partisipasi masyarakat terhadap pelestarian hutan produksi pana pana di desa kabupaten ...

22
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Hutan merupakan yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia,karena hutan memberikan sumber kehiupan.Hutan yang memiliki fungsi ekologis,ekonomi dan social harus terus mendapat perubahan kebijakan dalam rangka menciptakan kesejahteraan masyarakat secara utuh dan hutan terus lestari. Hutan hanya dipandang sebagai sesuatu sumber ekonomi bagi penghasil devisa Negara dan kurang memandang hutan sebagai fungsi social.Negara memperoleh devisa yang sangat besar dari pembangunan kehutanan,namun ironisnya pendapat yang besar tidak dibarengi dengan pemerataan pembangunan khususnya belum menyentuh masyarakat sekitar hutan. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan uraian yang dapat dikemukakan pada latar belakang maka dapat dirumuskan sebagai berikut : 1. Sejauh mana tingkat partisipasi masyarakat terhadap pelestarian kawasan hutan produksi pana-pana di desa Kabupaten muna. 2. Sejauh mana hubungan antara factor social ekonomi masyarakat dengan tingkat partisipasi masyarakat 1

Upload: operator-warnet-vast-raha

Post on 23-Jul-2015

143 views

Category:

Career


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: Partisipasi  masyarakat  terhadap  pelestarian  hutan  produksi  pana pana  di  desa  kabupaten  muna

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Hutan merupakan yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia,karena hutan

memberikan sumber kehiupan.Hutan yang memiliki fungsi ekologis,ekonomi dan social

harus terus mendapat perubahan kebijakan dalam rangka menciptakan kesejahteraan

masyarakat secara utuh dan hutan terus lestari.

Hutan hanya dipandang sebagai sesuatu sumber ekonomi bagi penghasil devisa

Negara dan kurang memandang hutan sebagai fungsi social.Negara memperoleh devisa

yang sangat besar dari pembangunan kehutanan,namun ironisnya pendapat yang besar

tidak dibarengi dengan pemerataan pembangunan khususnya belum menyentuh masyarakat

sekitar hutan.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian yang dapat dikemukakan pada latar belakang maka dapat

dirumuskan sebagai berikut :

1. Sejauh mana tingkat partisipasi masyarakat terhadap pelestarian kawasan hutan

produksi pana-pana di desa Kabupaten muna.

2. Sejauh mana hubungan antara factor social ekonomi masyarakat dengan tingkat

partisipasi masyarakat terhadap pelestarian kawasan hutan produksi pana-pana

didesa Kabupaten muna.

1.3 Tujuan

Tujuan yang ingin di capai dalam penelitian ini yaitu :

1. Untuk mengetahui tingkat partisipasi masyarakat terhadap pelestarian kawasan

hutan produksi pana-pana didesa Kabupaten muna.

2. Untuk mengetahui hubungan antara factor social ekonomi masyarakat dengan

tingkat partisipasi masyarakat terhadap pelestarian kawasan hutan produksi pana-

pana didesa Kabupaten muna.

1

Page 2: Partisipasi  masyarakat  terhadap  pelestarian  hutan  produksi  pana pana  di  desa  kabupaten  muna

1.4 Manfaat

Manfaat yang dapat diperoleh dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Sebagai sumber informasi bagi masyarakat khususnya yang berada didesa tentang

partisipasi masyarakat terhadap pelesatarian hutan dan sebagai acuan pemerintah

dalam mengeluarkan kebijakan diwilaya hutan.

2. Sebagai bahan masukan dan pembandingan bagi penelitian selanjutnya yang ingin

melakukan penelitian yang relevan dengan penelitian ini terutama yang

berhubungan dengan hutan produksi didesa Kabupaten muna.

1.5 Ruang Lingkup

Masyarakat memiliki karakteristik yang berbeda beda baik dari segi social ekonomi

maupaun psikologisnya.Keadaan demikian itu akan mempengaruhi tingkat partisipasi dalam

system social ekonomi tersebut.

Variabel yang diteliti pada penelitian ini adalah factor social ekonomi yang meliputi

umur,tingkat pendidikan,jumlah anggota keluarga,mata pencaharian,frekuensi mengikuti

penyuluhan,persepsi masyarakat tentang fungsi hutan lindung,dan tingkat partisipasi

masyarakat terhadap pelestarian hutan,meliputi yaitu :

Ketelibatan menjaga mata air,keterlibatan mencegah penebangan liar,keterlibatan

masyarakat dalam penanaman.

2

Page 3: Partisipasi  masyarakat  terhadap  pelestarian  hutan  produksi  pana pana  di  desa  kabupaten  muna

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

2.1 Konsep Partisipasi

Partisipasi dapat diartikan sebagai suatu tindakan ataupuan perilaku dihasilkan oleh

seseorang yang menempati suatu posisi dalam suatu system social.Defenisi lain dari

partisipasi adalah kerja sama antara rakyat dan pemerintah dalam

merencankan,melaksanakan,melestarikan dan mengemban hasil pembangunan.Karena

partisipasi merupakan suatu kerja,maka dalam defenisi ini tidak diasumsikan bahwa

subsistem disubordinaskan oleh suprasistem adalah suatu yang pasif dalam suatu system

pembangunan.Subsistem dalam konteks partisipasi ini diasumsikan mempunyai aspirasi,nilai

budaya yang perlu diakomodasikan dalam proses perencanaan dan pelaksanaan suatu

program pembangunan.

Dibumi ini pada umumnya subur dan mengandung kekayaan alam yang luar

biasa.Kekayaan alam tersebut berupa hutan,tanah,air yang sangat bermanfaat bagi

kehidupan manusia.Hutan dalam kehidupan petani memegang peran penting bagi

masyarakat karena hutan merupakan suatu kesatuan ekosistem yang berupa hamparan

lahan berisi sumberdaya alam hayati yang didominasi pepohonan dalam persekutuan alam

lingkungannya,yang satu dengan yang lainnya tidak dapat dipisahkan.

Hutan merupakan sumberdaya yang banyak dikelola oleh manusia untuk berbagai

pemenuhan hidupnya.Hutan diharapkan akan dapat memenuhi kebetuhan hidup manusia

baik dimasa kini maupun dimasa yang akan dating.hutan adalah suatu asosiasi tumbuhan

dimana pohon-pohon atau bertumbuhan berkayu lainnya secara predominan menempati

wilaya yang luas dan keberdayaan cukup rapat sedemikian hingga mampu menciptakan

iklim yang berbeda beda dengan diluarnya.

2.2 Konsep Pelestarian Hutan

Pelestarian hutan yang dilakukan manusia memberi konsribusi yang tidak sedikit

bagi kerusakannya.Penanggapan serius atas masyarakat sekitar hutan yang hidupnya sangat

tergantung pada apa yang disediakan oleh hutan haruslah dilakukan perlu dicarikan pola

3

Page 4: Partisipasi  masyarakat  terhadap  pelestarian  hutan  produksi  pana pana  di  desa  kabupaten  muna

hubungan yang harmonis antara masyarakat sekitar hutan dengan lingkungan hutan

sebagai tempat hidupnya.Kata lain dari manfaat ekonomi secara terus menerus adalah

terciptanya kelestarian,sedangkan kelestarian akan tercapai bila terjadi keseimbangan antara

pemanfaatan secara ekonomi dengan panjangan kondisi lingkungan yang menunjukan

hutan bertumbuh sebagai penukar pemanfaat ekonomi yang dipetik.

Kondisi social ekonomi masyarakat sekitar hutan tentu tidak brbeda dengan factor-

faktor yang mempengaruhi kondisi social ekonomi masyarakat lainnya.Kondisi social

ekonomi masyarakat adalah umur,tingkat pendidikan,kesehatan,tingkat

oendapatan,pengalaman,volume kegiatan dan jenis usaha.

Pemanfaat hutan yang dilakukan manusia memberi konsribusi yang tidak sedikit

bagi kerusakannya.Penanganan serius atas masyarakat sekitar hutan yang hidupnya sangat

tergantung pada apa yang disediakan oleh hutan haruslah dilakukan.perlu dicarikan pola

hubungan yang harmonis antara masyarakat sekitar hutan dengan lingkungan hutan

sebagai tempat hidupnya.Pola hubungan saling ketergantungan antara manusia dan hutan

dalam suatu interaksi system kehidupan adalah keniscayaan.Hutan di daerah ini mendapat

beban demikian lama dan berat sebagai penggerak perekonomian.

Hutan akan tetap lestari sepanjang manusia memahami bedasar pemikiran dan

pengalamannya yang membuktikan bahwa hutan mampu memberikan manfaat secara

ekonomi bagi siapa saja yang berkaitan dengannya,secara terus menerus.Kata lain dari

manfaat ekonomi secara terus menerus adalah tercapainya kelestarian,sedangkan kelestarian

akan tercapai bila terjadi keseimbangan antara pemanfaat secara ekonomi dengan

penjagaan kondisi lingkungan yang memungkinkan hutan bertumbuh sebagai penukar

manfaat ekonomi yang dipetik.

2.3 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tingkat partisipasi

a.Umur

Umur merupakan factor penting yang mempengaruhi sikap petani untuk

produktivitas usaha tani.Bahwa umur yang merupakan factor dalam diri manusia,sangat

berkaitan dengan keinginan dalam berhubungan dengan orang lain.Umur yang muda lebih

4

Page 5: Partisipasi  masyarakat  terhadap  pelestarian  hutan  produksi  pana pana  di  desa  kabupaten  muna

efektif mencari pengalaman-pengalaman yang berharga dari semua petani,dan lebih giat

dalam berusaha untuk meningkatkan produktivitas usaha taninya.

b.Tingkat Pendidikan

Pendidikan adalah proses penggunaan sikap dan tata laku seseorang atau kelompok

orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan

perhatian.Pendidkan formal adalah segenap bentuk pendidkan atau pelatihan yang

diberikan secara terorganisasi dan berjenjang baik yang bersifat umum maupun yang

bersifat khusus.

Pendidikan merupakan salah satu factor yang menentukan seseorang dalam

memperoleh atau mendapatkan pengetahuan,pendidikan juga menggambarkan tingkat

kemampuan dan derajat ilmu pengetahuan ilmu yang dimiliki seseorang.Pendidikan pada

umumnya mempengaruhi cara berfikir masyarakat,pendidikan yang lebih tinggi

menyebabkan masyarakat yang lebih dinamis.Pengetahuan dan pendidikan juga

berpengaruh terhadap sikap dan kesediaan mental sesorang.

c.Pengalaman Melestarikan Hutan

Pengalaman melestarikan hutan merupakan salah satu factor yang juga mempengaruhi

aktipitas petani dalam melestarikan hutan, dimana cita cita peteni berdasarkan pengalaman yg

baik mengenai cara bercocok tanam yang baik dan menguntungkan akan mampengaruhi

terlaksananya pembangunan pertanian itu sendiri. Masyarakat yang lebih berpengalaman

cenderung berhati hati dalam mengabil tindakan , sehingga teknologi yang di anjurkan tidak

akan di terima secara spontan, sebaliknya masyarakat yang berpengalaman sedikit umumnya

lebih tanggap terhadap suatu inofasi baru yang di tawarkan.

d.Jumlah anggota keluarga

Anggota keluarga merufakan sumber daya manusia yang di miliki oleh masyarakat,

utamanya yang termaksud golongan produktif, anggota keluarga yang di luar tanggungan

produktif secara ekonomis di miliki sebagai beban produktifitas karna merufakan konsumen

langsung. Dalam kegiatannya sebagai kepala keluarga, masyarakat secara aktif berupaya

memenuhi segala kebutuhan konsumsi anggota keluarganya.

5

Page 6: Partisipasi  masyarakat  terhadap  pelestarian  hutan  produksi  pana pana  di  desa  kabupaten  muna

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Popilasi Dan Sampel

Menurut Arikunto Populasi adalah keseluruhan obyek penelitian sedangkan sampel

adalah sebagian atau wakil dari anggota populasi yang menjadi obyek penelitian.Populasi

dalam penelitian ini adalah masyarakat yang bermukim di sekitar hutan yang

melaksanakan kegiatan pelestarian hutan di desa Kabupaten muna.

3.2 prosedur Penelitian

Data dalam penelitian ini ada dua yakni data primer dan sekunder,Data primer

merupakan data yang diperoleh langsung dari sasaran / individu sedangkan data sekunder

merupakan data yang diperoleh dari badan-badan daerah,instasi terkait,pemerintah setempat

yang berupa catatan,buku-buku laporan table-tabel atau diagram tentang wilaya penelitian.

3.3 Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data dilakukan dengan cara sebagai berikut :

1.Observasi yaitu data dikumpulkan melalui pengalaman langsung terhadap objek

penelitian dilapangan.

2.wawancara yaitu data yang diperoleh dari hasil wawancara langsung dengan objek

penelitian untuk mengumpulkan data dan informasi yang diperlukan dengan menggunakan

kuesioner yang telah disiapkan.

3.Pencatatan yaitu mengumpulkan data-data dengan mencatat data yang sudah tersedia

dikantor-kantor atau instasi terkait yang ada hubungannya dengan penelitian ini.

3.4 Analisis Data

Data yang diperoleh dari hasil penelitian ini ditabulasi kemudian dianalisis secara

kualitatif.Untuk menggolongkan tinggi,sedang dengan rendahnya tingkat partisipasi

masyarakat terhadap pelestarian hutan.

6

Page 7: Partisipasi  masyarakat  terhadap  pelestarian  hutan  produksi  pana pana  di  desa  kabupaten  muna

BAB IV

PEMBAHASAN

4.1 Tingkat Partisipasi Masyarakat Terhadap Pelestarian Hutan

Tingkat partisipasi yang dimaksud dalam penelitian ini adalah sejauh mana

ketelibatan masyarakat dalam melibatkan diri untuk ikut melestarikan hutan mulai,dari

keterlibatan menjaga tata air,keterlibatan mencegah pembangunan liar dan keterlibatan

masyarakat dalam penanaman.

Cara mengetahui tingkat partisipasi masyarakat terhadap pelestarian hutan yaitu

dengan cara penghitung jawaban rata-rata total responden dan kemudian ditotalkan

keseluruhan nilai yang diperoleh dari jawaban 30 orang responden memulai

kuesioner.Selanjutnya dengan mengunakan rumus,dapat diklasifikasikan tingkat partisipasi

masyarakat terhadap pelestarian hutan lindung untuk mengetahui

tinggi,sedang,rendah.Tingkat partisipasi masyarakat yaitu apabila nilai responden sama atau

hampir sama dengan nilai rata-rata,sedangkan apabila nilai responden sama atau hampir

sama dengan nilai rata-rata,sedangkan dikatakan rendah apabila nilai skor yang diperoleh

berada dibawah nilai rata-rata.

Partisipasi responden dalam menjaga tata air yaitu keterlibatan dalam menjaga

ketersediaan air bersih umtuk kebutuhan sekitar.Berdasarkan hasil tingkat partisipasi

masyarakat dalam menjaga tata air terhadap pelestarian hutan produksi pana-pana.Dan

partisipasi responden dalam mencegah penebangan liar yaitu keterlibatan responden dalam

memberantas penebangan liar yang dilakukan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab.

Ketika terjadi penebangan kayu secara liar,masyarakat sekitar kawasan hutan

produksi pana-pana,menghubungi petugas dinas pertanian dan kehutanan,dan kemudian

bersama-sama melakukan patrol didaerah yang diduga menjadi kosentrasi para pencuri

kayu,Dari hasil wawancara yang dilakukan,bahwa para penebang liar bukanlah masyarakat

yang berdomisili disekitar kawasan hutan produksi pana-pana,melainkan masyarakat yang

berbeda diluar kawasan hutan.

7

Page 8: Partisipasi  masyarakat  terhadap  pelestarian  hutan  produksi  pana pana  di  desa  kabupaten  muna

Kerusakan hutan yang timbul dari illegal loggin antara lain,budaya dan

lingkunga,tanah longsor,erosi musnahnya sumber genetic berupa flora dan fauna dan dapat

mengakibatkan perubahan iklim mikro serta menurunnya kualitas hutan.Untuk itu perlu

adanya kerja sama dari keseluruh stakeholdres baik pemerintah maupun masyarakat yang

berada disekitar hutan.Partisipasi responden dalam penanaman yaitu keterlibatan responden

dalam melakukan penanaman dikawasan hutan.Berdasarkan hasil tingkat partisipasi

masyarakat dalam penanaman terhadap pelestarian hutan.

Kegiatan ini menggambarkan bahwa masyarakat paham tentang pentingnya

melestarikan hutan.Kegiatan ini biasanya berupa program,baik dari pemerintah maupun

lembaga swadaya yang tenaga kerja lapangannya berasal dari masyarakat sekitar kawasan

produksi pana-pana,masyarakat melakukan penanaman pada tanaman-tanaman kehutanan

seperti jati,mahoni,sengon,jati putih,kayu kuku,dan biti pada kawasan hutan lindung.

Bahwa penanaman pohon atau penghijauan dikawasan hutan maupun diluar

kawasan hutan bertujuan untuk mempertahankan dan memulihkan kembali kondisi hutan,

sehingga fungsi hutan sebagai penyimpanan persediaan air,sebagai paru-paru

bumi,penyubur tanah,penguat tanah dari ancaman erosi,mencegah terjadinya banjir,dan

penyeimbang ekosistem alam dapat dipertahankan dan ditingkatkan.

Tingkat kegiatan masyarakat dalam pelestarian hutan berada dalam kategori tinggi

mulai dari keterlibatan masyarakat dalam menjaga tata air,mencegah penebangan liar,dan

keterlibatan masyarakat dalam penanaman.Hal ini menggambarkan bahwa tingginya

partisipasi masyarakat dalam pelestarian hutan disebabkan karena masyarakat telah

memahami pentingnya menjaga dan memelihara sumber daya alam yang berada dihutan

lindung,selain itu tidak terlepas dari kerja sama yang baik dengan pemerintah,LSM,dalam

memberikan informasi dan pemahaman tentang pelestarian hutan.

8

Page 9: Partisipasi  masyarakat  terhadap  pelestarian  hutan  produksi  pana pana  di  desa  kabupaten  muna

4.2 Hubungan Antara Kondisi Sosial Ekonomi Dengan Tingkat Partisipasi

Masyarakat Terhadap Pelestarian Hutan Di Desa Kabupaten Muna.

Hubungan kondisi social ekonomi meliputi umur,tingkat pendidikan,jumlah anggota

keluarga,mata pencaharian,frekuensi dan mengikuti penyuluhan tentang fungi hutan,dengan

tingkat partisipasi masyarakat terhadap pelestarian kawasan hutan,dianalisis dengan

menggunakan statistic non parametik yaitu uji chi square,dengan hasil peneliti

Menujukan bahwa kondisi social ekonomi responden yang meliputi umur,tingkat

pendidikan,mata pencaharian dan frekuensi mengikuti penyuluhan tentang fungsi

hutan,berhubungan dengan tingkat partisipasi masyarakat terhadap pelestarian

hutan,sedangkan jumlah anggota keluarga tidak berhubungan nyata dengan tingkat

partisipasi masyarakat terhadap pelestarin hutan.

Berdasarkan hasil analisis chi square variable umur dengan tingkat partisipasi

masyarakat terhadap pelestarian hutan diperoleh nilai x2 hitung (23,304) lebih besar dari

x2 hitung(5,991) pada taraf kepercayaan 95% yang berarti umur memiliki hubungan yang

nyata terhadap pelestarian hutan produksi pana-pana.Hal ini dikarenakan bahwa

perbedaan umur responden menimbulkan perbedaan pula pada tingkat partisipasi dalam

pelestarian hutan,dimana masyarakat yang berumur produktif cenderung lebih cepat

berpartisipasi dalam pelestarian hutan,karena memiliki kemampuan fisik yang lebih baik

disbanding dengan masyarakat yang kurang produktif lebih lambat dalam berpartisipasi

terhadap pelestarian hutan.

Disebabkan bahwa semakin tinggi tingkat pendidikan seseorang maka tingkat

partisipasi hutan akan semakin tinggi,disisi lain responden yang memiliki tingkat

pendidikan yang tingi akan cenderung lebih mudah dalam penerima

informasi dan memiliki pola pikir yang lebih rasional sehingga memungkinkan responden

memiliki tingkat partisipasi yang lebih baik dibandingkan dengan responden yang

memiliki tingkat pendidikan yang lebih rendah.

9

Page 10: Partisipasi  masyarakat  terhadap  pelestarian  hutan  produksi  pana pana  di  desa  kabupaten  muna

Berdasarkan hasil uji anggota keluarga berhubungan yang tidak nyata dengan

tingkat partisipasi masyarakat terhadap pelestarian hutan lindung.Hal ini desebabkan oleh

jumlah anggota keluarga yang besar belum tentu membuat masyarakat bisa tergolong aktif

berpartisipasi terhadap pelestarian hutan,dan sebaliknya masyarakat yang memiliki jumlah

anggota keluarga yang kecil juga belum tentu tidak berpartisipasi dalam kegiatan

pelestarian hutan.Karena terkadang masyarakat yang memiliki tanggungan keluarga

tergolong kecil tetap berpartisipasi dalam kegiatan pelestarian hutan.

Pada tarap kepercayaan 95%,yang berarti frekuensi mengikuti penyuluhan

berhubungan nyata dengan tingkat partisipasi terhadap pelestarian hutan.Hal ini disebabkan

oleh responden yang sering mengikuti kegiatan penyuluhan,pengetahuan dan informs

tentang pelestarian hutan semakin tinggi dan membuat masyarakat selalu ingin

menerapkan dilapangan,seain itu dikarenakan pula oleh rasa ingin tahu yang cukup

tinggi,tentang pengelolahan dan pelestarian hutan.

10

Page 11: Partisipasi  masyarakat  terhadap  pelestarian  hutan  produksi  pana pana  di  desa  kabupaten  muna

BAB V

PENUTUP

5.1 KESIMPULAN

Berdasarkan uraoan dari hasil dan pembahasan pada penelitian maka dapat ditarik

kesimpulan sebagai berikut :

1. Tingkat partisipasi masyarakat terhadap pelestarian hutan produksi pana-pana yang

meliputi menjaga tata air,mencega penebangan liar,serta penanaman berada pada

kategori tingkat partisipasi tinggi.

2. Kondisi social ekonomi responden yang memiliki hubungan nyata dengan tingkat

partisipasi masyarakat adalah umur,tingkat pendidikan,mata pencaharian,dan

frekuensi mengikuti penyuluhan.sedangkan jumlah anggota keluarga memiliki

hubungan yang tidak nyata dengan tingkat partisipasi masyarakat terhadap

pelestarian kawasan hutan produksi pana-pana.

5.2 SARAN

Dari hasil penelitian yang dilakukan saran yang penulis dapat sampaikan adalah :

1. Partisipasi terhadap pelestarian hutan perlu ditingkatkan dengan melibatkan

seluruh stekholder baik pemerintah,swsta dan masyarakat agar hutan tidak

mengalami keseluruhan yang terus menerus.

2. Perlu dilakuakan penyuluhan secara intensif kepada masyarakat,khususnya yang

berada disekitar hutan,agar selelu menjaga dan melestarikan kawasan hutan.

3. Smoga penelitian ini bisa menjadi panduan bagi peneliti lain yang ingin

mengetahui tentang tingkat partisipasi masyarakat terhadap pelestarian hutan.

11

Page 12: Partisipasi  masyarakat  terhadap  pelestarian  hutan  produksi  pana pana  di  desa  kabupaten  muna

DAFTAR PURTAKA

Anantanyu, S.1997.Analis kebutuhan Pasar dan Respon Masyarakat Sekitar Hutan

Terhadap Perhutanan Sosial.IPB.Bogor.

Anonim.2001.Kamus Besar Bahasa Indonesia.Balai Pustaka.Jakarta.

Arif, Arifin.1994. Hutan : Hakikat Dan Pengaruhnya Terhadap Lingkungan.Jakarta.

Yayasan Obor Indonesia.

Arikunto, S.1999.Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek.Rineka Cipta.Jakarta.

Badan Pusat Statistik. 2000 .Sulawesi Tenggara Dalam Angka.BPS SULTRA.Kendari.

Departemen Kehutanan Repoblik Indonesia. 1999 .Undang-Undang Repoblik Indonesia

Nomor 41 Tahun 1999 Tentang Kehutanan.Departemen Kehutanan.Jakarta.

Hamundu, M. 1997.Penyuluhan Dan Komunikasi Pertanian.Warna Indonesia.Jakarta.

12

Page 13: Partisipasi  masyarakat  terhadap  pelestarian  hutan  produksi  pana pana  di  desa  kabupaten  muna

PARTISIPASI MASYARAKAT TERHADAP PELESTARIAN HUTAN

PRODUKSI PANA-PANA DI DESA KABUPATEN MUNA

OLEH :

NURNELA

( PSW.B.2014.IB.0016)

YAYASAN PENDIDIKAN SOWITE AKADEMIK KEBIDANAN PARAMATA

RAHA KABUPATEN MUNA

2014 / 2015

13

Page 14: Partisipasi  masyarakat  terhadap  pelestarian  hutan  produksi  pana pana  di  desa  kabupaten  muna

KATA PENGANTAR

Assalamu Alaikum wr.wb

Segala puji bagi allah SWT yang tiada penghitung maupun yang mampu

mencangkup bilangan nikmat karunia-Nya.Tiada pikiran sejauh manapun yang mampu

mencapai-Nya.Ungkapan Puji tersebut sebagai pengiring terselesainya tugas penelitian.

Penulis Menyadari sepenuhnya bahwa dalam menuntut ilmu diperlukan bantuan

berbagai pihak.Oleh karena itu perkenankanlah mengh,,sehingga penulis sangat

mehanturkan terima kasih yang tulus kepada semua pihak yang telah membantu dalam

penyusunan penelitian ini.

Dalam penulisan ini,penulis menyadari masih banyak terdapat kekurangan dan

ketidak sempurnaan,Sehingga penulis sangat mengharapkan saran beserta kritikan dari

pembaca yang sifatnya membangun.

Akhir kata penulis berharap semoga penelitian ini dapat bermanfaat dari kita

semua terutama bagi diri pribadi penulis,Amin

Raha, Desember 2014

Penulis

14i

Page 15: Partisipasi  masyarakat  terhadap  pelestarian  hutan  produksi  pana pana  di  desa  kabupaten  muna

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I : PENDAHULUAN

- Latar Belakang

- Rumusan Masalah

- Tujuan

- Manfaat

- Ruang Lingkup

BAB II : KAJIAN PUSTAKA

- Konsep Partisipasi

- Konsep Pelestarian Hutan

- Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tingkat partisipasi

BAB III : METODE PENELITIAN

- Populasi Dan Sampel

- Langkah-Langkah Prosedur Penelitian

- Teknik dan Alat Pengumpulan Data

- Metode Analisis Data

BAB IV : PEMBAHASAN

BAB V : PENUTUP

- Kesimpulan

- Saran

DAFTAR PUSTAKA

15ii