partisipasi siswa dalam pengelolaan sampah dan faktor-faktor yang mempengaruhinya di sma negeri 1...
DESCRIPTION
pendidikanTRANSCRIPT
Partisipasi Siswa dalam Pengelolaan Sampah dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya di SMA Negeri 1 Pammana
Gustan Nur, S.Pd.Kekhususan Pendidikan Lingkungan Hidup Program Studi Pendidikan Kependudukan dan
Lingkungan Hidup Program Pascasarjana Universitas Negeri Makassar
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui deskripsi partisipasi siswa tentang pengelolaan sampah dan mengetahui deskripsi motivasi siswa tentang pengelolaan sampah di SMA Negeri 1 Pammana Kabupaten Wajo. Jenis penelitian adalah penelitian kuantitatif dengan pendekatan statistic deskriptif. Data penelitian diperoleh dari kajian pustaka dan data empirik di lokasi penelitian di SMA Negeri 1 Pammana Kabupaten Wajo melalui teknik multi stage sampling yaitu: proportionate stratified sampling, sehingga diperoleh 71 sampel. Teknik pengumpulan sampel dalam penelitian ini adalah kuisioner dan observasi. Data selanjutnya dianalisis statistik deskriptif.Hasil uji statistik deskriptif menunjukkan bahwa partisipasis siswa dalam pengelolaan sampah tergolong tinggi dan motivasi siswa dalam pengelolaan sampah termasuk sedang. Oleh karena hal tersebut, maka peran serta siswa, guru, komite sekolah, pemerintah, lembaga kemasyarakatan, peneliti, media dan masyarakat umum sangat dibutuhkan sebagai upaya peningkatan partisipasi siswa dalam pengelolaan sampah di SMA Negeri 1 Pammana Kabupaten Wajo
Kata kunci: Partisipasi, Motivasi, Pengelolaan Sampah
PendahuluanSekolah merupakan salah satu komponen utama dalam kehidupan seorang anak selain keluarga
dan lingkungan sekitar mereka. Sekolah merupakan tempat dimana seorang anak distimulasi untuk mengalami proses pembelajaran di bawah pengawasan guru terutama penanaman kepedulian terhadap kelestarian sumberdaya alam dan lingkungan sekolah perlu dilakukan sejak dini agar terbentuk rasa menghargai, memiliki dan memelihara sumberdaya alam pada diri siswa-siswi.
Fakta menunjukkan bahwa, dalam lingkungan sekolah seringkali mengalami permasalahan tentang kebersihan lingkungan. Usaha penanganan masalah kebersihan di SMA Negeri 1 Pammana, pemerintah daerah telah berusaha secara maksimal dengan menyediakan fasilitas yang cukup, baik sarana dan prasarana seperti penyediaan tong sampah dan gerobak sampah. Tampaknya usaha tersebut masih perlu ditingkatkan lagi dengan melakukan berbagai penyuluhan mengenai kebersihan khususnya kepada petugas kebersihan sekolah dan para siswa. Hal ini disebabkan oleh para siswa yang tidak membuang sampah pada tempatnya. Rendahnya partisipasi dan motivasi siswa dalam pengelolaan sampah sangat memprihatinkan, karena melalui pendidikan di sekolah mestinya siswa memiliki sikap, motivasi dan partisipasi terhadap pengelolaan lingkungan. Integrasi pendidikan lingkungan hidup pada mata pelajaran di sekolah ternyata belum mampu membekali siswa dengan partisipasi dan motivasi terhadap pengelolaan lingkungan. Untuk mengatasi masalah tersebut, guru seyogyanya memiliki sikap, motivasi dan partisipasi terhadap pengelolaan lingkungan. Dalam pembelajaran, guru hendaknya menekankan pada aspek sikap dan motivasi yang peduli terhadap pengelolaan lingkungan bagi siswa di samping aspek kognitif dan psikomotor.
Rumusan Masalah
1. Bagaimanakah partisipasi siswa terhadap pengelolaan sampah di SMA Negeri 1 Pammana?2. Bagaimanakah motivasi siswa terhadap pengelolaan sampah di SMA Negeri 1 Pammana?
Tujuan Penelitian1. Untuk mengetahui partisipasi siswa terhadap pengelolaan sampah di SMA Negeri 1 Pammana.2. Untuk mengetahui sikap siswa terhadap pengelolaan sampah di SMA Negeri 1 Pammana.
Metode Penelitian1. Jenis dan Lokasi Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian kuatitatif dengan pendekatan statistik deskriptif dengan jumlah sampel 71 orang siswa. Lokasi penelitian ini adalah di SMA Negeri 1 Pammana Kabupaten Wajo.2. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian ini berupa pedoman observasi dan angket (quisioner) tentang partisipasi dan motivasi siswa dalam pengelolaan sampah di SMA Negeri 1 Pammana.3. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan teknik angket atau kuesioner
tentang partisipasi dan motivasi siswa dalam pengelolaan sampah dan pedoman observasi di SMA Negeri 1 Pammana. 4. Teknik Analisis Data
Data yang diperoleh dari hasil penelitian ini, kemudian dianalisis dengan menggunakan analisis statistik deskriptif.
Hasil Penelitian1. Deskripsi Partisipasi Siswa dalam Pengelolaan Sampah
Hasil analisis statistik deskriptif menunjukkan bahwa variabel partisipasi siswa dalam pengelolaan sampah antara 57 dan 118, mean atau rata-rata sebesar 88,48, median sebesar 90,00, modus sebesar 60,00 dan simpangan baku atau standar deviasi sebesar 16,70. Hasil analisis statistik deskriptif variabel partisipasi siswa dalam pengelolaan sampah dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 1. Hasil Analisis Statistik Deskriptif Variabel Partisipasi Siswa dalam Pengelolaan SampahUraian Besaran Statistik
Mean/Rata-rata 88,48Median/Nilai Tengah 90,00
Modus 60,00Standar Deviasi 16,70Skor Terendah 57,00Skor Tertinggi 118,00
Distribusi frekuensi partisipasi siswa dalam pengelolaan sampah menunjukkan bahwa tidak terdapat responden yang berada pada kategori sangat rendah (0%), sebanyak 13 responden
(18,33%) berada pada kategori rendah, sebanyak 26 responden (36,62%) berada pada kategori sedang, sebanyak 29 responden (40,85%) berada pada kategori tinggi, dan sebanyak 3 responden (4,23%) berada pada kategori sangat tinggi. Distribusi frekuensi variabel partisipasi siswa dalam pengelolaan sampah dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 2. Distribusi Frekuensi Partisipasi Siswa dalam Pengelolaan SampahInterval Skor
Fabsolut Frelatif (%) Kategori
26 - 47 0 0,0 Sangat Rendah
48 - 69 13 18,31 Rendah
70 - 91 26 36,62 Sedang
92 - 113 29 40,85 Tinggi
114 - 135 3 4,23 Sangat Tinggi
Jumlah 71 100,00
Berdasarkan pada tabel distribusi frekuensi di atas menunjukkan bahwa partisipasi siswa SMA Negeri 1 Pammana dalam pengelolaan sampah termasuk dalam kategori tinggi. Distribusi frekuensi partisipasi siswa dalam pengelolaan sampah selanjutnya dibuat dalam histogram berikut:
Gambar 1. Histogram distribusi frekuensi partisipasi dalam pengelolaan sampah
2. Deskripsi Motovasi Siswa dalam Pengelolaan Sampah
Hasil analisis statistik deskriptif menunjukkan bahwa variabel motivasi siswa dalam sampah antara 53,00 dan 100,00, mean atau rata-rata sebesar 76,96, median sebesar 78,00, modus sebesar 68,00 dan simpangan baku atau standar deviasi sebesar 10,58. Hasil analisis statistik deskriptif variabel motivasi siswa dalam pengelolaan sampah dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 3. Hasil Analisis Statistik Deskriptif Variabel Motivasi Siswa dalam Pengelolaan SampahUraian Besaran Statistik
Fabsolut
partisipasi
3025
20
15
10
5
0 26 48 70 92 114 135
13
2629
3
Mean/Rata-rata 76,96Median/Nilai Tengah 78,00
Modus 68,00Standar Deviasi 10,58Skor Terendah 53,00Skor Tertinggi 100,00
Distribusi frekuensi motivasi siswa dalam pengelolaan sampah menunjukkan tidak terdapat responden yang berada pada kategori sangat rendah (0%), sebanyak 3 responden (4,33%) berada pada kategori rendah, sebanyak 33 responden (46,48%) berada pada kategori sedang, sebanyak 33 responden (46,48%) berada pada kategori tinggi, dan sebanyak 2 responden (2,82%) berada pada kategori sangat tinggi. Distribusi frekuensi variabel motivasi siswa dalam pengelolaan sampah dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 4. Distribusi Frekuensi Motivasi Siswa dalam Pengelolaan Sampah
Interval Skor Fabsolut Frelatif (%) Kategori
22 - 40 0 0,00 Sangat Rendah
41 - 59 3 4,23 Rendah
60 - 78 33 46,48 Sedang
79 - 97 33 46,48 Tinggi
98 - 116 2 2,82 Sangat Tinggi
Jumlah 71 100,00
Berdasarkan pada tabel distribusi frekuensi di atas menunjukkan bahwa motivasi siswa SMA Negeri 1 Pammana dalam pengelolaan sampah berada pada kategori tinggi. Distribusi frekuensi variabel motivasi siswa dalam pengelolaan sampah selanjutnya dibuat dalam histogram berikut:
Gambar 2. Histogram distribusi frekuensi motivasi siswa dalam pengelolaan sampahPembahasan1. Deskripsi Partisipasi Siswa dalam Pengelolaan Sampah
motivasi
Fabsolut40
30
20
10
52
22 41 60 79 98 116
3
33 33
2
Hasil penelitian menunjukkan bahwa partisipasi siswa pengelolaan sampah sekolah di SMA Negeri 1 Pammana berada pada kategori tinggi. Fakta menunjukkan bahwa partisipasi siswa secara langsung dalam proses pengelolaan sampah, seperti; (a) partisipasi siswa dalam pengurangan pemakaian bahan yang sulit diurai seperti plastik dan kertas dengan membawa bekal snack atau minum dari rumah, (b) partisipasi siswa pemilahan sampah organik dan anorganik atau memisahkan antara sampah kering dan sampah basah ditempatkan dalam wadah yang berbeda, (c) partisipasi siswa dalam mengumpulkan sampah kemudian memindahkannya ke tempat pembuangan sementara yang disediakan untuk selanjutnya dibuang ke tempat pembuangan akhir untuk dibakar, (d) partisipasi siswa dalam pemanfaatan kembali sampah-sampah yang masih dapat digunakan ataupun dapat didaur ulang menjadi barang lain yang berguna dan dapat memiliki nilai jual seperti sampah kertas bisa didaur ulang dengan cukup mudah. Kertas bekas dipotong kecil-kecil dan direndam ke dalam air. Proses berikutnya adalah diblender hingga berubah menjadi bubur kertas. Dari sinilah kreativitas anak diperlukan. Bubur kertas bisa dijadikan bahan kertas daur ulang atau bisa dijadikan bahan dasar kreativitas lain, misalnya topeng kertas atau bentuk pigora, (e) partisipasi siswa dalam kegiatan kebersihan secara rutin untuk menjaga agar lingkungan tetap bersih dari sampah, seperti gotong royong untuk bekerja bakti membersihkan pekarangan sekolah dari sampah-sampah bekas jajanan dan sampah pohon yang ada di sekolah. Partisipasi siswa secara tidak langsung dalam pengelolaan sampah terlihat pada partisipasi siswa mengikuti kegiatan penyuluhan dan pelatihan tentang pengelolaan sampah yang dilakukan oleh pihak sekolah, organisasi pecinta alam atau LSM yang bergerak pada bidang lingkungan.2. Deskripsi Motivasi Siswa dalam Pengelolaan Sampah
Hasil penelitian menunjukkan motivasi siswa dalam pengelolaan sampah di SMA Negeri 1 Pammana berada pada kategori tinggi. Fakta menunjukkan bahwa pada setiap kegiatan hari jum’at siswa bekerja bersama-sama melakukan pembersihan halaman sekolah, ketika mendapat pujian atau pengawasan dari guru dan ketika bekerja dan mendapat perhatian dari lawan jenisnya. Penelitian ini sejalan dengan Rakhmat (2002) menyebut motif ini sebagai motif kompetensi. Rakhmat menjelaskan bahwa setiap orang ingin membuktikan bahwa ia mampu mengatasi persoalan kehidupan apapun. Penelitian ini sesuai juga dengan Handoko (2005), bahwa motivasi sebagai keadaan dalam diri pribadi seseorang yang mendorong keinginan individu untuk melakukan kegiatan-kegiatan tertentu guna mencapai suatu tujuan. Motivasi adalah apa yang ada pada seorang yang akan mewujudkan suatu perilaku yang diarahkan pada tujuan mencapai sasaran kepuasan.
PENUTUPA. Kesimpulan
1. Partisipasi siswa dalam pengelolaan sampah di SMA Negeri 1 Pammana termasuk dalam kategori tinggi.
2. Motivasi siswa dalam pengelolaan sampah di SMA Negeri 1 Pammana termasuk dalam kategori tinggi.
B. Saran
1. Peningkatan motivasi siswa dalam pengelolaan sampah yang perlu dilakukan adalah, mengoptimalkan kegiatan dalam bentuk perlombaan seperti lomba kebersihan lingkungan kelas, lomba kerajinan tangan dari bahan-bahan bekas dan pemberian reword and punishment terhadap hasil lomba kebersihan.
2. Peningkatan partisipasi siswa dalam pengelolaan sampah yang perlu dilakukan adalah, penerapan pengelolaan sampah berbasis pemilahan sampah organik dan anorganik dalam rangka menunjang kebersihan lingkungan sekolah.
DAFTAR RUJUKAN
Alfiandra. 2009. Kajian partisipasi masyarakat yang melakukan pengelolaan persampahan 3R di Kelurahan Ngaliyan dan Kalipancur Kota Semarang (tesis). Semarang (ID): Universitas Diponegoro. (Online) (http://eprints.und ip.ac.id/24266/1/ALFIANDRA .pdf. diakses 30 Juni 2014).
Budhisantoso, S. 1992. Kebudayaan dan Lingkungan. Jakarta. Depdikbud.Candra I. 2012. Partisipasi Masyarakat dalam Pengelolaan Sampah Rumah Tangga (Studi kasus
di Kelurahan Siantan Tengah Kecamatan Pontianak Utara). Sociodev-Jurnal Ilmu Sosiatri. (Online) (http://jurnalmahasiswa.fisip.untan.ac.id/index.php/jurnalsosiatri/article/view140 diakses 30 Juni 2014).
CPIS. 1992. Buku Panduan Teknik Pembuatan Kompos dari Sampah, Teori dan Aplikasi. Jakarta.
Fadhilah, A., Sugianto, H., Hadi, K,. Firmandhani, W, S., Murtini, W, T,. dan Pandelaki, E, E. 2011. Kajian Pengelolaan Sampah Kampus Jurusan Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Diponegoro, (Online), Vol. 11 No. 2 Agustus 2011. (http://eprints.undip.ac.id. Diakses 15 Januari 2014, pukul 20.00).
Gaffar, N. 2011. Pengelolaan Sampah Berbasis Sekolah dengan Konsep Zero Waste pada SMP Negeri di Kecamatan Pallangga Kabupaten Gowa. Tesis tidak dipublikasikan. Makassar: PPs UNM
Gelbert M, Prihanto D, dan Suprihatin A. 1996. Konsep Pendidikan Lingkungan Hidup dan ” Wall Chart ”. Buku Panduan Pendidikan Lingkungan Hidup, PPPGT/VEDC, Malang.
Gerungan, W. A. 2004. Psikologi Sosial. Bandung. Reflika Aditama.Hadiwiyoto, S. 1993. Penanganan dan Pemanfaatan Sampah. Jakarta: Yayasan Idayu.Lubis, L. 1996. Pedoman Pelaksanaan Pendidikan Kependudukan dan Lingkungan Hidup untuk
SLTA. Jakarta: Depdikbud.Malayu, A. W. 2002. Partisipasi Masyarakat dalam Pengelolaan Lingkungan (Survey di
Kawasan Pemukiman Kumuh Kota Makassar). Tesis tidak dipublikasikan. Makassar: PPs UNM.
Nurhuda, S. 2002. Pengaruh Pengetahuan dan Sikap Lingkungan Siswa Terhadap Perilaku Sanitasi Lingkungan (Studi terhadap Siswa MAN Makassar). Makassar. Tesis tidak diterbitkan. Makassar: PPs UNM.
Sarwono. 1995. Psikologi Lingkungan. Jakarta: Gramedia.Sastrawijaya, T. 2009. Pencemaran Lingkungan. Cetakan ke 3. Rineka Cipta.
Jakarta.