pbl blok 13 siklus kehidupan dan tumbuh kembang anak

18
Proses Perkembangan Mental Anak Chatarina A Cindy De Patta 102012418 F2 Email: [email protected] Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana Jl. Arjuna Utara No. 6 Jakarta Barat 11510 2013 Pendahuluan Dalam proses pertumbuhan dan perkembangan, banyak hal yang mempengaruhinya, seperti faktor herediter, lingkungan, dan factor internal. Faktor inilah yang nantinya akan menentukan akan tahap perkembangan dan pertumbuhan anak sesuai dengan tahapan usianya. Namun, tidak setiap manusia mengalami perkembangan yang sempurna. Ada juga beberapa manusia yang mengalami gangguan dalam proses perkembangannya, baik perkembangan fisik, maupun perkembangan mental dan emosinya. Gangguan bisa terjadi karena berbagai macam faktor baik eksternal, maupun internal.1 Tujuan:

Upload: chatarina-ancilla-cindy

Post on 03-Oct-2015

25 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

tumbuh kebang

TRANSCRIPT

Proses Perkembangan Mental AnakChatarina A Cindy De Patta102012418F2Email: [email protected] Kedokteran Universitas Kristen Krida WacanaJl. Arjuna Utara No. 6 Jakarta Barat 115102013

Pendahuluan

Dalamproses pertumbuhan dan perkembangan, banyak hal yang mempengaruhinya, seperti faktor herediter, lingkungan, dan factor internal. Faktor inilah yang nantinya akan menentukan akan tahap perkembangan dan pertumbuhan anak sesuai dengan tahapan usianya. Namun, tidak setiap manusia mengalamiperkembangan yang sempurna. Ada juga beberapa manusia yang mengalami gangguan dalam prosesperkembangannya, baik perkembangan fisik, maupun perkembangan mental dan emosinya. Gangguan bisa terjadi karena berbagai macam faktor baik eksternal, maupun internal.1Tujuan:

Anamnesis

Anamnesis atau medical history takingmerupakan cara untuk mendapatkan keterangan dan data klinis tentang keadaan pasien melalui proses tanya-jawab lisan (verbal). Dalam hal ini ditanya keluhan serta keterangan lain yang dialami atau dirasakan oleh pasien tersebut. Anamnesis terdiri 2 jenis yaitu autoanamnesis dan alloanamnesis. Autoanamnesis adalah anamnesis yang dilakukan langsung kepada pasien, sedangkan alloanamnesis adalah anamnesis yang dilakukan terhadap keluarga atau orang terdekat yang mengerti kondisipasien. Alloanamnesis dilakukan karena kondisi pasien yang tidak memungkinkan untukdilakukan autoanamnesis. Misalnya kondisi pasien yang tidak sadar atau pasien yang masih dalam usia anak-anak.Sistematika anamnesis :

1. Keluhan utama2. Keluhan dan keterangan tambahan3. Personal medical history, menyangkut riwayat penyakit terdahulu4. Riwayat keluarga5. Riwayat social-ekonomi

Perkembangan PsikososialPerkembangan psikososial adalah perkembangan mental emosional seseorang dalam usahanya menyesuaikan diri dengan lingkungan dan pengalamannya.Perkembangan psikososial menurut Freud di bagi menjadi 5 tahap:1. Tahap oral (0-1 tahun)Selama masa bayi sumber utama mencari kesenangan berpusat pada aktivitas oral seperti mengisap, menggigit, mengunyah dan berbicara. Anak boleh memilih dari salah satu yang disebutkan ini, dan metode pemuasan kebutuhan oral yang dipilih dapat memberikan beberapa indikasi kepribadian yang sedang mereka bentuk.2. Tahap anal (1-3 tahun)Ketertarikan selama tahun kedua kehidupan berpusat pada bagian anal saat otot-otot sfingter berkembang dan anak-anak mampu menahan atau mengeluarkanfeses sesuai keinginan. Pada tahap ini suasana di sekitar toilet training dapatmenimbulkan efek seumur hidup pada kepribadian anak.3. Tahap falik (3-6 tahun)Selama tahap falik, genital menjadi alat tubuh yang menarik dan sensitif. Anakmengetahui perbedaan jenis kelamin dan menjadi ingin tahu tentang perbedaantersebut. Pada periode ini terjadi masalah yang kontroversi tentang Cedipus danElectra kompleks, pelvis envy, dan ansietas terhadap kastrasi.4. Periode laten (6-12 tahun)Selama periode laten anak-anak melakukan sifat dan keterampilan yang telahdiperoleh. Energi fisik dan psikis diarahkan pada mendapatkan pengetahuan danbermain.5. Tahap genital (12 tahun keatas)Tahap signifikan yang terakhir dimulai pada saat pubertas dengan maturasi sistemreproduksi dan produksi hormon-hormon seks. Organ genital menjadi sumberutama ketegangan dan kesenangan seksual, tetapi energi juga digunakan untukmembentuk persahabatan dan persiapan pernikahan.3

Perkembangan psikoseksual menurut Erik EriksonTeori perkembangan kepribadian yang paling banyak diterima adalah teori yang dikembangkan oleh Erikson (1963). Meskipun dibuat berdasarkan teori Freud, teori ini dikenal sebagai teori perkembangan psikososial dan menekankan pada kepribadian yang sehat, bertentangan dengan pendekatan patologik. Erikson juga menggunakan konsep-konsep biologis tentang periode kritis dan epigenesis, menjelaskan konflik atau masalah inti yang harus dikuasai individu selama periodekritis dalam perkembangan kepribadian. Pendekatan tentang kehidupan Erikson terhadap perkembangan kepribadian terdiri atas delapan tahap; namun, hanya lima yang berkaitan dengan masa anak sampai remaja, yaitu:1. Percaya vs tidak percaya (lahir-1 tahun)Hal pertama yang paling penting bagi perkembangan kepribadian yang sehat adalah rasa percaya dasar. Pembentukan rasa percaya dasar ini mendominasi tahun pertama kehidupan dan menggambarkan semua pengalaman kepuasan anak pada usia ini. Berkaitan dengan tahap oral Freud, saat ini merupakan saat untuk mendapatkan dan mengambil apapun melaui semua indera. Hal ini hanya terjadi dalam kaitannya dengan sesuatu atau seseorang; oleh karena itu asuhan yang konsisten dan penuh kasih oleh orang yang berperan sebagai ibu merupakan hal yang sangat penting bagi perkembangan rasa percaya. Rasa tidakpercaya terjadi jika pengalaman yang meningkatkan tidak terpenuhnya rasapercaya atau jika kebutuhan dasar tidak dipenuhi secara konsisten atau adekuat.Meskipun pecahan-pecahan rasa tidak percaya terjadi di seluruh kepribadian,namun rasa percaya dasar terhadap orang tua membentuk rasa pecaya terhadapdunia, orang lain, dan diri sendiri. Hasilnya adalah kepercayaan dan optimisme.2. Autonomi vs malu-malu dan ragu-raguJika dikaitkan dengan tahap anal Freud, masalah autonomi dapat diartikandengan menahan atau merelakan otot sfingter. Perkembangan autonomi selamaperiode todler berpusat pada peningkatan kemampuan anak untukmengendalikan tubuh mereka, diri mereka dan lingkungan mereka.Mereka ingin melakukan hal-hal untuk diri mereka sendiri, menggunakanketerampilan motorik yang baru mereka peroleh seperti berjalan, memanjat, danmemanipulasi, serta menggunakan kekuatan mental mereka dalam memilih danmembuat keputusan. Pembelajaran yang mereka peroleh sebagian besar didapatdari meniru aktivitas dan perilaku orang lain. Perasaan negatif seperti ragu dan malu muncul ketika anak-anak diremehkan, ketika pilihan-pilihan mereka membahayakan, atau ketika merek dipaksa untuk bergantung dalam beberapa hal yang sebenarnya mereka mampu melakukannya. Hasil yang diharapkan adalah kontrol diri dan ketekunan.3. Inisiatif vs rasa bersalah (3-6 tahun)Tahap inisiatif berkaitan dengan tahap falik Freud dan dicirikan dengan perilakuyang isntrisif dan penuh semangat, berani berupaya dan imajinasi yang kuat. Anak-anak mengeksplorasi dunia fisik dengan semua indera dan kekuatan mereka. Mereka membentuk suara hati. Tidak lagi hanya dibimbing oleh pihakluar, terdapat suara dari dalam yang memperingatkan dan mengancam. Anak-anak terkadang memiliki tujuan atau melakukan aktivitas yang bertentangan dengan yang dimiliki orang tua atau orang lain, dan dibuat merasa bahwa aktivitas atau imajinasi mereka merupakan hal yang buruk sehingga menimbulkan rasa bersalah. Anak-anak harus belajar mempertahankan rasa inisiatif tanpa mengenai hak dan hak istimewa orang lain. Hasil akhirnya adalah arahan dan tujuan.4. Industri vs inferioritas (6-12 tahun)Tahap industri adalah epriode laten dari Freud. Setelah mencapai tahap yang lebih penting dalam perkembangan kepribadian, anak-anak siap untuk bekerja dan berproduksi. Mereka mau terlibat dalam tugas dan aktivitas yang dapat mereka lakukan sampai selesai; mereka memerlukan dan menginginkan pencapaian yang nyata. Anak-anak belajar berkompetisi dan bekerja sama dengan orang lain, dan mereka juga mempelajari aturan-aturan. Periode ini merupakan periodepemantapan dalam hubungan sosial mereka dengan orang lain. Rasa ketidakadekuatan atau inferioritas dapat terjadi jika terlalu banyak yang diharapkap dari mereka atau jika mereka percaya bahwa mereka tidak dapat memenuhi standar yang ditetapkan orang lain untuk mereka. Kualitas ego yangberkembang dari rasa industri adalah kompetensi.5. Identitas vs kebingungan (12-18 tahun)Berhubungan denga periode genital Freud, perkembangan identitas dicirikan dengan perubahan fisik yang cepat dan jelas. Rasa percaya terhadap tubuh mereka yang sudah terbentuk sebelumnya mengalami kegoncangan, dan anak-anak menjadi sangat terpaku dengan penampilan mereka di mata orang lain dibandingkan dengan konsep diri mereka. Remaja berusaha menyesuaikan diri dengan peran yang mereka mainkan dan mereka berharap dapat bermain dalamperan dan gaya terbaru yang dilakukan oleh teman-teman sebaya mereka, untukmengintegrasikan konsep dan nilai-nilai mereka terhadap lingkungan, danpembuatan keputusan tentang okupasi. Ketidakmampuan untuk menyelesaikan konflik ini menyebabkan terjadinya kebingungan peran. Hasil dari penguasaanyang sukses adalah kesetiaan dan ketaatan terhadap orang lain serta terhadapnilai-nilai dan ideologi.3

Perkembangan KognitifPerkembangan kognitif berpusat pada perkembangan cara penerimaan dan mental anak. Menurut Piaget, anak-anak mencoba berusaha memahami hal-hal baru untukmengembangkan pola pikir anak dan jika pemahaman anak tidak tercapai, maka anak akanberusaha untuk menyesuaikannya dengan cara membatasinya. Piaget mengidentifikasi 4(empat) tahapan utama perkembangan kognitif yaitu sensorimotor, pra-operasional,operasional konkrit dan operasional formal.4 Tahap Sensorimotor (lahir - 2 tahun)Perkembangan kognitif bayi sampai kira-kira berusia 2 tahun pada umumnya mengandalkan observasi dari panca indera dan gerakan tubuh mereka. Satu tanda dariperkembangan ini adalah memahami objek tetap / permanen. Bayi berkembang dengan cara merespon kejadian dengan gerak refleks atau pola kesiapan. Mereka belajar melihat diri mereka sebagai bagian dari objek yang ada di lingkungan. Tahap Pra-operasional (2-7 tahun)Pra-operasional ditandai oleh adanya pemakaian kata-kata lebih awal dan memanipulasi simbol-simbol yang menggambarkan objek atau benda dan keterikatan atau hubungan di antara mereka. Pemikiran atau sifat anak yang aneh /ganjil menunjukkan fakta bahwa mereka pada umumnya tidak mampu menunjukkan operations (eksploitasi) atau jika mereka bisa menunjukkan operation maka keadaannya akan terbatas. Mental operations pada tahap ini sifatnya fleksibel dan dapat berubah. Tahap pra-operasional ini juga ditandai oleh beberapa hal, antara lain :egosentrisme, ketidakmatangan pikiran / ide / gagasan tentang sebab-sebab dunia difisik, kebingungan antara simbol dan objek yang mereka wakili, kemampuan untukfokus pada satu dimensi pada satu waktu dan kebingungan tentang identitas orang dan objek. Tahap Concrete Operational (6 atau 7 th12 tahun)Pada tahap konkrit operasional, penambahan dan pengurangan dalam hitung-hitunganbukan merupakan aktivitas yang mudah. Konkrit operasional anak mengenal bahwa ada hubungan antara angka-angka dan bahwa operasi dapat dilaksanakan menurut aturan tertentu. Pada tahap ini anak menunjukkan permulaan dari kapasitas logika orang-orang dewasa. Mereka mengerti aturan dasar dari logika. Bagaimanapun juga,proses berfikir, atau operasi, pada umumnya melibatkan objek yang kelihatan(konkrit) daripada ide yang abstrak. Egosentrisme pada tahap ini sudah mulaiberkurang. Kemampuan mereka untuk menggunakan peran dari orang lain dan melihat dunia, dan mereka sendiri, dari perspektif orang-orang lain sudah berkembang dengan pesat. Mereka mengenal bahwa orang melihat sesuatu dengan cara yangberbeda, karena perbedaan situasi dan perbedaan nilai. Mereka dapat fokus pada lebihdari satu dimensi pada beberapa waktu. Pada tahap ini juga sudah menunjukkanpemahaman akan hukum kekekalan (konservasi). Tahap Formal Operational ( 12 tahun ke atas)Tingkat operasi formal merupakan tahapan terakhir dari skema Piaget, yang merupakan tingkatan dari kedewasaan kognitif. Formal operational biasanya dimulaipada masa pubertas, sekitar umur 11 atau 12 tahun. Akan tetapi tidak semua anakmemasuki tingkatan ini pada saat pubertas, dan beberapa orang tidak pernah mencapainya. Tugas utama pada tahap ini meliputi kemampuan klasifikasi, berpikirlogis, dan kemampuan hipotetis.4Ada beberapa feature yang memberi remaja kapasitas lebih besar untuk memanipulasi dan menghargai lingkungan luar dan dunia imajinasi yang mencakup pemikiran hipotetis, penyelesaian masalah yang sistematis, kemampuan untuk menggunakan simbol dan pemikiran deduksi. Remaja dapat memproyeksikan dirinya pada situasi yang melebihi pengalaman mereka saat itu, dan untuk alasan itu, mereka terbungkus dalam fantasi yang panjang.4

Perkembangan MoralSecara sederhana, moralitas dapat diartikan sebagai kemampuan untuk membedakan yang benar atau baik dan yang salah atau buruk. Namun dalam kenyataan, tidaklah sesederhana itu, karena konsep tersebut mencakup tiga aspek kemampuan seseorang, yaitu aspek kognitif, aspek afektif dan aspek perilaku. Seseoang dikatakan memiliki norma moral yang tinggi, bila ia mempunyai kesadaran dan pengertian mengenai kebutuhan atau perasaan orang lain, memiliki kepedulian dan mampu merasakan (affection, empathy) perasaan orang lain, dan mampu mengungkapkan pengertian dan empati itu dalam perilakunya terhadap orang lain. Menurut Kohlberg, perkembangan moral itu terjadi secara gradual melalui 6 fase,menurut orientasi moralitas yang dominan digunakan :1) Level penalaran pra-konvensional ( 0 - 9 tahun )Pada tahap ini, anak tidak memperlihatkan internalisasi nila-nilai moral- penalaran moral dikendalikan oleh imbalan (hadiah) dan hukuman eksternal. Aturan dikontrololeh orang lain (eksternal) dan tingkah laku yang baik akan mendapat hadiah dantingkah laku yang buruk akan mendapatkan hukuman5 Fase 1 : Orientasi hukuman dan ketaatan (Punishment and Obedienceorientation)Fase ini penalaran moral didasarkan atas hukuman dan anak taat karena orang dewasa menuntut mereka untuk taat Fase 2 : Orientasi Individualisme dan tujuan (Satisfaction of own needsorientation) Apa yang benar adalah apa yang dirasakan baik dan apa yang dianggapmenghasilkan hadiah.5

2) Level penalaran Konvensional ( 9 13 tahun )Penalaran konvensional menaati standar-standar internal tertentu, tetapi tidak menaati standar-standar orang lain (eksternal) seperti orang tua atau aturan-aturan masyarakat Fase 3 : Norma-norma Interpersonal (Good boy, good girl orientation)Seseorang menghargai kebenaran/kepedulian/kesetiaan kepada orang lain sebagai landasan pertimbangan-pertimbangan moral. Seorang anakmengharapkan dihargai oleh orang tuanya sebagai yang terbaik Fase 4 : Orientasi Moralitas Sistem Sosial (Law and Order Orientation)Mulai ada pemahaman aturan sosial, hukum-hukum, keadilan, dan kewajiban.

3) Level Penalaran Pasca-konvensional ( 13 tahunmeninggal )Moralitas benar-benar diinternalisasikan dan tidak didasarkan pada standar-standarorang lain. Seseorang mengenal tindakan-tindakan moral alternatif, menjajaki pilihan-pilihan dan kemudian memutuskan berdasarkan suatu kode.5 Fase 5 : Orientasi Hak-hak Masyarakat versus hak-hak individual (Social Contract Orientation),Nilai-nilai dan aturan-aturan adalah bersifat relative dan bahwa standar dapatberbeda dari satu orang ke orang lain. Fase 6 : Orientasi Prinsip-prinsip etis universal (Universal Good Orientation)Seseorang telah mengembangkan suatu standar moral yang didasarkan padahak-hak manusia universal. Bila seseorang menghadapi konflik antara hukumdan suara hati, seseorang akan mengikuti suara hati.5

Faktor lingkunganPerilaku remaja sangat rentan terhadap pengaruh lingkungan, disatu pihak remaja mempunyai keinginan kuat untuk mengadakan interaksi sosial dalam upaya mendapatkan kepercayaan dari lingkungan, di lain pihak ia mulai memikirkan kehidupan secara mandiri, terlepas dari pengawasan orang tua dan sekolah. Salah satu bagian perkembangan masa remaja yang tersulit adalah penyesuaian terhadap lingkungan sosial. Remaja harus menyesuaikan diri dengan lawan jenis dalam hubungan interpersonal yang awalnya belumpernah ada, juga harus menyesuaikan diri dengan orang dewasa di luar lingkungan keluarga dan sekolah.6Untuk mencapai tujuan pola sosialisasi dewasa, remaja harus membuat banyakpenyesuaian baru. Ia harus mempertimbangkan pengaruh kelompok sebaya, perubahan dalamperilaku sosial, membentuk kelompok sosial baru dan nilai-nilai baru memilih teman.

Lingkungan keluargaKeluarga merupakan lingkungan pertama dan utama bagi perkembangan anak. Umur46 tahun dianggap sebagai titik awal proses identifikasi diri menurut jenis kelamin,peranan ibu dan ayah atau orang tua pengganti ( nenek, kakek dan orang dewasa lainnya ) sangat besar. Peran sebagai wanita dan Pria harus jelas. Dalam mendidik, ibu dan ayah harus bersikap konsisten, terbuka, bijaksana, bersahabat, ramah, tegas. Masa remaja merupakan pengembangan identitas diri, dimana remaja berusaha mengenal diri sendiri, ingin mengetahui bagaimana orang lain menilainya, dan mencoba menyesuaikan diri dengan harapan orang lain.6Lingkungan Sekolah Pengaruh yang juga cukup kuat dalam perkembangan remaja adalah lingkungan sekolah. Umumnya orang-tua menaruh harapan yang besar pada pendidikan disekolah.

Penatalaksanaan Psikoterapi dibagi atas beberapa macam seperti (1) terapi kognitif-perilaku, (2)psikoterapi remedial, edukasional, dan patterning psychoterapy, (3) release therapy, (4) psikoanalisis anak, dan (5) terapi kognitif. Terapi kognitif dan perilaku adalah suatu campuran terapi perilaku dan psikologi kognitif. Terapi ini menekankan kepada kemungkinancara anak menggunakan proses berpikir dan modalitas kognitif untuk memningkai kembali,merestrukturisasi, dan menyelesaikan masalah. Strategi terapi ini berfungsi untuk terapigangguan mood dan gangguan ansietas. Psikoterapi remedial, edukasional, dan patterningpsychoterapy difokuskan untuk mengajari perilaku dan pola perilaku baru pada anak yangmempertahankan penggunaan pola yang imatur karena keterlambatan pematangan. Releasetherapy memfasilitasi luapan emosi yang terpendam. Terapi ini diindikasikan untuk anak usiaprasekolah yang memiliki gangguan reaksi emosional terhadap trauma terpendam. Terapikognitif digunakan pada anak, remaja, dan dewasa. Pendekatan berupaya untuk memperbaikidistorsi kognitif, khususnya pengonsepan negatif dalam darah, dan terutama digunakan padagangguan despresif.7

PencegahanCara yang paling efektif untuk mencegah anak agar tidak mengalami gangguanpsikologik khususnya dalam berinteraksi dengan orang lain adalah dari dalam keluarga. Pola asuh keluarga sangat menentukan bagaimana sifat anak tersebut. Orang tua bisa memberikan nasehat secara halus kepada anak, tidak bersifat menginterograsi, tidak langsung menuduh dan menyalahkan, mendengarkan apa yang mereka rasakan.

Kesimpulan

Masa remaja sebagai periode perkembangan yang paling penting bagi individu pada kenyataannya merupakan suatu periode yang sarat dengan perubahan dan rentan munculnya masalah. Meskipun demikian adanya pemahaman yang baik serta penanganan yang tepat terhadap remaja merupakan faktor penting bagi keberhasilan remaja di kehidupanselanjutnya, mengingat masa ini merupakan masa yang paling menentukan. Selain itu perlu adanya kerjasama dari remaja itu sendiri, orang tua, guru dan pihak-pihak lain yang terkait agar perkembangan remaja di bidang pendidikan dan bidang-bidang lainnya dapat dilalui secara terarah, sehat dan bahagia

Daftar Pustaka

1. Supartini Y, Ester M (editor). Buku ajar konsep dasar keperawatan anak. Jakarta :Penerbit Buku Kedokteran EGC ; 2004.2. Widyarini N. Relasi orang tua dan anak. Jakarta: Elex Media Komputindo; 2009.h.11.3. Elvira D, Hadisukanto G. Buku Ajar Psikiatri. Cetakan ke-1. Jakarta : FKUI; 2010.P.393-7.4. Suparno P.Teori perkembangan kognitif.Yogyakarta:Kanisius;2001.h.26-88

5. Behrman, Kliegman, Arvin. Nelson ilmu kesehatan anak, Volume 3. 2002. Jakarta:Penerbit Buku Kedokteran EGC. h. 2319-21.6. Santock JW. Adolescence Perkembangan Remaja. Edisi ke-6. Jakarta:Erlangga;2003.h.82-47. Sadock BJ, Sadovk VA. Kaplan & sadocks concise textbook of clinical psychiatri.2nd ed. USA : Lippincot Williams & Willkins Inc ; 2004.