilayah  Asia  berada  pada  masa  perkembangan 

yang sangat dipengaruhi dari perkembangan teknologi yang terjadi di 

Jepang dan dari wilayah Eropa juga.  

Negara yang menarik untuk dibahas perkembangan  teknologi 

telekomunikasinya  adalah  Jepang  dan  Korea  Selatan.  Dua  negara 

tersebut mempunyai karakteristik pasar yang sama dari sisi teknologi 

  7

Page 8: BAB I PENDAHULUAN - digilib.itb.ac.iddigilib.itb.ac.id/files/disk1/692/jbptitbpp-gdl-prakanyawa-34584-2...telekomunikasi jalur kabel mengalami pertumbuhan yang stagnan. Dari ... in

yang berkembang dalam bisnis telekomunikasinya, hanya saja Jepang 

lebih  terlihat  maju  dalam  memperkenalkan  inovasi  teknologi  yang 

baru,  seperti misalnya  teknologi  pembayaran  dengan menggunakan 

perangkat selular.  

Perusahaan  telekomunikasi  Jepang  yang  sangat  berpengaruh 

dalam  perkembangan  teknologi  di  negaranya  bahkan  juga 

berpengaruh  pada  perkembangan  di  Asia  adalah  NTT  Corporation 

(Nippon  Telephone  and  Telegraph  Corporation).  Sedangkan 

perusahaan yang mempunyai pengaruh besar  (mempunyai  subscriber 

terbanyak)  di Korea  Selatan  adalah KT Corporation  (Korea  Telecom 

Corporation).  

 

1.2.2. Karakteristik Industri Telekomunikasi dan Internet di Wilayah 

Eropa 

Dibandingkan dengan wilayah Asia, pertumbuhan dana keluar 

untuk  perangkat  dan  layanan  telekomunikasi  di  Eropa  Barat  relatif 

lebih  kecil,  yakni  hanya  tiga  persen  di  rentang  tahun  2002  –  2003 

(Toure,H.I,  2004:1).  Hal  ini  merupakan  bagian  dari  penurunan 

perkembangan pasar telekomunikasi di wilayah tersebut. 

Namun demikian, bisnis telekomunikasi di wilayah Eropa tetap 

berkembang. Dari rentang tahun 2003 hingga 2006, bisnis telepon kabel 

relatif  stagnan  dan  tidak  mengalami  pertumbuhan,  sedangkan 

pertumbuhan  pelanggan  telepon  selular  mengalami  pertumbuhan 

yang linear. Dari sisi pendukung bisnis tersebut, tingkat kepegawaian 

dalam  bisnis  telekomunikasi  justru  menurun  (Fickinger,S.  et.al., 

2008:1).  

  8

Page 9: BAB I PENDAHULUAN - digilib.itb.ac.iddigilib.itb.ac.id/files/disk1/692/jbptitbpp-gdl-prakanyawa-34584-2...telekomunikasi jalur kabel mengalami pertumbuhan yang stagnan. Dari ... in

Menurut  Sigrid  Fickinger  dan  Martti  Lumio  pada 

Telecommunications in Europe, 2006, dari rata‐rata seluruh negara Eropa 

di  tahun  2006,  setiap  satu  penduduk  minimal  mempunyai  satu 

perangkat telepon selular. Sedangkan dari tingkat akses internetnya, 42 

persen dari rumah  tangga di Eropa mengakses  internet via broadband. 

Namun seperti halnya pelanggan telepon selular di wilayah ini, tingkat 

penetrasi broadband‐nya cenderung meningkat linear.  

Dalam  penelitian  yang  sama  terungkap  pula  bahwa  dari 

rentang  tahun  2001 hingga  2006,  tarif  telepon  lokal dan  tarif  telepon 

jarak  jauh  tidak  banyak  berubah  di  seluruh wilayah  Eropa. Namun 

terjadi banyak penurunan tarif telepon ke Amerika Serikat.  

Dari  semua  hasil  data  tersebut  dapat  terlihat  sebenarnya 

perkembangan  industri  telekomunikasi  di  wilayah  Eropa  telah 

mencapai  tahap  dewasa  (mature)  tidak  seperti  yang  terjadi  pada 

wilayah Asia.  

Negara  yang menarik untuk dibahas   dari  sisi perkembangan 

industri  telekomunikasinya  adalah  Inggris,  Jerman,  Belanda,  dan 

Finlandia.  Pemilihan  negara  Inggris  adalah  karena  faktor  sejarah 

dimana  peranan  Inggris  dalam  hampir  seluruh  industri  di  dunia 

adalah  besar. Dan  lagi,  negara  Inggris  adalah  negara  yang  terkenal 

mempunyai  kapabilitas  untuk  melakukan  pengaturan  dengan 

prosedur  dan  kebijakan  pemerintahnya  yang  tertata  rapi.  Pemilihan 

negara  Jerman  adalah  karena  negara  ini  merupakan  negara  yang 

sangat  maju  perkembangan  teknologinya,  termasuk  di  dalam 

perkembangan  teknologi  telekomunikasinya. Kemudian Belanda  juga 

dipilih karena hubungannya yang sangat dekat dengan perkembangan 

industri  teknologi  di  Indonesia.  Seperti  halnya  Telkomsel  yang 

  9

Page 10: BAB I PENDAHULUAN - digilib.itb.ac.iddigilib.itb.ac.id/files/disk1/692/jbptitbpp-gdl-prakanyawa-34584-2...telekomunikasi jalur kabel mengalami pertumbuhan yang stagnan. Dari ... in

awalnya merupakan anak perusahaan dari perusahaan telekomunikasi 

di Belanda, KPN. Dan pemilihan Finlandia  adalah karena negara  ini 

merupakan  asal  negara  produsen  perangkat  telepon  selular  yang 

mempunyai pasar terbesar di dunia, Nokia.  

 

1.2.3. Karakteristik Industri Telekomunikasi dan Internet di Wilayah 

Amerika Utara 

Pada Desember 2007 terungkap bahwa pengguna  jalur  internet 

di Amerika mempunyai  tempat  18  persen  dari  keselurah  pengguna 

internet  di  dunia  (internetworldstats.com,  2008).  Hal  itu  berarti 

pengguna  internet  di  wilayah  Amerika  Utara  adalah  sebanyak 

253.390.486  penduduk,  76  %  dari  keseluruhan  penduduk  Amerika 

Utara  yang  sebanyak  334,659,631  penduduk.  Terlihat  pada  data 

tersebut  bahwa  bisnis  yang  berhubungan  dengan  teknologi  internet 

sangat mempunyai pasar di wilayah Amerika Utara.  

 

1.2.4. Sejarah Perkembangan Telekomunikasi di Indonesia 

”Jika Alexander Graham Bell menemukan  telepon  pada  tahun  1870, 

maka pemerintah Hindia Belanda mendapatkan izin dari Pemerintah Kerajaan 

Negeri  Belanda  untuk  mendirikan  usaha  pelayanan  jasa  telegraf  elektro 

magnet di Indonesia” (Hars, 1997, p.3). 

Kemudian  pada  masa  setelah  kemerdekaan  muncullah 

perusahaan negara yang memberikan layanan telekomunikasi: 

  10

Page 11: BAB I PENDAHULUAN - digilib.itb.ac.iddigilib.itb.ac.id/files/disk1/692/jbptitbpp-gdl-prakanyawa-34584-2...telekomunikasi jalur kabel mengalami pertumbuhan yang stagnan. Dari ... in

”...  tanggal  20  September  1906  dapat  dicatat  sebagai  lahirnya  PTT 

(Pos,  Telegram,  dan  Telepon)  dlaam  sistem  administrasi  pemerintah  yang 

pertama di Indonesia.” (Hars, 1997, p.7) 

Pada  tahun  1965  PTT  dibagi  menjadi  dua  perusahaan  yakni 

Perusahaan  Negara  Pos  dan  Giro  dan  Perusahaan  Negara 

Telekomunikasi yang nantinya menjadi PT Telekomunikasi  Indonesia 

Tbk sekarang.  

Kemudian  ”...  pada  tanggal  27  September  1969,  diresmikan 

penggunaannya  oleh  Presiden  Soeharto”  (Hars,  1997,  p.30).  Peresmian 

tersebut  adalah  peresmian  komunikasi  saltelit  untuk  keperluan 

telekomunikasi  internasional.  Bisnis  tersebut  merupakan  hasil  dari 

penanaman modal  asing  di  Indonesia  dan  berkembang menjadi  PT 

Indonesian Satellite corporation  (PT Indosat) pada  tanggal 10 November 

1968.  

Pada  26  Mei  1995,  Telkomsel  sebagai  salah  satu  anak 

perusahaan  Telkom  yang  bergerak  di  bidang  pelayanan 

telekomunikasi  selular  berdiri  secara  komersial.  Proses  pendirian 

tersebut  dibantu  oleh  KPN,  sebuah  perusahaan  telekomunikasi 

Belanda. Dan  pada November  1997,  Telkomsel merupakan  operator 

telekomunikasi  selular pertama yang memperkenalkan  layanan kartu 

pra bayar.  

Pada  tanggal  6  Oktober  1989  berdiri  PT  Grahametropolitan 

Lestari  yang  bergerak  di  bidang  perdagangan  dan  jasa  umum  dan 

perusahaan  inilah  yang  merupakan  cikal  bakal  PT  Excelcomindo 

Pratama  Tbk  dengan  mengubah  kegiatan  utama  usahanya  sebagai 

penyelenggara jasa telepon dasar pada tanggal 8 oktober 1996.  

  11

Page 12: BAB I PENDAHULUAN - digilib.itb.ac.iddigilib.itb.ac.id/files/disk1/692/jbptitbpp-gdl-prakanyawa-34584-2...telekomunikasi jalur kabel mengalami pertumbuhan yang stagnan. Dari ... in

Sedangkan  pada  tahun  1993,  berdiri  PT  Radio  Telepon 

Indonesia  (Ratelindo)  yang  sepuluh  tahun  kemudian  mengubah 

namanya  menjadi  PT  Bakrie  Telecom  Tbk.  Awalnya  bergerak  di 

layanan Fixed Wireless Access menggunakan teknologi E‐TDMA.  

Untuk PT Mobile‐8 Telecom Tbk dengan merek dagang  Fren‐

nya didirikan pada bulan Desember 2002 yang dimiliki oleh PT Global 

Mediacom Tbk yang merupakan sebuah grup media  terkemuka yang 

memiliki  dan  mengelola  penyediaan  konten  lokal  dan  asing  yang 

beragam. Perusahaan  ini bergerak di  layanan  telekomunikasi CDMA 

2000 1X.  

 

1.3. Lingkup Bidang Usaha 

Lingkup bidang usaha dari  seluruh perusahaan  telekomunikasi yang 

dibahas disini adalah usaha  telekomunikasi di  Indonesia yang mengarah ke 

jalur  konvergensi  antara  jalur  telekomununikasi  (baik  yang  fixed‐line  phone 

maupun yang selular) dengan jalur data internet. Jadi tetap ditekankan disini 

bahwa  perusahaan  yang  dianalisa  adalah  perusahaan  yang  awal  visi 

berdirinya  adalah  perusahaan  telekomunikasi,  bukan  perusahaan  internet. 

Bidang usaha telekomunikasi yang digeluti meliputi seluruh jalur komunikasi 

baik itu jalur bergerak dan jalur kabel. 

Selain itu, perusahaan telekomunikasi yang dipilih adalah perusahaan 

yang  telah  masuk  ke  pasar  saham  Indonesia  dengan  menawarkan  porsi 

saham perusahaannya kepada masyarakat. 

 

1.4. Unit Analisis 

Yang  menjadi  bagian  dari  analisis  disini  adalah  nilai  intrinsik  dari 

setiap  perusahaan  telekomunikasi  yang  listing  di  Bursa  Efek  Indonesia. 

  12

Page 13: BAB I PENDAHULUAN - digilib.itb.ac.iddigilib.itb.ac.id/files/disk1/692/jbptitbpp-gdl-prakanyawa-34584-2...telekomunikasi jalur kabel mengalami pertumbuhan yang stagnan. Dari ... in

Setelah dilakukan perhitungan nilai intrinsik dari semua perusahaan tersebut 

kemudian  langkah  analisa  selanjutnya  adalah membandingkan  setiap  nilai 

tersebut dengan nilai ekuitas di pasar di masa sekarang.  

Jadi  tujuan utama dari  analisa  ini  adalah untuk menilai parsial  tiap‐

tiap  perusahaan  telekomunikasi  yang  telah  terdaftar  di  dalam  Bursa  Efek 

Indonesia untuk mendapatkan rekomendasi perusahaan mana yang potensial 

untuk  menguntungkan  secara  jangka  panjang.  Walaupun  pada  awalnya 

terdapat  penilaian  tingkat  maturity  agregat  industri  telekomunikasi  yang 

merupakan  nilai  rata‐rata  keseluruhan  penetrasi  bisnis  telekomunikasi  dan 

arah kelakuan masing‐masing perusahaan. 

 

1.5. Isu Bisnis 

Analisa  seperti  yang  dijelaskan  dalam  sub  bab  Unit  Analisis  diatas 

diperuntukkan untuk menjawab  tantangan bisnis dari para penanam modal 

saham  yang  telah memilih  atau  ingin  berencana memilih  saham‐saham  di 

industri  telekomunikasi  tentang  bagaimana  nilai  investasi  saham  industri 

telekomunikasi di masa datang dan  juga  saham  telekomunikasi yang mana 

yang  merupakan  pilihan  investasi  yang  tepat  di  masa  mendatang.  Masa 

datang  yang  ditekankan  disini  adalah  masa  satu  hingga  sepuluh  tahun 

mendatang.  

Pertimbangan  keraguannya  adalah  karena  terjadinya  perang  tarif 

diantara  semua  operator  telekomunikasi  di  Indonesia  selama  akhir  tahun 

2007  hingga  tengah  tahun  2008  ini  dan  investor mencurigai  kemungkinan 

industri telekomunikasi Indonesia yang memasuki era mature growth.  

Pertanyaan  besarnya  adalah  apakah  investasi  saham  di  industri 

telekomunikasi  di  Indonesia  akan menguntungkan  di masa  depan  ataukah 

proses pertumbuhan industri ini akan stagnan dan cenderung tidak memberi 

  13

Page 14: BAB I PENDAHULUAN - digilib.itb.ac.iddigilib.itb.ac.id/files/disk1/692/jbptitbpp-gdl-prakanyawa-34584-2...telekomunikasi jalur kabel mengalami pertumbuhan yang stagnan. Dari ... in

nilai  tambah  bagi  investor. Dan  investor  yang  disebutkan  disini merupakan 

jenis  investor fundamentalis retail yang  ingin menanamkan sahamnya dalam 

jangka waktu lebih dari dua tahun. 

  14