panduan akademi komunitas 2013

32
[Type text]

Upload: ahmad-ar-rifai

Post on 29-Nov-2015

171 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

Page 1: Panduan Akademi Komunitas 2013

[Type text]

Page 2: Panduan Akademi Komunitas 2013

Panduan Persiapan Pendirian Akademi Komunitas 2013

i

Kata Pengantar

Salah satu kebijakan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan

dan Kebudayaan dalam upaya mewujudkan ketersediaan pendidikan tinggi Indonesia yang

bermutu dan relevan dengan kebutuhan pembangunan nasional adalah: (i)

mengembangkan pendidikan vokasi jangka pendek (D1 dan D2) yang berorientasi pada

lapangan kerja di daerah maupun dunia usaha dan dunia industri (DUDI); dan (ii)

memperluas akses pendidikan tinggi di daerah dan meningkatkan Angka Partisipasi Kasar

(APK). Melalui program ini diharapkan dapat meningkatkan dan mengembangkan potensi

daerah.

Menurut Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi salah

satu bentuk perguruan tinggi adalah Akademi Komunitas (AK). Pada tahap awal, pada tahun

2012 mulai dikembangkan AK melalui program studi di luar domisili sebanyak 35 AK di kota

/kabupaten se Indonesia. Melalui pendidikan tinggi AK di daerah-daerah, selain akan dapat

meningkatkan kemampuan lulusan SLTA agar bisa mandiri, juga diharapkan dapat

meningkatkan human capital secara nasional. Pendidikan tinggi AK juga dimungkinkan

lulusannya dapat meneruskan studi lanjut ke jenjang yang lebih tinggi baik di universitas

maupun politeknik. Pada periode tahun 2013-2015 akan dilakukan studi kelayakan pendirian

AK baru di tingkat kota/kabupaten, mengacu pada target pencapaian Rencana

Pembangunan Jangka Panjang Pendidikan Tinggi (RPJP-PT) tahun 2011.

Dalam rangka mengkaji lebih dalam kesiapan kabupaten/kota calon lokasi pendirian

AK, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi menerbitkan panduan penyusunan proposal.

Panduan ini, diharapkan akan membantu setiap kabupaten/kota pengusul dalam proses

penyusunan proposal pendirian AK. Proposal harus didasarkan atas analisis SWOT daerah

yang didukung, dilengkapi dengan informasi akurat dan data pendukung yang lengkap,

manajemen dan rancangan akademik yang jelas dan terukur, serta rencana strategis

pendidikan AK.

Jakarta, Oktober 2012

Direktorat Kelembagaan dan Kerjasama

Direktur,

Ttd

Achmad Jazidie

Page 3: Panduan Akademi Komunitas 2013

Panduan Persiapan Pendirian Akademi Komunitas 2013

ii

Daftar Isi

KATA PENGANTAR i

DAFTAR ISI ii

BAB I PANDUAN UMUM 1

A. Latar Belakang 1

B. Landasan Hukum 2

C. Tujuan 2

D. Tahapan dan Mekanisme 2

E. Jadwal Kegiatan Evaluasi Proposal 5

BAB II PANDUAN PENYUSUNAN PROPOSAL 6

A. Pendahuluan 6

B. Tujuan 6

C. Sistematika Proposal 6

D. Penjelasan masing-masing bagian dari Proposal 7

E. Dokumen Persyaratan Pengajuan Proposal 19

BAB III PANDUAN PENILAIAN MEJA (DESK EVALUATION) 23

A. Pendahuluan 23

B. Tujuan 23

C. Mekanisme Penilaian 23

D. Tahapan Penilaian 24

E. Kriteria Penilaian 24

BAB IV PANDUAN VISITASI 25

A. Pendahuluan 25

B. Tujuan 25

C. Tugas Tim Reviewer 25

D. Mekanisme Visitasi dan Verifikasi Lapangan 25

E. Kode Etik Tim Reviewer Saat Visitasi dan Verifikasi Lapangan 26

LAMPIRAN

Format A-1 : Format Cover Depan Proposal 27

Format A-2.1 : Lembar Pengesahan Proposal Akademi Komunitas Kabupaten/Kota 28

Format A-2.2 : Lembar Pengesahan Proposal Akademi Komunitas Mandiri 29

Page 4: Panduan Akademi Komunitas 2013

Panduan Persiapan Pendirian Akademi Komunitas 2013

1

BAB I Panduan Umum

A. LATAR BELAKANG

Kemampuan suatu bangsa dalam berinovasi untuk menghasilkan beragam produk dan jasa

merupakan kunci utama keberhasilan bangsa tersebut dalam meningkatkan daya saingnya di

era global serta pasar bebas dan terbuka.Kondisi geografis Indonesia yang terdiri dari ribuan

pulau dengan beraneka ragam suku bangsa dan kondisi alam yang berbeda, dapat menjadi

pemicu terbentuknya berbagai komunitas atau kelompok individual dengan ciri khas dan

karakteristiknya masing-masing.Komunitas tersebut dapat berupa kumpulan masyarakat

berbasis pekerjaan, profesi dan lokasi geografis tertentu.Sebagai contoh adalah komunitas

nelayan di pesisir, kumpulan masyarakat berbasis industri seperti komunitas perhotelan,

kumpulan masyarakat berbasis kegemaran atau hobi komunitas kuliner dan kumpulan

masyarakat berbasis status dan/atau struktur yang ada dalam konteks kemasyarakatan maupun

organisasi seperti komunitas ibu-ibu PKK.

Berpegang pada prinsip belajar sepanjang hayat (life long learning) maka berbagai komunitas

yang ada ini senantiasa diharapkan terus meningkatkan pengetahuan, kompetensi, keahlian,

dan keterampilannya dari waktu ke waktu untuk meningkatkan kualitas kehidupannya agar

mencapai kehidupan yang lebih baik. Sifat yang khusus dan heterogen akan sangat

membutuhkan sebuah model pendidikan tinggi yang dapat memenuhi kebutuhan beragam

komunitas yang dikenal di beberapa negara dengan sebutan Community College.

Community College menawarkan program atau modul praktis yang tidak membutuhkan

persyaratan untuk membangun keterampilan tertentu.Jenis keterampilan dapat berbasis

personal atau social skills, sehingga mampu memotivasi individu atau bahkan memulai suatu

usaha yang sesuai dengan potensi individu dan komunitas.

Bentuk lembaga Community College di Indonesia sudah berdiri dan menjamur sejak lama,

misalnya Akademi Perbankan yang telah didirikan sejak tahun 1969 atau Lembaga Pendidikan

Komputer yang telah berkembang di awal tahun 1980-an. Program satu atau dua tahun ini pada

dasarnya diselenggarakan melalui dua pendekatan, yaitu pendidikan formal Diploma-1 (D-1)

dan Diploma-2 (D-2) serta non-formal seperti pelatihan bersertifikat keahlian.

Pemerintah telah menetapkan kebijakan dan peraturan yang berpihak pada pembentukan

lingkungan kondusif bagi pembangunan dan pengembangan Community College di Indonesia

Page 5: Panduan Akademi Komunitas 2013

Panduan Persiapan Pendirian Akademi Komunitas 2013

2

yang selanjutnya disebut dengan Akademi Komunitas (AK).Sebagai acuan legal, Akademi

Komunitas (AK)telah ditetapkan sebagai salah satu bentuk pendidikan tinggi. Mengacu pada

Undang-Undang No. 12 Tahun 2012 tentang pendidikan tinggi, bentuk perguruan tinggi terdiri

atas: universitas, institut, politeknik, akademi dan akademi komunitas. Akademi Komunitas

merupakan perguruan tinggi yang menyelenggarakan pendidikan vokasi setingkat D-1 dan/atau

D-2 dalam satu atau beberapa cabang ilmu pengetahuan dan/atau teknologi tertentu yang

berbasis keunggulan lokal atau untuk memenuhi kebutuhan khusus.

B. LANDASAN HUKUM

Landasan hukum yang dapat digunakan adalah:

1) Undang-Undang Dasar (UUD) Negara Republik Indonesia Tahun 1945 (Pasal 20, Pasal 21,

Pasal 28 C ayat (1), Pasal 31, dan Pasal 32)

2) Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional

3) Undang-Undang No. 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi

4) Peraturan Presiden Republik Indonesia,No. 8 tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi

Nasional Indonesia (KKNI)

5) Permendiknas No: 44 th 2010, tentang Rencana Strategis Kementerian Pendidikan

Nasional tahun 2010 – 2014

6) Kepmendiknas No: 234 th 2000, tentang Pendirian Perguruan Tinggi

7) Keputusan Dirjen Dikti No. 108 th 2001, tentang Pedoman Pembukaan Program Studi

C. TUJUAN

Panduan ini disusun untuk:

1. Menjadi acuan (petunjuk) pengajuan proposal pendirian AK ke Direktorat Jenderal

Pendidikan Tinggi

2. Memberi petunjuk tentang proses penilaian proposal pendirian AK

3. Mewujudkan ketertiban administrasi pemrosesan perijinan dalam pendirian AK

4. Mewujudkan akuntabilitas penyelenggaraan dan penataan kelembagaan AK

D. TAHAPAN DAN MEKANISME

Direncanakan terdapat tiga tahap yang harus dilaksanakan dalam proses pendirian AK.

Diharapkan dengan demikian akan diperoleh hasil yang optimal dari proposal yang diajukan dan

lebih dapat menjamin keberhasilan dan keberlanjutan program. Ketiga tahap tersebut meliputi:

i. Sosialisasi program dan workshop bagi seluruh calon peserta atau peminat

ii. Penyerahan proposal oleh pengusul

iii. Visitasi yang bertujuan untuk memverifikasi kondisi lapangan dengan usulan/proposal

iv. Evaluasi proposal oleh tim Dikti

Dalam pelaksanaan sosialisasi dan workshop, pengelompokan kabupaten/kota dibagi menjadi 3

(tiga) region. Region I (di Jakarta) terdiri dari semua kabupaten/kota di wilayah : Sumatera,

Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, dan DI Yogyakarta, dan Jawa Timur. Region II (di

Bali) terdiri dari semua kabupaten/kota di wilayah pulau Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa

Tenggara Timur, Kalimantan. Sedangkan Region 3 (di Makasar) terdiri dari semua

kabupaten/kota di wilayah Sulawesi, Maluku, Nusa Tenggara, dan Papua.

Page 6: Panduan Akademi Komunitas 2013

Panduan Persiapan Pendirian Akademi Komunitas 2013

3

Mekanisme penentuan lokasi pendirian AK adalah sebagai berikut:

1. Pengumuman penawaran proposal pendirian AK tahun 2013 dapat dilihat pada website

http://dikti.go.id dengan headline usulan program Persiapan Pendirian Akademi

Komunitas 2013

2. Persyaratan untuk mengikuti Sosialisasi Persiapan Pendirian Akademi Komunitas Tahun

2013 dengan surat Tugas Kepala Daerah/ Bupati/ Walikota

3. Pengajuan proposal pendirian

Pengusul menyampaikan proposal pendirian AK kepada Direktorat Jenderal Pendidikan

Tinggi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dengan melampirkan persyaratan

sesuai dengan panduan penyusunan proposal pendirian AK.

4. Evaluasi tahap pertama (Desk Evaluation)

Tim Reviewer melakukan desk evaluation sesuai dengan buku panduan penilaian.

5. Evaluasi tahap kedua adalah melakukan visitasi dan verifikasi lapangan

Tim Reviewer melakukan visitasi dan verifikasi lapangan sesuai dengan panduan

penilaian visitasi dan verifikasi lapangan pada buku panduan.

6. Penentuan calon penyelenggara AK

7. Pengumuman calon penyelenggara AK

8. Pemberian ijin pendirian AK

Mekanisme pengusulan proposal pendirian AK untuk kabupaten/kota, industri, dan mandiri

disajikan pada diagram alir Gambar 1.

Page 7: Panduan Akademi Komunitas 2013

Panduan Persiapan Pendirian Akademi Komunitas 2013

4

Gambar 1.Mekanisme pengusulan proposal pendirian AK

2013 :

Penandatanganan MoU diantara para

pemangku kepentingan AK

Pengumuman

Penawaran Proposal

2013:

Penetapan hasil seleksi

calon lokasi AK berijin

Sosialisasi Pengajuan Proposal

Pendirian AK

Evaluasi Tahap I

-Review Desk Evaluation

-Presentasi Proposal

Pemasukan Proposal Persiapan

Pendirian AK

Evaluasi Tahap II

Visitasi & Verifikasi Lapangan

18 - 25 Oktober 2012: Sosialisasi

Proposal Persiapan Pendirian AK

12 November 2012: Pemasukan Proposal

Persiapan Pendirian AK ke Dit.

Kelembagaan & Kerjasama Dikti:

13-15 November 2012: Review

Desk Evaluation

20-22 November 2012: Presentasi

Proposal

November – Desember 2012:

Visitasi & Verifikasi Lapangan

2013 :

Bantuan persiapan pendirian AK akan

dikelola oleh Politeknik yang ditunjuk

A

- Penandatanganan SK Ijin operasional dan

komitmen daerah dan

- MOU antara Politeknik dan penyelenggara

AK

Pembuatan penyusunan bentuk

MOU antara Politeknik dengan

penyelenggara AK

B

A:

Calon Lokasi AK

yang disetujui untuk

mendapat ijin

pendirian AK

Pengumuman Calon

Penyelenggara AK

B:

Calon Lokasi AK

yang tidak disetujui

untuk mendapat ijin

pendirian AK

Kota/Kab penyelenggara AK

diberi bantuan persiapan

pendiriannya

Kota/Kab

penyelenggara

AK tidak

mendapat bantuan

2013 :

Penetapan hasil seleksi

65 kota/kab lokasi AK yang diberi

bantuan

A2

A1

Penentuan Calon

Penyelenggara AK

Page 8: Panduan Akademi Komunitas 2013

Panduan Persiapan Pendirian Akademi Komunitas 2013

5

E. JADWAL KEGIATAN EVALUASI PROPOSAL

Jadwal rangkaian kegiatan evaluasi pendirian AK dapat dilihat pada Tabel 1.

Tabel 1. Jadwal Kegiatan Evaluasi Pendirian AK

No. Tanggal Kegiatan

1 10 Oktober 2012 Pengumuman penawaran proposal

2 15 Oktober 2012

Konfirmasi untuk ikut sosialisasi Persiapan

Pendirian Akademi Komunitas dengan

mengirimkan Surat Tugas yang ditandatangani

Bupati/Walikota

3

- 18-19 Oktober 2012 di Jakarta

(KE Sumatera dan KE Jawa)

- 21-22 Oktober 2012 di Makasar

(KE Sulawesi dan KE Papua-Maluku)

- 24-25 Oktober 2012 di Surabaya

(KE Kalimantan, KE Bali-NT dan

Prov. Jawa Timur)

Sosialisasi pendirian AK oleh Ditjen Dikti

Mengundang:

a. Kepala Daerah (c.q. Kadisdik)

b. Ketua MKKS SMK sebagai Koordinator

Persiapan Pendirian AK

4 12 November 2012, jam 13:00 WIB Pemasukan proposal pendirian AK

5 13-15 November 2012 Desk Evaluation Proposal oleh Reviewer

6 20-22 November 2012 Presentasi Proposal oleh Calon AK Daerah

di Gedung Dikti Lt. 3

7 November - Desember 2012 Visitasi dan Verifikasi Lapangan

• Proposal yang diajukan dicetak dalam kertas ukuran A4 dengan font Calibri ukuran 12 pt,

dengan format sampul depan seperti format A-1 pada lampiran.

• Proposal dibuat rangkap 3 (tiga), dijilid dengan sampul warna biru.

• Proposal dan softcopy yang direkam dalam 1 (satu) CD dengan format PDF dan dikirim ke:

Direktorat Kelembagaan dan Kerjasama

Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi – Kemdikbud

Komplek DIKBUD, Gedung D lantai 2.

Jl. Pintu Satu – Senayan, Jakarta Pusat 10002

Telepon: +62-21-57946162,57946163 Fax: +62-21-57946162

Email: [email protected]

[email protected]

[email protected]

• Proposal harus sudah diterima paling lambat tanggal 12 November 2012, pukul 13.00 WIB.

• Informasi lebih lanjut tentang program bantuan persiapan pendirian AK ini dapat dilihat

pada situs http://www.dikti.go.id atau akdikti.wordpress.com.

Page 9: Panduan Akademi Komunitas 2013

Panduan Persiapan Pendirian Akademi Komunitas 2013

6

BAB II Panduan Penyusunan

Proposal

A. PENDAHULUAN

Panduan penyusunan proposal pendirian Akademi Komunitas (AK) dibuat sebagai acuan

pembuatan proposal pendirian Perguruan Tinggi Baru di Kementerian Pendidikan dan

Kebudayaan. Panduan ini menjelaskan tentang petunjuk dalam membuat proposal yang akan

diajukan ke Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, c.q. Direktorat Kelembagaan dan Kerjasama.

Proposal yang diajukan harus didasarkan atas hasil rekomendasi studi kelayakan yang telah

dilakukan oleh pengusul yang didalamnya meliputi kelayakan akademik dan administratif

dengan mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut;

a. Adanya prospek pekerjaan yang jelas bagi lulusan AK yang akan didirikan setidaknya untuk

prediksi 5 tahun pertama. Untuk itu, diperlukan data pendukung yang valid dan dapat

dipertanggungjawabkan.

b. Adanya kepastian keberlanjutan AK yang antara lain dapat dilihat dari adanya dukungan

(sharing) anggaran dengan proyeksi arus kas sesuai ketentuan minimal selama 5 tahun.

c. Peta keberadaan perguruan tinggi dan program studi sejenis dalam satu wilayah untuk

menghindari tumpang tindih dan persaingan tidak sehat.

d. Ketersediaan sumber daya pendidikan tinggi yang ada sebagai upaya meningkatkan layanan

penyelenggaraan pendidikan tinggi yang bermutu untuk pengembangan akademik baik

dalam pengembangan program studi, pengembangan kurikulum, pengembangan jumlah

pendidik, penguatan peralatan maupun pengembangan jumlah mahasiswa selama 5 tahun.

B. TUJUAN

Panduan ini disusun untuk:

1. Menjadi pedoman penyusunan proposal pendirian AK di lingkungan Direktorat Jenderal

Pendidikan Tinggi.

2. Mewujudkan kesamaan pemahaman dalam penyusunan proposal pendirian AK.

3. Mempermudah penyusunan studi kelayakan pendirian AK.

C. SISTEMATIKA PROPOSAL

Sistematika proposal Pendirian AK adalah sebagai berikut:

1. BAB I : Pendahuluan

Menjelaskan tentang latar belakang dan arti pentingnya mendirikan AK.

2. BAB II : Rancangan dan Manajemen akademik

Menjelaskan tentang rancangan dan manajemen akademik yang meliputi:

Page 10: Panduan Akademi Komunitas 2013

Panduan Persiapan Pendirian Akademi Komunitas 2013

7

visi dan misi AK, visi dan misi program studi yang diusulkan, kompetensi lulusan

dan kurikulum, sistem pembelajaran, organisasi dan tata kelola, sumber daya,

pembiayaan, penjaminan mutu, dan kerjasama institusional.

3. BAB III : Rencana Strategis Akademi Komunitas

Menjelaskan tentang kebijakan strategis AK, indikator kinerja, serta pengelolaan dana

dan pembiayaan

4. BAB IV : Kesimpulan

5. Dokumen Persyaratan Proposal

Dokumen persyaratan proposal berisi dokumen pendukung dan data sekunder yang harus dijilid

secara terpisah dari proposal. Dokumen pendukung merupakan persyaratan dokumen yang

wajib dilampirkan dan menjadi salah satu penilaian penting yang melengkapi isi proposal. Daftar

dokumen persyaratan dijelaskan pada BAB II E.

D. PENJELASAN MASING-MASING BAGIAN DARI PROPOSAL

I. PENDAHULUAN (20%)

Bab pendahuluan menjelaskan tentang latar belakang dan arti pentingnya mendirikan AK

yang ditunjukkan dari:

1) Potensi daerah selama 5 tahun terakhir yang meliputi potensi mahasiswa, sumber

daya alam, PAD dari sumber daya alam, eksistensi industri (usaha kecil, menengah,

besar), kebutuhan tenaga kerja,dan potensi yang lain beserta analisisnya,

2) Analisis kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman (SWOT),

3) Komitmen daerah.

Selain ketiga hal tersebut, dalam pendahuluan juga harus dikemukakan tentang peluang apa

saja jika AK didirikan, banyaknya lulusan SMA/SMK sederajat yang ingin melanjutkan ke

jenjang yang lebih tinggi, besarnya masyarakat untuk memperoleh kompetensi yang sangat

diperlukan di wilayah tersebut,seberapa besar daya serap lulusannya dan seberapa penting

untuk menumbuhkan Usaha Kecil Menengah(UKM) dalam meningkatkan potensi

wilayahnya.

Analisis SWOT tersebut merupakan metode perencanaan strategis yang digunakan untuk

melakukan evaluasi diridengan menjelaskan dan memetakan kekuatan (strengths),

kelemahan (weaknesses), peluang (opportunities) dan ancaman (threats) yang terdapat di

daerah pengusul AK. Kekuatan dan kelemahan dalam analisa SWOT merupakan faktor

internal yang akan menunjang maupun menghambat suksesnya pendirian AK. Sebagai

contoh dari kekuatan adalah kesiapan dan dukungan pemerintah daerah dalam pendidikan

tinggi dan dukungan industri yang nyata dalam pendirian AK. Kurangnya tenaga pendidik

maupun kependidikan serta rendahnya minat masyarakat untuk melanjutkan pendidikan ke

jenjang pendidikan tinggi (misal AK) adalah contoh dari kelemahan daerah pengusul. Dua

komponen lain dalam analisa SWOT yaitu peluang dan ancaman dikategorikan sebagai

faktor eksternal. Besarnya jumlah lulusan SMA/SMK yang akan menjadi calon mahasiswa AK

merupakan salah satu contoh peluang yang bagus untuk AK dapat berkembang di daerah

tersebut. Sedangkan tersedianya pendidikan vokasi yang bagus setingkat D-1 dan D-2 yang

Page 11: Panduan Akademi Komunitas 2013

Panduan Persiapan Pendirian Akademi Komunitas 2013

8

diselenggarakan oleh perguruan tinggi lain di daerah tersebut merupakan contoh ancaman

terhadap keberlangsungan program AK yang akan didirikan.

Analisis SWOT dan potensi daerah yang dideskripsikan tidak hanya berupa narasi yang

normatif, melainkan juga harus didukung dengan data yang valid dari sumber yang jelas dan

dapat dipertanggungjawabkan.

Komitmen daerah menjadi bagian yang sangat penting dari bab ini yang dinyatakan melalui

deskripsi atau ringkasan pernyataan dari Kepala Daerah atau pejabat berwenang yang

menjelaskan beberapa komitmen daerah terkait dengan pendirian AK.

II. RANCANGAN DAN MANAJEMEN AKADEMIK (60%)

Bab ini menjelaskan tentang rancangan dan manajemen akademik yang meliputi:

1) visi dan misi AK, 2) visi dan misi program studi yang diusulkan, 3) kompetensi lulusan

dan kurikulum, 4) sistem pembelajaran, 5) organisasi dan tata kelola, 6) sumber daya, 7)

pembiayaan, 8) penjaminan mutu, dan 9) kerjasama institusional.

2.1 Visi dan Misi Akademi Komunitas (5%)

Sub bab ini menjelaskan tentang visi, misi, dan tujuan AK. Visi AK merupakan cita-cita

jangka panjang yang dirumuskan berdasarkan hasil kajian dengan memperhatikan

masukan dari berbagai pihak yang berkepentingan. Misi adalah beberapa hal yang akan

atau sedang dilakukan dalam mewujudkan visi,yang memuat tujuan dan ruang lingkup

Tri Dharma Perguruan Tinggi. Tujuan merupakan penjabaran misi yang lebih jelas dan

konkrit.

Bagian ini juga menjelaskan tentang sasaran yang ingin dicapai dalam mewujudkan misi

AK yang memenuhi kriteria SMART (specific, measurable, achievable, relevant, time-

bound) dan bagaimana strategi pencapaian sasaran tersebut.

2.2 Visi dan Misi Program Studi Akademi Komunitas (5%)

Sub bab ini menjelaskan tentang visi misi masing-masing program studi yang diusulkan.

Visi program studi harus relevan dengan visi AK dan kebutuhan masa kini dan yang akan

datang. Misi program studi adalah beberapa hal yang akan atau sedang dilakukan dalam

mewujudkan visi program studi yang memuat tujuan dan ruang lingkup Tri Dharma

Perguruan Tinggi.Tujuan dan sasaran dijabarkan sesuai dengan misi, dan penjelasan

strategi pencapaiannya.

2.3 Kompetensi Lulusan dan Kurikulum (10%)

Sub bab ini berisi gambaran tentang kompetensi lulusan dan kurikulum masing-masing

program studi yang diusulkan. Kompetensi adalah kemampuan dan keahlian khusus

yang wajib dimiliki oleh lulusan dan sesuai dengan disiplin keilmuannya serta

perkembangan kebutuhan pasar. Berdasarkan SK Mendiknas 045/U/2002, kompetensi

hasil didik suatu program studi terdiri atas: kompetensi utama, kompetensi pendukung,

dan kompetensi lain yang bersifat khusus dan terkait dengan kompetensi utama.

Elemen-elemen kompotensi terdiri atas: a) landasan kepribadian, b) penguasaan ilmu

Page 12: Panduan Akademi Komunitas 2013

dan ketrampilan, c) kemampuan berkarya, d) sikap dan perilaku dalam berkarya

menurut tingkat keahlian berdasarkan ilmu dan ketrampilan yang dikuasai, dan e)

pemahaman kaidah berkehidupan bermasyarakat sesuai dengan pilihan keahlian dalam

berkarya.

Penyusunan kurikulum Akademi Komunitas dapat merujuk atau diselaraskan dengan

kurikulum pendidikan tinggi vokasi

Diploma 2 (D-2). Penyelenggaraannya harus dilaksanakan sehinga

integrasi antara pendidik

Gambar 2. Rancangan k

diselenggarakan berbasis tahunan dengan memiliki capaian kompetensi tertentu.

capaian harus mengacu pada profil lulusan

berdasarkan unggulan local

Gambar2.Model berbagi dan integrasi Pendidikan Tinggi dan Menengah

Kurikulum disusun berdasarkan standar kompetensi yang sesuai dengan Kerangka

Kualifikasi Nasional Indonesia (KK

mengutamakan keterampilan kerja dengan komposisi 60

serta 30–40% teori. Lulusan AK diharapkan memperoleh kompetensi sesuai dengan

kebutuhan lapangan kerja, atau dapat melanjutka

yang sesuai.

Kurikulum merupakan rencana kegiatan akademik yang terprogram untuk membekali

peserta didik dalam upaya memperoleh seperangkat kemampuan pengetahuan,

pengalaman, dan keterampilan yang dapat digunakan sebaga

kehidupan dan fungsinya di masyarakat/industri.

Panduan Persiapan Pendirian Akademi Komunitas

dan ketrampilan, c) kemampuan berkarya, d) sikap dan perilaku dalam berkarya

menurut tingkat keahlian berdasarkan ilmu dan ketrampilan yang dikuasai, dan e)

pemahaman kaidah berkehidupan bermasyarakat sesuai dengan pilihan keahlian dalam

unan kurikulum Akademi Komunitas dapat merujuk atau diselaraskan dengan

kurikulum pendidikan tinggi vokasi diselaraskan dengan jenjang Diploma 1(D

Penyelenggaraannya harus dilaksanakan sehinga

integrasi antara pendidikan menengah dan pendidikan tinggi seperti terlihat pada

Rancangan kurikulum tersebut mendefinisikan setiap jenjang yang

diselenggarakan berbasis tahunan dengan memiliki capaian kompetensi tertentu.

mengacu pada profil lulusan program di dunia kerja atau industri

local (daerah).

Model berbagi dan integrasi Pendidikan Tinggi dan Menengah

Kurikulum disusun berdasarkan standar kompetensi yang sesuai dengan Kerangka

Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI). Metode pembelajaran dirancang dengan lebih

mengutamakan keterampilan kerja dengan komposisi 60–70% praktek dan kerja industri

Lulusan AK diharapkan memperoleh kompetensi sesuai dengan

kebutuhan lapangan kerja, atau dapat melanjutkan ke jenjang pendidikan lebih tinggi

Kurikulum merupakan rencana kegiatan akademik yang terprogram untuk membekali

peserta didik dalam upaya memperoleh seperangkat kemampuan pengetahuan,

pengalaman, dan keterampilan yang dapat digunakan sebagai bekal awal dalam

kehidupan dan fungsinya di masyarakat/industri.

Panduan Persiapan Pendirian Akademi Komunitas 2013

9

dan ketrampilan, c) kemampuan berkarya, d) sikap dan perilaku dalam berkarya

menurut tingkat keahlian berdasarkan ilmu dan ketrampilan yang dikuasai, dan e)

pemahaman kaidah berkehidupan bermasyarakat sesuai dengan pilihan keahlian dalam

unan kurikulum Akademi Komunitas dapat merujuk atau diselaraskan dengan

diselaraskan dengan jenjang Diploma 1(D-1) dan

Penyelenggaraannya harus dilaksanakan sehinga dapat dicapai

an menengah dan pendidikan tinggi seperti terlihat pada

urikulum tersebut mendefinisikan setiap jenjang yang

diselenggarakan berbasis tahunan dengan memiliki capaian kompetensi tertentu. Setiap

program di dunia kerja atau industri

Model berbagi dan integrasi Pendidikan Tinggi dan Menengah

Kurikulum disusun berdasarkan standar kompetensi yang sesuai dengan Kerangka

Metode pembelajaran dirancang dengan lebih

70% praktek dan kerja industri

Lulusan AK diharapkan memperoleh kompetensi sesuai dengan

n ke jenjang pendidikan lebih tinggi

Kurikulum merupakan rencana kegiatan akademik yang terprogram untuk membekali

peserta didik dalam upaya memperoleh seperangkat kemampuan pengetahuan,

i bekal awal dalam

Page 13: Panduan Akademi Komunitas 2013

Panduan Persiapan Pendirian Akademi Komunitas 2013

10

Kurikulum Akademi Komunitas dirancang seperti tabel di bawah ini, yang terdiri dari 3

kompetensi antara lain : kompetensi umum, kompetensi keahlian, dan kompetensi

khusus. Untuk kompetensi umum diharapkan mahasiswa mempunyai kemampuan

berkomunikasi baik dalam bahasa asing maupun berbahasa Indonesia yang baik.

Kemampuan memanfaatkan IT dasar, diharapkan mahasiswa dapat mengakses semua

dan mengkompilasi untuk semua kepentingan pembelajarannya melalui internet.

Kemampuan penerapan etika industri adalah suatu kemampuan yang perlu diajarkan

misalkan bersikap, beretika, disiplin, tahapan kerja di industri, keselamatan kerja,

berkomunikasi / interaksi kepada atasan dan sesama staf.

Mata kuliah keahlian dirumuskan dan ditentukan oleh industri atau pemakai, yang akan

dirubah sesuai dengan teknologi terakhir secara periodik.

Matakuliah khusus disiapkan untuk mengantisipasi keperluan daerah (perda, adat

istiadat, dll).

Sertifikasi kompetensi dapat diberikan kepada mereka yang memerlukan 1-2 matakuliah

keahlian saja untuk keperluan pribadi maupun keperluan industri.

Tabel 2. Struktur Kurikulum

Kompetensi Mata Kuliah D2 D1 Sertifikat

Kompetensi

Umum MKU 8 4 0

Keahlian MK keahlian 60 30 15

Khusus MK khusus 4 2 o

Jumlah sks 72 36 15

MKU

1. Kemampuan berkomunikasi

2. Kemampuan memanfaatkan IT

3. Kemampuan penerapan etika industri

Sub bab ini juga berisi gambaran tentang kurikulum masing-masing program studi yang

diusulkan yang meliputi aspek-aspek berikut ini:

Page 14: Panduan Akademi Komunitas 2013

Panduan Persiapan Pendirian Akademi Komunitas 2013

11

1) Beban studi berupa jumlah satuan kredit semester

2) Distribusi mata kuliah atau peta kurikulum

3) Pengelompokan mata kuliah

4) Silabus mata kuliah (dilampirkan)

Contoh format penyajian distribusi mata kuliah atau peta kurikulum program studi

dalam satu semester disajikan pada Tabel 3.

Contoh Kurikulum yang perlu disempurnakan dan disesuaikan dengan prodinya.

Tabel 3. Kurikulum Program Studi ….

SEMESTER : …….

No Kode MK Nama Mata Kuliah Kredit Jam

Teori Praktek Teori Praktek

1 xx-xxxxxx Mata Kuliah Teori 1 2 2

2 xx-xxxxxx Mata Kuliah Teori 2 2 2

3 xx-xxxxxx Mata Kuliah Praktikum 1

1

3

4 xx-xxxxxx Mata Kuliah Praktikum 2

1

3

5 xx-xxxxxx Mata Kuliah Teori 3 2 2

6 xx-xxxxxx Mata Kuliah Teori 4 2

2

7 xx-xxxxxx Mata Kuliah Praktikum 3

1

3

8 xx-xxxxxx Mata Kuliah Workshop 1

1

3

9 xx-xxxxxx Mata Kuliah Workshop 2

1

3

10 xx-xxxxxx Mata Kuliah Workshop 3 2

6

11 xx-xxxxxx Mata Kuliah Workshop 4 2

6

12 xx-xxxxxx Mata Kuliah Workshop 5 2

6

8 12 8 33

JUMLAH 20 41

Format penyajian pengelompokan mata kuliah dicontohkan seperti pada Tabel 4.

Tabel 4. Pengelompokan Mata Kuliah Program Studi untuk D1

MKU : … %

No. Kode Mata Kuliah SKS Teori Praktik

1 xx-xxxxxx Mata Kuliah Kemampuan Berkomunikasi 2 2 -

2 xx-xxxxxx Mata Kuliah Memanfaatkan IT 2 2 -

Dst.

Jumlah 4 4 0

MK Keahlian: … %

No. Kode Mata Kuliah SKS Teori Praktik

1 xx-xxxxxx Mata Kuliah Teori 1 2 2 -

2 xx-xxxxxx Mata Kuliah Teori 2 2 2 -

3 xx-xxxxxx Mata Kuliah Kompetensi 4 - 4

Page 15: Panduan Akademi Komunitas 2013

Panduan Persiapan Pendirian Akademi Komunitas 2013

12

Dst..

Jumlah 30 12 18

MK Khusus : … %

No. Kode Mata Kuliah SKS Teori Praktik

1 xx-xxxxxx Mata Kuliah Teori 1 2 2 -

Jumlah 2 2 0

2.4 Sistem Pembelajaran (5%)

Sistem pendidikan AK diselenggarakan berdasarkan prinsip-prinsip:

1) Pengembangan kompetensi dan technopreneur

Sistem pembelajaran AK dimaksudkan untuk memperoleh kompetensi yang

dibutuhkan pasar kerja dan mampu mengembangkan technopreneur dalam Usaha

Kecil Menengah (UKM) yang sesuai dengan potensi wilayahnya.

2) Pembelajaran sepanjang hayat (life long learning)

Sistem pembelajaran AK mengacu pada konsep belajar sepanjang hayat tanpa

dibatasi oleh usia peserta didik maupun waktu pembelajaran. Konsep ini memiliki

keluwesan dalam proses pembelajarannya yaitu dapat dilakukan bersamaan baik

belajar sambil bekerja, maupun bekerja sambil belajar.

3) Buka tutup program studi (on-off)

Kompetensi yang ditawarkan dalam program studi di AK sangat tergantung dari

kebutuhan pasar kerja dan peluang dalam mengembangkan UKM di daerahdan

kebutuhan pembangunan di daerah sesuai dengan potensi wilayah.Kurikulum dan

kompetensi harus memiliki kelenturan untuk dapat menyesuaikan kebutuhan yang

ada artinya bilamana pasar kerja sudah tidak membutuhkan kompetensi tersebut,

maka program studidapat ditutup dan dapat membuka program studi lain pada

jenjang D1 atau D2 yang sesuai dengan kebutuhan.

4) Modular dan transferable

Kelenturan dan keluwesan dalam pendidikan AK memungkinkan peserta didik

mengambil sistem modul pelatihan secara spesifik.Modul pelatihan/pendidikan yang

sesuai dengan kurikulum pada program studi AK dapat diakui sebagai modul yang

dapat disetarakan dengan SKS.Dengan demikian apabila lulusan AK ingin

melanjutkan pada jenjang pendidikan yang lebih tinggi, modul tersebut dapat diakui

sebagai perolehan SKS.

5) Basis keunggulan dan potensi lokal

Pendidikan AK secara khusus harus memiliki kompetensi yang berbasis potensi lokal

sehingga kebutuhan SDM yang kompeten akan bisa dipenuhi oleh masyarakat

setempat.

Page 16: Panduan Akademi Komunitas 2013

Panduan Persiapan Pendirian Akademi Komunitas 2013

13

Sistem pembelajaran di AK tidak hanya diselenggarakan di institusi AK saja, tetapi

pembelajaranya juga dapat dilaksanakan secara terintegrasi dengan lembaga lain yang

memiliki sarana prasarana dan SDM sebagai sumber pembelajarannya seperti:

1) Beberapa SMK yang memiliki program studi yang sama/ linier dan telah memenuhi

persyaratan minimum sebagai proses pembelajaran yang berkualitas seperti

peralatan/laboratorium, beberapa instruktur yang SDM-nya dari guru-guru SMK

memiliki kualitas kompetensi yang standart dengan institusi AK tersebut.

2) Beberapa Balai pelatihan, BLK, BLPT, Balai Diklat Industri dan diklat/Training Center

di industry sebagai unit sumber belajar beberapa Kompetensi atau program studi

yang telah bekerja sama dengan AK tersebut.

2.5 Organisasi,Tata Kelola, dan Penjaminan Mutu (10%)

Standar ini adalah acuan keunggulan mutu tata pamong, kepemimpinan, sistem

pengelolaan, dan penjaminan mutu program studi sebagai satu kesatuan yang

terintegrasi sebagai kunci penting bagi keberhasilan program dalam menjalankan misi

pokoknya: pendidikan, penelitian, dan pelayanan/pengabdian kepada masyarakat. Tata

pamong program studi harus mencerminkan pelaksanaan “good practice” dan

mengakomodasi seluruh nilai, norma, struktur, peran, fungsi, dan aspirasi pemangku

kepentingan program studi. Kepemimpinan program studi harus secara efektif memberi

arah, motivasi dan inspirasi untuk mewujudkan visi, melaksanakan misi, mencapai

tujuan dan sasaran melalui strategi yang dikembangkan. Sistem pengelolaan harus

secara efektif dan efisien melaksanakan fungsi-fungsi perencanaan, pengorganisasian,

pengembangan staf, pengarahan, dan pengawasan.

Sub bab ini memaparkan tentang tata kelola dan penjaminan mutu program studi

sebagai satu kesatuan yang terintegrasi sebagai kunci bagi keberhasilan program

AKdalam mewujudkan misi dan sasarannya. Tata kelola meliputi sistem pengelolaan

fungsional dan operasional mencakup: (1) perencanaan, (2) pengorganisasian, (3)

pengembangan staf, (4) pengawasan, (5) pengarahan, dan (6) penganggaran.

Sistem penjaminan mutu harus mencerminkan pelaksanaan continuous quality

improvement pada semua rangkaian sistem manajemen mutu (quality management

system) dalam rangka pemuasan pelanggan (customer satisfaction).Ada rencana

melaksanakan penjaminan mutu yang mengacu pada visi-misi dan Standard Nasional

Pendidikan, sistem dokumentasi, dan evaluasi.

2.6 Sumber Daya (10%)

2.6.1 Sumber Daya Manusia

Sub bab ini emaparkan kondisi sumber daya manusia yang akan disediakan (tenaga

pendidik dan tenaga kependidikan) untuk menyelenggarakan AK baru yang meliputi :

jumlah tenaga pendidik dan tenaga kependidikan per program studi, kualifikasi

akademik, sertifikasi profesional, linieritas bidang keilmuan, dan informasi lain yang

mendukung. Tenaga pendidik dan tenaga kependidikan mengacu kepada UU No 14/Th

Page 17: Panduan Akademi Komunitas 2013

Panduan Persiapan Pendirian Akademi Komunitas 2013

14

2005 dan PP No.8/Th 2012 tentang KKNI.Contoh format daftar tenaga pendidik dan

tenaga kependidikan disajikan pada Tabel 5a dan Tabel 5b.

Tabel 5a. Daftar Tenaga Pendidik

Program Studi: ……

No. Nama Tgl

Lahir Pendidikan

Jurusan/Bidang

Keahlian

Mata Kuliah

yang diampu

Pengalaman

industri

(tahun)

1

2

dst

Program Studi: ……

No. Nama Tgl

Lahir Pendidikan

Jurusan/Bidang

Keahlian

Mata Kuliah

yang diampu

1

2

dst

Program Studi: ……

No. Nama Tgl

Lahir Pendidikan

Jurusan/Bidang

Keahlian

Mata Kuliah

yang diampu

1

2

dst

Tabel 5b. Daftar Tenaga Kependidikan

No. Nama Tgl Lahir Pendidikan Jurusan/Bidang

Keahlian Bagian

Pengalaman

industri

(tahun)

2.6.2 Sarana dan Prasarana

Sub bab ini memaparkan sarana prasarana yang akan disediakan dan kondisinya untuk

menyelenggarakan AK baru yang meliputi gedung, sarana perkuliahan, perpustakaan,

ruang administrasi, ruang dosen, laboratorium, dan sarana lain yang menunjang),

tenaga kependidikan dan penunjang akademik yang bertindak sebagai tenaga

administrasi, petugas perpustakaan, laboran, dan tenaga penunjang lainnya.

2.7 Pembiayaan (5%)

Sub bab ini memaparkan proyeksi kebutuhan dana awal (persiapan), dana operasional

dan pemeliharaan serta kebutuhan dana lainnya disertai dengan proyeksi mengenai

sumber-sumber untuk memenuhi kebutuhan, antara lain dalam bentuk berikut ini.:

1) Kebutuhan dana investasi

2) Kebutuhan dana operasional dan pemeliharaan

Page 18: Panduan Akademi Komunitas 2013

Panduan Persiapan Pendirian Akademi Komunitas 2013

15

3) Penerimaan internal

4) Penerimaan eksternal

5) Sistem pengelolaan keuangan

2.8 Kerjasama (10%)

Sub bab ini memaparkan tentang perencanaan kerjasama AK pengusul dengan

pemangku kepentingan di bidang:

1) pendidikan;

2) sarana;

3) kerja lapangan;

4) pelatihan bersertifikasi vendor;

5) penyerapan lulusan;

yang didukung dengan daftar nama institusi/instansi/perusahaan yang ada di

kabupaten/kota tersebut yang akan menjadi mitra kerjasama.

III. RENCANA STRATEGIS (20%)

3.1 Kebijakan Strategis Akademi Komunitas (10%)

Sub bab ini berisi tentang gambaran rencana strategis AK yang akan dikelola dengan

menjelaskan rencana pengembangan program, baik untuk jangka pendek (1 tahun),

jangka menengah (3-5 tahun) maupun jangka panjang (10 tahun). Termasuk di dalam

bab ini adalah memaparkan tentang rencana pengelolaan dan pengembangan sumber

daya dan rencana penjaminan mutu akademik. Selain itu juga dukungan dan kerjasama

Pemerintah Daerah dan pemangku kepentingan dalam pengembangan akademi

komunitas.

Sub bab ini juga menjelaskan tentang:

• Dukungan dan komitmen Pemda selama 5 tahun.

• Target lulusan selama 5 tahun masing-masing program studi.

• Pengembangan akademik selama 5 tahun, antara lain meliputi: jumlah program

studi, kurikulum, kebutuhan sumber daya (SDM, penguatan peralatan), jumlah

mahasiswa, jumlah sub kampus AK, dan lainnya yang dianggap perlu.

3.2 Indikator Kinerja (5%)

Sub bab ini menjelaskan tentang indikator kinerja dari Renstra AK yang meliputi:bidang

prioritas, sasaran (uraian dan indikator), base line (tahun pertama), dan target sasaran

5 tahun berikutnya. Tabel 6 merupakan contoh format penyajian indikator kinerja.

Page 19: Panduan Akademi Komunitas 2013

Panduan Persiapan Pendirian Akademi Komunitas 2013

16

Tabel 6. Contoh Indikator Kinerja Tahun 2013 - 2017

No Bidang

Prioritas

Sasaran Base

Line

Target Sasaran

tahun

Uraian Indikator 2012 2013 2014 2015 2016 2017

1 Peningkatan

jumlah lulusan

(tenaga kerja

terampil level

D1/D2)

Meningkatnya

jumlah

mahasiswa

Jumlah

mahasiswa

300 600 900 1200 1500 1800

Meningkatnya

kualitas

mahasiswa

Rata-rata

jumlah

sertifikasi per

mahasiswa

5 7 9 11 13 15

2 Peningkatan

daya serap

lulusan

Meningkatnya

jumlah lulusan

yang bekerja

Persentase

lulusan yang

bekerja

dengan masa

tunggu 3

bulan

60% 70% 80% 90% 100% 100%

Meningkatnya

jumlah lulusan

yang

berwirausaha

Persentase

lulusan yang

berwirausaha

10% 20% 30% 40% 50% 60%

3 Peningkatan

kuantitas dan

kualitas SDM

Meningkatnya

jumlah tenaga

pendidik

Jumlah

tenaga

pendidik

20 40 60 80 100 120

Meningkatnya

kompetensi

tenaga

pendidik

Jumlah

tenaga

pendidik yang

mengikuti

pelatihan

bersertifikat

20 40 60 80 100 120

Jumlah

tenaga

pendidik yang

studi lanjut ke

S2 terapan

4 8 12 16 20 24

4 Pengembangan

akademik

Meningkatnya

jumlah sub

kampus AK

Jumlah

kecamatan

sebagai sub

1 3 7 11 16 22

Page 20: Panduan Akademi Komunitas 2013

Panduan Persiapan Pendirian Akademi Komunitas 2013

17

No Bidang

Prioritas

Sasaran Base

Line

Target Sasaran

tahun

Uraian Indikator 2012 2013 2014 2015 2016 2017

kampus

Meningkatnya

kuantitas dan

kualitas

program studi

Jumlah

program studi

yang berijin

3 4 6 8 10 12

Persentase

program studi

terakreditasi

A

- - 67% 100% 100% 100%

5 Akuntabilitas

pengelolaan

dan

implementasi

penjaminan

mutu

Implementasi

SIM yang

terintegrasi

Persentase

manajemen

pengelolaan

unit (prodi

dan

pendukung)

berbasis SIM

0% 30% 50% 75% 100% 100%

Implementasi

sistem

penjaminan

mutu

Implementasi

SPM PT

model AK

yang

melampaui 8

SNP

0 8 10 12 16 18

Sertifikasi

SMM ISO

9001:2008

(IWA 2)

- - Ya Ya Ya Ya

Sertifikasi

laboratorium

ISO 17025

- - - - Ya Ya

6 Peningkatan

jejaring dengan

industri

Meningkatnya

jumlah

kerjasama

dengan

industri

Jumlah

kerjasama

dengan

industri

20 40 60 80 100 120

dll. sesuaikan dengan Renstra Akademi Komunitas

Page 21: Panduan Akademi Komunitas 2013

Panduan Persiapan Pendirian Akademi Komunitas 2013

18

3.3 Pengelolaan Dana dan Pembiayaan (5%)

Sub bab ini menjelaskan tentang strategi pengelolaan dana dan pembiayaan AK di

dalamnya berisi penjelasan :

1) Konstribusi Pemberian dan Penggunaan Dana dari Pemerintah Daerah

Pemerintah daerah memasukkan kontribusi pendanaan program kerja tahunan pada

AK di daerahnya untuk lahan dan bangunan tempat belajar, penyedian fasilitas

mebelir untuk kantor administrasi, beasiswa, dan lainnya.

2) Program Pendapatan Dana APBN dan PNBP

- Mempertahankan dan meningkatkan pendapatan dari dana APBN dengan tetap

berpijak pada aturan yang berlaku.

- Peningkatan pendapatan dana PNBP terutama dari kerjasama dengan pihak-

pihak luar, hibah masyarakat, dan dari unit usaha.

- Meningkatkan pengelolaan dana APBN dan PNBP melalui sistem manajemen dan

monitoring - evaluasi yang kredibel.

3) Program Pengelolaan Dana APBN dan PNBP

- Identifikasi rencana seluruh aset baik fisik, keuangan secara akurat.

- Perencanaan anggaran APBN dan PNBP disusun berdasar program kerja yang

up to date dan akuntabel dengan melibatkan unit-unit pengguna anggaran.

- Penerapan sistem monitoring dan evaluasi yang transparan dan akuntabel

4) Pengembangan Kemampuan Pengelolaan dan Penghimpunan Dana (Revenue

Generating)

- Penggalian dana yang lebih besar melalui peningkatan kerja sama.

- Penyelenggaraan kursus/pendidikan/pelatihan ketrampilan untuk

meningkatkan pendapatan

- Pengembangan sumberdana berbasis pada potensi akademik dan non-

akademik.

5) Pengembangan Sistem Informasi Keuangan

- Peningkatan kapasitas Sub Bagian Evaluasi dan Monitoring Keuangan

- Pendirian Unit Satuan Pengendalian Intern (SPI)/Internal Auditor

- Pengembangan sistem penyusunan program dan anggaran berbasis

teknologi informasi (TI) yang terintegrasi

- Pengembangan sistem informasi akuntansi institusi AK berbasis TI yang

terintegrasi

- Peningkatan kualitas dan kuantitas sumberdaya manusia bidang akuntansi

dan sistem/teknologi informasi.

IV. KESIMPULAN

Bagian ini berisikan kesimpulan tentang aspek-aspek penting dan signifikan yang

mendukung didirikannya akademi komunitas.

Page 22: Panduan Akademi Komunitas 2013

Panduan Persiapan Pendirian Akademi Komunitas 2013

19

E. DOKUMEN PERSYARATAN PROPOSAL

Dalam dokumen persyaratan proposal, ada 20 dokumen pendukung yang wajib dilampirkan

dan 8 tabel data sekunder yang wajib diisi.

1) Dokumen Pendukung

Untuk calon lokasi AK dari kabupaten atau kota dokumen pendukung yang wajib

dilampirkan disajikan pada Tabel 7a.

Tabel 7a.Dokumen Pendukung AK kabupaten/kota

No. Dokumen Pendukung

1 Surat pengajuan Akademi Komunitas yang diusulkan oleh Bupati/Walikota/Gubernur

2 Surat pernyataan penyerahan aset untuk tempat belajar

3 Sertifikat Tanah/Prasarana Lain (harus ada)

4 Surat pernyataan kesanggupan pembiayaan/sharing 5 tahun dari Bupati/Walikota

5 Surat pernyataan kesanggupan dana sharring, sarana dan prasarana dari Kepala

Dinas Pendidikan

6 Surat pernyataan penyediaan tempat belajar AK secara khusus dari Kepala Dinas

Pendidikan

7

Surat penugasan dari Dinas Pendidikan/Industri /Intitusi terkait tempat bekerja untuk

dosen/tutor /staff yang terpilih /terseleksi untuk membantu menjadi

dosen/asisten/tutor di Akademi Komunitas

8 Daftar kurikulum dan silabus, minimum 3 prodi

9 Daftar tenaga pendidik serta mata kuliah yang dibina

10 Daftar tenaga kependidikan/administrasi dan penunjang akademik

11 Fotocopy ijazah tenaga pendidik

12 Fotocopy sertifikat keahlian/profesi tenaga pendidik

13 Curriculum Vitae tenaga pendidik

14 Surat kesediaan mengajar/membina mata kuliah

15 Fotocopy ijazah tenaga kependidikan

16 Fotocopy sertifikat keahlian/profesi tenaga kependidikan

17 Curriculum Vitae tenaga kependidikan

18 Fotocopy Surat Perjanjian (MoU) kerjasama calon Akademi Komunitas bersama

industri dan instansi lain

19 Fotokopi ijazah dan ijin bagi dosen dari PT lain atau instansi lain

Page 23: Panduan Akademi Komunitas 2013

Panduan Persiapan Pendirian Akademi Komunitas 2013

20

No. Dokumen Pendukung

20

Daftar sarana dan prasarana meliputi: ruang kuliah, ruang dosen, laboratorium,

perlengkapan pendukung perkuliahan, peralatan laboratorium dilengkapi dengan

dokumentasi

Sedangkan untuk calon lokasi industri/mandiri, dokumen pendukung yang wajib dilampirkan

disajikan pada Tabel 7b.

Tabel 7b.Dokumen Pendukung AK Mandiri

No. Dokumen Pendukung

1 Surat pengajuan Akademi Komunitas disetujui oleh Bupati/Walikota

2 Surat pernyataan kesanggupan pembiayaan/sharing 5 tahun dari industri

5 Surat pernyataan kesanggupan dana sharring, sarana dan prasarana dari

Industri/Pihak lainnya untuk P4TK

6 Surat pernyataan penyediaan tempat belajar AK secara khusus dari industri atau

pihak lainnya untuk P4TK

7

Surat penugasan dari Industri atau Intitusi terkait tempat bekerja untuk

dosen/tutor /staff yang terpilih /terseleksi untuk membantu menjadi

dosen/asisten/tutor di Akademi Komunitas

8 Daftar kurikulum dan silabus, minimum 3 prodi

9 Daftar tenaga pendidik serta mata kuliah yang dibina

10 Daftar tenaga kependidikan/administrasi dan penunjang akademik

11 Fotocopy ijazah tenaga pendidik

12 Fotocopy sertifikat keahlian/profesi tenaga pendidik

13 Curriculum Vitae tenaga pendidik

14 Surat kesediaan mengajar/membina mata kuliah

15 Fotocopy ijazah tenaga kependidikan

16 Fotocopy sertifikat keahlian/profesi tenaga kependidikan

17 Curriculum Vitae tenaga kependidikan

18 Fotocopy Surat Perjanjian (MoU) kerjasama calon AK bersama industri dan instansi

lain

19 Fotokopi ijazah dan ijin bagi dosen dari PT lain atau instansi lain

20 Daftar sarana dan prasarana meliputi: ruang kuliah, laboratorium, ,perlengkapan

pendukung perkuliahan, peralatan laboratorium dilengkapi dengan dokumentasi

21 Data Sekunder

Page 24: Panduan Akademi Komunitas 2013

Panduan Persiapan Pendirian Akademi Komunitas 2013

21

2) Data Sekunder

Data sekunder merupakan data yang valid dan dikumpulkan dari beberapa sumber

(instansi daerah masing-masing kabupaten/kota). Data sekunder yang wajib dilampirkan

disajikan pada Tabel 8a sampai dengan Tabel 8h.

Tabel 8a. Jumlah siswa SMA/SMK (5 tahun terakhir,status Negeri dan Swasta)

Jumlah siswa

2008 2009 2010 2011 2012

SMA

SMK

Total

Sumber:………..

Tabel 8b. Jumlah siswa SMA/SMK yang studi lanjut(5 tahun terakhir)

Jumlah siswa yang studi lanjut

2008 2009 2010 2011 2012

SMA

SMK

Total

Sumber:………..

Tabel 8c. Jumlah SMA/SMK

Negeri Swasta

SMA

SMK

Total

Sumber:………..

Tabel 8d. Program studi yang ada di SMK(data terkini)

Program Studi Jumlah SMK

(Yang ada prodi tersebut) Total siswa

Sumber:………..

Page 25: Panduan Akademi Komunitas 2013

Panduan Persiapan Pendirian Akademi Komunitas 2013

22

Tabel 8e. Tingkat Pengangguran(Usia Produktif yang belum bekerja)

Jumlah usia produktif yang belum bekerja

2008 2009 2010 2011 2012

Sumber:………..

Tabel 8f. Kebutuhan tenaga kerja berdasarkan level pendidikan(5 tahun terakhir)

Level

Pendidikan

Kebutuhan Tenaga Kerja(Orang)

2008 2009 2010 2011 2012

SD/SMP

SMA

SMK

D1

D2

D3

D4/S1

>=S2

Sumber:………..

Tabel 8g. Kebutuhan Tenaga Kerja Berdasarkan Bidang kompetensi

Bidang kompetensi Kebutuhan Tenaga Kerja(Orang)

2008 2009 2010 2011 2012

TI

Listrik

Mesin

Sipil

Pertanian

Peternakan

dll

Sumber:………..

Tabel 8h. Jumlah dan Jenis Usaha/Industri

No. Jenis Usaha/Industri Jumlah Usaha/Industri Total Tenaga Kerja

Menengah dan Besar

1

2

dst.

Mikro dan Kecil

1

2

dst.

Sumber:……….

Page 26: Panduan Akademi Komunitas 2013

Panduan Persiapan Pendirian Akademi Komunitas 2013

23

Panduan Penilaian Meja

Desk Evaluation BAB III

A. PENDAHULUAN

Penilaian tahap pertama (desk evaluation) adalah proses evaluasi dengan cara mengkaji

proposal secara teliti dan cermat terhadap proposal pendirian AK beserta dokumen

pendukungnya baik secara kuantitatif, kualitatif maupun administratif. Hasil dari desk

evaluation ini akan menjadi parameter Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi untuk menilai

tingkat kesiapan daerah untuk mendirikan Akademi Komunitas.

Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi telah menyusun pedoman penilaian tahap pertama (desk

evaluation) untuk dijadikan pedoman baik bagi reviewer maupun referensi bagi Tim asessor

yang akan melakukan visitasi ke daerah-daerah.

B. TUJUAN

Panduan Penilaian tahap pertama (desk evaluation) ini dimaksudkan sebagai acuan reviewe

rdalam menilai proposal pendirian AK, baik secara substantif (rasionalitas, urgensi, kesiapan

dan komitmen daerah) maupun administratif.

C. MEKANISME PENILAIAN

1. Desk evaluation dilakukan oleh Tim Reviewer sebanyak 2 (dua) orang yang mengerti dan

memahami kriteria administrasi dan kualitas proposal pendirian perguruan tinggi baru.

2. Masing-masing anggota tim melakukan penilaian secara mandiri kemudian dilakukan

pembahasan bersama.

3. Penilaian yang dilakukan meliputi aspek-aspek berikut ini.

a) Kelengkapan administrasi

b) Penilaian kuantitatif, yang terdiri dari:

1) Penilaian meja (desk evaluation)

2) Visitasi dan Verifikasi Lapangan

Hasil Penilaian dituangkan dalam format-format terlampir untuk ditindaklanjuti dalam bentuk

rekomendasi.

Page 27: Panduan Akademi Komunitas 2013

Panduan Persiapan Pendirian Akademi Komunitas 2013

24

D. TAHAPAN PENILAIAN

1. Tahap pertama : penilaian kelengkapan administrasi/dokumen pendukung (Format B-1).

2. Tahap kedua : penilaian secara kuantitatif dengan menggunakan kriteria khusus dan

dikonversikan ke skor 0-4 (Format B-2.1).

3. Mengisi berita acara (Format B-4.1).

4. Format dalam butir 1), 2), dan 3) dicetak masing-masing rangkap 3 (tiga) sebagai laporan.

E. KRITERIA PENILAIAN

Proposal yang diajukan merupakan gambaran secara komprehensif terhadap 15 (limabelas)

komponen yang akan menjadi dasar penilaian, seperti disajikan pada Tabel 7.

Tabel 7. Komponen-komponen dasar penilaian

NO KOMPONEN PRESENTASE

PENILAIAN (%)

PENDAHULUAN 20

1 Analisis Potensi Daerah 5

2 Analisis SWOT 5

3 Komitmen Daerah 10

RANCANGAN DAN MANAJEMEN AKADEMIK 60

4 Visi dan Misi Akademi Komunitas 5

5 Visi dan Misi Program Studi 5

6 Kompetensi Lulusan dan Kurikulum 15

7 Sistem Pembelajaran 5

8 Organisasi ,Tata Kelola dan Penjaminan Mutu 10

9 Sumber Daya Manusia 5

10 Sarana dan Prasarana 5

11 Pembiayaan 5

12 Kerjasama 5

RENCANA STRATEGIS 20

13 Kebijakan Strategis Akademi Komunitas 10

14 Indikator Kinerja 5

15 Pengelolaan Dana dan Pembiayaan 5

TOTAL 100

Kelimabelas unsur tersebut menjadi indikator penting untuk menilai kesiapan daerah dalam

mendirikan AK. Penilaian dilakukan dengan cara memeriksa kelengkapan data, menganalisis

linieritas dan konsistensi keterkaitan data dan dokumen dan memberikan nilai (skor)

berdasarkan kriteria dan parameter yang telah ditentukan dan expert judgement (penilaian

pakar). Dari sejumlah indikator yang ada, unsur komitmen daerah yang akan diperhatikan

secara khusus. Setiap komponen yang ada dalam kriteria umum tersebut dijabarkan ke dalam

beberapa unsur untuk dinilai secara kuantitatif dengan skala 0 - 4.

Page 28: Panduan Akademi Komunitas 2013

Panduan Persiapan Pendirian Akademi Komunitas 2013

25

BAB IV Panduan Visitasi

A. PENDAHULUAN

Visitasi lapangan adalah proses penilaian oleh Reviewer dengan cara melakukan kunjungan

lapangan. Tujuannya untuk memverifikasi data yang tercantum dalam proposal pendirian

akademi komunitas. Proses ini didasarkan pada hasil evaluasi tahap pertama (desk evaluation)

yang di dalamnya mencakup aspek institusional, akademik dan administratif.

Untuk keperluan visitasi ini dibutuhkan panduan yang berisi rambu-rambu penilaian. Penilaian

ini sifatnya lebih kepada memverifikasi data, antara data dalam proposal dan data di lapangan,

melalui pengamatan, wawancara dan diskusi. Asesor ditunjuk oleh Direktorat Jenderal

Pendidikan Tinggi yang beranggotakan dua orang,yakni tenaga ahli akademisi dan seorang

tenaga administrasi.

B. TUJUAN

Panduan ini bertujuan untuk menjadi rujukan para Asesor dalam pelaksanaan visitasi lapangan.

C. TUGAS TIM REVIEWER

Tim Reviewer mempunyai tugas pokok berikut ini.

1. Menilai kesiapan dan kelayakan secara langsung di lapangan terhadap pendirian akademi

komunitas di daerah.

2. Memverifikasi data terutama dilakukan melalui analisis dokumen dan pengamatan

langsung.

3. Mewawancarai calon pengelola akademi komunitas dan beberapa orang yang representatif.

4. Melaporkan hasil pengamatan dan hasil diskusi sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan.

5. Memberikan rekomendasi pendirian akademi komunitas yang diusulkan untuk

mendapatkan persetujuan atau penetapan kebijakan lebih lanjut.

D. MEKANISME VISITASI DAN VERIFIKASI LAPANGAN

Visitasi dan verifikasi lapangan dilaksanakan melalui mekanisme sebagai berikut:

1. Visitasi lapangan dilaksanakan oleh Tim Reviewer yang ditunjuk oleh Direktur Jenderal

Pendidikan Tinggi.

2. Sebelum melakukan visitasi, anggota Tim Reviewer menyamakan persepsi mengenai

substansi ketentuan pendirian akademi komunitas berdasarkan hasil desk evaluation.

Page 29: Panduan Akademi Komunitas 2013

Panduan Persiapan Pendirian Akademi Komunitas 2013

26

3. Visitasi (verifikasi lapangan) harus dihadiri oleh perwakilan daerah, calon pengelola akademi

komunitas, dan beberapa personal yang representatif.

4. Tim Reviewer membagi tugas untuk melakukan pengamatan langsung, wawancara, diskusi,

dan analisis dokumen sesuai dengan rambu-rambu berikut:

a) Pengamatan/wawancara/analisis dokumen dilakukan sesuai dengan ketentuan yang

telah ditetapkan.

b) Wawancara dilakukan dengan berbagai pihak untuk mendapatkan informasi yang

komprehensif.

5. Tim Reviewer melakukan perbandingan antara hasil visitasi dengan uraian dalam proposal.

Jika dianggap tidak sesuai, maka harus dilakukan konfirmasi dan verifikasi yang disaksikan

bersama-sama (membuka sheet VERIFIKASI atau Format B-3).

6. Setelah verifikasi selesai, Tim Reviewer mencetak Format B-3 (rangkap tiga) dan

ditandatangani oleh Tim Reviwer dan Calon Pimpinan AK.

7. Calon pengelola AK (dan personal lainnya) memberikan kesempatan kepada Tim Reviewer

untuk berdiskusi dan mengisi Format B-2.2 (sheet VISITASI), membuat kesimpulan dan

rekomendasi (Format B-5), dan mengisi berita acara (Format B-4.2).

8. Diskusi dan penilaian pada butir 7) bersifat rahasia.

9. Format pada butir 6) dan butir 7) juga dicetak masing-masing rangkap 3 (tiga) sebagai

laporan.

E. KODE ETIK TIM REVIEWER SAAT VISITASI DAN VERIFIKASI LAPANGAN

Dalam melaksanakan tugasnya Tim Reviewer harus mengikuti rambu-rambu sebagai berikut:

1. Anggota Tim Reviewer tidak boleh memiliki komitmen, antara lain berupa janjiatau

memberikan pernyataan yang sifatnya memihak.

2. Anggota Tim Reviewer harus objektif dalam memberikan penilaian.

3. Anggota Tim Reviewer menjaga kerahasiaan semua dokumen dan informasi.

4. Anggota Tim Reviewer harus bebas dari pertentangan kepentingan (conflict of interest).

Page 30: Panduan Akademi Komunitas 2013

FORMAT COVER DEPAN PROPOSAL

PENDIRIAN AKADEMI KOMUNITAS

NAMA AKADEMI KOMUNITAS

NAMA LEMBAGA/YAYASAN/

PERUSAHAAN PENGUSUL

KABUPATEN/KOTA

PROPINSI

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN TINGGI

Direktorat

Panduan Persiapan Pendirian Akademi Komunitas

FORMAT A-1

FORMAT COVER DEPAN PROPOSAL

PROPOSAL PENDIRIAN AKADEMI KOMUNITAS

TAHUN 2013

NAMA AKADEMI KOMUNITAS

YAYASAN/

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN TINGGI

orat Kelembagaan dan Kerjasama

2012

Panduan Persiapan Pendirian Akademi Komunitas 2013

27

Page 31: Panduan Akademi Komunitas 2013

Panduan Persiapan Pendirian Akademi Komunitas 2013

28

FORMAT A-2.1

LEMBAR PENGESAHAN PROPOSAL

AKADEMI KOMUNITAS KAB/KOTA

1. Nama Akademi Komunitas : ……………………………………………………………………..

yang Diusulkan

2. Nama Lembaga/Yayasan/ : ……………………………………………………………………..

Perusahaan Pengusul*)

3. Alamat : ……………………………………………………………………..

4. Telepon/Fax : ……………………………………………………………………..

5. Program Studi yang Diusulkan :

a) ……………………………………...

b) ……………………………………...

c) ……………………………………...

d) ……………………………………...

e) ……………………………………...

f) ……………………………………...

6. Tim Penyusun

No. Nama Jabatan No.Telepon/HP Alamat Email

………………………………, …………………………………….

Diusulkan

…………………………………………………….

[Tanda tangan dan Nama Terang Bupati/Walikota/Gubernur]

*) diusulkan oleh Lembaga/Yayasan/Perusahaan

Page 32: Panduan Akademi Komunitas 2013

Panduan Persiapan Pendirian Akademi Komunitas 2013

29

FORMAT A-2.2

LEMBAR PENGESAHAN PROPOSAL

AKADEMI KOMUNITAS MANDIRI

1. Nama Akademi Komunitas : ……………………………………………………………………..

yang Diusulkan

2. Nama Lembaga/Yayasan/ : ……………………………………………………………………..

Perusahaan Pengusul*)

3. Alamat : ……………………………………………………………………..

4. Telepon/Fax : ……………………………………………………………………..

5. Program Studi yang Diusulkan :

a) ……………………………………...

b) ……………………………………...

c) ……………………………………...

d) ……………………………………...

e) ……………………………………...

f) ……………………………………...

6. Tim Penyusun

No. Nama Jabatan No.Telepon/HP Alamat Email

………………………………, …………………………………….

Disetujui

…………………………………………………….

[Tanda tangan dan Nama Terang Bupati/Walikota/Gubernur]

Diusulkan

…………………………………………………….

[Tanda tangan dan Nama Terang Pengusul AK Mandiri]

*) diusulkan oleh Lembaga/Yayasan/Perusahaan