pbl19_pjr

17
Demam Reumatik dan Penyakit Jantung Reumatik Rebecca Yolanda 10-2011-017 E1

Upload: brigita-rebecca-yolanda

Post on 21-Jul-2016

80 views

Category:

Documents


5 download

DESCRIPTION

PBL PPT Blok 19- Penyakit Jantung Reumatik

TRANSCRIPT

Page 1: PBL19_PJR

Demam Reumatik danPenyakit Jantung Reumatik

Rebecca Yolanda10-2011-017

E1

Page 2: PBL19_PJR

Skenario 7

Seorang anak perempuan berusia 16 tahun datang ke UGD dengan

keluhan sesak nafas sejak 2 hari SMRS. Keluhan sesak didahului

batuk, mudah lelah dan sering berdebar-debar sejak 1 bulan yang

lalu. Sesak nafas meningkat setelah aktifitas fisik dan membaik

setelah pasien beristirahat atau tidur dengan 2-3 bantal. Keluhan

demam tidak ada. Pasien lahir spontan, ditolong bidan, langsung

menangis dan tidak biru saat lahir. Keluhan sering batuk pilek sejak

kecil, BB sulit naik, menetek sebentar-sebentar tidak ada. Keluhan

sering sakit tenggorokan waktu kecil diakui.

Page 3: PBL19_PJR

Anamnesis

Indentitas Keluhan utama -- > Sesak nafas sejak 2hari SMRS

RPS --> Sesak didahului batuk, mudah lelah, sering berdebar-debar sejak 1bulan yl,

beraktifitas sesak nafas meningkat dan membaik stlah beristirahat/tidur dengan 2-3bantal.

RPD --> Sering batuk, pilek, sakit tenggorokan waktu kecil. BB sulit naik.

Riwayat penyakit keluarga Riwayat kehamilan-kelahiran --> lahir spontan ditolong bidan, langsung menangis,

tidak biru.

Page 4: PBL19_PJR

Pemeriksaan Fisik

TTV -- > HR:140x/mnt, N 40x/mnt, S 36,3 0C Pemeriksaan jantung --> ictus cordis tampak 2jari lateral linea mid

clav, ics 6. Bunyi sistolik murmur grade 3/6 apex jantung. Diastolik

mumur ics 2 linea sternalis kanan. Pemeriksaan paru --> vesikuler dengan ronki basah halus pada kedua

basal paru.

Page 5: PBL19_PJR

Pemeriksaan Penunjang

1. Biakan tenggorok

2. Uji antibodi sterptococcus grup A --> ASTO, antii-Dnase B, uji AH.

3. Elektrokardiogram --> gelombang P bifid, hipertrofi ventrikel kiri

4. Rontgen --> penonjolan atrium dan ventrikel kiri

5. Ekokardiogram --> pembesaran atrium dan ventrikel kiri

Page 6: PBL19_PJR

Working Diagnosis

Penyakit Jantung Rematik Insufisiensi Mitral

Page 7: PBL19_PJR

DR dan PJR PJB asianotik (VSD) PJB asianotik (insuf mitral kongenital)

Endokardittis infektif Miokarditis

PJR komplikasi dari demam rematik yang ditandai dengan adanya cacat pada katup jantung. DR adalah penyakit dengan suatu reaksi imunologi terhadap infeksi bakteri

kelainan dimana terdapat lubang di septum yang membatasi ventrikel

Kelainan dimana mengecilnya katup mitral

perwujudan sebagai endokarditis bakterial akut dan subakut.

Merujuk pada radang, nekrosis, atau miositolitis yang dapat disebabkan oleh banyak proses infeksi

Strptoccocus β-hemolyticus grup A

Bawaan dari lahir Bawaan dari lahir Streptococcus viridans, Staphylococcus aureus

Virus, bakteri, parasit dan jamur.

Lelah, lemah, dispnea saat kerja, bisiong holosistolik di apek, getaran (thrill)

bising holosistolik parastrenalis kiri keras dan kasar, getaran (thrill), dispnea, kesukaran makan.

sering infeksi pernapasan, kelelahan saat kerja, edema paru dan gagal jantung kongestif.

demam intermitten, kelelahan, mialgia, atralgia, nyeri kepala, kedinginan, nausea dan muntah

demam, gagal jantung berat, distres respirasi, sianosis, nadi lemah, takikardia

anak usia antara 5 – 15 tahun

Dapat mengenai siapa saja Dapat mengenai siapa saja

Sangat jarang pada bayi Pada anak yang mulai berjalan dan anak muda, remaja

Diagnosis Differential

Page 8: PBL19_PJR

Patogenesis

Produk ekstrasel dari Streptococcus → rangsang antibodi → kepekaan

berlebihan → reaksi silang antibodi terhadap Streptococcus dengan

otot jantung → pembentukan kompleks antibodi-antigen → rx

autoimun → peradangan dan pembentukan jaringan parut katup

jantung (mitral&aorta) → eksudasi poliferasi jar jantung →

perlengketan & stenosis katup jantung → kebocoran jantung

Page 9: PBL19_PJR

Manifestasi Klinis

Kelelahan, lemah Dispnea pada saat kerja. Bising holosistolik di apeks, menjalar ke aksila. Impuls prekordial ventrikel kiri apeks kuat angkat. Ada getaran (thrill) sistolik di apeks.

Page 10: PBL19_PJR

Etiologi

• Streptoccocus β-hemolyticus grup A

• Faktor predeposisi --> Faktor genetik, jenis kelamin, gol etnik

dan ras, umur, & status gizi

• Faktor lingkungan --> Keadaan eko-sos yang buruk, iklim

dan geografi, cuaca

Page 11: PBL19_PJR

Epidemiologi

• Mengenai anak usia antara 5 – 15 tahun

• WHO 29 October–1 November 2001 diterbitkan tahun 2004

angka mortalitas untuk PJR 0,5 per 100.000 penduduk di negara

maju hingga 8,2 per 100.000 penduduk dinegara berkembang dan

didaerah Asia Tenggara diperkirakan 7,6 per 100.000.

Page 12: PBL19_PJR

Penatalaksanaan

Tindakan umum dan tirah baring Pemusnahan streptococcus Pengobatan antinyeri dan anti radang

Page 13: PBL19_PJR

Jenis Cara Pemberian

Dosis Frekuensi

Penisilin benzatin GPenisilin VEritromisin

IMOralOral

1,2 juta S200.000 S250 mg

1x3x sehari selama 10 hari4x sehari selama 10 hari

Penatalaksanaan Eradikasi Kuman

• Anti inflamasi --> salisilat & steroid

Prednison 2 mg/kgBB/hari dibagi 4 dosis

Aspirin 100 mg/kgBB/hari, dibagi 4 – 6 dosis

Page 14: PBL19_PJR

Pencegahan

• Pencegahan primer (=Eradikasi)

• Pencegahan Sekunder (Cegah reaktivasi) Penisilin benzatin-G --> 1,2 juta satuan 1x/bln im Penisilin oral --> 2 x 1 tablet, 200.000 satuan/hari Sulfadiazin --> 2 x 1 tablet, 500mg/hari Eritromisin --> 2 x 250 mg/hari

Page 15: PBL19_PJR

Komplikasi

PJR insufisiensi mitral berat dapat mengakibatkan gagal

jantung yang dipercepat oleh penjelekan proses reumatik,

mulainya fibrilasi atrium dengan respons ventrikel cepat, atau

endokarditis infektif.

Page 16: PBL19_PJR

Prognosis

Prognosis lebih buruk pada anak-anak yang berumur di bawah 6

tahun daripada anak-anak yang lebih besar. Juga prognosis akan

diperburuk bila pemberian profilaksis sekunder tidak dijalankan

sebagaimana mestinya dengan konsekuensi akan terjadinya

reaktivasi penyakit.

Page 17: PBL19_PJR

Kesimpulan

Seorang anak perempuan berusia 16 tahun menderita penyakit jantung

reumatik yang merupakan komplikasi dari riwayat penyakit sebelumnya

yaitu demam rematik. DR dan PJR merupakan penyakit yang masih

menjadi masalah kesehatan dalam masyarakat di Indonesia. Diagnosis

dini, pengobatan secara tepat, dan pencegahan sekunder merupakan aspek

yang sangat penting dalam dalam penanganan DR dan PJR.