newsletter kjb edisi 4.0

20
NEWSLETTER MAHASISWA USAKTI EDISI IV / 2015 www.kjbonline.org Menyambut MEA 2015 Tips membuat pendahuluan skripsi dengan mudah dan benar Tips dan Trik Limbah Plastik Menjadi Bensin IPTEK UKM Badminton Trisakti Profil MEA Antara Peluang dan Tantangan Pengentasan Banjir Trisakti @kjbonline Newsletter KAMPUS JAKET BIRU

Upload: kjbonline

Post on 22-Jul-2016

230 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

MEA Antara Peluang dan Tantangan

TRANSCRIPT

NEWSLETTER MAHASISWA USAKTI EDISI IV / 2015

www.kjbonline.org

Menyambut MEA 2015

Tips membuat pendahuluan skripsi dengan mudah dan benar

Tips dan Trik

Limbah Plastik Menjadi Bensin

IPTEK

UKM Badminton TrisaktiProfil

MEA Antara Peluang dan Tantangan

Pengentasan Banjir Trisakti

@kjbonline

Newsletter KAMPUS JAKET BIRU

SNAP TO SHARE

KAMPUS JAKET BIRU

PENANGGUNG JAWABRektor Universitas Trisakti

PEMBIMBINGWarek III Universitas Trisakti

Ka. BAMA Universitas TrisaktiPEMBINA

Dewan RedaksiPEMIMPIN UMUM

Brahmantyo Azhar Jihad @gieehadSEKRETARIS

Riviani Kusumawardani @rivirivsBENDAHARA

Muhammad Zackaria Azzaki @azzakiiPEMIMPIN REDAKSI

Zefri Dermansyah @zefrie_dREDAKTUR PELAKSANA

Ariska FebrianiREDAKTUR ARTISTIK

Wurianisa PurnamisuriEDITOR

Afim Firman @angeluserafim REDAKTUR ONLINE

Martin Angga HardiyantoREDAKTUR FOTOFiqih Kurniadi

LITBANG, DANA USAHA & HUMASArdhy Agung Trytama @ardhylicious

SekretariatLPM KAMPUS JAKET BIRU

Kampus A, Universitas Trisakti, Gedung L Lantai Dasar. Jl. Kyai Tapa no 1 Grogol, Jakarta Barat.

Email : [email protected] : @kjbonline

insideNewsletterKJB April 2015

1 Newsletter Edisi 4 - April 2015

team

editorial

SNAP TO SHARE

KJB design studio

ZEFRI DERMANSYAHPemimpin Redaksi

KJB kembali menghadirkan Newsletter Edisi ke 4 - April 2015 yang bertemakan tentang “Pengentasan Banjir Tahunan Trisakti”. Redaksi mengambil topik ini karena berkaitan erat dengan keseharian kita di Kampus Pahlawan Reformasi ini. Hampir setiap musim hujan setiap awal tahun, kampus selalu terendam banjir yang berdampak pada terganggunya aktiv itas perkuliahan. Oleh karena itu topik ini diambil, agar setiap stakeholder di kampus ini memberikan perhatian dan melaku-kan aksi pengentasan agar banjir tidak terjadi lagi.

Selain itu dalam menghadapi Pasar Tunggal Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) terutama dibidang ketenaga-kerjaan pada tahun ini. Sebagai mahasiswa, akan menghadapi per-saingan dunia kerja yang semakin ketat. Namun hal tersebut jangan ditanggapi sebagai tantangan, namun bagaimana civitas Trisakti mampu meru-bah hal tersebut menjadi peluang. Masih banyak berita-berita menarik yang kami sajikan untuk pembaca setia KJB baik di kampus maupun luar kampus.

Selamat membaca !

28

1615131211

17

Laporan Utama

Trip

Profil

Sudut Pandang

Berita Kampus

IPTEK

Tips & Trik

Liputan Khusus

Laporan Utamaengentasan Banjir Tahunan Trisak-ti

Liputan KhususKesiapan Mahasiswa Trisakti Menghadapi MEA 2015

Tips & TrikMembuat Pendahuluan Skripsi Dengan Mudah

IptekPlastik Jadi Bensin

TripEksotisme Pesisir Sumba

ProfilArjuna - Arjuna Trisakti : UKM Badminton

Berita KampusInagurasi DIV keuangan, “Solidarity and Family”

Sudut Pandang

LAPORAN UTAMA

2Newsletter Edisi 4 - April 2015

Pengentasan Banjir Tahunan Trisakti

Setiap musim hujan, Jakarta selalu dilanda banjir. Hal ini merupakan bencana yang sudah akrab dengan kehidupan warga ibukota. Bencana ini men-jadi momok bagi masyarakat yang tinggal di daerah langganan banjir, tak terkecuali kampus tercinta kita, Universitas Trisakti.

Pada tahun ini, banjir kembali merendam kampus A, Universitas Trisakti sejak tanggal 9 Febru-ari 2015. Banjir setinggi 1,5 meter hingga 2 meter ini telah merendam kawasan kampus selama tiga hari yang menyebabkan diliburkannya kegiatan perkuliah-an.

Menurut Kepala Jurusan Teknik Planologi Universitas Trisakti, Ir. Benny Benyamin Suharto, M.Si, dampak banjir merepotkan pihak jurusan kare-na kegiatan belajar mengajar terhenti. Hal ini pun

berdampak pada perubahan jadwal yang sudah direncanakan.

“Persidangan tugas akhir yang harusnya sudah bisa dilakukan akhirnya tidak jadi diadakan, itu kan sangat menggangu karena waktu perbaikan tugas akhir semakin sempit. Kalau mata kuliah mungkin masih bisa diatasi, dengan me-resched-ule (red- Mengatur ulang) jadwal kuliah walaupun nggak mudah. Tapi hal yang terasa sekali adalah sidang-sidang tugas akhir. Karena kan yudisium dan wisuda itu nggak berubah. Sehingga waktu untuk perbaikan tugas akhir semakin pendek se-hingga agak merepotkan mahasiswa juga karena diliburkan selama seminggu kemarin. “ Ungkapnya.

Selain itu, banjir yang melanda Trisakti mengakibatkan rusaknya berbagai sarana dan

Banjir menggenangi gerbang S. Parman Trisakti, Senin (9/2). Banjir akibat meluapnya Kali Grogol akibat hujan lebat mengguyur Jakar-ta seharian. (Fiqih/KJB)

3

LAPORAN UTAMA

Newsletter Edisi 4 - April 2015

Mengenai penyebab banjir di kampus Trisakti, Kepa-la Jurusan Teknik Sipil, Dr. Ir. Trihono Kadri, M.S., menjelaskan bahwa untuk mengetahui penye-bab banjir di Trisakti terlebih da-hulu melihat masalah di Jakarta secara keseluruhan. Penyebab utama banjir yang sudah pasti adalah hujan. Berdasarkan data dari Badan Meteorologi Klima-tologi dan Geofisika (BMKG), curah hujan yang sangat tinggi dan bersifat lokal terjadi di sekitar DKI Jakarta pada 9-10 Februari 2015.

Selama minggu pertama Februari, total curah hujan di Sta-siun Kemayoran Jakarta sebesar 588,3 mm yang jauh berada diatas CH hujan normal bulanan (1931-1990) sebesar 307 mm. Angka tersebut membuat diper-lukannya analisis untuk menge-tahui penyebab dan dampak dari volume air hujan berlebih yang melanda sejumlah kawasan di DKI Jakarta.

Hasil analisis dari berbagai faktor menunjukkan bahwa penyebab curah hujan tinggi diakibatkan pemampatan angin dari timur sehingga berpengaruh terhadap pembentukan awan di daerah Jawa Barat yang terkonsentrasi serta bertahan lama di DKI Jakarta. Analisis lain menunjukkan bahwa cold surge tidak menyebabkan terjadinya curah hujan tinggi sebab kondisi Laut China Selatan dan Selat Karimata yang relatif basah seharusnya mengalami kondisi kering jika terjadi cold surge.

Selain curah hujan, Benny menjelaskan bahwa banjir di Trisakti tidak dapat dilihat secara satu bagian saja, tetapi harus dilihat dari

sistem jaringan hidrologi yang lebih makro seperti daerah hulu sungai serta topografi wilayah dari bangunan itu sendiri. Posisi Trisakti yang lebih rendah dari daerah lain (berada di dalam ce-kungan) mengakibatkan Trisakti dan daerah sekitarnya menjadi limpahan air dari wilayah yang lebih tinggi.

Secara teknis, hujan turun di daerah hulu mengalir melewati Kota Jakarta. Kemu-dian, kapasitas sungai yang membawa aliran air tersebut tidak cukup sehingga meluap. Orang-orang biasa menyebutn-ya dengan istilah banjir kiriman. Tidak hanya itu, meluapnya air sungai juga disebabkan oleh adanya penumpukan sampah dan sedimentasi, bangunan liar di bantaran kali serta langkanya tumbuhan di kota jakarta seh-ingga tidak ada lahan resapan air yang kapasitasnya cukup untuk menampung debit air yang semakin banyak.

prasarana kampus. Berdasarkan pantauan tim KJB di beberapa titik di trisakti, banyak dinding bangunan dipenuhi lumpur akibat banjir. Selain dinding bangu-nan, berbagai tanaman hias pun ikut porak poranda. Beberapa kendaraan yang diparkir di dalam lingkungan kampus pun terendam air, terutama kendaraan yang diparkir di basement Gedung F.

Penyebab

Ir. Benny Benyamin Suharto, M.Si (Zefrie/ KJB)

LAPORAN UTAMA

4Newsletter Edisi 4 - April 2015

Sebanyak 13 sungai yang bermuara di Jakarta mem-bawa sedimen berupa tanah, pasir dan bebatuan dari hulu dan mengendap di hilir sungai. Selama beberapa tahun terakhir, sedimentasi ini semakin parah, yang diakibatkan oleh hutan yang semakin sedkit. Adanya hal itu membuat tanah yang tidak tertutup oleh pepohonan akan semakin mudah terkikis oleh air hujan dan menghasilkan sedi-mentasi di sungai. Keadaan ini diperparah karena tidak adanya upaya pengerukan di hilir sungai dan masalah sampah yang se-makin mengkhawatirkan. Trihono menjelaskan bahwa sampah dihasilkan sebanyak 6500 ton per hari, sementara 20% nya, yang berarti sebanyak 1300 ton sampah tergenang di sungai.

Selain itu faktor sistem drainase seperti sungai juga berpengaruh terhadap banjir di Trisakti. “Akan sangat tidak efektif kalo mengatasi banjir

hanya dilihat dari setitik itu saja, dilihatlah jaringan yang lebih luas. Jangan-jangan masalahnya bukan disini, tapi bisa diatasi di tempat lain,” imbuh Benny. Sehingga, menurut beliau upaya penyelesaiannya tidak setengah-setengah.

Beliau juga berpendapat bahwa pembangunan tanggul di kali Grogol untuk menambah kapasitas justru tidak efektif karena hanya diatasi di satu titik tersebut. Sebagai informasi, bahwa se-tiap kawasan ternyata memiliki drainase yang berbeda. Drainase kawasan Trisakti – Universitas Tarumanagara jelas ber-beda dengan drainase di kawasan Mall Citraland meskipun kelihatannya satu wilayah, tetapi nyatanya sudah berbeda wilayah.

Faktor yang ketiga adalah letak kota Jakarta yang sebenarnya 40% berada dibawah permukaan air laut. Se-hingga dengan curah hujan yang cukup besar, Trisakti sudah pasti akan banjir. Salah satu penyebab turunnya tanah di Jakarta adalah eksploitasi air tanah yang berlebih. Sejak awal abad ke-20, pen-duduk Jakarta memanfaatkan air tanah

untuk memenuhi kebutuhan mer-eka, seperti kebutuhan air minum maupun kebutuhan industri pabrik. Namun seiring waktu, ke-butuhan air meningkat, sehingga pemanfaatan air tanah pun juga meningkat. Peningkatan peman-faatan air tanah menyebabkan turunnya tanah di Jakarta.

Terakhir ada satu faktor lagi yang dapat menyebabkan banjir, yaitu pasang surutnya air laut atau yang lebih dikenal dengan banjir rob. Tetapi un-tuk wilayah Grogol tidak terlalu terpengaruh dengan banjir rob tersebut. “Kalau satu (red- faktor) saja yang terjadi dari hulu nggak masalah (red- terhadap banjir di Jakarta), Tetapi bila ditambah hujan lokal dimana daerah yang rendah itu sudah tergenang air (red- yang tidak dapat terbuang) dan terjadi pula banjir rob maka mau tidak mau banjir tidak bisa dihindari.” pungkas Trihono.

Gambaran kombinasi penyebab banjir di Trisakti. Banjir tidak hanya disebabkan oleh hujan lokal, namun merupakan banyak sumber baik dari hulu hingga hilir. (istimewa)

LAPORAN UTAMA

5 Newsletter Edisi 4 - April 2015

Upaya Penanggulangan

Bencana banjir ini me-mang sudah seperti agenda rutin tahunan di daerah kampus dan sekitarnya, tetapi jika dibiarkan seperti itu terus setiap tahunnya maka akan semakin merugikan. Berbagai upaya dilakukan baik dari pihak pemerintah dan pihak kampus.

Dilihat dari sisi planologi, upaya-upaya untuk meminimal-kan banjir di Trisakti yang dapat dilakukan adalah memasang pompa atau membuat sumur resapan (biopori) walaupun tidak terlalu signifikan hasilnya. Menurut Benny, lahan parkiran juga dapat dibuat sumur resapan dengan menggunakan besi-besi beton bolong. Tetapi dalam pembua-tan sumur resapan itu juga harus memperhatikan struktur tanahnya, apakah tanah tersebut dangkal atau cukup dalam untuk meresap air. Karena jika dang-kal, hal ini hanya akan membuat masalah sehingga harus be-nar-benar diperhitungkan secara teknik planologi, teknik sipil, dan teknik geologi.

Benny juga berpendapat seandainya kampus Trisakti tidak banjir, akan tetap menyulit-kan kegiatan perkuliahan kalau jalanan di depan kampus ban-jir. Maka untuk menyelesaikan masalah tersebut, diperlukan kerjasama dengan pihak-pihak di lingkungan sekitar seper-ti Universitas Tarumanagara, Mall Citraland, dan pihak-pihak lainnya supaya terintegrasi. “Jadi nggak bisa mengatasi sendirian,

harusnya duduk bersama dan meme-takan jaringan drainasenya, kemudian dirancang sistem yang baru, yang bisa sedikit mengatasi,” tandasnya.

Sementara Trihono yang juga tergabung dalam anggota Dewan Riset DKI Jakarta ini menjelaskan bahwa selama ini penanganan banjir di Jakarta sendiri masih dilakukan secara parsial (sebagian). Jika sebuah sungai hanya dikeruk di satu bagian saja pada hilir atau hulunya, pada akhirnya akan terbentuk kembali sedimen di sungai tersebut.

Trihono menjelaskan kalau sebenarnya banyak sekali upaya-upa-ya pengendalian banjir itu yang sudah dilakukan. Tetapi upaya - upaya tersebut tidak terlihat signifikan hasilnya, con-tohnya antara lain pembuatan sumur resapan dan biopori. Itu semua bersifat tidak dapat terukur berapa besar volume air yang dapat dialirkan, yang membuat kinerja drainase menjadi tidak maksimal. Oleh karena itu perlu dibuat polder-pol-der yang ada di satu kawasan sehingga pengendalian banjir bisa lebih efektif.

“Kemarin kita (red - Trihono dan Dinas Tata Air) sudah bicarakan, dinas tata air DKI Jakarta mulai tahun depan akan mengerjakan perbaikan secara parsial. Salah satunya yang diutamakan di Jakarta Barat adalah trisakti. Mereka membagi tiga aliran, aliran barat, aliran timur, aliran tengah. Di bagian aliran timur, wilayah yang diutamakan adalah trisakti. Jadi wilayah trisakti ada wilayah yang poldernya akan di selesaikan, nantinya akan diberi beberapa pompa di beberapa titik penyisir-an satu areal, yaitu areal trisakti.” Ujar Trihono. Selanjutnya beliau mengatakan bahwa sebenarnya ada Peraturan Menteri Peker-jaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 11 tahun 2014 yang menyebutkan bahwa setiap kawasan itu tidak boleh mengu-nakan air lebih dari 5%. Seharus-nya, kawasan gedung bertingkat

Dr. Ir. Trihono Kadri, M.S saat menerangkan cara kerja polder di kawasan Trisakti. (Wuri/KJB)

LAPORAN UTAMA

6Newsletter Edisi 4 - April 2015

tersebut menahan air, tetapi pada kenyataannya tidak. Trisakti sendiripun tidak akan bermas-alah (mengalami banjir) apabila menjalankan peraturan menteri Pekerjaan Umum tersebut dan mempunyai lahan resapan air seperti waduk, atau bahkan membuat polder kecil tersendiri di sekitar Trisakti.

Dalam mengupayakan kawasan Trisakti untuk bebas dari banjir, Trihono bercerita bah-wa ada tugas akhir mahasiswa dari Teknik Sipil yang membuat polder Trisakti tersendiri, serta membuat reservoir bawah tanah di bawah parkiran kampus. Rencananya, tempat parkir akan dibuat reservoir bawah tanah, dengan teknologi dan metodologi tertentu. Bagian atasnya tetap dipakai sebagai tempat parkir, tetapi dibawahnya adalah reser-voar bawah tanah. “Ada mahasiswa yang mengangkat topic skripsi tentang polder banjir di Trisakti, sudah dihitung oleh mahasiswa, itu bisa dilihat sebagai bahan pertim-bangan.” Tuturnya. Menurutnya, penyelesaian kawasan Trisakti tidak terlalu sulit, asalkan pol-der diselesaikan secara penuh (tidak parsial) dan kemudian menjalankan pompa, karena jika dikerjakan secara parsial tidak akan pernah selesai.

Pendapatnya yang kedua, Trisakti bisa melakukan sebuah upaya yang antara lain membuat tampungan-tampungan air supaya air berkurang. “Tetapi harus hati-hati dengan polder keliling, kita sudah resapkan air tetapi polder keliling tidak selesai ya sama aja airnya kembali masuk ke kita (trisakti) juga.” Imbuhnya.

Menurut Sherin Pramiani, salah satu mahasiswa Teknik Sipil, Fakultas Teknologi Sipil dan Peren-canaan, USAKTI, merasa kesulitan pada saat banjir melanda kampus. Walaupun indekos tempatnya tinggal tidak banjir, tetapi akses dari kam-pus menuju indekosnya banjir cukup parah. Banjir ini diperparah dengan adanya pemadaman listrik di kam-pus dan daerah sekitarnya. Baginya listrik merupakan kebutuhan yang sangat penting untuk melakukan ak-tivitas di indekos, seperti mengerja-kan tugas-tugas. Terlebih pada saat banjir yang lalu, ia sedang mengh-adapi tugas akhir. Sehingga ia pun tidak dapat memanfaatkan waktu saat banjir untuk mengerjakan tugas skripsinya. “Sangat terganggu. Lap-top saya butuh listrik, karena baterai laptop kebetulan bocor. Sudah gitu nggak bisa pakai internet juga. Ya sudah selama banjir jadi nganggur.”

Sherin berpendapat penang-gulangan banjir dapat diawali dari diri sendiri seperti membuang sampah pada tempatnya. Kebanyakan orang sering kali protes jika banjir melanda, padahal banjir itu terjadi karena ulah manusia yang sering membuang sampah sembarangan. Sedangkan sarannya untuk pemerintah yakni segera mengangkut sampah-sampah yang ada di tempat sampah umum supaya tidak menimbulkan bau. Kemudian pemerintah juga menso-sialisasikan kepada masyarakat yang daerahnya sering buang sampah ke sungai supaya tidak lagi membuang sampah ke sungai. Menurutnya akan lebih baik apabila manusia memiliki kesadaran untuk membuang sampah pada tempatnya. (Wuri/KJB)

Sistem polder yang diaplikasikan di Negeri Kincir Angin, Belanda. Sistem seperti ini akan di-aplikasikan di Jakarta agar terhindar dari terjangan banjir tahunan. (istimewa)

Pendapat mahasiswa

SENTIL

7 Newsletter Edisi 4 - April 2015

LIPUTAN KHUSUS

8Newsletter Edisi 4 - April 2015

Indonesia dan negara-negara di wilayah Asia Tenggara akan membentuk sebuah kawasan yang terin-tegrasi yang dikenal sebagai Masyarakat Ekonomi ASE-AN (MEA) pada akhir 2015 mendatang. Hal ini merupa-kan bentuk realisasi dari tujuan akhir integrasi ekonomi di kawasan Asia Tenggara berdasarkan kesepakatam para pemimpin ASEAN untuk membentuk sebuah pasar tunggal di kawasan Asia Tenggara.

Berdasarkan ASEAN Economic Blueprint, MEA menjadi sangat dibutuhkan untuk memperkecil kesen-

MenyambutMasyarakat Ekonomi Asia

2015

Penerapan Pasar Bebas se-Asia Tenggara sudah di depan mata. Persaingan bursa tenaga kerja akan semakin meningkat menjelang pemberlakuan pasar bebas tersebut di akhir 2015 mendatang.

LIPUTAN KHUSUS

9 Newsletter Edisi 4 - April 2015

PELUANGTANTANGAN

Pasar ASEAN lebih terbuka bagi pemasok jasa (memperluas lapa-

ngan kerja)

Memudahkan untuk belajar di luar negeri, menetap di luar negeri, dan

bekerja di luar negeri.

jangan antara negara-negara ASEAN dalam hal pertumbuhan perekonomian dengan mening-katkan ketergantungan anggo-ta-anggota di dalamnya. MEA dapat mengembangkan konsep meta-nasional dalam rantai suplai makanan, dan menghasil-kan blok perdagangan tunggal yang dapat menangani dan ber-negosiasi dengan eksportir dan importir non-ASEAN.

MEA sebagai sebuah pasar tunggal di kawasan Asia Tenggara tentunya memberi-kan banyak keuntungan bagi negara-negara di kawasan Asia Tenggara. Untuk negara Indone-sia sendiri, MEA dapat mening-katkan nilai kurs mata uang rupiah di dunia. Hal ini penting mengingat nilai mata uang rupiah saat ini semakin terpuruk. Deb-by, seorang mahasiswi Fakultas Ekonomi Universitas Trisakti

mengungkapakan ”Manfaat bagi Negara Indonesia sendiri MEA dapat mening-katkan kompetisi nilai mata uang rupiah yang semakin terpuruk saat ini. Selain itu, MEA juga menuntut kita untuk ber-pikir terbuka dengan hal-hal baru yang ada di negara luar tetapi dengan tidak meninggalkan rasa nasionalisme yang tertanam.”

Untuk merealisasikan tujuan MEA bukanlah hal yang mudah meskipun tiap negara sudah mempunyai komoditi – komoditi andalan yang siap diluncurkan, namun yang paling mendasar adalah kesiapan sumber daya manusia. Sumber daya manusia itu sendiri yang berperan paling penting karena sebagai pelaku dari MEA. Mahasiswa sebagai generasi penerus bangsa pun mempunyai peran dalam meningkatkan ekonomi Indonesia yang lebih baik termasuk dalam AEC 2015

Tantangan terbesar dengan adanya MEA, kompetitor dalam men-

cari pekerjaan semakin banyak dan ketat. Hal itu diamini juga oleh Ibu Erliana, dosen Fakultas Ekonomi Universitas Trisakti, “Menjadi tantangan karena yang mencari pekerjaan bukan hanya dari Indonesia saja namun dari luar Indonesia juga.” Ungkapnya.

Pendapat lain juga datang dari ketua panitia seminar Profesionalisme dan Daya Saing Akuntan Indonesia Menyong-song MEA 2014, Muhammad Syarif. Menurutnya, “Tantangan diadakan MEA bukan hanya per-dagangan barang saja tetapi per-dagangan jasa pun akan terbuka tenaga kerja dari negara-negara ASEAN, diharapkan mahasiswa dapat mempersiapkannya den-gan belajar giat dari sekarang, agar dapat bersaing di dalam negaranya sendiri maupun Neg-ara yang termasuk dalam lingkup ASEAN tersebut”.

Kompetisi yang lebih ketat

Terjadi free flow of skilled labor (arus bebas tenaga

kerja terampil)

LIPUTAN KHUSUS

10Newsletter Edisi 4 - April 2015

Kesiapan Mahasiswa dalam Menghadapi MEA Terlepas dari peluang dan tantangan mahasiswa menghadapi MEA, ada hal lain yang ternyata lebih buruk dari kondisi ini. Mahasiswa yang pada dasarnya sebagai agen perubahan khususnya men-yongsong MEA dinilai belum siap menghadapi MEA karena kurangnya pengetahuan tentang MEA. Hal itu pun diakui Debby, “Banyak mahasiswa yang belum siap menghadapi MEA karena tidak semua tahu apa itu MEA.” Ungkapnya.

Selain itu, ketidaksiapan mahasiswa dapat disebabkan karena kurangnya persiapan atau faktor-faktor lain yang dapat menjadi penghambat dalam menghadapi MEA. “Aku belum cukup untuk menghadapi MEA, karena takut kalah dengan te-knologi dan budaya mereka yang lebih terbuka” Ungkap Debby. Lain halnya dengan Syarif yang menyatakan bahwa dirinya siap menghadapi MEA. Menurutnya, ketidaksiapan menghadapi MEA malah akan membuat maha-siswa Indonesia kalah bersaing dengan negara lain bahkan juga di negara sendiri.

Hal yang harus dipersiapkan dalam menghadapi MEA Menghadapi MEA tentunya membutuhkan ban-yak persiapan yang yang harus dilakukan. Salah satunya adalah dengan meningkatkan kompe-tensi, terutama untuk mahasiswa dalam mencari peluang peker-jaan. Hal ini ditegaskan pula oleh Erliana, “Kompetensi disini bukan hanya mempersiapkan dengan

hanya belajar di bidang akademik saja namun dalam soft skill juga, seperti jujur, beretika, disiplin, mendalami hobi dengan bergabung dalam UKM atau organisasi yang ada di kampus.” Selain itu, Erliana juga menegaskan, soft skill merupakan kunci sukses untuk bersaing karena siap bersaing itu dilihat dari beberapa aspek. Menurutnya, IPK hanyalah gerbang. Selanjutnya soft skill yang terus dikem-bangkan di kampus akan sangat mem-pengaruhi dunia kerja yang digeluti.

Selain Erliana, Debby juga mem-punyai pandangan yang berbeda men-genai kompetensi. “Sebagai mahasiswa kita perlu tahu kompetitor kita seperti apa. Hal itu dapat dilakukan dengan cara mengikuti lomba tingkat ASEAN, menjadi pribadi yang terbuka, tidak membuka situs internet hanya untuk sosial media tetapi mengetahui perkembangan saat ini juga, berpikir lebih kritis, dan lebih aktif berpartisipasi di dalam kelas.” Ungkap-nya.

Sistem seperti itu sudah diter-apkan oleh negara lain karena IPK tidak terlalu penting. Yang lebih dipentingkan di sini bagaimana kita bersosialisasi dan berkomunikasi dengan orang lain. Kesimpulan yang dapat diambil untuk dipersiapkan dalam hal kompetensi ada-lah bidang soft skill yang harus ditingkat-

Erliana Banjarnahor, SE., MSi

kan lagi sehingga bisa bersaing dalam MEA. Ditambah pula, untuk meningkatkan persaingan tersebut diperlukan perolehan sertifikasi di bidangnya.Menghadapi MEA tidak hanya dibutuhkan dari salah satu pi-hak seperti pemerintah ataupun mahasiswa namun seluruh pihak juga ikut berperan, termasuk para akademisi seperti dosen. Hal yang dibutuhkan oleh seorang dosen dalam meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM) di Indonesia pun perlu dibenahi. Cara menga-jar yang dilakukan harus dapat meningkatkan daya saing dengan mempertimbangkan teknologi dan pola pikir manusia yang sudah berkembang saat ini. Erliana pun kembali mengungkap-kan pendapatnya mengenai hal ini. Menurutnya, “ Sistem pengaja-ran yang harus diterapkan adalah dengan belajar fun, yaitu meng-gunakan teknologi serta inovasi sehingga proses belajar tidak monoton. Selain itu, menonton video yang memotivasi dan ban-yak berdiskusi bisa diterapkan da-lam proses belajar di Indonesia”. Selain sistem pengajaran yang perlu dibenahi, penguasaan baha-sa asing juga sangatlah penting. Hal itu pun ditekankan juga oleh Syarif. Menurutnya, “perlu adanya program bahasa asing, seperti bahasa inggris atau mandarin, karena mahasiswa sekarang tidak menyadari pentingnya peran bahasa untuk dapat bersaing di pasar bebas. Selain itu, lebih diter-apkan lagi visi dan misi Fakultas Ekonomi itu sendiri dengan sistem pengajaran yang bertaraf interna-sional, agar mahasiswanya lebih siap bersaing menghadapi banyak tantangan yang ada”.

Sudahkah anda siap menghadapi persaingan MEA? (Ariska/KJB)

TIPS & TRIK

11 Newsletter Edisi 4 - April 2015

Tips membuat pendahuluan skripsi dengan mudah dan benar

Apa kamu tahu kenapa diper-lukan pendahuluan pada

skripsi?. Ternyata pendahuluan bukan hanya sebagai formali-tas saja lho, tapi juga berfungsi sebagai tarikan nafas awal dari tulisan kamu. Contohnya jika ada satu pertemuan, kamu langsung bicara tentang isi pembicaraan kamu. Pasti tidak ada yang mengerti dengan apa yang kamu bicarakan. Jadi seharusnya pada pembicaraan kamu memberikan pendahuluan agar pendengar atau pembaca tidak kehilangan arah. Tapi gak perlu pusing untuk membuat pendahuluan, Kali ini redaksi KJB memberikan tips dan trik membuat pendahulu-an dengan mudah yang disadur dari tulisan Bapak Dasapta Erwin Irawan, Dosen Geologi ITB.

Disadur dari blog Bapak Dasapta Erwin

Apa orang lain sudah ketahui, Hal ini harus ada agar pembaca dapat memahami tulisan kamu berdasar-

kan hal yang telah mereka ketahui. Jika tulisan terlalu abstrak tentu orang akan malas membacanya.

Metode penelitian, dalam pendahuluan juga harus dijelaskan metode penelitian

yang kamu lakukan agar tulisan kamu gak dianggap plagiat.

Apa yang orang lain belum keta-hui, hal ini juga harus dijelaskan di dalam tulisan kamu agar orang

lain bisa mengetahui hal baru yang akan diterangkan dalam tulisan kamu.

Latar belakang penelitian, Pasti kamu menulis skripsi pasti ada ma-salah yang menjadi latar belakang

penulisan. Jadi tulisan kamu memberikan manfaat bagi masalah yang ada.

Tujuan dan maksud pene-litian, Hal ini sangat penting dalam pendahuluan agar tu-

lisan kamu mempunyai arah yang jelas. Maksud dan tujuan harus sempit agar skripsi kamu nggak tumpeh-tumpeh.

Struktur penulisan, da-lam pendahuluan bisa juga ditambahkan struktur tulisan.

Karena setiap fakultas memiliki aturan sendiri tentang pembagian bab, hal ini sangat berguna jika pembacanya bukan dari fakultas sendiri.

03

01

05

04

02

06

Mau baca tulisan berman-faat yang lain?

TIPS SKRIPSI

Kunjungi

erwinirawansblog.blogspot.com

Sumber : Istimewa

IPTEK

12Newsletter Edisi 4 - April 2015

permasalahan limbah plastik. Melalui inovasi itu juga, mereka ingin membuktikan kepada masyarakat bahwa tugas dosen bukan hanya mem-berikan ilmu kepada mahasiswa di kampus, melainkan juga berkarya untuk kepentingan masyarakat. Dalam penelitian yang dirancang sejak awal tahun 2014, mereka ingin membuktikan bahwa limbah plastik bisa diolah menjadi produk yang berguna sep-erti alternatif sumber bahan bakar minyak khususnya bensin premium. “Penelitian yang kami lakukan adalah pengolahan limbah plastik menja-di alternatif sumber bahan bakar minyak khususnya bahan bakar yang setara dengan bensin premium. Saya sedang memproses limbah-limbah plastik yang ada yang banyak diproduksi dan saya usahakan hasil produksinya bisa setara dengan karasteristik bensin yang ada di pasaran.” Ungkap Reno. Penelitian yang ditargetkan ram-pung akhir bulan Maret ini, rencananya akan dikembangakan lagi demi kepent-ingan umum. Hal itu juga disampaikan Reno, “Pengembangan pasti ke mas-yarakat. Ini masih tahap penelitian awal, baru tahap pembuktian bahwa dengan

Plastik merupakan penyumbang sampah terbesar di berbagai belahan bumi. Di indonesia, menurut data statistik persampahan domestik indone-sia, jenis sampah plastik men-duduki peringkat kedua sebesar 5.4 ton per tahun atau 14 persen dari total produksi sampah. Hal inilah yang menjadi alasan Ir. Reno Pratiwi, M.T. dan Dra Wiwik Dahani, M.T. untuk melakukan sebuah penelitian mengenai limbah plastik. “Ken-yataan bahwa limbah plastik semakin banyak, pengunaan plastik oleh manusia juga sema-kin populer karena sifatnya yang praktis dan bisa sekali pakai se-hingga limbah yang dihasilkann-ya juga mengalami peningkatan yang signifikan.” Ungkap Reno. Keduanya merupa-kan dosen yang mengabdi di Fakultas Teknologi Kebumian dan Energi Universitas Trisakti. Inovasi yang mereka ciptakan adalah sebuah kebanggan bagi masyarakat Indonesia di tengah

Kenyataan bahwa limbah plastik semakin banyak, penggunaan plastik oleh manusia juga se-makin populer karena sifatnya yang praktis dan bisa sekali pakai sehingga limbah yang dihasilkan-nya juga mengalami peningkatan yang signifikan.

Memanfaatkan

Limbah Plastik Menjadi Bensin

proses seperti ini bisa menjadi bahan bakar alternatif. Ren-cana saya juga, hasil yang saya dapatkan akan disederhanakan suapaya bisa diaplikasikan ke masyarakat.” Ungkapnya. Universitas Trisakti juga merupakan pihak yang berkontri-busi besar dalam menyukseskan penelitian ini. Berdasarkan penuturan peneliti bahwa seba-gian besar dana yang digunakan merupakan dana yang disiapkan oleh pihak Universitas Trisakti. Melalui penelitian-peneli-tian seperti ini, civitas akademika Universitas Trisakti membuktikan bahwa kehadiran Universitas Trisakti tentunya memberikan banyak manfaat bagi keber-langsungan hidup masyarakat. Semoga ke depannya semakin banyak peneliti dari Universitas Trisakti yang dapat berkontribusi untuk mastarakat. Tidak hanya para dosen, maha-siswa Kampus Reformasi ini juga diharpakan mampu mencontohi kedua yang luar biasa ini. (Afim/KJB).

Peralatan yang digunakan dalam pemanfaatan limbah plastik menjadi bensin (Afim/KJB).

TRIP

13 Newsletter Edisi 4 - April 2015

Pulau Sumba, salah satu dari tiga pulau besar di Provinsi Nusa Tenggara Timur merupakan pulau yang terkenal dengan eksotisme alamnya. Padang sabana yang membentang luas, birunya laut berpadu sempurna dengan pasir putih nan lembut, beraneka ragam budaya masyarakat lokal yang unik, hingga guratan jingga senja tatkala matahari terbenam semakin membuat wisatawan domestik ataupun internasional betah untuk tinggal sema-kin lama di pulau ini.

Pantai Pero adalah salah satu dari banyak pantai di Tanah Sumba yang begitu menakjubkan. Bibir pantai yang bersih dengan birunya laut yang diseratai guliran om-bak membuat pantai ini semakin memikat hati para pelan-cong. Pantai ini terletak di Desa Pero Kondi, Kecamatan Kondi, Kabupaten Sumba Barat Daya. Pantai ini berjarak 45 Km dari Tambolaka, Ibukota Kabupaten Sumba Barat Daya.

Tim Ekspedisi NKRI 2015, Subkorwil- 5 Sumba Barat Daya, bidang penelitian Potensi bencana melakukan penelitian di pantai ini. Berdasarkan penuturan masyarakat lokal, Pantai Pero pernah terkena bencana alam tsunami

EksotismePesisir

Pantai Pero dengan ombak yang tenang menjadi destinasi yang menarik di Pulau Sumba. (Martin/KJB)

TRIP

14Newsletter Edisi 4 - April 2015

Pada tahun 1977. “Pantai Pero berada di wilayah garis Tektonik. Sehingga, apabila ada letusan di tempat lain yang masih satu garis, wilayah Pantai Pero akan terkena dampaknya”. Ucap Mau-lana Baehaki, salah satu anggota Tim Peneliti Potensi Bencana.

Pesona alam yang ter-dapat pada Pantai Pero seperti panorama matahari tenggelam, dermaga kecil untuk nelayan, dan pemandangan biota laut yang menakjubkan. Selain itu, di sekitar pantai ini terdapat desa yang masih asri dan hutan mangrove yang hijau, serta karang-karang yang menjulang indah. Karang-karang tersebut dapat menjadi landasan untuk melompat ke pantai. Tidak hanya itu, terdapat juga batu pindah yang menjadi cerita rakyat seki-tar. menjadi daya tarik sendiri sehingga Pantai Pero sangat dikenal wisatawan asing sebagai pantai yang indah dan menarik.

Selain panorama alam yang memukau wisatawan, terdapat beragam kegiatan menarik yang tak boleh dilewat-kan di sekitar pantai ini. Pada

bulan juni hingga juli, pantai ini memiliki ombak yang sangat besar sehingga para wisatawan tertarik untuk berselancar. Sedangkan pada bulan februari terdapat tradisi adat Pasola, yang merupakan perang tombak dengan menaiki kuda.

Mengenai akomodasi selama di pantai Pero, wisatawan tak perlu khawa-tir karena di sekitar pantai ini terdapat homestay milik warga yaitu homestay Merry Pero. Biaya sewa homestay ini adalah berkisar 250 ribu rupiah per hari untuk satu orang termasuk makan 3

kali. Namun transportasi menuju homestay ini agak susah kare-na tidak ada kendaraan umum menuju pantai ini dari Bandara Tambolaka. Untuk mengantisi-pasi hal ini, Homestay milik Ibu Merry menyediakan kendaraan jemputan ke Bandara dengan biaya 250 ribu rupiah.

Untuk meningkatkan jumlah wisatawan yang berkun-jung ke pantai ini, perlu adanya sosialisasi dan pengembangan untuk pantai ini. Hal itu senada dengan yang diungkapkan Adi Faisal (29 tahun) yang mem-bimbing tim peneliti Potensi Bencana saat menyusuri Pantai Pero menuturkan, ”Beberapa hektar tanah yang ada di pantai ini sudah dibeli oleh para investor lokal, terlihat adanya batas-batas pondasi yang berada di pesisir Pantai Pero”. Ungkapnya. Hal ini tentunya dilakukan dengan tujuan agar Pantai Pero menja-di tempat wisata yang terkenal serta menjadi aset bagi daerah Kabupaten Sumba Barat Daya khususnya Warga Pero. (Martin/KJB)

Acara Adat Pasola, acara adat tahunan di Sumba Barat Daya. Sekelompok memper-agakan peperangan dengan tombak dan menunggangi kuda. (Martin/KJB)

Dermaga Kecil di Pantai Pero yang digunakan nelayan untuk bongkar muat selepas berlayar mencari ikan. (Martin/KJB)

PROFIL

15 Newsletter Edisi 4 - April 2015

#Apa aja yg kalian lakukan di UKM ini ? Siapa aja yg bisa masuk ?Tentu kita saling sparing bad-minton. Selain itu, kita mengikuti kejuaraan badminton untuk yg punya potensi lebih. Anggota kami memang lebih banyak dari D3 Perpajakan, dan MICE, tapi kami buka untuk teman teman dari fakultas lain. Saya sendiri S1 Manajemen 2012.

#Apa aja persiapan yg harus dipun-ya ? Apakah harus seorang atlit ?Paling pertama tentu senang badminton dahulu, mengenai akan diikut lomba kan atau tidak itu belakangan. Untuk yang mau main main aja, kita juga bisa temenin disini.

#Sudah banyak prestasi yg diraih ? Apa saja ?Dalam tiga tahun terakhir kami sudah banyak memenangkan perlombaan, tetutama LIMA. (Liga Mahasiswa). Terakhir, ada Juara di pekan olahraga Mahasiswa Daerah November lalu. Polinela

cup IX di lampung, UiTM di malaysia, Bumi Siliwangi Cup di Bandung, USM CUP VIII di semarang, FE UI cup bulan Mei tahun lalu, dan masih banyak lagi. Maret ini, ada LIMA di semarang. Alham-dulillah kami juara 2 untuk tim putra dan juara 3 untuk tim putri

#Luar biasa, Perjalanan keluar cukup jauh.

Kalian biayai sendiri semua pergi kesana ? Untuk lomba, kalau kita kasih tahu ke universitas kita akan ikut, biasanya mereka kasih. Mengenai biaya tiap main latihan, kami memang masih patungan.

#UKM badminton banyak sekali prestasinya. Bagaimana cerita awal bisa sampai seperti ini ?Dulu cuma ikut sebagai parti-sipan saja, karena perlahan menang terus. Akhirnya kami ikuti turnamen yg bisa kami ikuti. Alhamdulillah selalu ada presta-si.

#Bagaimana cara untuk ikut UKM ini, fan berprestasi disini ?Datang aja di tiap kami latihan. Di GEMA, setiap senin dan kamis pada 17.00-19.00 WIB.(Jihad/KJB)

PROFILUKM

BADMINTON UNIVERSITAS

TRISAKTI

Nama UKM : UKM BadmintonTahun Berdiri : 24 Juni 2004Anggota : 39 OrangSekretariat : Gedung L Lantai 1 Kampus A Universitas TrisaktiKetua : Amelia Sonia Kartika (S1 MANAJEMEN)Wakil Ketua : Fabiano Inda Reksa (D3 AKUNTANSI PERPAJAKAN)Sekretaris : Steven Ferdyanto (D3 AKUNTANSI PERPAJAKAN)Bendahara : Intan Noor Annisa (D3 AKUNTANSI PERPAJAKAN)

Tim Bulutangkis Usakti menjuarai Liga Mahasiswa 2014 di Jakarta (27/5). (Dok UKM)

Sesi foto regu putra UKM Bulutangkis Usaki yang menjuarai Liga Mahasiswa (1/6) di Jakarta (Dok UKM)

16Newsletter Edisi 4 - April 2015

Didalam organisasi mahasiswa pastinya ter-dapat sisi kelebihan dan kekurangan, menurut saya kegiatan yang dilakukan oleh Presiden Mahasiswa Universitas Trisakti yang biasa disebut Presma san-gatlah baik, dimana mahasiswa diajarkan mengenai organisasi di dalam kampus dan mengembangkan wawasan serta integritas kepribadian. Disamping itu, banyak kegiatan atau program kerja yang telah Presma laksanakan dan Presma

sampaikan kepada mahasiswa, tetapi tidak banyak mahasiswa mengetahui mengenai kegiatan terse-but. Kurangnya sarana pendukung pemberitahuan di dalam kampus sangat minim dan tidak banyak mahasiswa minat membaca mengenai informasi tersebut. ini merupakan salah satu faktor mengapa mahasiswa kurang mengetahui mengenai informasi kegiatan Presma. Faktor ini memacu kepada daya tarik sasa-ran peserta kegiatan. Alangkah baiknya sarana pem-beritahuan seperti papan mading di kampus diper-baharui untuk memacu mahasiswa mendapatkan informasi seputar Presma / organisasi mahasiswa lainnya maupun informasi lainnya agar mahasiswa tertarik untuk membaca informasi tersebut. Bukan hanya sarana pemberitahuan dalam kampus, tetapi juga pemberitahuan dalam media sosial dan rasa simpatik mahasiswa dalam mensuk-seskan kegiatan sangatlah penting. Berbagai cara Presma lakukan untuk mendapatkan rasa simpatik mahasiswa untuk mendapatkan informasi mengenai kegiatan Presma.

Organisasi merupakan hal yag tidak dapat dipisahkan dari kehidupan mahasiswa. Sangatlah disayangkan apabila kita tidak terlibat aktif dalam berorganisasi. Salah satu manfaat berorganisasi adalah mendapat banyak pengalaman, seperti berinteraksi dengan pimpinan kampus, menjadi pemimpin dan yang dipimpin, dan membuat event yang prosesnya tidaklah sebentar dan terkadang rumit. Selain itu masih banyak dinamika dalam berorganisasi yang meningkatkan softskill.

Sebagai mahasiwa, saya terlibat dalam organisasi tingkat universitas dengan menjabat sebagai pengurus Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Taekwondo. UKM ini menjadi wadah pengembangan diri dan belajar hal-hal positif yang dapat diaplikasikan di dalam kehidupan bermasyarakat. Selain manfaat yang dirasakan secara langsung di kampus, kegia-tan berorganisasi juga membangun koneksi antara sesama organisatoris dan alumni-alumni sehingga kita lebih matang dalam berinterkasi.

Jangan takut untuk berorganisasi! Banyak yang beralasan bahwa kegiatan organisasi menyita waktu kuliah dan mengerjakan tugas, dan sebagainya. Berdasarkan pengalaman saya banyak organisatoris yang kemampuan akademisnya lebih baik dibandinga-kan dengan mahasiswa yang ‘kuliah-pulang’. Salah satu senior saya yang menjadi lulusan dengan nilai terbaik pun seorang yang aktif berorganisasi. Banyak wahana dan sarana untuk mengembangkan diri kita. Salah satu yang paling mudah adalah bergabung den-gan organisasi yang sesuai dengan minat dan bakat kita. Jadi jangan ragu untuk berorganisasi.

Oleh : Cindra Andes Putri

SUDUT PANDANG

Jangan TakutBerorganisasi

Oleh : Rizky Dwi Cahyo Putra

What PRESMA

do

Staff Pendidikan Kepresidenan Mahasiswa Universitas Trisakti

periode 2014 -2015

Ketua UKM Tae Kwon Do Universitas Trisakti

Periode 2013 - 2014

BERITA KAMPUS

17 Newsletter Edisi 4 - April 2015

Solidarity and Family

Ajang inagurasi ini dimanfaatkan juga sebagai ajang bertukar pikiran bagi para senior yang sudah lulus dengan juniornya yang masih kuliah. “Ajang Inagurasi ini diharapkan sebagai ajang sharing antara senior dan junior selain sebagai ajang temu kangen. Dengan adanya komunikasi yang baik antara junior dan senior dalam berbagi pen-galaman kuliah dan dunia kerja mampu mengembangkan DIV kearah yang lebih baik.” Ujar Dr. Muhadi, MM, MH, Kepala Bidang Kemahasiswaan Program Studi DIV Keuangan Universitas Trisakti.

Jurusan yang baru didirikan pada tahun 2008 ini belum banyak dikenal civitas akademika Universitas Trisakti. Jurusan DIV Keuangan ini adalah diplo-ma yang setara dengan S1. “ Program DIV Keuangan ini adalah program studi setara S1, para sarjananya bergelar Sar-jana Sains Terapan (S.ST).” ujar Muhadi. Selain itu yang membedakan program strata satu dengan DIV ini adalah pada komposisi pelajaran prakteknya lebih

Untuk pertama kalinya Himpunan Mahasiswa Jurusan DIV Keuangan mengadakan Ina-gurasi yang bertajuk “solidarity and family” untuk angkatan 2013. Acara inagurasi ini diadakan di Café Basement, Hotel Swiss-Bel Hotel Kemang, Jakarta Selatan.

Konsep acara yang diusung adalah “Devil” yang memadukan warna gelap dan warna merah. Konsep tersebut tercermin pada kostum yang dipakai oleh seluruh undangan yang hadir dan dekorasi ruan-gan. Dalam acara tersebut, ada beberapa kegiatan yang diada-kan antara lain fashion show dan pertunjukan music dari maha-siswa DIV Keuangan sendiri. Selain itu, mereka juga men-datangkan bintang tamu yang juga merupakan mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Trisakti, Igo Idol.

INAGURASIDIV. KEUANGAN

besar daripada teori. Pada DIV komposisi prakteknya adalah 70% sedangkan 30%nya adalah teoritis.

Acara ini mampu mendapat berbagai tangga-pan positif dari mahasiwa DIV Keuangan dan para dosen, salah satunya adalah Tia Destiana. Mahasiswa DIV Keuangan ang-katan 2014 ini mengungkapkan “Semua pengunjung disini pada seneng karena saling bersosial-isasi dan bertemu dengan senior sehingga bisa saling bertukar pikian. Acaranya asik dan seru.”. Hal yang sama juga diungkap-kan oleh salah satu alumni DIV Keuangan angkatan 2010, Sen-tot Paku Alam. “Konsep acaranya cukup sederhana namun tetap ada rasa kebersamaannya.”. Ungkapnya. Namun di antara tang-gapan positif tersebut, ada yang menyayangkan acaranya terlalu simple karena menggunakan ruangan indoor. Salah satunya berasal dari Ketua Pelaksana Inagurasi DIV Keuangan 2014, Ardina Saraswati. “Sebenarnya kita ingin mengadakannya di tempat terbuka, namun karena cuaca tidak mendukung dan budget juga tidak mendukung sehingga kita Cuma memilih café basement. Pemilihan café basement dikarenakan tempat-nya nyaman dan dekorasinya juga bagus sehingga tidak perlu mendekor yang membutuhkan biaya yang tidak sedikit.” Ung-kapnya. (Afim/KJB)

Penampilan Igo Idol dalam acara Inagurasi D-IV Keuangan (Afim / KJBV)

OPEN RECRUITMENTBergabunglah Bersama Kami di UKM Beladiri

TAEKWONDO UNIVERSITAS TRISAKTIuntuk mahasiswa/mahasiswi dan umum

Hari Latihan : Senin dan JumatJam Latihan : 19.00 - 21.00

Tempat Latihan : Gelanggang Mahasiswa Kampus A Universitas Trisakti

“Mari kita berolahraga dan meningkatkan kualitas beladiri dan berorganisasi“

CONTACT PERSON : FIQIH (0856 93600254 / 021 33330489 ) RIZKY ( 0812 85316423 )