paper lintasan elektron
DESCRIPTION
paperTRANSCRIPT
LINTASAN ELEKTRON DALAM MEDAN MAGNET
Rara Amita Putri (140310120042)
Program Studi Fisika, FMIPA Universitas Padjadjaran
4 November 2014
Asisten : Hanif Sulistya Nusa
Abstrak Atom adalah benda yang amat menarik untuk diteliti. Dari atom yang sempat dinyatakan sebagai bagian
terkecil dari suatu benda ternyata menyimpan bahwa di dalamnya masih terdiri dari muatan – muatan yang
berbeda. Salah satu diantaranya adalah elektron yang mempunyai muatan negatif. Muatan negatif elektron
setelah dibandingkan akan menghasilkan suatu muatan spesifik yang memiliki karakteristik dalam setiap atom
tersebut.
Percobaan dengan tujuan menentukan muatan spesifik dari hasil defleksi ini menunjukkan hubungan
linieritas dari setiap eksperimen yang dilakukan. Dari hasil perhitungan yang dilakukan diperoleh nilai e/m
yang jika dibandingkan dengan e/m grafik memperoleh nilai KSR. Misalnya saja KSR data eksperimen
keempat yaitu sebesar 2,32%.
I. Pendahuluan
Atom yang bermuatan netral ternyata
mengandung elektron yang bermuatan negatif.
Hal ini telah ditelusuri sejak berabad – abad
tahun yang lalu oleh para ilmuwan di
zamannya. Adanya muatan negatif ini
mengakibatkan terjadinya arus yang akan
mengakibatkan adanya medanmagnet dalam
kumparan Helmholtz. Percobaan ini telah
ditelusurioleh J. J. Thompson yang ingin
membuktikan apakah terdapat partikel lain
yang menyusun sebuah taom yang disebut
dengan elektron saat itu serta ingin
membandingkan muatan dengan massa
elektron tersebut. Dalam praktikum ini kita
akan mengulang kembali apa yang pernah
dilakukan oleh Thompson mengenai muatan
spesifik e/m melalui defleksi sinar katoda.
Sesuai dengan tujuan utama dalam praktikum
ini yaitu menghitung muatan spesifik e/m
melalui defleksi sinar elektron oleh medan
magnetik homogen.
II. Teori Dasar
Gaya Lorentz
Gambar 1. Elektron bergerak dalam suatu
medan B
Pada gambar 1 di atas menunjukkan
bahwa elektron yang bergerak dalam suatu
medan magnet akan dipengaruhi oleh medan
magnet tersebut sehingga akan membentuk
suatu lintasan melingkar. Selain itu, elektron
tersebut akan mendapat gaya yang disebut
dengan Gaya Lorentz sebesar :
𝐹𝐿 = 𝑒𝐵𝑣 …………….(1)
Dimana FL adalah gaya Lorentz, e
adalah muatan elektron yang bergerak, B
adalah besar medan magnet dan v adalah
besarnya kecepatan elektron tersebut bergerak.
Karena Gaya Lorentz selalu tegak lurus orbit
lingkaran, gaya Lorentz adalah gaya
sentripetal yang membuat elektron terus
bergerak dalam orbit lingkaran.[1]
𝐹𝐿 = 𝐹𝑠𝑒𝑛𝑡𝑟𝑖𝑝𝑒𝑡𝑎𝑙
𝑒𝐵𝑣 =𝑚𝑣
𝑟2 ………..…(2)
Elektron dalam Medan Homogen
Untuk memperoleh suatu medan yang
homogeny digunakan suatu kumparan yang
disebut kumparan Helmholtz. Kumparan ini
digunakan untuk menghilangkan medan
magnetic bumi dan untuk memberikan medan
magnet yang konstan dalam ruang sempit dan
terbatas. Elektron yang dihasilkan oleh
filament yang berfungsi sebagai katoda akan
dipercepat kea rah anoda yang mempunyai
beda potensial V terhadap katoda. Dari prinsip
kekekalan energy, jika tidak ada usaha yang
dikenakan pada elektron, maka elektron
tersebut akan mempunyai energy kinetic
akibat tegangan V yang besarnya :
1
2𝑚𝑣2 = 𝑒𝑉 …………..(3)
Persamaan 3 di atas disebut rumus
siklotron karena persamaan tersebut
menggambarkan gerak partikel di salam
sebuah siklotron (alat pemercepat partikel).[2]
Sehingga kecepatan elektron dapat ditulis
sebagai :
𝑣 = √2𝑒𝑉
𝑚 …………(4)
Karena elektron bekerja dalam medan
magnet maka berlaku Gaya Lorentz. Sehingga
dengan penurunan dari persamaan 2 dan 4
diperoleh 𝑒
𝑚=
2𝑉
(𝐵𝑟)2 …………….(5)
III. Percobaan
Alat dan Bahan
Gambar 2. Skema Alat Percobaan
Keterangan Gambar:
1. Controllable Current Source
2. Skema Fine Beam Tube
3. Skema Kumparan
4. Stabilis Power Supply
Metode Eksperimen
Dalam percobaan ada 4 percobaan yang
dilakukan. Namun pada eksperimen pertama
sebagai kalibrasi langsung digunakan
persamaan :
B = 0.8329 I + 0.0416 mT ……………..(6)
Eksperimen yang kedua adalah
pengamatan jari – jari lintasan elektron
sebagai fungsi dari tegangan r = f(V) pada
arus konstan. Dalam eksperimen ini data
yang diambil adalah data diameter
lintasan elektron. Sedangkan arus dibuat
konstan (variasi 2,8A; 2,9A; 3A) dengan 5
variasi tegangan (50V, 75V, 100V, 125V,
150V).
Eksperimen yang ketiga adalah
pengamatan jari – jari lintasan elektron
sebagai fungsi dari medan magnet r = f(B)
pada tegangan konstan. Data yang diambil
sama dengan eksperimen kedua yaitu
diameter lintasan elektron. Yang
membedakan adalah pada eksperimen ini
tegangan dibuat konstan (variasi 100V,
125V, 150V) dengan 5 variasi arus yang
berbeda (3A; 3,3A; 3,6A; 3,9A; 4,2A).
Pada eksperimen yang keempat hampir
sama dengan kedua metode sebelumnya
hanya pada eksperimen ini yang dibuat
konstan adalah diameternya (variasi 6cm,
8cm, 10cm) sedangkan arus dan tegangan
harus dicari (rentang tegangan 200 – 300
V).
IV. Data dan Analisis
Data Percobaan
Tabel 1. Data Eksperimen dengan Arus
Konstan
I (A) (𝑒
𝑚)𝑝𝑒𝑟
(𝑒
𝑚)𝑔𝑟𝑎𝑓
KSR
(%)
2.8
~
11977.251
~
90052.937 651.87
24807.972 107.13
20372.086 70.09
20011.764 67.08
2.9
~
11742.069
~
100427.954 755.28
23739.202 102.17
18991.362 61.74
20985.251 78.72
3
~
12153.352
~
106774.131 778.56
21610.551 77.82
21655.110 78.18
20854.323 71.59
Grafik 1
y = 32572x + 55.696R² = 0.9723y = 34254x + 56.11
R² = 0.9455
y = 37941x + 55.532R² = 0.9458
0
50
100
150
200
0 0.001 0.002 0.003
V(V
olt
)
r2(m2)
Grafik V=f(r2)
Tabel 2. Data Eksperimen dengan Tegangan
Konstan
V
(Volt) (𝑒
𝑚)𝑝𝑒𝑟
(𝑒
𝑚)𝑔𝑟𝑎𝑓
KSR
(%)
100
20530.197
25974.03
20.96
21610.617 16.80
22418.477 13.69
22537.614 13.23
23272.531 10.40
125
20219.820
19841.27
1.91
22325.017 12.52
18759.263 5.45
20495.387 3.30
19950.116 0.55
150
21295.672
25210.08
15.53
22511.059 10.71
22511.116 10.71
23209.143 7.94
23209.185 7.94
Grafik 2
Tabel 3. Data Eksperimen dengan Diameter
Konstan
V
(Volt) (𝑒
𝑚)𝑝𝑒𝑟
(𝑒
𝑚)𝑔𝑟𝑎𝑓
KSR
(%)
6
27806.111
25408.89
9.43
26149.140 2.91
25998.482 2.32
27112.973 6.71
26693.977 5.06
8
23692.667
21396.25
10.73
20020.372 6.43
23805.418 11.26
22916.155 7.10
23461.406 9.65
10
21178.404
16662.4
27.10
20020.261 20.15
18954.133 13.75
19333.754 16.03
19611.762 17.70
Grafik 3
Analisa Data
Dalam setiap eksperimen yang
dilakukan terlihat bahwa untuk memperoleh
jari – jari atau diameter yang relative besar
maka tegangan harus besar sedangkan arus
harus kecil. Hal ini dikarenakan arus yang
berbanding lurus dengan medan magnet,
sedangkan medan magnetnya sendiri
berbanding terbalik dengan jari – jari. Berbeda
dengan tegangan yang sebanding dengan jari –
jari.
Perhitungan muatan spesifik dari hasil
percobaan menunjukkan nilai – nilai yang
berbeda untuk setiap percobaan. Setelah
dibandingkan dengan muatan spesifik grafik
ternyatan percobaan kedua dengan arus
konstan memiliki KSR yang cenderung besar
dibandingkan pada percobaan lainnya. Misal,
pada eksperimen dengan arus konstan
menghasilkan KSR terbesar yaitu 778,56%
atau semakin kecil arus konstan yang
digunakan, justru semakin besar nilai KSR
yang didapat. Hal ini dikarenakan, pada saat
arus semakin besar, ternyatan lintasan elektron
yang terbentuk cenderung kurang jelas.
Ditambah, tegangan yang digunakan juga
cenderung kecil. Sehingga pengukuran yang
dilakukan kurang akurat. Berbeda dengan
eksperimen 4 yang mencari nilai tegangan
pada rentang tegangan yang besar sehingga
lintasan terlihat lebih jelas dan KSR yang
diperoleh pun tidak terlalu besar.
Setiap grafik dari setiap percobaan
menunjukkan hubungan linieritas. Baik pada
eksperimen 1, 2 ataupun 3. Hal ini dikarenakan
varabel bebas dan terikatnya dalam setiap
eksperimen cenderung memiliki hubungan
linier.
y = 0.0077x + 1.2712R² = 0.9993y = 0.0126x - 0.1846
R² = 0.9521
y = 0.0119x + 0.8945R² = 0.9989
0
5
10
15
0 500 1000 1500
B2(T
-2)
r2(m2)
Grafik B2=f(1/r2)
y = 11.434x + 12.205R² = 0.9787
y = 17.117x + 14.775R² = 0.809
y = 20.828x + 38.746R² = 0.9792
0
100
200
300
400
0 10 20 30
V (
Vo
lt)
B2(T2)
Grafik V=f(B2)
V. Simpulan
Kesimpulan dari praktikum ini adalah
nilai muatan spesifik e/m dapat dihitung
dengan menggunakan persamaan 5. Percobaan
ini dilakukan dengan memanfaatkan katoda
yang memancarkan elektron menuju anoda
jika diberi tergangan dan arus yang sesuai
karena dilakukan di dalam suatu medan
magnet, maka lintasan elektron yang terbentuk
berupa lingkaran terbukti karena ada pengaruh
gaya sentripetal. Hubungan ketiga grafik yang
diperoleh adalah hubungan linier.
Dafta Pustaka
[1] Halliday, David.____. Dasar – Dasar
Fisika versi Diperluas. Tangerang : Binarupa
Aksara.
[2] Maghfiroh, Imroatur. 2014. Pengaruh
Medan Magnet Terhadap Elektron dan Nilai
Rasio e/m Elektron. Surabaya : Universitas
Airlangga.