panduan praktikum histologi

8
PANDUAN PRAKTIKUM HISTOLOGI BAGIAN HISTOLOGI PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER UNIVERSITAS JAMBI

Upload: ety-masril

Post on 10-Dec-2015

289 views

Category:

Documents


27 download

DESCRIPTION

Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan UNJA

TRANSCRIPT

Page 1: panduan praktikum histologi

PANDUAN

PRAKTIKUM HISTOLOGI

BAGIAN HISTOLOGI

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER

UNIVERSITAS JAMBI

2012

Page 2: panduan praktikum histologi

DAFTAR ISI

1. Peraturan laboratorium Histologi PSPD UNJA

2. Panduan penggunaan mikroskop

Page 3: panduan praktikum histologi

PERATURAN LABORATORIUM HISTOLOGI PSPD UNJA

Mahasiswa/i yang mengikuti praktikum histologi di laboratorium histologi PSPD UNJA harus dapat mematuhi peraturan sebagai berikut :

1. Hadir tepat waktu

Mahasiswa/i wajib menghadiri praktikum tepat waktu, dengan toleransi waktu 15 menit. Mahasiswa/i yang terlambat dan melebihi toleransi waktu yang diberikan tidak diizinkan untuk mengikuti praktikum.

2. Pakaian

Selama mengikuti kegiatan praktikum mahasiswa/i wajib menggunakan jas praktikum (rapih) dan menggunakan sepatu.

3. Alat tulis dan buku

Mahasiswa/i wajib membawa alat tulis dan buku yang diperlukan selama paraktikum yaitu:

Pensil warna

Buku gambar Praktikum Histologi

Buku penuntun praktikum Histologi UI

4. Pre Test dan Post Test

Mahasiswa/i wajib mengikuti Pre test atau post test yang dilaksanakan pada saat praktikum. Materi test disesuaikan dengan materi praktikum.

Page 4: panduan praktikum histologi

5. Pelaksanaan praktikum

Pada saat pelaksanaan praktikum, setiap mahasiswa/i bertanggung jawab terhadap mikroskop dan preparat histologi yang digunakan.

Jika terjadi kerusakan pada preparat histologi yang digunakan, mahasiswa/i wajib mengganti preparat tersebut dengan spesifikasi yang sama.

Selama mengikuti praktikum mahasiswa/i tidak diperbolehkan meninggalkan ruangan praktikum tanpa seizin pengawas praktikum.

Mahasiswa/i dilarang mengambil foto preparat histologi dengan menggunakan kamera, kamera HP dan sebagainya.

Page 5: panduan praktikum histologi

PANDUAN PENGGUNAAN MIKROSKOP

Bagian-bagian dari mikroskop

1. Alas atau kaki mikroskop tempat mikroskop bertumpu.

2. Lengan, bagian yang harus dipegang pada waktu mengangkat atau menggeser

mikroskop.

3. Lensa okuler, terpasang pada ujung atas yang berhubungan langsung dengan mata,

lensa ini dapat diganti-ganti menurut keperluan perbesarannya. Cara menggantikannya

ialah dengan cara menarik keluar dan kemudian memasukkan lensa yang lain.

4. Revolver, pada revolver ini terpasang lensa objektif. Dengan memutar revolver kita

dapat memilih lensa dengan perbesaran yang kita kehendaki.

5. Lensa objektif, terpasang pada revolver. Terdapat empat buah lensa objektif dengan

perbesaran 4X, 10X, 40X, dan 100X.

6. Meja objek, sebagai tempat untuk menyimpan sediaan yang akan diamati.

7. Diafragma terletak dibawah meja objek untuk mengatur banyak sedikitnya cahaya.

8. Pemutar focus kasar digunakan untuk mengerakan meja objek naik turun untuk mencari

focus. Pada jenis yang lain lensa objektif yang naik turun.

9. Pemutar focus halus digunakan untuk mencari focus yang lebih baik, pergeseran naik

turunnya meja objek sangat kecil.

10. Jepitan kaca objek, terletak peda meja objek untuk menjepit sediaan.

11. Reflektor, digunakan untuk menangkap cahaya pada mikroskop biasa. Untuk mikroskop

listrik, sumber cahayanya berasal dari listrik.

Menggunakan mikroskop

1. Letakan mikroskop pada tempat yang datar dan mudah untuk melakukan pengamatan.

2. Hidupkan lampu atau atur reflektor untuk mendapatkan pencahayaan yang baik.

3. Letakkan sediaan yang akan diamati pada meja objek, kemudian dijepit dengan penjepit

objek.

4. Untuk memulai pengamatan, mulailah dengan mengunakan lensa objektif rendah.

Page 6: panduan praktikum histologi

5. Aturlah dengan menggunakan pemutar focus kasar jarak antara sediaan dengan lensa

objektif kira-kira 5 mm. Pada mikroskop dengan pembatas, pergeseran akan berhenti

pada jarak ini.

6. Lihatlah melalui lensa okuler sambil menggeser jarak lensa objektif dan sediaan

menjauh hingga sediaan terlihat (sedian tepat pada fokus). Jika pada jarak sampai 2 cm

sediaan tidak terlihat ini berarti jarak fokus terlewati atau sediaan tidak terletak di

bawah lensa objektif.

7. Setelah sediaan terlihat, gunakan pemutar focus halus untuk mendapatkan pengamatan

yang lebih jelas.

8. Untuk memperoleh perbesaran yang lebih tinggi, gunakan lensa objektif yang lebih

tinggi dengan cara memutar revolver. Kemudian tinggal mengguanakan pemutar halus

untuk mendapatkan pengamatan yang lebih baik.

Page 7: panduan praktikum histologi