pbl-1 buku 3 mpkta

33
KORUPSI DI INDONESIA MPKTA – D HG 1 Disusun oleh: Rizka Mardhiani Rossiana Nurani Fauzan Siti Mardhiyah Stefandi J Wijaya Tesanika Ribka Joulin S Wulan Purnama Sari Universitas Indonesia, 2015

Upload: rossiananf

Post on 12-Jan-2016

43 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Peran Pancasila sebagai Pemberantas Korupsi di Indonesia

TRANSCRIPT

Page 1: PBL-1 Buku 3 MPKTA

KORUPSI DI INDONESIA

MPKTA – D

HG 1

Disusun oleh:

Rizka Mardhiani

Rossiana Nurani Fauzan

Siti Mardhiyah

Stefandi J Wijaya

Tesanika Ribka Joulin S

Wulan Purnama Sari

Universitas Indonesia, 2015

Page 2: PBL-1 Buku 3 MPKTA

Outline

Apa itu korupsi?

Penyebab korupsi

Dampak korupsi

Peran Pancasila dan

UUD 1945

Institusi pemberantas

korupsi

Page 3: PBL-1 Buku 3 MPKTA
Page 4: PBL-1 Buku 3 MPKTA

Penyebab Korupsi

Merangkap Jabatan

Memandang Publik sebagai Pelayan

Birokrasi Gemuk

Otonomi Daerah

Lemahnya Sistem Peradilan

Keserakahan

Page 5: PBL-1 Buku 3 MPKTA
Page 6: PBL-1 Buku 3 MPKTA

DAMPAK KORUPSI

Ekonomi Negara

Demokrasi

Page 7: PBL-1 Buku 3 MPKTA

1. PEREKONOMIAN NEGARA

Pembangunan sektor-sektor publik tersendat

• Realisasi dana APBN maupun APBD yang dialokasikan untuk fasilitas publik tidak maksimal

• Contoh:

• Jalan-jalan rusak

• Sekolah yang rusak di pelosok daerah

• Biaya pelayanan kesehatan yang tinggi sehingga pelayanan kesehatan tidak merata

• Kurangnya fasilitas bagi para penemu dan ilmuwan muda Indonesia

Investor

• Investor asing tidak tertarik untuk berinvestasi di negara yang banyak terjadi korupsi

Pajak

• Penyalahgunaan uang pajak sehingga rakyat tidak bisa menikmati fasilitas dengan baik

Page 8: PBL-1 Buku 3 MPKTA

2. DEMOKRASI

Korupsi

Berkurangnya keadilan, ketertiban

umum, dan terkikisnya nilai-nilai demokrasi

Timbul rasa ketidakpercayaan dalam masyarakat

terhadap pemerintahan negara

Kepercayaan masyarakat

semakin berkurang

Masyarakat dapat menjadi marah

Page 9: PBL-1 Buku 3 MPKTA

Pentingnya Nilai-Nilai Pancasila dalam Tingkah Laku Masyarakat Indonesia

Page 10: PBL-1 Buku 3 MPKTA

Pentingnya Nilai dalam Tingkah Laku Masyarakat Indonesia

Nilai memberikan arahan dalam pengambilan

keputusan dan bentuk kegiatannya. Nilai yang

dianut oleh individu, akan berpengaruh pada

tingkah lakunya

(Rokeach dalam Dewi, 2013)

Page 11: PBL-1 Buku 3 MPKTA

Pentingnya Nilai-Nilai Pancasila dalam Tingkah Laku Masyarakat Indonesia

pancasila merupakan dasar dan ideologi

negara

Dasar negara dijadikan tujuan,

cita-cita, dan acuan yang ingin dicapai.

Nilai-nilai pancasila merupakan dasar

pembentukan karakter

Nilai-nilai tersebut menjadi dasar dalam bertingkah laku yang

tidak terlepas dari adanya kekuatan sosial di sekitar

individu

Page 12: PBL-1 Buku 3 MPKTA

Pentingnya Nilai-Nilai Pancasila dalam Tingkah Laku Masyarakat Indonesia

Pancasila merupakan identitas nasional

Tingkah laku dan karakter dalam diri suatu bangsa menjadi identitas

dari bangsa tersebut.

Page 13: PBL-1 Buku 3 MPKTA

PERAN PANCASILA DAN

UUD 1945 DALAM

PEMBERANTASAN KORUPSI

Page 14: PBL-1 Buku 3 MPKTA

Pancasila

Panca : lima

Sila : asas atau dasar

Pancasila berfungsi sebagai pedoman hidup

Page 15: PBL-1 Buku 3 MPKTA

Nilai-nilai dalam Pancasila

Nilai Ketuhanan

Nilai Kemanusiaan

Nilai Persatuan

Nilai Kebijaksanaan

dan Musyawarah

Nilai Sosial

Page 16: PBL-1 Buku 3 MPKTA

Sila Pertama

Bangsa Indonesia menyatakan kepercayaannya dan ketaqwaannya terhadap Tuhan yang Maha Esa

• Orang yang percaya dan bertaqwa pada Tuhan tidak akan melakukan korupsi yang bertentangan dengan ajaran Tuhannya.

Membina kerukunan hidup di antara sesama umat beragama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa

• Kerukunan hidup tidak akan dapat tercapai bila korupsi merajalela

Page 17: PBL-1 Buku 3 MPKTA

Sila Kedua

Mengakui persamaan derajat, persamaan hak dan kewajiban asasi setiap manusia, tanpa membeda-bedakan suku, keturunan, ….

• Tindak korupsi melanggar persamaan hak setiap manusia, contohnya: subsidi pendidikan

Mengembangkan sikap saling tenggang rasa dan tepa selira

• Orang yang menerapkan butir ini mengerti bahwa ada orang yang keadaannya jauh lebih kekurangan, maka seharusnya ia tidak melakukan tindak korupsi

Page 18: PBL-1 Buku 3 MPKTA

Menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan

• Korupsi melanggar nilai-nilai kemanusiaan dimana hak setiap manusia harusnya dipenuhi

Berani membela kebenaran dan keadilan

• Kebenaran dan keadilan adalah dua prinsip yang dilanggar para koruptor. Butir ini menunjukkan bahwa tindak korupsi tidak sesuai dengan nilai-nilai Pancasila

Page 19: PBL-1 Buku 3 MPKTA

Sila Ketiga

Mampu menempatkan… serta kepentingan dan keselamatan bangsa dan negara sebagai kepentingan bersama di atas kepentingan pribadi dan golongan

• Korupsi adalah tindakan menempatkan kepentingan pribadi dan golongan di atas kepentingan bangsa dan negara

Sanggup dan rela berkorban untuk kepentingan negara dan bangsa apabila diperlukan

• Tindak korupsi adalah tindakan mengorbankan negara untuk kepentingan pribadi atau golongan

Page 20: PBL-1 Buku 3 MPKTA

Sila Keempat

Sebagai warga negara dan warga masyarakat, setiap manusia Indonesia mempunyai kedudukan, hak, dan kewajiban yang sama

• Contoh: Setiap manusia wajib membayar pajak dan memiliki hak menikmati fasilitas yang bersumber dari pajak.

Page 21: PBL-1 Buku 3 MPKTA

Sila Kelima

Mengembangkan sikap adil terhadap sesama

• Koruptor tidak berlaku adil terhadap sesama

Menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban

• Koruptor menginginkan hak yang bukan miliknya dan mengabaikan kewajiban-kewajibannya sebagai manusia dan bagian dari masyarakat

Page 22: PBL-1 Buku 3 MPKTA

UUD 1945

Pembukaan UUD 1945

Pasal 33 UUD 1945

UUD 1945 menjadi dasar pembentukan aturan dan Undang-Undang di Indonesia

Page 23: PBL-1 Buku 3 MPKTA

UUD 1945

Religius

Etika dan

Moral

Kemanu-siaan

Persatuan

Demokrasi

Keadilan

Page 24: PBL-1 Buku 3 MPKTA

Institusi yang Menangani kasus

korupsi

Page 25: PBL-1 Buku 3 MPKTA

Diatur dalam

UU No. 30 tahun 2002

tentang Komisi

Pemberantasan Tindak

Pidana Korupsi (KPTPK)

Page 26: PBL-1 Buku 3 MPKTA

Jaksa adalah pejabat fungsional

yang diberi wewenang oleh

Undang-undang ini untuk bertindak

sebagai penuntut umum dan

pelaksana putusan pengadilan

yang telah memperoleh kekuatan

hukum serta wewenang lain

berdasarkan undang-undang

(Hartanti, 2005:32).

1. Kejaksaan

Page 27: PBL-1 Buku 3 MPKTA

Wewenang Jaksa (UU RI No. 16 Tahun 2004)

Melaksanakan penahanan/pengalihan

penahanan/pengeluaran tahanan

Melakukan pemeriksaan tambahan

Melakukan penghentian penuntutan

Melakukan penuntutan perkara ke pengadilan

Melaksanakan penetapan hakim

Melakukan perlawanan terhadap penetapan

hakim

Melakukan upaya hukum Memberi pertimbangan atas permohonan grasi

terpidana

Menandatangani berita acara pemeriksaan PK.

Page 28: PBL-1 Buku 3 MPKTA

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 2 Tahun

2002 tentang Kepolisian Negara RI, dalam pasal

14 huruf g, bahwa: “Kepolisian Negara RI

bertugas melakukan penyelidikan dan

penyidikan terhadap semua tindak pidana

sesuai dengan hukum acara pidana dan

peraturan undang-undang yang lainnya.”

(Hartanti, 2005:39)

2. Kepolisian

Page 29: PBL-1 Buku 3 MPKTA

Bekerja baik dalam Bidang Penindakan dalam

rangka penyidikan dan penuntutan suatu

perkara maupun dengan Bidang Informasi dan

Data dalam kerangka monitoring dan mencari

bukti permulaan dari suatu perkara.

3. Badan Pemeriksa Keuangan (BPK)

Page 30: PBL-1 Buku 3 MPKTA

Fungsi BPK

Pengkajian dan penyusunan kebijakan nasional di bidang pengawasan keuangan dan

pembangunan.

Perumusan dan pelaksanaan kebijakan di bidang

pengawasan keuangan dan pembangunan.

Koordinasi kegiatan fungsional dalam

pelaksanaan tugas bpkp.

Pemantauan, pemberian bimbingan dan pembinaan

terhadap kegiatan pengawasan keuangan dan pembangunan

Page 31: PBL-1 Buku 3 MPKTA

Mengoordinasikan penyelidikan,

penyidikan, dan penuntutan tipikor.

Menerapkan sistem pelaporan dalam

kegiatan pemberantasan tipikor

Meminta informasi tentang kegiatan

pemberantasan tipikor kepada instansi terkait.

Melaksanakan dengar pendapat atau pertemuan

dengan instansi yang berwenang melakukan pemberantasn tipikor.

Meminta laporan instansi terkait

mengenai pencegahan tipikor.

Wewenang khusus KPK (pasal 12, 13,

dan 14 Undang-Undang Nomor 30

Tahun 2002)

4. Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK)

Page 32: PBL-1 Buku 3 MPKTA

1. Pengumpulan data/informasi

2. Penyelidikan

3. Penyidikan

4. Penuntutan

Proses Penanganan Tindak Pidana Korupsi

Page 33: PBL-1 Buku 3 MPKTA

REFERENSI

•http://reformasihukum.org/ID/konten.php?nama=Sumber&op=detail_s

umber&id=225

• https://www.causes.com/causes/303502-bantuan-hukum-berbasis-

masyarakat/updates/417666-standar-operasional-prosedur-

penanganan-kasus-hukum-posko-bantuan-hukum-masyarakat-2

• http://www.hukumonline.com/klinik/detail/lt4cc69e823d092/beda-

kewenangan-kpk,-kepolisian-dan-kejaksaan-selaku-penyelidik-dan-

penyidik

• UU. Nomor 16 tahun 2004

• UU. Nomor 30 tahun 2002

• www.kpk.go.id