parotitis fix.pptx

37
ASUHAN KEPERAWATAN pada KLIEN PAROTITIS Oleh : kelompok 1 A3

Upload: aidafitriyah

Post on 12-Dec-2015

290 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

ASUHAN KEPERAWATANpada

KLIEN PAROTITISOleh : kelompok 1 A3

Anggota kelompokAprilia Permata SariMufidatun Nisa’Mey SelviyantiElok DamayantiRizkisyah NastitiNurwinda RamadhaniAchidah Nur SyahdanaJaka Januar H.W

Apa saja Pokok Bahasannya?

• Anatomi dan Fisiologi Kelenjar Saliva

• Definisi parotitis• Etiologi parotitis• Patofisiologi parotitis• Manifestasi klinis parotitis• Komplikasi parotitis• Pemeriksaan Diagnostik parotitis• Penatalaksaan parotitis• Asuhan keperawatan pada parotitis

Bagaimana Anatomi kelenjar saliva? Kelenjar saliva mensekresi saliva ke dalam rongga mulut. Saliva terdiri dari cairan encer yang mengandung enzim dan cairan kental yang mengandung mukus. Menurut struktur anatomis dan letaknya, kelenjar saliva dapat dibagi dalam 2 kelompok besar:

a. kelenjar saliva mayor b. kelenjar saliva minor

Gambar anatomi kelenjar saliva

Kelenjar saliva mayor

Kelenjar parotis merupakan kelenjar yang terbesar, terletak di bagian depan, bawah, dan belakang daun telingaKelenjar submandibularis merupakan kelenjar nomer dua besarnya setelah kelenjar parotis. Terletak di bawah kedua sisi tulang rahangKelenjar sublingualis merupakan kelenjar yang terkecil, letaknya dibawah lidah di kanan dan di kiri frenulum lingue

Gambar anatomi kelenjar saliva mayor

Kelenjar saliva minor

Kebanyakan kelenjar saliva minor merupakan kelenjar kecil-kecil yang terletak di dalam mukosa dan submukosa. Kelenjar minor hanya menyumbangkan 5 % dari pengeluaran ludah dalam 24 jam. Kelenjar ini diberi nama berdasarkan lokasinya dan penemunya. Kelenjar ini banyak ditemui di epitel bawah rongga mulut. Apa saja ya namanya?

Kelenjar glossoplatinal merupakan kelenjar yang berada dalam isthimus dari lipatan glossoplatinal.Kelenjar labial merupakan kelenjar yang terletak di submukosa bibirKelenjar bukal terletak pada mukosa pipiKelenjar palatinal terletak di sepertiga posterior palatal dan di palatum molle.Kelenjar lingualis:1. Kelenjar lingualis anterior berada di

permukaan inferior dari lidah2. Kelenjar lingualis posterior

berhubungan dengan tonsil lidah dan margin lateral dari lidah.

Apa sih Fungsi kelenjar saliva? Fungsi kelenjar saliva adalah memproduksi saliva yang bertujuan untuk :melarutkan makanan secara kimia untuk pengecapan rasa.melembabkan dan melumasi makanan sehingga dapat ditelan. Saliva juga memberikan kelembapan pada bibir dan lidah sehingga terhindar dari kekeringan.mengurai zat tepung menjadi polisakarida dan maltosa Zat buangan seperti asam urat dan urea dan berbagai zat lain seperti obat, virus dan logam disekresi ke dalam saliva.memberikan rongga oral dan membantu memelihara kesehatan oral serta mencegah kerusakan gigi.

Parotitis, apa itu?

Parotitis adalah suatu infeksi virus menular yang menyebabkan pembengkakan pada kelenjar liur disertai nyeri. Gondongan jelas sekali berbeda dengan penyakit gondokPenyakit parotitis ini tidak menular, kebanyakan menyerang anak yang beruur 2-12 tahun. Jika sesorang pernah menderita parotitis, maka dia akan memiliki kekebalan dari penyakit ini seumur hidupnya

Gambaran parotitis

Apakah penyebabnya?

Agen penyebab parotitis epidemika adalah anggota dari kelompok paramyxovirus, yang juga termasuk didalamnya virus parainfluenza, measles, dan virus newcastle disease.  Contoh virus penyebabnya adalah Mumps yang termasuk dalam anggota paramyxovirus

Cont…

Pada umumnya penyebaran paramyxovirus sebagai agent penyebab parotitis (terinfeksinya kelenjar parotis) antara lain akibat:• Percikan ludah• Kontak langsung dengan

penderita parotitis lain• Muntahan• Urine

Bagaimana patofisiologinya?

Virus masuk ke tubuh melalui hidung/mulut

Virus bereplikasi pada mukosa saluran napas atas kemudian menyebar ke kalenjar limfa

terjadi proliferasi di parotis/epitel traktus respiratorius kemudian terjadi viremia

selanjutnya virus berdiam di jaringan kelenjar/saraf yang kemudian akan menginfeksi glandula parotid

Kelenjar parotitis terinfeksi

1-2 hari : demam, anoreksia, sakit kepala dan nyeri otot

dalam 3 hari terjadilah pembengkakan kelenjar parotis yang mula-mula

unilateral kemudian bilateral, disertai nyeri rahang spontan dan sulit

menelan

Apa saja Manifestasi Klinisnya?

Masa inkubasi berkisar dari 14-24 hari, dengan puncak pada 17-18 hari. gejala : demam, nyeri otot (terutama pada leher), nyeri kepala dan malaise. Mulainya bisa ditandai dengan nyeri dan pembengkakan pada satu atau kedua kelenjar parotis. Pembengkakan parotis biasanya disertai dengan demam sedang, diatas 37,5 tetapi suhu 400 C atau lebih jarang.

Pembengkakan parotis khas, mula-mula mengisi rongga antara tepi posterior mandibula dan mastoid dan kemudian meluas dalam deretan yang melengkung kebawah dan kedepan, diatas dibatasi oleh zigoma.Edema kulit dan jaringan lunak biasanya meluas lebih lanjut dan mengaburkan batas pembengkakan kelenjar, sehingga pembengkakan lebih mudah disadari dengan pandangan daripada dengan palpasi.

Apa saja komplikasinya?• Meningoensef

alitis • Orkitis,

Epididimitis• Ooforitis• Pankreatitis• Nefritis• Tiroiditis

• Miokarditis • Ketulian• Embriopato

parotitis• Komplikasi

okuler• Arthritis

Pemeriksaan Diagnostik

•Darah rutin•Amilase serum•Pemeriksaan serologis : 1. Hemaglutination inhibition (HI)

test2. Neutralization (NT) test3. Complement – Fixation (CF)

test• Pemeriksaan Virologis

Bagaimana penatalaksanaanya?

Tidak ada terapi spesifik bagi infeksi virus “Mumps” oleh karena itu pengobatan parotitis seluruhnya simptomatis dan suportif.Pasien dengan parotitis harus ditangani dengan kompres hangat, sialagog seperti tetesan lemon, dan pijatan parotis eksterna. Cairan intravena mungkin diperlukan untuk mencegah dehidrasi karena terbatasnya asupan oral.

a. Penderita rawat jalanPenderita baru dapat dirawat jalan bila

tidak ada komplikasi (keadaanumum cukup baik). Istirahat yang cukup, di berikan kompres. Pemberian diet lunak dan cairan yang cukup Medikamentosa: Analgetik-antipiretikb. Penderita rawat inap

Penderita dengan demam tinggi, keadaan umum lemah, nyeri kepala hebat, gejala saraf perlu rawat inap diruang isolasi. Diet lunak, cair dan tidak kering. Analgetik-antipiretikBerikan kortikosteroid untuk mencegah komplikasi

Terapi komplikasia.  Encephalitis

Simptomatik untuk encephalitisnya. Lumbal pungsi berguna untukmengurangi sakit kepala.b.  Orkhitis

1) Istrahat yang cukup2) Pemberian analgetiksistemik

kortikosteroid (hidrokortison, 10mg/kg/24 jam, peroral, selama 2-4 haric.  PankreatitisTerapi simptomatis dengan cairan yang cukup

Asuhan Keperawatan

Pengkajian Identitas klien ; (nama, umur, suku/bangsa, agama, pendidikan, alamat).Keluhan utama; (demam, nyeri kepala, nyeri otot, kehilangan nafsu makan, dan ada kalanya disertai kaku rahang, sulit menelan, nafsu makan turun)Riwayat penyakit sekarang (merasakan nyeri pada rahang bagian belakang saat mengunyah dan terkadang sulit untuk membuka mulut. Beberapa hari kemudian timbul bengkak, dan kemudian menjadi sulit untuk menelan sehingga nafsu makan menurun, gelisah akhirnya sulit tidur serta demam).

Cont…Riwayat penyakit dahulu(sebelumnya ada riwayat MRS dan belum pernah mengalami sakit dengan gejala yang sama. Tidak ada riwayat penyakit menular dan alergi. Belum pernah di imunisasi MMR (Mumps, Morbili, Rubela).Riwayat penyakit keluarga(semua anggota keluarga pernah memiliki riwayat penyakit yang sama dan kemungkinan bisa saja tertular).

Pemeriksaan fisik•B1 (breathing) : Takipnea•B2 (blood) : Respon inflamasi sistemik, kelemahan fisik, demam•B3 (brain) :Kecemasan disertai dengan rasa gelisah dan sulit tidur, nyeri kepala & kaku pada kepala dan leher•B4 (bladder) : Normal•B5 (bowel) : Pembengkakan kelenjar parotis, sulit mengunyah dan nyeri telan, anoreksia•B6 (bone) : pembengkakan dan kaku pada otot

Pemeriksaan penunjang•Pemeriksaan diagnostic laboratorium, jumlah leukosit normal atau terdapat leucopenia dengan limfositosis relative.•Pemeriksaan complement-fixing antibody test, neutralization test, isolasi virus, uji intradermal, dan pengukuran kadar amylase dalam serum.

Analisis data data etiologi Masalah keperawatan

DS :Klien mengeluh sulit menelan, nyeri pada otot sekitar mulut dan rahang dan nafsu makan menurunDO :BB klien menurun dibanding sebelum mengalami pembengkakan

Parotitis Pembengkakan kelenjar parotis Sulit mengunyah dan nyeri telan Anoreksia

Nutrisi, ketidakseimbangan : kurang dari kebutuhan tubuh

data etiologi Masalah keperawatan

DS :Klien mengeluh sulit tidurDO :Suhu tubuh : 38- 39 C

Parotitis Respon inflamasi lokal Respon inflamasi sistemik Hipertermi

Hipertermi

DS :Klien mengeluh nyeri pada daerah bawah telinga dan pipi bagian kananDO :Saat dipalpasi terdapat pembengkakan dan pasien mencoba menghindari daerah yang ditekan

Parotitis Respon inflamasi lokal Sensitivitas serabut saraf lokal Nyeri

Nyeri

Diagnosa keperawatan1. Risiko ketidakseimbangan nutrisi

kurang dari kebutuhan b.d ketidakmampuan untuk menelan atau mencerna makanan atau menyerap nutrien

2. Hipertermi b.d respon inflamasi sistemik

3. Nyeri b.d respon sensivitas saraf lokal sekunder dari respon inflamasi lokal

1. Risiko ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan ketidakmampuan untuk menelan atau mencerna makanan atau menyerap nutrient

Tujuan: Dalam waktu 1x24 jam pemenuhan intake nutrisi dapat dimengerti pasien

kriteria hasil: •Keinginan untuk makan ketika dalam keadaan sakit atau sedang menjalani pengobatan•Tingkat kesedian zata gizi untuk memenuhi kebutuhan metabolic•Tingkat kesesuaian berat badan, otot, dan lemak dengan tinggi badan, rangka tubuh, jenis kelamin dan usia

intervensi rasionalTerapi nutrisi : Pemberian makanan dan cairan untuk mendukung proses metabolic pasien yang malnutrisi atau berisiko tinggi terhadap malnutrisi

Pemberian makanan dan cairan yang adekuat akan memberikan kondisi normal terhadap fungsi gastrointestinal

Pemantauan nutrisi : Mengumpulkan dan menganalisis data pasien untuk mencegah dan meminimalkan kurang gizi

Pemantauan nutrisi pasien akan memberikan menifestasi terhadap persiapan komposisi makanan yang akan diberikan

Bantuan perawatan diri: makan:membantu individu untuk makan

Kemampuan untuk mempersiapkan dan mengingestasi makanan dan cairan secara mandiri

Evaluasi adanya alergi makanan, dan kontraindikasi makanan

Beberapa pasien mungkin mengalami alergi terhadap beberapa komponen makanan

Kolaborasi dengan tim medis untuk pemberian Sukralfat atau antacidPemakaian penghambat H₂(cimetidin/ratinidin)

cimetidin penghambat histamine H2, menurunkan produksi asam gaster, meningkatkan PH gaster, dan menurunkan iritasi pada mukosa gaster, penting untuk penyembuhan dan pencegahan lesi.-Antasida untuk mempertahankan PH gaster pada tingkat 4,5.

Hipertermi berhubungan dengan respon inflamasi sistemikTujuan :dalam waktu 1x24 jam terjadi penurunan suhu tubuhKriteria hasil: •Termoregulasi : keseimbangan antara produksi panas, peningkatan panas, dan kehilangan panas•Tanda-tanda vital:nilai suhu, denyut nadi, frekuensi pernapasan dan tekanan darah dalam rentang normal

Intervensi Rasional

Terapi demam: penatalaksanaan pasien yang mengalami hiperpireksia akibat factor selain lingkungan

Kaji pengetahuan pasien dan keluarga tentang cara menurunkan suhu tubuh

Sebagai data dasar untuk memberikan intervensi selanjutnya

Beri kompres dengan air dingin (air biasa) pada daerah aksila lipat paha dan temporal bila terjadi panas

Secara konduksi dan konveksi panas tubuh akan berpindah dari tubuh ke material yang dingin. Kompres dingin merupakan teknik penurunan suhu tubuh dengan meningkatkan efek konduktifitas

Kolaborasi dengan dokter dalam pemberian obat antipiretik

Antipiretik bertujuan untuk memblok respon panas sehingga suhu tubuh pasien dapat lebih cepat menurun

Nyeri akut berhubungan dengan sensitivitas saraf lokal sekunder dari inflamasi lokalTujuan : dalam waktu 1x24 jam terjadi penurunan tingkat nyeri atau nyeri teradaptasiKriteria hasil:•Tingkat kenyamanan : tingkat persepsi positif terhadap kemudan fisik dan psikologis•Pengendalian nyeri: tindakan individu untuk mengendalikan nyeri•Tingkat nyeri: keparahan nyeri yang dapat diamati atau dilaporkan

Intervensi Rasional

Kaji nyeri dengan pendekatan PQRST Keluhan nyeri yang dikemukakan oleh setiap individu bersifat subjektif yaitu ngilu, nyeri yang kadang timbul dan berdenyut.

Kaji kemampuan kontrol nyeri pasien Banyak factor fisiologis (motivasi, afektif, kognitif, dan emosional)mempengaruhipersepsi nyeri

Pemberian analgesic:menggunakan agens-agens farmakologi untuk mengurangi atau menghilangkan nyeri

Analgesic memblok lintasan nyeri sehingga akan berkurang

Memberikan sedative, memantau respon pasien dan memberikan dukungan fisiologis yang dibutuhkan selama prosedurdiagnostik atau terapeutik.

Perhatian terhadap kesejahteraannya dan memotivasi pasien agar dapat melaksanakan tindakan preventif dengan baik.