panduan materi matematika un smp 2012

Download Panduan Materi Matematika UN SMP 2012

If you can't read please download the document

Upload: asmara-yoga

Post on 09-Nov-2015

82 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

Matematika SMP

TRANSCRIPT

  • http://dindinkamaludin.blogspot.com | Dindin Kamaludin, S.Pd

    Lu

    na

    r S

    olu

    tio

    n

    1

    KATA PENGANTAR

    Bismillahirrohmaanirrohiim,

    -Nya kepada kita semua

    untuk senantiasa dapat melaksanakan kewajiban beribadah kepada-Nya dan untuk mendapatkan Ridho-Nya. Amin

    Dan atas kuasa-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Buku yang Berisi tentang PANDUAN

    MATERI MATEMATIKA UN SMP 2012 yang disertai dengan beberapa Soal dengan pembahasan, soal try out,

    serta soal Matematika UN 2011.

    Buku ini merupakan buku revisi ke-3 dari penulis susun dan buku ini dirancang sebagai sarana penulis

    dalam mengemban sebagai pengajar Matematika di kelas IX, yang pada saat ini sedang menjalani siswa kelas IX

    tingkat SMP/MTs akan menjalani Ujian Nasional pada tanggal 25 April 2012. Disamping itu, buku ini dapat

    digunakan siswa untuk belajar dan berlatih matematika dalam mengahadapi UN nanti secara terbimbinga maupun

    mandiri.

    Mengingat keterbatasan penulis, baik secara moril maupun materil serta pengetahuan dalam penulisan

    buku ini, sudah barang tentu banyak sekali kekurangan-kekurangan. Kritik dan saran yang membangun sangat

    penulis harapkan.

    Tiada keberhasilan tanpa adanya dorongan dan motivasi manusia untuk berbuat. Beribu-ribu usaha

    penulis kerjakan namun, tetap penulis rasakan bantuan dan motivasi orang lain yang senantiasa diberikan kepada

    penulis. Oleh karena itu dengan kerendahan hati penulis mengucapkan Jazaakumullohu Khoiron Katsiroo kepada

    semua pihak yang telah memberikan motivasi dan bantuan kepada penulis dalam menyusun Buku ini.

    Januari 2012

    Penulis

  • http://dindinkamaludin.blogspot.com | Dindin Kamaludin, S.Pd

    Lu

    na

    r S

    olu

    tio

    n

    2

    DAFTAR ISI

    Kata Pengantar

    Daftar Isi

    Kisi -kisi Soal UN 2012

    MATERI BERDASARKAN KISI -KISI UN 2012

    Kompetensi 1

    Kompetensi 2

    Kompetensi 3

    Kompetensi 4

    Kompetensi 5

    SOAL DAN PEMBAHASAN BERDASARKAN KISI -KISI UN 2012

    Kompetensi 1

    Kompetensi 2

    Kompetensi 3

    Kompetensi 4

    Kompetensi 5

    Soal Latihan/Try Out 1

    Soal Latihan/Try Out 2

    Soal Latihan/Try Out 3

    Soal Latihan/Try Out 4

    Soal Latihan/Try Out 5

    Soal Latihan/Try Out 6

    Soal Latihan/Try Out 7

    Soal UN 2011 (12)

    Soal UN 2011 (54)

  • http://dindinkamaludin.blogspot.com | Dindin Kamaludin, S.Pd

    Lu

    na

    r S

    olu

    tio

    n

    3

    KISI -KISI UJIAN NASIONAL 2011 - 2012 MATA PELAJARAN MATEMATIKA TINGKAT SMP

    No Kompetens i Indikator

    1 Menggunakan konsep operasi hitung dan sifat -sifat bilangan, perbandingan, bilangan berpangkat, aritmetika sosial, barisan bilangan, serta penggunaannya dalam pemecahan masalah.

    Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan operasi tambah, kurang, kali, atau bagi pada bilangan.

    Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan perbandingan.

    Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan bilangan berpangkat atau bentuk akar.

    Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan perbankan atau koperasi dalam aritmetika sosial sederhana.

    Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan barisan bilangan dan deret.

    2 Memahami operasi bentuk aljabar, konsep persamaan linier, persamaan garis, himpunan, relasi, fungsi, sistem persamaan linier, serta penggunaannya dalam pemecahan masalah.

    Menentukan pemfaktoran bentuk aljabar.

    Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan persamaan linier atau pertidaksamaan linier satu variabel.

    Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan himpunan.

    Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan fungsi.

    Menentukan gradien, persamaan garis, atau grafiknya.

    Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan sistem persamaan linier dua variabel.

    3 Memahami bangun datar, bangun ruang, sudut, serta menggunakannya dalam pemecahan masalah.

    Menyelesaikan masalah menggunakan teorema Pythagoras.

    Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan luas bangun datar.

    Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan keliling bangun datar.

    Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan hubungan dua garis, besar dan jenis sudut, serta sifat sudut yang terbentuk dari dua garis yang di

  • http://dindinkamaludin.blogspot.com | Dindin Kamaludin, S.Pd

    Lu

    na

    r S

    olu

    tio

    n

    4

    potong garis lain.

    Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan garis-garis istimewa pada segitiga.

    Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan unsur-unsur/bagian -bagian lingkaran atau hubungan dua lingkaran.

    Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan kesebangunan atau kongruensi.

    Menentukan unsur -unsur pada bangun ruang.

    Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan kerangka atau jaring-jaring bangun ruang.

    Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan volume bangun ruang.

    Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan luas permukaan bangun ruang.

    4 Memahami konsep dalam statistika, serta menerapkannya dalam pemecahan masalah.

    Menentukan ukuran pemusatan atau menggunakannya dalam menyelesaikan masalah sehari-hari.

    Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan penyajian atau penafsiran data.

    5 Memahami konsep peluang suatu kejadian serta menerapkannya dalam pemecahan masalah.

    Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan peluang suatu kejadian.

  • http://dindinkamaludin.blogspot.com | Dindin Kamaludin, S.Pd

    Lu

    na

    r S

    olu

    tio

    n

    5

    KOMPETENSI 1 : Menggunakan konsep operasi hitung dan sifat-sifat bilangan, perbandingan, bilangan berpangkat, aritmetika sosial, barisan bilangan, serta penggunaannya dalam pemecahan masalah.

    Indikator 1. Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan operasi tambah, kurang, kali, atau bagi pada bilangan.

    1. -3,-2,- 2. Pada Penjumlahan bilangan bulat berlaku

    a) + = + b) + = + > c) + = >

    3. Sifat -sifat penjumlahan bilangan bulat Untuk setiap bilangan bulat a,b, dan c berlaku

    a) + = + b) + + = + + c) + 0 = 0 + = d) + = + = 0 e) + =

    4. Pada pengurangan bilangan bulat berlaku ; = + Sifat tertutup pengurangan bilangan bulat: untuk sembarang a dan b bulat, ada bilangan bulat c sehingga berlaku : =

    5. Pada perkalian bilangan bulat berlaku : a) = b) = c) =

    6. Sifat perkalian bilangan bulat Untuk setiap bilangan bulat a, b,dan c

    a) = b) = c) 0 = 0 = 0 d) 1 = 1 =

    e) a1

    =1

    = 1

  • http://dindinkamaludin.blogspot.com | Dindin Kamaludin, S.Pd

    Lu

    na

    r S

    olu

    tio

    n

    6

    7. Pembagian adalah invers perkalian : = = a) Pembagian dua bilangan bulat berbeda tanda menghasilkan bilangan negatif b) 0 c) 0 = 0, 0

    8. KPK Dua bilangan atau Lebih - Nyatakan kedua bil angan dalam bentuk faktorisasi prima - Kalikan semua faktor rima dari kedua bilangan. Jika terdapat faktor prima

    yang sama, ambillah faktor prima yang memili ki pangkat tertinggi. 9. FPB Dua Bilangan atau Lebih

    - Nyatakan kedua bil angn dalam bentuk faktorisasi prima - Kalikan semua faktor rima dari kedua bilangan. Jika terdapat faktor prima

    yang sama, ambillah faktor prima yang memiliki pangkat terendah.

    Indikator 2. Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan perbandingan.

    a. Perbandingan Skala sebagai suatu perbandingan Skala adalah perbandingan antara ukuran pada peta (Gambar) dengan ukuran sebenarnya. Missal, skala 1 : 100.000 artinya tiap 1 cm pada peta mewakili 100.000 cm pada jarak sebenarnya. Ditulis dalam rumus :

    =

    b. Faktor Gambar Berskala Perbesaran bangun dengan factor skala dengan > disebut memperbesar bangun, sedankan perbesaran bangun dengan factor skala dengan 0 < < disebut memperkecil bangun. Dapat ditulis dengan :

    k =hp

    ha atau ha =

    hp

    k atau hp = k hp

    c. Menyelesaikan berbagai bentuk Perbandingan 1) Perbandingan seharga/Senilai

    = dapat diu bah menjadi perkalian =

  • http://dindinkamaludin.blogspot.com | Dindin Kamaludin, S.Pd

    Lu

    na

    r S

    olu

    tio

    n

    7

    Pada Perbandingan Senilai berlaku : Jika banyak barang bertambah , maka besar harga makin bertambah , dan Jika banyak barang berkurang , maka besar harga akan berkurang juga.

    2) Perbandingan Berbalik Harga/Berbalik Nilai Untuk mendapatkan perbandingan yang berbalik Nilai dengan

    dapat digunakan perbandingan =

    Pada Perbandingan Berbalik Nilai berlaku : Jika banyak Hewan bertambah , maka banyak hari untuk menghabiskan makanan berkurang , dan Jika banyak Hewan berkurang , maka banyak hari untuk menghabiskan makanan bertambah.

    Indikator 3. Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan bilangan berpangkat atau bentuk akar

    1. Pemangkatan Bilangan bulat Jika n adalah bilangan bulat positif dan a adalah bilangan bulat, maka

    = . . .

    Sifat bilangan bulat berpangkat a) = + b) = c) =

    2. Akar kuadrat Bilangan Bulat

    Jika 2 = maka = dimana 0 Akar kuadrat dapat dicari dengan cara faktorisasi prima

    225 = 32 52 = 3 5 = 15 3. Akar pangkat tiga Bilangan Bulat

    4. Bilangan bulat yang dinyatakn dalam bentuk dimana 0 disebut Pecahan

    Jika < maka disebut pecahan murni

    Bentuk disebut pecahan campuran atau bilangan campuran

    Pecahan campuran dapat diubah menjadi pecahan biasa dengan rumus

  • http://dindinkamaludin.blogspot.com | Dindin Kamaludin, S.Pd

    Lu

    na

    r S

    olu

    tio

    n

    8

    = +

    Jika a dan b tidak memiliki faktor yang bersekutu selain 1, maka disebut

    pecahan sederhana Pecahan dapat disederhanakan dengan membagi pembilan dan penyebut

    dengan FPB-nya. Pecahan yang sama disebut pecahan senilai

    5. Penjumlahan dan Pengurangan pecahan

    a) + =+

    b) =

    6. Perkalian pecahan =

    7. Pembagian pecahan = =

    8. Pemangkatan pecahan

    Jika n adalah bilangan bulat positif dan , maka didefinisikan

    = . . .

    Sifat pecahan berpangkat

    a) =+

    b) =

    c) =

    Indikator 4. Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan perbankan atau koperasi dalam aritme tika sosial sederhana

    a. Istilah dalam aritmetika Sosial Harga pembelian (HB), harga Penjualan (HJ), Untung (U), Rugi ( R )

    b. Jual Beli dikatakan untung >

    = = + =

    c. Jual Beli dikatakan Rugi >

  • http://dindinkamaludin.blogspot.com | Dindin Kamaludin, S.Pd

    Lu

    na

    r S

    olu

    tio

    n

    9

    = = = +

    d. Persentase Untung dan Rugi

    Persentase Untung = 100%

    Persentase Rugi = 100%

    e. Rabat (Diskon) Harga Bersih = Harga Kotor Diskon Harga Bersih adalah harga Jual setelah dipotong Diskon Harga Kotor adalah Harga Jual sebelum dipotong Diskon

    f. Netto, Bruto, Tara Netto = Bruto Tara Netto adalah Berat Bersih atau Berat isi tanpa kemasan Bruto adalah Berat Kotor atau Berat isi dengan Kemasan Tara adalah Berat Kemasan

    g. Bungan Tabungan Bunga 1 Tahun = persen Bunga X Modal

    Bunga b bulan = 12

    Bunga b bulan = 12

    1

    h. Pajak

    PPh = Persen PPh X penghasilan 1 tahun PPN = Persen PPN X harga Barang

    Indikator 5. Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan barisan bilangan dan deret.

    Barisan dan Deret Bilangan a. Pola Bilangan

    Adalah sekumpulan bilangan yang diatur menurut suatu aturan (pola) tertentu b. Barisan dan Deret Aritmetika

    1) Barisan Aritmetika

  • http://dindinkamaludin.blogspot.com | Dindin Kamaludin, S.Pd

    Lu

    na

    r S

    olu

    tio

    n

    10

    Adalah suatu barisan dimana selisih dua suku yang berurutan selalu tetap. Selisih dua suku dis . Dapat ditulis dalam bentuk

    = + 1

    2) Deret Aritmetika Adalah jumlah suku -suku dari suatu bilangan

    Adalah barisan Aritmetika adalah Deret Aritmetika

    Dapat ditulis dalam bentuk rumus matematis:

    =1

    2+ atau =

    1

    22 + 1

    3) Deret Aritmetika naik dan Turun Suatu deret aritmetika yang mempunyai beda lebih dari nol atau positif disebut Deret aritmetika naik, sedangkan yang mempunyai beda kurang dari nol atau negatif disebut Deret aritmetika Turun.

    c. Barisan dan Deret Geometri 1) Barisan Geometri

    Suatu barisan dimana rasio atau pembading dari dua suku yang berurutan selalu sama (tetap). Dapat ditulis dalam bentuk rumus matematis

    = 1

    2) Deret Geometri Adalah jumlah suku -suku yang ditunjuk oleh barisan geom etri. Ditulis secara

    matematisnya : =1

    1 untuk > 1 atau =

    1

    1 untuk < 1

    3) Deret Geometri naik dan Turun Suatu deret Geometri yang mempunyai nilai suku berikutnya lebih besar dari nilai suku sebelumnya + 1 > , dan juga sebaliknya disebut Deret geometri Turun atau Geometri bergantian (harmonis).

    KOMPETENSI 2 : Memahami operasi bentuk aljabar, konsep persamaan linier, persamaan garis, himpunan, relasi, fungsi, sistem persamaan linier, serta penggunaannya dalam pemecahan masalah.

  • http://dindinkamaludin.blogspot.com | Dindin Kamaludin, S.Pd

    Lu

    na

    r S

    olu

    tio

    n

    11

    Indikator 1. Menentukan pemfaktoran bentuk aljabar.

    Operasi Bentuk Aljabar Suku sejenis adalah suku yang memiliki Variabel dan Pangkat yang sama. Arti dari : 2 = 2 = + dan 2 = Variabel, Suku, Koefisien, K ostanta suatu suku

    Perhatikanlah bentuk aljabar berikut : 3 2 5 + 6 1) Bentuk tersebut adalah bentuk aljabar dengan suku 3, yaitu : 3 2, 5 , dan 6 2) Lambang adalah variable (peubah) 3) Koefisien 2 adalah 3 dan koefsien adalah 5, 6 adalah konstanta. 4) 3 2, 5 , dan 6 merupakan suku-suku yang tidak sejenis 5) Suku-suku yang sejenis dengan 3 2, misalnya 2 2, 8 2, 13 2 6) Suku-suku yang sejenis dengan 5 , misalnya 12 , 7 , 5

    7) Suku 3 2 dapat diuraikan dalam bentuk factor per kalian, yaitu 3 2 atau 3 Faktorisasi Bentuk Aljabar 1. Faktorisasi dengan Hukum Distibutif

    Adalah menyatakan bentuk penjumlahan menjadi bentuk perkalian. Bentuk penjumlahan suku -suku yang memiliki faktor yang sama dapat difaktorkan dengan menggunakan hukum distributif. Misal :

    + = + sehingga terdapat dua factor, yaitu dan + Catatan : factor persekutuan yang diambil adalah factor persekutuan terbesar, shingga suku-suku yang berada dialam tanda kurung tidak memuat factor persekutuan lagi.

    2. Faktorisasi Bentuk + + dan + Bentuk pada sub ini dapat dilihat ciri -cirinya antara lain : - Suku Pertama dan Suku ketiga meruapakan bentuk kuadrat - Suku tengah merupakan hasil kali 2 terhadap akar kuadrat suku pertama dan

    akar kuadrat suku ketiga. Berdasarkan hal itu, maka dapat diambil simpulan bahwa :

    2 + 2 + 2 = + 2 dan 2 2 + 2 = 2 3. Faktorisasi Selisih Dua Kuadrat

    Perhatikan bentuk perkalian ( + )( ). Bentuk ini dapat ditulis

  • http://dindinkamaludin.blogspot.com | Dindin Kamaludin, S.Pd

    Lu

    na

    r S

    olu

    tio

    n

    12

    + = 2 + 2 = 2 2

    Maka bentuk disebut selisih dua kuadrat

    4. Faktorisasi Bentuk + + dengan =

    Memfaktorkan bentuk + + dengan = dapat dilakukan dengan cara pasangan bilangan yang memenuhi syarat : - Bilangan konstanta merupakan hasil perkalian - Koefisien , yaitu merupakan hasil penjumlahan Dengan kata lain, cari dua bilangan yang apabila dijumlahkan hasilnya dan apabila dikalikan hasilnya .

    5. Faktorisasi Bentuk + + dengan Langkah-langkah praktis dapat dilakukan : - Uraikan menjadi penjumlahan dua suku yang apabila kedua suku

    tersebut dikalikan hasilnya sama dengan ( 2)( ) - Faktorkan bentuk yang diperoleh mengg unakan sifat distributif

    Indikator 2. Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan persamaan linier atau pertidaksamaan linier satu variable

    Persamaan linear satu variabel dapat dinyatakan dalam bentuk = atau + = dengan a, b , dan c adalah konstanta, 0 , dan variabel pada suatu himpunan

    Contoh :

    Tentukanlah Himpunan Penyelesaian persamaan berikut : 1. 3 + 1 = 4 2. 2 + 5 = 3 + 7 Jawab + =

    3 + 1 1 = 4 1 3 = 3

    1

    3 3 =

    1

    3 3

    = 1 Jadi, Himpunan Penyelesainnya 1

    + = +

  • http://dindinkamaludin.blogspot.com | Dindin Kamaludin, S.Pd

    Lu

    na

    r S

    olu

    tio

    n

    13

    2 + 5 5 = 3 + 7 5 2 = 3 + 2 2 + 3 = 3 + 3 + 2 5 = 2

    1

    5 5 =

    1

    5 2

    =2

    5

    Jadi, Himpunan Penyelesainnya 2

    5

  • http://dindinkamaludin.blogspot.com | Dindin Kamaludin, S.Pd

    Lu

    na

    r S

    olu

    tio

    n

    14

    Indikator 3. Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan himpunan

    Himpunan adalah kumpulan benda -benda atau objek yang dapat didefinisikan dengan tepat. Suatu nama himpunan dinyatakan huruf capital, sedangkan anggota -anggotanya dengan hurup kecil serta diberi tanda kurung kuraw al.

    Dalam menyatakan himpunan dapat dilakukan dengan 3 cara, yaitu :

    - Dengan Kata-kata (metode Deskrifsi) Contoh : A ={bilangan asli kurang dari 8}

    - Dengan cara Mendaftar (Metode Tabulasi) Contoh : A = {1, 2, 3, 4, 5, 6, 7}

    - Dengan cara Notasi Himpunan (Meto de Bersyarat) = < 8,

    Operasi pada Himpunan

    1. Irisan 2 atau lebih suatu Himpunan Adalah himpunan yang anggotanya menjadi anggota A dan menjadi Anggota B. Ditulis : dibaca Irisan himpunan A dan B. atau

    = Ada tiga kemungkinan irisan Himpunan A dan B.

    2. Gabungan 2 atau lebih suatu Himpunan Adalah himpunan yang anggotanya menjadi anggota A atau menjadi Anggota B.

  • http://dindinkamaludin.blogspot.com | Dindin Kamaludin, S.Pd

    Lu

    na

    r S

    olu

    tio

    n

    15

    Ditulis : dibaca Irisan himpunan A dan B. atau =

    ada empat kemungkinan irisan Himpunan A dan B.

    Indikator 4. Menentukan gradien, persamaan garis, atau grafiknya.

    Gradien atau Tingkat kemiringan sebuah garis lurus ditentukan dengan :

    1. Garis yang melalui titik (0,0) dan ( , ) mempunyai gradient =

    2. Garis yang melalui dua titik 1, 1 dan 2, 2 mempunyai gradient

    =

    3. Garis dengan persamaan = + , mempunyai gradient

    4. Garis dengan persamaan + = mempunyai grad ient =

    Bentuk Umum Persamaan Garis Lurus

    1. + + = 0 2. + = 3. = +

    Menentukan Persamaan Garis Lurus

    1. Persamaan garis dengan gradient melalui (0,0) adalah = 2. Persamaan garis yang melalui titik 1, 1 dan bergradien adalah 1 =

    1

    3. Persamaan garis yang melalui dua titik 1, 1 dan 2, 2 adalah 1

    2 1=

    1

    2 1

  • http://dindinkamaludin.blogspot.com | Dindin Kamaludin, S.Pd

    Lu

    na

    r S

    olu

    tio

    n

    16

    Hubungan antara Dua Garis Lurus

    Misal :

    : + = gradien = =

    : + = gradien = =

    1. Garis sejajar garis jika =

    2. Garis berhimpit dengan garis jika = =

    3. Garis Berpotongan Tegak Lurus dengan garis jika = 1

    Indikator 5. Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan sistem persamaan linier dua variabel.

    1. SISTEM PERSAMAAN LINEAR DUA VARIABEL

    Apabila terdapat dua persamaan linear dua variable yang membentuk + = dan + = atau :

    + = + =

    maka dua persamaan tersebut membentuk system persamaan linear

    dua variable. Penyelesaiannya adalah pasangan bilangan , yang memenuhi kedua persamaan tersebut

    Contoh : Tentukan Himpunan penyelesaian Sistem Persamaan Linear berikut : 1. 2 = 1 dan 3 + = 4 2. 3 + 2 = 12 dan 2 = 8 Maka Penyelesaiannya dapat dilakukan dengan 3 metode, yakni : Metode Subtitusi, Eliminasi, dan Grafik.

    2. PENYELESAIAN SISTEM PERSAMAAN LINEAR DUA VARIABEL

    Metode Subtitusi

  • http://dindinkamaludin.blogspot.com | Dindin Kamaludin, S.Pd

    Lu

    na

    r S

    olu

    tio

    n

    17

    TIPS : Metode ini dilakukan apabila salah satu atau dua persamaan tersebut ada yang

    memiliki koefisien 1 (satu) seperti pada soal nomor 1 yaitu dan yang masing-masing koefisiennya 1 dan 1

  • http://dindinkamaludin.blogspot.com | Dindin Kamaludin, S.Pd

    Lu

    na

    r S

    olu

    tio

    n

    18

    Langkah 1

    Ubahlah persamaan yang memiliki koefisien 1 (satu), kita ambil 2 = 1 menjadi = 2 1 masukan persamaan baru tersebut pada persamaan 3 + = 4, maka

    menjadi :

    3 + = 4

    3 + 2 1 = 4

    3 + 2 1 = 4

    5 1 = 4

    5 1 + 1 = 4 + 1

    5 = 5

    1

    5 5 =

    1

    5 5

    = 1

    Langkah 2

    Masukan nilai = 1 pada persamaan = 2 1, sehingga diperoleh :

    = 2 1

    = 2 1 1

    = 2 1

    = 1

    Jadi Himpunan Penyelesaian dari system persamaan 2 = 13 + = 4

    adalah 1,1

  • http://dindinkamaludin.blogspot.com | Dindin Kamaludin, S.Pd

    Lu

    na

    r S

    olu

    tio

    n

    19

    Metode Eliminasi

    Langkah 1: /

    Untuk menghilangkan Variabel , maka koefisien harus sama, sehingga :

    2 = 1

    3 + = 4

    3

    2

    6 3 = 3

    6 + 2 = 8

    0 5 = 5

    5 = 5

    1

    5 5 =

    1

    5 5

    = 1

    = 1

    Langkah 2: /

    Untuk menghilangkan Variabel , maka koefisien harus sama, sehingga :

    2 = 1

    3 + = 4 +

    5 + 0 = 5

    5 = 5

    1

    5 5 =

    1

    5 5

    = 1

    Jadi Himpunan Penyelesaian dari system persamaan 2 = 13 + = 4

    adalah 1,1

  • http://dindinkamaludin.blogspot.com | Dindin Kamaludin, S.Pd

    Lu

    na

    r S

    olu

    tio

    n

    20

    Metode Grafik

    Metode Grafik ini akan terlihat pada grafik dimana garis-garis dua persamaan tersebut berpotongan, Maka titik perpotongan itulah yang disebut dengan Himpunan Penyelesaiannya.

    Untuk : = Dapat dilakukan dengan titik potong dengan sumbu dan sumbu , maka : Untuk berpotongan dengan sumbu , dengan pemisalan = 0

    2 = 1 2 + 0 = 1 2 = 1

    =1

    2

    Diperoleh titik 1

    2,0

    Untuk berpotongan dengan sumbu , dengan pemisalan = 0 2 = 1 0 = 1 = 1 = 1

    Diperoleh titik 0, 1 Untuk : + = Dapat dilakukan dengan titik potong dengan sumbu dan sumbu , maka : Untuk berpotongan dengan sumbu , dengan pemisalan = 0

    3 + = 4 3 + 0 = 4 3 = 4

    =4

    3

    Diperoleh titik 4

    3,0

    Untuk berpotongan dengan sumbu , dengan pemisalan = 0 3 + = 4 0 + = 4 = 4

    Diperoleh titik 0,4

  • http://dindinkamaludin.blogspot.com | Dindin Kamaludin, S.Pd

    Lu

    na

    r S

    olu

    tio

    n

    21

    PENGGUNAAN SPLDV PADA KEHIDUPAN SEHARI-HARI

    Suatu saat Asep membeli 2 kg mangga dan 1 kg apel dengan membayar Rp, 15.000. pada saat yang sama dan tempay yang sama Maya membeki 1 kg Mangga dan 2 kg apel dengan membayar Rp. 18.000. Tahukah Anda, berapa harga 1 kg Mangga dan 1 kg Apel ?

    Pada soal tersebut pelu dilakukan mengubahnya pada kalimat matematika.

    Dimisalkan Harga 1 kg Mangga =

    Dimisalkan Harga 1 kg Apel =

    Sehingga diperoleh :

    2 + = 15.000+ 2 = 18.000

    Mari kita selesaikan dengan menggunakan Metode Subtitusi

    Langkah 1 : Merubah persamaan 2 + = 15.000 menjadi = 15.000 2 , subtitusikan + 2 = 18.000

  • http://dindinkamaludin.blogspot.com | Dindin Kamaludin, S.Pd

    Lu

    na

    r S

    olu

    tio

    n

    22

    + 2 = 18.000

    + 2 15.000 2 = 18.000

    + 30.000 4 = 18.000

    4 = 18.000 30.000

    3 = 12.000

    = 4.000

    = 4.000

    Masukan Nilai = 4.000 pada persamaan = 15.000 2 , sehingga diperoleh :

    = 15.000 2

    = 15.000 2 4.000

    = 15.000 8.000

    = 7.000

    Dengan demikian Harga 1 kg Mangga adalah Rp. 4.000 dan 1 kg Apel adalah Rp. 7.000

    KOMPETENSI 3 : Memahami bangun datar, bangun ruang, sudut, serta menggunakannya dalam pemecahan masalah..

    Indikator 1. Menyelesaikan masalah menggunakan teorema Pythagoras

  • http://dindinkamaludin.blogspot.com | Dindin Kamaludin, S.Pd

    Lu

    na

    r S

    olu

    tio

    n

    23

    TEOREMA PYTHAGORAS : Kuadrat panjang sisi miring suatu segitiga siku-siku adalah sama dengan jumlah kuadrat panjang sisi-sisi yang lain (sisi-sisi yang saling tegak lurus)

    Dari gambar disamping, diperoleh

    2 = 2 + 2 2 = 2 + 2

    Maka diperoleh juga :

    2 = 2 2 2 = 2 2

    2 = 2 2 2 = 2 2

    Contoh : tentukanlah nilai a, b, dan c pada 3 gambar berikut:

    Gb 1 : 2 = 82 + 62 Gb 2 : 2 = 132 52

    Gb 3 : 2 = 72 42

    Gb 1 : 2 = 64 + 36 Gb 1 : 2 = 169 25

    Gb 1 : 2 = 49 16

    Gb 1 : 2 = 100 Gb 1 : 2 = 144

    Gb 1 : 2 = 33

    Gb 1 : = 100 Gb 1 : = 144 Gb 1 : = 33

    Gb 1 : = Gb 1 : = Gb 1 : =

  • http://dindinkamaludin.blogspot.com | Dindin Kamaludin, S.Pd

    Lu

    na

    r S

    olu

    tio

    n

    24

    TRIPEL PYTHAGORAS

    Yang dimaksud dengan Tripel Pythagoras adalah sekelompok 3 bilangan bulat positif yang memenuhi kuadrat bilangan terbesar sama dengan jumlah kuadrat dua bilangan lainnya.

    Berikut Tripel Pythagoras yang sering muncul pada Soal-soal Ujian/Ulangan

    3, 4, dan 5 6, 8, dan 10 12, 5, dan 13 9, 16, dan 15 7, 24, dan 15

    KEGUNAAN TEOREMA PYTHAGORAS

    Teorema Pytagoras sering digunakan untuk menghitung Panjang Diagonal persegi, Persegi panjang, Diagonal sisi, dan diagonal ruang.

    Pada segitiga, Teorema Pythagoras digunakan untuk menghitung Garis Tinggi dan Garis berat Sebuah segitiga.

    Tambahan

    Garis Tinggi pada segitiga adalah garis yang ditarik dari sala satu sudut segitiga dan tegak lurus terhadap sisi yang ada dihadapan sudut segitiga tersebut.

  • http://dindinkamaludin.blogspot.com | Dindin Kamaludin, S.Pd

    Lu

    na

    r S

    olu

    tio

    n

    25

    Garis Berat pada segitiga adalah garis yang ditarik dari tiap sudut segitiga terhadap titik tengah garis/sisi yang ada dihapannya.

    Indikator 2-3-4-5-6-7-8-9-10. Menyelesaikan masalah yang berkaitan bangun datar , Bangun Ruang, Garis Sejajar dan Sudut

    1. Segitiga Adalah bangun datar yang dibatasi oleh tiga buah sisi dan mempunyai tiga buah titik sudut

    a. Jenis-jenis Segitiga berdasarkan Sudut 1). Segitiga Lancip

    Ketiga Sudut besarnya kurang dari 900

    Lancip

  • http://dindinkamaludin.blogspot.com | Dindin Kamaludin, S.Pd

    Lu

    na

    r S

    olu

    tio

    n

    26

    2). Segitiga Siku-siku

    Salah satu sudut besarnya 900 dan dua sudut lainnya lancip

    = 900

    ==

    3). Segitiga Tumpul

    Salah satu sudutnya tumpul dan dua sudut lainnya lancip

    == =

    b. Jenis Segitiga ditinjau dari panjang sisi dan besar sudutnya 1). Segitiga Lancip sama kaki

    Ketiga sudutnya kurang dari 900 dan dua sisinya sama panjang

    ==

    2). Segitiga siku-siku sama kaki

    Salah satu sudut besarnya 900 dan dua sisinya sama panjang

    = 900

    = =

    3). Segitiga Tumpul Sama Kaki

    Salah satu sudutnya tumpul dan dua sisinya sama panjang

    = = =

  • http://dindinkamaludin.blogspot.com | Dindin Kamaludin, S.Pd

    Lu

    na

    r S

    olu

    tio

    n

    27

    c. Sifat -sifat segitiga

    1). Jumlah Sudut Segitiga

    Jumlah sudut-sudut setiap segitiga sama dengan 1800

    + + = 1800

    2). Ketidaksamaan Segitiga

    Pada segitiga selalu berlaku :

    + >+ >+ >

    3). Hubungan Sudut dan sisi Segitiga

    a. Jumlah dua sisi dari suatu segitiga lebih panjang dari sebuah sisi yang lain

    b. Didepan sisi terpanjang terletak sudut terbesar

    c. Dipean sisi terpendek terletak sudut terkecil

    4). Hubungan sudut dalam dan sud ut luar segitiga

    Sudut luar suatu segitiga besarnya sama dengan jumlah dua sudut dalam segitiga yang tidak bersesuaian dengan sudut luarnya

    = = +

    d. Segitiga Istimewa 1). Segi Tiga Siku-siku

  • http://dindinkamaludin.blogspot.com | Dindin Kamaludin, S.Pd

    Lu

    na

    r S

    olu

    tio

    n

    28

    Besar salah satu sudut pada segitiga siku-siku adalah 900

    2). Segitiga Sama Kaki

    Setiap segitiga sama kaki dapat dibentuk dari dua buah segitiga siku-siku yang sama besar dan sebangun

    Segitiga sama kaki mempunyai dua buah sisi yang sama panjang dan dua bauh sudut yang sama besar

    Segitiga sama kaki mempunyai sebuah sumbu simetri

    3). Segitiga Sama Sisi Segitiga sama sisi mempunyai tiga

    buah sisi yang sama panjang dan tiga buah sudut yang sama besar

    e. Keliling dan Luas Segitiga 1). Keliling Segitiga

    Keliling segitiga adalah jumlah ketiga sisi segitiga itu.

    = + +

    2). Luas segitiga

    Luas segitiga adalah setengah alas kali tinggi

    =1

    2

    2. Persegi Panjang

  • http://dindinkamaludin.blogspot.com | Dindin Kamaludin, S.Pd

    Lu

    na

    r S

    olu

    tio

    n

    29

    a. Pengertian Persegi Panjang Adalah segi empat yang keempat

    sudutnya siku -siku dan sisi-sisi yang saling berhadapan sama panjang

    b. Persegi panjang dapat menempati bingkainya dengan empat cara

    Persegi panjang memiliku dua sumbu simetri dan simetri putar tingkat dua c. Sifat -sifat persegi panjang

    Sisi-sisi yang berhadapan sama panjang dan sejajar. dan

    Keempat sudutnya siku -siku sama besar Diagonal-diagonalnya sama panjang dan saling membagi AO= CO= BO=DO

    D. Keliling dan Luas Persegi Panjang 1). Keliling Persegi Panjang Keliling Persegi Panjang ABCD

    KABCD = AB+ BC+ CD+ AD KABCD = + + + KABCD = 2 + 2 KABCD = 2 +

    2). Luas Persegi Panjang LABCD = AB BC

    LABCD =

    3. Jajar Genjang a. Pengertian Jajar Genjang

    Jajar genjang dibentuk dari gabungan segitiga dan banyangannya setelah diputar setengan putaran pada titik

  • http://dindinkamaludin.blogspot.com | Dindin Kamaludin, S.Pd

    Lu

    na

    r S

    olu

    tio

    n

    30

    tengah salah satu sisi segitiga b. Sifat -sifat Jajar Genjang 1).

    Sisi-sisi yang berhadapan sama panjang dan sejajar AB = CD dan AB CD AD = BC dan AD BC

    2).

    Sudut-sudut yang berhadapan sama besar

    = =

    3).

    Sudut-sudut yang bedekatan jumlahnya 1800

    + = 1800 + = 1800 + = 1800 + = 1800

    4).

    Diagonal-diagonal saling membagi dua sama panjang

    c. Keliling dan Luas Jajar Genjang 1).

    Keliling Jajar Genjang ABCD = + + + = 2 + 2 = 2( + )

    2).

    Luas Jajar Genjang ABCD LABCD = Luas ABD+ Luas BCD

    LABCD =1

    2 a t +

    1

    2 a t

    LABCD = a t

    4. Belah Ketupat a. Pengertian Belah Ketupat

  • http://dindinkamaludin.blogspot.com | Dindin Kamaludin, S.Pd

    Lu

    na

    r S

    olu

    tio

    n

    31

    Belah ketupat dapat dibentuk dari segitiga sama kaki dan bayangannya setelah dicerminkan terhadap alas segitiga tersebut

    b. Sifat-sifat Belah Ketupat

    1). 2). 3). 4). 5).

    Semua sisinya sama panjang = = =

    Diagonal-diagonalnya merupakan sumu simetri (AC dan BD adalah sumbu simetri) Sudut-sudut yang berhadapan sama besar

    = =

    Kedua diagonal membagi sudut menjadi dua sama besar

    = = = =

    Kedua diagonalnya saling tegak lurus dan saling membagi dua sama panjang AC Tegak lurus BD AO= OC dan BO= OD

    c. Keliling dan Luas Belah Ketupat 1). Keliling Belah Ketupat ABCD

    KABCD = AB+ BC+ CD+ AD KABCD = 4AB KABCD = 4s

    2). Luas Belah Ketupat ABCD LABCD = alas tinggi

    LABCD = AB DE LABCD = L ABC + L ACD

  • http://dindinkamaludin.blogspot.com | Dindin Kamaludin, S.Pd

    Lu

    na

    r S

    olu

    tio

    n

    32

    LABCD =1

    2 AC BO+

    1

    2 AC

    DO

    LABCD =1

    2 AC BD

    LABCD =1

    2 d1 d2

    5. Layang-layang a. Pengertian Layang-layang Layang-layang dapat

    dibentuk dari gabungan dua segitiga sama kaki yang alasnya sama panjang dan saling berhimpit

    b. Sifat -sifat Layang -layang 1). 2). 3). 4).

    Sisi sepansang-sepasang sama panjang AB = AD dan BC= CD Sepasang sdut yang berhadapan sama besar

    = Salah satu diagonalnya merupakan sumbu simetri. Diagonalnya AC adalah sumbu simetri Salah satu diagonalnya membagi dua sama panjang dan tegak lurus dengan diagonal lainnya BO= OD dan BD AC

    c. Keliling dan Luas Layang -layang

    Keliling Layang -layang ABCD =2(AB+ BC)

    Luas Layang-layang ABCD LABCD = L ABC + L ACD

    LABCD =1

    2 AC BO+

    1

    2 AC DO

    LABCD =1

    2 AC BD

  • http://dindinkamaludin.blogspot.com | Dindin Kamaludin, S.Pd

    Lu

    na

    r S

    olu

    tio

    n

    33

    LABCD =1

    2 d1 d2

    6. Trafesium

    a. Pengertian Trafesium

    Trafesium adalah segi empat yang memiliki tepat sepsang sisi yang berhadapan sejajar

    b. Sifat -sifat Trafesium

    Jumlah sudut yang berdekatan diantara dua garis sejajar adalah 1800

    + = 1800 + = 1800

    c. Keliling dan Luas Trafesium Keliling Trafesium ABCD

    KABCD = AB+ BC+ CD+ AD Luas Trafesium ABCD

    L =1

    2 jmlh Sisi Sejajar Tinggi

    L =1

    2 AB CD DE

    7. Lingkaran a. Pengertian Adalah kumpulan titik -titik yang berjarak sama terhadap satu titik tertentu. b. Unsur -Unsur 1) Titik Pusat, yaitu titik yang berada ditengah lingkaran (titik tertentu)

    2) Jari-jari (r ), yaitu garis lurus yang menghubungkan titik pusat dengan titik pada lengkung lingkaran

    3) Diameter (d), yaitu garis lurus yang menghubungkan dua titik pada

  • http://dindinkamaludin.blogspot.com | Dindin Kamaludin, S.Pd

    Lu

    na

    r S

    olu

    tio

    n

    34

    lengkungan lingkaran dan melalui titik pusat. 4) Busur, garis lengkung yang terletak pada lengkungan lingkaran dan

    menghubungkan dua titik sebarang di lengkungan tersebut 5) Tali Busur, yaitu garis lurus dalam lingkaran yang menghubungkan dua

    titik pada lengkungan lingkaran tidak melelui titik pusat. 6) Tembereng, yaitu adalah luas daerah dalam lingkaran yang dibatasi oleh

    busur dan tali busur 7) Juring, Yaitu Luas daerang yang dibatasi 2 jari-jari dan busur 8) Apotema, Yaitu garis yang menghubungkan titik pusat lingkaran dengan

    tali busur lingkaran tersebut

    c. Keliling dan Luas Rumus Keliling

    Lingkaran = atau = 2

    Rumus Luas Lingkaran = 2 atau =1

    42

    Dengan besaran nilai =22

    7atau = 3,14

    Dan = 2 =1

    2

    d. Hubungan Sudut Pusat, Panjang Busur, dan Juring Sudut Pusat Adalah sudut yang titik sudutnya

    terletak pada titik pusat Sudut keliling adalah sudut yang titik sudutnya terletak pada lengkung lingkaran Perbandingan Sudut pusat, Busur, Juring sbb: Besar

    Besar =

    Panjang Busur AB

    Panjang Busur CD

    =Luas Juring AOB

    Luas Juring COD

    Maka diperoleh:

    Luas Juring AOB = 3600

    Luas Lingkaran

    Panjang Busur AB = 3600

    Keliling Lingkaran

    e. Segi Empat Tali Busur

  • http://dindinkamaludin.blogspot.com | Dindin Kamaludin, S.Pd

    Lu

    na

    r S

    olu

    tio

    n

    35

    Segi empat tali busur adalah segi empat yang sisi-sisinya merupakan tali busur suatu lingkaran. Pada segi empat tali busur berlaku : 1. Jumlah sudut-sudut yang berhdapan sama,

    1800 2. Hasil kali panjang diagonal -diagonalnya

    sama dengan jumlah hasil kali sisi-sisi yang berhadapan

    Hasil kali bagian -bagian diagonalnya sama. ABCD segi empat tali busur, maka : 1. + = + = 1800 2. AC BD = AD BC+ CD AB 3. AO OC= DO OB

    f. Garis Singgung Lingkaran 1) Garis singgung lingkaran adalah garis yang memotong lingkaran di satu

    titik pada lengkung lingkaran serta garis tersebut tegak lurus dengan jari-jari dititik singgungnya.

    2) Melalui sebuah titik pada lingkar an hanya dapat dibuat satu garis yang menyinggung pada lingkaran tersebut

    3) Melalui sebuah titik diluar lingkaran dapat dibuat dua garis singgung pada lingkaran tersebut

    4) Panjang garis singgung persekutuan dalam dari dua lingkaran :

    = = 2 + 2 5) Panjang garis singgung persekutuan luar dari dua lingkaran :

  • http://dindinkamaludin.blogspot.com | Dindin Kamaludin, S.Pd

    Lu

    na

    r S

    olu

    tio

    n

    36

    = = 2 2

    6) Panjang Garisng singgung lingkaran dalam segitiga :

    = Atau =

    7) Panjang Garisng singgung lingkaran Luar segitiga :

    =4

    Atau =4

    8. Kesebangunan dan Kongruensi

    a. Syarat dua bangun yang sama dan sebangun 1) Jika dua bangun datar memiliki sisi -sisi yang bersesuaian sam apanjang

    dan sudut -sudut yang bersesuaian sama besar, maka dua bangun tersebut kongruen

    2) Jika dua bangun datar konruen maka : - Sisi-sisi yang bersesuaian sama panjang - Sudut-sudut yang bersesuain sama besar

    b. Syarat dua bangun yang sebangun Dua bangun dengan bentuk yang sama merupakan bangun yang sebangun, jika memenuhi dua syarat: - Sudut-sudut yang besesuaian sama besar - Sisi-sisi yang bersesuaian mempunyai perbandingan yang sama

    c. Menentukan panjang sisi dua bangun yang kongruen Untuk menentukan panjang sisi dua bangun yang kongruen, maka : - Sudut-sudut yang besesuaian sama besar - Sisi-sisi yang bersesuaian sama panjang

    r = Jari-jari S = Keliling segitiga L = Luas segitiga a,b,c = panjang sisi segitiga

  • http://dindinkamaludin.blogspot.com | Dindin Kamaludin, S.Pd

    Lu

    na

    r S

    olu

    tio

    n

    37

    d. Sifat-sifat dua segitiga yang kongruen Jika dua buah segitia kongruen, maka : - Sisi-sisi yang bersesuaian sama panjang - Sudut-sudut yang besesuaian sama besar

    e. Syarat dua segitiga yang sebangun - Sudut-sudut yang bersesuaian sama besar - Sisi-sisi yang bersesuaian sebanding - Sebuah sudut sama besar dan dua sisi yang besesaian yang mengapit

    sudut tersesebut sebanding f. Rumus-rumus segitiga siku -siku dengan garis tinggi sisi miring

    i) AB2 = BD BC ii) AC2 = CD CB iii) AD2 = CD BD

    9. Bangun Datar

    KUBUS BALOK PRISMA

    Luas Permukaan

    6 = 6 2 Volume

    = 3

    Luas Permukaan

    2 + 2 + 2

    2 + + Volume

    LUAS PERMUKAAN

    2 +

    VOLUME

  • http://dindinkamaludin.blogspot.com | Dindin Kamaludin, S.Pd

    Lu

    na

    r S

    olu

    tio

    n

    38

    TABUNG KERUCUT BOLA

    LUAS PERMUKAAN 2 r 2 + 2 rt

    2 r r + t

    VOLUME TABUNG

    V = r 2t Dengan

    =22

    7

    atau

    = 3,14

    LUAS PERMUKAAN

    r2 + rs

    r r + s

    s2 = t2 + r2

    s = t2 + r2 VOLUME KERUCUT

    L =1

    3r2t

    LUAS PERMUKAAN

    4 r 2 RUMUS LUAS

    V =4

    3r3

    10. Sudut a. Sudut dan satuan sudut

    1) Pengertian Sudut Sudut dibentuk oleh dua buah sinar garis yang bertitik pangkal sama.

  • http://dindinkamaludin.blogspot.com | Dindin Kamaludin, S.Pd

    Lu

    na

    r S

    olu

    tio

    n

    39

    2) Satuan Sudut Untuk mengukur suatu sudut dapat dilakukan dengan satu an : - Derajat, dilambangkan (..o) - Menit, dilambangkan (.. ) -

    Hubungan derajat, Menit dan detik

    - 1 Derajat = 60 Menit, ditulis 10 = 60 - 1 Menit = 60 detik, ditulis 1 = 60

    3) Memberi Nama Sudut Dapat dilakukan dengan cara : - Dengan satu huruf, sudut A ditulis - Dengan tiga huruf, sudut ABC ditulis

    b. Jenis-jenis Sudut - Sudut Lancip : Sudut yang besarnya antar 00 s.d 900 - Sudut Tumpul : sudut yang besarnya antara 900 s.d 1800 - Sudut Reflek : Sudut yang besarnya antara 1800 s.d 3600 - Sudut siku-siku : sudut yang besarnya 900 - Sudut Lurus: sudut yang besarnya 1800 - Sudut satu putara : sudut yang besarnya 3600

    11. Garis-garis sejajar a. Sifat Garis Sejajar

    1. Melalui satu titik sebuah garis dapat dibuat tepat satu garis yang sejajar dengan garis tersebut

    2. Jika suatu garis memotong salah satu garis daru dua garis sejajar, maka garis tersebut juga memotong garis yang kedua.

    b. Menentukan Sifat Sudut Jika dua buah garis sejajar dipotong garis ketiga

    1). Bertolak Belakang A = C

  • http://dindinkamaludin.blogspot.com | Dindin Kamaludin, S.Pd

    Lu

    na

    r S

    olu

    tio

    n

    40

    B = D berpenyiku

    a0+b0 = 900

    Berpelurus a0+b0 = 1800

    c. Dua garis sejajar berpotongan dengan garis lain

    1. Sehadap

    1 = 1 2 = 2

    3 = 3 4 = 4 2. Dalam Bersebrangan

    3 = 1 4 = 2 3. Luar Bersebrangan

    1 = 3 2 = 4 4. Dalam Sepihak

    4 + 1 = 1800 3 + 2 = 180

    0 5. Luar Sepihak

    1 + 4 = 1800 2 + 3 = 180

    0

    KOMPETENSI 4 : Memahami konsep dalam statistika, serta menerapkannya dalam pemecahan masalah.

    STATISTIKA Adalah ilmu yang mempelajari cara-cara mengumpulkan, menyusun, menyajikan, serta menyimpulkan sebuah data secara logis dan akurat. Sedagkan data adalah keterangan atau kumpula n keterangan dalam sebuah penenelitan . Data dapat berupa angka (kuantitatif), atau informasi (kualitatif). Pen gumpulan data dalam dilakukan dengan cara mencacah, mengukur, menturus/Tally. Indikator 1. Menentukan ukuran pemusatan atau menggunakannya dalam menyelesaikan Masalah sehari-hari. Ukuran pemusatan data terbagi beberapa bentuk, antara lain :

    1. Mean/Rata -rata, yaitu Jumlah data dibagi banyaknya data.

  • http://dindinkamaludin.blogspot.com | Dindin Kamaludin, S.Pd

    Lu

    na

    r S

    olu

    tio

    n

    41

    Secara matematis dapat ditulis :

    =

    atau =

    2. Median , yaitu nilai tengah setelah data tersebut diurutkan dari terkecil hingga terbesar

    3. Modus /nilai yang sering muncul

    Indikator 2. Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan penyajian atau penafsiran data. Dalam menyajikan data statistik ada beberapa penyajian yang sering digunakan, yaitu :

    1. Fiktogram, yaitu penyajian data berdasarkan lamb ing yang sedang diteliti 2. Diagram Batang, yaitu diagram pada koordinat cartesius yang berupa batang,

    bentuk batang dapat bersifat vertical ataupun horizontal. 3. Diagram Garis, yaitu diagram pada koordinat cartesius yang berupa garis,

    diagram ini sering diguna kan untuk menyajikan data yang sering mangalami nai atau turun, missal niali UN, kebetuhan sehari -hari, dll.

    4. Diagram Lingkaran, diagram lingkaran menggambarkan dala seluruhnya, sedangkan bagian data-data disajikan dalam betuk daerah juring.

    KOMPETENSI 5 : Memahami konsep peluang suatu kejadian serta menerapkannya dalam pemecahan masalah

    Indikator 1. Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan peluang suatu kejadian PELUANG Populasi adalah kumpulan seluruh objek yang lengkap yang aka dijadikan objek penelitian. Ruang Sampel adalah himpunan semua kejadian yang mungkin Titik Sampel adalah anggota dari ruang sampel Kejadian adalah himpunan bagian dari ruang sampel.

  • http://dindinkamaludin.blogspot.com | Dindin Kamaludin, S.Pd

    Lu

    na

    r S

    olu

    tio

    n

    42

    frekuensi adalah perbandingan banyaknya kejadian yang diamati dengan banyaknya percobaan. Frekuensi relatif suatu kejadian dinyatakan dengan rumus sebagai berikut. :

    =

    Jika setiap titik sampel anggota ruang sampel S memiliki peluang yang sama maka peluang kejadian K yang memiliki anggota sebanyak n(K) dinyatakan sebagai berikut :

    = dengan

    Kisaran nilai peluang munculnya kejadian K adalah sebagai berikut. :

    0 ( ) 1

    Jika P(K) bernilai 1 maka kejadian K pasti terjadi. Jika P(K) bernilai 0 maka kejadian Kmustahil terjadi. Misalkan, L meru pakan kejadian komplemen dari K. Besar peluang kejadian L adalah

    sebagai berikut : ( ) = 1 ( ) atau ( ) + ( ) = 1

  • http://dindinkamaludin.blogspot.com | Dindin Kamaludin, S.Pd

    Lu

    na

    r S

    olu

    tio

    n

    43

    KOMPETENSI 1 : Menggunakan konsep operasi hitung dan sifat-sifat bilangan, perbandingan, bilangan berpangkat, aritmetika sosial, barisan bilangan, serta penggunaannya dalam pemecahan masalah.

    Indikator 1. Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan operasi tambah, kurang, kali, atau bagi

    pada bilangan. 1 Dari prakiraan cuaca kota-kota besar didunia tercatat suhu tertinggi sebagai berikut :

    Moskow; terendah -50C tertinggi 180C, Mexico; terendah 170C tertinggi 340C. Paris; terendah -30C tertinggi

    170C. Tokyo; terendah -20C tertinggi 250C. Perubahan suhu terbesar terjadi dikota ...

    A. Moskow C. Paris

    B. Mexico D. Tokyo

    (Soal UN 2006/2007)

    Penyelesaian

    Besar derajat perubahan suhu:

    Moskow : 18 (-5)=18+5=23

    Mexico : 34-17=17

    Paris : 17-(-3)=17+3=20

    Tokyo : 25-(-2)=25+2=27

    Jadi perubahan suhu terbesar terjadi dikota Tokyo, yaitu 270C

    Jawaban : D

    2 Seorang ibu mempunyai alat tulis berupa 20 penggaris, 12 pensil, dan 8 buku yng akan dibagikan kepada beberapa anak. Setiap anak memperoleh baian yang sama banyak untuk setiap jenis alat tulis. Berapa anak

    A. 2 orang C. 6 orang B. 4 orang D. 8 orang

    (Soal UN 2006/2007) Penyelesaian

    FPB dari 20, 12 dan 8 adalah

    20 = 22 5 12 = 22 3 8 = 23 FPBnya ; 22 = 4, Jadi, Paling banyak ada 4 orang yang akan menerima ketiga jenis barang tersebut Jawaban : B

    3 Nilai dari 27 9 + 6 5 =

    A. 45 C. -27

  • http://dindinkamaludin.blogspot.com | Dindin Kamaludin, S.Pd

    Lu

    na

    r S

    olu

    tio

    n

    44

    B. -15 D. -33

    (Soal UN 2007/2008)

    Jawaban : B

    27 9 + 6 5

    = 27 9 + 6 5

    = 3 + 30 = 33

    4 Suhu dijakarta 290C. pada saat yang sama suu di kutub utara -150C . perbedaan suhu dikedua tempat

    A. 440C C. -140C B. 140C D. -440C

    (Soal UN 2007/2008) Jawaban : A

    perbedaan suhu = 29oC 15oC perbedaan suhu = 29oC+ 15oC= 44oC

    5 Jika a = 4,b = 5 dan c = 2, maka nilai dari ac abc + 2ab= A. 8 C. - 72 B. -8 D. - 88

    (Soal UN 2007/2008) Jawaban : C

    = ac abc + 2ab = 4 2 4 5 2 + 2 4 5 = 72

    6 Suatu turnamen catur ditentukan bahwa peserta yang menang memperoleh nilai 5, peserta yang seri

    mendapat nilai 2, dan peserta yang kalah mendapat nilai -1. Jika hasil dalam 6 pertandingan seorang

    peserta menang

    A. 15 C. 12

    B. 13 D. 10

    (Soal UN 2006/2007)

    Penyelesaian

    Menang : 3 kali

    Kalah : 2 Kali

    Jadi Seri : 1 Kali

    Maka Nilai yang diperoleh :

    (3x5)+(2x(-1))+(1x2)=15+(-2)+2=15

    Jawaban : A

  • http://dindinkamaludin.blogspot.com | Dindin Kamaludin, S.Pd

    Lu

    na

    r S

    olu

    tio

    n

    45

    Indikator 2. Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan perbandingan. 1 Untuk membuat 60 pasang pakaian, seorang penjahit memerlukan waktu selama 18 hari. Jika penjahit

    tersebut bekerja selam 24 hari, berapa pasang pakaian yang dapat dibuat

    A. 40 pasang C. 80 pasang

    B. 75 pasang D. 90 pasang

    (Soal UN 2006/2007)

    Penyelesaian

    Perbandingan senilai

    byk psng pakaian byk hari

    60 18 x 24

    =6024

    18= 80

    Jadi, pakaian yang dapat dibuat adalah 80 pasang

    Jawaban : C

    2 Desa Baleendah dan Desa Manggahang terbuat dalam peta berskala 1:25.000. jika Desa Baleendah dan

    A. 1.500 C. 2.500

    B. 3.500 D. 4.500

    (Soal UN 2007/2008)

    Penyelesaian

    Skala 1:25.000

    1 25,000

    10

    1

    10=

    25,000

    n = 10 25,000 = 250.000

    Jadi, Jarak sebenarnya kedua desa 250.000 cm atau 2.500 m

    Jawaban : C

    3 Dalam menempuh suatu perjalanan seseorang memerlukan waktu 6 Jam 40 menit dengan kecepatan rata-

    rata 60 km/jam. Oleh karena sesuatu halo rang tersebut harus dating lebih awal 1 jam 20 menit. Kecepatan

    rata-

    A. 70 km/jam C. 80 km/jam

    B. 75 km/jam D. 85 km/jam

    (Soal UN 2007/2008)

    Jawaban : A

  • http://dindinkamaludin.blogspot.com | Dindin Kamaludin, S.Pd

    Lu

    na

    r S

    olu

    tio

    n

    46

    60 km jam 6 jam 40 menit = 400 menit

    6x km jam 5 jam 20 menit = 320 menit

    Menggunakan perbandingan berbalik nilai

    60

    x=

    320

    400

    x =400 600

    320= 75

    Jadi, kecepatan rata-rata yang diperlukan 75km/jam

    4 Pengelola jalan tol menetapkan tarif berdasarkan jarak tempuhnya. Untuk jarak tempuh 60 km dikenakan

    A. Rp. 37.500 C. Rp. 42.500

    B. Rp. 40.000 D. Rp. 45.000

    (Soal UN 2007/2008)

    Jawaban : B

    160 km Rp.15.000

    160 km Rp.x

    Mengunakan perbandingan senilai

    60

    160=

    15.000

    xx =

    15.000 160

    60= 40.000

    Jadi, orang trsbt harus membayar Rp. 40.000

    4 Seorang tukang jahit mendapat pesanan kaos untuk keperluan kampanye. Ia hanya mampu membuat kaos

    60 potong dalam waktu 3 hari. Jika ia

    potong

    A. 80 C. 180

    B. 120 D. 280

    (Soal UN 2006/2007

    Penyelesaian

    Bentuk Perbandingan

    03 hari 60 kaos

    14 hari p0 kaos 3

    14=

    60

    pp =

    1460

    3= 280

    Jadi banyak kaos yg dapat dibuat 280 potong

  • http://dindinkamaludin.blogspot.com | Dindin Kamaludin, S.Pd

    Lu

    na

    r S

    olu

    tio

    n

    47

    Jawaban : D

    5 Sebuah bangunan dikerjaka dalam 32 hari pleh 25 orang pekera, agar pekerjaan tersebut dapat diselesaikan dalam 20 hari. Banyak pekerja yang diperlukan adalah .. A. 15 orang C. 50 orang B. 40 orang D. 60 orang

    (Soal UN 2007/2008)

    Penyelesaian Perbandingan berbalik nilai

    32 2520

    32

    20=

    25

    n =3225

    20= 80

    Jadi, banyak pekerja yang diperlukan adalah 40 orang Jawaban : B

    Indikator 3. Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan bilangan berpangkat atau bentuk akar

    1 Hasil dari 2,72 1,32 + 5,76 adalah

    A. 7,8 C. 8,2 B. 8,0 D. 8,8

    Penyelesaian

    2,72 1,32 + 5,76

    2,7 2,7 1,3 1,3 +576

    100

    7,29 1,68 +242

    102

    5,6 +24

    10= 5,6 + 2,4 = 8,0

    Jawaban : B

    2 Hasil dari 23 2 2 + 1253

    adalah

    A. 261 C. 241 B. 251 D. 231

    (Soal UN 2007

    Jawaban : B

    23 2 2 + 1253

    = 8 2 2 + 5 33

  • http://dindinkamaludin.blogspot.com | Dindin Kamaludin, S.Pd

    Lu

    na

    r S

    olu

    tio

    n

    48

    23 2 2 + 1253

    = 16 2 + 5 = 251

    3 Hasil dari 1.764 + 3.3753

    A. 53 C. 63 B. 57 D. 67

    (Soal UN 2007/2008)

    Jawaban : B

    1.764 + 3.3753

    = 422 + 1533

    1.764 + 3.3753

    = 42 + 15 = 57

    4 Hasil dari 1.3313

    + 3.969 adalah A. 47 C. 57 B. 52 D. 63

    (Soal UN 2007/2008) Jawaban : B

    1.3313

    + 3.969 = 1133

    + 632

    1.3313

    + 3.969 = 11 + 63 = 52

    Indikator 4. Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan perbankan atau koperasi dalam

    aritmetika sosial sederhana 1 Seorang pedagang membeli 50 kg gula seharga Rp. 350.000. Tersebut dijual dengan keuntungan 15%.

    Harga penjualan setiap kilogram gula adalah .. A. Rp. 8.470 C. Rp. 8.050 B. Rp. 8.270 D. Rp. 7.700

    (Soal UN 2007/2008) Penyelesaian

    U = %U HB U = 15% Rp.350.000

    U =15

    100 Rp.350.000 = Rp.52.500

    HJ= U + HB HJ= Rp.52.500 + Rp.350.000 HJ= Rp.402.500 Harga Jula per 1 kilo gula :

    HJ=Rp.402.500

    50= Rp.8.050

    Jadi, harga penjualan perkg Rp 8.050 Jawaban : C

    2 Seorang membeli 2 lusin mainan Rp. 640.000. karena ada 8 mainan yang rusak, maka sisa mainan ia jual

  • http://dindinkamaludin.blogspot.com | Dindin Kamaludin, S.Pd

    Lu

    na

    r S

    olu

    tio

    n

    49

    dengan hatga Rp. 34.000 tiap satuan. Persentase kerugian pedangang tersebut a A. Rp. 8.470 C. Rp. 8.050 B. Rp. 8.270 D. Rp. 7.700

    (Soal UN 2006/2007) Penyelesaian

    Harga beli untuk 2 lusin atau 24 buah mainan ; HB=Rp. 640.000 Mainan yg dijual sebanyak 24-8=16. Harga jual untuk 16 buah :

    HJ= 16 Rp.34.000 = Rp.544.000 R = HB HJ R = Rp.640.000 Rp.544.000 R = Rp.96.000

    %R =R

    HB 100%

    %R =Rp.96.000

    Rp.640.000 100% = 15%

    Jadi, %R pedagang adalah 15% Jawaban : C

    3 Budi menabung uang di bank sebesar Rp. 2.000.000 dengan bunga 8% setiap tahun. Setelah 9 bulan uang

    A. Rp. 2.120.000 C. Rp. 2.170.000 B. Rp. 2.160.000 D. Rp. 2.720.000

    (Soal UN 2007/2008) Penyelesaian

    Bunga tabungan budi;

    =9

    12 8% Rp.2.000.000

    =3

    4

    8

    100 Rp.2.000.000

    = Rp.120.000 Jadi, jumlah tabungan budi setelah 9 bulan adalah

    2.000.000 + 120.000 = Rp.2.120.000 Jawaban : A

    4 Rani menabung di bank yang memberi bungan 8% pertahun. Setelah 8 bulan uang rani dibank menjadi Rp. 3.950.000. uang tabungan Rani mula-mula adalah A. Rp. 3500.000 C. Rp. 3.750.000 B. Rp. 3.600.000 D. Rp. 3.800.000

    (Soal UN 2006/2007 Penyelesaian

    Misalkan uang tabungan Rani mula-mula adalah p. Uang rani setelah 8 bulan:

    = Uang Rani mula mula + Bunga

    = p +8

    12 6% p

  • http://dindinkamaludin.blogspot.com | Dindin Kamaludin, S.Pd

    Lu

    na

    r S

    olu

    tio

    n

    50

    = p +64

    1.200 p

    =79

    75p

    Sehingga :

    3.950.000 =79

    75p

    p =753.950.00

    79

    p = 3.750.000 Jadi, uang tabungan rani mula-mula dalah Rp. 3.750.000 Jawaban : C

    5 Pak hamid menjual sepeda motor seharga Rp. 10.800.000 dengan kerugian 10%. Harga pembelian motor

    A. Rp. 12.000.000 C. Rp. 11.000.000 B. Rp. 11.880.000 D. Rp. 9.800.000

    (Soal UN 2007/2008) Jawaban : A

    HJ= HB+ R HJ= HB 10% HB 10.800.000 = HB 10%HB 10.800.000 = 100%HB 10%HB 10.800.000 = 90%HB

    HB =100 10.800.000

    90= 12.000.000

    Jadi, harga pembelian motor Pak Hamid seharga Rp. 12.000.000

    6 Seorang pedagang membeli dua jenis beras, ia membeli 3 kuintal beras A seharga Rp. 4.000 per-kg dan 2 kuintal beras B seharga Rp. 4.500 per-kg. kedua beras tersebut kemudian dicampur dan dijual kembali. Jika

    -kg A. Rp. 4.900 C. Rp. 5.050 B. Rp. 4.950 D. Rp. 5.250

    (Soal UN 2007/2008) Jawaban : D

    Modal = 300 Rp.4.000 + 200 Rp.4.500 Modal = Rp.1.200.000 + Rp.900.000 Modal = Rp.2.100.000

    Untung =25

    100 Rp.2.100.000 = Rp.525.000

    Harga Jual per kg

  • http://dindinkamaludin.blogspot.com | Dindin Kamaludin, S.Pd

    Lu

    na

    r S

    olu

    tio

    n

    51

    =Rp.2.100.000 + Rp.525.000

    300 + 200

    =Rp.2.625.000

    500= Rp.5.250

    Indikator 5. Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan barisan bilangan dan deret.

    1 Suku ke-22 dari barisan 99, 93, 87, 81 . . . . . adalah ... A. -27 C. -15 B. -21 D. -9

    (Soal UN 2007/2008) Penyelesaian

    Barisan : 1, 5, 11, 19, 29, . . . . . Suku ke-1 : 21 = 12+1-1 barisan 99, 93, 87, 81 . . . a = U1 = 99,U2 = 93 b = U2 U1 = 93 99 = 6 Un = U1 + n 1 b U22 = 99 + 22 1 6 U22 = 99 + 21 6 = 27 Jawaban : B

    2 Pada tumpukan batu bata, banyak batu bata paling atas ada 8 buah, tepat di bawahnya ada 10 buah, dan seterusnya setiap tumpukan di bawahnya selalu lebih banyak 2 buah dari tumpukan di atasnya. Jika ada 15 tumpukan batu bata (dari atas sampai bawah), berapa banyak batu bata pada tumpukan paling bawah? ... A. 35 buah C. 38 buah B. 36 buah D. 40 buah

    (Soal UN 2006/2007) Penyelesaian

    Banyak batu bata pada dari tumpukan atas ke bawah membentuk barisan bilangan: 8, 10, 12, . . . .

    a = U1 = 8,U2 = 10 b = U2 U1 = 10 8 = 2 Un = U1 + n 1 b U15 = 8 + 15 1 2 U22 = 8 + 14 2 = 36 Jawaban : B

    3 Seorang petani menanami kebunna dengan batang singkong, setiap 1 m2 terdapat 4 batang yang ditanami pada setiap pojoknya, (perhatikan gambar berikut)

  • http://dindinkamaludin.blogspot.com | Dindin Kamaludin, S.Pd

    Lu

    na

    r S

    olu

    tio

    n

    52

    Jika ukuran kebun tersebut 10m x 10m, maka banyak batang singkong yang dapat ditanami adalah ...

    A. 100 C. 144 B. 121 D. 169

    (Soal UN 2006/2007) Penyelesaian

    Banyak batang singkong membentuk barisan bilangan persegi

    Suku ke-1 : 24 = 1 + 1 2 Suku ke-2 : 29 = 2 + 1 2 Suku ke-3 : 16 = 3 + 1 2 Suku ke-4 : 25 = 4 + 1 2 . . . Jadi rumus suku ke-10 adalah :

    U10 = 10 + 12

    U10 = 112 = 121

    Jadi bnyk batang singkong yang dapat ditanami adalah 121 buah Jawaban : B

    4 Seutas tali dipotong menjadi 7 bagian. Panjang setiap bagian tidak sama. Potongan kedua panjangnya dua kali potongan pertama. Potongan ketiga panjangnya dua kali potogan ke dua, dan tererusnya. Jika panjang potongan terpanjang 32 m, panjang tali mula- A. 62,5 meter C. 65,2 meter B. 63,5 meter D. 65,3 meters

    (Soal UN 2007/2008) Jawaban : B

    Panjang potongan kayu membentuk barisan geometri dengan rasio = r = 2

    Un = arn 1

    U7 = a 27 1 = 32

    a 64 = 32

    a 6a =32

    64=

    1

    2

    Panjang potongan kayu :

  • http://dindinkamaludin.blogspot.com | Dindin Kamaludin, S.Pd

    Lu

    na

    r S

    olu

    tio

    n

    53

    1

    2,1,2,4,8,16,32

    Jumlah Potongan kayu

    Sn =a rn 1

    r 1

    S7 =

    12

    27 1

    2 1=

    1

    227 1 =

    1

    2127 = 63,5

    5 Diketahui barisan aritmetika dengan suku ke-4 adalah 36 dan suku ke-11 aalah 8. Rumus suku ke-n adalah

    ... A. Un = 44 3n C. Un = 52 4n B. Un = 48 4n D. Un = 54 4n

    (Soal UN 2006/2007) Penyelesaian

    Misalkan Un = U1 + n 1 b dengan U4 = 36 dan U11 = 6 U4 U1 + 4 1 b = U1 + 3b = 36 U11 U1 + 11 1 b = U1 + 10b = 8

    U1 + 3b = 36 U1 + 10b = 8 U1 + 7b = 28 b = 4,a = 48 Jadi rumus suku ke-n adalah :

    Un = 48 + n 1 4 Un = 48 4n + 4 = 52 4n Jawaban : B

    6 Suku ke-23 dari barisan 1

    3,1

    2,2

    3,5

    6 . adalah

    A. 3 C. 4 B. 3

    1

    3 D. 4

    2

    3

    (Soal UN 2007/2008) Penyelesaian

    1

    3,1

    2,2

    3,5

    6 . dapat dirubah menjadi

    2

    6,3

    6,4

    6,5

    6 .

    Barisan tersebut merupakan barisan aritmetika dengan U1 = a =2

    6 dan b = U2 U1 =

    1

    6

    Nomor urut ke-23 = U23 Un = U1 + n 1 b

    U23 =2

    6+ 23 1

    1

    6

    U12 =2

    6+ 22

    1

    6=

    2

    6+

    22

    6=

    24

    6= 4

  • http://dindinkamaludin.blogspot.com | Dindin Kamaludin, S.Pd

    Lu

    na

    r S

    olu

    tio

    n

    54

    Jawaban : C

    KOMPETENSI 2 : Memahami operasi bentuk aljabar, konsep persamaan linier, persamaan garis, himpunan, relasi, fungsi, sistem persamaan linier, serta penggunaannya dalam pemecahan masalah.

    Indikator 1. Menentukan pemfaktoran bentuk aljabar.

    1 Hasil penyederhanaan dari 3 2 + 4 2 2 2 + 2 adalah ... A. 2 + 3 C. 5 2 5 B. 2 3 D. 5 2 + 5

    (Soal UN 2006/2007) Penyelesaian

    3 2 + 4 2 2 2 + 2 = 3 2 2 2 + 4 + 2 2 = 2 + 3 + 0 = 2 + 3 Jawaban : A

    2 Pemfaktoran dari 25 4 9 4 ... A. 2 2 25 2 + 9 2 B. 25 2 9 2 2 + 2 C. 5 2 3 2 5 2 + 3 2 D. 5 2 + 3 2 5 2 + 3 2

    (Soal UN 2005/2006) Penyelesaian

    Berdasarkan sifat pemaktoran 2 2 = + , maka:

    25 4 9 4 = 5 2 2 3 2 2 = 5 2 3 2 5 2 + 3 2 Jawaban : C

    3 Bentuk paling sederhana dari 2 2 5 12

    4 2 9 adalah ...

    A. + 42 3

    C. + 4

    B. 42 3

    D. 4

    2 + 9

    (Soal UN 2006/2007) Penyelesaian

    2 2 5 12

    4 2 9

  • http://dindinkamaludin.blogspot.com | Dindin Kamaludin, S.Pd

    Lu

    na

    r S

    olu

    tio

    n

    55

    2 2 5 12

    4 2 9=

    2 + 3 4

    2 + 3 2 3

    2 2 5 12

    4 2 9=

    4

    2 3

    Jawaban : B 4 Hasil dari

    2

    3+

    3 + 2

    9 adalah ...

    A. 3 + 412

    C. 3 + 8

    9

    B. 7 + 32

    D. 3 4

    9

    (Soal UN 2007/2008) Penyelesaian

    2

    3+

    3 + 2

    9=

    6

    9+

    3 + 2

    9

    =3 + 8

    9

    Jawaban : C 5 Pemfaktoran dari x2 5x 14

    A. x 5 x 7 C. x 7 x + 2 B. x 5 x 2 D. x + 7 x 2

    (Soal UN 2007/2008) Jawaban : C

    x2 5x 14 dapat dicari dengan cara : Carilah 2 angka (missal a dan b) dimana jika : a + b = 5 dan jika a b = 14, maka : a = 7 dan b = 2

    x + a x + b = x + 7 x + 2

    x + a x + b = x 7 x + 2

    6 Hasil dari 2

    3x 5

    4

    2x+ 3=

    A. 13 4x6x2 x 15

    C. 26 8x

    6x2 x 15

    B. 4x 13x2 x 15

    D. 8x 26

    8x2 19x 15

    (Soal UN 2007/2008) Jawaban : C

    2

    3x 5

    4

    2x + 3=

    2 2x + 3 4 3x 5

    3x 5 2x + 3

    2

    3x 5

    4

    2x + 3=

    4x + 6 12x + 20

    6x2 x + 15

    2

    3x 5

    4

    2x + 3=

    26 8x

    6x2 x + 15

  • http://dindinkamaludin.blogspot.com | Dindin Kamaludin, S.Pd

    Lu

    na

    r S

    olu

    tio

    n

    56

    Indikator 2. Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan persamaan linier atau pertidaksamaan

    linier satu variable 1 Jika 3 x + 2 + 5 = 2 x + 15 , maka nilai dari x+ 2 = ...

    A. 43 C. 19 B. 21 D. 10

    (Soal UN 2006/2007) Penyelesaian

    3 x+ 2 + 5 = 2 x+ 15 3x+ 6+ 5 = 2x+ 30 x+ 11= 30 (kedua ruas dikurang 2x) x = 19 (kedua ruas dikurang 11)

    Jadi : x+ 2 = 19+ 2 = 21 Jawaban : B

    2 Ali membeli 12 baju dengan harga Rp. 336.000. bila budi akan membeli baju yang sama sebanyak 18 baju, maka budi harus membayar sebesar ... A. Rp. 486.000 C. Rp. 504.000 B. Rp. 492.000 D. Rp. 528.000

    (Soal UN 2006/2007) Penyelesaian

    Misalkan harga 1 baju = p 12p = 336.000

    p =336.000

    12= 28.000

    Jadi. Budi harus membayar 18 x Rp. 28.000 = Rp. 504.000 Jawaban : C

    3 Himpunan penyelesaian dari 5 7x 7 x untuk x bilangan bulat adalah ... A. 1,0,1,2 B. 2, 1,0,1,2,3 . . . C. 6, 5, 4, 3, 2 D. 7, 6, 5, 4, 3

    (Soal UN 2007/2008) Penyelesaian

    5 7x 7 x 7x 12 x, (kedua ruas ditambah 5) 6x 12, (kedua ruas ditambah x) x 2, (kedua ruas dibagi -6)

    Jadi HP= 2, 1,0,1,2,3 . . .

  • http://dindinkamaludin.blogspot.com | Dindin Kamaludin, S.Pd

    Lu

    na

    r S

    olu

    tio

    n

    57

    Jawaban : B 4 Gambar grafik yang menunjukan himpunan penyelesaian dari

    1

    2x+

    2

    3