pdam kal sel
DESCRIPTION
PDAMTRANSCRIPT
-
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sebagai Ibukota Propinsi Kalimantan Selatan, Banjarmasin memegang
peranan penting terutama sebagai pusat kegiatan perekonomian dan industri.
Pesatnya pertumbuhan ekonomi dan industri serta pertambahan jumlah penduduk
mendorong terjadinya peningkatan aktivitas masyarakat, sehingga berakibat sema-
kin besar keinginan masyarakat untuk memenuhi kebutuhan dasarnya yaitu air
bersih.
Kebutuhan masyarakat akan Air Bersih di Banjarmasin selalu meningkat
seiring dengan tingkat pertumbuhan penduduk. Menurut data yang dihimpun
Badan Pusat Statistik jumlah penduduk kota Banjarmasin pada tahun 2003 adalah
sebesar 583.535 jiwa dan tahun 2004 sebesar 606.405 jiwa dengan laju pertam-
bahan penduduk sebesar 3,77% (BPS, 2005). Sementara itu PDAM Bandarmasih
sebagai suplier air bersih dikota Banjarmasin terus berusaha memenuhi kebutuhan
masyarakat akan air bersih, hal ini dapat dilihat dari cakupan pelayanan PDAM
Bandarmasih pada tahun 2004 sebesar 78% dan tahun 2005 sebesar 83% dimana
hal ini telah melampaui sasaran MDG di bidang air minum yaitu ...tahun 2015
jumlah penduduk yang terlayani air minum di perkotaan sebesar 80%.....
PDAM Bandarmasih dari tahun ke tahun selalu melakukan peningkatan
kapasitas maupun pengembangan jaringan dalam rangka peningkatan pelayanan
kepada masyarakat, seiring dengan rencana pengembangan kota Banjarmasin
maka akan memberikan arah terhadap PDAM dalam mengembangkan wilayah
pelayanan sesuai dengan arah kebijakan pengembangan wilayah.
Namun tanggung jawab terhadap percepatan proses pembangunan pela-
yanan air bersih, tidak lagi di dominasi oleh PDAM saja namun sudah menjadi
kewajiban semua unsur yang terkait dengan kebutuhan pelayanan air bersih, ter-
masuk di antaranya peranan pihak swasta dan masyarakat. Oleh karenanya kemit-
raan dalam upaya pemberdayaan pembangunan air bersih pada masa depan meru-
pakan langkah paling rasional yang bisa dilakukan oleh pemerintah kota Banjar-
-
masin dalam mengembangkan PDAM Bandarmasih agar peranannya dalam pe-
ngembangan pelayanan air bersih dapat optimal dengan kinerja yang semakin baik
dan profesional.
Sebagai sebuah konsep yang bertujuan untuk mengarahkan PDAM agar
memiliki kinerja yang efisien dan efektif, langkah kemitraan merupakan alternatif
yang memadai bagi tercapainya tujuan tersebut. Telah banyak bukti menunjukkan
bahwa kemitraan lebih banyak memberikan kemungkinan perbaikan sebuah
perusahaan dalam operasinya di kemudian hari daripada membawa kerugian.
Lebih-lebih secara akademis, bisa ditunjukkan mengapa kemitraan juga merupa-
kan alternatif yang perlu dicoba dalam menghadapi dunia usaha yang iklimnya
semakin bersaing dimasa mendatang. Walaupun begitu dalam pelaksanaannya
tentu langkah kemitraan itu tidak begitu saja mudah dilakukan, tetapi justru
terdapat beberapa prasyarat dan kendala yang harus dihadapi agar program ke-
mitraan bisa terlaksana dengan baik.
Kondisi kapasitas produksi PDAM Bandarmasih saat ini sebesar 1.071
lt/det telah habis terpakai, sehingga perlu adanya penambahan kapasitas produksi
lagi, sesuai dengan yang telah direncanakan yaitu sebesar 500 lt/det. Hal ini tentu
memerlukan biaya investasi yang cukup besar. Di lain sisi PDAM Bandarmasih
juga harus mempertahankan operasionalnya dan memelihara sistem produksi dan
perpipaan yang ada. Beberapa kondisi di bawah ini mendorong PDAM Bandar-
masih untuk melaksanakan kerjasama kemitraan, yaitu:
a). Alokasi APBN/APBD terbatas dan diprioritaskan untuk sektor-sektor stra-
tegis.
b). Pinjaman Departemen Keuangan dan Bilateral/Multilateral sulit mendapat
persetujuan dari departemen terkait maupun DPRD.
c). PDAM Bandarmasih dalam kondisi baru sehat dan masih menunggak
hutang.
d). Dalam kenyataannya masyarakat berani membayar lebih untuk pelayanan
yang berkualitas.
Dalam perjalanan aset, suatu model pembiayaan atau pola kemitraan
investasi merupakan tahap II setelah perencanaan, yaitu Tahap Investasi / Re-
2
-
investasi (gambar 1.1). Dalam perencanaannya investasi bisa berupa : (1)
pembangunan baru, (2) perbaikan bangunan lama dengan menambah kapasitas
atau kualitas pelayanan atau dengan menambah usia pelayanan secara ekonomis.
Saat ini PDAM Bandarmasih telah tiba pada tahap reinvestasi untuk menambah
kapasitas produksi dengan membangun Instalasi Pengolahan Air.
Gambar 1.1 Perjalanan Aset (Leong, 2004)
Dengan melihat permasalahan diatas terutama masalah operasional dan
pemeliharaan sistem produksi dan perpipaan yang memerlukan biaya tinggi, maka
apabila PDAM terus dibiarkan dalam kondisi seperti itu lama kelamaan akan
menjadikan PDAM stagnan dan kemungkinan besar bangkrut. Hal inilah yang
merupakan masalah yang sedang dihadapi secara nasional, oleh karena itu peneli-
tian mengenai Alternatif Kerjasama Investasi Pembangunan Instalasi Pengolahan
Air PDAM Bandarmasih Kota Banjarmasin ini penting untuk dilakukan.
1.2 Perumusan Masalah Dari uraian latar belakang permasalahan diatas dalam rangka menyiapkan
perusahaan yang akan mampu untuk terus beroperasi dengan baik dan sehat
sangat diperlukan kemitraan yang merupakan salah satu opsi pendanaan.
3
-
Penilaian masalah tersebut diatas dapat dirumuskan sebagai berikut :
1. Alternatif kerjasama investasi apakah yang baik untuk pembangunan insta-
lasi air pada Perusahaan Daerah Air Minum Bandarmasih ?
2. Bagaimana sensitifitas keputusan alternatif pembangunan instalasi air pada
Perusahaan Daerah Air Minum Bandarmasih tersebut terhadap perubahan
variabel yang mempengaruhinya?
1.3 Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan adalah untuk :
1. Mengetahui alternatif kerjasama investasi yang baik pada pembangunan
instalasi pengolahan air Perusahaan Daerah Air Minum Bandarmasih kota
Banjarmasin.
2. Mengetahui sensitifitas keputusan alternatif pembangunan instalasi air pada
Perusahaan Daerah Air Minum Bandarmasih tersebut terhadap perubahan
variabel yang mempengaruhinya.
1.4 Manfaat Penelitian Adapun manfaat dari penelitian ini antara lain adalah :
1. Penulis mengetahui alternatif yang baik dalam Kerjasama Investasi Pemba-
ngunan Instalasi Pengolahan Air Minum PDAM Bandarmasih Kota Banjar-
masin.
2. Sebagai bahan referensi bagi kajian akademik, baik untuk mengkaji ulang
atau memperdalam tentang permasalahan yang diteliti mengingat masih
banyak aspek lain yang belum tercakup dalam penelitian ini.
1.5 Ruang Lingkup Penelitian Agar tercapainya tujuan penelitian ini diperlukan suatu batasan-batasan
dari pembahasan sebagai berikut :
1. Daerah penelitian hanya pada PDAM Bandarmasih kota Banjarmasin.
2. Proyeksi pertambahan penduduk dan kebutuhan Air Minum dari tahun
2005-2010, berdasarkan FRAP (Financial Recovery Action Plan).
4
-
3. Data-data PDAM yang digunakan adalah data-data eksisting yang berkisar
antara tahun 1999-2005.
4. Pemilihan Alternatif Investasi menggunakan metoda Net Present Value
(NPV) dan analisa sensitifitas.
5. Pola kerjasama/kemitraan yang digunakan adalah kemitraan pemerintah-
swasta dengan sistem kerjasama pengelolaan (joint operation) dan ber-
bentuk Public Private Partnership (PPP) yang akan terdiri dari dua
alternatif kerjasama investasi ditambah satu alternatif dengan investasi
modal sendiri.
1.6 Sistematika Penulisan Dalam penulisan tesis ini digunakan penulisan tesis standar digunakan
pada umumnya sesuai dengan teknis pelaporan sebagai berikut :
BAB I Pendahuluan, bab ini menyajikan latar belakang masalah,
perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, batasan pembahasan dalam
penelitian serta sistematika penulisan tesis ini.
BAB II Tinjauan Pustaka, bab ini merupakan kumpulan dari berbagai
tinjauan pustaka mengenai subyek, obyek dan metode penelitian, yang digunakan
sebagai dasar atau landasan teori dan penjelasan dari seluruh proses yang di-
lakukan dalam penelitian.
BAB III Metodologi Penelitian, bab ini menjelaskan tentang tahapan dan
metode yang digunakan dalam penyelesaian tesis ini. Meliputi desain penelitian,
proses penelitian yamh terdiri dari pengolahan data, analisa kesiapan PDAM,
analisa data, jenis dan sumber data serta dilengkapi dengan bagan alir penelitian
yang menunjukkan alur pemikiran dan proses analisa yang dilakukan dalam pene-
litian sehingga diperoleh hasil sesuai dengan yang diharapkan.
BAB IV Analisa dan Pembahasan, bab ini menguraikan tentang gambar-
an umum wilayah dan obyek penelitian, data-data yang digunakan dalam analisa
beserta analisa dari data yang telah disajikan. Pada bagian akhir dari bab ini di-
jelaskan juga hasil analisa berikut pembahasannya.
BAB V Kesimpulan dan Saran, bab ini berisi kesimpulan dari
keseluruhan pembahasan yang dilengkapi dengan saran-saran untuk perbaikan.
5
-
Daftar Pustaka, yang berisi literatur apa saja yang dipergunakan dalam
penyusunan konsep penelitian, dasar perhitungan, dan analisa yang dilakukan.
Selain buku teks, digunakan juga buku peraturan, dan hasil penelitian terdahulu,
dan laporan penelitian. Ditambah dengan beberapa hasil penelusuran melalui
internet.
Lampiran, bagian ini berisi hasil perhitungan yang digunakan dalam pera-
malan data pelanggan, tarif, biaya OP, pendapatan, analisa aliran kas dan analisa
sensitivitas serta dilengkapi dengan lampiran data-data pendukung lainnya yang
digunakan dalam penelitian tesis ini.
6