paper pkn "manfaat jembatan selat sunda bagi ketahanan nasional"
DESCRIPTION
Penerapan Pendidikan Kewarganegaraan dalam bidang Teknik SipilTRANSCRIPT
PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN
MANFAAT JEMBATAN SELAT
SUNDA BAGI KETAHANAN
NASIONAL
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG MASALAH
Indonesia adalah negara berpenduduk terbesar ke-4 di dunia yang saat ini
diperkirakan mencapai ± 255 juta jiwa. Namun kurang lebih 60% penduduk tinggal di Pulau
Jawa yang luasnya hanya sekitar 6% dari seluruh wilayah Nusantara.Apalagi ditambah
dengan Pulau Sumatera, maka dua pulau besar di bagian Barat Indonesia ini tidak hanya
membangkitkan pergerakan barang dan manusia, tetapi juga kegiatan ekonomi.
Perhubungan antar pulau Jawa dan Sumatera dilakukan dengan kapal laut dan pesawat
terbang. Namun kedua sarana angkutan tersebut tidak lepas dari pengaruh cuaca,angin, kabut,
arus laut serta kondisi siang dan malam.
Banyaknya permasalahan transportasi terutama pada pada penyeberangan Merak –
Bakauheni karena hal tersebut sangat berpengaruh pada perekonomian pulau Jawa dan
Sumatera maka munculah gagasan mengenai pembangunan Jembatan Selat Sunda.
Sarjana Magister Teknik Sipil 06 2012 B Page 1
PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN
1.2 RUMUSAN MASALAH
1. Apa pengertian Jembatan Selat Sunda?
2. Mengapa Jembatan Selat Sunda sangat diperlukan ?
3. Apa manfaat Jembatan Selat Sunda termasuk hubunganya dengan Ketahanan
Nasional?
4. Apa saja kendala , hambatan, dan dampak dari pembangunan Jembatan Selat
Sunda ?
Sarjana Magister Teknik Sipil 06 2012 B Page 2
PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 PENGERTIAN JEMBATAN SELAT SUNDA
Jembatan Selat Sunda adalah jembatan yang melintasi Selat Sunda yang
menghubungkan pulau Jawa dengan Sumatera, dengan panjang jembatan diperkirakan sekitar
31 km dan lebar 60 m. Dana proyek Jembatan Selat Sunda direncanakan berasal dari
Konsorsium dan diperkirakan dapat menelan biaya hingga sekitar 150 triliun rupiah.
Pembangunan Jembatan Selat Sunda diperkirakan akan dilaksanakan pada tahun 2014 dan
dapat dioperasikan sekitar tahun 2030.
2.2 ALASAN PEMBANGUNAN JEMBATAN SELAT SUNDA
Jembatan Selat Sunda diperlukan untuk menjawab tingginya kebutuhan akan
aksesibilitas yang cepat dari Pulau Jawa ke Pulau Sumatera dan sebaliknya akibat
perkembangan wilayah dan ketergantungan produksi dan konsumen yang sudah sangat tinggi
antar kedua pulau dan ditambah lagi berbagai permasalahan transportasi khususnya pada
penyeberangan Merak – Bakauheni pada saat ini dan waktu mendatang dengan tujuan puncak
adalah menciptakan prasarana penghubung Jawa Sumatera yang dapat mendukung
perkembangan perekonomian sosial dan budaya antara kedua pulau tersebut.
Terbukti Transportasi barang dan jasa antara Jawa dan Sumatera saat ini, melalui
penyeberangan kapal feri pada Selat Sunda sudah sangat padat dan juga sangat tergantung
pada kondisi cuaca,kapasitas kapal feri yang tersedia serta waktu tempuh yang cukup lama
untuk menyeberang Selat Sunda.
Sarjana Magister Teknik Sipil 06 2012 B Page 3
PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN
Dari sisi infrastruktur juga pelabuhan penyeberangan Merak-Bakauheni patut
dipertanyakan. Sejak resmi beroperasi 1 Juni 1981, lintasan penyeberangan Merak-Bakauheni
nyaris selalu gagal dalam mengantisipasi perkembangan dan penambahan volume kendaraan.
Sehingga munculah rencana pembangunan Jembatan Selat Sunda sebagai solusi dari
berbagai permasalahan yang ada pada saat ini dan diharapkan dapat memberikan manfaat
yang signifikan bagi masyarakat pulau Jawa dan Sumatera secara keseluruhan.
2.3 MANFAAT JEMBATAN SELAT SUNDA
Jembatan Selat Sunda sangat diperlukan untuk menjaga ketahanan nasional dan
dalam berberapa aspek agar tetap terjaga dengan stabil. Kita tahu bahwa Aspek aspek
ketahanan nasional yang menjadi alasan pembangunan Jembatan Selat Sunda tersebut
mencakup beberapa aspek berikut ini :
a. Aspek Geografi
Secara aspek geografi Jembatan Selat Sunda dapat menghubungkan pulau Jawa dan
pulau Sumatera dalam satu kesatuan yang dihubungkan dalam jalur darat. Sehingga
antara pulau jawa dan pulau Sumatra batas wilayahnya dapat ditentukan dengan batas
darat.
b. Aspek Kependudukan
Jembatan Selat Sunda dapat mempermudah akses dalam perpindahan penduduk dari
pulau Jawa ke pulau Sumatera maupun sebaliknya dan juga membuka akses darat
integrasi antar-pulau yang berdekatan sehingga memperbesar peluang pembauran,
pemerataan penduduk dan kesejahteraan.
Sarjana Magister Teknik Sipil 06 2012 B Page 4
PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN
c. Aspek Sumber Daya Alam
Pembangunan Jembatan Selat Sunda memberi peluang perolehan untung ekonomi
yang lebih besar karena distribusi hasil bumi dan produk dari pulau Sumatera ke pulau
Jawa atau sebaliknya.
d. Aspek Politik dan Keamanan
Jembatan Selat Sunda dapat berperan sebagai perekat NKRI dalam hal keseimbangan
politis dan pertahanan keamanan sebagai dampak pemerataan kegiatan ekonomi
antara pulau Jawa dan Sumatera.
Jika berhasil pembangunan Jembatan Selat Sunda dinilai akan membanggakan karena
Jembatan Selat Sunda merupakan puncak prestasi pembangunan Indonesia.
e. Aspek Sosial dan Budaya
Secara aspek sosial dan budaya, Jembatan Selat Sunda dapat bermanfaat untuk
memudahkan akses interaksi dan komunikasi antara masyarakat pulau Jawa dan
Sumatera sehingga masyarakat dapat saling memahami nilai-nilai sosial dan budaya
antar masing-masing pulau Jawa dan Sumatera agar tidak mudah mengalami
provokasi dari pihak-pihak lain.
f. Aspek Ekonomi
Jembatan Selat Sunda dapat meningkatkan dan mendorong pertumbuhan ekonomi
masyarakat khususnya pulau Jawa dan Sumatera. Jembatan Selat Sunda dapat
meningkatkan pertumbuhan ekonomi karena aktivitas ekonomi terutama dalam bentuk
pengiriman barang,orang, dan jasa yang menggunakan alat angkut antara kedua pulau
tersebut dapat lebih cepat dan efektif. Selain itu pada sepanjang jalur,desa-desa dan
Sarjana Magister Teknik Sipil 06 2012 B Page 5
PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN
kampung yang dilalui oleh alat angkuttersebut dapat dijadikan tempat peristirahatan
guna meningkatkan pemasukan ekonomi baru.
Pertumbuhan ekonomi tersebut akan mendorong pemerataan pembangunan karena
pengembangan kegiatan industri yang terkonsentrasi di Pulau Jawa dapat
didistribusikan ke Pulau Sumatera.
Jembatan Selat Sunda diyakini mampu memompa potensi ekonomi di Banten dan
Lampung untuk mengeruk untung.Aktivitas utama itu akan mengutamakan
pengembangan ekonomi daerah, termasuk peluang kerja dalam jumlah besar bagi
masyarakat.
Pembangunan jembatan Selat Sunda akan mempengaruhi pola pemanfaatan ruang dan
struktur kegiatan di pulau Jawa dan pulau Sumatera terutama pada kawasan yang
dipengaruhi (Propinsi Banten dan Lampung).
Jembatan Selat Sunda dapat menguntungkan daerah yang dilaluinya. Kementrian
Pekerjaan Umum berncana membentuk empat cluster di daerah Banten yang dinamai
daerah strategis nasional. Daerah tersebut adalah cluster Bojonegoro, cluster Cilegon,
Cluster Tanjung Lesung, dan cluster Maja.
Cluster Cilegon dan Bojonegara akan berfungsi sebagai lokasi industri dan pusat
ekonomi. Sedangkan Custer Tanjung Lesung akan menjadi sentra pariwisata dan
Cluster Maja nantinya dijadikan daerah pemukiman skala besar.
Keberadaan kawasan Jembatan Selat Sunda ini dapat menjadi sangat strategis bagi
tidak hanya dua pulau tersebut, tapi dalam arti keseluruhan ekonomi Indonesia.
Angkutan truk dari Medan atau Aceh sampai ke Lombok melalui penyebrangan Feri
mengalirkan berbagai macam komoditi dan logistik-logistik yang merupakan bagian
daripada kebutuhan masyarakat untuk pembangunan ekonomi secara keseluruhan.
Sarjana Magister Teknik Sipil 06 2012 B Page 6
PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN
2.4 KENDALA YANG DIHADAPI DALAM PEMBANGUNAN JEMBATAN
SELAT SUNDA
Pembangunan Jembatan Selat Sunda ini bukan berarti tanpa resiko. Para insinyur
perancang teknis jembatan ini sangat mencemaskan gangguan angin yang terlalu kuat. Bila
tidak dirancang sebaik-baiknya, badan jembatan yang tergantung pada kabel-kabel baja bisa
bergoyang-goyang dan mengganggu lalu lintas di atasnya. Soalnya, badan jembatan itu
terletak cukup tinggi, yaitu 80 meter di atas permukaan laut sehingga tekanan anginnya cukup
besar.
Menurut konsultan perancangan teknis PT Bangungraha Sejahtera Mulia, Agung
Wibowo, mereka sudah menyiapkan lubang-lubang di bawah penyangga landasan badan
jembatan untuk sirkulasi angin. Mereka memperkirakan jembatan ini masih stabil biarpun
dihantam angin berkecepatan 24 jam per kilometer.
Munculnya kendala dalam sosialisasi terkait pembebasan lahan pada daerah-daerah
yang masuk dalam rencana jalur jalan yang menghubungkan ke proyek pembangunan
Jembatan Selat Sunda.
Selain itu terdapat juga Gunung Anak Krakatau yang masih aktif namun para pakar
teknik yang merancang Jembatan Selat Sunda itu justru mengaku bersyukur dengan fakta
bahwa Gunung Anak Krakatau meletus hampir setiap tahun. Ini berarti energi dan timbunan
lava di dalam kepundannya dilepaskan secara teratur pula.
Menurut Dr. Surono, Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana pada
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) yang harus ditakutkan justru kalau
Gunung Anak Krakatau diam saja, berati sedang menimbun energi sangat besar.
Dengan pola letusan sekarang, Surono memperkirakan Gunung Anak Krakatau tidak
akan meletus dengan dahsyat dalam 200 tahun mendatang. Krakatau, menurut dia, memiliki
periodesasi letusan dahsyat selama 1500 tahun.
Sarjana Magister Teknik Sipil 06 2012 B Page 7
PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN
Selain itu, letusan Gunung Anak Krakatau selama ini juga hanya mempunyai radius
sekitar 2-3 km. Padahal letak Jembatan Selat Sunda dengan Anak Krakatau jaraknya 50
kilometer.
Namun Gunung tersebut harus terus dipantau. Jika gunung berapi itu diam lebih
lama dari biasanya yang harus dilakukan adalah memancing letusan kecil dengan
‘menyuntikkan’ energi ke dalam kepundan gunung berapi tersebut.
2.5 DAMPAK NEGATIF JEMBATAN SELAT SUNDA
Semua proyek pembangunan apalagi dalam skala besar tentu mempunyai dampak
positif maupun negatif begitu juga dengan pembangunan proyek Jembatan Selat Sunda.
Dampak yang muncul akibat adanya pembangunan Jembatan Selat Sunda yaitu :
1. Kemacetan dan meningkatnya kecelakaan lalu lintas akibat peningkatan frekuensi dan
durasi kendaraan.
2. Menurunya kesehatan masyarakat sekitar (kebugaran fisik dan kesehatan psikologis)
yang disebabkan oleh polusi, kebisingan, kepadatan, dan kelelahan akibat perjalanan
panjang.
3. Adanya kecenderungan untuk lebuh memilih transportasi darat daripada transportasi
laut (kapal feri) sehingga transportasi laut tersebut (kapal feri) cenderung sepi dari
pengguna jasa tersebut.
4. Adanya penigkatan biaya perawatan jalan.
5. Munculnya konflik antara penduduk datang dan penduduk asli salah satunya dalam
persaingan bidang usaha.
6. Potensi kejahatan meningkat karena muncul titik-titik rawan kejahatan baru
7. Munculnya titik rawan kecelakaan baru.
Sarjana Magister Teknik Sipil 06 2012 B Page 8
PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN
8. Munculnya tempat hiburan gelap di daerah sekitar Jembatan Selat Sunda sehingga
memberikan dampak sosial dengan masuknya alkohol, hiburan malam (tempat
prostitusi) sehinggaakan memunculkan konflik dengan masyarakat, organisasi
kepemudaan dan keagamaan setempat.
9. Rawanya kerusakan lingkungan seperti sampah yang pada daerah Selat Sunda.
Sarjana Magister Teknik Sipil 06 2012 B Page 9
PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Jembatan Selat Sunda memiliki banyak manfaat dalam aspek aspek ketahanan
nasional. Jembatan Selat Sunda dapat mendukung perkembangan perekonomian sosial dan
budaya antara pulau Jawa dan Sumatera. Pertumbuhan ekonomi tersebut akan mendorong
pemerataan proses sosial ekonomi antara pulau Jawa dan Sumatera sehingga meningkatkan
kesejahteraan masyarakat.
Jembatan Selat Sunda akan berfungsi sebagai salah satu perekat Negara Kesatuan
Republik Indonesia dan menciptakan keseimbangan politis dan pertahanan keamanan sebagai
dampak pemerataan kegiatan ekonomi.
3.2 SARAN
Saran untuk pemerintah sebagai pengambil keputusan yaitu segera merealisasikan
Jembatan Selat Sunda karena memiliki manfaat untuk peningkatan perekonomian. Selain itu
pemerintah juga harus memikirkan solusi dari dampak yang dihasilkan dari adanya Jembatan
Selat Sunda.
Sarjana Magister Teknik Sipil 06 2012 B Page 10
PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN
DAFTAR PUSTAKA
Sriyanti, dkk. 2008. Etika Berwarga Negara Edisi 2:
Pendidikan Kewarganegaraan untuk Perguruan Tinggi.
Jakarta: Salemba Empat.
Wright, Paul H. 2005. Pengantar Engineering. Jakarta:
Erlangga.
Sarjana Magister Teknik Sipil 06 2012 B Page 11