pathloos 4.0 uas gmd 2010/ ericoseptiahari /d306051 ... link budget calculation.pdfpathloos 4.0 uas...

PATHLOOS 4.0

UAS GMD_2010/ ericoseptiahari /D306051

SALURAN

GELOMBANG MIKRO

LAPORAN PERENCANAAN

LINK BUDGET CALCULATION

DISUSUN OLEH :

ERICO SEPTIAHARI

D306051

PROGRAM STUDI D3 TEKNIK TELEKOMUNIKASI

AKADEMI TEKNIK TELEKOMUNIKASI SANDHY PUTRA PURWOKERTO

2009/2010

Pengampu/eka wahyudi ST/akatel sp pwt

1

PATHLOOS 4.0


DAFTAR ISI

KOVER................................................................................1

DAFTAR ISI..........................................................................2

PERANCANGAN JALUR GELOMBANG MIKRO

TITIK KE TITIK AREA MAKASAR..............................................3

A .Dasar TEORI.....................................................................................3

B .Syarat Perancangan........................................................................4

C ...........................................................................................................Das

ar Analisa Perancangan......................................................................4

D .Analisa perancangan........................................................................7

E ...........................................................................................................Titik

Node (Lokasi Tower)...........................................................................12

F .Hasil Survey Masing-Masing Hop.....................................................13

G .Laporan Link Budget Calculation Untuk Masing-Masing Hop...........14

H .HOP LOS (line of sight).....................................................................18

I .HOP NLOS (NON line of sight).........................................................21

J .Hasil Perhitungan Frequency Interferenc Dari Persamaan ..............21

K .Tanggapan Penulis Terhadap Softwere Pathloos Dalam

Perencanaan Link Gelombang Mikro......................................39

DAFTAR PUSTAKA................................................................40

LAMPIRAN TRAIN DATA........................................................41

LAMPIRAN MAP AREA TRAIN DATA........................................48


2

PATHLOOS 4.0


Perancangan Jalur Gelombang Mikro

Titik Ke Titik Area Makasar

A. DASAR TEORI

Untuk mengatasi masalah interference diperlukan suatu

perencanaan yang matang dalam pemakaian frekuensi radio. Selain

itu, perlu untuk memperhatikan jarak transmisi dan kondisi baik

topografi area dan iklim area dimana jalur media transmisi akan

dipasang.

Media Transmisi dengan menggunakan frekuensi radio

berkembang pesat di Indonesia. Sebagian besar media transmisi

menggunakan teknik ini. Teknik komunikasi melalui media tidak

terpandu dan dengan menggunakan frekuensi radio dianggap

mampu memenuhi tantangan system telekomunikasi saat ini,

dimana mampu menangani jumlah pelanggan yang banyak. Seiring

dengan berkembangnya jumlah penduduk dan bertambahnya

penggunaan media transmisi frekuensi radio ini, maka timbul

permasalahan. Dengan bertambahnya jaringan, maka bertambah

pula penggunaan frekuensi radio. Hal ini dapat menyebabkan

masalah antara lain gangguan dari frekuensi yang saling

berdekatan (interference).

Dengan adanya pemahaman terhadap pentingnya kebenaran

dalam perhitungan parameter jalur microwave, dan pemahaman

tentang tipe radio yang, akan dipasang diharapkan jalur transmisi

microwave yang dirancang memiliki keandalan yang tinggi


3

PATHLOOS 4.0


Pemahaman mengenai topologi dan kondisi cuaca, serta

parameter yang mempengaruhi media transmisi microwave ini,

perlu ditunjang dengan pemahaman piranti yang akan dipasang.

.

Dengan keandalan yang tinggi, tentunya jalur transmisi

tersebut layak untuk digunakan.

B. SYARAT PERANCANGAN

Jumlah titik node (lokasi tower ) minimal 6 (enam ) lokasi, dengan

jarak maksimal antar titik node 40 Km dan jarak minimal antar titik

node 15 Km.

Equipment radio dan equipment antenna pada masing-masing titik

node tidak boleh sama satu sama lain.

Frekuensi yang dipergunakan pada masing-masing hop tidak boleh

ada yang sama.

Hob bisa bersifat LOS dan NLOS

C. DASAR ANALISA PERANCANGAN

1. Model Okumura-Hata

Model Okumura-Hata adalah model propagasi yang

diketahui, dimana dapat gunakan pada wilayah sel makro

untuk memprediksi atenuasi tengahan sinyal radio. Satu

model komponen menggunakan free space loss. Model

Okumura-Hata merupakan model empiris, yang didasarkan

pada perhitungan ukuran sel.

2. Propagasi Gelombang Radio Line of Sight

Pada kasus line of sight ini, panjang jalur atau jarak

transmisi dibatasi oleh syarat line of sight. Line of sight

dianalogikan sebagai jalur lurus udara layaknya pandangan

mata lurus.


4

PATHLOOS 4.0


Line of sight microwave merupakan suatu transmisi

radio broadcast dengan pelayanan dari titik ke titik. Dengan

kata lain sistem transmisi ini dapat dianggap seperti layaknya

radio relay. Jaringan point to point ini dapat didefinisikan

sebagai hubungan radio transmisi microwave dari daerah

dekat (ner end/pemancar) menuju daerah jauh (far

end/penerima).

3. Model Walfish-ikegami

Model Walfish-ikegami adalah model propagasi empiris

untuk wilayah perkotaan, dimana dikhususkan untuk aplikasi

sel mikro. Model Walfish-ikegami terbagi dalam dua kasus,

yaitu keadaan line-of-sight (LOS) dan nonline-of-sight. Rumus

untuk memprediksikan path loss dalam keadaan LOS dapat

ditulis dengan :

d = jarak (km)

f = frekuensi (MHz)

dimana keadaannya tidak line-of-sight, dengan rumus path

lossnya dapat ditulis

4. Menghitung Link Budget

Tahapan untuk menghitung link budget sinyal adalah

sebagai berikut:

Berdasarkan hal tersebut, perhitungan jalur

transmisi (link budget) melalui beberapa tahap:

1) Menentukan nilai Evective Isotropic Received Power

(EIRP)

2) Menentukan nilai Free Space Loss (FSL)

3) Menentukan nilai Isotropic Received Level (IRL)

4) Menentukan nilai Received Signal Level (RSL)

5) Menentukan nilai Carier to Noise Ratio (C/N) Pengampu/eka wahyudi ST/akatel sp pwt 5

PATHLOOS 4.0


5. Menentukan EIRP

Evective Isotropic Received Power (EIRP) menunjukkan

nilai efektif daya yang dipancarkan antena pemancar. Nilai ini

dipengaruhi oleh level keluaran pemancar, kemungkinan rugi-

rugi feeder dan gain antena. Secara matematis, nilai ini dapat

ditulis:

Dengan Txout adalah daya keluarantransmitter (dBw),

Gant adalah gain antena (dB) dan Ll adalah rugi-rugi jalur

(dB).

6. Menentukan FSL

Free Space

Loss

(FSL)

adalah

suatu

nilai

yang

menunjukkan rugi-rugi jalur transmisi. Rugi-rugi jalur transmisi

ini dikarenakan karena penggunaan media udara sebagai

media pemandu, jarak jalur transmisi dan penggunaan

frekuansi radio. Besar FSL ini dapat dihitung dengan rumus:

Dengan D adalah jarak antara antenna pemancar dan

penerima, dan f adalah frekuensi pembawa (MHz).

7. Menentukan IRL

Isotropic Received Level (IRL) merupakan nilai level

daya isotropic yang diterima oleh stasiun penerima. Nilai IRL

ini bukan nilai daya yang diterima oleh sistem atau rangkaian

decoding. Akan tetapi nilai ini adalah nilai level daya terima

antena stasiun penerima. Besar nilai IRL ini adalah:

8. Menentukan RSL


6

PATHLOOS 4.0


Received Signal Level (RSL) merupakan level daya yang

diterima oleh piranti pengolah decoding. Nilai RSL ini

dipengaruhi oleh rugi-rugi jalur dan gain antena penerima.

Dengan ini nilai RSL dapat dihitung dengan rumus:

D. Analisa Perancangan

Jalur Transmisi Microwave, Pada perancangan

bagian ini

akan dibahas mengenai hasil perhitungan yang telah

dilakukan dengan menggunakan software. Adapun

tahapan perhitungan link budget yang dibahas adalah:

Menghitung Jarak antara titik Jarak antara kedua

titik site dapat dihitung dengan cara menentukan

posisi nominal dua titik pada garis bumi dan

menghitung jarak antaranya. Letak nominal titik

biasanya dinyatakan dalam garis lintang dan

garis bujurnya. Setiap titik garis lintang dan garis bujur

tersebut dinyatakan dalam derajat, menit dan detik.

Tentunya nilai ini perlu dikonfersi dalam satuan

derajat saja dan dikonversi dalam km. Setiap bagian

menit dan detik dikonversi dalam derajat dan

dirubah dalam km. Sehingga untuk merubah titik

nominal dari nilai jam-menit-detik menjadi nilai jam

saja adalah:

Titik nominal dalam derajat :

Rumus

ini

berlaku

untuk

titik

bujur

dan

lintang.

Misalkan diambil suatu titik berada dalam posisi lintang


7

PATHLOOS 4.0


05o 15’ 20.10” S dan bujur timur 119o

24’

10.90”,

maka titik ini berada pada derajat:

Untuk menentukan jarak antara kedua titik adalah

dengan menggunakan rumus jarak sederhana,

dimana untuk garis lintang persatuan derajat

dikalikan dengan nilai 110.33 km dan untuk garis bujur

dikalikan dengan 111.32 km perderajat. Dengan ini

dapat dihitung jarak antara dua titik A (50o 15’ 20.10”S,

119o 24’ 10.90”E) dan titik B (05o 04’ 07.89”S,119o 24’

44.64”E) adalah:

1) Titik Nominal A :

- Lintang : 5.255583 derajad

- Bujur : derajad

2) Titik Nominal B

-

-

3) Jarak lintang A dan B

4) Jarak Bujur A dan B

5) Jarak A dan B


8

PATHLOOS 4.0


Gambar D.1 perhitungan jarak antara titik bumi

menggunakan pathloos 4.0.Jalur

gelombang radio Soreang – Makasar

Posisi titik bumi site Soreang dan Makasar

Posisi nominal titik bumi site Soreang berada

pada posisi lintang 05o 15’ 20.10” S dan bujur 119o

24’ 10.90”, sedangkan titik nominal site Makasar

berada pada titik lintang 05o 04’ 70.89” S, dan

bujur 119o 24’ 44.64” E. Dengan diketahui kedua

titik nominal tersebut dapat ditarik garis lurus

imaginer untuk mengetahui jarak kedua titik

tersebut sejauh 20.67 km. Dengan diketehui jarak

antara titik tersebut dapat dihitung nilai rugi-rugi ruang

bebas yang mungkin terjadi dikarenakan jarak antara

titik.

Topografi jalur Soreang – Makasar

Topografi jalur Soreang Makasar dapat

diketahui dengan metode survey lapangan

ataupun menggunakan peta digital yang tersedia. Peta

digital yang digunakan pada saat ini adalah peta MAP

MAKASAR INDONESIA.prindted by army map service.corp

engineers.scala 1:250000.

Dengan menggunakan peta ini sama

dengan mengunakan


SRTM dapat diketahui

9

PATHLOOS 4.0


kondisi profile antara titik nominal bumi tersebut untuk

mengetahui kemungkinan penghalang yang terjadi.

Gambar D.2 topografi antara titik nominal

bumi site soreang dan Makasar Gambar D.3 informasi umum jalur soreang –

Makasar dan topografi jalur

Gelombang ruang bebas Soreang – Makasar

Dengan mengetahui letak penghalang dan

kondisi topografi antara kedua titik maka dapat

ditentukan ketinggian minimum antenna yang akan

digunakan untuk membuat titik antara kedua site

tersebut memenuhi criteria Line of sight yaitu

bebasnya zona fresnel 1 dari segala bentuk

penghalang yang dapat menyebabkan pembelokan,

penghamburan, maupun perusakan sinyal yang dikirim


10

PATHLOOS 4.0


oleh

pemancar

sehingga

daya

yang

diterima

sisi

penerima tidak dapat optimum dan diprediksi nilainya.

Dengan demikian letak antenna yang

digunakan pada kedua site harus memenuhi

criteria

optimize

tersebut.

dapat

Dengan

ditentukan

menggunakan

ketinggian

tombol

optimum

sedemikian sehingga dapat dihasilkan kondisi LOS

pada kedua titik tersebut.

Gambar D.4 penggambaran kondisi Line of sight

jalur soreang Makasar dengan

ketinggian antenna yang sudah

ditentukan.

Survey lokasi jalur

Soreang –Makasar dan hasil

perhitungan link budget

Survey lokasi site dilakukan supaya dapat

mengetahui kondisi nyata dari antara titik site

tersebut. Sehingga dapat diketahui kemungkinan

penghalang kritis yang dapat terjadi diantara kedua

titik tersebut. Selain itu dapat diketahui letak

antenna yang telah direncanakan pada tahap

perencanaan apakah dapat diimplementasikan.

Pada tahap survey ini beberapa hal penting yang perlu

diketahui adalah informasi tentang titik far end,


11

PATHLOOS 4.0


informasi jalur, lokasi site, diagram azimuth, dan foto

kondisi site. Gambar D.5 lokasi site makasar

Gambar D.6 lokasi site soreang –makasar dalam

peta

Gambar

D.7

rencana

letak

pemasangan antenna kearah

makasar pada site soreang

Setelah

diketahui

semua

informasi

di lapangan

yang dibutuhkan, maka dengan memperhatikan

parameter yang sudah direncanakan jalur

komunikasi radio tersebut


12

PATHLOOS 4.0


dapat

diimplementasikan

sesuai

dengan

perencanaan sebelumnya.

E. Titik node (lokasi tower )

Node I

Makasar

Latitude

Longitude

Node 2

Soreang 1

Latitude

Longitude

Node 3

Kaponrengang

Latitude

Longitude

Node 4

Bangkoa

Latitude

Longitude

Node 5

Atuatu

Latitude

Longitude

Node 6

Sorokalling

:05 04 07.89 S :119 24 44.64 E :05 15 20.10 S :119 24 10.90 E :05 29 19.55 S :119 28 20.70 E :05 28 30.20 S :119 43 07.20 E :05 16 08.90 S :119 30 50.70 E

Pengampu/eka wahyudi ST/akatel sp pwt 13

PATHLOOS 4.0

Latitude Longitude


:05 19 20.10 S :119 43 30.20 E

F. HASIL SURVEY UNTUK MASING-MASING HOP

HOP I

soreang Makasar

Calculated Distance (Km) : 20.67

HOP II

kaponrengang

soreang


HOP III

Bangkoa

kaponrengang


HOP IV

Sorokalling

Bangkoa


HOP V

Atuatu

Sorokalling


HOP VI

Makasar

Atuatu


G. LAPORAN LINK

BUDGET

CALCULATION

UNTUK

MASING-

MASING HOP

HOP I


14

PATHLOOS 4.0

Sun, Jan 24 2010

soreang-Makasar.pl4

Reliability Method - ITU-R P.530-7/8

Microwave Worksheet - Soreang 1-Makasar.pl4


Soreang 1

Elevation (m)

Latitude

Longitude

True azimuth (°)

Vertical angle (°)

Antenna model

Antenna height (m)

Antenna gain (dBi)

Frequency (MHz)

Polarization

Path length (km)

Free space loss (dB)

Atmospheric absorption loss (dB)

Net path loss (dB)

Radio model

TX power (watts)

TX power (dBm)

EIRP (dBm)

TX Channels

RX threshold criteria

RX threshold level (dBm)

RX signal (dBm)

Dispersive fade margin (dB)

Dispersive fade occurrence factor

Path inclination (mr)

Mon, Jan 25 2010

Soreang 1-Makasar.pl4


HOP II

Sun, Jan 24 2010

kaponrengang-soreang.pl4


Microwave Worksheet - Kaponrengang-Soreang 1.pl4

Kaponrengang

Elevation (m)

Latitude

Longitude

True azimuth (°)

Vertical angle (°)

Antenna model

Antenna height (m)

Antenna gain (dBi)

Frequency (MHz)

Polarization

Path length (km)



Net path loss (dB)

Radio model

TX power (watts)

TX power (dBm)

EIRP (dBm)

Emission designator

TX Channels



Makasar

11.20

05 15 20.10 S

119 24 10.90 E

2.88

-0.04

GKA12-040N

5.00

21.20

190000.00

Vertical

4.80

151.67

31.75

139.32

MDR-6506-12

0.79

29.00

50.20

1 16.0000V

BER 10-3

-83.00

-110.32

64.00

1.00

0.46

Soreang 1

11.20

05 29 19.55 S

119 28 20.70 E

343.39

-0.02

GKA10-24N

10.00

35.30

190000.00

Vertical

5.00

152.02

33.08

130.00

MDR-6502-8

1.00

30.00

65.30

3M75D7W

1 13.0000V

BER 10-3

-85.00

9.00

05 04 07.89 S

119 24 44.64 E

182.88

0.01

GKA12-045N

5.00

22.90

139.32

MDR-6506-12

0.79

29.00

51.90

1 16.5000V

BER 10-3

-83.00

-110.32

64.00

11.20

05 15 20.10 S

119 24 10.90 E

163.40

-0.02

GKA12-033N

10.00

19.80

130.00

MDR-6502-8

1.00

30.00

49.80

3M75D7W

1 13.5000V

BER 10-3

-85.00


PATHLOOS 4.0


RX signal (dBm)




Mon, Jan 25 2010

Kaponrengang-Soreang 1.pl4


HOP III

Microwave Worksheet - Bangkoa-Kaponrengang.pl4

Bangkoa

Elevation (m)

Latitude

Longitude

True azimuth (°)

Vertical angle (°)

Antenna model

Antenna height (m)

Antenna gain (dBi)

Frequency (MHz)

Polarization

Path length (km)



Net path loss (dB)

Radio model

TX power (watts)

TX power (dBm)

EIRP (dBm)

Emission designator

TX Channels



RX signal (dBm)




Mon, Jan 25 2010

Bangkoa-Kaponrengang.pl4


HOP IV

Microwave Worksheet - Sorokalling-Bangkoa.pl4

Sorokalling

Elevation (m)

Latitude

Longitude

True azimuth (°)

Vertical angle (°)

-100.00

67.00

1.00

0.00

Kaponrengang

11.20

05 28 30.20 S

119 43 07.20 E

266.81

-0.02

GKA10-19N

10.00

33.80

190000.00

Vertical

4.60

151.30

30.43

113.53

MDR-6502-4

1.00

30.00

63.80

2M50D7W

1 12.0000V

BER 10-3

-88.00

-83.53

76.00

1.00

0.00

Bangkoa

11.20

05 19 20.10 S

119 43 30.20 E

182.40

-0.02

-100.00

67.00

11.20

05 29 19.55 S

119 28 20.70 E

86.83

-0.02

GKA10-20N

10.00

34.40

113.53

MDR-6502-4

1.00

30.00

64.40

2M50D7W

1 12.5000V

BER 10-3

-88.00

-83.53

76.00

11.20

05 28 30.20 S

119 43 07.20 E

2.40

-0.02


PATHLOOS 4.0


Antenna model

Antenna height (m)

Antenna gain (dBi)

Frequency (MHz)

Polarization

Path length (km)



Net path loss (dB)

Radio model

TX power (watts)

TX power (dBm)

EIRP (dBm)

Emission designator

TX Channels



RX signal (dBm)




Mon, Jan 25 2010

Sorokalling-Bangkoa.pl4


HOP V

Microwave Worksheet - Atuatu-Sorokalling.pl4

Atuatu

Elevation (m)

Latitude

Longitude

True azimuth (°)

Vertical angle (°)

Antenna model

Antenna height (m)

Antenna gain (dBi)

Frequency (MHz)

Polarization

Path length (km)



Net path loss (dB)

Radio model

TX power (watts)

TX power (dBm)

EIRP (dBm)

Emission designator

TX Channels



RX signal (dBm)




Mon, Jan 25 2010

Atuatu-Sorokalling.pl4


HOP VI

GKA10-16N

5.00

31.40

190000.00

Vertical

4.50

151.11

29.77

116.57

MDR-6502-2

1.00

30.00

61.40

1M25D7W

1 11.0000V

BER 10-3

-91.00

-86.57

80.00

1.00

0.00

Sorokalling

10.20

05 16 08.90 S

119 30 50.70 E

104.11

5.72e-03

GKA10-045N

10.00

20.10

190000.00

Vertical

4.10

150.30

27.12

131.02

MDR-6502-16

1.00

30.00

50.10

7M00D7W

1 10.0000V

BER 10-3

-82.00

-101.02

62.00

1.00

0.34

GKA10-18N

5.00

32.90

116.57

MDR-6502-2

1.00

30.00

62.90

1M25D7W

1 11.5000V

BER 10-3

-91.00

-86.57

80.00

11.20

05 19 20.10 S

119 43 30.20 E

284.09

-0.03

GKA10-082N

10.00

26.30

131.02

MDR-6502-16

1.00

30.00

56.30

7M00D7W

1 10.5000V

BER 10-3

-82.00

-101.02

62.00


PATHLOOS 4.0

Microwave Worksheet - Makasar-Atuatu.pl4

Makasar


Atuatu

Elevation (m)

Latitude

Longitude

True azimuth (°)

Vertical angle (°)

Antenna model

Antenna height (m)

Antenna gain (dBi)

Frequency (MHz)

Polarization

Path length (km)



Net path loss (dB)

Radio model

TX power (watts)

TX power (dBm)

EIRP (dBm)

Emission designator

TX Channels



RX signal (dBm)




9.00

05 04 07.89 S

119 24 44.64 E

153.03

2.19e-03

GKA10-036N

10.00

19.00

190000.00

Vertical

4.20

150.51

27.78

139.89

MDR-6502-12

1.00

30.00

49.00

5M25D7W

1 8.0000V

BER 10-3

-83.00

-109.89

64.00

1.00

0.29

10.20

05 16 08.90 S

119 30 50.70 E

333.02

-0.03

GKA10-040N

10.00

19.40

139.89

MDR-6502-12

1.00

30.00

49.40

5M25D7W

1 8.5000V

BER 10-3

-83.00

-109.89

64.00

Mon, Jan 25 2010

Makasar-Atuatu.pl4


H. HOP LOS (line of sight)

GAMBAR HASIL PRINT PROFILE SOFTWARE UNTUK MASING-

MASING HOP

HOP I

soreang Makasar


18

PATHLOOS 4.0

HOP II

kaponrengang

HOP III


soreang


19

PATHLOOS 4.0

Bangkoa

HOP V

Atuatu


kaponrengang

Sorokalling


20

PATHLOOS 4.0

HOP VI

Makasar


Atuatu

I.

HOP NLOS (non line of sight) GAMBAR HASIL PRINT PROFILE SOFTWARE UNTUK MASING-

MASING HOP HOP IV

Sorokalling

Bangkoa


21

PATHLOOS 4.0


J.

HASIL PERHITUNGAN

FREQUENCY

INTERFERENCE

DARI

PERSAMAAN

Interference Summary - UASGMD2010-(D306051).gr4

Coordination Distance (km)

Maximum frequency Separation (MHz)

Default Minimum Interference Level (dBm)

Margin (dB)

Threshold degradation objective (db)

Total number of cases calculated

Calculation made on Monday, January 25 2010 12:22:00 AM

200.00

150.00

-115.00

10.00

1.00

103

Case 1 Victim RX Interfering TX

Makasar

Coordinating Station

Antenna model

Discrimination Angle (°)

Frequency (MHz)

V-I Distance (km)

Antenna Discrimination (dB)

Interfering Signal (dBm)

Objective (dBm)

Threshold Degradation (dB)

Soreang 1

Atuatu

GKA10-036N

29.85

8.50 V

20.67

13.00

-70.23

-109.00 (-38.77)

32.90

Makasar

GKA12-040N

0.00

16.00 V


Makasar


Antenna model


Frequency (MHz)

V-I Distance (km)



Objective (dBm)


Kaponrengang

Atuatu

GKA10-036N

18.82

8.50 V

46.91

33.00

-84.52

-109.00 (-24.48)

18.67

Soreang 1

GKA10-24N

8.45

13.00 V


PATHLOOS 4.0


Case 3

Victim RX

Makasar

Interfering TX

Soreang 1


Antenna model


Frequency (MHz)

V-I Distance (km)



Objective (dBm)


Atuatu

GKA10-036N

29.85

8.50 V

20.67

34.00

-94.45

-109.00 (-14.55)

9.23

Kaponrengang

GKA12-033N

-160.51

13.50 V

Case 4 Victim RX

Makasar

Interfering TX

Bangkoa


Antenna model


Frequency (MHz)

V-I Distance (km)



Objective (dBm)


Atuatu

GKA10-036N

-10.10

8.50 V

56.31

40.76

-94.97

-109.00 (-14.03)

8.78

Kaponrengang

GKA10-19N

56.09

12.00 V

Case 5 Victim RX

Makasar

Interfering TX

Kaponrengang


Antenna model


Frequency (MHz)

V-I Distance (km)



Objective (dBm)


Atuatu

GKA10-036N

18.82

8.50 V

46.91

39.83

-97.85

-109.00 (-11.15)

6.41

Bangkoa

GKA10-20N

265.01

12.50 V

Case 6 Victim RX

Makasar

Interfering TX

Atuatu


Antenna model


Frequency (MHz)

V-I Distance (km)



Objective (dBm)


Atuatu

GKA10-036N

0.00

8.50 V

24.85

28.00

-40.95

-109.00 (-68.05)

62.19

Sorokalling

GKA10-045N

228.91

10.00 V

Case 7 Victim RX

Makasar

Interfering TX

Sorokalling


Antenna model


Frequency (MHz)

V-I Distance (km)



Objective (dBm)


Atuatu

GKA10-036N

-24.06

8.50 V

44.57

36.00

-48.77

-109.00 (-60.23)

54.37

Atuatu

GKA10-082N

24.85

10.50 V

Case 8 Victim RX

Makasar

Interfering TX

Sorokalling


Antenna model


Frequency (MHz)

Atuatu

GKA10-036N

-24.06

8.50 V

Bangkoa

GKA10-16N

126.54

11.00 V

V-I Distance (km)




44.57

41.35

-47.23

23

PATHLOOS 4.0

Objective (dBm)



-109.00 (-61.77)

55.90

Case 9 Victim RX

Makasar

Interfering TX

Bangkoa


Antenna model


Frequency (MHz)

V-I Distance (km)



Objective (dBm)


Atuatu

GKA10-036N

-10.10

8.50 V

56.31

39.74

-98.94

-109.00 (-10.06)

5.59

Sorokalling

GKA10-18N

320.50

11.50 V

Case 10 Victim RX

Atuatu

Interfering TX

Soreang 1


Antenna model


Frequency (MHz)

V-I Distance (km)



Objective (dBm)


Makasar

GKA10-040N

-56.08

8.00 V

12.40

33.98

-88.25

-109.00 (-20.75)

15.03

Makasar

GKA12-040N

94.07

16.00 V

Case 11 Victim RX

Atuatu

Interfering TX

Makasar


Antenna model


Frequency (MHz)

V-I Distance (km)



Objective (dBm)


Makasar

GKA10-040N

0.00

8.00 V

24.85

17.00

-77.75

-109.00 (-31.25)

25.40

Soreang 1

GKA12-045N

-29.85

16.50 V

Case 12 Victim RX

Atuatu

Interfering TX

Kaponrengang


Antenna model


Frequency (MHz)

V-I Distance (km)



Objective (dBm)


Makasar

GKA10-040N

-142.25

8.00 V

24.72

57.34

-103.12

-109.00 (-5.88)

3.02

Soreang 1

GKA10-24N

-332.62

13.00 V

Case 13 Victim RX

Atuatu

Interfering TX

Soreang 1


Antenna model


Frequency (MHz)

V-I Distance (km)



Objective (dBm)


Makasar

GKA10-040N

-56.08

8.00 V

12.40

31.00

-87.20

-109.00 (-21.80)

16.04

Kaponrengang

GKA12-033N

-66.45

13.50 V

Case 14 Victim RX

Atuatu

Interfering TX

Bangkoa


Antenna model


Frequency (MHz)

Makasar

GKA10-040N

-197.89

8.00 V

Kaponrengang

GKA10-19N

48.30

12.00 V

V-I Distance (km)


32.14 24

PATHLOOS 4.0



Objective (dBm)



56.00

-110.58

-109.00 (1.58)

0.72

Case 15 Victim RX

Atuatu

Interfering TX

Kaponrengang


Antenna model


Frequency (MHz)

V-I Distance (km)



Objective (dBm)


Makasar

GKA10-040N

-142.25

8.00 V

24.72

53.00

-111.43

-109.00 (2.43)

0.60

Bangkoa

GKA10-20N

-76.06

12.50 V

Case 16 Victim RX

Atuatu

Interfering TX

Sorokalling


Antenna model


Frequency (MHz)

V-I Distance (km)



Objective (dBm)


Makasar

GKA10-040N

-228.91

8.00 V

24.11

22.00

-29.63

-109.00 (-79.37)

73.51

Atuatu

GKA10-082N

0.00

10.50 V

Case 17 Victim RX

Atuatu

Interfering TX

Sorokalling


Antenna model


Frequency (MHz)

V-I Distance (km)



Objective (dBm)


Makasar

GKA10-040N

-228.91

8.00 V

24.11

55.51

-108.06

-109.00 (-0.94)

1.21

Bangkoa

GKA10-16N

101.69

11.00 V

Case 18 Victim RX

Soreang 1

Interfering TX

Makasar


Antenna model


Frequency (MHz)

V-I Distance (km)



Objective (dBm)


Makasar

GKA12-040N

0.00

16.50 V

20.67

13.00

-63.89

-109.00 (-45.11)

39.24

Atuatu

GKA10-036N

29.85

8.00 V

Case 19 Victim RX

Soreang 1

Interfering TX

Atuatu


Antenna model


Frequency (MHz)

V-I Distance (km)



Objective (dBm)


Makasar

GKA12-040N

94.07

16.50 V

12.40

33.98

-80.20

-109.00 (-28.80)

22.95

Makasar

GKA10-040N

-56.08

8.50 V

Case 20 Victim RX

Soreang 1

Interfering TX

Kaponrengang


Antenna model


Makasar

GKA12-040N

160.51

Soreang 1

GKA10-24N

0.00


PATHLOOS 4.0


Frequency (MHz)

V-I Distance (km)



Objective (dBm)


16.50 V

26.91

29.51

-31.66

-109.00 (-77.34)

71.48

13.00 V

Case 21 Victim RX

Soreang 1

Interfering TX

Kaponrengang


Antenna model


Frequency (MHz)

V-I Distance (km)



Objective (dBm)


Makasar

GKA12-040N

160.51

16.50 V

26.91

61.48

-113.20

-109.00 (4.20)

0.41

Bangkoa

GKA10-20N

256.56

12.50 V

Case 22 Victim RX

Soreang 1

Interfering TX

Atuatu


Antenna model


Frequency (MHz)

V-I Distance (km)



Objective (dBm)


Makasar

GKA12-040N

94.07

16.50 V

12.40

45.98

-94.49

-109.00 (-14.51)

9.20

Sorokalling

GKA10-045N

172.83

10.00 V

Case 23 Victim RX

Soreang 1

Interfering TX

Sorokalling


Antenna model


Frequency (MHz)

V-I Distance (km)



Objective (dBm)


Makasar

GKA12-040N

98.80

16.50 V

36.45

19.96

-66.08

-109.00 (-42.92)

37.06

Atuatu

GKA10-082N

-2.43

10.50 V

Case 24 Victim RX

Soreang 1

Interfering TX

Sorokalling


Antenna model


Frequency (MHz)

V-I Distance (km)



Objective (dBm)


Makasar

GKA12-040N

98.80

16.50 V

36.45

52.11

-97.90

-109.00 (-11.10)

6.37

Bangkoa

GKA10-16N

99.26

11.00 V

Case 25 Victim RX

Makasar

Interfering TX

Atuatu


Antenna model


Frequency (MHz)

V-I Distance (km)



Objective (dBm)


Soreang 1

GKA12-045N

-29.85

16.00 V

24.85

17.00

-67.21

-109.00 (-41.79)

35.92

Makasar

GKA10-040N

0.00

8.50 V

Case 26 Victim RX

Makasar

Interfering TX

Kaponrengang



Soreang 1 Soreang 1 26

PATHLOOS 4.0


Antenna model


Frequency (MHz)

V-I Distance (km)



Objective (dBm)


GKA12-045N

-11.03

16.00 V

46.91

32.00

-34.91

-109.00 (-74.09)

68.22

GKA10-24N

8.45

13.00 V

Case 27 Victim RX

Makasar

Interfering TX

Soreang 1


Antenna model


Frequency (MHz)

V-I Distance (km)



Objective (dBm)


Soreang 1

GKA12-045N

0.00

16.00 V

20.67

28.90

-39.34

-109.00 (-69.66)

63.79

Kaponrengang

GKA12-033N

-160.51

13.50 V

Case 28 Victim RX

Makasar

Interfering TX

Bangkoa


Antenna model


Frequency (MHz)

V-I Distance (km)



Objective (dBm)


Soreang 1

GKA12-045N

-39.95

16.00 V

56.31

51.00

-107.68

-109.00 (-1.32)

1.31

Kaponrengang

GKA10-19N

56.09

12.00 V

Case 29 Victim RX

Makasar

Interfering TX

Kaponrengang


Antenna model


Frequency (MHz)

V-I Distance (km)



Objective (dBm)


Soreang 1

GKA12-045N

-11.03

16.00 V

46.91

43.00

-93.11

-109.00 (-15.89)

10.44

Bangkoa

GKA10-20N

265.01

12.50 V

Case 30 Victim RX

Makasar

Interfering TX

Atuatu


Antenna model


Frequency (MHz)

V-I Distance (km)



Objective (dBm)


Soreang 1

GKA12-045N

-29.85

16.00 V

24.85

45.00

-91.87

-109.00 (-17.13)

11.58

Sorokalling

GKA10-045N

228.91

10.00 V

Case 31 Victim RX

Makasar

Interfering TX

Sorokalling


Antenna model


Frequency (MHz)

V-I Distance (km)



Objective (dBm)


Soreang 1

GKA12-045N

-53.91

16.00 V

44.57

42.00

-65.70

-109.00 (-43.30)

37.43

Atuatu

GKA10-082N

24.85

10.50 V



PATHLOOS 4.0

Kaponrengang


Makasar


Antenna model


Frequency (MHz)

V-I Distance (km)



Objective (dBm)


Soreang 1

GKA10-24N

8.45

13.50 V

46.91

33.00

-82.51

-111.00 (-28.49)

22.65

Atuatu

GKA10-036N

18.82

8.00 V

Case 33 Victim RX

Kaponrengang

Interfering TX

Atuatu


Antenna model


Frequency (MHz)

V-I Distance (km)



Objective (dBm)


Soreang 1

GKA10-24N

-332.62

13.50 V

24.72

57.34

-100.60

-111.00 (-10.40)

5.84

Makasar

GKA10-040N

-142.25

8.50 V

Case 34 Victim RX

Kaponrengang

Interfering TX

Soreang 1


Antenna model


Frequency (MHz)

V-I Distance (km)



Objective (dBm)


Soreang 1

GKA10-24N

0.00

13.50 V

26.91

29.51

-33.27

-111.00 (-77.73)

71.86

Makasar

GKA12-040N

160.51

16.00 V

Case 35 Victim RX

Kaponrengang

Interfering TX

Makasar


Antenna model


Frequency (MHz)

V-I Distance (km)



Objective (dBm)


Soreang 1

GKA10-24N

8.45

13.50 V

46.91

32.00

-40.59

-111.00 (-70.41)

64.54

Soreang 1

GKA12-045N

-11.03

16.50 V

Case 36 Victim RX

Kaponrengang

Interfering TX

Bangkoa


Antenna model


Frequency (MHz)

V-I Distance (km)



Objective (dBm)


Soreang 1

GKA10-24N

-256.56

13.50 V

27.33

37.81

-22.09

-111.00 (-88.91)

83.04

Kaponrengang

GKA10-19N

0.00

12.00 V

Case 37 Victim RX

Kaponrengang

Interfering TX

Atuatu


Antenna model


Frequency (MHz)

V-I Distance (km)



Objective (dBm)


Soreang 1

GKA10-24N

-332.62

13.50 V

24.72

51.34

-52.55

-111.00 (-58.45)

52.59

Sorokalling

GKA10-045N

86.66

10.00 V


PATHLOOS 4.0


Case 38

Victim RX

Kaponrengang

Interfering TX

Sorokalling


Antenna model


Frequency (MHz)

V-I Distance (km)



Objective (dBm)


Soreang 1

GKA10-24N

-286.71

13.50 V

33.51

60.00

-56.88

-111.00 (-54.12)

48.26

Atuatu

GKA10-082N

-47.43

10.50 V

Case 39 Victim RX

Kaponrengang

Interfering TX

Sorokalling


Antenna model


Frequency (MHz)

V-I Distance (km)



Objective (dBm)


Soreang 1

GKA10-24N

-286.71

13.50 V

33.51

68.00

-115.09

-111.00 (4.09)

0.42

Bangkoa

GKA10-16N

54.26

11.00 V

Case 40 Victim RX

Kaponrengang

Interfering TX

Bangkoa


Antenna model


Frequency (MHz)

V-I Distance (km)



Objective (dBm)


Soreang 1

GKA10-24N

-256.56

13.50 V

27.33

69.81

-104.61

-111.00 (-6.39)

3.28

Sorokalling

GKA10-18N

264.41

11.50 V

Case 41 Victim RX

Soreang 1

Interfering TX

Makasar


Antenna model


Frequency (MHz)

V-I Distance (km)



Objective (dBm)


Kaponrengang

GKA12-033N

-160.51

13.00 V

20.67

34.00

-91.08

-111.00 (-19.92)

14.22

Atuatu

GKA10-036N

29.85

8.00 V

Case 42 Victim RX

Soreang 1

Interfering TX

Atuatu


Antenna model


Frequency (MHz)

V-I Distance (km)



Objective (dBm)


Kaponrengang

GKA12-033N

-66.45

13.00 V

12.40

31.00

-83.10

-111.00 (-27.90)

22.06

Makasar

GKA10-040N

-56.08

8.50 V

Case 43 Victim RX

Soreang 1

Interfering TX

Makasar


Antenna model


Frequency (MHz)

Kaponrengang

GKA12-033N

-160.51

13.00 V

Soreang 1

GKA12-045N

0.00

16.50 V

V-I Distance (km)




20.67

28.90

-47.86

29

PATHLOOS 4.0

Objective (dBm)



-111.00 (-63.14)

57.27

Case 44 Victim RX

Soreang 1

Interfering TX

Bangkoa


Antenna model


Frequency (MHz)

V-I Distance (km)



Objective (dBm)


Kaponrengang

GKA12-033N

-38.63

13.00 V

42.58

49.41

-52.45

-111.00 (-58.55)

52.68

Kaponrengang

GKA10-19N

37.93

12.00 V

Case 45 Victim RX

Soreang 1

Interfering TX

Kaponrengang


Antenna model


Frequency (MHz)

V-I Distance (km)



Objective (dBm)


Kaponrengang

GKA12-033N

0.00

13.00 V

26.91

31.96

-31.34

-111.00 (-79.66)

73.79

Bangkoa

GKA10-20N

256.56

12.50 V

Case 46 Victim RX

Soreang 1

Interfering TX

Atuatu


Antenna model


Frequency (MHz)

V-I Distance (km)



Objective (dBm)


Kaponrengang

GKA12-033N

-66.45

13.00 V

12.40

43.00

-52.52

-111.00 (-58.48)

52.61

Sorokalling

GKA10-045N

172.83

10.00 V

Case 47 Victim RX

Soreang 1

Interfering TX

Sorokalling


Antenna model


Frequency (MHz)

V-I Distance (km)



Objective (dBm)


Kaponrengang

GKA12-033N

-61.71

13.00 V

36.45

15.85

-27.98

-111.00 (-83.02)

77.15

Atuatu

GKA10-082N

-2.43

10.50 V

Case 48 Victim RX

Soreang 1

Interfering TX

Sorokalling


Antenna model


Frequency (MHz)

V-I Distance (km)



Objective (dBm)


Kaponrengang

GKA12-033N

-61.71

13.00 V

36.45

48.00

-101.91

-111.00 (-9.09)

4.91

Bangkoa

GKA10-16N

99.26

11.00 V

Case 49 Victim RX

Soreang 1

Interfering TX

Bangkoa


Antenna model


Frequency (MHz)

Kaponrengang

GKA12-033N

-38.63

13.00 V

Sorokalling

GKA10-18N

302.34

11.50 V

V-I Distance (km)


42.58 30

PATHLOOS 4.0



Objective (dBm)



48.88

-52.45

-111.00 (-58.55)

52.68

Case 50 Victim RX

Bangkoa

Interfering TX

Makasar


Antenna model


Frequency (MHz)

V-I Distance (km)



Objective (dBm)


Kaponrengang

GKA10-19N

56.09

12.50 V

56.31

40.76

-93.70

-114.00 (-20.30)

14.59

Atuatu

GKA10-036N

-10.10

8.00 V

Case 51 Victim RX

Bangkoa

Interfering TX

Atuatu


Antenna model


Frequency (MHz)

V-I Distance (km)



Objective (dBm)


Kaponrengang

GKA10-19N

48.30

12.50 V

32.14

56.00

-103.44

-114.00 (-10.56)

5.96

Makasar

GKA10-040N

-197.89

8.50 V

Case 52 Victim RX

Bangkoa

Interfering TX

Soreang 1


Antenna model


Frequency (MHz)

V-I Distance (km)



Objective (dBm)


Kaponrengang

GKA10-19N

37.93

12.50 V

42.58

59.07

-108.08

-114.00 (-5.92)

3.03

Makasar

GKA12-040N

121.88

16.00 V

Case 53 Victim RX

Bangkoa

Interfering TX

Makasar


Antenna model


Frequency (MHz)

V-I Distance (km)



Objective (dBm)


Kaponrengang

GKA10-19N

56.09

12.50 V

56.31

51.00

-105.67

-114.00 (-8.33)

4.41

Soreang 1

GKA12-045N

-39.95

16.50 V

Case 54 Victim RX

Bangkoa

Interfering TX

Kaponrengang


Antenna model


Frequency (MHz)

V-I Distance (km)



Objective (dBm)


Kaponrengang

GKA10-19N

0.00

12.50 V

27.33

37.81

-22.58

-114.00 (-91.42)

85.55

Soreang 1

GKA10-24N

-256.56

13.00 V

Case 55 Victim RX

Bangkoa

Interfering TX

Soreang 1


Antenna model


Kaponrengang

GKA10-19N

37.93

Kaponrengang

GKA12-033N

-38.63


PATHLOOS 4.0


Frequency (MHz)

V-I Distance (km)



Objective (dBm)


12.50 V

42.58

49.41

-55.33

-114.00 (-58.67)

52.81

13.50 V

Case 56 Victim RX

Bangkoa

Interfering TX

Atuatu


Antenna model


Frequency (MHz)

V-I Distance (km)



Objective (dBm)


Kaponrengang

GKA10-19N

48.30

12.50 V

32.14

44.78

-48.81

-114.00 (-65.19)

59.32

Sorokalling

GKA10-045N

31.02

10.00 V

Case 57 Victim RX

Bangkoa

Interfering TX

Sorokalling


Antenna model


Frequency (MHz)

V-I Distance (km)



Objective (dBm)


Kaponrengang

GKA10-19N

-264.41

12.50 V

16.91

59.36

-50.34

-114.00 (-63.66)

57.79

Atuatu

GKA10-082N

-101.69

10.50 V

Case 58 Victim RX

Bangkoa

Interfering TX

Sorokalling


Antenna model


Frequency (MHz)

V-I Distance (km)



Objective (dBm)


Kaponrengang

GKA10-19N

-264.41

12.50 V

16.91

35.86

-74.15

-114.00 (-39.85)

33.99

Bangkoa

GKA10-16N

0.00

11.00 V

Case 59 Victim RX

Kaponrengang

Interfering TX

Makasar


Antenna model


Frequency (MHz)

V-I Distance (km)



Objective (dBm)


Bangkoa

GKA10-20N

265.01

12.00 V

46.91

39.83

-89.83

-114.00 (-24.17)

18.37

Atuatu

GKA10-036N

18.82

8.00 V

Case 60 Victim RX

Kaponrengang

Interfering TX

Atuatu


Antenna model


Frequency (MHz)

V-I Distance (km)



Objective (dBm)


Bangkoa

GKA10-20N

-76.06

12.00 V

24.72

53.00

-90.99

-114.00 (-23.01)

17.23

Makasar

GKA10-040N

-142.25

8.50 V

Case 61 Victim RX

Kaponrengang

Interfering TX

Soreang 1



Bangkoa Makasar 32

PATHLOOS 4.0


Antenna model


Frequency (MHz)

V-I Distance (km)



Objective (dBm)


GKA10-20N

256.56

12.00 V

26.91

61.48

-110.56

-114.00 (-3.44)

1.96

GKA12-040N

160.51

16.00 V

Case 62 Victim RX

Kaponrengang

Interfering TX

Makasar


Antenna model


Frequency (MHz)

V-I Distance (km)



Objective (dBm)


Bangkoa

GKA10-20N

265.01

12.00 V

46.91

43.00

-96.30

-114.00 (-17.70)

12.11

Soreang 1

GKA12-045N

-11.03

16.50 V

Case 63 Victim RX

Kaponrengang

Interfering TX

Soreang 1


Antenna model


Frequency (MHz)

V-I Distance (km)



Objective (dBm)


Bangkoa

GKA10-20N

256.56

12.00 V

26.91

31.96

-34.68

-114.00 (-79.32)

73.45

Kaponrengang

GKA12-033N

0.00

13.50 V

Case 64 Victim RX

Kaponrengang

Interfering TX

Atuatu


Antenna model


Frequency (MHz)

V-I Distance (km)



Objective (dBm)


Bangkoa

GKA10-20N

-76.06

12.00 V

24.72

47.00

-46.45

-114.00 (-67.55)

61.68

Sorokalling

GKA10-045N

86.66

10.00 V

Case 65 Victim RX

Kaponrengang

Interfering TX

Sorokalling


Antenna model


Frequency (MHz)

V-I Distance (km)



Objective (dBm)


Bangkoa

GKA10-20N

-30.15

12.00 V

33.51

55.03

-51.15

-114.00 (-62.85)

56.98

Atuatu

GKA10-082N

-47.43

10.50 V

Case 66 Victim RX

Kaponrengang

Interfering TX

Sorokalling


Antenna model


Frequency (MHz)

V-I Distance (km)



Objective (dBm)


Bangkoa

GKA10-20N

-30.15

12.00 V

33.51

63.03

-52.75

-114.00 (-61.25)

55.39

Bangkoa

GKA10-16N

54.26

11.00 V



PATHLOOS 4.0

Kaponrengang


Bangkoa


Antenna model


Frequency (MHz)

V-I Distance (km)



Objective (dBm)


Bangkoa

GKA10-20N

0.00

12.00 V

27.33

32.00

-17.11

-114.00 (-96.89)

91.02

Sorokalling

GKA10-18N

264.41

11.50 V

Case 68 Victim RX

Atuatu

Interfering TX

Makasar


Antenna model


Frequency (MHz)

V-I Distance (km)



Objective (dBm)


Sorokalling

GKA10-045N

228.91

10.50 V

24.85

28.00

-39.02

-108.00 (-68.98)

63.11

Atuatu

GKA10-036N

0.00

8.00 V

Case 69 Victim RX

Atuatu

Interfering TX

Soreang 1


Antenna model


Frequency (MHz)

V-I Distance (km)



Objective (dBm)


Sorokalling

GKA10-045N

172.83

10.50 V

12.40

45.98

-73.62

-108.00 (-34.38)

28.52

Makasar

GKA12-040N

94.07

16.00 V

Case 70 Victim RX

Atuatu

Interfering TX

Makasar


Antenna model


Frequency (MHz)

V-I Distance (km)



Objective (dBm)


Sorokalling

GKA10-045N

228.91

10.50 V

24.85

45.00

-102.87

-108.00 (-5.13)

2.66

Soreang 1

GKA12-045N

-29.85

16.50 V

Case 71 Victim RX

Atuatu

Interfering TX

Kaponrengang


Antenna model


Frequency (MHz)

V-I Distance (km)



Objective (dBm)


Sorokalling

GKA10-045N

86.66

10.50 V

24.72

51.34

-49.58

-108.00 (-58.42)

52.55

Soreang 1

GKA10-24N

-332.62

13.00 V

Case 72 Victim RX

Atuatu

Interfering TX

Soreang 1


Antenna model


Frequency (MHz)

V-I Distance (km)



Objective (dBm)


Sorokalling

GKA10-045N

172.83

10.50 V

12.40

43.00

-51.89

-108.00 (-56.11)

50.24

Kaponrengang

GKA12-033N

-66.45

13.50 V


PATHLOOS 4.0


Case 73

Victim RX

Atuatu

Interfering TX

Bangkoa


Antenna model


Frequency (MHz)

V-I Distance (km)



Objective (dBm)


Sorokalling

GKA10-045N

31.02

10.50 V

32.14

44.78

-46.93

-108.00 (-61.07)

55.20

Kaponrengang

GKA10-19N

48.30

12.00 V

Case 74 Victim RX

Atuatu

Interfering TX

Kaponrengang


Antenna model


Frequency (MHz)

V-I Distance (km)



Objective (dBm)


Sorokalling

GKA10-045N

86.66

10.50 V

24.72

47.00

-46.45

-108.00 (-61.55)

55.68

Bangkoa

GKA10-20N

-76.06

12.50 V

Case 75 Victim RX

Atuatu

Interfering TX

Sorokalling


Antenna model


Frequency (MHz)

V-I Distance (km)



Objective (dBm)


Sorokalling

GKA10-045N

0.00

10.50 V

24.11

33.51

-35.51

-108.00 (-72.49)

66.62

Bangkoa

GKA10-16N

101.69

11.00 V

Case 76 Victim RX

Atuatu

Interfering TX

Bangkoa


Antenna model


Frequency (MHz)

V-I Distance (km)



Objective (dBm)


Sorokalling

GKA10-045N

31.02

10.50 V

32.14

44.15

-46.18

-108.00 (-61.82)

55.95

Sorokalling

GKA10-18N

312.71

11.50 V

Case 77 Victim RX

Sorokalling

Interfering TX

Makasar


Antenna model


Frequency (MHz)

V-I Distance (km)



Objective (dBm)


Atuatu

GKA10-082N

24.85

10.00 V

44.57

36.00

-45.25

-108.00 (-62.75)

56.88

Atuatu

GKA10-036N

-24.06

8.00 V

Case 78 Victim RX

Sorokalling

Interfering TX

Atuatu


Antenna model


Frequency (MHz)

Atuatu

GKA10-082N

0.00

10.00 V

Makasar

GKA10-040N

-228.91

8.50 V

V-I Distance (km)




24.11

22.00

-25.68

35

PATHLOOS 4.0

Objective (dBm)



-108.00 (-82.32)

76.46

Case 79 Victim RX

Sorokalling

Interfering TX

Soreang 1


Antenna model


Frequency (MHz)

V-I Distance (km)



Objective (dBm)


Atuatu

GKA10-082N

-2.43

10.00 V

36.45

19.96

-76.39

-108.00 (-31.61)

25.76

Makasar

GKA12-040N

98.80

16.00 V

Case 80 Victim RX

Sorokalling

Interfering TX

Makasar


Antenna model


Frequency (MHz)

V-I Distance (km)



Objective (dBm)


Atuatu

GKA10-082N

24.85

10.00 V

44.57

42.00

-99.06

-108.00 (-8.94)

4.81

Soreang 1

GKA12-045N

-53.91

16.50 V

Case 81 Victim RX

Sorokalling

Interfering TX

Kaponrengang


Antenna model


Frequency (MHz)

V-I Distance (km)



Objective (dBm)


Atuatu

GKA10-082N

-47.43

10.00 V

33.51

60.00

-55.49

-108.00 (-52.51)

46.64

Soreang 1

GKA10-24N

-286.71

13.00 V

Case 82 Victim RX

Sorokalling

Interfering TX

Soreang 1


Antenna model


Frequency (MHz)

V-I Distance (km)



Objective (dBm)


Atuatu

GKA10-082N

-2.43

10.00 V

36.45

15.85

-28.93

-108.00 (-79.07)

73.20

Kaponrengang

GKA12-033N

-61.71

13.50 V

Case 83 Victim RX

Sorokalling

Interfering TX

Bangkoa


Antenna model


Frequency (MHz)

V-I Distance (km)



Objective (dBm)


Atuatu

GKA10-082N

-101.69

10.00 V

16.91

59.36

-49.56

-108.00 (-58.44)

52.57

Kaponrengang

GKA10-19N

-264.41

12.00 V

Case 84 Victim RX

Sorokalling

Interfering TX

Kaponrengang


Antenna model


Frequency (MHz)

Atuatu

GKA10-082N

-47.43

10.00 V

Bangkoa

GKA10-20N

-30.15

12.50 V

V-I Distance (km)


33.51 36

PATHLOOS 4.0



Objective (dBm)



55.03

-49.24

-108.00 (-58.76)

52.89

Case 85 Victim RX

Sorokalling

Interfering TX

Bangkoa


Antenna model


Frequency (MHz)

V-I Distance (km)



Objective (dBm)


Atuatu

GKA10-082N

-101.69

10.00 V

16.91

23.50

-12.55

-108.00 (-95.45)

89.59

Sorokalling

GKA10-18N

0.00

11.50 V

Case 86 Victim RX

Sorokalling

Interfering TX

Makasar


Antenna model


Frequency (MHz)

V-I Distance (km)



Objective (dBm)


Bangkoa

GKA10-16N

126.54

11.50 V

44.57

41.35

-94.20

-117.00 (-22.80)

17.02

Atuatu

GKA10-036N

-24.06

8.00 V

Case 87 Victim RX

Sorokalling

Interfering TX

Atuatu


Antenna model


Frequency (MHz)

V-I Distance (km)



Objective (dBm)


Bangkoa

GKA10-16N

101.69

11.50 V

24.11

55.51

-83.14

-117.00 (-33.86)

28.00

Makasar

GKA10-040N

-228.91

8.50 V

Case 88 Victim RX

Sorokalling

Interfering TX

Soreang 1


Antenna model


Frequency (MHz)

V-I Distance (km)



Objective (dBm)


Bangkoa

GKA10-16N

99.26

11.50 V

36.45

52.11

-108.73

-117.00 (-8.27)

4.38

Makasar

GKA12-040N

98.80

16.00 V

Case 89 Victim RX

Sorokalling

Interfering TX

Makasar


Antenna model


Frequency (MHz)

V-I Distance (km)



Objective (dBm)


Bangkoa

GKA10-16N

126.54

11.50 V

44.57

56.00

-114.12

-117.00 (-2.88)

1.77

Soreang 1

GKA12-045N

-53.91

16.50 V

Case 90 Victim RX

Sorokalling

Interfering TX

Kaponrengang


Antenna model



Bangkoa

GKA10-16N

54.26

Soreang 1

GKA10-24N

-286.71

37

PATHLOOS 4.0


Frequency (MHz)

V-I Distance (km)



Objective (dBm)


11.50 V

33.51

68.00

-61.40

-117.00 (-55.60)

49.74

13.00 V

Case 91 Victim RX

Sorokalling

Interfering TX

Soreang 1


Antenna model


Frequency (MHz)

V-I Distance (km)



Objective (dBm)


Bangkoa

GKA10-16N

99.26

11.50 V

36.45

48.00

-71.42

-117.00 (-45.58)

39.71

Kaponrengang

GKA12-033N

-61.71

13.50 V

Case 92 Victim RX

Sorokalling

Interfering TX

Bangkoa


Antenna model


Frequency (MHz)

V-I Distance (km)



Objective (dBm)


Bangkoa

GKA10-16N

0.00

11.50 V

16.91

35.86

-19.28

-117.00 (-97.72)

91.85

Kaponrengang

GKA10-19N

-264.41

12.00 V

Case 93 Victim RX

Sorokalling

Interfering TX

Kaponrengang


Antenna model


Frequency (MHz)

V-I Distance (km)



Objective (dBm)


Bangkoa

GKA10-16N

54.26

11.50 V

33.51

63.03

-55.78

-117.00 (-61.22)

55.36

Bangkoa

GKA10-20N

-30.15

12.50 V

Case 94 Victim RX

Sorokalling

Interfering TX

Atuatu


Antenna model


Frequency (MHz)

V-I Distance (km)



Objective (dBm)


Bangkoa

GKA10-16N

101.69

11.50 V

24.11

33.51

-36.77

-117.00 (-80.23)

74.36

Sorokalling

GKA10-045N

0.00

10.00 V

Case 95 Victim RX

Bangkoa

Interfering TX

Makasar


Antenna model


Frequency (MHz)

V-I Distance (km)



Objective (dBm)


Sorokalling

GKA10-18N

320.50

11.00 V

56.31

39.74

-73.11

-117.00 (-43.89)

38.02

Atuatu

GKA10-036N

-10.10

8.00 V

Case 96 Victim RX

Bangkoa

Interfering TX

Atuatu



Sorokalling Makasar 38

PATHLOOS 4.0


Antenna model


Frequency (MHz)

V-I Distance (km)



Objective (dBm)


GKA10-18N

312.71

11.00 V

32.14

55.36

-63.77

-117.00 (-53.23)

47.36

GKA10-040N

-197.89

8.50 V

Case 97 Victim RX

Bangkoa

Interfering TX

Soreang 1


Antenna model


Frequency (MHz)

V-I Distance (km)



Objective (dBm)


Sorokalling

GKA10-18N

302.34

11.00 V

42.58

58.54

-116.20

-117.00 (-0.80)

1.18

Makasar

GKA12-040N

121.88

16.00 V

Case 98 Victim RX

Bangkoa

Interfering TX

Makasar


Antenna model


Frequency (MHz)

V-I Distance (km)



Objective (dBm)


Sorokalling

GKA10-18N

320.50

11.00 V

56.31

49.97

-107.11

-117.00 (-9.89)

5.47

Soreang 1

GKA12-045N

-39.95

16.50 V

Case 99 Victim RX

Bangkoa

Interfering TX

Kaponrengang


Antenna model


Frequency (MHz)

V-I Distance (km)



Objective (dBm)


Sorokalling

GKA10-18N

264.41

11.00 V

27.33

69.81

-73.41

-117.00 (-43.59)

37.73

Soreang 1

GKA10-24N

-256.56

13.00 V

Case 100 Victim RX

Bangkoa

Interfering TX

Soreang 1


Antenna model


Frequency (MHz)

V-I Distance (km)



Objective (dBm)


Sorokalling

GKA10-18N

302.34

11.00 V

42.58

48.88

-102.62

-117.00 (-14.38)

9.09

Kaponrengang

GKA12-033N

-38.63

13.50 V

Case 101 Victim RX

Bangkoa

Interfering TX

Kaponrengang


Antenna model


Frequency (MHz)

V-I Distance (km)



Objective (dBm)


Sorokalling

GKA10-18N

264.41

11.00 V

27.33

32.00

-63.85

-117.00 (-53.15)

47.29

Bangkoa

GKA10-20N

0.00

12.50 V



PATHLOOS 4.0

Bangkoa


Atuatu


Antenna model


Frequency (MHz)

V-I Distance (km)



Objective (dBm)


Sorokalling

GKA10-18N

312.71

11.00 V

32.14

44.15

-48.34

-117.00 (-68.66)

62.80

Sorokalling

GKA10-045N

31.02

10.00 V

Case 103 Victim RX

Bangkoa

Interfering TX

Sorokalling


Antenna model


Frequency (MHz)

V-I Distance (km)



Objective (dBm)


Sorokalling

GKA10-18N

0.00

11.00 V

16.91

23.50

-16.26

-117.00 (-100.74)

94.87

Atuatu

GKA10-082N

-101.69

10.50 V

K. TANGGAPAN PENULIS TERHADAP SOFTWERE PATHLOOS

DALAM PRENCANAAN LINK GELOMBANG MIKRO

•

•

•

Dalam mendesain manual dengan meggunakan softwere

pathloos tidak bayak kendala, kendala justru dalam mencari

data yang asli /otentiks seperti peta. Terutama peta digital. Dalam perencanaan ini tidak dilakukan surfey sampe kelokasi

perencanaan hanya melihat dan membandingkan dengan

data dan sumber yang otentik sehingga dapat

dipertanggungjawabkan kebenaranya. Penulis juga menggunakan metode identifikasi untuk

membaca peta dan menentukan topografi elevasi dari daerah

yang dilewati link gelombang mikro.

DAFTAR PUSTAKA

Atta,Nagy.Description On How To Use Pathloss Software As A Complete

Microwave System Planner. NESIC CAIRO OFFICE.mey 2003.

Hikmaturokhman. Alfin DIKTAT KULIAH GELOMBANG MIKRO.Akademi Teknik

Telekomunikasi Sandhy Putra Purwokerto.2006


40

PATHLOOS 4.0


MAP MAKASAR INDONESIA.prindted by army map service.corp engineers.scala

1:250000.

Santoso.Imam .Perancangan Jalur Gelombang Mikro 13 Ghz Titik Ke Titik Area

Prawoto.PDF.Kudus.

Wahyudi.Eka materi kuliah GMD SKRT_Availability.AKATEL SP.2009

http://3planeta.com/googlemaps/google-maps.html

http://www.n2yo.com/

LAMPIRAN

TERRAIN DATA :


41

PATHLOOS 4.0


Terrain Data - Makasar-atuatu.pl4

Terrain Data - kaponrengang-soreang.pl4

Terrain Data - soreang-Makasar.pl4

Terrain Data - Bangkoa-kaponrengang.pl4

Terrain Data - Atuatu-Sorokalling.pl4

Terrain Data - Sorokalling-Bangkoa.pl4

MAP :

MAP PROVINSI UJUNGPANDANG

MAP PROVINSI UJUNG PANDANG DATA TRAIN

MAP PATHLOOS DATA TERRAIN

Terrain Data - Makasar-atuatu.pl4

Makasar

Atuatu

Call Sign Latitude

Longitude True azimuth (°)

Calculated Distance (km) Profile Distance (km)

Datum UTM zone

Easting (km) Northing (km) Elevation (m)

MKS

05 04 07.89 S 119 24 44.64 E

153 01 39.23 24.852

4.200 WGS 1984

50S 767.475

9439.226 9.00

ATU

05 16 08.90 S 119 30 50.70 E

333 01 06.25

50S 778.669

9417.024 10.20


PATHLOOS 4.0

Distance (km) Elevation (m) Ground


Structure (m)

0.000 0.040 0.045 0.050 0.080

9.00 9.50 9.55 9.60 9.80

AG AG AG AG AG

0.330 1.260 1.370 1.400 1.500 1.550 1.600 1.650 1.700 2.000 2.300 2.400 2.450 2.500 3.010 3.340 3.550 3.570 3.600 3.700 3.800 3.900 4.000 4.200

9.99 10.69 10.78 10.80 11.60 12.00 10.80 9.80 9.10 9.80 9.00

10.50 10.70 9.50 8.87 8.46 8.20 8.30 8.90

11.60 12.20 10.20 10.20 10.20

AG AG AG AG AG AG AG AG AG AG AG AG AG AG AG AG AG AG AG AG AG AG AG AG

3.0 m Building - Start of Range End of Range 2.0 m Tree - Start of Range

End of Range 2.0 m Building - Start of Range End of Range

Ground Elevations - AMSL, Structure & Antenna Heights - AGL Ground Type PG - Poor, AG - Average, GG - Good, FW - Fresh Water, SW - Salt Water

Terrain Data - kaponrengang-soreang.pl4

kaponrengang

soreang

Call Sign Latitude



Datum UTM zone

Easting (km) Northing (km) Elevation (m)

KPGR

05 29 19.50 S 119 28 20.70 E

343 23 19.33 26.907

5.000 WGS 1984

50S 773.949

9392.744 10.00

SRG

05 15 20.10 S 119 24 10.90 E

163 23 42.72

50S 766.357

9418.572 11.20


Structure (m)

0.000

10.00

AG


PATHLOOS 4.0


0.040 0.045 0.050 0.080

10.00 10.00 9.70 9.80

AG AG AG AG

0.500 0.750 0.920 1.400 1.480 1.500 1.550 1.600 1.650 1.700 1.800 2.000 2.070 2.300 2.400 2.450 2.500 3.090 3.240 3.550 3.570 3.600 3.700 3.800 3.900 3.920 4.000 4.150 4.500 4.600 4.650 4.700 4.800 5.000

10.12 10.31 10.44 10.80 12.48 12.90 12.10 10.80 9.80 9.80 9.80 9.80 9.61 9.00

10.50 10.70 9.50 8.77 8.58 8.20 8.30 8.90

11.60 12.20 11.20 11.16 11.00 11.00 11.00 10.90 10.00 10.00 11.20 11.20

AG AG AG AG AG AG AG AG AG AG AG AG AG AG AG AG AG AG AG AG AG AG AG AG AG AG AG AG AG AG AG AG AG AG

2.0 m Building - Start of Range End of Range 2.0 m Tree - Start of Range End of Range

2.0 m Building - Start of Range End of Range 2.0 m Tree - Start of Range End of Range 3.0 m Tree - Start of Range

End of Range 2.0 m Building - Start of Range 4.0 m Water Tower End of Range


Terrain Data - soreang-Makasar.pl4

soreang

Makasar

Call Sign Latitude



Datum UTM zone

Easting (km)

SRG

05 15 20.10 S 119 24 10.90 E

002 52 52.57 20.675

4.800 WGS 1984

50S 766.357

MKS

05 04 07.89 S 119 24 44.64 E

182 52 49.54

50S 767.475


PATHLOOS 4.0


Northing (km) Elevation (m)

9418.572

9.80

9439.226

9.10

Distance (km) Elevation (m) Ground Structure (m)

0.000 0.040 0.045 0.050 0.080

9.80 9.50 9.55 9.60 9.80

AG AG AG AG AG

0.170 1.210 1.310 1.400 1.500 1.550 1.600 1.650 1.700 1.860 2.000 2.150 2.300 2.370 2.400 2.450 2.500 2.870 3.550 3.570 3.600 3.700 3.800 3.900 3.950 3.970 4.000 4.010 4.100 4.200 4.250 4.490 4.500 4.600 4.800

9.87 10.66 10.73 10.80 12.90 12.10 10.80 9.80 9.10 9.47 9.80 9.40 9.00

10.05 10.50 10.70 9.50 9.04 8.20 8.30 8.90

11.60 12.20 12.10 11.00 11.00 11.00 10.88 9.80 9.80 9.30 9.20 9.20 9.10 9.10

AG AG AG AG AG AG AG AG AG AG AG AG AG AG AG AG AG AG AG AG AG AG AG AG AG AG AG AG AG AG AG AG AG AG AG


End of Range 2.0 m Building - Start of Range End of Range 2.0 m Tree - Start of Range End of Range 4.0 m Building - Start of Range End of Range


Terrain Data - Bangkoa-kaponrengang.pl4

Bangkoa

kaponrengang

Call Sign

BNGKA

KPGR


PATHLOOS 4.0


Latitude Longitude

True azimuth (°) Calculated Distance (km)

Profile Distance (km) Datum

UTM zone Easting (km)


05 28 30.20 S

119 43 07.20 E 266 48 42.35

27.330 4.600

WGS 1984 50S

801.260 9394.141

11.20

05 29 19.50 S 119 28 20.70 E

086 50 07.04

50S 773.949

9392.744 11.20


Structure (m)

0.000 0.040 0.045 0.050 0.080

11.20 10.20 10.00 9.70 9.80

AG AG AG AG AG

0.920 1.320 1.400 1.500 1.550 1.600 1.650 1.700 2.000 2.300 2.400 2.450 2.500 3.200 3.550 3.570 3.600 3.700 3.800 3.880 3.900 4.000 4.200 4.250 4.600

10.44 10.74 10.80 12.90 12.10 10.80 9.80 9.10 9.80 9.00

10.50 10.70 9.50 8.63 8.20 8.30 8.90

11.60 12.20 11.40 11.20 11.00 11.00 10.99 11.20

AG AG AG AG AG AG AG AG AG AG AG AG AG AG AG AG AG AG AG AG AG AG AG AG AG

2.0 m Building - Start of Range End of Range

3.0 m Tree - Start of Range

End of Range

2.0 m Building - Start of Range End of Range


Terrain Data - Atuatu-Sorokalling.pl4

Atuatu

Sorokalling

Call Sign Latitude

Longitude

ATU

05 16 08.90 S 119 30 50.70 E

SRKG

05 19 20.10 S 119 43 30.20 E


PATHLOOS 4.0


True azimuth (°) Calculated Distance (km)

Profile Distance (km) Datum



104 06 27.80

24.112 4.100

WGS 1984 50S

778.669 9417.024

9.80

284 05 17.70

50S 802.045

9411.048 11.20


Structure (m)

0.000 0.040 0.045 0.050 0.080

9.80 9.80 9.80 9.60 9.80

AG AG AG AG AG

0.470 1.290 1.330 1.400 1.500 1.550 1.600 1.650 1.700 1.790 2.000 2.300 2.400 2.430 2.450 2.500 3.120 3.210 3.550 3.570 3.600 3.700 3.800 3.900 4.100

10.10 10.72 10.75 10.80 12.90 12.10 10.80 9.80 9.10 9.31 9.80 9.00

10.50 10.62 10.70 9.50 8.73 8.62 8.20 8.30 8.90

11.60 12.20 11.20 11.20

AG AG AG AG AG AG AG AG AG AG AG AG AG AG AG AG AG AG AG AG AG AG AG AG AG


End of Range 2.0 m Building - Start of Range End of Range 3.5 m Tree - Start of Range End of Range


Terrain Data - Sorokalling-Bangkoa.pl4

Sorokalling

Bangkoa

Call Sign Latitude



SKLG

05 19 20.10 S 119 43 30.20 E

182 23 56.92 16.913

4.500

BGKA

05 28 30.20 S 119 43 07.20 E

002 23 59.08


47

PATHLOOS 4.0

Datum


WGS 1984



50S 802.045

9411.048 9.00

50S 801.260

9394.141 11.20


Structure (m)

0.000 0.040 0.045 0.050 0.080

9.00

11.00 9.80 9.60 9.80

AG AG AG AG AG

0.520 0.880 0.900 1.400 1.500 1.550 1.600 1.650 1.700 2.000 2.300 2.320 2.400 2.450 2.500 3.550 3.570 3.600 3.700 3.800 3.870 3.900 4.000 4.100 4.200 4.500

10.13 10.41 10.42 10.80 12.90 12.10 10.80 9.80 9.80 9.80

11.00 10.90 10.50 10.70 9.50 8.90 8.90 8.90

11.60 12.20 11.50 11.20 11.20 11.25 11.30 11.20

AG AG AG AG AG AG AG AG AG AG AG AG AG AG AG AG AG AG AG AG AG AG AG AG AG AG

1.0 m Tree - Start of Range End of Range 2.0 m Building - Start of Range End of Range 2.0 m Tree - Start of Range

End of Range 2.0 m Building - Start of Range End of Range


LAMPIRAN MAP AREA TRAIN DATA

PADA PETA


48

PATHLOOS 4.0


PADA PATHLOOS


49

PATHLOOS 4.0


Gambar File .*gr4


50

pathloos 4.0 uas gmd 2010/ ericoseptiahari /d306051 ... link budget calculation.pdfpathloos 4.0 uas...

Documents