para ahli teori
DESCRIPTION
Para Ahli TeoriTRANSCRIPT
-
5/19/2018 Para Ahli Teori
1/71
PARA AHLI TEORI KEPERAWATAN
By: rifkifauzan
Sep 29 2011
PHYLOSOFICAL THEORYHildegard E. Peplau
MODEL KEPERAWATAN HUBUNGAN INTERPERSONAL
A. Pandangan Teoritis1. Teori ini menjelaskan tentang kemampuan dalam memahami diri sendiri & orang lain dengan
menggunakan dasar huungan antar manusia (HAM
2. Menurut Peplau, Keperawatan adalah proses interpersonal karena melibatkan interaksi antara
dua atau lebih individu dengan tujuan bersama.
B. Fase-fase Hubungan Interpersonal :
1. Fase Orientasi ; Perawat dan pasien melakukan kontrak awal untuk menjalin trust, terjadiproses pengumpulan data
2. Fase Identifikasi ; Perawat sebagai fasilitator untuk memfasilitasi expresi perasaan pasien,
melaksanakan asuhan keperawatan3. Fase Eksplorasi ; Perawat telah membantu pasien dalam memberikan gambaran kondisi pasien
4. Fase Resolusi ; Perawat berusaha secara bertahap untuk membebaskan pasien dari
ketergantungan terhadap nakes & menggunakan kemampuan yang dimilikinyaC. Asumsi
Asumsi utama atau asumsi dasar dalam pengembangan model konsep dan teori hubungan
interpersonal Oleh Peplau dibedakan menjadi asumsi eksplisit dan implisit.
1. Asumsi ekplisit memberi pandangan bahwa
Perawat akan membuat pasien belajar ketika ia menerima penanganan perawatan,Menjalankan fungsi keperawatan dan pendidikan keperawatan dengan membantuperkembangan pasien ke arah kedewasaan
Keperawatan menggunakan prinsip-prinsip dan metode-metode yang membimbing proses keresolusi dari masalah interpersonal.2. Asumsi implisit
Mempertegas profesi keperawatan memiliki tanggung jawab legal dalam penggunaan
keperawatan secara efektif dan segala konsekuensinya kepada pasien.
D. Komponen Dasar
Dalam kaitannya dengan perpektif paradigma keperawatan, Peplau juga menguraikan secara
terperinci berdasarkan 4 komponen dasar :1. Manusia
Individu dipandang sebagai suatu organisme yang hidup dalam equilibrium yang tidak stabil
yang berjuang dengan caranya sendiri untuk megurangi ketegangan yang disebabkan olehkebutuhan. Tiap individu merupakan makhluk yang unik, mempunyai persepsi yang dipelajari
dan ide yang telah terbentuk dan penting untuk proses interpersonal
2. LingkunganMerupakan kekuatan yang berada di luar organisme dimana Budaya, adat istiadat dan kebiasaan
http://adamsmile73.wordpress.com/2011/09/http://adamsmile73.wordpress.com/2011/09/http://adamsmile73.wordpress.com/2011/09/ -
5/19/2018 Para Ahli Teori
2/71
serta keyakinan merupakan faktor yang perlu dipertimbangkan dalam menghadapi individu
3. Kesehatan
Suatu perkembangan kepribadian dan proses kemanusiaan yang berkesinambungan ke arahkehidupan yang kreatif, konstruktif dan produktif
4. Keperawatan
Suatu proses interpersonal yang bermakna, bersifat therapeutic.
E. Peran Perwat
Peplau secara terperinci menguraikan beberapa peran perawat :1. Stranger ; menerima pasien secara baik-baik untuk dapat beradaptasi dengan situasi kehidupan
yang berbeda, sehingga tercipta hubungan saling percaya,
2. Teacher ; sebagai guru dalam memberi pengetahuan sesuai kebutuhan,
3. Resource Person ; Sebagai narasumber atau pemberi informasi yang spesifik dalammemahami masalah atau situasi yang baru,
4. Counselors ; Membantu individu untuk memahami dan mengintegrasikan makna kehidupan
saat ini sambil memberikan bimbingan dan dorongan untuk melakukan perubahan,
5. Surrogate; bertindak sebagai advokasi, yaitu atas nama pasien untuk membantu memperjelasdomain saling ketergantungan dan kemandirian
6. Leader ; memimpin pertemuan dengan cara yang saling memuaskan
PHYLOSOFICAL THEORY
FLORENCE NAIGHTINGALE
MODEL NURSING
A. Pandangan Teoritis
1. Filosofi Florence Nightingale sangat dipengaruhi oleh pandangan tentang interaksi pasien danlingkungannya yaitu lingkungan fisik, lingkungan psikologis dan lingkungan sosial.
2. Konsep Nightingale menempatkan lingkungan sebagai fokus asuhan keperawatan danperhatian di mana perawat tidak perlu memahami seluruh proses penyakit merupakan upaya awaluntuk memisahkan antara profesi keperawatan dan kedokteran.
3. Nightingale tidak memandang perawat secara sempit yang hanya sibuk dengan masalah
pemberian obat dan pengobatan, tetapi lebih berorientasi pada pemberian udara, lampu,kenyamanan lingkungan, kebersihan, ketenangan dan nutrisi yang adekuat
4. Model dan konsep ini memberikan inspirasi dalam perkembangan praktik keperawatan,
sehingga akhirnya dikembangkan secara luas, paradigma perawat dalam tindakan keperawatan
hanya memberikan kebersihan lingkungan kurang benar, akan tetapi lingkungan dapatmempengaruhi proses perawatan pada pasien, sehingga perlu diperhatikan.
5. Teori Nightingale memandang Pasien dalam kontek lingkungan keseluruhan : Lingkungan
fisik, Psikologis, dan Sosial.6. Perawat adalah orang yang membantu proses penyembuhan pasien, dimana perawta lebihdituntut harus bisa membuat lingkungan fisik, psikologis, dan sosial pasien selalu nyaman
dengan lingkungan yang bersih.
7. Sebagai contoh : berdasarkan teori ada beberapa hal yang pelu di lakukan perawat pada saatmemberikan nutrisi kepada pasien adalah :
a. Jelaskan pentingnya nutrisi yang baik
b. Posisikan pasien merasa nyaman saat makan
-
5/19/2018 Para Ahli Teori
3/71
c. Buat lingkungan sekitar nyaman
B. Fenomena Keperawatan
1. Florence Nigtingale yang mengamati fenomena bahwa pasien yang dirawat dengan keadaanlingkungan yang bersih ternyata lebih cepat sembuh.
2. Karena masalah munculnya dari dunia empirik, maka proses berpikir tersebut diarahkan pada
pengamatan objek dalam dunia empirik.3. Dalam menghadapi masalah perawat memunculkan reaksi yang berbeda-beda sesuai dengancara berpikirnya.
4. Ilmu dimulai dengan fakta dan kemudian akan diakhiri dengan penemuan fakta pula. Fakta
akan menghasilkan suatu teori yang menjelaskan tentang gejala yang terdapat dalam dunia nyatadan memberikan prediksi terhadap permasalahan tersebut.
5. Teori keperawatan merupakan abstraksi intelektual yang merupakan gabungan antara
pendekatan rasional dengan pengalaman empirik perawat dalam praktik keperawatan. Dalam hal
ini teori merupakan suatu penjelasan yang bersifat rasional yang sesuai dengan objek yangdijelaskan.
C. Kaji dan analisis fenomenaAnalisis masalah mencakup langlah-langkah berikut :
1. Langkah pertama dalam analisa suatu fenomena adalah mengidentifikasi faktor-faktor yangkemunkinan menjadi pencetus terjadinya suatu fenomena tersebut.2. Rumusan ini mengandung pertanyaan mengenai objek empiris dan faktor-faktor yang terkait
di dalamnya. Rumusan masalah didapat melalui pengamatan terhadap objek empiris yang
menjadi fokus utamanya
D. Solusi
1. Mempelajari dan menentukan masalah prioritasnya2. Menyusun alternatif penyelesaian
3. Menentukan tindakan yang mempunyai kemungkinan paling besar akan berhasil denganakibat yang paling menguntungkan
4. Bertindak (modifikasi lingkungan) ciptakan lingkungan yang tenang, aman dan nyaman5. Menilai / evaluasi
PHYLOSOPHYCAL THEORY
JEAN WATSON
Philosophy and Science of Caring
A. filosofis keperawatan
1. Keperawatan sebagai sains tentang human care didasarkan pada asumsi bahwa human science
and human care merupakan domain utama dan menyatukan tujuan keperawatan. Sebagai humanscience keperawatan berupaya mengintegrasikan pengetahuan empiris dengan estetika,
humanities dan kiat/art (Watson,1985).
2. Secara umum dapat didefinisikan sebagai model konseptual atau kerangka kerja yang
menyediakan kerangka acuan bagi perawat untuk membimbing pemikiran mereka, pengamatan,interpretasi dan praktek perawat (seadhouse, 2000) www. Lotsofessays.com
B. salah satu teori filosofis keperawatan
1. Berfokus pada harga diri individu (menghargai kelebihan dan kekurangan klien)
-
5/19/2018 Para Ahli Teori
4/71
2. Manusia adalah unik (memiliki respon yang berbeda-beda terhadap kondisi sakit)
3. Memandang manusia sebagai aspek yang utuh
4. Memandang klien sebagai subjek dan bukan sebagai objekC. Fenomena keperawatan yang ada di tempat kerja
Tindakan pemasangan infus kepada pasien
D. Analisis fenomena1. Berfokus pada harga diri individu; meminta persetujuan klien2. Memandang manusia sebagai individu yang unik; respon klien berbeda-beda terhadap
tindakan infus
3. Pemberian pelayanan kesehatan berdasarkan pada ilmu pengetahuan4. Manusia dipandang sebagai sosok yang utuh; dalam tindakan pemberian infus berdasarkan
kebutuhan klien, menunjukkan rasa empati dan tujuan tindakan dan melibatkan keluarganya dan
mempersilahkan klien untuk berdoa
Manusia dipandang sebagai sosok yang utuh; dalam tindakan pemberian infus berdasarkankebutuhan klien, menunjukkan rasa empati dan tujuan tindakan dan melibatkan keluarganya danmempersilahkan klien untuk berdoa
E. solusi terkait fenomena
Membuat standar operasional prosedur:
1. Mengkaji kebutuhan klien akan kebutuhan tindakan infus2. Menjelaskan pada klien tentang tindakan pemasangan infus
3. Memberi kesempatan pada klien untuk bertanya atau kalarifikasi
4. Meminta persetujuan klien (inform consent)
5. Menjelaskan kepada keluarga tentang tindakan yang akan dilakukan serta melibatkan keluargasaat tindakan dilakukan
6. Menjaga privasi klien
7. Sebelum tindakan klien dipersilhkan untuk bedoa
8. dokumentasiF. Kesimpulan
Falsafah keperawatan menurt jean watsen adalah human care is the heart of nursing :
Aplikasi caring menurut weatson:1. Berfokus pada harga diri individu
2. Melihat manusia adalah unik
3. Memandang manusia sebagai makhluk yang utuh4. Pemberian pelayanan kesehatan berdasarkan ilmu pengetahuan
5. Memandang klien sebagai subjek
TEORI FILOSOFI KEPERAWATAN
PATRICIA BENNERFROM NOVICE TO EXPER
EXELLENCE AND POWER IN CLINICAL NURSING PRACTICEA. TINJAUAN KONSEP
a. Teori filosofis keperawatan
Teori merupakan kumpulan konsep, defenisi dan usulan yang memproyeksikan sebagaipandangan sistematis atas penomena dengan merancang hubungan-hubungan khusus diantara
konsep- konsep untuk keperluan penggambaran, penjelasan, perkiraan atau pengendalian
-
5/19/2018 Para Ahli Teori
5/71
fenomena.
Filosofis keperawatan merupakan keyakinan yang berasal dari nilai, etik, dan moral yang
terdapat dalam pemahaman seorang perawat serta yang mendasari sifat, perilaku, dan tindakankeperawatan dalam memberikan layanan keperawatannya kepada mereka yang membutuhkan
Jadi teori filosofi keperawatan merupakan konsep keyakinan yang berasal dari nilai , etik, dan
moral yang mendasari sifat, perilaku dan tindakan keperawatan.b. Contoh teori filosofis keperawatanTeori From Novice To Expert yang dikembangkan oleh Patricia Benner diadaptasi dari
Model Dreyfus yang dikemukakan oleh Hubert Dreyfus dan Stuart Dreyfus. Teori From
Novice to Expert menjelaskan 5 tingkat/tahap akuisisi peran dan perkembangan profesi meliputi:(1) Novice, (2) Advance Beginner, (3) competent, (4) proficient, dan (5) expert.
B. Penjelasan dari ke lima tingkatan tersebut adalah sebagai berikut
1. Novice
Tingkat Novice pada akuisisi peran pada Dreyfus Model, adalah seseorang tanpa latar belakangpengalaman pada situasinya. Perintah yang jelas dan atribut yang obyektif harus diberikan untuk
memandu penampilannya. Di sini sulit untuk melihat situasi yang relevan dan irrelevan. Secara
umum level ini diaplikasikan untuk mahasiswa keperawatan, tetapi Benner bisamengklasifikasikan perawat pada level yang lebih tinggi ke novice jika ditempatkan pada area
atau situasi yang tidak familiar dengannya.
2. Advance Beginner
Advance Beginner dalam Model Dreyfus adalah ketika seseorang menunjukkan penampilan
mengatasi masalah yang dapat diterima pada situasi nyata. Advance beginner mempunyaipengalaman yang cukup untuk memegang suatu situasi. Kecuali atribut dan ciri-ciri, aspek tidak
dapat dilihat secara lengkap karena membutuhkan pengalaman yang didasarkan pada pengakuan
dalam konteks situasi.
Fungsi perawat pada situasi ini dipandu dengan aturan dan orientasi pada penyelesaian tugas.
Mereka akan kesulitan memegang pasien tertentu pada situasi yang memerlukan perspektif lebihluas.
Situasi klinis ditunjukkan oleh perawat pada level advance beginner sebagai ujian terhadap
kemampuannya dan permintaan terhadap situasi pada pasien yang membutuhkan dan responnya.Advance beginner mempunyai responsibilitas yang lebih besar untuk melakukan manajemen
asuhan pada pasien, sebelumnya mereka mempunyai lebih banyak pengalaman. Benner
menempatkan perawat yang baru lulus pada tahap ini.3. Competent
Menyelesaikan pembelajaran dari situasi praktik aktual dengan mengikuti kegiatan yang lain,
advance beginner akan menjadi competent. Tahap competent dari model Dreyfus ditandai
dengan kemampuan mempertimbangkan dan membuat perencanaan yang diperlkan untuk suatu
situasi dan sudah dapat dilepaskan.Konsisten, kemampuan memprediksi, dan manajemen waktu adalah penampilan pada tahap
competent. Perawat competent dapat menunjukkan reponsibilitas yang lebih pada respon pasien,lebih realistik dan dapat menampilkan kemampuan kritis pada dirinya.
Tingkat competent adalah tingkatan yang penting dalam pembelajaran klinis, karena pengajar
harus mengembangkan pola terhadap elemen atau situasi yang memerlukan perhatian yang dapatdiabaikan. Competent harus mengetahui alasan dalam pembuatan perencanaan dan prosedur
pada situasi klinis. Untuk dapat menjadi proficient, competent harus diizinkan untuk memandu
-
5/19/2018 Para Ahli Teori
6/71
respon terhadap situasi.
Point pembelajaran yang penting dari belajar mengajar aktif pada tingkatan competent adalah
untuk melatih perawat membuat transisi dari competent ke proficient.4. Proficient
Perawat pada tahap ini menunjukkan kemampuan baru untuk melihat perubahan yang relevan
pada situasi, meliputi pengakuan dan mengimplementasikan respon keterampilan dari situasiyang dikembangkan. Mereka akan mendemonstrasikan peningkatan percaya diri padapengetahuan dan keterampilannya. Pada tingkatan ini mereka banyak terlibat dengan keluarga
dan pasien.
5. Expert
Benner menjelaskan pada tingkatan ini perawat expert mempunyai pegangan intuitiv dari situasi
yang terjadi sehingga mampu mengidentifikasi area dari masalah tanpa kehilangan pertimbanganwaktu untuk membuat diagnosa alternatif dan penyelesaian.
Perubahan kualitatif pada pada expert adalah mengetahui pasien yang berarti mengetahui tipe
pola respon dan mengetahui pasien sebagai manusia. Aspek kunci pada perawat expert adalah:
1. Menunjukkan pegangan klins dan sumber praktis2. Mewujudkan proses know-how
3. Melihat gambaran yang luas4. Melihat yang tidak diharapkan
C. Solusinya
Dalam tatanan pelayanan hendaknya dibuat pembagian tugas yang jelas untuk setiap tingkat/jenjang dari noviceexpertVsesuai dengan kemampuan dan wewenang
SKENARIOPATRICIA BENNER : FROM NOVICE TO EXPERT : EXCELLENCE AND POWER IN
CLINICAL NURSING PRACTICETn A. umur 50 tahun dirawat di ruang CVCU RSWS , dengan diagnosa CHF NYHA IV Keluhanpada saat dikaji, pasien sesak, batuk, dan sangat lemas serta susah BAB Dari pemeriksaan fisik
didapat TD : 180/100 mmHg, Suhu : 3670C, RR : 36 x/mnt, Nadi : 120x/mnt, Odem pada kaki.
Hasil pemeriksaan penunjang didapatkan : Albumin 2,1 mg/dl, dan hasil EKG ditemukan QPatologis dan OMI.
BABAK I (Novice)
(Setting)
(scene1)Tn A, tampak berbaring posisi semi fowler, terpasang 02 via kanula nasal 4 l/m. Pasien nampak
gelisah.
Narrator :Situasi pada babak ini menggambarkan bagaimana seorang perawat dalam level NOVICEbekerja. Ida adalah seseorang tanpa latar belakang pengalaman pada situasinya, dalam hal ini
diwakili dalam peran sebagai mahasiswa keperawatan yang sedang praktik. Perintah yang jelas
dan atribut yang obyektif harus diberikan untuk memandu penampilannya. Clinical Instruktur(CI) adalah orang yang berperan dalam meberikan petunjuk dan perintah tersebut.
-
5/19/2018 Para Ahli Teori
7/71
(scene2)
Mahasiswa perawat dengan pembimbing klinik (CI) memasuki ruang pasien, CI memberikan
petunjuk cara perawatan pasien.
CI Selamat pagi Tn A, apa yang bapak rasakan hari ini ? bagaimana tidurnya semalam pak?
Tn A Sy tdk bisa tdr sus, karna sesak.CI Ida (mahasiswa perawat) coba kamu ukur tandatanda vital nya Tn A dan takar urinnya.
Ida Baik Bu. (kemudia ida mengukur tanda vital Tn A, mengamati urin yang ditampung sejak 3
jam sebelumnya. Hasil pengukuran TD 180/100 mmHg, urin output 40 ml dalam waktu 3 jam)
BABAK II (Beginner & Competent)
(scene 3)(Setting)
Kamar Tn A.
(Narrator) :
Babak ini menggambarkan bagaimana perawat dalam level ADVANCE BEGINNER, dalam hal
ini diperankan Ns Beginner. menunjukkan penampilan mengatasi masalah yang dapat diterimapada situasi nyata. Benner menempatkan perawat yang baru lulus dalam level ini. Peristiwa ini
terjadi pada hari berikutnya. Tn A sedang tiduran, tetapi terlihat lebih lesu dari biasanya, dantidur dengan memejamkan mata. Ns Beginner sedang memeriksa catatan medis laporan hari
sebelumnya
(Scene 3)
Ns Beginer membaca catatan perkembangan Tn A dengan kondisi TD meningkat menjadi190/100 mmHg, Tn A mengeluh sangat pusing dan mata berkunang-kunang.
Ns Beginer (kening berkerut, tampak berfikir) Kok perkembangan Tn A seperti ini ? TD semakinmeningkat (190/100 mmHg). Coba Saya cek dulu. (kemudian Ns. Beginer melakukan
pengecekan, dan ternyata benar. Ns. Beginer melanjutkan melakukan pemeriksaan fisik danmendapatkan hasil oedem (+), urin output 30 ml dalam 3 jam dan berwarna sangat pekat.Ns. Beginer (melaporkan kepada perawat competent). Ns. Compi saya lihat kondisi Tn A
semakin memburuk, TD semakin tinggi, urine output hanya 30 ml dalam 3 jam, dan mengeluh
kepala pusing serta mata berkunang-kunang. Saya pikir Tn A perlu penanganan lebih lanjut lagi.Menurut saya Tn A perlu dilakukan pemeriksaan ulang laboratorium protein urine, observasi
secara ketat TD, urine output, dan keadaan umum Tn A karena berdasarkan teori, nanti berakibat
buruk.
Ns. Competence (mendengarkan laporan Ns Beginner dengan mengangguk-angguk, kemudianmeminta catatan medis yang dipegang Ns Beginner.)
Kamu betul Ns Gin. Mari kita cek bersama-sama (Ns Competent dan Ns Beginner bersama-
sama ke ruangan Tn A.Ns. Competence Selamat pagi Tn A. Rapi sekali hari ini.Tn A Selamat Pagi Suster (duduk di tepi tempat tidur. Kemudian memejamkan matanya
sebentar
Ns. Competence (mengamati tingkah laku Tn A) bagaimana perasannya pagi ini pak? sepertinyaada yang mengganggu?
Tn A (mengambil napas dalam, masih sambil memicingkam mata seperti orang silau) Ini, kepala
pusing terus. Kaki ini rasanya tambah besar saja (sambil menunjuk kaki).
-
5/19/2018 Para Ahli Teori
8/71
Ns Competence He-eh Baik Tn A kita periksa dulu ya. (sambil mengambil tensimeter dan
stetoskop. Ns. Beginner membantu memasangkan mansetnya. Sementara Ns Competence
melakukan pemeriksaan fisik pada kepala dan selanjutnya melakukan pemeriksaan tekanandarah. Setelah melakukan pemeriksaan tekanan darah, Ns Competence mengecek kantung urin
yang ada. Setiap hal yang berkaitan dengan peningkatan tekanan darah di tanyakan pada Tn A
dengan penuh perhatian)
(Narrator)
Aktivitas yang dilakukan Ns Competent menunjukkan penguasaanya pada kasus yang sedangdihadapi. Tahap competent dari model Dreyfus ditandai dengan kemampuan mempertimbangkan
dan membuat perencanaan yang diperlukan untuk suatu situasi dan sudah dapat dilepaskan.
Level ADVANCE BEGINNER akan menjadi COMPETENT dengan menyelesaikan
pembelajaran dari situasi praktik aktual dengan mengikuti kegiatan yang lain.Konsisten, kemampuan memprediksi, dan manajemen waktu adalah penampilan pada tahap
competent. Perawat competent dapat menunjukkan reponsibilitas yang lebih pada respon pasien,
lebih realistik dan dapat menampilkan kemampuan kritis pada dirinya.
Situasi berikut ini menggambarkan bahwa Ns Competence berkonsultasi dengan Ns Proficientsebagai penanggung jawab utama perawatan pasien atau Perawat Primernya.
BABAK III (Competent, Proficience dan Expert)
(Narrator)
Perawat pada level PROFICIENT menunjukkan kemampuan baru untuk melihat perubahan yang
relevan pada situasi, meliputi pengakuan dan mengimplementasikan respon keterampilan darisituasi yang dikembangkan. Mereka akan mendemonstrasikan peningkatan percaya diri pada
pengetahuan dan keterampilannya. Pada tingkatan ini mereka banyak terlibat dengan keluarga
dan pasien.(Setting)
Nurse Station(Scene 4)
Ns. Proficient Ns Compi, pemeriksaan urin terakhir Tn A sudah dilakukan?Ns. Competence 15 menit yang lalu, diperiksa protein urin ulang, tetapi hasilnya belum ada.
Ns. Profocient Coba kita telp petugas lab, tanyakan langsung hasilnya. (hasil pemeriksaan
protein urin ). Coba dilihat terapi diuretiknya.(Lasix 2 x 10 mg).
Kemudian Ns Proficient datang ke ruang rawat Tn A untuk berinteraksi/berdialog dengan Tn Adan keluarganya.
(Scene 5)(Setting)
Ruang perawatan Tn A
Ns. Proficient Selamat Siang Tn A, ibu, dan keluarga. Apa yang Tn A rasakan sekarang?
Tn A (lemah, lesu). Saya masih pusing suster dan rasanya sakit saya semakin berat. Badan sayabengkak-bengkaknya tidak berkurang Sus?
Ns. Proficient oh begitu ya? Memang kondisi Tn A masih Sangat lemah, karena tekanan
darahnya masih tinggi, kemudian dari hasil pemeriksaan albumin masih 2,1, air kencing yang
-
5/19/2018 Para Ahli Teori
9/71
keluar juga masih sedikit ya pak. (kemudian Ns.Proficient menjelaskan tentang proses
penyakitnya kepada pasien dan keluarganya). oh iya Tn A, selama ini apakah bapak pernah
dirawat dengan gejala yang sama? Bagaimana pola makan dalam keluarga ibu/bapak? Apakahsering/senang mengkonsumsi makanan yang banyak mengandung garam dan berlemak? Apakah
ada anggota keluarga lain yang mempunyai penyakit jantung? bagaimana aktifitas bapak sehari-
hari ? Dll (kaji hal-hal yang terkait dengan jantung).
Tn A ya, saya pernah masuk RS sekitar 2 tahun yang lalu dengan keluhan yang sama dgn
sekarang. Saya suka makan coto, bapak saya meninggal karna penyakit jantung. Saya sangatsibuk dikantor mulai pagi sampai sore dan saya jarang berolahraga.
(Narrator) :Perawat dengan kemampuan level PROFICIENT memerlukan pembelajaran terus menerus
dengan berdiskusi dengan koleganya baik yang setingkat maupun konsultasi dengan level
EXPERT.
Scene berikut menggambarkan bagaimana proses belajar seumur hidup itu berjalan. Perawatlevel PROFICIENT berdiskusi dengan perawat EXPERT. Perawat Expert dalam hal ini dapat
berperan sebagai penyelia maupun juga sebagai sejawat Perawat Primer atau bisa jugapembimbing seniornya. Perawat EXPERT dalam hal ini memulai proses pembelajaran. Perawat
EXPERT dalam cerita ini adalah perawat senior di ruang rawat ini.
(Scene 6
(Setting)
Nurse StationNs. proficient berdialog dengan Ns. Expert untuk membicarakan kasus Tn A
Ns. Expert Ns. Profi, bagaimana perkembangan kondisi Tn A?Ns. Proficient saat ini kondisi Tn A masih lemah sesuai dengan hasil pemeriksaan fisik maupun
laboratorium. Saya juga mendapatkan data bahwa Tn A memang memiliki riwayat penyakit
jantung dan mempunyai kebiasaan pola makan yang banyak mengandung lemak dan garam.Riwayat keluarga klien dengan penyakit jantung. . Bagaimana menurut Ns. Ert ?
Ns. Expert oh..begitu. berarti kita perlu menindak lanjuti kasus Tn A ini.
Kemudian Ns. Expert mengunjungi Tn A dan keluarganya di ruang rawat Tn A.
(Scene 7)
Ns. Expert Selamat siang bapak dan ibu keluarga Tn A. Tadi perawat Ns Profi sudah banyak
bertanya dan menjelaskan tentang kondisi Tn A. Saya harap Tn A dan keluarga bisa menerima
situasi dan kondisi ini dengan terbuka, ikhlas, dan lapang dada. Memang saat ini kondisi Tn Abenar seperti apa yang sudah dijelaskan oleh perawat teman kami.
Tn A Iya suster, saya pasrah. Saya hanya berpikir masih ada Allah SWT, yang akan membantu
saya.
Istri Tn A Saya dan keluarga juga pasrah menyerahkan semua pada Yang Kuasa.
-
5/19/2018 Para Ahli Teori
10/71
Ns. Expert Ya..bagus. segala sesuatu memang harus kita serahkan kepada Allah SWT. Kami
disini sebagai tim kesehatan/keperawatan hanya berusaha, dan yang menentukan Allah SWT.
Selanjutnya kira-kira apa yang akan bpk lakukan terkait dengan masalah yang bpk hadapisekarang?
Tn A/istri Kami tidak tahu suster, sebaiknya bagaimana ya?
Ns. Expert Baiklahsaya akan menjelaskan hal-hal yang sebaiknya bpk dan keluarga bisa
lakukan. Saya akan memberikan gambaran / alternatif yang dapat Tn A dan keluarga lakukan.Saya tidak akan memaksakan pilihan Tn A dan keluarga. Tn A sebaiknya berusaha untuk mulai
melakukan pola hidup sehat dengan cara mengurangi makanan berlemak seperti coto kurangi
juga makanan yang banyak mengandung garam, olahraga ringan secara teratur misalnya jalanpagi, hindari stres, jangan terlalu memforsir tenaga, istirahat yang cukup dan melakukan kontrol
secara teratur serta hal paling penting adalah lebih mendekatkan diri kepada sang pencipta Allah
SWT. Saya kira itu saja Tn A.
Tn A Terimakasih atas sarannya sus
Ns. Expert dan Ns. Proficient meninggalkan ruangan..
(narrator)
Demikian tadi cerita yang menggambarkan perkembangan kemampuan perawat dari tingkatNOVICEEXPERT yang merupakan teori Patricia Benner. Semoga gambaran tersebutmewakili pemahaman yang sesuai.
PHYLOSOFICAL THEORY
Marylin Anne Ray
Theory of Bureaucratic caring
1. Caringa. sebagai gambaran yang komplek, terhadap kondisi transkultural, berhubungan dengan proses
mencakup etika dan spiritual yang berhubungan dengan budi dan perilaku yang baik yang
didasarkan atas kasih sayang sebagai respon terhadap suatu kebutuhan, penderitaan dan keadaanlain.
b. Caring dalam suatu budaya/sosial termasuk budaya individu maupun budaya dalam organisasi
misalnya rumah sakit.2. Spiritual
a. Dalam konteks Spiritual dibutuhkan kreativitas dan pilihan dalam konteks komunitas
b. Contoh; seorang perawat tidak berhak memaksakan suatu kepercayaan tetapi hanya menjadi
fasilitator terhadap hal-hal yang terkait dengan masalah spiritual etik
3. Pendidikan Program pendidikan formal dan informal dengan menggunakan media audiovisual sebagai
sumber informasi dan melalui bentuk-bentuk lain pengajaran yang berhubungan dengan caring.
4. Physical Faktor fisik sangat berpengaruh terhadap biologis dan mental karena pikiran & tubuh
merupakan suatu kesatuan yang saling mempengaruhi.
5. Sosial Budaya Contoh sosial budaya adalah etnik, budaya, struktur keluarga, hubungan antara teman dan
-
5/19/2018 Para Ahli Teori
11/71
keluarga, komunikasi, interaksi sosial, dukungan.
6. Legal
a. Berhubungan dengan tanggung jawab dan tanggung gugat yang selalu berhubungan denganaturan dan prinsip hukum
b. Contoh prosedur tindakan, inform consent, privasi dan hal-hal yang terkait dengan keadaan
malpraktek yang menjadi tanggung gugat terhadap klien, keluarga dan tenaga profesional7. Teknologi Dalam perawatan menggunakan teknologi modern seperti penggunaan mesin untuk diagnostik
test, terapi dan penggunaan komputer dalam pendokumentasian
8. Ekonomi Caring berhubungan dengan faktor keuangan, sistem asuransi, sebagai penunjang.
9. Politik. Sebagai kekuatan yang mempengaruhi perawat dalam pengambilan keputusan dan bagaimana
perawat melakukan pelayanan kesehatan.
KasusSeorang pasien masuk rumah sakit dengan kondisi emergency tetapi disisi lain pasien mengalami
kesulitan ekonomi, dimana pasien tidak mampu membayar administrasi rumah sakit sedangkanpasien ini butuh pelayanan cepat sementara perawat yang bertugas menolak untuk melakukan
tindakan karena menunggu administrasi selesai
1. Caring
Memberikan perhatian kepada pasien berdasarkan kebutuhan berdasarkan kasih sayang, tulusdan adil serta bertanggung jawab
2. Spiritual
Secara etis perawat seharusnya memberikan dukungan moral dan mengerjakan kewajibannya3. Pendidikan
Sharing informasi tentang sistem pelayanan rumah sakit sebagai bentuk pendidikan kepadapasien
4. Physical Perawat harus memberikan pelayanan keperawatan untuk memberikan kepuasan secara psikis
5. Sosial kultur
menghormati nilai sosial pasien menjelaskan dengan sikap terapeutik (ramah
6. Legalitas
Perawat harus bekerja berdasarkan standar Melibatkan tim kesehatan yang lain
7. Teknologi
Tindakan harus dikerjakan sesuai prosedur melalui pemeriksaan dari sederhana sampaikompleks8. Ekonomi
Menyelesaikan pengambilan keputusan terkait pendanaan oleh pasien
9. Politik
Membuat keputusan harus melibatkan tim kesehatan seperti dokter dan tenaga rekam medikadministrasi
-
5/19/2018 Para Ahli Teori
12/71
Tindakan
1. Caring
Memberikan perhatian kepada pasien berdasarkan kebutuhan berdasarkan kasih sayang, tulusdan adil serta bertanggung jawab
2. Spiritual
Secara etis perawat seharusnya memberikan dukungan moral dan mengerjakan kewajibannya3. Pendidikan Sharing informasi tentang sistem pelayanan rumah sakit sebagai bentuk pendidikan kepada
pasien
4. Physical Perawat harus memberikan pelayanan keperawatan untuk memberikan kepuasan secara psikis
5. Sosial kultur
menghormati nilai sosial pasien
menjelaskan dengan sikap terapeutik (ramah dan akrab)6. Legalitas
Perawat harus bekerja berdasarkan standar
Melibatkan tim kesehatan yang lain7. Teknologi
Tindakan harus dikerjakan sesuai prosedur melalui pemeriksaan dari sederhana sampai
kompleks
8. Ekonomi Menyelesaikan pengambilan keputusan terkait pendanaan oleh pasien
9. Plotik
Membuat keputusan harus melibatkan tim kesehatan seperti dokter dan tenaga rekam medikadministrasi
PHYLOSOPHYCAL THEORIES
KATIE ERICKSONTheory of Caritative Caring.
A. Yang dimaksud dengan teori filosofis keperawatan (Phylosophical Theories)
a. Filosofi adalah pandangan (view point) dari suatu teori yang meliputi asumsi, keyakinan dannilai dari teori tersebut dan merupakan pegangan bagi setiap orang yang menggunakannya.
b. Teori adalah kumpulan konsep, defenisi dan dalil yang memproyeksikan pandangan yang
sistematis terhadap suatu fenomena dengan merancang suatu hubungan yang spesifik antarakonsep-konsep dan bertujuan untu menjelaskan, memprediksi atau mengontrol suatu fenomena.
Menurut Chinn & Kramer (1991) teori adalah suatu struktur ide yang kreatif yang sangat teliti
untuk memproyeksikan suatu pandangan sistematis dan mempunyai maksud tertentu terhadap
suatu fenomena yang bersifat sementara.
c. Filosofi Keperawatan Keyakinan yang berasal dari nilai, etik, dan moral yang terdapat dalampemahaman seorang perawat serta yang mendasari sifat, perilaku, dan tindakan keperawatan
dalam memberikan layanan keperawatannya kepada mereka yg membutuhkan.d. Kesimpulan : Teori filosofi Keperawatan Kumpulan konsep, dalil, ide yg kreatif yg sangat
teliti untuk memproyeksikan suatu pandangan sistematis kemudian dijadikan keyakinan yang
berasal dari nilai, etik, dan moral yang terdapat dalam pemahaman seorang perawat serta yangmendasari sifat, perilaku, dan tindakan keperawatan dalam memberikan layanan keperawatannya
kepada mereka yg membutuhkan.
-
5/19/2018 Para Ahli Teori
13/71
B. Salah satu yang termasuk dalam teori filosofi keperawatan adalah TEORI KATIE
ERICKSON (Caritative Caring)
Konsep dasar dari caritative caring oleh Erikson adalah :1. Caritas
Mengandung makna; cinta dan kemurahan hati. Caritas merupakan motif dasar dari ilmu caring,
artinya bahwa keyakinan, harapan dan cinta dicapai dengan perantaraan caring melalui tindakanpemeliharaan, pelaksanaan (playing), dan pembelajaran2. Caring Communion
Caring comunion mengandung konteks pengertian dari caring dan menjadi struktur yang
menentukan realitas caring. Caring comunion terdiri dari intensitas dan vitalitas; kehangatan,keakraban, ketenangan, ketanggapan, kejujuran dan toleransi. Dalam caring comunion
memungkinkan hubungan antara seseorang dengan orang lain dimana individu memiliki
perasaan bahwa suatu saat dia bisa saja mengalami keadaan yang sama dengan orang lain.
Caring comunion adalah apa yang menyatukan dan mengikat individu/manusia tersebut sehinggamembuat caring itu berarti
3. Tindakan caringErikson mengatakan bahwa tindakancaring merupakan suatu seni/cara menjadikan sesuatu yang
kurang spesial menjadi sangat special4. Etika Caritatve CaringEtika caritative caring terdiri dari etika caring itu sendiri yang ditetapkan oleh motif caritas.
Etika caring menitik beratkan pada hubungan dasar antara pasien dan perawat, dimana saat
perawat menemui pasien memenuhi batasan-batasan etika yang jelas. Sikap yang ditampakkandilakukan melalui pendekatan- pendekatan yaitu tanpa ada prasangka dan tetap melihat manusia
sebagai makhluk yang bermartabat. Dalam hal ini, kita akan berkorban sesuatu dari diri kita demi
orang lain.
5. Martabat
Dalam berinteraksi dengan pasien perlu diperhatikan martabat pasien. Ada dua jenis martabat,yaitu martabat yang mutlak dan martabat yang relatif. Martabat yang relatif dipengaruhi/dapat
diperoleh dari budaya.
6. Menerima panggilan/undangan/invitasiPerawat datang mengunjungi pasien dan memberikan tindakan perawatan atas permintaan atau
undangan dari pasien/keluarga sendiri. Dalam hal ini, perawat berusaha memberikan yang
terbaik dengan memenuhi kebutuhan dasar pasien.7. Penderitaan
Penderitaan ada yang dihubungkan dengan kondisi sakit, perawatan, dan kehidupan. Penderitaan
yang dihubungkan dengan kondisi sakit dimana pasien mengalami penderitaan karena kondisi
sakitnya tersebut. Penderitaan yang dihubungkan dengan perawatan, dimana kadang pasien
mengalami penderitaan akibat pada saat diberi tindakan perawatan, kurang dipertimbangkanmasalah martabat pasien, kurangnya keramahan petugas, adanya kesalahan tindakan, dan terapi
latihan yang menyiksa. Hal tersebut menimbulkan penderitaan dalam kehidupan pasien8. Penderitaan manusia
Pasien dalam hal ini manusia yang mengalami penderitaan. Keadaan yang digambarkan oleh
pasien saat dia mengalami sakit dimana pada saat itu ia memikul penderitaan9. Rekonsiliasi
Rekonsiliasi merupakan suatu bentuk drama dari penderitaan dimana seseorang yang menderita
-
5/19/2018 Para Ahli Teori
14/71
ingin memastikan penderitaan yang dialaminya dan diberi kesempatan dan mencapai
rekonsoliasi/kedamaian
10. Budaya caring
Budaya caring merupakan konsep dimana Erikson menggunakan lingkungan berdasar pada
elemen budaya sebagai tradisi, ritual dan nilai-nilai dasar. Budaya yang berbeda memiliki dasarperubahan nilai etos. Bila suatu comunion muncul berdasarkan etos, budaya menjadi lebih
menarik. Budaya caring menunjukkan sikap tanggap terhadap manusia, martabat dan
kesuciannya dalam membentuk tujuan communionC. Mengidentifikasi dan memilih fenomena keperawatan
Kasus :
Tn. A berumur 68 tahun, seorang pensiunan guru datang seorang diri ke RS untuk memeriksakan
diri dengan keluhan pusing,jantung berdebar-debar,keringat dingin,pandangan berkunang-kunang,dan hasil laboratorium GDS 50 mg/dl. Dari pengkajian diketahui bahwa klien ini sudah
menderita DM sejak 4 tahun terakhir. Dalam komunikasi antara klien dan perawat, klien
mengatakan bahwa ia merasa hidup sendiri walaupun ia tinggal bersama 2 orang anaknya, tetapi
mereka tidak mempedulikan dirinya. Klien mengatakan bahwa anak-anak hanya sibuk denganurusan masing-masing bahkan untuk berkumpul dengan anaknya sangat jarang terjadi.
Akhirnya klien dirawat di RS, kemudian Perawat meminta nomor keluarga yang dapatdihubungi. Awalnya klien menolak namun dengan pengertian dari perawat akhirnya iamemberikan nomor anggota keluarganya. Perawat kemudian menghubungi keluarga dan
menceritakan kondisi Tn. A. Dari komunikasi tersebut ternyata keluarga sangat mencemaskan
Tn. A karena ia tidak memberitahukan keluarga ketika akan meninggalkan rumah. Keluargamengatakan sejak ditinggal istri klien lebih banyak diam dan kadang marah tanpa jelas
penyebabnya, sehingga anak tidak memahami kebutuhan klien.
Setelah komunikasi tersebut, keluarga menjenguk klien di RS, namun klien tidak menunjukkan
respon yang baik. Ketika ia membutuhkan sesuatu ia tidak ingin dibantu keluarga. Seperti
kejadian pagi itu ia ingin makan namun harus disuap karena kelemahan yang dialami ketikakeluarga menawarkan bantuan klien tidak menerima ia lebih memilih memanggil perawat.
Melihat kondisi tersebut akhirnya perawat mengajak klien berkomunikasi membicarakan
masalah tersebut.Ketika berbincang-bincang dengn klien, klien mengatakan bahwa ia sangat nyaman di RS karena
perawat lebih memahami perasaannya di banding keluarganya sendiri, seandainya keluarganya
bias bersikap seperti perawat tentu ia sangat bahagia.Kemudian perawat, dengan hati-hati meminta kepada Tn. A untuk memberikan pendapatnya
tentang keluarga Tn. A dan ia bersedia untuk mendengar pendapat perawat. Perawat bahwa
sebenarnya keluarga sangat menyayangi klien dan ingin selalu menemani klien namun kesibukan
mereka yang tidak bisa ditinggalkan sehingga kadang keluarga tidak ditempat ketika klien
membutuhkan. Namun keluarga berjanji akan berusaha mengatur waktu agar mereka dapatbergantian merawat bapak. Perawat juga mengatakan akan membantu keluarga bagaimana cara
merawat klien ketika nanti pulang ke rumah sehingga nantinya klien tidak marasa terabaikan.Ketika klien mendengar pendapat perawat, klien tersebut menunduk dan menangis serta
mengatakan bahwa memang sebenarnya anak-anaknya sayang kepadanya. Mereka tidak pernah
mengeluh, apalagi berkata kasar kepadanya. Mereka sangat ramah dan berusha sabarmenghadapi klien yang diakui klien sering membuat anak-anaknya bingung.
Kemudian klien meminta perawat untuk memanggil anaknya dan meminta maaf kepada mereka
-
5/19/2018 Para Ahli Teori
15/71
demikian pula sang anak meminta maaf kepada ayahnya dan berjanji akan selalu menyayangi
dan memperhatikan klien.
D. Analisa dari fenomena tersebut berdasarkan teori Katie Erickson:
1. Caritas : klien tidak mendapatkan perhatian dari keluarga dan mengannggap perawat lebih
dapat memberikan perhatian kepada klien2. Caring communion : perawat menyadari pentingnya kehangatan, ketenangan, ketanggapan,
kejujuran dan toleransi
3. Tindakan caring : menjadikan klien sebagai orang yang sangat penting diperhatikan4. Etika caritative caring : melihat klien sebagai seorang yang bermartabat, perawat rela
berkorban demi orang lain
5. Martabat : perawat perlu memperhatikan martabat pasien
6. Menerima panggilan : ketika klien membutuhkan perawat, maka perawat segera menemuiklien
7. Penderitaan : klien sedang menderita sakit DM yang berdampak pada penurunan kondisi
kesehatannya. Keramahan perawat membuat klien dapat merasa lebih nyaman di RS disbanding
di rumah bersama keluarga8. Penderitaan manusia : klien merasa beban yang dirasakan tidak mendapat perhatian dari
keluarga sehingga dirinya merasa sendiri.9. Rekonsiliasi : memberikan kesempatan kpd klien untuk mendapatkan kedamaian. Kedamaianmulai dapat dirasakan klien ketika ia mulai menyadari kasih saying dan perhatian dari keluarga
yang selama ini ia rindukan.
10. Budaya caring : ketika sakit, maka berdasarkan budaya, ketika seorang sakit mereka sangatmembutuhkan support dari klg. Support keluarga membuat klien bersemangat dan menjalani
hidupnya dengan lebih damai, aman dan tentram.
E. Solusi terkait fenomena tersebut
1. Perawat mampu memberikan caring kepada klien berupa kehangatan, ketenangan,ketanggapan, serta keakraban shg membuat caring itu berarti
2. Perawat menunjukkan etika caring yang begitu menghargai klien dan melakukan pendekatan-pendekatan tanpa adanya prasangka-prasangka buruk terhadap klg ataupun klien
3. Ketika terjadi konflik antara klien dan keluarga maka perawat berperan dalam menyatukan
klien dan keluarganya4. Untuk menerapkan caritative caring, maka perawat dituntut mampu melakukan komunikasi
terapeutik, membina hubungan saling percaya dan mampu melihat keadaan dan situasi kapan
kita dapat memberikan masukan kepada klien agar apa yang kita sampaikan dapat diterima olehklien.
AHLI TEORI MODEL KONSEPTUAL KEPERAWATAN1. Mira Lestin Levine : The conservation Model (1921-1996)a. Fokus teory Mira Lestin Levine adalah Konservasi Model
b. Konsep teory Levine terdiri :
Adaptasi (adaptation)Wholeness
Konservasi (concerpatin)
1) Adaptasi (adaptation)
-
5/19/2018 Para Ahli Teori
16/71
Adaptasi adalah proses dimana klien memelihara integritas di dalam lingkungan yang nyata baik
internal maupun eksternal (Levine, 1966, 1989 dalam Tomey & Alligood, 2006)
Adaptasi adalah konsekuensi dari interaksi antara orang dengan lingkungan. Keberhasilan dalammenghadapi lingkungan tergantung dari adekuatnya adaptasi (Levine, 1990)
Levine (1991) dalam Parker (2001) dan Tomey & Alligood (2006) mengemukakan 3 (tiga)
karakteristik dari adaptasi yaitua) HistoricityAdaptasi merupakan proses historis, dimana respon didasarkan pada pengalaman masa lalu baik
itu dari segi personal maupun genetik.
b) SpecifityAdaptasi juga bersifat spesifik, artinya bahwa pada perilaku individu memiliki pola stimulus
respon yang spesifik dan unik dalam aktivitas kehidupan sehari-hari
c) Redundancy
Adaptasi bersifat redundancy yang berarti pilihan akan selamat atau gagal oleh individu untukmemastikan terjadinya adaptasi yang berkelanjutan. Jika suatu sistem tubuh tidak mampu
beradaptasi, maka sistem yg lain akan mengambil alih & melengkapi tugasnya.Redundancy
dipengaruhi oleh trauma, usia, penyakit atau kondisi lingkungan yang membuat individu tersebutsulit untuk mempertahankan hidup
2) Wholeness
Konsep Wholeness dari Levine didasari dari teori Erikson; different between total and whole
(1984,1986) yang menyatakan :wholeness emphasizes a sound, organic,progressive, mutuality between diversified fungtion
and parts within an intirety, the boundaries of which open and fluen (P.98)
Dari definisi yang dikemukakan oleh Erikson diatas, Levine menganggap bahwa Wholenessmerupakan system terbuka dan menggabungkan bagian-bagian untuk sebuah keutuhan untuk
menghadapi perubahan lingkungan.
Wholeness didasarkan pada uraian keseluruhan sebagai satu sistem terbuka yang berarti
wholeness menekankan suatu bunyi, organik, dan progresif yang sama antara fungsi-fungsi yangberaneka ragam dan bagian secara keseluruhan, serta batasan-batasan yang bersifat terbuka
(Levine dalam Parker,2001).
3) Konservasi (conservation)Konservasi berarti cara yang kompleks untuk melakukan fungsinya pada saat tantangan berat
menghalanginya. Konservasi juga menjelaskan suatu sistem yang kompleks yang mampu
melanjutkan fungsi ketika terjadi tantangan yang buruk. Dalam hal ini bahwa individu mampuuntuk berkonfrontasi dan beradaptasi demi mempertahankan keunikan mereka. Melalui
konservasi ini individu mampu menghadapi tantangan, melakukan adaptasi dan tetap
mempertahankan keunikan pribadi. Perhatian utama pada konservasi adalah menjaga keutuhan
individu(Levine dalam Parker, 2001 dan Tomey & Alligood, 2006).
Model Konservasi Levine berfokus pada individu sebagai makhluk yang holistik, dan bidangutama dari perhatian perawat dalam pemeliharaan individu secara keseluruhan. Polit &
Henderson (1995) mendefinisikan ilmu keperawatan sebagai dukungan dan intervensi terapeutik
berdasar pada ilmu pengetahuan atau terapeutik (Ruddy, 2007). Model Levine menekankan padaproses interaksi dan intervensi keperawatan yang diberikan bertujuan untuk peningkatan
kemampuan beradaptasi dan mempertahankan keutuhan tersebut. Tindakan keperawatan
berdasar pada empat prinsip, yaitu (Levine dalam Ruddy, 2007):a) Konservasi energi
-
5/19/2018 Para Ahli Teori
17/71
Merupakan keseimbangan dan perbaikan energi yang dibutuhkan individu untuk melakukan
aktivitas. Hal tersebut juga termasuk keseimbangan energi input dan output untuk menghindari
kelemahan yang berlebihan. Contohnya adalah proses penyembuhan dan proses penuaan.Intervensi keperawatan dilakukan untuk mengurangi ketergantungan terhadap pemenuhan
kebutuhan. Contoh lain adalah istirahat yang adekuat, mempertahankan nutrisi yg adekuat &
aktivitas.b) Konservasi Integritas strukturalPenyembuhan adalah proses perbaikan integritas struktur dan fungsi dlm mempertahankan
keutuhan diri. Contohnya bila menghadapi individu pasca amputasi, perawat harus membantu
individu tersebut untuk menuju tingkat adaptasi baru. Contoh tindakan lain adalah membantuklien dalam latihan ROM, mempertahankan personal hygiene klien.
c) Konservasi Integritas personalMenyadari pentingnya harga diri dan identitas diri klien serta penghormatan terhadap privasi.
Dalam hal ini, perawat dalam melakukan intervensi keperawatan harus menghargai
keberadaannya seperti menghargai nilai dan norma yang dianut serta keinginannya, menyapa
dengan sopan, meminta izin sebelum melakukan tindakan dan melakukan tahapan terminasisetelah melakukan tindakan dan sebelum meninggalkan klien. Selain itu, perawat juga
memahami, menghargai dan melindungi kebutuhan akan jarak (space).d) Konservasi Integritas sosialKeterlibatan anggota keluarga dalam pemenuhan kebutuhan keagamaan atau spiritual dan
penggunaan hubungan interpersonal. Individu mendapatkan makna kehidupan melalui komunitas
sosial. Perawat membantu menghadirkan anggota keluarga dan menggunakan hubunganinterpersonal untuk menjaga integritas sosial.
Model Konsep KeperawatanMartha Elizabet Roger
Martha E. Roger : Unitary Human Being.
Model Konsep Keperawatan Martha Elizabet Roger
BAB I
PENDAHULUANA. Latar Belakang
Martha Elizabeth Roger lahir pada tanggal 12 Mei 1914 di Dallas, Texas. Beliau memulai karir
sarjananya ketika beliau masuk di Universitas Tennessee di Knoxville pada tahun 1931. Beliau
masuk sekolah keperawatan di RSU Knoxville pada September 1933. Beliau menerima gelarDiploma Keperawatan pada tahun 1936 dan menerima gelar B.S dari George Peabody College di
Masville pada tahun 1937. Pada tahun 1945 beliau mandapat gelar MA dalam bidang
pengawasan kesehatan masyarakat dari Fakultas Keguruan Universitas Columbia, New York.Beliau menjadi Eksekutif Direktur dari pelayanan keperawatan di Phoenix, AZ. Beliaumeninggalkan Arizona pada tahun 1951 dan kembali melanjutkan sekolah di Universitas Johns
Hopkins, Baltimre MD dg memperoleh gelar MPH tahun 1952 dan Sc.D tahun 1954. Beliau di
tetapkan menjadi Kepala Bagian Keperawatan di New York University pada tahun 1954.Secara resmi beliau mengundurkan diri sebagai Professor dan Kepala Bagian Keperawatan pada
tahun 1975 setelah 21 tahun dalam pelayanan. Pada tahun 1979 beliau pensiun dengan hormat
dengan memakai gelar Professornya dan terus aktif mengembangkan dunia keperawatan sampai
-
5/19/2018 Para Ahli Teori
18/71
beliau meninggal pada 13 maret 1994.
Dalam teorinya, Martha Rogers (1970), mempertimbangkan manusia ( kesatuan manusia)
sebagai sumber energi yang menyatu dengan alam semesta. Manusia berada dalam interaksiyang terus menerus dengan lingkungan (lutjens,1995). Selain itu, manusia merupakan satu
kesatuan utuh memiliki integritas diri dan menunjukkan karakteristik yang lebih dari sekedar
gabungan dari beberapa bagian (Rogers 1970).Manusia yang utuh merupakan Empat sumber dimensi energi yang diidentifikasi oleh pola danmanisfestasi karakteristik spesifik yang menunjukkan kesatuan dan yang tidak dapat di tinjau
berdasarkan bagian pembentuknya (Maminer Toey,1994).
Keempat dimensi yang di gunakan oleh Martha E. Rogers sumber energi, keterbukaan,
keteraturan dan pengorganisasian, dan empat dimensionalitas manusia digunakan untuk
menentukan prinsip mengenai bagaimana berkembang.B. Tujuan
Untuk meningkatkan pengetahuan tentang Teori Model Keperawatan menurut Martha E. Rogers
serta dapat mengaplikasikannya dalam praktik keperawatan.
BAB II
TINJAUAN TEORIA. Defenisi Keperawatan Menurut Martha E. Rogers.
Keperawatan adalah ilmu humanistic/humanitarian yg menggambarkan dan memperjelas bahwa
manusia dalam strategi yang utuh dan dalam perkembangan hipotesis secara umum dengan
memperkirakan prinsipprinsip dasar untuk ilmu pengetahuan praktis. Ilmu keperawatan adalahilmu kemanusiaan, mempelajari tentang alam dan hubungannya dengan perkembangan manusia.
Rogers mengungkapkan bahwa aktivitas yang di dasari prinsipprinsip kreatifitas, seni dan
imaginasi. Aktifitas keperawatan dinyatakan Rogers merupakan aktifitas yang berakar padadasar ilmu pengetahuan abstrak, pemikiran intelektual, dan hati nurani. Rogers menekankan
bahwa keperawatan adalah disiplin ilmu yang dalam aktifitasnya mengedepankan aplikasiketerampilan, dan teknologi. Aktivitas keperawatan meliputi pengkajian, intervensi, dan
pelayanan rehabilitatif senantiasa berdasar pada konsep pemahaman manusia / individuseutuhnya.
B. Asumsi Dasar :
Dasar teori Rogers adalah ilmu tentang asal usul manusia dan alam semesta seperti antropologi,sosiologi, agama, filosofi, perkembangan sejarah dan mitologi. Teori Rogers berfokus pada
proses kehidupan manusia secara utuh. Ilmu keperawatan adalah ilmu yang mempelajari
manusia, alam dan perkembangan manusia secara langsung.Berdasarkan pada kerangka konsep yang dikembangkan oleh Roger ada 5 asumsi mengenai
manusia, yaitu :
1. Manusia merupakan makhluk yang memiliki kepribadian unik, antara satu dan lainnyaberbeda di beberapa bagian. Secara signifikan mempunyai sifat-sifat yang khusus jika semuanyajika dilihat secara bagian perbagian ilmu pengetahuan dari suatu subsistem tidak efektif bila
seseorang memperhatikan sifat-sifat dari sistem kehidupan manusia. Manusia akan terlihat saat
bagiannya tidak dijumpai.
2. Berasumsi bahwa individu dan lingkungan saling tukar-menukar energi dan material satusama lain. Beberapa individu mendefenisikan lingkungan sebagai faktor eksternal pada seorang
individu dan merupakan satu kesatuan yang utuh dari semua hal.
-
5/19/2018 Para Ahli Teori
19/71
3. Bahwa proses kehidupan manusia merupakan hal yang tetap dan saling bergantung dalam satu
kesatuan ruang waktu secara terus menerus. Akibatnya seorang individu tidak akan pernah
kembali atau menjadi seperti yang diharapkan semula.4. Perilaku pada individu merupakan suatu bentuk kesatuan yang inovatif.
5. Manusia bercirikan mempunyai kemampuan untuk abstrak, membayangkan, bertutur bahasa
dan berfikir, sensasi dan emosi. Dari seluruh bentuk kehidupan didunia hanya manusia yangmampu berfikir dan menerima dan mempertimbangkan luasnya dunia.Berdasar pada asumsi-asumsi terdapat 4 batasan utama yg ditunjukkan oleh Martha E Roger :
1. Sumber energi.
2. Keterbukaan.3. Pola-pola perilaku.
4. Ukuranukuran 4 dimensi.
Disini terdapat elemen-elemen yang saling berhubungan pada ini adalah manusia dan
lingkungannya. Sebagai sistem hidup dan sumber energi, individu mampu mengambil energi daninformasi dari lingkungan dan menggunakan energi dan informasi untuk lingkungan. Karena
pertukaran ini individu adalah sistem terbuka yang mendasari dan membatasi asumsi-asumsi
utama Martha E Roger.Menurut Martha E Roger ilmu tentang keperawatan berhubungan langsung dengan proses
kehidupan manusia dan bertujuan untuk menjelaskan dan memperkirakan kealamiahan dan
hubungannya dengan perkembangan. Untuk memperkuat teorinya Martha E. Rogers
mengkombinasikan konsep manusia seutuhnya dengan prinsip homeodinamik yang kemudian dikemukakannya.
C. Prinsip-prinsip Hemodinamika
Teori menyatakan bahwa dalam keperawatan dipergunakan prinsip hemodinamika untukmelayani manusia, yaitu :
1. Integritas (Integrality), adalah proses berhubungan yang menguntungkan antar manusia dan
lingkungannya secara berkesinambungan.
2. Resonansi (Resonancy), Prinsip ini membicarakan tentang alam dan perubahan yang terjadiantara manusia dan lingkungan. Resonansi dapat dijelaskan sebagai suatu pola-pola gelombang
yang ditunjukkan dengan perubahan-perubahan dari frekuensi terendah ke frekuensi yang lebih
tinggi pada gelombang perubahan.3. Helicy, Prinsip yang menyatakan bahwa keadaan alami dan hubungan manusia dan
lingkungan adalah berkesinambungan, inovatif, ditunjukkan dengan peningkatan jenis
pola-pola perilaku manusia dan lingkungan yang menimbulkan kesinambungan, menguntungkan,merupakan interaksi yang simultan antara manusia dan lingkungan bukan menyatakan ritmitasi.
Perbandingan dengan Teori Lain :
Prinsip hemodinamika lebih mudah daripada teori sistem pada umumnya. Prinsip hemodinamika
yaitu helicy dibandingkan pada prinsip equifinalli dan negetropi. Equifinally merupakan sistem
terbuka yang mungkin dicapai tergantung pada keadaan dan ditentukan oleh suatu pengukuranyang mempunyai tujuan.
D. Teori dan Empat Konsep Dasar Roger
Martha E. Roger mengemukakan empat konsep besar. Beliau menghadirkan lima asumsi tentangmanusia. Tiap orang dikatakan sebagai suatu yang individu utuh. Manusia dan lingkungan selalu
saling bertukar energi. Proses yang terjadi dalam kehidupan seseorang tidak dapat diubah dan
berhubungan satu sama lain pada dimensi ruang dan waktu. Hal tersebut merupakan polakehidupan. Pada akhirnya seseorang mampu berbicara, berfikir, merasakan, emosi,
-
5/19/2018 Para Ahli Teori
20/71
membayangkan dan memisahkan. Manusia mempunyai empat dimensi, medan energi
negentropik dapat diketahui dari kebiasaan dan ditunjukkan dengan ciri-ciri dan tingkah laku
yang berbeda satu sama lain dan tidak dapat diduga dengan ilmu pengetahuan yaitu lingkungan,keperawatan dan kesehatan.
Model Konsep KeperawatanDorothea E. Orem
Self-care dificit Theory of Nursing.
A. Latar BelakangDorothea Elizabeth Orem lahir pada tahun 1914 di Baltimore, Maryland. Orem adalah anak
terakhir dari dua bersaudara. Dorothea E. Orem memulai karir keperawatannya sejak terdaftar
sebagai siswa di Providence di Washington DC. Lulus Sarjana Muda tahun 1930. Lulus Master
tahun 1939 pendidikan keperawatan. Tahun 1945 bekerja di Universitas Katolik di Amerikasebagai asisten direktur.
Selama perjalanan kariernya ia telah bekerja sebagai staf perawat, perawat tugas pribadi,
pendidik, administrasi keperawatan dan sebagai konsultan (1970). Tahun 1958-1959 sebagai
konsultan di Departemen kesehatan pada bagian pendidikan kesejahteraan dan berpartisipasipada proyek pelatihan keperawatan. Tahun 1959 konsep perawatan Orem dipublikasikan
pertama kali. Tahun 1965 Orem bergabung dengan Universitas Katolik di Amerika membentukmodel teori keperawatan komunitas. Tahun 1968 membentuk kelompok konferensiperkembangan keperawatan, yang menghasilkan kerja sama tentang perawatan dan disiplin
keperawatan. Tahun 1976 mendapat gelar Doktor Honoris Causa. Tahun 1980 mendapat gelar
penghargaan dari alumni Universitas Katolik Amerika tentang teori keperawatan. SelanjutnyaOrem mengembangkan konsep keperawatan tentang perawatan diri sendiri dan dipulikasikan
dalam keperawatan (Concept of Pratice tahun 1971). Tahun 1980 mempublikasikan buku kedua
yang berisi tentang edisi pertama diperluas pada keluarga, kelompok dan masyarakat. Tahun
1985 mempublikasikan buku kedua yang berisi tentang tiga teori, yaitu : Theory self care, theory
self care deficit, theory system keperawatan.Dorothea E. Orem meninggal pada 22 Juni 2007 di kediamannya di Savannah, USA. Orem
meninggal pada umur 93 tahun. Dunia keperawatan telah kehilangan seorang ahli dan dianggap
sebagai orang terpenting serta memiliki wawasan yang sangat luas di bidang keperawatan.Dalam bidang keperawatan dapat dikatakan bahwa ahli Keperawatan dari Amerika, Dorothea E
Orem, termasuk salah seorang yang terpenting diantara orang yang mengembangkan pandangan
dalam bidang Keperawatan.Dorothea E. Orem. Orem mengembangkan model konsep keperawatan ini pada awal tahun 1971
dimana dia mempublikasikannya dengan judul Nursing Conceps of Practice Self Care. Model
ini pada awalnya berfokus pada individu kemudian edisi kedua tahun 1980 dikembangkan pada
multipersons units (keluarga, kelompok dan komunitas) dan pada edisi ketiga sebagai lanjutan
dari tiga hubungan konstruksi teori yang meliputi : teori self care, teori self care deficit dan teorinursing system. Keperawatan mandiri (self care) menurut Orems adalah : Suatu pelaksanaan
kegiatan yang diprakarsai dan dilakukan oleh individu itu sendiri untuk memenuhi kebutuhanguna mempertahankan kehidupan, kesehatan dan kesejahteraannya sesuai keadaan, baik sehat
maupun sakit (Orems 1980). Pada dasarnya diyakini bahwa semua manusia itu mempunyai
kebutuhan-kebutuhan self care dan mereka mempunyai hak untuk mendapatkan kebutuhan itusendiri, kecuali bila tidak mampu.
Dorothea orem (1971) mengembangkan definisi keperawatan yang menekankan pada kebutuhan
-
5/19/2018 Para Ahli Teori
21/71
klien tentang perawatan diri sendiri. Orem menggambarkan filosofi tentang kaperawatan dengan
cara seperti berikut : Keperawatan memiliki perhatian tertentu pada kebutuhan manusia terhadap
tindakan perawatan dirinya sendiri dan kondisi serta penatalaksanaannya secara terus menerusdalam upaya mempertahankan kehidupan dan kesehatan, penyembuhan dari penyakit, atau
cidera, dan mengatasi hendaya yang ditimbulkannya.
Perawatan diri sendiri dibutuhkan oleh setiap manusia, baik laki-laki perempuan dan anak-anak.Ketika perawatan diri tidak dapat dipertahankan akan terjadi kesakitan atau kematian.Keperawatan berupaya mengatur dan mempertahankan kebutuhan keperawatan diri secara terus
menerus bagi mereka yang secara total tidak mampu melakukannya. Dalam situasi lain, perawat
membantu klien untuk mempertahankan perawatan diri dengan melakukannya sebagian, tetapitidak seluruh prosedur, melainkan pengawasan pada orang yang membantu klien dengan
memberikan instuksi dan pengarahamn secara individual sehingga secara bertahap klien mampu
melakukannya sendiri.
Dalam pemahaman konsep keperawatan khususnya dalam pandangan mengenai pemenuhankebutuhan dasar, Orem membagi dalam konsep kebutuhan dasar yang terdiri dari:
1. Air (udara): pemeliharaan dalam pengambian udara.
2. Water (air): pemeliharaan pengambilan air3. Food (makanan): pemeliharaan dalam mengkonsumsi makanan
4. Elimination (eliminasi): pemeliharaan kebutuhan proses eliminasi
5. Rest and Activity (Istirahat dan kegiatan): keseimbangan antara istirahat dan aktivitas.
6. Solitude and Social Interaction (kesendirian dan interaksi sosial) : pemeliharaan dalamkeseimbangan antara kesendirian dan interaksi sosial
7. Hazard Prevention (pencegahan risiko): kebutuhan akan pencegahan risiko pada kehidupan
manusia dalam keadaan sehat .8. Promotion of Normality
B. KEYAKINAN DAN NILAINILAI
Keyakinan Orem tentang empat konsep utama keperawatan adalah :1. Individu/Klien
Individu atau kelompok yang tidak mampu secara terus menerus mempertahankan self care
untuk hidup dan sehat, pemulihan dari sakit atau trauma atu koping dan efeknya.2. Sehat
Kemampuan individu atau kelompoki memenuhi tuntutatn self care yang berperan untuk
mempertahankan dan meningkatkan integritas structural fungsi dan perkembangan.3. Lingkungan
Tatanan dimana klien tidak dapat memenuhi kebutuhan keperluan self care dan perawat
termasuk didalamnya tetapi tidak spesifik.
4. Keperawatan
Pelayanan yang dengan sengaja dipilih atau kegiatan yang dilakukan untuk membantu individu,keluarga dan kelompok masyarakat dalam mempertahankan self care yang mencakup, integritas
struktural, fungsi dan perkembanganBerdasarkan keyakinan empat konsep utama diatas, Orems mengembangkan konsep modelnya
hingga dapat diaplikasikan dalam pelaksanaan asuhan keperawatan.
C. KONSEP UTAMA
1. Universal Self-Care Requisites
-
5/19/2018 Para Ahli Teori
22/71
Tujuan universally required adalah untuk mencapai perawatan diri atau kebebasan merawat diri
dimana harus memiliki kemampuan untuk mengenal, memvalidasi dan proses dalam
memvalidasi mengenai anatomi dan fisiologi manusia yang berintegrasi dalam lingkarankehidupan. Dibawah ini terdapat 8 teori self care secara umum yaitu :
a. Pemeliharaan kecukupan pemasukan udara
b. Pemeliharaan kecukupan pemasukan makananc. Pemeliharaan kecukupan pemasukan cairand. Mempertahankankan hubungan perawatan proses eliminasi dan eksresi
e. Pemeliharaan keseimbangan antara aktivitas dan istirahat
f. Pemeliharaan keseimbangan antara solitude dan interaksi socialg. Pencegahan resiko-resiko untuk hidup, fungsi usia dan kesehatan manusia.
h. Peningkatan promosi fungsi tubuh dan pengimbangan manusia dalam kelompok social sesuai
dengan potensinya
2. Developmental self-care requisitesBerhubungan dengan tingkat perkembangn individu dan lingkungan dimana tempat mereka
tinggal yang berkaitan dengan perubahan hidup seseorang atau tingkat siklus kehidupan. Tiga hal
yang berhubungan dengan tingkat perkembangan perawatan diri adalah:a. Situasi yang mendukung perkembangan perawatan diri
b. Terlibat dalam pengembangan diri
c. Mencegah atau mengatasi dampak dari situasi individu dan situasi kehidupan yang mungkin
mempengaruhi perkembangan manusia. (Orem, 1980,p.231)3. Health deviation self-care requisites
Istilah perawatan diri ditujukan kepada orang-orang yang sakit atau trauma, yang mengalami
gangguan patologi, termasuk ketidakmampuan dan penyandang cacat juga yang berada sedangdirawat dan menjalani terapi. Adanya gangguan kesehatan terjadi sepanjang waktu sehingga
mempengaruhi pengalaman mereka dalam menghadapi kondisi sakit sepanjang hidupnya.
Penyakit atau trauma tidak hanya pada struktur tubuh, fisiologi dan psikologi tetapi juga konsep
diri seutuhnya. Ketika konsep diri manusia mengalami gangguan (termasuk retardasi mental atauautisme), perkembangan individu akan memberikan dampak baik permanen maupun sementara.
Dinegara-negara yang warganya banyak mengalami gangguan kesehatan, self-care (perawatan
diri) digunakan sebagai alat dalam pengobatan dan terapi kesehatan.Perawatan diri (self-care) adalah komponen system tindakan perawatan diri individu yang
merupakan langkah-langkah dalam perawatan ketika terjadi gangguan kesehatan. Kompleksitas
dari self-care atau system dependent-care (ketergantungan perawatan) adalah meningkatnyajumlah penyakit yang terjadi dalam waktu-waktu tertentu.
4. Therapeutic self-care demand
Terapi pemenuhan kebutuhan dasar berisi mengenai suatu program perawatan dengan tujuan
pemenuhan kebutuhan dasar pasien sesuai dengan tanda dan gejala yang ditampilkan oleh
pasien. Beberapa hal yang harus diperhatikan oleh perawat ketika memberikan pemenuhankebutuhan dasar pada pasien diantaranya :
a. Mengatur dan mengontrol jenis atau macam kebutuhan dasar yang dibutuhkan oleh pasien dan
cara pemberian ke pasienb. Meningkatkan kegiatan yang bersifat menunjang pemenuhan kebutuhan dasar seperti promosi
dan pencegahan yang bisa menunjang dan mendukung pasien untuk memenuhi kebutuhan dasar
pasien sesuai dengan taraf kemandiriannya.Beberapa pemahaman terkait terapi pemenuhan kebutuhan dasar diantaranya :
-
5/19/2018 Para Ahli Teori
23/71
a. Perawat harus mampu mengidentifikasi faktor pada pasien dan lingkunganya yang mengarah
pada gangguan pemenuhan kebutuhan dasar manusia
b. Perawat harus mampu melakukan pemilihan alat dan bahan yang bisa dipakai untukmemenuhi kebutuhan dasar pasien, memanfaatkan segala sumberdaya yang ada disekitar pasien
untuk memberikan pelyenana pemenuhan kebutuhan dasar pasien semaksimal mungkin.
5. Self Care AgencyPemenuhan kebutuhan dasar pasien secara holistik hanya dapat dilakukan pada perawat yangmemiliki kemampuan komprehensif, memahami konsep dasar manusia dan perkembangan
manusia baik secara holistik ( orem, 2001, p. 514)
6. AgentPihak atau prerawat yang bisa memberikan pemenuhan kebutuhan dasar pada pasien adalah
perawat dengan keahlian dan ketrampilan yang berkompeten dan memiliki kewenangan untuk
memberikan pemenuhan kebutuhan dasar pada pasien secara holistik.
7. Dependent Care AgentDependent care agency merupakan perawat profesional yang memiliki tanggung jawab dan
tanggung gugat dalam upaya perawatan pemenuhan kebutuhan dasar pasien termasuk pasien
dalam derajat kesehatan yang masih baik atau masih mampu atau sebagain memenuhi kebutuhandasar pada pasien. Pemberian kebutuhan dasar tetap menekankan pada kemandirian pasien sesuai
dengan tingkat kemampuannya. Perawatan yang diberikan bisa bersifat promoting, prevensi dan
lain-lain
8. Self Care DeficitPerawat membantu pasien yang tidak mampu memenuhi kebutuhan dasarnya, utamanya pada
pasien yang dalam perawatan total care. Perawatan yang dilakukan biasanya kuratif dan
rehabilitatif. Pemenuhan kebutuhan pasien hampir semunay tergantung pada pelayanankeperawatan yang dilakukan oleh tim tenaga kesehatan utamanya perawat.
9. Nursing Agency
Perawat harus mampu meningkatkan dan mengembangkan kemampuanya secara terus menerus
untuk bisa memberikan pemenuhan kebutuhan dasar pada pasien secara holistik sehingga merekamampu membuktikan dirinya bahwa mereka adalah perawat yang berkompeten untuk bisa
memberika pelayanan profesional untuk memenuhi kebutuhan dasar pasien. Beberapa ktrempilan
selain psikomotor yang juga harus dikuasai perawat adala komunikasi terapetik, ketrampilanintrapersonal, pemberdayaan sumberdaya di sekitar lingkungan perawat dan pasien untuk bisa
memberikan pelayanan yang profesional.
10. Nursing DesignPenampilan perawat yang dibutuhkan untuk bisa memberikan asuhan keperawatan yang bisa
memenuhi kebutuhan dasar pasien secara holistik adalah perawata yang profesioanl, mampu
berfikir kritis, memiliki dan menjalankan standar kerja dll.
11. Sistem Keperawatan
Merupakan serangkaian tindakan praktik keperawatan yang dilakukan pada satu waktu untukkordinasi dalam melakukan tindakan keperawatan pada klien untuk mengetahui dan memenuhi
komponen kebutuhan perawatan diri klien yang therapeutic dan untuk melindungi serta
mengetahui perkembangan perawatan diri klien
D. ASUMSI DASAROrem (2001) mengidentifikasi beberapa hal mendasar dari teori keperawatan terkait kebutuhan
dasar manusia :
-
5/19/2018 Para Ahli Teori
24/71
1. Kebutuhan dasar manusia bersifat berkelanjutan ,dimana pemenuhannya dipengaruhi dari
faktor dari dalam pasien ataupun dari lingkungan
2. Human agency, pasien yang memiliki tingkatan ketergantungan dalam pemenuhan kebutuhandasarnya
3. Pengalaman dan pengetahuan perawat diperlukan untuk bisa memberikan pelayanan
pemenuhan kebutuhan dasar pasien secara profesional
Model Konsep Keperawatan
Imogene KingInteracting systems Frameworkand Middle range theory of goal attainment
A. KONSEP DASAR1. Fokus teory Imogene M. King adalah Human Being dengan prinsip Goal Attainment (
Pencapaian tujuan ) yang berfokus pada system interpersonal.
2. Konsep teory Imogene M.King terdiri :
a. Interaksi
King mendefenisikan interaksi sebagai suatu proses dari persepsi dan komunikasi antara individudengan individu, individu dengan kelompok, individu dengan lingkungan yang dimanifestasikan
sebagai perilaku verbal dan non verbal dalam mencapai tujuan.b. Persepsi
Diartikan sebagai gambaran seseorang tentang realita, persepsi berhubungan dengan pengalaman
yang lalu, konsep diri, sosial ekonomi, genetika dan latar belakang pendidikan.
c. KomunikasiDiartikan sebagai suatu proses penyampaian informasi dari seseorang kepada orang lain secara
langsung maupun tidak langsung.
d. TransaksiSebagai interaksi yang mempunyai maksud tertentu dalam pencapaian tujuan. Yang termasuk
dalam transaksi adalah pengamatan perilaku dari interaksi manusia dengan lingkungannya.e. Peran
Merupakan serangkaian perilaku yang diharapkan dari posisi pekerjaannya dalam sistem sosial.Tolok ukurnya adalah hak dan kewajiban sesuai dengan posisinya. Jika terjadi konflik dan
kebingungan peran maka akan mengurangi efektifitas pelayanan keperawatan.
f. StressDiartikan sebagai suatu keadaan dinamis yang terjadi akibat interaksi manusia dengan
lingkungannya. Stress melibatkan pertukaran energi dan informasi antara manusia dengan
lingkungannya untuk keseimbangan dan mengontrol stressor.g. Pertumbuhan dan perkembangan
Perubahan yang kontinue dalam diri individu. Tumbuh kembang mencakup sel, molekul dan
tingkat aktivitas perilaku yang kondusif untuk membantu individu mencapai kematangan.h. WaktuDiartikan sebagai urutan dari kejadian/peristiwa ke masa yang akan datang. Waktu adalah
perputaran antara satu peristiwa dengan peristiwa yang lain sebagai pengalaman yang unik dari
setiap manusia.
i. RuangSebagai suatu hal yang ada dimanapun sama. Ruang adalah area dimana terjadi interaksi antara
perawat dengan klien.
-
5/19/2018 Para Ahli Teori
25/71
j. Jarak
Jarak secara fisik berhubungan dengan batas wilayah yang memiliki kebijakan masing-masing,
kadang dapat diidentifikasi dari perilaku individu untuk memperlihatkan batasan wilayahtersebut.
3. King mengidentifikasi sistem yang dinamis dalam tiga sistem interaksi yang dikenal dengan
Dynamic Interacting Systems, meliputi: Personal systems (individuals), interpersonal systems(groups) dan social systems (keluarga, sekolah, industri, organisasi sosial, sistem pelayanankesehatan, dll) , dapat dilihat pada skema berikut ini :
Dynamic Interacting Systems
a. Sistem personal adalah individu atau klien yang dilihat sebagai sistem terbuka, mampu
berinteraksi, mengubah energi, dan informasi dengan lingkungannya. Individu merupakan
anggota masyarakat, mempunyai perasaan, rasional, dan kemampuan dalam bereaksi, menerima,mengontrol, mempunyai maksud-maksud tertentu sesuai dengan hak dan respon yang
dimilikinya serta berorientasi pada tindakan dan waktu.
Sistem personal dapat dipahami dengan memperhatikan konsep yang berinteraksi yaitu:
1) Persepsi diartikan sebagai gambaran seseorang tentang realita, persepsi berhubungan denganpengalaman yang lalu, konsep diri, sosial ekonomi, genetika dan latar belakang pendidikan.
2) Diri adalah bagian dalam diri seseorang yang berisi benda-benda dan orang lain. Diri adalahindividu atau bila seseorang berkata AKU. Karakteristik diri adalah individu yang dinamis,system terbuka dan orientasi pada tujuan.
3) Pertumbuhan dan perkembangan :Tumbuh kembang meliputi perubahan sel, molekul dan perilaku manusia. Perubah ini biasanya
terjadi dengan cara yang tertib, dan dapat diprediksikan walaupun individu itu bervariasi, dan
sumbangan fungsi genetic, pengalaman yang berarti dan memuaskan. Tumbuh kembang dapatdidefinisikan sebagai proses diseluruh kehidupan seseorang dimana dia bergerak dari potensial
untuk mencapai aktualisasi diri.4) waktu
Diartikan sebagai urutan dari kejadian/peristiwa ke masa yang akan datang. Waktu adalahperputaran antara satu peristiwa dengan peristiwa yang lain sebagai pengalaman yang unik dari
setiap manusia.
5) RuangSebagai suatu hal yang ada dimanapun sama. Ruang adalah area dimana terjadi interaksi antara
perawat dengan klien.
6) Jarak : Jarak secara fisik berhubungan dengan batas wilayah yang memiliki kebijakan masing-masing, kadang dapat diidentifikasi dari perilaku individu untuk memperlihatkan batasan
wilayah tersebut.
b. Sistem interpersonal adalah dua atau lebih individu atau grup yang berinteraksi. Interaksi inidapat dipahami dengan melihat lebih jauh konsep tentang peran, interaksi, komunikasi, transaksi,
stress, koping.
1) Peran : Merupakan serangkaian perilaku yang diharapkan dari posisi pekerjaannya dalamsistem sosial. Tolok ukurnya adalah hak dan kewajiban sesuai dengan posisinya. Jika terjadi
konflik dan kebingungan peran maka akan mengurangi efektifitas pelayanan keperawatan.
2) Interaksi : King mendefenisikan interaksi sebagai suatu proses dari persepsi dan komunikasi
-
5/19/2018 Para Ahli Teori
26/71
antara individu dengan individu, individu dengan kelompok, individu dengan lingkungan yang
dimanifestasikan sebagai perilaku verbal dan non verbal dalam mencapai tujuan.
Komunikasi : Diartikan sebagai suatu proses penyampaian informasi dari seseorang kepadaorang lain secara langsung maupun tidak langsung.
3) Transaksi : Sebagai interaksi yang mempunyai maksud tertentu dalam pencapaian tujuan.
Yang termasuk dalam transaksi adalah pengamatan perilaku dari interaksi manusia denganlingkungannya.4) Stress : Diartikan sebagai suatu keadaan dinamis yang terjadi akibat interaksi manusia dengan
lingkungannya. Stress melibatkan pertukaran energi dan informasi antara manusia dengan
lingkungannya untuk keseimbangan dan mengontrol stressor.5) Koping :
c. Sistem sosial merupakan sistem dinamis yang akan menjaga keselamatan lingkungan. Ada
beberapa hal yang dapat mempengaruhi perilaku masyarakat, interaksi, persepsi, dan kesehatan.
Sistem sosial dapat mengantarkan organisasi kesehatan dengan memahami konsep organisasi,otoritas/wewenang , kekuasaan, status dan pengambilan keputusan.
1) Organisasi
Organisasi bercirikan struktur posisi yang berurutan dan aktifitas yang berhubungan denganpengaturan formal dan informal seseorang dan kelompok untuk mencapai tujuan personal atau
organisasi.
2) Otoritas ;
King mendefinisikan otoritas atau wewenang, bahwa wewenang itu aktif, proses transaksi yangtimbal balik dimana latar belakang, persepsi, nilai-nilai dari pemegang mempengaruhi definisi,
validasi dan penerimaan posisi di dalam organisasi berhubungan dengan wewenang.
3) KekuasaanKekuasaan adalah universal, situasional, atau bukan sumbangan personal, esensial dalam
organisasi, dibatasi oleh sumber-sumber dalam suatu situasi, dinamis dan orientasi pada tujuan.
4) Pembuatan keputusan
Pembuatan atau pengambilan keputusan bercirikan untuk mengatur setiap kehidupan danpekerjaan, orang, universal, individual, personal, subjektif, situasional, proses yang terus
menerus, dan berorientasi pada tujuan.
5) StatusStatus bercirikan situasional, posisi ketergantungan, dapat diubah. King mendefinisikan status
sebagai posisi seseorang didalam kelompok atau kelompok dalam hubungannya dengan
kelompok lain di dalam organisasi dan mengenali bahwa status berhubungan dengan hak-hakistimewa, tugas-tugas, dan kewajiban.
B. Asumsi King
King mengasumsikan model konsep dan teori keperawatan secara eksplisit maupun implisit.
Asumsi eksplisit meliputi :1. Focus sentral dari keperawatan adalah interaksi dari manusia dan lingkungannya, dengan
tujuan untuk kesehatan manusia2. Individu adalah social, mengirim, rasional, reaksi, penerimaan, control, berorientasi pada
kegiatan waktu.
3. Proses interaksi dipengaruhi oleh persepsi, tujuan, kebutuhan, dan nilai klien serta perawat.4. Manusia sebagai pasien mempunyai hak untuk mendapatkan informasi, berpartisipasi dalam
membuat keputusan yng mempengaruhi kehidupannya, kesehatan, dan pelayanan komunitas dan
-
5/19/2018 Para Ahli Teori
27/71
menerima atau menolak keperawatan.
5. Tanggung jawab dari anggota tim kesehatan adalah memberikan informasi kepada individu
tentang semua aspek kesehatan untuk membantu mereka membuat atau mengambil keputusan.6. Tujuan dari memberi pelayanan kesehatan dan menerima pelayanan mungkin tidak sama.
Asumsi implicit meliputi :
1. Pasien ingin berpartisipasi secara aktif dalam proses keperawatan.2. Pasien sadar, aktif, dan secara kognitif mampu berpartisipasi dalam pembuatan ataupengambilan keputusan.
3. Individu mempunyai hak untuk mengetahui tentang dirinya sendiri.
4. Individu mempunyai hak untuk menerima atau menolak pelayanan kesehatan.C. Pandangan King terhadap keperawatan
1. Konsep Manusia
King memandang manusia sebagai suatu system terbuka yang berinteraksi dengan lingkungan
yang memungkinkan benda, energi, dan informasi dengan leluasa mempengaruhinya. Dalamkerangka konsepnya meliputi tiga system interaksi yang dinamis sebagai individu disebut
sebagai system personal, ketika individu ini bersatu dalam kelompok disebut system
interpersonal. System social tercipta ketika kelompok mempunyai ketertarikan dan tujuan yangsama dalam satu komunitas atau masyarakat.
2. Konsep Lingkungan
Menurut King lingkungan adalah system social yang ada dalam masyarakat yang saling
berinteraksi dengan system lainnya secara terbuka. Lingkungan merupakan suatu system terbukayang menunjukkan pertukaran masalah, energi, informasi dengan keberadaan manusia. Manusia
tersebut akan berinteraksi dengan lingkungan internal dengan penukaran energi yang diatur
secara terus menerus terhadap perubahan lingkungan eksternal.3. Konsep Sehat
King mendefinisikan sehat sebagai pengalaman hidup manusia yang dinamis, yang secara
berkelanjutan melakukan penyesuaian terhadap stressor internal dan eksternal melewati rentang
sehat sakit, dengan menggunakan sumber- sumber yang dimiliki oleh seseorang atau individuuntuk mencapai kehidupan sehari- sehari yamg maksimal.
4. Konsep Keperawatan
King menyampaikan pola intervensi keperawatannya adalah proses interaksi klien dan perawatmeliputi komunikasi dan persepsi yang menimbulkan aksi, reaksi, dan jika ada gangguan,
menetapkan tujuan dengan maksud tercapainya suatu persetujuan dan membuat transaksi.
Model Konsep KeperawatanBetty Neuman
System model.
Teori Model Betty Neuman
Konsep utama yang terdapat pada model Neuman, meliputi: stresor, garis pertahanan dan
perlawanan, tingkatan pencegahan, lima variabel sistem klien, struktur dasar, intervensi danrekonstitusi (Fitzpatrick & Whall, 1989)
1. Stressor
Stressor adalah kekuatan lingkungan yang menghasilkan ketegangan dan berpotensial untuk
menyebabkan sistem tidak stabil. Neuman mengklasifikasi stressor sebagai berikut :a. Stressor intrapersonal : terjadi dalam diri individu/keluarga dan berhubungan dengan
lingkungan internal. Misalnya : respons autoimmun
-
5/19/2018 Para Ahli Teori
28/71
b. Stressor interpersonal : yang terjadi pada satu individu/keluarga atau lebih yang memiliki
pengaruh pada sistem. Misalnya : ekspektasi peran
c. Stressor ekstrapersonal : juga terjadi diluar lingkup sistem atau individu/keluarga tetapi lebihjauh jaraknya dari sistem dari pada stressor interpersonal. Misalnya : sosial politik.
2. Garis pertahanan dan perlawanan
Garis pertahanan menurut Neumans terdiri dari garis pertahanan normal dan garis pertahananfleksibel. Garis pertahanan normal merupakan lingkaran utuh yang mencerminkan suatu keadaanstabil untuk individu, sistem atau kondisi yang menyertai pengaturan karena adanya stressor
yang disebut wellness normal dan digunakan sebagai dasar untuk menentukan adanya deviasi
dari keadaan wellness untuk sistem klien. Selain itu ada berbagai stressor yang dapat menginvasigaris pertahanan normal jika garis pertahanan fleksibelnya tidak dapat melindungi secara
adekuat. Jika itu terjadi. maka sistem klien akan bereaksi dengan menampakan adanya gejala
ketidakstabilan atau sakit dan akan mengurangi kemampuan sistem untuk mengatasi stressor
tambahan. Garis pertahanan normal ini terbentuk dari beberapa variabel dan perilaku seperti polakoping individu, gaya hidup dan tahap perkembangan. Garis pertahanan normal ini merupakan
bagian dari garis pertahanan fleksibel.
Garis pertahanan fleksibel berperan memberikan respon awal atau perlindungan pada sistem daristressor. Garis ini bisa menjauh atau mendekat pada garis pertahanan normal. Bila jarak antara
garis pertahanan meningkat maka tingkat proteksipun meningkat. Oleh sebab itu untuk
mempertahankan keadaan stabil dari sistem klien, maka perlu melindungi garis pertahanan
normal dan bertindak sebagai buffer. Kondisi ini bersifat dinamis dan dapat berubah dalamwaktu relatif singkat. Disamping itu hubungan dari berbagai variabel (fisiologi, psikologis,
sosiokultur, perkembangan dan spiritual) dapat mempengaruhi tingkat penggunaan garis
pertahanan diri fleksibel terhadap berbagai reaksi terhadap stressor.Sedangkan garis perlawanan menurut Neumans merupakan serangkaian lingkaran putus-putus
yang mengelilingi struktur dasar. Artinya garis resisten ini melindungi struktur dasar dan akan
teraktivasi jika ada invasi dari stressor lingkungan melalui garis normal pertahanan (normal line
of defense). Misalnya mekanisme sistem immun tubuh. Jika lines of resistance efektif dalammerespon stressor tersebut, maka sistem depan berkonstitusi, jika tidak efektif maka energi
berkurang dan bisa timbul kematian.
3. Tingkatan pencegahanTingkatan pencegahan ini membantu memelihara keseimbangan yang terdiri dari pencegahan
primer, sekunder dan tersier.
a. Pencegahan primer :Terjadi sebelum sistem bereaksi terhadap stressor, meliputi promosi kesehatan dan
mempertahankan kesehatan. Pencegahan primer mengutamakan pada penguatan flexible lines of
defense dengan cara mencegah stress dan mengurangi faktor-faktor resiko. Intervensi dilakukan
jika resiko atau masalah sudah diidentifikasi tapi sebelum reaksi terjadi. Strateginya mencakup :
immunisasi, pendidikan kesehatan, olah raga dan perubahan gaya hidup.b. Pencegahan sekunder.
Meliputi berbagai tindakan yang dimulai setelah ada gejala dari stressor. Pencegahan sekunder
mengutamakan pada penguatan internal lines of resistance, mengurangi reaksi dan meningkatkanfaktor-faktor resisten sehingga melindungi struktur dasar melalui tindakan-tindakan yang tepat
sesuai gejala. Tujuannya adalah untuk memperoleh kestabilan sistem secara optimal dan
memelihara energi. Jika pencegahan sekunder tidak berhasil dan rekonstitusi tidak terjadi makastruktur dasar tidak dapat mendukung sistem dan intervensi-intervensinya sehingga bisa
-
5/19/2018 Para Ahli Teori
29/71
menyebabkan kematian.
c. Pencegahan Tersier
Dilakukan setelah sistem ditangani dengan strategi-strategi pencegahan sekunder. Pencegahantersier difokuskan pada perbaikan kembali ke arah stabilitas sistem klien secara optimal. Tujuan
utamanya adalah untuk memperkuat resistansi terhadap stressor untuk mencegah reaksi timbul
kembali atau regresi, sehingga dapat mempertahankan energi. Pencegahan tersier cenderunguntuk kembali pada pencegahan primer.4. Sistem klien
Model Sistem Neuman merupakan suatu pendekatan sistem yang terbuka dan dinamis terhadap
klien yang dikembangkan untuk memberikan suatu kesatuan fokus definisi masalah keperawatandan pemahaman terbaik dari interaksi klien dengan lingkungannya. Elemen-elemen yang ada
dalam sistem terbuka mengalami pertukaran energi informasi dalam organisasi kompleksnya.
Stress dan reaksi terhadap stres merupakan komponen dasar dari sistem terbuka. Klien sebagai
sistem bisa individu, keluarga, kelompok, komunitas atau sosial issue (Tomey & Alligood,1998). Klien sebagai suatu sistem memberikan arti bahwa adanya keterkaitan antar aspek yang
terdapat dalam sistem tersebut. Kesehatan klien akan dipengaruhi oleh keluarganya,
kelompoknya, komunitasnya, bahkan lingkungan sosialnya.Neuman meyakini bahwa klien adalah sebagai suatu sistem, memiliki lima variabel yang
membentuk sistem klien yaitu fisik, psikologis, sosiokultur, perkembangan dan spiritual.
Selanjutnya juga dijelaskan oleh Neuman bahwa klien merupakan cerminan secara wholistik dan
multidimensional (Fawcett, 2005). Dimana secara wholistik klien dipandang sebagai keseluruhanyang bagian-bagiannya berada dalam suatu interaksi dinamis. Pernyataan tersebut membuktikan
bahwa setiap orang itu akan memiliki keunikan masing-masing dalam mempersepsikan dan
menanggapi suatu peristiwa yang terjadi dalam kehidupan sehari- hari. Perubahan istilah dariHolistik menjadi Wholistik untuk meningkatkan pemahaman terhadap orang secara keseluruhan.
Disamping itu klien atau sistem dapat menangani stressor dengan baik, sehingga sakit atau
kematian.tan atau stabilitasasi system. perubazhan dapat mempertahankan kesehatan secara
adekuat. Keseimbangan fungsional atau harmonis menjaga keutuhan integritas sistem. Apabilabagian-bagian dari klien berinteraksi secara harmonis, maka akan terwujud jika kebutuhan-
kebutuhan sistem telah terpenuhi. Namun apabila terjadi ketidakharmonisan diantara bagian-
bagian dari system, hal ini disebabkan karena adanya kebutuhan yang tidak terpenuhi.
5. Struktur dasar
Struktur dasar berisi seluruh variable untuk mempertahankan hidup dasar yang biasa terdapatpada manusia sesuai karakteristik individu yang unik. Variabel-variabel tersebut yaitu variabel
sistem, genetik, dan kekuatan/kelemahan bagian-bagian sistem.
6. Intevensi
Merupakan tindakan-tindakan yang membantu untuk memperoleh, meningkatkan dan
memelihara sistem keseimbangan, terdiri dari pencegahan primer, sekunder dan tertier.7. Rekonstitusi
Neuman (1995) mendefinisikan rekonstitusi sebagai peningkatan energi yang terjadi berkaitandengan tingkat reaksi terhadap stressor. Rekonstitusi dapat dimulai menyertai tindakan terhadap
invasi stressor..Rekonstitusi adalah suatu adaptasi terhadap stressor dalam lingkungan internal
dan eksternal. Rekonstitusi bisa memperluas normal line defense ke tingkat sebelumnya,menstabilkan sistem pada tingkat yang lebih rendah, dan mengembalikannya pada tingkat semula
sebelum sakit. Yang termasuk rekonstitusi adalah faktor-faktor interpersonal, intrapersonal,
-
5/19/2018 Para Ahli Teori
30/71
ekstrapersonal dan lingkungan yang berkaitan dengan variabel fisiologis, psikologis,
sosiokultural, perkembangan dan spiritual.
Model Konsep Keperawatan
Sister Callista Roy
Adaptation Model
A. TINJAUAN TEORITIS THE ROY ADAPTATION MODEL
1. Manusia Sebagai System Adaptive.
Sistem, adalah suatu set dari beberapa bagian yang berhubungan dengan keseluruhan fungsiuntuk beberapa tujuan dan demikian juga keterkaitan dari beberapa bagiannya. Dengan kata lain
bahwa untuk memeliki keseluruhan bagian-bagian yang saling berhubungan, sistem juga
memiliki input, out put, dan control, serta proses feedback.
Roy mengemukakan bahwa manusia sebagai sebuah sistim yang dapat menyesuaikan diri(adaptive system ). Sebagai sistim yang dapat menyesuaikan diri manusia dapat digambarkan
secara holistik (bio, psicho, Sosial) sebagai satu kes