patologi kehamilan 1

Upload: morbus426

Post on 04-Jun-2018

228 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

  • 8/13/2019 PATOLOGI KEHAMILAN 1

    1/44

    PATOLOGI KEHAMILAN

  • 8/13/2019 PATOLOGI KEHAMILAN 1

    2/44

    Meliputi :

    II.Komplikasi sebagai akibat langsungkehamilan

    1. Hiperemesis Gravidarum

    2. Preeklamsia dan Eklamsia

    3. Kelainan dan lamanya kehamilan

    4. Kehamilan Ektopik

    5. Kelainan plasenta dan Selaput janin6. Perdarahan AntePartum

    7. Kehamilan Kembar

  • 8/13/2019 PATOLOGI KEHAMILAN 1

    3/44

    Keadaan dimana penderita muntah-muntah yang

    berlebihan (lebih dari 10 kali dalam 24 jam atau setiap

    saat sehingga mengganggu kesehatan penderita

    Kriteria diagnosis :

    1.muntah-muntah sering

    2.Perasaan tenggorokan kering dan rasa haus

    3.Kulit menjadi kering ( dehidrasi )4.Berat badan turun dengan cepat

    5.Timbul ikterus dan gangguan saraf ( berat )

  • 8/13/2019 PATOLOGI KEHAMILAN 1

    4/44

    Dr. Hermawan

    Udiyanto SpOGObstetri & Ginekologi

    RSUD Dr. Moewardi

    Surakarta

  • 8/13/2019 PATOLOGI KEHAMILAN 1

    5/44

    PRE EKLAMSIA

    Patologi kehamilan yg ditandai dg trias :

    Hipertensi, Edema dan Proteinuria

    yg terjadi uk > 20 mg dan setelah

    persalinan

    EKLAMSIA

    Kejang atau koma yang menyertaikeadaan

    pre eklamsia

  • 8/13/2019 PATOLOGI KEHAMILAN 1

    6/44

    Epidemiologi

    :Insiden :

    o 6% dari seluruh kelahiran

    o 12 % dari primigravidaKematian maternal :

    o 3-15% ( negara maju )o 9,8-25,5% ( berkembang )

  • 8/13/2019 PATOLOGI KEHAMILAN 1

    7/44

  • 8/13/2019 PATOLOGI KEHAMILAN 1

    8/44

    0

    2

    4

    6

    8

    10

    12

    2000 2001 2002 2003

    AK - PE/ E

    AK Maternal

    Data Angka kematian maternal dan Angka kematian

    karena Preeklamsia/ Eklamsia di RSUD Dr. Moewardi Solo

  • 8/13/2019 PATOLOGI KEHAMILAN 1

    9/44

  • 8/13/2019 PATOLOGI KEHAMILAN 1

    10/44

    Diagnosis :

    1. Preeklamsia ringan ( PER )

    - Tensi : > 140/90 - < 170/ 110 mmHg- Proteinuria : < 5 gr/ lt 24 jam

    - Edema : lokal atau general

    2. Preeklamsia berat (PEB)

    - Tensi : > 170/110 mmHg

    - Proteinuria : > 5 gr/lt

    24 jam (+4)

    - Edema masif

    - Oliguria : < 500 ml/24 jam

  • 8/13/2019 PATOLOGI KEHAMILAN 1

    11/44

    Lanjutan Dx:

    Preeklamsia berat ( PEB )

    - Gangguan visus dan serebral- Nyeri epigastrium (abdomen atas)

    - Terdapat sindrom HELLP

    HELLP : Haemolysis, Elevated Liver Enzymes and Low

    Platelet Count )

    Faktor Predisposisi :- Nullipara - Hipertensi kronis

    - Riwayat kel. Preeklamsi - Mola hidatidosa

    - Gemelli - Hidrops fetalis

    - Diabetes

  • 8/13/2019 PATOLOGI KEHAMILAN 1

    12/44

    Diagnosis Eklamsia:

    - Tanda pre eklamsia berat dan serangan kejang

    DD Eklamsia:

    Epilepsi, Kejang krn anestesi, Koma karena sebab lain

    ( DM , meningitis, perdarahan otak )

    Komplikasi Eklamsia:

    - Solusio plasenta - Nekrosis hati

    - Hipofibrinogenemia - Hellp syndrom- Hemolisis - Kelainan ginjal

    - Perdarahan otak - Prematuritas, IUFD

    - Kelainan mata - DIC

    - Edema paru

  • 8/13/2019 PATOLOGI KEHAMILAN 1

    13/44

    Penanganan :

    Pre eklamsia ringan

    Rawat jalan

    - Banyak istirahat

    - Pmx laboratorium ( Darah+ urin rutin, AT, LFT,RFT )

    - Kontrol tiap minggu

    Rawat Inap

    - Jika dalam 2 mg tidak perubahan membaik

    - Kenaikan berat badan > 1 kg/mg

    - Timbul gejala salah satu gejala preeklamsia berat

  • 8/13/2019 PATOLOGI KEHAMILAN 1

    14/44

    Penanganan Pre eklamsi berat

    Bed rest di ruangan tenang, tidur miring ke kiri

    Infus D5% diselingi infus RL

    Magnesium sulfat ( syarat terpenuhi . )

    Anti Hipertensi

    Diuretika

    Tindakan obstetrik

    a. Konservatif : dipertahankan

    persln spontanb. Aktif :

    - Indikasi :

    - Terminasi : induksi, seksio sesaria

  • 8/13/2019 PATOLOGI KEHAMILAN 1

    15/44

    Penanganan Eklamsia

    Prinsip : hentikan serangan kejang berulang &akhiri kehamilans

    Pengobatan sama dengan PEB

    Anti konvulsi ( diazepam ) Magnesium Sulfat dihentikan24 jam pasca

    bersalin

    Persalinan diusahakan pervaginam 4-8 jampasca kejang atau pasien sudah sadar. Jikaharus seksio sesaria 12 jam bebas kejang.

    Pasien dg gangguan kesadaran terminasi

    kehamilan didasarkan atas indikasi ibu

  • 8/13/2019 PATOLOGI KEHAMILAN 1

    16/44

    Dr. Hermawan U. SpOG

    Obstetri & Ginekologi

    RSUD Dr. Moewardi

    Surakarta

    Meliputi:

    1.Solusio Plasenta2.Plasenta Previa

    3.Vasa Previa

  • 8/13/2019 PATOLOGI KEHAMILAN 1

    17/44

    Epidemiologi

    Insiden :

    - 3% seluruh persalinan

    - 14,3% ( data RSCM )

    Mortalitas :

    - 5

    10% ( ibu )- 70 80 % ( janin )

  • 8/13/2019 PATOLOGI KEHAMILAN 1

    18/44

    Perdarahan Ante Partum :Perdarahan pervaginam pada usia kehamilan > 22 mg

    KRITERIA DIAGNOSIS :

    1.Anamnesa :- Perdarahan pervaginam UK > 22 mg- Perdarahan pervaginam tjd spontan

    - Disertai nyeri atau tanpa nyeri akibat kontraksi

    - Faktor predisposisi :

    - Riw. Solusio plasenta- Perokok

    - Hipertensi

    - Multiparitas

  • 8/13/2019 PATOLOGI KEHAMILAN 1

    19/44

    2. Pemeriksaan Fisik :- Keadaan umum, Vital sign

    - Pemeriksaan luar : bagian bawah janin masukpanggul ?

    atau ada kelainan letak atau tidak ?

    - Inspekulo : apakah perdarahan berasal dari

    Ostium Uteri,

    serviks atau vagina- PDMO ( periksan dalam di Meja Operasi ) jika

    akan mengakhiri kehamilan

    - USG

    Diagnosa Banding :

    - Solusio Plasenta- Plasenta Previa

    - Vasa Previa

  • 8/13/2019 PATOLOGI KEHAMILAN 1

    20/44

    Solusio Plasenta : Terlepasnya plasenta yg letaknyanormal pada fundus uteri/korpus uteri sebelum janin lahir.

    Sol Plas Ringan

    Sol Plas SedangSol Plas Berat

    Plasenta Previa : Plasenta yg letaknya tidak normal shg

    menutupi sebagian atau seluruh permukaan jalan lahir.Plasenta previa total

    Plasenta previa partial

    Plasenta letak rendah

    Vasa Previa :Tali pusat berinsersi pada selaput ketuban dimana

    pembuluh darahnya berjalan di antara lapisan

    amnion dan korion melalui pembukaan serviks

  • 8/13/2019 PATOLOGI KEHAMILAN 1

    21/44

  • 8/13/2019 PATOLOGI KEHAMILAN 1

    22/44

  • 8/13/2019 PATOLOGI KEHAMILAN 1

    23/44

    Pemeriksaan Penunjang

    - Laboratorium :

    Hb, Ht, AT, CT, BT, PTT, APTT

    - Kardiotokografi

    - Laenec, Doppler

    - USG : - menilai letak plasenta

    - Usia kehamilan

    - Keadaan janin

  • 8/13/2019 PATOLOGI KEHAMILAN 1

    24/44

    Penanganan :

    Tanpa Syok :- UK < 36 mg at TBJ < 2500 gr

    1. Sol-Plas :

    2. Plasenta previa :

    3. Vasa Previa :

    - UK > 36 mg at TBJ > 2500 gr1. Sol-Plas :

    2. Plasenta previa :

    3. Vasa Previa :

  • 8/13/2019 PATOLOGI KEHAMILAN 1

    25/44

    Dengan Syok :

    1. Sol-Plas :

    2. Plasenta Previa :Prinsip :

    atasi syok ( resusitasi cairan ) dan perbaikan KU

    Penyulit :

    - IBU : syok, gagal ginjal, DIC, plasenta akreta, atonia

    uteri, perdarahan pada implantasi uterus segmenbawah

    - Janin : asfiksia, BBLR, RDS ( respiratory distress

    sindrom )

  • 8/13/2019 PATOLOGI KEHAMILAN 1

    26/44

    ABORTUS

    Abortus adalah :

    Berakhirnya kehamilan dengan umur kehamilan < 20 mg

    atau berat janin < 500 gr.

    Berakhirnya kehamilan dengan cara apapun sebelum janin

    cukup berkembang untuk dapat hidup diluar kandungan.

    Klasifikasi :Menurut jenisnya :

    - Abortus Spontan : abortus yang berlangsung tanpa

    tindakan

    - Abortus Buatan : pengakhiran kehamilan sebelum 20 mgakibat tindakan

    * Abortus provokatus terapeutik : abortus buatan yg

    dilakukan atas indikasi medik

    * Abortus provokatus kriminalis/ tidak aman (unsafe)

  • 8/13/2019 PATOLOGI KEHAMILAN 1

    27/44

    Menurut derajadnya :

    - Abortus Iminens :

    perdarahan dari uterus pada kehamilan sebelum 20 mg, dimana hasil

    konsepsi masih

    dalam uterus dan tanpa adanya dilatasi serviks.

    - Abortus Insipiens :

    perdarahan uterus pada kehamilan sebelum 20 mg dengan adanya

    dilatasi serviks uteri

    yang meningkat, tetapi hasil konsepsi masih di uterus.- Abortus Inkompletus :

    pengeluaran sebagian hasil konsepsi pada kehamilan sebelum 20 mg

    dengan masih ada

    sisa yang tertinggal di uterus.

    - Abortus kompletus :semua hasil konsepsi sudah dikeluarkan

    - Missed Abortion :

    Kematian janin sebelum 20 mg, tetapi janin mati tidak dikeluarkan

    selama 8 mg atau lebih.

  • 8/13/2019 PATOLOGI KEHAMILAN 1

    28/44

    DERAJAD ABORTUS :

    Diagnosa Perdarahan Serviks Besar Uterus Gejala lainAb

    Iminens

    Sedikit -

    sedang

    Tertutup Sesuai dengan usia

    kehamilan

    - uji hamil (+)

    - Kram

    - Uterus lunak

    Ab

    Insipiens

    Sedang

    banyak

    Terbuka Sesuai atau lebih

    kecil

    - Kram

    - Uterus lunak

    Ab

    Inkomplet

    Sedikit

    banyakTerbuka Lebih kecil dari

    usia kehamilan- Kram

    - Keluar jaringan

    - Uterus lunak

    Ab

    Komplet

    Sedikit at tidak

    ada

    Lunak

    (terbuka

    tertutup)

    Lebih kecil dari

    usia kehamilan

    - Sedikit at tidak ada kram

    - Keluar massa kehamilan

    - Uterus kenyal

    Missed

    Abortion

    Sedikit, warna

    kehitaman

    Agak

    kenyal

    dan

    tertutup

    Lebih kecil dari

    usia kehamilan

    - Menghilang sebagian gejala

    kehamilan

    - Uterus tidak membesar

    - Embrio mati

  • 8/13/2019 PATOLOGI KEHAMILAN 1

    29/44

    KEHAMILAN EKTOPIK TERGANGGU AKUT

    Deff. : Hamil diluar Endometrium

    Cav. Uteri robek NyeriDX :

    - Amenore/ Irreguler

    - Perdarahan Vagina

    - Nyeri s/d pingsan- Massa Adnexa

    - SLINGER PAIN (+)

    - USG = GS diluar Cav. Ut, Perdarahan Retro Uteri.

    TX. :

    - Obat nyeri

    - Transfusi

    - Laparatomi

  • 8/13/2019 PATOLOGI KEHAMILAN 1

    30/44

    GEMELLI

    Keadaan dimana dlm satu kehamilan tjd 2 janin

    Angka kejadian :

    - Gemelli : 1 dlm 90 kehamilan

    - Triplet : 1 dlm 10 kehamilan

    Predisposisi :

    - Ras

    - Hereditas

    - Usia ( > 35 th )

    - Stimulasi ovulasi :

    - Klomifen

    - Gonadotropin

  • 8/13/2019 PATOLOGI KEHAMILAN 1

    31/44

    Macam Gemelli :

    1. Monozigotic ( asal 1 telur )

    2. Dizigotic ( 2 telur dari 1 at 2 ovarium )

    Diagnosa :

    - perut > 100 cm

    - Teraba 2 bagian keras, 1 bagian kecil

    - Terdengar 2 punctum max DJJ

    - RO : tdp 2 kepala dan 2 columna vertebralis

    - USG : tdp 2 janin, 2 kepala, 2DJJ, 2 vertebra, 2 gerakan

  • 8/13/2019 PATOLOGI KEHAMILAN 1

    32/44

  • 8/13/2019 PATOLOGI KEHAMILAN 1

    33/44

    Deff : cairan di dalam ruang amnion ( N=10001500ml )

    Bau khas : amis

    BD : 1,006

    Komposisi : 98% - air2 % - garam organik/ anorganik, lanugo,

    sel-sel epitel, vernikkaseosa, lemak, protein/albumin 2,6 gr/dl

    Fungsi :- Memungkinkan fetus bergerak bebas

    - Peredam goncangan

    - Menstabilkan suhu intrauterin

    Cairan amnion / liquar amnii/ air ketuban

  • 8/13/2019 PATOLOGI KEHAMILAN 1

    34/44

    Kelainan Cairan Amnion :

    1. Polihidramnion ( hidramion )

    2. Oligohidramnion

    POLIHIDRAMNION

    Deff : kelainan dimana cairan amnion > 2000 mlKausa : adanya defek pd sirkulasi cairan amnion

    fetomaternal

    Kematian perinatal cukup tinggi karena berhubunganDengan prematuritas dan kelainan kongenital.

  • 8/13/2019 PATOLOGI KEHAMILAN 1

    35/44

    Terjadinya :

    - Akut : secara tiba-tiba dlm bbrp hari, TM II

    - Kronis : perlahan-lahan ( bbrp minggu/ bulan ),

    kehamilan lebih tua.Penyebab :

    Janin : 18 %

    - kehamilan ganda/ gemeli

    - Kelainan kongenital

    Ibu : 15 %

    - Rhesus isoimunisasi

    - Diabetes mellitus

    Plasen ta : < 1 %

    - Plasenta chorioangioma- Sindrom plasenta sirkumvallata

    Id iopat ik : 65 %

  • 8/13/2019 PATOLOGI KEHAMILAN 1

    36/44

    Diagnosa :

    Anamnesa :

    perasaan sakit didaerah uterus

    sesak nafas, gangguan pencernaan, oedemtungkai dan labia, wasir.

    Pemeriksaan fisik: dinding perut tegang/mengkilat

    fundus uteri lebih dari semestinya

    bagian janin sukar diraba

    undulasi (+)

    denyut jantung janin susah didengar / terdengarjauh didalam.

  • 8/13/2019 PATOLOGI KEHAMILAN 1

    37/44

    Prognosis anak kurang baik karena :

    Kelainan bawaan (anencephalus, atresi

    oesopagus )

    Preeklamsi, DM, Eritroblastosis

    Prematuritas

    Prolapsus funiculi

    Makna klinis bahayanya pada ibu :

    Solusio plasenta Inersia uteri

    Perdarahan post partum

  • 8/13/2019 PATOLOGI KEHAMILAN 1

    38/44

  • 8/13/2019 PATOLOGI KEHAMILAN 1

    39/44

    OLIGOHIDRAMION

    Jumlah cairan amnion kurang dari normal (< 500 ml )

    Cairan kental, keruh, berwarna kuningkehijauan

    Prognosis untuk janin :

    Deformitas dan amputasi ekstremitas

    Gangguan pertumbuhan janin

  • 8/13/2019 PATOLOGI KEHAMILAN 1

    40/44

    Plasenta normal : bulat, ceper, 15-20 cm, tebal1.5-3 cm, berinsersi di dinding depan at belakang

    dekat fundus. Berat 500 gr atau 1/6 x BB anak

  • 8/13/2019 PATOLOGI KEHAMILAN 1

    41/44

    Penyakit serta kelainan plasenta :

    Kelainan bentuk plasenta

    Kelainan implantasi

    Kalsifikasi plasenta

    Tumor plasenta

    Disfungsi plasenta

    1. Kelainan bentuk plasenta : Plasenta membranacea :

    Plasenta lebar dan tipis meliputi seluruh ruangan

    kavum uteri.

    - Plasenta anularis :Plasenta berbentuk cincin

    - Plasenta bipartita (duplex/ biloba) :

    Terdiri dari 2 lobus yang dipisahkan o/ selaput ketuban

  • 8/13/2019 PATOLOGI KEHAMILAN 1

    42/44

    Kelainan bentuk dan bobot plasenta :

    o Plasenta membranaceao Plasenta anularis

    o Plasenta bipartita (duplex)

    o Plasenta sucsentaria

    o Plasenta spuria

  • 8/13/2019 PATOLOGI KEHAMILAN 1

    43/44

    Insufisiensi Plasenta

    - Terjadi pada post maturitas- Fungsi plasenta menurun

    - Janin kecil atau mati k/ kurang nutrisi & oksigenasi

    Penyakit Plasenta:

    Infark Plasenta

    Tumor Plasenta

    Insufisiensi Plasenta

  • 8/13/2019 PATOLOGI KEHAMILAN 1

    44/44