para ahli teori

Upload: yosdim-si-sulung

Post on 09-Oct-2015

141 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

Para Ahli Teori

TRANSCRIPT

  • 5/19/2018 Para Ahli Teori

    1/71

    PARA AHLI TEORI KEPERAWATAN

    By: rifkifauzan

    Sep 29 2011

    PHYLOSOFICAL THEORYHildegard E. Peplau

    MODEL KEPERAWATAN HUBUNGAN INTERPERSONAL

    A. Pandangan Teoritis1. Teori ini menjelaskan tentang kemampuan dalam memahami diri sendiri & orang lain dengan

    menggunakan dasar huungan antar manusia (HAM

    2. Menurut Peplau, Keperawatan adalah proses interpersonal karena melibatkan interaksi antara

    dua atau lebih individu dengan tujuan bersama.

    B. Fase-fase Hubungan Interpersonal :

    1. Fase Orientasi ; Perawat dan pasien melakukan kontrak awal untuk menjalin trust, terjadiproses pengumpulan data

    2. Fase Identifikasi ; Perawat sebagai fasilitator untuk memfasilitasi expresi perasaan pasien,

    melaksanakan asuhan keperawatan3. Fase Eksplorasi ; Perawat telah membantu pasien dalam memberikan gambaran kondisi pasien

    4. Fase Resolusi ; Perawat berusaha secara bertahap untuk membebaskan pasien dari

    ketergantungan terhadap nakes & menggunakan kemampuan yang dimilikinyaC. Asumsi

    Asumsi utama atau asumsi dasar dalam pengembangan model konsep dan teori hubungan

    interpersonal Oleh Peplau dibedakan menjadi asumsi eksplisit dan implisit.

    1. Asumsi ekplisit memberi pandangan bahwa

    Perawat akan membuat pasien belajar ketika ia menerima penanganan perawatan,Menjalankan fungsi keperawatan dan pendidikan keperawatan dengan membantuperkembangan pasien ke arah kedewasaan

    Keperawatan menggunakan prinsip-prinsip dan metode-metode yang membimbing proses keresolusi dari masalah interpersonal.2. Asumsi implisit

    Mempertegas profesi keperawatan memiliki tanggung jawab legal dalam penggunaan

    keperawatan secara efektif dan segala konsekuensinya kepada pasien.

    D. Komponen Dasar

    Dalam kaitannya dengan perpektif paradigma keperawatan, Peplau juga menguraikan secara

    terperinci berdasarkan 4 komponen dasar :1. Manusia

    Individu dipandang sebagai suatu organisme yang hidup dalam equilibrium yang tidak stabil

    yang berjuang dengan caranya sendiri untuk megurangi ketegangan yang disebabkan olehkebutuhan. Tiap individu merupakan makhluk yang unik, mempunyai persepsi yang dipelajari

    dan ide yang telah terbentuk dan penting untuk proses interpersonal

    2. LingkunganMerupakan kekuatan yang berada di luar organisme dimana Budaya, adat istiadat dan kebiasaan

    http://adamsmile73.wordpress.com/2011/09/http://adamsmile73.wordpress.com/2011/09/http://adamsmile73.wordpress.com/2011/09/
  • 5/19/2018 Para Ahli Teori

    2/71

    serta keyakinan merupakan faktor yang perlu dipertimbangkan dalam menghadapi individu

    3. Kesehatan

    Suatu perkembangan kepribadian dan proses kemanusiaan yang berkesinambungan ke arahkehidupan yang kreatif, konstruktif dan produktif

    4. Keperawatan

    Suatu proses interpersonal yang bermakna, bersifat therapeutic.

    E. Peran Perwat

    Peplau secara terperinci menguraikan beberapa peran perawat :1. Stranger ; menerima pasien secara baik-baik untuk dapat beradaptasi dengan situasi kehidupan

    yang berbeda, sehingga tercipta hubungan saling percaya,

    2. Teacher ; sebagai guru dalam memberi pengetahuan sesuai kebutuhan,

    3. Resource Person ; Sebagai narasumber atau pemberi informasi yang spesifik dalammemahami masalah atau situasi yang baru,

    4. Counselors ; Membantu individu untuk memahami dan mengintegrasikan makna kehidupan

    saat ini sambil memberikan bimbingan dan dorongan untuk melakukan perubahan,

    5. Surrogate; bertindak sebagai advokasi, yaitu atas nama pasien untuk membantu memperjelasdomain saling ketergantungan dan kemandirian

    6. Leader ; memimpin pertemuan dengan cara yang saling memuaskan

    PHYLOSOFICAL THEORY

    FLORENCE NAIGHTINGALE

    MODEL NURSING

    A. Pandangan Teoritis

    1. Filosofi Florence Nightingale sangat dipengaruhi oleh pandangan tentang interaksi pasien danlingkungannya yaitu lingkungan fisik, lingkungan psikologis dan lingkungan sosial.

    2. Konsep Nightingale menempatkan lingkungan sebagai fokus asuhan keperawatan danperhatian di mana perawat tidak perlu memahami seluruh proses penyakit merupakan upaya awaluntuk memisahkan antara profesi keperawatan dan kedokteran.

    3. Nightingale tidak memandang perawat secara sempit yang hanya sibuk dengan masalah

    pemberian obat dan pengobatan, tetapi lebih berorientasi pada pemberian udara, lampu,kenyamanan lingkungan, kebersihan, ketenangan dan nutrisi yang adekuat

    4. Model dan konsep ini memberikan inspirasi dalam perkembangan praktik keperawatan,

    sehingga akhirnya dikembangkan secara luas, paradigma perawat dalam tindakan keperawatan

    hanya memberikan kebersihan lingkungan kurang benar, akan tetapi lingkungan dapatmempengaruhi proses perawatan pada pasien, sehingga perlu diperhatikan.

    5. Teori Nightingale memandang Pasien dalam kontek lingkungan keseluruhan : Lingkungan

    fisik, Psikologis, dan Sosial.6. Perawat adalah orang yang membantu proses penyembuhan pasien, dimana perawta lebihdituntut harus bisa membuat lingkungan fisik, psikologis, dan sosial pasien selalu nyaman

    dengan lingkungan yang bersih.

    7. Sebagai contoh : berdasarkan teori ada beberapa hal yang pelu di lakukan perawat pada saatmemberikan nutrisi kepada pasien adalah :

    a. Jelaskan pentingnya nutrisi yang baik

    b. Posisikan pasien merasa nyaman saat makan

  • 5/19/2018 Para Ahli Teori

    3/71

    c. Buat lingkungan sekitar nyaman

    B. Fenomena Keperawatan

    1. Florence Nigtingale yang mengamati fenomena bahwa pasien yang dirawat dengan keadaanlingkungan yang bersih ternyata lebih cepat sembuh.

    2. Karena masalah munculnya dari dunia empirik, maka proses berpikir tersebut diarahkan pada

    pengamatan objek dalam dunia empirik.3. Dalam menghadapi masalah perawat memunculkan reaksi yang berbeda-beda sesuai dengancara berpikirnya.

    4. Ilmu dimulai dengan fakta dan kemudian akan diakhiri dengan penemuan fakta pula. Fakta

    akan menghasilkan suatu teori yang menjelaskan tentang gejala yang terdapat dalam dunia nyatadan memberikan prediksi terhadap permasalahan tersebut.

    5. Teori keperawatan merupakan abstraksi intelektual yang merupakan gabungan antara

    pendekatan rasional dengan pengalaman empirik perawat dalam praktik keperawatan. Dalam hal

    ini teori merupakan suatu penjelasan yang bersifat rasional yang sesuai dengan objek yangdijelaskan.

    C. Kaji dan analisis fenomenaAnalisis masalah mencakup langlah-langkah berikut :

    1. Langkah pertama dalam analisa suatu fenomena adalah mengidentifikasi faktor-faktor yangkemunkinan menjadi pencetus terjadinya suatu fenomena tersebut.2. Rumusan ini mengandung pertanyaan mengenai objek empiris dan faktor-faktor yang terkait

    di dalamnya. Rumusan masalah didapat melalui pengamatan terhadap objek empiris yang

    menjadi fokus utamanya

    D. Solusi

    1. Mempelajari dan menentukan masalah prioritasnya2. Menyusun alternatif penyelesaian

    3. Menentukan tindakan yang mempunyai kemungkinan paling besar akan berhasil denganakibat yang paling menguntungkan

    4. Bertindak (modifikasi lingkungan) ciptakan lingkungan yang tenang, aman dan nyaman5. Menilai / evaluasi

    PHYLOSOPHYCAL THEORY

    JEAN WATSON

    Philosophy and Science of Caring

    A. filosofis keperawatan

    1. Keperawatan sebagai sains tentang human care didasarkan pada asumsi bahwa human science

    and human care merupakan domain utama dan menyatukan tujuan keperawatan. Sebagai humanscience keperawatan berupaya mengintegrasikan pengetahuan empiris dengan estetika,

    humanities dan kiat/art (Watson,1985).

    2. Secara umum dapat didefinisikan sebagai model konseptual atau kerangka kerja yang

    menyediakan kerangka acuan bagi perawat untuk membimbing pemikiran mereka, pengamatan,interpretasi dan praktek perawat (seadhouse, 2000) www. Lotsofessays.com

    B. salah satu teori filosofis keperawatan

    1. Berfokus pada harga diri individu (menghargai kelebihan dan kekurangan klien)

  • 5/19/2018 Para Ahli Teori

    4/71

    2. Manusia adalah unik (memiliki respon yang berbeda-beda terhadap kondisi sakit)

    3. Memandang manusia sebagai aspek yang utuh

    4. Memandang klien sebagai subjek dan bukan sebagai objekC. Fenomena keperawatan yang ada di tempat kerja

    Tindakan pemasangan infus kepada pasien

    D. Analisis fenomena1. Berfokus pada harga diri individu; meminta persetujuan klien2. Memandang manusia sebagai individu yang unik; respon klien berbeda-beda terhadap

    tindakan infus

    3. Pemberian pelayanan kesehatan berdasarkan pada ilmu pengetahuan4. Manusia dipandang sebagai sosok yang utuh; dalam tindakan pemberian infus berdasarkan

    kebutuhan klien, menunjukkan rasa empati dan tujuan tindakan dan melibatkan keluarganya dan

    mempersilahkan klien untuk berdoa

    Manusia dipandang sebagai sosok yang utuh; dalam tindakan pemberian infus berdasarkankebutuhan klien, menunjukkan rasa empati dan tujuan tindakan dan melibatkan keluarganya danmempersilahkan klien untuk berdoa

    E. solusi terkait fenomena

    Membuat standar operasional prosedur:

    1. Mengkaji kebutuhan klien akan kebutuhan tindakan infus2. Menjelaskan pada klien tentang tindakan pemasangan infus

    3. Memberi kesempatan pada klien untuk bertanya atau kalarifikasi

    4. Meminta persetujuan klien (inform consent)

    5. Menjelaskan kepada keluarga tentang tindakan yang akan dilakukan serta melibatkan keluargasaat tindakan dilakukan

    6. Menjaga privasi klien

    7. Sebelum tindakan klien dipersilhkan untuk bedoa

    8. dokumentasiF. Kesimpulan

    Falsafah keperawatan menurt jean watsen adalah human care is the heart of nursing :

    Aplikasi caring menurut weatson:1. Berfokus pada harga diri individu

    2. Melihat manusia adalah unik

    3. Memandang manusia sebagai makhluk yang utuh4. Pemberian pelayanan kesehatan berdasarkan ilmu pengetahuan

    5. Memandang klien sebagai subjek

    TEORI FILOSOFI KEPERAWATAN

    PATRICIA BENNERFROM NOVICE TO EXPER

    EXELLENCE AND POWER IN CLINICAL NURSING PRACTICEA. TINJAUAN KONSEP

    a. Teori filosofis keperawatan

    Teori merupakan kumpulan konsep, defenisi dan usulan yang memproyeksikan sebagaipandangan sistematis atas penomena dengan merancang hubungan-hubungan khusus diantara

    konsep- konsep untuk keperluan penggambaran, penjelasan, perkiraan atau pengendalian

  • 5/19/2018 Para Ahli Teori

    5/71

    fenomena.

    Filosofis keperawatan merupakan keyakinan yang berasal dari nilai, etik, dan moral yang

    terdapat dalam pemahaman seorang perawat serta yang mendasari sifat, perilaku, dan tindakankeperawatan dalam memberikan layanan keperawatannya kepada mereka yang membutuhkan

    Jadi teori filosofi keperawatan merupakan konsep keyakinan yang berasal dari nilai , etik, dan

    moral yang mendasari sifat, perilaku dan tindakan keperawatan.b. Contoh teori filosofis keperawatanTeori From Novice To Expert yang dikembangkan oleh Patricia Benner diadaptasi dari

    Model Dreyfus yang dikemukakan oleh Hubert Dreyfus dan Stuart Dreyfus. Teori From

    Novice to Expert menjelaskan 5 tingkat/tahap akuisisi peran dan perkembangan profesi meliputi:(1) Novice, (2) Advance Beginner, (3) competent, (4) proficient, dan (5) expert.

    B. Penjelasan dari ke lima tingkatan tersebut adalah sebagai berikut

    1. Novice

    Tingkat Novice pada akuisisi peran pada Dreyfus Model, adalah seseorang tanpa latar belakangpengalaman pada situasinya. Perintah yang jelas dan atribut yang obyektif harus diberikan untuk

    memandu penampilannya. Di sini sulit untuk melihat situasi yang relevan dan irrelevan. Secara

    umum level ini diaplikasikan untuk mahasiswa keperawatan, tetapi Benner bisamengklasifikasikan perawat pada level yang lebih tinggi ke novice jika ditempatkan pada area

    atau situasi yang tidak familiar dengannya.

    2. Advance Beginner

    Advance Beginner dalam Model Dreyfus adalah ketika seseorang menunjukkan penampilan

    mengatasi masalah yang dapat diterima pada situasi nyata. Advance beginner mempunyaipengalaman yang cukup untuk memegang suatu situasi. Kecuali atribut dan ciri-ciri, aspek tidak

    dapat dilihat secara lengkap karena membutuhkan pengalaman yang didasarkan pada pengakuan

    dalam konteks situasi.

    Fungsi perawat pada situasi ini dipandu dengan aturan dan orientasi pada penyelesaian tugas.

    Mereka akan kesulitan memegang pasien tertentu pada situasi yang memerlukan perspektif lebihluas.

    Situasi klinis ditunjukkan oleh perawat pada level advance beginner sebagai ujian terhadap

    kemampuannya dan permintaan terhadap situasi pada pasien yang membutuhkan dan responnya.Advance beginner mempunyai responsibilitas yang lebih besar untuk melakukan manajemen

    asuhan pada pasien, sebelumnya mereka mempunyai lebih banyak pengalaman. Benner

    menempatkan perawat yang baru lulus pada tahap ini.3. Competent

    Menyelesaikan pembelajaran dari situasi praktik aktual dengan mengikuti kegiatan yang lain,

    advance beginner akan menjadi competent. Tahap competent dari model Dreyfus ditandai

    dengan kemampuan mempertimbangkan dan membuat perencanaan yang diperlkan untuk suatu

    situasi dan sudah dapat dilepaskan.Konsisten, kemampuan memprediksi, dan manajemen waktu adalah penampilan pada tahap

    competent. Perawat competent dapat menunjukkan reponsibilitas yang lebih pada respon pasien,lebih realistik dan dapat menampilkan kemampuan kritis pada dirinya.

    Tingkat competent adalah tingkatan yang penting dalam pembelajaran klinis, karena pengajar

    harus mengembangkan pola terhadap elemen atau situasi yang memerlukan perhatian yang dapatdiabaikan. Competent harus mengetahui alasan dalam pembuatan perencanaan dan prosedur

    pada situasi klinis. Untuk dapat menjadi proficient, competent harus diizinkan untuk memandu

  • 5/19/2018 Para Ahli Teori

    6/71

    respon terhadap situasi.

    Point pembelajaran yang penting dari belajar mengajar aktif pada tingkatan competent adalah

    untuk melatih perawat membuat transisi dari competent ke proficient.4. Proficient

    Perawat pada tahap ini menunjukkan kemampuan baru untuk melihat perubahan yang relevan

    pada situasi, meliputi pengakuan dan mengimplementasikan respon keterampilan dari situasiyang dikembangkan. Mereka akan mendemonstrasikan peningkatan percaya diri padapengetahuan dan keterampilannya. Pada tingkatan ini mereka banyak terlibat dengan keluarga

    dan pasien.

    5. Expert

    Benner menjelaskan pada tingkatan ini perawat expert mempunyai pegangan intuitiv dari situasi

    yang terjadi sehingga mampu mengidentifikasi area dari masalah tanpa kehilangan pertimbanganwaktu untuk membuat diagnosa alternatif dan penyelesaian.

    Perubahan kualitatif pada pada expert adalah mengetahui pasien yang berarti mengetahui tipe

    pola respon dan mengetahui pasien sebagai manusia. Aspek kunci pada perawat expert adalah:

    1. Menunjukkan pegangan klins dan sumber praktis2. Mewujudkan proses know-how

    3. Melihat gambaran yang luas4. Melihat yang tidak diharapkan

    C. Solusinya

    Dalam tatanan pelayanan hendaknya dibuat pembagian tugas yang jelas untuk setiap tingkat/jenjang dari noviceexpertVsesuai dengan kemampuan dan wewenang

    SKENARIOPATRICIA BENNER : FROM NOVICE TO EXPERT : EXCELLENCE AND POWER IN

    CLINICAL NURSING PRACTICETn A. umur 50 tahun dirawat di ruang CVCU RSWS , dengan diagnosa CHF NYHA IV Keluhanpada saat dikaji, pasien sesak, batuk, dan sangat lemas serta susah BAB Dari pemeriksaan fisik

    didapat TD : 180/100 mmHg, Suhu : 3670C, RR : 36 x/mnt, Nadi : 120x/mnt, Odem pada kaki.

    Hasil pemeriksaan penunjang didapatkan : Albumin 2,1 mg/dl, dan hasil EKG ditemukan QPatologis dan OMI.

    BABAK I (Novice)

    (Setting)

    (scene1)Tn A, tampak berbaring posisi semi fowler, terpasang 02 via kanula nasal 4 l/m. Pasien nampak

    gelisah.

    Narrator :Situasi pada babak ini menggambarkan bagaimana seorang perawat dalam level NOVICEbekerja. Ida adalah seseorang tanpa latar belakang pengalaman pada situasinya, dalam hal ini

    diwakili dalam peran sebagai mahasiswa keperawatan yang sedang praktik. Perintah yang jelas

    dan atribut yang obyektif harus diberikan untuk memandu penampilannya. Clinical Instruktur(CI) adalah orang yang berperan dalam meberikan petunjuk dan perintah tersebut.

  • 5/19/2018 Para Ahli Teori

    7/71

    (scene2)

    Mahasiswa perawat dengan pembimbing klinik (CI) memasuki ruang pasien, CI memberikan

    petunjuk cara perawatan pasien.

    CI Selamat pagi Tn A, apa yang bapak rasakan hari ini ? bagaimana tidurnya semalam pak?

    Tn A Sy tdk bisa tdr sus, karna sesak.CI Ida (mahasiswa perawat) coba kamu ukur tandatanda vital nya Tn A dan takar urinnya.

    Ida Baik Bu. (kemudia ida mengukur tanda vital Tn A, mengamati urin yang ditampung sejak 3

    jam sebelumnya. Hasil pengukuran TD 180/100 mmHg, urin output 40 ml dalam waktu 3 jam)

    BABAK II (Beginner & Competent)

    (scene 3)(Setting)

    Kamar Tn A.

    (Narrator) :

    Babak ini menggambarkan bagaimana perawat dalam level ADVANCE BEGINNER, dalam hal

    ini diperankan Ns Beginner. menunjukkan penampilan mengatasi masalah yang dapat diterimapada situasi nyata. Benner menempatkan perawat yang baru lulus dalam level ini. Peristiwa ini

    terjadi pada hari berikutnya. Tn A sedang tiduran, tetapi terlihat lebih lesu dari biasanya, dantidur dengan memejamkan mata. Ns Beginner sedang memeriksa catatan medis laporan hari

    sebelumnya

    (Scene 3)

    Ns Beginer membaca catatan perkembangan Tn A dengan kondisi TD meningkat menjadi190/100 mmHg, Tn A mengeluh sangat pusing dan mata berkunang-kunang.

    Ns Beginer (kening berkerut, tampak berfikir) Kok perkembangan Tn A seperti ini ? TD semakinmeningkat (190/100 mmHg). Coba Saya cek dulu. (kemudian Ns. Beginer melakukan

    pengecekan, dan ternyata benar. Ns. Beginer melanjutkan melakukan pemeriksaan fisik danmendapatkan hasil oedem (+), urin output 30 ml dalam 3 jam dan berwarna sangat pekat.Ns. Beginer (melaporkan kepada perawat competent). Ns. Compi saya lihat kondisi Tn A

    semakin memburuk, TD semakin tinggi, urine output hanya 30 ml dalam 3 jam, dan mengeluh

    kepala pusing serta mata berkunang-kunang. Saya pikir Tn A perlu penanganan lebih lanjut lagi.Menurut saya Tn A perlu dilakukan pemeriksaan ulang laboratorium protein urine, observasi

    secara ketat TD, urine output, dan keadaan umum Tn A karena berdasarkan teori, nanti berakibat

    buruk.

    Ns. Competence (mendengarkan laporan Ns Beginner dengan mengangguk-angguk, kemudianmeminta catatan medis yang dipegang Ns Beginner.)

    Kamu betul Ns Gin. Mari kita cek bersama-sama (Ns Competent dan Ns Beginner bersama-

    sama ke ruangan Tn A.Ns. Competence Selamat pagi Tn A. Rapi sekali hari ini.Tn A Selamat Pagi Suster (duduk di tepi tempat tidur. Kemudian memejamkan matanya

    sebentar

    Ns. Competence (mengamati tingkah laku Tn A) bagaimana perasannya pagi ini pak? sepertinyaada yang mengganggu?

    Tn A (mengambil napas dalam, masih sambil memicingkam mata seperti orang silau) Ini, kepala

    pusing terus. Kaki ini rasanya tambah besar saja (sambil menunjuk kaki).

  • 5/19/2018 Para Ahli Teori

    8/71

    Ns Competence He-eh Baik Tn A kita periksa dulu ya. (sambil mengambil tensimeter dan

    stetoskop. Ns. Beginner membantu memasangkan mansetnya. Sementara Ns Competence

    melakukan pemeriksaan fisik pada kepala dan selanjutnya melakukan pemeriksaan tekanandarah. Setelah melakukan pemeriksaan tekanan darah, Ns Competence mengecek kantung urin

    yang ada. Setiap hal yang berkaitan dengan peningkatan tekanan darah di tanyakan pada Tn A

    dengan penuh perhatian)

    (Narrator)

    Aktivitas yang dilakukan Ns Competent menunjukkan penguasaanya pada kasus yang sedangdihadapi. Tahap competent dari model Dreyfus ditandai dengan kemampuan mempertimbangkan

    dan membuat perencanaan yang diperlukan untuk suatu situasi dan sudah dapat dilepaskan.

    Level ADVANCE BEGINNER akan menjadi COMPETENT dengan menyelesaikan

    pembelajaran dari situasi praktik aktual dengan mengikuti kegiatan yang lain.Konsisten, kemampuan memprediksi, dan manajemen waktu adalah penampilan pada tahap

    competent. Perawat competent dapat menunjukkan reponsibilitas yang lebih pada respon pasien,

    lebih realistik dan dapat menampilkan kemampuan kritis pada dirinya.

    Situasi berikut ini menggambarkan bahwa Ns Competence berkonsultasi dengan Ns Proficientsebagai penanggung jawab utama perawatan pasien atau Perawat Primernya.

    BABAK III (Competent, Proficience dan Expert)

    (Narrator)

    Perawat pada level PROFICIENT menunjukkan kemampuan baru untuk melihat perubahan yang

    relevan pada situasi, meliputi pengakuan dan mengimplementasikan respon keterampilan darisituasi yang dikembangkan. Mereka akan mendemonstrasikan peningkatan percaya diri pada

    pengetahuan dan keterampilannya. Pada tingkatan ini mereka banyak terlibat dengan keluarga

    dan pasien.(Setting)

    Nurse Station(Scene 4)

    Ns. Proficient Ns Compi, pemeriksaan urin terakhir Tn A sudah dilakukan?Ns. Competence 15 menit yang lalu, diperiksa protein urin ulang, tetapi hasilnya belum ada.

    Ns. Profocient Coba kita telp petugas lab, tanyakan langsung hasilnya. (hasil pemeriksaan

    protein urin ). Coba dilihat terapi diuretiknya.(Lasix 2 x 10 mg).

    Kemudian Ns Proficient datang ke ruang rawat Tn A untuk berinteraksi/berdialog dengan Tn Adan keluarganya.

    (Scene 5)(Setting)

    Ruang perawatan Tn A

    Ns. Proficient Selamat Siang Tn A, ibu, dan keluarga. Apa yang Tn A rasakan sekarang?

    Tn A (lemah, lesu). Saya masih pusing suster dan rasanya sakit saya semakin berat. Badan sayabengkak-bengkaknya tidak berkurang Sus?

    Ns. Proficient oh begitu ya? Memang kondisi Tn A masih Sangat lemah, karena tekanan

    darahnya masih tinggi, kemudian dari hasil pemeriksaan albumin masih 2,1, air kencing yang

  • 5/19/2018 Para Ahli Teori

    9/71

    keluar juga masih sedikit ya pak. (kemudian Ns.Proficient menjelaskan tentang proses

    penyakitnya kepada pasien dan keluarganya). oh iya Tn A, selama ini apakah bapak pernah

    dirawat dengan gejala yang sama? Bagaimana pola makan dalam keluarga ibu/bapak? Apakahsering/senang mengkonsumsi makanan yang banyak mengandung garam dan berlemak? Apakah

    ada anggota keluarga lain yang mempunyai penyakit jantung? bagaimana aktifitas bapak sehari-

    hari ? Dll (kaji hal-hal yang terkait dengan jantung).

    Tn A ya, saya pernah masuk RS sekitar 2 tahun yang lalu dengan keluhan yang sama dgn

    sekarang. Saya suka makan coto, bapak saya meninggal karna penyakit jantung. Saya sangatsibuk dikantor mulai pagi sampai sore dan saya jarang berolahraga.

    (Narrator) :Perawat dengan kemampuan level PROFICIENT memerlukan pembelajaran terus menerus

    dengan berdiskusi dengan koleganya baik yang setingkat maupun konsultasi dengan level

    EXPERT.

    Scene berikut menggambarkan bagaimana proses belajar seumur hidup itu berjalan. Perawatlevel PROFICIENT berdiskusi dengan perawat EXPERT. Perawat Expert dalam hal ini dapat

    berperan sebagai penyelia maupun juga sebagai sejawat Perawat Primer atau bisa jugapembimbing seniornya. Perawat EXPERT dalam hal ini memulai proses pembelajaran. Perawat

    EXPERT dalam cerita ini adalah perawat senior di ruang rawat ini.

    (Scene 6

    (Setting)

    Nurse StationNs. proficient berdialog dengan Ns. Expert untuk membicarakan kasus Tn A

    Ns. Expert Ns. Profi, bagaimana perkembangan kondisi Tn A?Ns. Proficient saat ini kondisi Tn A masih lemah sesuai dengan hasil pemeriksaan fisik maupun

    laboratorium. Saya juga mendapatkan data bahwa Tn A memang memiliki riwayat penyakit

    jantung dan mempunyai kebiasaan pola makan yang banyak mengandung lemak dan garam.Riwayat keluarga klien dengan penyakit jantung. . Bagaimana menurut Ns. Ert ?

    Ns. Expert oh..begitu. berarti kita perlu menindak lanjuti kasus Tn A ini.

    Kemudian Ns. Expert mengunjungi Tn A dan keluarganya di ruang rawat Tn A.

    (Scene 7)

    Ns. Expert Selamat siang bapak dan ibu keluarga Tn A. Tadi perawat Ns Profi sudah banyak

    bertanya dan menjelaskan tentang kondisi Tn A. Saya harap Tn A dan keluarga bisa menerima

    situasi dan kondisi ini dengan terbuka, ikhlas, dan lapang dada. Memang saat ini kondisi Tn Abenar seperti apa yang sudah dijelaskan oleh perawat teman kami.

    Tn A Iya suster, saya pasrah. Saya hanya berpikir masih ada Allah SWT, yang akan membantu

    saya.

    Istri Tn A Saya dan keluarga juga pasrah menyerahkan semua pada Yang Kuasa.

  • 5/19/2018 Para Ahli Teori

    10/71

    Ns. Expert Ya..bagus. segala sesuatu memang harus kita serahkan kepada Allah SWT. Kami

    disini sebagai tim kesehatan/keperawatan hanya berusaha, dan yang menentukan Allah SWT.

    Selanjutnya kira-kira apa yang akan bpk lakukan terkait dengan masalah yang bpk hadapisekarang?

    Tn A/istri Kami tidak tahu suster, sebaiknya bagaimana ya?

    Ns. Expert Baiklahsaya akan menjelaskan hal-hal yang sebaiknya bpk dan keluarga bisa

    lakukan. Saya akan memberikan gambaran / alternatif yang dapat Tn A dan keluarga lakukan.Saya tidak akan memaksakan pilihan Tn A dan keluarga. Tn A sebaiknya berusaha untuk mulai

    melakukan pola hidup sehat dengan cara mengurangi makanan berlemak seperti coto kurangi

    juga makanan yang banyak mengandung garam, olahraga ringan secara teratur misalnya jalanpagi, hindari stres, jangan terlalu memforsir tenaga, istirahat yang cukup dan melakukan kontrol

    secara teratur serta hal paling penting adalah lebih mendekatkan diri kepada sang pencipta Allah

    SWT. Saya kira itu saja Tn A.

    Tn A Terimakasih atas sarannya sus

    Ns. Expert dan Ns. Proficient meninggalkan ruangan..

    (narrator)

    Demikian tadi cerita yang menggambarkan perkembangan kemampuan perawat dari tingkatNOVICEEXPERT yang merupakan teori Patricia Benner. Semoga gambaran tersebutmewakili pemahaman yang sesuai.

    PHYLOSOFICAL THEORY

    Marylin Anne Ray

    Theory of Bureaucratic caring

    1. Caringa. sebagai gambaran yang komplek, terhadap kondisi transkultural, berhubungan dengan proses

    mencakup etika dan spiritual yang berhubungan dengan budi dan perilaku yang baik yang

    didasarkan atas kasih sayang sebagai respon terhadap suatu kebutuhan, penderitaan dan keadaanlain.

    b. Caring dalam suatu budaya/sosial termasuk budaya individu maupun budaya dalam organisasi

    misalnya rumah sakit.2. Spiritual

    a. Dalam konteks Spiritual dibutuhkan kreativitas dan pilihan dalam konteks komunitas

    b. Contoh; seorang perawat tidak berhak memaksakan suatu kepercayaan tetapi hanya menjadi

    fasilitator terhadap hal-hal yang terkait dengan masalah spiritual etik

    3. Pendidikan Program pendidikan formal dan informal dengan menggunakan media audiovisual sebagai

    sumber informasi dan melalui bentuk-bentuk lain pengajaran yang berhubungan dengan caring.

    4. Physical Faktor fisik sangat berpengaruh terhadap biologis dan mental karena pikiran & tubuh

    merupakan suatu kesatuan yang saling mempengaruhi.

    5. Sosial Budaya Contoh sosial budaya adalah etnik, budaya, struktur keluarga, hubungan antara teman dan

  • 5/19/2018 Para Ahli Teori

    11/71

    keluarga, komunikasi, interaksi sosial, dukungan.

    6. Legal

    a. Berhubungan dengan tanggung jawab dan tanggung gugat yang selalu berhubungan denganaturan dan prinsip hukum

    b. Contoh prosedur tindakan, inform consent, privasi dan hal-hal yang terkait dengan keadaan

    malpraktek yang menjadi tanggung gugat terhadap klien, keluarga dan tenaga profesional7. Teknologi Dalam perawatan menggunakan teknologi modern seperti penggunaan mesin untuk diagnostik

    test, terapi dan penggunaan komputer dalam pendokumentasian

    8. Ekonomi Caring berhubungan dengan faktor keuangan, sistem asuransi, sebagai penunjang.

    9. Politik. Sebagai kekuatan yang mempengaruhi perawat dalam pengambilan keputusan dan bagaimana

    perawat melakukan pelayanan kesehatan.

    KasusSeorang pasien masuk rumah sakit dengan kondisi emergency tetapi disisi lain pasien mengalami

    kesulitan ekonomi, dimana pasien tidak mampu membayar administrasi rumah sakit sedangkanpasien ini butuh pelayanan cepat sementara perawat yang bertugas menolak untuk melakukan

    tindakan karena menunggu administrasi selesai

    1. Caring

    Memberikan perhatian kepada pasien berdasarkan kebutuhan berdasarkan kasih sayang, tulusdan adil serta bertanggung jawab

    2. Spiritual

    Secara etis perawat seharusnya memberikan dukungan moral dan mengerjakan kewajibannya3. Pendidikan

    Sharing informasi tentang sistem pelayanan rumah sakit sebagai bentuk pendidikan kepadapasien

    4. Physical Perawat harus memberikan pelayanan keperawatan untuk memberikan kepuasan secara psikis

    5. Sosial kultur

    menghormati nilai sosial pasien menjelaskan dengan sikap terapeutik (ramah

    6. Legalitas

    Perawat harus bekerja berdasarkan standar Melibatkan tim kesehatan yang lain

    7. Teknologi

    Tindakan harus dikerjakan sesuai prosedur melalui pemeriksaan dari sederhana sampaikompleks8. Ekonomi

    Menyelesaikan pengambilan keputusan terkait pendanaan oleh pasien

    9. Politik

    Membuat keputusan harus melibatkan tim kesehatan seperti dokter dan tenaga rekam medikadministrasi

  • 5/19/2018 Para Ahli Teori

    12/71

    Tindakan

    1. Caring

    Memberikan perhatian kepada pasien berdasarkan kebutuhan berdasarkan kasih sayang, tulusdan adil serta bertanggung jawab

    2. Spiritual

    Secara etis perawat seharusnya memberikan dukungan moral dan mengerjakan kewajibannya3. Pendidikan Sharing informasi tentang sistem pelayanan rumah sakit sebagai bentuk pendidikan kepada

    pasien

    4. Physical Perawat harus memberikan pelayanan keperawatan untuk memberikan kepuasan secara psikis

    5. Sosial kultur

    menghormati nilai sosial pasien

    menjelaskan dengan sikap terapeutik (ramah dan akrab)6. Legalitas

    Perawat harus bekerja berdasarkan standar

    Melibatkan tim kesehatan yang lain7. Teknologi

    Tindakan harus dikerjakan sesuai prosedur melalui pemeriksaan dari sederhana sampai

    kompleks

    8. Ekonomi Menyelesaikan pengambilan keputusan terkait pendanaan oleh pasien

    9. Plotik

    Membuat keputusan harus melibatkan tim kesehatan seperti dokter dan tenaga rekam medikadministrasi

    PHYLOSOPHYCAL THEORIES

    KATIE ERICKSONTheory of Caritative Caring.

    A. Yang dimaksud dengan teori filosofis keperawatan (Phylosophical Theories)

    a. Filosofi adalah pandangan (view point) dari suatu teori yang meliputi asumsi, keyakinan dannilai dari teori tersebut dan merupakan pegangan bagi setiap orang yang menggunakannya.

    b. Teori adalah kumpulan konsep, defenisi dan dalil yang memproyeksikan pandangan yang

    sistematis terhadap suatu fenomena dengan merancang suatu hubungan yang spesifik antarakonsep-konsep dan bertujuan untu menjelaskan, memprediksi atau mengontrol suatu fenomena.

    Menurut Chinn & Kramer (1991) teori adalah suatu struktur ide yang kreatif yang sangat teliti

    untuk memproyeksikan suatu pandangan sistematis dan mempunyai maksud tertentu terhadap

    suatu fenomena yang bersifat sementara.

    c. Filosofi Keperawatan Keyakinan yang berasal dari nilai, etik, dan moral yang terdapat dalampemahaman seorang perawat serta yang mendasari sifat, perilaku, dan tindakan keperawatan

    dalam memberikan layanan keperawatannya kepada mereka yg membutuhkan.d. Kesimpulan : Teori filosofi Keperawatan Kumpulan konsep, dalil, ide yg kreatif yg sangat

    teliti untuk memproyeksikan suatu pandangan sistematis kemudian dijadikan keyakinan yang

    berasal dari nilai, etik, dan moral yang terdapat dalam pemahaman seorang perawat serta yangmendasari sifat, perilaku, dan tindakan keperawatan dalam memberikan layanan keperawatannya

    kepada mereka yg membutuhkan.

  • 5/19/2018 Para Ahli Teori

    13/71

    B. Salah satu yang termasuk dalam teori filosofi keperawatan adalah TEORI KATIE

    ERICKSON (Caritative Caring)

    Konsep dasar dari caritative caring oleh Erikson adalah :1. Caritas

    Mengandung makna; cinta dan kemurahan hati. Caritas merupakan motif dasar dari ilmu caring,

    artinya bahwa keyakinan, harapan dan cinta dicapai dengan perantaraan caring melalui tindakanpemeliharaan, pelaksanaan (playing), dan pembelajaran2. Caring Communion

    Caring comunion mengandung konteks pengertian dari caring dan menjadi struktur yang

    menentukan realitas caring. Caring comunion terdiri dari intensitas dan vitalitas; kehangatan,keakraban, ketenangan, ketanggapan, kejujuran dan toleransi. Dalam caring comunion

    memungkinkan hubungan antara seseorang dengan orang lain dimana individu memiliki

    perasaan bahwa suatu saat dia bisa saja mengalami keadaan yang sama dengan orang lain.

    Caring comunion adalah apa yang menyatukan dan mengikat individu/manusia tersebut sehinggamembuat caring itu berarti

    3. Tindakan caringErikson mengatakan bahwa tindakancaring merupakan suatu seni/cara menjadikan sesuatu yang

    kurang spesial menjadi sangat special4. Etika Caritatve CaringEtika caritative caring terdiri dari etika caring itu sendiri yang ditetapkan oleh motif caritas.

    Etika caring menitik beratkan pada hubungan dasar antara pasien dan perawat, dimana saat

    perawat menemui pasien memenuhi batasan-batasan etika yang jelas. Sikap yang ditampakkandilakukan melalui pendekatan- pendekatan yaitu tanpa ada prasangka dan tetap melihat manusia

    sebagai makhluk yang bermartabat. Dalam hal ini, kita akan berkorban sesuatu dari diri kita demi

    orang lain.

    5. Martabat

    Dalam berinteraksi dengan pasien perlu diperhatikan martabat pasien. Ada dua jenis martabat,yaitu martabat yang mutlak dan martabat yang relatif. Martabat yang relatif dipengaruhi/dapat

    diperoleh dari budaya.

    6. Menerima panggilan/undangan/invitasiPerawat datang mengunjungi pasien dan memberikan tindakan perawatan atas permintaan atau

    undangan dari pasien/keluarga sendiri. Dalam hal ini, perawat berusaha memberikan yang

    terbaik dengan memenuhi kebutuhan dasar pasien.7. Penderitaan

    Penderitaan ada yang dihubungkan dengan kondisi sakit, perawatan, dan kehidupan. Penderitaan

    yang dihubungkan dengan kondisi sakit dimana pasien mengalami penderitaan karena kondisi

    sakitnya tersebut. Penderitaan yang dihubungkan dengan perawatan, dimana kadang pasien

    mengalami penderitaan akibat pada saat diberi tindakan perawatan, kurang dipertimbangkanmasalah martabat pasien, kurangnya keramahan petugas, adanya kesalahan tindakan, dan terapi

    latihan yang menyiksa. Hal tersebut menimbulkan penderitaan dalam kehidupan pasien8. Penderitaan manusia

    Pasien dalam hal ini manusia yang mengalami penderitaan. Keadaan yang digambarkan oleh

    pasien saat dia mengalami sakit dimana pada saat itu ia memikul penderitaan9. Rekonsiliasi

    Rekonsiliasi merupakan suatu bentuk drama dari penderitaan dimana seseorang yang menderita

  • 5/19/2018 Para Ahli Teori

    14/71

    ingin memastikan penderitaan yang dialaminya dan diberi kesempatan dan mencapai

    rekonsoliasi/kedamaian

    10. Budaya caring

    Budaya caring merupakan konsep dimana Erikson menggunakan lingkungan berdasar pada

    elemen budaya sebagai tradisi, ritual dan nilai-nilai dasar. Budaya yang berbeda memiliki dasarperubahan nilai etos. Bila suatu comunion muncul berdasarkan etos, budaya menjadi lebih

    menarik. Budaya caring menunjukkan sikap tanggap terhadap manusia, martabat dan

    kesuciannya dalam membentuk tujuan communionC. Mengidentifikasi dan memilih fenomena keperawatan

    Kasus :

    Tn. A berumur 68 tahun, seorang pensiunan guru datang seorang diri ke RS untuk memeriksakan

    diri dengan keluhan pusing,jantung berdebar-debar,keringat dingin,pandangan berkunang-kunang,dan hasil laboratorium GDS 50 mg/dl. Dari pengkajian diketahui bahwa klien ini sudah

    menderita DM sejak 4 tahun terakhir. Dalam komunikasi antara klien dan perawat, klien

    mengatakan bahwa ia merasa hidup sendiri walaupun ia tinggal bersama 2 orang anaknya, tetapi

    mereka tidak mempedulikan dirinya. Klien mengatakan bahwa anak-anak hanya sibuk denganurusan masing-masing bahkan untuk berkumpul dengan anaknya sangat jarang terjadi.

    Akhirnya klien dirawat di RS, kemudian Perawat meminta nomor keluarga yang dapatdihubungi. Awalnya klien menolak namun dengan pengertian dari perawat akhirnya iamemberikan nomor anggota keluarganya. Perawat kemudian menghubungi keluarga dan

    menceritakan kondisi Tn. A. Dari komunikasi tersebut ternyata keluarga sangat mencemaskan

    Tn. A karena ia tidak memberitahukan keluarga ketika akan meninggalkan rumah. Keluargamengatakan sejak ditinggal istri klien lebih banyak diam dan kadang marah tanpa jelas

    penyebabnya, sehingga anak tidak memahami kebutuhan klien.

    Setelah komunikasi tersebut, keluarga menjenguk klien di RS, namun klien tidak menunjukkan

    respon yang baik. Ketika ia membutuhkan sesuatu ia tidak ingin dibantu keluarga. Seperti

    kejadian pagi itu ia ingin makan namun harus disuap karena kelemahan yang dialami ketikakeluarga menawarkan bantuan klien tidak menerima ia lebih memilih memanggil perawat.

    Melihat kondisi tersebut akhirnya perawat mengajak klien berkomunikasi membicarakan

    masalah tersebut.Ketika berbincang-bincang dengn klien, klien mengatakan bahwa ia sangat nyaman di RS karena

    perawat lebih memahami perasaannya di banding keluarganya sendiri, seandainya keluarganya

    bias bersikap seperti perawat tentu ia sangat bahagia.Kemudian perawat, dengan hati-hati meminta kepada Tn. A untuk memberikan pendapatnya

    tentang keluarga Tn. A dan ia bersedia untuk mendengar pendapat perawat. Perawat bahwa

    sebenarnya keluarga sangat menyayangi klien dan ingin selalu menemani klien namun kesibukan

    mereka yang tidak bisa ditinggalkan sehingga kadang keluarga tidak ditempat ketika klien

    membutuhkan. Namun keluarga berjanji akan berusaha mengatur waktu agar mereka dapatbergantian merawat bapak. Perawat juga mengatakan akan membantu keluarga bagaimana cara

    merawat klien ketika nanti pulang ke rumah sehingga nantinya klien tidak marasa terabaikan.Ketika klien mendengar pendapat perawat, klien tersebut menunduk dan menangis serta

    mengatakan bahwa memang sebenarnya anak-anaknya sayang kepadanya. Mereka tidak pernah

    mengeluh, apalagi berkata kasar kepadanya. Mereka sangat ramah dan berusha sabarmenghadapi klien yang diakui klien sering membuat anak-anaknya bingung.

    Kemudian klien meminta perawat untuk memanggil anaknya dan meminta maaf kepada mereka

  • 5/19/2018 Para Ahli Teori

    15/71

    demikian pula sang anak meminta maaf kepada ayahnya dan berjanji akan selalu menyayangi

    dan memperhatikan klien.

    D. Analisa dari fenomena tersebut berdasarkan teori Katie Erickson:

    1. Caritas : klien tidak mendapatkan perhatian dari keluarga dan mengannggap perawat lebih

    dapat memberikan perhatian kepada klien2. Caring communion : perawat menyadari pentingnya kehangatan, ketenangan, ketanggapan,

    kejujuran dan toleransi

    3. Tindakan caring : menjadikan klien sebagai orang yang sangat penting diperhatikan4. Etika caritative caring : melihat klien sebagai seorang yang bermartabat, perawat rela

    berkorban demi orang lain

    5. Martabat : perawat perlu memperhatikan martabat pasien

    6. Menerima panggilan : ketika klien membutuhkan perawat, maka perawat segera menemuiklien

    7. Penderitaan : klien sedang menderita sakit DM yang berdampak pada penurunan kondisi

    kesehatannya. Keramahan perawat membuat klien dapat merasa lebih nyaman di RS disbanding

    di rumah bersama keluarga8. Penderitaan manusia : klien merasa beban yang dirasakan tidak mendapat perhatian dari

    keluarga sehingga dirinya merasa sendiri.9. Rekonsiliasi : memberikan kesempatan kpd klien untuk mendapatkan kedamaian. Kedamaianmulai dapat dirasakan klien ketika ia mulai menyadari kasih saying dan perhatian dari keluarga

    yang selama ini ia rindukan.

    10. Budaya caring : ketika sakit, maka berdasarkan budaya, ketika seorang sakit mereka sangatmembutuhkan support dari klg. Support keluarga membuat klien bersemangat dan menjalani

    hidupnya dengan lebih damai, aman dan tentram.

    E. Solusi terkait fenomena tersebut

    1. Perawat mampu memberikan caring kepada klien berupa kehangatan, ketenangan,ketanggapan, serta keakraban shg membuat caring itu berarti

    2. Perawat menunjukkan etika caring yang begitu menghargai klien dan melakukan pendekatan-pendekatan tanpa adanya prasangka-prasangka buruk terhadap klg ataupun klien

    3. Ketika terjadi konflik antara klien dan keluarga maka perawat berperan dalam menyatukan

    klien dan keluarganya4. Untuk menerapkan caritative caring, maka perawat dituntut mampu melakukan komunikasi

    terapeutik, membina hubungan saling percaya dan mampu melihat keadaan dan situasi kapan

    kita dapat memberikan masukan kepada klien agar apa yang kita sampaikan dapat diterima olehklien.

    AHLI TEORI MODEL KONSEPTUAL KEPERAWATAN1. Mira Lestin Levine : The conservation Model (1921-1996)a. Fokus teory Mira Lestin Levine adalah Konservasi Model

    b. Konsep teory Levine terdiri :

    Adaptasi (adaptation)Wholeness

    Konservasi (concerpatin)

    1) Adaptasi (adaptation)

  • 5/19/2018 Para Ahli Teori

    16/71

    Adaptasi adalah proses dimana klien memelihara integritas di dalam lingkungan yang nyata baik

    internal maupun eksternal (Levine, 1966, 1989 dalam Tomey & Alligood, 2006)

    Adaptasi adalah konsekuensi dari interaksi antara orang dengan lingkungan. Keberhasilan dalammenghadapi lingkungan tergantung dari adekuatnya adaptasi (Levine, 1990)

    Levine (1991) dalam Parker (2001) dan Tomey & Alligood (2006) mengemukakan 3 (tiga)

    karakteristik dari adaptasi yaitua) HistoricityAdaptasi merupakan proses historis, dimana respon didasarkan pada pengalaman masa lalu baik

    itu dari segi personal maupun genetik.

    b) SpecifityAdaptasi juga bersifat spesifik, artinya bahwa pada perilaku individu memiliki pola stimulus

    respon yang spesifik dan unik dalam aktivitas kehidupan sehari-hari

    c) Redundancy

    Adaptasi bersifat redundancy yang berarti pilihan akan selamat atau gagal oleh individu untukmemastikan terjadinya adaptasi yang berkelanjutan. Jika suatu sistem tubuh tidak mampu

    beradaptasi, maka sistem yg lain akan mengambil alih & melengkapi tugasnya.Redundancy

    dipengaruhi oleh trauma, usia, penyakit atau kondisi lingkungan yang membuat individu tersebutsulit untuk mempertahankan hidup

    2) Wholeness

    Konsep Wholeness dari Levine didasari dari teori Erikson; different between total and whole

    (1984,1986) yang menyatakan :wholeness emphasizes a sound, organic,progressive, mutuality between diversified fungtion

    and parts within an intirety, the boundaries of which open and fluen (P.98)

    Dari definisi yang dikemukakan oleh Erikson diatas, Levine menganggap bahwa Wholenessmerupakan system terbuka dan menggabungkan bagian-bagian untuk sebuah keutuhan untuk

    menghadapi perubahan lingkungan.

    Wholeness didasarkan pada uraian keseluruhan sebagai satu sistem terbuka yang berarti

    wholeness menekankan suatu bunyi, organik, dan progresif yang sama antara fungsi-fungsi yangberaneka ragam dan bagian secara keseluruhan, serta batasan-batasan yang bersifat terbuka

    (Levine dalam Parker,2001).

    3) Konservasi (conservation)Konservasi berarti cara yang kompleks untuk melakukan fungsinya pada saat tantangan berat

    menghalanginya. Konservasi juga menjelaskan suatu sistem yang kompleks yang mampu

    melanjutkan fungsi ketika terjadi tantangan yang buruk. Dalam hal ini bahwa individu mampuuntuk berkonfrontasi dan beradaptasi demi mempertahankan keunikan mereka. Melalui

    konservasi ini individu mampu menghadapi tantangan, melakukan adaptasi dan tetap

    mempertahankan keunikan pribadi. Perhatian utama pada konservasi adalah menjaga keutuhan

    individu(Levine dalam Parker, 2001 dan Tomey & Alligood, 2006).

    Model Konservasi Levine berfokus pada individu sebagai makhluk yang holistik, dan bidangutama dari perhatian perawat dalam pemeliharaan individu secara keseluruhan. Polit &

    Henderson (1995) mendefinisikan ilmu keperawatan sebagai dukungan dan intervensi terapeutik

    berdasar pada ilmu pengetahuan atau terapeutik (Ruddy, 2007). Model Levine menekankan padaproses interaksi dan intervensi keperawatan yang diberikan bertujuan untuk peningkatan

    kemampuan beradaptasi dan mempertahankan keutuhan tersebut. Tindakan keperawatan

    berdasar pada empat prinsip, yaitu (Levine dalam Ruddy, 2007):a) Konservasi energi

  • 5/19/2018 Para Ahli Teori

    17/71

    Merupakan keseimbangan dan perbaikan energi yang dibutuhkan individu untuk melakukan

    aktivitas. Hal tersebut juga termasuk keseimbangan energi input dan output untuk menghindari

    kelemahan yang berlebihan. Contohnya adalah proses penyembuhan dan proses penuaan.Intervensi keperawatan dilakukan untuk mengurangi ketergantungan terhadap pemenuhan

    kebutuhan. Contoh lain adalah istirahat yang adekuat, mempertahankan nutrisi yg adekuat &

    aktivitas.b) Konservasi Integritas strukturalPenyembuhan adalah proses perbaikan integritas struktur dan fungsi dlm mempertahankan

    keutuhan diri. Contohnya bila menghadapi individu pasca amputasi, perawat harus membantu

    individu tersebut untuk menuju tingkat adaptasi baru. Contoh tindakan lain adalah membantuklien dalam latihan ROM, mempertahankan personal hygiene klien.

    c) Konservasi Integritas personalMenyadari pentingnya harga diri dan identitas diri klien serta penghormatan terhadap privasi.

    Dalam hal ini, perawat dalam melakukan intervensi keperawatan harus menghargai

    keberadaannya seperti menghargai nilai dan norma yang dianut serta keinginannya, menyapa

    dengan sopan, meminta izin sebelum melakukan tindakan dan melakukan tahapan terminasisetelah melakukan tindakan dan sebelum meninggalkan klien. Selain itu, perawat juga

    memahami, menghargai dan melindungi kebutuhan akan jarak (space).d) Konservasi Integritas sosialKeterlibatan anggota keluarga dalam pemenuhan kebutuhan keagamaan atau spiritual dan

    penggunaan hubungan interpersonal. Individu mendapatkan makna kehidupan melalui komunitas

    sosial. Perawat membantu menghadirkan anggota keluarga dan menggunakan hubunganinterpersonal untuk menjaga integritas sosial.

    Model Konsep KeperawatanMartha Elizabet Roger

    Martha E. Roger : Unitary Human Being.

    Model Konsep Keperawatan Martha Elizabet Roger

    BAB I

    PENDAHULUANA. Latar Belakang

    Martha Elizabeth Roger lahir pada tanggal 12 Mei 1914 di Dallas, Texas. Beliau memulai karir

    sarjananya ketika beliau masuk di Universitas Tennessee di Knoxville pada tahun 1931. Beliau

    masuk sekolah keperawatan di RSU Knoxville pada September 1933. Beliau menerima gelarDiploma Keperawatan pada tahun 1936 dan menerima gelar B.S dari George Peabody College di

    Masville pada tahun 1937. Pada tahun 1945 beliau mandapat gelar MA dalam bidang

    pengawasan kesehatan masyarakat dari Fakultas Keguruan Universitas Columbia, New York.Beliau menjadi Eksekutif Direktur dari pelayanan keperawatan di Phoenix, AZ. Beliaumeninggalkan Arizona pada tahun 1951 dan kembali melanjutkan sekolah di Universitas Johns

    Hopkins, Baltimre MD dg memperoleh gelar MPH tahun 1952 dan Sc.D tahun 1954. Beliau di

    tetapkan menjadi Kepala Bagian Keperawatan di New York University pada tahun 1954.Secara resmi beliau mengundurkan diri sebagai Professor dan Kepala Bagian Keperawatan pada

    tahun 1975 setelah 21 tahun dalam pelayanan. Pada tahun 1979 beliau pensiun dengan hormat

    dengan memakai gelar Professornya dan terus aktif mengembangkan dunia keperawatan sampai

  • 5/19/2018 Para Ahli Teori

    18/71

    beliau meninggal pada 13 maret 1994.

    Dalam teorinya, Martha Rogers (1970), mempertimbangkan manusia ( kesatuan manusia)

    sebagai sumber energi yang menyatu dengan alam semesta. Manusia berada dalam interaksiyang terus menerus dengan lingkungan (lutjens,1995). Selain itu, manusia merupakan satu

    kesatuan utuh memiliki integritas diri dan menunjukkan karakteristik yang lebih dari sekedar

    gabungan dari beberapa bagian (Rogers 1970).Manusia yang utuh merupakan Empat sumber dimensi energi yang diidentifikasi oleh pola danmanisfestasi karakteristik spesifik yang menunjukkan kesatuan dan yang tidak dapat di tinjau

    berdasarkan bagian pembentuknya (Maminer Toey,1994).

    Keempat dimensi yang di gunakan oleh Martha E. Rogers sumber energi, keterbukaan,

    keteraturan dan pengorganisasian, dan empat dimensionalitas manusia digunakan untuk

    menentukan prinsip mengenai bagaimana berkembang.B. Tujuan

    Untuk meningkatkan pengetahuan tentang Teori Model Keperawatan menurut Martha E. Rogers

    serta dapat mengaplikasikannya dalam praktik keperawatan.

    BAB II

    TINJAUAN TEORIA. Defenisi Keperawatan Menurut Martha E. Rogers.

    Keperawatan adalah ilmu humanistic/humanitarian yg menggambarkan dan memperjelas bahwa

    manusia dalam strategi yang utuh dan dalam perkembangan hipotesis secara umum dengan

    memperkirakan prinsipprinsip dasar untuk ilmu pengetahuan praktis. Ilmu keperawatan adalahilmu kemanusiaan, mempelajari tentang alam dan hubungannya dengan perkembangan manusia.

    Rogers mengungkapkan bahwa aktivitas yang di dasari prinsipprinsip kreatifitas, seni dan

    imaginasi. Aktifitas keperawatan dinyatakan Rogers merupakan aktifitas yang berakar padadasar ilmu pengetahuan abstrak, pemikiran intelektual, dan hati nurani. Rogers menekankan

    bahwa keperawatan adalah disiplin ilmu yang dalam aktifitasnya mengedepankan aplikasiketerampilan, dan teknologi. Aktivitas keperawatan meliputi pengkajian, intervensi, dan

    pelayanan rehabilitatif senantiasa berdasar pada konsep pemahaman manusia / individuseutuhnya.

    B. Asumsi Dasar :

    Dasar teori Rogers adalah ilmu tentang asal usul manusia dan alam semesta seperti antropologi,sosiologi, agama, filosofi, perkembangan sejarah dan mitologi. Teori Rogers berfokus pada

    proses kehidupan manusia secara utuh. Ilmu keperawatan adalah ilmu yang mempelajari

    manusia, alam dan perkembangan manusia secara langsung.Berdasarkan pada kerangka konsep yang dikembangkan oleh Roger ada 5 asumsi mengenai

    manusia, yaitu :

    1. Manusia merupakan makhluk yang memiliki kepribadian unik, antara satu dan lainnyaberbeda di beberapa bagian. Secara signifikan mempunyai sifat-sifat yang khusus jika semuanyajika dilihat secara bagian perbagian ilmu pengetahuan dari suatu subsistem tidak efektif bila

    seseorang memperhatikan sifat-sifat dari sistem kehidupan manusia. Manusia akan terlihat saat

    bagiannya tidak dijumpai.

    2. Berasumsi bahwa individu dan lingkungan saling tukar-menukar energi dan material satusama lain. Beberapa individu mendefenisikan lingkungan sebagai faktor eksternal pada seorang

    individu dan merupakan satu kesatuan yang utuh dari semua hal.

  • 5/19/2018 Para Ahli Teori

    19/71

    3. Bahwa proses kehidupan manusia merupakan hal yang tetap dan saling bergantung dalam satu

    kesatuan ruang waktu secara terus menerus. Akibatnya seorang individu tidak akan pernah

    kembali atau menjadi seperti yang diharapkan semula.4. Perilaku pada individu merupakan suatu bentuk kesatuan yang inovatif.

    5. Manusia bercirikan mempunyai kemampuan untuk abstrak, membayangkan, bertutur bahasa

    dan berfikir, sensasi dan emosi. Dari seluruh bentuk kehidupan didunia hanya manusia yangmampu berfikir dan menerima dan mempertimbangkan luasnya dunia.Berdasar pada asumsi-asumsi terdapat 4 batasan utama yg ditunjukkan oleh Martha E Roger :

    1. Sumber energi.

    2. Keterbukaan.3. Pola-pola perilaku.

    4. Ukuranukuran 4 dimensi.

    Disini terdapat elemen-elemen yang saling berhubungan pada ini adalah manusia dan

    lingkungannya. Sebagai sistem hidup dan sumber energi, individu mampu mengambil energi daninformasi dari lingkungan dan menggunakan energi dan informasi untuk lingkungan. Karena

    pertukaran ini individu adalah sistem terbuka yang mendasari dan membatasi asumsi-asumsi

    utama Martha E Roger.Menurut Martha E Roger ilmu tentang keperawatan berhubungan langsung dengan proses

    kehidupan manusia dan bertujuan untuk menjelaskan dan memperkirakan kealamiahan dan

    hubungannya dengan perkembangan. Untuk memperkuat teorinya Martha E. Rogers

    mengkombinasikan konsep manusia seutuhnya dengan prinsip homeodinamik yang kemudian dikemukakannya.

    C. Prinsip-prinsip Hemodinamika

    Teori menyatakan bahwa dalam keperawatan dipergunakan prinsip hemodinamika untukmelayani manusia, yaitu :

    1. Integritas (Integrality), adalah proses berhubungan yang menguntungkan antar manusia dan

    lingkungannya secara berkesinambungan.

    2. Resonansi (Resonancy), Prinsip ini membicarakan tentang alam dan perubahan yang terjadiantara manusia dan lingkungan. Resonansi dapat dijelaskan sebagai suatu pola-pola gelombang

    yang ditunjukkan dengan perubahan-perubahan dari frekuensi terendah ke frekuensi yang lebih

    tinggi pada gelombang perubahan.3. Helicy, Prinsip yang menyatakan bahwa keadaan alami dan hubungan manusia dan

    lingkungan adalah berkesinambungan, inovatif, ditunjukkan dengan peningkatan jenis

    pola-pola perilaku manusia dan lingkungan yang menimbulkan kesinambungan, menguntungkan,merupakan interaksi yang simultan antara manusia dan lingkungan bukan menyatakan ritmitasi.

    Perbandingan dengan Teori Lain :

    Prinsip hemodinamika lebih mudah daripada teori sistem pada umumnya. Prinsip hemodinamika

    yaitu helicy dibandingkan pada prinsip equifinalli dan negetropi. Equifinally merupakan sistem

    terbuka yang mungkin dicapai tergantung pada keadaan dan ditentukan oleh suatu pengukuranyang mempunyai tujuan.

    D. Teori dan Empat Konsep Dasar Roger

    Martha E. Roger mengemukakan empat konsep besar. Beliau menghadirkan lima asumsi tentangmanusia. Tiap orang dikatakan sebagai suatu yang individu utuh. Manusia dan lingkungan selalu

    saling bertukar energi. Proses yang terjadi dalam kehidupan seseorang tidak dapat diubah dan

    berhubungan satu sama lain pada dimensi ruang dan waktu. Hal tersebut merupakan polakehidupan. Pada akhirnya seseorang mampu berbicara, berfikir, merasakan, emosi,

  • 5/19/2018 Para Ahli Teori

    20/71

    membayangkan dan memisahkan. Manusia mempunyai empat dimensi, medan energi

    negentropik dapat diketahui dari kebiasaan dan ditunjukkan dengan ciri-ciri dan tingkah laku

    yang berbeda satu sama lain dan tidak dapat diduga dengan ilmu pengetahuan yaitu lingkungan,keperawatan dan kesehatan.

    Model Konsep KeperawatanDorothea E. Orem

    Self-care dificit Theory of Nursing.

    A. Latar BelakangDorothea Elizabeth Orem lahir pada tahun 1914 di Baltimore, Maryland. Orem adalah anak

    terakhir dari dua bersaudara. Dorothea E. Orem memulai karir keperawatannya sejak terdaftar

    sebagai siswa di Providence di Washington DC. Lulus Sarjana Muda tahun 1930. Lulus Master

    tahun 1939 pendidikan keperawatan. Tahun 1945 bekerja di Universitas Katolik di Amerikasebagai asisten direktur.

    Selama perjalanan kariernya ia telah bekerja sebagai staf perawat, perawat tugas pribadi,

    pendidik, administrasi keperawatan dan sebagai konsultan (1970). Tahun 1958-1959 sebagai

    konsultan di Departemen kesehatan pada bagian pendidikan kesejahteraan dan berpartisipasipada proyek pelatihan keperawatan. Tahun 1959 konsep perawatan Orem dipublikasikan

    pertama kali. Tahun 1965 Orem bergabung dengan Universitas Katolik di Amerika membentukmodel teori keperawatan komunitas. Tahun 1968 membentuk kelompok konferensiperkembangan keperawatan, yang menghasilkan kerja sama tentang perawatan dan disiplin

    keperawatan. Tahun 1976 mendapat gelar Doktor Honoris Causa. Tahun 1980 mendapat gelar

    penghargaan dari alumni Universitas Katolik Amerika tentang teori keperawatan. SelanjutnyaOrem mengembangkan konsep keperawatan tentang perawatan diri sendiri dan dipulikasikan

    dalam keperawatan (Concept of Pratice tahun 1971). Tahun 1980 mempublikasikan buku kedua

    yang berisi tentang edisi pertama diperluas pada keluarga, kelompok dan masyarakat. Tahun

    1985 mempublikasikan buku kedua yang berisi tentang tiga teori, yaitu : Theory self care, theory

    self care deficit, theory system keperawatan.Dorothea E. Orem meninggal pada 22 Juni 2007 di kediamannya di Savannah, USA. Orem

    meninggal pada umur 93 tahun. Dunia keperawatan telah kehilangan seorang ahli dan dianggap

    sebagai orang terpenting serta memiliki wawasan yang sangat luas di bidang keperawatan.Dalam bidang keperawatan dapat dikatakan bahwa ahli Keperawatan dari Amerika, Dorothea E

    Orem, termasuk salah seorang yang terpenting diantara orang yang mengembangkan pandangan

    dalam bidang Keperawatan.Dorothea E. Orem. Orem mengembangkan model konsep keperawatan ini pada awal tahun 1971

    dimana dia mempublikasikannya dengan judul Nursing Conceps of Practice Self Care. Model

    ini pada awalnya berfokus pada individu kemudian edisi kedua tahun 1980 dikembangkan pada

    multipersons units (keluarga, kelompok dan komunitas) dan pada edisi ketiga sebagai lanjutan

    dari tiga hubungan konstruksi teori yang meliputi : teori self care, teori self care deficit dan teorinursing system. Keperawatan mandiri (self care) menurut Orems adalah : Suatu pelaksanaan

    kegiatan yang diprakarsai dan dilakukan oleh individu itu sendiri untuk memenuhi kebutuhanguna mempertahankan kehidupan, kesehatan dan kesejahteraannya sesuai keadaan, baik sehat

    maupun sakit (Orems 1980). Pada dasarnya diyakini bahwa semua manusia itu mempunyai

    kebutuhan-kebutuhan self care dan mereka mempunyai hak untuk mendapatkan kebutuhan itusendiri, kecuali bila tidak mampu.

    Dorothea orem (1971) mengembangkan definisi keperawatan yang menekankan pada kebutuhan

  • 5/19/2018 Para Ahli Teori

    21/71

    klien tentang perawatan diri sendiri. Orem menggambarkan filosofi tentang kaperawatan dengan

    cara seperti berikut : Keperawatan memiliki perhatian tertentu pada kebutuhan manusia terhadap

    tindakan perawatan dirinya sendiri dan kondisi serta penatalaksanaannya secara terus menerusdalam upaya mempertahankan kehidupan dan kesehatan, penyembuhan dari penyakit, atau

    cidera, dan mengatasi hendaya yang ditimbulkannya.

    Perawatan diri sendiri dibutuhkan oleh setiap manusia, baik laki-laki perempuan dan anak-anak.Ketika perawatan diri tidak dapat dipertahankan akan terjadi kesakitan atau kematian.Keperawatan berupaya mengatur dan mempertahankan kebutuhan keperawatan diri secara terus

    menerus bagi mereka yang secara total tidak mampu melakukannya. Dalam situasi lain, perawat

    membantu klien untuk mempertahankan perawatan diri dengan melakukannya sebagian, tetapitidak seluruh prosedur, melainkan pengawasan pada orang yang membantu klien dengan

    memberikan instuksi dan pengarahamn secara individual sehingga secara bertahap klien mampu

    melakukannya sendiri.

    Dalam pemahaman konsep keperawatan khususnya dalam pandangan mengenai pemenuhankebutuhan dasar, Orem membagi dalam konsep kebutuhan dasar yang terdiri dari:

    1. Air (udara): pemeliharaan dalam pengambian udara.

    2. Water (air): pemeliharaan pengambilan air3. Food (makanan): pemeliharaan dalam mengkonsumsi makanan

    4. Elimination (eliminasi): pemeliharaan kebutuhan proses eliminasi

    5. Rest and Activity (Istirahat dan kegiatan): keseimbangan antara istirahat dan aktivitas.

    6. Solitude and Social Interaction (kesendirian dan interaksi sosial) : pemeliharaan dalamkeseimbangan antara kesendirian dan interaksi sosial

    7. Hazard Prevention (pencegahan risiko): kebutuhan akan pencegahan risiko pada kehidupan

    manusia dalam keadaan sehat .8. Promotion of Normality

    B. KEYAKINAN DAN NILAINILAI

    Keyakinan Orem tentang empat konsep utama keperawatan adalah :1. Individu/Klien

    Individu atau kelompok yang tidak mampu secara terus menerus mempertahankan self care

    untuk hidup dan sehat, pemulihan dari sakit atau trauma atu koping dan efeknya.2. Sehat

    Kemampuan individu atau kelompoki memenuhi tuntutatn self care yang berperan untuk

    mempertahankan dan meningkatkan integritas structural fungsi dan perkembangan.3. Lingkungan

    Tatanan dimana klien tidak dapat memenuhi kebutuhan keperluan self care dan perawat

    termasuk didalamnya tetapi tidak spesifik.

    4. Keperawatan

    Pelayanan yang dengan sengaja dipilih atau kegiatan yang dilakukan untuk membantu individu,keluarga dan kelompok masyarakat dalam mempertahankan self care yang mencakup, integritas

    struktural, fungsi dan perkembanganBerdasarkan keyakinan empat konsep utama diatas, Orems mengembangkan konsep modelnya

    hingga dapat diaplikasikan dalam pelaksanaan asuhan keperawatan.

    C. KONSEP UTAMA

    1. Universal Self-Care Requisites

  • 5/19/2018 Para Ahli Teori

    22/71

    Tujuan universally required adalah untuk mencapai perawatan diri atau kebebasan merawat diri

    dimana harus memiliki kemampuan untuk mengenal, memvalidasi dan proses dalam

    memvalidasi mengenai anatomi dan fisiologi manusia yang berintegrasi dalam lingkarankehidupan. Dibawah ini terdapat 8 teori self care secara umum yaitu :

    a. Pemeliharaan kecukupan pemasukan udara

    b. Pemeliharaan kecukupan pemasukan makananc. Pemeliharaan kecukupan pemasukan cairand. Mempertahankankan hubungan perawatan proses eliminasi dan eksresi

    e. Pemeliharaan keseimbangan antara aktivitas dan istirahat

    f. Pemeliharaan keseimbangan antara solitude dan interaksi socialg. Pencegahan resiko-resiko untuk hidup, fungsi usia dan kesehatan manusia.

    h. Peningkatan promosi fungsi tubuh dan pengimbangan manusia dalam kelompok social sesuai

    dengan potensinya

    2. Developmental self-care requisitesBerhubungan dengan tingkat perkembangn individu dan lingkungan dimana tempat mereka

    tinggal yang berkaitan dengan perubahan hidup seseorang atau tingkat siklus kehidupan. Tiga hal

    yang berhubungan dengan tingkat perkembangan perawatan diri adalah:a. Situasi yang mendukung perkembangan perawatan diri

    b. Terlibat dalam pengembangan diri

    c. Mencegah atau mengatasi dampak dari situasi individu dan situasi kehidupan yang mungkin

    mempengaruhi perkembangan manusia. (Orem, 1980,p.231)3. Health deviation self-care requisites

    Istilah perawatan diri ditujukan kepada orang-orang yang sakit atau trauma, yang mengalami

    gangguan patologi, termasuk ketidakmampuan dan penyandang cacat juga yang berada sedangdirawat dan menjalani terapi. Adanya gangguan kesehatan terjadi sepanjang waktu sehingga

    mempengaruhi pengalaman mereka dalam menghadapi kondisi sakit sepanjang hidupnya.

    Penyakit atau trauma tidak hanya pada struktur tubuh, fisiologi dan psikologi tetapi juga konsep

    diri seutuhnya. Ketika konsep diri manusia mengalami gangguan (termasuk retardasi mental atauautisme), perkembangan individu akan memberikan dampak baik permanen maupun sementara.

    Dinegara-negara yang warganya banyak mengalami gangguan kesehatan, self-care (perawatan

    diri) digunakan sebagai alat dalam pengobatan dan terapi kesehatan.Perawatan diri (self-care) adalah komponen system tindakan perawatan diri individu yang

    merupakan langkah-langkah dalam perawatan ketika terjadi gangguan kesehatan. Kompleksitas

    dari self-care atau system dependent-care (ketergantungan perawatan) adalah meningkatnyajumlah penyakit yang terjadi dalam waktu-waktu tertentu.

    4. Therapeutic self-care demand

    Terapi pemenuhan kebutuhan dasar berisi mengenai suatu program perawatan dengan tujuan

    pemenuhan kebutuhan dasar pasien sesuai dengan tanda dan gejala yang ditampilkan oleh

    pasien. Beberapa hal yang harus diperhatikan oleh perawat ketika memberikan pemenuhankebutuhan dasar pada pasien diantaranya :

    a. Mengatur dan mengontrol jenis atau macam kebutuhan dasar yang dibutuhkan oleh pasien dan

    cara pemberian ke pasienb. Meningkatkan kegiatan yang bersifat menunjang pemenuhan kebutuhan dasar seperti promosi

    dan pencegahan yang bisa menunjang dan mendukung pasien untuk memenuhi kebutuhan dasar

    pasien sesuai dengan taraf kemandiriannya.Beberapa pemahaman terkait terapi pemenuhan kebutuhan dasar diantaranya :

  • 5/19/2018 Para Ahli Teori

    23/71

    a. Perawat harus mampu mengidentifikasi faktor pada pasien dan lingkunganya yang mengarah

    pada gangguan pemenuhan kebutuhan dasar manusia

    b. Perawat harus mampu melakukan pemilihan alat dan bahan yang bisa dipakai untukmemenuhi kebutuhan dasar pasien, memanfaatkan segala sumberdaya yang ada disekitar pasien

    untuk memberikan pelyenana pemenuhan kebutuhan dasar pasien semaksimal mungkin.

    5. Self Care AgencyPemenuhan kebutuhan dasar pasien secara holistik hanya dapat dilakukan pada perawat yangmemiliki kemampuan komprehensif, memahami konsep dasar manusia dan perkembangan

    manusia baik secara holistik ( orem, 2001, p. 514)

    6. AgentPihak atau prerawat yang bisa memberikan pemenuhan kebutuhan dasar pada pasien adalah

    perawat dengan keahlian dan ketrampilan yang berkompeten dan memiliki kewenangan untuk

    memberikan pemenuhan kebutuhan dasar pada pasien secara holistik.

    7. Dependent Care AgentDependent care agency merupakan perawat profesional yang memiliki tanggung jawab dan

    tanggung gugat dalam upaya perawatan pemenuhan kebutuhan dasar pasien termasuk pasien

    dalam derajat kesehatan yang masih baik atau masih mampu atau sebagain memenuhi kebutuhandasar pada pasien. Pemberian kebutuhan dasar tetap menekankan pada kemandirian pasien sesuai

    dengan tingkat kemampuannya. Perawatan yang diberikan bisa bersifat promoting, prevensi dan

    lain-lain

    8. Self Care DeficitPerawat membantu pasien yang tidak mampu memenuhi kebutuhan dasarnya, utamanya pada

    pasien yang dalam perawatan total care. Perawatan yang dilakukan biasanya kuratif dan

    rehabilitatif. Pemenuhan kebutuhan pasien hampir semunay tergantung pada pelayanankeperawatan yang dilakukan oleh tim tenaga kesehatan utamanya perawat.

    9. Nursing Agency

    Perawat harus mampu meningkatkan dan mengembangkan kemampuanya secara terus menerus

    untuk bisa memberikan pemenuhan kebutuhan dasar pada pasien secara holistik sehingga merekamampu membuktikan dirinya bahwa mereka adalah perawat yang berkompeten untuk bisa

    memberika pelayanan profesional untuk memenuhi kebutuhan dasar pasien. Beberapa ktrempilan

    selain psikomotor yang juga harus dikuasai perawat adala komunikasi terapetik, ketrampilanintrapersonal, pemberdayaan sumberdaya di sekitar lingkungan perawat dan pasien untuk bisa

    memberikan pelayanan yang profesional.

    10. Nursing DesignPenampilan perawat yang dibutuhkan untuk bisa memberikan asuhan keperawatan yang bisa

    memenuhi kebutuhan dasar pasien secara holistik adalah perawata yang profesioanl, mampu

    berfikir kritis, memiliki dan menjalankan standar kerja dll.

    11. Sistem Keperawatan

    Merupakan serangkaian tindakan praktik keperawatan yang dilakukan pada satu waktu untukkordinasi dalam melakukan tindakan keperawatan pada klien untuk mengetahui dan memenuhi

    komponen kebutuhan perawatan diri klien yang therapeutic dan untuk melindungi serta

    mengetahui perkembangan perawatan diri klien

    D. ASUMSI DASAROrem (2001) mengidentifikasi beberapa hal mendasar dari teori keperawatan terkait kebutuhan

    dasar manusia :

  • 5/19/2018 Para Ahli Teori

    24/71

    1. Kebutuhan dasar manusia bersifat berkelanjutan ,dimana pemenuhannya dipengaruhi dari

    faktor dari dalam pasien ataupun dari lingkungan

    2. Human agency, pasien yang memiliki tingkatan ketergantungan dalam pemenuhan kebutuhandasarnya

    3. Pengalaman dan pengetahuan perawat diperlukan untuk bisa memberikan pelayanan

    pemenuhan kebutuhan dasar pasien secara profesional

    Model Konsep Keperawatan

    Imogene KingInteracting systems Frameworkand Middle range theory of goal attainment

    A. KONSEP DASAR1. Fokus teory Imogene M. King adalah Human Being dengan prinsip Goal Attainment (

    Pencapaian tujuan ) yang berfokus pada system interpersonal.

    2. Konsep teory Imogene M.King terdiri :

    a. Interaksi

    King mendefenisikan interaksi sebagai suatu proses dari persepsi dan komunikasi antara individudengan individu, individu dengan kelompok, individu dengan lingkungan yang dimanifestasikan

    sebagai perilaku verbal dan non verbal dalam mencapai tujuan.b. Persepsi

    Diartikan sebagai gambaran seseorang tentang realita, persepsi berhubungan dengan pengalaman

    yang lalu, konsep diri, sosial ekonomi, genetika dan latar belakang pendidikan.

    c. KomunikasiDiartikan sebagai suatu proses penyampaian informasi dari seseorang kepada orang lain secara

    langsung maupun tidak langsung.

    d. TransaksiSebagai interaksi yang mempunyai maksud tertentu dalam pencapaian tujuan. Yang termasuk

    dalam transaksi adalah pengamatan perilaku dari interaksi manusia dengan lingkungannya.e. Peran

    Merupakan serangkaian perilaku yang diharapkan dari posisi pekerjaannya dalam sistem sosial.Tolok ukurnya adalah hak dan kewajiban sesuai dengan posisinya. Jika terjadi konflik dan

    kebingungan peran maka akan mengurangi efektifitas pelayanan keperawatan.

    f. StressDiartikan sebagai suatu keadaan dinamis yang terjadi akibat interaksi manusia dengan

    lingkungannya. Stress melibatkan pertukaran energi dan informasi antara manusia dengan

    lingkungannya untuk keseimbangan dan mengontrol stressor.g. Pertumbuhan dan perkembangan

    Perubahan yang kontinue dalam diri individu. Tumbuh kembang mencakup sel, molekul dan

    tingkat aktivitas perilaku yang kondusif untuk membantu individu mencapai kematangan.h. WaktuDiartikan sebagai urutan dari kejadian/peristiwa ke masa yang akan datang. Waktu adalah

    perputaran antara satu peristiwa dengan peristiwa yang lain sebagai pengalaman yang unik dari

    setiap manusia.

    i. RuangSebagai suatu hal yang ada dimanapun sama. Ruang adalah area dimana terjadi interaksi antara

    perawat dengan klien.

  • 5/19/2018 Para Ahli Teori

    25/71

    j. Jarak

    Jarak secara fisik berhubungan dengan batas wilayah yang memiliki kebijakan masing-masing,

    kadang dapat diidentifikasi dari perilaku individu untuk memperlihatkan batasan wilayahtersebut.

    3. King mengidentifikasi sistem yang dinamis dalam tiga sistem interaksi yang dikenal dengan

    Dynamic Interacting Systems, meliputi: Personal systems (individuals), interpersonal systems(groups) dan social systems (keluarga, sekolah, industri, organisasi sosial, sistem pelayanankesehatan, dll) , dapat dilihat pada skema berikut ini :

    Dynamic Interacting Systems

    a. Sistem personal adalah individu atau klien yang dilihat sebagai sistem terbuka, mampu

    berinteraksi, mengubah energi, dan informasi dengan lingkungannya. Individu merupakan

    anggota masyarakat, mempunyai perasaan, rasional, dan kemampuan dalam bereaksi, menerima,mengontrol, mempunyai maksud-maksud tertentu sesuai dengan hak dan respon yang

    dimilikinya serta berorientasi pada tindakan dan waktu.

    Sistem personal dapat dipahami dengan memperhatikan konsep yang berinteraksi yaitu:

    1) Persepsi diartikan sebagai gambaran seseorang tentang realita, persepsi berhubungan denganpengalaman yang lalu, konsep diri, sosial ekonomi, genetika dan latar belakang pendidikan.

    2) Diri adalah bagian dalam diri seseorang yang berisi benda-benda dan orang lain. Diri adalahindividu atau bila seseorang berkata AKU. Karakteristik diri adalah individu yang dinamis,system terbuka dan orientasi pada tujuan.

    3) Pertumbuhan dan perkembangan :Tumbuh kembang meliputi perubahan sel, molekul dan perilaku manusia. Perubah ini biasanya

    terjadi dengan cara yang tertib, dan dapat diprediksikan walaupun individu itu bervariasi, dan

    sumbangan fungsi genetic, pengalaman yang berarti dan memuaskan. Tumbuh kembang dapatdidefinisikan sebagai proses diseluruh kehidupan seseorang dimana dia bergerak dari potensial

    untuk mencapai aktualisasi diri.4) waktu

    Diartikan sebagai urutan dari kejadian/peristiwa ke masa yang akan datang. Waktu adalahperputaran antara satu peristiwa dengan peristiwa yang lain sebagai pengalaman yang unik dari

    setiap manusia.

    5) RuangSebagai suatu hal yang ada dimanapun sama. Ruang adalah area dimana terjadi interaksi antara

    perawat dengan klien.

    6) Jarak : Jarak secara fisik berhubungan dengan batas wilayah yang memiliki kebijakan masing-masing, kadang dapat diidentifikasi dari perilaku individu untuk memperlihatkan batasan

    wilayah tersebut.

    b. Sistem interpersonal adalah dua atau lebih individu atau grup yang berinteraksi. Interaksi inidapat dipahami dengan melihat lebih jauh konsep tentang peran, interaksi, komunikasi, transaksi,

    stress, koping.

    1) Peran : Merupakan serangkaian perilaku yang diharapkan dari posisi pekerjaannya dalamsistem sosial. Tolok ukurnya adalah hak dan kewajiban sesuai dengan posisinya. Jika terjadi

    konflik dan kebingungan peran maka akan mengurangi efektifitas pelayanan keperawatan.

    2) Interaksi : King mendefenisikan interaksi sebagai suatu proses dari persepsi dan komunikasi

  • 5/19/2018 Para Ahli Teori

    26/71

    antara individu dengan individu, individu dengan kelompok, individu dengan lingkungan yang

    dimanifestasikan sebagai perilaku verbal dan non verbal dalam mencapai tujuan.

    Komunikasi : Diartikan sebagai suatu proses penyampaian informasi dari seseorang kepadaorang lain secara langsung maupun tidak langsung.

    3) Transaksi : Sebagai interaksi yang mempunyai maksud tertentu dalam pencapaian tujuan.

    Yang termasuk dalam transaksi adalah pengamatan perilaku dari interaksi manusia denganlingkungannya.4) Stress : Diartikan sebagai suatu keadaan dinamis yang terjadi akibat interaksi manusia dengan

    lingkungannya. Stress melibatkan pertukaran energi dan informasi antara manusia dengan

    lingkungannya untuk keseimbangan dan mengontrol stressor.5) Koping :

    c. Sistem sosial merupakan sistem dinamis yang akan menjaga keselamatan lingkungan. Ada

    beberapa hal yang dapat mempengaruhi perilaku masyarakat, interaksi, persepsi, dan kesehatan.

    Sistem sosial dapat mengantarkan organisasi kesehatan dengan memahami konsep organisasi,otoritas/wewenang , kekuasaan, status dan pengambilan keputusan.

    1) Organisasi

    Organisasi bercirikan struktur posisi yang berurutan dan aktifitas yang berhubungan denganpengaturan formal dan informal seseorang dan kelompok untuk mencapai tujuan personal atau

    organisasi.

    2) Otoritas ;

    King mendefinisikan otoritas atau wewenang, bahwa wewenang itu aktif, proses transaksi yangtimbal balik dimana latar belakang, persepsi, nilai-nilai dari pemegang mempengaruhi definisi,

    validasi dan penerimaan posisi di dalam organisasi berhubungan dengan wewenang.

    3) KekuasaanKekuasaan adalah universal, situasional, atau bukan sumbangan personal, esensial dalam

    organisasi, dibatasi oleh sumber-sumber dalam suatu situasi, dinamis dan orientasi pada tujuan.

    4) Pembuatan keputusan

    Pembuatan atau pengambilan keputusan bercirikan untuk mengatur setiap kehidupan danpekerjaan, orang, universal, individual, personal, subjektif, situasional, proses yang terus

    menerus, dan berorientasi pada tujuan.

    5) StatusStatus bercirikan situasional, posisi ketergantungan, dapat diubah. King mendefinisikan status

    sebagai posisi seseorang didalam kelompok atau kelompok dalam hubungannya dengan

    kelompok lain di dalam organisasi dan mengenali bahwa status berhubungan dengan hak-hakistimewa, tugas-tugas, dan kewajiban.

    B. Asumsi King

    King mengasumsikan model konsep dan teori keperawatan secara eksplisit maupun implisit.

    Asumsi eksplisit meliputi :1. Focus sentral dari keperawatan adalah interaksi dari manusia dan lingkungannya, dengan

    tujuan untuk kesehatan manusia2. Individu adalah social, mengirim, rasional, reaksi, penerimaan, control, berorientasi pada

    kegiatan waktu.

    3. Proses interaksi dipengaruhi oleh persepsi, tujuan, kebutuhan, dan nilai klien serta perawat.4. Manusia sebagai pasien mempunyai hak untuk mendapatkan informasi, berpartisipasi dalam

    membuat keputusan yng mempengaruhi kehidupannya, kesehatan, dan pelayanan komunitas dan

  • 5/19/2018 Para Ahli Teori

    27/71

    menerima atau menolak keperawatan.

    5. Tanggung jawab dari anggota tim kesehatan adalah memberikan informasi kepada individu

    tentang semua aspek kesehatan untuk membantu mereka membuat atau mengambil keputusan.6. Tujuan dari memberi pelayanan kesehatan dan menerima pelayanan mungkin tidak sama.

    Asumsi implicit meliputi :

    1. Pasien ingin berpartisipasi secara aktif dalam proses keperawatan.2. Pasien sadar, aktif, dan secara kognitif mampu berpartisipasi dalam pembuatan ataupengambilan keputusan.

    3. Individu mempunyai hak untuk mengetahui tentang dirinya sendiri.

    4. Individu mempunyai hak untuk menerima atau menolak pelayanan kesehatan.C. Pandangan King terhadap keperawatan

    1. Konsep Manusia

    King memandang manusia sebagai suatu system terbuka yang berinteraksi dengan lingkungan

    yang memungkinkan benda, energi, dan informasi dengan leluasa mempengaruhinya. Dalamkerangka konsepnya meliputi tiga system interaksi yang dinamis sebagai individu disebut

    sebagai system personal, ketika individu ini bersatu dalam kelompok disebut system

    interpersonal. System social tercipta ketika kelompok mempunyai ketertarikan dan tujuan yangsama dalam satu komunitas atau masyarakat.

    2. Konsep Lingkungan

    Menurut King lingkungan adalah system social yang ada dalam masyarakat yang saling

    berinteraksi dengan system lainnya secara terbuka. Lingkungan merupakan suatu system terbukayang menunjukkan pertukaran masalah, energi, informasi dengan keberadaan manusia. Manusia

    tersebut akan berinteraksi dengan lingkungan internal dengan penukaran energi yang diatur

    secara terus menerus terhadap perubahan lingkungan eksternal.3. Konsep Sehat

    King mendefinisikan sehat sebagai pengalaman hidup manusia yang dinamis, yang secara

    berkelanjutan melakukan penyesuaian terhadap stressor internal dan eksternal melewati rentang

    sehat sakit, dengan menggunakan sumber- sumber yang dimiliki oleh seseorang atau individuuntuk mencapai kehidupan sehari- sehari yamg maksimal.

    4. Konsep Keperawatan

    King menyampaikan pola intervensi keperawatannya adalah proses interaksi klien dan perawatmeliputi komunikasi dan persepsi yang menimbulkan aksi, reaksi, dan jika ada gangguan,

    menetapkan tujuan dengan maksud tercapainya suatu persetujuan dan membuat transaksi.

    Model Konsep KeperawatanBetty Neuman

    System model.

    Teori Model Betty Neuman

    Konsep utama yang terdapat pada model Neuman, meliputi: stresor, garis pertahanan dan

    perlawanan, tingkatan pencegahan, lima variabel sistem klien, struktur dasar, intervensi danrekonstitusi (Fitzpatrick & Whall, 1989)

    1. Stressor

    Stressor adalah kekuatan lingkungan yang menghasilkan ketegangan dan berpotensial untuk

    menyebabkan sistem tidak stabil. Neuman mengklasifikasi stressor sebagai berikut :a. Stressor intrapersonal : terjadi dalam diri individu/keluarga dan berhubungan dengan

    lingkungan internal. Misalnya : respons autoimmun

  • 5/19/2018 Para Ahli Teori

    28/71

    b. Stressor interpersonal : yang terjadi pada satu individu/keluarga atau lebih yang memiliki

    pengaruh pada sistem. Misalnya : ekspektasi peran

    c. Stressor ekstrapersonal : juga terjadi diluar lingkup sistem atau individu/keluarga tetapi lebihjauh jaraknya dari sistem dari pada stressor interpersonal. Misalnya : sosial politik.

    2. Garis pertahanan dan perlawanan

    Garis pertahanan menurut Neumans terdiri dari garis pertahanan normal dan garis pertahananfleksibel. Garis pertahanan normal merupakan lingkaran utuh yang mencerminkan suatu keadaanstabil untuk individu, sistem atau kondisi yang menyertai pengaturan karena adanya stressor

    yang disebut wellness normal dan digunakan sebagai dasar untuk menentukan adanya deviasi

    dari keadaan wellness untuk sistem klien. Selain itu ada berbagai stressor yang dapat menginvasigaris pertahanan normal jika garis pertahanan fleksibelnya tidak dapat melindungi secara

    adekuat. Jika itu terjadi. maka sistem klien akan bereaksi dengan menampakan adanya gejala

    ketidakstabilan atau sakit dan akan mengurangi kemampuan sistem untuk mengatasi stressor

    tambahan. Garis pertahanan normal ini terbentuk dari beberapa variabel dan perilaku seperti polakoping individu, gaya hidup dan tahap perkembangan. Garis pertahanan normal ini merupakan

    bagian dari garis pertahanan fleksibel.

    Garis pertahanan fleksibel berperan memberikan respon awal atau perlindungan pada sistem daristressor. Garis ini bisa menjauh atau mendekat pada garis pertahanan normal. Bila jarak antara

    garis pertahanan meningkat maka tingkat proteksipun meningkat. Oleh sebab itu untuk

    mempertahankan keadaan stabil dari sistem klien, maka perlu melindungi garis pertahanan

    normal dan bertindak sebagai buffer. Kondisi ini bersifat dinamis dan dapat berubah dalamwaktu relatif singkat. Disamping itu hubungan dari berbagai variabel (fisiologi, psikologis,

    sosiokultur, perkembangan dan spiritual) dapat mempengaruhi tingkat penggunaan garis

    pertahanan diri fleksibel terhadap berbagai reaksi terhadap stressor.Sedangkan garis perlawanan menurut Neumans merupakan serangkaian lingkaran putus-putus

    yang mengelilingi struktur dasar. Artinya garis resisten ini melindungi struktur dasar dan akan

    teraktivasi jika ada invasi dari stressor lingkungan melalui garis normal pertahanan (normal line

    of defense). Misalnya mekanisme sistem immun tubuh. Jika lines of resistance efektif dalammerespon stressor tersebut, maka sistem depan berkonstitusi, jika tidak efektif maka energi

    berkurang dan bisa timbul kematian.

    3. Tingkatan pencegahanTingkatan pencegahan ini membantu memelihara keseimbangan yang terdiri dari pencegahan

    primer, sekunder dan tersier.

    a. Pencegahan primer :Terjadi sebelum sistem bereaksi terhadap stressor, meliputi promosi kesehatan dan

    mempertahankan kesehatan. Pencegahan primer mengutamakan pada penguatan flexible lines of

    defense dengan cara mencegah stress dan mengurangi faktor-faktor resiko. Intervensi dilakukan

    jika resiko atau masalah sudah diidentifikasi tapi sebelum reaksi terjadi. Strateginya mencakup :

    immunisasi, pendidikan kesehatan, olah raga dan perubahan gaya hidup.b. Pencegahan sekunder.

    Meliputi berbagai tindakan yang dimulai setelah ada gejala dari stressor. Pencegahan sekunder

    mengutamakan pada penguatan internal lines of resistance, mengurangi reaksi dan meningkatkanfaktor-faktor resisten sehingga melindungi struktur dasar melalui tindakan-tindakan yang tepat

    sesuai gejala. Tujuannya adalah untuk memperoleh kestabilan sistem secara optimal dan

    memelihara energi. Jika pencegahan sekunder tidak berhasil dan rekonstitusi tidak terjadi makastruktur dasar tidak dapat mendukung sistem dan intervensi-intervensinya sehingga bisa

  • 5/19/2018 Para Ahli Teori

    29/71

    menyebabkan kematian.

    c. Pencegahan Tersier

    Dilakukan setelah sistem ditangani dengan strategi-strategi pencegahan sekunder. Pencegahantersier difokuskan pada perbaikan kembali ke arah stabilitas sistem klien secara optimal. Tujuan

    utamanya adalah untuk memperkuat resistansi terhadap stressor untuk mencegah reaksi timbul

    kembali atau regresi, sehingga dapat mempertahankan energi. Pencegahan tersier cenderunguntuk kembali pada pencegahan primer.4. Sistem klien

    Model Sistem Neuman merupakan suatu pendekatan sistem yang terbuka dan dinamis terhadap

    klien yang dikembangkan untuk memberikan suatu kesatuan fokus definisi masalah keperawatandan pemahaman terbaik dari interaksi klien dengan lingkungannya. Elemen-elemen yang ada

    dalam sistem terbuka mengalami pertukaran energi informasi dalam organisasi kompleksnya.

    Stress dan reaksi terhadap stres merupakan komponen dasar dari sistem terbuka. Klien sebagai

    sistem bisa individu, keluarga, kelompok, komunitas atau sosial issue (Tomey & Alligood,1998). Klien sebagai suatu sistem memberikan arti bahwa adanya keterkaitan antar aspek yang

    terdapat dalam sistem tersebut. Kesehatan klien akan dipengaruhi oleh keluarganya,

    kelompoknya, komunitasnya, bahkan lingkungan sosialnya.Neuman meyakini bahwa klien adalah sebagai suatu sistem, memiliki lima variabel yang

    membentuk sistem klien yaitu fisik, psikologis, sosiokultur, perkembangan dan spiritual.

    Selanjutnya juga dijelaskan oleh Neuman bahwa klien merupakan cerminan secara wholistik dan

    multidimensional (Fawcett, 2005). Dimana secara wholistik klien dipandang sebagai keseluruhanyang bagian-bagiannya berada dalam suatu interaksi dinamis. Pernyataan tersebut membuktikan

    bahwa setiap orang itu akan memiliki keunikan masing-masing dalam mempersepsikan dan

    menanggapi suatu peristiwa yang terjadi dalam kehidupan sehari- hari. Perubahan istilah dariHolistik menjadi Wholistik untuk meningkatkan pemahaman terhadap orang secara keseluruhan.

    Disamping itu klien atau sistem dapat menangani stressor dengan baik, sehingga sakit atau

    kematian.tan atau stabilitasasi system. perubazhan dapat mempertahankan kesehatan secara

    adekuat. Keseimbangan fungsional atau harmonis menjaga keutuhan integritas sistem. Apabilabagian-bagian dari klien berinteraksi secara harmonis, maka akan terwujud jika kebutuhan-

    kebutuhan sistem telah terpenuhi. Namun apabila terjadi ketidakharmonisan diantara bagian-

    bagian dari system, hal ini disebabkan karena adanya kebutuhan yang tidak terpenuhi.

    5. Struktur dasar

    Struktur dasar berisi seluruh variable untuk mempertahankan hidup dasar yang biasa terdapatpada manusia sesuai karakteristik individu yang unik. Variabel-variabel tersebut yaitu variabel

    sistem, genetik, dan kekuatan/kelemahan bagian-bagian sistem.

    6. Intevensi

    Merupakan tindakan-tindakan yang membantu untuk memperoleh, meningkatkan dan

    memelihara sistem keseimbangan, terdiri dari pencegahan primer, sekunder dan tertier.7. Rekonstitusi

    Neuman (1995) mendefinisikan rekonstitusi sebagai peningkatan energi yang terjadi berkaitandengan tingkat reaksi terhadap stressor. Rekonstitusi dapat dimulai menyertai tindakan terhadap

    invasi stressor..Rekonstitusi adalah suatu adaptasi terhadap stressor dalam lingkungan internal

    dan eksternal. Rekonstitusi bisa memperluas normal line defense ke tingkat sebelumnya,menstabilkan sistem pada tingkat yang lebih rendah, dan mengembalikannya pada tingkat semula

    sebelum sakit. Yang termasuk rekonstitusi adalah faktor-faktor interpersonal, intrapersonal,

  • 5/19/2018 Para Ahli Teori

    30/71

    ekstrapersonal dan lingkungan yang berkaitan dengan variabel fisiologis, psikologis,

    sosiokultural, perkembangan dan spiritual.

    Model Konsep Keperawatan

    Sister Callista Roy

    Adaptation Model

    A. TINJAUAN TEORITIS THE ROY ADAPTATION MODEL

    1. Manusia Sebagai System Adaptive.

    Sistem, adalah suatu set dari beberapa bagian yang berhubungan dengan keseluruhan fungsiuntuk beberapa tujuan dan demikian juga keterkaitan dari beberapa bagiannya. Dengan kata lain

    bahwa untuk memeliki keseluruhan bagian-bagian yang saling berhubungan, sistem juga

    memiliki input, out put, dan control, serta proses feedback.

    Roy mengemukakan bahwa manusia sebagai sebuah sistim yang dapat menyesuaikan diri(adaptive system ). Sebagai sistim yang dapat menyesuaikan diri manusia dapat digambarkan

    secara holistik (bio, psicho, Sosial) sebagai satu kes