patof
DESCRIPTION
patofTRANSCRIPT
![Page 1: patof](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022081813/5695d2d31a28ab9b029bda15/html5/thumbnails/1.jpg)
Insiden otitis media akut dan berulang yang tinggi pada anak mungkin merupakan kombinasi
beberapa faktor. dengan disfungsi tuba eustakhii dan kerentanan anak terhadap infeksi
saluran pernapasan atas berulang adalah paling penting. Tuba eustakhii membuka ke dalam
ruang telinga tengah anterior dan menghubungkan struktur tersebut dengan nasofaring. Ia
dilapisi oleh epitel saluran pernapasan dan dikelilingi pada jarak pendek dekat telinga tengah
oleh tulang, tetapi untuk sebagian besar panjangnya ia dikelilingi oleh kartilago. Tuba
eustakhii anak berbeda dengan tuba orang dewasa dalam hal tuba eustakhii anak lebih
horizontal dan lubang pembukaannya. tonus lubarius, agaknya mempunyai banyak folikel
limfoid yang mengelilinginya. Juga pada anak, adenoid dapat mcngisi nasofaring, secara
mekanik menyekat lubang hidung dan tuba eustakhii atau berperan sebagai fokus infeksi
yang dapat turut menyebabkan edema dan disfungsi tuba eustakhii. Tuba eustakhii secara
normal tertutup pada saat istirahat dan terbuka pada saat menelan karena kerja otot tensor
palatini, yang berasal dari dasar tengkorak dan sebelah lateral ke dalam palatum lunak. Tuba
eustakhii melindungi telinga tengah dari sekresi nasofaring, yang memberikan drainase ke
dalam nasofaring sekresi yang dihasilkan dalam telinga tengah, dan memungkinkan
keseimbangan tekanan udara dengan tekanan atmosfir dalam telinga tengah. Obstruksi
mekanik atau fungsional tuba eustakhii dapat mengakibatkan efusi telinga tengah. Obstruksi
mekanik instrinsik dapat akibat dari infeksi atau alergi dan obstruksi ekstrinsik adenoid
obstruktif atau tumor nasofaring. Kolaps menetap tuba eusiakhii selama menelan dapat
mengakibatkan obstruksi fungsional akibat pengurangan kekakuan tuba, dan mekanisme
pembukaan aktif yang tidak efisien, atau keduanya. Obstruksi fungsional adalah lazim pada
bayi dan anak kecil karena jumlah dan kekakuan kartilago yang mendukung tuba kurang
daripada jumlah dan kekakuannya pada anak yang lebih tua dan orang dewasa. Karena tuba
eustakhii dengan baik sekali terlibat dengan otot-otot yang melekat pada palatum lunak dan
karena ia merupakan bagian dari dasar tengkorak, penderita dengan anomali pada daerah ini,
seperti palatum lunak penderita dan anak dengan sindrom Down, mempunyai insiden yang
jauh lebih tinggi disfungsi tuba eustakhii dan otitis media kronis dengan efusi.
Obstruksi luba eustakhii mengakibatkan tekanan telinga tengah negatif dan, jika menetap.
mengakibatkan efusi telinga tengah transudatif. Drainase efusi dihambat oleh pengangkutan
mukosiliare yang terganggu dan oleh tekanan negatif terus menerus. Bila tuba eustakhii tidak
secara total tcrobstruksi secara mekanik, kontaminasi ruang telinga tengah dari sekresi
nasofaring dapat terjadi karena refluks (terutama bila membrana timpani mengalami perforasi
atau bila ada timpanoplasti tuba), karena aspirasi (dari tekanan telinga tengah yang sangat
negatif), atau karena peniupan (insufflasi) selama menangis, peniupan hidung, bersin, dan
![Page 2: patof](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022081813/5695d2d31a28ab9b029bda15/html5/thumbnails/2.jpg)
penelanan bila hidung terobstruksi. Perubahan cepat tekanan sckelilingnya atau barotrauma
selama menyelam dalam air dalam atau terbang dapat juga mengakibatkan efusi telinga-
tengah akut yang dapata hemorragik. Bayi dan anak kecil mempunyai tuba eustakhii yang
lebih pendek daripada anak yang lebih tua dan orang dewasa, yang membuatnya lebih rentan
terhadap refluks sekresi nasofaring ke dalam ruang telinga tengah dan terhadap
perkembangan otitis media akut.
Anak kecil menderita kenaikan frekuensi infeksi virus saluran pernapasan atas. Infeksi ini
mungkin menyebab edemama mukosa tuba eustakhii sehingga menyebabkan penambahan
disfungsi tuba eustakhii. Pembesaran reaktif jaringan limfoid, seperti adenoid atau jaringan
pada orilisium tuba eustakhii, dapat juga secara mekanik menyekat fungsi tuba dan
mcmberikan tempat radang. Adanya infeksi virus terbukti menambah adhesi bakteria pada
jaringan nasofaring. Ada kenaikan bermakna pada jumlah anak di pusat perawat di Amerika
Serikat pada 2 dekade terakhir, dan anak pada pusat ini cenderung untuk bertambah infeksi
saluran pernafasan atas. Ini dapat merupakan bagian pada penambahan paralel pada masalah
telinga tengah yang ditemukan selama waktu ini. Kenaikan kadar nikotinin, metabolil nikotin,
juga telah dikorelasikan dengan kenaikan insiden otitis media dengan efusi dan otitis media
akut pada anak, menunjukkan bahwa pemajanan pasif terhadap asap sigaret menaikkan
masalah telinga mungkin karena berperan sebagai iritan terhadap epitel saluran pernapasan
dan mempunyai pengaruh yang merugikan pada gerakan silia dan pembersihan mukosiliare.
Anak dengan alergi yang terdokumentasi dengan baik tampak mempunyai insiden masalah
telinga berulang yang kira-kira sama, seperti mereka yang tanpa alergi. Namun, atas dasar
individu, faktor alergi mungkin memainkan sebagian peran pada sekurang-kurangnya
beberapa anak dengan infeksi telinga berulang.
Anak kecil mempunyai perkembangan sistem imun imatur, yang mungkin merupakan
faktor lain yang menyebabkan insiden tinggi otitis pada kelompok umur ini; namun,
penelitian pemeriksaan kadar imunoglobulin kuantitatif dan kadar subkelas IgG telah
menunjukkan tidak ada perbedaan antara anak dengan dan tanpa infeksi telinga berulang.
Trial imunoglobulin intravena profilaksis pada anak dengan otitis media berulang telah
menunjukkan hasil yang bertentangan. Tampak ada kenaikan insiden masalah imun humoral
yang mempengaruhi epitel pernapasan pada anak yang telah gagal dengan profilaksis
antibiotik atau penempatan tuba ventilasi dan yang telah menderita infeksi berulang yang
melibatkan saluran sinonasal atau saluran pernapasan bawah