panduan dan sop satya...karuniannya, sehingga dapat menyelesaikan pembuatan panduan dan standar...
TRANSCRIPT
PANDUAN DAN STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) MEKANISME PENGUSULAN PEMBERIAN
PENGHARGAAN BAGI PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI,
DAN PENDIDIKAN TINGGI
BIRO SUMBER DAYA MANUSIA KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI
TAHUN 2017
1
KATA SAMBUTAN
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh
Salam sejahtera untuk kita semua.
Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
karunianNya, sehingga dapat menyelesaikan Pembuatan Panduan dan Standar Operasional Prosedur
(SOP) Mekanisme Pengusulan Pemberian Penghargaan bagi Pegawai Negeri Sipil di lingkungan
Kemenristekdikti dalam rangka tugas Pendidikan Latihan Kepimpinan IV angkatan I tahun 2017 yang
di susun oleh Kepala Subbagian Kinerja dan Penghargaan yaitu Sdr. Untung Suprapto
Hal ini adalah salah satu agenda penting dari program kerja Biro Sumber Daya Manusia berupa
Panduan dan SOP pemberian penghargaan Satyalancana Karya Satya di lingkungan Kementerian Riset,
Teknologi, dan Pendidikan Tinggi, ini merupakan momentum yang baik dalam melakukan upaya
melancarkan dan menyeragamkan proses pengusulan Satyalancana Karya Satya yang mengacu kepada
Peraturan Perundang-undangan Sekretariat Militer, Kementerian Sekretariat Negara Republik
Indonesia tentang tata cara prosedur usulan penghargaan
Panduan ini dibuat pertama untuk memberikan gambaran umum kepada para
stakeholder tentang Proses panduan umum, dan beberapa informasi penting untuk melaksanakan
pemrosesan usulan pemberian penghargaan dari unit kerja pengusul dan mengoptimalkan proses
penyelesaian usulan pemberian penghargaan dan meningkatkan kinerja Biro Sumber Daya Manusia
Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi dan yang kedua bagi pihak stakeholder
merupakan panduan untuk mengusulkan pemberian penghargaan bagi Pegawai Negeri Sipil di
lingkungan unit kerjanya serta mengurangi tingkat kesalahan dalam pemberkasan
Akhirnya, kami sangat menyadari, keberhasilan membuat panduan ini, tidak terlepas dari
perhatian dan bantuan dari banyak pihak.
Demikianlah, terima kasih atas perhatian bapak/ibu, mudah-mudahan apa yang kami lakukan
hari ini mendapat berkah dari Allah SWT. Amien .
Jakarta, Desember 2017
Kepala Biro Sumber Daya Manusia
ttd
Ari Hendrarto Saleh
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ........................................................................................ 1
DAFTAR ISI .................................................................................................... 2
BAB I : PENDAHULUAN
A. Latar Belakang .................................................................................... 4
B.Tujuan ................................................................................................... 4
C. RUANG LINGKUP ................................................................................ 5
D. DASAR HUKUM ................................................................................... 5
BAB II : MEKANISME DAN PROSEDUR
1. Tanda Kehormatan ......................................................................... 6
a. Bintang ...................................................................................... 6
b. Parasamya Purnakarya Nugraha .............................................. 7
c. Satyalancana ............................................................................. 7
2. Tanda Penghormatan .................................................................... 8
a. Hadiah Seni ............................................................................. 8
b. Hadiah Ilmu Pengetahuan ....................................................... 9
c. Hadiah Pendidikan .................................................................. 10
d. Hadiah Pengabdian ................................................................. 10
e. Hadiah Olah Raga ................................................................... 11
3. Tanda Kehormatan Asing ............................................................. 11
A. MEKANISME
1. Tanda Kehormatan .................................................................... 12
a. Bintang ................................................................................ 12
b. Parasamya Purnakarya Nugraha ........................................ 12
c. Satyalancana ....................................................................... 14
1. Satyalancana Pembangunan ........................................... 37
2. Satyalancana Wira Karya ................................................ 38
3. Satyalancana Karya Satya .............................................. 39
2. Tanda Penghargaan ..................................................................... 40
a. Hadiah Seni ............................................................................. 25
b. Hadiah Ilmu Pengetahuan ....................................................... 26
3
c. Hadiah Pendidikan .................................................................. 27
d. Hadiah Pengabdian ................................................................. 28
e. Hadiah Olah Raga ................................................................... 29
3. Tanda Kehormatan Asing.............................................................. 24
C. PROSEDUR
1. Tanda Kehormatan ........................................................................ 13
2. Tanda Penghormatan .......................................................... 28
3. Tanda Kehormatan Asing ................................................... 29
BAB III : TEKNIS PELAKSANAAN
A. Bintang ............................................................................................
B. Parasamya Purnakarya Nugraha
C. Satyalancana
D. Tanda Penghargaan
E. Tanda Penghormatan Asing
F. Tata Urutan Pemakaian ................................................................... 21
G. Tata Cara Pemakaian
H. Larangan Penyerahan
I. Hal Lain Penerimaan Tanda Kehormatan Bintang
J. Pencabutan ..................................................................................22
4
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pemberian tanda kehormatan dan penghargaan adalah pernyataan
penghargaan atas jasa-jasa dengan tujuan memberi dorongan yang kuat,
memelihara kebanggaan, kegembiraan serta kegiatan bekerja, sekaligus
member teladan bagi yang lain untuk berbuat dan berlaku demikian
terhadap Negara dan bangsa. .
Untuk mencapai hasil yang maksimal, maka pemberian tanda kehormatan
dan penghargaan itu harus dilakukan dengan sangat berhati-hati, secara
adil dan seksama. Tanda kehormatan dan penghargaan harus diberikan
kepada mereka yang benar-benar memperolehnya, oleh karena itu
pertimbangan dan keputusan pemberian tanda kehormatan dan
penghargaan suatu mekanisme daanprosedur yang dapat menjamin
keseragaman dalam pemberiannya.
B. Tujuan
Tujuan pemberian tanda kehormatan dan penghargaan adalah :
1. Memberian penhargaan kepada mereka yang telah berjasa kepada nusa
dan bangsa;
2. Mendatangkan kebanggaan, kegembiraan dan meningkatkan prestasi
kerja bagi mereka yang menerima tanda kehormatan dan penghargaan;
3. Menjadi tauladan bagi orang lain;
4. Meningkatkan kesadaran masyarakat untuk menhormati jasa-jasa
seseorang
C. Ruang Lingkup
Pemberian Tanda Kehormatan yang akan dijelaskan dalam panduan ini
dibatasi pada tanda kehormatan yang dikelola oleh Kementerian Riset,
Teknologi, dan Pendidikan Tinggi. Gambaran yang menyeluruh tentang
5
pemberian Tanda Kehormatan dan Penghargaan disusun secara
sistematika :
BAB I Pendahuluan
A. Latar Belakang
B. Tujuan
C. Ruang Lingkup
D. Dasar Hukum
BAB II Mekanisme dan Prosedur
1. Mekanisme
2. Prosedur
BAB III Teknis Pelaksanaan
Lampiran-lampiran
D. Dasar Hukum
Dasar hukum pemberian tanda kehormatandan penghargaan ini adalah :
1. Undang - Undang Dasar 1945
2. Undang – Undang :
a. Undang – Undang Nomor 4 Drt tahun 1959 tentang ketentuan Umum
mengenai Tanda-tanda kehormatan;
b. Undang – Undang Nomor 5 Drt tahun 1959
c. Undang – Undang Nomor 6 Drt tahun 1959
d. Undang – Undang Nomor 20 tahun 2009
3. Peraturan Pemerintah :
a. Nomor 1 tahun 2010
b. Nomor 35 tahun 2010
6
BAB II MEKANISME DAN PROSEDUR
A. UMUM
A.1. TANDA KEHORMATAN
a. BINTANG
Bintang terbagi atas 4 macam :
1) Bintang Republik Indonesia (BRI)
2) Bintang Mahaputra (BMP)
3) Bintang Jasa
4) Bintang Budaya Parama Dharma
1. Bintang Republik Indonesia
Dasar : Undang-Undang Darurat Nomor 5 tahun 1959 Bintang Republik
Indonesia adalah Tanda Kehormatan yang diberikan kepada mereka yang
berjasa sangat luar biasa guna keutuhan, kelangsungan dan kejayaan
negara. Bintang Republik Indonesia terbagi lagi atas 5 tingkat/kelas :
a. Adipura (kelas I)
b. Adipradana (kelas II)
c. Utama (kelas III)
d. Pratama (kelas IV)
e. Nararya (kelas V)
Tanda Kehormatan ini dapat diberikan kepada Warga Negara Asing yang
berjasa sangat luar biasa terhadap Republik Indonesia dengan ketentuan
bahwa Bintang Republik Indonesia Asing (kelas I) hanya diberikan kepada
Kepala Negara Asing. Selain itu tanda kehormatan ini dapat diberikan
secara anumerta.
2. Bintang Mahaputra
Dasar : Undang-Undang Darurat Nomor 6 tahun 1959 Bintang Mahaputra
adalah Tanda Kehormatan yang diberikan kepada mereka yang berjasa
luar biasa terhadap Nusa dan Bangsa disuatu bidang yang tertentu di luar
bidang militer.
Bintang Mahaputra terbagi lagi atas 5 tingkat/kelas :
a. Adipura (kelas I)
b. Adipradana (kelas II)
7
c. Utama (kelas III)
d. Pratama (kelas IV)
e. Nararya (kelas V)
Bintang Mahaputra dapat pula diberikan kepada Warga Negara Asing yang
berjasa luar biasa kepada Negara Republik Indonesia. Selanjtnya Bintang
Mahaputra ini dapat diberikan secara anumerta.
3. Bintang Jasa
Dasar : Undang-Undang Darurat Nomor 5 tahun 1963 Bintang Jasa adalah
Tanda Kehormatan yang diberikan kepada Warga Negara Indonesia yang
berjasa besar terhadap Nusa dan bangasa dalam suatu bidang atas
peristiwa tertentu
Bintang Jasa terbagi lagi atas 3 tingkat/kelas :
a. Utama (kelas I)
b. Pratama (kelas II)
c. Nararya (kelas III)
Bintang Jasa dapat pula diberikan kepada Warga Negara Asing yang
berjasa luar biasa kepada Negara Republik Indonesia. Selanjtnya Bintang
Mahaputra ini dapat diberikan secara anumerta
4. Bintang Budaya Parama Dharma
Dasar : Undang-Undang Darurat Nomor 10 tahun 1980 Bintang Budaya
Parama Dharma adalah Tanda Kehormatan yang diberikan kepada Warga
Negara Indonesia yang berjasa besar terhadap Nusa dan bangasa dalam
bidang Kebudayaan Nasional
Bintang Budaya Parama Dharma tidak bertingkat/kelas, Bintang ini tidak
dapat diberikan kepada Warga Negara Asing. Selanjtnya Bintang ini dapat
diberikan secara anumerta.
Kedudukan tanda kehormatan berdasarkan urutan penyebutan, kecuali
Bintang Budaya Parama Dharma sama kedudukannya dengan Bintang
Jasa Utama (Kelas I)
b. PARASAMYA PURNAKARYA NUGRAHA
Dasar : Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 1973 Parasamya Purnakarya
Nugraha berarti “Anugrah atas pekerjaan yang baik sempurna untuk
(kepentingan) semua orang.
8
Parasamya Purnakarya Nugrahanadalah penghargaan yang diberikan kepada
Propinsi/Daerah Tingkat I dan Kabupaten/kota madya Daerah Tingkat II yang
menunjukkan hasil karya tertinggi pelaksanaan pembangunan.
Penghargaan ini diberikan dengan maksud untuk mendorong agar daerah yang
bersangkutan lebih meningkatkan hasil karyanya dalam pelaksanaan
pembangunan selanjutnya, untuk menjadi teladan serta dorongan bagi daerah-
daerah lainnya dan untuk memupuk kompetensi yang sehat guna meningkatkan
pembangunan daerahnya masing-masing.
c. SATYALANCANA
Dasar : Undang-Undang Darurat Nomor 4 Tahun 1959
Satyalancana terdiri atas :
1) Satyalancana Pembangunan
2) Satyalancana Kebudayaan
3) Satyalancana Wirakarya
4) Satyalancana Pendidikan
5) Satyalancana Karya Satya
1) Satyalancana Pembangunan
Adalah Tanda Kehormatan yang diberikan kepada Warga Negara Indonesia
yang berjasa besar terhadap negara dan masyarakat Indonesia dalam
lapangan pembangunan negara pada umumnya ataudalam
lapanganpembangunan dalam suatu bidang tertentu pada khususnya. Tanda
Kehormatan ini tidak berkelas.
Satyalancana Pembangunan dapat diberikan pula kepada Warga Negara
Asing yang berjasa besar terhadap Negara Republik Indonesia dalam
lapangan Pembangunan
2) Satyalancana kebudayaan
Adalah Tanda Kehormatan yang diberikan kepada Warga Negara Indonesia
yang berjasa besar dalam lapangan kebudayaan pada umumnya atau dalam
sesuatu bidang kebudayaan tertentu pada khususnya. Tanda kehormatan inui
tidak berkelas, Satyalancana Kebudayaan dapat diberikan kepada Ewarga
Negara Asing.
9
3) Satyalancana Wira Karya
Adalah Tanda Kehormatan yang diberikan kepada Warga Negara Indonesia
yang memberikan darma baktinya yang besar kepada nusa dan bangsa,
sehingga dapat dijadikan teladan bagi orang lain.
4) Satyalancana Pendidikan
Adalah Tanda Kehormatan yang diberikan kepada guru yang menunjukkan
pengabdian dan darma baktinya yang besar di daerah terpencil dan sulit.
Satyalanca pendidikan dapat diberikan secara anumerta dan pada Warga
Negara Asing yang telah memberikan pengabdian dan darma baktinya yang
besar dalam bidang pendidikan.
5) Satyalancana Karya Satya
Adalah Tanda Kehormatan yang diberikan kepada Pegawai Negeri Sipil yang
telah melaksanakan tugasnya terus menerus selama 10 tahun, 20 tahun, dan
30 tahun dengan menunjukkan kesetiaan, pengabtian, kecakapan, kerajinan
dan kedisiplinannya. Kedudukannya semua Satyalancana di atas adalah
sama.
A.2. TANDA PENGHARGAAN
Dasar : Keputusan Presiden republik Indonesia Nomor 23 Tahun 1976
Tanda Penghargaan terdiri atas 4 jenis :
1. Hadiah Seni
Adalah penghargaan yang diberikan kepada seorang Warga Negara Indonesia
yang telah berjasa atau menunjukkan prestasi yang luar biasa dalam
meningkatkan dan mengembangkan seni budaya Bangsa Indonesia.
2. Hadiah Ilmu Pengetahuan
Adalah penghargaan yang diberikan kepada sseorang Warga Negara Indonesia
yang telah berjasa atau menunjukkan prestasi yang luar biasa dalam
meningkatkan dan mengembangkan Ilmu Pengetahuan.
3. Hadiah Pendidikan
Adalah penghargaan yang diberikan kepada sseorang Warga Negara Indonesia
yang telah berjasa atau menunjukkan prestasi yang luar biasa dalam bidang
pengabdian dan mengembangkan pendidikan.
10
4. Hadiah Pengabdian
Adalah penghargaan yang diberikan kepada sseorang Warga Negara Indonesia
yang telah berjasa atau menunjukkan prestasi yang luar biasa dalam bidang
pengabdian masyarakat.
A.3. TANDA KEHORMATAN ASING
Dasar : Undang-Undang Nomor 4 Drt Tahun 1959 Tanda Kehormatan Asing
adalah Tanda Kehormatan yang diberikan oleh Pemerintah/Negara Asing kepada
Warga Negar Indonesia yang telah berjasa besar kepada Pemerintah/Negara
Asing tersebut. Penerimaan dan pemakaiannyua atas ijin Presiden.
B. MEKANISME
B.1. TANDA KEHORMATAN
a. BINTANG
1. Bintang Republik Indonesia
Tanda kehormatan sipil yang tertinggi dinatara tanda-tanda kehormatan
lainnya
Persyaratan umum yang harus dipenuhi :
1) Warga Negara Indonesia
2) Berakhlak dan berbudi pekerti baik
3) Tidak pernah dihukum penjara lebih dari satu tahun karena melakukan
kejahatan
Persyaratan Khusus :
Berjasa sangat luar biasa guna keutuhan, kelangsungan dan kejayaan negara,
kerajinan dan kesetiaan yang sangat luar biasa dalam melakukan tugasnya
sebagai warganegara, kecerdasan yang sangat luar biasa dalam bidang ilmu
pengetahuan dan teknologi dan sebagainya.
2. Bintang Mahaputra
Bintang sipil tertinggi sesudah Bintang RI atau setingkat lebih rendah
Persyaratan Umum :
1) Warga Negara Indonesia
2) Berakhlak dan berbudi pekerti baik
3) Tidak pernah dihukum penjara lebih dari satu tahun karena melakukan
kejahatan
11
Persyaratan Khusus :
Berjasa luar biasa terhadap Nusa dan Bangsa dalam arti perbuatan-
perbuatan yang bermutu tinggi yang sangat bermanfaat bagi keselamatan dan
kesejahteraan negara.
Perbuatan-perbuatan meliputi suatu bidang tertentu diluar bidang militer,
misalnya politik, ekonomi, keuangan, sosial, kebudayaan, pendidikan,
keagamaan, pembangunan, administrasi, ilmu pengetahuan, pertanian,
perikanan, peternakan, perindustrian, perdagangan, pelayaran, suatu
pendapatan baru dan sebagainya
3. Bintang Jasa
Bintang sipil yang derajatnya setingkat dibawah Bintang Mahaputra
Persyaratan Umum :
a. Warga negara Indonesia
b. Berakhlak dan berbudi pekerti baik
c. Tidak pernah dihukum penjara lebih dari satu tahun karena melakukan
kejahatan.
Persyaratan Khusus :
Berjasa luar biasa dalam suatu bidang tertentu diluar bidang militer
4. Bintang Budaya Parama Dharma
Tanda kehormatan tertinggi dalam bidang kebudayaan, diberikan oleh
pemerintah kepada warga negara Indonesia yang telah berjasa besar, yang
setingkat dengan Bintang Jasa kelas Utama dan diberikan tanpa kelas.
Persyaratan Umum :
1) Warga negara Indonesia
2) Setia kepada Pancasila, UUD 1945, Negara dan Pemerintahan Indonesia
3) Tidak pernah dihukum penjara lebih dari satu tahun karena melakukan
kejahatan.
4) Berakhlak dan berbudi pekerti baik.
Persyaratan Khusus :
1) Setia kepada nusa, bangsa dan negara
2) Berjasa besar dalam meningkatkan,memajukan,dan/atau membina satu
atau beberapa bidang kebudayaan.
12
b. PARASAMYA PURNAKARYA NUGRAHA
Tanda Kehormatan ini diberikan untuk menghargai hasil karya yang tertinggi
dari pemerintah daerah dalam mensukseskan pelaksanaan pembangunan.
Persyaratan pemberian :
Diberikan kepada propinsi/Daerah Tingkat I dan Kabupaten/Kota Madya
Daerah Tingkat II yang menunjukkan hasil karya tertinggi pelaksanaan
pembangunan dalam rangka meningkatkan kesejahteraan seluruh rakyat.
c. SATYALANCANA
1) SATYALANCANA PEMBANGUNAN
Persyaratan Umum :
- Warga negara Indonesia
- Berakhlak dan berbudi pekerja baik
Persyaratan Khusus :
Berjasa besar terhadap negara dan masyarakat dalam lapangan
pembangunan sesuatu bidang tertentu pada khususnya.
Usul Satyalancana Pembangunan dilengkapi dengan :
- Daftar Riwayat Hidup/Riwayat Pekerjaan
- Perincian Jasa yang diuraikan dengan jelas
- Surat lain yang diperlukan
2) SATYALANCANA WIRA KARYA
Persyaratan Umum :
- Warga negara Indonesia
- Berakhlak dan berbudi pekerja baik
Persyaratan Khusus;
Berjasa dalam memberikan darma bhaktinya yang besar kepada Nusa
dan Bangsa, sehingga dapat dijadikan teladan bag orang lain.
Usul Satyalancana Wira Karya dilengkapi dengan :
- Daftar Riwayat Hidup/Riwayat Pekerjaan
- Perincian Jasa yang diuraikan dengan jelas
- Surat lain yang diperlukan
3. SATYALANCANA KARYA SATYA
Untuk mendapatkan tanda kehormatan ini harus memenuhi persyaratan
umum dan khusus.
13
Persyaratan Umum :
a. Pegawai Negeri Sipil (PNS)
b. Berakhlak dan berbudi pekerti baik
c. Tidak pernah dihukum penjara lebih dari satu tahun karena
melakukan kejahatan
Persyaratan Khusus :
a. Menunjukkan kesetiaan, pengabdian, kecakapan, kejujuran dan
kedisiplinan
b. Telah memenuhi masa kerja secara terus menerus dan tidak terputus
- Sekurang-kurangnya 10 tahun untuk Satyalancana Karya Satya 10
tahun
- Sekurang-kurangnya 20 tahun untuk Satyalancana Karya Satya 20
tahun
- Sekurang-kurangnya 30 tahun untuk Satyalancana Karya Satya 30
tahun
c. Tidak pernah dijatuhi hukuman disiplin tingkat berat dan dapat
dijadikan teladan bagi pegawai Negeri Sipil lain.
Satyalancana Karya Satya terdiri dari 3 macam:
a. Satyalancana Karya Satya 10 tahun dengan medali perunggu
b. Satyalancana Karya Satya 20 tahun dengan medali perak
c. Satyalancana Karya Satya 30 tahun dengan medali emas
Usul dilengkapi dengan melampirkan :
Satyalancana Karya Satya 10 tahun
1. Asli Daftar Riwayat Hidup;
2. Fotokopi sah Surat Keputusan pengangkatan CPNS;
3. Fotokopi sah Surat Keputusan kenaikan pangkat terakhir;
4. Fotokopi sah Peningkatan Prestasi Kerja PNS tahun terakhir;
5. Fotokopi sah Konversi NIP;
6. Fotokopi Sasaran Kerja Pegawai (SKP)
7. Asli Surat Pernyataan Pertanggungjawaban Mutlak;
8. Fotokopi sah Piagam Satyalancana Karya Satya 10 tahun, 20 tahun, bagi
yang telah memiliki.
C. PROSEDUR 1. TANDA KEHORMATAN
BINTANG
14
- Unit Utama Pusat (Sekretariat Jenderal, Direktur Jenderal, Inspektur Jenderal,
dan Kepala Pusat) mengusulkan calon penerima Bintang setelah meneliti
kelengkapan usul yang ditetapkan telah dipenuhi, mengusulkan kepada Menteri
Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi.
- Perguruan Tinggi, Institut, dan Sekolah Tinggi
Dekan Universitas, Institut, Sekolah Tinggi mengusulkan calon penerima
Bintang kepada Rektor, setelah meneliti kelengkapan usul yang ditetapkan,
kemudian Rektor mengusulkan kepada Menteri Riset, Teknologi, dan
Pendidikan Tinggi
- Akademi dan Politeknik
Direktur mengusulkan calon penerima Bintang kepada Menteri Riset, Teknologi,
dan Pendidikan Tinggi setelah meneliti kelengkapan usul yang ditetapkan telah
dipenuhi.
- KOPERTIS
Kepala Bagian Tata Usaha kopertis mengusulkan calon penerima Bintang
kepada Koordinator, kemudian setelah meneliti kelengkapan usul, mengusulkan
kepada Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi.
- Dilingkungan Kantor Koordinator Perguruan Tinggi Swasta
Dekan mengusulkan calon penerima Bintang kepada Rektor, kemudian Rektor
setelah meneliti kelengkapan usul, mengusulkan kepada Kopertis, dan
Koordinator setelah meneliti kelengkapan usul, mengusulkan kepada Menteri
Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi.
Surat usul ditandatangani oleh Pimpinan Unit Utama; (Direktur Jenderal;
Inspektur Jenderal; Kepala Pusat dan Sekretaris Jenderal); Rektor
Universitas/Institut Negeri; Ketua Sekolah Tinggi/Direktur Akademi Negeri; dan
Koordinator Kopertis .
Bagi yang bukan Pegawai Negeri Sipil usulan dapat disampaikan oleh
organisasi, Badan atau Yayasan untuk mengusulkan Warga Negara Indonesia
yang berjasa besar kepada Menteri melalui Tim Tanda Penghargaan.
SATYALANCANA
- Satyalancana Pembangunan
- Surat usul ditandatangani Pimpinan Unit Utama (Direktur Jenderal; Inspektur
Jenderal; Kepala Pusat dan Sekretaris Jenderal); Rektor Universitas/Institut
15
Negeri; Ketua Sekolah Tinggi/Direktur Akademi Negeri; dan Koordinator
Kopertis dan ditujukan kepada Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi.
- Satyalancana Wira Karya
Surat usul ditandatangani Pimpinan Unit Utama (Direktur Jenderal; Inspektur
Jenderal; Kepala Pusat dan Sekretaris Jenderal); Rektor Universitas/Institut
Negeri; Ketua Sekolah Tinggi/Direktur Akademi Negeri; dan Koordinator
Kopertis dan ditujukan kepada Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi.
- Satyalancana Karya Satya
Surat usul ditandatangani Pimpinan Unit Utama (Direktur Jenderal; Inspektur
Jenderal; Kepala Pusat dan Sekretaris Jenderal); Rektor Universitas/Institut
Negeri; Ketua Sekolah Tinggi/Direktur Akademi Negeri; dan Koordinator
Kopertis dan ditujukan kepada Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi.
2. TANDA PENGHARGAAN
Surat usul dari Pimpinan tinggi dan Unit Utama Pusat ( Direktur jenderal,
Inspektur Jenderal, Kepala Pusat dan Sekretaris Jenderal), Rektor Universitas/
Instutut Negeri, Ketua Sekolah Tinggi/Direktur Akademi Negeri, dan Koordinator
Kopertis ditujukan kepada Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi
melalui Biro Sumber Daya Manusia dengan melampirkan :
a. Daftar Riwayat Hidup/Riwayat Pekerjaan
b. Sasaran Kerja Pegawai (SKP)
c. Uraian Jasa
Sedangkan bagi yang bukan Pegawai Negeri Sipil usulan dapat disampaikan
oleh Organisasi, badan atau Yayasan untuk mengusulkan Warga Negara
Indonesia yang berjasa atau berprestasi luar biasa dalam bidang masing-masing
kepada Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi melalui Biro Sumber
daya Manusia.
3. TANDA KEHORMATAN ASING
Kedutaan besar menyampaikan kepada Kementerian Luar Negeri bahwa
Kedutaan Besar negara tersebut telah /akan memberikan penghargaan kepada
Warga Negara Indonesia (khusus yang berada dilingkungan Kementerian Riset,
Teknologi, dan Pendidikan Tinggi)
16
Kementerian Luar negeri kemudian menyampaikan kepada Menteri Riset,
Teknologi, dan Pendidikan Tinggi untuk meminta persetujuan ijin menerima dan
memakai tanda kehormatan tersebut kepada presiden.
Tanda kehormatan baik berupa Bintang maupun Satyalancana dan Parasamya
Purnakarya Nugraha diusulkan kepada Presiden, dan Tanda Kehormatan
tersebut diberikan dengan Keputusan Presiden (KEPPRES)
17
LAMPIRANIBAGANPEMBERIANTANDAKEHORMATAN
BINTANGJASA,BINTANGMAHAPUTRA,BINTANGBUDAYAPRAMADHARMA
Keterangan:
1. =Prsosespenyelesaian2. =PenyampaikanKEPPRES,PiagamdanMedali
- LSM- ORGANISASI- NEGARAASING- PTN- dll
BAGIANSISTEMINFORMASIDANKINERJABIROSUMBERDAYAMANUSIA
(SubbagianKinerjadanPenghargaan)
1. Penerimaan berkas usul calon penerima TandaKehormatanBintangdariInstansiterkait
2. Menelitikelengkapanberkasusul3. PembahasanusulbagiPegawaiyanglayakmenerima
TandaKehormatanBintangdalamrapatpimpinan4. MembuatsuratdandaftarnominatifusulkePresiden5. MenyampaikanusulkePresiden6. MengambilKEPPRES,PiagamdanMedali7. PelaksanaanPenyematanTandaKehormatanBintang
pada upaya Nasional setiap bulan Agustus dan HariPahlawan
KEMRISTEKDIKTISEKRETARIAT
MILITERPRESIDEN(SETNEG)
PRESIDENREPUBLIKINDONESIA
18
LAMPIRANIIBAGANPEMBERIANTANDAKEHORMATAN
SATYALANCANA
Keterangan:
=Prsosespenyelesaian=PenyampaikanKEPPRES,PiagamdanMedali
- UNIVERSITAS- POLTEK- SEKOLAH
TINGGI- KOPERTIS- UNITUTAMA
BAGIANSISTEMINFORMASIDANKINERJABIROSUMBERDAYAMANUSIA
(SubbagianKinerjadanPenghargaan)
1. Penerimaan berkas usul calon penerima TandaKehormatan dari Unit Kerja diseluruh IndonesiamelaluiSubbagKinerjadanPenghargaanBiroSDM
2. Menelitikelengkapanberkasusul3. PembahasanusulbagiPNSdilingkunganUnitUtama
PusatyanglayakmenerimaTandaKehormatandalamrapatpimpinan
4. MembuatsuratdandaftarnominatifusulkePresiden5. MenyampaikanusulkePresiden6. MengambilKEPPRES,PiagamdanMedali7. PengecekankembaliantaraKEPPRESdenganusulan8. PenyampaianPiagamdanMedali9. Pelaksanaan Penyematan SKS pada upaya Nasional
setiaptanggal2Meidan17Agustus2017
KEMRISTEKDIKTISEKRETARIAT
MILITERPRESIDEN(SETNEG)
PRSIDENREPUBLIKINDONESIA
SubbagianKinerjadanPenghargaanBiroSumberDaya
Manusia
19
BABIIITEKNIS PELAKSANAAN
A. Bintang
1. Meneliti kelengkapan berkas;
2. Membuat daftar nominatif calon nama-nama yang akan di usulkan memperoleh penghargaan
bintang;
3. Menuangkan identitas calon penerima Satyalancana Karya Satya ke dalam daftar Rahasia;
4. Mempersiapkan bahan untuk rapat Tim Tanda Kehormatan;
5. Mengadakan rapat Tim Tanda Kehormatan untuk menentukan siapa yang memnuhi syarat
untuk diberikan penghargaan tersebut;
6. Merevisi daftar nominative hasil rapat Tim Tanda Kehormatan dan membuat surat
permohonan usul tanda kehormatan yang ditanda tangani oleh Menteri Kemristekdikti;
7. Menyampaikan surat permohonan usul tanda kehormatan beserta berkas kelengkapannya
kepada Presiden melalui Dewan Tanda Kehormatan Sekretariat Negara;
8. Setelah permohonan disetujui oleh Presiden dengan terbitnya Keputusan Presiden, maka
langkah selanjutnya adalah:
- Membuat surat yang disampaikan kepada Menteri Riset,Teknologi, dan Pendidikan
Tinggi untuk meminta persetujuan dan pertimbangannya kapan sebaiknya pelaksanaan
pemberian penghargaan tersebut dilaksanakan;
- Mempersiapkan undangan penyematan kepada calon penerima tanda kehormatan
Satyalancana Karya Satya;
- Pelaksanaan penyematan tanda kehormatan Satyalancana Karya Satya dengan suatu
acara resmi yang dipimpin langsung oleh Menteri Riset,Teknologi, dan Pendidikan Tinggi
B. Parasamya Purnakarya Nugraha
1. Membentuk Panitia Penilai pemberian tanda kehormatan Parasamya Purnakarya Nugraha
2. Menyusun pedoman penilaian atas hasil karya propinsi Daerah Tingkat I Sub Bidang Dikti
3. Melakukan penilaian terhadap 32 Propinsi
4. Mengolah data hasil masukan Tim penilai dari 32 Propinsi
5. Mengevaluasi hasil oleh tim kecil
6. Membahas hasil penilaian oleh Tim Penilai
7. Membuat laporan hasil penilaian akhir pemberian tanda kehormatan Parasamya Purnakarya
Nugraha
20
8. Menyampaikan hasil penilaian akhir kepada Tim Penilai
C. Satyalancana
1. Memeriksa kelengkapan berkas usul dari unit di lingkungan wilayah kerjanya dengan
mempergunakan dengan mempergunakan lembar chek kelengkapan berkas usul
2. Memilah berkas usul disesuaikan dengan jenisnya (Karya Satya, Pendidikan, Wira Karya,
Pembangunan maupun Kebudayaan);
3. Membuat konsep usul dengan mepergunakan lembar format sangat rahasia;
4. Membuat daftar nominatif nama-nama yang diusulkan sebagai bahan rapat Tim Tanda
Kehormatan ;
5. Membuat surat pengembalian berkas usul ke unit kerja asal terhadap berkas usul yang
ditolak oleh Tim Tanda Kehormatan;
6. Memperbaiki daftar nominatif tersebut di atas disesuaikan dengan berkas usul yang disetujui
oleh Tim Tanda Kehormatan;
7. Membuat surat yang ditanda tangani oleh Menteri Kemenristekdikti dengan melampirkan
daftar nominatif nama-nama calon penerima tanda penghargaan Satyalancana yang
ditujukan ke Sekretariat Negara;
8. Mengirim berkas usul Satyalancana ke Sekretariat Negara;
9. Mengambil persetujuan (Keppres), Piagam, amplop, medali, khusus di Sekretariat Negara;
10. Mengirim di seluruh wilayah NKRI Negara kesatuan Republik Indonesia.
D. Tanda Penghargaan
1. Memeriksa kelengkapan berkas usul Hadiah Seni, Hadiah Ilmu Pengetahuan, Hadiah
Pendidikan maupun Hadiah Pengabdian yang diusulkan oleh unit kerja di lingkunagn
Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi maupun usul yang berasal dari
Organisasi, Badan atau Yayasan;
2. Menuangkan data calon penerima penghargaan ke dalam daftar rahasia;
3. Membuat daftar nominatif nama-nama calon penerima penghargaan sebagai bahan rapat
Tim Tanda Kehormatan;
4. Melaksanakan rapat Tim Tanda Kehormatan untuk menentukan siapa yang memnuhi syarat
untuk mendapat penghargaan;
5. Merevisi kembali daftar nominatif hasil rapat tim apabila ada perubahan;
6. Mengirim daftar calon penerima pengharagaan hasil rapat tim kepada Menteri Kemristekdikti
sekaligus minta persetujuan tentang pelaksanaan penganugerahan penghargaan tersebut;
21
7. Mengirimkan daftar nama calon penerima penghargaan kepada Biro Sumber Daya Manusia
untuk membuat Piagam dan Surat Keputusannya yang ditanda tangani Menteri
Kemristekdikti
8. Menghubungi Biro Umum dan hal menyiapkan Medali untuk calon peneria pengharagaan
serta hal-hal lain yang berkaitan dengan pelaksanaan penyematannya;
9. Menyiapkan undangan untuk calon penerima penghargaan;
10. Pelaksanaan pemberian penghargaan dalam acara resmi yang dipimpin langsung oleh
Menteri Kemenristekdikti.
E. Tanda Kehormatan Asing
1. Memeriksa berkas kelengkapan usul untuk memperoleh ijin dan memakai tanda kehormatan
dari Negara Asing yang diusulkan oleh Kedutaan Besar Negara Asing tersebut yang ada di
Indonesia melalui Menteri Luar Negeri ;
2. Mengirim surat ke unit kerja yang bersangkutan bekerja untuk memintakan rekomendasi;
3. Menyiapkan surat permohonan ijin untuk menerima dan memakai tanda kehormatan kepada
Presiden yang ditanda tangani oleh Menteri Kemristekdikti;
4. Menyampaikan surat permohonan tersebut ke Presiden melalui Dewan Tanda-tanda
Kehormatan Sekretariat Negara;
5. Permohonan yang telah disetujui oleh Presiden, kemudian dikirim kepada yang bersangkutan
melalui pimpinan unit kerjanya, dengan tembusan kepada kedutaan besar yang memberi
penghargaan, dengan maksud agar setelah keluarnya persetujuan dari Presiden segera
dilaksanakan acara penyematan atau pemberian penghargaan kepada yang bersangkutan.
F. Tata Urutan Pemakaian :
a. Bintang Negara Republik Indonesia;
b. Satyalancana Negara Republik Indonesia;
c. Bintang Negara Asing;
d. Satyalancana Negara Asing;
Bintang dan Satyalancana dipakai pada pakaian sipil lengkap (PSL).
Kelengkapan :
- Satu set benda tanda kehormatan (termasuk Patra dan Miniatur);
- Petikan Keputusan Presiden;
- Piagam Tanda Kehormatan (Bintang dan Satyalancana).
G. Tata Cara Pemakaian
a. Bintang berpita selempang;
22
b. Bintang berpita kalung;
c. Bintang/Satyalancana/Tanda Penghargaan berpita gantung disematkan pada dada sebelah
kiri.
d. Parasamya Purna Karya Nugraha disusun seperti pemasangan bendera, ditempatkan di
tempat terhormat (Kantor Kepala Daerah), sedangkan Prayojana Kriya Pata Parasamya
Purna Karya Nugraha ditempatkan
Penyerahan dan Penyematan Tanda Kehormatan :
Bintang Republik Indonesia dan Bintang Maha Putra :
Pada tgl. 17 Agustus atau dalam hal-hal yang luar biasa.
Bintang jasa, Bintang Budaya Parama Dharma, Satyalancana Pembangunan, Satyalancana
Kebudayaan, Satyalancana Wira Karya, Satyalancana Pendidikan dan Satyalancana Karya
Satya diserahkan dan disematkan pada Hari Pendidikan Nasional dan Hari Nasional lainnya atau
pada upacara khusus.
Tanda kehormatan tidak boleh disematkan oleh orang yang pangkat atau jabatannya lebih
rendah dari penerima Tanda Kehormatan.
H. Larangan Penyerahan
Tanda Kehormatan tidak boleh lagi diserahkan kepada yang bersangkutan apabila yang
bersangkutan dalam waktu akan menerima penyerahan Tanda Kehormatan berbuat hal-hal atau
salah satu hal seperti :
a. Melakukan tindakan-tindakan yang dapat mencemarkan sifat perjuangan Bangsa Indonesia.
b. Melakukan atau terlibat dalam tindakan-tindakan yang dapat mengakibatkan pencabutan
pemberian suatu Tanda Kehormatan.
c. Sedang dalam urusan perkara pidana, karena disangka/dituduh melakukan tindakan pidana.
I. Pencabutan
Bintang Republik Indonesia (BRI), dan Bintang Mahaputra (BMP) akan dicabut, apabila tidak
setia lagi kepada Pancasila, UUD 1945, Bangsa dan Negara.
Bintang Budaya Parama Dharma dan Bintang Jasa dicabut apabila penerima :
23
a. Tidak setia kepada Pancasila, UUD 1945, Nusa, Bangsa, dan Pemerintah Republik
Indonesia.
b. Dengan Keputusan Pengadilan yang tidak dapat diubah lagi dikenakan pidana penjara yang
lama lebih dari 1 (satu) tahun.
c. Dengan keputusan Pengadilan yang tidak dapat diubah lagi dikenakan pidana karena
sesuatu kejahatan terhadap Negara.
Satyalancana, apabila :
a. Dijatuhi hukuman disiplin tingkat berat berupa pemberhentian tidak dengan hormat (bagi
Pegawai Negeri Sipil) berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
b. Dikenakan hukuman tambahan berupa pencabutan hak menerima dan memakai
Satyalancana berdasarkan Keputusan Pengadilan yang telah mempunyai kekuatan hukum
yang tetap.
c. Pencabutan hak memakai ditetapkan dengan Keputusan Presiden setelah mendengar
pertimbangan dari Dewan Tanda-tanda Kehormatan Republik Indonesia atas usul Pimpinan
Instansi.
24
Daftar Pustaka :
1. Undang-Undang Darurat Nomor 4 Tahun 1959 tentang Ketentuan-ketentuan Umum mengenai
Tanda-tanda Kehormatan.
2. Undang-Undang Darurat Nomor 5 Tahun 1959 tentang Tanda Kehormatan Bintang Republik
Indonesia.
3. Undang-Undang Darurat Nomor 6 Tahun 1959 tentang Tanda Kehormatan Bintang Mahaputra.
4. Undang-Undang Darurat Nomor 4 Tahun 1962 tentang Tanda Kehormatan Wira Karya.
5. Undang-Undang Darurat Nomor 5 Tahun 1963 tentang Tanda Kehormatan Bintang Jasa.
6. Undang-Undang Darurat Nomor 10 Tahun 1973 tentang Hadiah Seni, Ilmu Pengetahuan,
Pendidikan, Pengabdian dan Olahraga
7. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 1980 tentang Tanda Kehormatan Bintang Budaya Parama
Dharma.
8. Peraturan Pemerintah Nomor 30 Tahun 1959 tentang Tanda Kehormatan Satyalancana
Pembangunan.
9. Peraturan Pemerintah Nomor 31 Tahun 1959 tentang Tanda Kehormatan Satyalancana Karya
Satya.
10. Buku Panduan Tanda-Tanda Kehormatan dan Penghargaan Dilingkungan Departemen
Pendidikan Nasional
25
SURAT PERNYATAAN
I. Peserta diklat
Kami yang bertandatangan di bawah ini :
Nama : Untung Suprapto, S.T., M.M
Jabatan : Kepala Sub Bagian Kinerja dan Penghargaan
Instansi : Biro Sumber Daya Manusia, Sekretariat Jenderal
Adalah peserta Diklat Kepemimpinan IV Angkatan I Kementerian Riset, Teknologi, dan
Pendidikan Tinggi Tahun 2017
2. Pejabat Pembina Kepegawaian/ Pejabat yang berwenang
Kami yang bertandatangan di bawah ini :
Nama : Ari Hendrarto Saleh, S.E., M.Si
Jabatan : Kepala Biro Sumber Daya Manusia
Instansi : Biro Sumber Daya Manusia, Sekretariat Jenderal
3. Proyek Perubahan peserta Pendidikan dan Pelatihan Kepemimpinan Tingkat IV Angkatan I
Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi merupakan produk pembelajaran individu
yang menjadi salah satu indikator pencapaian hasil diklat. Proyek perubahan ini akan
diimplementasikan di instansi kami dalam milestone jangka menengah yaitu Sosialisasi panduan
dan Implementasi di WEB, dan jangka panjang pada Pembuatan Fitur online untuk penghargaan.
Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan segala konsekuensinya
Jakarta, November 2017 Mengetahui,
Untung Suprapto, S.T., M.M Ari Hendrarto Saleh, S.E., M.Si
26