pasang laut123

2
PEMBAHASAN 5.1. Pengukuran Pasang Surut Pasang surut merupakan salah satu gejala laut yang besar pengaruhnya terhadap kehidupan biota laut, khususnya diwilayah pantai. Proses terjadinya saat akan memendek secara perlahan – lahan (paras air sedang naik), dan pada saat yang lain akan memanjang kembali. Tinggi rendahnya paras laut ini diukur dari suatu paras panutan yang telah ditentukan sendiri, yang dinamakan datum. Datum ini biasanya ditentukan pada tingkat air rendah pada pasut bulan penuh atau purnama biasa. Jadi kalau air rendah yang terjadi pada pasut purnama luar biasa maka paras laut akan terletak di bawah datum (Romimahtarto, 2009) Pengamatan pasut secara langsung dilakukan pada tanggal 29 Mei 2014 sekitar pukul 09.15 – 16.15 WIB yang berlokasi di alue naga, aceh, indonesia selama 7 jam, secara berkelompok dengan menggunakan peralatan antara lain adalah papan ukur. Papan ukur pasut diamati per 15 menit sekali kemudian dicatat ketinggian air tertinggi dan air terendah. Dalam pengamatan mungkin terdapat kesalahan pengukuran ketinggian air karena faktor ketepatan dalam menentukan tinggi air. Setelah data yang didapatkan kemudian dimasukkan dalam table pengamatan pasut. Lalu, setelah data dimasukkan dalam tabel kemudian diplotkan dalam grafik. Dari grafik tersebut dapat terlihat bahwa dari ketinggian air jenis perairan alue naga tersebut memiliki tipe pasang Surut Diurnal, yang terjadi bila dalam sehari terjadi satu satu kali pasang dan satu kali surut dan biasa terjadi di laut sekitar khatulistiwa. Gambar grafik Berdasarkan table pasang surut dari semua kelompok pada dasarnya sama yaitu tipe diunal, akan tetapi peprbedaan kedalaman pada saat penancapan papan ukur pasang surut menyebabkan perbedaan pada hasil penggukuran pasut karena apabila penancapan papan ukur dilakukan pada kedalaman yang sama maka data yang dihasilkan akan sama. Beberapa kelompok seperti kelompok 1,4,5 dan 6 tidak mendapat seluruh pengukuran pasut karena penancapan papan kurang dalam. Sedangkan kelompok 2 dan 3 mendapatkan pengukuran pasut yang sempurna karena penancapan papan yg sesuai.

Upload: arifulka

Post on 26-Dec-2015

3 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

mna

TRANSCRIPT

Page 1: Pasang Laut123

PEMBAHASAN

5.1. Pengukuran Pasang Surut

Pasang surut merupakan salah satu gejala laut yang besar pengaruhnya terhadap

kehidupan biota laut, khususnya diwilayah pantai. Proses terjadinya saat akan memendek secara

perlahan – lahan (paras air sedang naik), dan pada saat yang lain akan memanjang kembali.

Tinggi rendahnya paras laut ini diukur dari suatu paras panutan yang telah ditentukan sendiri, yang

dinamakan datum. Datum ini biasanya ditentukan pada tingkat air rendah pada pasut bulan penuh

atau purnama biasa. Jadi kalau air rendah yang terjadi pada pasut purnama luar biasa maka paras

laut akan terletak di bawah datum (Romimahtarto, 2009)

Pengamatan pasut secara langsung dilakukan pada tanggal 29 Mei 2014

sekitar pukul 09.15 – 16.15 WIB yang berlokasi di alue naga, aceh, indonesia

selama 7 jam, secara berkelompok dengan menggunakan peralatan antara lain

adalah papan ukur. Papan ukur pasut diamati per 15 menit sekali kemudian

dicatat ketinggian air tertinggi dan air terendah. Dalam pengamatan mungkin

terdapat kesalahan pengukuran ketinggian air karena faktor ketepatan dalam

menentukan tinggi air. Setelah data yang didapatkan kemudian dimasukkan dalam

table pengamatan pasut. Lalu, setelah data dimasukkan dalam tabel kemudian

diplotkan dalam grafik. Dari grafik tersebut dapat terlihat bahwa dari ketinggian

air jenis perairan alue naga tersebut memiliki tipe pasang Surut Diurnal, yang terjadi bila dalam sehari terjadi satu satu kali pasang dan satu kali surut dan biasa terjadi di laut sekitar khatulistiwa.

Gambar grafik

Berdasarkan table pasang surut dari semua kelompok pada dasarnya sama yaitu tipe diunal, akan tetapi peprbedaan kedalaman pada saat penancapan papan ukur pasang surut menyebabkan perbedaan pada hasil penggukuran pasut karena apabila penancapan papan ukur dilakukan pada kedalaman yang sama maka data yang dihasilkan akan sama. Beberapa kelompok seperti kelompok 1,4,5 dan 6 tidak mendapat seluruh pengukuran pasut karena penancapan papan kurang dalam. Sedangkan kelompok 2 dan 3 mendapatkan pengukuran pasut yang sempurna karena penancapan papan yg sesuai.

Sesuai grafik pasang tertinggi terjadi pada pukul 10.15 WIB dan surut terendah terjadi pada pengukuran terakhir yaitu pada pukul 16.15 WIB. Selain pengukuran pasut tersebut dilakukan juga

pengukuran terhadap parameter kimia air laut yaitu pengukuran salinitas air laut. Pengukuran

salinitas masing-masing kelompok relative sama hanya mengalami sedikit perbedaan. Hal ini

menjelaskan bahwa pasang surut tidak mempengaruhi kadar salinitas yang terkandung dalam air

laut.