paper efit ph full
DESCRIPTION
phTRANSCRIPT
Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior
MAKALAH
PRINSIP PELAYANAN
KEDOKTERAN KELUARGA
Disusun oleh:
Millaty Fitrah
080100026
Pembimbing:
dr. Isti Ilmiati Fujiati, MSc. (CM-FM), MPd.Ked.
DEPARTEMEN ILMU KESEHATAN MASYARAKAT/ ILMU
KEDOKTERAN PENCEGAHAN/ ILMU KEDOKTERAN
KOMUNITAS
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATRA UTARA
MEDAN
2013
KKS Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat/Ilmu Kedokteran Komunitas/Ilmu Kedokteran Pencegahan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara
Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas rahmat-Nya, makalah ini
dapat diselesaikan tepat waktu.
Ucapan terima kasih dan penghargaan saya ucapkan kepada dr. Isti
Ilmiati Fujiati, MSc. (CM-FM), MPd.Ked. sebagai pembimbing di
Departemen Ilmu Kedokteran Komunitas Universitas Sumatera Utara.
Segala kritik dan saran yang membangun atas makalah ini dengan
senang hati akan saya terima. Memohon maaf atas segala kekurangan yang
diperbuat dan semoga penyusun dapat membuat makalah lain yang lebih
baik di kemudian hari.
Akhir kata, saya berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi
para pembaca. Terima kasih.
Medan, Agustus 2013
Penyusun
KKS Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat/Ilmu Kedokteran Komunitas/Ilmu Kedokteran Pencegahan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara
Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior
DAFTAR ISI
Kata Pengantar.................................................................................................... i
Daftar Isi .............................................................................................................. ii
Bab 1 Pendahuluan.............................................................................................. 1
1.1. Latar Belakang.......................................................................................... 1
1.2. Rumusan Masalah.................................................................................... 1
1.3. Tujuan....................................................................................................... 2
1.4. Manfaat..................................................................................................... 2
Bab 2 Tinjauan Pustaka...................................................................................... 3
2.1. Definisi ………………………………………………………………... 3
2.2. Tujuan…………………………………………………………………... 3
2.3. Prinsip Pelayanan Kedokteran keluarga…………………………........... 4
2.4. Standar Pelayanan Kedokteran keluarga…………………………. …... 7
2.5. Keterlibatan Dokter Keluarga dengan Keluarga………………………. 14
Bab 3 Kesimpulan................................................................................................18
Daftar Pustaka.....................................................................................................1
KKS Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat/Ilmu Kedokteran Komunitas/Ilmu Kedokteran Pencegahan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara
Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Menurut standar kompetensi dokter, ditetapkan bahwa terdapat tujuh area
kompetensi yang harus dimiliki oleh seorang dokter. Tujuh area kompetensi tersebut
adalah area komunikasi efektif, keterampilan klinis, landasan ilmiah ilmu kedokteran,
pengelolaan masalah kesehatan, pengelolaan informasi, mawas diri dan
pengembangan diri, etika, moral, medikolegal, dan profesionalisme serta keselamatan
pasien. Di dalam area kompetensi pengelolaan masalah kesehatan, terdapat
komponen kompetensi yang harus dimiliki, salah satunya, seorang dokter harus
mampu mengelola penyakit, keadaan sakit dan masalah pasien sebagai individu yang
utuh, bagian dari keluarga dan masyarakat, dan juga seorang dokter harus mampu
mengelola sumber daya manusia serta sarana dan prasarana secara efektif dan efisien
dalam pelayanan kesehatan primer dengan pendekatan dokter keluarga.
Hal tersebut menggambarkan bahwa seorang dokter harus memiliki
kemampuan selain menangani pasien secara pribadi dalam hal medis, juga harus
memiliki kemampuan untuk menangani keluarga dan masyarakat sebagai bagian
besar darimana pasien tersebut berkomunitas. Sehingga mau tidak mau seorang
dokter harus juga berhubungan dan bekerja dengan keluarga pasien, selain dituntut
oleh kompetensinya, juga oleh karena pengaruh yang lebih baik dan lebih besar untuk
kebaikan pasien itu sendiri apabila suatu penyakit/ kondisi kesehatan ditatalaksana
secara komprehensif. Untuk itu, pendekatan dokter keluarga sangatlah diperlukan
oleh seorang dokter ketika bekerja dengan keluarga.
1.2. Rumusan Masalah
4
Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior
Yang menjadi masalah dalam tulisan ini adalah bagaimana prinsip pelayanan
kedokteran keluarga.
1.3. Tujuan
Tulisan ini bertujuan untuk memberi gambaran tentang pelayanan kedokteran
keluarga. Tujuan khusus yang ingin dicapai adalah memahami pengertian, tujuan,
prinsip dan standar pelayanan kedokteran keluarga, serta keterlibatan dokter keluarga
dengan keluarga
1.4. Manfaat
Diharapkan tulisan ini bermanfaat untuk memberi gambaran tentang pelayanan
kedokteran keluarga sehingga dapat meningkatkan penanganan medis seorang
pasien.
5
Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior
BAB 2
ISI
2.1. Definisi Kedokteran Keluarga1
Dokter yang menyelenggarakan upaya pemeliharaan kesehatan dasar
paripurna dengan menggunakan pendekatan menyeluruh untuk memecahkan masalah
yang dihadapi oleh individu dalam keluarga dan oleh setiap anggota keluarga dalam
kelompok masyarakat yang memilihnya sebagai mitra utama pemeliharaan kesehatan
(Depkes RI, 1999).
Pelayanan kedokteran yang menyeluruh yang memusatkan pelayanannya
kepada keluarga sebagai suatu unit, dimana tanggungjawab dokter terhadap
pelayanan kesehatan tidak dibatasi oleh golongan umur, jenis kelamin, juga tidak oleh
organ tubuh atau jenis penyakit tertentu saja. (The American Academy of Family
Physician)
2.2. Tujuan Pelayanan Kedokteran Keluarga2
Tujuan pelayanan dokter keluarga mencakup bidang yang amat luas sekali. Dapat
dibedakan atas dua macam:
1. Tujuan Umum
Tujuan umum pelayanan dokter kaluarga adalah sama dengan tujuan
pelayanan kedokteran dan atau pelayanan kesehatan pada umunya, yakni
terwujudnya keadaan sehat bagi setiap anggota keluarga.
2. Tujuan Khusus
a. Terpenuhinya kebutuhan keluarga akan pelayanan kedokteran yang lebih
efektif
Dibandingkan dengan pelayanan kedokteran lainna, pelayanan dokter
keluarga memang lebih efektif. Ini disebabkan karena dalam menangani
suatu masalah kesehatan, perhatian tidak hanya ditujukan pada keluhan
6
Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior
yang disampaikan saja, tetapi pada pasien sebagai manusia seutuhnya,
dan bahkan sebagai bagian dari anggota keluarga dengan lingkungannya
masing-masing. Dengan diperhatikannya berbagai factor yang seperti ini,
maka pengelolaan suatu masalah kesehatan akan dapat dilakukan secara
sempurna dank arena itu penyelesaian suatu masalah kesehatan akan
dapat pula diharapkan lebih memuaskan.
b. Terpenuhinya kebutuhan keluarga akan pelayanan kedokteran yang lebih
efisien
Dibandingkan dengan pelayanan kedokteran lainnya, pelayanan dokter
keluarga juga lebih efisien. Ini disebabkan karena pelayanan dokter
keluarga lebih mengutamakan pelayanan pencegahan penyakit, maka
berarti anggka jatuh sakit akan menurun, yang apabila dapat
dipertahankan pada gilirannya akan berperan besar dalam menurunkan
biaya kesehatan. Hal yang sama juga ditemukan pada pelayanan yang
menyeluruh, terpadu dan berkesinambungan. Karena salah satu
keuntungan dari pelayanan yang seperti ini ialah dapat dihindarkannya
tindakan dan atau pemeriksaan kedokteran yang berulang-ulang, yang
besar peranannya dalam mencegah penghamburan dana kesehatan yang
jumlahnya telah diketahui selalu bersifat terbatas.
2.3. Prinsip Pelayanan Dokter Keluarga2
Menurut Sugito
1. Memberikan pelayanan yang komprehensif dengan pendekatan holistic
Pelayanan yang paripurna sebagai mitra, konsultan, atau penasihat di kala
sakit dan sehat.
Apakah kita mengetahui riwayat pasien sebelum kita membuat sebuah
keputusan?
Apakah kita sudah menjelaskan kepada pasien betapa pentingnya
tindak lanjut (follow-up) dalam perawatan penyakitnya?
7
Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior
2. Menyelenggarakan pelayanan secara berkesinambungan dan terus menerus.
Mulai dari konsepsi (pembuahan/dalam rahim) sampai mati dan tentu saja
selama sakit sampai sembuh dan sehat kembali. Dilakukan dengan rekam
medis yang handal dan bekerjasama.
Lihat rekam medisnya, apakah tertulis daftar masalah (problem list)
dan daftar pengobatan (medication list) yang sedang dilakukan.
Lihat rekam medisnya apakah cukup informatif untuk dapat
digunakan.
Apakah ada petunjuk yang menunjukkan bahwa dokternya mengerti
arti keluhan pasien terhadap pasien tersebut? (patient centered care)
8
Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior
3. Menyelenggarakan pelayanan yang koordinatif dan kolaboratif.
Kerjasama dengan para spesialis yang dikoordinasikan oleh dokter
keluarga sebagai kolaborasi saintifik yang handal untuk meningkatkan
kepercayaan pasien kepada pelayanan medis yang disediakan.
Apakah kita mendiskusikan pasien yang kita rujuk dengan
konsultan, baik melalui telephone ataupun secara melalui telephone
ataupun secara langsung?
Apakah kita pernah bersama-sama dengan pasien bertemu dengan
konsultan
Apakah kita mengajarkan staf atau perawat kita hal-hal yang dapat
dilakukannya untuk membantu kita dalam mengkoordinasikan
pelayanan kesehatan pasien?
Bila perawatan pasien melibatkan banyak dokter, siapa yang
menjelaskan kepada pasien mengenai diagnosa penyakitnya?
4. Menyelenggarakan pelayanan yang mengutamakan pencegahan.
Pencegahan di sini berarti luas, bisa berupa penyuluhan, vaksinasi, upaya
KB, pemeriksaan kehamilan, dan pemantauan tumbuh-kembang anak,
membuat diagnosis dini dan memberikan pengobatan yang cepat dan tepat,
membuat rujukan cepat dan sebagainya
Apakah faktor-faktor resiko pasien terhadap penyakit tertentu,
tertulis di dalam rekam medisnya?
Apakah faktor-faktor resiko tersebut didiskusikan dengan pasien?
Apakah ada kesepakatan dengan pasien untuk mengurangi faktor resiko?
5. Menyelenggarakan pelayanan personal sebagai bagian integral dari
keluarganya
Bahwa pasien adalah bagian dari keluarganya. Saling pengaruh (interaksi)
antara pasien dan keluarganya merupakan salah satu fokus perhatian
dokter keluarga.
9
Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior
Apakah di dalam rekam medisnya tercantum genogram, family
circle, family Apgar, dan memuat informasi mengenai Siklus
Kehidupan Keluarga?
Family circle dan family Apgar biasanya digunakan untuk kasus-
kasus tertentu, tetapi genogram dan Siklus Kehidupan Keluarga
harus ada di dalam catatan setiap pasien.
Apakah support system dalam keluarga dicatat?
Apakah kita mengevaluasi pengaruh penyakit terhadap keluarga dan
pengaruh keluarga terhadap penyakit pasien
6. Mempertimbangkan keluarga, lingkungan kerja dan lingkungan.
Dokter keluarga mengingat bahwa pasien merupakan bagian dari
komunitasnya baik di lingkungan tempat tinggal maupun kerjanya
Apakah sebagai dokter kita tahu apa pekerjaan pasien kita, dan
tahu jenis pekerjaan atau tempatnya bekerja, yang pekerjaan atau
tempatnya bekerja, yang mungkin dapat memberikan informasi
tentang penyakitnya.
Apakah kita menggunakan sumber-sumber yang tersedia di
masyarakat, seperti support group untuk penderita seperti support
group untuk penderita Asthma, klub Osteoporosis, dan sebagainya.
Apakah kita tahu frekuensi kejadpenyakit yang sama di lingkungan
tempat tinggal pasien? Misalnya seperti tempat tinggal pasien?
Misalnya seperti pasien yang menderita Demam Berdarah, apakah
juga didapati orang lain yang terkena DHF di daerah tersebut.
7. Menjunnung tinggi etika, moral dan hukum
8. Menyelenggarakan pelayanan yang sadar biaya dan sadar mutu
9. Menyelenggarakan pelayanan yang dapat diaudit dan
dipertanggungjawabkan
2.4. Standar Pelayanan Dokter Keluarga3
Menurut perhimpunan dokter keluarga Indonesia:
10
Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior
1. Standar Pemeliharaan Kesehatan di Klinik
1.1. Standar pelayanan paripurna
Pelayanan yang disediakan dokter keluarga adalah pelayanan medis
strata pertama untuk semua orang yang bersifat paripurna
(comprehensive), yaitu termasuk pemeliharaan dan peningkatan
kesehatan (promotive), pencegahan penyakit dan proteksi khusus
(preventive & spesific protection), pemulihan kesehatan (curative),
pencegahan kecacatan (disability limitation) dan rehabilitasi setelah
sakit (rehabilitation) dengan memperhatikan kemampuan sosial serta
sesuai dengan mediko legal etika kedokteran
1.1.1. Pelayanan medis strata pertama untuk semua orang. Pelayanan
dokter keluarga merupakan praktik umum dengan
pendekatan kedokteran keluarga yang memenuhi standar
pelayanan dokter keluarga dan diselenggarakan oleh dokter
yang sesuai dengan standar profesi dokter keluarga serta
memiliki surat ijin pelayanan dokter keluarga dan surat
persetujuan tempat praktik
1.1.2. Pemeliharaan dan peningkatan kesehatan
Pelayanan dokter keluarga memiliki sistim untuk
memperhatikan pemeliharaan kesehatan dan peningkatan
kesehatan pasien dan keluarganya.
1.1.3. Pencegahan penyakit dan proteksi khusus
Pelayanan dokter keluarga memiliki sistim untuk
menggunakan segala kesempatan dalam menerapkan
pencegahan masalah kesehatan pada pasien dan
keluarganya.
1.1.4. Deteksi dini
Pelayanan dokter keluarga memiliki sistim untuk menggunakan
segala kesempatan dalam melaksanakan deteksi dini
penyakit dan melakukan penatalaksanaan yang tepat untuk
itu.
11
Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior
1.1.5. Kuratif medik
Pelayanan dokter keluarga memiliki sistim untuk melaksanakan
pemulihan kesehatan dan pencegahan kecacatan pada strata
pelayanan tingkat pertama, termasuk kegawatdaruratan
medik, dan bila perlu akan dikonsultasikan dan/atau dirujuk
ke pusat pelayanan kesehatan dengan strata yang lebih tinggi
1.1.6. Rehabilitasi medik dan sosial
Pelayanan dokter keluarga memiliki sistim untuk
menerapkan segala kesempatan rehabilitasi pada pasien
dan/atau keluarganya setelah mengalami masalah kesehatan
atau kematian baik dari segi fisik, jiwa maupun sosial.
1.1.7. Kemampuan sosial keluarga
Pelayanan dokter keluarga memiliki sistim untuk
memperhatikan kondisi sosial pasien dan keluarganya
1.1.8. Etik medikolegal
Pelayanan dokter keluarga memiliki sistim yang sesuai dengan
mediko legal dan etik kedokteran
1.2. Standar Pelayanan Medis
Pelayanan yang disediakan dokter keluarga merupakan pelayanan medis
yang melaksanakan pelayanan kedokteran secara lege artis
1.2.1. Anamnesis
Pelayanan dokter keluarga melaksanakan anamnesis dengan
pendekatan pasien (patient-centered approach) dalam rangka
memperoleh keluhan utama pasien, kekhawatiran dan harapan
pasien mengenai keluhannya tersebut, serta memperoleh
keterangan untuk dapat menegakkan diagnosis
1.2.2. Pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjan
Dalam rangka memperoleh tanda-tanda kelainan yang menunjang
diagnosis atau menyingkirkan diagnosis banding, dokter keluarga
melakukan pemeriksaan fisik secara holistik; dan bila perlu
12
Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior
menganjurkan pemeriksaan penunjang secara rasional, efektif dan
efisien demi kepentingan pasien semata.
1.2.3. Penegakkan diagnosis dan diagnosis banding
Pada setiap pertemuan, dokter keluarga menegakkan diagnosis
kerja dan beberapa diagnosis banding yang mungkin dengan
pendekatan diagnosis holistik
1.2.4. Prognosis
Pada setiap penegakkan diagnosis, dokter keluarga menyimpulkan
prognosis pasien berdasarkan jenis diagnosis, derajat keparahan,
serta tanda bukti terkini (evidence based).
1.2.5. Konseling
Untuk membantu pasien (dan keluarga) menentukan pilihan
terbaik penatalaksanaan untuk dirinya, dokter keluarga
melaksanakan konseling dengan kepedulian terhadap perasaan dan
persepsi pasien (dan keluarga) pada keadaan di saat itu
1.2.6. Konsultasi
Pada saat-saat dinilai perlu, dokter keluarga melakukan konsultasi ke
dokter lain yang dianggap lebih piawai dan/atau berpengalaman.
Konsultasi dapat dilakukan kepada dokter keluarga lain, dokter
keluarga konsultan, dokter spesialis, atau dinas kesehatan,demi
kepentingan pasien semata.
1.2.7. Rujukan
Pada saat-saat dinilai perlu, dokter keluarga melakukan rujukan ke
dokter lain yang dianggap lebih piawai dan/atau berpengalaman.
Rujukan dapat dilakukan kepada dokter keluarga lain, dokter
keluarga konsultan, dokter spesialis, rumah sakit atau dinas
kesehatan,demi kepentingan pasien semata
1.2.8. Tindak lanju t
Pada saat-saat dinilai perlu, dokter keluarga menganjurkan untuk
dapat dilaksanakan tindak lanjut pada pasien, baik dilaksanakan di
klinik, maupun di tempat pasien
13
Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior
1.2.9. Tindakan
Pada saat-saat dinilai perlu, dokter keluarga memberikan tindakan
medis yang rasional pada pasien, sesuai dengan kewenangan dokter
praktik di strata pertama, dan demi kepentingan pasien
1.2.10. Pengobatan rasional
Pada setiap anjuran pengobatan, dokter keluarga melaksanakannya
dengan rasional, berdasarkan tanda bukti (evidence based) yang
sahih dan terkini, demi kepentingan pasien
1.2.11. Pembinaan Keluarga
Pada saat-saat dinilai bahwa penatalaksanaan pasien akan berhasil
lebih baik, bila adanya partisipasi keluarga, maka dokter keluarga
menawarkan pembinaan keluarga, termasuk konseling keluarga
1.3. Standar Pelayanan Menyeluruh
1.3.1. Pasien adalah manusia seutuhnya
Pelayanan dokter keluarga memiliki sistim untuk memandang
pasien sebagai manusia yang seutuhnya
1.3.2. Pasien adalah bagian dari keluarga dan lingkungannya
Pelayanan dokter keluarga memiliki sistim untuk memandang
pasien sebagai bagian dari keluarga pasien, dan memperhatikan
bahwa keluarga pasien dapat mempengaruhi dan/atau dipengaruhi
oleh situasi dan kondisi kesehatan pasien
1.3.3. Pelayanan menggunakan segala sumber disekitarnya
Pelayanan dokter keluarga mendayagunakan segala sumber di
sekitar kehidupan pasien untuk meningkatkan keadaan kesehatan
pasien dan keluarganya.
1.4. Standar Pelayanan Terpadu
Pelayanan yang disediakan dokter keluarga bersifat terpadu, selain
merupakan kemitraan antara dokter dengan pasien pada saat proses
penatalaksanaan medis, juga merupakan kemitraan lintas program dengan
14
Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior
berbagai institusi yang menunjang pelayanan kedokteran, baik dari
formal maupun informal.
1.4.1. Koordinator penatalaksanaan pasien
Pelayanan dokter keluarga merupakan koordinator dalam
penatalaksanaan pasien yang diselenggarakan bersama, baik
bersama antar dokter-pasienkeluarga, maupun bersama antar
dokter-pasien-dokter spesialis/rumah sakit.
1.4.2. Mitra dokter-pasien
Pelayanan dokter keluarga merupakan keterpaduan kemitraan
antara dokter dan pasien pada saat proses penatalaksanaan medis
1.4.3. Mitra lintas sektoral medik
Pelayanan dokter keluarga bekerja sebagai mitra penyedia
pelayanan kesehatan dengan berbagai sektor pelayanan kesehatan
formal di sekitarnya
1.4.4. Mitra lintas sektoral alternatif dan komplimenter medik
Pelayanan dokter keluarga memperdulikan dan memperhatikan
kebutuhan dan perilaku pasien dan keluarganya sebagai
masyarakat yang menggunakan berbagai pelayanan kesehatan
non formal disekitarnya
1.5. Standar Pelayanan Bersinambung
Pelayanan yang disediakan dokter keluarga merupakan pelayanan
bersinambung, yang melaksanakan pelayanan kedokteran secara efektif
efisien, proaktif dan terus menerus demi kesehatan pasien.
1.5.1. Pelayanan proaktif
Pelayanan dokter keluarga menjaga kesinambungan layanan secara
proaktif.
1.5.2. Rekam medik bersinambung
Informasi dalam riwayat kesehatan pasien sebelumnya dan pada
saat datang, digunakan untuk memastikan bahwa penatalaksanaan
yang diterapkan telah sesuai untuk pasien yang bersangkutan.
15
Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior
1.5.3. Pelayanan efektif efisien
Pelayanan dokter keluarga menyelenggarakan pelayanan rawat
jalan efektif efisien bagi pasien, menjaga kualitas, sadar mutu
dan sadar biaya.
1.5.4. Pendampingan
Pada saat-saat dilaksanakan konsultasi dan/atau rujukan, pelayanan
dokter keluarga menawarkan kemudian melaksanakan
pendampingan pasien, demi kepentingan pasien
2. Standar perilaku dalam praktik
2.1. Standar perilaku terhadap pasien
Pelayanan dokter keluarga menyediakan kesempatan bagi pasien untuk
menyampaikan kekhawatiran dan masalah kesehatannya, serta
memberikan kesempatan kepada pasien untuk memperoleh penjelasan
yang dibutuhkan guna dapat memutuskan pemilihan penatalaksanaan
yang akan dilaksanakannya
2.1.1. Informasi memperoleh pelayanan
Pelayanan dokter keluarga memberikan keterangan yang
adekuat mengenai cara untuk memperoleh pelayanan yang
diinginkan.
2.1.2. Masa konsultasi
Waktu untuk konsultasi yang disediakan oleh dokter keluarga kepada
pasiennya adalah cukup bagi pasien untuk menyampaikan
keluhan dan keinginannya, cukup untuk dokter menjelaskan
apa yang diperolehnya pada anamnesa dan pemeriksaan fisik,
serta cukup untuk menumbuhkan partisipasi pasien dalam
melaksanakan penatalaksanaan yang dipilihnya, sebisanya 10
menit untuk setiap pasien.
2.1.3. Informasi medik menyeluruh
Dokter keluarga memberikan informasi yang jelas kepada
pasien mengenai seluruh tujuan, kepentingan, keuntungan,
16
Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior
resiko yang berhubungan dalam hal pemeriksaan, konsultasi,
rujukan, pengobatan, tindakan dan sebagainya sehingga
memungkinkan pasien untuk dapat memutuskan segala yang
akan dilakukan terhadapnya secara puas dan terinformasi.
2.1.4. Komunikasi efektif
Dokter keluarga melaksanakan komunikasi efektif berlandaskan
rasa saling percaya
2.1.5. Menghormati hak dan kewajiban pasien dan dokter
Dokter keluarga memperhatikan hak dan kewajiban pasien, hak
dan kewajiban dokter termasuk menjunjung tinggi
kerahasiaan pasien
2.2. Standar perilaku dengan mitra kerja di klinik
2.2.1. Hubungan profesional dalam klinik
Dokter keluarga melaksanakan praktik dengan bantuan
satu atau beberapa tenaga kesehatan dan tenaga lainnya
berdasarkan atas hubungan kerja yang profesional dalam
suasana kekeluargaan
2.2.2. Bekerja dalam tim
Pada saat menyelenggarakan penatalaksanaan dalam
peningkatan derajat kesehatan pasien dan keluarga,
pelayanan dokter keluarga merupakan sebuah tim.
2.2.3. Pemimpin klinik
Pelayanan dokter keluarga dipimpin oleh seorang dokter
keluarga atau bila terdiri dari beberapa dokter keluarga
dapat dibagi untuk memimpin bidang manajemen yang
berbeda di bawah tanggung jawab pimpinan
2.3. Standar perilaku dengan sejawat
Pelayanan dokter keluarga menghormati dan menghargai
pengetahuan, ketrampilan dan kontribusi kolega lain dalam
17
Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior
pelayanan kesehatan dan menjaga hubungan baik secara
profesional
2.3.1. Hubungan profesional antar profesi
Pelayananan dokter keluarga melaksanakan praktik dengan
mempunyai hubungan profesional dengan profesi medik
lainnya untuk kepentingan pasien.
2.3.2. Hubungan baik sesama dokter
Pelayanan dokter keluarga menghormati keputusan medik
yang diambil oleh dokter lain dan memperbaiki
penatalaksanaan pasien atas kepentingan pasien tanpa
merugikan nama dokter lain
2.3.3. Perkumpulan profesi
Dokter keluarga dalam pelayanan dokter keluarga adalah
anggota perkumpulan profesi yang sekaligus menjadi
anggota Ikatan Dokter Indonesia dan berpartisipasi pada
kegiatan-kegiatan yang ada
2.4. Standar pengembangan ilmu dan ketrampilan praktik
Pelayanan dokter keluarga selalu berusaha mengikuti kegiatan-
kegiatan ilmiah guna memelihara dan menambah ketrampilan
praktik serta meluaskan wawasan pengetahuan kedokteran
sepanjang hayatnya
2.4.1. Mengikuti kegiatan ilmiah
Pelayanan dokter keluarga memungkinkan dokter yang
berpraktik untuk secara teratur dalam lima tahun praktiknya
mengikuti kegiatan-kegiatan ilmiah seperti pelatihan,
seminar, lokakarya dan pendidikan kedokteran
berkelanjutan lainnya
2.4.2. Program jaga mutu
Pelayanan dokter keluarga melakukan program jaga mutu
secara mandiri dan/atau bersama-sama dengan dokter
18
Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior
keluarga lainnya, secara teratur ditempat praktiknya
2.4.3. Partisipasi dalam kegiatan pendidikan
Pelayaanan dokter keluarga mempunyai itikad baik dalam
pendidikan dokter keluarga, dan berusaha untuk berpartisipasi
pada pelatihan mahasiswa kedokteran atau pelatihan dokter
2.4.4. Penelitian dalam praktik
Pelayanan dokter keluarga mempunyai itikad baik dalam penelitian
dan berusaha untuk menyelenggarakan penelitian yang sesuai
dengan etika penelitian kedokteran, demi kepentingan
kemajuan pengetahuan kedokteran
2.4.5. Penulisan ilmiah
Dokter keluarga pada pelayanan dokter keluarga
berpartisipasi secara aktif dan/atau pasif pada jurnal
ilmiah kedokteran
2.5. Standar partisipasi dalam kegiatan masyarakat di bidang
kesehatan
Pelayanan dokter keluarga selalu berusaha berpartisipasi aktif
dalam segala kegiatan peningkatan kesehatan disekitarnya dan siap
memberikan pendapatnya pada setiap kondisi kesehatan di
daerahnya.
2.5.1. Menjadi anggota perkumpulan sosial
Dokter keluarga dan petugas kesehatan lainnya yang bekerja
dalam pelayanan dokter keluarga, menjadi anggota
perkumpulan sosial untuk mempeluas wawasan pergaulan
2.5.2. Partisipasi dalam kegiatan kesehatan masyarakat
Bila ada kegiatan-kegiatan kesehatan masyarakat di sekitar
tempat praktiknya, pelayanan dokter keluarga bersedia
berpartisipasi aktif dalam kegiatan-kegiatan tersebut
2.5.3. Partisipasi dalam penanggulangan bencana di sekitarnya
Bila ada wabah dan bencana yang mempengaruhi
kesehatan di sekitarnya, pelayanan dokter keluarga
19
Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior
berpartisipasi aktif dalam penanggulangan khususnya
dalam bidang kesehatan
2.6. Keterlibatan Dokter Keluarga dengan Keluarga
Seorang dokter harus memberikan perhatian terhadap penyakit ataupun
terapi pasien dan sebaliknya. Pertemuan dengan pasien dan keluarganya sangat
penting dalam mengetahui hal ini. Pengaruh keluarga terhadap kesehatan seorang
menurut McWhinney antara lain dalam bentuk penyakit keturunan, perkembangan
bayi dan anak, penyebaran penyakit, pola penyakit dan kematian, dan proses
penyembuhan penyakit. Sedangkan pengaruh penyakit/ kesehatan seseorang
terhadap keluarganya tergantung pada bentuk, fungsi dan siklus kehidupan
keluarga itu sendiri.4
Setiap dokter keluarga harus memutuskan seberapa jauh keterlibatannya
dengan keluarga. Ada lima tingkatan keterlibatan dokter dengan keluarga seperti
dideskripsikan lewat tabel di bawah ini. 3
Tabel 2.1. Tingkat Keterlibatan Dokter dengan Keluarga
Tingkat Keterangan Pandangan/Pemikiran
Dokter
Perilaku Dokter
1 Perhatian
minimal
terhadap
keluarga
Berkomunikasi dengan
keluarga hanya berguna
karena alasan praktis
medis dan hukum.
Bertemu dengan
keluarga dan hanya
berdiskusi tentang
penyakit pasien saja
secara medis.
2 Informasi dan
nasihat medis
Keluarga berguna dan berperan dalam hal diagnosis dan terapi, sehingga diperlukan keterbukaan untuk mengikutsertakan keluarga.
Bertemu dengan
keluarga untuk
membicarakan diagnosa
dan terapi pasien;
Mengidentifikasi
disfungsi keluarga dari
20
Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior
luar saja; merujuk.
3 Perhatian dan
Dukungan
Dokter memiliki perhatian
dan hubungan yang
berdampak pada pasien
dan keluarganya, hal
tersebut berpengaruh
terhadap diagnosis dan
terapi.
Bertemu dengan
keluarga untuk memberi
perhatian terhadap
pengaruh penyakit/
terapi pasien terhadap
keluarga.
4 Penilaian dan
Intervensi
Sistem keluarga, dinamika
dan perkembangan
keluarga pasti menjadi hal
yang penting dalam
diagnosis dan terapi.
Bertemu dengan
keluarga dan membantu
mereka mengubah peran
dan interaksi ke arah
yang lebih efektif dalam
menghadapi stres,
penyakit, terapi pasien.
5 Terapi
keluarga
Dinamika keluarga dan
kesehatan pasien akan
berhubungan erat,
perubahan pola keduanya
dapat dilakukan.
Bertemu dengan
keluarga secara rutin
untuk mengubah
dinamika dan aturan
yang berhubungan
dengan perkembangan
penyakit/ terapi.
Seorang dokter yang bukan atau sedang mengikuti pelatihan dokter
keluarga biasanya bekerja pada tingkat 1 atau 2, sedangkan dokter keluarga
minimal harus berada di tingkat 4 dalam memberikan pelayanan terhadap
keluarga, dimana tingkat 4 ini disebut primary care counseling.
Pada tingkat 4 diharapkan dokter keluarga telah mengetahui dan
membantu keluarga pasien dalam menghadapi perubahan yang diakibatkan
pengaruh penyakit/terapi pasien terhadap keluarganya itu sendiri, sehingga stres
21
Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior
tersebut pada keluarga berkurang dan nantinya akan berujung pada perbaikan
kondisi pasien yang lebih mudah dicapai.
22
Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior
23
Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior
24
Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior
BAB 3
KESIMPULAN
Dengan menggunakan pendekatan dokter keluarga, dalam praktik
sehari-hari dokter keluarga harus:
1. Selalu mengingat bahwa pasien adalah mahluk biopsikososial dan
bukan sekumpulan organ
2. Tetap berkiprah di ranah layanan primer sesuai dengan kewenangannya,
karena itu harus bekerjasama secara mutualistis dengan semua pihak
termasuk dokter penyelenggara layanan sekunder, pasien, dan
keluarganya.
3. Sadar bahwa tugasnya memerlukan ilmu yang luas dan dalam serta
keterampilan prosedur klinis layanan primer yang prima, dengan tetap
menjunjung tinggi etika, moral, hukum, dan profesionalisme. Adalah
keniscayaan bahwa SPDK secara perlahan tetapipasti akan membangun
semangat kesejawatan dan profesionalisme yang akan sangat
menguntungkan semua pihak
25
Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior
26