pbl farah

21
1. Memahami & Menjelaskan Perkembangan Kedokteran Keluarga 1. Latar belakang Pada tahun 1959, dalam rangka lebih meningkatkan bobot dan nilai pelayanan kesehatan yang menyeluruh tersebut The American Medical Association menyusun suatu rancangan pendidikan khusus yang bersifat lebih formal. Rancangan ini pada tahun 1969 berhasil disahkan, dan sejak tahun 1969 tersebut, di Amerika Serikat, dokter keluarga dipandang sebagai salah satu dokter spesialis. Demikianlah, sesuai dengan latar belakang yang seperti ini dan juga berbagai peristiwa khusus yang terjadi di masing - masing negara, akhirnya gerakan dokter keluarga tersebut mulai bermunculan. Ringkasan sejarah perkembangan yang dimaksud untuk beberapa negara, secara sederhana dapat diuraikan sebagai berikut : 1. Inggris Kehendak untuk mengembalikan pelayanan dokter keluarga di Inggris telah dimulai sejak tahun 1844, tetapi pada waktu itu banyak mendapat tantangan. Barulah kemudian pada tahun 1952, praktek dokter keluarga ini mendapat pengakuan yakni dengan berhasil didirikannya Royal College of General Practise 2. Australia Kehendak untuk mengembalikan pelayanan dokter keluarga di Australia telah dimulai sejak tahun 1958, yakni dengan didirikannya The College of General Practice yang pada waktu itu aktif menyelenggarakan program pendidikan kedokteran berkelanjutan berikut ujiannya yang telah dimulai sejak tahun 1960. Kegiatan ini secara resmi diakui pada tahun 1973, yakni dengan mulai diselenggarakannya Family Medicine Program oleh pemerintah federal. 3. Singapura Kegiatan untuk mengembalikan pelayanan dokter keluarga di Singapura telah dimulai sejak tahun 1971, dan sejak tahun 1972 aktif menyelenggarakan program pendidikan. Sayang sekali sampai saat ini program tersebut belum mendapat pengakuan resmi dari pemerintah.

Upload: diandhara-nuryadin

Post on 16-Nov-2015

217 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

med

TRANSCRIPT

1. Memahami & Menjelaskan Perkembangan Kedokteran Keluarga

1. Latar belakang

Pada tahun 1959, dalam rangka lebih meningkatkan bobot dan nilai pelayanan kesehatan yang menyeluruh tersebut The American Medical Association menyusun suatu rancangan pendidikan khusus yang bersifat lebih formal. Rancangan ini pada tahun 1969 berhasil disahkan, dan sejak tahun 1969 tersebut, di Amerika Serikat, dokter keluarga dipandang sebagai salah satu dokter spesialis.Demikianlah, sesuai dengan latar belakang yang seperti ini dan juga berbagai peristiwa khusus yang terjadi di masing - masing negara, akhirnya gerakan dokter keluarga tersebut mulai bermunculan. Ringkasan sejarah perkembangan yang dimaksud untuk beberapa negara, secara sederhana dapat diuraikan sebagai berikut :1. Inggris

Kehendak untuk mengembalikan pelayanan dokter keluarga di Inggris telah dimulai sejak tahun 1844, tetapi pada waktu itu banyak mendapat tantangan. Barulah kemudian pada tahun 1952, praktek dokter keluarga ini mendapat pengakuan yakni dengan berhasil didirikannya Royal College of General Practise2. Australia

Kehendak untuk mengembalikan pelayanan dokter keluarga di Australia telah dimulai sejak tahun 1958, yakni dengan didirikannya The College of General Practice yang pada waktu itu aktif menyelenggarakan program pendidikan kedokteran berkelanjutan berikut ujiannya yang telah dimulai sejak tahun 1960. Kegiatan ini secara resmi diakui pada tahun 1973, yakni dengan mulai diselenggarakannya Family Medicine Program oleh pemerintah federal.3. Singapura

Kegiatan untuk mengembalikan pelayanan dokter keluarga di Singapura telah dimulai sejak tahun 1971, dan sejak tahun 1972 aktif menyelenggarakan program pendidikan. Sayang sekali sampai saat ini program tersebut belum mendapat pengakuan resmi dari pemerintah.

4. Indonesia

Kegiatan untuk mengembalikan pelayanan dokter keluarga di Indonesia telah dimulai sejak tahun 1981, yakni dengan didirikannya Kelompok Studi Dokter Keluarga. Pada tahun 1990, melalui kongresnya yang kedua di Bogor, nama organisasi diubah menjadi Kolese Dokter Keluarga Indonesia. Sekalipun organisasi ini sejak tahun 1988 telah menjadi anggota IDI, tetapi pelayanan dokter keluarga di Indonesia belum secara resmi mendapat pengakuan, baik dari profesi kedokteran dan ataupun dari pemerintah.`Untuk lebih meningkatkan program kerja, terutama pada tingkat internasional, maka didirikanlah organisasi internasional dokter keluarga pada tahun 1972, yang dikenal dengan nama World Organization of National College, Academic and Academic Assiciation of General Practitioners / Family Physician (WONCA). Indonesia adalah anggota WONCA yang diwakili oleh Kolese Dokter Keluarga Indonesia.

Dokter Keluarga adalah dokter praktek umum yang menyelenggarakanpelayanan primer yang komprehensif, kontinyu, mengutamakanpencegahan, koordinatif, mempertimbangkan keluarga, komunitas danlingkungan yang dilandasi keterampilan dan keilmuan yang mapan.Definisi dokter keluarga

Dokter keluarga adalah dokter yang mengutamakan penyediaan pelayanan komprehensif bagi semua orang yang mencari pelayanan kedokteran, dan mengatur pelayanan oleh provider lain bila diperlukan. Dikatakan pula bahwa dokter keluarga adalah dokter yang mengasuh individu sebagai bagian dari keluarga dan dalam lingkup komunitas dari individu tersebut. Tanpa membedakan ras, budaya, dan tingkatan sosial. Secara klinis, dokter ini berkompeten untuk menyediakan pelayanan dengan sangat mempertimbangkan dan memperhatikan latar belakang budaya, sosioekonomi, dan psikologis pasien. Dokter ini bertanggung jawab atas berlangsungnya pelayanan yang komprehensif dan bersinambung bagi pasiennya (WONCA, 1991). Dokter keluarga adalah dokter yang dapat memberikan pelayanan kesehatan yang berorientasi komunitas dengan titik berat kepada keluarga, tidak hanya memandang penderita sebagai individu yang sakit tetapi sebagai bagian dari unit keluarga dan tidak hanya menanti secara pasif, tetapi bila perlu aktif mengunjungi penderita atau keluarganya (Ikatan Dokter Indonesia, 1982). Dokter keluarga adalah dokter yang memiliki tanggung jawab menyelenggarakan pelayanan kesehatan tingkat pertama serta pelayanan kesehatan yang menyeluruh yang dibutuhkan oleh semua anggota yang terdapat dalam satu keluarga, dan apabila kebetulan berhadapan dengan suatu masalah kesehatan khusus yang tidak mampu ditanggulangi, meminta bantuan konsultasi dari dokter ahli yang sesuai (The American Board of Family Practice, 1969).RUANG LINGKUP

Ruang lingkup pelayanan dokter keluarga mencakup bidang amat luas sekali. Jika disederhanakan secara umum dapat dibedakan atas dua macam :

1. Kegiatan yang dilaksanakan

Pelayanan yang diselenggarakan oleh dokter keluarga harus memenuhi syarat pokok yaitupelayanan kedokteran menyeluruh (comprehensive medical services).Karakteristik CMC:

Jenis pelayanan yang diselenggarakan mencakup semua jenis pelayanan kedokteran yang dikenal di masyarakat.

Tata cara pelayanan tidak diselenggarakan secara terkotak-kotak ataupun terputus-putus melainkan diselenggarakan secara terpadu (integrated) dan berkesinambungan(continu).

Pusat perhatian pada waktu menyelenggarakan pelayanan kedokteran tidakmemusatkan perhatiannya hanya pada keluhan dan masalah kesehatan yangdisampaikan penderita saja, melainkan pada penderita sebagai manusia seutuhnya.

Pendekatan pada penyelenggaraan pelayanan tidak didekati hanya dari satu sisi saja,melainkan dari semua sisi yang terkait (comprehensive approach) yaitu sisi fisik, mental dan sosial (secara holistik).

Batasan Dokter Keluarga1. Dokter keluarga adalah dokter yang mengutamakan penyediaan pelayanan komprehensif bagi semua orang yang mencari pelaanan kedokteran dan mengatur pelauanan oleh provider lain bila diperlukan kepada semua orang tanpa adanya pembatasan usia, gender, atau jenis penyakit. Dokter keluarga bertindak terhadap pasien sebagai bagian dari keluraga dan runag lingkup komunitas dari individu tersebut tanpa membedakan staus

2. Dokter keluarga adalah dokter yang dapat memberikan pelauyanan kesehatan yang berorientasi komunitas dengan titik berat kepada keluarga, tidak hanya menanti secara pasif bila perlu aktif mengunjungi penderita atau keluarganya

3. Dokter keluarga adalah dokter yang memiliki tanggung jawab menyelenggarakan peluanan kesehtan tingkat pertama serta pelayanan kesehatan yang menyeluruh yang dibutukan oleh semua anggota yang terdapat dalam satu keluarga. Apabila menghadapi suatu penyakit yang tidak bisa ditangani, meminta bantuan konsultasi dari dokter ahli yang sesuai

4. Dokter keluarga adlaha dokter yang melayani masuarakat sebagai kontak pertama yang merupakan masuk ke sistem pelaanan kesehtan, menilai kebutuhan kesehatan total pasien dan menyelenggarakan pelayanan kedokteran perseorangan dalam satu atau beberapa cabang ilmu, serta merujuk pasein ke tempat peluanan yang lebih memadai, sementara tetap menjaga kesinambungan pelauanan, mengembagkan tanggung jawab untuk peluanan kesehtan menyeluruh dan berkesinambungan serta bertindak sebagai koordinator pelyanan kesehatan, emnerima tanggung jawab untuk perawatan total

5. Menyelenggarakan pelayanan kesehtan persomal, tingkat pertama, menyeluruh dan berkesinambungan kepara pasiennya yang terkait dengan keluarga, komunitas serta lingkungannya2. Memahami & Menjelaskan Prinsip dan Standar Dokter keluarga1. Prinsip & Standar

Prinsip pelayanan dokter keluarga

a. Dokter sebagai kontak pertama (first contact)

Dokter keluarga adalah pemberi layanan kesehatan yang pertama kali ditemui pasien atau klien dalam masalah kesehatannya.

b. Layanan bersifat pribadi (Personal care)

Dokter keluarga memberikan layanan yang bersifat pribadi dengan mempertimbangkan pasien sebagai bagian dari keluarga.

c. Pelayanan Paripurna (Comprehensive)

Dokter keluarga memberikan pelayanan menyeluruh yang memadukan promosi kesehatan, pencegahan penyakit, pengobatan, dan rehabilitasi dengan aspek fisik, psikologis, dan social budaya.

d. Pelayanan berkesinambungan (continuous care)

Pelayanan dokter keluarga berpusat pada orangnya (patient centered), bukan pada penyakitnya (disease centered).

e. Mengutamakan pencegahan (Prevention first)

Karena berangkat dari paradigm sehat, maka upaya pencegahan dokter keluarga dilakukan sedini mungkin.

f. Koordinasi dalam upaya mengatasi masalah pasien,

dokter keluarga perlu berkonsultasi dengan displin ilmu lainnya.

g. Community Oriented

Dokter keluarga dalam mengatasi masalah pasien haruslah tetap memperhatikan dampak kondisi pasien terhadap komunitas dan sebaliknya.

Standar pelayanan dokter keluarga

1. Standar Pemeliharaan Kesehatan di Klinik (Standards of clinical care)a. Standar Pelayanan Paripurna (standard of comprehensive of care)Pelayanan yang disediakan dokter keluarga adalah pelayanan medis strata pertama untuk semua orang yang bersifat paripurna (comprehensive), yaitu termasuk pemeliharaan dan peningkatan kesehatan (promotive), pencegahan penyakit dan proteksi khusus (preventive and spesific protection), pemulihan kesehatan (curative), pencegahan kecacatan (disability limitation) dan rehabilitasi setelah sakit (rehabilitation) dengan memperhatikan kemampuan sosial serta sesuai dengan mediko legal etika kedokteran.

1) Pelayanan medis strata pertama untuk semua orang

Pelayanan dokter keluarga merupakan praktik umum dengan pendekatan kedokteran keluarga yang memenuhi standar pelayanan dokter keluarga dan diselenggarakan oleh dokter yang sesuai dengan standar profesi dokter keluarga serta memiliki surat ijin pelayanan dokter keluarga dan surat persetujuan tempat praktik.2) Pemeliharaan dan peningkatan kesehatan

Pelayanan dokter keluarga memiliki sistim untuk memperhatikan pemeliharaan kesehatan dan peningkatan kesehatan pasien dan keluarganya.3) Pencegahan penyakit dan proteksi khusus

Pelayanan dokter keluarga memiliki sistim untuk menggunakan segala kesempatan dalam menerapkan pencegahan masalah kesehatan pada pasien dan keluarganya.4) Deteksi dini

Pelayanan dokter keluarga memiliki sistim untuk menggunakan segala kesempatan dalam melaksanakan deteksi dini penyakit dan melakukan pelayanan yang tepat untuk itu.

5) Kuratif medic

6) Pelayanan dokter keluarga memiliki sistim untuk melaksanakan pemulihan kesehatan dan pencegahan kecacatan pada strata pelayanan tingkat pertama, termasuk kegawatdaruratan medik, dan bila perlu akan dikonsultasikan dan / atau dirujuk ke pusat pelayanan kesehatan dengan strata yang lebih tinggi.

7) Rehabilitasi medic dan sosial

Pelayanan dokter keluarga memiliki sistim untuk menerapkan segala kesempatan rehabilitasi pada pasien dan / atau keluarganya setelah mengalami masalah kesehatan atau kematian baik dari segi fisik, jiwa maupun sosial.8) Kemampuan social keluarga

Pelayanan dokter keluarga memiliki sistim untuk memperhatikan kondisi sosial pasien dan keluarganya. 9) Etik medikolegal

Pelayanan dokter keluarga memiliki sistim yang sesuai dengan mediko legal dan etik kedokteran.b. Standar Pelayanan Medis (Standard of medical care)Pelayanan yang disediakan dokter keluarga merupakan pelayanan medis yang melaksanakan pelayanan kedokteran secara lege artis.1) AnamnesisPelayanan dokter keluarga melaksanakan anamnesis dengan pendekatan pasien (patient-centered approach) dalam rangka memperoleh keluhan utama pasien, kekhawatiran dan harapan pasien mengenai keluhannya tersebut, serta memperoleh keterangan untuk dapat menegakkan diagnosis.

2) Pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang

Dalam rangka memperoleh tanda - tanda kelainan yang menunjang diagnosis atau menyingkirkan diagnosis banding, dokter keluarga melakukan pemeriksaan fisik secara holistik; dan bila perlu menganjurkan pemeriksaan penunjang secara rasional, efektif dan efisien demi kepentingan pasien semata. 3) Penegakkan diagnosis dan diagnosis bandingPada setiap pertemuan, dokter keluarga menegakkan diagnosis kerja dan beberapa diagnosis banding yang mungkin dengan pendekatan diagnosis holistik. 4) Prognosis

Pada setiap penegakkan diagnosis, dokter keluarga menyimpulkan prognosis pasien berdasarkan jenis diagnosis, derajat keparahan, serta tanda bukti terkini (evidence based). 5) Konseling Untuk membantu pasien (dan keluarga) menentukan pilihan terbaik penatalaksanaan untuk dirinya, dokter keluarga melaksanakan konseling dengan kepedulian terhadap perasaan dan persepsi pasien (dan keluarga) pada keadaan di saat itu. 6) Konsultasi

Pada saat - saat dinilai perlu, dokter keluarga melakukan konsultasi ke dokter lain yang dianggap lebih piawai dan / atau berpengalaman. Konsultasi dapat dilakukan kepada dokter keluarga lain, dokter keluarga konsultan, dokter spesialis, atau dinas kesehatan, demi kepentingan pasien semata. 7) Rujukan

Pada saat - saat dinilai perlu, dokter keluarga melakukan rujukan ke dokter lain yang dianggap lebih piawai dan/atau berpengalaman. Rujukan dapat dilakukan kepada dokter keluarga lain, dokter keluarga konsultan, dokter spesialis, rumah sakit atau dinas kesehatan, demi kepentingan pasien semata.

c. Standar Pelayanan Menyeluruh (Standar of holistic of care)

Pelayanan yang disediakan dokter keluarga bersifat menyeluruh, yaitu peduli bahwa pasien adalah seorang manusia seutuhnya yang terdiri dari fisik, mental, sosial dan spiritual, serta berkehidupan di tengah lingkungan fisik dan sosialnya.

1) Pasien adalah manusia seutuhnya

Pelayanan dokter keluarga memiliki sistim untuk memandang pasien sebagai manusia yang seutuhnya. 2) Pasien adalah bagian dari keluarga dan lingkungannya

Pelayanan dokter keluarga memiliki sistim untuk memandang pasien sebagai bagian dari keluarga pasien, dan memperhatikan bahwa keluarga pasien dapat mempengaruhi dan/atau dipengaruhi oleh situasi dan kondisi kesehatan pasien. 3) Pelayanan menggunakan segala sumber di sekitarnya

Pelayanan dokter keluarga mendayagunakan segala sumber di sekitar kehidupan pasien untuk meningkatkan keadaan kesehatan pasien dan keluarganya.

d. Standar Pelayanan Terpadu (standard of integration of care) Pelayanan yang disediakan dokter keluarga bersifat terpadu, selain merupakan kemitraan antara dokter dengan pasien pada saat proses penatalaksanaan medis, juga merupakan kemitraan lintas program dengan berbagai institusi yang menunjang pelayanan kedokteran, baik dari formal maupun informal.1) Koordinator penatalaksanaan pasien

Pelayanan dokter keluarga merupakan koordinator dalam penatalaksanaan pasien yang diselenggarakan bersama, baik bersama antar dokter pasien - keluarga, maupun bersama antar dokter pasien - dokter spesialis / rumah sakit. 2) Mitra dokter - pasien

Pelayanan dokter keluarga merupakan keterpaduan kemitraan antara dokter dan pasien pada saat proses penatalaksanaan medis. 3) Mitra lintas sektoral medik Pelayanan dokter keluarga bekerja sebagai mitra penyedia pelayanan kesehatan dengan berbagai sektor pelayanan kesehatan formal di sekitarnya.4) Mitra lintas sectoral alternatif dan komplimenter medik

Pelayanan dokter keluarga mempedulikan dan memperhatikan kebutuhan dan perilaku pasien dan keluarganya sebagai masyarakat yang menggunakan berbagai pelayanan kesehatan nonformal di sekitarnya.

e. Standar Pelayanan Bersinambung (standard of continuum care) Pelayanan yang disediakan dokter keluarga merupakan pelayanan bersinambung, yang melaksanakan pelayanan kedokteran secara efektif efisien, proaktif dan terus menerus demi kesehatan pasien.1) Pelayanan proaktif

Pelayanan dokter keluarga menjaga kesinambungan layanan secara proaktif.2) Rekam medik bersinambung

Informasi dalam riwayat kesehatan pasien sebelumnya dan pada saat datang, digunakan untuk memastikan bahwa penatalaksanaan yang diterapkan telah sesuai untuk pasien yang bersangkutan. 3) Pelayanan efektif efisien

Pelayanan dokter keluarga menyelenggarakan pelayanan rawat jalan efektif dan efisien bagi pasien, menjaga kualitas, sadar mutu dan sadar biaya. 4) Pendampingan

Pada saat - saat dilaksanakan konsultasi dan / atau rujukan, pelayanan dokter keluarga menawarkan kemudian melaksanakan pendampingan pasien, demi kepentingan pasien.

. Standar Perilaku dalam Praktik (Standards of behavior in practice)

a. Standar perilaku terhadap pasien (patient-physician relationship standard)Pelayanan dokter keluarga menyediakan kesempatan bagipasien untuk menyampaikan kekhawatiran dan masalah kesehatannya, serta memberikan kesempatan kepada pasien untuk memperoleh penjelasan yang dibutuhkan guna dapat memutuskan pemilihan penatalaksanaan yang akan dilaksanakannya.1) Informasi memperoleh pelayanan

Pelayanan dokter keluarga memberikan keterangan yang adekuat mengenai cara untuk memperoleh pelayanan yang diinginkan. 2) Masakonsultasi

Waktu untuk konsultasi yang disediakan oleh dokter keluarga kepada pasiennya adalah cukup bagi pasien untuk menyampaikan keluhan dan keinginannya, cukup untuk dokter menjelaskan apa yang diperolehnya pada anamnesa dan pemeriksaan fisik, serta cukup untuk menumbuhkan partisipasi pasien dalam melaksanakan penatalaksanaan yang dipilihnya, sebisanya 10 menit untuk setiap pasien.3) Informasi medik menyeluruh

Dokter keluarga memberikan informasi yang jelas kepada pasien mengenai seluruh tujuan, kepentingan, keuntungan, resiko yang berhubungan dalam hal pemeriksaan, konsultasi, rujukan, pengobatan, tindakan dan sebagainya sehingga memungkinkan pasien untuk dapat memutuskan segala yang akan dilakukan terhadapnya secara puas dan terinformasi. 4) Komunikasi efektifDokter keluarga melaksanakan komunikasi efektif berlandaskan rasa saling percaya. 5) Menghormati hak dan kewajiban pasien dan dokter

Dokter keluarga memperhatikan hak dan kewajiban pasien, hak dan kewajiban dokter termasuk menjunjung tinggi kerahasiaan pasien. b. Standar perilaku dengan mitra kerja di klinik (Standard of partners relationship inpractice)Pelayanan dokter keluarga mempunyai seorang dokter keluarga sebagai pimpinan manajemen untuk mengelola klinik secara profesional.1) Hubungan profesional dalam klinik

Dokter keluarga melaksanakan praktik dengan bantuan satu atau beberapa tenaga kesehatan dan tenaga lainnya berdasarkan atas hubungan kerja yang profesional dalam suasana kekeluargaan.

2) Bekerja dalam tim

Pada saat menyelenggarakan penatalaksanaan dalam peningkatan derajat kesehatan pasien dan keluarga, pelayanan dokter keluarga merupakan sebuah tim.

3) Pemimpin klinik

Pelayanan dokter keluarga dipimpin oleh seorang dokter keluarga atau bila terdiri dari beberapa dokter keluarga dapat dibagi untuk memimpin bidang manajemen yang berbeda di bawah tanggung jawab pimpinan. c. Standar perilaku dengan sejawat (Standard of working with colleagues)Pelayanan dokter keluarga menghormati dan menghargai pengetahuan, ketrampilan dan kontribusi kolega lain dalam pelayanan kesehatan dan menjaga hubungan baik secara profesional.1) Hubungan profesional antar profesi

Pelayananan dokter keluarga melaksanakan praktik dengan mempunyai hubungan profesional dengan profesi medik lainnya untuk kepentingan pasien. 2) Hubungan baik sesama dokter Pelayanan dokter keluarga menghormati keputusan medik yang diambil oleh dokter lain dan memperbaiki penatalaksanaan pasien atas kepentingan pasien tanpa merugikan nama dokter lain. 3) Perkumpulan profesiDokter keluarga dalam pelayanan dokter keluarga adalah anggota perkumpulan profesi yang sekaligus menjadi anggota Ikatan Dokter Indonesia dan berpartisipasi pada kegiatan - kegiatan yang ada.d. Standar pengembangan ilmu dan ketrampilan praktik (Standard of knowledge and skill development)Pelayanan dokter keluarga selalu berusaha mengikuti kegiatan - kegiatan ilmiah guna memelihara dan menambah ketrampilan praktik serta meluaskan wawasan pengetahuan kedokteran sepanjang hayatnya.1) Mengikuti kegiatan ilmiah

Pelayanan dokter keluarga memungkinkan dokter yang berpraktik untuk secara teratur dalam lima tahun praktiknya mengikuti kegiatan - kegiatan ilmiah seperti pelatihan, seminar, lokakarya dan pendidikan kedokteran berkelanjutan lainnya. 2) Program jaga mutu

Pelayanan dokter keluarga melakukan program jaga mutu secara mandiri dan / atau bersama - sama dengan dokter keluarga lainnya, secara teratur ditempat praktiknya. 3) Partisipasi dalam kegiatan pendidikan Pelayanan dokter keluarga mempunyai itikad baik dalam pendidikan dokter keluarga, dan berusaha untuk berpartisipasi pada pelatihan mahasiswa kedokteran atau pelatihan dokter. 4) Penelitian dalam praktik

Pelayanan dokter keluarga mempunyai itikad baik dalam penelitian dan berusaha untuk menyelenggarakan penelitian yang sesuai dengan etika penelitian kedokteran, demi kepentingan kemajuan pengetahuan kedokteran. 5) Penulisan ilmiah

Dokter keluarga pada pelayanan dokter keluarga berpartisipasi secara aktif dan / atau pasif pada jurnal ilmiah kedokteran.e. Standar partisipasi dalam kegiatan masyarakat di bidang kesehatan (standard as community leader)Pelayanan dokter keluarga selalu berusaha berpartisipasi aktif dalam segala kegiatan peningkatan kesehatan di sekitarnya dan siap memberikan pendapatnya pada setiap kondisi kesehatan di daerahnya.

1) Menjadi anggota perkumpulan sosial

Dokter keluarga dan petugas kesehatan lainnya yang bekerja dalam pelayanan dokter keluarga, menjadi anggota perkumpulan sosial untuk mempeluas wawasan pergaulanJenis Pelayanan Dokter Keluarga

1) Konsultasi medis dan penyuluhan kesehatan

2) Pemeriksaan dan Pengobatan oleh dokter3) Tindakan medis kecil (ringan)4) Pemeriksaan penunjang laboratorium sederhana5) Pemeriksaan ibu hamil, nifas, dan ibu menyusui, bayi dan anak balita6) Upaya penyembuhan terhadap efek samping kontrasepsi7) Pemberian obat pelayanan dasar dan pelayanan obat penyakit kronis atas indikasi medis,8)Pemberian surat rujukan ke Rumah Sakit/Dokter Spesialis untuk kasus yang tidak dapat ditangani Dokter Keluarga 3. Memahami & Menjelaskan Kompetensi dan Peran Dokter Keluarga 1. Dokter Keluarga sebagai Penyelenggara Pelayanan Kesehatan Tingkat I. Bahwa peran pemberi pelayanan tingkat primer adalah sangat strategis. Sementara itu berbagai masalah pada pelayanan kesehatan tingkat primer juga harus dapat diatasi. Sistem pelayanan kesehatan tingkat primer di sekitar kita menunjukkan hal-hal sebagai berikut :

- pengguna jasa pelayanan tingkat primer lebih banyak kelompok rentan,

- pergeseran epidemiologis penyakit lebih ke arah katastrofis dan kronis,

- upaya-upaya promotif dan preventif belum berjalan baik,

- rendahnya kualitas, inefisiensi dan inefektifitas pelayanan kesehatan tingkat primer,

- fragmentasi sistem pelayanan kesehatan.

- tidak berjalannya sistem rujukan dengan baik

Sementara itu, tuntutan masyarakat akan pelayanan tingkat primer yang berkualitas, serta tantangan menyongsong globalisasi dimana pelayanan kesehatan harus memenuhi standar internasional (can be audited, accountable, reliable) mendorong pada kesadaran perlunya peningkatan pelayanan kesehatan tingkat primer yang bermutu akan tetapi efektif dan efisien. Dokter keluarga juga bertugas di lini terdepan sebagai pelaksana pelayanan primer yang handal, berpikir dan berancangan holistik, bertindak sebagai koordinator dan kolaborator untuk kepentingan pasien, sebagai katalis masyarakat, memungkinkan audit, meningkatkan akuntabilitas pelayanan dan antisipasif terhadap globalisasi. Kebijakan pemerintah tentang akselerasi pengembangan dokter keluarga seharusnya merupakan bagian dari penataan pelayanan kesehatan yang memberi penguatan pada pemberi pelayanan kesehatan tingkat primer .

Pengalaman bertahun-tahun dalam pengembangan dokter keluarga (sejak Muktamar ke-17 IDI-1980) telah mengantarkan pada suatu kesimpulan bahwa pengembangan dokter keluarga haruslah dilakukan sejalan dan bersama-sama dengan penataan sistem pembiayaan. Hal ini dilakukan agar prinsip-prinsip sustainabilitas pembiayaan pelayanan dokter keluarga dapat dicapai di samping tercapainya pula efektifitas dan efisiensi pelayanan kesehatan tingkat primer lebih bermutu..

2. Pengendalian Rujukan Dalam rangka mencapai efisiensi dan efektifitas system rujukan harus berjalan sesuai proses yang baik. Kunci pengendalian rujukan akan berjalan sempurna jika pelayanan kesehatan yang paripurna dilakukan melalui langkah langkah :

1) Pembinaan ( promotif )

2) Pencegahan ( prevenstif)

3) Deteksi dini dan tindakan segera

4) Pencegahan cacat lebih lanjut

5) Pemulihan dan konsultasi secara rujukan.

Hasil penelitian di Amerika tahun ( Newhouse cit Gufron, 2001) berkesimpulan bahwa dengan system pengendalian rujukan yang dilakukan oleh lembaga asuransi kesehatan ( HMO (Health Maintence Organitation ), menekan peserta/ pasien 40% lebih rendah masuk dan dirawat di rumah sakit dibanding yang memanfaatkan sistem fee for service.3. Sebagai penasehat setiap masalah kesehatan ( health consular) atau konseling 1Untuk membantu pasien dan keluarga menentukan pilihan terbaik penatalaksanaan untuk dirinyam dokter keluarga nelaksanakan konseling dengan kepedulian terhadap perasaaan dan persepsi pasien dan keluarga pada keadaan di saat itu

Indikator

1) Dokter keluarga dapat menunjukkan bukti bahwa telah mengikuti pelatihan/ / pendidikan kedokteran bersinambung dimaan program tersebut berisi tentang konseling individual

2) Dokter keluarga dapat menunjukkan bukti bahwa telah mengikut pelatihan mengenai konseling keluarga

3) Pelyanan dokter keluarga terbukti memiliki pelayanan konseling bagi pasien dan atau keluarga

4) Rekam medik dokter keluarga memiliki sistem untuk adanya catatatn tambahan mengenai hasil konseling pasien dan atau keluarga

4. Sebagai pengatur pemakaian sumber kesehatan ( resources allocator).3Dokter keluarga sebagai pengatur pemakaian sumber kesehatan, artinya disini dokter keluarga bertindak sebagai manager dimana harus dapat mengatur sumber kesehatan baik sumber tenaga kesehatan, fasilitas kesehatan, mengatur mengenai informasi (rekam medis dan komputerisasi mengenai informasi terkini ilmu dan perkembangan seputar kesehatan dan kedokteran), mengatur keuangan, dan mengatur menjaga kualitas pelayanan sumber kesehatan

Karakteristik Dokter Keluarga1. Lynn P. Carmichael (1973)

a. Mencegah penyakit dan memelihara kesehatan

b. Pasien sebagai bagian dari keluarga dan masyarakat

c. Pelayanan menyeluruh, mempertimbangkan pasien dan keluarganya

d. Andal mendiagnosis, tanggap epidemiologi dan terampil menangani penyakit

e. Tanggap saling-aruh faktor biologik-emosi-sosial, dan mewaspadai kemiripan penyakit.

2. Debra P. Hymovic & Martha Underwood Barnards (1973)

a. Pelayanan responsif dan bertanggung jawabb. Pelayanan primer dan lanjutc. Diagnosis dini, capai taraf kesehatan tinggid. Memandang pasien dan keluargae. Melayani secara maksimal

3. IDI (1982)a. Memandang pasien sebagai individu, bagian dari keluarga dan masyarakat

b. Pelayanan menyeluruh dan maksimal

c. Mengutamakan pencegahan, tingkatan taraf kesehatan

d. Menyesuaikan dengan kebutuhan pasien dan memenuhinya

e. Menyelenggarakan pelayanan primer dan bertanggung jawab atas kelanjutannyaPrinsip prinsip pelayanan dokter keluarga di Indonesia mengikuti anjuran WHO dan WONCA yang mencantumkan prinsip prinsip ini dalam banyak terbitannya. Prinsip prinsip ini juga merupakan simpulan untuk dapat meningkatkan kualitas layanan dokter primer dalam melaksanakan pelayanan kedokteran. Prinsip prinsip pelayanan / pendekatan kedokteran keluarga adalah memberikan / mewujudkan :1. Pelayanan yang holistic dan komprehensif2. Pelayanan yang kontinu

3. Pelayanan yang mengutamakan pencegahan

4. Pelayanan yang koordinatif dan kolaboratif

5. Penanganan personal bagi setiap pasien sebagai bagian integral dari keluarganya6. Pelayanan yang mempertimbangkan keluarga, lingkungan kerja,dan lingkungan tempat tinggalnya

7. Pelayanan yang menjunjung tinggi etika dan hukum

8. Pelayanan yang dapat diaudit dan dapat dipertanggungjawabkan

9. Pelayanan yang sadar biaya dan sadar mutuDengan melihat pada prinsip pelayanan yang harus dilaksanakan, maka disusun kompetensi yang harus dimiliki oleh seorang dokter untuk dapat disebut menjadi dokter keluarga.Standar Kompetensi Dokter Keluarga menurut Deklarasi WONCA WHO tahun 2003 meliputi :1. Melaksanakan asuhan bagi pasien dalam kelompok usia tertentu Bayi baru lahir Bayi Anak Remaja Dewasa Wanita hamil dan menyusui Lansia wanita dan pria 2. Mengintegrasikan Komponen asuhan komprehensif

Memahami epidemiologi penyakit Melakukan anamnesis dan pemeriksaan jasmani secara memadai Memahami ragam perbedaan faali dan metabolisme obat Menafsirkan hasil pemeriksaan laboratorium dan radiologi Menyelenggarakan penilaian risiko khusus usia tertentu Menyelenggarakan upaya pencegahan, penapisan, dan panduan serta penyuluhan gizi Memahami pokok masalah perkembangan normal Menyelenggarakan konseling psikologi dan perilaku Mengkonsultasikan atau merujuk pasien tepat pada waktunya bila diperlukan Menyelenggarakan layanan paliatif

Menjunjung tinggi aspek etika pelayanan kedokteran