panduan praktikum pengujian mesin 2010'.pdf

Upload: fen99

Post on 02-Jun-2018

308 views

Category:

Documents


19 download

TRANSCRIPT

  • 8/10/2019 Panduan Praktikum Pengujian Mesin 2010'.PDF

    1/61

    BUKU PANDUAN

    PRAKTIKUM PENGUJIAN MESIN (MS4240)

    Disusun untuk memandu pelaksanaan

    Praktikum Pengujian Mesin

    Penyunting: Dr. Ir. I Made Astina

    PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN

    FAKULTAS TEKNIK MESIN DAN DIRGANTARA

    INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG

  • 8/10/2019 Panduan Praktikum Pengujian Mesin 2010'.PDF

    2/61

    i

    A.

    DAFTAR ISI

    Hal.

    A. DAFTAR ISIi

    B. ATURAN DAN TATA TERTIB

    1. Dosen Penanggung jawab dan Aturan Pelaksanaan Matakuliah MS4240

    Praktikum Pengujian Mesin ii

    2. Aturan Kelulusan Matakuliah ii

    3. Asisten dan Peran iii

    4. Modul Praktikum dan Tempat Praktikum iii

    5. Aturan Penulisan dan Penyerahan Laporan iv

    6. Pengambilan Laporan dan Penyerahan Nilai iv

    7. Penilaian Modul Praktikum iv

    C. MODUL-MODUL PRAKTIKUM v

    I. Pengujian Mesin Pendingin 1

    II Pengujian Pompa Sentrifugal 14

    III. Pengujian Turbin Kaplan 21

    IV. Pengujian Kompresor Torak 27

    V. Pengujian Sistem Pembangkit Uap 36

    VI. Pengujian Motor Bensin 43

    VII. Pengujian Motor Diesel 50

  • 8/10/2019 Panduan Praktikum Pengujian Mesin 2010'.PDF

    3/61

    ii

    B.

    ATURAN DAN TATA-TERTIB

    1. Dosen Penanggung Jawab dan Aturan Pelaksanaan Praktikum

    Ir. I Nengah Diasta, M.T.

    Koordinator MS4240 dan Penanggung jawab Modul Pengujian Pompa

    Sentrifugal, Pengujian Turbin Kaplan, dan Pengujian Kompresor Torak

    Dr. Ir. I Made Astina

    Penanggung jawab Modul Pengujian Mesin Pendingin

    Dr. Ir. Arief Haryanto

    Penanggung jawab Modul Pengujian Motor Bensin dan Motor Diesel

    Ir. Pawito Merto Sontowiro, M.Sc.

    Penanggung jawab Modul Pengujian Sistem Pembangkit Uap

    2. Aturan Kelulusan Matakuliah

    Peserta yang tidak mengikuti salah satu modul praktikum dari modul yang

    diwajibkan, dinyatakan tidak lulus(nilai E).

    Peserta yang berhalangan untuk mengikuti praktikum sebuah modul, harus

    menghubungi Dosen Penanggung jawab modul tersebut guna mengikuti

    praktikum susulan dan akan diikutsertakan pada kelompok yang lain.

    Peserta hanya dapat diberikan kesempatan praktikum susulan bila ada alasan-

    alasan yang rasional dan pemberitahuan secara tertulis diberikan paling lambat

    pada hari pelaksanaan praktikum modul yang tidak dapat diikuti.

    Untuk pengambilan ulang matakuliah Praktikum Pengujian Mesin, mahasiswa

    yang telah pernah mengambil dan/atau tidak lulus, harus mengambil ulang

    seluruh modul yang diwajibkan dalam matakuliah MS4240 Praktikum Pengujian

    Mesin.

    Penentuan nilai akhir matakuliah praktikum ini dilakukan bila peserta telah

    mengikuti semua modul yang diwajibkan.

  • 8/10/2019 Panduan Praktikum Pengujian Mesin 2010'.PDF

    4/61

    iii

    3. Asisten dan Peran

    Asisten adalah mahasiswa tingkat akhir yang sedang mengerjakan tugas sarjana di

    laboratorium yang menyelenggarakan modul-modul praktikum dalam matakuliah

    Praktikum Pengujian Mesin (MS4240) dan telah lulus matakuliah ini.

    Asisten berperan untuk membantu penyelenggaraan praktikum dengan tetap di

    bawah koordinasi tanggung jawab dosen penanggung jawab.

    Penundaan praktikum hanya diperbolehkan dengan alasan-alasan yang masuk

    akal.

    Asisten hanya boleh menunda praktikum bila mendapatkan ijin dari dosen

    penanggung jawab.

    4. Modul Praktikum dan Tempat Praktikum

    Modul Praktikum Tempat Praktikum

    Pengujian Mesin Pendingin Lab Teknik Pendingin

    Pengujian Kompresor Torak Lab Mesin-Mesin Fluida

    Pengujian Turbin Kaplan Lab Mesin-Mesin Fluida

    Pengujian Pompa Sentrifugal Lab Mesin-Mesin Fluida

    Pengujian Motor Bensin Lab Motor Bakar dan Sistem Propulsi

    Pengujian Motor Diesel Lab Motor Bakar dan Sistem Propulsi

    Pengujian Pembangkit Tenaga Uap Lab Energi Termal

  • 8/10/2019 Panduan Praktikum Pengujian Mesin 2010'.PDF

    5/61

    iv

    5. Aturan Penulisan dan Penyerahan Laporan

    Laporan dibuat oleh setiap praktikan. Laporan dibuat dengan format laporan yang

    mudah dimengerti, jelas, singkat, dan rapih.

    Laporan diserahkan paling lambat 5 (lima) hari terhitung setelah praktikum

    dilaksanakan (termasuk hari libur dihitung) pada pukul 15.00 WIB.

    Laporan diserahkan secara berkelompok dan dikumpulkan di Lab. Mesin-mesin

    Fluida dan ketika menyerahkan laporan, peserta wajib meminta tanda terima.

    6. Pengambilan Laporan dan Penyerahan Nilai

    Asisten Pengawas mengambil laporan langsung ke Lab Mesin-mesin Fluida.

    Hasil Penilaian wajib diserahkan paling lambat 7 hari dihitung dari hari batas

    akhir laporan praktikum peserta diserahkan. Laporan dibuat oleh setiap praktikan.

    7. Penilaian Modul Praktikum

    Penilaian setiap modul praktikum pada peserta meliputi: kesiapan praktikum,

    keaktifan dan ketrampilan serta laporan hasil praktikum yang diserahkan dalam

    bentuk Laporan Praktikum.

  • 8/10/2019 Panduan Praktikum Pengujian Mesin 2010'.PDF

    6/61

    v

    C.

    MODUL-MODUL PRAKTIKUM

  • 8/10/2019 Panduan Praktikum Pengujian Mesin 2010'.PDF

    7/61

    Modul: Pengujian Mesin Pendingin

    I. PENGUJIAN MESIN PENDINGIN

    1.

    TUJUAN Untuk memahami cara kerja sistem mesin pengujian kompresi uap dengan

    berbagai teknik pengaturan yang sesuai sasaran diinginkan.

    Untuk menentukan karakteristik dari mesin pendingin kompresi uap.

    Untuk menentukan karakteristik dari pompa kalor kompresi uap.

    2. INSTALASI PENGUJIAN

    Komponen utama mesin pendingin kompresi uap adalah kompresor, kondensor,

    evaporator, dan alat ekspansi. Alat ekspansi dapat berupa katup termostatik

    ataupun pipa kapiler. Kompresi pada refrigeran menyebabkan kenaikan

    temperatur. Temperatur refrigeran di kondensor lebih tinggi dari temperatur

    udara sekitar kondensor menyebabkan terjadi perpindahan panas dari kondensor

    ke udara (dengan lain kata udara sekitar berfungsi sebagai pendingin).

    Temperatur refrigeran dalam kondensor turun dan terjadi proses pengembunan di

    dalamnya sehingga refrigeran keluar dalam kondisi cair. Kemudian refrigeran

    mengalir melalui alat ekspansi (katup ekspansi atau pipa) dan terjadilah

    penurunan tekanan. Proses idealnya dianggap iso-entalpi. Refrigeran menerima

    panas di evaporator dan berubah fase menjadi uap dan kemudian proses

    selanjutnya refrigeran dihisap oleh kompresor untuk dikompresikan ke dalam

    kondensor.

    Dengan suatu sistem pengaturan (mekanik dan listrik) dan peralatan mekanik

    yang digunakan, cara kerja mesin ini dapat dibagi menjadi atas 3 sistem kerja.

    Ketiga sistem kerja adalah:

    2.1. Sistem I

    Mesin Pendingin beroperasi untuk mendinginkan air yang disirkulasikan

    dengan sistem pemipaan dan dikumpulkan di dalam tangki air terisolasi

    dengan lingkungan luar. Pada sistem ini, air dialirkan lewat penukar panas

    1

  • 8/10/2019 Panduan Praktikum Pengujian Mesin 2010'.PDF

    8/61

    Modul: Pengujian Mesin Pendingin

    yang berfungsi sebagai evaporator mesin pendingin, sedang kondensor

    didinginkan dengan pendinginan hembusan udara dari kipas (condensing

    unit). Sistem pendingin seperti ini sering disebut dengan sistem pendingin air

    (chiller).

    2.2.Sistem II

    Mesin pendingin bekerja untuk mendinginkan udara yang melewati koil 1

    (saluran atas) dan memanaskan udara yang melewati koil 2 (saluran bawah).

    Pada saluran atas berfungsi sebagai evaporator dan saluran bawah berfungsi

    sebagai kondensor. Bila koil 1 yang menjadi perhatian kita, maka sistem ini

    dapat disebut sebagai sistem pendingin udara.

    2.3.Sistem III

    Mesin pendingin bekerja untuk memanaskan udara yang melewati koil 1

    (saluran atas) dan mendinginkan udara yang melewati koil 2 (saluran bawah).

    Saluran atas berfungsi sebagai kondensor dan saluran bawah berfungsi sebagai

    evaporator. Bila koil 1 yang diperhatikan, maka sistem ini dapat disebut

    sebagai sistem pompa kalor.

    2

  • 8/10/2019 Panduan Praktikum Pengujian Mesin 2010'.PDF

    9/61

  • 8/10/2019 Panduan Praktikum Pengujian Mesin 2010'.PDF

    10/61

    Modul: Pengujian Mesin Pendingin

    Gambar 2. Perangkat Pengujian Mesin Pendingin

    Mesin pengujian menggunakan refrigeran R-22. Kompresor yang digunakan

    adalah jenis kompresor hermatik, 1 fasa 220 V. Kondensor dan evaporator adalah

    penukar panas jenis koil bersirip. Saluran udara mempunyai penampang bujur

    sangkar dengan ukuran (21 cm x 18 cm). Kipas udara dipergunakan untuk

    mengalirkan udara pada saluran tersebut.

    3. PARAMETER PENGUJIAN

    Parameter-parameter yang penting dalam pengujian ini adalah:

    a. Laju aliran massa refrigeran (kg/s)

    b. Efek pemanasan bila siklus bekerja sebagai pompa kalor (kW)

    c. Efek pendinginan bila siklus bekerja sebagai mesin pendingin (kW) atau

    TR (Ton Refrigerasi)

    d. COP dari mesin pendingin

    e. PF dari mesin pompa kalor

    f. Laju aliran massa udara pada saluran udara kondensor, (kg/s) dan pada saluran

    udara evaporator (kg/s)

    g. Laju aliran kalor yang diserap oleh udara pada saluran udara kondensor (kW)

    4

  • 8/10/2019 Panduan Praktikum Pengujian Mesin 2010'.PDF

    11/61

  • 8/10/2019 Panduan Praktikum Pengujian Mesin 2010'.PDF

    12/61

    Modul: Pengujian Mesin Pendingin

    4.3. Sistem III

    a. Hubungkan kabel listrik masukan dari sistem dengan sumber listrik 1 fasa dan

    mampu memberikan daya sekitar 1,2 kVA.

    b. Ubahlah posisi MCB di panel kontrol pada posisi on.

    c. Ubah posisi saklar M1-M5 di panel kontrol pada posisi on.

    d. Jalankan kipas pendingin unit kondesor.

    e. Tekan tombol saklar S3 (warna hijau) posisi on (lampu indikator nyala),

    kompresor dapat bekerja.

    f. Setelah selesai mesin digunakan, semua saklar dikembalikan ke posisi off,

    dengan tata urutan pekerjaan terbalik dengan tata cara menjalankan mesin.

    5. PENGAMATAN DAN PENGOLAHAN DATA

    Berikut ini hal-hal penting yang diamati ataupun diukur dalam pengujian ini:

    a. Tekanan dan temperatur, untuk menentukan tingkat keadaan refrigeran di

    beberapa stasiun penting sesuai dengan sistem yang dipilih.

    b. Temperatur bola basah dan bola kering di kedua saluran udara untuk kasus

    sistem II dan sistem III.

    c. Kecepatan aliran dengan velometer di bagian keluaran ke dua saluran udara

    pada beberapa titik. Hasil pengukuran diolah untuk memperoleh kecepatan

    rata-rata dan laju alir. Daya listrik yang digunakan dapat dilihat pada

    voltmeter dan amperemeter.

    d. Lakukan pengujian untuk berbagai kecepatan kipas (tanyakan kepada asisten

    pengawas).

    5.1 Konsep Faktor Sentuh dan Faktor Simpang

    Udara yang mengalir dalam saluran udara melewati penukar panas tersebut dapat

    diidealisasikan atas 2, yaitu udara yang benar-benar menyentuh permukaan

    bidang penukar panas dari penukar panas dan udara yang sama sekali tidak

    menyentuh permukaan bidang perpindahan panas penukar panas. Perbandingan

    antara laju aliran massa udara benar-benar menyentuh koil dengan laju aliran

    massa udara total melewati koil tersebut disebut dengan Faktor Sentuh (CF,

    Contact Factor). Sedang perbandingan antara laju aliran massa udara yang sama

    6

  • 8/10/2019 Panduan Praktikum Pengujian Mesin 2010'.PDF

    13/61

    Modul: Pengujian Mesin Pendingin

    sekali tidak menyetuh dengan laju aliran massa udara udara total melewati koil

    tersebut disebut dengan Faktor Simpang (BF, bypass factor)

    5.2 Cara Penentuan Faktor Sentuh dan Faktor Simpang Penukar panas

    Faktor sentuh dan simpang merupakan fungsi dari tingkat keadaan dan dapat

    dinyatakan ke dalam diagram psikrometrik. Gambar 3 menunjukkan cara

    mendapatkan faktor sentuh dan simpang pada proses pendinginan udara di

    evaporator. Adapun hubungannya adalah:

    z

    xBF= ;

    z

    yCF= ; 1=+ CFBF

    WBT50 %

    m

    TDB

    x

    kbk

    z

    y

    ka

    Pvh*

    100 % w

    Gambar 3. Cara mencari BF dan CF di evaporator

    5.3 Rumus-Rumus yang Digunakan dalam Perhitungan

    Adapun rumus-rumus yang dipergunakan dalam perhitungan adalah:

    1. Besar laju aliran massa refrigeran dihitung dengan persamaan:

    41

    evaud

    refhh

    Qm

    = (1)

    refm = laju aliran massa refrigeran

    evaudQ = jumlah udara yang diserap dari udara di dalam saluran

    kondensor

    m

    4h = entalpi jenis refrigeran yang masuk evaporator

    7

  • 8/10/2019 Panduan Praktikum Pengujian Mesin 2010'.PDF

    14/61

    Modul: Pengujian Mesin Pendingin

    1h = entalpi jenis refrigeran yang keluar evaporator

    2. Efisiensi kerja (kompresor hermatik)

    jalajala

    refref

    allkW

    hhm

    =

    )( 21, (2)

    allk, = efisiensi kerja kompresor hermatik

    jalajalaW = daya listrik yang diperlukan kompresor hermatik

    1h = entalpi jenis refrigeran masuk kompresor

    2h = entalpi jenis refrigeran keluar kompresor

    3. Laju energi yang diserap refrigeran di evaporator

    )( 41 hhmQ refeva = (3)

    evaQ = laju energi yang diserap refrigeran di evaporator

    1h = entalpi jenis refrigeran keluar evaporator

    2h = entalpi jenis refrigeran masuk evaporator

    4. Laju energi yang dilepaskan refrigeran di kondensor

    )( 32 hhmQ refkond = (4)

    kondQ = laju energi yang diserap refrigeran di evaporator

    2h = entalpi jenis refrigeran keluar evaporator

    3h = entalpi jenis refrigeran masuk evaporator

    5. Koefisien kinerja mesin pendingin

    komp

    eva

    W

    QCOP= (5)

    COP= koefisien kinerja mesin pendingin (coefficient of performance)

    kompW = kerja yang termanfaatkan kompresor

    6. Koefisien kinerja pompa kalor:

    komp

    kond

    W

    QPF= (6)

    PF= kinerja pompa kalor (performance factor)

    kompW = kerja yang termanfaatkan kompresor

    8

  • 8/10/2019 Panduan Praktikum Pengujian Mesin 2010'.PDF

    15/61

    Modul: Pengujian Mesin Pendingin

    7. Laju aliran massa udara kering dalam saluran kondensor atau evaporator

    AVm rudud = (7)

    udm = laju aliran massa udara kering (kg/s)

    ud = massa jenis udara kering pada saluran udara (kg/m3

    )

    = luas penampang saluran udara kondensor (mA2)

    = kecepatan rata-rata aliran udara pada saluran kondensor (m/s)rV

    8. Laju energi yang diberikan oleh udara kepada evaporator

    )( = evakevamevaudevaud hhmQ (8)

    evaudQ = jumlah energi yang diberikan udara di evaporator

    evaudm = laju aliran massa udara di saluran evaporator

    evamh = entalpi jenis udara kering yang masuk saluran udara

    evaporator

    evakh = entalpi jenis udara kering yang keluar saluran udara evaporator

    9. Laju energi yang diterima udara dari kondensor

    )hh(mQ kondkkondmkondudkondud = (9)

    kondudQ = laju energi yang diberikan udara di kondensor

    kondudm = laju aliran massa udara di saluran kondensor

    kondkh = entalpi jenis udara kering yang masuk saluran udara

    kondensor

    kondkh = entalpi jenis udara kering yang keluar saluran udara

    kondensor

    10.Massa jenis udara yang melewati saluran udara

    ud

    udoud

    T

    293

    101325

    P = (10)

    ud = massa jenis udara pada tingkat keadaan dan (kg/mudp udT3)

    o = massa jenis udara pada tingkat keadaan standar (1 atm,

    200C)

    9

  • 8/10/2019 Panduan Praktikum Pengujian Mesin 2010'.PDF

    16/61

    Modul: Pengujian Mesin Pendingin

    udp = tekanan statik udara kering (N/m2)

    udT = temperatur mutlak udara kering, (K)DBT

    6.

    BF & CF EVAPORATORBF dan CF evaporator dapat ditentukan dari proses pola udara pada diagram

    psikrometrik.

    7. TUGAS

    a. Buktikan rumus-rumus yang dituliskan pada persamaan (1) s.d. (10)

    b. Tabelkan data pengujian dan hasil pengolahan data.

    c. Dari hasil pengamatan buatlah:

    - Proses pola dari siklus refrigerasi kompresi uap

    - Proses pola dari udara pada saluran kondensor dan saluran evaporator

    - Tentukan faktor simpang dan faktor sentuh penukar panas yang berfungsi

    sebagai evaporator (untuk sistem II atau sistem III).

    d. Analisis dan bandingkan semua besaran yang terkait dalam karakteristik

    mesin uji untuk berbagai parameter pengujian yang telah dilakukan.

    e. Kesimpulan yang diperoleh dari pengujian yang telah dilakukan.

    10

  • 8/10/2019 Panduan Praktikum Pengujian Mesin 2010'.PDF

    17/61

    Tabel Data Pengamatan

    Daya jala-

    jalaSiklus Kompresi Uap

    Kipas

    1 2 3 4 Konden

    Masuk Ke

    No

    K1 K2 Volt Am

    p.p T p T p T p T

    Twb Tdb Twb

    Tanggal pengujian: Kelompok:

    Kondisi Udara lingkungan: p= mBar, T= K, RH =

    11

  • 8/10/2019 Panduan Praktikum Pengujian Mesin 2010'.PDF

    18/61

    Modul: Pengujian Mesin Pendingin

  • 8/10/2019 Panduan Praktikum Pengujian Mesin 2010'.PDF

    19/61

    Modul: Pengujian Mesin Pendingin

  • 8/10/2019 Panduan Praktikum Pengujian Mesin 2010'.PDF

    20/61

    Modul: Pengujian Pompa Sentrifugal

    II. PENGUJIAN POMPA SENTRIFUGAL

    1. TUJUAN

    Untuk mendapatkan diagram head vs debit aliran pada putaran konstan dari dua

    pompa yang bekerja secara tunggal, seri atau paralel.

    Untuk memperoleh garis-garis iso-efisiensi untuk pompa tunggal, pompa susunan seri

    atau susunan paralel.

    Untuk memperoleh karakteristik pompa dengan putaran yang berubah-ubah.

    2. INSTALASI PENGUJIAN DAN KARAKTERISTIK POMPAPompa sentrifugal digunakan untuk memompa cairan atau menghasilkan head yang

    disebabkan oleh adanya putaran dari satu atau beberapa impeler. Pompa sentrifugal

    mempunyai tiga bagian utama yaitu: impeler yang menghasilkan gerak putar dari fluida,

    pump casing sebagai pengarah fluida menuju impeler dan mengeluarkannya pada tekanan

    yang tinggi, drive yang memutarkan impeler. Ada tiga macam jenis aliran yaitu: axial flow,

    radial flowdan mixed flow.

    Gambar 1. Instalasi Pengujian Pompa Sentrifugal

  • 8/10/2019 Panduan Praktikum Pengujian Mesin 2010'.PDF

    21/61

    Modul: Pengujian Pompa Sentrifugal

    Instalasi pengujian diperlihatkan pada Gambar 1. Sejumlah katup terpasang berguna untuk

    mengatur sistem pompa yang akan diujikan. Sedangkan tata letak pompa pada sistem

    diperlihatkan pada Gambar 2.

    Gambar 2. Tata Letak Pompa

    Spesifikasi Instalasi dan Peralatan

    A. Instalasi pengujian:

    Buatan: Armield Technical Education, Ltd, Ringwood-Hampshire, England

    B. Pompa

    Jenis: Centrifugal closed impeller, end suction, Diameter impeller: 13 cm

    C. Motor

    Buatan: Normand Electric Co, Ltd, London & Portsmouth, England

    Daya: 3,0 Hp

    Putaran: 2900 rpm

    Tipe: Shunt

    Voltage: 180 A/210 V, DC Rating: Continue

    Lengan Torsi: 0,25 m

  • 8/10/2019 Panduan Praktikum Pengujian Mesin 2010'.PDF

    22/61

    Modul: Pengujian Pompa Sentrifugal

    Gambar 3. Karakteristik pompa

    Karekteristik umum dari pompa sentrifugal diperlihatkan dalam kurva-kurva pada Gambar

    3. Besar head yang akan turun bila kapasitas pompa diperbesar. Karakteristik efisiensi

    yang awalnya membesar ketika kapasitas aliran diperbesar dan besarnya turun lagi ketika

    kapasitas terus diperbesar.

    3. PENGUKURAN DAN PENGOLAHAN DATA

    Tekanan total yang dihasilkan pompa akan lebih besar bila menggunakan lebih dari

    satu impeler yang disusun seri (multi-stage pump). Sedangkan untuk menghasilkan

    kapasitas yang besar sangat efisien dengan menggunakan susunan pompa yang disusun

    secara paralel. Ketinggian fluida yang dihasilkan oleh pompa dinamakan head. Head

    dinamik total pompa dihitung dengan persamaan (1).

    g

    v

    g

    vHHH sdsd

    22

    22

    += (1)

    dimana Hdadalah discharge head, Hsadalah suction head. Kinerja hidrolik dan mekanik

    pompa dinyatakan dengan efisiensi yang dihitung dengan persamaan (2).

    PompaPenggerakDaya

    HidrolikDayaEfisiensi

    = (2)

    Perubahan kapasitas, head dan daya pompa terhadap perubahan putaran dinyatakan dalam

    hubungan afinitas dalam persamaan-persamaan pada persamaan (3).

    3

    3

    2

    1

    2

    2

    2

    1

    2

    1

    2

    1

    2

    1

    2

    1 ;;n

    n

    N

    N

    n

    n

    H

    H

    n

    n

    Q

    Q=== (3)

  • 8/10/2019 Panduan Praktikum Pengujian Mesin 2010'.PDF

    23/61

    Modul: Pengujian Pompa Sentrifugal

    Gambar 4. Cara Memperolehan Kurva Karakteristik Pompa

    Disamping persamaan-persamaan yang telah dibahas sebelumnya, sejumlah persamaan-

    persamaan lain juga digunakan pengolahan hasil pengujian. Adapun persamaan-persamaan

    tersebut adalah:

    a. Debit aliran:

    ]/[m215

    8 32/5 shCgQ ee= (4)

    5765,0=eC

    weire hh += 00085,0

    weirh = tinggi air dalam weir meter [m]

    b. Head total:

  • 8/10/2019 Panduan Praktikum Pengujian Mesin 2010'.PDF

    24/61

    Modul: Pengujian Pompa Sentrifugal

    ( ) [m]Q1017,1 25xHHH sd += (5)

    c. Daya hidrolik:

    [Watt]gQHNh = (6)

    d. Daya pompa:

    [Watt]60

    2L

    nmgNp

    = (7)

    e. Efisiensi pompa:

    %100xN

    N

    p

    h= (8)

    4. PROSEDUR PENGUJIAN

    4.1. Pemeriksaan Sebelum Pengujian

    1. Periksalah kedudukkan petunjuk alat ukur, apakah ada penyimpangan dari

    semestinya

    2. Catatlah kedudukan petunjuk alat-alat ukur tersebut

    3. Isilah bak penampung dengan air bersih secukupnya

    4. Pastikan bahwa dinamometer dalam keadaan setimbang (menunjukkan angka

    nol) dan pergerakannya tidak terganggu oleh kabel

    5. Teliti hubungan kabel antara instrument

    6. Pastikan bahwa tegangan listrik yang diperlukan cocok dengan tegangan jala-

    jala yang akan dipakai

    7. Jangan memutar pompa sebelum diisi dengan air

    4.2. Menjalankan Pompa

    1. Pastikan bahwa volume air tangki cukup hingga tidak akan terjadi penghisapan

    udara luar

    2. Buka katup isap K2 dan K5 dan tutup katup K1 dan K3

    3. Isi pipa hisap pompa 1 dan 2 dengan air melalui penutup P sampai penuh.

    Sesudah itu tutup katup K4

    4. Masukkan hubungan listrik pada sistem, saklar F pada posisi on

    5. Putarlah pompa dengan memutar tombol G dengan perlahan-lahan sampai

    kedua pengukur tekanan pipa tekan bergerak naik

  • 8/10/2019 Panduan Praktikum Pengujian Mesin 2010'.PDF

    25/61

    Modul: Pengujian Pompa Sentrifugal

    6. Bukalah katup K1 dan K3, periksalah bahwa pada kedua pompa ada aliran

    7. Sesudah semua udara dalam pipa keluar, tutuplah katup K1 dan K3

    8. Set kedudukan masing-masing katup dan lepas kopling pompa yang tidak

    diperlukan sesuai dengan pengujian

    9. Instalasi siap dipergunakan untuk pengujian

    4.3. Pengujian Pompa Tunggal

    1. Buka kopling pompa 2

    2. Tutup katup C dan B, katup lainnya terbuka

    3. Jalankan motor

    4.4. Pengujian Pompa Seri

    1. Semua kopling terpasang

    2. Tutup katup K3 dan K5, katup lainnya terbuka

    3. Jalankan motor

    4.5. Pengujian Pompa Paralel

    1. Semua kopling terpasang

    2. Tutup katup K4, katup lainnya terbuka

    3. Jalankan motor

    5. TUGAS-TUGAS1. Hitung besaran-besaran yang dinyatakan dalam persamaan (4) s/d (8)

    2. Buat grafik-grafik dari

    a. Hvs Q

    b. vs Q

    c. Nhvs Q

    d. Npvs Q

    e. Kurva iso-efisiensi

    3. Buat analisis dari grafik-grafik dan besaran-besaran yang diperoleh

    4. Buat kesimpulan dari pengujian yang telah dilakukan

  • 8/10/2019 Panduan Praktikum Pengujian Mesin 2010'.PDF

    26/61

    Tabel Data Pengujian Pompa

    Pengujian Pompa Tunggal Pengujian Pompa Seri

    n Hs Hd m Hweir Hs [m] Hd [m] m Hweir

    [rpm]

    Bukaan

    Katup [m] [m] [kg] [m] 1 2 1 2 [kg] [m]

  • 8/10/2019 Panduan Praktikum Pengujian Mesin 2010'.PDF

    27/61

    Modul: Pengujian Turbin Kaplan

    III. PENGUJIAN TURBIN KAPLAN

    1. TUJUAN Untuk mengetahui cara-cara pengujian turbin Kaplan

    Untuk mengetahui karakteristik dan unjuk kerja dari turbin yang diuji meliputi:

    Karakteristik kapasitas keluaran turbin yaitu daya keluaran pada kecepatan

    putar poros dan head yang konstan

    Karakteristik efisiensi turbin pada kecepatan putar poros optimum dan head

    konstan (kurva efisiensi-kapasitas atau berubah-ubah/kurva iso-efisiensi).

    2. INSTALASI PENGUJIAN

    Turbin air yang diuji ini merupakan turbin Kaplan dengan poros horisontal. Momen

    keluaran turbin diukur dengan dinamometer rem yang terpasang di ujung poros turbin.

    Besarnya ditentukan dari perbedaan posisi seimbang pegas. Posisi nol pegas harus

    ditentukan sebelum pengujian dilakukan. Daya turbin ditentukan dari momen keluaran dan

    putaran poros yang diukur dengan tachometer.Daya poros turbin dapat diatur dengan mengubah sudut sudu-sudu turbin dan guide

    vane. Daya turbin diatur oleh sejumlah guide vane yang dapat digerakkan dengan batang

    tangan. Laju aliran air dapat dihitung dengan mengukur perbedaan tekanan. Instalasi

    pengujian dapat dilihat pada Gambar 1. Sejumlah katup terpasang pada instalasi dapat

    digunakan untuk mengatur arah aliran air.

    3. PENGOPERASIAN TURBIN

    Dalam pengoperasian turbin Kaplan untuk pengujian ini, beberapa hal yang perlu

    diperhatikan adalah:

    a. Operasi turbin harus selalu dilakukan dengan maju (daya membesar).

    b. Beban momen turbin diperbesar dengan mengatur beban pada pegas rem.

    c. Selisih tekanan pada sisi isap dan sisi masuk turbin dapat dibaca pada

    manometer pipa U.

  • 8/10/2019 Panduan Praktikum Pengujian Mesin 2010'.PDF

    28/61

    Modul: Pengujian Turbin Kaplan

    Gambar 1. Instalasi Pengujian Turbin Kaplan

  • 8/10/2019 Panduan Praktikum Pengujian Mesin 2010'.PDF

    29/61

    Modul: Pengujian Turbin Kaplan

    4. PENGAMATAN

    Data pengamatan yang diukur dalam pengujian ini dapat disusun sebagaimanadiberikan pada Tabel 1.

    Tabel 1. Data Hasil Pengujian

    n Hventury Hst FNo

    [rpm] [mm Hg] [mm Hg] [N]

    n = Putaran turbin

    F = Gaya yang terukur dinamometer

    ventH = Selisih tekanan pada Ventury

    stH = Selisih tekanan statik pada sisi masukan dan sisi keluaran turbin

    5. PENGOLAHAN DATA DAN PERHITUNGAN

    Dengan pemanfaatan persamaan-persamaan energi aliran, kontinuitas dan

    hidrostatika, debit aliran dapat dihitung. Berikut ini diberikan persamaan-persamaan yang

    diperlukan dan langkah-langkah untuk perhitungan dalam pengolahan data hasil pengujian.

    Perhitungan

    Data utama = 20o

    n = ..rpm

  • 8/10/2019 Panduan Praktikum Pengujian Mesin 2010'.PDF

    30/61

    Modul: Pengujian Turbin Kaplan

    F = ...N

    H =.m

    stH = .m

    =...N/m3

    Debit aliran, Q

    Debit aliran yang diukur dengan tabung Ventury dihitung dengan

    persamaan:

    4241

    122 12

    4

    12

    DD

    HgDD

    Q

    V

    =

    (1)

    Kecepatan sudut,

    sec]/[60

    2rad

    n=

    (2)

    Daya turbin,Np

    ][WattTNp = (3)

    Head turbin yang tersedia,Ht

    ][6,12 mzHH stt += (4)

    Daya yang tersedia,Na

    ][2

    WattHQN TOHa = (5)

    Efisiensi,

    %100=a

    p

    N

    N (6)

  • 8/10/2019 Panduan Praktikum Pengujian Mesin 2010'.PDF

    31/61

    Modul: Pengujian Turbin Kaplan

    Tabel 2. Pengolahan Data Hasil Pengujian

    N Hventury Hst T Na Np

    Perhitungan koreksi untukHtkonstan = .m, dapat dilakukan dengan menggunakanhukum kesebangunan (similaritas). Hukum kesebangunan dapat dinyatakan dengan

    hubungan-hubungan pada persamaan-persamaan (7).

    22

    21

    22

    21

    2

    1

    D

    D

    n

    n

    H

    H= ;

    32

    31

    2

    1

    2

    1

    D

    D

    n

    n

    Q

    Q= ;

    52

    51

    32

    31

    2

    1

    D

    D

    n

    n

    N

    N= (7)

    Hasil perhitungan dengan pemanfaatan persamaan-persamaan (7) dapat diolah ke dalam

    bentuk Tabel 3.

    Tabel 3. Pengolahan Data dari Hukum Kesebangunan

    n Q T Na Np

  • 8/10/2019 Panduan Praktikum Pengujian Mesin 2010'.PDF

    32/61

    Modul: Pengujian Turbin Kaplan

    6. TUGAS-TUGAS

    Data hasil pengujian dan pengolahan datanya dapat dinyatakan ke dalam grafik-

    grafik untuk mengetahui karakteristik turbin yang telah diuji. Adapun grafik-grafik

    karakteristik tersebut adalah:

    a).Npvs n( konstan)

    b). Tvs n( konstan)

    c). vs n( konstan)

    d).Npvs Q( konstan)

    e). Tvs Q( konstan)

    f). Qvs n( konstan)

    g). Kurva iso-efisiensi terhadap kapasitas

    h). Kurva iso-efisiensi terhadap putaran

  • 8/10/2019 Panduan Praktikum Pengujian Mesin 2010'.PDF

    33/61

    Modul: Pengujian Kompresor Torak

    IV. PENGUJIAN KOMPRESOR TORAK

    1. TUJUAN

    Untuk mengetahui kinerja kompresor torak pada kondisi kerja stasioner.

    Untuk mencari karakteristik kompresor torak pada beberapa kecepatan putar yang

    ditampilkan dalam:

    Kurva tekanan vs volume

    Kurva efisiensi volumetrik vs rasio tekanan

    Kurva efisiensi isotermal vs rasio tekanan

    2. INSTALASI PENGUJIAN

    Kerja kompresor torak didasarkan pada proses penghisapan dan penekanan sejumlah

    udara pada silinder selama langkah kerja. Udara dikompresikan secara politropik

    sehingga peningkatan tekanan dan kenaikan temperatur terjadi. Udara bertekanan dari

    silinder keluar melalui katup tekan ke dalam sistem yang bertekanan lebih rendah.

    Gerak torak maju mundur ini menghasilkan siklus aliran tersebut berlangsung secara

    terus-menerus. Instalasi pengujian ditunjukkan pada Gambar 1. Dari gambar ini tampak

    tata letak alat ukur serta komponen-komponen utama peralatan tersebut. Gambar 2

    menunjukkan gambar skematik instalasi pengujian dan stasiun pengukuran yang

    merupakan tempat melakukan pengukuran.

    Kompresor torak digerakkan oleh motor listrik. Transmisi daya yang digunakan adalah

    transmisi sabuk daya. Kerja mekanik yang dilakukan oleh motor dapat dicari dengan

    mengukur torsi motor dan putaran motor diukur dengan takometer. Kondisi-kondisi

    udara pada stasiun-stasiun penting dapat diketahui dengan mengukur tekanan dan

    temperaturnya. Kelembaban udara masuk dan keluar kompresor dapat dicari dengan

    diagram psikrometrik setelah temperatur bola basah dan bola kering diketahui. Laju

    aliran udara diukur dengan menggunakan orificedan manometer.

  • 8/10/2019 Panduan Praktikum Pengujian Mesin 2010'.PDF

    34/61

    Modul: Pengujian Kompresor Torak

    Gambar 1. Instalasi Pengujian Kompresor Torak

    Gambar 2. Skematik Peralatan Uji Kompresor Torak

    Spesifikasi Kompresor

    Data spesifikasi kompresor yang digunakan pada pengujian ini adalah:

    - Volume langkah : VL = 22,18810-5

    m3

    - Volume clearence : VC = 2,37310-5

    m3

    = 2,41410-5

    m3 ; untukp2= 9 bar

  • 8/10/2019 Panduan Praktikum Pengujian Mesin 2010'.PDF

    35/61

    Modul: Pengujian Kompresor Torak

    - Jumlah silinder : 2 buah

    - Lengan torsi : r = 0,16 m

    - Perbandingan transmisi : i = nmotor/nkompresor = 3,53

    3. PROSEDUR PENGUJIAN DAN PENGAMATAN

    Sebelum pengujian dilakukan, beberapa persiapan dan pemeriksaan awal harus

    dilakukan. Adapun pemeriksaan awalnya adalah:

    Memeriksa alat-alat apakah semua dalam keadaan baik.

    Memeriksa volume cairan manometer.

    Memeriksa kondisi air pembasah pada termometer bola basah

    Memeriksa tinggi muka minyak pelumas kompresor. Pelumas yang dipakai adalah

    minyak Shell Corona D37 atau yang sejenisnya.

    Memeriksa tegangan listrik yang diminta, apakah sesuai dengan tegangan jala-jala

    yang akan dipergunakan.

    Masukkan tombol listrik kemudian ubah saklar ke posisi on

    Mencatat kondisi awal yang ditunjukkan oleh semua alat ukur.

    Untuk setiap kondisi pengujian, berikut ini parameter-parameter yang diamati:

    Temperatur pada stasiun 1, 2, dan 3

    Tekanan udara pada stasiun 1, 2, dan 3

    Beda tekanan pada orifice

    Kecepatan putaran kompresor

    Gaya pada dinamometer

    Temperatur bola basah dan bola kering pada sisi masuk dan sisi keluar instalasi

    pengujian.

    4. FORMULASI-FORMULASI PENGOLAHAN DATA

    Formulasi-fomulasi yang penting berkaitan dengan pengujian kompresor torak

    diberikan berikut ini.

    Kerja Politropik

    yKTmn

    nW lapol

    1= , kW (1)

    Kerja Isotermal

  • 8/10/2019 Panduan Praktikum Pengujian Mesin 2010'.PDF

    36/61

    Modul: Pengujian Kompresor Torak

    = 1)ln( 11 n

    n

    ppaiso rrRTmW , kW (2)

    Kerja Mekanik

    FnW kompmek51091,5 = , kW (3)

    Efisiensi Politropik

    %100xW

    W

    mek

    pol

    pol= (4)

    Efisiensi Isotermal

    %100xW

    W

    mek

    iso

    pol= (5)

    Efisiensi Volumetrik

    %100101,9

    6 x

    nx

    m

    komp

    avol

    = (6)

    Laju Aliran Massa Udara

    3

    3310574,6T

    ppxma

    = , kg/s (7)

    Laju Aliran Massa Uap Air

    av mm1+

    =

    (8)

    keringudaramassa

    airuapmassa= , dapat diperoleh dari diagram psikrometrik atau dihitung dari

    hubungan-hubungan termodinamika campuran udara dan uap air.

    Dimana:

    n = indeks politropik

    R = konstanta udara = 0,2871 kJ/(kg K)

    1

    2p

    p

    pr =

    '10678,9 15

    01 ppp = , atm abs

    '10868,9 21

    02 ppp = , atm abs

    '10679,9 25

    03 ppp = , atm abs

    0p = tekanan atmosfir, atm

    0p = data dari pengamatan i=1, 2, 3

    0p = dalam mm H

    2O

    iT = ti(oC) +274,15, dalam Kelvin, tiadalah data pengamatan

  • 8/10/2019 Panduan Praktikum Pengujian Mesin 2010'.PDF

    37/61

    Modul: Pengujian Kompresor Torak

    Untuk lebih jelasnya mengenai proses-proses kompresi tersebut dapat diperhatikan pada

    diagramp-Vsebagai berikut:

    Penentuan Indeks Politropik (n)

    Untuk proses kompresi politropik berlaku:

    n

    n

    p

    p

    T

    T1

    1

    2

    1

    2

    =

    (9)

    Ambil logaritmanya:

    =

    1

    2

    1

    2lnln

    p

    p

    n

    ln

    T

    T (10)

    Misalkan

    =

    =

    =

    1

    2

    1

    2ln

    1,ln

    p

    pXdan

    n

    na

    T

    TY ii

    Maka persamaan di atas dapat ditulis sebagai berikut:

    (11)ii XaY =

    Dengan metode least squarediperoleh:

    22 )(

    )(

    ii

    iiii

    XXN

    YXYXNa

    = (12)

    5. PEMBACAAN DIAGRAM PSIKROMETRIK

    Misalkan pada saat masuk kompresor, hasil pengukuran adalah:

    CTwbo

    26= , CTdbo

    27=

    Maka dari diagram psikrometrik didapat: 0,021 kg/kg

  • 8/10/2019 Panduan Praktikum Pengujian Mesin 2010'.PDF

    38/61

    Modul: Pengujian Kompresor Torak

    Gambar 3. Diagram Psikrometrik

  • 8/10/2019 Panduan Praktikum Pengujian Mesin 2010'.PDF

    39/61

    Modul: Pengujian Kompresor Torak

    6. TUGAS-TUGAS

    1. Buktikan rumus 1, 2, 3, dan 6

    2. Hitung indeks politropik

    3. Hitung laju aliran massa uap air pada saat masuk dan keluar kompresor

    4. Buat diagram ma, Wpol, Wiso,

    5. Buat diagram indikator (diagramp-v)

    1. padap2 = 6 bar danp2 = 0 bar, atau

    2. pada p2 = 6 bar (atau p2 = 9 bar) untuk 2 macam putaran kompresor

    (ditentukan asisten)

    Cara Pembuatan Diagramp-V

    Langkah 1 2 dibuat dengan menggunakan hubungan:

    konstan2211

    === AVpVp nn

    ndihitung dari persamaan (9) danp1,p2, T1, dan T2dari data pengujian.

    LVVV = e1 ,a

    p

    AV

    1

    22

    =

    Titik-titikxiditentukan dari hubungan:

  • 8/10/2019 Panduan Praktikum Pengujian Mesin 2010'.PDF

    40/61

    Modul: Pengujian Kompresor Torak

    n

    l

    p

    AV

    =

    xixi

    pxidipilih antarap1danp2.

    Langkah 3 4 dibuat dengan menggunakan hubungan

    konstan4433 ==== BVpVpVp n

    yynn

    140323 ,, ppVVpp ===

    Titik-titik Yiditentukan dari hubungan

    n

    l

    p

    AV

    =

    yi

    xi

  • 8/10/2019 Panduan Praktikum Pengujian Mesin 2010'.PDF

    41/61

    Tabel Data Pengujian

    Kondisi Awal:

    p1= mmH2O p= mmH2O

    p2= mmH2O p3= mmH2O

    nm p1 p2 p3 p T1 T2 T3No.

    [rpm] [mmH2O] [bar] [mmH2O] [mmH2O] [C] [C] [C]

    1

    2

    3

    4

    1

    2

    3

    4

    1

    2

    3

    4

  • 8/10/2019 Panduan Praktikum Pengujian Mesin 2010'.PDF

    42/61

    Modul: Pengujian Motor Bensin

    V. PENGUJIAN MOTOR BENSIN

    1. TUJUAN

    Untuk mengetahui prinsip-prinsip kerja dan karakteristik motor bensin. Untuk memahami pengujian dan evaluasi parameter prestasi motor bensin

    2. PRINSIP KERJA DAN PARAMETER PRESTASI MESIN

    Motor bensin yang digunakan sebagai penggerak tenaga termal pembakaran bekerja

    berdasarkan siklus Otto. Siklus Otto yang ideal memiliki tahapan-tahapan antara lain:

    langkah isap (proses tekanan konstan), langkah kompresi (isentropik), pembakaran

    (pemasukan kalor pada volume konstan), langkah kerja (isentropik), proses

    pembuangan (pengeluaran kalor pada volume konstan), dan langkah buang (tekanan

    konstan). Motor bensin sering pula disebut sebagai Spark Ignition Engine, karena

    penyalaan bahan bakarnya menggunakan loncatan bunga api listrik yang dihasilkan

    oleh busi. Hal ini yang membedakan prinsip kerja antara motor bensin dengan motor

    diesel. Komponen lainnya yang cukup penting pada motor bensin adalah karburator

    yang memiliki fungsi sebagai tempat pencampuran bahan bakar dengan udara.

    Pencampuran tersebut terjadi karena bahan bakar terisap masuk ke dalam karburator.

    Beberapa parameter prestasi motor bakar torak adalah:

    Daya poros (Np).

    Tekanan efektif rata-rata (pe), efisiensi termal (t), dan efisiensi volumetrik (v).

    Pemakaian bahan bakar (mf) dan pemakaian bahan bakar spesifik (Be).

    Perbandingan bahan bakar udara (AFR).

    Untuk berbagai kondisi operasi, nilai parameter prestasi tersebut akan bervariasi

    nilainya. Dengan variasi kondisi operasi nilai paramter juga akan bervariasi. Dari data-

    data ini, karakteristik motor bakar dapat digambarkan. Variabel-variabel operasi yang

    dapat digunakan dalam pengujian ini adalah:

    Putaran, n[rpm]

    Beban (momen puntir), T[Nm]

    Katup gas

  • 8/10/2019 Panduan Praktikum Pengujian Mesin 2010'.PDF

    43/61

    Modul: Pengujian Motor Bensin

    3. INSTALASI PENGUJIAN

    Instalasi pengujian yang digunakan dalam pengujian ini diperlihatkan pada Gambar 1.

    Gambar lebih detail komponen-komponen motor bakar itu ditunjukkan pada Gambar 2 dan

    langkah kerja yang lebih aktual dari siklus kerjanya diberikan pada Gambar 3.

    Gambar 1. Instalasi Pengujian Motor Bensin

    Spesifikasi motor bensin yang digunakan pada pengujian ini adalah:

    Pabrik : Toyota Motor, Japan

    Type : 7 - KE

    Jenis : Motor Bensin, 4 silinder sebaris, 4 langkah, 2 katup per silinder,

    cam di tengah dilengkapipush-roddan hidraulik filter.

    Dia. silinder : 80,5 mm

    Langkah torak : 87,5 mm

    Vol langkah torak : 1781 cc

    Rasio kompresi : 9 : 1

    Firing order : 1 3 4 2

    Daya maksimum : 84 PS pada 4800 rpm

    Torsi Maksimum : 14,6 kgm pada 2800 rpm

  • 8/10/2019 Panduan Praktikum Pengujian Mesin 2010'.PDF

    44/61

    Modul: Pengujian Motor Bensin

    Suplai bahan bakar : Electronics Fuel Injection

    Sistem Pendinginan : Air, dengan pompa listrik

    Sistem Bahan Bakar : Pompa sirkulasi, dengan pendingin air

    Tekanan : 240 s/d 275 kN/m2( 35 s/d 40 lbs/in )

    Bahan Bakar : Premium Pertamina

    Gambar 2. Komponen Utama Motor Bakar Gambar 3. Siklus Sebenarnya

    Gambar 4. Skematik Peralatan Pengujian

  • 8/10/2019 Panduan Praktikum Pengujian Mesin 2010'.PDF

    45/61

    Modul: Pengujian Motor Bensin

    Gambar 5. Prinsip Kerja Pengukuran Dinamometer

    4. PROSEDUR PENGUJIAN

    Persiapan sebelum pengujian

    a. Periksa bahan bakar di dalam tangki bahan bakar, jika kurang harus ditambah.

    b. Periksa minyak pelumas, tambah bila kurang.

    c. Air pendingin yang bersih perlu dialirkan ke dalam dinamometer, blok mesin,

    pendingin pelumas dan gas kalorimeter. Buka penuh katup aliran air pendingin

    minyak pelumas. Katup penambah air pendingin harus diatur selama pengujian

    untuk mempertahankan temperatur air pendingin antara 70 hingga 75oC. Katup

    aliran air pendingin minyak pelumas baru dibuka setelah mesin jalan dan diatur

    sehingga temperatur minyak pelumas 80oC.

    Prosedur menjalankan dan mematikan motor bakar seperti yang diberikan oleh asisten.

    Pengujian dapat dilakukan dengan metode:

    a. beban berubah-ubah, katup gas konstan

    b. beban dan katup gas berubah-ubah, putaran konstan

    Untuk tiap kondisi operasi, parameter pengukuran meliputi:

    Momen putar

    Pemakaian bahan bakar

    Perbedaan tekanan udara pada orifice

    Temperatur air pendingin masuk motor

    Temperatur pendingin keluar motor

    Laju aliran air pendingin motor

  • 8/10/2019 Panduan Praktikum Pengujian Mesin 2010'.PDF

    46/61

  • 8/10/2019 Panduan Praktikum Pengujian Mesin 2010'.PDF

    47/61

    Modul: Pengujian Motor Bensin

    Perbandingan udara bahan bakar

    b

    u

    m

    mAFR

    &

    &=

    Efisiensi volumetrik

    Efisiensi volumetrik adalah perbandingan antara laju aliran massa udara

    sebenarnya dengan laju aliran massa udara ideal.

    100iu

    uv

    m

    m

    &

    &= (%)

    Laju massa aliran udara ideal yang diperoleh dari rumus berikut:

    1000

    60)( 1 = uiu anzVm & (kg/jam)

    u = massa jenis udara ideal

    )K(

    )cmHg(106446,4 3

    T

    puu

    =

    Efisiensi termal

    5106,3

    =LHVm

    N

    b

    et

    & (%)

    LHVbensin = 42697 kJ/kg

    Neraca Energi

    Energi masuk

    3600

    LHVmE bin

    = (kW)

    Energi keluar

    (kW)lossapeout EENE ++=

    aaaap TCQ

    E =3600

    (kW)

    (kW))( apeinloss ENEE +=

    5. TUGAS

    a.Hitung seluruh parameter prestasi pada pengujian ini

    b.Gambarkan parameter prestasi tersebut terhadap putaran motor

    c.Gambarkan grafik neraca energi

    d.Berikan analisis dan kesimpulan terhadap hasil

  • 8/10/2019 Panduan Praktikum Pengujian Mesin 2010'.PDF

    48/61

    TABEL DATA PENGAMATAN MOTOR BENSIN

    Kelompok : Tem

    Tanggal : TekBah

    Air Pendingin MesinNo.

    Putaran

    (rpm)

    Beban

    (Nm/kg) Tin (oC) Tout (

    oC) Q(lt/s)

    Ba

    pe

  • 8/10/2019 Panduan Praktikum Pengujian Mesin 2010'.PDF

    49/61

    Modul: Pengujian Motor Diesel

    VI. PENGUJIAN MOTOR DIESEL

    1. TUJUAN

    Untuk mengetahui prinsip-prinsip kerja dan karakteristik motor Diesel. Untuk memahami pengujian dan evaluasi parameter prestasi motor Diesel

    2. PRINSIP KERJA DAN PARAMETER PRESTASI MESIN

    Secara umum, motor bakar torak dapat dibagi menjadi dua tipe dasar, yaitu spark-

    ignition engine dan compression-ignition engine. Pada spark-ignition engine, campuran

    bahan bakar dan udara dibakar oleh busi (spark plug). Sedangkan pada compression-

    ignition engine, udara dikompresikan pada tekanan dan temperatur yang cukup tinggi

    dimana pembakaran akan berlangsung secara spontan ketika bahan bakar disemprotkan.

    Karena spark-ignition engine relatif ringan dan murah sehingga cocok digunakan pada

    kendaraan bermotor. Compression-ignition engine lebih umum digunakan dengan

    pertimbangan bahan bakar lebih ekonomis dan daya yang dihasilkan besar.

    Motor diesel menggunakan prinsip compression ignition engine. Pada langkah isap

    hanyalah udara segar saja yang masuk ke dalam silinder. Pada waktu torak hampir

    mencapai TMA (titik mati atas) bahan bakar disemprotkan ke dalam silinder. Terjadilah

    proses penyalaan untuk pembakaran, pada saat udara di dalam silinder sudah bertemperatur

    tinggi. Persyaratan ini dapat dipenuhi apabila digunakan perbandingan kompresi yang

    cukup tinggi, berkisar antara 12 sampai 25.

    Beberapa parameter prestasi motor bakar torak adalah:

    Daya poros (Np).

    Tekanan efektif rata-rata (pe), efisiensi termal (t), dan efisiensi volumetrik (v).

    Pemakaian bahan bakar (mf) dan pemakaian bahan bakar spesifik (Be).

    Perbandingan bahan bakar udara (AFR).

    Untuk berbagai kondisi operasi, nilai parameter prestasi tersebut akan bervariasi

    nilainya. Dengan variasi kondisi operasi nilai paramter juga akan bervariasi. Dari data-data

    ini, karakteristik motor bakar dapat digambarkan. Variabel-variabel operasi yang dapat

    digunakan dalam pengujian ini adalah:

    Putaran, n[rpm]

    Beban (momen puntir), T[Nm]

    Katup gas

  • 8/10/2019 Panduan Praktikum Pengujian Mesin 2010'.PDF

    50/61

    Modul: Pengujian Motor Diesel

    3. INSTALASI PENGUJIAN

    Instalasi pengujian yang digunakan dalam pengujian ini ditunjukkan pada Gambar

    1. Gambar skematik pengujian diberikan pada Gambar 2 dan prinsip kerja pengukuran

    dinamometer diperlihatkan pada Gambar 3.

    Gambar 1. Instalasi Pengujian Motor Diesel

    Spesifikasi motor diesel yang digunakan dalam pengujian mesin:

    Pabrik : Toyota Motor, Japan

    Type : 2LJenis : Motor Diesel, 4 silinder sebaris, 4 langkah, 2 katup per silinder, cam

    di atas.Diam. silinder : 92 mm

    Langkah torak : 92 mm

    Vol. langkah torak : 2446 ccRasio Kompresi : 22,2 : 1

    Firing Order : 1 3 4 2

    Daya maksimum : 83 PS pada 4200 rpmTorsi maksimum : 16,3 kgm pada 2400 rpm

    Sistem bahan bakar : Solar Pertamina/Direct Injection/Distribution Pump.

    Sistem pendinginan : Air/Sirkulasi Luar/Temperatur Konstan.Sistem pelumasan : Mesran Pertamina/Sirkulasi Luar/Temperatur Konstan.

  • 8/10/2019 Panduan Praktikum Pengujian Mesin 2010'.PDF

    51/61

  • 8/10/2019 Panduan Praktikum Pengujian Mesin 2010'.PDF

    52/61

    Modul: Pengujian Motor Diesel

    Untuk tiap kondisi operasi, parameter-parameter yang diukur adalah:

    Momen putar

    Pemakaian bahan bakar

    Perbedaan tekanan udara pada orifice

    Temperatur air pendingin masuk motor

    Temperatur pendingin keluar motor

    Laju aliran air pendingin motor

    5. METODE PERHITUNGAN

    Parameter prestasi motor bensin dihitung dengan memanfaatkan persamaan-persamaan

    yang diberikan berikut:

    Daya poros efektif

    TNe =

    305,9549

    nTNe

    = (kW)

    T= momen putar

    n = putaran motor (rpm)

    Tekanan efektif rata-rata

    raklangkah tovolume

    siklusperKerja=ep

    6

    1

    1060)(

    =anzV

    Np ee (kPa)

    V1= volume langkah torak (cm3)

    = jumlah silinder

    = jumlah siklus per putarana

    Laju pemakaian bahan bakar

    6,350

    = bbt

    m & (kg/jam)

    t = waktu pemakaian bahan bakar sebanyak 50 cm3(detik)

    b

    = massa jenis solar, 0,8200 g/cm3

  • 8/10/2019 Panduan Praktikum Pengujian Mesin 2010'.PDF

    53/61

    Modul: Pengujian Motor Diesel

    Pemakaian bahan bakar spesifik

    e

    be

    N

    mB

    &= (kg/kW-jam)

    Laju aliran massa udara

    u

    uoru

    T

    ppDm

    .3600105,4 26

    = & (kg/jam)

    = beda tekanan pada orifice(mm Horp 2O)

    up = tekanan udara luar (cm Hg)

    uT = temperatur udara luar (K)

    D= diameter orifice, 55 cm

    Perbandingan udara bahan bakar

    b

    u

    m

    mAFR

    &

    &=

    Efisiensi volumetrik

    Efisiensi volumetrik adalah perbandingan antara laju aliran massa udara sebenarnyadengan laju aliran massa udara ideal.

    100iu

    uv

    m

    m

    &

    &= (%)

    Laju massa aliran udara ideal yang diperoleh dari rumus berikut:

    1000

    60)( 1 = uiu anzVm & (kg/jam)

    u = massa jenis udara ideal

    )K(

    )cmHg(106446,4

    3

    T

    puu

    =

    Efisiensi termal

    5106,3

    =

    LHVm

    N

    b

    et

    & (%)

    LHVsolar = 43057 kJ/kg

    Neraca Energi

    Energi masuk

    3600

    LHVmE

    bin

    = (kW)

    Energi keluar

    lossapeout EENE ++= (kW)

    aaaap TCQ

    E =3600

    (kW)

    )( apeinloss ENEE +=

    (kW)

  • 8/10/2019 Panduan Praktikum Pengujian Mesin 2010'.PDF

    54/61

    Modul: Pengujian Motor Diesel

    6. TUGAS-TUGAS

    a. Hitung seluruh parameter prestasi pada pengujian ini

    b. Gambarkan parameter prestasi tersebut terhadap putaran motor

    c. Gambarkan grafik neraca energi

    d. Berikan analisis dan kesimpulan terhadap hasil

  • 8/10/2019 Panduan Praktikum Pengujian Mesin 2010'.PDF

    55/61

    TABEL DATA PENGAMATAN MOTOR DIESEL

    Kelompok : TemTanggal : Tek

    Bah

    Air Pendingin MesinNo.

    Putaran

    (rpm)

    Beban

    (Nm/kg) Tin (oC) Tout (

    oC) Q(lt/s)

    Ba

    pe

  • 8/10/2019 Panduan Praktikum Pengujian Mesin 2010'.PDF

    56/61

    Modul: Pengujian Pembangkit Tenaga Uap

    50

    VII. PENGUJIAN PEMBANGKIT TENAGA UAP

    1. TUJUAN Untuk mengetahui tahapan konversi energi yang terjadi pada sistem pembangkit uap

    Untuk mengetahui efisiensi pembangkit tenaga sebagai parameter prestasi pada sistem

    pembangkit tenaga uap

    2. PRINSIP KERJA DAN KONVERSI ENERGI TENAGA UAP

    Sistem pembangkit tenaga uap adalah sistem pembangkit yang mengkonversikan energi

    yang dikandung bahan bakar menjadi energi poros turbin. Pengkonversian energi berlangsung

    dengan tahapan sebagai berikut:

    1. Energi bahan bakar dikonversikan menjadi energi termal dalam bentuk gas asap.

    Tahap ini berlangsung pada alat pembakar.

    2. Energi termal gas asap dipindahkan ke H2O sehingga energi termal H2O

    meningkat. Tahap ini berlangsung pada permukaan pemanas pembangkit uap.

    3. Energi termal H2O dikonversikan menjadi energi kinetik H2O ketika melewati

    nosel.

    4.

    Energi kinetik H2O dikonversikan menjadi energi kerja poros di rotor turbin.

    5. Energi kerja poros dikonversikan menjadi energi listrik pada pembangkit listrik.

    Laju kalor masukan bahan bakar

    ppbb NMQ = &&

    Laju energi yang tersedia pada turbin

    ( )u mt tsW M h h= & &

    Daya turbin

    60

    2 nLFNTB

    = , (Watt)

    Daya listrik

    AVNLT = , (Watt)

  • 8/10/2019 Panduan Praktikum Pengujian Mesin 2010'.PDF

    57/61

    Modul: Pengujian Pembangkit Tenaga Uap

    51

    Efisiensi turbin

    )( ktsmt

    TB

    PT

    hhM

    N

    =&

    Efisiensi pembangkit daya instalasi

    pb

    LT

    PINM

    N

    =&

    Heat Rate

    TB

    mpukaplu

    N

    hhMHR

    )( =

    &

    dengan:

    bbM& = Laju pemakaian bahan bakar (Pembangkit Uap + Pemanas Lanjut)

    Npb = Nilai pembakaran bahan bakar (38000 kJ/kg)

    uM& = Laju aliran massa air/uap (=

    TOT EJ M M& & )

    TOTM& = Laju aliran massa air dari tangki timbang

    EJM& = Laju aliran massa dalam ejektor

    hmt = Enthalpi masuk turbin

    hkts = Enthalpi uap keluar turbin teoritik (isentropik)

    hkapl = Enthalpi uap keluar alat pemanas lanjut

    hmpu = Enthalpi uap masuk pembangkit uap

    F = Gaya dinamometer

    L = Panjang lengan dinamometer (0,19m)

    n = Kecepatan putar turbin (rpm)

    V = Tegangan listrik (Volt)

    A = Arus listrik (Ampere)

  • 8/10/2019 Panduan Praktikum Pengujian Mesin 2010'.PDF

    58/61

    Modul: Pengujian Pembangkit Tenaga Uap

    52

    3. PROSEDUR PENGUJIAN DAN INSTALASI PENGUJIAN

    Prosedur pengujian sistem pembangkit uap dapat diuraikan dalam langkah-langkah

    berikut:

    Bahan bakar dari sistem diperiksa untuk menentukan kelayakan pemakaiannya.

    Sistem turbin uap dihidupkan dahulu untuk memanaskan air dalam boiler.

    Pemeriksaan setiap bagian peralatan selama proses pemanasan dilakukan untuk

    mengetahui sistem telah beroperasi dengan baik.

    Proses pemanasan ditunggu sampai temperatur rata-rata yang diinginkan tercapai.

    Temperatur dan tekanan rata-rata pada stasiun pengukuran dicatat untuk mendapatkan

    tingkat keadaan termodinamika yang diperlukan dalam analisis.

    Laju aliran massa yang dicatat meliputi aliran untuk make-up water, kondensor dan

    bahan bakar.

    Peralatan uji dimatikan setelah pengujian dilakukan

    Gambar 1. Instalasi Pengujian Pembangkit Tenaga Uap

  • 8/10/2019 Panduan Praktikum Pengujian Mesin 2010'.PDF

    59/61

    Modul: Pengujian Pembangkit Tenaga Uap

    53

    Peralatan uji yang digunakan dalam pengujian ini diperlihatkan pada Gambar 1. Sedangkan

    gambar skematiknya diperlihatkan pada Gambar 2.

    Gambar 2. Skematik Pengujian Pembangkit Tenaga Uap

    Keterangan Gambar

    APL: Alat Pemanas Lanjut PMP: Pompa Pasok Menara PendinginBB: Beban PSIR: Pompa Sirkulasi

    BNR: Alat Pembakar PSTH: Pompa Pasok Tangki Air Harian

    CON: Kondensor PU: Pembangkit Uap

    EJ: Ejektor RES: Reservoir Air

    MEJ: Meteran Air Ejektor RTM: Rotameter

    MP: Menara Pendingin TAH: Tangki Air Harian

    PAU: Pompa Air Umpan TB: Turbin Uap

    PEJ: Pompa Ejektor TBB: Tangki Bahan Bakar

    PKON: Pompa Kondensat TP: Tangki Penampung

    PL: Pembangkit Listrik TT: Tangki Timbangan

  • 8/10/2019 Panduan Praktikum Pengujian Mesin 2010'.PDF

    60/61

    Modul: Pengujian Pembangkit Tenaga Uap

    54

    4. DATA PENGUJIAN

    Besaran yang diukur langsung dalam pengujian ini diberikan pada Tabel 1 dan besaran yang

    diukur tidak langsung diberikan pada Tabel 2.

    Tabel 1. Besaran yang diukur langsung

    Besaran Lambang Satuan Nilai

    Tekanan Barometer Pbar bar

    Tekanan Uap Keluar Turbin Pkpu Kg/cm2

    Temperatur Uap Keluar Turbin TkpuoC

    Tekanan Uap Masuk Turbin Pmt bar

    Temperatur Uap Masuk Turbin Tmt oC

    Tegangan Listrik V Volt

    Arus Listrik I Ampere

    Gaya Dinamometer F Newton

    Putaran n rpm

    Lengan Momen L m

    Tabel 2. Besaran yang diukur tidak langsung

    Besaran Saat Awal Saat AkhirPenunjukan

    Awal

    Penunjukan

    Akhir

    Laju aliran

    massa air total

    Laju aliran

    massa air ejektor

    Laju aliran

    massa air bahan

    bakar

  • 8/10/2019 Panduan Praktikum Pengujian Mesin 2010'.PDF

    61/61