patahan (kelompok 8,9,0)

24
TUGAS REKAYASA GEMPA “HUBUNGAN KEJADIAN GEMPA BUMI DENGAN TERJADINYA PATAHAN- PATAHAN DI PERMUKAAN BUMI” OLEH: 1. Syarif Nur R. (201210340311158) 2. Dadang Kurniawan (201210340311159) 3. Hadi Jatmoko (201210340311160) 4. Fajar Tria Wardana (201210340311168) 5. Hendhik Suseno (201210340311170) 6. Lulus Rizqyono S. (201210340311178) 7. Hidayatul Faizin (201210340311179) 8. Himmatul Ulya (201210340311188) 9. Mufidatul Rochmah (201210340311189) 10. Lailia Hamidah (201210340311198) 11. Kiki Ruris Dawara (201210340311199) 12. Nur Syarifah C.P (201210340311200)

Upload: lulus-rizqyono-subroto

Post on 19-Nov-2015

64 views

Category:

Documents


5 download

DESCRIPTION

sdgfsbks

TRANSCRIPT

TUGAS REKAYASA GEMPAHUBUNGAN KEJADIAN GEMPA BUMI DENGAN TERJADINYA PATAHAN-PATAHAN DI PERMUKAAN BUMI

OLEH:1. Syarif Nur R.(201210340311158)2. Dadang Kurniawan(201210340311159)3. Hadi Jatmoko(201210340311160)4. Fajar Tria Wardana(201210340311168)5. Hendhik Suseno(201210340311170)6. Lulus Rizqyono S.(201210340311178)7. Hidayatul Faizin(201210340311179)8. Himmatul Ulya(201210340311188)9. Mufidatul Rochmah (201210340311189)10. Lailia Hamidah(201210340311198)11. Kiki Ruris Dawara(201210340311199)12. Nur Syarifah C.P(201210340311200)

JURUSAN TEKNIK SIPILFAKULTAS TEKNIKUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG2014/2015A. DEFINISI GEMPA BUMIGempa bumi adalah getaran (goncangan) yang terjadi karena pergerakan (bergesernya) lapisan batu bumi yang berasal dari dasar atau bawah permukaan bumi dan juga bisa dikarenakan adanya letusan gunung berapi. Terjadinya gempa bumi disebabkan oleh adanya pelepasan kekuatan yang berada dari dalam bumi, yaitu sentakan asli yang bersumber dari dalam bumi merambat melalui permukaan lalu menerobos permukaan kulit bumi karena keseimbangannya yang terganggu. Batuan kulit bumi menjadi bergeser sampai tercapainya keseimbangan kembali. Penyebab timbulnya gangguan keseimbangan itu di antaranya adalah karena tenaga dari dalam bumi, peristiwa vulkanisme, tektonisme, dan tanah runtuh. Menurut sebab terjadinya, gempa dibedakan menjadi lima macam.a. Gempa vulkanisGempa vulkanis adalah gempa yang terjadi akibat meletusnya gunung api. Apabila gunung api akan meletus, maka timbulah tekanan gas dari dalam. Tekanan ini menyebabkan terjadinya getaran yang kita sebut gempa bumi. Gempa vulkanis hanya terdapat di daerah gunung api yang akan, sedang, atau sesudah meletus. Bahaya gempa ini relatif kecil, tetapi sangat terasa di sekitarnya.b. Gempa tektonikGempa tektonik disebabkan oleh gerak tektonik yang merupakan akibat dari gerak orogenetik. Daerah yang seringkali mengalami gempa tektonik adalah daerah pegunungan lipatan muda, yaitu rangkaian Pegunungan Mediterania dan Sirkum Pasifik. Bahaya gempa ini sangat besar sekali sebab akibat gempa yang timbul, tanah dapat mengalami retakan, terbalik bahkan dapat bergeser.c. Gempa runtuhan (terban)Gempa runtuhan dapat terjadi karena gugurnya atau runtuhnya tanah di daerah tambang yang berbentuk terowongan atau pegunungan kapur. Pada umumnya di pegunungan kapur terdapat gua yang disebabkan oleh korosi. Jika gua atau lubang tersebut runtuh, maka timbullah gempa bumi. Namun, bahaya yang ditimbulkan gempa bumi ini relatif kecil. Lokasiepisentrum (pusat gempa) pada suatu tempat dapat ditentukan dengan menggunakan beberapa cara.d. Gempa tumbukanGempa Bumi ini diakibatkan oleh tumbukan meteor atau asteroid yang jatuh ke Bumi, jenis gempa Bumi ini jarang terjadi.e. Gempa buatanGempa bumi buatan adalah gempa bumi yang disebabkan oleh aktivitas dari manusia, seperti peledakan dinamit, nuklir atau palu yang dipukulkan ke permukaan bumi.Menurut kedalaman terjadinya, gempa dibedakan menjadi tiga macam.a. Gempa bumi dalamGempa bumi dalam adalah gempa bumi yang hiposentrumnya berada lebih dari 300 km di bawah permukaan bumi (di dalam kerak bumi). Gempa bumi dalam pada umumnya tidak terlalu berbahaya.b. Gempa bumi menengahGempa bumi menengah adalah gempa bumi yang hiposentrumnya berada antara 60 km sampai 300 km di bawah permukaan bumi.gempa bumi menengah pada umumnya menimbulkan kerusakan ringan dan getarannya lebih terasa.c. Gempa bumi dangkalGempa bumi dangkal adalah gempa bumi yang hiposentrumnya berada kurang dari 60 km dari permukaan bumi. Gempa bumi ini biasanya menimbulkan kerusakan yang besar.Menurut gelombang atau getaran terjadinya, gempa dibedakan menjadi dua macam.a. Gelombang PrimerGelombang primer (gelombang lungitudinal) adalah gelombang atau getaran yang merambat di tubuh bumi dengan kecepatan antara 7-14 km/detik. Getaran ini berasal dari hiposentrum.b. Gelombang SekunderGelombang sekunder (gelombang transversal) adalah gelombang atau getaran yang merambat, seperti gelombang primer dengan kecepatan yang sudah berkurang,yakni 4-7 km/detik. Gelombang sekunder tidak dapat merambat melalui lapisan cair.

B. DEFINISI PATAHANPatahan (fault) adalah gejala retaknya kulit bumi (litosfera) yang tidak plastis akibat pengaruh tenaga horizontal dan tenaga vertikal. Retakan terjadi sepanjang blok pada kerak bumi (curst) yang pada kedua sisinya bergerak satu dengan yang lainnya dengan arah yang paralel dengan retakan tersebut. Daerah retakan seringkali mempunyai bagian-bagian yang terangkat atau tenggelam. Pada suatu patahan, bagian yang terangkat lebih tinggi dibandingkan dengan daerah sekitarnya disebut horst. Daerah patahan yang turun atau tenggelam dibandingkan dengan daerah sekitarnya disebut graben atau slenk.Jadi, selalu mengalami perubahan dari keadaan semula, kadang bergeser dengan arah mendatar, bahkan mungkin setelah terjadi retakan, bagian-bagiannya tetap berada di tempatnya. Pergerakan yang tiba-tiba dari suatu patahan bisa mengakibatkan gempa bumi.

Gambar B.1 Patahan di lapisan kulit bumi

C. TENAGA YANG MENGAKIBATKAN PATAHAN DI KULIT BUMI1. Tenaga endogenTenaga Endogen adalah tenaga yang berasal dari dalam bumi. Tenaga ini pada umumnya memberikan berbagai bentuk relief kulit bumi dan bersifat membangun. Tenaga endogen dapat dibedakan menjadi tiga bagian. Pembagiannya adalah sebagai berikut.a. Konvergensi, yaitu gerakan saling bertumbukan antarlempeng tektonik. Tumbukan antarlempeng tektonik dapat berupa tumbukan antara lempeng benua dengan benua atau antara lempeng benua dengan lempeng dasar samudera. Zone atau tempat terjadinya tumbukan antara lempeng tektonik benua dengan benua disebut Zone Konvergen. Fenomana yang dihasilkannya: Lempeng samudera menghujam ke bawah lempeng benua Terbentuk palung laut di tempat tumbukan tersebut Pembengkakan tepi lempeng benua yang merupakan deretan pegunungan Terdapat aktivitas vulkanisme, intrusi dan ekstrusi Daerah hiposentra gempa dangkal dan dalam Penghancuran lempeng akibat pergesekan lempeng Timbunan sedimen campuran atau melange

Gambar C.1 Konvergensi

b. Divergensi, yaitu gerakan saling menjauh antarlempeng tektonik contohnya gerakan saling menjauh antara lempeng Afrika dengan Amerika bagian selatan. Zone berupa jalur tempat berpisahnya lempeng-lempeng tektonik disebut Zone Divergen (zone sebar pisah). Fenomena yang terjadi, sebagai berikut: Perenggangan lempeng yang disertai pertumbukan kedua tepinya. Pembentukan tanggul dasar samudera (med ocean ridge) di sepanjang tempat perenggangan lempeng-lempeng tersebut. Aktivitas vulkanisme laut dalam yang menghasilkan lava basa berstruktur bantal (lava bantal) dan hamparan leleran lava encer, dan Aktivitas gempa.

Gambar C.2 Divergensi

c. Sesar mendatar (Transform), yaitu gerakan saling bergesekan (berlawanan arah) antarlempeng tektonik. Zone berupa jalur tempat bergesekan lempeng-lempeng tektonik disebut Zone Sesar Mendatar (Zone Transform). Bentukan alam yang dihasilkan antara lain patahan atau sesar mendatar. Gerak patahan atau sesar ini dapat menimbulkan gempa bumi.

Gambar C.3 Sesar Mendatar

2. TektogenetikTektogenetik adalah tenaga yang berasal dari dalam bumi yang menyebabkan adanya perubahan letak kedudukan lapisan kulit bumi, baik secara horizontal maupun vertikal. Gerakan tektogenetik dikenal dengan istilah dislokasi. Berdasarkan kecepatan gerak lurus dan luas daerahnya, pembagian gerakan tektogenetik adalah sebagai berikut.a. Gerakan epirogenetik adalah gerakan yang mengakibatkan turun naiknya lapisan kulit bumi. Gerakan ini relatif lambat dan berlangsung agak lama di suatu daerah yang luas. Contohnya pembentukan kontinen atau benua. Tanda-tanda yang kelihatannya jelas dari gerak epirogenetik dapat dibedakan menjadi dua. Epirogenetik positif (perubahan permukaan laut positif) adalah gerak turunnya suatu daratan sehingga permukaan air laut kelihatan naik. Epirogenetik negatif (perubahan permukaan laut negatif) adalah gerak naiknyasuatu daratan sehingga permukaan air laut kelihatan turun.

Gambar C.4 Epirogenetik

b. Gerak orogenetik adalah gerakan atau pergeseran lapisan kulit bumi yang relative lebih cepat daripada gerakan epirogenetik serta meliputi daerah yang sempit. Gerak orogenetik menyebabkan adanya tekanan horizontal atau vertikal pada kulit bumi sehingga terjadilah peristiwa dislokasi, baik dalam bentuk lipatan maupun patahan.Tenaga pembentuk daerah yang berstruktur patahan, adalah tenaga endogen yang mengakibatkankulit bumi bergerak mendatar dengan berlawanan arah atau bergerak ke bawah atau ke atas, yangsering disebut dengan kekar, rekahan atau retakan yang cukup besar. Kulit bumi mengalami sesar dimana patahan yang disertai dengan pergeserankedudukan lapisan yang terputus hubungannya (fault). Tektonisme atau tenaga tektonik adalah tenaga yang bekerja dari dalam bumi dengan arah vertical / tegak maupun horizontal/ lateral/ mendatar yang mengakibatkan perubahan lokasi atau letak lapisan-lapisan batuan yang membentuk muka bumi. Tenaga tektonisme ini dikelompokkan atas tektonik patahan (faulting process) dan tektonik lipatan (folded process). Tenaga tektonik dibedakan atas aktifitas epirogenesis (aktifitas penurunan atau kenaikan benua) dan aktifitas orogenesis (aktifitas pembentukan pegunungan).

D. TIPE PATAHAN BERDASARKAN ARAH PERGESERANPatahan adalah bentukan-bentukan alam di muka bumi sebagai akibat adanya proses pematahan (faulting process) pada lapisan batuan pembentuk kulit bumi (litosfera). Proses pematahan lapisan batuan pembentuk litosfera disebut sesar.1. Dip Slip FaultsDip Slip Faults adalah patahan yang bidang patahannya menyudut (inclined) dan pergeseran relatifnya berada disepanjang bidang patahannya atau offset terjadi disepanjang arah kemiringannya. Sebagai catatan bahwa ketika kita melihat pergeseran pada setiap patahan, kita tidak mengetahui sisi yang sebelah mana yang sebenarnya bergerak atau jika kedua sisinya bergerak, semuanya dapat kita tentukan melalui pergerakan relatifnya. Untuk setiap bidang patahan yang yang mempunyai kemiringan, maka dapat kita tentukan bahwa blok yang berada diatas patahan sebagai hanging wall block dan blok yang berada dibawah patahan dikenal sebagai footwall block.

Gambar D.1 Dip Slip Faults

2. Normal FaultsNormal Faults adalah patahan yang terjadi karena gaya tegasan tensional horisontal pada batuan yang bersifat retas dimana hangingwall block telah mengalami pergeseran relatif ke arah bagian bawah terhadap footwall block.

Gambar D.2 Normal Faults

3. Horsts & GabensHorsts & Gabens dalam kaitannya dengan sesar normal yang terjadi sebagai akibat dari tegasan tensional, seringkali dijumpai sesar-sesar normal yang berpasang pasangan dengan bidang patahan yang berlawanan. Dalam kasus yang demikian, maka bagian dari blok-blok yang turun akan membentuk graben sedangkan pasangan dari blok-blok yang terangkat sebagai horst. Contoh kasus dari pengaruh gaya tegasan tensional yang bekerja pada kerak bumi pada saat ini adalah East African Rift Valley suatu wilayah dimana terjadi pemekaran benua yang menghasilkan suatu Rift. Contoh lainnya yang saat ini juga terjadi pemekaran kerak bumi adalah wilayah di bagian barat Amerika Serikat, yaitu di Nevada, Utah, dan Idaho.

Gambar D.3 Horsts & Gabens4. Half-GrabensHalf-Grabens adalah patahan normal yang bidang patahannya berbentuk lengkungan dengan besar kemiringannya semakin berkurang kearah bagian bawah sehingga dapat menyebabkan blok yang turun mengalami rotasi.

Gambar D.4 Half-Grabens

5. Reverse FaultsReverse Faults adalah patahan hasil dari gaya tegasan kompresional horisontal pada batuan yang bersifat retas, dimana hangingwall block berpindah relatif kearah atas terhadap footwall block.

Gambar D.5 Reverse Faults

6. A Thrust FaultA Thrust Fault adalah patahan reverse fault yang kemiringan bidang patahannya lebih kecil dari 150. Pergeseran dari sesar Thrust fault dapat mencapai hingga ratusan kilometer sehingga memungkinkan batuan yang lebih tua dijumpai menutupi batuan yang lebih muda.

Gambar D.6 A Thrust Faults

7. Strike Slip FaultsStrike Slip Faults adalah patahan yang pergerakan relatifnya berarah horisontal mengikuti arah patahan. Patahan jenis ini berasal dari tegasan geser yang bekerja di dalam kerak bumi. Patahan jenis strike slip fault dapat dibagi menjadi 2(dua) tergantung pada sifat pergerakannya. Dengan mengamati pada salah satu sisi bidang patahan dan dengan melihat kearah bidang patahan yang berlawanan, maka jika bidang pada salah satu sisi bergerak kearah kiri kita sebut sebagai patahan left-lateral strike-slip fault. Jika bidang patahan pada sisi lainnya bergerak ke arah kanan, maka kita namakan sebagai right-lateral strike-slip fault. Contoh patahan jenis strike slip fault yang sangat terkenal adalah patahan San Andreas di California dengan panjang mencapai lebih dari 600 km.

Gambar D.7 Strike Slip Faults8. Transform-FaultsTransform-Faults adalah jenis patahan strike-slip faults yang khas terjadi pada batas lempeng, dimana dua lempeng saling berpapasan satu dan lainnya secara horisontal. Jenis patahan transform umumnya terjadi di pematang samudra yang mengalami pergeseran (offset), dimana patahan transform hanya terjadi diantara batas kedua pematang, sedangkan dibagian luar dari kedua batas pematang tidak terjadi pergerakan relatif diantara kedua bloknya karena blok tersebut bergerak dengan arah yang sama. Daerah ini dikenal sebagai zona rekahan (fracture zones). Patahan San Andreas di California termasuk jenis patahan transform fault.

Gambar D.7 Transform Faults

Gambar D.9 Bidang geser pada patahan

E. HUBUNGAN PATAHAN DENGAN GEMPA BUMIDi bumi ini ada 7 lempeng yang besar yaitu Pacific, North America, South America, African, Eurasian (lempeng dimana Indonesia berada), Australian, dan Antartica. Di bawah lempeng-lempeng inilah arus konveksi berada dan astenosphere (lapisan dalam dari lempeng) menjadi bagian yang terpanaskan oleh peluruhan radioaktif seperti Uranium, Thorium, dan Potasium. Bagian yang terpanaskan inilah yang menjadi sumber dari lava yang sering kita lihat di gunung berapi dan juga sumber dari material yang keluar di pematang tengah samudera dan membentuk lantai samudera yang baru. Magma ini terus keluar keatas di pematang tengah samudera dan menghasilkan aliran magma yang mengalir kedua arah berbeda dan menghasilkan kekuatan yang mampu membelah pematang tengah samudera. Pada saat lantai samudera tersebut terbelah, retakan terjadi di tengah pematang dan magma yang meleleh mampu keluar dan membentuk lantai samudera yang baru. Kemudian lantai samudera tersebut bergerak menjauh dari pematang tengah samudera sampai dimana akhirnya bertemu dengan lempeng kontinen dan akan menyusup ke dalam karena berat jenisnya yang umumnya berkomposisi lebih berat dari berat jenis lempeng kontinen. Penyusupan lempeng samudera kedalam lempeng benua inilah yang menghasilkan zona subduksi atau penunjaman dan akhirnya lithosphere akan kembali menyusup ke bawah astenosphere dan terpanaskan lagi. Kejadian ini berlangsung secara terus-menerus. Teori inilah yang menyatakanbahwa bumi memang bergerak. Nah kalau memang bumi bergerak, apa yang terjadi di daerah pertemuan lempeng tektonik?.Daerah pertemuan lempeng ini umunya banyak menghasilkan gempa bumi dan kalo sumber gempa bumi ini ada di samudera maka besar kemungkinan terjadi tsunami. Pertemuan dari lempeng-lempeng tersebut adalah zona patahan dan bisa dibagi menjadi 3 kelompok. Mereka adalah patahan normal (normal fault), patahan naik (thrust fault), dan patahan geser (strike slipe fault). Selain ketiga kelompok ini ada satu lagi yang biasanya disebut tumbukan atau obduction dimana kedua lempeng naik berhubungan dengan compressional atau tegasan atau dorongan. Patahan geser banyak berhubungan dengan gaya transformasi. Ada tiga jenis batas lempeng yang berbeda dari cara lempengan tersebut bergerak relatif terhadap satu sama lain. Tiga jenis ini masing-masing berhubungan dengan fenomena yang berbeda di permukaan. Tiga jenis batas lempeng tersebut adalah:1. Batas transform (transform boundaries) terjadi jika lempeng bergerak dan mengalami gesekan satu sama lain secara menyamping di sepanjang sesar transform (transform fault). Gerakan relatif kedua lempeng bisa sinistral (ke kiri di sisi yang berlawanan dengan pengamat) ataupun dekstral (ke kanan di sisi yang berlawanan dengan pengamat). Contoh sesar jenis ini adalah Sesar San Andreas di California.2. Batas divergen/konstruktif (divergent/constructive boundaries) terjadi ketika dua lempeng bergerak menjauh satu sama lain. Mid-oceanic ridge dan zona retakan (rifting) yang aktif adalah contoh batas divergen.3. Batas konvergen/destruktif (convergent/destructive boundaries) terjadi jika dua lempeng bergesekan mendekati satu sama lain sehingga membentuk zona subduksi jika salah satu lempeng bergerak di bawah yang lain, atau tabrakan benua (continental collision) jika kedua lempeng mengandung kerak benua. Palung laut yang dalam biasanya berada di zona subduksi, di mana potongan lempeng yang terhunjam mengandung banyak bersifat hidrat (mengandung air), sehingga kandungan air ini dilepaskan saat pemanasan terjadi bercampur dengan mantel dan menyebabkan pencairan sehingga menyebabkan aktivitas vulkanik. Contoh kasus ini dapat kita lihat di Pegunungan Andes di Amerika Selatan dan busur pulauJepang (Japanese island arc).Nah Indonesia ada dimana?.Kalau melihat Indonesia, daerah kita terletak di pertemuan lempeng Australian dan Eurasian dimana lempeng Australian menyusup ke dalam zona eurasian sehingga membentuk zona subduksi sepanjang Sumatra, Jawa, Bali, Lombok, Nusa Tenggara, Timur dan melingkar di Banda. Sedangkan Irian Jaya adalah tempat bertemunya beberapa lempeng yaitu Australian, Eurasian, Pasific, dan Philipine. Akibat dari terbentunya zona subduksi inilah maka banyak sekali ditemukan gunung berapi di Indonesia. Makanya orang- orang banyak menyebut daerah kita sebagai RING OF FIRE. Gempa bumi adalah getaran (goncangan) yang terjadi karena pergerakan (bergesernya) lapisan batu bumi yang berasal dari dasar atau bawah permukaan bumi dan juga bisa dikarenakan adanya letusan gunung berapi. Gempa bumi sering terjadi di daerah yang berada dekat dengan gunung berapi dan juga di daerah yang dikelilingi lautan luas.Gempa bumi biasa disebabkan oleh pergerakan kerak bumi (lempeng bumi). Kata gempa bumi juga digunakan untuk menunjukkan daerah asal terjadinya kejadian gempa bumi tersebut. Bumi kita walaupun padat, selalu bergerak, dan gempa bumi terjadi apabila tekanan yang terjadi karena pergerakan itu sudah terlalu besar untuk dapat ditahan.Gempa bumi yang hebat umumnya disebabkan oleh proses tektonik, yang terjadi karena pergerakan lempeng kerak bumi. Para ilmuwan berpendapat bahwa lempeng samudera yang mengapung pada lapisan yang bersifat padat tetapi sangat panas, mengalir secara perlahan, seperti cairan dengan viskositas (kekentalan) tinggi. Pada saat lempeng samudera menyusup ke bawah lempeng benua, terjadi gesekan yang menghambat proses penyusupan. Perlambatan gerak penyusupan menyebakan adanya akumulasi energi di zona subduksi dan zona patahan, akibatnya akan terjadi tekanan, tarikan, dan geseran. Apabila batas elastisitas batuan terlampaui akibat tekanan, tarikan, dan geseran, maka akan terjadi pensesaran batuan yang diikuti oleh lepasnya energi secara tiba-tiba yang menyebar ke segala arah yang disebut gelombang gempa bumi atau gelombang seismik.Pada zona patahan, getaran gempa bumi dapat terjadi akibat gerak relative naik yang disebut patahan (sesar) naik, gerak relative turun (patahan/sesar turun) dan gerak relative geser (patah/sesar geser).Penyebab lain memungkinkan terjadinya gempabumi yaitu terjadi runtuhan pada atap-atap gua atau terowongan di daerah pertambangan. Gempa semacam ini disebut gempa runtuhan. Intensitas gempanya tidak begitu kuat dan hanya terasa di daerah sekitar runtuhan.Gempa Bumi adalah berguncangnya bumi yang disebabkan oleh tumbukan antar lempeng bumi, oleh patahan aktif aktivitas gunung berapi atau runtuhan batuan. Kekuatan gempa bumi akibat aktivitas gunung berapi dan runtuhan batuan relatif kecil frekuensi kejadiannya dibandingkan dengan gempa bumi akibat tumbukan antar lempeng bumi dan patahan aktif.Lempeng Samudera yang rapat massanya lebih besar ketika bertumbukkan dengan lempeng benua di zona tumbukan (subduksi) akan menyusup ke bawah. Gerakan lempeng itu akan mengalami perlambatan akibat gesekan dari selubung bumi. Perlambatan gerak itu menyebabkan penumpukkan energi di zona subduksi dan zona patahan.Akibatnya di zona-zona itu terjadi tekanan, tarikan, dan geseran. Pada saat batas elastisitas lempeng terlampaui, maka terjadilah patahan batuan yang diikuti oleh lepasnya energi secara tiba-tiba. Proses ini menimbukan getaran partikel ke segala arah yang disebut gelombang gempa bumi.Kepulauan Indonesia terletak pada pertemuan 3 lempeng utama dunia yaitu Lempeng Australia, Eurasia, dan Pasifik. Lempeng Eurasia dan Australia bertumbukan di lepas pantai barat Pulau Sumatera, lepas pantai selatan pulau Jawa, lepas pantai Selatan kepulauan Nusatenggara, dan berbelok ke arah utara ke perairan Maluku sebelah selatan. Antara lempeng Australia dan Pasifik terjadi tumbukan di sekitar Pulau Papua. Sementara pertemuan antara ketiga lempeng itu terjadi di sekitar Sulawesi. Itulah sebabnya mengapa di pulau-pulau sekitar pertemuan 3 lempeng itu sering terjadi gempa bumi.Hampir semua batuan penyusun kulit bumi tidak lepas dari pengaruh stress yang sangat kuat. Batuan yang brittle (kaku) sangat mudah patah dan putus jika dibawah pengaruh gaya kompressi maupun tarikan, sehingga batuan akan patah membentuk pegunungan Patahan.Lapisan batuan penyusun kerak bumi yang mengalami patahan sebagaimana batuan yang mengalami perlipatan akan berubah menjadi Pegunungan Patahan, jika lapisan batuan mengalami patahan turun berjenjang maka akan membentuk Pegunungan Blok, atau jika patahan tersebut bersekala kecil maka kenampakan patahan berjenjang tersebut dapat diamati secara langsung di singkapan batuan, terutama pada singkapan tebing-tebing jalan yang digali untuk perluasan jalan atau pada tebing sungai tersingkap karena oleh kikisan arus air pada tebing/dinding batuan sungai, seperti pada gambar berikut.Oleh karena permukaan batuan berhubungan langsung dengan faktor luar yang cenderung mempengaruhi sifat fisik maupun kimiawi batuan sehingga permukaan lapisan batuan yang terpatahkan, mengalami pelapukan dan terkikis sehingga kenampakan bentuk patahan sebenarnya berjenjang membentuk undak-undak patahan akan menjadi rata dan permukaan batuannya dilapisi dengan soil atau tanah penutup.Pada daerah-daerah yang mempunyai susunan batuan yang berumur tua seperti kondisi singkapan batuan yang ada di Sulawesi Selatan,tidak akan kita jumpai lagi kenampakan ideal dari pada Pegunungan volkano atau Gunungapi, Pegunungan lipatan ataupun Pegunungan Blok yang pada awalnya dibentuk oleh gunung api, dikarenakan oleh pelapukan yang sudah berlangsung jutaan tahun. Yang dapat kita jumpai hanyalah Jalur-jalur Pegunungan yang telah mengalami proses denudasi atau menuju ke proses perataan menjadi Peneplain, bahkan bagian bawah kaki lereng sudah ceenderung membentuk pedatan/plain berupa dataran pantai, dataran banjir, bahkan dataran danau. Pada singkapan batuannyasangat sulit dijumpai singkapan yang baik dan ideal.

Gambar E.1 Proses Kejadian Gempa