paten(1)

Upload: utomo-febby

Post on 04-Apr-2018

220 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/30/2019 Paten(1)

    1/28

    OPTIMALISASI PERAN STRATEGIS

    PELAYANAN KECAMATANDALAM MENDUKUNG TATAKELOLA PEMERINTAHAN YANG BAIK

    Oleh :

    PROF. DR. SADU WASISTIONO, MS

  • 7/30/2019 Paten(1)

    2/28

    Beberapa pendapat ahli tentang kegagalan Pemerintah :

    1. Peter F. Drucker (1968) dalam The Age of Discontinuity Kemungkinan bangkrutnya birokrasi.

    2. Barzelay (1982) dalam Breaking Through Bureaucracy

    Masyarakat bosan dan muak pada birokrasi yang rakus dan

    bekerja lamban.

    1. Osborne & Gaebler (1992) dalam Reinventing Government =>Kegagalan utama pemerintah saat ini adalah karena kelemahan

    manajemennya, bukan pada apa yang dikerjakan pemerintah,

    melainkan bagaimana caranya pemerintah mengerjakannya.

    .4. Osborne & Plastrik (1996) dalam Banishing Bureucracy => agar

    birokrasi lebih efektif, perlu dipangkas agar ramping, the least

    government is the best government

    5. E. S. Savas (1987) => Perlunya privatisasi, ramping struktur kaya

    fungsi, pemilahan dan pemilihan fungsi publik.

  • 7/30/2019 Paten(1)

    3/28

    Mc Leod (1998) mengemukakan pendapatnya bahwa krisis

    multidimensional di Indonesia sebagian besar disebabkan oleh adanyasalah urus (mismanagement) pada semua sektor, baik swasta dan

    terutama pemerintah.

    Diperlukan pembaruan manajemen pemerintahan pada semua

    tahapan, mulai dari tahapan perencanaan, tahapan implementasi

    sampai tahapan evaluasi. Paradigma good governance pada dasarnya adalah upaya membangun

    filosofi, strategi serta teknik mengelola urusan-urusan publik secara

    lebih transparan dengan melibatkan para pihak-pihak yang terlibat

    (stakeholder and shareholder).

    Diantara komponen bangsa, setelah terjadinya reformasi, ternyatabirokrasi merupakan sektor yang paling lamban berubahnya.

  • 7/30/2019 Paten(1)

    4/28

    EMPAT PILAR UNTUK MEMBANGUN

    KESEJAHTERAAN MASYARAKAT

    PENEGAKAN HUKUM YANG ADIL

    MANAJEMEN PERTUMBUHAN

    PEMERINTAHAN EKONOMI

    YANG BAIK YANG CUKUP

    DEMOKRASI POLITIK YANG BERMORAL

  • 7/30/2019 Paten(1)

    5/28

    Berdasarkan praktek pemerintahan di berbagai negaraditengarai adanya bad government, yang ditandai denganbanyaknya korupsi, kolusi, nepotisme, yang membuat negaramengarah ke kebangkrutan. Oleh karena itu, diperlukankonsep baru mengenai cara berpemerintahan yang baik (goodgovernment).

    Good governance

    Bad Good

    Government Government

    B. Konsep Good Government

  • 7/30/2019 Paten(1)

    6/28

    Perbandingan Ciri-ciri Bad Governmentdengan

    good Government

    1. Proaktif

    2. Ramah dan Persuasif

    3. Transparan

    4. Mengutamakan proses danproduk

    5. Proporsional danprofesional

    6. Bekerja secara sistemik

    7. Pembelajaran sepanjanghayat

    8. Menempatkan stakeholder& shareholderditempatutama

    1. Lamban dan bersifat reaktif

    2. Arogan

    3. Korup

    4. Birokratisme5. Boros

    6. Bekerja secara naluriah

    7. Enggan berubah

    8. Kurang berorientasi pada

    kepentingan publik

    Ciri-ciri Good GovernmentCiri-ciri Bad Government

  • 7/30/2019 Paten(1)

    7/28

    Persepsi Korupsi menurutpebisnis gambaran

    pelayanan publik

    IPK 2006 Ind 2,4, di ASEANhanya sedikit lebih baik dari

    Myanmar dan Kamboja.

    PERC Annual Graft Ranking,skor Indonesia 2006 = 8,16.

    2004, 2005, dan 2006 terkorupse-Asia. 2007 : 2 ;

    2008 : 3. 2009 : 1PERCL

    td.

    The WorldCompetitiveness Index2006: Indonesia ranking

    60; Malaysia 23, Thai

    32; Philipina 49;Singapura 3. Institute of

    ManagementDevelopment(IMD) Geneva

    Growth CompetitivenessIndex Indonesia ranking50 dengan skor 4,26.

    Jumlah harimendapatkan ijin diIndonesia contohwaktu yang diperlukanuntuk mengurus ijin-ijintertentu di Indonesia.

    Indikator KemudahanMelakukan Bisniswaktu menunggupersetujuan ijin-ijin relatiflebih lama dibandingnegara Asia lain.

    Korupsi Dilihat Dari :

    IndikatorKorupsi

    http://images.google.co.id/imgres?imgurl=http://www.pscottcummins.com/blog/uploaded_images/TransparencyInternational-764130.gif&imgrefurl=http://www.pscottcummins.com/blog/archive/2005_06_01_archive.html&h=200&w=328&sz=32&hl=id&start=4&tbnid=drvOdv0qZeMjBM:&tbnh=72&tbnw=118&prev=/images?q=transparency+international&svnum=10&hl=id&lr=lang_id&sa=Ghttp://images.google.co.id/imgres?imgurl=http://www.serageldin.com/Images/World_Economic_Forum_Large.jpg&imgrefurl=http://www.watchingamerica.com/latribunefr000002.shtml&h=160&w=180&sz=28&hl=id&start=2&tbnid=oXz8tktLiIGdAM:&tbnh=90&tbnw=101&prev=/images?q=world+economic+forum&svnum=10&hl=id&lr=lang_id&sa=Ghttp://images.google.co.id/imgres?imgurl=http://www.pscottcummins.com/blog/uploaded_images/TransparencyInternational-764130.gif&imgrefurl=http://www.pscottcummins.com/blog/archive/2005_06_01_archive.html&h=200&w=328&sz=32&hl=id&start=4&tbnid=drvOdv0qZeMjBM:&tbnh=72&tbnw=118&prev=/images?q=transparency+international&svnum=10&hl=id&lr=lang_id&sa=Ghttp://images.google.co.id/imgres?imgurl=http://www.asiarisk.com/asia3a.gif&imgrefurl=http://www.asiarisk.com/percrpts.html&h=224&w=199&sz=7&hl=id&start=1&tbnid=8AdAIcJQG5dq4M:&tbnh=108&tbnw=96&prev=/images?q=Political+&+Economic+Risk+Consultancy+Ltd+&svnum=10&hl=id&lr=lang_id&sa=G
  • 7/30/2019 Paten(1)

    8/28

    Indikator KemudahanMelakukan Bisnis di Beberapa negara

    Negara

    Jumlah

    Prosedur

    Jumlah

    Hari

    Biaya * Modal

    Minimum*Bangladesh 8 35 91,0 0,0

    Kamboja 11 94 480,1 394,0

    China 12 41 14,5 1.104,2

    Hongkong 5 11 3,4 0,0

    India 11 89 49,5 0,0

    Indonesia 12 151 130,7 125,6Korea Selatan 12 22 17,7 332,0

    Laos 9 198 18,5 28,5

    Malaysia 9 30 25,1 0,0

    Filipina 11 50 19,5 2,2

    Singapura 7 8 1,2 0,0Sri Lanka 8 50 10,7 0,0

    Taiwan 8 48 6,3 224,7

    Thailand 8 33 6,7 0,0

    Vietnam 11 56 28,6 0,0

    Catatan : * sebagai % dari pendapatan per kapitaSumber : World Bank (2005), dikutip dari Purwanto (2006)

  • 7/30/2019 Paten(1)

    9/28

    Jumlah Hari Mendapatkan

    Izin di Indonesia

    43

    35

    34

    27

    26

    16

    0 10 20 30 40 50

    izin lingkungan hidup

    IMB

    izin lokasi

    izin prinsip

    izin gangguan

    izin keselamatan kerja

  • 7/30/2019 Paten(1)

    10/28

    APA YANG DAPAT DILAKUKAN

    OLEH CAMAT DAN LURAH

    UNTUK MENINGKATKANPELAYANAN PUBLIK?

  • 7/30/2019 Paten(1)

    11/28

    Alur Pikir PenataanKelembagaan Kecamatan Untuk

    Meningkatkan Pelayanan Publik

    Bupati/Walikota

    DelegasiKewenanganKpd Camat

    SusunanOrganisasi YgSesuai dgnKewenangan

    PemberianPelayanan

    Prima kepadaMasyarakat

    KepuasanMasyarakat

    Dukungan politik

    Dukungan dengan :Anggaran

    Personil yang memadai , sesuai kemampuanLogistik keuangan Daerah

    Model : Sadu Wasistiono

  • 7/30/2019 Paten(1)

    12/28

    Fungsi utama Pemerintah Daerah pada masa UU Nomor 5 Tahun1974 semula adalah sebagai promotor pembangunan, pada masa UUNomor 22/1999 maupun UU Nomor 32/2004 telah berubah menjadipelayan masyarakat.

    Konsekuensi logisnya, unit-unit pemerintahann yang memberikanpelayanan langsung kepada masyarakat seperti dinas daerah,kecamatan, kelurahan perlu memperoleh perhatiann yang lebihbesar baik dari segi kewenangan, personil, pembiayaan maupun

    dukungan logistik. Perlu ada pembagian fungsi yang jelas antara unsur staf, unsur lini,

    serta unsur penunjang. Tugas pokok unsur staf adalah melayanikedalam dan berpikir. Tugas pokok unsur lini adalah pelayananlangsung dan bersifat operasional. Tugas pokok unsur penunjang

    adalah menjalankan fungsi khusus dan bersifat koordinatif.

  • 7/30/2019 Paten(1)

    13/28

    Pemerintah

    Pusat

    Daerah

    Otonom

    PemerintahDaerah

    Masyarakat

    Daerah

    DPRD

    Badan Semi

    Otonom

    Organisasi

    Pemerintah

    Daerah

    Staf

    Lemtekda

    Dinas

    Pelayanan

    Prima KepadaMasyarakat

    Kepuasan

    Masyarakat

    Dukungan politik

    Transferkewenangan

    Hak cipta : Sadu Wasistiono

    Keterangan :

    : Pelayanan langsung kepada masyarakat sangat terbatas (Unsur staf)

    : Pelayanan langsung kepada masyarakat luas (Unsur lini)

    : Pelayanan langsung kepada masyarakat relatif terbatas (Auxiliary)

    MODEL PELAYANAN UMUM

    OLEH PEMERINTAH DAERAH

  • 7/30/2019 Paten(1)

    14/28

    LANGKAH-LANGKAH STRATEGIS MENINGKATKAN KUALITAS PELAYANAN

    PUBLIK

    Membangun budaya melayani di kalangan birokrasi

    (lihat semangat yang terkandung di dalam UU Nomor 22/1999maupun UU Nomor 32/2004)

    Membangun keasadaran bahwa fungsi utama pemerintah daerahadalah memberikan pelayanan pada masyarakat, bukan lagi sebagaipromotor pembangunan spt pada era UU Nomor 5 Tahun 1974.

    Memperkuat unit-unit organisasi yang berhadapan langsung denganmasyarakat (dinas, kecamatan, kelurahan).

    Memperkuat dan meningkatkan kualitas orang-orang yangmemberikan pelayanan langsung kepada masyarakat (front line

    officer).

  • 7/30/2019 Paten(1)

    15/28

    Mengembangkan unit-unit organisasi pelayanan agar dekatdengan konsumen (konsep close to the customers).

    Mengembangkan sistem pelayanan one stop service dan atauone roof system yang sesungguhnya.

    Mengadakan survey kepuasan pelanggan secara periodik.

    Mengadakan lomba diantara unit-unit pemberian pelayananyang sejenis dengan penilai dari masyarakat yang dilayani.

    Mengembangkan pendekatan public choice sehinggakebutuhan dan keinginan masyarakat yang beraneka ragamdapat terpenuhi dengan tetap mempertimbangkan aspekkeadilan.

    Mengembangkan sistem insentif yang menarik bagi unit-unityang berhasil memuaskan pelanggan.

  • 7/30/2019 Paten(1)

    16/28

    PERKEMBANGAN MODEL PEMBERIAN

    PELAYANAN PUBLIK OLEH PEMERINTAH

    MODEL I : SISTEM TERPENCAR (SPREAD SYSTEM)

    DINAS2

    MASYARAKAT

  • 7/30/2019 Paten(1)

    17/28

    MODEL II : SISTEM PELAYANAN SATU ATAP

    (ONE ROOF SYSTEM/ ORS)

    DINAS2

    MASYARAKAT

    Unit di Samsat berfungsi mengumpulkan berkas

    Penyelesaian perijinan tetap di tangan dinas masing2

  • 7/30/2019 Paten(1)

    18/28

    MODEL IIIA : SISTEM PELAYANAN SATU PINTU

    (ONE STOP SERVICE/ OSS)

    Dinas2

    Konsultasi teknis

    masuk keluar

    MASYARAKAT

    Ijin diberikan oleh Kepala Unit OSS,

    Dinas memberikan konsultasi teknis

  • 7/30/2019 Paten(1)

    19/28

    MODEL IIIB : SISTEM PELAYANAN SATU PINTU

    (ONE STOP SERVICE/ OSS) (ADA CABANG ONLINE)

    Dinas2

    Konsultasi teknis

    ONLINE

    masuk keluar KEC/

    MASYARAKAT KELURAHAN

    Ijin diberikan oleh Kepala Unit OSS,

    Dinas memberikan konsultasi teknis

  • 7/30/2019 Paten(1)

    20/28

    APAKAH KECAMATAN PUSAT PELAYANANMASYARAKAT

    (PUSYANMAS) ?

  • 7/30/2019 Paten(1)

    21/28

    Berdasarkan prinsip close to the customers, sudah seharusnya

    pemerintah memberikan pelayanan yang mudah, murah, terjangkau,

    dan terutama dekat dengan pelanggan (masyarakat).

    Kunci utamanya adalah :

    1) Adanya kemauan politik dari Bupati/Walikota;

    2) Adanya dukungan politik dari DPRD;

    3) Adanya kesadaran masyarakat sebagai pemilik kedaulatan untuk

    menuntut pelayanan yang prima.4) Adanya kesungguhan dari aparat birokrasi untuk mengubah cara

    pandang dalam menjalankan tugas pokok dn fungsinya dari

    paradigma penguasa menjadi paradigma pelayan masyarakat.

    * Khusus untuk kecamatan, sudah dikeluarkan kebijakan berupa Peraturan

    Menteri Dalam Negeri Nomor 4 Tahun 2010 tentang Pedoman

    Pelayanan Administrasi Terpadu Kecamatan (Paten).

  • 7/30/2019 Paten(1)

    22/28

    IMPLEMENTASI PATEN

    PATEN adalah penyelenggaraan pelayanan publik di kecamatan dari

    tahap permohonan sampai terbitnya dokumen dalam satu tempat.

    Ruang lingkup PATEN meliputi :

    a. pelayanan bidang perizinan; dan

    b. pelayanan bidang non-perizinan.

    Maksud PATEN :a. Menjadikan kecamatan sebagai PUSYANMAS;

    b. Menjadikan kecamatan sebagai simpul pelayanan bagi kantor/ badan

    pelayanan terpadu di kabupaten/kota.

    Tujuan PATEN :

    a. Meningkatkan kualitas pelayanan kepada masyarakat;

    b. Mendekatkan pelayanan kepada masyarakat.

  • 7/30/2019 Paten(1)

    23/28

    Syarat Kecamatan sebagai penyelenggara PATEN :

    a. syarat substantif yaitu adanya pendelegasian wewenang bupati/walikota kepada camat, yang meliputi 1) bidang perizinan, dan 2)

    bidang non-perizinan, yang telah ditetapkan dengan Peraturan

    Bupati/Walikota.

    b. syarat administratif meliputi : 1) standar pelayanan; dan 2) uraian

    tugas personil kecamatan, yang telah ditetapkan dengan PeraturanBupati/Walikota.

    c. syarat teknis meliputi : 1) sarana dan prasarana, dan 2) pelaksana

    teknis.

    * Bupati/Walikota menetapkan kecamatan yang telah memenuhi

    persyaratan sebagai penyelenggara PATEN dengan Keputusan Bupati/Walikota.

  • 7/30/2019 Paten(1)

    24/28

    HAL-HAL PENTING BERKAITAN DENGAN UU NO 25 TAHUN 2009

    TENTANG PELAYANAN PUBLIK

    Asas-asas Penyelenggaraan Pelayanan Publik:a. Kepentingan umum;

    b. Kepastian hukum;

    c. Kesamaan hak;

    d. Keseimbangan hak dan kewajiban;

    e. Keprofesionalan;

    f. Partisipatif;

    g. Persamaan perlakuan/tidak diskriminatif;

    h. Keterbukaan;

    i. Akuntabilitas;j. Fasilitas dan perlakuan khusus bagi kelompok rentan;

    k. Ketepatan waktu; dan

    l. Kecepatan, kemudahan, dan keterjangkauan. (Pasal 4).

  • 7/30/2019 Paten(1)

    25/28

    Masyarakat dapat menggugat Penyelenggara atau Pelaksana melalui peradilan

    tata usaha negara apabila pelayanan yang diberikan menimbulkan kerugian di

    bidang tata usaha negara. (Pasal 51).

    Dalam hal Penyelenggara melakukan perbuatan melawan hukum dalam

    penyelenggaraan pelayanan publik, sebagaimana diatur dalam UU ini,

    masyarakat dapat mengajukan gugatan terhadap Penyelenggara ke pengadilan.

    (Pasal 52 ayat 1)

    Pengajuan gugatan terhadap penyelenggara tidak menghapus kewajiban

    penyelenggara untuk melaksanakan keputusan ombudsman dan/atau

    Penyelenggara. (Pasal 52 ayat 2).

  • 7/30/2019 Paten(1)

    26/28

    Dalam hal Penyelenggara diduga melakukan tindak pidana dalam

    penyelenggaraan pelayanan publik, masyarakat dapat melaporkan

    Penyelenggara kepada pihak berwenang. (Pasal 53 ayat 1).

    Laporan tersebut tidak menghapus kewajiban Penyelenggara untuk

    melaksanakan keputusan ombudsman dan/atau Penyelenggara. (Pasal

    53 ayat 2).

  • 7/30/2019 Paten(1)

    27/28

    KETENTUAN SANKSI

    Jenis-jenis sanksi bagi Penyelenggara atau Pelaksana :

    1. teguran tertulis;

    2. teguran tertulis, dan apabila dalam waktu 3 bulan tidak

    melaksanakan ketentuan dimaksud dikenai sanksi pembebasan dari

    jabatan;

    3. teguran tertulis, dan apabila dalam waktu 1 tahun tidak

    melaksanakan ketentuan dimaksud dikenai sanksi pembebasan dari

    jabatan;

    4. penurunan gaji sebesar 1X kenaikan gaji berkala untuk paling lama

    satu tahun.5. penurunan pangkat pada pangkat yang setingkat lebih rendah untuk

    paling lama satu tahun.

  • 7/30/2019 Paten(1)

    28/28

    6. pemberhentian dengan hormat tidak atas permintaan sendiri;

    7. pemberhentian tidak dengan hormat;

    8. pembekuan misi dan/atau izin yang diterbitkan oleh instansi

    pemerintah.

    9. pencabutan izin yang diterbitkan oleh instansi pemerintah.

    (Pasal 54 ayat 1 sd ayat 11).

    10. sanksi pidana;

    11. sanksi pidana dan ganti rugi;

    (Pasal 55 ayat 1 sd 3).