panel

53
Metoda pendidikan kesehatan pada dasarnya adalah suatu kegiatan atau usaha menyampaikan pesan kesehatan kepada individu, kelompok dan masyarakat, dengan harapan bahwa dengan adanya pesan kesehatan maka individu, kelompok dan masyarakat memiliki pengetahuan dan pemahaman yang benar tentang perilaku kesehatan. Perubahan perilaku sebagai tujuan akhir dari pada pendidikan kesehatan dapat dicapai dengan berbagai cara salah satu diantaranya adalah melalui proses belajar. Didalam proses belajar selalu ada dua elemen pokok yaitu pihak yang belajar dan pengajar/pendidik, dalam mencapai tujuan pendidikan dan pengajaran hendaknya diusahakan menggunakan cara yang seefektif dan seefisien mungkin. Oleh karena itu seorang pendidik harus dapat memilih dan menggunakan metode mengajar yang cocok dan sesuai dengan kondisi dan karakteristik sasaran didik. Tidak ada satupun metode belajar mengajar yang dapat disebut paling baik dan tidak ada satupun metode belajar yang berdiri sendiri. Metode pengajaran mempunyai peranan yang sangat besar untuk mencapai tujuan pengajaran. Namun demikian bukan berarti bahwa berhasilnya suatu pengajaran yang hanya ditentukan oleh metode saja. Disamping metode pengajaran ada faktor-faktor lain yang ikut menentukan berhasilnya suatu pengajaran seperti kemampuan atau keterampilan pengajar, motivasi sasaran didik, alat-alat bantu pengajaran ( alat peraga ) serta kondisi atau lingkungan belajar. Kegiatan belajar mengajar yang melahirkan interaksi unsur- unsur manusiawi adalah suatu proses dalam rangka mencapai tujuan pengajaran, salah satu usaha yang tidak boleh ditinggalkan adalah bagaimana memahami kedudukan metode sebagai salah satu komponen yang ikut ambil bagian bagi keberhasilan kegiatan belajar mengajar. Kedudukan metode dalam belajar mengajar Dari hasil analisis yang telah dilakukan didapatkan pemahaman tentang kedudukan metode sebagai alat : 1. Motivasi ekstrinsik

Upload: zuhdi-siy-remajaa-terakhir

Post on 02-Jul-2015

8.075 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

Page 1: Panel

Metoda pendidikan kesehatan pada dasarnya adalah suatu kegiatan atau usaha menyampaikan pesan kesehatan kepada individu, kelompok dan masyarakat, dengan harapan bahwa dengan adanya pesan kesehatan maka individu, kelompok dan masyarakat memiliki pengetahuan dan pemahaman yang benar tentang perilaku kesehatan. Perubahan perilaku sebagai tujuan akhir dari pada pendidikan kesehatan dapat dicapai dengan berbagai cara salah satu diantaranya adalah melalui proses belajar.

Didalam proses belajar selalu ada dua elemen pokok yaitu pihak yang belajar dan pengajar/pendidik, dalam mencapai tujuan pendidikan dan pengajaran hendaknya diusahakan menggunakan cara yang seefektif dan seefisien mungkin. Oleh karena itu seorang pendidik harus dapat memilih dan menggunakan metode mengajar yang cocok dan sesuai dengan kondisi dan karakteristik sasaran didik. Tidak ada satupun metode belajar mengajar yang dapat disebut paling baik dan tidak ada satupun metode belajar yang berdiri sendiri.

Metode pengajaran mempunyai peranan yang sangat besar untuk mencapai tujuan pengajaran. Namun demikian bukan berarti bahwa berhasilnya suatu pengajaran yang hanya ditentukan oleh metode saja. Disamping metode pengajaran ada faktor-faktor lain yang ikut menentukan berhasilnya suatu pengajaran seperti kemampuan atau keterampilan pengajar, motivasi sasaran didik, alat-alat bantu pengajaran ( alat peraga ) serta kondisi atau lingkungan belajar.

Kegiatan belajar mengajar yang melahirkan interaksi unsur-unsur manusiawi adalah suatu proses dalam rangka mencapai tujuan pengajaran, salah satu usaha yang tidak boleh ditinggalkan adalah bagaimana memahami kedudukan metode sebagai salah satu komponen yang ikut ambil bagian bagi keberhasilan kegiatan belajar mengajar.

Kedudukan metode dalam belajar mengajar

Dari hasil analisis yang telah dilakukan didapatkan pemahaman tentang kedudukan metode sebagai alat :

1. Motivasi ekstrinsik

Sebagai salah satu komponen pengajaran, metode menempati peranan yang tidak kalah pentingnya dari komponen lainnya dalam kegoatan belajar mengajar. Tidak ada satupun kegiatan belajar mengajar yang tidak menggunakan metode pengajaran. Ini berarti bahwa kedudukan metode sebagai alat motivasi ekstrinsik dalam kegiatan belajar mengajar.

Motivasi ekstrinsik menurut Sardiman (1998 ; 90) adalah motif-motif yang aktif dan berfungsinya, karena adanya peranmgsang dari luar. Karena itu metode berfungsi sebagai alat perangsang dari luar yang dapat membangkitkan belajar seseorang

2. Metode sebagai strategi belajar

Dalam kegiatan belajar mengajar menurut Roestiyah, Dra (1989 ; 1) seorang pengajar harus memiliki strategi agar sasaran didik dapat belajar secara efektif dan efisien, mengena pada tujuan yang diharapkan. Salah satu untuk memiliki strategi itu harus menguasai tehnik-tehnik penyajian atau biasanya disebut metode mengajar. Dengan

Page 2: Panel

demikian metode mengajar adalah strategi pengajaran sebagai alat untuk mencapai tujuan.yang diharapkan

3. Metode sebagai alat untuk mencapai tujuan

Tujuan dari kegiatan belajar mengajar tidak akan pernah tercapai selama komponen-komponen lainnya tidak diperlukan. Salah satunya adalah metode pengajaran, metode adalah salah satu alat untuk mencapai tujuan, dengan memanfaatkan metode secara akurat pengajar akan mampu mencapai tujuan pengajaran. Antara metode dan tujuan jangan bertolak belakang artinya metode harus menunjang pencapaian tujuan pengajaran.

Alasan pemilihan dan penentuan metode

Memilih suatu metode pengajaran bukanlah hal yang mudah, banyak factor yang harus diperhitungkan sebelum memilih salah satu metode diantaranya sebagai berikut :

1. Tujuan pengajaran yang menyangkut aspek (domain) mana yang akan dikembangkan pengajaran tersebut, apakah kognitif, afektif atau psikomotor.

2. Kemapuan pengajar sendiri dalam menggunakan metode-metode yang ada.

3. Kemampuan sasaran didik

4. Besarnya kemompok sasaran

5. Waktu pelaksanaan

6. Fasilitas yang tersedia yang akan mendukung penggunaan metode tersebut.

Metode pengajaran yang dipilih hendaknya dapat mendukung pencapaian tujuan, pengajar mempunyai kebebasan untuk memilih satu atau beberapa cara dalam mengajar. Dalam menyampaikan suatu sesi tidak hanya menggunakan satu metode tetapi dapat menggunakan kombinasi berbagai metode, hanya satu prinsip yang harus dipegang adalah bahwa pengajaran hendaknya melibatkan sasaran didik untuk ikut aktif dalam proses belajar mengajar.

Factor-faktor yang mempengaruhi pemilihan metode

1. Sasaran

Semua perilaku sasaran akan mewarnai suasana proses belajar mengajar termasuk dinamika tempat, banyaknya jumlah sasaran dan sebagainya, kesemuanya itu akan mempengaruhi pemilihan dan penentuan metode pengajaran.

2. Situasi

Situasi belajar mengajar yang diciptakan dari hari ke hari tidak selamanya sama, maka dalam hal ini tentu dalam memilih metode mengajar yang sesuai dengan situasi yang diciptakan itu di lain waktu harus disesuaikan dengan sifat bahan dan kemampuan yang ingin dicapai oleh

Page 3: Panel

tujuan. Oleh karena itu situasi yang diciptakan akan mempengaruhi pemilihan dan penentuan metode mengajar.

3. Fasilitas

Fasilitas merupakan hal yang sangat besar pengaruhnya dalam pemiliohan dan penentuan metode mengajar. Lengkap tidaknya fasilitas belajar mengajar akan mempenmgaruhi pemilihan dan penentuan metode tersebut.

4. Pengajar/penyampai pesan

Latar belakang pendidikan pengajar diakui mempengaruhi kompetensi. Kurangnya penguasaan terhadap berbagai jenis metode menjadi kendala dalam memilih dan menentukan metode.

Beberapa Metode Pembelajaran dalam Pendidikan Kesehatan

Metode belajar mengajar menyangkut intensitas kegiatan belajar dari pihak yang belajar dan kegiatan mengajar dari pihak pengajar serta interaksi diantara kedua unsur tersebut, oleh karena itu pada prinsipnya ada dua cara belajar mengajar yakni metode satu arah (metode didaktik) dan metode dua arah (metode sokratik).

Pada metode didaktik intensitas kegiatan belajar mengajar didominasi oleh pengajar sedangkan pihak yang belajar bersifat pasif, hanya duduk dan mendengarkan mereka seolah-olah botol kosong yang hendak diisi sekehendak pengisinya. Apapun yang diberikan oleh pengajar ditelan mentah-mentah tanpa ada kesempatan untuk bertanya dan berdiskusi karena proses yang terjadi pada metode ini hanya satu arah pembicaraan saja, maka disebut metoda satu arah atau one way method /metode didaktik.

Metode semacam ini telah banyak ditinggalkan karena sudah tidak sesuai lagi dengan hakekat sasaran pendidikan sebagai manusia. Meskipun masih ada yang menggunakan tetapi dikombinasi dengan metode yang lain. Beberapa contoh metode didaktik antara lain ; ceramah, siaran terprogram, pemutaran film, film strip dan slaid, pemasangan poster, pamplet, leaflet, booklet dsb.

Sedangkan proses belajar mengajar pada metode sokratik intensitas kegiatan antara pihak yang belajar atau sasaran pengajaran dan pengajar terjadi secara seimbang dan ada komunikasi timbal balik antara keduanya. Sasaran didik bukan sekedar duduk dan mendengar informasi dari pengajar tetapi juga memberikan umpan balik serta berdiskusi dengan pengajar maka metode ini disebut metode dua arah atau two way method. Yang termasuk dalam metode ini banyak sekali antara lain diskusi kelompok, panel, buzz group, role play, studi kasus, metode debat, simposium, dsb. Dibawah ini akan diuraikan beberapa metode dalam pendidikan kesehatan yakni :

A. Metode Individual

Page 4: Panel

Dalam pendidikan kesehatan metode pendidikan yang bersifat individual biasanya digunakan untuk membina perilaku baru, atau membina seseorang yang telah mulai tertarik kepada sesuatu perubahan perilaku atau inovasi.

Dasar digunakanya pendekatan individual ini karena setiap orang mempunyai masalah yang berbeda-beda sehubungan dengan penerimaan perilaku baru, oleh karena itu petugas kesehatan harus mengetahui dengan tepat dan agar bisa membantunya maka diperlukan metode ini, bentuk metode pendidikan individual yang biasa digunakan adalah :

1. Bimbingan dan penyuluhan (Giudance and counceling)

Dengan cara ini kontak antara klien dengan petugas lebih intensif dan setiap masalah yang dihadapi oleh klien dapat dikoreksi dan dibantu pemecahannya, akhirnya klien tersebut dengan sukarela dan penuh pengertian mau menerima perilaku baru tersebut.

2. Interview (Wawancara)

Cara ini sebenarnya merupakan bagian dari bimbingan dan penyuluhan, wawancara yang dilakukan oleh petugas kesehatan tujuanya adalah untuk menggali informasi mengapa klien tidak tahu atau belum menerima perubahan.

B. Metode pendidikan kelompok

Dalam memilih metode pendidikan kelompok harus mengingat besarnya kelompok sasaran serta tingkat pendidikan formal dari sasaran. Metode pendidikan kelompok dapat dibagi dalam katagori kelompok kecil yang beranggotakan kurang dari 15 orang sedangkan yang dimaksud dengan kelompok besar apabila peserta penyuluhan itu lebih dari 15 orang. Metode pengajaran melalui kelompok dapat berhasil baik apabila didalam kelompok tersebit terdapat dinamika, untuk memperoleh kelompok yang dinamik ini diperlukan anggota-anggota kelompok yang cocok. Oleh karena itu sebelum dimulai pembelajaran atau penyuluhan sebaiknya perlu dilakukan proses dinamika kelompok terlebih dahulu.

Tujuan

Mengembangkan cara berpikir sasaran didik

melalui metode ini sasaran diranmgsang untuk berpikir, mengembangkan ide serta mengembangkan kemampuan untuk menerapkan ilmu yang diperolehnya kedalan suatu topik atau masalah tertentu.

Mengembangkan kemampuan kognitis

Melalui assigment perorangan atau kelompok sasaran akan dipaksa untuk mencari bahan-bahan bacaan sehingga kognitif mereka berkembang dengan sendirinya.

Mengembangkan keterampilan berbicara (oral skill)

Melalui diskusi sasaran akan dorangsang untuk banyak berbicara, adu argumentasi.

Mengembangkan kemampuan menjelaskan, bertanya dan merespon

Page 5: Panel

1. Metode Kelompok Kecil

Metode-metode yang cocok untuk kelompok kecil antara lain :

a. Diskusi kelompok

Definisi Diskusi Kelompok

Diskusi kelompok adalah yang dirancang atau dipersiapkan diantara 3 orang atau lebih tentang topik tertentu dengan seorang pemimpin.

Dalam diskusi kelompok agar semua anggota kelompok dapat bebas berpartisipasi dalam diskusi maka formasi duduk para peserta diatur sedemikian rupa sehingga mereka dapat berhadap-hadapan atau saling memandang satu sama yang lain misalnya dalam bentuk lingkaran atau segi empat. Pimpina diskusi atau penyuluh juga duduk diantara pesrta sehingga tidak menimbulkan kesan ada yang lebih tinggi. Dengan kata lain mereka harus merasa dalam taraf yang sama sehingga tiap anggota kelompok mempunyai kebebasan untuk mengeluarkan pendapat.

Untuk memulai diskusio pemimpin diskusi harus memberikan pancingan-pancingan yang dapat berupa pertanyaan-pertanyaa atau kasus sehubungan dengan topik yang dibahas, agar terjadi diskusi yang hidup maka pemimpin kelompok harus mengarahkan dan mengatur sedemikian rupa sehingga setiap orang dapat kesempatan berbicara atau tidak menimbulkan dominasi dari salah seorang peserta.

Penggunaan

Metode diskusi kelompok digunakan bila sasaran pemdidikan kesehatan diharapkan :

Dapat saling mengemukakan pendapat

Dapat mengenal dan mengolah problem kesehatan yang dihadapi

Mengharapkan suasana informal

Diperoleh pendapat dari orang-orang yang tidak suka bicara

Agar problem kesehatan yang dihadapi lebih menarik untuk dibahas

Keunggulan metode diskusi kelompok

Memberi kemungkinan untuk saling mengemukakan pendapat

Merupakan pendekatan yang demokratis, mendorong rasa persatuan

Dapat memperluas pandangan atau wawasan

Page 6: Panel

Membantu mengembangkan kepemimpinan

Kekurangan metode diskusi kelompok

Tidak efektif dipakai pada kelompok lebih besar

Keterbatasan informasi yang didapat oleh peserta

Membutuhkan pemimpin diskusi yang terampil

Kemungkinan didominasi oleh orang yang suka banyak bicara

Biasanya sebagian besar orang menghendaki pendekatan formal

b. Curah Pendapat (Brain Storming)

Curah pendapat adalah semacam pemechan masalah dimana setiap anggota mengusulkan semua kemungkinan pemecahan, tidak ada kritik dan evaluasi atas pendapat-pendapat yang telah dikemukakan.

Metode ini merupakan modifikasi dari metode diskusi kelompok, prinsipnya sama dengan metode diskusi kelompok bedanya pada permulaan sebelum diskusi pemimpin kelompok memancing dengan satu masalah dan tiap anggota memberikan jawaban atau tanggapan kemudian jawaban tersebut ditampung dan ditulis di papan tulis atau plifchart, setelah semua anggota mengeluarkan pendapatnya tiap anggota dapat mengomentari dan akhirnya terjadi proses diskusi kemudian dibuat kesimpulan. Metode ini sangat penting terutama untuk pembukkaan suatu diskusi kelompok

Penggunaan

Metode ini lebih cocok digunakan untuk :

Mengembangkan pikiran yang kreatif

Merangsang partisipasi

Mencari kemungkinan pemecahan masalah

Mencari pendapat yang baru

Keuntungan

Tidak menyita banyak waktu

Dapat dipakai pada kelompok besar atau kecil

Hanya sedikit peralatan yang diperlukan

Page 7: Panel

Membangkitkan pendapat baru

Kerugian

Mudah lepas kontrol

Sulit untuk membuat anggota mengerti atau menerima

Anggota cenderung untuk m,engadakan evaluasi

c. Bola Salju (Snowballing)

Dalam metode ini kelompok dibagi menjadi pasangan-pasangan (1 pasang 2 orang), kemudian dilontarkan suatu pertanyaan atau masalah setelah beberapa menit (kurang lebih 5 menit) tiap pasangan mendiskusikan masalah tersebut, maka tiap tiap-tiap 2 pasang bergabung menjadi satu mereka tetap mendiskusikan masalah tersebut dan mencari kesimpulannya. Kemudian tiap pasang yang sudah beranggotan 4 orang bergabung lagi dan demikian seterusnya sehingga akhirnya terjadi diskusi seluruh kelompok (pleno)

d. Kelompok-kelompok kecil (Buzz Group)

Kelompok langsusng dibagi menjadi kelompok-kelompok kecil (Buzz Group), kemudian diberikan suatu permasalahan dan masing-masing kelompok mendiskusikan masalah tersebut. Selanjutnya kesimpulan dari tiap kelompok disatukan dan dinuat kesimpulannya

e. Metode Panel

Metode panel adalah pembicaraan tentang suatu topik yang sudah direncanakan dilakukan didepan pengunjung. Dalam suatu diskusi panel diperlukan 3 orang atau lebih panelis (mereka yang menjadi pembicara dalam diskusi) dan seorang moderator.

Metode panel ini digunakan bila :

Adanya pendapat yang berbeda tentang suatu topik

Jika panelis dan moderator yang memenuhi syarat

Pokok/topik pembicaraan terlalu luas untuk didiskusikan dalam kelompok

Bila peserta tidak diharapkan memberi tanggapan secara verbal dalam diskusi

Keuntungan :

Dapat mengembangkan pikiran yang kritis

Memberi kesempatan untuk mengemukakan pandangan/pendapat yang berbeda

Page 8: Panel

Meningkatkan kemampuan analisis

Memberdayakan orang yang berpotensi

Kekurangan :

Dalam membahas pokok pembicaraan mudah terjadi penyimpangan

Tidak memungkinkan semua peserta untuk berpartisipasi

Membutuhkan persiapan dan waktu

Memerlukan moderator yang terampil

Cenderung menjadi serial pidato pendek

Cenderung menjadi konflik bila pengunjung memihak pada panelis tertentu.

f. Metode Forum Panel

Forum panel yaitu panel yang didalamnya pengunjung berpartisipasi dalam diskusi. Penggunaan metode ini berdasarkan pertimbangan sebagai berikut :

Jika ingin menggabung penyajian topik/materi dengan reaksi dari pengunjung.

Jika anggota kelompok dapat memberikan reaksi dalam diskusi

Jika waktunya cukup

Jika pengunjung mengajukan pandangan/pendapat yang berbeda.

Kelebihan penggunaan metode forum panel :

Memungkinkan setiap anggota berpartisipasi

Memungkinkan setiap anggota kelompok memberikan reaksi dalam proses diskusi

Adanya tanggapan terhadap pendapat panelis

Dapat mengemukakan pendapat yang berbeda-beda.

Kekurangan metode forum panel :

Memerlukan waktu banyak

Memerlukan moderator yang terampil

Pesrta kurang mampu memformulasikan pertanyaan dengan benar

Page 9: Panel

Pembicaraan didomiasi oleh orang yang suka banyak bicara

g. Metode Permainan Peran (Role Play)

Metode permainan peran dan sosio drama dapat dikatakan sama artinya dan dalam pemakainya sering disilih gantikan.permainan perran dan sosiodrama pada dasarnya mendramtisasikan tingkah laku dalam hubungannya dengan masalah social/kesehatan

Permainan peran adalah pemeranan sebuah situasi dalam kehidupan manusia dengan tanpa diadakan latihan, dilakukan oleh dua orang atau lebih dan biasanya digunakan sebagai bahan analisis oleh kelompok.

Dalam metode ini beberapa anggota kelompok ditunjuk sebagai pemegang peran tertentu untuk memainkan peran, misalnya sebagai dokter puskesmas, perawat tau bidan sedangkan anggota kelompok yang lainnya berperan sebagai pasien atau anggota masyarakat

Tujuan yang diharapkan dengan penggunaan metode ini antara lain sebagai berikut :

Agar sasaran dapat menghayati dan menghargai perasaan orang lain

Dapat belajar bagaimana membagi tanggung jawab

Dapat belajar bagaimana mengambil keputusan dalam situasi kelompok secara spontan

Merangsang anggota atau sasaran untuk berpikir dan memecahkan masalah.

Penggunaan metode role play :

Metode permainan peran digunakan apabila :

Peserta perlu mengetahui pandangan/pendapat yang berlawanan

Jika peserta mampu untuk melakukan penggunaan metode tersebut

Untuk membantu pemahaman peserta terhdap suatu masalah

Jika ingin mengubah sikap peserta dan pengaruh emosi dpat membantu dalam penyajian masalah tersebut.

Untuk pemecahan masalah

Petunjuk penggunaan metode permainan peran :

Page 10: Panel

Tetapkan dahulu masalah-masalah social/kesehatan yang menarik perhatian sasaran untuk dibahas

Ceritakan kepada sasaran mengenai isi dari masalah-masalah dalam konteks cerita tersebut

Tetapkan anggota/peserta yang dapat atau bersedia untuk memainkan peranannya dihadapan peserta yang lain

Jelaskan kepada peserta atau pendengar mengenai peranan mereka pada waktu permainan peran/sosiodrama sedang berlangsung

Beri kesempatan kepada para pelaku untuk berunding beberapa menit sebelum mereka memainkan perannya

Akhiri role play/sosiodrama pada waktu situasi pembicaraan mencapai ketegangan

Akhiri role play/sosiodrama dengan diskusi bersama untuk memecahkan masalah yang ada pada permainan tersebut.

Keuntungan :

Keuntungan metode permainan peran adalah :

Segera mendapat perhatian dari peserta

Dapat dipakai pada kelompok besar dan kecil

Membantu peserta untuk menganalisa situasi

Menambah rasa percaya diri peserta

Membantu peserta memahmi masalah

Membantu peserta dalam mendapatkan pengalaman yang ada pada pikiran orang lain

Meningkatkan semangat untuk memecahkan masalah

Kelemahan :

Kelemahan penggunaan metode permainan peran :

Mungkin masalahnya diasosialisasikan dengan pemerannya

Banyak yang tidak senang memerankan sesuatu

Membutuhkan pemimpin yang terlatih

Page 11: Panel

Terbatas pada beberapa situasi saja

Ada kesulitan dalam memerankan

h. Metode Permainan Simulasi (Simulation Game)

Metode merupakan gabungan antara metode role play dengan diskusi kelompok. Pesan-pesan kesehatan disajikan dalam beberapa bentuk permainan seperti permainan monopoli

Caranya persis seperti bermain monopoli dengan menggunakan dadu, gaco (petunjuk arah) selain papan main. Beberapa orang menjadi pemain dan sebgian lagi berperan sebagai nara sumber

i. Metode Demonstrasi

Metode demontrasi adalah cara penyajian bahan/pesan yang akan disampikan dengan memperagakan atau mempertunjukan kepada sasaran tentang suatu proses, situasi atau benda tertentu yang sedang dipelajari baik sebenarnya atau tiruan yang sering disertai dengan penjelasan lisan.

Dengan metode demontrasi proses penerimaan sasaran terhadap pesan akan lebih berkesan secara mendalam sehingga membentuk pengertian dengan baik dan sempurna, juga sasaran dapat mengamati dan memperhatikan apa yang diperlihatkan selama penyampaian pesan berlangsung.

Metode demontrasi sangat baik digunakan untuk mendapatkan gambaran yang lebih jelas tentang hal-hal yang berhubungan dengan proses seuatu, proses bekerjanya sesuatu, proses mengerjakan/menggunakannya, komponen-komponen yang membentuk sesuatu, membandingkan suatu cara dengan cara lain dan untuk mengetahui tau melihat kebenaran sesuatu.

Kelebihan metode demonstrasi :

Dapat membuat penyampaian pesan menjadi lebih jelas dan lebih kongkrit sehingga menghindari verbalisme (pemahaman secara kata-kata atau kalimat)

Sasaran lebih mudah memahami apa yang disampaikan

Proses penyampaian pesan lebih menarik

Sasaran dirangsang untuk aktif mengamati dan mencoba melakukan sendiri

Kekurang metode demonstrasi :

Metode ini memerlukan keterampilan khusus karena tanpa ditunjang dengan hal itu pelaksanaan demontrasi akan tidak efektif

Fasilitas seperti peralatan, tempat dan biaya yang memadai tidak selalu tersedia dengan baik

Page 12: Panel

Demontrasi memerlukan kesipan dan perencanaan yang matang disamping memerlukan waktu yang cukup panjang.

j. Metode Tanya Jawab

Metode Tanya jawab adalah cara penyampaian pesan dalam bentuk pertanyaan yang harus dijawab terutama dari pengajar kepada sasaran tetapi dapat pula sebaliknya

Metode Tanya jawab adalah metode tertua dan banyak digunakan dalam proses pendidikan baik di lingkungan keluarga masyarakat maupun sekolah

Kelebihan metode Tanya jawab :

Pertanyaan dapat menarik dan meusatkan perhatian sasaran sekalipun ketika sasaran sedang ribut, yang mengantuk kembali segar dan hilang kantuknya

Merangsang sasaran untuk melatih dan mengembangkan daya piker termasuk daya ingat

Mengembangkan keberanioan dan keterampilan dalam menjawab dan mengemukakan pendapat.

Kekurangan metode Tanya jawab

Sasaran merasa takut, oleh karena itu penyampai pesan harus dapat menciptakan suasana yang tidak tegang dan akrab

Tidak mudah membuat pertanyaan yang sesuai dengan tingkat berpikir dan mudah dipahami

Waktu sering banyak terbuang terutama apabila sasaran tidak dapat menjawab pertanyaan sampai 2 atau 3 orang

Dalam jumlah sasaran yang banyak tidak mungkin cukup awaktu untuk memberikan pertanyaan kepada setiap sasaran

k. Metode case study

Studi kasus ialah gambaran sekumpulan situasi masalah termasuk detail-detail yang memungkinkan kelompok manganalisa masalah tersebut. Permasalahan itu merupakan bagian dari kehidupan masyarakat yang memerlukan analisa, diagnosa dan terafi, dapat disampaikan secara lisan maupun tertulis juga dramatis

Penggunaan metode studi kasus

Untuk menghubungkan masalah dengan situasi hidup

Untuk menganalisa suatu masalah

Page 13: Panel

Jika anggota tidak mampu melakukan rloe play

Untuk membantu anggota memahami masalah

Jika mencari kemungkinan-kemungkinan masalah salah

Untuk menganalisa fakta yang ada

Kelebihan metode studi kasus :

Dapat tertulis, lisa, film, rekaman, atau sosiodrama dalam bentuk cerita

Dapat ditugaskan sebelum diskusi

Memberi kesempatan merata kepada anggota kelompok untuk mengusulkan pemcehan masalah

Menciptakan suasana untuk pertukaran pendapat

Meneropong masalah yang menyangkut kehidupan

Memberi kesempatan untuk memakai pengetahuan dan keterampilan peserta

Memungkinkan dilakukannya tindak lanjut dengan menggunakan metoda simulasi/demontrasi

Kekurangan metode studi kasus

Membutuhkan keterampilan untuk menuliskan masalah

Anggota beranggapan bahwa masalah bukan merupakan sesuatu yang penting

Memerlukan banyak waktu

Meskipun datanya cukup tetapi mungkin timbul perdebatan tentang data

Membutuhkan pemimpin yang terampil

2. Metode pendidikan kelompok besar

Yang dimaksud dengan kelompok besar yaitu apabila peserta pendidikan atau penyuluhan lebih dari 15 orang. Metode yang baik untuk kelompok besar ini antara lain sebagai berikut :

a. Metode debat

Metode debat ialah suatu metode dimana pembicara dari pihak yang pro dan kontra menyampaikan pendapat mereka, jika perlu dapi diikuti dengan suatu sanggahan. Anggota kelompok dapat juga bertanya kepada peserta debat/pembicara, metode ini digunakan apabila :

Page 14: Panel

Jika hasil pembicaraan perlu diasah

Untuk merangsang daya piker analitik

Untuk menyampaikan pendapat yang berbeda

Jika kelompok lebih besar

Keuntungan metode debat:

Mempertajam hasil

Menyajikan kedua segi permasalahan

Membangkitkan analisa dari kelompok

Menyampaikan fakta dari kedua sisi masalah

Membangkitkan daya tarik

Mempertahan perhatian dan minat peserta

Dapat dipakai pada kelompok yang lebih besar

Kekurangan metode debat :

Keinginan untuk mempertahankan pendapat/menang sangat besar

Mungkin anggota mendapat kesan yang salah tentang orang yang berdebat

Membatasi partisipasi anggota kelompok kecuali diikuti diskusi

Mungkin terlalu banyak emosi yang terlibat

Memerlukan banyak persiapan.

b. Ceramah

Metode ceramah yaitu metode yang boleh dikatakan metode tradisional karena sejak dulu metode ini telah dipergunakan sebagai alat komunikasi lisan antara penyampai pesan dengan sasaran didik dalam proses belajar mengajar. Meski metode ini lebih banyak menuntut keaktifan pengajar daripada sasaran didik, tetapi metode ini tetap tidak bisa ditinggalkan begitu saja dalam kegiatan belajar mengajar. Metode ini sangat baik untuk sasaran yang berpendidikan tinggi maupun rendah.

Page 15: Panel

Adapun yang dimaksud dengan metode ceramah adalah pidato yang disampaikan oleh seorang pembicara di depan sekelompok pengunjung/pendengar. Metode ini dapat dipakai dengan memperhatikan keadaan-keadaan berikut :

Jika waktu untuk menyampaikan informasi terbatas

Jika peserta sudah termotivasi

Jika pembicara menggunakan media gambar dalam menyampaikan pesan/informasi kepada sasaran

Jika kelompok terlalu besar

Jika digunakan sebagai pengantar sesuatu kegiatan

Persiapan :

Ceramah yang berhasil apabila penceramah itu sendiri menguasai materi yang akan disampaikan untuk itu penceramah harus mempersiapkan diri dengan :

Mempelajari materi dengan sistematika yang baik, lebih baik lagi jika disusun dalam bentuk diagram atau skema

Mempersiapkan alat-alat Bantu pengajaran misalnya makalah singkat atau hand out, slide, transparan, soud dan sebagainya

Pelaksanaan :

Kunci dari keberhasilan pelaksanaan ceramah adalah apabila penceramah tersebut dapat menguasai sasaran ceramah, untuk dapat menguasai sasaran penceramah dapat melakukan hal-hal sebagai berikut :

Sikap dan penampilan yang meyakinkan

Suara hendaknya cukup keras dan jelas

Pandangan harus tertuju ke seluruh peserta ceramah

Berdiri di depan tidak boleh duduk (di tengfah-tengah)

Menggunakan alat bantu pengajaran (AVA) semaksimal mungkin

Kelebihan metode ceramah :

Dapat dipakai pada sasaran orang dewasa

Dapat dipakai pada kelompok yang lebih besar

Tidak terlalu banyak melibatkan alat bantu pengajaran

Page 16: Panel

Dapat menyampaikan pesan atau informasi dengan baik

Kekurangan metode ceramah :

Pembicara harus menguasai topik pembicaraan

Peserta menjadi pasif

Dapat menjadi kurang menarik

Daya ingat biasanya terbatas

Mudah menjadi verbalisme (pengertian kata-kata)

c. Metode Seminar

Metode ini hanya cocok untuk sasaran kelompok besar dengan pendidikan menengah ke atas. Seminar adalah suatu penyajian (presentasi) dari eorang ahli atau lebih tentang suatu topik yang dianggap penting dan biasanya dianggap hangat di masyarakat.

Metode seminar ialah suatu studi khusus yang biasanya diikuti oleh 5 – 30 orang dan dipimpin oleh seseorang yang ahli didalam bidang yang dipelajarinya. Seminar ini mempunyai fungsi :

Memberi kesempatan diskusi kepada para pesertanya

Menstimulasi partisipasi anggota kelompok secara aktif

Keuntungan metode seminar :

Hasil seminar dapat dimanfaatkan dalam langkah selanjutnya karena hasil seminar ini dilaporkan dalam bentuk tertulis

Dapat mempelajari topik-topik secara mendalam

Kerugian metode seminar :

Kadang-kadang sulit mendapatkan seorang pemimpin seminar yang bermutu

Memerlukan sukarelawan untuk mempersiapkan bahan ceramah dan laporan.

d. Metode Simposium

Simposium dalah serangkaian pidato pendek di depan pengunjung dengan seorang pemimpin. Pidato-pidato tersebut mengemukakan aspekaspek yang berbeda dari topik tertentu

Tujuan metode simposium :

Page 17: Panel

Memberikan kesempatan kepada peserta untuk menganalisis beberapa aspek yang saling berhubungan dan yang dapat diperdebatkan

Membantu peserta untuk dapat mengerti hubungan dari macam-macam bagian dari suatu topik

Penggunaan metode simposium

Jika ingin membahas aspek-aspek yang berbeda dari topik tertentu

Jika kelompok lebih besar

Jika kelompok tersebut membutuhkan keterangan yang ringkas/singkat

Jika ada pembicara yang memenuhi syarat

Jika tidak memerlukan tanggapan dari peserta

Jika pokok pembicaraan sudah ditentukan

Kelebihan metode simposium

Dapat dipakai pada kelompok besar maupun kecil

Dapat menyampaikan informasi dalam waktu yang singkat

Pergantian pembicara menambah variasi dan menjadikan lebih menarik

Kekurangan metode simposium

Kurang spontanitas dan kreativitas

Kurang interaksi dari kelompok dan hanya menekankan pada pokok pembicaran

Terasa agak formal

Sulit mengontrol waktu

Cenderung untuk dipakai secara berlebihan

Membutuhkan perencanaan yang hati-hati untuk mendapatkan jangkauan yang tepat.

C. Metode Pendidikan Massa (Public)

Metode pendidikan massa dipakai untuk mengkomunikasikan pesan-pesan kesehatan yang ditujukan kepada masyarakat yang sifatnya massa atau public. Dengan demikian cara yang paling tepat adalah menggunakan pendekatan massa, oleh karena itu sasaran pendidikan kesehatan ini bersifat umum dalam arti tidak membedakan golongan umur, jenis kelamin, pekerjaan, status sosial ekonomi, tingkat pendidikan dan sebagainya, maka pesan-pesan

Page 18: Panel

kesehatan yang akan disampaikan harus dirancang sedemikian rupa sehingga dapat diterima oleh massa tersebut.

Pendekatan ini biasanya digunakan untuk menggugah awareness atau kesadaran masyarakat terhadap suatu inovasi, dan belum begitu diharapkan untuk sampai pada perubahan perilaku. Namun demikian bila kemudian juga dapat berpengaruh terhadap perubahan perilaku juga merupakan hal yang wajar. Pada umumnya bentuk pendekatan massa ini tidak langsung dan biasanya dengan menggunakan media massa.

Beberapa contoh dari metode ini antara lain :

1. Siaran berprogram

Siaran berprogram adalah penyampaian informasi secara terprogram melalui siaran radio dan televisi yang bertujuan untuk merubah sikap, pengetahuan, dan tindakan masyarakat. Metode ini dapat dipakai dengan beberapa persyaratan antara lain :

a. Sasaran bersifat heterogen dilihat dari segi umur, social ekonomi dsb

b. Informasi bersifat umum atau terbuka

c. Pesawat radio dan televisi sudah banyak dimiliki dan tersebar merata di masyarakat

Kelebihan dari metode ini :

a. Dapat mencakup sasaran yang lebih luas

b. Dapat dipakai secara efektif untuk menambah pengetahuan umum

c. Sumber tanaga pengajar dapat dikurangi seminimal mungkin

Kekurangan metode siaran berprogram :

a. Pesawat penerima siaran belum merata dimikki oleh sasaran

b. Memerlukan perencanaan dan desain yang matang dan memakan waktu lama

c. Memerlukan penyiar yang telah mahir dibidang siaran

2. Pemutaran film, film strip, slide, OHP, trasparan, infokus dan komputer

Informasi disampaikan kepada sasaran melalui media film, film strip dan slide, persyaratan penggunaan cara ini antara lain :

a. Tersedianya proyektor dan teknologi tinggi

b. Tersedianya ruangan untuk tempat pemutaran film

Kelebihan metode ini :

Page 19: Panel

a. Dapat sasaran yang besar

b. Karena bersifat visual maka dapat membantu proses pengamatan, pengenalan dan ingatan

c. Lebih menarik perhatian

Kekurangan :

a. Memerlukan biaya yang mahal

b. Memerlukan peralatan dan teknologi tinggi

c. Memerlukan ruangan yang khusus

d. Tidak dapat dilaksanakan di sembarang tempat

e. Kesulitan dalam menerima informasi (kesalahan persepsi) tidak dapat diatasi

3. Metode Pemasangan Billboard, pamflet, leaflet dan booklet

Yaitu penyampaian informasi kepada sasaran pendidikan kesehatan dilakukan dengan menggunakan pamflet, leaflet, booklet dan billboard sebagai media. Persyaratan umum dalam penggunaan metode ini yakni :

a. Harus dirancang sedemikian rupa sehigga mudah ditangkap/dimengerti oleh sasaran

b. Tidak menimbulkan salah persepsi pada sasaran

c. Harus menyolok agar menarik perhatian penerima informasi secara spontan

Keuntungan :

a. Menarik perhatian

b. Sasaran lebih besar bahkan menjadi bersifat massal

c. Lebih efektif dan efisien

Kekurangan dari metode ini :

a. Kemungkinan salah persepsi lebih besar

b. Kesulitan dalam penerimaan oleh sasaran tidak dapat segera diketahui

c. Memerlukan rancangan yang matang dan perancang yang ahli

d. Kurang cocok untuk sasaran yang buta huruf

4. Ceramah umum (public speaking)

Page 20: Panel

Metode ini sering dipakai pada acara-acara tertentu misalnya pada hari Kesehatan Nasional, Menteri kesehatan berpidato di hadapan massa untuk menyampaikan pesan-pesan kesehatan

5. Pidato, diskusi, dialog interaktif di media elektronik

Pada dasarnya metode ini merupakan bentuk pendidikan kesehatan massa untuk menyampaikan pesan-pesan kesehatan yang dikemas dalam suatu acara dengan dipandu oleh penyiar/presenter yang telah mahir dibidang kesehatan.

Media Pendidikan Kesehatan

Yang dimaksud dengan alat bantu pendidikan atau media pendidikan adalah alat-alat yang digunakan oleh pendidik dalam menyampaikan bahan pendidikan/pengajaran. Alat bantu ini lebih sering disebut sebagai alat praga karena berfungsi untuk membantu dan mempragakan sesuatu dalam proses pendidikan/pengajaran.

Media merupakan bentuk jamak dari kata medium dan secara harfiah berarti perantara atau pengantar, Goodmen mengatakan bahwa media adalah anyting intervening, such as carrier or transmitter in communication “Association for education and Communication Technology (AECT). Kata media diartikan sebagai segala bentuk dan saluran yang dipergunakan untuk proses penyaluran informasi. National Education Association (NEA) mendefinisikan media sebagai segala benda yang dapat dimanipulasikan, dilihat, didengar, dibaca atau dibicarakan bersama instrumen yang dapat dipergunakan untuk kegiatan tersebut. Sedangkan Gagne (1970) menyatakan bahwa media adalah berbagai jenis komponen dalam lingkungan siswa yang dapat merangsang siswa untuk belajar. Biggs (1970), menyatakan bahwa media adalah alat untuk menyalurkan pesan ke indera sasaran didik.

Sedangkan mengenai efektivitas media menurut Brown (1970) mengatakan bahwa media dipergunakan oleh sasaran didik dan pengajar dengan baik dapat mempengaruhi efektivitas program pengajaran

Dari pendapat-pendapat di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa media adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk dapat menyalurkan pesan yang dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan kemauan sasaran didik sehingga dapat mendorong terjadinya proses belajar pada dirinya. Penggunaan media secara kreatif akan memperbesar kemungkinan siswa untuk belajar lebih banyak dan lebih baik sehingga dapat meningkatkan penampilan mereka dalam melakukan keterampilan-keterampilan tertentu sesuai dengan tujuan program pengajaran yang bersangkutan.

Dari pengertian di atas maka definisi media pendidikan/media pengajaran adalah alat, metode dan tehnik yang digunakan dalam rangka lebih mengefektifkan komunikasi dan interaksi antar pengajar dan yang belajar dalam proses pendidikan dan pengajaran.

Alat peraga atau media pendidikan dapat disusun berdasarkan prinsip bahwa pengetahuan yang ada pada setiap manusia diterima atau ditangkap melalui panca indera. Semakin banyak indera yang digunakan untuk menerima sesuatu maka semakin banyak dan semakin jelas pula pengertian/pengetahuan yang diperoleh. Dengan perkataan lain alat peraga

Page 21: Panel

ini dimaksudkan untuk mengerahkan indera sebanyak mungkin kepada suatu obyek sehingga mempermudah persepsi.

Seseorang atau masyarakat didalam proses pendidikann dapat memperoleh pengalaman atau pengetahuan melalui berbagai macam alat bantu pendidikan, tetapi masing-masing alat mempunyai intensitas yang berbeda-beda di dalam membantu persepsi seseorang.

Dalam rangka pendidikan kesehatan masyarakat sebagai konsumer juga dapat dilibatkan dalam pembuatan alat peraga (alat bantu pendidikan). Oleh karena itu petugas kesehatan berperan untuk membimbing dan membina bukan hanya dalam hal kesehatan mereka sendiri, tetapi juga memotivasi mereka sehingga meneruskan informasi kesehatan kepada anggota masyarakat yang lain.

Alat peraga akan sangat membantu didalam melakukan penyuluhan agar pesan -pesan kesehatan dapat disampaikan lebih jelas dan masyarakat sasaran dapat menerima pesan tersebut dengan jelas. Dengan alat peraga orang dapat lebih mengerti fakta kesehatan yang dianggap rumit, sehingga mereka dapat menghargai betapa bernilainya kesehatan itu bagi kehidupan.

Ciri-ciri umum dari media pembelajaran adalah sebagai berikut :

1. Media pembelajaran identik dengan pengertian keperagaan yang berasal dari kata raga artinya suatu benda yang dapat diraba, dilihat, didengar, dan dapat diamati melalui panca indera.

2. Tekanan utama terletak pada benda atau hal-hal yang dapat dilihat dan didengar

3. Media pembelajaran digunakan dalam rangka hubungan (komunikasi) dalam pengajaran antara pengajaran dengan sasaran didik

4. Media pembelajaran adalah semacam alat bantu belajar mengajar baik dalam kelas maupun di luar kelas

5. Media pembelajaran mengandung aspek-aspek sebagai alat dan tehnik yang sangat erat pertaliannya dengan metode mengajar.

Kondisi media dalam pengajaran semakin diperhatikan oleh pengelola maupun pengajar. Hal ini diakibatkan oleh kemampuan media itu sendiri yang dapat membantu peserta dalam mencapai tujuan pengajaran. Media yang menjadi salah satu komponen system pengajaran dapat menmyalurkan pesan yang menarik, merangsang dan menumbuhkan pikiran, perasaan dan kemauan peserta sehingga dapat mendorong terciptanya proses belajar pada dirinya. Namun dibalik itu penggunaan media perlu disesuaikan ketepatannya dengan keseluruhan komponen lain yang digunakan dalam system pengajaran.

Kemajuan teknologi mempengaruhi alat atau fasilitas belajar yang digunakan, oleh karena itu maka digunakan Audio Visual Aid (AVA) serta hasil-hasil produksi lainnya. Kedudukan AVA ditujukan untuk menciptakan situasi belajar yang lebih merangsang peserta untuk belajar pada obyek yang mendekati atau kondisi yang sebenarnya.

Page 22: Panel

Edgar Dale membagi alat praga tersebut menjadi 11 macam dan sekaligus menggambarkan tingkat intensitas tiap-tiap alat tersebut didalam sebuah kerucut, selajutnya mengklasifikasikan kedalam bentuk urutan kegiatan yang dapat membentuk

pengalaman seseorang dengan istilah kerucut pengalaman (Cone of experince). Kerucut pengalaman tersebut adalah sebagai berikut :

Berdasarkan pada kerucut di atas, menunjukan bahwa semakin verbal penyampaian instruktur maka akan semakin abstrak dirasakan oleh peserta. Sebaliknya apabila penyampaian

yang dilakukan melalui kegiatan langsung maka akan semakin kongkrit dirasakan peserta. Kondisi ini sebenarnya banyak ditetapkan oleh jenis bahan belajar dan tujuan pengajaran itu sendiri. Oleh karenanya bahan belajar yang berada secara vertikal dari abstrak ke kongkrit akan menentukan pilihan jenis alat bantu yang dapat digunakan dalam proses belajar.

Jenis alat bantu yang dapat digunakan dalam proses belajar menurut kerucut Edgar Dale bisa berupa :

1. Pengalaman langsung dan bertujuan

Pengalam langsung diperoleh dengan jalan berhubungan langsung dengan benda, kejadian dan keadaan sebenarnya dimana sasaran aktif bekerja sendiri, mengalami sendiri, memecahkan masalah sendiri semuanya didasrkan atas tujuan yang telah direncanakan sebelumnya.

2. Pengalaman tiruan

Pengalaman ini diperoleh melalui benda-benda atau kejadian-kejadian tiruan dari yang sebenarnya contoh pengalaman tiruan :

a. Model : benda buatan dalam ukuran yang kecil

b. Nock up : benda sebenarnya, bagian-bagian tertentu dihilangkan misalnya bagian depan pesawat terbang dengan stirnya.

c. Obyek benda yang sebenarnya

Page 23: Panel

d. Spesimen : bagian dari benda-benda yang sebenarnya misalnya bagian depan mobil komplit

3. Dramatisasi

Penyajian dalam bentuk drama dari berbagai gerakan sampai ke permainan yang lengkap dengan pakaian dan dekorasi, contoh dramatisasi antara lain :

a. The play : dilakukan di panggung atau seolah-olah di panggung

b. The Pageant : pertunjukan sejarah berdasrkan sejarah setempat, dilakukan di alm terbuaka

c. Pnnthomim : sandiwara bisu, hasilnya tergantung pada gaya sang pelaku

d. Tableau : permainan yang merupakan skene yang terdiri dari orang-orang dan tidak ada gerakan ataupun suara.

e. Puppet (boneka) : sandiwara yang terdiri dari boneka-boneka untuk mempertunjukan gagasan yang nyata tanpa adegan dan pakaian lengkap

f. Psychodrama : suatu bentuk drama mengenai hal-hal yang bersifat perorangan dan ketegangan-ketegangan yang terdapat dalam dirinya.

g. Sosiodrama : suatu drama tanpa persiapan lebih dahulu

h. Role plyaing : adalah salah satu segi dari psychodrama

4. Demonstrasi

Adalah percontohan atau pertunjukan tentang cara membuat atau cara melayani sesuatu proses misalnya : cara membuat tahu dsb. Demontrasi memerlukan berbagai alat seperti papan tulis, papan panel, benda tiruan, benda sebenarnya dan lain-lain.

5. Karyawisata

Membawa sasaran didik ke obyek di luar sekolah dalam rangka pengajaran dengan maksud memperkaya dan memperluas pengalaman. Sasaran didik aktif mengadakan obsevasi, mencatat, tanya jawab, membuat laporan dan lain-lain. Macam-macam karyawisata antara lain ; local school trip, community trip, tour, imaginary, inter school visit, dan individual trip.

6. Pameran

Tujuannya ialah untuk mempertunjukan hasil pekerjaan sasaran didik, perkembangan dan kemajuan sekolah kepada warga sekolah dan masyarakat pada umumnya. Benda-benda yang dipamerkan : model, nock up, speciment, barang hasil kerja sasaran didik.

7. Televisi

Page 24: Panel

Merupakan media untuk menyampaikan pendidikan kepada anak-anak dan masyarakat. Program pendidikan televisi saat ini sangat efektif, karena selain minat yang lebih besar tetapi juga memberikan informasi yang otentik.

8. Gambar hidup atau Film

Merupakan rangkaian gambar-gambar yang diproyeksikan ke layar sehingga benar-benar mewujudkan pergerakan normal dari pada orang-orang atau benda-benda sehingga mudah dipahami oleh sasaran.

9. Radio

Melalui siaran radio dapat disampaikan pengajaran secara efektif, menambah pengalaman dan pengetahuan dan menimbulkan motivasi belajar. Bentuk siaran radio ceramah, cerita, wawancara, sandiwara dan sebagainya.

10. Gambar

Adalah segala sesuatu yang diwujudkan secara visual dalam bentuk dua dimensi sebagai curahan perasaan atau pikiran. Adapun jenis gambar : lukisan, ilustrasi, karikatur, kartun, poster, gambar seri, slide, film strip, opaque proyektor.

11. Lambang Visual

Ialah gambar yang secara keseluruhan dari sesuatu yang dijelaskan kedalam suatu bentuk yang dapat divisualisasikan, macamnya :

a. Sketsa : hasil lukisan yang bentuknya lengkung atau tidak lengkap.

b. Bagan : kombinasi garis atau tulisan dengan gambar yang dijelmakan secara logis dan tersusun untuk menerangkan antara fakta dan ide.

c. Grafik : gambar yang memberi keterangan tentang angka-angka dan hubungan-hubungan yang penting dari keterangan tadi.

d. Poster : gambar yang ditujukan sebagai pemberitahuan atau peringatan/penggugah

e. Kartun : gambar/lukisan/sketsa yang digunakan untuk menghibur, mengkritik atau menganjurkan.

f. Komik : gambar atau lukisan bersambung yang merupakan cerita

g. Diagram : suatu kombinasi antara garis dan gambar yang menunjukan hubungan intern dan bersifat abstrak

h. Peta : gambar yang melukiskan lambang dari keadaan yang sebenarnya

12. Lambang kata

Page 25: Panel

Lambang kata dijumpai dalam buku dan bahan bacaancontohnya : majalah, koran, folder, berkala, dan lain-lain

Demikian sebagai penjelasan singkat dari tingkat-tingkat pengalaman yang dikemukakan dalam kerucut Edgar Dale

Fungsi alat bantu/media pendidikan

Menurut penelitian para ahli, indera yang paling banyak menyalurkan pengetahuan kedalam otak adalah mata, kurang lebih 75 % sampai 87 % dari pengetahuan manusia diperoleh/disalurkan melalui mata. Sedangkan 13 % sampai 25 % tersalur melalui indera lain, dari sini dapat disimpulkan bahwa alat-alat visual lebih mempermudah cara penyampaian dan penerimaan informasi atau bahan pendidikan.

Secara terperinci fungsi alat bantu pendidikan antara lain sebagai berikut :

1. Menimbulkan minat sasaran pendidikan

2. Bisa mencapai sasaran yang lebih banyak

3. Merangsang sasaran pendidikan untuk melaksanakan pesan-pesan kesehatan

4. Membantu sasaran pendidikan untuk belajar lebih banyak

5. Merangsang sasaran pendidikan untuk meneruskan pesan-pesan yang diterima oleh orang lain

6. Mempermudah penyampaian informasi oleh para pendidik/pelaku pendidikan

7. Mendorong keinginan orang untuk mengetahui, kemudian lebih mendalami dan pada akhirnya mendapatkan pengertian yang lebih baik

8. Membantu menegakkan pengertian yang diperoleh.

Tehnik Pemilihan Media

Beberapa hal yang harus menjadi pertimbangan dalam penetapan dan pemilihan media yaitu apakah ada kemungkinan untuk menetapkan media yang paling tepat, jikalau memungkinkan apakah akan memanfaatkan media yang ada atau harus menrancang dan membuatnya sendiri.

Apabila pertanyaan-pertanyaan tersebut telah terjawab maka perlu mengidentifikasi dahulu beberapa hal yaitu :

1. Apakah media tersebut sesuai dengan tujuan, dalam artian bahwa kedudukan media tersebut harus benar-benar menunjang atau memperkuat pencapaian tujuan belajar.

2. Apakah media tersebut tepat guna dalam meningkatkan pemahaman bahan belajar

Page 26: Panel

3. Apakah media yang akan digunakan sesuai dengan kondisi peserta baik persiapan pengetahuan awal, budaya maupun kebiasaanya. Hal ini untuk menghindari kesenjangan pemahaman yang dimiliki peserta dengan isi yang terdapat pada media tersebut.

4. Apakah media yang sudah dirancang tersebut tersedia sesuai dengan jumlah yang dibutuhkan

Sasaran yang ingin dicapai oleh alat bantu pendidikan

Menggunakan alat praga harus didasari pengetahuan tentang sasaran pendidikan yang akan dicapai oleh alat praga tersebut, antara lain ada beberapa hal perlu diketahui tentang

1. Sasaran antara lain :

a. Individu atau kelompok

b. Katagori-katagori sasaran seperti kelompok umur, tingkat pendidikan, pekerjaan dansebagainya.

c. Bahasa yang mereka gunakan

d. Adat istiadat serta kebiasaan

e. Minat dan perhatian

f. Pengetahuan dan pengalaman mereka tentang pesan yang akan diterima

2. Tempat pemasangan alat praga :

a. Di keluarga : pada saat kunjungan rumah (home visit/home care), waktu menolong persalinan dan merawat bayi, menolong orang sakit dan sebagainya

b. Di masyarakat : pada waktu perayaan hari-hari besar, arisan, pengajian serta dipasang di tempat-tempat umum yang strategis.

c. Di instansi-instansi antara lain seperti : puskesmas, rumah saki, kantor-kantor, lingkungan sekolah dan sebagainya.

3. Alat praga tersebut sedapat mungkin dapat dipergunakan oleh :

a. Petugas kesehatan

b. Kader kesehatan

c. Guru sekolah

d. Tokoh masyarakat

e. Pamong desa

Page 27: Panel

Klasifikasi Media/Alat Bantu Pendidikan

Banyak cara pengelompokan yang didasarkan kepada sumsi serta kepentingan yang berbeda, akan tetapi sejauh ini belum ada satupun cara penggolongan media yang mencakup segala aspek, khususnya untuk kepentingan sistem pengajaran yang jelas tidak ada satu mediapun yang paling baik dalam arti mampu mencapai segala macam tujuan instruksional. Untuk mempermudah pengklasifikasian media pembelajaran akan kita bagi sebagai berikut :

1. Media visual

a. Media visual yang tidak diproyeksikan :

Media grafis antara lain :

Foto/gambar

Kartun

Poster

Komik

Bagan/chart

Flash card

b. Media visual yang diproyeksikan :

Slide

OHP

Film strip

Opaque proyektor

2. Media Display :

Papan tulis

Papan peragan

Papan planel

Pameran

Billboard

3. Media audio :

Page 28: Panel

Radio

Tape

4. Media audio visual :

Video

Televisi

5. Media cetak :

Koran

Pamflet

Leaflet

Booklet

Flyer

Plifchart

Pembagian Alat Praga berdasarkan Pembuatan dan Penggunaannya :

Disamping pembagian tersebut di atas, alat praga juga dapat dibedakan menjadi dua macam menurut pembuatan dan penggunaannya yaitu :

1. Alat praga yang rumit (complicated) seperti film, slide, VCD player memerlukan listrik dan proyektor serta ruangan khusus.

2. Alat praga sederhana yang mudah dibuat sendiri seperti :

Poster

Leaflet

Flash card

Model buah-buahan/sayuran

Spanduk, dsb

Ciri alat praga sederhana :

1. Mudah dibuatnya

2. Bahan-bahannya dapat diperoleh dari bahan-bahan lokal

Page 29: Panel

3. Mencerminkan kebiasaan, kehidupan dan kepercayaan setempat

4. Ditulis/digambar dengan sederhana

5. Memakai bahasa setempat dan mudah dimengerti oleh masyarakat

6. Memenuhi kebutuhan-kebutuhan petugas kesehatan dan masyarakat

Merencanakan dan menggunakan alat praga

Biasanya kita menggunakan alat praga sebagai pengganti obyek-obyek yang nyata sehingga dapat memberikan pengalaman yang tidak langsung bagi sasaran. Dalam menggunakan alat praga untuk memperjelas pesan-pesan yang akan disampaikan kepada masyarakat sebenarnya banyak alat praga yang dapat mempermudah masyarakat masyarakat didalam memahami pesan-pesan kesehatan.

Sebelum membuat alat praga, kita harus merencanakan dan memilih alat praga yang paling penting dan tepat untuk digunakan, untuk itu perlu diperhatikan salah satu diantaranya tujuan yang hendak dicapai. Perencanaan dan pemilihan media/alat praga ditentukan sebagain besar oleh tujuan tersebut. Kalau tujuan yang hendak dicapai rumit maka mungkin diperlukan lebih dari satu alat praga.

Kemampuan penyampaian pesan masing-masing alat praga berbeda-beda, misalnya leaflet dan pamflet lebih banyak berisi pesan, sedangkan poster lebih sedikit mengandung pesan tetapi lebih bersifat pemberitahuan dan propaganda.

Dengan sendirinya alat praga yang dipergunakan untuk meningkatkan pengetahuan akan berbeda dengan alat praga yang dipergunakan untuk meningkatkan keterampilan.

Persiapan penggunaan alat praga

Semua alat praga yang dibuat berguna sebagai alat abantu belajar, tetapi harus diingat bahwa alat ini dapat berfungsi sebagai alat belajar dengan sendirinya kita harus mengembangkan keterampilan dalam meilih dan mengadakan alat praga secara tepat sehingga akan mendapatkan hasil yang maksimal.

Misalnya satu set flash card tentang makanan sehat untuk bayi/anak balita harus diperlihatkan satu persatu secara berurutan sambil menerangkan tiap-tiap gambar beserta dengan pesanya. Kemudian diadakan pembahasan sesuai dengan kebutuhan pendengarnya agar terjadi komunikasi dua arah. Apabila kita tidak mempersiapkan diri dan hanya mempertunjukan lembaran-lembaran flash card satu demi satu tanpa menerangkan atau membahasnya maka penggunaan flash card tersebut mungkin akan gagal.

Sebelum menggunakan alat praga sebaiknya petugas mencoba terlebih dahulu alat-alat yang masih dalam bentuk kasar sebelum diproduksi seluruhnya. Test uji coba ini berguna untuk mengetahui sejauhmana alat praga tersebut dapat dimengerti oleh sasaran pendidikan. Cara melakukan test uji coba tersebut antara lain :

1. Merencnakan terlebih dahulu test pendahuluan untuk suatu media yang akan diproduksi

Page 30: Panel

2. Menetukan pokok-pokok yang akan dipesankan dalam media tersebut

3. Menentukan gambar-gambar pokok atau simbol-simbol yang akan disesuaikan dengan ciri-ciri sasaran

4. Memperlihatkan alat praga/media tersebut kepada sasaran tercoba :

Apakah mereka mengalami kesulitan dalam memahami pesan-pesan, kata-kata, atau gambar-gambar didalam media tersebut.

Menanyakan hal-hal yang tidak dimengerti

Mencatat komentar-komentar dari sasaran tercoba

Melakukan perbaikan alat praga tersebut

5. Mendiskusikan alat yang dibuat tersebut dengan orang lain atau dengan para ahli.

Merancang dan membuat alat praga sederhana

1. Plifchart

Plifchar adalah gambar yang dibuat di atas sehelai kertas tebal. Penggunaan chart ini dengan cara membuka atau membalik ke belakang. Pada chart ini digunakan gambar-gambar tunggal. Chart ini berguna untuk membantu dalam intearksi proses belajar mengajar di kelas atau umum. Kegunaan plifchart untuk membantu menyajikan suatu informasi bahan pelajaran yang berurutan yang ternyata sukar diperlihatkan pada satu lembar.

Bahan yang diperlukan :

a. Kertas karton tebal atau duplex

b. Kertas gambar putih

c. Kertas berwarna atau buffalo paper

d. Cat plakat atau cat air dengan macam-macam warna

e. Pensil, penghapus, jangka, penggaris, spidol berwarna, kuwas, tempat cat, doble sided tape, dan lem

f. Gunting, celow tape, cutter, rugos dan puncher

g. Tali rami, jepitan baju, gantungan baju

h. Standar gambar, kawat, dll

Cara membuat plifchart :

Page 31: Panel

a. Carilah suatu topik untuk plifchart

b. Jabarkan/perinci topik tersebut menjadi bagian-bagian penting yang akan diterangkan

c. Bagian inilah yang harus digambar pada kertas gambar besar

d. Gambarlah bagian tersebut pada kertas gambar putih atau berwarna

e. Bila plifchart akan diperbanyak dengn cara mencetak, sebaiknya bentuk-bentuk yang dipergunakan harus sederhana, penggunaan warna jangan terlalu banyak agar ongkos tidak mahal

f. Buatlah terlebih dahulu sketsa-sketsa dari gambarkan yang diinginkan di atas kertas putih biasa

g. Setelah diperoleh gambar yang pasti, untuk mengungkapkan ide kita lalu gambarlah sekali lagi bentuk-bentuk tersebut di atas kertas gambar dengan ukuran yang sebenarnya untuk plifchart

h. Ukuran plichart bisa bermacam-macam dari ukuran yang kecil sampai ukuran yang besar sesuaikanlah dengan jarak dari sasaran, misalnya ukuran karton : 45 x 60 cm.

i. Buatlah dalam sehelai kertas gambar pengungkapan dari suatu ide saja agar tidak membingungkan sasaran, gambar tersebut dibuat dengan pensil berupa sketsa saja kemudian baru diberi warna. Gunakan cat air, cat plakat, spidol warna dsb.

j. Apabila perlu teks, letakkanlah teks tersebut secar harmonis, artinya tidak menggangu gambar pokok atau keseimbangan seluruh gambar

k. Agar tidak cepat rusak oleh sentuhan tangan atau dimakan sinar atau waktu, gambar tersebut sebaiknya dilaminating

l. Buatlah plifchartdengan :

Standar khusus untuk plifchart dari besi, plifchart digantungkan

Dibuatkan standar berdiri, bisa dari kayu atau karton

Digantung dengan gantungan baju, ini suatu cara sederhana dan dapat dibuat sendiri, seperti dapat dilihat pada gambar di bawah ini

Beridirilah pada tempat yang tidak mengganggu audience, bila saudara sedang menjelaskan atau menyampaikan materi pangajaran/penyuluhan.

Page 32: Panel

2. Flash Card

Adalah sebuah alat praga yang terbuat dari karton dan merupakan suatu rangkaian cerita yang tersusun dan mempunyai ukuran normal 25 x 30 cm

Cerita ditulis dibelakang gambar tetapi

cerita tersebut tidak di tulis langsung pada gambarnya, akan tetapi gmbar yang berikutnya menceritakan gambar didepanya atau gambar pertama

Flash crd ini biasanya digunakan didalam pertemuan kelompok yang beranggotakan 30 orang apabila jumlahnya lebih banyak lagi maka biasanya kurang cocok karena tidak semua orang dapat melihat engan jelas gambar/cerita tersebut.

Flash card mempunyai suatu keuntungan untuk kita pakai karena :

a. Bisa disimpang dengan mudah

b. Tidak membutuhkan tempat yang khusus

c. Mudah dibawa kemana-mana

d. Pokok pembicaraan mudah diingat karena disajikan dalam bentuk cerita gambar

Persipan Penggunaan Flash Card

a. Mempersiapkan diri dengan materi yang akan diceritakan

b. Melakukan percobaan supaya tidak terjadi kekeliruan

c. Mempersiapkan flash card :

Menyusun cerita tersebut dengan memberi nomor pada setiap gambar

Mengurut cerita tersebut

Page 33: Panel

d. Mempersiapkan tempat untuk penyajian :

Mempersiapkan audience/sasaran

Penerangannya, karena jika pelaksanaan penyuluhan pada malam hari jangan sampai flash card membelakangi lampu.

e. Menyiapkan audience :

Jangan ada yng membelakangi

Ushakan agar semua dpat memusatkan perhatian kepada penyuluh

Hindarkan suasana yang akaku berlakulah santai

Cara Menggunakan Flash Card

a. Susunlah kartu-kartu tersebut secara berurutan

b. Peganglah kumpulan kartu tersebut setinggi dada kita dengan gambar menghadapa audience

c. Memyajikan flash card harus tuntas sampai dengan selesai ceritanya

d. Apabila sudah selesai, ulangi lagi jika masih ada audience yang belum mengerti

e. Beri kesempatan audience untuk menceritakan kembali serita yang telah disampaikan oleh kita

f. Berikanlah kesmpatan untuk tanya jawab

Cara Membuat Flash Card

a. Siapkan dulu materi yang akan di buat

b. Potong karton menurut banyaknya gambar dalam cerita yang telah disiapkan

c. Salinlah gambar-gambar tadi ke karton yang sudah kita potong-potong

d. Beri warna dengan baik dan rapih

e. Setiap gambar diberi nomor sesuai dengan cerita

f. Beri keterangan cerita pada belakang gambar tersebut, untuk cerita gambar pertama terdapat pada karton gambar terakhir dan begitu selanjutnya

Page 34: Panel

3. Poster

Poster adalah media yang digunakan untuk

menyampaikan suatu informasi, saran atau ide-ide tertentu sehingga dapat merangsang keinginan yang melihatnya untuk melaksanakan isi pesan tersebut. Oleh karena itu poster harus memiliki daya tarik pandang yang kuat, jika ingin menarik perhatian dan mempunyai pengaruh cukup kuat dalam menyampaikan pesan sebagai alat penyampai yang terus-menerus sehingga dapat menimbulkan kesan tidak nudah dilupakan.

Ciri-ciri poster :

a. Berupa suatu gambar atau lukisan yang mempunyai daya visual yang besar dan maksimal

b. Dapat menyampaikan suatu pesan atau ide

c. Memberikan kesan yang kuat dan menarik perhatian

d. Menangkap penglihatan yang seksama terhadap orang lewat, dapat dibaca dalam waktu singkat (7 detik).

e. Merangsang orang yang melihat untuk melaksanakan maksud pesan

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam penggunaan poster

a. Untuk siapakah poster itu digunakan atau dipertunjukan, apakh anak-anak. Dewasa laki-laki, wanita atau semua orang

Page 35: Panel

b. Sebuah poster tidak boleh terlalu lama terpancang pada tempatnya sebab akan menghilangkan nilai, fungsi serta arti poster itu

Cara pembuatan poster

a. Merencanakan gambar dengan ket kasar

Sesudah mempunyai ide tentang poster yang digambar buatlah sketsa-sketsa kecil sehingga dapat diketahui berbagai kemungkinan yang dapat dibuat. Pembuatan skets dalam ukuran kecil ini banyak keuntungannya sebab :

Tidak banyak makan waktu untuk membuatnya

Tidak banyak bahan atau alat yang digunakan

Dapat melihat komposisi dengan mudah

b. Memperbesar sketsa menurut ukuran yang dikehendaki, salah satu cara yang mudah untuk memperbesar ialah dengan cara menggunakan skala.

c. Memberi warna

Agar dapat memperoleh komposisi warna yang baik hendaknya dicoba pula dengan membuat kombinasi warna pada kerta sketsa yang berukuran kecil. Salah satu yang terbaik dari berbagai kombinasi warna tadi kemudian dipilih.

d. Syarat-syarat dalam membuat poster

Ilustrasi jangan terlalu banyak, tetapi menarik dan mudah dipahami

Teks yang dicantumkan hendaknya ringkas, jelas dan bermakna

Antara ilustrasi dan teks harus ada keeimbangan dn kesinambungan

Dpat dibaca dalam waktu singkat

Warna gambar dan kata-kata harus kontras dengan warna dasarnya

Harus sederhana tapi mempunyai daya tarik dan daya guna yang maksimal, seperti contoh berikut ini :

HINDARI

POLUSI UDARA

Page 36: Panel

Ukuran

Karton

manila

Kegunaan Poster

Poster harus memiliki kekuatan dramatik yang tinggi, memikat dan menarik perhatian. Banyak iklan menggunakan tehnik-tehnik poster dalam menarik perhatian karena uraian yang memdi ecara kejiwaan dan merangsang untuk dihayati.

Dari uaraian di atas maka poster dapat digunakan untuk :

Motivasi

Penggunaan poster dalam pengajaran/pendidikan kesehatan adalah sebgai pendorong atau motivasi kegiatan belajar-mengajar. Diskusi dapat dilakukan setelah diperlihatkan sebuah poster mengenai sesuatu topik tertentu

Sebagai peringatan

Poster bisa menyadarkan setiap sasaran, pesan melalui poster yang tepat akan membantu masnyadarkan sasaran sehingga bisa diharapkan untuk merubah perilaku dalam praktek sehari-hari

Pengalaman yang kreatif

Sebagai alat bantu mengajar poster memberi kemungkinan untuk belajar kreatif dan partisipatif. Poster dapat memberikan pengalaman baru sehingga menumbuhkan kraetivitas sasaran dengan cara belajar.

4. Leaflet

Leaflet adalah selembar kertas yang berisi tulisan cetak tentang sesuatu masalah khusus untuk suatu sasaran dengan tujuan tertentu.

Page 37: Panel

Bentuk Leaflet

Tulisan terdiri dari 200 – 400 huruf dengan tulisan ceta biasanya juga diselingi gambar-gambar

Isi leaflet harus dapat dibaca sekali pandang

Umuran biasanya 20 – 30 cm

Penggunaan Leaflet

Untuk mengingatkan kembali hal-hal yang pernah dipelajari

Biasanya leaflet diberikan kepada sasaran setelah selesai pelajaran/penyuluhan atau dapat juga diberikan sewaktu kampanye untuk memperkuat ide yang disampaikan

Keuntungan Leaflet

Dapat disimpan lama dan jika lupa dapat dilihat kembali

Dapakai dipakai sebagai bahan rujukan

Isi dapat dipercaya karena dikeluarkan oleh instansi resmi

Jangkauannya sangat luas dan dapat membantu media lain

Dapat dipakai untuk bahan diskusi pada kesempatan yang berbeda

Kerugian Leaflet

Bila cetakannya tidak menarik orang enggan menyimpannya

Pada umumnya orang tidak mau membaca karena hurufnya terlalu kecil

Tidak bisa digunakan oleh sasaran yang buta huruf

5. Hand Made Transparancy

Adalah cara pembuatan dengan ditulis langsung pada transparansi

Berikut ini beberapa langkah agar pembuatan hand made transparansi dapat disajikan lebih menarik :

a. Siapkan sketsa pada selembar kertas, sebaiknya gambar dibuat pada posisi horizontal karena pada posisi ini membuat sasaran melihat lebih baik karena level bahan yang diproyeksikan berada di bawah mata. Dalam mendisain bahan hendaknya di cek kembali sehingga materi akan disajikan secara benar

b. Evaluasi dan perbaikan sketsa sehingga gambar/ilustrasi menjadi lengkap

Page 38: Panel

c. Bila perlu diteliti kembali hingga ilustrasi benar-benar sesuai dengan yang diharpkan

d. Tempatkan transparansi kosong di atas sketsa atau bingkai plastik bila transparansi akan digunakan berulang kali dalam waktu lama, berilah lapisan pelindung pada kedua permukaan transparansi seperti pada gambar di bawah ini

Penulisan pada Transparansi

Ukuran minimal besarnya huruf yang digunakan untuk tulisan adalah 3/16 inchi (4.5 mm) atau

lebih. Ada beberapa tehnik pembuatan atau penulisan transparansi namun perlu dipertimbangkan faktor-faktor seperti kemudahan dalam dalam penggunaannya serta kerapihan dalam pembuatannya.

Untuk keperluan penulisan di atas perlu digunakan spasi optical.

Ada lima tehnik dasar dalam pembuatan tulisan transparansi yaitu :

a. Tehnik tulisan tangan

Beberpa jenis bahan yang dapat digunakan sebagai alat tulis di atas transparansi untuk mendapatkan hasil tulisan yang baik dengan tehnik tulisan tangan seperti misalnya felt pen (OHP pen)

b. Menempelkan huruf

Cara yang agak sulit namun akan memperoleh hasil yang baik yaitu dengan menggunakan rugos seperti pada gambar di bawah ini

c. Templates atau letter saboln

d. Scriber

e. Lettering mechines

Tehnik Penyajian

Bila kita menyajikan bahan visual melalui OHP maka ada beberapa tehnik berikut ini:

Page 39: Panel

a. Menyajikan gambar dan diagram dengan menggunakan alat penunjuk di atas transparansi. Hal-hal yang mendapat perhatian secara mendetil akan dapat ditunjukan secra langsung

b. Melengkapi materi sajian dengan cara menulis secara langsung di atas transparansi yang sedang diproyeksikan

c. Materi yang

harus disajikan dengan cara berurutan dapat disajikan satu persatu dengan cara menutup transparansi dengan kertas atau karton terhadap bahan atau materi yang belum disajikan

d. Menggabungkan beberapa lembar transparansi sehingga menjadi sebuah gambar yang utuh. Biasanya untuk menyajikan materi yang mengungkapkan suatu proses

Page 40: Panel

e. Sajian yang perlu bergerak dapat dilakukan dengan menambah lembaran/elemen yang dapat digeser atau digerakan

f. Materi yang dituangkan kedalam transparan dapat difoto copy untuk dibagikan kepada sasaran agar audience dapat bersama-sama mengamati atau mengerjakannya

g. Menyajikan nmateri dengan menggunakan OHP dapat digabung dengan alat proyeksi lain seperti slide untuk melengkapi sajian

METODA DAN MEDIA

PENDIDIKAN KESEHATAN

Disusun Oleh :

Page 41: Panel

Achmad Husni, SKM

DEPARTEMEN KESEHATAN RI.

POLITEKNIK KESEHATAN BAN