partisipasi ibu membawa balita ke posyandu

10

Upload: others

Post on 19-Oct-2021

13 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PARTISIPASI IBU MEMBAWA BALITA KE POSYANDU
Page 2: PARTISIPASI IBU MEMBAWA BALITA KE POSYANDU

PARTISIPASI IBU MEMBAWA BALITA KE POSYANDU

DI DESA KADU MERAK PKM PAGADUNGAN

KABUPATEN PANDEGLANG 2016

Warendi1, Ria Citra Dewi

2,

1S1 Kesehatan Masyarakat/STIKes Mitra RIA Husada

2DIV Bidan Pendidik/STIKes Mitra RIA Husada

Korespondensi : [email protected],

[email protected],

ABSTRAK

Posyandu merupakan salah satu bentuk upaya kesehatan bersumber daya masyarakat yang dikelola dan

diselenggarakan dari, oleh, untuk dan bersama masyarakat dalam penyelenggaraan pembangunan kesehatan,

guna memberdayakan masyarakat dan memberikan kemudahan kepada masyarakat dalam memperoleh

pelayanan kesehatan dasar untuk mempercepat penurunan angka kematian ibu dan bayi (Kemenkes, 2011).

Desain penelitian merupakan penelitian kuantitatif, dengan metode analitik dan pendekatan “Cross Sectional,

populasi seluruh ibu yang mempunyai balita, jumlah sample 84 orang ibu yang mempunyai balita. Hasil

penelitian disimpulkan bahwa ada hubungan antara sikap dengan partisipasi ibu membawa balita ke

Posyandu, Pekerjaan ibu tidak bekerja dan aktif berpartisipasi membawa balita ke Posyandu, pendidikan ibu

yang berpendidikan rendah dan tidak aktif berpartisipasi membawa balita ke Posyandu, perilaku kader yang

memiliki perilaku positif sehingga menyebabkan ibu aktif dalam partisipasi membawa balita ke Posyandu,

jarak ke Posyandu sebanyak ibu yang jarak rumahnya dekat ke Posyandu dan aktif dalam partisipasi

membawa balita ke Posyandu. Kesimpulan dari variable Sikap, Pendidikan, pengetahuan, pekerjaan dan

jarak semuanya ada hubungan yang bermakna dengan keaktifan ibu yang membawa balita ke Posyandu.

Kata kunci: Balita, ibu, posyandu

PENDAHULUAN

Posyandu merupakan salah satu bentuk upaya kesehatan bersumber

dayamasyarakat yang dikelola dan diselenggarakan dari, oleh, untuk dan bersama

masyarakat dalam penyelenggaraan pembangunan kesehatan, guna memberdayakan

masyarakat dan memberikan kemudahan kepada masyarakat dalam memperoleh pelayanan

kesehatan dasar untuk mempercepat penurunan angka kematian ibu dan bayi (Kemenkes,

2011).

Posyandu merupakan salah satu pelayanan kesehatan di desa memudahkan

masyarakat untuk mengetahui atau memeriksakan kesehatan terutama ibu hamil dan anak

balita. Keaktifan keluarga pada setiap kegiatan posyandu tentu akan berpengaruh pada

keadaan status gizi anak balitanya, karena salah satu tujuan posyandu adalah memantau

peningkatan status gizi masyarakat terutama anak balita dan ibu hamil. (Sihotang &

Rahma, 2017)

Beberapa dampak yang dialami balita, bila ibu balita tidak aktif dalam

Page 3: PARTISIPASI IBU MEMBAWA BALITA KE POSYANDU

kegiatan posyandu antara lain tidak mendapatkan penyuluhan kesehatan tentang

pertumbuhan balita yang normal, tidak mendapat vitamin A untuk kesehatan mata, ibu

balita tidak mengetahui pertumbuhan berat badan balita tiap bulan, ibu balita tidak

mendapatkan pemberian dan penyuluhan tentang makanan tambahan (PMT). (., ., &

Pamungkasiwi, 2016)

Dengan aktif dalam kegiatan posyandu ibu balita dapat memantau tumbuh

kembang balitanya (Depkes RI, 2007).

Keberadaan kader di posyandu sebagai salah satu sistem penyelenggaraan

pelayanan kebutuhan kesehatan dasar dalam rangka peningkatan SDM, khususnya

bayi/balita yang rentan dengan penyakit kurang gizi atau lumpuh layu, cacingan,

diare dan ISPA. Selain itu, agar posyandu dapat melaksanakan tugas dan fungsinya

yang selama ini belum menunjukkan hasil yang optimal dalam memberikan

pelayanan kesehatan kepada pengguna posyandu.

Menurut data yang diperoleh di Dinkes Provinsi Banten jumlah kunjungan ibu yang

mempunyai balita tidak datang ke Posyandu cenderung meningkat dari 67,4% (2012)

menjandi 73,0%(2013). (Dinkes Provinsi Banten,2013). Menurut data yang diperoleh di

Dinkes Kabupaten Lebak jumlah kunjungan ibu yang mempunyai balita tidak datang ke

Posyandu untuk ditimbang meningkat dari 73,0%(2012) mmenjadi 74,6%(2013). (Dinkes

Kabupaten Lebak, 2013) Menurut data yang diperoleh di Dinkes Kabupaten Pandeglang

jumlah ibu yang mempunyai balita tidak datang ke Posyandu untuk ditimbang meningkat

dari 68,0%(2014) menjadi 71,9%(2015). (Dinkes Kabupatan Pandeglang, 2015).

Berdasarkan hasil studi pendahuluan yang peneliti lakukan data yang diperoleh dari

PKM Pagadungan bahwasannya dari 10 Desa yang berada di kecamatan karang tanjung

bahwasanya kunjungan balita ke posyandu di salah

asatu desa tersebut menurun yaitu Desa Kadu merak,hasil yang di dapat pada tahun 2014

yaitu 70 % kemudian menurun kembali menjadi 60% pada tahun 2015, data wawancara

yang didapat dari 10 ibu –ibu yang mempunyai balita didapatkan hasil terdapat 3 orang

yaitu sebanyak 30% diantara mereka mengeluh jarak posyandu yang terlalu jauh dari

rumah, dan 2 orang ibu lainnya yaitu sebanyak 20% karena pendidikan yang rendah, dan 2

ibu lainnya yaitu 20% pengetahuan mereka yang kurang. Sehingga diperoleh hasil

wawancara sederhana yaitu 10 ibu – ibu yang memiliki balita di wawancarai sebanyak 7

orang yaitu 70% tidak membawa balitanya ke Posyandu. Maka peneliti tertarik untuk

melakukan penelitian tentang Faktor – faktor yag berhubungan dengan partisipasi ibu

Page 4: PARTISIPASI IBU MEMBAWA BALITA KE POSYANDU

membawa balitanya ke Posyandu di desa Kadu merak wilayah kerja Puskesmas

Pagadungan Kabupaten Pandeglang tahun 2016.

METODE

Desain penelitian merupakan penelitian kuantitatif, dengan metode analitik dan

pendekatan “Cross Sectional”. pengamilah data secara langsung pada responden dengan

menggunakan kuesioner, jumlah Populasi sebanyak 84 ibu yang membawa anyinya ke

posyandu, sampel total populasi dan analisis yang digunakan chi-Square test.

HASIL

Hasil penelitian, dianalisis secara unvariat dan bivariat, serta ditampilkan dalam

bentuk tabel distribusi dan tabel silang.

No Partisipasi Ibu Membawa Balita ke

Faktor Yang

Berhubungan

Aktif

TDK Aktif Total

Odd Ratio (OR)

95% CI P Value

1 SIKAP Positif

13 (43,3%)

17 (56,7%)

30 (100%)

3,824

(1,383-10,568)

0,016

Negatif (16,7%)

45 (83,3%)

54 (100%)

2 Pekerjaan

Bekerja

2 (8,3%)

22 (91,7%)

24 (100%)

0,182

(0,039-0,851)

0,038

Tidak bekerja

20 (33,3%)

40 (66,7%)

60 (100%)

3 Pengetahuan

Baik

8 (53,3%)

7 (46,7%)

15 (100%)

4,490

(1,391- 14.493)

0.021

Kurang

14(20,3%)

55(79,7%)

69 (100%)

4 Pendidikan

Tinggi

14 (43,8%)

18 (56,2%)

32 (100%)

4,278

(1,531-11,950)

0,009

Rendah 8 (15,4%)

44 (84,6%)

52 (100%)

5 Perilaku Kader

Positif

16(40,0%) 24 (60,0%)

40 (100%)

4,222

(1,451-12,290)

0,013

Negatif

6 (13,6 %) 38 (86,4%)

44 (100%)

6 Jarak ke Posyandu

Dekat

13 (43,3%)

17(56,7%)

30 (100%)

3,824

(1,383-10,568)

0,016

Jauh

9 (16,7%)

45(83,3%)

54 (100%)

Berdasarkan uji statistik chi-square diperoleh P Value sebesar 0,016 dan nilai ini <

0,05 sehingga secara statistik menjadi bermakna (significant) dan dapat disimpulkan

bahwa ada hubungan antara sikap dengan partisipasi ibu membawa balita ke Posyandu,

Page 5: PARTISIPASI IBU MEMBAWA BALITA KE POSYANDU

pekerjaan sebanyak 2 (8,3%) ibu yang bekerja dan aktif dalam partisipasi membawa balita

ke Posyandu, dan sebanyak 20 (33,3%) ibu yang tidak bekerja dan aktif berpartisipasi

membawa balita ke Posyandu.

pendidikan sebanyak 14 (43,8)% ibu yang berpendidikan tinggi dan aktif dalam partisipasi

membawa balita ke Posyandu, dan sebanyak 44 (84,6%) ibu yang berpendidikan rendah

dan tidak aktif berpartisipasi membawa balita ke Posyandu. perilaku kader yang memiliki

perilaku positif yaitu sebanyak 16 (40,0%) sehingga menyebabkan ibu aktif dalam

partisipasi membawa balita ke Posyandu, dan kader yang memiliki perilaku negatif yaitu

sebanyak 38 (86,4%) yang menyebabkan ibu tidak aktif membawa balita ke Posyandu.

jarak ke Posyandu sebanyak 13 (43,3)% ibu yang jarak rumahnya dekat ke

Posyandu dan aktif dalam partisipasi membawa balita ke Posyandu, dan

sebanyak 45 (83,3%)

ibu yang jarak rumahnya jauh ke Posyandu dan tidak aktif dalam partisipasi

membawa balita ke Posyandu.

KESIMPULAN dan SARAN

Simpulan

Sikap diperoleh P Value sebesar 0,016 dan nilai ini < 0,05 menjadi bermakna

(significant) dan dapat disimpulkan bahwa ada hubungan antara sikap dengan partisipasi

ibu membawa balita ke Posyandu. Pekerjaan P Value sebesar 0,038 dan nilai ini < 0,05

bermakna (significant) dan dapat disimpulkan bahwa ada hubungan antara pekerjaan

dengan partisipasi ibu membawa balita ke Posyandu. pengetahuan P Value sebesar 0,021

dan nilai ini < 0,05 bermakna (significant) dan dapat disimpulkan bahwa ada hubungan

antara pengetahuan dengan partisipasi ibu membawa balita ke Posyandu. Pendidikan P

Value sebesar 0,009 dan nilai ini < 0,05 bermakna (significant) dan dapat disimpulkan

bahwa ada hubungan antara pendidikan dengan partisipasi ibu membawa balita ke

Posyandu. Perilaku P Value sebesar 0,013 dan nilai ini < 0,05 bermakna (significant) dan

dapat disimpulkan bahwa ada hubungan antara perilaku kader dengan partisipasi ibu

membawa balita ke Posyandu Jarak P Value sebesar 0,016 dan nilai ini < 0,05 sehingga

secara statistik menjadi bermakna (significant) dan dapat disimpulkan bahwa ada

hubungan antara jarak ke Posyandu dengan partisipasi ibu membawa balita ke Posyandu.

Saran

Page 6: PARTISIPASI IBU MEMBAWA BALITA KE POSYANDU

Disarankan untuk Puskesmas mengadakan sebuah program untuk meningkatkan partisipasi

ibu membawa balita ke Posyandu, misalnya dengan diadakannya lomba balita sehat dan

majlis ta’lim di Posyandu

Diharapkan untuk Puskesmas memberikan Penyuluhan untuk meningkatkan sikap dan

pengetahuan ibu balita untuk datang dan memonitoring balitanya ke Posyandu.

Page 7: PARTISIPASI IBU MEMBAWA BALITA KE POSYANDU
Page 8: PARTISIPASI IBU MEMBAWA BALITA KE POSYANDU

DAFTAR PUSTAKA

1. DINKES Kabupaten Pandeglang , 2015, Laporan Tahunan SKDN di Wilayah Dinas

Kesehatan Kabupaten Pandeglang.

2. DINKES Kabupaten Banten, 2013, Laporan Tahunan SKDN di Wilayah Dinas Kesehatan

Provinsi Banten.

3. Dirjen Bina Kesehatan Masyarakat, 2011. Pemantauan Pertumbuhan Balita , Jakarta;

DepKes RI.

4. Eddy, 2006, Faktor-faktor yang berhubungan dengan cakupan penimbangan balita di

Posyandu Kabupaten Aceh Timur Tahun 2005, Tesis Program Studi Ilmu Kesehatan

Masyarakat Pasca Sarjana UI

5. Harianto, Bambang. 1992, Hubungan karakteristik ibu balita dan lingkungan Posyandu

dengan partisipasi masyarakat dalam program UPGK. Tesis. Program Studi Ilmu

Kesehatan Masyarakat Pasca Sarjana UI.

6. Kodiat. 2005, faktor – faktor yang berhubungan dengan cakupan penimbangan balita di

posyandu wilayah IKabupaten Pandeglang Tahun 2005. Tesis. Program Studi Ilmu

Kesehatan Masyarakat Pasca Sarjana UI.

7. Khalimah Umi. 2007, Hubungan antara kharakteristik dan sikap ibu balita dengan

praktek imunisasi campak di wilayah 1 kabupaten pandeglang tahun 2004, Tesis.

Program Studi Ilmu Kesehatan Masyarakat Pasca Sarjana UI.

8. Khomsan, Ali et al. 2007, Studi Implementasi Program Gizi; Pemanfaatan Cakupan,

Keefektifan dan dampak terhadap status gizi. Departemen Gizi Masyarakat, IPB

9. Khomsan Ali, 2000, Tehnik Pengukuran Pengetahuan Gizi, Jurusan Gizi Kesehatan

Masyarakat dan Sumberdaya Keluarga, IPB

10. Maulana Heri D.J. 2009, Promosi Kesehatan, Jakarta; EGC

11. Notoatmodjo, S. 2012. Metode Penelitian Kesehatan. Jakarta; Rieneka Cipta.

12. Notoatmodjo, S. 2010. Prosedur Penelitian, Jakarta; Rieneka Cipta

13. Amarita, Fallah, 2005. Analisis status gizi dan Kesehatan Masyarakat di Dalam

Prosiding Widya Karya Nasional Pangan dan Gizi VII; 17-24 Mei 2005. Jakarta

14. Anwar, Saifuddin, 2003. Sikap Manusia: Teori dan Pengukurannya edisi ke. 2

Yogyakarta: Pustaka Belajar.

15. Sembiring, Nasab. 2004, Posyandu Sebagai Sarana Peran Serta Masyarakat dalam

usaha peningkatan Kesehatan Masyarakat. Bagian Kependudukan dan Biostatistik FKM

USU.

Page 9: PARTISIPASI IBU MEMBAWA BALITA KE POSYANDU

16. Torik. 2005, Peran Kader Posyandu dalam pembangunan Kesehatan Masyarakat (Studi

Kasus di Kelurahan Sekarang Kecamatan Gunung Putri Kota Semarang). Skripsi,

Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negri Semarang

Page 10: PARTISIPASI IBU MEMBAWA BALITA KE POSYANDU