8/17/2019 Pangan Kita

1/4

Pangan Kita – Koran Sindo9 April, 2015 , by Rumah Perubahan

Mari kita bicara tentang makanan– yang nanti kita perluas bahasannya dengan isu pangan.angan pandang remeh s!al makanan.

"udah banyak cerita tentang k!n#lik yang akhirnya bisa selesai di me$a makan. %ata n!&elis asal'ek!, (ran) %a#ka, * So long as you have food in your mouth, you have solved all questions forthe time being .* +alam dunia bisnis, kesepakatan yang dihasilkan di me$a makan tak kalah

banyaknya dengan yang dihasilkan di lapangan g!l#.

etapa pentingnya makanan mungkin tercermin dari begitu banyaknya ungkapan inspirati#tentang ini. %ata -!uise (resc!, petinggi di nile&er /l!bal, * Food, in the end, in our own

tradition, is something holy. It’s not about nutrients and calories. It’s about sharing. It’s abouthonesty. It’s about identity .* tu sebabnya pemerintahan yang kuat selalu memperhatikan pangan.

%alau rakyatnya kenyang, negaranya aman. +emikian pula sebaliknya. Pangan sarat dengan isu p!litik, apalagi bila pupuk subsidi dan benih dibiarkan $adi mainan para br!ker, tim sukses bupati, para penguasa l!kal yang berlindung di balik kekuatan partai p!litik seperti yang ter$adide asa ini. %ita benar benar bakalan rep!t besar.

We are What We Eat

+i lain pihak, kita $uga bisa menemukan ungkapan yang lain. Misalnya, * You are what you eat .*

Atau, * Every food has its own story .* ngkapan ungkapan tadi menegaskan bah a makananadalah identitas, tak lepas dari unsur se$arah dan budaya. +alam makanan, kita bisa mengenaliakar akar se$arah dan budaya suatu bangsa.

"ebagai bukti, saya mau menyebut satu c!nt!h sa$a3 rendang. "ebagian besar kita pasti sukarendang. "iapa yang tidak4 uat Anda yang sering bepergian ke luar negeri untuk aktu lamaakan merasakan betapa rindunya kita dengan rendang. +alam rendang bertimbun kisah.

%!n!n kabarnya rendang berkembang se$ak a al abad ke 1 . Makanan ini diracik dandisebarluaskan !leh !rang !rang Minang. Anda tentu tahu bah a masyarakat Minang adalahmasyarakat perantau. +ahulu mereka kerap merantau hingga "elat Malaka dan bahkan

"ingapura.

Per$alanan ke sana tentu memakan aktu sampai berhari hari. ahkan bisa berminggu minggu.Mereka berangkat dari desanya, ber$alan menembus hutan, menaiki bukit, menyeberangi sungai,dan mengarungi lautan. "elama merantau mereka memba a bekal. "alah satu bekal yang c!c!kuntuk merantau adalah rendang.

8/17/2019 Pangan Kita

2/4

Mengapa4 "ebab rendang kering adalah makanan yang tahan lama, bisa disimpan hingga berminggu minggu. %ini kita bisa dengan mudah menemukan $e$ak rendang di rest!ran rest!ranPadang yang tersebar di seanter! ilayah nd!nesia. +i luar negeri sekalipun kita masih bisamenemukan rest!ran Padang dengan menu khasnya, rendang.

Rest!ran Padang ada di mana mana, kecuali di Padang itu sendiri. icara s!al identitas inihampir setiap daerah punya identitas makanan khasnya. "ilakan terka nama nama makanan inisebagai identitas dari daerah mana sa$a3 ikan kayu, Pli , empe empe, temp!yak, ayam tangkap,nasi $amblang, amplang, sayur paku, 6s Palubutung, klapertaart, papeda, sayur asem, nasi uduk,gudek, pecel lele, ru$ak cingur, dan seterusnya.

Impor Pangan

%alau di negara kita ada rendang, dinegara negara aratsana ada steak. Rendang dan steakse$atinya memakai bahan dasar yang sama yakni daging sapi. 7anya yang satu kesannya tampillebih merakyat, satunya lagi seakan akan men$adi hidangan prestius.

ahkan men$adi hidangan utama dalam acara acara #ine dining. Mungkin itu sebabnya harganya pun berbeda. Rendang lebih murah ketimbang steak. aiklah sekarang kita perluas ke isu pangan. aik rendang maupun steak sama sama membutuhkan garam. uga makanan lainnya.

Apa rasanya makanan tanpa garam4 7ambar. "emua makanan membutuhkan garam. "ayangnya,nd!nesia yang memiliki pan$ang pantai 95.181 kil!meter atau terpan$ang ke di dunia–setelah

Amerika "erikat, %anada, dan Rusia–ternyata malah kekurangan garam.

7ampir setiap bulan kita mengimp!r garam. (ebruari 2015, misalnya, kita mengimp!r 101. 22t!n garam atau mel!n$ak 2:0; dibanding pada anuari. mp!r garam kita terbesar datang dari

Australia, lalu sedikit dari "ingapura, ndia, dan beberapa negara lainnya.

Mengapa kita masih mengimp!r garam4 %ita sesungguhnya punya M< yang mengurusi s!algaram yakni P= /aram. "ayangnya, perusahaan ini tidak kita urus dengan benar. +ireksinyaribut dengan +PR. -alu, dari luas lahan pr!duksi yang 5.500 hektare di Madura, sebanyak 85;nya merupakan lahan tidur. adi kita tidak bisa menghasilkan garam sesuai kebutuhan.

Maka itu, terpaksa kita mengimp!r. ukan hanya garam, kita $uga mengimp!r teh. (ebruari laluimp!rnya mencapai "+1,8 $uta. "elama > tahun belakangan ini imp!r teh kita naik 15; 20;

per tahun. =eh imp!r itu kita datangkan dari ?ietnam, %enya, "rilanka, ran, epang dan beberapa negara lainnya.

"!al teh ini kita pantas risau sebab peningkatan imp!r ter$adi karena pr!duksi kita yangmenurun. %ita pernah men$adi pr!dusen teh kelima terbesar di dunia, tapi kini turun ke peringkatketu$uh. Penurunan pr!duksi ter$adi karena luas lahan perkebunan teh, terutama perkebunanrakyat, terus menurun.

8/17/2019 Pangan Kita

3/4

"elama sekitar sepuluh tahun terakhir sekitar >0.000 hektar kebun teh rakyat beralih men$adilahan pertanian tanaman h!rtikultura. ukan hanya garam dan teh, da#tar imp!r pr!duk pangankita selama beberapa tahun belakangan $uga terus bertambah.

ukan hanya k!m!ditasnya, melainkan $uga &!lume dan nilainya. %ita negara agraris, tetapi

setiap tahun masih sa$a mengimp!r beras. %ita $uga mengimp!r gula, k!pi, kedelai, $agung, ba ang, cabai, buah buahan, dan sayur sayuran. %ita $uga masih mengimp!r pr!tein. %ita imp!r sapi bakalan, sapi siap p!t!ng, sampai daging sapi.

"ebentar lagi men$elang -ebaran, imp!r daging sapi bakal meningkat gila gilaan.

Akibatnya, tak ada anak nelayan yang ingin men$adi nelayan. %ecuali terpaksa. %ita $uga negaraagraris.

8/17/2019 Pangan Kita

4/4

"ayangnya, upaya untuk membenahi masalah masalah pertanian dan perikanan kita, $ugamasalah masalah pangan lainnya, terasa kurang greget. Anak muda tadi sudah bicara dengan

para dir$en, bupati, sekda, dan seterusnya. =api, hasilnya nihil. "aya berpikir, $angan $angan ia bicara pada !rang yang salah.

Atau $angan $angan mereka itulah pelaku penikmat subsidi yang $ustru harus dila an. %etikakita ingin pemerintah serius mengurus masalah ini, mereka malah sibuk dengan urusan uangmuka kendaraan para petinggi negeri, rebutan kursi di parlemen, memasang $erat pada penguasa,dan seterusnya.

%etika kita ingin bersama sama memerangi k!rupsi, pemerintah malah membiarkan kep!lisiandan %P% bertengkar. Mudah mudahan ini hanya sementara.

Rhenald Kasali

Founder Rumah Perubahan