[presentasi] kimia pangan - biokimia bahan pangan nabati

30
Kimia Pangan Perubahan Biokimia Bahan Pangan Nabati Kelompok 5: Hendri Mohibu (Sem. VIII) Reffan Kolinug (Sem. VI) Venny Manuel (Sem. VI)

Upload: lina-nachin-timanoyo

Post on 17-Feb-2016

113 views

Category:

Documents


6 download

DESCRIPTION

materi kimia pangan

TRANSCRIPT

Page 1: [Presentasi] Kimia Pangan - Biokimia Bahan Pangan Nabati

Kimia Pangan

Perubahan Biokimia Bahan Pangan Nabati

Kelompok 5:

Hendri Mohibu (Sem. VIII)Reffan Kolinug (Sem. VI)Venny Manuel (Sem. VI)

Page 2: [Presentasi] Kimia Pangan - Biokimia Bahan Pangan Nabati

Faktor-faktor Pascapanen yang Memengaruhi Kualitas

Faktor yang Memengaruhi

Kualitas Komoditi Pascapanen

Pemanenan Pengangkutan dan Penanganan Penyimpanan Pemasaran

Page 3: [Presentasi] Kimia Pangan - Biokimia Bahan Pangan Nabati

Respirasi

Reaksi utama respirasi tumbuhan

C6H12O6 + 6O2 6CO2 + 6H2O + energi (panas dan ATP)

Page 4: [Presentasi] Kimia Pangan - Biokimia Bahan Pangan Nabati

Respirasi Pada BuahBerdasarkan

Aktivitas Respirasi

KlimakterikApel, Aprikot, Alpukat,

Pisang, Pir, Jambu

Non-klimakterikAnggur, Lemon, Nenas,

Stroberi, Jeruk manis, Semangka

Page 5: [Presentasi] Kimia Pangan - Biokimia Bahan Pangan Nabati

• Kurva Klimakterik

Page 6: [Presentasi] Kimia Pangan - Biokimia Bahan Pangan Nabati

Respirasi pada Sayuran

• Setelah dipanen, metabolisme sayuran tetap berjalan, namun yang dominan adalah reaksi katabolisme (penguraian)

Page 7: [Presentasi] Kimia Pangan - Biokimia Bahan Pangan Nabati

Etilena Sebagai Pemicu Pematangan Buah dan Sayuran

• Etilena atau etena (CH2=CH2) merupakan hidrokarbon tak jenuh dengan dua karbon yang bersifat volatil dan diproduksi oleh atau keluar dari buah dan sayuran.

• Etilena diidentifikasi sebagai komponen aktif yang menstimulasi pematangan buah dan sayuran.

• Etilena dianggap sebagai hormon tumbuhan yang memicu proses pematangan bersamaan dengan fungsi untuk meregulasi aspek pertumbuhan tanaman berupa perkembangan tanaman, respons terhadap patogen dan luka, senesensi atau penuaan dan respon terhadap stres biotik dan abiotik.

Page 8: [Presentasi] Kimia Pangan - Biokimia Bahan Pangan Nabati

• Perbedaan Emisi Etilena pada Buah Klimakterik dan Buah Non-klimakterik

Page 9: [Presentasi] Kimia Pangan - Biokimia Bahan Pangan Nabati

Tabel 2 – Kandungan Etilena Internal (ppm) pada Beberapa Buah Klimakterik dan

Non-klimakterik

Buah Varietas Preklimakterik Permulaan (Onset) Puncak

Klimakterik

Klimakterik

Alpukat Fuerte 0,03 0,09 25

Pisang Gros Michel 0,1 1,5 40

Mangga Kent Haden 0,01 0,08 3

Pir Anjou 0,09 0,4 40

Non-klimakterik Keadaan Tetap

Jeruk lemon 0,1-0,2

Jeruk 0,1-0,2

Jeruk limau 0,3-2,0

Page 10: [Presentasi] Kimia Pangan - Biokimia Bahan Pangan Nabati

Perubahan Warna

• Salah satu tanda pematangan yang dapat dilihat secara langsung adalah perubahan warna buah dan sayuran, yaitu hilangnya warna hijau.

• Klorofil

Page 11: [Presentasi] Kimia Pangan - Biokimia Bahan Pangan Nabati

• Etilena dilaporkan membantu terjadinya penguraian klorofil pada pematangan

• Stimulasi sintesis klorofil hanya terjadi pada keadaan gelap, di mana keadaan terang bersifat menginhibisi sintesis klorofil

Fase Metabolisme

Klorofil

Fase Sintesis Klorofil a

Fase interkonversi

Fase Degradasi

Klorofil

Page 12: [Presentasi] Kimia Pangan - Biokimia Bahan Pangan Nabati

• Karotenoid

• Karotenoid adalah senyawa isoprenoid C40

• Karotenoid terbagi atas dua kelompok, yakni karoten dan xantofil

• Sifat alami karotenoid yang berupa senyawa terkonjugasi membuatnya mudah mengalami isomerisasi dan oksidasi, yang menyebabkan hilangnya warna-warna yang bersangkutan. Fenomena itu terjadi karena aktivitas lipoksigenase, yang bersifat ‘memutihkan’ karotenoid.

Page 13: [Presentasi] Kimia Pangan - Biokimia Bahan Pangan Nabati

• Biosintesis Karotenoid

Page 14: [Presentasi] Kimia Pangan - Biokimia Bahan Pangan Nabati
Page 15: [Presentasi] Kimia Pangan - Biokimia Bahan Pangan Nabati
Page 16: [Presentasi] Kimia Pangan - Biokimia Bahan Pangan Nabati

• Antosianin

• Antosianin adalah pigmen flavonoid yang dibangun oleh inti fenilpropanoid.

• Antosianin merupakan senyawa yang larut dalam air dan berada pada epidermis kulit buah, seperti juga pada akar dan dedaunan.

• Fungsi keberadaan antosianin adalah untuk menarik serangga untuk tujuan penyerbukan tumbuhan serta menarik hewan untuk tujuan penyebaran benih buah.

Page 17: [Presentasi] Kimia Pangan - Biokimia Bahan Pangan Nabati

• Contoh antosianin pada buah-buahan

Page 18: [Presentasi] Kimia Pangan - Biokimia Bahan Pangan Nabati

Tekstur

Struktur Dinding Sel

Selulosa (polisakarida)

Bahan-bahan pektin

Homogalakturonan (HG)

Ramnogalakturonan I dan II (RGI

dan RGII)

Hemiselulosa Protein Lignin

Page 19: [Presentasi] Kimia Pangan - Biokimia Bahan Pangan Nabati

• Struktur Homogalakturonan

Page 20: [Presentasi] Kimia Pangan - Biokimia Bahan Pangan Nabati

• Struktur Ramnogalakturonan I dan II

Page 21: [Presentasi] Kimia Pangan - Biokimia Bahan Pangan Nabati

Degradasi Dinding Sel

Enzim Poligalakturonase

Metil Pektin Esterase (Pektinesterase)

Pektik Liase

Selulase

β-Galaktosidase

Page 22: [Presentasi] Kimia Pangan - Biokimia Bahan Pangan Nabati

• Kinerja Enzim Poligalakturonase

• Kinerja Enzim Pektik Liase

Page 23: [Presentasi] Kimia Pangan - Biokimia Bahan Pangan Nabati

Rasa (Flavor)

• Rasa dari buah dan sayuran merupakan kombinasi yang kompleks antara bau dan cita rasanya (taste).

• Sumber aromao Aldehid o Ketono Alkohol o Estero Lakton o Terpen o Senyawa-senyawa sulfuro Metabolit Sekunder (Sayuran)

• Sumber cita rasao Asam-asam organiko Gula (sakarida)

Page 24: [Presentasi] Kimia Pangan - Biokimia Bahan Pangan Nabati

Aroma

Page 25: [Presentasi] Kimia Pangan - Biokimia Bahan Pangan Nabati

• Contoh sintesis senyawa penyebab aroma dari asam amino

Page 26: [Presentasi] Kimia Pangan - Biokimia Bahan Pangan Nabati

• Contoh sintesis senyawa penyebab aroma dari asam-asam lemak

Page 27: [Presentasi] Kimia Pangan - Biokimia Bahan Pangan Nabati

Cita Rasa

• Cita rasa karakteristik dari suatu buah ditentukan oleh kandungan gula dan asam-asam organik di dalamnya.

• Rasio antara gula dan asam-asam organik dapat digunakan untuk menentukan kematangan buah.

Tanin

Tanin tak dapat terhidrolisis

Terasa pahit

Tanin dapat terhidrolisis (Enzimatik)

Menghasilkan gula + asam organik

Mempengaruhi rasa →

Page 28: [Presentasi] Kimia Pangan - Biokimia Bahan Pangan Nabati

Penyimpanan

Metode Penyimpanan

Metode Pendinginan (Cold Storage)

Metode Atmosfir Terkontrol (Controlled Atmosphere, CA)

Metode lain (Metode Atmosfir Termodifikasi, dst)

Page 29: [Presentasi] Kimia Pangan - Biokimia Bahan Pangan Nabati

Kerusakan Biologis Bahan Pangan

• Kerusakan biologis didefinisikan sebagai perubahan yang tidak dikendaki tentang sifat, komposisi kimia, tekstur bahan atau senyawa lain yang disebabkan oleh aktivitas organisme.

• Aspek umum kerusakan pangan oleh mikrobia:o Komposisi kimia pangan

o Tipe mikrobia perusak

o Kondisi lingkungan baik untuk bahan makanan atau mikrobianya

o Perubahan pada bahan makanan dan kondisi lingkungan selama berlangsungnya prospek kerusakan.

Page 30: [Presentasi] Kimia Pangan - Biokimia Bahan Pangan Nabati

TERIMA KASIHSemoga Bermanfaat