pariwisata dan pendidikan

Upload: noh-huru

Post on 05-Jul-2018

219 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/16/2019 Pariwisata Dan Pendidikan

    1/3

    Pariwisata dan Pendidikan

    Pariwisata yang diwakili perannya oleh dinas pariwisata tidak memiliki dampak langsung

    (direct ) terhadap pendidikan, tapi ia memiliki dampak secara tidak langsung ( indirect ) dalam

     pendidikan. Dampaknya yaitu mandeknya nuansa serta etos pendidikan yang berbasiskan

     pemahaman kultur  (kultur verstehen) dan tak berjalannya proses pembudayaan kepada peserta

    didik di sekolah.

    Hal ini terjadi akibat visi dinas pariwisata yang sengaja disinkronkan dengan dinas kebudayaan,

    sehingga akhirnya kebudayaan tidak kebagian lahan untuk menggarap pendidikan. Karena

    apabila dinas pendidikan hanya bekerja sendiri dalam membentuk karakter anak didik ia tidak

    akan melahirkan hasil yang maksimal.

    Dinas kebudayaan juga harus berperan dalam memberikan sentuhan yang cantik pada pendidikan

     pada anak didik, yakni dalam tataran praktis dinas pendidikanlah yang mengurus semua hal yang

    menyangkut pada otak kiri anak didik, dan akhirnya tugas dinas kebudayaanlah menyem

     purnakannya dengan mengurus otak kanan anak didik. !api hal itulah yang tidak terlihat dari

     proses penerimaan anak didik dalam hal pembelajaran di sekolahsekolah pada saat sekarang ini.

    Hal di atas terjadi karena tidak berjalannya di"erensiasi "ungsi seperti yang dicetuskan oleh #a$

    %eber dan &mille Durkheim. Di mana dalam kasus ini, kerja yang saling overlapping  antara

    dinas pariwisata dan kebudayaan harusnya memiliki haluan kerja yang berbeda, tapi ke

    nyataannya dinas kebudayaan malah mengikuti haluannya dinas pariwisata.

    'adi pertanyaannya kenapa tidak dihapus atau dipisahkan saja dinas kebudayaan, karena secara

    ideal dinas kebudayaan tidak memiliki peran yang terpisah dengan dinas pariwisata. !entu saja

    hal ini menjadi aneh karena dinas kebudayaan ternyata hanya mengurus masalah kesenian an

     sich (satu dari tujuh unsur kebudayaan), dan tidak mengurus enam dari unsur kebudayaan

    lainnya, yang salah satunya yang krusial yaitu sistem pengetahuan atau pendidikan.

    !erlemparnya Pendidikan

    Pendidikan telah tercampakkan setelah terjadinya pemisahan antara dinas kebudayaan

    dan pendidikan pada masa Pemerintahan Presiden bdurrahman %ahid. Pendidikan yang

    harusnya menjadi bagian konstituti" dari kebudayaan yang mengajarkan proses yangmembiasakan anak didik mengenal, mempelajari, menguasai, dan menerapkan nilainilai yang

    diakui berguna bagi dirinya, keluarganya, humanitas, bangsa, dan negara menjadi tidak

    teraplikasikan dalam karakter anak didik dan tidak terterapkan lagi di sekolahsekolah setelah

    terjadinya pemisahan ini.

  • 8/16/2019 Pariwisata Dan Pendidikan

    2/3

    Pendidikan tercampakkan karena tidak duduknya pemahaman para pengambil kebijakan yang

    selalu mengutakatik dinas pendidikan dan kebudayaan. aktanya jelas bahwa bicara tentang

     pendidikan kita akan berbicara tentang kebudayaan. *eharusnya pemerintah paham dan clear

     pada terminology ini.

    Dalam hal ini, pemisahan dinas kebudayaan dengan dinas pariwisata menjadi harga mati demi

    menaikkan harkat martabat pendidikan di +ndonesia. +a juga menjadi harga mati demi

    kelangsungan kesejahteraan masyarakat +ndonesia. *eperti diketahui pendidikan adalah salah

    satu pilar terpenting untuk meningkatkan kualitas manusia, karena pendidikan digunakan untuk

    menghitung human development index (HD+) atau indeks pembangunan manusia (+P#) di suatu

    negara. Dari data Human Development eport -/-0, HD+ +ndonesia hanya sebesar ,/-0

    atau hanya berada di rangking 1/ dari 1// negara. 'adi apabila kita bicara kualitas manusia

    maka kita akan merujuk kepada pendidikan. Dan "aktanya pendidikan tidak berjalan maksimal di

    negara ini karena tidak berjalannya optimalisasi "ungsi di dinas kebudayaan, pariwisata dan

     pendidikan.

    2erdasarkan kebijakan yang telah diterapkan oleh pemerintah, "aktanya pemerintah telah

    menimbulkan dua anomali di antara ketiga dinas ini, yang pertama dinas pendidikan tidak

     bersinergi dengan dinas kebudayaan yang "aktanya dua dinas ini adalah satu kesatuan. Kedua,

    dinas kebudayaan malah bersinergi dengan dinas pariwisata yang notabene hal ini adalah

    tindakan yang salah karena ruang lingkup dinas kebudayaan.

    aktanya lebih besar dan massi" dari pada masalah mengurus devisa negara yang masuk yang

    idealnya diurus oleh dinas pariwisata saja.

    Hadir Dinas dan Kebudayaan dan Pendidikan

    2erbeda dengan tulisan Herwandi yang hanya menginginkan dinas kebudayaan saja.

    #enurut saya, yang penting adalah menggagas kembali dinas kebudayaan dan pendidikan.

    Karena secara ideal dinas ini lebih e"ekti" karena saling isi mengisi. !erlepas dari kebijakan trial-

    error  yang dilakukan oleh pemerintah 3rde 2aru yang semenamena terhadap dinas pendidikan

    dan kebudayaan sebelumnya, kalau kita lihat masalah kebudayaan yang simpang siur diurus saat

    ini, dan pendidikan yang tidak memiliki corak identitas nasional, maka pendirian dinas

    kebudayaan dan pendidikan adalah solusi e"ekti". kan tetapi sangat disayangkan sekali karena

     pada masa 3rde 2aru, dinas ini diintervensi oleh para penguasa, sehingga pada saat ini

    masyarakat menjadi alergi memakai struktur lembaga ala 3rde 2aru, padahal secara normati" hal

    ini adalah wujud ideal dari dinas itu sendiri. Kendati begitu, mendirikan dinas kebudayaan dan

     pendidikan sangat penting hari ini karena ia menjadi grand design mensejahterakan bangsa dan

  • 8/16/2019 Pariwisata Dan Pendidikan

    3/3

    negara. +a juga menjadi barometer bagaimana meningkatkan kualitas hidup masyarakat ke arah

    yang lebih baik 

    !api kalau sekiranya pemerintah masih tetap bersikukuh mempertahankan pengelolaan kebu

    dayaan dan pariwisata dalam satu dinas dan tidak memisahkannya ke dalam satu dinaskebudayaan dan pendidikan, maka ia tidak hanya membuat kebudayaan menjadi hancur seperti

    yang dikatakan oleh Herwandi, tapi ia juga membuat pendidikan akan menjadi sangat

    terbelakang di masa depa