panduan teknis pelaksanaan · pendidikan tinggi. untuk menjamin pengelolaan yang tertib dan...

75
i

Upload: others

Post on 24-Oct-2020

7 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PANDUAN TEKNIS PELAKSANAAN · pendidikan tinggi. Untuk menjamin pengelolaan yang tertib dan terkontrol dengan baik, diperlukan panduan-panduan yang memuat norma, aturan main dan prosedur

i

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAANSEKRETARIAT JENDERALPUSAT PRESTASI NASIONALTAHUN 2020

PANDUANTEKNIS PELAKSANAANLOMBA DEBAT BAHASA INDONESIA (LDBI) &NATIONAL SCHOOLS DEBATING CHAMPIONSHIP (NSDC) TINGKAT NASIONALTAHUN 2020

Page 2: PANDUAN TEKNIS PELAKSANAAN · pendidikan tinggi. Untuk menjamin pengelolaan yang tertib dan terkontrol dengan baik, diperlukan panduan-panduan yang memuat norma, aturan main dan prosedur

ii

Page 3: PANDUAN TEKNIS PELAKSANAAN · pendidikan tinggi. Untuk menjamin pengelolaan yang tertib dan terkontrol dengan baik, diperlukan panduan-panduan yang memuat norma, aturan main dan prosedur

iii

PANDUAN TEKNIS PELAKSANAANLOMBA DEBAT BAHASA INDONESIA (LDBI) &NATIONAL SCHOOLS DEBATING CHAMPIONSHIP (NSDC) TINGKAT NASIONALTAHUN 2020

Page 4: PANDUAN TEKNIS PELAKSANAAN · pendidikan tinggi. Untuk menjamin pengelolaan yang tertib dan terkontrol dengan baik, diperlukan panduan-panduan yang memuat norma, aturan main dan prosedur

iv

Page 5: PANDUAN TEKNIS PELAKSANAAN · pendidikan tinggi. Untuk menjamin pengelolaan yang tertib dan terkontrol dengan baik, diperlukan panduan-panduan yang memuat norma, aturan main dan prosedur

v

Jakarta, Oktober 2020Plt. Kepala Pusat Prestasi Nasional

Asep Sukmayadi, M.Si.NIP 197206062006041001

KataPengantar

Kompetisi di bidang debat merupakan salah satu kegiatan ajang talenta yang menarik bagi para peserta didik SMA untuk menyalurkan minat dan bakatnya dalam berdebat. Kegiatan-kegiatan talenta seperti ini di PUSPRESNAS jumlahnya mencapai puluhan dan tersebar di berbagai bidang dan jenjang pendidikan, mulai dari pendidikan dasar hingga pendidikan tinggi. Untuk menjamin pengelolaan yang tertib dan terkontrol dengan baik, diperlukan panduan-panduan yang memuat norma, aturan main dan prosedur pelaksanaan kegiatan.

Puji syukur kita panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, buku Panduan Teknis Pelaksanaan kompetisi debat telah selesai disusun dan segera dapat disebarkan ke daerah. Sosialisasi melalui buku panduan juga menjadi bagian penting agar pemerintah daerah, terutama satuan pendidikan dan peserta didik, mendapatkan acuan yang jelas dan lengkap untuk dapat mengikuti kegiatan ini sebaik-baiknya. PUSPRESNAS akan terus mengupayakan penyempurnaan atau pengembangan panduan-panduan seperti ini, sesuai dengan perkembangan kebutuhan dan tuntutan, serta dinamika orientasi pengembangan talenta di masa mendatang.

Pimpinan PUSPRESNAS mengucapkan terima kasih kepada tim penulis dan kontributor lainnya yang telah bekerja sungguh-sungguh menyusun dan menerbikan buku panduan ini. Selanjutnya, buku Panduan Teknis kompetisi debat diharapkan dapat segera disebarkan ke daerah sehingga mereka dapat segera mempersiapkan diri dan melakukan koordinasi seperlunya. Semoga kegiatan kompetisi debat dapat berjalan lancar dan memberikan manfaat yang maksimal.

Page 6: PANDUAN TEKNIS PELAKSANAAN · pendidikan tinggi. Untuk menjamin pengelolaan yang tertib dan terkontrol dengan baik, diperlukan panduan-panduan yang memuat norma, aturan main dan prosedur

vi

Daftar isi.

Page 7: PANDUAN TEKNIS PELAKSANAAN · pendidikan tinggi. Untuk menjamin pengelolaan yang tertib dan terkontrol dengan baik, diperlukan panduan-panduan yang memuat norma, aturan main dan prosedur

vii

Format Debat Persyaratan Peserta Ketentuan Dewan JuriDewan Juri dan Tabulator Penilaian Kepanitian Waktu PelaksanaanJadwal KompetisiPengumuman

Prinsip Umum Protokol Kompetisi Daring Sistem Mekanisme Lomba Protokol Kesehatan Individu

1. Peserta 2. Orang Tua 3. Panitia4. Juri

Kata Pengantar v

01

KETENTUAN DAN PERSYARATAN 14

Daftar Isi vii

PENDAHULUAN 1

Latar Belakang Tujuan Kegiatan Dasar Hukum Sasaran Hasil yang Diharapkan (Output) Ruang Lingkup Ketentuan dan Batasan Umum

03

1235766

151516161618181932

MEKANISME KOMPETISI 34

Platform Zoom dan Media Komunikasi Alur Debat

04

3535

02KETENTUAN PROTOKOL KESEHATAN COVID-19 9

911111212121213

PENGHARGAAN 38

05

Daftar isi.

PENUTUP 40

06 07LAMPIRAN 42

Page 8: PANDUAN TEKNIS PELAKSANAAN · pendidikan tinggi. Untuk menjamin pengelolaan yang tertib dan terkontrol dengan baik, diperlukan panduan-panduan yang memuat norma, aturan main dan prosedur

viii

#Jujuritujuara #SemangatMenolakMenyerah

#Berprestasidarirumah

Page 9: PANDUAN TEKNIS PELAKSANAAN · pendidikan tinggi. Untuk menjamin pengelolaan yang tertib dan terkontrol dengan baik, diperlukan panduan-panduan yang memuat norma, aturan main dan prosedur

ix

#Jujuritujuara #SemangatMenolakMenyerah

#Berprestasidarirumah

Page 10: PANDUAN TEKNIS PELAKSANAAN · pendidikan tinggi. Untuk menjamin pengelolaan yang tertib dan terkontrol dengan baik, diperlukan panduan-panduan yang memuat norma, aturan main dan prosedur

x01

PENDAHULUAN.Latar Belakang

Tujuan Kegiatan

Dasar Hukum

Sasaran

Hasil yang Diharapkan (Output)

Ruang Lingkup

Ketentuan dan Batasan Umum

Page 11: PANDUAN TEKNIS PELAKSANAAN · pendidikan tinggi. Untuk menjamin pengelolaan yang tertib dan terkontrol dengan baik, diperlukan panduan-panduan yang memuat norma, aturan main dan prosedur

1

Globalisasi membuat masyarakat di dunia saling terikat satu dengan yang lain dan mewujudkan satu tatanan kehidupan baru atau kesatuan ko-eksistensi yang mengesampingkan batas-batas geografis, ekonomi dan budaya. Kondisi ini mendorong generasi muda untuk terus meningkatkan kemampuan dalam penguasaan ilmu pengetahuan untuk meningkatkan kompetensi. Salah satu kompetensi yang berkembang saat ini di kalangan generasi muda adalah kemampuan berkomunikasi nasional dan universal, yang didukung dengan kemampuan analitis dan berfikir kritis atau yang biasa kita sebut critical thinking.

Dalam rangka mengembangkan dan meningkatkan kompetensi peserta didik di bidang komunikasi, Pusat Prestasi Nasional, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan mempersiapkan program kompetisi debat yakni Lomba Debat Bahasa Indonesia (LDBI) dan National Schools Debating Championship (NSDC).

LDBI dan NSDC merupakan lomba debat bagi peserta didik yang mempunyai bakat dan minat dalam debat. Kompetisi ini merupakan ajang unjuk kemampuan dan kreativitas berdebat dalam berbagai bidang ilmu pengetahuan tentangtentang isu-isu global masa kini dengan dukungan kemampuan berpikir kritis serta mampu mengembangkan potensi secara menyeluruh dan seimbang pada semua aspek kecerdasan.

Sehubungan dengan adanya pandemi Covid-19 yang melanda dunia termasuk Indonesia, Pemerintah memberlakukan kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), dalam upaya memutus mata rantai penyebaran Covid-19. Dengan kebijakan PSBB, penduduk dilarang untuk masuk dan keluar dari satu wilayah ke wilayah lain,

LATAR BELAKANG

Page 12: PANDUAN TEKNIS PELAKSANAAN · pendidikan tinggi. Untuk menjamin pengelolaan yang tertib dan terkontrol dengan baik, diperlukan panduan-panduan yang memuat norma, aturan main dan prosedur

2

TUJUAN KEGIATAN

1. Umum

sehingga mempengaruhi penyelengaraan kompetisi LDBI dan NSDC. Hal ini menjadi tantangan tersendiri bagi Puspresnas untuk menyiasati kondisi tersebut agar kompetisi debat tetap dapat dilaksanakan. Puspresnas tidak ingin menutup hasrat dan motivasi para peserta didik untuk berprestasi di bidang debat.

Panduan Teknis ini menjelaskan langkah-langkah yang menjadi pilihan terbaik pelaksanaan seleksi dengan tetap memperhatikan dan mewajibkan pelaksanaan Protokol Covid 19, yang ditetapkan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Program ini diharapkan mampu memperoleh potensi-potensi peserta didik yang unggul di bidang debat, dan berkesempatan untuk tampil menunjukan kemampuannya di tingkat internasional.

Prinsip penyelenggaraan kompetisi adalah bahwa para peserta didik tetap dapat berprestasi dengan melaksanakan proses seleksinyakompetisi dari rumah, dengan tujuan untuk melindungi kesehatan dan rasa aman para peserta didik dari bahaya penyebaran virus Covid-19

Membangun antusiasme dan motivasi yang tinggi dari para peserta didik untuk berprestasi di bidang debat

Mendorong peserta didik untuk terus memperluas wawasan/pengetahuan umum agar semakin percaya diri dalam bergaul dan berkomunikasi

Membangun kesadaran dan kepedulian peserta didik akan pentingnya toleransi, kerjasama, dan perbedaan opini sebagai sikap yang harus tumbuh dalam demokrasi yang sehat

1

2

3

Page 13: PANDUAN TEKNIS PELAKSANAAN · pendidikan tinggi. Untuk menjamin pengelolaan yang tertib dan terkontrol dengan baik, diperlukan panduan-panduan yang memuat norma, aturan main dan prosedur

3

2. Khusus

Mengembangkan kemampuan peserta didik dalam menyampaikan pendapat, sekaligus berlatih menjadi pendengar yang baik dengan lawan bicara.

Mengembangkan kemampuan berkomunikasi secara efektif dan efisien, dalam bahasa Indonesia ataupun bahasa Inggris.

Melatih kemampuan berpikir kritis, kreatif, analitis, konstruktif dan responsif terhadap isu-isu aktual yang sedang berkembang, baik nasional maupun internasional.

Memperkuat karakter peserta didik untuk dapat bersikap sportif, berani, konsisten, serta bertanggungjawab atas pendapat dan keputusan menentukan pilihan.

DASAR HUKUM

1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional;

2. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 Tentang Pemerintahan Daerah;

3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 35 Tahun 2014 Tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 Tentang Perlindungan Anak;

4. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 55 Tahun 2005 Tentang Dana Perimbangan

5. Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 Tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan;

6. Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2020 Tentang Pembatasan Sosial Berskala Besar Dalam Rangka Percepatan Penanganan Corona Virus Disease 2019 (Covid -19);

Page 14: PANDUAN TEKNIS PELAKSANAAN · pendidikan tinggi. Untuk menjamin pengelolaan yang tertib dan terkontrol dengan baik, diperlukan panduan-panduan yang memuat norma, aturan main dan prosedur

4

7. Peraturan Presiden Nomor 87 tahun 2017 Tentang Penguatan Pendidikan Karakter;

8. Peraturan Presiden Nomor 18 Tahun 2020 Tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Tahun 2020 - 2024;

9. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 34 Tahun 2006 tentang Jurian Prestasi Peserta Didik yang Memiliki Potensi Kecerdasan dan/atau Bakat Istimewa;

10. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 19 Tahun 2007 Tentang Standar Pengelolaan Pendidikan oleh Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah;

11. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 39 Tahun 2008 Tentang Pembinaan Kesiswaan;

12. Peraturaan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 62 Tahun 2014 Tentang Kegiatan Ekstrakurikuler pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah

13. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2018 tentang Penguatan Pendidikan Karakter pada Satuan Pendidikan Formal;

14. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 45 Tahun 2019

tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan;

15. Peraturaan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 2020 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 45 tahun 2019 tentang Organisasi dan Tata Keja Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan;

16. Peraturaan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2020 tentang Petunjuk Teknis BOS Reguler

17. Keputusan Bersama Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Kementerian Agama, Kemeterian Kesehatan, Kementerian Dalam Negeri tanggal 15 Juni 2020 tentang Panduan Penyelenggaraan Pembelajaran Pada Tahun Ajaran dan Tahun Akademi Baru Di Masa Pandemi Corona Virus Disease (COVID-19);

18. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor HK. 01.07/MENKES/382/2020 tentang Protokol Kesehatan Bagi Masyarakat Di Tempat dan Fasilitas Umum Dalam Rangka Pencegahan dan Pengendalian Corona Virus Disease (COVID-19);

19. DIPA (Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran) Pusat Prestasi Nasional Tahun 2020, Beserta Perubahannya.

Page 15: PANDUAN TEKNIS PELAKSANAAN · pendidikan tinggi. Untuk menjamin pengelolaan yang tertib dan terkontrol dengan baik, diperlukan panduan-panduan yang memuat norma, aturan main dan prosedur

5

Sasaran kegiatan ini adalah peserta didik SMA/MA/sederajat di seluruh Indonesia, yang telah lolos seleksi NSDC dan LDBI tingkat Provinsi.

SASARAN

Berkembangnya antusiasme yang tinggi dari seluruh peserta untuk mengikuti perlombaan

Berkembangnya kemampuan berpikir kritis peserta didik mengenai isu-isu aktual yang sedang terjadi di dalam maupun luar negeri

Berkembangnya kesadaran peserta didik akan pentingnya toleransi dan menghormati perbedaan opini

Dihasilkannya juara nasional kategori tim dan individu dari pelaksanaan LDBI dan NSDC yang diikuti oleh masing-masing 35 tim peserta dari perwakilan 34 provinsi dan 1 tim Sekolah Indonesia Luar Negeri (SILN)

Dihasilkan 15 pembicara terbaik NSDC yang akan diikutkan dalam training camp seleksi delegasi Indonesia untuk WSDC 2021

HASIL YANG DIINGINKAN (OUTPUT)

1

2

3

4

5

Page 16: PANDUAN TEKNIS PELAKSANAAN · pendidikan tinggi. Untuk menjamin pengelolaan yang tertib dan terkontrol dengan baik, diperlukan panduan-panduan yang memuat norma, aturan main dan prosedur

6

RUANG LINGKUP

Ruang lingkup LDBI dan NSDC tahun 2020 ini meliputi: 1. Bidang Sains yang dilombakan yakni debat dalam bahasa Indonesia dan

bahasa Inggris,2. Jangkauan wilayah sasaran: semua kabupaten/kota dalam lingkup 34 provinsi

di Indonesia dan satuan pendidikan Indonesia di luar negeri,3. Keterlibatan penyelenggara: Puspresnas, Dinas Pendidikan Provinsi, LPMP,

dan Gugus Tugas Covid-19 Pusat & Daerah, dan4. Lingkup proses, yang meliputi:

• penyiapan panduan umum dan panduan teknis pelaksanaan LDBI dan NSDC dalam masa Pandemi Covid-19 sesuai protokol kesehatan Covid-19,

• pelaksanaan kompetisi oleh peserta dari rumah dengan mekanisme daring,

• pengawasan lomba oleh unsur daerah, pusat, dan memanfaatkan bantuan teknologi,

• penilaian oleh tim juri dari penyelenggara pusat (Puspresnas), dan• pengambilan keputusan pemenang kompetisi dan

pengumumannya

KETENTUAN DAN BATASAN UMUM

1. Daring (online) adalah metode komunikasi dalam jaringan internet2. Lomba secara daring adalah lomba yang menggunakan sarana jaringan

internet sebagai media transfer data dan informasi secara real-time (instan)

3. Protokol kesehatan Covid-19 adalah suatu prosedur/SOP atau tata cara yang diatur oleh Kementerian Kesehatan dalam rangka menyikapi pandemi virus Covid-19 untuk menghindari penularan/penyebaran virus Covid-19 dari satu orang ke orang lain.

4. Surel kependekan dari surat elektronik (e-mail).

Page 17: PANDUAN TEKNIS PELAKSANAAN · pendidikan tinggi. Untuk menjamin pengelolaan yang tertib dan terkontrol dengan baik, diperlukan panduan-panduan yang memuat norma, aturan main dan prosedur

7

Page 18: PANDUAN TEKNIS PELAKSANAAN · pendidikan tinggi. Untuk menjamin pengelolaan yang tertib dan terkontrol dengan baik, diperlukan panduan-panduan yang memuat norma, aturan main dan prosedur

8

Ketentuan Protokol Kesehatan Covid-19.

02

Prinsip Umum

Protokol Kompetisi Daring

Sistem Mekanisme Lomba

Protokol Kesehatan Individu

1. Peserta

2. Orang Tua

3. Panitia

4. Juri

Page 19: PANDUAN TEKNIS PELAKSANAAN · pendidikan tinggi. Untuk menjamin pengelolaan yang tertib dan terkontrol dengan baik, diperlukan panduan-panduan yang memuat norma, aturan main dan prosedur

9

Setiap orang harus berusaha untuk tidak tertular dan tidak menularkan virus Covid-19 dengan mencegah masuk/keluarnya droplet melalui mulut, hidung, dan mata. Cara-cara yang harus dilakukan adalah:

1. Perlindungan Kesehatan Individu

Membersihkan tangan secara teratur dengan cuci tangan pakai sabun dan air mengalir atau menggunakan cairan antiseptik berbasis alkohol /hand sanitizer. Selalu menghindari menyentuh mata, hidung dan mulut dengan tangan yang tidak bersih (terkontaminasi droplet virus).

Menjaga jarak minimal satu meter dengan orang lain untuk menghindari terkena droplet dari orang yang bicara, batuk, atau bersin serta menghindari kerumunan, keramaian, dan berdesakan. Jika tidak memungkinkan melakukan jaga jarak maka dapat dilakukan dengan berbagai rekayasa administrasi dan teknis lainnya.

Menggunakan alat pelindung diri berupa masker yang menutupi hidung dan mulut, hingga dagu, jika harus keluar rumah atau berinteraksi dengan orang lain yang tidak diketahui status kesehatannya (yang mungkin dapat menularkan COVID-19). Apabila menggunakan masker kain, sebaiknya gunakan masker kain 3 lapis.

Meningkatkan daya tahan tubuh dengan menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat seperti mengkonsumsi gizi seimbang, aktivitas fisik minimal 30 menit sehari dan istirahat yang cukup serta menghindari faktor risiko penyakit.

PRINSIP UMUM

Page 20: PANDUAN TEKNIS PELAKSANAAN · pendidikan tinggi. Untuk menjamin pengelolaan yang tertib dan terkontrol dengan baik, diperlukan panduan-panduan yang memuat norma, aturan main dan prosedur

10

Perlindungan kesehatan masyarakat menjadi tugas dan tanggung jawab para pengelola, penyelenggara, atau penanggung jawab tempat dan fasilitas umum.

1. Perlindungan Kesehatan Masyarakat

1) Melakukan promosi, sosialisasi, dan edukasi kesehatan dengan berbagai media.2) Melakukan perlindungan (protect)

a. Unsur Pencegahan (prevent)

• melakukan disinfeksi terhadap semua permukaan tempat/ruangan dan semua peralatan secara berkala.

• pengaturan jaga jarak.• penyediaan sarana cuci tangan yang mudah diakses dan

memenuhi standar atau penyediaan hand sanitizer.• penapisan kesehatan orang-orang yang akan masuk/

berada di tempat.

1) Untuk fasilitasi dalam deteksi dini, berkoordinasi dengan dinas kesehatan setempat atau fasilitas pelayanan kesehatan.2) Melakukan pemantauan kondisi kesehatan (gejala batuk, pilek, flu, nyeri tenggorokan, sesak nafas, atau demam) terhadap semua orang yang ada di tempat dan fasilitas umum.

b. Unsur Penemuan Kasus (detect)

Penanganan untuk mencegah terjadinya penyebaran yang lebih luas, antara lain berkoordinasi dengan dinas kesehatan setempat atau fasilitas pelayanan kesehatan untuk melakukan pelacakan kontak erat, pemeriksaan rapid test atau RT-PCR, serta penanganan lain sesuai kebutuhan.

c. Unsur Penanganan secara Cepat dan Efektif (respond)

Page 21: PANDUAN TEKNIS PELAKSANAAN · pendidikan tinggi. Untuk menjamin pengelolaan yang tertib dan terkontrol dengan baik, diperlukan panduan-panduan yang memuat norma, aturan main dan prosedur

11

PROTOKOL KOMPETISI DARING

Dengan memperhatikan dinamika persebaran Covid-19, pelaksanaan kompetisi daring mempertimbangkan ketentuan berikut:

1. Peserta mengikuti kompetisi dari rumah.2. Jika peserta mengalami kendala teknis, peserta dapat mengikuti kompetisi

dari sekolah dengan:

a. mendapat persetujuan tertulis dari orangtua,b. mendapat persetujuan tertulis dari sekolah/Dinas Pendidikan, danc. menerapkan protokol kesehatan secara maksimal.

SISTEM MEKANISME LOMBA

1. LDBI dan NSDC dilakukan secara daring.2. Peserta mengikuti lomba dari rumah, didampingi orangtuanya, bisa didampingi

pula dari unsur sekolah, wakil juri, atau kepanitiaan setempat yang diprakarsai oleh Dinas Pendidikan setempat.

3. Dalam menjalankan kegiatan, setiap pihak harus mendisplinkan dirinya dapat mengikuti protokol kesehatan Covid-19 sesuai porsi masing-masing.

Page 22: PANDUAN TEKNIS PELAKSANAAN · pendidikan tinggi. Untuk menjamin pengelolaan yang tertib dan terkontrol dengan baik, diperlukan panduan-panduan yang memuat norma, aturan main dan prosedur

12

a. Mengikuti lomba dari rumah.b. Memastikan kondisi sehat diri untuk mengikuti lomba. Jika anak sakit

seperti demam, batuk, pilek, diare, ada riwayat kontak dengan OTG/ODP/PDP/konfirmasi COVID-19 dan lain-lain segera hubungi petugas.

c. Menggunakan peralatan protokol Kesehatan anak yaitu: masker kain, hand sanitazer, sarung tangan, face shield (sesuai kebutuhan).

d. Menyiapkan perlengkapan lomba yaitu: komputer/ gadget, jaringan internet, peralatan lomba dan perlengkapan lomba yang dibutuhkan.

e. Mengisi surat/pernyataan integritas dalam mengikuti lomba

1. Peserta

2. Orang Tua

PROTOKOL KESEHATAN INDIVIDU

a. Mendampingi anak mengikuti lomba di rumah.b. Memastikan anak dalam kondisi sehat untuk mengikuti lomba. Jika anak

sakit seperti demam, batuk, pilek, diare, ada riwayat kontak dengan OTG/ODP/PDP/konfirmasi COVID-19 dan lain-lain segera hubungi petugas kesehatan untuk menunda dan menyampaikan kepada Juri.

c. Memastikan orang tua dalam keadaan sehat (tidak batuk, pilek, demam, dan lain-lain) dan tidak ada riwayat kontak dengan OTG/ODP/PDP/konfirmasi COVID-19

d. Menyiapkan peralatan protokol kesehatan anak: masker kain, hand sanitazer, sarung tangan, face shield (sesuai kebutuhan)

e. Membantu anak menyiapkan perlengkapan lomba: komputer/gadget, jaringan internet, dan perlengkapan lain yang dibutuhkan

f. Mengisi surat/pernyataan integritas anak dalam mengikuti lombag. Mengawasi pelaksanaan lomba

3. PanitiaPersiapan Lomba

a. Memastikan anak mengikuti lomba dari rumah, didampingi orang tuanya, dengan sistem pengawasan lomba sesuai ketentuan.

b. Panitia Lomba membuat pengumuman pemberitahuan mengenai jadwal lomba selama masa pandemi COVID-19, dengan menyertakan nomor telepon/WA/SMS untuk membuat janji temu (daftar) lomba yang akan datang;

Page 23: PANDUAN TEKNIS PELAKSANAAN · pendidikan tinggi. Untuk menjamin pengelolaan yang tertib dan terkontrol dengan baik, diperlukan panduan-panduan yang memuat norma, aturan main dan prosedur

13

c. Membuat jadwal janji keikutsertaan lomba yang akan datang dengan peserta ,orang tua atau pendamping dan pihak sekolah agar terkonfirmasi keikutsertaan berjalan dengan baik (melalui telepon, SMS, WA, dan lain-lain);

d. Memastikan peserta lomba dalam kondisi sehat untuk mengikuti lomba, misalnya dengan menanyakan riwayat demam alergi, riwayat bepergian ke daerah lain/ riwayat kontak dengan Orang Tanpa Gejala (OTG)/Orang Dalam Pemantauan (ODP)/Pasien Dalam Pengawasan (PDP)/konfirmasi COVID-19/pasca COVID-19

e. Mengingatkan orang tua atau pendamping untuk mendampingi anak selama proses lomba sesuai jadwal yang telah ditentukan dengan menyiapkan berbagai persyaratan dan perlengkapannya.

1. Memastikan diri dan panitia lomba lainnya dalam keadaan sehat untuk memberikan pelayanan (tidak demam, batuk, pilek, dan lain-lain)

2. Menggunakan alat pelindung diri yang sesuai dengan prinsip PPI sebelum memulai pelayanan:

Pelaksanaan Lomba

a. Masker kainb. Sarung tangan bila tersedia. Sarung tangan harus diganti untuk setiap

satu sasaran. Jangan menggunakan sarung tangan yang sama untuk lebih dari satu anak. Bila sarung tangan tidak tersedia,

c. petugas mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir setiap sebelum dan sesudah datang kepada sasaran.

d. Alat pelindung diri lain apabila tersedia, seperti pakaian pelindung hazmat kedap air dan face shield.

1. Memastikan diri dan Juri lomba lainnya dalam keadaan sehat untuk memberikan pelayanan (tidak demam, batuk, pilek, dan lain-lain)

2. Menggunakan alat pelindung diri yang sesuai dengan prinsip PPI sebelum memulai pelayanan:

4. JurI

a. Masker kainb. Sarung tangan bila tersedia. Sarung tangan harus diganti untuk

setiap satu sasaran. Bila sarung tangan tidak tersedia, petugas mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir setiap sebelum dan sesudah datang kepada sasaran.

c. Alat pelindung diri lain apabila tersedia, seperti pakaian pelindung hazmat kedap air, dan face shield.

Page 24: PANDUAN TEKNIS PELAKSANAAN · pendidikan tinggi. Untuk menjamin pengelolaan yang tertib dan terkontrol dengan baik, diperlukan panduan-panduan yang memuat norma, aturan main dan prosedur

1403

Ketentuan Dan Persyaratan.Format Debat

Persyaratan Peserta

Ketentuan Dewan Juri

Penilaian

Kepanitian

Jadwal Kompetisi

Page 25: PANDUAN TEKNIS PELAKSANAAN · pendidikan tinggi. Untuk menjamin pengelolaan yang tertib dan terkontrol dengan baik, diperlukan panduan-panduan yang memuat norma, aturan main dan prosedur

15

Kompetisi debat meliputi Lomba Debat Bahasa Indonesia dan National Schools Debating Championship (Bahasa Inggris), yang masing-masing memiliki format yang berbeda, yakni:

1. Lomba Debat Bahasa Indonesia (LDBI) menggunakan format debat Parlemen Asia, dan

2. National Schools Debating Championship (NSDC) menggunakan format World School dan menjadi ajang seleksi untuk lomba debat tingkat dunia atau World Schools Debating Championship (WSDC).

1. Peserta merupakan Warga Negara Indonesia yang bertempat tinggal dan menempuh pendidikan di wilayah Republik Indonesia, atau sedang menempuh pendidikan pada Satuan Pendidikan Indonesia di Luar Negeri.

2. Peserta adalah satu tim yang terdiri atas tiga pendebat dan satu orang pengamat/observer.

3. Peserta belum pernah menjadi pemenang (Juara Tim 1, 2, 3, 4/semifinalis) maupun pembicara terbaik (Best Speakers) dari LDBI dan NSDC tingkat nasional.

4. Peserta telah lolos seleksi LDBI dan NSDC tingkat Provinsi.

5. Peserta mendaftar ulang sebagai peserta tingkat nasional ke Panitia LDBI dan NSDC Pusat Prestasi Nasional.

FORMAT DEBAT

PERSYARATAN PESERTA

Page 26: PANDUAN TEKNIS PELAKSANAAN · pendidikan tinggi. Untuk menjamin pengelolaan yang tertib dan terkontrol dengan baik, diperlukan panduan-panduan yang memuat norma, aturan main dan prosedur

16

Puspresnas bekerjasama dengan berbagai pihak untuk membentuk dewan juri, termasuk dari Universitas Negeri dan Swasta di Indonesia maupun luar negeri; juga melibatkan pembina yang aktif berperan membina debat dari berbagai lembaga dan instansi pemerintah dan komunitas debater. Dewan juri harus memenuhi persyaratan sebagai berikut:

1. memiliki akreditasi penjurian tingkat nasional atau internasional,2. mempunyai pengalaman sebagai debater atau adjudicator dalam

kompetisi nasional atau internasional,3. memahami sistem seleksi yang ditentukan oleh Pusat Prestasi Nasional,

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan,4. aktif berperan dan membina dalam bidang debat, baik di tingkat

kabupaten/kota, Provinsi, Nasional, internasional dan komunitas debat,5. tim juri berjumlah ganjil pada penilaian di setiap tahapan seleksi,6. ditetapkan oleh panitia Pusat Prestasi Nasional, Kementerian Pendidikan

dan Kabudayaan

Penilaian kompetisi debat akan dilakukan pada aspek-aspek berikut:

Isi adalah logika argumentasi yang disampaikan oleh pembicara, terlepas dari gaya bicaranya. Isi dinilai dari kekuatan logika, relevansi argumen, dan penggunaan data-data yang terkait dengan topik debat. Sanggahan terhadap argumentasi video dari dewan juri harus di buktikan logika serta relevansinya. Komponen ini memiliki bobot 40% dari keseluruhan penilaian.

1. Isi (content)

KETENTUAN DEWAN JURI

PENILAIAN

Dewan Juri terdiri atas panel juri inti dan juri undangan. Pada tahun 2020, LDBI dan NSDC tidak menggunakan juri N1 atau juri institusi. Tabulasi LDBI dan NSDC dilakukan oleh tech and tab team (tim Teknik dan tabulasi) dengan menggunakan aplikasi Tabby Cat 2.

DEWAN JURI DAN TABULATOR

Page 27: PANDUAN TEKNIS PELAKSANAAN · pendidikan tinggi. Untuk menjamin pengelolaan yang tertib dan terkontrol dengan baik, diperlukan panduan-panduan yang memuat norma, aturan main dan prosedur

17

Strategi menyangkut bagaimana pembicara memanfaatkan waktu yang diberikan dengan baik, dalam pembuatan video tahap-1 dan menggunakan strategi pembelaan dan perlawanan (tanggapan) dengan baik terhadap video yang diberikan pada tahap-2. Struktur penyampaian juga termasuk dalam strategi. Komponen ini memiliki bobot 20% dari keseluruhan penilaian.

Pada NSDC, penilaian ditentukan berdasarkan aturan dalam sistem World Style. Penilaian individu atau substantive speech berdasarkan pada ketentuan berikut

3. Strategi (strategy)

Tabel 1. Standar Penilaian NSDC

Standar Overall(/100)

Style(/40)

Content(/40)

Strategy(/20)

Exceptional 80 32 32 16

Excellent 76-79 31 31 15-16

Extremely Good 74-75 30 30 15

Very Good 71-73 29 29 14-15

Good 70 28 28 14

Satisfactory 67-69 27 27 13-14

Competent 65-66 26 26 13

Pass 61-64 25 25 12-13

Improvement Needed 60 24 24 12

Penyampaian adalah cara pedebat menyampaikan argumentasinya menyangkut bagaimana pembicara mengontrol dan mengelola bahasa tubuh, volume suara, kontak mata dan variasi ekspresi untuk membuat video pidatonya menarik dan enak didengarkan. Komponen ini memiliki bobot 40% dari keseluruhan penilaian.

2. Penyampaian (style)

Page 28: PANDUAN TEKNIS PELAKSANAAN · pendidikan tinggi. Untuk menjamin pengelolaan yang tertib dan terkontrol dengan baik, diperlukan panduan-panduan yang memuat norma, aturan main dan prosedur

18

Tabel 2. Standar Penilaian LDBI

67 Pendebat tidak bicara sama sekali.

68-69 Pendebat berbicara tetapi isi pidatonya tidak berbobot.

70-73 Substansi argumen berbobot tetapi struktur tidak jelas.

74 Substansi dan struktur pidato hampir lengkap

75 RATA-RATA (struktur lengkap, tugas terpenuhi, respon cukup, menerima/memberi interupsi, argumen jelas meskipun terdapat kekurangan).

76 Penampilan sedikit di atas rata-rata.

77-79 Struktur lengkap, ide revolusioner.

80-81 Nilai yang layak untuk tim di babak final

82-83 Sempurna

Puspresnas, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, akan membentuk panitia pusat untuk pelaksanaan lomba debat, baik Lomba Debat Bahasa Indonesia (LDBI) dan National Schools Debating Championship (NSDC).

Pelaksanaan debat secara daring bidang Lomba Debat Bahasa Indonesia (LDBI) dan National Schools Debating Championship (NSDC) dilaksanakan berdasarkan tahapan sebagai berikut

1. Pendaftaran ulang peserta LDBI dan NSDC dilaksanakan pada 17 September 2020 sampai dengan 10 Oktober 2020.

2. Pelaksanaan LDBI tingkat Nasional dilaksanakan pada tanggal 18 s.d 23 Oktober 2020.

3. Pelaksanaan NSDC tingkat Nasional dilaksanakan pada tanggal 22 s.d 27 Oktober 2020.

4. Penjurian akan dilaksanakan oleh dewan juri pusat yang ditetapkan oleh Pusat Prestasi Nasional.

5. Pada saat pelaksanaan tingkat Nasional, seluruh dewan juri pusat berada pada satu tempat atau lokasi dan waktu yang ditentukan Pusat Prestasi Nasional.

KEPANITIAAN

WAKTU PELAKSANAAN

Page 29: PANDUAN TEKNIS PELAKSANAAN · pendidikan tinggi. Untuk menjamin pengelolaan yang tertib dan terkontrol dengan baik, diperlukan panduan-panduan yang memuat norma, aturan main dan prosedur

19

Jadwal pelaksanaan tingkat nasional pada program LDBI dan NSDC 2020 adalah sebagai berikut:

JADWAL KOMPETISI

JADWAL PELAKSANAANLOMBA DEBAT BAHASA INDONESIA (LDBI)

16 Oktober 2020

WIB WITA WIT DURASI KEGIATAN

MULAI SELESAI MULAI SELESAI MULAI SELESAI

18:30 19:00 19:30 20:00 20:30 21:00 30 Persiapan Pembukaan

17 Oktober 2020

WIB WITA WITDURASI KEGIATAN

MULAI SELESAI MULAI SELESAI MULAI SELESAI

07:00 08:00 08:00 09:00 09:00 10:00 60 Online Check-in

08:00 09:00 09:00 10:00 10:00 11:00 60 Seminar Debat

09:00 09:15 10:00 10:15 11:00 11:15 15

Babak Ujicoba/Dummy Rounds

Match Up

09:15 09:25 10:15 10:25 10:15 11:25 10 Penyampaian Mosi

09:25 10:55 10:25 10:55 10:25 11:55 30 Casebuilding

09:55 11:10 10:55 12:10 11:55 13:10 75 Debat

11:10 11:30 12:10 12:30 13:10 13:30 20 Deliberasi juri

11:30 11:45 12:30 12:45 13:30 13:45 15 Penjurian Verbal

11:45 12:15 12:45 13:15 13:45 14:15 30 Buffer

12:15 13:15 13:15 14:15 14:15 15:15 60 Wrap Up dan Evaluasi

Dummy Round

No. TANGGAL WAKTU KEGIATAN

1 17 Oktober 2020 10:00 - 12:00 WIB Pembukaan

2 27 Oktober 2020 16:00 - 18:00 WIB Penutupan

Page 30: PANDUAN TEKNIS PELAKSANAAN · pendidikan tinggi. Untuk menjamin pengelolaan yang tertib dan terkontrol dengan baik, diperlukan panduan-panduan yang memuat norma, aturan main dan prosedur

20

Virtual Workshop

WIB WITA WIT DURASI KEGIATAN

Bahasa IndonesiaMULAI SELESAI MULAI SELESAI MULAI SELESAI

07:00 08:00 08:00 09:00 09:00 10:00 60 Online Check-in

08:00 10:00 09:00 11:00 10:00 12:00 120 Materi 1: Pengantar Debat• Prinsip, aturan, dan

prosedur dasar debat• Teknik bicara

10:00 12:00 11:00 13:00 12:00 14:00 120 Materi 2:Argumen• Dari klaim ke argumen

yang logis• Sanggahan yang

efektif• Analisis mosi debat

12:00 13:00 13:00 14:00 14:00 15:00 60 Istirahat

13:00 15:00 14:00 16:00 15:00 17:00 120

Materi 3: Teknik persuasi• Model persuasi• Menawarkan solusi

efektif

Page 31: PANDUAN TEKNIS PELAKSANAAN · pendidikan tinggi. Untuk menjamin pengelolaan yang tertib dan terkontrol dengan baik, diperlukan panduan-panduan yang memuat norma, aturan main dan prosedur

21

07:00 08:00 08:00 09:00 09:00 10:00 60 Online Check-in

08:00 08:15 09:00 09:15 10:00 10:15 60 Match Up

08:15 08:25 09:15 09:25 10:15 10:25 10

Babak Penyisihan

1

Penyampaian Mosi

08:25 08:55 09:25 09:55 10:25 10:55 30 Casebuilding

08:55 10:10 10:55 12:10 10:55 13:10 75 Debat

10:10 10:30 12:10 12:30 13:10 13:30 20 Deliberasi juri

10:30 10:45 12:30 12:45 13:30 13:45 15 Penjurian Verbal

10:45 11:15 12:45 13:15 13:45 14:15 30 Buffer

11:15 13:15 13:15 14:15 14:15 15:15 60 Istirahat

13:15 13:30 14:15 14:30 15:15 15:30 15

Babak Penyisihan

2

Match Up

13:30 13:30 14:30 14:40 15:30 15:40 10 Penyampaian Mosi

13:40 14:10 14:40 15:10 15:40 16:10 30 Casebuilding

14:10 15:25 15:10 16:25 16:10 17:25 75 Debat

15:25 15:35 16:25 16:35 17:25 17:30 20 Deliberasi juri

15:35 15:45 16:35 16:45 17:30 17:45 15 Penjurian Verbal

18 Oktober 2020

WIB WITA WIT DURASI KEGIATANMULAI SELESAI MULAI SELESAI MULAI SELESAI

Page 32: PANDUAN TEKNIS PELAKSANAAN · pendidikan tinggi. Untuk menjamin pengelolaan yang tertib dan terkontrol dengan baik, diperlukan panduan-panduan yang memuat norma, aturan main dan prosedur

22

07:00 08:00 08:00 09:00 09:00 10:00 60 Online Check-in

08:00 10:00 09:00 11:00 10:00 12:00 120

Materi 4: Melatih Tim Debat• Prinsip pelatihan

debat• Strategi menggali dan

mengolah informasi

10:00 12:00 11:00 13:00 12:00 14:00 120

Materi 5:Penjurian• Prinsip-prinsip

penjurian• Teknik penilaian

12:00 13:00 13:00 14:00 14:00 15:00 60 Istirahat

13:00 15:00 14:00 16:00 15:00 17:00 120

Materi 6: Post Test• Praktik debat dan

penjurian

15:00 15:30 16:00 16:30 17:00 17:30 30 Wrap Up dan Evaluasi

Virtual Workshop

WIB WITA WIT DURASI KEGIATAN

Bahasa IndonesiaMULAI SELESAI MULAI SELESAI MULAI SELESAI

Page 33: PANDUAN TEKNIS PELAKSANAAN · pendidikan tinggi. Untuk menjamin pengelolaan yang tertib dan terkontrol dengan baik, diperlukan panduan-panduan yang memuat norma, aturan main dan prosedur

23

WIB WITA WIT DURASI KEGIATAN

MULAI SELESAI MULAI SELESAI MULAI SELESAI

19 Oktober 2020

07:00 08:00 08:00 09:00 09:00 10:00 60 Online Check-in

08:00 08:15 09:00 09:15 10:00 10:15 15 Match Up

08:15 08:25 09:15 09:25 10:15 10:25 10

Babak Penyisihan

3

Penyampaian Mosi

08:25 08:55 09:25 09:55 10:25 10:55 30 Casebuilding

08:55 10:10 10:55 12:10 10:55 13:10 75 Debat

10:10 10:30 12:10 12:30 13:10 13:30 20 Deliberasi juri

10:30 10:45 12:30 12:45 13:30 13:45 15 Penjurian Verbal

10:45 11:15 12:45 13:15 13:45 14:15 30 Buffer

11:15 13:15 13:15 14:15 14:15 15:15 60 Istirahat

13:15 13:30 14:15 14:30 15:15 15:30 15

Babak Penyisihan

4

Match Up

13:30 13:30 14:30 14:40 15:30 15:40 10 Penyampaian Mosi

13:40 14:10 14:40 15:10 15:40 16:10 30 Casebuilding

14:10 15:25 15:10 16:25 16:10 17:25 75 Debat

15:25 15:35 16:25 16:35 17:25 17:30 20 Deliberasi juri

15:35 15:45 16:35 16:45 17:30 17:45 15 Penjurian Verbal

Page 34: PANDUAN TEKNIS PELAKSANAAN · pendidikan tinggi. Untuk menjamin pengelolaan yang tertib dan terkontrol dengan baik, diperlukan panduan-panduan yang memuat norma, aturan main dan prosedur

24

20 Oktober 2020

07:00 08:00 08:00 09:00 09:00 10:00 60 Online Check-in

08:00 08:15 09:00 09:15 10:00 10:15 15 Match Up

08:15 08:25 09:15 09:25 10:15 10:25 10

Babak Penyisihan

5

Penyampaian Mosi

08:25 08:40 09:25 09:40 10:25 10:40 15 Casebuilding

08:40 09:55 09:40 10:55 10:40 11:55 75 Debat

09:55 10:25 10:55 11:25 11:55 12:25 30 Deliberasi juri

10:25 10:40 11:25 11:40 12:25 12:40 15 Penjurian Verbal

10:40 11:10 11:40 12:10 12:40 13:10 30 Buffer

11:10 11:45 12:10 12:45 13:10 13:45 35 Lunch Break

11:45 12:00 12:45 13:00 13:45 14:00 15

Babak Per

delapan besar

Match Up

12:00 12:10 13:00 13:10 14:00 14:10 10 Penyampaian Mosi

12:10 12:25 13:10 13:25 14:10 14:25 15 Casebuilding

12:25 13:40 13:25 14:40 14:25 15:40 75 Debat

13:40 14:30 14:40 15:30 15:40 16:30 50 Deliberasi juri

14:30 14:45 15:30 15:45 16:30 16:45 15 Penjurian Verbal

14:45 15:15 15:45 16:15 16:45 17:15 30 Buffer

15:15 15:30 16:15 16:30 17:15 17:30 15

Babak Per

empat besar

Match Up

15:30 15:40 16:30 16:40 17:30 17:40 10 Penyampaian Mosi

15:40 15:55 16:40 16:55 17:40 17:55 15 Casebuilding

15:55 17:10 16:55 18:10 17:55 19:10 75 Debat

17:10 18:00 18:10 19:00 19:10 20:00 50 Deliberasi juri

18:00 18:15 19:00 19:15 20:00 20:15 15 Pengumuman juri

WIB WITA WITDURASI KEGIATAN

MULAI SELESAI MULAI SELESAI MULAI SELESAI

Page 35: PANDUAN TEKNIS PELAKSANAAN · pendidikan tinggi. Untuk menjamin pengelolaan yang tertib dan terkontrol dengan baik, diperlukan panduan-panduan yang memuat norma, aturan main dan prosedur

25

07:00 08:00 08:00 09:00 09:00 10:00 60 Online Check-in

08:00 08:15 09:00 09:15 10:00 10:15 15 Match Up

08:15 08:25 09:15 09:25 10:15 10:25 10

Babak Semifinal

Penyampaian Mosi

08:25 08:55 09:25 09:55 10:25 10:55 30 Casebuilding

08:55 10:10 10:55 12:10 10:55 13:10 75 Debat

10:10 10:30 12:10 12:30 13:10 13:30 20 Deliberasi juri

10:30 10:45 12:30 12:45 13:30 13:45 15 Pengumuman juri

10:45 11:15 12:45 13:15 13:45 14:15 30 Buffer

11:15 13:15 13:15 14:15 14:15 15:15 60 Istirahat

13:15 13:30 14:15 14:30 15:15 15:30 15

Babak Grand final

Match Up

13:30 13:30 14:30 14:40 15:30 15:40 10 Penyampaian Mosi

13:40 14:10 14:40 15:10 15:40 16:10 30 Casebuilding

14:10 15:25 15:10 16:25 16:10 17:25 75 Debat

15:25 15:35 16:25 16:35 17:25 17:30 20 Deliberasi juri

15:35 15:45 16:35 16:45 17:30 17:45 15 Istirahat

21 Oktober 2020

WIB WITA WITDURASI KEGIATAN

MULAI SELESAI MULAI SELESAI MULAI SELESAI

Page 36: PANDUAN TEKNIS PELAKSANAAN · pendidikan tinggi. Untuk menjamin pengelolaan yang tertib dan terkontrol dengan baik, diperlukan panduan-panduan yang memuat norma, aturan main dan prosedur

26

JADWAL PELAKSANAANNATIONAL SCHOOLS DEBATING CHAMPIONSHIP (NSDC)

22 Oktober 2020

WIB WITA WITDURASI KEGIATAN

MULAI SELESAI MULAI SELESAI MULAI SELESAI

12:00 16:00 240 Judge Check in

16:00 18:30 150 Judge Briefing

23 Oktober 2020

WIB WITA WITDURASI KEGIATAN

MULAI SELESAI MULAI SELESAI MULAI SELESAI

07:00 08:00 08:00 09:00 09:00 10:00 60 Online Check-in

08:00 09:00 09:00 10:00 10:00 11:00 60 Seminar Debat

09:00 09:15 10:00 10:15 11:00 11:15 15

Babak Ujicoba/Dummy Rounds

Match Up

09:15 09:25 10:15 10:25 10:15 11:25 10 Penyampaian Mosi

09:25 10:55 10:25 10:55 10:25 11:55 30 Casebuilding

09:55 11:10 10:55 12:10 11:55 13:10 75 Debat

11:10 11:30 12:10 12:30 13:10 13:30 20 Deliberasi juri

11:30 11:45 12:30 12:45 13:30 13:45 15 Penjurian Verbal

11:45 12:15 12:45 13:15 13:45 14:15 30 Buffer

12:15 13:15 13:15 14:15 14:15 15:15 60 Wrap Up dan Evaluasi

Dummy Round

Page 37: PANDUAN TEKNIS PELAKSANAAN · pendidikan tinggi. Untuk menjamin pengelolaan yang tertib dan terkontrol dengan baik, diperlukan panduan-panduan yang memuat norma, aturan main dan prosedur

27

Virtual Workshop

WIB WITA WIT DURASI KEGIATAN

Bahasa InggrisMULAI SELESAI MULAI SELESAI MULAI SELESAI

07:00 08:00 08:00 09:00 09:00 10:00 60 Online Check-in

08:00 10:00 09:00 11:00 10:00 12:00 120

Section 1: Pengantar Debat• Introduction to basic

principle, rules and procedures

• Speech Technique

10:00 12:00 11:00 13:00 12:00 14:00 120

Materi 2:Argumentation• From claim to logical

arguments Effective Rebuttal

• Motions and burden of proof

12:00 13:00 13:00 14:00 14:00 15:00 60 Istirahat

13:00 15:00 14:00 16:00 15:00 17:00 120

Materi 3: How to persuade• The basic model of

persuasion• How to introduce

problems, objectively define concepts and promote effective solutions

Page 38: PANDUAN TEKNIS PELAKSANAAN · pendidikan tinggi. Untuk menjamin pengelolaan yang tertib dan terkontrol dengan baik, diperlukan panduan-panduan yang memuat norma, aturan main dan prosedur

28

07:00 08:00 08:00 09:00 09:00 10:00 60 Online Check-in

08:00 08:15 09:00 09:15 10:00 10:15 60 Match Up

08:15 08:25 09:15 09:25 10:15 10:25 10

Preliminary Round 1

Motion Release

08:25 08:55 09:25 09:55 10:25 10:55 30 Casebuilding

08:55 10:10 10:55 12:10 10:55 13:10 75 Debate

10:10 10:30 12:10 12:30 13:10 13:30 20 Deliberation

10:30 10:45 12:30 12:45 13:30 13:45 15 Verbal Adjudication

10:45 11:15 12:45 13:15 13:45 14:15 30 Buffer

11:15 13:15 13:15 14:15 14:15 15:15 60 Break

13:15 13:30 14:15 14:30 15:15 15:30 15

Preliminary Round 2

Match Up

13:30 13:30 14:30 14:40 15:30 15:40 10 Motion Release

13:40 14:10 14:40 15:10 15:40 16:10 30 Casebuilding

14:10 15:25 15:10 16:25 16:10 17:25 75 Debate

15:25 15:35 16:25 16:35 17:25 17:30 20 Deliberation

15:35 15:45 16:35 16:45 17:30 17:45 15 Verbal Adjudication

24 Oktober 2020

WIB WITA WIT DURASI KEGIATAN

MULAI SELESAI MULAI SELESAI MULAI SELESAI

Page 39: PANDUAN TEKNIS PELAKSANAAN · pendidikan tinggi. Untuk menjamin pengelolaan yang tertib dan terkontrol dengan baik, diperlukan panduan-panduan yang memuat norma, aturan main dan prosedur

29

07:00 08:00 08:00 09:00 09:00 10:00 60 Online Check-in

08:00 10:00 09:00 11:00 10:00 12:00 120

Session 4:Coaching

• Principle of coaching debate teams

• Strategy of research

10:00 12:00 11:00 13:00 12:00 14:00 120

Session 5:Adjudication

• Principle of adjudication

• Technique of assessment

12:00 13:00 13:00 14:00 14:00 15:00 60 Break

13:00 15:00 14:00 16:00 15:00 17:00 120

Session 6:Post test: Adjudication and debate in practice

15:00 15:30 16:00 16:30 17:00 17:30 30 Wrap Up dan Evaluasi

Virtual Workshop

WIB WITA WIT DURASI KEGIATAN

Bahasa InggrisMULAI SELESAI MULAI SELESAI MULAI SELESAI

Page 40: PANDUAN TEKNIS PELAKSANAAN · pendidikan tinggi. Untuk menjamin pengelolaan yang tertib dan terkontrol dengan baik, diperlukan panduan-panduan yang memuat norma, aturan main dan prosedur

30

25 Oktober 2020

07:00 08:00 08:00 09:00 09:00 10:00 60 Online Check-in

08:00 08:15 09:00 09:15 10:00 10:15 15 Match Up

08:15 08:25 09:15 09:25 10:15 10:25 10

Preliminary Round 3

Motion Release

08:25 08:55 09:25 09:55 10:25 10:55 30 Casebuilding

08:55 10:10 10:55 12:10 10:55 13:10 75 Debate

10:10 10:30 12:10 12:30 13:10 13:30 20 Deliberation

10:30 10:45 12:30 12:45 13:30 13:45 15 Verbal Adjudication

10:45 11:15 12:45 13:15 13:45 14:15 30 Buffer

11:15 13:15 13:15 14:15 14:15 15:15 60 Break

13:15 13:30 14:15 14:30 15:15 15:30 15

Preliminary Round 4

Match Up

13:30 13:30 14:30 14:40 15:30 15:40 10 Motion Release

13:40 14:10 14:40 15:10 15:40 16:10 30 Casebuilding

14:10 15:25 15:10 16:25 16:10 17:25 75 Debat

15:25 15:35 16:25 16:35 17:25 17:30 20 Deliberation

15:35 15:45 16:35 16:45 17:30 17:45 15 Verbal Adjudication

WIB WITA WITDURASI KEGIATAN

MULAI SELESAI MULAI SELESAI MULAI SELESAI

Page 41: PANDUAN TEKNIS PELAKSANAAN · pendidikan tinggi. Untuk menjamin pengelolaan yang tertib dan terkontrol dengan baik, diperlukan panduan-panduan yang memuat norma, aturan main dan prosedur

31

26 Oktober 2020

07:00 08:00 08:00 09:00 09:00 10:00 60 Online Check-in

08:00 08:15 09:00 09:15 10:00 10:15 15 Match Up

08:15 08:25 09:15 09:25 10:15 10:25 10

Preliminary Round 5

Motion Release

08:25 08:40 09:25 09:40 10:25 10:40 15 Casebuilding

08:40 09:55 09:40 10:55 10:40 11:55 75 Debate

09:55 10:25 10:55 11:25 11:55 12:25 30 Deliberation

10:25 10:40 11:25 11:40 12:25 12:40 15 Result Announcement

10:40 11:10 11:40 12:10 12:40 13:10 30 Buffer

11:10 11:45 12:10 12:45 13:10 13:45 35 Lunch Break

11:45 12:00 12:45 13:00 13:45 14:00 15

Octofinals

Match Up

12:00 12:10 13:00 13:10 14:00 14:10 10 Motion Release

12:10 12:25 13:10 13:25 14:10 14:25 15 Casebuilding

12:25 13:40 13:25 14:40 14:25 15:40 75 Debate

13:40 14:30 14:40 15:30 15:40 16:30 50 Deliberation

14:30 14:45 15:30 15:45 16:30 16:45 15 Result Announcement

14:45 15:15 15:45 16:15 16:45 17:15 30 Buffer

15:15 15:30 16:15 16:30 17:15 17:30 15

Quarterfinals

Match Up

15:30 15:40 16:30 16:40 17:30 17:40 10 Motion Release

15:40 15:55 16:40 16:55 17:40 17:55 15 Casebuilding

15:55 17:10 16:55 18:10 17:55 19:10 75 Debate

17:10 18:00 18:10 19:00 19:10 20:00 50 Deliberation

18:00 18:15 19:00 19:15 20:00 20:15 15 Result Announcement

WIB WITA WITDURASI KEGIATAN

MULAI SELESAI MULAI SELESAI MULAI SELESAI

Page 42: PANDUAN TEKNIS PELAKSANAAN · pendidikan tinggi. Untuk menjamin pengelolaan yang tertib dan terkontrol dengan baik, diperlukan panduan-panduan yang memuat norma, aturan main dan prosedur

32

07:00 08:00 08:00 09:00 09:00 10:00 60 Online Check-in

08:00 08:15 09:00 09:15 10:00 10:15 15 Match Up

08:15 08:25 09:15 09:25 10:15 10:25 10

Semifinal

Motion Release

08:25 08:55 09:25 09:55 10:25 10:55 30 Casebuilding

08:55 10:10 10:55 12:10 10:55 13:10 75 Debate

10:10 10:30 12:10 12:30 13:10 13:30 20 Deliberation

10:30 10:45 12:30 12:45 13:30 13:45 15 Result Announcement

10:45 11:15 12:45 13:15 13:45 14:15 30 Buffer

11:15 13:15 13:15 14:15 14:15 15:15 60 Break

13:15 13:30 14:15 14:30 15:15 15:30 15

Grand final

Match Up

13:30 13:30 14:30 14:40 15:30 15:40 10 Motion Release

13:40 14:10 14:40 15:10 15:40 16:10 30 Casebuilding

14:10 15:25 15:10 16:25 16:10 17:25 75 Debate

15:25 15:35 16:25 16:35 17:25 17:30 20 Deliberation

15:35 15:45 16:35 16:45 17:30 17:45 15 Break

27 Oktober 2020

WIB WITA WIT DURASI KEGIATAN

MULAI SELESAI MULAI SELESAI MULAI SELESAI

PENGUMUMAN

Hasil seleksi debat secara daring pada program Lomba Debat Bahasa Indonesia (LDBI) dan National Schools Debating Championship (NSDC) akan diinformasikan secara resmi melalui Surat Keputusan Kepala Pusat Prestasi Nasional, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan kepada Dinas Pendidikan Provinsi di seluruh Indonesia.

Page 43: PANDUAN TEKNIS PELAKSANAAN · pendidikan tinggi. Untuk menjamin pengelolaan yang tertib dan terkontrol dengan baik, diperlukan panduan-panduan yang memuat norma, aturan main dan prosedur

33

Page 44: PANDUAN TEKNIS PELAKSANAAN · pendidikan tinggi. Untuk menjamin pengelolaan yang tertib dan terkontrol dengan baik, diperlukan panduan-panduan yang memuat norma, aturan main dan prosedur

3404

MekanismeKompetisi.Platform Zoom dan Media Komunikasi

Alur Debat

Page 45: PANDUAN TEKNIS PELAKSANAAN · pendidikan tinggi. Untuk menjamin pengelolaan yang tertib dan terkontrol dengan baik, diperlukan panduan-panduan yang memuat norma, aturan main dan prosedur

35

Kegiatan LDBI dan NSDC tahun 2020 dilaksanakan secara daring dengan menggunakan platform Zoom. Media komunikasi yang digunakan selama kompetisi adalah media sosial Facebook, Instagram Puspresnas, Discord, dan grup Whatsapp. Peserta WAJIB mengikuti dummy rounds (uji coba daring) sebelum pelaksanaan LDBI dan NSDC.

Alur LDBI dan NSDC 2020 daring adalah sebagai berikut

PLATFORM ZOOM DAN MEDIA KOMUNIKASI

ALUR DEBAT

NO. AKTIVITAS APLIKASI KETERANGAN

1.Draw Release (penampilan ruangan, posisi, dan juri Anda pada ronde tersebut)

Tabulasi atau Private URL

2.Mobilisasi ke Zoom Building masing-masing

ZoomKlik ruangan Anda untuk masuk ke Zoom Building.

3.

Mengganti display name Zoom sesuai aturan penamaan

Zoom

Aturan penamaan di Zoom:[Ruangan] [Posisi] [Nama Lengkap sesuai tabulasi]Contoh: A.1 G Muhammad Sani

Untuk juri undangan/inivited:A.1 Judge Annisa Ilmi Semua dipisahkan dengan spasi, bukan dengan tanda baca lain (koma, garis bawah, dsb.)

Page 46: PANDUAN TEKNIS PELAKSANAAN · pendidikan tinggi. Untuk menjamin pengelolaan yang tertib dan terkontrol dengan baik, diperlukan panduan-panduan yang memuat norma, aturan main dan prosedur

36

4. Motion Release Zoom Building masing-masing

Diumumkan secara verbal oleh juri inti melalui fitur share screen

5. Mobilisasi ke Breakout Room masing-masing

Zoom Building masing-masing

Breakout Room bisa diakses di tabulasi atau private URL

6.Waktu case building

Zoom Breakout Room

Waktu case building 30 menit. Harap mute mic (mematikan mikrofon) selama case building. Tim bebas melakukan case building melalui platform apa pun.

7.Debat Mulai

Zoom Breakout Room

Harap mute mic apabila bukan giliran memberikan speech/pidato.

8.

Debat Selesai; Keluar dari Breakout Room (bukan dari Zoom Meeting)

Zoom Building masing-masing

Di kanan bawah, tekan tombol ‘Leave Room’ dan pilih ‘Leave Breakout Room’ (dan bukan Leave Meeting).Tunggu di Zoom Building hingga dipanggil oleh Chair Adjudicator.

9.Mendengarkan Verbal Adjudication (keputusan juri) di Breakout Room

Zoom Breakout Room

Chair Adjudicator (ketua juri) dapat keluar dari breakout room dan memanggil tim untuk kembali ke breakout room.Apabila tidak muncul, chair (ketua juri) dapat memanggil via group WhatsApp

Page 47: PANDUAN TEKNIS PELAKSANAAN · pendidikan tinggi. Untuk menjamin pengelolaan yang tertib dan terkontrol dengan baik, diperlukan panduan-panduan yang memuat norma, aturan main dan prosedur

37

Debater dapat kembali ke breakout room dengan menekan tombol ‘Breakout Room’ > ‘Join Breakout Room’

10. Peserta menilai adjudicator yang memberikan verbal (skala 1-10)

Private URL Pengumpulan nilai hanya diberikan 1 kali oleh 1 orang dalam 1 tim. Tidak perlu kedua orang debater memberikan penilaian masing-masing.

11. Keluar dari Zoom Building

Seusai penjelasan verbal, peserta dapat keluar dari zoom meeting dan bersiap untuk mengulangi prosedur ini dari awal untuk ronde berikutnya.

12. Constructive Feedback

NSDC Discord Server

Debater dapat memanggil adjudicator yang bersangkutan di #general text channel dan meminta constructive feedback di Voice Channel tim masing-masing.

Page 48: PANDUAN TEKNIS PELAKSANAAN · pendidikan tinggi. Untuk menjamin pengelolaan yang tertib dan terkontrol dengan baik, diperlukan panduan-panduan yang memuat norma, aturan main dan prosedur

3805

Penghargaan.

Page 49: PANDUAN TEKNIS PELAKSANAAN · pendidikan tinggi. Untuk menjamin pengelolaan yang tertib dan terkontrol dengan baik, diperlukan panduan-panduan yang memuat norma, aturan main dan prosedur

39

Penghargaan LDBI dan NSDC tingkat nasional adalah sebagai berikut:1. Penghargaan kategori tim

a. Piala dan medali emas diberikan kepada Juara 1; Piala dan medali perak diberikan kepada Juara 2; dan Piala dan medali perunggu diberikan kepada Juara 3 (dua tim).

b. Hadiah Tabanas diberikan kepada Juara 1, 2 & 3 (dua tim).

c. Piala diberikan kepada Tim terbaik Kategori A, Kategori B, Kategori C, Kategori D, dan Tim Favorit.

d. Penghargaan untuk Tim Favorit akan dinilai oleh Pusat Prestasi Nasional, Kemdikbud berkoordinasi dengan tim juri inti LDBI dan NSDC.

e. Penghargaan untuk Tim Favorit didasarkan pada disiplin administratif, sportifitas, sikap dan perilaku anggota tim.

2. Penghargaan kategori individua. Piala diberikan kepada 15 pendebat terbaik dengan

kategori sebagai berikut: • Medali emas diberikan kepada peringkat 1

sampai 5; • Medali perak diberikan kepada peringkat 6

sampai 10; • Medali perunggu diberikan kepada peringkat 11

sampai 15. b. Piala diberikan kepada peringkat pertama

pembicara terbaik.

PENGHARGAAN

Page 50: PANDUAN TEKNIS PELAKSANAAN · pendidikan tinggi. Untuk menjamin pengelolaan yang tertib dan terkontrol dengan baik, diperlukan panduan-panduan yang memuat norma, aturan main dan prosedur

4006

Penutup.

Page 51: PANDUAN TEKNIS PELAKSANAAN · pendidikan tinggi. Untuk menjamin pengelolaan yang tertib dan terkontrol dengan baik, diperlukan panduan-panduan yang memuat norma, aturan main dan prosedur

41

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, buku Panduan Teknis ini pada akhirnya dapat diselesaikan dengan baik. Rumusan substansi maupun teknis penulisan sudah dibahas cukup panjang dan intensif bersama tim penulis dan kontributor lainnya. Sebagai hasil pekerjaan manusia, buku panduan ini tentu belum dapat dikatakan sempurna. PUSPRESNAS membuka diri untuk menerima masukan dari masyarakat atau para pemangku kepentingan kompetisi bidang debat. Tim penyusun berharap buku Panduan Teknis pelaksanaan LDBI dan NSDC ini sudah dapat menjadi acuan yang komprehensif serta dapat meminimalisir potensi masalah yang akan terjadi. PUSPRESNAS juga mengharapkan Dinas Pendidikan Provinsi dan Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota dapat membantu menyebarluaskan buku panduan ini segera ke satuan pendidikan di daerahnya masing-masing agar para calon peserta kompetisi dapat mempersiapkan diri sebaik-baiknya.

PENUTUP

Page 52: PANDUAN TEKNIS PELAKSANAAN · pendidikan tinggi. Untuk menjamin pengelolaan yang tertib dan terkontrol dengan baik, diperlukan panduan-panduan yang memuat norma, aturan main dan prosedur

4207

Lampiran.

Page 53: PANDUAN TEKNIS PELAKSANAAN · pendidikan tinggi. Untuk menjamin pengelolaan yang tertib dan terkontrol dengan baik, diperlukan panduan-panduan yang memuat norma, aturan main dan prosedur

43

LAMPIRAN

LAMPIRAN 1. Constitution of NSDC

CONSTITUTION OF THE NATIONAL SCHOOLS DEBATING CHAMPIONSHIPS (NSDC)

ARTICLE 1FORMAT

a. The format for debates in the Championships is three speakers a side with only two teams in each debate, one as a proposition, and the other as opposition.

b. After all speakers have spoken once, the first or second speaker for each side gives a reply speech, with the opposition reply going first and the proposition second.

c. Speaking time for speeches is 8 minutes, and for reply speeches 4 minutes.d. The method of giving timing signals to speakers is at the decision of the Chief Adjudicator

and/or Committee.e. In addition to Article 1 section d, shall no specific methods are announced, in general

team members both in the debate or in the audience may give time signals to a speaker provided that the signals are polite and do not disturb the flow of the debate.

f. Before a debate begins, each team must inform the chairperson of the names of their three speakers and the order they will be speaking in.

g. The only persons who may speak in a debate are the three speakers for each team announced by the chairperson at the start of that debate.

h. During a debate, speakers may not communicate with their coach, other team members who are not speaking in that debate, or any person in the audience, except to receive time signals in accordance with Article 1 section e.

i. Without reducing the bound in Article 1 section g, if, during a debate, a speaker declares that they are unable to make their speech, another speaker from that team who was announced by the chairperson as speaking in that debate may give a speech in substitution.

j. If a substitute speech is given in accordance with Article 1 section i, judges shall award that speech the lowest possible score within the Marking Standard, regardless of the quality of the speech. (If such a situation occurs, the marks for this speech shall not be used in the calculation for any individual speaker rankings or awards).

k. Article 1 section j shall not apply in the case of reply speeches provided that, in accordance with Article 1 section b, the reply speech is delivered by either the first or second speaker on the team.

Page 54: PANDUAN TEKNIS PELAKSANAAN · pendidikan tinggi. Untuk menjamin pengelolaan yang tertib dan terkontrol dengan baik, diperlukan panduan-panduan yang memuat norma, aturan main dan prosedur

44

ARTICLE 2 FORMAT

a. Each province may only send one team to compete at the Championships.b. A member of a province’s team must:

i. have been a full-time student at a secondary school in the province within six months before the start of the Championships; and

ii. have reached their 14th birthday by the start of the Championships;iii. not have reached their 19th birthday by the end of the Championships (in lieu with

WSDC Rules and Regulations Rules 12.2.3); andiv. ensure that they have not been enrolled at a university or post-secondary school

institution(s) where their first semester of study begins on or before the opening day of the WSDC that is in context with the Championships (in lieu with WSDC Rules and Regulation Rule 12.2.4).

v. Further adjustments towards Article 2 section b 1) – 4) shall be in the discretion of the Committee upon any and all arising necessities.

c. A team may only have three members.d. For the purposes of Article 2 section b 4), where a student is between school and post-

secondary study, in accordance with WSDC Rules and Regulation Rule 12.5; the period of six months is calculated from the end of the student’s final school term.

e. Definitions of institutions:Students completing an extra year of schooling beyond normal requirements at an institution that is plainly a secondary school only, but which gives no tertiary credits, are eligible providing they meet the age criteria.

Page 55: PANDUAN TEKNIS PELAKSANAAN · pendidikan tinggi. Untuk menjamin pengelolaan yang tertib dan terkontrol dengan baik, diperlukan panduan-panduan yang memuat norma, aturan main dan prosedur

45

ARTICLE 3 THE DRAW

a. Every team shall debate five other teams in the preliminary rounds. The draw for the preliminary debates shall use a method that has been pre-determined by the Chief Adjudicator and his/her adjudication core.

b. As far as possible, each team shall have the same number of debates on any day as any other teams. A team may not debate more than three times in a day in the preliminary rounds unless the team agrees prior to the start of the Championships.

c. At the end of the preliminary rounds, teams shall be ranked according to the number of wins. If teams are tied on the same number of wins, they shall be separated where practicable by elimination debates and otherwise on the following priority (in regulation with WSDC Rules and Regulation Rule 13.2.1):

1. Number of adjudicators in favor of the team; then2. Average judges’ scores for each team.

d. The top 16 teams shall debate in Octo-Finals as follows:Octo A – Rank 1 vs Rank 16Octo B – Rank 2 vs Rank 15Octo C – Rank 3 vs Rank 14Octo D – Rank 4 vs Rank 13Octo E – Rank 5 vs Rank 12Octo F – Rank 6 vs Rank 11Octo G – Rank 7 vs Rank 10Octo H – Rank 8 vs Rank 9

e. The winners of the Octo-Finals shall debate in the Quarter-Finals as follows:Quarter A – Winner of Octo A vs Winner of Octo HQuarter B – Winner of Octo B vs Winner of Octo GQuarter C – Winner of Octo C vs Winner of Octo FQuarter D – Winner of Octo D vs Winner of Octo E

f. The winners of the Quarter-Finals shall debate in the Semi-Finals as follows:Semi A – Winner of Quarter A vs Winner of Quarter DSemi B – Winner of Quarter B vs Winner of Quarter C

g. The winners of the Semi-Finals shall compete in the Grand Final debate.h. All other teams shall be ranked according the round of the championships the team

reached and, where equal, their preliminary round ranking (in accordance with Article 3 section c).

Page 56: PANDUAN TEKNIS PELAKSANAAN · pendidikan tinggi. Untuk menjamin pengelolaan yang tertib dan terkontrol dengan baik, diperlukan panduan-panduan yang memuat norma, aturan main dan prosedur

46

ARTICLE 4 JUDGES

a. All championship debates shall be judged by an odd-numbered panel of judges, with the ideal number being at least a panel of three.

b. If the number of accredited judges does not suffice to have a panel of three for all debate rounds as regulated in Article 4 section a), the Chief Adjudicator reserves the right to decide which rounds may be judged with a single judge, considering that judge is deemed capable to serve as a single judge.

c. A judge should behave, act, and present themselves in a proper and mannerful decorum.d. Judges shall not judge a team in which they have affiliation with; both professional and

personal, the paramaters of which shall be the discretion of the Chief Adjudicator.e. A judge shall not be a coach of a team at the championship.f. A judge may judge the same team more than once, provided that the judge does not

judge that team a disproportionate number of times.g. A debate is won by the team which has a majority of the votes of the judges, where in the

case of a single judge, the method of how to reflect a unanimous and/or split judge votes shall be determined by the Chief Adjudicator.

h. To be eligible to judge at a championship (“an eligible/invited judge”) a person must:

i. hold an acceptable Adjudication accreditation score in which the standards and source of accreditation shall be nominated by the Chief Adjudicator,

ii. be experienced at judging at the highest level of senior school or university debates and have judged such debates regularly during the two years prior to the Championship.

i. The Chief Adjudicator may accept a person to be an eligible invited judge at a Championship who does not meet the requirements as stated in Article 4 section l) if:

i. that person has judged at this Championship previously, orii. in the opinion of the Chief Adjudicator, the person is sufficiently experienced and

competent to be an eligible invited judge.

j. Judges for all Championship debates, including the Grand Final, are to be selected for their ability to judge, not because they hold any particular office or occupation.

k. The Chief Adjudicator may at any time, as a result of an assesment during the course of the Championship, decide that that judge should not judge any debates, or should not judge any further debates without a further assessment if the Chief Adjudicator is satisfied that there is sufficient doubt about that judge‘s ability to judge competently or impartially.

l. In undertaking an assesment in accordance with Article 4 section k, the Chief Adjudicator may take into consideration:

Page 57: PANDUAN TEKNIS PELAKSANAAN · pendidikan tinggi. Untuk menjamin pengelolaan yang tertib dan terkontrol dengan baik, diperlukan panduan-panduan yang memuat norma, aturan main dan prosedur

47

1. whether the judge has been able or unable to give sufficient reasons for awarding the debate to one team as against another;

2. whether the judge has misdirected himself or herself as to some or more of the rules of debate to a significant extent;

3. whether the judge has made remarks to a team or other participant at the championship in a way that casts significant doubt as to the judge’s competence or impartiality;

4. whether as a result of excessive consumption of alcohol or other substances or tiredness or sickness or other such factors, the ability or perceived ability of the judge to judge competently is seriously in question;

5. whether a complaint has been upheld against the judge in pursuant to Article 4 section g);

6. any representations made by the judge in question;7. any other matter the Chief Adjudicator considers relevant.

m. Before deciding whether a judge should not judge a further debate or debates, the Chief Adjudicator in conjunction with the Chief Adjudicator‘s core shall determine whether the matter could be more appropriately resolved by counseling or other appropriate procedure.

n. In undertaking an assessment provided for the judge in question, the Chief Adjudicator shall:

1. inform himself or herself of evidence and facts as he or she deems fit; and2. consult with the Chief Adjudication Core.

o. Notwithstanding Articles 4 section k) – l), no result of any debate shall be overturned.

Page 58: PANDUAN TEKNIS PELAKSANAAN · pendidikan tinggi. Untuk menjamin pengelolaan yang tertib dan terkontrol dengan baik, diperlukan panduan-panduan yang memuat norma, aturan main dan prosedur

48

ARTICLE 6MOTIONS

a. The Chief Adjudicator along with his/her Core shall select all motions for debate at the Championship.

b. At latest eight weeks prior to the start of the championship, the Core shall forward to the Comittee the list of motions it has selected for prepared debates including the Grand Final.

c. The Committee shall notify all teams of the prepared motions for debate.d. At least one day before the start of the Championship the Core shall already prepare a set

of motions for the impromptu rounds.e. The number of impromptu motions that shall be prepared by the Core in pursuant of

Article 6 (d) should be at least one more motion than the total number of impromptu rounds.

ARTICLE 7MOTIONS

a. At the discretion of the Committee, up to one-half of the debates for any team in the preliminary rounds may be impromptu debates, provided that every team has as close as possible to the same number of impromptu debates as every other team in the preliminary rounds.

b. The preparation time and procedure for impromptu debates are in the discretion of the host, provided that:

i. both teams in an impromptu debate receive the topic (or choice of topics) at the same time,

ii. insofar as possible, each team shall have the same number of affirmative and negative sides in impromptu debates, and

iii. both teams in an impromptu debate are given similar preparation rooms and conditions.

c. A person taking part in the preparation of an impromptu debate may not take into the preparation room a telephone, computer or any other device capable of communicating or accessing information outside the preparation room.

Page 59: PANDUAN TEKNIS PELAKSANAAN · pendidikan tinggi. Untuk menjamin pengelolaan yang tertib dan terkontrol dengan baik, diperlukan panduan-panduan yang memuat norma, aturan main dan prosedur

49

ARTICLE 8AWARDS AND PUNISHMENT

a. Special awards shall be given at the conclusion of each championship and classified into two.

i. Awards for Team Number

a. Trophy and gold medal for the winner (1st best team); trophy and silver medal for the runner-up (2nd best team); and trophy and bronze medal for two semi-finalists (3rd best team)

b. Cash awards for the 1st, 2nd, and 3rd best teams

ii. Awards for Individual Numbera. Medals will be given to the Top 15 Best Speakers with category as follows; Gold

medals will be given to the 1st, 2nd, 3rd, 4th, and 5th best speakers; Silver medals will be given to the 6th, 7th, 8th, 9th, and 10th best speakers; and Bronze medals will be given to the 11th, 12th, 13th, 14th, and 15th best speakers

b. A special trophy will be given to the top (1st) best speaker

iii. In the case of tie speakers’ score, the rank will be determined with terms as follows:

a. The higher speaker’s score in the 5th, 4th, 3rd, 2nd, and 1st preliminary round consecutively;

b. In the case of another tie after applying article 8 section (3a), the speaker’s rank will be determined by the higher overall team’s score in the 5th, 4th, 3rd, 2nd, and 1st preliminary round consecutively;

iv. The overall winner of the National Debating Championship will be determined by the overall medal tally from LDBI and NSDC, sorted consecutively on the tally of gold, silver, and bronze medal.

b. The form of the awards described in Articles 8 (a section 1 – 3) shall be wholly at the discretion of the Committee.

c. The host may also decide to acknowledge or give awards to other teams or speakers. In respect to punishments on the accounts of any violation on either one or more or all of the Articles written in this Constitution, it shall be within the discretion of the Chief Adjudicator and/or Committee to prescribe appropriate and proportional punishments towards any and/or all violators.

Page 60: PANDUAN TEKNIS PELAKSANAAN · pendidikan tinggi. Untuk menjamin pengelolaan yang tertib dan terkontrol dengan baik, diperlukan panduan-panduan yang memuat norma, aturan main dan prosedur

50

LAMPIRAN

LAMPIRAN 2. Konstitusi LDBI

KONSTITUSILOMBA DEBAT BAHASA INDONESIA (LDBI)

PASAL 1FORMAT

a. Format lomba debat Bahasa Indonesia dalam satu ruang debat terdiri dari dua tim (tim Pemerintah dan tim Oposisi), yang masing-masing tim terdiri dari tiga pendebat.

b. Setelah semua pendebat dari setiap tim selesai menyampaikan pidato, pendebat pertama atau kedua dari masing-masing tim memberikan pidato balasan (pidato disini mengacu pada definisi yang terdapat dalam Pedoman Turnamen LDBI), dengan tim oposisi sebagai pihak yang menyampaikan pidato balasan terlebih dahulu.

c. Waktu penyampaian pidato adalah 7 menit dan pidato balasan 4 menit.d. Metode pemberian sinyal waktu untuk setiap pendebat diputuskan oleh ketua juri dan

atau panitia.e. Tambahan pada Pasal 1 (d), apabila tidak ada pemberian sinyal waktu, pada dasarnya

anggota atau penonton dari masing-masing tim diperkenankan untuk memberikan sinyal kepada pendebat, yang dilakukan dengan sopan dan tidak mengganggu jalannya debat.

f. Sebelum debat dimulai, setiap tim harus memberikan informasi kepada moderator, yang berisi tentang nama dan tugas dari masing-masing anggota tim.

g. Pendebat yang boleh berpidato dalam sebuah debat adalah tiga pendebat untuk masing-masing tim yang di umumkan oleh moderator saat permulaan debat.

h. Selama debat berlangsung, pendebat tidak diperkenankan untuk berkomunikasi dengan pelatih, ataupun anggota tim lain yang tidak berpidato di debat itu atau penonton, terkecuali memberikan sinyal waktu sesuai dengan yang dimaksud pada pasal 1 (e).

i. Tanpa mengurangi ikatan yang terdapat pada pasal 1, pada saat debat berlangsung pendebat yang seharusnya tampil namun tidak dapat menyampaikan pidatonya, maka pendebat lain dari tim yang sama sebagaimana telah diumumkan sebelumnya oleh moderator diperkenankan melakukan pidato pengganti/ substitusi.

j. Apabila pidato substitusi dilakukan sesuai dengan Pasal 1 (i), para juri akan memberikan nilai terendah dari standar nilai yang digunakan, terlepas dari kualitas pidatonya. (Jika situasi seperti ini terjadi, maka nilai dari pendebat ini tidak akan dihitung dalam rangking pendebat individu atau kategori penghargaan).

k. Hal yang berkenaan dengan pendebat substitusi namun tidak tertera dalam konstitusi ini, maka keputusan diberikan atas pertimbangan dan kebijaksanaan dari ketua juri LDBI.

l. Pasal 1 (i) tidak berlaku apabila terjadi kasus dimana pada saat pidato balasan, sesuai yang tertera pada pasal 1 (b), maka pendebat balasan dilakukan oleh pendebat pertama atau kedua dari tim tersebut.

Page 61: PANDUAN TEKNIS PELAKSANAAN · pendidikan tinggi. Untuk menjamin pengelolaan yang tertib dan terkontrol dengan baik, diperlukan panduan-panduan yang memuat norma, aturan main dan prosedur

51

PASAL 2SYARAT DAN KETENTUAN

a. Setiap provinsi hanya dapat mengirim satu perwakilan tim untuk bertanding di LDBI Nasional.

b. Peserta LDBI tidak terdaftar di universitas atau yang sederajat.c. Peserta merupakan hasil seleksi LDBI tingkat Provinsi yang ditetapkan oleh Pusat Prestasi

Nasional Kemdikbud.d. Satu tim hanya boleh terdiri atas tiga orang pendebat dan satu orang pengamat/observer. e. Siswa yang menyelesaikan studi atau lulus dengan tambahan satu tahun diluar

persyaratan normal institusi, yang tidak mempunyai/ memberikan kebijakan tertiary credits, tetap berhak mengikuti lomba asalkan memenuhi kriteria umur.

Page 62: PANDUAN TEKNIS PELAKSANAAN · pendidikan tinggi. Untuk menjamin pengelolaan yang tertib dan terkontrol dengan baik, diperlukan panduan-panduan yang memuat norma, aturan main dan prosedur

52

PASAL 3PELAKSANAAN PERLOMBAAN

a. Setiap tim akan bertanding dengan lima (5) tim lain selama babak penyisihan. b. Sistem perlombaan untuk babak penyisihan akan menggunakan sistem pemerataan

rangking atau power matching. Untuk babak 1, pertandingan akan ditentukan dengan sistem acak, tapi untuk babak 2,3,4 dan 5, pertandingan akan ditentukan berdasarkan peringkat tim. Peringkat 1 vs peringkat 2, peringkat 3 vs 4 dst.

c. Tim dengan peringkat ganjil akan menjadi tim pemerintah. Tim dengan peringkat genap akan menjadi tim oposisi.

d. Setiap tim tidak akan mendapat posisi yang sama tiga kali berturut-turut. Jika ada tim yang sudah mendapat posisi yang sama tiga kali berturut-berturut, maka tim tersebut posisinya akan ditukar dengan tim yang menjadi lawannya. Jika kedua tim yang bertanding sudah mendapatkan posisi yang sama tiga kali berturut-turut maka posisi akan ditentukan dengan metode undian.

e. Setiap tim akan mendapat jumlah pertandingan yang sama dengan tim yang lain pada babak penyisihan. Setiap tim tidak akan berlomba lebih dari tiga (3) kali dalam sehari pada babak penyisihan kecuali tim setuju dengan perjanjian yang dilakukan sebelum perlombaan dimulai.

f. Pada akhir babak penyisihan, rangking tim didasarkan pada jumlah kemenangan yang diperoleh. Jika terdapat jumlah kemenangan yang sama maka akan ditentukan oleh jumlah nilai tim lalu selisih nilai tim (margin) secara berurutan dari yang tertinggi ke yang terendah.

g. Format pertandingan tim enam belas (16) besar pada Perdelapan besar (Oktofinal):Oktofinal A – Rangking 1 vs Rangking 16Oktofinal B – Rangking 2 vs Rangking 15Oktofinal C – Rangking 3 vs Rangking 14Oktofinal D – Rangking 4 vs Rangking 13Oktofinal E – Rangking 5 vs Rangking 12Oktofinal F – Rangking 6 vs Rangking 11Oktofinal G – Rangking 7 vs Rangking 10

h. Format pertandingan tim delapan (8) besar pada Perempat final-Final,Perempatfinal A – Pemenang Oktofinal A vs Pemenang Oktofinal HPerempatfinal B – Pemenang Oktofinal B vs Pemenang Oktofinal GPerempatfinal C – Pemenang Oktofinal C vs Pemenang Oktofinal FPerempatfinal D – Pemenang Oktofinal D vs Pemenang Oktofinal E

i. Format pertandingan tim empat (4) besar pada Semi-Final,Semi A – Pemenang Perempatfinal A vs Pemenang Perempatfinal DSemi B – Pemenang Perempatfinal B vs Pemenang Perempatfinal C

j. Pemenang Semi-Final akan bertanding di babak Final.k. Rangking tim lain akan ditentukan oleh capaian akhir setiap tim dalam perlombaan dan

sesuai dengan capaian tim saat babak penyisihan. (sesuai dengan pasal 3 (c)).

Page 63: PANDUAN TEKNIS PELAKSANAAN · pendidikan tinggi. Untuk menjamin pengelolaan yang tertib dan terkontrol dengan baik, diperlukan panduan-panduan yang memuat norma, aturan main dan prosedur

53

PASAL 4DEWAN JURI

a. Semua lomba debat dalam LDBI akan di juri dengan jumlah panelis juri yang ganjil, dengan jumlah ideal minimal setidaknya terdiri dari tiga (3) panelis.

b. Jika jumlah juri akreditasi tidak mencukupi sehingga tidak memungkinkan menggunakan sistem juri panelis dalam setiap ronde debat seperti yang tertera pada Pasal 4 (a), ketua juri memiliki wewenang untuk membuat keputusan menggunakan juri tunggal dalam setiap ronde debat termasuk penempatan juri tunggal pada masing-masing ruang debat dengan mempertimbangkan kapabilitas dari juri tersebut untuk menjadi juri tunggal.

c. Juri tidak diperbolehkan menjuri di debat yang juri tersebut memiliki afiliasi individu maupun profesional terhadap salah satu tim. Parameter ini menjadi wewenang dari ketua juri.

d. Seorang juri dapat menjuri tim yang sama lebih dari satu kali, dengan mempertimbangkan jumlah berapa kali juri tersebut telah menjuri tim yang sama.

e. Sebuah kemenangan dalam debat ditentukan dari jumlah pemungutan suara terbanyak dari panelis juri. Dalam kasus juri tunggal, wewenang terletak mutlak pada juri tunggal.

f. Standar penilaian, peraturan lomba debat, serta prinsip sistem penjurian, diatur dalam buku panduan penjurian yang dijadikan sebagai sumber utama dalam konstitusi.

g. Buku panduan penjurian adalah bagian dari konstitusi dan dapat diamandemen dengan cara yang sama sebagaimana umumnya amandemen pasal.

h. Ketua juri dan atau panitia lomba harus memastikan bahwa dewan juri memahami buku panduan penjurian dan segala panduan dan materi-materi lain yang diinstruksikan.

i. Dewan juri harus melakukan penjurian sesuai dengan buku panduan penjurian dan segala pedoman dan materi-materi lain yang diinstruksikan.

j. Untuk dapat menjuri pada LDBI (Juri Undangan), maka seseorang:i. Memiliki Akreditasi Juri yang diakui, yang mana asal dan nilai dari akreditasi menjadi

wewenang dari ketua juri.ii. Memiliki pengalaman menjuri pada tingkatan lomba debat setingkat SMA dan

perguruan tinggi secara regular dalam kurun waktu dua (2) tahun terakhir. iii. Tidak menjadi pembina/pelatih tim provinsi LDBI

k. Ketua juri dapat menerima seseorang yang tidak memenuhi syarat untuk menjadi juri undangan pada LDBI jika:i. Seseorang telah menjadi juri pada LDBI sebelumnya dan atau,ii. Menurut pandangan Ketua juri, orang tersebut memiliki pengalaman yang mumpuni

dan kompeten untuk menjadi seorang juri undangan.l. Dewan juri pada LDBI, termasuk juri babak Final dipilih berdasarkan kemampuan mereka

menjuri, dan tidak atas dasar posisi seseorang dalam pekerjaan atau kantor.m. Dengan mempertimbangkan pada dinamika jalannya lomba, ketua juri dapat setiap saat

memutuskan bahwa seorang juri boleh atau tidak menjuri pada satu sesi tanpa harus ada penilaian lebih lanjut. Ketua juri berhak menarik tugas seorang juri sekiranya ketua juri merasa ada keraguan terhadap kemampuan kompetensi dan ada keberpihakan dilakukan oleh juri tersebut.

Page 64: PANDUAN TEKNIS PELAKSANAAN · pendidikan tinggi. Untuk menjamin pengelolaan yang tertib dan terkontrol dengan baik, diperlukan panduan-panduan yang memuat norma, aturan main dan prosedur

54

n. Dalam melakukan penilaian sesuai dengan Pasal 4 (butir m), pertimbangan yang diambil oleh ketua juri adalah sbb: i. Apakah juri tersebut dapat atau tidak dapat memberikan alasan yang cukup untuk

memberikan kemenangan pada salah satu tim;ii. Apakah juri tersebut melakukan pelanggaran pada salah satu atau sebagian peraturan

hingga taraf yang tidak dapat ditoleransi;iii. Apakah juri tersebut ketika melakukan penjelasan dan alasan memenangkan salah

satu tim dirasa tidak berimbang dan aneh hingga menimbulkan keraguan terhadap keputusannya;

iv. Apakah juri tersebut menggunakan obat-obat terlarang, minum minuman beralkohol yang berlebihan, atau kelelahan atau dalam kondisi tidak sehat atau hal lain yang menyebabkan juri tersebut tidak dapat menjuri secara baik atau tidak dapat menjuri sama sekali;

v. Apakah keluhan telah diajukan terhadap juri tersebut yang mengacu pada Pasal 5 (g).vi. Apakah segala tindak tanduk juri tersebut dipertanyakan;vii. Hal lain yang menurut pertimbangan Ketua juri relevan.

o. Sebelum memutuskan apakah juri tersebut dapat atau tidak dapat lagi menjuri, Ketua juri dengan pertimbangan dari wakil ketua juri, mengambil langkah apakah masalah dapat diselesaikan dengan dengan persuasif atau cara lain yang dianggap sesuai.

p. Dalam melakukan penilaian terhadap juri tersebut, Ketua juri dapat:i. Menginformasikan dirinya terhadap bukti dan fakta yang dirasa perlu;danii. Berkonsultasi dengan Dewan juri inti.

q. Keputusan yang telah dibuat dalam sebuah perdebatan di dalam lomba debat tidak dapat berubah dan atau dipengaruhi oleh pasal 4 (m)-(p).

PASAL 5KETUA JURI DAN PROSEDUR PENGAJUAN KELUHAN

a. Harus ada satu ketua juri dalam satu lomba debat.b. Ketua juri di tunjuk oleh Panitia pelaksana dari Pusat Prestasi Nasional Kementerian

Pendidikan dan Kebudayaan.c. Sesuai dengan konstitusi ini, ketua juri bertanggung jawab untuk:

i. Menentukan juri-juri yang layak.ii. Melakukan seminar penjurian sebelum pelaksanaan lomba debat.iii. Memilah apakah juri-juri yang telah layak, kompeten untuk menjadi juri dalam lomba

debat. iv. Menugaskan juri di setiap ruang debat, dan menyimpan hasil dari semua debat.v. Menentukan rangking tim pada akhir babak penyisihan sesuai dengan data tabulasi.vi. Menentukan pertandingan untuk Okto-Final, Perempat-Final, Semi-Final dan Final. vii. Hal lain berkaitan dengan proses penjurian dalam lomba debat.

d. Gabungan ketua juri dan wakil ketua juri dinamakan juri inti.e. Anggota dari tim juri inti berhak memberikan pertimbangan dan bantuan kepada ketua

juri, tetapi tidak mengambil alih tugas dan tanggung jawab dari ketua juri atau memiliki kekuasaan di atas ketua juri.

Page 65: PANDUAN TEKNIS PELAKSANAAN · pendidikan tinggi. Untuk menjamin pengelolaan yang tertib dan terkontrol dengan baik, diperlukan panduan-panduan yang memuat norma, aturan main dan prosedur

55

f. Segala keluhan tentang juri di setiap ruang debat diajukan kepada ketua juri. Dalam kurun waktu 24 jam terhitung saat keluhan atas permasalahan tersebut diutarakan, oleh:i. Seorang juri atau dewan juri yang diakreditasi oleh ketua juri dalam lomba debat

tersebut, dan juri yang berada dalam satu panel saat kejadian keluhan tersebut terjadi;atau

ii. Pelatih Resmi (Official) yang terdaftar atau pendamping atau manager tim atau guru dari tim yang berpartisipasi dalam lomba debat tersebut, dengan membuat keluhan secara tertulis.

g. Keluhan dapat mencakup, tetapi tidak terbatas pada salah satu atau lebih perihal berikut. Setelah menerima keluhan yang mengacu pada pasal 5 (f), ketua juri akan memutuskan: i. Apakah keluhan tersebut dapat diselesaikan tanpa adanya penyelidikan lebih lanjut;

atauii. Apakah keluhan tersebut memerlukan penyelidikan lebih lanjut, yang mana ketua juri

akan mengambil tindakan lebih lanjut termasuk, tetapi tidak terbatas untuk berbicara atau bertanya kepada:01. Juri yang dimaksud dalam keluhan tersebut; dan02. Juri lain yang berada dalam satu panel dengan juri tersebut; dan/atau03. Pelatih, guru, yang berada di debat tersebut; Dan/atau04. Orang lain yang dirasa sesuai oleh ketua juri.

h. Dengan pertimbangan dari juri inti, ketua juri akan memutuskan keluhan tersebut dengan:i. Menolak keluhan tersebut; atau ii. Menerima keluhan tersebut; atauiii. Tidak menindak lanjuti keluhan tersebut; atauiv. Melakukan pendebatan dengan juri tersebut; atauv. Tindakan lainnya yang dirasa perlu oleh ketua juri untuk menyelesaikan permasalahan.

i. Tidak ada keputusan yang berkaitan dengan Pasal 5 i2) dibuat tanpa ada proses penyelidikan lebih lanjut yang mana pasal 5 h 1a) mengacu dan khususnya, tanpa terlebih dahulu harus melakukan pendebatan dengan juri yang dimaksud dalam keluhan tersebut.

j. Setelah keluhan telah diputuskan berdasarkan Pasal 5 i1), Ketua juri harus berbicara pada orang-orang di bawah ini: i. Orang atau seseorang yang membuat keluhan, baik secara tertulis jika keluhan

diajukan secara tertulis atau verbal jika keluhan disampaikan secara verbal.ii. Dimana keputusan yang berdasar pada Pasal 5 i1) adalah hasil dari penyelidikan lebih

lanjut dimana dimaksudkan oleh Pasal 5 h1a), juri yang menjadi subyek dari keluhan akan informasikan secara tertulis.

k. Dimana segala keluhan yang telah diputuskan mengacu pada Pasal 5 i2), ketua juri akan menginformasikan secara tertulis pihak dibawah ini:i. Orang atau seseorang yang mengajukan keluhan;ii. Juri yang menjadi subyek dalam keluhan tersebut;

l. Keputusan yang telah dibuat tidak dapat berubah dan atau dipengaruhi oleh pasal 5 (g) – (l).

Page 66: PANDUAN TEKNIS PELAKSANAAN · pendidikan tinggi. Untuk menjamin pengelolaan yang tertib dan terkontrol dengan baik, diperlukan panduan-panduan yang memuat norma, aturan main dan prosedur

56

PASAL 6MOSI

a. Ketua Juri bersama juri inti akan memilih atau membuat semua mosi dalam perlombaan debat.

b. Semua mosi bersifat impromptu atau yang dikeluarkan tepat pada saat lomba berlangsung.

PASAL 7PERSIAPAN DEBAT

a. Pada saat persiapan debat, keduat tim menerima mosi pada saat yang sama.b. Kedua tim sudah mengetahui informasi ruang debat dan posisi tim (Pemerintah atau

Oposisi) sebelum menerima mosic. Kedua tim mendapat waktu persiapan membangun kasus/argumen yang sama (case

building) selama 30 menitd. Selama waktu membangun kasus, kedua tim tidak boleh mempergunakan alat bantu

elektronik (telepon genggam, komputer dan alat komunikasi lain yang dapat mengaksess informasi atau internet diluar ruang persiapan)

Page 67: PANDUAN TEKNIS PELAKSANAAN · pendidikan tinggi. Untuk menjamin pengelolaan yang tertib dan terkontrol dengan baik, diperlukan panduan-panduan yang memuat norma, aturan main dan prosedur

57

LAMPIRAN

LAMPIRAN 3. Kategorisasi Provinsi NSDC 2020

STATUS TIM

Teams are categorized into Category A, B, C, and D based on victory points and scores earned in three previous NSDC (2017-2019). The categorization is as follows.

PROVINCE

2017 2018 2019 TOTAL

WINS SCORE WINS SCORE WINS SCORE WINS SCORE

YOGYAKARTA 5 1224.5 5 1241 4 1237 14 3702.5

JAKARTA 4 1194 4 1230.83

4 1235 12 3659.83

BANTEN 4 1200.333

4 1246.67

3 1211.5

113658.503

JAWA TIMUR 3 1190 4 1243.83

3 1216 113649.

83

JAWA TENGAH 4 1192 3 1204.75

5 1240 11 3636.75

JAWA BARAT 4 1199.75

3 1206.75

4 1224 11 3630.5

BALI 4 1188.833

4 1226.25

2 1195 10 3610.083

LAMPUNG 4 1174.5

3 1207.67

3 1214 10 3596.17

GR

OU

P A

Page 68: PANDUAN TEKNIS PELAKSANAAN · pendidikan tinggi. Untuk menjamin pengelolaan yang tertib dan terkontrol dengan baik, diperlukan panduan-panduan yang memuat norma, aturan main dan prosedur

58

PROVINCE

2017 2018 2019 TOTAL

WINS SCORE WINS SCORE WINS SCORE WINS SCORE

SULAWESITENGAH

3 1174.5 3 1213.5 4 1197 10 3585

SULAWESISELATAN

3 1161 3 1210 4 1208.5 10 3579.5

KALIMANTAN BARAT

3 1164 3 1217.5 3 1214 9 3595.5

ACEH 3 1172.5 3 1204.83 3 1184.25 93561.

58

SUMATERA BARAT

3 1141.917

3 1201.5 3 1199.5 9 3542.917

RIAU 2 1195.417

3 1218.42 3 1229.83 8 3643.667

KEPULAUAN RIAU

3 1152.75 3 1187 2 1203.08 8 3542.83

SUMATERA UTARA

2 1107 4 1224.17 2 1186.67 8 3517.84

GR

OU

P B

Page 69: PANDUAN TEKNIS PELAKSANAAN · pendidikan tinggi. Untuk menjamin pengelolaan yang tertib dan terkontrol dengan baik, diperlukan panduan-panduan yang memuat norma, aturan main dan prosedur

59

PROVINCE

2017 2018 2019 TOTAL

WINS SCORE WINS SCORE WINS SCORE WINS SCORE

SUMATERA SELATAN

2 1147.5 1 1166.25

3 1187.67

7 3501.42

KALIMANTAN TIMUR

3 1166.5 1 1188.25 3 1223 7 3577.75

KALIMANTANSELATAN

3 1111.667

2 1184.5 2 1174 7 3470.1

BENGKULU2

1111 2 1169.42 3 1185.92 63466.

34

SULAWESI UTARA

2 1126.5 2 1196.33 2 1178.33 63501.

16

PAPUA 2 1111.5 2 1128 2 1159.33

5 3398.83

JAMBI 1 1135.5 2 1183 2 1194 5 3512.5

NTB 2 1132 2 1191.33 1 1168.17

5 3491.5

NTT 2 1131.5 1 1156.25

2 1179.75

5 3467.5

GR

OU

P C

Page 70: PANDUAN TEKNIS PELAKSANAAN · pendidikan tinggi. Untuk menjamin pengelolaan yang tertib dan terkontrol dengan baik, diperlukan panduan-panduan yang memuat norma, aturan main dan prosedur

60

PROVINCE

2017 2018 2019 TOTAL

WINS SCORE WINS SCORE WINS SCORE WINS SCORE

SULAWESITENGGARA

1 1116 2 1180.75 2 1166 5 3462.75

BANGKA BELITUNG

2 1116 2 1168.33 1 1160 5 3444.33

GORONTALO 2 1115.25 2 1164.5 1 1140.5 5 3420.25

MALUKU 1 1172.5 1 1134.17 3 1167 53398.

17

KALIMANTAN UTARA

2 1097 2 1139.25 1 1140.17 5 3317.92

MAUKU UTARA 2 1102.5 2 1161 0 1121.67 4 3385.17

KALIMANTAN TENGAH

1 1123.5 0 1139 2 1180 3 3442.5

SULAWESI BARAT

1 1061 1 1160.5 1 1157.17 3 3378.67

PAPUA

BARAT

0 1022.333

1 1134 2 1162 3 3318.333

GR

OU

P D

Page 71: PANDUAN TEKNIS PELAKSANAAN · pendidikan tinggi. Untuk menjamin pengelolaan yang tertib dan terkontrol dengan baik, diperlukan panduan-panduan yang memuat norma, aturan main dan prosedur

61

LAMPIRAN

LAMPIRAN 4. Kategorisasi Provinsi LDBI 2020

KATEGORISASI TIM

Kategorisasi Tim didasarkan pada hasil perlombaan pada tahun-tahun sebelumnya dengan pertimbangan sebagai berikut. Tim yang menjadi juara pertama memperoleh nilai 8 (delapan), tim yang menjadi finalis memperoleh nilai 7 (tujuh), tim yang menjadi semifinalis memperoleh nilai 6 (enam), tim yang menjadi perempat finalis memperoleh nilai 5, tim yang menjadi perdelapan finalis memperoleh nilai 4. Tim dengan peringkat 17-22 memperoleh nilai 3, tim dengan peringkat 23-28 memperoleh nilai 2, selanjutnya tim dengan peringkat 29-34 memperoleh nilai 1.

Kategorisasi Tim LDBI 2020 adalah sebagai berikut

NO. Provinsi 2015 2016 2017 2018 2019 Total Kategori

1 Jawa Timur 8 6 7 5 6 32 A

2 DI Yogyakarta 5 7 3 8 8 31 A

3 Jawa Tengah 4 5 8 4 7 28 A

4 DKI Jakarta 5 4 5 6 5 25 A

5 Sulawesi Selatan

5 4 6 5 5 25 A

6 KalimantanTimur

4 8 4 1 6 23 A

7 Bali 6 4 3 5 5 23 A

8 Lampung 4 6 5 4 4 23 A

9 Sumatera Barat

4 4 4 7 4 23 A

Page 72: PANDUAN TEKNIS PELAKSANAAN · pendidikan tinggi. Untuk menjamin pengelolaan yang tertib dan terkontrol dengan baik, diperlukan panduan-panduan yang memuat norma, aturan main dan prosedur

62

NO. Provinsi 2015 2016 2017 2018 2019 Total Kategori

10 Riau 7 2 4 4 3 20 B

11 Sulawesi Tengah

4 5 5 1 4 19 B

12 Banten 6 1 3 3 5 18 B

13 Jawa Barat 1 4 6 3 4 18 B

14 Kalimantan Barat

3 3 4 6 2 18 B

15 Sumatera Selatan

1 4 3 4 4 16 B

16 Bengkulu 2 5 2 4 3 16 B

17 Sumatera Utara

1 4 3 4 4 16 B

Page 73: PANDUAN TEKNIS PELAKSANAAN · pendidikan tinggi. Untuk menjamin pengelolaan yang tertib dan terkontrol dengan baik, diperlukan panduan-panduan yang memuat norma, aturan main dan prosedur

63

NO. Provinsi 2015 2016 2017 2018 2019 Total Kategori

18 Jambi 2 5 2 3 3 15 C

19 Kepulauan Riau 5 2 4 3 1 15 C

12 Bangka Belitung

2 1 5 3 3 14 C

21 Kalimantan Tengah

3 3 2 5 1 14 C

22 Aceh 2 3 4 4 1 14 C

23 Kalimantan Selatan

1 4 4 1 3 13 C

24 Sulawesi Barat 3 3 2 3 2 13 C

25 Papua 2 3 4 2 2 13 C

26 Maluku 4 2 2 4 1 13 C

Page 74: PANDUAN TEKNIS PELAKSANAAN · pendidikan tinggi. Untuk menjamin pengelolaan yang tertib dan terkontrol dengan baik, diperlukan panduan-panduan yang memuat norma, aturan main dan prosedur

64

NO. Provinsi 2015 2016 2017 2018 2019 Total Kategori

27 Nusa Tenggara Barat

3 3 1 1 4 12 D

28 SelawesiTenggara

3 2 1 2 3 11 D

29 Sulawesi Utara 4 1 3 2 1 11 D

30 Nusa Tenggara Timur

4 2 1 2 1 10 D

31 Gorontalo 1 2 1 1 4 9 D

32 Papua Barat 3 1 1 2 2 9 D

33 Kalimantan Utara

1 1 2 2 2 8 D

34 Maluku Utara 2 1 1 1 2 7 D

Page 75: PANDUAN TEKNIS PELAKSANAAN · pendidikan tinggi. Untuk menjamin pengelolaan yang tertib dan terkontrol dengan baik, diperlukan panduan-panduan yang memuat norma, aturan main dan prosedur

65

PUSAT PRESTASI NASIONALKEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

Jl. Jenderal Sudirman, Gedung C Lt. 19, Senayan, Jakarta 10270Telp. (021) 5731177, Faksimile: (021) 5721243Laman: https://pusatprestasinasional.kemendikbud.go.id