pbl neurobehavior

Upload: anatasya-priharyayu

Post on 15-Oct-2015

27 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

PENUNTUN PBL

PENYUSUN :

Dr Hanan ZubaidiSISTEM NEUROBEHAVIORPROGRAM STUDI KEPERAWATAN

FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN DAN KEOLAHRAGAAN

UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO

2010PENUNTUN SKENARIO 1 : KEJANGPENDAHULUAN

Modul ini diberikan pada mahasiswa yang mengambil mata kuliah Sistem Neurobehavior, semester 5. TIU dan TIK pada sistem ini disajikan pada permulaan modul agar dapat dimengerti secara menyeluruh tentang konsep dasar penyakit Neurobehavior yang pada pemeriksaan, ditemukan adanya kejang. Mahasiswa diharapkan mampu menjelaskan semua aspek tentang sistem Neurobehavior dan patomekanisme terjadinya penyakit, dan pemeriksaan lain yang disebabkan oleh gangguan Neurologi. Dalam pembelajaran ini diharapkan pula mahasiswa dapat menjelaskan tentang manajemen keperawatan penyakit yang disebabkan oleh gangguan Neurologi.

Sebelum menggunakan modul ini, mahasiswa diharapkan membaca TIU dan TIK sehingga tidak terjadi penyimpangan pada diskusi dan tujuan, serta dapat dicapai kompetensi minimal yang diharapkan. Tujuan Instruksional Umum ( TIU ) :

Setelah mempelajari modul ini, mahasiswa diharapkan dapat mengerti dan menjelaskan tentang sistem Neurologi, mengenal seluruh persarafan, penyebab, patofisiologi, penatalaksanaan dan pengendalian kejang, dan dapat melaksanakan asuhan keperawatan pada klien dengan kejang berdasarkan pendekatan asuhan keperawatan. Tujuan Instruksional Khusus ( TIK ):

1. Menjelaskan penyebab terjadinya kejang.

2. Menyebutkan penyakit-penyakit yang dapat menyebabkan kejang.3. Menjelaskan Patofisiologi terjadinya kejang.

4. Menjelaskan Pengkajian Anamnesis, Pemeriksaan fisis, dan Pemeriksaan penunjang yang dibutuhkan untuk mendiagnosis penderita dengan kejang.

5. Menguraikan Pengkajian penatalaksanaan medis berupa terapi farmakologis dan Nonfarmakologis pada penderita dengan kejang.

6. Menentukan diagnosis keperawatan.

7. Memberikan pendidikan kesehatan pada klien.PENUNTUN SKENARIO 2 : PENURUNAN KESADARAN PENDAHULUAN

Modul ini diberikan pada mahasiswa yang mengambil mata kuliah Sistem Neurobihavior di semester 5. TIU dan TIK pada sistem ini disajikan pada permulaan modul agar dapat dimengerti secara menyeluruh tentang konsep dasar penyakit neurologi yang memberikan gejala penurunan kesadaran. Mahasiswa diharapkan mampu menjelaskan semua aspek tentang sistem neurologi dan patomekanisme terjadinya penyakit, dan pemeriksaan lain yang dibutuhkan pada penyakit yang memberikan gejala penurunan kesadaran.

Sebelum menggunakan modul ini, mahasiswa diharapkan membaca TIU dan TIK sehingga tidak terjadi penyimpangan pada diskusi dan tujuan, serta dapat dicapai kompetensi minimal yang diharapkan.

Tujuan Instruksional Umum :

Setelah mempelajari modul ini, mahasiswa diharapkan dapat menjelaskan tentang mekanisme penurunan kesadaran, penyebab penyakit, Patomekanisme, Penanganan, dan Pencegahan Penyakit yang menyebabkan penurunan kesadaran. serta dapat melaksanakan asuhan keperawatan pada klien dengan perdarahan berdasarkan pendekatan asuhan keperawatan.Tujuan Instruksional Khusus :

1. Menguraikan Struktur organ yang terlibat.

2. Menjelaskan Tentang gangguan yang terjadi pada kasus penurunan kesadaran.3. Menjelaskan Patomekanisme penyakit.4. Menjelaskan patofisiologi terjadinya penyakit.

5. Mengenal Pengkajian penatalaksanaan medis berupa terapi farmakologis dan Nonfarmakologis pada klien dengan penurunan kesadaran.

6. Menentukan diagnosis keperawatan.

7. Memberikan pendidikan kesehatan pada klien.KASUS

PENUNTUN SKENARIO 3 : LEMAH KEDUA TUNGKAI BAWAH PENDAHULUAN

Modul ini diberikan pada mahasiswa yang mengambil mata kuliah Sistem Neurobihavior di semester 5. TIU dan TIK pada sistem ini disajikan pada permulaan modul agar dapat dimengerti secara menyeluruh tentang konsep dasar penyakit neurologi yang memberikan gejala kelemahan pada kedua tungkai bawah. Mahasiswa diharapkan mampu menjelaskan semua aspek tentang sistem neurologi dan patomekanisme terjadinya penyakit, dan pemeriksaan lain yang dibutuhkan pada penyakit yang memberikan gejala ini.

Sebelum menggunakan modul ini, mahasiswa diharapkan membaca TIU dan TIK sehingga tidak terjadi penyimpangan pada diskusi dan tujuan, serta dapat dicapai kompetensi minimal yang diharapkan.

Tujuan Instruksional Umum :

Setelah mempelajari modul ini, mahasiswa diharapkan dapat menjelaskan tentang defenisi, etiologi, patofisiologi, gejala klinik, dan penanganan penyakit yang menyebabkan kelemahan pada kedua tungkai bawah. Serta dapat melaksanakan asuhan keperawatan pada klien dengan kelemahan pada kedua tungkai bawah berdasarkan pendekatan asuhan keperawatan. Tujuan Instruksional Khusus :

1. Menguraikan Struktur Anatomi dan Fisiologi Sistem Neurobehavior yang berhubungan dengan gejala.2. Menjelaskan Penyakit-Penyakit yang dapat Memberikan Gejala kelemahan pada kedua tungkai bawah dan faktor resikonya..

3. Menjelaskan Patomekanisme timbulnya Gejala ini.4. Menjelaskan cara Anamnesis, Pemeriksaan fisis, dan Pemeriksaan penunjang yang dibutuhkan untuk mendiagnosis banding beberapa penyakit yang bisa menimbulkan gejala kelemahan pada kedua tungkai bawah.5. Mengenal Pengkajian penatalaksanaan medis berupa terapi farmakologis dan Nonfarmakologis pada klien dengan kelemahan pada kedua tungkai bawah.6. Menentukan diagnosis keperawatan.

7. Memberikan pendidikan kesehatan pada klien.KASUS

TUGAS MAHASISWA

1. Setelah membaca skenario di atas, mahasiswa harus mendiskusikan hal tersebut pada satu kelompok diskusi yang terdiri dari 8-9 orang dipimpin oleh seorang ketua dan seorang penulis yang dipilih oleh kelompok anda sendiri. Ketua dan sekretaris ini sebaiknya berganti-ganti pada setiap kali diskusi. Diskusi kelompok difasilitasi oleh seorang tutor.

2. Anda harus menggunakan aktivitas pembelajaran individual dengan menggunakan buku ajar, slide, dan internet untuk mencari informasi tambahan.

3. Melakukan diskusi kelompok mandiri (tanpa tutor), melakukan curah pendapat bebas antar anggota kelompok untuk menganalisa dan atau mensintese informasi dalam menyelesaikan masalah.

4. Berkonsultasi pada narasumber untuk memperoleh pengertian yang lebih mendalam.

PROSES PEMECAHAN MASALAH

Dalam diskusi kelompok dengan menggunakan metode curah pendapat dan diskusi, anda diharapkan memecahkan problem yang terdapat dalam skenario ini, yaitu dengan mengikuti 7 langkah penyelesaian masalah di bawah ini.

Berdasarkan skenario di aas, lakukanlah langkah-langkah berikut ini :

1. Klarifikasikan semua istilah yang asing untukmu ( Bila ada)

2. Tentukan masalah ( aspek atau konsep ) pada skenario di atas yang tidak anda mengerti. Buat pertanyaan tentang hal tersebut.

3. Dengan menggunakan pengetahuan masing-masing, jawablah atau jelaskanlah masalah tersebut.

4. Cobalah membuat menyusun penjelasan tersebut secara sistematik.

5. Tentukan masalah-masalah yang belum terjawab dengan baik dan jadikanlah hal tersebut sebagai tujuan pembelajaranmu selanjutnya.

6. Untuk menjawab atau memecahkan maslah tersebut, carilah informasi yang diperlukan sebanyak-banyaknya dari kepustakaan dan lain-lain sumber informasi.

7. Diskusikan dan lakukan sintesa dari semua informasi yang anda temukan.

Penjelasan :

Bila dari hasil evaluasi laporan kelompok ternyata masih ada informasi yang diperlukan untuk sampai pada kesimpulan akhir, maka proses 5 dan 6 bisa diulangi, dan selanjutnya dilakukan lagi langkah 7.

Kedua langkah di atas bisa di ulang-ulang di luar tutorial, dan setelah informasi dianggap cukup, maka pelaporan dilakukan dalam diskusi akhir, yang biasanya dilakukan dalam bentuk diskusi panel.

JADWAL KEGIATAN

1. Pertemuan pertama dalam kelas besar dengan tatap muka satu arah dan tanya jawab. Tujuan : Menjelaskan tentang modul dan cara menyelesaikan modul, dan membagi kelompok diskusi. Pada pertemuan pertama modul dibagikan. Dilanjutkan dengan diskusi mandiri. Tujuan :

Memilih ketua dan sekretaris kelompok

Brain storming untuk proses 1-5

Membagi tugas.

2. Pertemuan kedua dan ketiga : Diskusi tutorial dipimpin oleh mahasiswa yang terpilih menjadi ketua dan penulis kelompok, serta difasilitasi oleh tutor.

Tujuan : Untuk melaporkan hasil diskusi mandiri dan lakukan analisa dan sintesa. Proses ini bisa diulang kembali mulai dari langkah 5 bila informasi belum cukup. Diikuti oleh Belajar mandiri, Tujuan : Untuk mencari informasi baru yang diperlukan.

3. Pertemuan keempat : Dilakukan dalam kelas besar dalam bentuk diskusi panel. Tujuan untuk melaporkan hasil diskusi yang ditemukan untuk menyelesaikan masalah pada skenario. Bila ada masalah yang belum jelas atau kesalahan presesi, bisa diselesaikan oleh narasumber yang hadir pada pertemuan ini. Laporan penyajian dibentuk oleh kelompok dalam bentuk sesuai urutan yang tercantum dalam modul.

4. Masing-masing mahasiswa kemudian diberi tugas untuk menuliskan laporan yang memberikan gambaran seperti pada skenario yang didiskusikan pada kelompoknya. Laporan ditulis dalam bentuk laporan penyajian dan laporan lengkap.

5. Catatan :

Laporan penyajian kelompok dan perorangan serta semua laporan kasus masing-masing diserahkan satu rangkap ke jurusan melalui ketua kelompok.

Semua laporan akan diperiksa dan dinilai oleh pakarnya masing-masing.

Semua mahasiswa wajib menyalin laporan dari kelompok dan mahasiswa lain untuk dipakai sebagai salah satu bahan ujian.

LEMBAR KERJA

SKENARIO 2 : Seorang wanita berusia 64 tahun dibawa ke RS dalam keadaan tidak sadar. 1 jam sebelum tidak sadarkan diri pasien mengeluh nyeri kepala kiri, muntah 1x dan tidak bisa menggerakan extremitas tubuh sebelah kanan,serta bibir yang mencong ke arah kiri.

Pemeriksaan fisis saat ini: tekanan darah: 210/110, dengan kesadaran sopor.

Pasien dengan riwayat hipertensi sekitar 1 tahun yang lalu tekanan darah tertinggi saat itu 200/100.

SKENARIO 1 : Seorang anak laki-laki berusia 12 tahun, dibawa ke RS dengan keluhan utama kejang saat tidur dengan kepala menengadah ke atas, mata melenting ke atas, dan kejang kelojotan pada keempat anggota gerak. Saat ia kejang tidak sadarkan diri dan mengompol, mulut berbusa, dan terjadi selama 1-2 menit, keluhan ini terjadi ke-2 kalinya,keluhan pertama di alami sekitar 2 minggu yang lalu. Ada riwayat keluhan yang sama di keluarga.

Tanda vital saat ini: tekanan darah: 100/60mmHg, nadi: 88x/i, RR: 34x/i,SB: 37,5oC.

8. INFORMASI BARU

7. TUJUAN PEMBELAJARAN SELANJUTNYA

6. ANALISA DAN SINTESIS

5. INFORMASI TAMBAHAN

4. JAWABAN PERTANYAAN

1. KLASIFIKASI KATA SULIT

2. TENTUKAN KATA KUNCI

3. TENTUKAN PROBLEM KUNCI DENGAN MEMBUAT PERTANYAAN-PERTANYAAN PENTING

SKENARIO 3 : Seorang anak laki-laki umur 10 tahun datang ke RS dengan keluhan lemah di kedua tungkai bawah yang dialami kurang lebih sejak 6 bulan yang lalu. Awalnya 3 bulan sebelum lemah kedua tungkai pasien mengeluh batuk-batuk lama disertai dengan demam pada malam hari,keringat dingin,sesak napas,dan di dapatkan penurunan berat badan yang drastis dan nyeri pada daerah punggung belakang. Pada pemeriksaan fisis pasien ditemukan tekanan darah 90/60,nadi 102x/i, pernapasan 34x/i,SB: 38.4oC , ditemukan adanya pembengkakan pada daerah punggung belakangnya dan terdapat postur tubuh yang berubah .

Dari pemeriksaan foto x-ray ditemukan hasil bronchitis yang spesifik dan berarah pada TB millier.

1