paparan wonosobo 24102013

25
Oleh : Ir. SIGIT KRIDA HARIONO, M.Si Kepala Bidang Penataan Ruang & Lahan Dinas Cipta Karya & Tata Ruang Provinsi Jawa Tengah PERAN BKPRD DALAM MEKANISME PENGENDALIAN PEMANFAATAN RUANG Dalam acara: Lokakarya Peningkatan Kapasitas BKPRD Wonosobo, 24 Oktober 2013

Upload: budi-pranoto

Post on 14-Jun-2015

634 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

Page 1: Paparan wonosobo 24102013

Oleh :Ir. SIGIT KRIDA HARIONO, M.Si

Kepala Bidang Penataan Ruang & LahanDinas Cipta Karya & Tata Ruang Provinsi Jawa Tengah

PERAN BKPRD DALAM MEKANISME PENGENDALIAN

PEMANFAATAN RUANG

Dalam acara:

Lokakarya Peningkatan Kapasitas BKPRD

Wonosobo, 24 Oktober 2013

Page 2: Paparan wonosobo 24102013

PERMENDAGRI 50 TAHUN 2009

Badan Koordinasi Penataan Ruang Daerah (BKPRD) adalah badan bersifat ad-hoc yang dibentuk untuk mendukung pelaksanaan Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang di Provinsi dan di Kabupaten/Kota dan mempunyai fungsi membantu pelaksanaan tugas Gubernur dan Bupati/Walikota dalam koordinasi penataan ruang di daerah.

Page 3: Paparan wonosobo 24102013

TUGAS BKPRD KABUPATEN/KOTA

mengoordinasikan penanganan dan penyelesaian permasalahan dalam pemanfaatan ruang baik di kabupaten/kota, dan memberikan pengarahan serta saran pemecahannya;

memberikan rekomendasi guna memecahkan permasalahan dalam pemanfaatan ruang kabupaten/kota;

memberikan informasi dan akses kepada pengguna ruang terkait rencana tata ruang kabupaten/kota;

menjaga akuntabilitas publik sebagai bentuk layanan pada jajaran pemerintah, swasta, dan masyarakat;

melakukan fasilitasi pelaksanaan kerjasama penataan ruang antar kabupaten/kota

mengoptimalkan peran masyarakat dalam pemanfaatan ruang.

• mengoordinasikan penetapan peraturan zonasi sistem kabupaten/kota

• memberikan rekomendasi perizinan pemanfaatan ruang kabupaten/kota

• melakukan identifikasi dalam pelaksanaan insentif dan disinsentif dalam pelaksanaan pemanfaatan ruang kabupaten/kota dengan provinsi dan dengan kabupaten/kota terkait

• melakukan fasilitasi pelaksanaan pemantauan, evaluasi, dan pelaporan penyelenggaraan penataan ruang

• melakukan fasilitasi pelaksanaan pengendalian pemanfaatan ruang untuk menjaga konsistensi pemanfaatan ruang dengan rencana tata ruang

• mengoptimalkan peran masyarakat dalam pengendalian pemanfaatan ruang

Pemanfaatan RuangPengendalian Pemanfaatan

Ruang

Page 4: Paparan wonosobo 24102013

TUGAS KELOMPOK KERJA PEMANFAATAN DAN PENGENDALIAN PEMANFAATAN RUANG

1. memberikan masukan kepada Ketua BKPRD Kabupaten/Kota dalam rangka perumusan kebijakan pemanfaatan dan pengendalian pemanfaatan ruang kabupaten/kota;

2. melakukan fasilitasi pelaksanaan pemantauan terhadap penegakkan peraturan daerah tentang rencana tata ruang;

3. melakukan fasilitasi pelaksanaan evaluasi terhadap penegakkan peraturan daerah tentang rencana tata ruang;

4. melakukan fasilitasi pelaksanaan pelaporan terhadap penegakkan peraturan daerah tentang rencana tata ruang;

5. melakukan fasilitasi pelaksanaan perizinan pemanfaatan ruang;

6. melakukan fasilitasi pelaksanaan penertiban pemanfaatan ruang; dan

7. menginventarisasi dan mengkaji permasalahan dalam pemanfaatan dan pengendalian pemanfaatan ruang serta memberikan alternatif pemecahannya untuk dibahas dalam sidang pleno BKPRD Kabupaten/Kota.

Page 5: Paparan wonosobo 24102013

PENYELENGGARAAN PENATAAN RUANG (UU No. 26 Tahun 2007 & PP No.15 Tahun 2010)

"Penataan ruang adalah suatu sistem

proses perencanaan tata ruang,

pemanfaatan ruang, dan

pengendalian pemanfaatan

ruang yang meliputi pengaturan,

pembinaan, pelaksanaan, dan

pengawasan penataan ruang."

Page 6: Paparan wonosobo 24102013

PENYELENGGARAAN PENATAAN RUANG

Penyelenggaraan Penataan Ruang

Pengaturan Pembinaan PengawasanPelaksanaan

Perencanaan Pemanfaatan Pengendalian

Program PR

Pembiayaan

Perizinan

Insentif & Disinsentif

Sanksi

Peraturan Zonasi

Page 7: Paparan wonosobo 24102013

PENGENDALIAN PEMANFAATAN RUANG

1• Pengendalian pemanfaatan ruang merupakan suatu upaya untuk

menjamin tercapainya tujuan dan sasaran tata ruang wilayah

2

• Pengendalian pemanfaatan ruang berpedoman pada arahan-arahan yang telah ditetapkan dalam rencana struktur ruang wilayah dan rencana pemanfaatan ruang pada tingkat provinsi dan kabupaten/kota

3

• Pengendalian pemanfaatan ruang tersebut dilakukan melalui perijinan, pemberian insentif dan disinsentif, serta program pengenaan sanksi

4

• Perijinan pemanfaatan ruang dimaksud sebagai upaya penertiban pemanfaatan ruang sehingga setiap pemanfaatan ruang diatur dan ditertibkan oleh Pemerintah dan Pemerintah Daerah sesuai dengan kewenangan masing-masing

5

• Pemanfaatan ruang yang tidak sesuai dengan rencana tata ruang, baik yang dilengkapi dengan ijin maupun tidak memiliki ijin, dikenai sanksi administrasi, sanksi pidana kurungan, dan/atau sanksi pidana denda.

Page 8: Paparan wonosobo 24102013

FUNGSI PENGENDALIANNG

Sebagai alat pengendali pengembangan kawasan;

Menjaga kesesuaian pemanfaatan ruang dengan rencana tata ruang;

Menjamin agar pembangunan baru tidak mengganggu pemanfaatan ruang yang telah sesuai dengan rencana tata ruang;

Meminimalkan pengunaan lahan yang tidak sesuai dengan rencana tata ruang; dan

Mencegah dampak pembangunan yang merugikan.

1

3

2

4

5

Page 9: Paparan wonosobo 24102013

DASAR PENYUSUNANPENGENDALIAN PEMANFAATAN RUANG

Rencana struktur ruang dan pola ruang;

Tingkat masalah, tantangan, dan potensi wilayah;

Kesepakatan para pemangku kepentingan dan kebijakan yang ditetapkan; dan

Ketentuan peraturan perundang-undangan terkait

1

3

2

4

Page 10: Paparan wonosobo 24102013

Sementara proses pembangunan dan pemanfaatan ruang terus berjalan, dari Aspek Perencanaan masih dibutuhkan penyusunan Rencana Rinci (Rencana Detail) yang sifatnya lebih OPERASIONAL serta diperlukan upaya PENGENDALIAN PEMANFAATAN RUANG.

PENGENDALIAN PEMANFAATAN RUANG

Upaya untuk mewujudkanTertib Tata Ruang

PENGATURAN ZONASI

PERIZINAN

PEMBERIAN INSENTIF

DAN DISINSENTI

F

PENGENAAN SANKSI

Page 11: Paparan wonosobo 24102013

DEFINISI PERATURAN ZONASI

ZONAKAWASAN atau AREA yang memiliki fungsi dan karakteristik lingkungan yang spesifik

ZONING

PEMBAGIAN lingkungan kota ke dalam zona-zona dan MENETAPKAN PENGENDALIAN pemanfaatan ruang/memberlakukan ketentuan hukum yang berbeda-beda (Barnett, 1982: 60-61; So, 1979:251).

ZONINGREGULATION

KETENTUAN yang mengatur tentang KLASIFIKASI ZONA, pengaturan lebih lanjut mengenai PEMANFAATAN LAHAN, dan PROSEDUR PELAKSANAAN pembangunan

Page 12: Paparan wonosobo 24102013

12

PENGERTIANIZIN PEMANFAATAN RUANG MENURUT UU. 26 TAHUN 2007

IZIN PEMANFAATAN RUANG adalah izin yang dipersyaratkan dalam kegiatan pemanfaatan ruang sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan (pasal 1)

Yang dimaksud dengan perizinan adalah perizinan yang terkait dengan izin pemanfaatan ruang yang menurut ketentuan peraturan perundang-undangan harus dimiliki sebelum pelaksanaan pemanfaatan ruang. Izin dimaksud adalah izin lokasi/fungsi ruang, amplop ruang, dan kualitas ruang (Penjelasan pasal 37)

PENGERTIAN PERIZINAN

Page 13: Paparan wonosobo 24102013

RTRW Kab/Kota

RDTR Kab/Kota

PZ

Dasar Pemberian

Izin

IZIN PRINSIP

IZIN LOKASI

IZIN PENGGUNAAN PEMANFAATA

N TANAH

IZIN MENDIRIKA

N BANGUNAN

IZIN LAIN BERDASARKAN PERATURAN PER-UU-AN

• Diberikan berdasarkan RTRW Kab/Kota• Izin Prinsip belum dapat dijadikan dasar

untuk pelaksanaan kegiatan• Izin Lokasi diperlukan untuk pemanfaatan

ruang > 1 Ha utk non pertanoan dan > 25 Ha utk pertanian

• Izin Penggunaan Pemanfaatan Tanah merupakan dasar untuk permohonan mendirikan bangunan

• Dasar mendirikan bangunan dalam rangka pemanfaatan ruang

• Diberikan berdasarkan peraturan zonasi• Sebagai surat bukti dari Pemda untuk

mendirikan bangunan sesuai fungsi yang telah ditetapkan

• Bentuk izin lain yang dikeluarkan oleh masing-masing sektor dan/ instansi yang berwenang

Berdasarkan PP 15 Tahun 2010, Pasal 160 - 167

PROSEDUR PEROLEHAN IZIN

Page 14: Paparan wonosobo 24102013

INSENTIF• perangkat atau upaya

untuk memberikan imbalan terhadap pelaksanaan kegiatan yang sesuai dengan kegiatan yang didorong perwujudannya dalam rencana tata ruang

DISINSENTIF• perangkat untuk

mencegah, membatasi atau mengurangi pertumbuhan, agar tidak terjadi kegiatan pemanfaatan ruang pada kawasan lindung maupun budi daya yang tidak sesuai dengan rencana tata ruang

PENGERTIAN INSENTIF DAN DISINSENTIF

Page 15: Paparan wonosobo 24102013

INSENTIF• Sebagai perangkat

untuk mendorong kegiatan dalam pemanfaatan ruang pada promoted area yang sejalan dengan rencana tata ruang; dan

• Sebagai katalisator perwujudan pemanfaatan ruang

DISINSENTIF• Sebagai perangkat untuk

mencegah, membatasi pertumbuhan, atau mengurangi kegiatan yang tidak sejalan dengan rencana tata ruang

FUNGSI INSENTIF DAN DISINSENTIF

Page 16: Paparan wonosobo 24102013

INSENTIF DISINSENTIF

KRITERIA

BENTUK

TATA CARA

• Kegiatan pemanfaatan ruang pada kawasan yang didorong pengembangannya

• Menghormati hak orang

• Kegiatan pemanfaatan ruang pada kawasan yang dibatasi pengembangannya

• Menghormati hak orang

• Pemberian keringanan pajak

• Pengurangan distribusi

• Pemberian kompensasi

• Subsidi silang• Kemudahan

perizinan• Imbalan• Sewa ruang• Urun saham• Penyediaan

sarpras• Pengahargaan• Publikasi &

promosi

• Pengenaan pajak tinggi

• Kewajiban memberi kompensasi

• Persyaratan khusus dalam perizinan

• Kewajiban memberi imbalan

• Pembatasan penyediaan sarpras

Pemerintah

Pemda 1Pemerintah &

Pemda

Fiskal

Non Fiskal

Fiskal

Non Fiskal

Pemerintah

Pemda 1Pemerintah &

Pemda

Berdasarkan PP 15 Tahun 2010

BENTUK DAN TATA CARA PEMBERIAN INSENTIF DAN DISINSENTIF

Page 17: Paparan wonosobo 24102013

Arahan Pengenaan Sanksi adalah arahan ketentuan pengenaan sanksi administratif kepada pelanggar pemanfaatan ruang, yang akan menjadi acuan bagi pemerintah daerah provinsi, kabupaten, dan kota.

17

PENGERTIAN PENGENAAN SANKSI

Page 18: Paparan wonosobo 24102013

KABUPATEN WONOSOBO

CONTOH INDIKASI PELANGGARAN (WASTEK TAHUN 2012)

Page 19: Paparan wonosobo 24102013

MEKANISME PENGENDALIA

N PEMANFAATAN

RUANG PROVINSI JAWA

TENGAH

Page 20: Paparan wonosobo 24102013

PENJELASAN

1. Laporan adanya penyimpangan perubahan pemanfaatan ruang dan/atau kondisi eksisting yang tidak sesuai dengan RTR. Laporan dapat berasal dari masyarakat, Kabupaten/ Kota maupun hasil pemantauan oleh Pokja Pemanfaatan dan Pengendalian Pemanfaatan Ruang BKPRD Provinsi.

2. Laporan ditujukan kepada Gubernur Cq. Ketua BKPRD dengan tembusan Sekretaris BKPRD, dengan dilengkapi dengan dokumen-dokumen pendukung sesuai materi laporan (dapat berupa foto, artikel koran maupun dokumen pendukung lainnya).

3. Pokja Pemanfaatan dan Pengendalian Pemanfaatan Ruang melakukan pemeriksaan atas laporan. a. Apabila laporan perlu ditindak lanjuti maka dilakukan pembahasan oleh Pokja

Pemanfaatan dan Pengendalian Pemanfaatan Ruang.b. Apabila laporan tidak perlu ditindak lanjuti dibuat surat jawaban kepada pelapor.

4. Peninjauan lapangan dilakukan oleh Pokja Pemanfaatan dan Pengendalian Pemanfaatan Ruang BKPRD Provinsi dengan didampingi unsur pelapor.

5. Proses analisis dan evaluasi pemanfaatan ruang berdasarkan hasil peninjauan lapangan serta rapat pembahasan yang dihadiri anggota Pokja Pemanfaatan dan Pengendalian Pemanfaatan Ruang BKPRD Provinsi dengan menghadirkan unsur pelapor.a. Apabila ada penyimpangan maka dibuat berita acara hasil analisis dan evaluasi

pemanfaatan ruang.b. Apabila tidak ditemukan adanya penyimpangan maka Pokja Pemanfaatan dan

Pengendalian Pemanfaatan Ruang BKPRD Provinsi membuat surat jawaban kepada pelapor.

Page 21: Paparan wonosobo 24102013

PENJELASAN

6. Berita Acara hasil analisis dan evaluasi pemanfaatan ruang yang ditandatangani oleh anggota Pokja Pemanfaatan dan Pengendalian Pemanfaatan Ruang BKPRD Provinsi yang hadir.

7. Berdasarkan berita acara hasil analisis dan evaluasi, Ketua Pokja Pemanfaatan dan Pengendalian Pemanfaatan Ruang BKPRD Provinsi menyusun laporan dan rekomendasi yang disampaikan kepada Ketua BKPRD Provinsi melalui Sekretariat BKPRD Provinsi.

8. Rekomendasi terhadap Pemanfaatan ruang yang tidak sesuai dengan RTR agar dilakukan upaya penertiban dalam rangka pengendalian pemanfaatan ruang.

9. Konsep rekomendasi disampaikan Ketua Pokja Pemanfaatan dan Pengendalian Pemanfaatan Ruang kepada Sekretaris BKPRD

10. Rekomendasi disampaikan oleh Sekretaris BKPRD Provinsi kepada unsur BKPRD yang membidangi hukum sebagai dasar penerbitan Rekomendasi Gubernur atau Sekda selaku Ketua BKPRD Provinsi.

11. Rekomendasi ditandatangani oleh Gubernur atau Sekda selaku Ketua BKPRD Provinsi.

12. Rekomendasi Gubernur disampaikan kepada pelapor dengan tembusan Ketua BKPRD, Bupati/ Walikota yang bersangkutan atau Ketua BKPRD Kabupaten/ Kota bersangkutan.

Page 22: Paparan wonosobo 24102013

Permohonan Pertimbangan Teknis dari Kabupaten/ Kota;

Analisis dan Evaluasi pemanfaatanRuang

Berita Acara hasil analisis dan evaluasi

PERTIMBANGAN TEKNIS/ REKOMENDASI

Gubernur Cq. Ketua BKPRD dengan tembusan Sekretaris BKPRD

Pembahasan oleh BKPRD

MEKANISME PERMOHONAN

PERTIMBANGAN TEKNIS /

REKOMENDASI PEMANFAATAN

DAN PENGENDALIAN PEMANFAATAN

RUANG PROVINSI JAWA TENGAH

Page 23: Paparan wonosobo 24102013

PENJELASAN

1. Adanya permohonan Pertimbangan Teknis /Rekomendasi terhadap pelaksaanaan pemanfaatan ruang oleh Pemerintah Kabupaten/ Kota.

2. Laporan ditujukan kepada Gubernur Cq. Ketua BKPRD dengan tembusan Sekretaris BKPRD,dengan dilengkapi dengan dokumen-dokumen pendukung sesuai materi/ substansi laporan (dapat berupa foto, artikel Koran maupun dokumen pendukung lainnya).

3. Pembahasan dilaksanakan oleh BKPRD dengan dibantu oleh Pokja Pemanfaatan dan Pengendalian (menghadirkan SKPD teknis di tingkat Provinsi Jawa Tengah yang terkait dengan pokok materi/ substansi yang dimohonkan pertimbangan teknisnya serta apabila di perlukan instansi teknis kabupaten /kota yang memohon pertimbangan teknis).

4. Proses analisis dan evaluasi pemanfaatan ruang berdasarkan hasil pembahasan sebelumnya (serta peninjauan lapangan bila diperlukan) dilakukan oleh BKPRD dengan dibantu oleh Pokja Pemanfaatan dan Pengendalian Pemanfaatan Ruang (menghadirkan SKPD teknis di tingkat Provinsi Jawa Tengah yang terkait dengan pokok materi/ substansi yang dimohonkan pertimbangan teknisnya).a. Berita Acara hasil analisis dan evaluasi pemanfaatan ruang yang

ditandatangani oleh anggota Pokja Pemanfaatan dan Pengendalian Pemanfaatan Ruang BKPRD Provinsi yang hadir.

Page 24: Paparan wonosobo 24102013

PENJELASAN

b. Berdasarkan berita acara hasil analisis dan evaluasi, Ketua Pokja Pemanfaatan dan Pengendalian Pemanfaatan Ruang BKPRD Provinsi menyusun laporan dan pertimbangan teknis/ rekomendasi yang disampaikan kepada Ketua BKPRD Provinsi melaluiS ekretariat BKPRD Provinsi.

c. Pertimbangan Teknis /Rekomendasi terhadap Pemanfaatan ruang yang tidak sesuai dengan RTR agar dilakukan upaya penertiban dalam rangka pengendalian pemanfaatan ruang.

d. Konsep pertimbangan teknis/ rekomendasi disampaikan Ketua Pokja Pemanfaatan dan Pengendalian Pemanfaatan Ruang kepada Sekretaris BKPRD

e. Pertimbangan Teknis /rekomendasi disampaikan oleh Sekretaris BKPRD Provinsi kepada unsur BKPRD yang membidangi hokum sebagai dasar penerbitan Pertimbangan Teknis /Rekomendasi Gubernur atau Sekda selaku Ketua BKPRD Provinsi.

f. Pertimbangan Teknis / Rekomendasi ditandatangani oleh Gubernur atau Sekda selaku Ketua BKPRD Provinsi.

g. Pertimbangan Teknis/ Rekomendasi Gubernur disampaikan kepada pelapor dengan tembusan Ketua BKPRD, Bupati/ Walikota yang bersangkutan atau Ketua BKPRD Kabupaten/ Kota bersangkutan.

Page 25: Paparan wonosobo 24102013

SEKIAN & TERIMA KASIH