partograf

24
PARTOGRAF 1. Pengertian partograf Partograf adalah alat yang di pakai untuk memantau kemajuan persalinan, keadaan ibu dan kesejahteraan janin. 2. Tujuan partograf 2.1 Tujuan instruksional umum Memahami partograf untuk persalinan dan kelahiran normal, sehingga dapat membantu ibu padasaat persalinan dan kelahiran normal; serta dapat mengetahui penyimpangan yang mungkin terjadi, sehingga dapat melakukan asuban secara cepat dan tepat. 2.2 Tujuan instruksional khusus a. Mendefinisikan partograf persalinan dan kelahiran normal b. Mengerjakan partograf persalinan dan kelahiran normal c. Menjelaskan partograf persalinan dan kelahiran normal d. Mengidentifikasi penyimpangan persalinan dan kelahiran n ormal e. Memberikan petunjuk pada saat ibu dalam persalinan dan kelahiran normal 2.3 Tujuan utama - Mencatat hasil observasi dan kemajuan persalinan - Mendeteksi apakah proses persalinan berjaalan secara normal 1

Upload: teguh-topan-prahara-yudha

Post on 30-Nov-2015

170 views

Category:

Documents


5 download

DESCRIPTION

Partograf

TRANSCRIPT

Page 1: Partograf

PARTOGRAF

1. Pengertian partograf

Partograf adalah alat yang di pakai untuk memantau kemajuan persalinan, keadaan ibu dan

kesejahteraan janin.

2. Tujuan partograf

2.1 Tujuan instruksional umum

Memahami partograf untuk persalinan dan kelahiran normal, sehingga dapat membantu ibu

padasaat persalinan dan kelahiran normal; serta dapat mengetahui penyimpangan yang

mungkin terjadi, sehingga dapat melakukan asuban secara cepat dan tepat.

2.2 Tujuan instruksional khusus

a. Mendefinisikan partograf persalinan dan kelahiran normal

b. Mengerjakan partograf persalinan dan kelahiran normal

c. Menjelaskan partograf persalinan dan kelahiran normal

d. Mengidentifikasi penyimpangan persalinan dan kelahiran n ormal

e. Memberikan petunjuk pada saat ibu dalam persalinan dan kelahiran normal

2.3 Tujuan utama

- Mencatat hasil observasi dan kemajuan persalinan

- Mendeteksi apakah proses persalinan berjaalan secara normal

1

Page 2: Partograf

3 Penggunaan partograf

Partograf harus digunakan untuk:

1. Semua ibu dalam fase aktif kala satu persalinan sampai dengan kelahiran bayi, sebagai

elemen penting asuhan persalinan.

2. Semua tempat pelayanan persalinan ( rumah, puskesmas, klinik bidan swasta, rumah sakit

dan lainnya).

3. Semua penolong persalinan yang memberikan asuhan kepada ibu Selama persalinan dan

kelahiran (spesialis Obstetri dan Ginekologi, Bidan, Dokter umum, Residen, dan

Mahasiswa kedokteran).

4 Cara pengisian halaman depan partograf

A. Informasi Tentang Ibu

Lengkapi bagian awal atas partograf secara teliti pada saat memulai asuhan persalinan.

Waktu kedatangan ( ditulis sebagai “jam” pada partograf) dan kemungkinan ibu datang.

Catat waktu terjadinya pecah ketuban.

B. Kesehatan dan Kenyamanan Janin

Kolom , lajur, dan skala angka pada partograf adalah untuk pencatatan denyut nadi

jantung (DJJ), air ketuban dan penyusupan tulang kepala janin.

C. Denyut Jantung Janin

Dengan mengguunakan metode seperti yang diuraikan pada bagian pemeriksaan fisik ,

nilai dan catat denyut jantung janin (DJJ) setiap 30 menit ( lebih sering jika ada tanda-

tanda gawat janin). Setiap kotak pada bagian ini, menunjukan waktu 30 menit. Skala

angka angka di kolom paling kiri menunjukkan DJJ. Catat DJJ dengan member titik pada

garis yang sesuai .

2

Page 3: Partograf

3

Page 4: Partograf

dengan angka yang menunjukkan DJJ. Kemudian hubungkan titk yang satu dengan titik

yang lainnya dengan garis yang tidak terputus.

Kisaran normal DJJ terpapar pada partograf di antara garis tebal angka 180 dan 100.

Akan tetapi, penolong sudah harus waspada bila DJJ di bawah 120atau di atas 160. Catat

tindakan-tindakan pada ruang yang tersedia di salah satu dari kedua sisi partograf.

D. Warna dan Adanya Air Ketuban

Nilai air ketuban setiap kali dilkakukan pemeriksaan dalam dan nilai warna air ketuban

jika selaput ketuban pecah. Catat temuan-temuan dalam kotak yang sesuai di bawah lajur

DJJ. Gunakan lambing-lambang berikut:

U : ketuban utuh (belum pecah)

J : ketuban sudah pecah dan air ketuban pecah

M : ketuban sudah pecah dan air ketuban bercampur mekonium

D : ketuban sudah pecah dan air ketuban bercampur darah

K : ketuban sudah pecah dan tidak ada air ketuban (kering)

Mekonium dalam cairan ketuban tidak selalu menunjukkan gawat janin. Jika terdapat

mekonium, pantau DJJ secara saksama untuk mengenali tanda-tanda gawat janin (denyut

jantung janin < 100 atau > 180 kali permenit), ibu segera dirujuk ke fasilitas kesehatan

yang sesuai. Akan tetapi, jika terdapat mekonium kental, segera rujuk ibu ke tempat yang

memiliki asuhan kegawat daruratan obstetrik dan bayi baru lahir.

E. Molase (penyusupan Tulang kepala Janin).

Penyusupan adalah indikator penting tentang seberapa jauh kepala bayi dapat

menyesuakan diri dengan panggul ibu. Tulang kepala yang saling menyusup atau

tumpang tindih , menunjukan adanya disproporsi tulang panggul (Cephalo Pelvic

Disproportion – CPD). Setiap kali melakukan pemeriksaan dalam, nilai penyusupan

kepala janin. Catat temuan di kotak yang sesuai dibawah laju air ketuban. Gunakan

lambing lambing berikut :

4

Page 5: Partograf

0 : tulang-tulang kepala janin terpisah, sutura dengan mudah di palpasi.

1 : tulang-tulang kepala janin hanya saling bersentuhan.

2 : tulan-tulang kepala janin saling tumpang tindih, tapi masih dapat di pisahkan.

3 : tulang-tulang tumpang tindih dan tidak dapat dipisahkan.

F. Kemajuan Persalinan

Kolom dan lajur kedua patograf adalah untuk pencatatan kemajuan persalinan. Angka 0 –

10 yang tertera di kolom tepi kiri adalah besarnya dilatasi serviks. Tiap angka

mempunyai lajur dan kotak yang lain pada lajur diatasnya, menunjukan penambahan

dilatasi sebesar 1 cm skala angka 1 – 5 juga menunjukan seberapa jauh penurunan janin.

Tiap kotak di bagian ini menyatakan waktu 30 menit.

G. Pembukaan Serviks

Dengan menggunakan metode yang digunakan pada pemeriksaan fisik, nilai dan catat

pembukaan servik setiap 4 jam (lebih sering di lakukan bila ada tanda-tanda penyulit).

Saat ibu berada dalam fase aktif persalinan., catat pada patograf hasil temuan setiap

pemeriksaan. Tanda X" harus ditulis di garis waktu yang sesuai dengan lajur besar

pembukaan serviks. Beri tanda untuk temuan-temuan dari pemeriksaan dalam yang

dilakukan pertama kali selama masa fase aktif persalinan di garis waspada. Hubunakan

tanda "X" dari setiap pemeriksaan dengan garis utuh.

H. Penurunan Bagian Terbawah atau Presentasi Janin.

Setiap kali melakukan pemeriksaan dalam (setiap 4 jam), atau lebih sering jika ada tanda-

tanda penyulit, nilai dan catat turunnya bagian terbawah diikuti dengan turunnya bagian

terbawa atau presentasi janin. Namun kadangkala, turunnya bagian terbawah/presentasi

janin baru terjadi setelah pembukaan serviks. Sebesar 7 cm. penurunan kepala janin

diukur secara palpasi bimanual. Penurunan kepala janin diukur secara simfisis pubis.

Dibagi menjadi 5 kategori dengan symbol 5/5 sampai 0/5. Symbol 5/5 menyatakan

bahwa bagian kepala janin belum memasuki tepi atas simfisis pubis, sedangkan symbol

0/5 menyatakan bahwa bagian kepala janin sudah tidak dapat dipalpasi lagi di atas

simfisis pubis. Kata-kata "Turunnya Kepala" dan garis terputus dari 0 – 5 , tertera di sisi

5

Page 6: Partograf

yang sama dengan angka pembukaan serviks. Beri tanda (o) pada garis waktu yang

sesuai. Sebagai contoh, jika kepala bisa dipalapasi 4/5, tuliskan tanda (o) dinomor 4.

Hubungkan tanda (o) dari setiap pemeriksaan dengan garis terputus.

I. Garis Waspada dan Garis Bertindak

Garis waspada dimulai pada pembukaan serviks 4 cm dan berakhir pada titik dimana

pembukaan lengkap diharapkan terjadi jika laju pembukaan 1 cm per jam. Jika

pembukaan serviks mengarah ke seblah kanan garis waspada maka harus

dipertimbangkan pula adanya tindakan interversi yang di perlukan misalnya: amniotomi,

infuse oksitosin atau persiapan-persiapan rujukan (ke rumah sakit atau puskesmas). Jika

pembukaan serviks berada di sebelah kanan garis bertindak,maka tindakan untuk

menyalesaikan persalinan harus dilakukan.

J. Jam dan Waktu

- Waktu Mulai Fase Aktif Persalinan.

Dibagian bawah patograf tertera kotak-kotak diberi angka 1 – 16. Setiap kotak

menyatakan waktu satu jam sejak dimulai fase aktif persalinan.

- Waktu Aktual Saat Pemeriksaan Dilakukan.

Dibawah lajur kotak untuk waktu dimulainya vase aktif, tertera kotak-kotak untuk

mencatat waktu actual saat pemeriksaan dilakukan.saat ibu masuk dalam faseaktif

persalinan, catakan di epmbukaan serviks garis waspada. Kemudian catatkan waktu

aktual pemeriksaan ini dikotak waktu yang sesuai. Sebagai contoh , jika pemeriksaan

dalam menunjukan ibu mengalami pembukaan 6 cm pada pukul 15.00, tuliskan tanda

X di garis waspada yang sesuai dengan angka 6 yang tertera disisi luar kolom paling

kiri dan catat waktu yang sesuai pada kotak waktu dibawahnya (kotak ketiga dari

kiri).

6

Page 7: Partograf

K. Kontraksi uterus

Di bawah lajur waktu patograf terdapat lima lajur kotak dengan tulisan “kontraksi per

10 menit”di sebelah kolon ruang paling kiri.setiap kotak menyatakan satu

kontraksi.setiap 30 menit,raba dan catat jumlah kontraksi dalam 10 menit dan lamanya

kontraksi dalam satuan detik.

Nyatakan jumlah kontraksi yang terjadi dalam 10 menit dengan mengisi angka pada

kotak yang sesuai.

7

Page 8: Partograf

L. Obat obat dan cairan yang di berikan

Di bawah lajur kotak observasi kontraksi uterus tertera lajur kotak untuk mencatat

oksitosin,obat obat lainnya dan cairan lV.

- Oksitosin

Jika tetesan(drip)oksitosin sudah di mulai,dokumentasikan setiap 30 menit jumlah

unit oksitosin yang di berikan pervolume cairan l.V. dan dalam satuan tetesan

permenit.

- Obat obat lain dan cairan i.V.

Catat semua pemberian obat obatan tambahan dan/ atau cairan l.V. dalam kotak yang

sesuai dengan waktunya.

M. Kesehatan dan kenyamanan ibu

Bagian terakhirnpada lembar depan patograf berkaitan dengan kesehatan dan

kenyamanan ibu.

1) Nadi,tekanan darah terperatur tubuh

Angka di sebelah kiri bagian patograf ini berkaitan dengan nadi dan tekanan darah

ibu.

- Nilai dan catat nadi ibu setiap 30 menit selama fase aktif persalinan.(lebih sering

jika di curigai adanya penyulit).beri tanda titik pada kolom waktu yang sesuai

- Nilai dan catat tekanan darah ibu setiap 4 jam selam fase aktif persalinan.(lebih

sering jika di anggap adanya penyulit).beri tanda panah pada partograf pada

kolom waktu yang sesuai :

8

Page 9: Partograf

- nilai dan catat temperature tubuh ibu(lebih seringjika meningkat atau dianggap

adanya infeksi)setiap 2 jam dan catat temperature tubuh dalam kotak yang

sesuai.

2) Volume urin,protein,atau aseton.

Ukur dan catat jumlah produksi urin ibu sedikitnya setiap 2 jam(setiap kali ibu

berkemih).jika memungkinkan saat ibu berkemih,lakukan pemeriksaan adanya aseton

atau protein dalam urin.

N. Asuhan,pengamatan,dan keputusan klinik lainnya

Catat semua asuhan lain,hasil pengamatan dan keputusan klinik di sisi luar kolam

partograf,atau buat catatan terpisah tentang kemajuan persalinan.cantumkan juga tanggal

dan waktu saat membuat catatan persalinan.

Asuhan,pengamatan,dan /atau keputusan klinik mencakup:

Jumlah cairan peroral yang di berikan

Keluhan sakit kepala atau penglihatan(pandangan)kabur

Konsultasi dengan pertolong persalinan lainnya(obgin,bidan,dokter umum)

Persiapan sebelum melakukan rujukan

Upaya rujukan

INGAT

1. Fase laten persalinan di definisikan sebagai pembukaan serviks kurang dari 4cm

2. Dokumentasikan asuhan,pengamatan dan pemeriksaan sema fase laten persalinan

pada catatan kemajuan persalinan yang di buat secara terpisah atau pad kartu KMS.

3. Fase aktif persalinan di definisikan sebagai pembukaan serviks dari 4 sampai 10 cm

biasanya selama fase aktif,terjadi pembukaan serviks sedikitnya 1 cm/jam.

4. Jika ibu dating pada saat fase aktif persalinan,pencatatan kemajuan pembukaan

serviks di lakukan pada garis waspad.

5. Pada persalinan tanpa penyulit,catatan pembukaan serviks umumnya tidak akan

melewati garis bertindak.

9

Page 10: Partograf

5 Lembar belakang partograf

Halaman belakang patograf(24-3),merupakan bagian untuk mencatat hal hal yang terjadi

selam proses persalinan dan kelahiran,serta tindakan tindakan yang di lakukan sejak

persalinan kala 1 hingga lV(termasuk bayi baru lahir).itulah sebabnya bagian ini di sebut

sebagai catatan persalinan.nilai dan catatkan asuhan yang di berikan pada ibu dalam masa

nifas terutama selam persalinan kala lV untuk memungkinkan penolong persalinan mencegah

terjadinya penyulit dan membuat keputusan klinik,terutama pada pematauan kala

lV(mencegah terjadinya perdarahan pasca persalinan).selain itu,catatan persalinan (yang

sudah di isi dengan lengkap dan tepat)dapat pula di gunakan untuk menilai/memantau sejauh

mana telah di lakukan pelaksanaan asuhan persalinan yang bersih dan aman.

10

Page 11: Partograf

Partograf

11

Page 12: Partograf

Catatan persalinan adalah terdiri dari atas unsure-unsur berikut :

- Data dasar

- Kala I

- Kala II

- Kala III

- Bayi baru lahir

- Kala IV

6 Cara pengisian lembar belakang partograf

Berbeda dengan halaman depan yang harus diisi pada setiap akhir pemeriksaan , lembar

belakang partograf ini diisi setelah proses persalinan selesai. Adapun cara pengisian catatan

persalinan adalah sebagai berikut.

A. Data dasar

Data dasar yang harus di penuhi adalah sebagai berikut :

*no.5 lingkari jawaban yang sesuai *no.8 jawaban bias lebih dari 1.

12

Page 13: Partograf

B. Kala I

Kala I terdiri atas pertanyaan-pertanyaan tentang partograf saat melewati garis

waspada, masalah-masalah yang dihadapi, penatalaksanaan tersebut. Untuk pertanyaan

no. 9, lingkari jawaban yang sesuai. Pertanyaan lain hanya di isi jika terdapat masalah

lainya dalam persalinan.

Pertanyaan kala I adalah sebagai berikut. :

C. Kala II

Beri tanda centang pada kotak di samping jawaban yang sesuai. Untuk pertanyaan

nomor 13, jika jawabannya “ya” tulis indikasinya, sedangkan untuk no. 15 dan 16

jawaban ‘’ya”, isi jenis tindakan yang telah dilakukan. Untuk pertanyaan no.14 jawaban

bias lebih dari 1, sedangkan untuk ‘masalah lain’ hanya diisi apabila terdapat masalah

lain pada kala II.

Pertanyaan-pertanyaan pada kala II adalah sebagai berikut.

13

Page 14: Partograf

D. Kala III

Kala III terdiri atas lama kala III, pemberian oksitosin, penegangan tali pusat terkendali,

pemijatan fundus, plasenta lahir lengkap, plasenta tidak lahir >30menit, laserasi, atonia

uteri, jumlah pendarahan, masalah penyerta, penatalaksanaan dan hasilnya. Isi jawaban

pada tempat yang disediakan dan beritanda pada kotak di samping jawaban yang

sesuai. No. 25,26 dan 28 lingkari jawaban yang benar.

Pernyataan pada kala III Adalah sebagai berikut :

14

Page 15: Partograf

E. Bayi baru lahir

Informasi bayi baru lahir terdiri atas berat badan dan panjang badan, jenis kelamin,

penilaian kondisi bayi baru lair, pemberian asi, masalah penyerta, tatalaksana terpilih

dan hasilnya. Isi jawaban pada kotak yang disediakan serta beri tanda pada kotak di

samping jawaban yang sesuai. Untuk pertanyaan no.36,37 lingkari jawaban yang sesuai.

No.38 jawaban bias lebih dari satu.

Pernyataan mengenai bayi baru lahir adalah sebagai berikut :

15

Page 16: Partograf

F. Kala IV

Berisi tentang tekanan darah, nadi, suhu, tinggi fundus, kontraksi uterus, kandung

kemih, dan pendarahan. Pemantauan pada kala IV ini sangat penting terutama untuk

menilai apakah terdapat resiko atau terjadi pendarahan pascapersalinan. Pemantauan

dilakukan setiap 15 menit pada 1 jam pertama setelah melahirkan dan 30 menit pada 1

jam berikutnya. Isi setiap kolom sesuai dengan hasil pemeriksaan dan jawab pertanyaan

mengenai masalah kala IV pada tempat yang telah disediakan. Bagian yang di gelapkan

tidak usah di isi.

16

Page 17: Partograf

Gravidogram

1. Pengertiansuatu rekam grafik atau nimogram untuk memantau pertumbuhan janin dan keadaan ibu dalam kehamilan.

2. Formulir status pemeriksaan kehamilan ibu Formulir status yang memuat data tentang:

- Karakteristik pasien (umur,paritas,tinggi badan,berat badan)- Tanda tanda vital (tekanan darah,nadi,respirasi,suhu)- Tinggi fundus uteri (cm)- Lingkaran perut (cm)- Letak janin(TBBJ,BJJ)- Pemeriksaan penunjang - laboratorium

-USG -kardiotokografi

3. Pengunaan dan penilaian

- Pengisian di lakukan untuk setiap pasien yang datang untuk setiap pemeriksaan kehamilan

- Hari pertama haid terakhir harus jelas

- Pengukuran tinggi fundus uteri dari puncak simpisis pubis kepuncak fundus (S-F)

- Penilaian ada tidaknya gangguan pertumbuhan janin secara klinis dengan melihat tinggi S-F yang sesuai usia kehamilan pada grafi

Catatan: Bila tinggi fundus uteri tidak sesuai dengan tuanya kehamilan baik >2SD (>90% til) maupun (< 10% til) harus di lakukan pemeriksaan lebih lanjut, diantaranya:

1. Tanya ulang HPHT untuk menentukan ulang umur kehamilan2. USG

17

Page 18: Partograf

4. Status Grafidogram

18