paparan iwa untuk bea tgl 6-12-2014
TRANSCRIPT
-
7/25/2019 Paparan Iwa Untuk BEA Tgl 6-12-2014
1/56
Penghematan Energi Pada Bangunan
untuk menunjang Kebijakan Energi
Nasional
Prof. Dr. Ir. Iwa Garniwa
-
7/25/2019 Paparan Iwa Untuk BEA Tgl 6-12-2014
2/56
Mengapa kita harus Hemat Energi dalam penggunaan
energi?
1. Cadangan Energi Fosil Terbatas
Dapat mengurangi penggunaan energi fosil (batu bara, minyak
bumi dan gas bumi yang saat ini dominan). Energi fosil, suatu
saat akan habis jika terus dieksploitasi. Dengan menghemat
penggunaan energi fosil, pemerintah dapat menyimpannya
sebagai cadangan dalam rangka menjaga ketahanan energi
nasional.
2. Mengurangi Kerusakan Lingkungan Hidup
Mengurangi emisi gas rumah kaca dan kerusakan lingkungan
hidup. Saat ini, sebagian besar energi yang digunakan diIndonesia dari pembakaran energi fosil yang menyebabkan
polusi gas rumah kaca dan pemanasan global, perubahan iklim
dan kerusakan lingkungan hidup.
-
7/25/2019 Paparan Iwa Untuk BEA Tgl 6-12-2014
3/56
3. Mengurangi Subsidi Pemerintah untuk Energi Fosil
Saat ini subsidi pemerintah untuk energi fosil mendekatiRp 300 triliun untuk BBM dan Rp. 101 T untuk Listrik. Jikakita berhasil menggunakan energi secara efisien, makasubsidi pemerintah untuk energi fosil dapat dikurangi
4. Memberikan Keuntungan bagi Pengguna Energi
Efisiensi berdampak langsung pada pengurangan biayaoleh pengguna energi. Industri barang dan jasa menjadilebih produktif dan kompetitif jika biaya pemakaian
energi dapat ditekan. Pada sektor rumah tangga,penghematan energi juga mengurangi biaya pemakaianlistrik dan gas suatu rumah tangga.
-
7/25/2019 Paparan Iwa Untuk BEA Tgl 6-12-2014
4/56
Arah kebijakan utama pemerintah meliputi:
Konservasi Energiuntuk meningkatkan efisiensi penggunaan
dan pemanfaatan energi (Demand Side).
Diversifikasi Energiuntuk meningkatkan pangsa energi baru
terbarukan dalam bauran energi nasional (Supply Side).
Definisi konservasi energi pada PP No. 70 Tahun 2009 tentang
Konservasi Energi, adalah upaya sistematis, terencana, dan
serta meningkatkan efisiensi pemanfaatannya.
Pelaksanaan konservasi energi mencakup :
Penyediaan Energi
Pengusahaan Energi
Pemanfaatan Energi
Konservasi Sumber Daya Energi
-
7/25/2019 Paparan Iwa Untuk BEA Tgl 6-12-2014
5/56
Indikator Energi
Indikator energi dapat dilihat darielastisitas energidanintensitasenergi.
Elastisitas energiadalah perbandingan antara laju pertumbuhankonsumsi energi dengan laju pertumbuhan ekonomi. Semakin kecilangka elastisitas, maka semakin efisien penggunaan energi di suatunegara. Elastisitas energi Indonesia pada tahun 2009 masih cukuptinggi yaitu 2,69. Sebagai perbandingan, menurut penelitianInternational Energy Agencypada tahun 2009, angka elastisitasThailand adalah 1,4, Singapura 1,1 dan negara-negara maju berkisardari 0,1 0,6.
Intensitas energi : jum a onsumsi energi per Pro u si Domesti
Bruto (PDB). Indonesia pada tahun 2009 = 565 TOE (ton-oil-equivalent) per 1 juta USD. Artinya, untuk meningkatkan PDBsebesar 1 juta USD, Indonesia memerlukan energi sebanyak 565TOE. Malaysia = 439 TOE/juta USD, Rata-rata negara maju dalam
OECD (Organisasi Kerja Sama Ekonomi dan Pembangunan) = 164TOE/juta USD.
Angka elastisitas dan intensitas energi di atas,menunjukkan bahwapemakaian energi di Indonesia masih belum efisien.
-
7/25/2019 Paparan Iwa Untuk BEA Tgl 6-12-2014
6/56
-
7/25/2019 Paparan Iwa Untuk BEA Tgl 6-12-2014
7/56
Inpres No 2/2008
PP No 70/2009(Konservasi Energi)
Mencapai
Instruksi ke kantor pemerintahan agar :
menghemat penggunaan energi dan air
Membuat tim khusus untuk memonitorimplementasi penghematan energi dan air
KebijakanTerkait Konservasi Energi
Rencana Induk konservasi
energi nasional(RIKEN) 2005
PeraturanPresiden No
5/2006 (Kebijakan EnergiNasional)
UU No 30/2007(Energi)
(PenghematanEnergi & Air)
Mengurangi intensitasenergi sekurangnya 1 %
per tahun hingga 2025
energi < 1pada 2025
Pemerintah, produsen,dan konsumen memiliki
tanggung jawab dalamimplementasi konservasienergi.
Pemerintah akanmemberikan insentif &disinsentif dalamimplementasi konservasienergi
uran un upengguna energibesar agarmenunjuk manajerenergi danmelakukan auditenergi
Penerapan labelingenergi padaperalatan
-
7/25/2019 Paparan Iwa Untuk BEA Tgl 6-12-2014
8/56
Peraturan perundang-undangan yang terkait
dengan aktivitas penghematan energi
Undang -
Undang
UU No. 8 tahun 1999 (Perlindungan
Konsumen)
UU No. 30 tahun 2007 (Energi)
UU No. 30 tahun 2009
(Ketenagalistrikan)
PP No. 102 Tahun 2000 (StandardisasiNasional)
PP No. 3 Tahun 2005 (Penyediaan dan
Pemanfaatan Tenaga Listrik) PP No.70 Tahun 2009 (Konservasi Energi)
Peraturan
Pemerintah
-
7/25/2019 Paparan Iwa Untuk BEA Tgl 6-12-2014
9/56
ENERGY STANDARD & LABEL (ES&L)
SNI SNI Label Hemat
Sa ety
-
7/25/2019 Paparan Iwa Untuk BEA Tgl 6-12-2014
10/56
untuk produk pemanfaat listrik
Melindungi konsumen
Diatur oleh Kementerian Perindustrian
Contd
Untuk peralatan rumah tangga dansejenisnya
Informasi mengenai konsumsi energi Diatur olehKementerian Energi danSumber DayaMineral
-
7/25/2019 Paparan Iwa Untuk BEA Tgl 6-12-2014
11/56
Peraturan Menteri ESDM
Peraturan Menteri SNI Terkait Keterangan
PerMen ESDM No. 0038 Tahun 2005 SNI 04-6292.1-2003
Keselamatan Pemanfaat Tenaga Listrik untuk
rumah tangga dan sejenisnya Bagian 1:
Persyaratan Umum
PerMen ESDM No.11 Tahun 2007 SNI 04-6292.2.80-2006
Peranti listrik rumah tangga dan sejenisnya-
KeselamatanBagian 2.80: Persyaratan khusus
untuk Kipas Angin
SNI 04-6959.1-2003Perlengkapan - Kendali lampu - Bagian 1:
Persyaratan umum dan keselamatan
SNI 04-6959.2.3-2003
Perlengkapan - Kendali lampu - Bagian 2-3:
Persyaratan khusus ballas elektronik disuplai
a.b. untuk lampu fluoresen
PerMen ESDM No.06 Tahun 2011 SNI IEC 60969:2009Pembubuhan Label Tanda Hemat Energi
Untuk Lampu Swabalast
PerMen ESDM No.15 Tahun 2009
-
7/25/2019 Paparan Iwa Untuk BEA Tgl 6-12-2014
12/56
Menteri Perdagangan & Menteri Perindustrian
Kepmen No.14/M-DAG/PER/3/2007 tentangstandarisasi jasa bidang perdagangan danpengawasan SNI terhadap barang dan jasa yangdiperdagangkan
Kepmen No.19/M-DAG/PER/5/2009 tentang
Pendaftaran petunjuk penggunaan (Manual) dan
Indonesia bagi produk telematika dan elektronikaKepmen No.62/M-DAG/PER/12/2009 diubah
menjadi Kepmen No.22/M-DAG/PER/5/2010tentang Kewajiban pencantuman Label pada Barang
Kepmen 86/M-IND/PER/9/2009 tentang StandarNasional Indonesia Bidang Industri
-
7/25/2019 Paparan Iwa Untuk BEA Tgl 6-12-2014
13/56
TAHAPAN INSENTIF-DISINSENTIF DALAM PROGRAM ESL
-
7/25/2019 Paparan Iwa Untuk BEA Tgl 6-12-2014
14/56
PROGRAM LABELISASI PENENTUAN SPESIFIKASI
PRODUK YG MENDAPAT INSENTIF DAN DISINSENTIF
-
7/25/2019 Paparan Iwa Untuk BEA Tgl 6-12-2014
15/56
Manajemen Energi
-
7/25/2019 Paparan Iwa Untuk BEA Tgl 6-12-2014
16/56
47
55
57
57
65
25
27
22
16
15
22
4
5
14
3
6
14
16
13
17
0 20 40 60 80 100
Office building
Government office
Shopping mall
Hospital
Hotel
Air-conditioner Lighting + Outlet Elevator Others
Konsumsi listrik Bangunan Komersial
16
47
55
57
57
65
25
27
22
16
15
22
4
5
14
3
6
14
16
13
17
0 20 40 60 80 100
Office building
Government office
Shopping mall
Hospital
Hotel
Air-conditioner Lighting + Outlet Elevator Others
Kebanyakan konsumsi energi berasal dari
sistem tata udara dan pencahayaan.
JICA Study (2008)
-
7/25/2019 Paparan Iwa Untuk BEA Tgl 6-12-2014
17/56
-
7/25/2019 Paparan Iwa Untuk BEA Tgl 6-12-2014
18/56
Pendekatan Manajemen Energi
-
7/25/2019 Paparan Iwa Untuk BEA Tgl 6-12-2014
19/56
Manajemen Energi yang terintegrasi
-
7/25/2019 Paparan Iwa Untuk BEA Tgl 6-12-2014
20/56
Tingkatan Program Manajemen Energi
Management Demand Side
Pemeliharaan Peralatan / perawatan / prosedurpengoperasian peralatan yang baik
Modifikasi Peralatan untuk mengurangi rugi-rugi
se ngga men ng at an e s ens .
Penggantian peralatan / penambahan system
-
7/25/2019 Paparan Iwa Untuk BEA Tgl 6-12-2014
21/56
Konsumsi Energi Spesifik (KES)
KES merupakan perbandingan antara besar konsumsi energi listrik
dengan jumlah produk yang dihasilkanPola/Trend pemakaian energi dapat diketahui dengan
membandingkan KES perbulan, sehingga dapat dianalisis apabilaterjadi perubahan KES, yang selanjutnya dapat diupayakanpenghematan energi.
Perhitungan KES dapat dilakukan secara umum, yaitu
membandingkan total konsumsi energi listrik dengan totalproduksi yang dihasilkan pada suatu Industri.
Atau KES dapat dihitung lebih spesifik yaitu KES per peralatan,yaitu membandingkan total konsumsi energi suatu peralatan
dengan produk yang dihasilkan oleh peralatan tersebut. Data KESini lebih akurat dalam memonitoring performance suatuperalatan tersebut. akan tetapi lebih sulit dan membutuhkanbiaya tinggi apabila ingin dilakukan.
-
7/25/2019 Paparan Iwa Untuk BEA Tgl 6-12-2014
22/56
Kemungkinan Penghematan
-
7/25/2019 Paparan Iwa Untuk BEA Tgl 6-12-2014
23/56
-
7/25/2019 Paparan Iwa Untuk BEA Tgl 6-12-2014
24/56
OBJEK PENGHEMATAN
-
7/25/2019 Paparan Iwa Untuk BEA Tgl 6-12-2014
25/56
AUDIT Energi Listrik Pd Sistem Penerangan
Pendataan jumlah, jenis, spesifikasi dan konsumsi energi Peneranganlistrik pada Bangunan
Ukur tingkat iluminasi dari setiap ruangan bandingkan dengan tingkatkebutuhan untuk masing masing ruangan tersebut
R. Kerja 241 200 di atas standar
R. Periksa 266 200 di atas standar
R. Dokter 312 250 di bawah standar
R. Pasien 294 200 di atas standar
Tingkat pencahayaan (Lux)
Terukur DianjurkanKeteranganNama Ruangan
R. AHU 85 100 di bawah standar
R. Panel kontrol 60 150 di bawah standar
R. Tidur Asrama 105 100 di atas standar
Dapur 165 150 di atas standar
Kantin 90-322 100 di atas standar
R. Tamu Hostel 97 100 di bawah standar
Toilet 68 200 di bawah standar
Medical record 200 200 standar
Resepsionis 326 150 di atas standar
Koridor 175 50 di atas standar
R. ICU & CVC 128 200 di bawah standar
R. Rapat 264 200 di atas standar
. unggu - a as s an ar
-
7/25/2019 Paparan Iwa Untuk BEA Tgl 6-12-2014
26/56
-
7/25/2019 Paparan Iwa Untuk BEA Tgl 6-12-2014
27/56
Peluang penghematan Energi pada Motor Penggerak
-
7/25/2019 Paparan Iwa Untuk BEA Tgl 6-12-2014
28/56
Peluang efisiensi pada Motor Penggerak
-
7/25/2019 Paparan Iwa Untuk BEA Tgl 6-12-2014
29/56
Prosentasi losses pada motor penggerak
-
7/25/2019 Paparan Iwa Untuk BEA Tgl 6-12-2014
30/56
Peluang 1 : Korektif suply listrik
Pelihara level tegangan sedekat mungkin dng nameplate
maksimum deviasi 5%, pada teg.kurang 5%, maka rugitembaga naik sebesar 10%
Minimalkan ketidakseimbangan fasa dng tolerasni 1%
(Deviasi 3,5% 1 faa dari rata-rata fasanya menaikkan
temperatur motor hingga 14% dan berkurangnya unjuk
Pelihara faktor daya yang tinggi utk mengurangi rugi
sistem distribusi
Avoid excessive harmonit content
Gunakan kabel dengan ukuran lebih untuk mengurangi
rugi tembaga (menggunakan ukuran kabel lebih besar
payback periodnya +/- 1 tahun)
-
7/25/2019 Paparan Iwa Untuk BEA Tgl 6-12-2014
31/56
Peluang ke 2 :
Improve Efisiensi
Motor
Lilit ulang motor induksi
Atur temperatur drive motor
Gunakan sistem pengaturan on/off,
menggunakan timer, PLC dan lainlain untuk
motor jika diperlukan (sedrhana tapi seringkali
Peluang ke 3:
Penyesuaian
sistem yglebih baik
e e u on s - on s er en u
Pasang pengatur kecepatan jika beban
bervariasi, (penggantian damper, katup
pengatur, atau peralatan yg tidak efisien)Sesuaikan ukuran motor dengan kebutuhan
beban Seringkali motor bekerja hanya
melayani 65% dari beban penuh(Hampir 50%
motor bekerja lebih rendah dari 65% beban)
-
7/25/2019 Paparan Iwa Untuk BEA Tgl 6-12-2014
32/56
Peluang ke 4: Atur
Beban dan Optimisasi
Proses
Ubah atau konfigurasi ulang
proses atau gunakan sesuai
kebutuhan sehingga input power
lebih rendah. Perhatikan ukuran
ducting dan pipa. Dapatkah
proses di improve? Apakah
proses ini membutuhkan banyak
Turunkan ukuran pompa, kipas,
kompresor atau beban lainnya
Pasang susbsistem mekanikalyang lebih efisien. Apakah
kopling, gerabox, fan, atau
pompa efisien?
-
7/25/2019 Paparan Iwa Untuk BEA Tgl 6-12-2014
33/56
-
7/25/2019 Paparan Iwa Untuk BEA Tgl 6-12-2014
34/56
-
7/25/2019 Paparan Iwa Untuk BEA Tgl 6-12-2014
35/56
Rugi-rugi Karena Harmonik
Sinusoidal tegangan
suplaiBeban non-liniear
Semua beban non-linear menciptakan harmonik
Harmonik = gelombang terdistorsi bagian 50Hz/60Hz dalam gelombang
-
7/25/2019 Paparan Iwa Untuk BEA Tgl 6-12-2014
36/56
Dari mana harmonik berasal?
Power electronics, converters, drives...
Rectifiers
Inverters
...
Uninterruptible power supplies (UPS)
Sistem Lampu Fluorescent
UNIVERSITAS INDONESIA
December 11, 2014 | Slide 36
-
7/25/2019 Paparan Iwa Untuk BEA Tgl 6-12-2014
37/56
Gelombang segi tiga Penyearah
-
7/25/2019 Paparan Iwa Untuk BEA Tgl 6-12-2014
38/56
Flat top Voltage Notched Voltage
-
7/25/2019 Paparan Iwa Untuk BEA Tgl 6-12-2014
39/56
1. Dua Faktor Daya
PerpindahanPerpindahan / Displacement Power/ Displacement Power FaktorFaktor
Sama dengan perpindahan sudut antara fundamental tegangan dan
fundamental arus
Sama dengan kW / kVA hanya untuk sinusoidal V, I
Total PowerTotal Power FaktorFaktor
Masalah yang dihasilkan harmonik
Ukuran dari kW / kVA
Termasuk efek harmonik
Kapasitor yang benar hanya perpindahan PF.
Total PF < DPF
-
7/25/2019 Paparan Iwa Untuk BEA Tgl 6-12-2014
40/56
Peak 100% 133% 168% 204%
RMS 100% 105% 108% 110%
0% 33% 39% 44%
2. Total harmonik Distorsi
3. Gangguan di pemutus sirkuit
3. Meningkatkan Termal RMS
Meningkatkan Magnitude Puncak
4. Sekering putus
-
7/25/2019 Paparan Iwa Untuk BEA Tgl 6-12-2014
41/56
-
7/25/2019 Paparan Iwa Untuk BEA Tgl 6-12-2014
42/56
7. Motor dan Generator
-Peningkatan pemanasan akibat rugi-rugi inti dan
tembaga pada frekuensi harmonik
- Berdenyut dan mengurangi torsi (penolakan starting
atau peningkatan slip)
UNIVERSITAS INDONESIA
December 11, 2014 | Slide 42
8. Pemanasan Transformer
-Tranformer memberikan rata-rata tegangan dan arus
penuh (hanya) dengan sinusoidal, tegangan seimbang dan
arus THD kurang dari 5 %
-
7/25/2019 Paparan Iwa Untuk BEA Tgl 6-12-2014
43/56
Pengukur Harmonik
UNIVERSITAS INDONESIA
December 11, 2014 | Slide 43
-
7/25/2019 Paparan Iwa Untuk BEA Tgl 6-12-2014
44/56
CONTOH PELUANG PENGHEMATANENERGI
-
7/25/2019 Paparan Iwa Untuk BEA Tgl 6-12-2014
45/56
Matriks Manajemen EnergiTINGKAT KEBIJAKAN DAN SISTEM ORGANISASI SISTEM KOMUNIKASI
PENGAWASAN DAN
PELAPORAN KESADARAN INVESTASI
4
Komitmen perusahaan atau
korporat terhadap Sistem
Manajemen Energi mencakup :Kebijakan, Sistem kerja dan
rencana Kerja.
Organisasi
penanggungjawab
penggunaan energi sudahterintegrasi dalam struktur
manajemen.
Manajer energi beserta staf
sudah menggunakan sistem
komunikasi terpadu dalampengaturan penggunaan
energi
Menentukan target,
mengawasi konsumsi energi,
menangani permasalahan
dan mengevaluasipenggunaan energi dalam
hubungannya dengan
produksi
Sosialisasi pentingnya
konservasi dan efisiensi
energi kepada seluruhkaryawan dan pihak yang
berkepentingan
Perusahaan dalam
melakukan investasi,
sudah beriorentasi
efisiensi energi
3
Sudah ada kebijakan
manajemen energi, tetapi
belum nformal konservasi
energi dan belum ada
komitmen dari Pimpinan
Persahaan atau Korporat
Manajer energi yang
accountable pada komite
energi yang diketuai oleh
anggota dari salah
seorang manajemen
puncak
Tim pelaksana mengatur
komunikasi untuk pengaturan
dan pengawasan konsumsi
energi
Laporan pengawasan dan
pencapaian belum seluruhnya
berdasarkan pengukuran,
tanpa ada feed back dari
pengguna
Program pelatihan untuk
staf, peningkatan
kesadaran dan
kampanye reguler
Kriteria pay back untuk
semua investasi. Kajian
singkat untuk
membangun baru dan
peluang peningkatan
efisiensi penggunaan
energi.
Sudah ada kebijakan energi
Laporan monitoring dan
2
informal yang dibuat oleh
kepala devisi, atau kepala
departemen, akan tetapi belum
menjadi kebijakan Perusahaan
ada, namun dukungan
dan penugasan belum
jelas.
pengguna energi utama,
dikoordinir oleh seorang
manajer
-
individu berdasar pada sub-
metering/ monitoring tetapi
penghematan tidak dilaporkan
pada pengguna secara efektif
untuk manajemen energi,
serta beberapa staf
diikutkan dalam pelatihan
Investasi menggunakan
kriteria short term pay
back criteria
1
Ada ketertarikan tentang
manajemen energi, tetapi
belum dibuat suatu kebijakan
tertulis, karena dianggap
sesuatu yang tidak terlalu
menentukan.
Manajer energi dilakukan
oleh seseorang bersifat
paruh waktu dengan
pengaruh dan otoritasterbatas
Komunikasi antara pengguna
energi dengan jajaran
pimpinan hanya melalui
invoice penggunaan danbiaya energi
Laporan biaya berdasar pada
data tagihan. Engineer
mengkompilasi laporan untuk
penggunaan internal
berkaitan dengan departemen
teknis
Ada komunikasi informal
dan tidak sistimatis untuk
meningkatkan kesadaran
tentang efisiensi dankonservasi energi
Hanya langkah berbiaya
rendah atau tanpa biaya
dalam dalam usaha
konservasi energi yangdilakukan
0 Tidak ada sama sekali
kebijakan manajemen,
Tidak ada manajer energi
atau formal organisasi
yang bertanggung jawab
terhadap penggunaan
energi
Tak ada komunikasi antara
pimpinan dengan pengguna
energi
Tidak ada sistem informasi.
Tidak ada akuntansi konsumsi
bahan bakar dan energi
Tidak ada sosialisasi
tentang efisiensi dan
konservasi energi
Tidak ada investasi pada
peningkatan efisiensi
energi
-
7/25/2019 Paparan Iwa Untuk BEA Tgl 6-12-2014
46/56
Rekomendasi Non Teknis
No. Rekomendasi non-teknis Tujuan / Manfaat
1. Pembentukan Komite Energi
melaksanakan usaha konservasi energi secara lebih serius
mengelola penggunaan energi baik energi listrik maupun energi termal
memberi masukan kepada pihak manajemen mengenai program-programpenghematan yang mungkin dilakukan di lingkungan perusahaan
2. Kampanye Hemat Energi melalui
himbauan, pengumuman atau aturan
mensosialisasikan budaya Hemat Energi
mengefisienkan biaya energi
membekali staf dan karyawan dengan wawasan, pengetahuan dan teknik
3. untuk mengikuti pelatihan di bidangkonservasi energi
melakukan usaha konservasi energi sesuai bidang tugasnya masing-masing.Pelatihan dapat diperoleh dari berbagai institusi yang berkaitan dengankonservasi energi.
4.
Pemeliharaan yang baik, pada semuaperalatan yang akan mempengaruhifungsi dan keandalan dapur agar tetapterjaga
Kontinuitas dan keandalan dapur agar tetap terjaga
Down time dapur yang tidak terjadwal dapat dihindari
Perbaikan tap to tap time
5. Pengadaan peralatan keselamatan dan
pengukuran listrik
Untuk memonitor penggunaan/ konsumsi energi listrik
Untuk menjaga keselamatan pegawai dalam bekerja
-
7/25/2019 Paparan Iwa Untuk BEA Tgl 6-12-2014
47/56
Peluang Penghematan Energi
Perbaikan Temperatur Motor PM-0201A Perbaikan Faktor Daya pada Incoming 11 kVdari 0,78 menjadi 0,85
Perbaikan Faktor Daya pada Motor
PM0301A dari 0,3 menjadi 0,85 Penyesuaian Sistem Pencahayaan dan Tata
Udara
Optimasi Sistem Suplai dan Demand Daya
Listrik
-
7/25/2019 Paparan Iwa Untuk BEA Tgl 6-12-2014
48/56
Ringkasan Rekomendasi Teknis
No Peluang Implementasi Konservasi EnergiPenghematan Energi
(kWh/bulan)
Total
Penghematn
(Rp/bulan)
1 Perbaikan Temperatur Lilitan Motor PM-0201A 20.160 24.321.830
2 Penambahan Kapasitor Bank pada Incoming 11 kV 14.853 17.919.253
3 Penambahan Kapasitor Bank pada Motor PM 0301A 5.155 6.219.198
4 Penggantian Trafo 7500 kVA menjadi 2500 kVA 297.540 358.964.158
5 Penggantian Trafo 7500 kVA menjadi 4000 kVA 123.984 149.579.257
TOTAL PENGHEMATAN PERBULAN (1+ 2+ 3+ 4 ) 407 .424 .4 40
TOTAL PENGHEMATAN PERBULAN (1+ 2+ 3+ 5 ) 198 .039 .5 39
-
7/25/2019 Paparan Iwa Untuk BEA Tgl 6-12-2014
49/56
-
7/25/2019 Paparan Iwa Untuk BEA Tgl 6-12-2014
50/56
PERBANDINGAN KONSUMSI ENERGI LISTRIK
Keterangan
Non MV-
VSD MV-VSD (kW) Saving (%)
( kW ) Manual PLC Manual PLC
Total konsumsi energli listrik / hari 16,704.88 7,269.61 7,969.51 56% 52%
Rata-ratakonsumsi listrik @ 2400 LPS 889.66 489.93 516.54 45% 42%
Rata-ratakonsumsi listrik @ 1800 LPS 777.05 285.93 302.22 63% 61%
Rata-ratakonsumsi listrik @ 1700 LPS 702.45 240.70 295.00 66% 58%
- . . .
0.00
200.00
400.00
600.00
800.00
1000.00
kW
h
Time
Perbandingan pemakaian energi listrik
Non-MV-VSD
MV-VSD (manual)
MV-VSD (PLC)
-
7/25/2019 Paparan Iwa Untuk BEA Tgl 6-12-2014
51/56
PERBANDINGAN KONSUMSI DAN BIAYA ENERGI LISTRIK
Time Non MV-VSD MV-VSD ( manual operation ) MV-VSD ( PLC operation )
kWh LWBP (Rp.803) WBP (Rp.1204.5) kWh LWBP (Rp.803) WBP (Rp.1204.5) kWh LWBP (Rp.803) WBP (Rp.1204.5)
8:00 998.37 801,693.06 489.93 393,415.92 516.54 414,780.64
9:00 995.88 799,693.71 285.93 229,605.26 302.22 242,685.70
10:00 712.10 571,815.87 285.93 229,605.26 302.22 242,685.70
11:00 711.92 571,669.57 240.70 193,285.25 295.00 236,886.70
12:00 705.36 566,402.97 240.70 193,285.25 295.00 236,886.70
13:00 695.03 558,112.96 240.70 193,285.25 295.00 236,886.70
14:00 697.71 560,258.61 240.70 193,285.25 295.00 236,886.70
15:00 698.07 560,551.20 285.93 229,605.26 302.22 242,685.70
16:00 702.14 563,818.44 285.93 229,605.26 302.22 242,685.70
17:00 701.90 563,623.38 489.93 393,415.92 516.54 414,780.64
18:00 975.30 1,174,743.66 489.93 590,123.89 516.54 622,170.96
19:00 975.23 1,174,670.52 240.70 289,927.87 295.00 355,330.05
20:00 693.88 835,779.65 240.70 289,927.87 295.00 355,330.05
21:00 690.36 831,537.11 214.48 258,338.62 228.05 274,689.16
: . , . . , . . , .
23:00 442.59 355,397.75 214.48 172,225.75 228.05 183,126.11
0:00 442.71 355,495.28 214.48 172,225.75 228.05 183,126.11
1:00 442.10 355,007.63 214.48 172,225.75 228.05 183,126.11
2:00 440.70 353,886.04 214.48 172,225.75 228.05 183,126.11
3:00 440.70 353,886.04 214.48 172,225.75 228.05 183,126.11
4:00 438.03 351,740.39 240.70 193,285.25 295.00 236,886.70
5:00 687.44 552,017.36 489.93 393,415.92 516.54 414,780.64
6:00 983.31 789,599.39 489.93 393,415.92 516.54 414,780.64
7:00 991.63 796,280.17 489.93 393,415.92 516.54 414,780.64
Total 16,704.88 10,380,949.85 4,549,608.12 7,269.61 4,713,055.63 1,686,656.87 7,969.51 5,144,710.03 1,882,209.39
Total cost/day (Rp) 14,930,557.97 6,399,712.50 7,026,919.43
Total cost/month (Rp) 447,916,739.12 191,991,375.08 210,807,582.81
saving 255,925,364.05 237,109,156.32
57% 53%
-
7/25/2019 Paparan Iwa Untuk BEA Tgl 6-12-2014
52/56
ANALISA KELAYAKAN INVESTASI
Item Pekerjaan BiayaPekerjaan Sipil Rp. 572.000.000,-
Pekerjaan Electrical Rp. 3.576.100.000,-
Jumlah Investasi Rp. 4.148.100.000,-
NILAI INVESTASI MV-VSD STASIUN POMPA JAKARTA, IPA I
Metode Parameter Mode
KeteranganManual PLC
PP PP < 5 tahun 1.35 tahun 1.46 tahun Layak
NPV NPV harus bernilai positif Rp. 8,277,234,797.30 Rp.7,363,696,267.96 Layak
IRR IRR > 7.5 % 24.50% 22.50% Layak
PI PI > 1 2 1.78 Layak
-
7/25/2019 Paparan Iwa Untuk BEA Tgl 6-12-2014
53/56
Hasil Pengukuran Iluminasi
Waktu LokasiIluminasi (lux) Kondisi
Cuaca Keterangan
Meja Kerja 1 Titik Lampu 2 Titik Lampu 4 Titik Lampu Tepi
10.45 R.Rapat 620 690 612 734 400cerah tirai terbuka
10.48 LK3 650 760 820 280cerah tirai terbuka
10.51 Poliklinik 210 240 290 194cerah tirai terbuka
10.54 Kom. Sekuriti 210 390 340 90cerah tirai terbuka
10.57 ISO. Integritas 150 124 66cerah tirai terbuka
11 R. Keuangan 144 188 276 106cerah tirai terbuka
11.03 R. Kasir 400 376 432 100cerah tirai terbuka
11.06 Patra Niaga 1000 560 660 140cerah tirai terbuka
11.09 R. Penjualan 160 190 200 126cerah tirai terbuka
Gedung Kantor
11.12 Komlek 210 660 510 320cerah tirai terbuka
11.15 QQ 520 250 480 560 106cerah tirai terbuka
11.18 SDM 273 280 338 380 120cerah tirai tetutup
11.21 ADM P3 400 410 420 200cerah tirai terbuka
11.24 TAS 733 1200 600 480cerah tirai terbuka
11.27 P. Teknik 960 800 350cerah tirai terbuka
11.3 Sekretaris 690 770 590 230cerah tirai terbuka
11.33 Per.Adm. Teknik 560 680 950 152cerah tirai terbuka
11.36 Per.Adm. Teknik-Pengawas 580 670 930 148cerah tirai terbuka
11.39 TTU 850 1060 840 990 550cerah tirai terbuka
11.42 Pengawas Utama 766 570 440 586 304cerah tirai terbuka
-
7/25/2019 Paparan Iwa Untuk BEA Tgl 6-12-2014
54/56
Hasil Pengukuran Pencahayaan
Ruangan Standar Iluminasi (SNI) Iluminasi (LUX) Keterangan
Ruang rapat 300 620 Di atas standar
LK3 350 650 Di atas standar
Poliklinik 350 210 Di bawah standar
Kom. Sekuriti 350 210 Di bawah standar
ISO Integritas 350 150 Di bawah standar
R. Keuangan 350 144 Di bawah standar
R. Kasir 350 400 Di atas standar
Patra Niaga 350 1000 Di atas standar
R. Penjualan 350 160 Di bawah standar
QQ 350 520 Di atas standar
SDM 350 273 Di bawah standar
ADM P3 350 400 Di atas standar
TAS 350 733 Di atas standar
P. Teknik 350 960 Di atas standar
Sekretaris 350 690 Di atas standar
Per.Adm.Teknik 350 560 Di atas standar
Per.Adm.Teknik-Pengawas 350 580 Di atas standar
OH (Operational Head) 350 850 Di atas standar
Pws. Utama PPP 350 766 Di atas standar
-
7/25/2019 Paparan Iwa Untuk BEA Tgl 6-12-2014
55/56
Hasil Pengukuran Temperatur dan Tata Udara
Ruangan Temperatur
(C)
RH %
R.Rapat 28.3 60.3
LK3 26.2 56.8
Poliklinik 24.3 55.7
Kom. Sekuriti 27 63.6
Ruangan Temperatur
(C)
RH %
QQ 27.8 73.2
SDM 27.4 61.4
ADM P3 28.3 65.7
TAS 28.8 63.3
P. Teknik 28.3 62.5ISO. Integritas 25.8 64.6
R. Keuangan 25 60.3
R. Kasir 25.2 60.7
Patra Niaga 24.5 58.9
R. Penjualan 22.5 60.4
Komlek 25.4 69.4
Sekretaris 28.9 66.4
Per.Adm. Teknik 28.2 64
Per.Adm. Teknik-
Pengawas
27.3 63.3
TTU 27.7 62.1
Pengawas Utama 27.4 61.4
Ket Tabel: Ruangan sesuai standar SNI
03-6390-2000
-
7/25/2019 Paparan Iwa Untuk BEA Tgl 6-12-2014
56/56