paper kewarganegaraan

Upload: desak-novita

Post on 06-Oct-2015

30 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

BAB IPENDAHULUAN

1.1 Latar BelakangIstilah Negara hukum baru dikenal pada Abad XIX tetapi konsep Negara hukum telah lama ada dan berkembang sesuai dengan tuntutan keadaan. Dimulai dari zaman Plato hingga kini, konsepsi Negara hukum telah banyak mengalami perubahan yang mengilhami para filsuf dan para pakar hukum untuk merumuskan apa yangdimaksud dengan Negara hukum dan hal-hal apa saja yang harus ada dalam konsep Negara hukum. Mengawali era negara hukum, maka ia tampil sebagai negara secara formal. Di sini ia mewujudkan sekalian persyaratan formal bagi suatu negara yang harus tunduk pada hukum. Untuk zamannya, Negara hukum ini dapat disebut revolusioner, karena mengakhiri bentuk bernegara sebelumnya yang bersifat otoriter. Letat cest moi (Negara adalah saya), begitulah karakterisasi negara pada waktu itu.Pemerintahan berberdasarkan hukum adalah suatu prinsip yang menyatakan bahwa hukum adalah suatu prinsip yang menyatakan bahwa hukum adalah otoritas tertinggi dan bahwa semua warga negara termasuk para pejabat dan pemerintah tunduk pada hukum dan sama-sama berhak atas perlindungannya. Negara hukum Indonesia sudah berdiri sejak lebih dari enam puluh tahun lamanya.Kualifikasinya sebagai Negara hukum pada tahun 1945 terbaca dalam Penjelasan Undang-Undang Dasar. Dalam penjelasan mengenai Sistem Pemerintahan Negara dikatakan Indonesia ialah Negara yang Berdasar atas Hukum (Rechtsstaat) . Selanjutnya di bawahnya dijelaskan, Negara Indonesia berdasar atas hukum (Rechtsstaat), tidak berdasar kekuasaan belaka (Machtsstaat). Sekian puluh tahun kemudian ia lebih dipertegas melalui amandemen keempat dan dimasukkan ke dalam batang tubuh konstitusi ,yaitu Bab I tentang Bentuk dan Kedaulatan. Dalam Pasal 1 ayat 3 ditulis Negara Indonesia adalah Negara hukum.1.2 Rumusan MasalahAdapun rumusan masalah dalam paper adalah sebagai berikut.a. Bagaimana konsep dari Negara hukum ?b. Bagaimana prinsip dari Negara hukum?c. Bagaimana unsur unsur dari Negara hukum?d. Bagaimana ciri ciri dari Negara hukum?e. Bagaimana hubungan antara Negara hukum dan demokrasi?

1.3 Tujuan dan ManfaatAdapun tujuan dan manfaat dari pembuatan paper adalah sebagai berikut.a. Mahasiswa mampu memahami dan mengidentifikasi konsep Negara hukum.b. Mahasiswa mampu memahami dan mengidentifikasi prinsip Negara hukum.c. Mahasiswa mampu memahami dan mengidentifikasi unsur unsur Negara hukum.d. Mahasiswa mampu memahami ciri ciri Negara hukum.e. Mahasiswa mampu memahami hubungan antara Negara hukum dan demokrasi.

1.4 Metode PenulisanAdapun metode penulisan dari pembuatan paper adalah sebagai berikut.

BAB IIPEMBAHASAN

2.1Landasan Teori2.1.1Pengertian Negara HukumPengertian negara hukum secara sederhana adalah negara yang penyelenggaraan kekuasaan pemerintahannya didasarkan atas hukum. Dalam negara hukum, kekuasaan menjalankan pemerintahan berdasarkan kedaulatan hukum (supremasi hukum) dan bertujuan untuk menjalankan ketertiban hukum (Mustafa Kamal Pasha, dalam Dwi Winarno, 2006). Dengan demikian dalam negara hukum, kekuasaan negara berdasar atas hukum, bukan kekuasaan belaka serta pemerintahan negara berdasar pada konstitusi yang berpaham konstitusionalisme, tanpa hal tersebut sulit disebut sebagai negara hukum. Supremasi hukum harus mencakup tiga ide dasar hukum, yakni keadilan, kemanfaatan, dan kepastian. Oleh karena itu di negara hukum, hukum harus tidak boleh mengabaikan rasa keadilan masyarakat.Negara-negara komunis atau negara otoriter memiliki konstitusi tetapi menolak gagasan tentang konstitusionalisme sehingga tidak dapat dikatakan sebagai negara hukum dalam arti sesungguhnya. Jimly Asshiddiqie (dalam Dwi Winarno, 2006) menyatakan bahwa negara hukum adalah unik, sebab negara hendak dipahami sebagai suatu konsep hukum. Dikatakan sebagai konsep yang unik karena tidak ada konsep lain. Dalam negara hukum nantinya akan terdapat satu kesatuan sistem hukum yang berpuncak pada konstitusi atau undang-undang dasar.

2.1.2Konsep Negara hukumPrinsip negara hukum senantiasa berkembang sesuai dengan perkembangan jaman. Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi serta kompleksnya kehidupan masyarakat di era global, menuntut pengembangan prinsip-prinsip negara hukum. Negara hukum dalah negara yang penyelenggaraan kekuasaanpemerintahannyadidasarkan atas hukum . karena itu pemerintah dan lembaga-lembaga lain dalam melaksananakan tindakan harus dilandasi oleh hukum dan bertanggung jawab secara hukum.Perkembangan negara hukum di era moderen ini dipengaruhi oleh konsep Eropa Continental yang disebut Rechtstaat dan Anglo Saxon yang disebut Rule Of Law .1. Eropa Kontinental ( Rechtstaat )Sistem hukum rechtstaathdala sistem hukum dengan ciri-ciri adanya berbagai ketentuan-ketentuan hukum dikodifikasi (dihimpun) secara sitematis yang ditafsirkan lebih lanjut oleh hakim dalam penerapannya. Hampir 60 % negara Indonesia menganut sistem ini. Konsep rechtstaat bertumpu pada asas legalitas dalam kerangka adanya aturan perundang-undangan yang tertulis dan menitik beratkan kepastian. Pendekatanh yang ditekankan hdala keadilan berdasarkan hukum dalam artian yang seluas-luasnya. Perkembangan rechtstaat di Eropa Continental menurut F.J. Stahl mencakup empat hal :a. Perlindungan hak asasi manusia.b. Pembagian kekuasaan.c. Pemerintahan berdasarkan Undang-Undang.d. Peradilan Tata Usaha Negara.

2. Anglo Saxon ( Rule Of Law)Rule Of Law tumbuh dan berkembang pertama kali pada negara yang menganut Common Law System seperti Inggris dan Amerika Serikat. Ke dua Negara tersebut mengejawantahkan sebagai perwujudan dari persamaan hak, kewajiban dan derajat dalam suatu Negara dihadapan hukum. Sistem Rule Of Law adalah suatu system yang didasarkan atas Yurisprudensi yaitu keputusan-keputusan hakim terdahulu yang menjadi dasar putusan hakim selanjutnya. Konsep rule of law dipelopori oleh Albert Venn Dicey memiliki tiga cirri penting digabungkan dengan konsep Negara hukum F.J. Stahl :a. Supremacy Of Law artinya bahwa yang mempunyai kekuasaan tertinggi dalam suatu Negara adalah hukum.b. Equality Before The Law artinya persamaan dalam kedudukan bagi semua warga Negara baik selakupribadi maupun dalam kualifikasi sebagai pejabat Negara.c. Dive Process Of Law artinya bahwa segala tindakan pemerintah harus didasarkan atas peraturan perundang-undangan yang sah dan tertulis.Konsep Rechtstaat lahir karena menentang absolutisme sehingga Sifatnya revolusioner sedangkan Rule Of Law berkembang secara evolusioner yang bertumpu atas system hukum Common Law.

2.1.3 Prinsip-prinsip Rule of Lawa. Prinsip-prinsip Rule of Law secara formal di IndonesiaDi Indonesia, prinsip-prinsip Rule of Law secara formal tertera dalam pembukaan UUD 1945 yang menyatakan :(1) bahwa kemerdekaan itu hak segala bangsa, ..karena tidak sesuai dengan peri kemanusiaan dan peri keadilan,(2) . kemerdekaan Indonesia, yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur;(3) .. untuk memajukan kesejahteraan umum, . dan keadilan sosial;(4) .. disusunlah kemerdekaan kebangsaan Indonesia itu dalam suatu Undang-undang Dasar Negara Indonesia; (5) ..kemanusiaan yang adil dan beradab;(6) .. serta dengan mewujudkan suatu keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.Prinsip-prinsip tersebut pada hakikatnya merupakan jaminan secara formal terhadap rasa keadilan bagi rakyat Indonesia dan juga keadilan sosial, sehingga Pembukaan UUD 1945 bersifat tetap dan instruktif bagi penyelenggaraan negara. Dengan demikian, inti dari Rule of Law adalah jaminan adanya keadilan bagi masyarakat, terutama keadilan sosial. Prinsip-prinsip di atas merupakan dasar hukum pengambilan kebijakan bagi penyelengagara negara/pemerintahan, baik di tingkat pusat maupun daerah, yang berkaitan dengan jaminan atas rasa keadilan terutama keadilan sosial.Penjabaran prinsip-prinsip Rule of Law secara formal termuat didalam pasal-pasal UUD 1945, yaitu :(1) Negara Indonesia adalah negara hukum (pasal 1 ayat3);(2) Kekuasaan kehakiman merupakan kekuasaan yang merdeka untuk menyelenggarakan peradilan guna menegakkan hukum dan keadilan (pasal 24 ayat 1);(3) Segala warganegara bersamaan kedudukannya di dalam hukum dan pemerintahan dan wajib menjunjung hukum dan pemerintahan itu dengan tidak ada kecualinya (pasal 27 ayat 1);(4) Dalam Bab X A tentang Hak Asasi Manusia, memuat 10 pasal, antara lain bahwa setiap orang berhak atas pengakuan, jaminan, perlindungan, dan kepastian hukum yang adil serta perlakuan yang sama di hadapan hukum (pasal 28 D ayat 1);(5) Setiap orang berhak untuk bekerja serta mendapat imbalan dan perlakuan yang adil dan layak dalam hubungan kerja (pasal 28 D ayat 2).

b. Prinsip-prinsip Rule of Law secara Hakiki dalam Penyelenggaran PemerintahanPrinsip-prinsip Rule of Law secara hakiki (materiil) sangat erat kaitannya dengan the enforcement of the rules of law dalam penyelenggaraan pemerintahan terutama dalam hal penegakan hukum dan implementasi prinsip-prinsip Rule of Law. Berdasarkan pengalaman berbagai negara dan hasil kajian menunjukkan bahwa keberhasilan the enforcement of the rules of law tergantung kepada kepribadian nasional masing-masing bangsa (Sunarjati Hartono, 1982). Hal ini didukung oleh kenyataan bahwa Rule of Law merupakan institusi sosial yang memiliki struktur sosiologis yang khas dan mempunyai akar budayanya yang khas pula. Rule of Law ini juga merupakan legalisme, suatu aliran pemikiran hukum yang didalamnya terkandung wawasan sosial, gagasan tentang hubungan antar manusia, masyarakat dan negara, yang dengan demikian memuat nilai-nilai tertentu yang memiliki struktur sosiologisnya sendiri. Legalisme tersebut mengandung gagasan bahwa keadilan dapat dilayani melalui pembuatan sistem peraturan dan prosedur yang sengaja bersifat objektif, tidak memihak, tidak personal, dan otonom. Secara kuantitatif, peraturan perundang-undangan yang terkait dengan Rule of Law telah banyak dihasilkan di negara kita, namun implementasi/penegakannya belum mencapai hasil yang optimal, sehingga rasa keadilan sebagai perwujudan pelaksanaan Rule of Law belum dirasakan sebagian besar masyarakat.

2.1.4 Unsur- Unsur Negara HukumUnsur unsur dari Negara hukum yaitu: a. Hak asasi manusia dihargai sesuai dengan harkat dan martabatnya sebagai manusia.b. Adanya pemisahan atau pembagian kekuasaan untuk menjamin hak-hak itu.c. Pemerintahan dijalankan berdasarkan peraturan perundang-undangan.d. Adanya peradilan administrasi dalam perselisihan antara rakyat dengan pemerintahannya.

2.1.5 Ciri-ciri Negara HukumNegara hukum merupakan terjemahan dari istilah Rechtsstaat atau Rule of Law. Friedrich Julius Stahl dari kalangan ahli hukum Eropa Kontinental memberikan ciri-ciri Rechtsstaat sebagai berikut :a. Hak asasi manusiab. Pemisahan atau pembagian kekuasaan untuk menjamin hak asasi manusia yang biasa dikenal sebagai Trias Politikac. Pemerintahan berdasarkan peraturan-peraturand. Peradilan administrasi dalam perselisihanAdapun AV Dicey dari kalangan ahli hukum Anglo Saxon memberi ciri-ciri Rule of Law sebagai berikut.a. Supremasi hukum, dalam arti tidak boleh ada kesewenang-wenangan, sehingga seseorang hanya boleh dihukum jika melanggar hukum.b. Kedudukan yang sama di depan hukum, baik bagi rakyat biasa maupun bagi pejabatc. Terjaminnya hak-hak manusia dalam undang-undang atau keputusan pengadilanCiri-ciri Rechtsstaat atau Rule of Law di atas masih dipengaruhi oleh konsep negara hukum formil atau negara hukum dalam arti sempit. Dari pencirian di atas terlihat bahwa peranan pemerintah hanya sedikit karena ada dalil bahwa Pemerintah yang sedikit adalah pemerintah yang baik. Dengan munculnya konsep negara hukum materiil pada abad ke-20 maka perumusan ciri-ciri negara hukum sebagaimana dikemukakan oleh Stahl dan Dicey di atas kemudian ditinjau lagi sehingga dapat menggambarkan perluasan tugas pemerintahan yang tidak boleh lagi bersifat pasif. Sebuah komisi para juris yang tergabung dalam International Comunition of Jurits pada konferensi Bangkok tahun 1965 merumuskan ciri-ciri pemerintahan yang demokratis di bawah Rule of Law yang dinamis. Ciri-ciri tersebut, yaitu :a. Perlindungan konstitusional, dalam arti bahwa konstitusi selai daripada menjamin hak-hak individu harus menentukan pula cara prosedural untuk memperoleh perlindungan atas hak-hak yang dijamin;b. Badan Kehakiman yang bebas dan tidak memihak;c. Kebebasan untuk menyatakan pendapat;d. Pemilihan umum yang bebas;e. Kebebasan untuk berorganisasi dan beroposisi;f. Pendidikan civics (kewarganegaraan)Disamping perumusan ciri-ciri negara hukum seperti di atas, ada pula berbagai pendapat mengenai ciri-ciri negara hukum yang dikemukakan oleh para ahli. Menurut Montesquieu, negara yang paling baik adalah negara hukum, sebab di dalam konstitusi di banyak negara terkandung tiga inti pokok, yaitu :a. Perlindungan HAMb. Ditetapkan ketatanegaraan suatu negarac. Membatasi kekuasaan dan wewenang organ-organ Negara

Prof. Sudargo Gautama mengemukakan 3 ciri atau unsur dari negara hukum, yakni sebagai berikut :a. Terdapat pembatasan kekuasaan negara terhadap perorangan, maksudnya negara tidak dapat bertindak sewenang-wenang. Tindakan negara dibatasi oleh hukum, individual mempunyai hak terhadap negara atau rakyat mempunyai hak terhadap penguasa.b. Asas legalitasc. Setiap tindakan negara harus berdasarkan hukum yang telah diadakan terlebih dahulu yang harus ditaati juga oleh pemerintah atau aparaturnya.d. Pemisahan kekuasaanAgar hak-hak asasi betul-betul terlindungi, diadakan pemisahan kekuasaan yaitu badan yang membuat peraturan perundang-undangan, melaksanakan dan badan yang mengadilin harus terpisah satu sama lain tidak berada dalam satu tangan.Frans Magnis Suseno (1997) mengemukakan adanya 5 (lima) ciri negara hukum sebagai salah satu ciri hakiki negara demokrasi. Kelima ciri negara hukum tersebut adalah sebagai berikut.Fungsi kenegaraan dijalankan oleh lembaga yang bersangkutan sesuai dengan ketetapan sebuah undang-undang dasar :a. Undang-undang dasar menjamin hak asasi manusia yang paling penting. Karena tanpa jaminan tersebut, hukum akan menjadi sarana penindasan. Jaminan hak asasi manusia memastikan bahwa pemerintah tidak dapat menyalahgunakan hukum untuk tindakan yang tidak adil atau tercela.b. Badan-badan negara menjalankan kekuasaan masing-masing selalu dan hanya taat pada dasar hukum yang berlaku.c. Terhadap tindakan badan negara, masyarakat dapat mengadu ke pengadilan dan putusan pengadilan dilaksanakan oleh badan negara.d. Badan kehakiman bebas dan tidak memihak.Mustafa Kamal Pasha (2003) menyatakan adanya tiga ciri khas negara hukum, yaitua. Pengakuan dan perlindungan terhadap hak asasi manusiaDi dalam ciri ini terkandung ketentuan bahwa di dalam suatu negara hukum dijamin adanya perlindungan hak asasi manusia berdasarkan ketentuan hukum. Jaminan itu umumnya dituangkan dalam konstitusi negara bukan pada peraturan perundang-undangan di bawah konstitusi negara. Undang-undang dasar negara berisi ketentuan-ketentuan tentang hak asasi manusia. Inilah salah satu gagasan konstitusionalismeb. Peradilan yang bebas dari pengaruh kekuasaan lain dan tidak memihak.Dalam ciri ini terkandung ketentuan bahwa pengadilan sebagai lembaga peradilan dan badan kehakiman harus benar-benar independen dalam membuat putusan hukum, tidak dipengaruhi oleh kekuasaan lain terutama kekuasaan eksekutif. Dengan wewenang sebagai lembaga yang mandiri terbebas dari kekuasaan lain, diharapkan negara dapat menegakkan kebenaran dan keadilan.c. Legalitas dalam arti hukum dalam segala bentuknyaBahwa segala tindakan penyelenggara negara maupun warga negara dibenarkan oleh kaidah hukum yang berlaku serta dapat dipertanggungjawabkan secara hukum.

2.1.6 Hubungan Negara Hukum Dengan DemokrasiHubungan antara negara hukum dengan demokrasi dapat dinyatakan bahwa negara demokrasi pada dasarnya adalah negara hukum. Namun, negara hukum belum tentu negara demokrasi. Negara hukum hanyalah satu ciri dari negara demokrasi. Franz Magnis Suseno (dalam Dwi Winarno, 2006) menyatakan adanya 5 gugus ciri hakiki dari negara demokrasi. Kelima ciri tersebut adalah :a. negara hukum;b. pemerintahan di bawah kontrol nyata masyarakat;c. pemilihan umum yang bebas;d. prinsip mayoritas;e. adanya jaminan terhadap hak-hak demokratis.Berdasarkan sejarah, tumbuhnya negara hukum, baik formal maupun materiil bermula dari gagasan demokrasi konstitusional, yaitu negara demokrasi yang berdasar atas konstitusi. Gagasan demokrasi konstitusional abad ke-19 menghasilkan negara hukum klasik (formil) dan gagasan demokrasi konstitusional abad ke-20 menghasilkan Rule of Law yang dinamis (negara hukum materiil).

2.2 Analisis MasalahBerdasarkan hasil analisis artikel yang terlampir, dapat diambil kesimpulan bahwa

BAB IIIPENUTUP

3.1SimpulanAdapun simpulan dalam paper ini adalah sebagai berikut.Berdasarkan penjelasan yang telah dipaparkan dalam pembahasan diatas, dapat diambil kesimpulan bahwa Negara Indonesia telah memenuhi syarat sebagai negara hukum. Dapat dilihat pada prinsip, unsur, dan ciri-ciri Negara hukum secara umum sebagian besar telah dimuat juga dalam konsep negara hukum Indonesia. Selain itu, konsep negara hukum yang menerapkan prinsip perlindungan terhadap Hak Asasi Manusi (HAM), ditetapkan ketatanegaraan suatu Negara dan adanya pembagian kekuasaan pada pemerintahan Indonesia itu sama dengan prinsip yang diterapkan pada konsep negara hukum Indonesia.Oleh karena itu, sebagai Negara hukum sudah seharusnya seluruh sendi kehidupan dalam bermasyarakat dan bernegara harus berdasarkan pada norma-norma hukum. Artinya hukum harus dijadikan dasar dalam penyelesaian masalah-masalah yang berkenaan dengan individu, kelompok, masyarakat maupun Negara. 3.2SaranAdapun saran dalam paper ini adalah sebagai berikut.Untuk menciptakan Negara hukum pada Negara Indonesia diperlukan bantuan pihak pihak yang terlibat didalamnya. Masyarakat juga harus membantu mewujudkannya dengan mematuhi segala peraturan perundang-undangan yang ada dalam Negara Indonesia, serta membantu pemerintah dalam mewujudkannya negara yang aman, adil, sejahtera, dan makmur. Maka dari itu, harus ada kerjasama kesinambungan berkelanjutan antara penguasa negara dan rakyat dalam membangun Negara Indonesia ini.

DAFTAR PUSTAKA_____,2009.Hukum dan Perubahan Sosial.Yogyakarta: Genta Publishing.Ashiddiqie, Jimly, Safaat Ali, Teori Hans Kelsen tentang Hukum, Mahkamah RI, Jakarta, 2006.Asshiddiqie, Jimly. 2008. Konsep Negara Hukum Indonesia. http://jimly.com/ makalah/namafile/57/Konsep_Negara_Hukum_Indonesia.pdf. Diakses tanggal 3 Maret 2015Fajar, Yogi. 2011. Pengertian Negara hukum. https://yogifajarpebrian13.wordpress.com/2011/04/12/pengertian-negara-hukum/. Diakses tanggal 3 Maret 2015Prasetyo, Agus. 2012. Makalah Negara Hukum. http://bem-umk13.blogspot.com/2012/07/makalah-negara-hukum-by-m-agus-prasetiyo.html. Diakses tanggal 3 Maret 2015Rato, Dominikus.2009.Filsafat Hukum.Surabaya:Laksbang JustitiaSaebani,Beni Ahmad .2009.Sosiologi Hukum.Bandung:CV Pustaka SetiWikipedia. 2015. Negara hukum. http://id.wikipedia.org/wiki/Negara_hukum. Diakses tanggal 3 Maret 2015

Kewarganegaraan13