panel pemeriksaan laboratorium dan radiologi

Upload: andreas-berkat-elloirahmatdi

Post on 08-Jul-2015

1.431 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

TELERADIOLOGYWednesday, May 11, 2011 12:14 PM Teleradiology adalah transmisi elektronik dari gambar pasien radiologi, seperti xray, CTs, dan MRI, dari satu lokasi ke lokasi lain untuk tujuan penafsiran dan / atau konsultasi. Ahli radiologi semakin sumber daya yang langka mengingat bahwa prosedur pencitraan tumbuh sekitar 15% per tahun terhadap peningkatan hanya 2% pada populasi radiolog. Teleradiology meningkatkan perawatan pasien dengan memungkinkan Ahli Radiologi untuk memberikan layanan tanpa benar-benar harus berada di lokasi pasien. Hal ini terutama kunci ketika seorang spesialis sub seperti seorang ahli radiologi MRI radiolog, Neuroradiologist, Pediatrik ahli radiologi, atau otot diperlukan sebagai para profesional umumnya hanya terletak di wilayah metropolitan besar bekerja selama jam siang hari. Spesialis Teleradiology memungkinkan untuk dilatih untuk menjadi tersedia 24 / 7. Teleradiology jaringan dilakukan dengan menggunakan teknologi jaringan standar seperti internet, saluran telepon, wide area network (WAN), atau melalui jaringan area lokal (LAN). Sangat software khusus digunakan untuk mengirimkan gambar dan memungkinkan ahli radiologi untuk secara efektif menganalisis apa yang dapat 100's gambar untuk studi tertentu. Teknologi seperti pengolahan grafis lanjutan, pengenalan suara, dan kompresi gambar yang sering digunakan dalam Teleradiology. Melalui Teleradiology, gambar dapat dikirim ke bagian lain rumah sakit, atau ke lokasi lain di seluruh dunia. Teleradiologists dapat memberikan Baca awal untuk keperluan ruang gawat darurat atau Baca final untuk pasien catatan resmi dan untuk digunakan dalam penagihan. Laporan Teleradiology pendahuluan dapat disediakan untuk studi muncul. Laporan Pendahuluan mencakup semua temuan yang bersangkutan dan panggilan telepon untuk setiap temuan penting. Untuk beberapa layanan Teleradiology, waktu perputaran adalah etremely cepat dengan turnaround 30 menit dan melancarkan standar untuk studi kritis dan stroke. Teleradiology Akhir Laporan dapat disediakan untuk studi muncul dan non-muncul. laporan akhir mencakup semua temuan dan membutuhkan akses ke penelitian sebelumnya dan semua informasi pasien yang relevan untuk diagnosis lengkap. Panggilan telepon dengan temuan penting adalah tanda-tanda jasa quailty. Selain itu, beberapa teleradiologists adalah persekutuan ahli radiologi terlatih dan memiliki berbagai macam keahlian subspesialisasi termasuk seperti sulit-untukmenemukan area seperti: radiologi MRI, Neuroradiology, Anak Neuroradiology Laporan Teleradiology Awal atau Akhir dapat disediakan untuk semua dokter dan studi rumah sakit overflow. Teleradiology dapat tersedia untuk cakupan intermiten

sebagai perluasan dari praktek dan akan memberikan perawatan pasien dengan kualitas tertinggi. Di Amerika Serikat, Medicare dan Medicaid hukum mengharuskan Teleradiologist yang akan di tanah AS untuk memenuhi syarat untuk penggantian Baca Final. Selain itu, sistem teleradiology canggih juga harus HIPAA compliant, yang membantu untuk memastikan privasi pasien. HIPAA (Asuransi Kesehatan Portabilitas dan Akuntabilitas Act of 1996) adalah seragam, lantai federal perlindungan privasi bagi konsumen. Ini membatasi cara-cara yang entitas dapat menggunakan pasien 'informasi pribadi dan melindungi privasi semua informasi medis apa pun bentuknya adalah masuk teleradiology Kualitas harus mematuhi peraturan HIPAA penting untuk memastikan pasien privasi dilindungi. Spesifikasi kinerja untuk stasiun teleradiology penerima dapat dikelompokkan dalam 4 kategori besar: 1) modem 2) perangkat keras komputer (termasuk penyimpanan hard disk) 3) perangkat lunak peningkatan citra dan 4) TV monitor (s).

1. Modem Kecepatan maksimum modem (baud rate) mempengaruhi waktu transmisi data dari stasiun teleradiology pengiriman. Untuk mempertahankan kecepatan transmisi maksimum, unit penerima harus dilengkapi dengan modem kecepatan maksimum sama atau lebih besar sebagai stasiun pengiriman. 2. Perangkat Keras Komputer Kebanyakan vendor teleradiology menggunakan DOS atau platform komputer Macintosh. Parameter Spesifikasi untuk aplikasi teleradiology adalah sama seperti untuk aplikasi komputasi umum. Minimal, sistem teleradiology harus memiliki:

A. Empat Megabytes RAM (Random Access Memory) dengan kemampuan ekspansi;B. densitas tinggi floppy disk drive, danC. 486 prosesor (platform PC). The hard disk komputer digunakan untuk menyimpan gambar yang diterima. Disk drive ditentukan dalam megabytes (MB) kemampuan penyimpanan. Untuk menghitung kebutuhan kapasitas disk, satu menentukan jumlah maksimum gambar yang akan disimpan pada satu waktu. Berdasarkan ukuran matriks gambar vendor akan dapat menentukan ukuran disk yang sesuai. Sebuah FIRMAN PERHATIAN: Teleradiology sistem menyimpan data dalam format yang noncompressed atau dikompresi (lihat pembahasan sebelumnya tentang kompresi). Pastikan disk Anda cukup besar untuk menyimpan jumlah maksimum

gambar yang Anda butuhkan dalam mod noncompressed e. Sebagai aturan umum praktis adalah bahwa hard disk minimal 120 MB tapi lebih besar lebih baik. 3. Image Enhancement Software Teleradiology Kebanyakan sistem memiliki jendela skala abu-abu / tingkat dan pembesaran gambar perangkat lunak tambahan. Hal ini harus dimasukkan dalam sistem teleradiology dipertimbangkan untuk pembelian. Fitur tambahan lain perangkat lunak yang mungkin termasuk adalah warna, pemetaan gray-scale, pembalikan positif-negatif, penjelasan, minification, peningkatan tepi, gambar flip / memutar, cine dan ekualisasi histogram. Nilai dari perangkat tambahan software tambahan adalah subyektif, dan sangat tergantung pada jenis gambar dilihat dan preferensi ahli radiologi menggunakan stasiun review. Monitor TV: Spesifikasi yang paling umum lain untuk monitor TV teleradiology adalah resolusi monitor dan ukuran layar. Resolusi berkisar dari sekitar 512 dengan 512 piksel untuk 2048 oleh 2048 piksel. Hal ini umumnya direkomendasikan bahwa untuk aplikasi teleradiology, monitor memiliki resolusi piksel 1000 dengan 1000 atau di atas. Ukuran layar Monitor umumnya berkisar 14-21 inci. Monitor yang lebih besar menyediakan lingkungan melihat lebih baik.

Dua spesifikasi monitor lain mungkin dianggap ketika membeli sebuah sistem teleradiology:1. split screen2. monitor (CRT) brightness. Kemampuan layar Split adalah fitur yang memungkinkan tampilan dari dua atau lebih gambar yang berbeda pada monitor pada saat yang sama. Fitur ini sangat penting jika dua gambar perlu dibandingkan dengan ahli radiologi. Kecerahan Monitor adalah spesifikasi untuk intensitas maksimum cahaya putih yang CRT dapat menampilkan. Hal ini biasanya diberikan dalam footlambert. Informasi ini jarang diberikan dalam spesifikasi vendor, tetapi penting ketika membandingkan stasiun teleradiology melihat. Monitor cerah ini (dengan footlamberts tinggi) lebih baik untuk melihat karena perbedaan kecerahan antara nuansa lebih besar sehingga lebih mudah bagi mata manusia untuk dideteksi.

CARA PRAKTIS DAN EKONOMIS TELERADIOLOGY YANG DILAKUKAN TEAM KREATIF TRC Of INDONESIA Spesifikasi kinerja untuk stasiun teleradiology penerima dapat mengunakan CR/radiogram dasar dengan viwing box dan di foto dengan menggunakan HP/BB/I POT resolusi tunggi dengan besaran kamera minimal 5 Mega pixel yang dikirimkan melalui pesan MMS atau melalui e-mail ke dokter radiologi yang juga memiliki HP/BB/I POT resolusi tinggi .hasilnya bias dibuktikan..silahkan

mencobanya..lab.dkk_bpnTeknik Radiografi Thorax Posisi APWednesday, April 27, 2011 7:40 AM (POSISI INI DILAKUKAN UNTUK PASIEN DEWASA YANG TIDAK DAPAT BERDIRI, BAYI, ANAK BALITA) POSISI UNTUK PASORDE : SETENGAH DUDUK ATAU SUPINE, KEDUA LENGAN LURUS DI SAMPING TUBUH KASET DI BELAKANG TUBUH, MSL // GRS TENGAH KASET FFD: 150 CM, CR TEGAK LURUS KASET, CR PADA MSL SETINGGI CVTH VI, BERI MARKER L / R EKSPOSI PADA SAAT PASIEN TAHAN NAFAS SETELAH INSPIRASI PENUH KRITERIA GAMBARAN THORAX PROYEKSI AP : BATAS ATAS APEX PARU BATAS BAWAH SINUS COSTOPHRENICUS DINDING LATERAL TIDAK TERPOTONG CV TH SAMPAI RUAS KE EMPAT DIAFRAGMA MENCAPAI IGA IX MARKER L / R & IDENTITAS PASIEN FOTO SIMETRIS FOTO THORAX POSISI AP UNTUK ANAK KECIL PS BAYI SUPINE, DENGAN KEDUA LENGAN KE ATAS DAN DIPEGANG / TEKAN PADA KEDUA SIKUNYA, KEDUA KAKI DIPEGANG/ TEKAN PADA KEDUA LUTUTNYA BALITA BISA SUPINE ATAU ERECT BAGI YANG SUDAH DAPAT BERKOMUNIKASI DENGAN BAIK EKSPOSI DILAKUKAN TANPA ABA2 TETAPI SEDAPAT MUNGKIN PADA SAAT PASIEN DIAM SETELAH INSPIRASI KRITERIA GAMBAR SESUAI DENGAN FOTO PASORDE POSISI LATERAL TUJUAN : U/ MENDAPATKAN GAMBARAN THORAX PROYEKSI LATERAL INDIKASI PEMERIKSAAN : MASSA/ TUMOR PADA PARU/ MEDIASTINUM, CORPUS ALIENUM, PEMBESARAN JANTUNG TATA LAKSANA :PASIEN ERECT, MSP // KASETKEDUA LENGAN DILIPAT DI ATAS KEPALAMARKER L / R SESUAI DENGAN SISI YANG DEKAT KE KASETFFD: 150 CM, CR : HORIZONTAL, CP KIRA2 SATU INCI KE DEPAN DARI MCL SETINGGI CV TH VIEKSPOSI PADA SAAT PASIEN TAHAN NAFAS SETELAH INSPIRASI PENUH KRITERIA GAMBAR TAMPAK GAMBARAN THORAX PROYEKSI LATERAL ANTERIOR MENCAKUP GAMBARAN STERNUM POSTERIOR MENCAKUP COL.VERT. THORACALIS BATAS ATAS APEX PARU BATAS BAWAH SINUS COCTOPRHENICUS DAN PARU POSTERIOR GAMBARAN BAHU TIDAK MENUTUPI APEX PARU POSISI UNTUK PASIEN BAYI/ BALITA/ ANAK KECIL DILAKUKAN DENGAN POSISI PASIEN LATERAL RECUMBENT, SEHINGGA DIDAPATKAN HASIL GAMBARAN YANG SESUAI DENGAN HASIL FOTO THORAX PASORDE U/ BALITA/ ANAK KECIL YANG DAPAT BERKOMUNIKASI DGN BAIK POSISI PASIEN SEBAIKNYA ERECT lab.dkk_bpnProtein UrineTuesday, April 26, 2011 8:21 AM Biasanya, hanya sebagian kecil protein plasma disaring di glomerulus yang diserap oleh tubulus ginjal dan diekskresikan ke dalam urin. Dengan menggunakan spesimen urin acak (random) atau urin sewaktu, protein dalam urin dapat dideteksi menggunakan strip reagen

(dipstick). Normal ekskresi protein biasanya tidak melebihi 150 mg/24 jam atau 10 mg/dl urin. Lebih dari 10 mg/dl didefinisikan sebagai proteinuria. Sejumlah kecil protein dapat dideteksi pada urin orang yang sehat karena perubahan fisiologis. Selama olah raga, stres atau diet yang tidak seimbang dengan daging dapat menyebabkan proteinuria transien. Pra-menstruasi dan mandi air panas juga dapat menyebabkan proteinuria. Bayi baru lahir dapat mengalami peningkatan proteinuria selama usia 3 hari pertama.

Prosedur Spesimen urin acak (random)Kumpulkan spesimen acak (random)/urin sewaktu. Celupkan strip reagen (dipstick) ke dalam urin. Tunggu selama 60 detik, amati perubahan warna yang terjadi dan cocokkan dengan bagan warna. Pembacaan dipstick dengan instrument otomatis lebih dianjurkan untuk memperkecil kesalahan dalam pembacaan secara visual.Dipstick mendeteksi protein dengan indikator warna Bromphenol biru, yang sensitif terhadap albumin tetapi kurang sensitif terhadap globulin, protein Bence-Jones, dan mukoprotein. Spesimen urin 24 jamKumpulkan urin 24 jam, masukkan dalam wadah besar dan simpan dalam lemari pendingin. Jika perlu, tambahkan bahan pengawet. Ukur kadar protein dengan metode kolorimetri menggunakan fotometer atau analyzer kimiawi otomatis.

Nilai Rujukan

Urin acak : negatif (15 mg/dl) Urin 24 jam : 25 150 mg/24 jam.

Masalah Klinis

Pengukuran proteinuria dapat dipakai untuk membedakan antara penderita yang memiliki risiko tinggi menderita penyakit ginjal kronik yang asimptomatik dengan yang sehat. Proteinuria yang persistent (tetap +1, dievaluasi 2-3x / 3 bulan) biasanya menunjukkan adanya kerusakan ginjal. Proteinuria persistent juga akan

memberi hasil +1 yang terdeteksi baik pada spesimen urine pagi maupun urine sewaktu setelah melakukan aktivitas.

Protein terdiri atas fraksi albumin dan globulin. Peningkatan ekskresi albumin merupakan petanda yang sensitif untuk penyakit ginjal kronik yang disebabkan karena penyakit glomeruler, diabetes mellitus, dan hipertensi. Sedangkan peningkatan ekskresi globulin dengan berat molekul rendah merupakan petanda yang sensitif untuk beberapa tipe penyakit tubulointerstitiel. Proteinuria positif perlu dipertimbangkan untuk analisis kuantitatif protein dengan menggunakan sampel urine tampung 24 jam. Jumlah proteinuria dalam 24 jam digunakan sebagai indikator untuk menilai tingkat keparahan ginjal. Proteinuria rendah (kurang dari 500mg/24jam). Pengaruh obat : penisilin, gentamisin, sulfonamide, sefalosporin, media kontras, tolbutamid (Orinase), asetazolamid (Diamox), natrium bikarbonat.

Proteinuria sedang (500-4000 mg/24 jam) dapat berkaitan dengan glomerulonefritis akut atau kronis, nefropati toksik (toksisitas obat aminoglikosida, toksisitas bahan kimia), myeloma multiple, penyakit jantung, penyakit infeksius akut, preeklampsia.

Proteinuria tinggi (lebih dari 4000 mg/24 jam) dapat berkaitan dengan sindrom nefrotik, glomerulonefritis akut atau kronis, nefritis lupus, penyakit amiloid.

Faktor yang Dapat Mempengaruhi Temuan Laboratorium Hasil positif palsu dapat disebabkan oleh hematuria, tingginya substansi molekular, infus polivinilpirolidon (pengganti darah), obat (lihat pengaruh obat), pencemaran urine oleh senyawa ammonium kuaterner (pembersih kulit, klorheksidin), urine yang sangat basa (pH > 8)Hasil negatif palsu dapat disebabkan oleh urine yang sangat encer, urine sangat asam (pH di bawah 3)lab.dkk_bpnObjek Wisata Kota BanjarmasinMonday, April 25, 2011 10:20 AMSebenarnya masih banyak objek wisata yang dapat anda kunjungi selama di Kalimantan Selatan, namun yang terdekat saja dengan kota Banjarmasin yang akan diberikan penjelasan. Berikut Objek Wisata yang dapat anda kunjungi selama berada di Banjarmasin dalam rangka RAKERNAS PATELKI VIII dan Ulang Tahun PATELKI Ke-25 :

1. Masjid Sultan SuriansyahMesjid ini merupakan salah satu mesjid tertua di kalimantan selatan. Dibangun saat bertahta Sultan Suriansyah, yang merupakan kesultanan Banjar. Mesjid ini terletak di sungai kuin tidak jauh dengan pasar terapung. Mesjid ini masuk dalam cagar budaya yang dilestarikan oleh pemerintah. 2. Pasar Terapung Kuin Banjarmasin dan Lok Baintan MartapuraAnda yang sering menonton televisi RCTI, tidak akan pernah lupa dengan iklan RCTI Oke seorang nenek yang duduk diatas sampan kecil/jukung sambil acungkan jempol, itulah pasar terapung. Pasar terapung ini merupakan pasar tradisional yang berada di Kelurahan Kuin Utara di alur sungai Barito dan juga pasar terapung di Lok Baintan Martapura Kabupaten Banjar. Pasar setiap hari dimulai sejak jam 04.30 WITA sampai jam 07.30 WITA. Yang paling unik, bahwa pasar ini merupakan kumpulan dari berpuluh-puluh jukung yang merapat satu sama lain sehingga apabila dilihat dari atas terlihat seperti daratan dengan lampu-lampu. Barang dagangan yang dijual berupa : kebutuhan pokok sehari-hari, sayuran, jajanan kue basah dan minuman.Bagi anda yang berminat dapat berkunjung dan menikmati naik jukung sambil berfoto-foto, makan jajanan khas Banjarmasin, minum dan dapat berjalan dari satu jukung ke jukung yang lain seperti berjalan diatas dataran yang bergoyang. 3. Jembatan Barito dan Pulau BakutJembatan ini merupakan salah satu jembatan terpanjang di pulau Kalimantan. Jembatan Barito dibangun untuk menghubungkan propinsi Kalimantan Selatan dengan propinsi Kalimantan Tengah dan menjadi lintas trans Kalimantan. Jarak tempuh menuju Jembatan Barito sekitar 20 Km dari Kota Banjarmasin. Jembatan ini berada di wilayah Kabupaten Barito Kuala, dengan panjang jembatan sekitar 2 Km. Jembatan barito ditopang 4 beton tiang, memiliki panjang 1.082 meter yang merupakan jembatan terpanjang nomor 5 di Indonesia.

4. Bekantan di Pulau KembangTidak lengkap rasanya apabila berada di Kalimantan Selatan bila tidak berwisata ke Pulau Kembang Kabupaten Barito Kuala yang dihuni oleh sekelompok binatang sejenis kera/monyet yang dinamakan Bekantan (Nasalis larvatus). Bekantan salah satu binatang langka yang dilindungi oleh pemerintah, tubuh seperti monyet, namun memiliki hidung yang mancung, kulit abu-abu dengan bulu coklat. 5. Toko Souvenir Batu Permata di Kota Intan MartapuraKota Martapura terkenal sebagai kota penghasil Intan/berlian kualitas dunia, letak kota ini sekitar 40 Km dari Kota Banjarmasin. Selain itu kota ini terkenal juga sebagai kota religius oleh sebab itu tidak heran mendapat julukan kota Serambi Mekkah Kalimantan Selatan.Anda dapat berbelanja souvenir mulai dari batu-batu permata seperti : cincin, liontin dalam bentuk Intan/berlian, jamrud, yakut, safir, aquamarine, merah siam, akik, alexandri hingga batu kecubung yang merupakan batu khas Kalimantan. Selain itu juga hasil kerajinan khas anyaman rotan, tikar purun, lupu,

mandau, telabang, hiasan arguci, batu aji hingga mutiara air tawar. Tersedia juga kain khas daerah kain sasirangan dan kain songket, baju kaos motif dayak kalimantan, dan kain hiasan dinding. Namun dapat juga ditemukan jajanan tradisional kota martapura khas banjar. 6. Pendulangan Intan di Kecamatan Karang Intan Martapura Martapura merupakan kota dengan julukan Kota Intan karena merupakan penghasil intan terbaik kualitas dunia. Proses pencarian intan dilakukan dengan cara tradisional menggunakan peralatan yang sederhana oleh para pendulang intan. Objek Wisata tempat pendulangan intan di Kecamatan Karang Intan Martapura kabupaten Banjar berjarak sekitar 40 km dari kota Banjarmasin. Intan yang didapatkan kemudian di gosok/dibentuk menjadi berlian yang bernilai jual tinggi. Rasanya tidak lengkap ke Kalimantan Selatan apabila tidak melihat secara langsung proses pendulangan intan ini.lab.dkk_bpnHitung TrombositThursday, April 14, 2011 7:26 PM Trombosit adalah fragmen atau kepingan-kepingan tidak berinti dari sitoplasma megakariosit yang berukuran 1-4 mikron dan beredar dalam sirkulasi darah selama 10 hari. Gambaran mikroskopik dengan pewarnaan Wright Giemsa, trombosit tampak sebagai sel kecil, tak berinti, bulat dengan sitoplasma berwarna birukeabu-abuan pucat yang berisi granula merah-ungu yang tersebar merata. Trombosit memiliki peran dalam sistem hemostasis, suatu mekanisme faali tubuh untuk melindungi diri terhadap kemungkinan perdarahan atau kehilangan darah. Fungsi utama trombosit adalah melindungi pembuluh darah terhadap kerusakan endotel akibat trauma-trauma kecil yang terjadi sehari-hari dan mengawali penyembuhan luka pada dinding pembuluh darah. Mereka membentuk sumbatan dengan jalan adhesi (perlekatan trombosit pada jaringan sub-endotel pada pembuluh darah yang luka) dan agregasi (perlekatan antar sel trombosit).

Orang-orang dengan kelainan trombosit, baik kualitatif maupun kuantitatif, sering mengalami perdarahan-perdarahan kecil di kulit dan permukaan mukosa yang disebut ptechiae, dan tidak dapat mengehentikan perdarahan akibat luka yang disengaja maupun yang tidak disengaja.

Agar dapat berfungsi dengan baik, trombosit harus memadai dalam kuantitas (jumlah) dan kualitasnya. Pembentukan sumbat hemostatik akan berlangsung dengan normal jika jumlah trombosit memadai dan kemampuan trombosit untuk beradhesi dan beragregasi juga bagus.

Beberapa uji laboratorium yang digunakan untuk menilai kualitas trombosit adalah agregasi trombosit, retensi trombosit, retraksi bekuan, dan antibody anti

trombosit. Sedangkan uji laboratorium untuk menilai kuantitas trombosit adalah masa perdarahan (bleeding time) dan hitung trombosit

Jumlah trombosit normal adalah 150.000 450.000 per mmk darah. Dikatakan trombositopenia ringan apabila jumlah trombosit antara 100.000 150.000 per mmk darah. Apabila jumlah trombosit kurang dari 60.000 per mmk darah maka akan cenderung terjadi perdarahan. Jika jumlah trombosit di atas 40.000 per mmk darah biasanya tidak terjadi perdarahan spontan, tetapi dapat terjadi perdarahan setelah trauma. Jika terjadi perdarahan spontan kemungkinan fungsi trombosit terganggu atau ada gangguan pembekuan darah. Bila jumlah trombosit kurang dari 40.000 per mmk darah, biasanya terjadi perdarahan spontan dan bila jumlahnya kurang dari 10.000 per mmk darah perdarahan akan lebih berat. Dilihat dari segi klinik, penurunan jumlah trombosit lebih memerlukan perhatian daripada kenaikannya (trombositosis) karena adanya resiko perdarahan.

Metode untuk menghitung trombombosit telah banyak dibuat dan jumlahnya jelas tergantung dari kenyataan bahwa sukar untuk menghitung sel-sel trombosit yang merupakan partikel kecil, mudah aglutinasi dan mudah pecah. Sukar membedakan trombosit dengan kotoran.

Hitung trombosit dapat dilakukan secara langsung dan tidak langsung. Metode secara langsung dengan menggunakan kamar hitung yaitu dengan mikroskop fase kontras dan mikroskop cahaya (Rees-Ecker) maupun secara otomatis. Metode yang dianjurkan adalah penghitungan dengan mikroskop fase kontras dan otomatis. Metode otomatis akhir-akhir ini banyak dilakukan karena bisa mengurangi subyektifitas pemeriksaan dan penampilan diagnostik alat ini cukup baik.

Hitung trombosit secara tidak langsung yaitu dengan menghitung jumlah trombosit pada sediaan apus darah yang telah diwarnai. Cara ini cukup sederhana, mudah dikerjakan, murah dan praktis. Keunggulan cara ini adalah dalam mengungkapkan ukuran dan morfologi trombosit, tetapi kekurangannya adalah bahwa perlekatan ke kaca obyek atau distribusi yang tidak merata di dalam apusan dapat menyebabkan perbedaan yang mencolok dalam perhitungan konsentrasi trombosit. Sebagai petunjuk praktis adalah bahwa hitung trombosit adekuat apabila apusan mengandung satu trombosit per duapuluh eritrosit, atau dua sampai tiga trombosit per lapang pandang besar (minyak imersi). Pemeriksaan apusan harus selalu dilakukan apabila hitung trombosit rendah karena penggumpalan trombosit dapat menyebabkan hitung trombosit rendah palsu.

Bahan pemeriksaan yang dianjurkan untuk pemeriksaan hitung trombosit adalah darah EDTA. Antikoagulan ini mencegah pembekuan darah dengan cara mengikat kalsium dan juga dapat menghambat agregasi trombosit.

Metode langsung (Rees Ecker)

Hitung trombosit secara langsung menggunakan kamar hitung yaitu dengan mikroskop cahaya. Pada hitung trombosit cara Rees-Ecker, darah diencerkan ke dalam larutan yang mengandung Brilliant Cresyl Blue sehingga trombosit tercat biru muda. Sel trombosit dihitung dengan menggunakan kamar hitung standar dan mikroskop. Secara mikroskopik trombosit tampak refraktil dan mengkilat berwarna biru muda/lila lebih kecil dari eritrosit serta berbentuk bulat, lonjong atau koma tersebar atau bergerombol. Cara ini memiliki kesalahan sebesar 16-25%, penyebabnya karena faktor teknik pengambilan sampel yang menyebabkan trombosit bergerombol sehingga sulit dihitung, pengenceran tidak akurat dan penyebaran trombosit yang tidak merata.

Metode fase-kontras

Pada hitung trombosit metode fase kontras, darah diencerkan ke dalam larutan ammonium oksalat 1% sehingga semua eritrosit dihemolisis. Sel trombosit dihitung dengan menggunakan kamar hitung standar dan mikroskop fase kontras. Sel-sel lekosit dan trombosit tampak bersinar dengan latar belakang gelap. Trombosit tampat bulat atau bulat telur dan berwarna biru muda/lila terang. Bila fokus dinaikturunkan tampak perubahan yang bagus/kontras, mudah dibedakan dengan kotoran karena sifat refraktilnya. Kesalahan dengan metode ini sebesar 8 10%.

Metode fase kontras adalah pengitungan secara manual yang paling baik. Penyebab kesalahan yang utama pada cara ini, selain faktor teknis atau pengenceran yang tidak akurat, adalah pencampuran yang belum merata dan adanya perlekatan trombosit atau agregasi.

Modifikasi metode fase-kontras dengan plasma darah

Metodenya sama seperti fase-kontras tetapi sebagai pengganti pengenceran dipakai plasma. Darah dibiarkan pada suhu kamar sampai tampak beberapa mm plasma. Selanjutnya plasma diencerkan dengan larutan pengencer dan dihitung trombosit dengan kamar hitung seperti pada metode fase-kontras.

Metode tidak langsung

Cara ini menggunakan sediaan apus darah yang diwarnai dengan pewarna Wright, Giemsa atau May Grunwald. Sel trombosit dihitung pada bagian sediaan dimana eritrosit tersebar secara merata dan tidak saling tumpang tindih.

Metode hitung trombosit tak langsung adalah metode Fonio yaitu jumlah trombosit dibandingkan dengan jumlah eritrosit, sedangkan jumlah eritrosit itulah yang sebenarnya dihitung. Cara ini sekarang tidak digunakan lagi karena tidak praktis, dimana selain menghitung jumlah trombosit, juga harus dilakukan hitung eritrosit.

Penghitungan trombosit secara tidak langsung yang menggunakan sediaan apus dilakukan dalam 10 lpmi x 2000 atau 20 lpmi x 1000 memiliki sensitifitas dan spesifisitas yang baik untuk populasi trombosit normal dan tinggi (trombositosis). Korelasinya dengan metode otomatis dan bilik hitung cukup erat. Sedangkan untuk populasi trombosit rendah (trombositopenia) di bawah 100.000 per mmk, penghitungan trombosit dianjurkan dalam 10 lpmi x 2000 karena memiliki sensitifitas dan spesifisitas yang baik. Korelasi dengan metode lain cukup erat.

Hitung Trombosit Otomatis

Penghitung sel otomatis mampu mengukur secara langsung hitung trombosit selain hitung lekosit dan hitung eritrosit. Sebagian besar alat menghitung trombosit dan eritrosit bersama-sama, namun keduanya dibedakan berdasarkan ukuran. Partikel yang lebih kecil dihitung sebagai trombosit dan partikel yang lebih besar dihitung sebagai eritrosit. Dengan alat ini, penghitungan dapat dilakukan terhadap lebih banyak trombosit. Teknik ini dapat mengalami kesalahan apabila jumlah lekosit lebih dari 100.000/mmk, apabila terjadi fragmentasi eritrosit yang berat, apabila cairan pengencer berisi partikel-partikel eksogen, apabila sampel sudah terlalu lama didiamkan sewaktu pemrosesan atau apabila trombosit saling melekat.

Masalah Klinis PENURUNAN JUMLAH : ITP, myeloma multiple, kanker (tulang, saluran gastrointestinal, otak), leukemia (limfositik, mielositik, monositik), anemia aplastik, penyakit hati (sirosis, hepatitis aktif kronis), SLE, DIC, eklampsia, penyakit ginjal, demam rematik akut. Pengaruh obat : antibiotik (kloromisetin, streptomisin), sulfonamide, aspirin (salisilat), quinidin, quinine, asetazolamid (Diamox), amidopirin, diuretik tiazid, meprobamat (Equanil), fenilbutazon (Butazolidin), tolbutamid (Orinase), injeksi vaksin, agen kemoterapeutik. PENINGKATAN JUMLAH : Polisitemia vera, trauma (fraktur, pembedahan), paskasplenektomi, karsinoma metastatic, embolisme pulmonary, dataran tinggi, tuberculosis, retikulositosis, latihan fisik berat. Pengaruh obat : epinefrin (adrenalin) Faktor yang dapat mempengaruhi temuan laboratorium : Kemoterapi dan sinar X dapat menurunkan hitung trombosit, Pengaruh obat (lihat pengaruh obat), Penggunaan darah kapiler menyebabkan hitung trombosit cenderung lebih rendah, Pengambilan sampel darah yang lamban menyebabkan trombosit saling melekat (agregasi) sehingga jumlahnya menurun palsu, Tidak segera mencampur darah dengan antikoagulan atau pencampuran yang kurang adekuat juga dapat menyebabkan agregasi trombosit, bahkan dapat terjadi bekuan,Perbandingan volume darah dengan antikoagulan tidak sesuai dapat menyebabkan kesalahan pada hasil : Jika volume terlalu sedikit (= EDTA terlalu berlebihan), sel-sel eritrosit mengalami krenasi, sedangkan trombosit membesar dan mengalami disintegrasi.Jika volume terlalu banyak (=EDTA terlalu sedikit)

dapat menyebabkan terbentuknya jendalan yang berakibat menurunnya jumlah trombosit. Penundaan pemeriksaan lebih dari 1 jam menyebabkan perubahan jumlah trombosit Bahan Bacaan : Dacie, S.J.V. dan Lewis S.M., 1991, Practical Hematology, 7th ed., Longman Singapore Publishers Ptc. Ltd., Singapore.Gandasoebrata, R., 1992, Penuntun Laboratorium Klinik, Dian Rakyat, Bandung.Koepke, J.A., 1991, Practical Laboratory Hematology, 1st ed., Churchill Livingstone, New York.Laboratorium Patologi Klinik FK-UGM, 1995, Tuntunan Praktikum Hematologi, Bagian Patologi Klinik FK-UGM, Yogyakarta.Oesman, Farida & R. Setiabudy, 1992, Fisiologi Hemostasis dan Fibrinolisis, dalam : Setiabudy, R. (ed.), 1992, Hemostasis dan Trombosis, Balai Penerbit FKUI, Jakarta.Ratnaningsih, T. dan Setyawati, 2003, Perbandingan Antara hitung Trombosit Metode Langsung dan Tidak Langsung Pada Trombositopenia, Berkala Kesehatan Klinik, Vol. IX, No. 1, Juni 2003, RS Dr. Sardjito, Yogyakarta.Ratnaningsih, T. dan Usi Sukorini, 2005, Pengaruh Konsentrasi Na2EDTA Terhadap Perubahan Parameter Hematologi, FK UGM, Yogyakarta.Sacher, Ronald A. dan Richard A. McPherson, alih bahasa : Brahm U. Pendit dan Dewi Wulandari, editor : Huriawati Hartanto, 2004, Tinjauan Klinis Hasil Pemeriksaan Laboratorium, Edisi 11, EGC, Jakarta.Widmann, Frances K., alih bahasa : S. Boedina Kresno dkk., 1992, Tinjauan Klinis Atas Hasil Pemeriksaan Laboratorium, edisi 9, cetakan ke-1, EGC, Jakarta, hlm. 117-132.Kee, Joyce LeFever, 2007, Pedoman Pemeriksaan Laboratorium dan Diagnostik, Edisi 6, EGC, Jakarta.lab.dkk_bpnRAKERNAS PATELKI VIII BANJARMASINMonday, April 11, 2011 12:34 PM Kota Banjarmasin mendapat kesempatan dan kehormatan untuk menjadi penyelenggara RAKERNAS PATELKI VIII yang akan diadakan mulai tanggal 24-27 April 2011.

berikut Kutipannya : Berdasarkan hasil Musyawarah Nasional (Munas) PATELKI di Hotel Clarion Makassar tanggal 14-16 Oktober 2009, DPP PATELKI meminta agar Kalimantan menjadi tuan rumah RAKERNAS VIII, DPW PATELKI Kalimantan Selatan mendapatkan kesempatan pertama tawaran untuk menjadi tuan rumah RAKERNAS VIII dan telah menyetujui tawaran tersebut. Hasil rapat pleno DPP PATELKI tanggal 7 Agustus 2010 memutuskan bahwa pelaksanaan RAKERNAS PATELKI ke VIII tetap akan dilaksanakan di Banjarmasin sesuai hasil MUNAS VI di Makasar. RAKERNAS VIII akan dilaksanakan tanggal 25-27 April 2011 bertepatan dengan ulang tahun PATELKI ke- 25.

Apresiasi yang diberikan oleh DPP PATELKI kepada DPW PATELKI Kalimantan Selatan merupakan kepercayaan dan kehormatan sebagai penyelenggara kegiatan event nasional yang baru pertama kali dilaksanakan di pulau Kalimantan. Hal ini terlebih bertepatan dengan hari ulang tahun PATELKI ke- 25 yang memberikan kesan mendalam bahwa PATELKI telah lama eksis dan dewasa dalam membina, menampung dan menyalurkan aspirasi tenaga laboratorium kesehatan di Indonesia. Pada kesempatan ini DPW PATELKI Kalimantan Selatan telah mempersiapkan untuk menyambut teman-teman PATELKI dari propinsi lain se- Indonesia. Persiapan untuk kegiatan-kegiatan yang akan dilaksanakan dalam Rakernas VIII PATELKI di Banjarmasin telah dipersiapkan, baik yang menyangkut kegiatan organisasi, ilmiah maupun non ilmiah. Namun semua ini tidak lepas dari peran serta dan petunjuk dari pihak DPP PATELKI Pusat. Untuk itu perlu adanya saran dan masukkan dari DPP PATELKI Pusat demi kesempurnaan dan kelancaran kegiatan Rakernas VIII PATELKI yang nanti akan dilaksanakan tahun depan. Kegiatan ini rencana akan dihadiri oleh dewan kehormatan PATELKI, pengurus DPP PATELKI, DPW dan DPC Seluruh Indonesia, beberapa propinsi peninjau yang belum terbentuk PATELKI dan beberapa undangan lain yang berasal dari organisasi profesi kesehatan. Tidak lupa juga vendor-vendor alat kesehatan laboratorium yang merupakan mitra bagi PATELKI dan bagi tenaga laboratorium kesehatan. Selain itu acara ini rencana akan dibuka secara simbolis oleh Pejabat Daerah : Gubernur Propinsi Kalimantan Selatan atau Walikota Banjarmasin.

Tema : Menyongsong Sertifikasi Profesi Tenaga Laboratorium Kesehatan Menuju Legalitas Kompetensi Dalam Upaya Perlindungan Hukum

Tujuan : 1. Umum Menjalin kerjasama secara profesional dalam memajukan, meningkatkan kinerja dan komunikasi antar Insan laboratorium kesehatan dalam menggerakkan organisasi PATELKI di Indonesia. 2. Khusus a. Memantapkan eksistensi dan peran PATELKI di Indonesia yang menaungi Tenaga Laboratorium Kesehatan

b. Terjalinnya komunikasi antar sesama tenaga laboratorium kesehatan di Indonesia. c. Meningkatkan profesionalisme tenaga laboratorium kesehatan melalui legalitas kompetensi dan sertifikasi. d. Memperingati Hari Ulang Tahun ke-25 PATELKI sebagai tanda bahwa telah dewasa. e. Menambah pengetahuan tenaga laboratorium tentang manfaat, kelebihan dan faktor kesalahan pada alat analiser hematologi dan kimia klinik. f. Menjalin hubungan kerjasama saling menguntungkan antara PATELKI dengan Vendor/Provider alat kesehatan dan reagensia laboratorium. g. Publikasi dan sosialisasi eksistensi DPW PATELKI h. Pengenalan kesenian, tari, budaya dan objek pariwisata daerah Propinsi Kalimantan Selatan kepada propinsi lain.

Tempat : Hotel Banjarmasin Internasional (HBI), Jl. Akhmad Yani Km 4.5, Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan Telp. (0511) 3251008, 3253007, Fax. (0511) 4780155. Didukung oleh Hotel Blue Atlantik Banjarmasin dan beberapa hotel lainnya.

Cara Kegiatan : 1. Kegiatan Bakti Sosial a. Olah Raga Jalan Santai Rute Kota Banjarmasin b. Donor Darah Sukarela bekerjasama dengan UTDC PMI Kota Banjarmasin. c. Pemeriksaan Gula Darah Gratis. d. Penanaman Pohon di Pinggir Jalan. e. Tebar Benih Ikan di Sungai/Tambak. 2. Workshop Lokal a. Phlebotomy b. Validasi Hematology Analyzer

c. Teknologi Laboratorium Polymerase Chain Reaction (PCR) 3. Rakernas a. Sidang Organisasi 1) Pembukaan - Lagu Indonesia Raya - Mars PATELKI - Pembacaan Doa - Tarian Tradisional dan Musik Panting 2) Sambutan - Laporan Ketua Panitia/DPW Kalsel - Sambutan Ketua Umum DPP PATELKI - Sambutan dan Pengarahan Dirjen Yan Med - Sambutan Walikota Banjarmasin/Gubernur Kalimantan Selatan dan Membuka Resmi Rakernas, Seminar Ilmiah dan Pameran Alat Kesehatan Laboratorium (Alkeslab) terkini. 3) Sidang Organisasi - Pengesahan Quorum - Pembacaan Tata Tertib Sidang - Pembacaan Agenda Rakernas - Laporan Kegiatan DPP dan DPW-DPW Se- Indonesia 4) Pleno Hasil Sidang Organisasi - Pleno Hasil Sidang Komisi - Perumusan Keputusan dan Rekomendasi b. Seminar/Symposium Ilmiah (dalam lampiran) 1) Pembicara Nasional : DPP PATELKI yang menentukan Topik/tema Seminar dan pembicara. Topik :

- Perkembangan Sertifikasi dan Standar Kompetensi Analis Kesehatan. - Malpraktek dan Perlindungan Hukum Analis Kesehatan. - Symposium Diabetes Mellitus - Symposium Thallasemia. - Laboratory Information System. - Perkembangan Metode Pemeriksaan Laboratorium Kesehatan. - Symposium penyakit Infeksi Tuberkulosis (TB) - Symposium HIV/AIDS - Pelayanan Prima Laboratorium Kesehatan. 2) Pembicara Lokal : DPW PATELKI Kalimantan Selatan mempersiapkan beberapa topik/tema seminar dan pembicara. c. Pengumuman dan Pembagian Hadiah Pemenang Lomba Karya Ilmiah. d. PATELKI AWARD untuk sesepuh PATELKI. e. Potong Tumpeng dalam rangka Ulang Tahun Ke-25 4. Pameran Alkeslab Pameran Alkeslab berupa alat-alat teknologi terkini dalam pemeriksaan laboratorium oleh pihak vendor dan DPW PATELKI Kalsel membuka stand pameran, tanggal 25-27 April 2011. a. Peserta Perusahaan Produsen/Vendor Alkeslab Nasional b. Peserta Vendor Alkeslab Lokal c. Perusahaan Produsen dan distributor materi lainnya yang menunjang fungsi laboratorium kesehatan dalam mensukseskan program otonomi daerah. d. Warung Milik Patelki e. Peserta lainnya. 5. Penutup

Peserta :

- Peserta Sidang Organisasi dalam Kegiatan Rakernas VIII PATELKI di kota Banjarmasin : 1. Peserta Kehormatan Pendiri dan Mantan Ketua Umum DPP PATELKI 2. DPP PATELKI 3. Utusan resmi DPW masing-masing 2 orang dan DPC 1 orang 4. Peninjau dari beberapa propinsi yang belum terbentuk PATELKI 5. Pembina Nasional dan Pembina Wilayah PATELKI - Seminar Ilmiah/Simposium/Workshop : 1. Petugas laboratorium utusan Seluruh Indonesia. 2. Petugas Laboratorium se Kalimantan Selatan 3. Petugas Kesehatan lainnya 4. Mahasiswa-Mahasiswi Kesehatan 5. Umum

Sekretariat pendaftaran : 1. Banjarmasin Siti Khairunnisa, AMd.AK Kampus Politeknik Kesehatan Banjarmasin Jurusan Analis Kesehatan Jl. H. Mistar Cokrokusumo No. 4A Banjarbaru Telp. 0511-4772718 081349524600 Fax. 0511-4780155 Email: [email protected] atau [email protected] Hp.

2. Jakarta DPP PATELKI Jakarta Rekening DPP PATELKI Bank Mandiri Cabang TIM Rekening No. 123-00-0449892-1

Sumber :PATELKI DPW KALIMANTAN SELATAN lab.dkk_bpnCemaran E.Coli dan Coliform di sampel air minumMonday, April 11, 2011 10:24 AM Air adalah salah satu sumber utama kehidupan. Tubuh manusia sendiri hampir 70% komposisinya adalah air. Oleh sebab itu, pasokan air bersih untuk dikonsumsi manusia sangatlah penting. Selain harus bebas dari cemaran bahan kimia, tidak berbau, tidak berwarna; air untuk dikonsumsi juga tidak boleh mengandung mikroorganisme berbahaya/patogen. Saat ini pencemaran lingkungan begitu mengkhawatirkan. Kondisi lingkungan yang semakin buruk, sedikit banyak juga memberi dampak negatif bagi kualitas air bagi konsumsi manusia. Penanganan sampah yang tidak memadai, penempatan dan pengelolaan septic tank yang tidak memenuhi persyaratan menjadi penyebab utama timbulnya cemaran mikroorganisme berbahaya pada air, terutama bakteri E.coli dan Coliform. Air yang tercemar E.coli dan Coliform apabila terkonsumsi oleh manusia dapat mengakibatkan penyakit pada saluran pencernaan, seperti diare.Oleh karena itu sangat penting untuk selalu melakukan analisa cemaran E. coli dan Coliform terhadap air yang akan digunakan sebagai air minum maupun air yang akan digunakan sebagai bahan pelarut bagi produk pangan mapun produk farmasi. Standar baku kualitas air minum menurut Peraturan Menteri Kesehatan No. 492 Tahun 2010, silakan klik disini.lab.dkk_bpnBatas Maksimum Cemaran Mikroba dan Kimia dalam MakananMonday, April 11, 2011 10:09 AM Mengingat masyarakat perlu dilindungi dari makanan yang mengandung cemaran mikroba dan kimia yang melebihi batas keamanan karena dapat membahayakan kesehatan, maka Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan perlu menetapkan Batas Maksimum Cemaran Mikroba dan Kimia dalam Makanan di dalam peraturannya Nomor HK.00.06.1.52.4011. Simak dan unduh peraturannya dengan klik disini.lab.dkk_bpnANALISIS AIRThursday, April 07, 2011 8:35 PM

I. Pendahuluan Air merupakan senyawa yg mempunyai rumus molekul H2O. Dalam molekul tsb. Atom Oksigen berikatan dgn 2 atom Hidrogen dgn ikatan kovalen.

II. Sumber Air Sumber air yg dpt dimanfaatkan bagi kehidupan manusia dpt dibedakan mjd 3 golongan : a. Air Angkasa

Mrpkn air yang berasal dr. Atmosfir yaitu hujan, embun, salju. Umumnya kualitas cukup baik, tetapi air angkasa tsb. Dpt mengakibatkan kerusakan pd logam yaitu timbulnya karat. Karena cenderung asam dengan kandungan nitrat, Sulfat, dan karbonat yang tinggi. b. Air Permukaan Mrpkn air yg berada dipermukaan, umumnya sumber air permukaan mrpkan air yg kurang baik utk langsung dikonsumsioleh manusiam krn ituperlu ada pengolahan. Misal : PDAM c. Air Tanah Mrpkan air yang sebagian terbentuk dari air hujan yg jatuh dipermukaan bumi dan sebagian meresap kedlm tanah. Sebagai sumber air, tdpt dlm berbagai bentuk yaitu : mata air dan sumur (sumur gali dan bor). Air tanah memiliki kelebihan yaitu :...

Ketiga sumber air tersebut tdk berdiri sendiri tetapi saling berhubungan dlm suatu siklus yang disebut daur Hidrologi. Siklus air diartikan sbg pergerakan yg dialami oleh air yang terdiri dari berbagai peristiwa : - Evaporasi (penguapan air) - Kondensasi (Pembentukan awan) - Presipitasi (jatuhnya air ke bumi) - Aliran air pd permukaan bumi dan didlm tanah. Jadi siklus hidrologi adalah akibat panas, awan mendung, daya berat, air hujan jatuh ke bumi, air dimanfaatkan.

III. Istilah dalam kimia air - Air baku yaitu air dari badan air yg diolah menjadi air minum dgn cara koagulasi, pengendapan, penyaringan dan penyucihamaan. - Badan air yaitu tempat dan wadah diatas permukaan daratan yg berisi dan menghasilkan air yaitu rawa, danau, sungai, waduk. - Baku mutu air yaitu batas kadar zat atau bahan pencemar yg terdpt dlm air utk tetap berfungsi sesuai dgn golongan peruntukannnya.

- Air minum yaitu air yang tidak melalui proses pengolahan air yang bisa langsung dikonsumsi. Digunakan tanpa melalui proses pengolahan dgn memenuhi syarat fisika. Kimia, radioaktif dan mikrobiologi. - Air bersih yaitu air yang harus melalui pengolahan untuk dapat dikonsumsi. Sesuai PP No.20 tahun 1990 sesaui dgn peruntukannya air dapat digolongkan mjd : Golongan A yaitu air yang dpt digunakan sebagai air minum secara langsung tanpa melalui pengolahan. Golongan B yaitu air yang bisa digunakan sbg bahan baku air minum Golongan C yaitu air yang diperuntukkan untuk keperluan industri dan peternakan Golongan D yaitu air yang diperuntukkan untuk pertanian dan PLTA.

Penentuan standart kualitas air minum berdasarkan pertimbangan : 1. Bahan-bahan beracun yg bila kadarnya dlm air melebihi batas akan membahayakan kesehatan misalnya : Timbal, Selenium, Arsen, Kromium, Sianida, Kadmium dan Air raksa. 2. Bahan-bahan kimia spesifik yg dpt mempengaruhi kesehatan jika kadarnya dlm air melebihi batas akan merugikan kesehatan misalnya : Fluorida, Nitrat. 3. Bahan kimia / sifat fisik yg mempengaruhi air minum yaitu : Mn, Pb, Zn, Ca, Mg, SO4, Cl dan Fenol. 4. Bahan kimia yg mrpkn petunjuk adanya pencemaran yaitu Zat organik, BOD, COD, NO2, fosfat.

Pengambilan Sampel Air

Agar diperoleh hasil analisa yg sesuai dgn keadaan sebenarnya diperlukan sample yg representatif yaitu sampel yg mewakili air/ badan air yg diperiksa.

1. Pengambilan sampel

Pengambilan sampel untuk kimia air ; - Alat dibilas 3 kali - Ambil sesuai dgn keperluan - Bila sampel diambil beberapa titik, volume sampel garus sama.

Pengambilan sampel untuk oksigen terlarut (DO) ; - Disiapkan botol BOD bertutup asah - Celupkan botol kedlm air (posisi searah aliran air). - Isi botol sampai penuh (jangan ada gelembung udara) - Labeli sampel yang berisi : Nomor sampel Nama petugas pengambil sampel Tanggal dan jam pengambilan Tempat pengambilan Jenis pengawet yang digunakan

2. Pengawetan Sampel a. Cara Fisika dengan cara didinginkan pada suhu 40 C b. Cara kimia Disesuaikan dengan parameter yg akan diperiksa caranya : - Dengan pengasaman Ditambah dgn HNO3 pekat / H2SO4 pekat sampai pH kurang dari 2. - Dengan pembasaan Ditambah larutan NaOH sampai pH 10-11

3. Pengepakan dan Pengiriman sampel

Pengepakan dilakukan supaya sampel tidak tumpah dan sesegera mungkin dikirim ke Laboratorium.

PENGAMBILAN CONTOH AIR

A. Lokasi Pengambilan 1. Lokasi Pengambilan Contoh Air di Sungai Lokasi pengambilan contoh pada aliran sungai perlu ditetapkan karena utk mengetahui perubahan kualitas air akibat aktivitas lingkungan sekitarnya. Kualitas air alamiah diukur pada lokasi dihulu sungai yg belum mengalami perubahan oleh kegiatan manusia, sedangkan perubahan kualitas air diambil pada bagian hilir.

2. Lokasi pengambilan contoh air diwaduk / danau Sekurang-kurangnya diperlukan 3 lokasi pengambilan contoh yaitu : sebelum masuk danau, ditengah danau dan setelah keluar danau.

B. Titik Pengambilan 1. Sungai Pengambilan contoh air dilakukan bertujuan utk mendptkan contoh air yg andal. Contoh air yg andal adalah contoh air yg mewakili keadaan kualitas sumber air tersebut. Agar diperoleh contoh air yg andal tsb. Maka titik pengambilan conmtoh air yg dipilih adalah tempat dimana air sungai yg betul-betul tercampur dgn baik berdasarkan kecepatan aliran dan lebar sungai.

2. Danau Titik pengambilan contoh air didanau berdsrkan pada kedalaman . faktor yg harus dipertimbangkan adalah titik pengambilan comtoh bagian dasar tidak dipengaruhi oleh endapan / sedimen.

Frekuensi Pengambilan Contoh Air

Faktor-faktor yang mempengaruhi frekuensi pengambilan contoh air Kualitas air sungai dan sumber air lainnya pd umumnya selalu berubah dr waktu ke waktu. Perubahan ini disebabkan oleh bbrp faktor antara lain : Pergantian musim, limbah yang masuk dan debit sungai. Perubahan tsb. Dpt terjadi sesaat atau terus menerus dlm suatu periode tertentu. Perubahan Sesaat Disebabkan oleh suatu kejadian yg tiba-tiba dan sering kali tidak bisa diramalkan. Contoh turunnya hujan lebat akan menyebabkan bertambah debit air yg diikuti oleh terbawanya bahan pencemar dari pengikisan daerah sekitar.

Perubahan Terus menerus Perubahan terus menerus setiap tahun dpt terjadi karena turunnya hujan / turunnnya suhu yg beraturan tiap musim. Contoh : kegiatan industri dan pertanian pd suatu daerah aliran sungai dpt mempengaruhi kualitas air secara teratur selama periode tjdnya kegiatan pembuangan limbah akibat aktivitasnya. Sedangkan kegiatan domestik dpt menyebabkan perubahan harian dan mingguan.

Penentuan Frekuensi Untuk memperoleh data yang diperlukan maka frekuensi pengambilan contoh pada suatu lokasi perlu direncanakan secara sistematis. Tahapannya adalah pengumpulan informasi : Faktor-faktor yg mempengaruhi kualitas air yg diperlukan sesuai dgn pemanfaatannya diperlukan untuk menentukan titik pengambilan contoh. Pengumpulan data hasil analisa yg ada utk membantu memperkirakan kualitas air dan perubahan kualitas air dan kadar unsur-unsur penting pada lokasi tsb. Berdasarkan informasi awal tsb. Akan diketahui parameter-parameter yg melebihi batas-batas kritis sehingga bisa ditentukan frekuensi pengambilan contoh air yg diperlukan.

Alat Pengambilan Contoh Air Beberapa ketentuan yg harus dipenuhi oleh pengambil contoh air tsb : 1. Terbuat dari bahan yang tidak terpengaruh sifat contoh (misalnya untuk keperluan pemeriksaan logam, alat pengambil contoh tidak terbuat daru logam) 2. Mudah dicuci dari bekas sampel sebelumnya. 3. Contoh mudah dipindahkan ke dalam botol penampung / wadah penyimpan tanpa ada sisa bahan tersuspensi didalamnya. 4. Kapasitas alat 1-5 liter, tergantung dari maksud pemeriksaan 5. Mudah dan aman dibawa.

Jenis Unit Pengambil Contoh 1. Alat pengambil contoh sederhana, berupa botol biasa atau ember plastik yg digunakan pd permukaan air secara langsung. 2. Botol biasa yg diberi pemberat shg dapat digunakan untuk mengambil contoh air pada kedalaman tertentu. 3. Alat pengambil contoh otomatis yg dilengkapi dgn alat pengatur waktu dan volume contoh air yg akan diambil.

Pengawetan Contoh Air Pengawetan contoh air adalah usaha utk menghambat perubahan komposisi zat-zat tertentu yg ada dil suatu contoh. Oleh karena itu meski contoh sudah diawetkan, pengujian thdp parameter hrs segera dilakukan agar hasil mencerminkan keadaan contoh pada waktu diambil.

Transportasi Contoh Air Contoh yg telah dimasukkan kedlm wadah segera diberi label, pada label tsb. Dicantumkan keterangan : Data sampel : Lokasi : Titik sampel :

Sumber : Tgl dan jam pengambilan : Tanggal pengiriman : Pengawet : Nama pengambil sampel :

Pengiriman sampel Apabila jarak tempat pengambilan sampel dan lab. Jauh (membutuhkan waktu melebihi 3 jam utk pengiriman) maka sampel air perlu diawetkan. Cara pengawetan sampel : a. Dengan cara pendinginan. Pendinginan ini dpt dilakukan dgn mengepak temapt sampel air kedlm es dlm wadah yang terisolasi. Temperatur 4O 10O C.

b. Dengan cara penambahan bahan pengawet Sampel dibagi beberapa tempat : 1 tempat ditambah H2SO4, HCl untuk mengawetkan logam dan lemak, ZO. Jumlah asam yg ditambahkan 2 ml dlm 250 ml sampel. 1 tempat ditambah basa NaOH untuk mengawetkan sianida (pH 10-11) pada 100 ml 1 tempat ditambah Toluol untuk mencegah penguapan dr. Senyawa-senyawa Nitrogen (Nitrit,Nitrat) Jumlah Toluol yg diperlukan 5 tetes tiap 250 ml sampel hingga volume 250 ml. 1 tempat ditambah Zn.asetat 2 N untuk pemeriksaan Sulfida. Jumlah yg ditambahkan 4 tetes tiap 100 ml hingga volume 100 ml 1 tempat untuk sampel air tanpa pengawet sebanyak 1 liter. Apabila wadah-wadah contoh telah ditutup rapat dimasukkan kedlm kotak yg telah dipasang khusus agar contoh tdk tertumpah selama pengangkutan ke laboratorium.

ANALISIS AIR DI LAPANGAN

Parameter yang diperiksa di lapangan 1. Parameter air minum / air bersih : - Bau - Khlor - Warna - Suhu - Rasa - pH

2. Parameter air kolam renang : - Bau - Oksigen terobsorbsi - Khlor bebas - Kejernihan - pH

3. Parameter Air Pemandian Umum : - Bau - BOD - pH - Kejernihan - Minyak - O2 terlarut - Warna

PEMERIKSAAN FISIKA AIR, pH, SISA CHLOR DI LAPANGAN

PENDAHULUAN Pemeriksaan kualitas air meliputi pemeriksaan fisika, kimia, mikrobiologi. Pemeriksaan dpt dilakukan dilapangan dan sebagian besar dilakukan di laboratorium. Parameter-parameter yg diperiksa dilapangan : 1. Beberapa parameter fisika air. 2. pH 3. Sisa Chlor

Syarat fisik Unsur-unsur didlm air harus sesuai dgn yg tercantum didlm standar kualitas agar tdk terjadi gangguan kesehatan.

Rasa Biasanya bau dan rasa terjadi bersama-sama, yaitu akibat adanya dekomposisi bahan organik didalam air demikian juga senyawa tertentu menyebabkan rasa dalam air. Cara Pemeriksaan : - Pemeriksaan bau dan rasa dgn alat panca indera.

Warna Warna air ditimbulkan oleh ion-ion logam terutama besi dan mangan humus dll. Batas syarat : 5-50 skala PtCo. Cara Pemeriksaan : - Kalau sampel air keruh maka disaring dulu. - Baru dibandingkan

pH Menggunakan pH meter, kolorimetrik, kertas pH. pH air secara alami berkisar antara 4-9 ; perubahan pH dibawah atau diatas normal dapat tjd karena buangan industri yang bersifat asam kuat atau basa kuat. Cara ; - Sampel air dituang kedlm erlenmayer yg telah dibilas lalu kertas pH dicelupkan, ditunggu 1-2 menit lalu dibaca.

Sisa Klor Pembubuhan klor yang disebut klorinasi dlm air minum dan air tercemar dimaksudkan terutama untuk membunuh mikroba. Bila pemberiannya berlebihan, sisa Chlor akan mempengaruhi bau dan rasa air minum. Cara : - Dalam 2 buah tabung Hellige yang sudah dibilas

- Tabung I diisi 10 ml sampel air saja (B) - Tabung yg lain diisi 10 ml sampel air + 0,5 ml (5 tetes) larutan Orthotolidin, kocok (A). - Kemudian tabung-tabung tsb. Dimasukkan dlm komparator (menghadap cahaya) . putar piringan sampai warna timbul karena reagen (A), segera dibaca (sebaiknya kurang dari 20 detik) Pembubuhan klor dapat sebagai unsurnya atau sebagai garam hipoklorit. HOCl sifat desinfektannya 10 kali lebih tinggi dari ion hipoklorit.

PEMERIKSAAN AIR SECARA FISIKA

KEKERUHAN Air keruh terjadi bila dalam air banyak mengandung partikel-partikel padat sehingga kelihatan kotor. Penyebab kekeruhan tsb : tanah, lumpur, partikel-partikel padat lain, sisa tumbuh-tumbuhan. Kekeruhan ini sebaiknya diukur pada hari yg sama dgn pengambilan sampel, bila ditunda sampel harus disimpan ditempat gelap dan diperiksa sebelum 24 jam. Pemeriksaan kekeruhan dgn metode Turbidimetrik (Nefelometrik) Prinsip : Membandingkan intensitas cahaya yg dihamburkan oleh sampel dengan intensitas cahaya yang dihamburkan oleh suspensi baku pembanding pada kondisi sama, makin tinggi intensitas cahaya yang terhambur makin tingi kekeruhannya. Sebagai pembanding pada turbidimeter dibuat dari 1 gr Silika gel yang dilarutkan dalam 1 liter air suling, sehingga setiap 1 ml mengandung 1 mg SiO2 atau kekeruhannya 1 unit. 1 mg SiO2/lt. Batas syarat air minum : 5-25 skala SiO2. Penyimpangan batas syarat , Bila terlalu tinggi mengakibatkan : - Rasa kurang enak - Menimbulkan busa pada ketel - Pada Pabrik kertas warna kertas kurang baik - Pada tekstil warna kurang baik.

JUMLAH PADATAN TERLARUT

Dalam Air minum kandungan jumlah padatan terlarut dianjurkan tidak lebih dari 500 mg/l. Jumlah padatan terlarut adalah residu setelah sampel diuapkan kmd dikeringkan pada suhu 103-105O C.lab.dkk_bpnPENGAMBILAN DAN PENGIRIMAN SAMPEL AIR UNTUK PEMERIKSAAN KIMIAThursday, April 07, 2011 8:20 PM 1. Pendahuluan. Tujuan dari pengambilan sampel / contoh adalah untuk mengumpulkan sebagian material / bahan dalam volume yang cukup kecil yang mewakili material / bahan yang akan diperiksa secara tepat / teliti untuk dapat dibawa dengan mudah dan diperiksa di laboratorium. Hal ini berarti bahwa perbandingan atau konsentrasi relatif yang tepat dari semua komponen dalam sampel akan sama seperti dalam material yang disampling, serta tidak mengalami perubahan-perubahan yang berarti dalam komposisinya sebelum pemeriksaan dilakukan. Untuk mendapatkan sampel yang mewakili diperlukan seorang pengambil sampel yang dapat / mampu melakukan prosedur pengambilan dan pengawetan sampel dengan baik, agar hasil uji laboratorium nantinya merupakan hasil uji yang dapat dipertanggungjawabkan kualitas dan kuantitasnya. Kemungkinan kandungan pada sampel dapat hilang secara keseluruhan atau sebagian jika prosedur pengambilan dan pengawetan sampel yang baik tidak diikuti dengan benar. Pada waktu pengambilan sampel air dilakukan pemeriksaan parameter air yang harus dilakukan segera / dilakukan dilapangan seperti : pemeriksaan fisika, pH, sisa Chlor.

2. Maksud dan Tujuan a. Maksud Metode pengambilan contoh ini dimaksudkan sebagai pegangan dalam pengambilan contoh air dilapangan untuk uji kualitas air. b. Tujuan Untuk mendapatkan contoh air yang andal, tepat dan mewakili.

3. Ruang lingkup Metode pengambilan contoh ini meliputi persyaratan dan tata cara pengambilan contoh kualitas air untuk keperluan pemeriksaan kualitas air yang mencakup pemeriksaan sifat fisik, kimia dan lain-lain.

4. Pengertian Beberapa pengertian yang dimaksud dalam metode ini meliputi : 1. Sumber air adalah air permukaan, air tanah dan air meteorik 2. Air permukaan adalah air yang terdiri dari : air sungai, air danau, air waduk, air saluran, mata air, air rawa dan air gua / air karst. 3. Air tanah bebas adalah air dari akifer yang hanya sebagian terisi air dan terletak pada suatu dasar yang kedap air serta mempunyai permukaan bebas. 4. Air tanah tertekan adalah air dari akifer yang sepenuhnya jenuh air dengan bagian atas dan bawahnya dibatasi oleh lapisan yang kedap air. 5. Akifer adalah suatu laipsan pembawa air. 6. Epilimnion adalah lapisan atas danau atau waduk yang suhunya relatif sama. 7. Termoklin / metalimnion adalah laipsan danau yang mengalami penurunan suhu yang cukup besar (lebih dari 1O C/m) ke arah dasar danau. 8. Hipolimnion adalah lapisan bawah danau yang mempunyai suhu relatif sama dan lebih dingin dari lapisan atasnya, biasanya lapisan ini mengandung kadar oksigen yang rendah dan relatif stabil. 9. Air Meteorik adalah air meteorik dari labu ukur di stasiun meteor , air meteroik yang ditampung langsung dari hujan dan air meteorik dari bak penampungan air hujan. 10. Contoh adalah contoh air uji untuk keperluan pemeriksaan kualitas air.

5. Prinsip Pengambilan Sampel Dapat dilihat pada pola urutan kerja sebagai berikut : 1. Menentukan lokasi pengambilan sampel 2. Menentukan titik pengambilan sampel. 3. Melakukan pengambilan sampel 4. Melakukan pengawetan sampel 5. Pengepakan sampel dan pengiriman ke laboratorium.

6. Bahan Pemeriksaan Sampel air, yang berasal dari sumber air, air minum / air bersih, air kolam renang, air pemandian umum. Ada 2 macam sampel air : 1. Sampel sesaat (grab sampel) Sampel yang diambil pada suatu waktu dan tempat tertentu. Contoh : sampel yang diambil dari sumber air permukaan, sumber air persediaan. 2. Sampel gabungan waktu Sampel yang dikumpulkan pada titik pengambilan sampel yang sama, tetapi pada waktu yang berbeda dan dalam waktu yang tidak lebih dari 24 jam. Sampel masing-masing diambil dalam kapasitas 120 ml setiap interval waktu tertentu atau satu jam sekali. Sampel-sampel kemudian dicampur pada akhir periode pengambilan sampel. Jika zat pengawet diperlukan, masukkan zat tersebut kedalam wadah yang masih kosong (setelah dicuci dengan sampel), sehingga semua bagian atau porsi dari gabungan sampel akan diawetkan segera setelah diambil dan digabungkan. Sampel gabungan waktu digunakan untuk menentukan komponen-komponen yang dapat ditunjukkan tetap tidak berubah. Jumlah / volume sampel yang diambil untuk keperluan pemeriksaan dilapangan dan dilaboratorium tergantung pada jenis pemeriksaan yang diperlukan, yaitu sebagai berikut : a. Untuk pemeriksaan fisika air diperlukan 2 liter. b. Untuk pemeriksaan kimia air diperlukan 5 liter. c. Untuk pemeriksaan bakteriologi air diperlukan 100 ml.

7. Alat dan reagen : 1. Alat Alat-alat yang perlu dipersiapkan dalam pengambilan sampel sebagai berikut : a. Alat pengambil sampel b. Alat lain c. Wadah untuk menyimpan sampel

Berikut penjelasan mengenai alat-alat yang diperlukan untuk pengambilan contoh : a. Alat pengambil contoh Alat pengambil contoh harus memenuhi persyaratan sebagai berikut : 1. Terbuat dari bahan yang tidak terpengaruh sifat contoh (misalnya untuk keperluan pemeriksaan logam, alat pengambil contoh tidak terbuat daru logam) 2. Mudah dicuci dari bekas sampel sebelumnya. 3. Contoh mudah dipindahkan ke dalam botol penampung / wadah penyimpan tanpa ada sisa bahan tersuspensi didalamnya. 4. Mudah dan aman dibawa. 5. Kapasitas 1-5 liter, tergantung dari maksud pemeriksaan Alat pengambil sampel terdiri dari bermacam-macam bentuk tergantung pada jenis pemeriksaan yang dibutuhkan. Karena peralatan laboratorium di Puskesmas terbatas, maka yang digunakan adalah alat pengambil contoh tipe sederhana. Alat pengambil contoh tersebut adalah : 1. Alat pengambil contoh sederhana Terdiri dari botol biasa atau ember plastik yang digunakan pada air permukaan secara langsung. Botol biasa yang diberi pemberat untuk digunakan pada kedalaman tertentu. Pemberat ini diikat dengan kawat kuningan / kawat tembaga dan tidak boleh memakai kawat besi, sebab besi mudah berkarat, sehingga mudah putus dan karatnya dapat mencemari air dengan menambah tinggi kadar besi.

2. Alat pengambil contoh setempat secara mendatar Dipergunakan untuk mengambil contoh di sungai atau di tempat yang airnya mengalir pada kedalaman tertentu. Contoh alat ini adalah tipe Wohlenberg.

3. Alat pengambil contoh setempat secara tegak. Dipergunakan untuk mengambil contoh pada lokasi yang airnya tenang atau alirannya sangat lambat seperti di danau, waduk, dan muara sungai pada kedalaman tertentu. Contoh alat ini adalah tipe Ruttner.

4. Alat pengambil sampel pada kedalaman yang terpadu untuk pemeriksaan zat padat tersuspensi atau untuk mendapatkan contoh yang mewakili semua lapisan air. Contoh alat ini adalah tipe USDH.

5. Alat pengambil contoh secara otomatis yang dilengkapi alat pengatur waktu dan volume yang diambil. Digunakan untuk contoh gabungan waktu dari air limbah atau air sungai yang tercemar, agar diperoleh kualitas air rata-rata selama periode tertentu.

6. Alat pengambil contoh untuk pemeriksaan gas terlarut, yang dilengkapi tutup, sehingga alat dapat ditutup segera setelah terisi penuh. Contoh alat ini adalah tipe Casella.

7. Alat pengambil contoh untuk pemeriksaan bakteriologi.

b. Alat lain 1. Alat Ekstraksi Alat ini terbuat dari bahan gelas atau teflon yang tembus pandang dan mudah memisahkan fase pelarut dari contoh.

2. Alat penyaring Alat ini dilengkapi dengan pompa isap atau pompa tekan serta dapat menahan kertas saring yang mempunyai ukuran pori 0,45 um.

3. Alat pendingin Alat ini dapat menyimpan contoh pada suhu 4O C, dapat membekukan contoh bila diperlukan dan mudah diangkut di lapangan.

c. Bahan Kimia untuk Pengawet

Bahan kimia yang digunakan untuk pengawet harus memenuhi persyaratan bahan kimia untuk analisis dan tidak mengganggu atau mengubah kadar zat yang akan diperiksa.

d. Wadah untuk menyimpan contoh. Wadah yang digunakan untuk menyimpan contoh harus memenuhi persyaratan sebagai berikut : 1. Terbuat dari bahan gelas atau plastik. 2. Dapat ditutup dengan kuat dan rapat. 3. Mudah dicuci. 4. Tidak mudah pecah. 5. Wadah contoh untuk pemeriksaan mikrobiologi harus dapat disterilkan. 6. Tidak menyerap zat-zat kimia dari contoh. 7. Tidak melarutkan zat-zat kimia ke dalam contoh 8. Tidak menimbulkan reaksi antara bahan wadah dengan contoh.

2. Reagen

8. Sarana Pengambilan Contoh Sarana yang dapat digunakan adalah : 1. Sedapat mungkin menggunakan jembatan atau lintasan gantung sebagai tempat pengambilan contoh. 2. Bila sarana jembatan / lintasan gantung tidak ada, maka dapat menggunakan perahu. 3. Untuk sumber air yang dangkal dapat dilakukan langsung.

9. Waktu Interval waktu pengambilan contoh diatur agar contoh diambil pada hari dan jam yang berbeda sehingga dapat diketahui perbedaan kualitas air setiap hari maupun

setiap jam. Caranya dilakukan dengan menggeser jam dan hari pengambilan pada waktu pengambilan contoh berikutnya, misalnya pengambilan pertama hari senin jam 06.00 pengambilan berikutnya hari selasa jam 07.00 dan seterusnya. Waktu pengambilan contoh dilakukan berdasarkan keperluan sebagai berikut : 1. Untuk keperluan survai pendahuluan dalam rangka pengenalan daerah, waktu pengambilan contoh dapat dilaksanakan pada saat survai. 2. Untuk keperluan perencanaan dan pemanfaatan diperlukan data pemantauan kualitas air, yang diambil pada waktu tertentu dan periode yang tetap, tergantung pada jenis sumber air dan tingkat pencemarannya sebagai berikut : a. Sungai / saluran yang tercemar berat, setiap dua minggu sekali selama setahun. b. Sungai / saluran yang telah tercemar ringa sampai sedang, sebulan sekali selama setahun. c. Sungai / saluran alami yang belum tercemar, tiga bulan sekali selama setahun. d. Waduk / danau setiap dua bulan sekali selama setahun. e. Air tanah setiap tiga bulan sekali selama setahun. f. Air meteorik sesuai dengan keperluan. 3. Untuk studi dan penelitian, perlu disesuaikan.

10. Cara pengambilan sampel 1. Menentukan lokasi pengambilan sampel : Lokasi pengambilan sampel dilakukan pada air permukaan dan air tanah. Lokasi pengambilan sampel ditentukan berdasarkan tujuan dan keperluan pengambilan sampel : a. Lokasi pengambilan sampel air permukaan : Lokasi pengambilan sampel air permukaan dapat berasal dari daerah pengaliran sungai dan danau / waduk. 2. Pemantauan kualitas air pada suatu daerah pengaliran sungai berdasarkan pada : a. Sumber air alamiah : Yaitu lokasi pada tempat yang belum terjadi atau masih sedikit pencemaran. b. Sumber air tercemar :

Yaitu lokasi pada tempat yang telah mengalami perubahan atau dihilir sumber pencemar. c. Sumber air yang dimanfaatkan Yaitu lokasi pada tempat penyadapan pemenfaatan sumber air tersebut. 3. Pemantauan kualitas air pada danau / waduk berdasarkan pada : a. Tempat masuknya sungai ke danau / waduk. b. Ditengah danau / waduk. c. Lokasi penyadapan air untuk pemanfaatan d. Tempat keluarnya air danau / waduk.

b. Lokasi pengambilan sampel air tanah : Pengambilan sampel air tanah dapat berasal dari air tanah bebas (tidak tertekan) dan air tanah tertekan denga penjelasansebagai berikut : 1. Air tanah bebas (tidak tertekan), misal : sumur gali, sumur pompa tangan dangkal / dalam. - Disebelah hulu dan hilir dari lokasi penimbunan / pembuangan sampah kota / industri. - Disebelah hilir daerah pertanian yang intensif menggunakan pestisida dan pupuk kimia. - Didaerah pantai dimana terjadi penyusupan air asin. - Tempat-tempat lain yang dianggap perlu. 2. Air tanah tertekan - Di sumur produksi air tanah untuk pemenuhan kebutuhan perkotaan, pedesaan, pertanian dan industri. - Di sumur produksi air tanah PAM maupun sarana umum. - Di sumur-sumur pemantauan kualitas air tanah. - Di lokasi kawasan industri. - Di sumur observasi untuk pengawasan imbuhan.

- Pada sumur observasi air tanah di suatu cekungan air tanah artesis ( misalnya : cekungan artesis Bandung) - Pada sumur observasi di wilayah pesisir dimana terjadi penyusupan air asin. - Pada sumur observasi penimbunan / pengolahan limbah industri bahan berbahaya dan beracun (B3) - Pada sumur lainnya yang dianggap perlu.

2. Menentukan titik pengambilan contoh a. Air permukaan. Titik pengambilan contoh dapat dilakukan di sungai dan danau / waduk , dengan penjelasan sebagai berikut : 1. Di sungai, titik pengambilan contoh di sungai dengan ketentuan : (1). Sungai dengan debit kurang dari 5 m3 / detik, contoh diambil pada satu titik di tengah sungai pada 0,5 x kedalaman dari permukaan air. (2). Sungai dengan debit antara 5 150 m3 / detik, contoh diambil pada dua titik masing-masing pada ada jarak 1/3 dan 2/3 lebar sungai pada 0,5 x kedalaman dari permukaan air. (3). Sungai dengan debit lebih dari 150 m3 / detik, contoh diambil minimum pada enam titik masing-masing pada jarak . dan lebar sungai pada 0,2 x dan 0,8 x kedalaman dari permukaan air. 2. Di danau / waduk, titik pengambilan contoh di danau / waduk dengan ketentuan : (1). Danau / waduk yang kedalamannya kurang dari 10 m, contoh diambil pada dua titik dipermukaan dan di dasar danau / waduk. (2). Danau / waduk dengan kedalaman antara 10-30 meter, contoh diambil pada tiga titik, yaitu : di permukaan, di lapisan termoklin dan di dasar danau / waduk. (3). Danau / waduk dengan kedalaman antara 30 100 m, contoh diambil pada empat titik, yaitu di permukaan, di lapisan termoklin ( metalimnion), di atas lapisan hipolimnion dan di dasar danau / waduk. (4) Danau / waduk yang kedalamannya lebih dari 100 m, titik pengambilan contoh dapat ditambah sesuai dengan keperluan.

b. Air tanah Titik pengambilan contoh air tanah dapat berasal dari air tanah bebas dan air tanah tertekan (artesis) dengan penjelasan sebagai berikut : 1. Air tanah bebas 1. Pada sumur gali, contoh diambil pada kedalaman 20 cm dibawah permukaan air dan sebaiknya diambil pada pagi hari. 2. Pada sumur bor dengan pompa tangan / mesin, contoh diambil dari kran / mulut pompa tempat keluarnya air setalh air dibuang selama lebih kurang 5 menit.

2. Air tanah tertekan 1. Pada sumur bor eksplorasi, contoh diambil pada titik yang telah ditentukan sesuai keperluan eksplorasi. 2. Pada sumur observasi, contoh diambil pada dasar sumur setelah air dalam sumur bor / pipa dibuang sampai habis (dikuras) sebanyak tiga kali. 3. Pada sumur produksi contoh diambil pada kran / mulut pompa keluarnya air. c. Air PAM : Contoh diambil pada kran tempat keluarnya air, setelah kran air dibuka 1-2 menit. d. Air kolam renang / air pemandian umum. Sampel diambil pada beberapa titik pengambilan.

3. Pengambilan sampel a. Pengambilan sampel untuk pemeriksaan sifat fisika dan kimia air. Tahapan pengambilan contoh untuk keperluan ini adalah : 1. Menyiapkan alat pengambil contoh yang sesuai dengan keadaan sumber air. 2. Membilas alat dengan contoh yang akan diambil sebanyak tiga kali. 3. Mengambil contoh sesuai dengan keperluan dan campurkan dalam penampung sementara hingga merata. 4. Apabila contoh dimabil dari beberapa titik, maka volume contoh yang diambil dari setiap titik harus sama.

b. Pengambilan contoh untuk pemeriksaan Oksigen terlarut (DO) Pengambilan contoh dapt dilakukan dengan dua cara, yaitu : 1. Cara langsung Tahapan pengambilan contoh dengan cara langsung sebagai berikut : - Siapkan botol KOB (BOD) yang bersih dan mempunyai volume 300 ml serta dilengkapi dengan tutup asah. - Celupkan botol dengan hati-hati ke dalam air dengan posisi mulut botol searah dengan aliran air, sehingga air masuk kedalam botol dengan tenang, atau dapat pula dengan menggunakan sifon. - Isi botol sampai penuh dan hindarkan terjadinya turbulensi dan gelembung udara selama pengisian dan penutupan botol, kemudian botol di tutup. - Contoh siap untuk dianalisis. 2. Dengan alat khusus Tahapan pengambilan contoh / sampel dengan cara alat khusus sebagai berikut : - Siapkan botol KOB (BOD) yang bersih dan mempunyai volume 300 ml serta dilengkapi dengan tutup asah. - Masukkan botol ke dalam alat khusus (tipe Casella). - Ikuti prosedur pemakaian alat tersebut.

4. Label contoh Contoh yang telah dimasukkan ke dalam wadah contoh diberi label. Pada label dicantumkan keterangan mengenai : a. Nomor contoh b. Nama petugas pengambil contoh c. Tanggal dan jam pengambilan contoh d. Tempat pengambilan contoh e. Jenis pengawet yang digunakan.

5. Pemeriksaan di Lapangan Pekerjaan yang dilakukan meliputi : 1. Pemeriksaan unsur-unsur yang dapat berubah dengan cepat, dilakukan langsung setelah pengambilan contoh ; unsur-unsur tersebut antara lain : pH, suhu, daya hantar listrik, alkalinity, acidity dan oksigen terlarut. 2. Semua hasil pemeriksaan dicatat dalam buku catatan khusus pemeriksaan di lapangan, yang meliputi : nama sumber air, tanggal pengambilan contoh, jam, keadaan cuaca, bahan pengawet yang ditambahkan dan nama petugas.

6. Pengolahan pendahuluan contoh a. Penyaringan Penyaringan contoh dilakukan untuk pemeriksaan parameter terlarut sebagai berikut : 1. Contoh yang akan disaring diukur volumenya sesuai dengan keperluan. 2. Masukkan ke dalam alat penyaring yang telah dilengkapi kertas saring yang mempunyai ukuran pori 0 0,45 um dan saring sampai selesai. 3. Air saringan ditampung ke dalam wadah yang telah disiapkan sesuai dengan keperluan.

b. Ekstraksi contoh untuk Pemeriksaan Pestisida Ekstraksi contoh untuk pemeriksaan ini dilakukan sebagai berikut : 1. Contoh dikocok secara merata dan ukur volumenya sebanyak 1 liter dengan gelas ukur. 2. Tuangkan contoh ke dalam labu ekstrak. 3. Bilas gelas ukur dengan 60 ml campuran pelarut organik (n-heksana 85 % dan Diethyl ether 15 %), kemudian tuangkan pelarut organik tersebut ke dalam labu ekstrak dan kocok selama 2 menit. 4. Biarkan sampai terjadi pemisahan fase paling sedikit 10 menit. 5. Tampung fase air dari labu ekstrak ke dalam gelas ukur dan secara hati-hati tuangkanlah lapisan fase organik nelalui kolom yang berdiameter luar 2 cm dan berisi Na2SO4 bebas air setinggi 10 cm ke dalam wadah khusus.

6. Tuangkan kembali fase air di dalam gelas ukur tadi ke dalam labu ekstrak. 7. Ulangi langkah 3 sampai langkah 6 sebanyak 2 kali lagi. 8. Bilas kolom dengan pelarut Hexana 20 ml. 9. Satukan hasil ekstrak dalam botol khusus.

c. Ekstraksi contoh untuk Pemeriksaan Minyak dan Lemak Ekstraksi contoh untuk Pemeriksaan ini dilakukan sebagi berikut : 1. Diukur 1 liter contoh dengan gelas ukur 2. Ditambahkan 5 ml asam chlorida (HCl 1:1) sampai pH